anadara granosa ) dari perairan kenjeran, surabaya...
TRANSCRIPT
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
Sintesis Senyawa Schiff base dari Sitronelal dalam
Minyak Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C) dan
Senyawa Amina menggunakan Katalis Asam
serta Uji Aktivitasnya sebagai Antibakteri
SKRIPSI
oleh: PUSPITASARI
135090200111010
JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG 2017
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
iv
Sintesis Senyawa Schiff base dari Sitronelal dalam Minyak Jeruk
Purut (Citrus hystrix D.C) dan Senyawa Amina menggunakan
Katalis Asam serta Uji Aktivitasnya sebagai Antibakteri
ABSTRAK
Senyawa schiff base adalah senyawa dengan gugus fungsional
azometin (-CH=N) atau disebut juga senyawa imina yang terbentuk
dari kondensasi amina primer dengan senyawa karbonil. Beberapa
senyawa schiff base yang berhasil disintesis terbukti bersifat sebagai
antibakteri. Telah disintesis senyawa schiff base dari sitronelal dalam
minyak jeruk purut dengan senyawa metilamin dan anilin dengan
metode ultrasonik dan refluks. Senyawa schiff base dianalisa dengan
menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan FT-IR. Senyawa yang
terbentuk kemudian diuji aktivitas antibakterinya terhadap bakteri
Staphylococus Aureus dan Eschericia coli menggunakan metode
difusi cakram kertas. Spektrum senyawa schiff base pada analisis
dengan FT-IR mempunyai puncak pada bilangan gelombang kisaran
1600-1650 cm- 1
dan pada analisis dengan UV-Vis menunjukkan
adanya transisi elektron pada panjang gelombang kisaran 215-230
nm puncak pada hasil spektra UV-Vis dan FT-IR mengindikasikan
adanya ikatan CH=N. Hasil pengujian senyawa schiff base terhadap
bakteri Staphylococus aureus dan Eschericia coli menunjukkan
senyawa ini aktif sebagai senyawa antibakteri terhadap bakteri
Staphylococus aureus. Aktivitas senyawa schiff base sebagai
antibakteri lebih besar dibandingkan aktivitas yang diberikan oleh
pembanding yaitu minyak jeruk purut.
Kata kunci: basa schif, ultrasonik, Minyak Jeruk Purut, Sitronelal, Antibakteri
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
v
Synthesis of Schiff base Compound from Citronellal in Kaffir
Lime Oil (Citrus hystrix D.C.) and Amine Compound with Acid
Catalyst and Activity Test as Antibacterial
ABSTRACT
A Schiff base is a compound that has azomethine group (-
CH = N) or also called imine compound. It is can be formed by
condensation reaction of a primary amine with a carbonyl compound.
Some schiff base compounds that have been successfully synthesized
showed that it has antibacterial effect. The synthesis schiff base
compound from citronellal in kaffir lime oil with methylamine and
aniline compounds with ultrasonic and reflux method has been done.
The functional group of schiff base compounds are then analyzed
using the UV-Vis spectrophotometer and IR-spectrometer. The
compounds formed were tested for their antibacterial activity against
Staphylococcus aureus and Eschericia coli bacteria using the paper
disc diffusion method. The IR spectrum of schiff base compound
have a sharp paek at wavelength range 1600-1650 cm-1
, and the UV-
Vis analysis showing the electron transition at wavelength range
215-230 nm. Peaks on the UV-Vis and FT-IR spectra results indicate
a CH = N bond. The results of testing schiff base compounds against
bacteria Staphylococus aureus and Eschericia coli showed this
compound is active as an antibacterial compound against
Staphylococus aureus bacteria. The activity of schiff base
compounds as antibacterial is greater than the antibacterial effect
given by the comparator of kaffir lime oil.
Keywords: Schiff base, Ultrasonic, kaffir lime oil, Citronellal,
Antibacteria
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas limpahan nikmat dan
karunia-Nya sehingga dapat terselesaikannya penyusunan skripsi
dengan judul “Sintesis Senyawa Schiff base dari Sitronelal dalam Minyak Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C) dan Senyawa Amina
menggunakan Katalis Asam serta Uji Aktivitasnya sebagai
Antibakteri”. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat
kelulusan dan memperoleh gelar sarjana Sains (S.Si) dalam bidang
kimia di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Brawijaya.
Penyusunan skripsi ini tak lepas dari bimbingan, bantuan, dan
dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu, ucapan terima kasih penulis sampaikan
kepada: 1. Dr. Warsito, MS selaku dosen penasehat akademik dan dosen
pembimbing I, serta M. Farid Rahman, M. Si selaku dosen
pembimbing II atas bimbingan dan luangan waktu serta limpahan
ilmu yang telah diberikan kepada penulis. 2. Dosen penguji seminar proposal, kemajuan (Dr. Elvina Dhiaul
Iftitah, S.Si, M.Si) dan penguji ujian akhir skripsi (Drs. M.
Misbah Khunur M.Si) atas saran kepada penulis selama
menyusun skripsi ini. 3. Ketua Jurusan Kimia, dosen, karyawan, dan laboran Jurusan
Kimia Universitas Brawijaya atas semua bantuan yang telah
diberikan kepada penulis. 4. Orang tua dan keluarga yang selalu mendukung dan memberikan
do’a disepanjang usia penulis. 5. Segenap sahabat dan Mahasiswa Jurusan Kimia Fakultas MIPA
Universitas Brawijaya yang telah memberikan bantuan, dukungan
ataupun semangat kepada penulis selama penyusunan skripsi. 6. Seluruh pihak dan instansi yang membantu terselesaikannya
penelitian dan penyusunan skripsi ini.
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
vii
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih
terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat dan memberikan wawasan bagi penulis ataupun
pembaca.
