anadara granosa ) dari perairan kenjeran, surabaya …repository.ub.ac.id/5579/1/puspita, syakina...

61
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH (Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA SKRIPSI Oleh: MONITA KRIDHA PUSPITA NIM. 135080100111047 PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017 57 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disampaikan dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Pemberian kombinasi rhodamin B dengan dosis 22,5 mg/kgBB dan sakarin dengan dosis 157,77 mg/kgBB lebih toksik dibandingkan pemberian rhodamin B saja dan sakarin saja secara terpisah. Pemberian kombinasi rhodamin B dan sakarin terbukti menimbulkan efek toksik pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan secara signifikan (p<0,05) terhadap kadar malondialdehid (MDA) lambung sebesar 223,96% dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif. 2. Pemberian kombinasi rhodamin B dengan dosis 22,5 mg/kgBB dan sakarin dengan dosis 157,77 mg/kgBB lebih toksik dibandingkan pemberian rhodamin B saja dan sakarin saja. Toksisitas rhodamin B dan sakarin ditunjukkan dengan kerusakan pada lambung tikus putih (Rattus norvegicus) berupa erosi (epitel mengalami ruptur), hemoragi, infiltrasi sel radang, serta nekrosis pada bagian mukosa lambung. 6.2. Saran Diperlukan penelitian yang lebih lanjut tentang pemberian rhodamin B dan sakarin dengan variasi paparan yang lebih singkat dengan

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

57

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah

disampaikan dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Pemberian kombinasi rhodamin B dengan dosis 22,5 mg/kgBB dan

sakarin dengan dosis 157,77 mg/kgBB lebih toksik dibandingkan

pemberian rhodamin B saja dan sakarin saja secara terpisah. Pemberian

kombinasi rhodamin B dan sakarin terbukti menimbulkan efek toksik

pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang ditunjukkan dengan adanya

peningkatan secara signifikan (p<0,05) terhadap kadar malondialdehid

(MDA) lambung sebesar 223,96% dibandingkan dengan kelompok

kontrol negatif.

2. Pemberian kombinasi rhodamin B dengan dosis 22,5 mg/kgBB dan

sakarin dengan dosis 157,77 mg/kgBB lebih toksik dibandingkan

pemberian rhodamin B saja dan sakarin saja. Toksisitas rhodamin B dan

sakarin ditunjukkan dengan kerusakan pada lambung tikus putih (Rattus

norvegicus) berupa erosi (epitel mengalami ruptur), hemoragi, infiltrasi

sel radang, serta nekrosis pada bagian mukosa lambung.

6.2. Saran

Diperlukan penelitian yang lebih lanjut tentang pemberian

rhodamin B dan sakarin dengan variasi paparan yang lebih singkat dengan

Page 2: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

58

dosis yang lebih rendah, sehingga nanti dapat diketahui efek pemberian

rhodamin B dan sakarin dalam jangka waktu yang lebih singkat pada tubuh.

Page 3: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

59

DAFTAR PUSTAKA

Alexandru, I. 2011. Experimental Use Of Animals in Research Spa. Balneo

Reseach Journal. Vol 2. Romanian Association of Balneology (Bucharest).

Romania.

Alsuhendra dan Ridawati. 2013. Bahan Toksik dalam Makanan. PT Remaja

Rosdakarya Offset. Bandung.

Arimbi, A. Azmijah, H. Plumeriastuti, T.V. Widiyatno, dan D. Legowo. 2015.

Patologi Umum Veteriner Edisi 2. Universitas Airlangga. Surabaya

Asni, E. 2009. Pengaruh Hipoksia Berkelanjutan Terhadap Kadar

Malondialdehida, Glutation Tereduksi dan Aktivitas Katalase Ginjal

Tikus. Maj Kedokt Indon 59 (12): 595-600.

[BPOM] Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2007. Instruksi Kerja Pengujian

Bidang II Laboratorium Pangan dan Bahan Berbahaya. Departemen

Kesehatan RI. Jakarta.

[BPOM] Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2014. Pedoman Uji Toksisitas

Nonklinik secara In Vivo. Direktorat Obat Asli Indonesia. Jakarta.

Bloom dan Fawcett. 2002. Buku Ajar Histologi. Edisi 9. EGC. Jakarta.

Brantom, P. G. 2005. Review of the Toxicology of a Number of Dyes Illegally

Present in Food in the EU. The EFSA Journal (263):15-71.

Cahyadi, W. 2009. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan.

Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.

Caramori, G. and A. Papi. 2004. Antioxidants in Organophosphorus Compounds

Poisoning. Int J Pharm Bio Sci, 59 (2). pp. 170-173.

Djarismawati, S., dan R. Nainggolan. 2004. Pengetahuan dan Perilaku Pedagang

Cabe Merah Giling dalam Penggunaan Rhodamin B di Pasar Tradisional

di DKI Jakarta. Jurnal Ekologi Kesehatan Volume 3. Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan. Jakarta.

Djumadi, Hariyatmi, dan H. Sugiyono. 2008. Pengaruh Pemberian Insektisida

Diazinon dan Kurkumin Kunyit (Curcuma domestica) Per-Oral terhadap

Perubahan Struktur Histologis Duodenum Mencit (Mus musculus). Jurnal

Penelitian Sains & Teknologi, Vol. 9, No. 1, 2008. pp. 62-83.

Donatus, I. R. 2001. Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Eifellia, A. R. 2010. Pengaruh Pemberian Kacang Hijau (Phaseolus radiatus)

terhadap Perbaikan Struktur Histologis Mukosa Lambung Mencit (Mus

Page 4: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

60

musculus) yang diinduksi Aspirin [Skripsi]. Fakultas Kedokteran.

Universitas Sebelas Maret.

Enaganti, S. 2006. The Disease and Non-Drug Treatment. Hospital Pharmacist.

New York

Eroschenko V.P. 2003. Atlas Histologi di Fiore dengan Korelasi Fungsional.

Edisi 9. Jakarta: EGC.

Fatimah, S., D. Arisandi., dan D. Yunanto. 2015. Penetapan Kadar Sakarin

Minuman Ringan Gelas Platik yang Dijual di Pasar Beringharjo,

Yogyakarta. Seminar Nasional Teknologi Kimia, Industri, dan Informasi.

Yogyakarta.

Fadlina C. S., P. S. Santi., dan M. Abdul. 2008. Pengembangan Metode Induksi

Tukak Lambung. Majalah Ilmu Kefarmasian Vol. 5 ISSN: 1693-9883.

Departemen Farmasi FMIPA UI. Jakarta.

Floch, M. H. 2010. Netter's Gastroenterology 2nd Edition. Saunders Elsevier.

Philadelphia.

Gitawati, R. 1995. Radikal Bebas, Sifat, dan Peranan dalam Menimbulkan

Kerusakan/ Kematian Sel. Cermin Dunia Kedokteran. Jakarta.

Guyton, A. C., dan J. E. Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi XI.

Penerjemah: Irawati. EGC. Jakarta.

Halliwell B., and J. M. C. Gutteridge. 1999. Free Radicals in Biology and

Medicine. Oxford University. London.

Halliwell B. 2006. Reactive Spesies And Antioxidants: Redox Biology Is A

Fudamental Theme Of Aerobic Life. Plant Physiol. 141:312-322.

Hendromartono, S. 2000. Peran Radikal Bebas Terhadap Komplikasi Vaskuler.

Udayana. Bali.

Indraswari, G. N. P. R. 1998. Metode Analisa Sel untuk Uji Toksisitas Sub

Kronik Na Sakarin pada Ginjal Tikus Putih Jantan [Tesis]. Universitas

Surabaya. Surabaya.

Junqueira L. C., J. Carneiro., dan R. O. Kelley. 2007. Histologi Dasar. Edisi ke-

V. Penerjemah: Tambayang J. EGC. Jakarta.

Kaunang, J., Fatimawati., dan F. Fatimah. 2012. Identifikasi dan Penetapan Kadar

Pengawet Benzoat pada Saus Tomat Produksi Lokal yang Beredar di

Pasaran Kota Manado [Skripsi]. FMIPA UNSRAT. Manado.

Kevin, C., Kregel., J. Hannah., and Zhang. 2006. An Integrated View Of

Oxidative Stress In Aging: Basic Mechanisms, Functional Effects, And

Page 5: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

61

Pathological Considerations. Am J Physiol Regul Integr Comp Physiol.

292:R18-R36.

Klaassen, C. D. 2001. Casarett and Doull’s Toxicology: The Basic Science of

Poisons, 6th Edition. Mc Graw Hill. United States of America.

Krinke, G. J. 2000. The Hand Book of Laboratory Animal. The Laboratory Rat.

Midas Printing Ltd, Scotland 349-353

Kurniawati, D., dan N. Edi. 2011. Penentuan Kadar Sakarin dan Kafein pada

Beberapa Minuman Soft Drink secara HPLC. Universitas Negeri Padang.

Padang.

Kusriningrum, R. S. 2008. Perancangan Percobaan: Untuk Penelitian Bidang

Biologi, Pertanian, Peternakan, Perikanan, Kedokteran, Kedokteran

Hewan, Farmasi. Airlangga University Press. Surabaya.

Kusumawati, D. 2004. Bersahabat dengan Hewan Coba. Gadjah Mada University

Press. Yogyakarta.

Lovric, J., M. Mesic., M. Macan., M. Koprivanae., M. Kelava and V. Bradamante.

2008. Level of Malondialdehida (MDA) Level in Ren after Simvastatin

Treatment. Periodicum Biologrum. Vol. 110, No.I, p. 63-67. ISSN 0031-

5362.

Lu, Y., dan A. Caderbaum. 2008. CYP2E1 and Oxidative Liver Injury by

Alcohol. National Institutes Of Health Public Access. Free Radic Biol

Med. 2008 March 1; 44(5): 723-738.

Manurung, R.D. 2011. Manfaat Pemberian Madu Terhadap Perubahan Kadar

Ureum dan Kreatinin Serta Makroskopik Ginjal dan Histopatologi Tubulus

Proksimal Ginjal Mencit (Mus musculus) Jantan yang diberi Rhodamin B

[Thesis]. Program Studi Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas

Sumtra Utara. Medan.

Molan, P.C. 2002. Why Honey is Effective as a Medicine and The Science

Underlying It’s Effects. University of Waikato. New Zealand.

Murray, R. K., D. K. Granner., P. A. Mayes, dan V. W. Rodwell. 1999. Biokimia

Herper. Edisi ke-24. Penerjemah: Hartanto A. EGC. Jakarta.

Paulsen dan Waschke. 2010. Jilid 1 Sobotta Atlas Anatomi Manusia. Buku

Kedokteran EGC. Jakarta.

Praja, D. I. 2015. Zat Aditif Makanan Manfaat dan Bahayanya. Penerbit

Garudhawaca. Yogyakarta.

Page 6: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

62

Price, S. A., dan L. M. Wilson. 2005. Patofisiologi. EGC. Jakarta.

Purnamasari, D. S., dan Saebani. 2013. Pengaruh Rhodamin B Peroral Dosis

Bertingkat Selama 12 Minggu Terhadap Gambaran Histofotometri Limpa.

Fakultas Kedokteran. Universitas Diponegoro.

Sarhan, O. M M., and Z. Y. Al Sahhaf. 2011. Histological and Biochemical

Effects of Diazinon on Liver and Kidney of Rabbits. Life Science Journal,

2011; 8 (4).