Malang, Juli 2017
Penulis
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................... ii
ABSTRAK ........................................................................................ iv
ABSTRACT ...................................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................ x
DAFTAR TABEL ............................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................. xii
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN .................................... xiv
BAB I ................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 3
1.3 Batasan Masalah .................................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................... 4
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................. 4
BAB II................................................................................................ 5
2.1. Potensi Komponen Utama Minyak Jeruk Purut sebagai
Bahan Baku Sintesis Senyawa Antibakteri .......................... 5
2.2. Potensi Turunan Sitronelal terhadap Aktivitas
Antibakteri .............................................................................. 7
2.3. Pengembangan Metode Sintesis ............................................ 9
BAB III ............................................................................................ 12
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ............................................ 12
3.2 Bahan Penelitian .................................................................. 12
3.3 Alat Penelitian ...................................................................... 12
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
ix
3.4 Instrumentasi ........................................................................ 13
3.5 Tahapan Penelitian .............................................................. 13
3.6 Prosedur Kerja ..................................................................... 13
3.6.1 Analisa komposisi senyawa penyusun dalam minyak
jeruk purut hasil penyulingan menggunakan
instrumentasi KG-SM .................................................. 13
3.6.2 Sintesis senyawa schiff base N-sitronelilmetilamin dan
N-sitronelilanilin ........................................................... 14
3.6.3 Analisa Senyawa Schiff base N-sitronelilmetilamin
dan N-sitronelilanilin Hasil Sintesis ............................ 15
3.6.4 Uji Aktivitas Antibakteri .............................................. 16
3.6.5 Analisis Data .................................................................. 17
BAB IV ............................................................................................ 19
4.1 Hasil Analisa Profil Komponen Minyak Jeruk Purut
dengan KG-SM ..................................................................... 19
4.2 Hasil Sintesis senyawa schiff base N-sitronelilmetilamin
dan N-sitronelilanilin dengan menggunakan metode
refluks dan ultrasonik .......................................................... 21
4.3 Hasil Analisa Produk Hasil Sintesis ................................... 26
4.3.1 Hasil Analisa Senyawa Hasil Sintesis dengan
Spektrofotometer UV-Vis ............................................ 26
4.3.2 Hasil Analisa Senyawa Schiff Base N-sitronelil-
metilamin dan N-sitronelilanilin dengan FT-IR ........ 30
4.4 Uji Aktivitas Antibakteri ..................................................... 34
BAB V .............................................................................................. 38
5.1 Kesimpulan ........................................................................... 38
5.2 Saran ..................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 40
LAMPIRAN .................................................................................... 46
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur kimia komponen utama minyak jeruk purut .. 6
Gambar 2.2 Reaksi Umum Pembuatan Schiff base. ......................... 8
Gambar 2.3 Rangkaian alat ultrasonik ............................................ 11
Gambar 4.1 Kromatogram Minyak Jeruk Purut ............................. 19 Gambar 4.2 Mekanisme reaksi pembentukan senyawa schiff base.22 Gambar 4.3 % Yield Produk Hasil Sintesis .................................... 24 Gambar 4.4 Spektra UV-Vis Senyawa N-sitronelilmetilamin dan
MJP ............................................................................. 27 Gambar 4.5 Spektra FT-IR Senyawa N-sitronelilanilin dan MJP..28 Gambar 4.6 Spektra FT-IR Senyawa N-Sitronelilmetilamin dan
MJP ............................................................................. 31 Gambar 4.7 Spektra FT-IR Senyawa N-Sitronelilmetilamin dan
MJP ............................................................................. 32 Gambar 4.8 Hasil Uji Zona Hambat Hasil Sintesis Terhadap Bakteri
S. aureus ..................................................................... 34 Gambar 4.9 Hasil Uji Zona Hambat Hasil Sintesis Terhadap Bakteri
E.coli ........................................................................... 35
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Tabulasi Senyawa Komponen utama penyusun Minyak Jeruk Purut hasil KG-SM ............................................... 20
Tabel 4.2 Data Absorbansi dan Panjang Gelombang Produk Hasil
Sintesis ........................................................................... 29 Tabel 4.3 Perbedaan serapan pada spektrum inframerah produk
schiffbase........................................................................33 Tabel 4.4 Pengamatan Zona Hambat terhadap bakteri S. aureus .... 35 Tabel 4.5 Pengamatan Zona Hambat Terhadap Bakteri E. coli ....... 36
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A. Skema Kerja .................................................................... ..46
A.1 Diagram Alir Penelitian........................................................ 46
A.2 Analisis komposisi senyawa penyusun dalam minyak jeruk
purut hasil penyulingan menggunakan instrumentasi
Kromatografi Gas-Spektrometer Massa .............................. 47
A.3 Sintesis senyawa schiff base dari sitronelal dan senyawa
amina (metilamin dan anilin) dengan metode refluks dan
ultrasonik ............................................................................. 48
A.4..Identifikasi dan karakterisasi senyawa schiff base
menggunakan instrumentasi FT-IR dan Spektrofotometer
UV-Vis ................................................................................ 52
A.5 Uji Aktivitas Antibakteri ...................................................... 53
Lampiran B. Perhitungan.........................................................................54
B.1 Perhitungan Volume Sitronelal ........................................... 54
B.2 Perhitungan Volume Metilamin .......................................... 55
B.3 Perhitungan Volume Anilin ................................................. 55
B.4 Perhitungan % Yield Senyawa Hasil Sintesis ..................... 56
Lampiran C. Reaksi Yang Terjadi.....................................................58
C.1 Mekanisme reaksi pembentukan senyawa Schiff base N-
sitronelilmetilamin ............................................................... 58
C.2 Mekanisme reaksi pembentukan senyawa Schiff base N-
sitronelilanilin ...................................................................... 58
Lampiran D. Data Hasil FT-IR...............................................................59
D.1 Spektra IR Minyak Jeruk Purut ........................................... 59
D.2 Spektra IR Senyawa N-sitronelilmetilamin dengan Metode
Ultrasonik ............................................................................ 59
D.3 Spektra IR Senyawa N-sitronelilmetilamin dengan Metode
Refluks ................................................................................. 60
D.4 Spektra IR Senyawa N-sitronelilanilin dengan Metode
Ultrasonik ............................................................................ 60
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Minyak atsiri dikenal juga sebagai minyak eteris atau minyak
terbang (essential oil atau volatile),dihasilkan dari berbagai bagian
tanaman, seperti akar, batang, ranting, daun, bunga, atau buah
[1].Minyak tersebut memiliki sifat umum yaitu mudah menguap
pada suhu kamar, memiliki aroma yang khas sesuai dengan aroma
tanaman penghasilnya, mudah larut dalam pelarut organik, dan tidak
larut dalam air [2]. Perkembangan industri modern dan berbagai
macam kebutuhan manusia yang semakin beragam menyebabkan
peningkatan kebutuhan minyak atsiri pada industri parfum, kosmetik,
makanan, aroma terapi dan obat-obatan dalam lingkup
global[2].Salah satu tanaman penghasil minyak atsiri di indonesia
yaitu tanaman jeruk purut[3].
Kandungan senyawa kimia yang utama dari minyak daun jeruk
purut adalah senyawa sitronelal 81,49 %. Adapun beberapa
komposisi lainnya yang dihasilkan dari identifikasi dan karakterisasi
minyak jeruk purut yaitu meliputi linalool, sitronelil-asetat,
sitronelol, dan geraniol [4].
Sitronelal dikategorikan sebagai senyawa yang memiliki banyak
fungsi, seperti bahan dasar pembuatan parfum, sabun, kosmetik, dan
industri flavor didunia [5]. Sitronelal juga memiliki aktivitas
antibakteri yang relatif sangat tinggi. Dilihat dari segi kuantitas
komponen maka minyak atsiri daun jeruk purut merupakan sumber
bahan obat yang sangat potensial [6]. Penelitian dengan
menggunakan sitronelal sebagai bahan antibakteri telah banyak
dilakukan sehingga perlu diadakan pengembangan untuk
menghasilkan senyawa barudari derivat sitronelal.
Derivat sitonelal telah menarik minat para peneliti dalam
beberapa tahun terakhir karena memiliki aktifitas sebagai antibakteri.
Meskipun berbagai derivat sitronelal telah diketahui, tetapi
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
2
perkembangan baru dan strategi untuk mensintesis aktifitas biologi
baru sitronelal masih cukup menarik untuk diteliti [7]. Beberapa jenis
senyawa yang telah berhasil disintesis dari sitronelal diantaranya
yaitu sulfonamida [8], benzimidazole [9], sitronelol, isopulegol, dan
mentol yang memiliki bau khas [10]. Semua turunan sitronelal
tersebut telah dibuktikan memiliki aktifitas antibakteri yang baik.
salah satu senyawa yang diperkirakan dapat disinteisis dari
sitronelaldan dapat berguna sebagai bahan antibakteri yaitu senyawa
schiff base.Senyawa schiff basesendiriadalah senyawa yang
mengandung gugus fungsional azometin (-CH=N-), yang terbentuk
dari kondensasi amin primer dengan senyawa karbonil baik aldehid
maupun keton[11].
Metode umum yang digunakan untuk mensintesis senyawa schiff
base yaitudengan metode pemanasan menggunakan refluks [12].
oleh karena itudilakukan strategi baru untuk mensintesis senyawa
schiff base dengan menggunakan alat ultrasonik atau microwave agar
kita dapat membandingkan keefektifan dari kedua proses sintesis
senyawa schiff base tersebut.
Senyawa schiff base ini telah diuji aktivitas antibakteri terhadap
bakteri patogen seperti bakteri Pseudomonas aeruginosa,
Proteusvulgaris, Proteus mirabilis, Klebsiella pneumonia,
Staphylococus aureus, Escherichiacoli, serta Bacillus licheniformi
[13]. Menurut penelitian lain senyawa Schiff base yang telah berhasil
disintesis diketahui mempunyai aktivitas antibakteri yang tinggi
terhadap bakteri Staphylococus aureus, Escherichiacoli, serta
Bacillus licheniform[14]. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan
untuk mempelajari lebih dalam mengenai metode yang tepat yang
dapat menghasilkan senyawa Schiff base danuntuk membuktikan
apakah senyawa Schiff base dapat terbentuk dari sitronelal dan
senyawa aminaserta memiliki potensisebagai senyawa antibakteri,
lalu membandingkan kekuatan maupun sifat antibakterinya dengan
sitronelal murni.
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan beberapa
masalah sebagai berikut:
1. Manakah diantara metode refluks dan ultrasonik yang lebih
efektif untuk mensintesis senyawa schiff base dari sitronelal
dalam minyak jeruk purut yang direaksikan dengan senyawa
amina (metilamin dan anilin)
2. Berapakah waktu optimum sintesis yang dibutuhkan untuk
menghasilkan senyawa schiff base dari bahan sitronelal dalam
minyak jeruk purut dengan senyawa amina (metilamin dan anilin)
3. Bagaimana aktivitas antibakteri senyawa schiff base derivat
sitronelal untuk menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia
coli dan Staphylococcus aureus serta dibandingkan dengan
kemampuan hambat bakteri dari sitronelal murni
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, batasan masalah yang
dapat diambil adalah:
1. Minyak jeruk purut (MJP) yang digunakan sebagai sampel yaitu
dari hasil penyulingan campuran ranting dan daun jeruk purut
(Citrus hystrix D.C.) yang diperoleh dari Institut Atsiri
Universitas Brawijaya (kadar sitronellal = 69,88%, Bj = 0,8
g/mL)
2. Senyawa amina yang digunakan adalah metilamin dan anilin
3. Katalis yang digunakan adalah katalis asam (H2SO4 0,1 M)
4. Perbandingan mol sitronelal dengan pereaksi amina adalah (1:1).
5. Alat ultrasonik yang digunakan untuk metode sintesis yaitu
ultrasonik dengantipe 210 Brenson
6. Variasi waktu sintesis yang digunakan yaitu 1, 2 dan 3 jam
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
4
7. Bakteri yang digunakan adalah bakteri gram negatif Escherichia
coli dan bakteri gram positif Staphylococcus aureus yang
diperoleh dari Labolatorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui metode yang lebih efektif antara refluks dan
ultrasonik untuk menghasilkan senyawa schiff base pada proses
sintesis dari sitronelal minyak jeruk purut yang direaksikan
dengan senyawa amina(metilamin dan anilin)
2. Mengetahui waktu optimum sintesis yang dibutuhkan untuk
menghasilkan senyawa schiff base dari bahan sitronelal dalam
minyak jeruk purut dengan senyawa amina (metilamin dan anilin)
3. Mengetahui aktivitas senyawa schiff base yang telah disintesis
dalam menghambat pertumbuhan bakteri Eschericia coli dan
Staphilococus aureus serta membandingkannya dengan
kemampuan hambat bakteri dari sitronelal murni.
1.5 Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan dapat diperoleh manfaat berupa
metode dapat diadopsi untuk sintesis senyawa schiff base yang lain
serta dapat digunakan sebagai dasar pengembangan dari minyak
jeruk purut untuk meningkatkan nilai jual dan kualitas minyak jeruk
purut dalam sektor ekonomi.