Schmitz, P. G. and K. J. Martin. 2008. Internal Medicine Just The Facts. The

McGraw-Hill Companies. Unites States.

Sharma, A, S. Bansal, and R.K. Nagpal. 2003. Lipid Peroxidation in Bronchial

Asthma. Indian Joumal of Pediatrics 70(9). pp. 715-717.

Skholnik, K., A. Tadmor., S. Ben-Dor., N. Nevo., D. Galiani., and N. Dekela.

2011. Reactive Oxygen Species are Indispensable in Ovulation. Proc Nati

Acad Sci USA 108.

Slater K. F., H. Cheesemamn, and J.K. Davies.1984. Free Radical Mechanisms In

Relation to Tissue Injury. Proceedings of the Nutritia Society. 46,1-12.

Sobinoff, A. P., I. R. Bernstein, and E. A. Mclaughlin. 2012. All Your Eggs in

One Basket: Mechanism of Xenobiotic Induced Female Reproductive

Senescence. Priority Research Centre in Chemical Biology.

Standring, S. 2008. Gray’s Anatomy The Anatomical Basis of Clinical Practice.

40th ed. Elsevier. Spain.

Suciati, S. 2014. Pengaruh Paparan Rhodamin B Terhadap Jumlah Folikel

Ovarium dan Kadar Malondialdehyde (MDA) Ovarium Tikus Rattus

Novergicus Galur Wistar [Tesis]. Universitas Brawijaya. Malang.

Sudiono, J., Kurniadhi, B., Hendrawan, A., dan Djimantoro, B. 2001. Penuntun

Praktikum Patologi Anatomi. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Sulistina, DR. 2013.Pengaruh Rhodamin B Terhadap Ekspresi BAX (Bcl-

2Antagonist X) dan Bcl-2 (B-cell lymphoma-2) Hypotalamus, FSH

(Follicle Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone) Pada

Rattus Norwegicus [Tesis]. Universitas Brawijaya. Malang.

Siswati, P. 2000. Uji Toksisitas Zat Warna Rhodamin B terhadap Jaringan Hati

Mencit (Mus musculus) Galur Australia [Tesis]. Institut Teknologi

Bandung. Bandung.

Suryohudoyo, P. 2000. Kapita Selekta Ilmu Kedokteran Molekuler. Perpustakaan

Nasional RI. Penerbit CV Sagung Seto. Jakarta.

Page 7: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

63

Syah, D. 2005. Manfaat dan Bahaya Bahan Tambahan Pangan. Fakultas

Teknologi Pertanian IPB. Bogor.

Talley, A., H. Araki., S. Hase., Y. Komoike, and T. Koji. 2004. Up-regulation of

COX-2 by Inhibition of COX-1 in the Rat: a Key to NSAID-induced

Gastric Injury. Aliment Pharmacol Ther; 16 Suppt 2: 90-101

Tanty, H. 2009. Uji Faktor Tingkat Pemahaman dan Penggunaan Rhodamine B

Pedagang Cabe Merah Giling Menggunakan Fisher Exact Probability Test.

Jurnal Mat Stat, Vol. 9 No. 2. Universitas Bina Nusantara. Jakarta.

Tarnawski, A. 2005. Cellular And Molecular Mechanism of Gastrointestinal

Ulcer Healing. Digestive Diseases And Sciences. Medicine National

Institutes of Health. US

Tortora, G. J., dan B. H. Derrickson. 2008. Principles of Anatomy and Physiology.

Twelfth Edition. Wiley. Asia.

Utami, D. F. R. 2010. Peroksidasi Lipid pada Tikus Hiperkolesterolemia Selama

Pemberian Ekstrak Kulit Batang Mahoni (Swietenia macrophylla)

[Skripsi]. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut

Pertanian Bogor.

Valko, M., C. J. Rhodes, J. Moncol, M. Izakovic, and M. Mazur. 2007. Free

Radical, Metal and Antioxidants in Normal Physiological Function and

Human Diseases. Inter J Biochem Cell Biol. 2007;39 44-84

Webb J. M., and W. H Hansen. 2014. Studies of The Metabolism of Rhodamine B.

Toxicology and Applied Pharmacology Vol. 3, 86-95

Wibowo, D. S. 2009. Anatomi Tubuh Manusia. Wisland House I. Singapore.

Winarsi, H. 2007. Antioksidan Alami dan Radikan Bebas. Penerbit Kanisius.

Yogyakarta.

Wirasto. 2008. Analisis Rhodamin B dan Metanil Yellow dalam Minuman Anak

SD di Kecamatan Laweyan Kota Madya Surakarta dengan Metode

Kromatografi Lapis Tipis [Skripsi]. Universitas Muhammadiyah

Surakarta. Surakarta.

Wuragil, Lia Rahmi. 2007. Gambaran Histopatologi Pencernaan Tikus Pada

Pemberian Fraksi Asam Amino Non-Protein Dan Fraksi Polifenol

Lamtoro Merah (Acacia villosa) [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Yamlean, P. V. Y. 2011. Identifikasi dan Penetapan Kadar Rhodamin B pada

Jajanan Kue Berwarna Merah Muda yang Beredar di Kota Manado. Jurnal

Ilmiah Sains Vol. 11. Universitas Sam Ratulangi Manado. Manado.

Page 8: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

64

Yuliarti, N. 2007. Awas Bahaya Dibalik Lezatnya Makanan. Edisi Pertama.

Yogyakarta: CV. ANDI offset : 92-93.

Yustika, A. R., Aulanni’am, dan S. Prasetyawan. 2013. Kadar Malondialdehid

(MDA) dan Gambaran Histologi pada Ginjal Tikus Putih (Rattus

norvegicus) Pasca Induksi Cylosporine-A. Kimia Student Journal 1(2):

222-228

Yusuf, Y., dan N. Fatimah. 2013. Analisa Pemanis Buatan (Sakarin, Siklamat dan

Aspartam) secara Kromatografi Lapis Tipis Pada Jamu Gendong Kunyit

Asam di Wilayah Kelapa Dua Wetan Jakarta Timur. UHAMKA. Jakarta

Page 9: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada industri makanan dan minuman, secara umum produsen

mengolah bahan makanan sedemikian rupa, sehingga makanan dan

minuman dapat digemari oleh konsumen, yaitu dengan menambahkan bahan

kimia sebagai Bahan Tambahan Makanan (BTM). Bahan Tambahan

Makanan (BTM) atau sering pula disebut Bahan Tambahan Pangan (BTP)

merupakan bahan yang ditambahkan ke dalam makanan untuk

mempengaruhi sifat ataupun bentuk makanan (Yuliarti, 2007). Penambahan

bahan tambahan pada makanan memiliki dosis tertentu karena bahan

tambahan makanan dapat menyebabkan bahaya kesehatan (Kaunang dkk.,

2012).

Pewarna makanan dan pemanis merupakan salah satu BTP.

Pewarna makanan merupakan BTP yang dapat memperbaiki penampakan

makanan. Penambahan bahan pewarna makanan mempunyai beberapa

tujuan, antara lain memberi kesan menarik bagi konsumen,

menyeragamkan, menstabilkan warna, dan menutupi perubahan warna

akibat proses pengolahan dan penyimpanan. Secara garis besar pewarna

makanan dibedakan menjadi dua, yaitu pewarna alami dan sintetik. Pewarna

alami dikenal, antara lain daun suji, daun jati, daun jambu, dan kunyit. Jenis

pewarna makanan alami ini memiliki kelemahan, yaitu warna yang tidak

homogen, sehingga sulit menghasilkan warna yang stabil, serta jumlah

Page 10: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

2

ketersedian pewarna alami terbatas, namun memiliki kelebihan adalah aman

untuk dikonsumsi (Syah, 2005).

Di Indonesia, peraturan mengenai BTP, yaitu penggunaan zat

pewarna yang diizinkan dan dilarang untuk pangan diatur melalui Peraturan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 722/Menkes/Per/IX/88

tentang BTM. Akan tetapi, seringkali terjadi penyalahgunaan pemakaian zat

pewarna untuk sembarang bahan pangan, seperti zat pewarna untuk tekstil

dan kulit dipakai untuk mewarnai bahan pangan. Hal ini jelas sangat

berbahaya bagi kesehatan karena terdapat residu logam berat pada zat

pewarna tersebut (Cahyadi, 2009).

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 tahun

2004 tentang keamanan, mutu, dan gizi pangan serta Peraturan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1168/Menkes/Per/X/1999 tentang

bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam makanan, rhodamin B

merupakan salah satu bahan yang dilarang digunakan dalam kegiatan atau

proses produksi pangan. Tetapi penggunaan rhodamin B masih terus

digunakan oleh produsen dalam mewarnai produk makanan dan minuman,

seperti untuk mewarnai terasi, gulali, kerupuk, saus tomat, cabai giling, dan

minuman sirup (Cahyadi, 2009). Rhodamin B merupakan zat pewarna

sintesis yang memberikan warna merah dan merupakan zat pewarna sintetis

yang sangat berbahaya (Tanty, 2009). Dari hasil beberapa penelitian tentang

uji toksisitas menunjukkan rhodamin B memiliki LD50 lebih dari

2000mg/kg, serta dapat menimbulkan iritasi pada membran mukosa

Page 11: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

3

(Wirasto, 2008). Sedangkan, pada hewan percobaan tikus ditemukan bahwa

LD50 yang diberikan per-oral sebesar 887mg/kg dan dosis terendah sebesar

500mg/kg. Rhodamin B bersifat karsinogenik dan genotoksik (Brantom,

2005).

Demikian juga dengan pemanis buatan. Pada industri makanan,

sakarin sering digunakan untuk menggantikan sukrosa atau sering dikenal

gula pasir atau gula tebu. Walaupun memiliki rasa yang enak (sangat

manis), penggunaan sakarin harus dibatasi karena dapat membahayakan

kesehatan. Menurut Yuliarti (2007), tikus yang diberi sakarin akan

menderita kanker kantong kemih, karena hasil metabolisme sakarin bersifat

karsinogenik, sehingga pembuangan sakarin melalui air seni dapat

merangsang pertumbuhan tumor. Batas maksimum penggunaan sakarin

menurut SNI 01-6993-2004 berdasarkan kategori pangan gula dan beberapa

sirup yang lain, yaitu 500mg/kg BB. Fungsi utama sakarin adalah digunakan

untuk penderita diabetes, namun pada kenyataan sehari-hari masih terdapat

sakarin yang dicampur kedalam makanan dan minuman dengan kadar yang

melebihi batas (Fatimah dkk., 2015).

Menurut data BPOM (2007), menunjukkan bahwa dari 2903

sampel Panganan Jajan Anak Sekolah (PJAS) yang diambil dari 478

Sekolah Dasar (SD) di 26 provinsi, 49,43% tidak memenuhi persyaratan,

20% minuman berwarna merah menggunakan zat pewarna buatan berupa

rhodamin B dan 26,19% menggunakan zat pemanis buatan berupa sakarin

dan siklamat. Rhodamin B dan sakarin merupakan zat xenobiotik, karena

Page 12: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

4

senyawa kimia yang dimiliki kedua zat tersebut merupakan senyawa yang

asing bagi tubuh. Zat xenobiotik yang dimetabolisme didalam hati melalui

dua tahap, yaitu fase pertama, adalah oksidasi yang dikatalis oleh

sekelompok enzim yang dinamakan monooksigenase atau sitokrom P450

dan fase kedua, adalah senyawa hasil dari produksi tahap pertama yang

diubah menjadi berbagai metabolit polar oleh enzim spesifik. Zat xenobiotik

yang dimetabolisme oleh sitokrom P450 akan menghasilkan radikal bebas.