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Potensi Komponen Utama Minyak Jeruk Purut
sebagai Bahan Baku Sintesis Senyawa Antibakteri
Jeruk purut mempunyai aroma yang khas karena
mengandung minyak atsiri, air, protein, lemak, karbohidrat, fiber,
kadar abu, kalsium, fosfor, besi, karoten, vitamin thiamin,
riboflavin, niacin, dan asam askorbat[15]. Minyak atsiri yang berasal
dari daun jeruk purut banyak digunakan dalam industri makanan,
minuman, farmasi, flavor, parfum, pewarna dan lain-lain.Misalnya
dalam industri pangan banyak digunakan sebagai pemberi cita rasa
dalam produk-produk olahan. Minyak daun jeruk purut dalam
perdagangan internasional disebut kaffir lime oil. Minyak atisiri ini
banyak diproduksi di Indonesia dengan output beberapa ton per
tahun. Harga kaffir lime oil asal Indonesia yaitu sebesar USD 65,00-
75,00 per kilogram [16].
Dalam minyak atsiri jeruk purut terdapat 54 jenis komponen
kimia dengan sitronelal sebagai komponen utama (81,49%) dan
beberapa komponen utaama lainnya yang penting adalah sitronellol
(8,22%), geraniol (3,69%) dan geranil asetat (0,31%). Struktur
penyusun utama minyak jeruk purut dapat dijelaskan pada
gambar[17]:
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
6
Citronellal Citronellol
Geraniol Geranyl Acetate
. Gambar 2.1 Struktur kimia komponen utama minyak jeruk purut
[17].
Kandungan sitronelal yang sangat tinggi menjadi salah satu
kelebihan minyak daun jeruk purut dibidang industri, khususnya
industri parfum dan kosmetik[18].
Sitronelal merupakan senyawa monoterpena yang
mempunyai gugus aldehida, ikatan rangkap dan rantai karbon yang
memungkinkan untuk mengalami reaksi siklisasi aromatisasi[19].
Sitronelal dikategorikan sebagai senyawa yang memiliki
banyak fungsi, seperti bahan dasar pembuatan parfum, sabun,
kosmetik, dan industri flavor didunia[5]. Minyak dengan kandungan
sitronelal tinggi dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk isolasi
sitronelal, sitronelal hasil isolasi kemudian diubah menjadi bentuk
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
7
esternya seperti hidroksi sitronelal. Ester yang dihasilkan dengan
cara ini umumnya bersifat lebih stabil dan sangat baik
digunakandalam industri wangi-wangian. Bentuk ester lain dari
sitronelal dapat digunakan sebagai insektisida dan bahan antibakteri
[20].Sitronelal memiliki aktifitas antibakteri yang relatif sangat
tinggi. Dilihat dari segi kuantitas komponen maka minyak atsiri daun
jeruk purut merupakan sumber bahan obat yang sangat potensial[6].
Sitronelal dapat diperoleh melalui proses destilasi atau penyulingan
[21].
2.2. Potensi Turunan Sitronelal terhadap Aktivitas
Antibakteri
Derivat sitonelal telah menarik minat para peneliti dalam
beberapa tahun terakhir karena memiliki aktifitas sebagai antibakteri.
Meskipun berbagai derivat sitronelal telah diketahui, tetapi
perkembangan baru dan strategi untuk mensintesis aktifitas biologi
baru sitronelal masih cukup menarik untuk diteliti[7]. Beberapa jenis
senyawa yang telah berhasil disintesis dari sitronelal diantaranya
yaitu sulfonamida[8], benzimidazole[9], sitronelol, isopulegol, dan
mentol yang memiliki bau khas[10]. Turunan sitronelal tersebut telah
dibuktikan memiliki aktifitas antibakteri yang baik[9,10]. salah satu
senyawa yang diperkirakan dapat disinteisis dari sitronelal dan dapat
berguna sebagai bahan antibakteri yaitu senyawa schiff base.
Schiff base adalah senyawa yang mengandung gugus
fungsional azometin (-CH=N-), yang terbentuk dari kondensasi[12].
Senyawa schiff base umumnya terbentuk dari amina primer dan
senyawa aldehid atau keton. Reaksi umum pembuatan senyawa schiff
base dapat digambarkan seperti [12]:
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
8
R- NH2 + R-CH=O R-N=CH-R + H2O
Amina
primer aldehid Schiff base
Gambar 2.2 Reaksi Umum Pembuatan Schiff base[12].
Adapun tahapan reaksi pembentukan senyawa schiff base dari
amina dan aldehid atau keton yaitu[22]:
a. Reaksi substitusi amina dengan aldehid atau keton
Tahap 1 : adisi nukleofilik
Tahap 2 : Protonasi OH dan eliminasi
Sebelumnya, Schiff base berhasil disintesis dari salisil aldehid
serta o-amino asam benzoat, Schiff base ini telah diuji untuk aktivitas
antibakteri terhadap bakteri patogen seperti bakteri Pseudomonas
aeruginosa, Proteusvulgaris, Proteus mirabilis, dan Klebsiella
pneumonia[13].
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
9
Pada penelitian lain senyawa Schiff base yang disintesis dari
hidrazindihidroklorid serta entilen diamin dengan aseton asetil
diketahui mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri
Staphylococus aureus, Escherichiacoli, serta Bacillus
licheniformis[12].
2.3. Pengembangan Metode Sintesis
Umumnya untuk mensintesis suatu senyawa, baik organik
maupun anorganik dan untuk mensistesis senyawa-senyawa yang
mudah menguap atau volatile dilakukan dengan menggunakan
metode refluks. Pada kondisi ini jika dilakukan pemanasan biasa
maka pelarut akan menguap sebelum reaksi berjalan sampai selesai
[23].
Refluks digunakan untuk mengektraksi bahan-bahan yang tahan
terhadap pemanasan. Prinsip metode refluks yaitu komponen kimia
dipisahkan dengan cara sampel dimasukkan kedalam labu alas bulat
bersama-sama dengan pereksi atau pelarutnya lalu dipanaskan, uap-
uap dari cairan dalam labu alas bulat terkondensasi pada kondensor
bola menjadi molekul-molekul cairan yang akan turun kembali
menuju labu alas bulat, kemudian sampel yang berada pada labu alas
bulat akan diuapkan kembali, demikian seterusnya berlangsung
secara berkesinambungan sampai penyarian sempurna[24].
Keuntungan ekstraksi dengan metode refluks yaitu dapat digunakan
untuk mengekstraksi sampel-sampel yang memiliki tekstur kasar,
dapat dibiarkan untuk jangka waktu yang panjang tanpa perlu
menambahkan lebih pelarut atau takut bejana reaksi mendidih kering
karena setiap uap segera terkondensasi di kondensor. Selain itu,
sebagai pelarut yang diberikan akan selalu mendidih pada suhu
tertentu, seseorang dapat yakin bahwa reaksi akan berlangsung pada
suhu konstan. Dengan pilihan hati-hati pelarut, seseorang dapat
mengontrol suhu dalam kisaran yang sesuai.sedangkan kerugiannya
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
10
yaitu butuh volume total pelarut yang besar dan sejumlah manipulasi
operator[25]. Kemudian untuk memperoleh hasil yang optimum
dilakukan pengembangan terhadap metode sintesis dengan
menggunakan alat ultrasonik.
Ultrasonik (ekstraksi ultrasonik) merupakan salah satu teknik
yang dapat mempercepat dan menyederhanakan perlakuan pada
sampel yang akan diuji. Teknik ini mengandalkan energi gelombang
yang menyebabkan proses kavitasi, yaitu suatu proses pembentukan
gelembung-gelembung kecil akibat adanya transmisi gelombang
ultrasonik. Ketika mengenai suatu larutan, energi ultrasonik
menyebabkan timbulnya rongga akustik, dengan struktur
bergelembung yang kemudian pecah[26].
Metode ultrasonik menggunakan gelombang ultrasonik yaitu
gelombang akustik dengan frekuensi lebih besar dari 16-20 kHz.
Ultrasonik bersifat non-destructive dan non-invasive, sehingga dapat
dengan mudah diadaptasikan ke berbagai aplikasi. Salah satu
kelebihan metode ultrasonik adalah untuk mempercepat proses
proses sintesis, dibandingkan dengan ekstraksi termal atau ekstraksi
konvensional maupun refluks, metode ultrasonik ini lebih aman,
lebih singkat, dan meningkatkan jumlah rendemen kasar. Ultrasonik
juga dapat menurunkan suhu operasi pada ekstrak yang tidak tahan
panas, sehinga cocok untuk diterapkan pada sintesis senyawa
bioaktif tidak tahan panas[27].
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
11
Gambar 2.3 Rangkaian alat ultrasonik [28].
Keterangan : 1. Labu alas Bulat
2. Wadah Ultrasonik
3.Pengatur freakuensi
4.pengatur temperatur
5 termometer
Ultrasonik dianjurkan untuk digunakan pada industri farmasi
untuk mendapatkan ekstrak dengan kualitas yang baik dan
memerlukan energi yang sedikit [29].
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
12
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama bulan Februari hingga Juli 2017 di
Laboratorium Kimia Organik dan Laboratorium Instrumen Jurusan
Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Brawijaya.
3.2 Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel minyak
jeruk purut (C. hystrix D.C) dengan kadar sitronelal 69% dan Bj 0.8
g/mL yang diperoleh dari hasil penyulingan campuran ranting dan
daun jeruk purut, Metilamin (CH3NH2), anilin, asam sulfat (H2SO4)
0,1 M MERCK pro-analysis, Na2CO3, aquademineralisasi hydrobat,
bakteri uji (S.aureus dan E.coli),nutrien agar MERCK, nutrien broth
MERCK.
3.3 Alat Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah ultrasonik 210
brenson, gelas kimia 250 mL, gelas ukur 10 mL, labu alas bulat leher
2, heating mantel, klem, statif, kondensor bola, selang, pompa air,
alat ultrasonik, pipet ukur 5 mL, bola hisap, erlenmeyer 250 mL,
botol semprot 250 mL, pipet tetes, batang pengaduk, corong pisah
100 ml, botol vial, alumunium foil, neraca digital,jarum ose, cawan
petri, tabung reaksi, rak tabung reaksi, botol kultur, disc 5,5 mm,
pinset, spektrometer,dan mikropipet.
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
13
3.4 Instrumentasi
Instrumen yang digunakan antara lain spektrofotometer FT-IR (FT-
IR 8400S SHIMADZU), Spektrofotometer UV-Vis double beam
(SHIMADZU 1600 series) dan kromatografi gas-spektrometer massa
(KG-SM-QP 2010S SHIMADZU).
3.5 Tahapan Penelitian
1. Analisa komposisi senyawa penyusun dalam minyak jeruk
purut hasil penyulingan
2. Sintesis senyawa schiff base dari sitronelal dalam MJP dan
amina dengan menggunakan metode refluks dan ultrasonik
3. Analisa senyawa schiff base N-Sitronelilmetilamin dan N-
sitronelilanilin
4. Uji aktivitas antibakteri senyawa schiff base N-
Sitronelilmetilamin dan N-sitronelilanilin
5. Analisa Data
3.6 Prosedur Kerja
3.6.1 Analisa komposisi senyawa penyusun dalam minyak
jeruk purut hasil penyulingan menggunakan
instrumentasi KG-SM
Sebanyak 0,05 gram minyak jeruk purut ditimbang diatas neraca
digital, dilarutkan dalam 2 mL n-heksana, kemudian diidentifikasi
dengan menginjeksikan larutan sebanyak 0,2 μL menggunakan
syringe pada instrumen KG-SM Shimadzu QP2010S. Puncak yang
terdeteksi pada kromatogram masing-masing akan di analisis
menggunakan spektra massa hingga didapatkan data total ionic
chromatogram (TIC) dan spektra massa dari masing-masing
komponen yang terdapat dalam minyak jeruk purut.
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
14
3.6.2 Sintesis senyawa schiff base N-sitronelilmetilamin
dan N-sitronelilanilin
A. Sintesis dengan metode refluks
Sebanyak 19,6 mL minyak jeruk purut yang mengandung
sitronelal 69,88% (70 mmol) dimasukkan ke dalam labu alas bulat
yang dilengkapi dengan kondensor dan termometer, MJP kemudian
ditambahkan dengan katalis H2SO4 0,1 M, selanjutnya ditambahkan
sebanyak 2,4 mL pereaksi metilamin (70 mmol) kedalam labu alas
bulat dan direfluks dengan variasi waktu 1,2 dan 3 jam. Temperatur
yang digunakan yaitu sebesar 110oC. Prosedur yang sama juga
dilakukan pada pereaksi anilin dengan volume sebanyak 6,4 mL (70
mmol).