Radikal bebas yang terbentuk didalam hati akan didistribusikan ke seluruh

tubuh, salah satunya adalah organ lambung. Jumlah radikal bebas yang

berlebih mengakibatkan peningkatan proses peroksidasi lipid, sehingga

produksi malondialdehid (MDA) juga meningkat. Peningkatan peroksidasi

lipid dapat memicu peningkatan pada kerusakan sel (Shkolnik et al., 2011).

Kerusakan pada sel lambung yang disebabkan oleh zat xenobiotik dapat

dilihat dari gambaran histopatologi lambung. Gambaran histopatologi

mukosa lambung akibat paparan zat xenobiotik dapat terlihat abnormalitas

pada sel-sel mukosa lambung, antara lain: erosi pada sel-sel epitel,

vasodilatasi pembuluh darah kapiler, edema, dan tampak adanya infiltrasisel

radang (Fadlina dkk., 2008).

Uji toksisitas merupakan suatu uji yang digunakan untuk

mendeteksi efek toksik suatu zat pada sistem biologi. Hasil uji toksisitas

tidak dapat digunakan secara mutlak untuk membuktikan keamanan suatu

bahan atau sediaan, namun dapat memberikan petunjuk terdapat toksisitas

relatif dan membantu identifikasi efek toksik apabila terjadi pemaparan

Page 13: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

5

(BPOM, 2014). Pada penelitian terdahulu, belum ada yang menjelaskan

tentang toksisitas kombinasi rhodamin B dan sakarin terhadap kadar MDA

dan gambaran histopatologi lambung. Maka, pada penelitian ini akan

dilakukan uji toksisitas rhodamin B dan sakarin terhadap kadar MDA dan

gambaran histopatologi lambung.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat

dirumuskan beberapa permasalahan berikut:

1. Apakah pemberian rhodamin B dan sakarin berpengaruh terhadap

peningkatan kadar MDA lambung tikus putih (Rattus norvegicus)?

2. Apakah pemberian rhodamin B dan sakarin berpengaruh terhadap

kerusakan gambaran histopatologi lambung tikus putih (Rattus

norvegicus)?

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penelitian

ini dibatasi pada:

1. Hewan model yang digunakan adalah tikus putih (Rattus norvegicus)

jantan, strain Wistar, dari Laboratorium Biosains Universitas Brawijaya

berumur 8-12 minggu, dan berat badan 150-200 gram. Penggunaan

hewan coba dalam penelitian ini sudah dalam tahap pengajuan sertifikasi

Page 14: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

6

Laik Etik Penelitian dari Komisi Etik Penelitian (KEP) Universitas

Brawijaya.

2. Rhodamin B dan sakarin yang digunakan didapatkan dari Panidia

Laboratory Malang dalam bentuk serbuk.

3. Dosis pemberian rhodamin B pada kelompok P1, yaitu sebanyak 22,5

mg/kgBB. Dosis pemberian sakarin pada kelompok P2, yaitu 157,77

mg/kgBB. Sedangkan, perlakuan pada kelompok P3, yaitu diberikan

kombinasi rhodamin dosis 22,5 mg/kg BB dan sakarin dosis 157,77

mg/kgBB. Pemberian rhodamin B dan sakarin per-oral selama 30 hari.

4. Rute pemberian rhodamin B dan sakarin dilakukan per-oral

menggunakan sonde lambung selama 30 hari, yang dimulai pada hari ke-

8 sampai hari ke-37.

5. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah kadar MDA yang

diukur menggunakan uji TBA dan gambaran histopatologi lambung

dengan menggunakan pewarnaan HE.

1.4. Tujuan

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka tujuan

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian rhodamin B dan sakarin terhadap

peningkatan kadar MDA lambung tikus putih (Rattus norvegicus).

Page 15: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

7

2. Untuk mengetahui pengaruh pemberian rhodamin B dan sakarin terhadap

kerusakan gambaran histopatologi lambung pada tikus putih (Rattus

norvegicus).

1.5. Manfaat

Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui pengaruh toksisitas zat

pewarna berupa rhodamin B dan pemanis berupa sakarin pada makanan

terhadap tubuh dengan melihat peningkatan kadar MDA dan kerusakan

gambaran histopatologi pada lambung tikus putih (Rattus norvegicus).

Rhodamin B dan sakarin merupakan zat xenobiotik yang berbahaya bagi

tubuh apabila dikonsumsi secara terus menerus. Sehingga, hasil penelitian

ini diharapkan dapat dipakai sebagai rujukan dalam upaya untuk

meningkatkan kesehatan masyarakat veteriner terutama dalam hal keamanan

pangan.

Page 16: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 17: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

9

Tikus putih (Rattus norvegicus) merupakan spesies ideal untuk

dijadikan sebagai hewan coba dalam uji toksikologi karena berat badan tikus

dapat mencapai 500 gram. Dengan ukuran tubuh yang cukup besar, berarti

organ tubuh tikus putih (Rattus norvegicus) juga relatif besar, sehingga materi

dapat diberikan dengan mudah melalui berbagai rute. Reaksi yang

ditunjukkan tikus putih (Rattus norvegicus) secara umum serupa dengan yang

terjadi pada mencit, anjing, dan kera yang juga sering digunakan untuk uji

toksikologi (Kusumawati, 2004).

Terdapat dua golongan uji toksikologi, yaitu uji toksikologi umum

yang mencakup uji toksikologi akut, subakut, dan kronis serta uji toksikologi

khusus yang bertujuan untuk mengetahui efek khusus akibat pemberian bahan

kimia tertentu. Validitas hasil uji toksikologi suatu bahan dipengaruhi oleh

beberapa faktor, antara lain faktor bahan toksik, hewan coba, teknik, dan

prosedur. Oleh karena itu dibutuhkan pemahaman terhadap berbagai faktor

tersebut untuk meminimalkan risiko (Kusumawati, 2004).

2.2. Uji Toksisitas

Uji toksisitas adalah suatu uji untuk mendeteksi efek toksik suatu zat

pada sistem biologi. Hasil uji toksisitas tidak dapat digunakan secara mutlak

untuk membuktikan keamanan suatu bahan atau sediaan, namun dapat

memberikan petunjuk terdapat toksisitas relatif dan membantu identifikasi

efek toksik apabila terjadi pemaparan (BPOM, 2014).

Page 18: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

10

1. Uji Toksisitas Akut

Uji toksisitas akut, yaitu uji yang dirancang untuk menentukan efek toksik

suatu senyawa yang terjadi dalam waktu yang singkat setelah pemberian

dalam jumlah tertentu. Pengamatan dilakukan selama kurang dari 24 jam.

Data kuantitatif yang diperoleh adalah nilai LD50 sedangkan data kualitatif

berupa penampakan gejala klinis dan morfologis efek toksik senyawa yang

diuji (Klaassen, 2001).

2. Uji Toksisitas Sub-kronis

Uji toksisitas sub-kronis adalah uji yang dilakukan pada suatu senyawa

yang diberikan dengan dosis berulang pada hewan uji tertentu, selama

kurang dari tiga bulan. Uji ini ditujukan untuk memperlihatkan spektrum

efek toksik senyawa uji dan untuk memperlihatkan kaitan spektrum toksik

tersebut dengan takaran dosis. Hasil uji memberikan informasi tentang

efek toksik utama senyawa uji dan organ-organ yang dipengaruhi, efek

toksik lambat yang tidak diamati pada uji ketoksikan akut, yaitu

kekerabatan antara dosis, efek toksik, dan reversibilitas (Donatus, 2001).

3. Uji Toksisitas Kronis

Uji toksisitas kronis merupakan uji pada suatu senyawa yang diberikan

dengan dosis berulang pada hewan uji selama lebih dari tiga bulan

(Klaassen, 2001).

Uji toksisitas zat warna rhodamin B terhadap hewan menunjukkan

perubahan bentuk dan susunan sel dalam jaringan hati dari normal ke

patologis. Sel hati mengalami perubahan menjadi nekrosis dan jaringan di

Page 19: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

11

sekitar sel hati mengalami disintegrasi. Kerusakan pada jaringan hati ditandai

dengan piknotik dan hiperkromatik dari nukleus, degenerasi lemak, dan

sitoklis dari sitoplasma. Degenerasi lemak terjadi akibat pasokan energi yang

terhambat. Kegunaan hati untuk memelihara fungsi stuktur endoplasmik yang

mengakibatkan penurunan proses sintesa protein dan sel kehilangan daya

untuk mengeluarkan trigliserida dan menyebabkan nekrosis hati

(Djarismawati, 2004). Menurut Indraswari (1998), pada uji toksisitas yang

telah dilakukan terhadap sakarin menunjukkan kelainan pada tubulus ginjal

tikus dan degenerasi sel. Degenerasi sel akan semakin meningkat seiring

dengan peningkatan dosis paparan yang diberikan.

2.3. Lambung

2.3.1. Anatomi Lambung

Lambung adalah sebuah organ yang berbentuk huruf J yang

terletak dalam traktus gastrointestinal yang berfungsi untuk mencerna

makanan, kemudian makanan dari lambung akan dikeluarkan ke

duodenum (Floch, 2010). Tikus memiliki satu lambung (monogastrik)

yang terletak di antara esofagus dan duodenum (Standring, 2008).

Lambung mempunyai dua buah lengkungan atau kurvatura, yaitu

kurvatura minor yang membentuk batas kanan lambung dan kurvatura

mayor yang membentuk batas kiri lambung (Wibowo, 2009).

Secara anatomik, lambung memiliki lima bagian utama, yaitu

kardiak, fundus, korpus, antrum, dan pilori (Gambar 2.2.). Kardia adalah

Page 20: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

12

daerah kecil yang berada pada hubungan gastroesofageal

(gastroesophageal junction) dan terletak sebagai pintu masuk ke lambung

Fundus adalah daerah berbentuk kubah yang menonjol ke bagian kiri

diatas kardia. Korpus adalah suatu rongga longitudinal yang berdampingan

dengan fundus dan merupakan bagian terbesar dari lambung. Antrum

adalah bagian lambung yang menghubungkan badan (body) ke pilorik dan

terdiri dari otot yang kuat. Pilorik adalah suatu struktur tubular yang

menghubungkan lambung dengan duodenum dan mengandung spinkter

pilorik (Schmitz and Martin, 2008).

Gambar 2.2. Anatomi Lambung (Tortora and Derrickson, 2008)

2.3.2. Fisiologi Lambung

Lambung memiliki dua fungsi utama, yaitu fungsi pencernaan dan

fungsi motorik. Fungsi pencernaan dan sekresi lambung berkaitan dengan

pencernaan protein, sintesis, dan sekresi enzim-enzim pencernaan. Sebagai

fungsi pencernaan dan sekresi, yaitu pencernaan protein oleh pepsin dan

HCl, sintesis dan pelepasan gastrin yang dipengaruhi oleh protein yang

dimakan, sekresi mukus yang membentuk selubung, melindungi lambung,

Page 21: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

13

sebagai pelumas yang menyebabkan makanan lebih mudah diangkut, dan

sekresi bikarbonat bersama dengan sekresi gel mukus yang berperan

sebagai barier dari asam lumen dan pepsin (Price dan Wilson, 2005).

Fungsi motorik lambung, yaitu menyimpan makanan dalam jumlah besar

sampai makanan tersebut dapat ditampung pada bagian bawah saluran

pencernaan, mencampur makanan tersebut dengan sekret lambung sampai

membentuk suatu campuran setengah padat yang dinamakan kimus, dan

mengeluarkan makanan perlahan-lahan dari lambung masuk ke usus halus

dengan kecepatan yang sesuai untuk pencernaan dan absorpsi oleh usus

halus (Guyton dan Hall, 2007).

2.3.3. Histologi Lambung

Ditinjau dari histologi, lambung memiliki beberapa lapisan

(Gambar 2.3.). Lapisan-lapisan tersebut adalah:

a. Tunika Mukosa

Lapisan mukosa merupakan lapisan terdalam lambung, tersusun

atas lipatan-lipatan longitudinal yang disebut “rugae”. Epitel yang

melapisi lapisan ini adalah epitel selapis silindris yang menghasilkan

mukus. Memiliki inti berbentuk bulat dan lonjong di dekat bagian basal

dan mengandung granula mukosa (Junqueira et al., 2007). Pada bagian

apikal lapisan mukosa memiliki vili pendek dengan bagian ujung vili

dilengkapi filamen-filamen halus dari glikokaliks yang jarang. Lamina

propia terdiri dari anyaman longgar sera retikuler, kolagen, dan sedikit

elastin (Bloom dan Fawcett, 2002).

Page 22: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

14

b. Tunika Submukosa

Lapisan submukosa tersusun atas jaringan areolar longgar yang

menghubungkan lapisan mukosa dan lapisan muskularis. Jaringan

areolar pada lapisan submukosa memungkinkan mukosa bergerak

dengan gerakan peristaltik. Lapisan ini juga mengandung pleksus saraf,

pembuluh darah, dan saluran limfe (Price dan Wilson, 2005).

c. Tunika Muskularis

Tunika muskularis tersusun atas tiga lapisan. Lapisan yang

paling luar adalah lapisan longitudinal, lapisan bagian tengah adalah

lapisan sirkular, dan lapisan bagian dalam adalah lapisan oblik. Susunan

serabut otot pada lapisan ini memungkinkan terjadi kombinasi kontraksi

untuk memecah makanan menjadi pertikel-partikel yang kecil,

mengaduk dan mencampur makanan tersebut dengan cairan lambung,

serta mendorong ke arah duodenum (Price dan Wilson, 2005).

d. Tunika Serosa

Tunika serosa lambung merupakan lapisan paling luar dari

lambung, yang merupakan bagian dari peritoneu visceralis (Price dan

Wilson, 2005).

Page 23: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

15

Gambar 2.3. Histologi Lambung (Paulsen dan Waschke, 2010)

2.4. Rhodamin B

Rhodamin B merupakan zat pewarna sintetis berupa serbuk kristal

berwarna hijau atau ungu kemerahan, tidak berbau, serta mudah larut dalam

larutan, menghasilkan warna merah terang berfluoresensi sebagai bahan

pewarna tekstil atau pakaian (Yamlean, 2011). Rumus molekul dari

rhodamin B adalah C28H31N2O3Cl, dengan berat molekul 479.02 g/mol

(Gambar 2.4.). Nama lain dari rhodamin B adalah N-(9-(o-carboxyphenyl)-

6-(diethylamino)-3H-xanthen-3-ylidene) diethylamonium chloride

(Alsuhendra dan Ridawati, 2013).

Gambar 2.4. Struktur Kimia Rhodamin B (Praja, 2015)

Page 24: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

16

Rhodamin B merupakan pewarna merah sintetis yang sangat

beracun dan berfluorensi apabila terkena cahaya matahari, berbentuk serbuk

kristal berwarna kehijauan, berwarna merah keunguan jika terlarut pada

konsentrasi tinggi, dan berwarna merah terang pada konsentrasi rendah.

Rhodamin B dapat larut dalam air (kelarutan: 50 gr/L), dalam asam asetat

(kelarutan: 400 g/L), methanol atau etanol. Massa molekul relatif 479,02

dan titik leleh rhodamin B 210–211oC. Rhodamin B merupakan zat pewarna

sintetik yang berbahaya (Tanty, 2009).

Penggunaan rhodamin B pada makanan dalam waktu yang lama

akan dapat mengakibatkan gangguan fungsi hati maupun kanker. Namun

demikian, apabila terpapar rhodamin B dalam jumlah besar, maka dalam

waktu singkat akan terjadi gejala akut keracunan rhodamin B (Yuliarti,

2007). Gejala yang muncul ketika terpapar rhodamin B, antara lain adalah

apabila terhirup dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan, jika

terkena kulit dapat menimbulkan iritasi pada kulit, jika terkena mata dapat

menimbulkan iritasi pada mata, kemerahan, dan oedema pada kelopak mata,

jika tertelan dapat menimbulkan gejala keracunan dan air seni berwarna

merah atau merah muda (Praja, 2015). Berdasarkan MSDS, LD50 rhodamin

B yang diberikan per-oral pada tikus sebesar 1.497 mg/kgBB (Lampiran

6.).

Page 25: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

17

2.5. Sakarin

Sakarin merupakan pemanis buatan dalam bentuk garam berupa

kalsium, kalium, dan natrium sakarin. Secara umum, garam sakarin

berbentuk kristal putih, tidak berbau atau berbau aromatik lemah, mudah

larut dalam air, dan memiliki rasa manis. Sakarin tidak dimetabolisme oleh

tubuh, lambat diserap oleh usus, dan cepat dikeluarkan melalui urin tanpa

perubahan. Pada suatu penelitian diperoleh penggunaan sakarin dalam tikus

dapat merangsang tumor di kandung kemih, penelitian yang lebih ektensif

dilakukan pada populasi manusia, dan tidak terjadi tumor (Yusuf dan

Fatimah, 2013). Namun, sakarin merupakan pemanis alternatif untuk

penderita diabetes melitus, karena sakarin tidak menghasilkan kalori, serta

sakarin dapat mendorong sekresi insulin karena memiliki rasa manis,

sehingga gula darah akan turun (Kurniawati, 2011).

Rumus molekul dari sakarin adalah C7H5NO3S dengan berat

molekul 183,18 g/mol (Gambar 2.5.). Nama kimia dari sakarin adalah 1,2-

benzisotiazolin-3-on-1-1-dioksida. Sakarin memiliki kelarutan yang agak

sukar larut dalam air, dalam kloroform, dan dalam eter, namun larut dalam

air mendidih. Sakarin sukar larut dalam etanol, namun mudah larut dalam

larutan amonia encer, larutan alkali hidroksida dan alkali karbonat dengan

pembentukan karbondioksida (Yusuf dan Fatimah, 2013).

Page 26: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

18

Gambar 2.5. Struktur Kimia Sakarin (Yusuf dan Fatimah, 2013)

Penggunaaan sakarin dalam dosis tinggi dapat mengakibatkan

gejala negatif, antara lain migrain dan sakit kepala, kehilangan daya ingat,

bingung, insomnia, iritasi, asma, hipertensi, diare, sakit perut, alergi,

impotensi dan gangguan seksual, kebotakan, serta kanker otak dan kanker

kantung kemih. Akan tetapi, penggunaan sakarin dalam dosis rendah tidak

menimbulkan efek merugikan (Alsuhendra dan Ridawati, 2013).

Berdasarkan MSDS, LD50 sakarin yang diberikan per-oral pada tikus

sebesar 14.200 mg/kgBB (Lampiran 7.).

2.6. Radikal Bebas

Radikal bebas adalah suatu atom, gugus atom, atau molekul yang

memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan pada orbital paling

luar, antara lain atom hidrogen, logam-logam transisi, dan molekul oksigen.

Secara umum, radikal bebas dapat terbentuk melalui satu diantara tiga cara

sebagai berikut: (a.) melalui absorpsi radiasi (ionisasi, ultraviolet (UV),

sinar tampak, panas); (b.) melalui reaksi redoks, dengan mekanisme reaksi

fisi ikatan homolitik; dan (c.) melalui pemindahan elektron (Utami, 2010).

Page 27: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

19

Berbagai proses metabolisme normal dalam tubuh juga dapat

menghasilkan radikal bebas dalam jumlah kecil. Didalam sel hidup, radikal

bebas terbentuk pada membran plasma dan organel-organel (mitokondria,

peroksisom, retikulum endoplasmik, dan sitosol) melalui reaksi-reaksi

enzimatik fisiologik yang berlangsung dalam proses metabolisme. Proses

fagositosis oleh sel-sel fagositik termasuk netrofil, monosit, makrofag, dan

eosinofil, juga menghasilkan radikal bebas, yaitu superoksida (O2•ˉ)

(Halliwell and Gutteridge, 1999).

Radikal bebas bersifat sangat reaktif, karena mempunyai elektron

yang tidak berpasangan. Kereaktifan tersebut dapat menimbulkan perubahan

kimiawi dan merusak berbagai komponen sel hidup. Radikal bebas

menyebabkan reaksi peroksidasi pada lipid, yang akan mencetuskan proses

otokatalitik, yang akan menjalar sampai jauh dari tempat asal reaksi semula

(Gitawati, 1995). Radikal bebas juga dapat menyerang gugus-gugus lain

seperti, protein, gugus tiol enzim, karbohidrat, dan nukleotida (Utami,

2010).

2.6.1. Peroksidasi Lipid

Lipid merupakan salah satu molekul yang paling sensitif

terhadap serangan radikal bebas sehingga terbentuk lipid peroksida.

Peroksidasi lipid adalah reaksi yang terjadi antara radikal bebas dengan

asam lemak tidak jenuh majemuk (Polyunsaturated Fatty Acid/PUFA)

yang memiliki tiga ikatan rangkap (Halliwel and Gutteridge, 1999).

Peroksidasi lipid terjadi diakibatkan oleh radikal bebas. Radikal bebas

Page 28: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

20

sangat labil dan reaktif, sehingga mudah bereaksi dengan setiap zat yang

berada disekitar radikal bebas tersebut (Utami, 2010).

Perusakan sel oleh radikal bebas reaktif didahului oleh

kerusakan membran sel, terjadi melalui rangkaian proses sebagai berikut:

(a.) terjadi ikatan kovalen antara radikal bebas dengan komponen-

komponen membran (enzim-enzim membran dan komponen karbohidrat

membran plasma) sehingga terjadi perubahan struktur dari fungsi

reseptor; (b.) oksidasi gugus tiol pada komponen membran oleh radikal

bebas yang menyebabkan proses transpor lintas membran terganggu; dan

(c.) reaksi peroksidasi lipid dan kolesterol membran yang mengandung

PUFA (Halliwell and Gutteridge 1999).