B. Sintesis dengan metode ultrasonik
Untuk metode ultrasonik, alat sonikator disiapkan dengan
mengatur waktu dan temperaturnya. Temperatur yang digunakan
untuk reaksi ini yaitu 69oC sedangkan variasi waktu yang digunakan
yaitu 1, 2 dan 3 jam. Sebanyak 19,6 mL minyak jeruk purut yang
mengandung sitronelal 69,88% (70 mmol) dimasukkan ke dalam
labu alas bulat kemudian ditambahkan dengan katalis H2SO4 0,1 M,
dimasukkan kedalam sonikator dan disonifikasi selama 10 menit
selanjutnya ditambahkan sebanyak 2,4 mL pereaksi metilamin (70
mmol) kedalam labu alas bulat. Prosedur yang sama juga dilakukan
pada pereaksi anilin dengan volume sebanyak 6,4 mL (70 mmol).
Senyawa hasil sintesis melalui metode refluks maupun
ultrasonik kemudian didinginkan dalam temperatur ruang dan
dimasukkan kedalam corong pisah. Lapisan atas (organik) dan
lapisan bawah dipisahkan dengan corong pisah, kemudian
dimasukkan kedalam botol vial dan ditimbang untuk mendapatkan
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
15
massanya. Botol vial yang berisi lapisan atas dan lapisan bawah
dianalisis menggunakan FT-IR dan spektrofotometer UV-Vis untuk
mengetahui senyawa schiff base yang terbentuk terdistribusi
kedalam lapisan atas atau lapisan bawah. Jika senyawa schiff base
yang terbentuk terdistribusi kedalam lapisan bawah, maka dilakukan
penambahan basa Na2CO3 pada lapisan bawah sehingga senyawa
schiff base akan terpisah membentuk lapisan organik dibagian atas.
Lapisan organik yang terbentuk kemudian dimasukkan dalam botol
vial dan ditimbang massanya dan kemudian dianalisa dengan
menggunakan FT-IR, spektrofotometer UV-Vis dan Kromatografi
Gas-Spektrometer Massa.
3.6.3 Analisa Senyawa Schiff base N-sitronelilmetilamin
dan N-sitronelilanilin Hasil Sintesis
A. Analisa dengan spektrofotometer UV-Vis
Senyawa hasil sintesis yang diperoleh dilarutkan dalam etanol
p.a 96%, kuvet diisi dengan larutan blanko minyak jeruk purut
untuk menentukan zero base nya terlebih dahulu kemudian kuvet
sampel diganti dengan larutan schiff base-etanol. Larutan
dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan
panjang interval 200-800 nm. Data rekaman panjang gelombang
maksimum dari profile UV-Vis (spektrum UV-Vis) digunakan
untuk memastikan adanya ikatan spesifik hasil transisi elektronik
dari senyawa yang dianalisis.
B. Analisa dengan FT-IR
Senyawa hasil sintesis yang diperoleh diteteskan diantara dua
plat NaCl kemudian dianalisis menggunakan FT-IR dengan
panjang interval 400-4000cm-1
. Data mengenai pita-pita
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
16
absorbansi dalam spektrum FT-IR yang diperoleh dari hasil
analisis digunakan untuk memastikan jenis gugus fungsional yang
terdapat dalam senyawa yang dianalisis. Jika terdapat ikatan C=N
pada spektra hasil maka senyawa schiff base yang disentesis telah
terbentuk.
3.6.4 Uji Aktivitas Antibakteri
A. Pembuatan Suspensi dan Peremajaan Bakteri
Sebanyak 1 ose koloni bakteri diinokulasikan dalam 10 mL
Nutrient broth kemudian diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam.
Densitas optic kultur tersebut diukur menggunakan spektrofotometer
pada panjang gelombang 625 nm (OD625). OD625 yang dihasilkan
kemudian dikonversi menjadi 0,1. OD625 0,1 senilai dengan standar
0,5 McFarland ( kepadatan sel bakteri 1x108 sel/mL). untuk
Eschericia coli diperoleh absorbansi 0,8 oleh karena itu perlu
diencerkan dengan mengambil 1,2 mL larutan kemudian
dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berisi 8,8 mL Nutrient
broth, divortex dan dihasilkan suspensi bakteri dengan kepadatan
sel 1x108 sel/mL.
B.Penentuan Diameter Zona Hambat Senyawa schiff base
N-sitronelilmetilamin dan N-sitronelilanilin
Metode yang digunakan untuk uji aktivitas antibakteri
adalah metode difusi cakram kertas. Uji aktivitas antibakteri ini
dilakukan menggunakan senyawa schiff base, minyak jeruk
purut(blanko) sebagai pembanding, etanol 95% sebagai kontrol
positif dan akuades sebagai kontrol negatif terhadap bakteri
Eschericia coli dan Staphylococus aureus. Uji aktivitas antibakteri
dilakukan dengan 2 jenis senyawa schiff base dengan waktu inkubasi
yaitu 24 jam. Sebanyak 2 cawan petri yang sudah steril disiapkan.
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
17
Suspensi bakteri dioleskan ke cawan petri secara aseptis kemudian
diletakkan 7 cakram. Empat cakram diisi dengan sampel senyawa
Schiff base yang berbeda, 1 minyak jeruk purut, 1 kontrol positif (+)
dan 1 kontrol negatif (-), kemudian diinkubasi pada temperatur 37 ºC
selama 24 jam. Zona bening yang terbentuk diukur dan diketahui
sebagai luas zona hambatnya. Mengukur diameter zona hambat
dengan metode difusi cakram dilakukan dengan mengambil 3 titik.
3.6.5 Analisis Data
A. Karakterisasi Minyak Jeruk Purut dengan KG-SM
Data TIC yang terdapat dalam kromatogram KG-SM
diganakan untuk dasar menentukan persen (%) relatif sitronelal
yang terdapat dalam minyak jeruk purut.
B. Penentuan Rasio Mol yang Digunakan
Penentuan rasio mol antara sitronelal dan senyawa amin
yang direaksikan didasarkan pada persen (%) relatif komponen
sitronelal dalam minyak jeruk purut yang diperoleh dari hasil
analisis dengan KG-SM.
C. Penentuan Persen (%) Yield
Massa sampel yang diperoleh dari masing-masing senyawa
digunakan untuk menentukan persen (%) yield dengan cara
dibandingkan dengan massa teoritis dikalikan 100% dengan
rumus:
% yield =
X 100%
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
18
D. Karakteisasi menggunakan Spektrofotometer FT-IR
Data mengenai pita-pita absorbansi dalam spektrum FT-IR
yang diperoleh dari hasil analisis digunakan untuk memastikan jenis
gugus fungsional yang terdapat dalam senyawa yang dianalisis.
E. Karakteisasi menggunakan Spektrofotometer UV-Vis
Data rekaman panjang gelombang maksimum dari profile UV-
Vis (spektrum UV-Vis) digunakan untuk memastikan adanya ikatan
spesifik hasil transisi elektronik dari senyawa yang dianalisis. Area
atau rentan wilayah digunakan untuk menentukan kelompok
fungsional dari senyawa yang terbentuk.
G. Aktivitas Antibakteri
Data besarnya diameter zona hambat dari senyawa schiff base
digunakan untuk menentukan kemampuan dari senyawa tersebut
dalam menghambat bakteri S.aureus dan E.coli serta dibandingkan
kemampuannya dengan minyak jeruk purut.
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
19
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Analisa Profil Komponen Minyak Jeruk Purut
dengan KG-SM
MJP yang diperoleh dari hasil penyulingan di karakterisasi
menggunakan Kromatografi Gas-Spektrometer Massa (KG-SM).
Hasil karakterisasi MJP menggunakan KG-SM diperoleh
kromatogram (TIC) yang ditunjukkan pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Kromatogram Minyak Jeruk Purut
Dari data kromatogram TIC yang diperoleh diketahui bahwa
minyak jeruk purut memiliki 10 komponen dengan 4 puncak utama
yang masing-masing memiliki waktu retensi 11,620 ; 12,606 ;
13,748 dan 15,600 menit seperti disajikan dalam data Tabel 4.1
2
3
6 8
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
20
Tabel 4.1 Tabulasi Senyawa Komponen utama penyusun Minyak
Jeruk Purut hasil KG-SM
Pun-
cak tR Area %Area
Senyawa/
nama SI m/z
2 11,630 13649
270 8,91
Linalool
97 41, 43, 71,
93, 136
3 12,606 10700
0885 69,88
Sitronelal
95 41, 55, 69,
95, 154
6 13,748 92962
46 6,07
Sitronelol
96 41, 55, 69,
81, 156
8 15,600 65599
11 4,28
Sitronelil
asetat
95 41, 43, 69,
81, 138
Senyawa-senyawa utama penyusun MJP pada tabel diatas
ditetapkan dengan cara membandingkan pola fragmentasi dari
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
21
senyawa tersebut dengan pola-pola fragmentasi senyawa yang
terdapat dalam library GC-MS. Jika pola fragmentasi komponen
MJP tersebut memiliki similarity index (SI) >95% maka dapat
digunakan sebagai acuan untuk menentukan nama senyawa tersebut.
Dengan penetapan menggunakan cara ini maka dapat diketahui
bahwa komponen dengan waktu retensi 11,630 menit adalah
linalool; 12,606 menit adalah sitronelal; 13,748 menit adalah
sitronelol dan waktu retensi 15,600 menit adalah sitronelil asetat.
Berdasarkan nilai % relatif komponen MJP tampak bahwa komponen
paling dominan dalam minyak tersebut adalah sitronelal dengan
kadar 69,88% dan waktu retensi selama 12,606 menit. Hal ini juga
didukung oleh Haiyee[4] yang menyatakan bahwa kandungan
senyawa kimia utama dari minyak daun jeruk purut adalah senyawa
sitronelal.
4.2 Hasil Sintesis senyawa schiff base N-sitronelilmetilamin
dan N-sitronelilanilin dengan menggunakan metode refluks
dan ultrasonik
Schiff base adalah senyawa yang mengandung gugus
fungsional azometin (-CH=N-), yang terbentuk dari reaksi
kondensasi[12]. Senyawa schiff base umumnya terbentuk dari amina
primer dan senyawa aldehid atau keton. Dalam sintensis ini seperti
yang didasarkan pada informasi sebelumnya aldehid yang digunakan
yaitu sitronelal dalam MJP dan amina yang digunakan yaitu
metilamin dan anilin. Reaksi pembentukan senyawa schiff base dapat
dijelaskan dalam mekanisme reaksi pada gambar 4.2
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
22
Gambar 4.2 Mekanisme reaksi pembentukan senyawa schiff base
Keterangan: R = metil/fenil
Mekanisme reaksi tersebut diawali dengan bereaksinya ion H+
dari katalis asam yaitu H2SO4 0,1 M dengan pasangan elektron bebas
O dari sitronelal dalam minyak jeruk purut membetuk gugus
hidroksil, terbentuknya gugus hidroksil menyebabkan O bermuatan
positif . O+ yang kekurangan elektron kemudian menarik elektron
dari ikatan rangkap pada C=O dan membentuk karbokation yang
kemudian diikat oleh pasngan elektron bebas dari N pada senyawa
amina membentuk ikatan C=N (imina) yang merupakan gugus khas
dari senyawa Schiff base serta pelepasan gugus H2O. Jika dilihat dari
reaksi diatas dapat diketahui bahwa senyawa yang terbentuk dari
sitronelal dengan metilamin yaitu senyawa N-sitronelilmetilamin
sedangkan senyawa yang terbentuk dari sitronelal dengan anilin yaitu
senyawa N-sitronelilanilin.
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
23
Proses sintesis senyawa schiff base dari sitronelal yang terdapat
dalam MJP dilakukan tanpa proses isolasi sehingga perbandingan
jumlah mol yang digunakan mengacu pada jumlah mol sitronelal
yang terdapat pada MJP. Sintesis dilakukan dengan menggunakan
dua metode. Pertama metode ultrasonik dan kedua metode refluks.
(Foto rangkaian alat disajikan pada Lampiran F.5 dan F.6).