Peroksidasi lipid terjadi melalui tiga tahap reaksi, yaitu inisiasi,

propagasi, dan terminasi (Murray dkk., 2001). Reaksi peroksidasi lipid

diawali dengan pemisahan sebuah atom hidrogen oleh radikal bebas dari

suatu grup metilena (-CH2-) PUFA. Radikal tersebut menghasilkan

pembentukan suatu radikal karbon (-•CH-) pada PUFA. Radikal karbon

ini dapat distabilkan melalui suatu pengaturan ulang ikatan rangkap yang

menghasilkan pembentukan diena terkonjugasi. Apabila diena

terkonjugasi bereaksi dengan O2 akan terbentuk radikal peroksida lipid

(ROO•). Radikal peroksidasi lipid dapat juga menghilangkan sebuah

atom hidrogen dari molekul lipid lainnya yang berdekatan, untuk

membentuk hidroperoksida lipid dan juga membentuk radikal karbon

yang lain. Jika radikal karbon lain bereaksi lagi dengan oksigen, maka

Page 29: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

21

reaksi peroksidasi lipid akan terus berlanjut. Pembentukan endoperoksida

lipid pada PUFA yang mengandung paling sedikit tiga ikatan rangkap

akan mendorong pembentukan MDA, sebagai produk dari reaksi

peroksidasi tersebut. Mekanisme reaksi peroksidasi lipid dapat dilihat

pada gambar (Gambar 2.6.).

Gambar 2.6. Mekanisme Peroksidasi Lipid (Murray dkk., 2003)

2.7. Malondialdehid (MDA)

Malondialdehid (MDA) merupakan suatu produk akhir peroksidasi

lipid, yang sering digunakan sebagai biomarker biologis peroksidasi lipid

dan menggambarkan derajat stres oksidatif (Hendromartono, 2000).

Malondialdehid (MDA) adalah senyawa dialdehida atau berkarbon tiga

yang reaktif, merupakan produk final peroksidasi lipid didalam membran

sel. Malondialdehid (MDA) dalam material hayati terdapat dalam bentuk

bebas atau membentuk ikatan kompleks dengan unsur lain didalam jaringan

(Suryohudoyo, 2000).

Page 30: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

22

Proses peroksidasi lipid menghasilkan beberapa produk akhir,

antara lain senyawa MDA. Jumlah radikal bebas yang berlebih

mengakibatkan peningkatan proses peroksidasi lipid, sehingga produksi

MDA juga meningkat. Mekanisme pembentukan MDA melalui peroksidasi

lipid diawali dengan penghilangan atom hidrogen (H) dari molekul lipid

tidak jenuh rantai panjang oleh gugus radikal hidroksil (OH), sehingga lipid

bersifat radikal. Radikal lipid ini bereaksi dengan atom oksigen (O2)

membentuk radikal peroksil (OO), kemudian menghasilkan MDA (dengan

ikatan tidak jenuh lebih dari tiga) (Gambar 2.7.) (Yustika, 2013).

Gambar 2.7. Mekanisme Pembentukan Malondialdehid (MDA)

(Yustika, 2013)

Page 31: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

23

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESA PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Rhodamin B dan

Sakarin

Tikus Putih (Rattus norvegicus)

Melewati Lambung

Absorbsi Intestine

Peredaran Darah

Metabolisme di Hepar

Radikal Bebas

ROS

Stres Oksidatif

Peroksidasi Lipid Membran Sel

Kerusakan Gambaran Histopatologi Lambung

Kerusakan Jaringan

Keterangan:

: Yang diberikan

: Parameter yang

diamati

: Patomekanisme

: Pemberian

: Meningkat

Sitokrom P450

Kadar MDA

NF-kB

Inflamasi

Sitokin Proinflamasi

Page 32: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

24

Rhodamin B dan sakarin merupakan zat xenobiotik karena senyawa

kimia yang dimiliki kedua zat tersebut merupakan senyawa asing bagi tubuh,

yang bersifat toksik dan dapat merusak organ. Rhodamin B dan sakarin

diberikan per-oral dengan menggunakan sonde lambung, akan masuk

kedalam saluran pencernaan. Rhodamin B dan sakarin yang masuk ke

lambung, mulai terjadi penyerapan, dan terjadi penyerapan secara maksimal

di usus halus. Kemudian, akan mengikuti sirkulasi darah dan mengalami

proses metabolisme di hepar, serta ekskresi dalam bentuk urin dan feses.

Zat xenobiotik yang dimetabolisme di dalam hati melalui dua fase.

Fase pertama, yaitu oksidasi yang dikatalis oleh sekelompok enzim yang

dinamakan monooksigenase atau sitokrom P450. Fase kedua, yaitu senyawa

hasil dari produksi tahap pertama yang diubah menjadi berbagai metabolit

polar oleh enzim spesifik. Zat xenobiotik yang dimetabolisme oleh sitokrom

P450 akan menghasilkan radikal bebas. Radikal bebas didefinisikan sebagai

atom atau molekul yang mempunyai elektron tidak berpasangan di orbital

terluar. Radikal bebas dapat merusak susunan membran sel dalam tubuh yang

terdiri dari lipid (lipid bilayer). Radikal bebas di dalam tubuh dapat

diseimbangkan oleh adanya antioksidan endogen. Namun tingginya jumlah

radikal bebas akibat adanya paparan toksisitas zat xenobiotik secara terus

menerus mengakibatkan terjadinya penurunan aktivitas antioksidan endogen,

sehingga antioksidan endogen tersebut tidak mampu menetralisasi adanya

radikal bebas di dalam tubuh sehingga terjadi ketidakseimbangan antara

radikal bebas dan antioksidan yang mengakibatkan terjadinya kerusakan

Page 33: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

25

oksidatif (oxidative damage). Kerusakan oksidatif (oxidative damage) ini

terjadi karena proses metabolisme dari rhodamin B dan sakarin yang mampu

memproduksi Reactive Oxygen Species (ROS). Peningkatan Reactive Oxygen

Species (ROS) ini kemudian akan menyebabkan terjadinya kondisi stres

oksidatif dan menginisiasi proses peroksidasi lipid dengan mengambil atom

hidrogen dari ikatan Poly Unsuturated Fatty Acid (PUFA) untuk membentuk

molekul yang lebih stabil. Proses pemecahan ikatan pada PUFA tersebut

dapat menyebabkan terjadinya nekrosis sel ataupun jaringan

Molekul lipid sel lambung yang mengalami stres oksidatif akan

mengalami auto-oksidasi atau dikenal pula dengan sebutan peroksidasi lipid.

Peroksidasi lipid dapat diinisiasi oleh molekul kimia yang mampu mengambil

atom hidrogen dari ikatan PUFA di membran sel. Radikal bebas cenderung

berinteraksi dengan atom hidrogen pada PUFA untuk membentuk molekul

yang stabil. Proses peroksidasi lipid ini menghasilkan beberapa produk akhir,

antara lain senyawa MDA. Jumlah radikal bebas yang berlebih

mengakibatkan peningkatan proses peroksidasi lipid, sehingga produksi

MDA juga meningkat. Peningkatan peroksidasi lipid, dapat memicu

peningkatan pada kerusakan sel. Selain itu, peningkatan peroksidasi lipid juga

dapat memicu peningkatan kerusakan jaringan.

Rhodamin B dan sakarin apabila masuk kedalam tubuh, akan

menyebabkan peningkatan ROS. Peningkatan ROS pada sel, akan memicu

peningkatan stres oktidatif. Stres oksidatif yang terjadi didalam tubuh dapat

mengkativasi NF-kB. NF-kB akan menuju kedalam nukleus yang

Page 34: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

26

menyebabkan aktivasi makrofag untuk melepaskan sitokin proinflamasi.

Aktivasi sitokin proinflamasi akan merangsang migrasi neutrofil ke jaringan.

Migrasi neutrofil yang tinggi, akan menunjukkan peningkatan kejadian

inflamasi didalam jaringan. Inflamasi akan menimbulkan kerusakan lapisan

mukosa pada lambung berupa erosi sel epitel, hemoragi, dan nekrosis yang

dapat dilihat pada gambaran histopatologi lambung.

3.2 Hipotesa Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah ada, maka hipotesa yang

diajukan adalah sebagai berikut:

1. Pemberian rhodamin B dan sakarin pada tikus putih (Rattus norvegicus)

dapat menaikkan kadar MDA pada lambung.

2. Pemberian rhodamin B dan sakarin pada tikus putih (Rattus norvegicus)

dapat menyebabkan kerusakan gambaran histopatologi lambung.

Page 35: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

27

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni 2017 di Laboratorium

Biosains Universitas Brawijaya untuk tahapan pemeliharan hewan coba,

pemberian perlakuan, dan pengambilan sampel uji. Pengukuran kadar MDA

dilakukan di Laboratorium Farmakologi FK UB. Pembuatan dan pembacaan

preparat histopatologi lambung dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomi

FK UB.

4.2. Alat dan Bahan

4.2.1. Alat

Peralatan yang digunakan untuk persiapan hewan coba, antara lain

kandang, pakan, dan air minum. Peralatan yang digunakan untuk

perhitungan dosis rhodamin B dan sakarin, antara lain gelas ukur dan

timbangan digital. Peralatan yang digunakan untuk pemberian rhodamin B

dan sakarin, antara lain sonde lambung. Peralatan yang digunakan untuk

euthanasi hewan coba, yaitu sarung tangan kain. Peralatan yang digunakan

untuk preparasi organ lambung, antara lain scalpel, blade, pinset anatomis,

gunting, papan bedah, dan pot organ. Peralatan yang digunakan untuk

pengukuran kadar MDA, antara lain tabung reaksi, microtube, vortex,

plastik wrap, water bath, dan sprektofotometer Shimadzu UV-visible

spectofotometer UV-1601®.

Page 36: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

28

Peralatan yang digunakan untuk pembuatan preparat histopatologi

lambung, antara lain inkubator, penjepit (block holder), mikrotom, kuas,

obyek glass, hot plate, inkubator, cover glass, dan mikroskop cahaya

Olympus BX52®.

4.2.2. Bahan

Bahan yang digunakan untuk persiapan hewan coba, yaitu tikus

putih (Rattus norvegicus). Bahan yang digunakan untuk perhitungan dosis

rhodamin B dan sakarin, antara lain rhodamin B, sakarin, dan akuades.

Bahan yang digunakan untuk pemberian rhodamin B dan sakarin, antara

lain rhodamin B dan sakarin. Bahan yang digunakan untuk preparasi organ

lambung, antara lain NaCl fisiologis 1%, Phospate Buffer Saline (PBS),

dan Paraformaldehide (PFA) 4%. Bahan yang digunakan untuk

pengukuran kadar MDA antara lain akuades, TCA 10%, HCl 1N, Na-Thio,

dan NaCl fisiologis. Bahan yang digunakan untuk pembuatan preparat

histopatologi lambung, antara lain PFA 4%, etanol 70%, xylol, parafin,

pewarna HE, alkohol, dan entellan.

4.3. Tahapan Penelitian

4.3.1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian bersifat eksperimental dengan

menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hewan coba dibagi

menjadi empat kelompok perlakuan, yaitu K(-) adalah tikus putih (Rattus

norvegicus) yang tidak diberi perlakuan, kelompok P1 adalah tikus putih

Page 37: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

29

(Rattus norvegicus) yang diberi rhodamin B 22,5 mg/kg BB, kelompok P2

adalah tikus putih (Rattus norvegicus) yang diberi sakarin 157,77 mg/kg

BB, dan kelompok P3 adalah tikus putih (Rattus norvegicus) yang diberi

kombinasi antara rhodamin B 22,5 mg/kg BB dan sakarin 157,77 mg/kg

BB (Tabel 4.1.).

Tabel 4.1. Rancangan Penelitian

Kelompok Keterangan

K(-) Tikus putih hanya diberikan pakan dan air minum

ad-libitum pada hari ke-1 hingga hari ke 37, tanpa

pemberian rhodamin B dan sakarin.

P1 Tikus putih diberikan pakan dan air minum ad-

libitum pada hari ke-1 hingga hari ke-37,

kemudian diberikan rhodamin B dengan dosis

22,5 mg/kgBB pada hari ke-8 hingga hari ke-37.

P2 Tikus putih diberikan pakan dan air minum ad-

libitum pada hari ke-1 hingga hari ke-37,

kemudian diberikan sakarin dengan dosis 157,77

mg/kgBB pada hari ke-8 hingga hari ke-37.

P3 Tikus putih diberikan pakan dan minum ad-

libitum pada hari ke-1 hingga hari ke-37,

kemudian diberikan kombinasi rhodamin B dosis

22,5 mg/kgBB dan sakarin dosis 157,77 mg/kgBB

pada hari ke-8 hingga hari ke-37.

Page 38: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

30

4.3.2. Sampel Penelitian

Hewan coba yang digunakan pada penelitian ini adalah tikus putih

(Rattus norvegicus) jantan, strain Wistar berumur 8-12 minggu. Berat

badan tikus putih (Rattus norvegicus) 150-200 gram. Hewan coba

diadaptasi selama tujuh hari untuk menyesuaikan dengan kondisi di

laboraturium. Estimasi besar sampel dihitung berdasarkan rumus

(Kusriningrum, 2008):

t (n-1) ≥ 15

4 (n-1) ≥ 15

4n-4 ≥ 15

4n ≥ 19

n ≥ 19/4

n ≥ 4,75

n ≈ 5

4.3.3. Variabel Penelitian

Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel bebas : Dosis rhodamin B dan sakarin

b. Variabel terikat : Kadar MDA lambung dan gambaran histopatologi

lambung

c. Variabel kontrol : Tikus putih (Rattus norvegicus), strain, jenis

kelamin, berat badan, umur, suhu kandang 18-

27oC, pakan, air minum, dan kandang.

Keterangan:

P = jumlah perlakuan

n = jumlah minimal ulangan yang

diperlukan

Page 39: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

31

4.4. Prosedur Kerja

4.4.1. Persiapan Hewan Coba

Hewan coba yang digunakan pada percobaan ini adalah tikus putih

(Rattus norvegicus), strain Wistar, dengan jenis kelamin jantan, berumur

8-12 minggu dengan berat badan rata-rata 150-200 gram. Tikus putih

(Rattus norvegicus) ditempatkan pada kandang berupa bak plastik bersekat

dengan jumlah 4 ekor/kandang. Sebelum penelitian dimulai, dilakukan

aklimatisasi pada tikus putih (Rattus norvegicus) selama tujuh hari dengan

pemberian pakan berupa BR-1 comfeed®

dan air minum ad-libitum.

4.4.2. Perhitungan Dosis Rhodamin B dan Sakarin

Dosis rhodamin B yang diberikan pada tikus putih (Rattus

norvegicus) kelompok P1 mengacu pada penelitian terdahulu tentang uji

toksisitas Rhodamin B. Dosis rhodamin B yang diberikan pada tikus putih

(Rattus norvegicus) pada penelitian Siswati (2000), yaitu 150 ppm, 300

ppm, dan 600 ppm. Dari hasil penelitian tersebut dijelaskan bahwa hasil

pemberian dosis terendah, yaitu 150 ppm dapat menimbulkan kerusakan

hepar yang ditunjukkan dengan perubahan bentuk dan susunan sel.

Sehingga, pada kelompok P1 dalam penelitian ini digunakan dosis

terendah, yaitu 150 ppm. Dosis tersebut kemudian dikonversikan dalam

berat badan tikus putih (Rattus norvegicus) menjadi 22,5 mg/kgBB. Pada

penelitian Suciati (2014), digunakan dosis terendah 22,5 mg/kgBB yang

dilarutkan dalam 1 ml akuades. Larutan tersebut diberikan pada masing-

Page 40: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

32

masing tikus putih (Rattus norvegicus) dalam kelompok P1 (Lampiran

2.).

Dosis sakarin yang diberikan pada tikus putih (Rattus norvegicus)

kelompok P2 mengacu pada penelitian terdahulu tentang uji toksisitas

sakarin. Dosis sakarin yang diberikan pada tikus putih (Rattus norvegicus)

pada penelitian Indraswari (1998), yaitu 15,78 mg/kgBB, 31,55 mg/kgBB,

dan 63,11 mg/kgBB selama 75 hari. Dari hasil penelitian tersebut

dijelaskan bahwa hasil pemberian dosis terendah, yaitu 15,78 mg/kgBB

dapat menimbulkan kerusakan ginjal berupa degenerasi sel. Tetapi dalam

penelitian ini digunakan dosis tertinggi, yaitu 63,11 mg/kgBB supaya hasil

yang didapatkan lebih signifikan. Sehingga, pada kelompok P2 dalam

penelitian ini digunakan dosis, yaitu 157,77 mg/kgBB dikarenakan waktu

pemaparan yang dilakukan pada penelitian ini hanya 30 hari. Dosis sebesar

157,77 mg/kgBB tersebut dilarutkan dalam 1 ml akuades. Larutan tersebut

diberikan pada masing-masing tikus putih (Rattus norvegicus) dalam

kelompok P2 (Lampiran 2.).

Dalam penelitian ini dosis kombinasi rhodamin B dan sakarin yang

diberikan pada tikus putih (Rattus norvegicus) kelompok P3 merupakan

dosis kombinasi dari rhodamin B 22,5 mg/kgBB ditambah dengan dosis

sakarin 157,77 mg/kgBB. Kombinasi antara rhodamin B dan sakarin

tersebut dilarutkan dalam 1 ml akuades. Larutan tersebut diberikan pada

masing-masing tikus putih (Rattus norvegicus) dalam kelompok P3

(Lampiran 2.).

Page 41: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

33

4.4.3. Pemberian Rhodamin B dan Sakarin

Pemberian rhodamin B dan sakarin pada kelompok P1, kelompok

P2, dan kelompok P3 dilakukan per-oral dengan menggunakan sonde

lambung selama 30 hari. Tikus putih (Rattus norvegicus) dalam satu hari

diberikan rhodamin B dan sakarin sebanyak satu kali pemberian pada

pukul 11.00 WIB setelah makan. Pemberian rhodamin B dan sakarin

dimulai pada hari ke-8 sampai hari ke-37.

4.4.4. Euthanasi Hewan Coba

Proses euthanasi pada hewan coba tikus putih (Rattus norvegicus)

dilakukan pada hari ke–38 setelah seluruh perlakuan penelitian dilakukan.

Langkah awal yang harus dilakukan adalah melakukan euthanasi pada

hewan coba dengan cara dislokasi leher. Setelah dilakukan euthanasi, tikus

putih (Rattus norvegicus) diletakkan pada posisi rebah dorsal dan

dilakukan pembedahan pada bagian abdomen.

4.4.5. Preparasi Organ Lambung

Preparasi organ lambung, dilakukan dengan melakukan

pengambilan organ lambung. Dicuci dalam NaCl fisiologis 0,9%.

Dipotong menjadi dua dengan potongan longitudinal, sebagian potongan

lambung dimasukkan dalam larutan PBS dan sebagian lagi dimasukkan

pada larutan PFA 4%.

Page 42: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

34

4.4.6. Pengukuran Kadar Malondialdehid (MDA)

4.4.6.1. Pembuatan Kurva Baku Malondialdehid (MDA)

Pembuatan kurva standar MDA dilakukan dengan membuat

larutan stok MDA dengan konsentrasi 0,25; 0,5; 1; 2; dan 3 µg/ml

masing-masing diambil 100 µl. Dimasukkan dalam eppendorf yang

berbeda. Ditambahkan 550 µl akuades. Masing-masing tabung yang

berisi 650 µl larutan ditambahkan 100 µl TCA 10%, 250 µl HCl 1N, dan

100 µl Na-Thio 1%. Selanjutnya larutan dihomogenkan dengan

melakukan sentrifugasi 500 rpm selama 10 menit. Supernatan diambil

dan diinkubasi dalam penangas air dengan suhu 100oC selama 30 menit.

Setelah itu, didinginkan pada suhu ruangan. Larutan standar MDA

tersebut diukur absorbansinya dengan menggunakan spektofotometer

Shimadzu UV-visible spectophotometer UV-1601®

pada panjang

gelombang maksimum 532 nm. Hasil absorbansi kemudian dibuat kurva

standar. Kurva standar MDA dihasilkan dari persamaan regresi antara

absorbansi (y) dan konsentrasi MDA (x) (Lovric et al., 2008).

4.4.6.2. Pembuatan Homogenat dan Pengukuran Kadar Malondialdehid

(MDA)

Pembuatan homogenat lambung dilakukan dengan mengambil

dan memotong lambung menjadi bagian yang lebih kecil. Ditimbang 0,5

gram kemudian digerus dengan menggunakan mortar streril yang

diletakkan diatas balok es. Ditambahkan 0,5 ml NaCl fisiologis 0,9%

dingin. Dimasukkan dalam tabung ependorf 1,5 ml dan disentrifugasi

Page 43: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

35

pada kecepatan 8000 rpm selama 20 menit. Diambil supernatan untuk

penentuan kadar MDA dengan melakukan uji TBA. Supernatan lambung

yang terbentuk diambil 100 µl dimasukkan kedalam eppendorf, ditambah

550 µl akuades, 100 µl TCA 10%, 250 µl HCL 1N, 100 µl Na-Thio.

Larutan tersebut selanjutnya dihomogenkan dengan cara disentrifugasi

500 rpm selama 10 menit. Supernatan diambil dan diinkubasi dalam

penangas air 100oC selama 30 menit. Supernatan dibiarkan dalam suhu

ruang lalu diukur absorbansi dengan spektofotometer Shimadzu UV-

visible spectophotometer UV-1601®

pada panjang gelombang maksimum

532 nm (Lovric et al., 2008). Absorbansi yang diperoleh kemudian

diplotkan pada kurva atau persamaan regresi linear yang diperoleh,

sehingga didapatkan kadar MDA.

4.4.7. Pembuatan Preparat Histopatologi Lambung

Pada penelitian ini dilakukan pembuatan preparat histopatologi

lambung untuk mengetahui perubahan gambaran histopatologi pada

lambung setelah diberikan perlakukan. Proses pembuatan preparat

histopatologi terdiri dari fiksasi, dehidrasi, penjernihan, embedding,

sectioning, penempelan diobyek glass, dan pewarnaan.

1. Fiksasi

Fiksasi untuk inaktivasi enzim degradasi, mencegah kerusakan jaringan,

dan menjaga kontinuitas jaringan. Tahapan fiksasi, yaitu dengan

memasukkan jaringan kedalam larutan PFA 4%, kemudian direndam

dalam etanol 70% selama 24 jam.

Page 44: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

36

2. Dehidrasi

Proses dehidrasi diawali dengan merendam jaringan dalam larutan

etanol dengan konsentrasi bertingkat mulai dari 70% selama 24 jam,

etanol 80% selama 2 jam, etanol 90%, sampai absolut, masing-masing

membutuhkan waktu 20 menit. Proses dehidrasi berfungsi untuk

menghilangkan sisa air yang ada didalam jaringan.

3. Penjernihan

Penjernihan dilakukan dengan cara jaringan dipindahkan dari alkohol

absolut kedalam larutan penjernihan, yaitu xylol I selama 20 menit,

kemudian xylol II selama 30 menit. Tahap penjernihan berfungsi untuk

mnghilangkan sisa etanol. Dilanjutkan dengan proses infiltrasi,

dilakukan dalam parafin cair yang ditempatkan dalam inkubator

bersuhu 58-60oC dan membiarkan parafin memasuki sela-sela jaringan.

4. Embedding

Proses embedding dilakukan dengan mencelupkan jaringan dalam

parafin cair yang telah dituang kedalam cetakan. Setelah beberapa saat,

parafin akan memadat. Pembuatan preparat dilakukan dengan

memasukkan hasil embedding pada penjepit (block holder).

5. Sectioning

Sectioning diawali dengan mengatur ketebalan irisan dengan ukuran ±4-

5 µm dengan menggunakan mikrotom. Hasil irisan dipindahkan dengan

kuas kedalam air hangat 38-40oC untuk membuka lipatan dan

meluruskan kerutan halus yang ada. Irisan yang terentang sempurna

Page 45: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

37

diambil dengan obyek glass. Potongan terpilih dikeringkan, kemudian

diletakkan diatas hot plate 38-40oC sampai kering. Preparat disimpan

dalam inkubator pada suhu 38-40oC, setelah itu diwarnai dengan

pewarnaan HE.

6. Pewarnaan HE

Pewarnaan HE dilakukan dengan menggunakan zat pewarna

Hematoksilin dan Eosin. Proses pewarnaan diawali dengan proses

deparafinasi dengan menggunakan xylol, kemudian dilanjutkan dengan

proses dehidrasi dengan memasukkan preparat kedalam alkohol

bertingkat. Konsentrasi alkohol yang digunakan 95%, 90%, 80%, dan

70% secara berurutan masing-masing selama tiga menit. Dicuci dengan

air mengalir dan dilanjutkan dengan merendam kedalam air akuades

selama 5 menit. Sediaan diwarnai dengan pewarna hematoksilin selama

1 menit. Dicuci dengan air mengalir selama 10 menit. Dicuci dengan

akuades selama 5 menit. Dilakukan pewarnaan dengan menggunakan

Eosin selama 5 menit. Dicuci kembali dengan air mengalir selama 10

menit, akuades selama 5 menit. Setelah sediaan diwarnai, dilakukan

dehidrasi dengan alkohol 70%, 80%, 90%, dan 95% masing-masing

selama 2 detik. Dilanjutkan dengan alkohol absolut I, II, dan III

masing-masing 2 menit. Dilanjutkan dengan proses clearing dengan

xylol I, II, dan III selama 3 menit. Dilakukan mounting (perekatan)

menggunakan entellan serta ditutup menggunakan cover glass yang

selanjutnya diamati menggunakan mikroskop cahaya Olympus BX52®

Page 46: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

38

dengan perbesaran 200x, 400x, dan 1000x (Junquiera dan Carneiro,

2007)

4.4.8. Analisa Data

Data hasil pengukuran MDA dianalisis secara kuantitatif dengan

menggunakan Microsoft Excel dan Statistical Product of Service Solution

(SPSS) 20.0 for Windows untuk One Way Analysis of Variance (ANOVA)

dan uji lanjutan dengan uji Tukey atau BNJ dengan α = 0,05. Data

pengamatan hasil histopatologi lambung dianalisa secara deskriptif

kualitatif. Analisa kualitatif untuk histopatologi lambung dilakukan dengan

membandingkan gambaran histopatologi lambung dari masing-masing

kelompok perlakuan penelitian dengan melihat kerusakan pada mukosa

lambung. Gambaran histopatologi mukosa lambung akibat paparan zat

xenobiotik dapat terlihat abnormalitas pada sel sel mukosa lambung, antara

lain erosi pada sel epitel, hemoragi, infiltrasi sel radang, dan nekrosis.

Page 47: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

SKRIPSI

Oleh:

SYAKINA WAHYU ENDAH PUSPITA

135130107111040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER HEWAN

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

TOKSISITAS RHODAMIN B DAN SAKARIN TERHADAP

KADAR MALONDIALDEHID (MDA) DAN GAMBARAN

HISTOPATOLOGI LAMBUNG TIKUS PUTIH

(Rattus norvegicus)

Page 48: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

i

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran Hewan

Oleh:

SYAKINA WAHYU ENDAH PUSPITA

135130107111040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER HEWAN

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

TOKSISITAS RHODAMIN B DAN SAKARIN TERHADAP

KADAR MALONDIALDEHID (MDA) DAN GAMBARAN

HISTOPATOLOGI LAMBUNG TIKUS PUTIH

(Rattus norvegicus)

Page 49: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Oleh:

SYAKINA WAHYU ENDAH PUSPITA

135130107111040

Setelah dipertahankan di depan Majelis Penguji

Pada tanggal 16 Oktober 2017

dan dinyatakan memenuhi syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Kedokteran Hewan

LEMBAR PERNYATAAN

Pembimbing I

Edwin Widodo, S.Si., M.Sc., Ph.D

NIP. 19810504 2005 1 001

Pembimbing II

drh. Ajeng Erika P.H., M.Si

NIP. 19890516 201504 2 001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kedokteran Hewan

Universitas Brawijaya

Prof. Dr. Aulani’am, drh., DES

NIP. 19600903 198802 2 001

TOKSISITAS RHODAMIN B DAN SAKARIN TERHADAP

KADAR MALONDIALDEHID (MDA) DAN GAMBARAN

HISTOPATOLOGI LAMBUNG TIKUS PUTIH

(Rattus norvegicus)

Page 50: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

iii

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Syakina Wahyu Endah Puspita

NIM : 135130107111040

Program Studi : Kedokteran Hewan

Penulis Skripsi berjudul : Toksisitas Rhodamin B dan Sakarin terhadap

Kadar Malondialdehid (MDA) dan Gambaran

Histopatologi Lambung Tikus Putih (Rattus

norvegicus)

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Isi dari skripsi yang saya buat adalah benar-benar karya saya sendiri dan

tidak menjiplak karya orang lain, selain nama-nama yang termaktub di isi

dan tertulis dalam daftar pustaka dalam skripsi ini.

2. Apabila dikemudian hari ternyata skripsi yang saya tulis terbukti hasil

jiplakan, maka saya akan bersedia menanggung segala risiko yang akan

saya terima.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala kesadaran.

Malang, 16 Oktober 2017

Yang menyatakan,

Syakina Wahyu Endah Puspita

135130107111040

Page 51: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

iv

ABSTRAK

Rhodamin B dan sakarin merupakan zat xenobiotik yang berbahaya bagi

tubuh. Konsumsi rhodamin B dan sakarin secara terus menerus dapat

menyebabkan kanker serta gangguan beberapa fungsi organ seperti hati, saluran

pernafasan, dan saluran pencernaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

pengaruh toksisitas rhodamin B dan sakarin terhadap kadar MDA dan gambaran

histopatologi lambung tikus putih (Rattus norvegicus). Tikus putih (Rattus

norvegicus) dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan, yaitu kelompok K(-), P1, P2,

dan P3. Kelompok K(-) tidak diberikan rhodamin B dan sakarin, kelompok P1

diberikan rhodamin B dengan dosis 22,5 mg/kgBB, kelompok P2 diberikan

sakarin dengan dosis 157,77 mg/kgBB, dan kelompok P3 diberikan kombinasi

rhodamin B dengan dosis 22,5 mg/kg BB ditambah sakarin dengan dosis 157,77

mg/kgBB. Pemberian rhodamin B dan sakarin dilakukan selama 30 hari per-oral

menggunakan sonde lambung. Parameter yang diamati adalah kadar MDA dengan

menggunakan uji Asam Tiobarbiturat (TBA) dan gambaran histopatologi lambung

tikus putih (Rattus norvegicus) dengan menggunakan pewarnaaan Hematoksilin

Eosin (HE). Analisa kadar MDA dilakukan secara kuantitatif menggunakan

analisa ragam ANOVA dilanjutkan dengan uji Tukey (Beda Nyata Jujur) dengan

α = 0,05 dan data gambaran histopatologi lambung dilakukan secara deskriptif

kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh toksisitas rhodamin B dan

sakarin terhadap kadar MDA dan gambaran histopatologi lambung. Pada

kelompok P3 memberikan pengaruh lebih toksik ditandai dengan kadar MDA

tertinggi dibanding kelompok lain, yaitu 2,799 ± 0,309. Gambaran histopatologi

lambung pada kelompok P3 menunjukkan adanya erosi, hemoragi, infiltrasi sel

radang, karioreksis, kariolisis, dan piknosis.

Kata kunci: Rhodamin B, Sakarin, MDA, Histopatologi, Lambung

TOKSISITAS RHODAMIN B DAN SAKARIN TERHADAP KADAR

MALONDIALDEHID (MDA) DAN GAMBARAN HISTOPATOLOGI

LAMBUNG TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

Page 52: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

v

ABSTRACT

Rhodamine B and saccharin are xenobiotic substances that are harmful to

the body. The continuous consumption of rhodamine B and saccharin can lead to

cancer and disruption of some organ functions such as the liver, respiratory tract,

and gastrointestinal tract. This study was conducted to determine the toxicity

effect of rhodamine B and saccharine on gastric MDA levels and histopathology

in white rat (Rattus norvegicus). The white rat (Rattus norvegicus) were divided

into 4 treatment groups: K(-), P1, P2, and P3 group. K(-) group were not given

rhodamine B and saccharin, P1 group were given rhodamine B at dose of 22,5

mg/kgBW, P2 group were given saccharin at dose of 157,77 mg/kgBW, and P3

group were given the combination of both of it. The administration of rhodamine

B and saccharin was performed for 30 days per-orally. The parameters which

observed in this reseach were gastric’s MDA level with Tiobarbituric Acid (TBA)

test and gastric histopathology of white rat (Rattus norvegicus) with Hematoxylin

Eosin (HE) stained. Measurement of gastric MDA level was analyzed statistically

quantitative conducted by ANOVA and followed by Fisher’s exact test with α =

0,05. Gastric histopathology was analyzed in descriptive qualitativeThe result

showed that there were differences of rhodamine B and saccharin administration

effects to MDA levels and gastric histopathology. P3 group showed the most toxic

effect marked by highest MDA levels compared to the other groups of

2.799±0,309. Other than that erotion, hemorrhage, inflammatory cell infiltration,

karyorrhexis, karyolysis, and pyknosis were found in gastric histopathology in P3

group.

Key words: Rhodamine B, Saccharin, MDA level, Histopatology, Gastric.

TOXICITY OF RHODAMINE B AND SACCHARIN ON GASTRIC

MALONDIALDEHYDE (MDA) LEVEL AND HISTOPATHOLOGY

OF WHITE RAT (Rattus norvegicus)

Page 53: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan nikmat, limpahan rahmat, serta hidayah-Nya, sehingga penulis

mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Toksisitas Rhodamin B dan Sakarin

terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) dan Gambaran Histopatologi Lambung

Tikus Putih (Rattus norvegicus)” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Kedokteran Hewan di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas

Brawijaya (FKH UB).

Dengan terselesaikan skripsi ini, penulis mengucapkan terimakasih banyak

kepada:

1. Prof. Dr. Aulani’am, drh., DES., selaku Dekan FKH UB.

2. Edwin Widodo, S.Si., M.Sc., Ph.D., selaku dosen pembimbing I yang telah

membimbing dengan penuh kesabaran dalam penyusunan skripsi dan

menyetujui skripsi ini.

3. drh. Ajeng Erika P.H., M.Si., selaku dosen pembimbing II yang telah

membimbing dengan penuh kesabaran dalam penyusunan skripsi dan

menyetujui skripsi ini.

4. drh. Fajar Sodiq Permata M.Biotech., yang telah memberikan ide dalam

pembuatan skripsi ini.

5. drh. Yudit Oktanella, M.Si., drh. Galuh Chandra Agustina, M.Si., dan drh.

Mira Fatmawati, M.Si., selaku penguji yang telah meluangkan waktu serta

memberikan masukan dan saran demi penyempurnaan skripsi ini.

Page 54: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

vii

6. Keluarga tercinta ayah Syaifuddin, ibu Sundiyah (Almh), adik Latif Putri

Ma’rufah, dan nenek Maimunah atas do’a, dukungan serta semangat tiada

henti kepada penulis hingga skripsi ini terselesaikan.

7. Yurista, Serlly, Ikrar, dan Ifan sebagai rekan penelitian yang telah

memberikan dukungan dan semangat kepada penulis.

8. Sahabat-sahabat penulis terutama S. Efi, Zulfa, Alvira, Dewi, Fiva, Uyung,

Dina, Dia, Nuril, Wimas, Tika, Mida, Elsa, dan Sintya atas kebersamaan,

motivasi, kesabaran dalam menghadapi penulis, dan dukungan kepada penulis

untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman – teman DEXA 2013-D dan SIX SENSE yang telah memberikan

dukungan kepada penulis.

10. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

yang tidak dapat disebutkan satu per-satu.

Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam skripsi ini. Maka dari

itu, penulis menerima kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua urusan skripsi ini,

semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak. Semoga Allah SWT meridhoi dan

dicatat sebagai ibadah di sisi-Nya, Amin.

Malang, 16 Oktober 2017

Penulis

Page 55: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN .................................................................................. iii

ABSTRAK ................................................................................................................ iv

ABSTRACT ................................................................................................................ v

KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xii

DAFTAR ISTILAH DAN LAMBANG ............................................................... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................. 5

1.3. Batasan Masalah ..................................................................................... 5

1.4. Tujuan .................................................................................................... 6

1.5. Manfaat ................................................................................................. 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 8 2.1. Tikus Putih (Rattus norvegicus) ............................................................ 8

2.2. Uji Toksisitas ......................................................................................... 9

2.3. Lambung ............................................................................................. 11

2.3.1. Anatomi Lambung ..................................................................... 11

2.3.2. Fisiologi Lambung ..................................................................... 12

2.3.3. Histologi Lambung .................................................................... 13

2.4. Rhodamin B ......................................................................................... 15

2.5. Sakarin ................................................................................................. 17

2.6. Radikal Bebas ...................................................................................... 18

2.6.1. Peroksidasi Lipid ....................................................................... 19

2.7. Malondialdehid (MDA) ...................................................................... 21

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESA PENELITIAN ................. 23 3.1. Kerangka Konsep ................................................................................. 23

3.2. Hipotesa Penelitian .............................................................................. 26

BAB 4 METODE PENELITIAN ......................................................................... 27

4.1. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 27

4.2. Alat dan Bahan Penelitian ................................................................... 27

4.2.1. Alat ............................................................................................. 27

4.2.2. Bahan ......................................................................................... 28

4.3. Tahapan Penelitian ............................................................................... 28

4.3.1. Rancangan Penelitian ................................................................. 28

4.3.2. Sampel Penelitian ...................................................................... 30

4.3.3. Variabel Penelitian ..................................................................... 30

Page 56: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

ix

4.4. Prosedur Kerja Penelitian .................................................................... 31

4.4.1. Persiapan Hewan Coba .............................................................. 31

4.4.2. Perhitungan Dosis Rhodamin B dan Sakarin ............................. 31

4.4.3. Pemberian Rhodamin B dan Sakarin ......................................... 33

4.4.4. Euthanasi Hewan Coba .............................................................. 33

4.4.5. Preparasi Organ Lambung ......................................................... 33

4.4.6. Pengukuran Kadar Malondialdehid (MDA) .............................. 34

4.4.6.1. Pembuatan Kurva Malondialdehid (MDA) .................. 34

4.4.6.2. Pembuatan Homogenat dan Pengukuran

Kadar Malondialdehid (MDA) ................................... 34

4.4.7. Pembuatan Preparat Histopatologi Lambung ............................ 35

4.4.8. Analisa Data .............................................................................. 38

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 39

5.1. Pengaruh Toksisitas Rhodamin B dan Sakarin terhadap Kadar

Malondialdehid (MDA) Lambung Tikus Putih (Rattus norvegicus) ... 39

5.2. Pengaruh Toksisitas Rhodamin B dan Sakarin terhadap Gambaran

Histopatologi Lambung Tikus Putih (Rattus norvegicus) ................... 44

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 57

6.1. Kesimpulan .......................................................................................... 57

6.2. Saran .................................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 59

LAMPIRAN ............................................................................................................. 65

Page 57: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1. Rancangan Penelitian ......................................................................................... 29

5.1. Rata-Rata Kadar Malondialdehid (MDA) Lambung Tikus Putih

(Rattus norvegicus) ............................................................................................ 40

5.2. Perubahan Gambaran Histopatologi Lambung Tikus Putih

(Rattus norvegicus) ............................................................................................ 48

L. 9.1. Data pengukuran Larutan Standar MDA λ=532 nm ...................................... 78

L. 9.2. Data Absorbansi Malondialdehid (MDA) Malondialdehid (MDA)

Lambung Tikus Putih (Rattus norvegicus ..................................................... 78

L. 9.3. Data Perhitungan Kadar Malondialdehid (MDA) Lambung

Tikus Putih (Rattus norvegicus .................................................................... 79

L. 10.1. Uji Normalitas Data dari Kadar Malondialdehid (MDA) Lambung

Tikus Putih (Rattus norvegicus) .................................................................. 80

L. 10.2. Tabel Deskriptif dari Kadar Malondialdehid (MDA) Lambung Tikus

Putih (Rattus norvegicus) ............................................................................ 81

L. 10.3. Uji Homogenitas Varian dari Kadar Malondialdehid (MDA) Lambung

Tikus Putih (Rattus norvegicus) .................................................................. 82

L. 10.4. Uji ANOVA dari Kadar Malondialdehid (MDA) Lambung Tikus Putih

(Rattus norvegicus) ..................................................................................... 83

L. 10.5. Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) dari Kadar Malondialdehid (MDA) Lambung

Tikus Putih (Rattus norvegicus) .................................................................. 84

L. 10.6. Notasi pada Beda Nyata Jujur (BNJ) dari Kadar Malondialdehid (MDA)

Lambung Tikus Putih (Rattus norvegicus) ................................................. 86

L. 10.7. Notasi Huruf pada Beda Nyata Jujur (BNJ) dari Kadar Malondialdehid

(MDA) Lambung Tikus Putih (Rattus norvegicus) .................................... 87

Page 58: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Tikus Putih (Rattus norvegicus) ........................................................................... 8

2.2. Anatomi Lambung ............................................................................................. 12

2.3. Histologi Lambung ............................................................................................ 15

2.4. Struktur Kimia Rhodamin B .............................................................................. 15

2.5. Struktur Kimia Sakarin ..................................................................................... 18

2.6. Mekanisme Peroksidasi Lipid ............................................................................ 21

2.7. Mekanisme Pembentukan Malondialdehid (MDA) .......................................... 22

3.1. Kerangka Konsep Penelitian ............................................................................. 23

5.1. Grafik Rata-rata Kadar Malondialdehid (MDA) Lambung Tikus

Putih (Rattus norvegicus) .................................................................................. 39

5.2.A. Histopatologi Lambung Tikus Putih (Rattus novergicus) Kelompok

K(-) dengan Pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE) perbesaran 200x, 400x,

dan 1000x ..................................................................................................... 45

5.2.B. Histopatologi Lambung Tikus Putih (Rattus novergicus) Kelompok

P1 dengan Pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE) perbesaran 200x, 400x,

dan 1000x ...................................................................................................... 46

5.2.C. Histopatologi Lambung Tikus Putih (Rattus novergicus) Kelompok

P2 dengan Pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE) perbesaran 200x, 400x,

dan 1000x ...................................................................................................... 46

5.2.D. Histopatologi Lambung Tikus Putih (Rattus novergicus) Kelompok

P3 dengan Pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE) perbesaran 200x, 400x,

dan 1000x ...................................................................................................... 47

L. 9.1. Kurva Standar Malondialdehid (MDA) ....................................................... 78

Page 59: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Rancangan Penelitian ............................................................................................ 66

2. Perhitungan Dosis Rhodamin B dan Sakarin ........................................................ 67

3. Prosedur Pengukuran Kadar Malondialdehida (MDA) Lambung ........................ 69

4. Pembuatan Preparat Histopatologi Lambung ....................................................... 71

5. Pewarnaan Hematoksilin-Eosin (HE) .................................................................. 72

6. Material Safety Data Sheet (MSDS) Rhodamin B .............................................. 73

7. Material Safety Data Sheet (MSDS) Sakarin ...................................................... 75

8. Sertifikat Laik Etik .............................................................................................. 77

9. Perhitungan Kadar Malondialdehid (MDA) Lambung Tikus Putih

(Rattus norvegicus) .............................................................................................. 78

10. Hasil Uji Statistika Kadar Malondialdehid (MDA) Lambung Tikus Putih

(Rattus norvegicus) ............................................................................................ 80

Page 60: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

xiii

DAFTAR ISTILAH DAN LAMBANG

Simbol/singkatan Keterangan

% Persen

/ Per οC

Derajat celcius

µL mikroliter

ANOVA Analysis Of Variance

APC Antigen Presenting Cells

BB Berat Badan

BNJ Beda Nyata Jujur

BTM Bahan Tambahan Makanan

BTP Bahan Tambahan Pangan

cm centimeter

g gram

H Hidrogen

HCl Asam Klorida

HE Hematoksilin Eosin

kg kilogram

l Liter

LD50 Lethal Dose

MDA Malondialdehid

Mg milligram

MHC II Mayor Histocompatibility Complex II

ml milliliter

MN Mononuclear

MSDS Material Safety Data Sheet

N Nitrogen

NaCl Natrium Klorida

nm nanometer

O Oksigen

O2-

superoxide

PBS Phospat Buffered Saline

PJAS` Panganan Jajan Anak Sekolah

PFA Paraformaldehyde Acid

PMN Polymorphonuclear

PUFA Polyunsaturated Fatty Acid

RAL rancangan acak lengkap

ROS Reactive Oxygen Species

Page 61: Anadara granosa ) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA …repository.ub.ac.id/5579/1/Puspita, Syakina Wahyu Endah.pdf · Toksikologi Dasar. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Eifellia,

ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH

(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MONITA KRIDHA PUSPITA

NIM. 135080100111047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

xiv

SD Sekolah Dasar

SPSS Statistical Package for the Social Sciences

TBA Thiobarbituric Acid

TCA Trichloroacetic Acid