Senyawa schiff base yang terbentuk dari aldehid dan amina
cenderung membentuk padatan berwarna putih[31]. sedangkan
senyawa schiff base N-sitronelilmetilamin dan N-sitronelilanilin
yang dihasilkan dalam penelitian ini berwujud cairan tak berwarna
(gambar disajikan pada Lampiran F.3 dan F.4). Sesuai dengan yang
dikemukakan oleh Xavier [31] bahwa senyawa schiff base yang
dihasilkan dari aldehid aromatik lebih stabil dibandingkan dengan
aldehid alifatik. Dengan demikian berwujud cairnya produk-produk
yang disintesis dari sitronelal karena aldehid yang digunakan
merupakan aldehid alifatik yang bersifat kurang stabil dalam suhu
ruang lebih cenderung membentuk polimer.
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
24
Variasi waktu dan % yield hasil sintesis disajikan pada
Grafik dalam Gambar 4.3
Gambar 4.3 % Yield Produk Hasil Sintesis
Keterangan : =Senyawa N-sitronelilmetilamin metode
ultrasonik
=Senyawa N-sitronelilmetilamin metode refluks
=Senyawa N-sitronelilanilin metode ultrasonik
=Senyawa N-sitronelilanilin metode refluks
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa sintesis senyawa
N-sitronelilmetilamin menghasilkan produk yang paling banyak pada
jam ke 2, sehingga waktu optimum dalam sintesisnya yaitu 2 jam,
sintesis pada senyawa N-sitronelilanilin dengan metode ultrasonik
menghasilkan produk yang paling banyak pada jam ke 3, dan
terakhir sintesis senyawa N-sitronelilanilin dengan metode refluks
menghasilkan produk yang paling banyak pada jam pertama.
Berdasarkan perhitungan pada Lampiran B.4 maka dapat
diketahui bahwa % yield dari N-sitronelilmetilamin yang disintesis
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
1 2 3
11.52 %
7.24%
19% 17.96%
waktu (jam) % yield
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
25
menggunakan metode ultrasonik dan refluks berturut-turut yaitu 17,
96 dan 19% sedangkan untuk senyawa N-sitronelilanilin yang
disintesis menggunakan metode ultrasonik dan refluks % yield yang
diperoleh yaitu 7,24 dan 11,52%. Sehingga dapat diketahui bahwa N-
sitronelilmetilamin memiliki %yield yang lebih tinggi dibandingkan
dengan N-sitronelilanilin. hal ini dapat dipengaruhi oleh struktur
anilin yang mempunyai efek resonansi yang menjadikan elektronnya
tertarik dan digunakan untuk resonansi di sikliknya sehingga kurang
optimal dalam berikatan dengan sitronelal sedangkan metilamin
dapat memberikan efek induksi yang menyebabkan kerapatan
elektronnya tinggi jadi lebih optimal dalam membentuk produk. Hal
ini diperkuat juga oleh Kristiana [32] yang menyatakan bahwa amina
aromatik salah satunya anilin merupakan senyawa penarik elektron
yang memiliki kebasaan yang rendah karena adanya delokalisasi
resonansi dari pasangan elektron bebas pada anilin yang
menyebabkan kerapatan elektron pada anilin berkurang dan H+
menjadi mudah lepas sehingga meningkatkan keasaman dari ion
anilinium dan menurunkan kebasaan anilin. Akibat rendahnya
kebasaan anilin, memungkinkan kereaktifan reaksi SN-aromatik juga
akan semakin lemah. Selain itu, Duvenhage, dkk [33] juga
menyatakan bahwa gugus alkil salah satunya metilamin yang terikat
pada gugus fungsi senyawa organik merupakan gugus pendorong
elektron yang baik karena mempunyai kemampuan untuk mendorong
elektron ikatan melalui ikatan sigma dimana semakin besar alkil
yang terikat pada gugus fungsi maka akan menyebabkan efek induksi
semakin besar karena kerapatan elektronnya akan semakin besar
sehingga sifat keasaman senyawa tersebut akan berkurang.
Hal lain yang dapat mempengaruhi banyaknya produk yaitu
metode yang digunakan. Pada tabel ditunjukkan bahwa produk hasil
sintesis yang diperoleh dari metode refluks lebih banyak
dibandingkan dengan metode ultrasonik, hal ini tidak sesuai dengan
literatur dari Zou dkk yang menyatakan bahwa metode ultrasonik
digunakan untuk mempercepat proses sintesis. Dibandingkan dengan
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
26
ekstraksi termal atau ekstraksi konvensional maupun refluks, metode
ultrasonik ini lebih aman, lebih singkat, dan meningkatkan jumlah
rendemen kasar. Ultrasonik juga dapat menurunkan suhu operasi
pada ekstrak yang tidak tahan panas, sehinga cocok untuk diterapkan
pada sintesis senyawa bioaktif tidak tahan panas[27].
Hal ini bisa saja disebabkan oleh perbedaan temperatur yang
digunakan. Pada metode refluks temperatur yang digunakan yaitu
sebesar 110OC sedangkan pada metode ultrasonik branson tipe 2210
temperatur yang digunakan yaitu sebesar 69OC dikarenakan
keterbatasan alat. Alat ultrasonik yang digunakan pun merupakan
alat ultrasonik yang fungsi utamanya sebagai cleaning bath yang
berbeda dari ultrasonik yang dikhususkan untuk sintesis. Menurut
Nurasiah alat ultrasonik yang cocok untuk sintesis yaitu ultrasonik
yang memiliki pengaturan daya sehingga operator dapat menentukan
seberapa besar energi gelombang yang dapat menyebabkan proses
kavitasi, yaitu suatu proses pembentukan gelembung-gelembung
kecil akibat adanya transmisi gelombang ultrasonik [26]. Selain itu
pada metode ultasonik yang digunakan di labolatorium, getaran yang
dihasilkan dari gelombang ultrasonik tidak konstan sehingga
diperkirakan dapat mempengaruhi proses berikatannya senyawa
amina dengan sitronelal.
4.3 Hasil Analisa Produk Hasil Sintesis
4.3.1 Hasil Analisa Senyawa Hasil Sintesis dengan
Spektrofotometer UV-Vis
Spektra panjang gelombang maksimum senyawa N-
sitronelilmetilamin dan N-sitronelilanilin yang dihasilkan dari
metode ultrasonik dan refluks disajikan dalam gambar 4.4 dan
gambar 4.5
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
27
Gambar 4.1 Spektra UV-Vis Senyawa N-sitronelilmetilamin dan
MJP
Keterangan : =Senyawa N-sitronelilmetilamin dengan metode
Ultrasonik
=Senyawa N-Sitronelilmetilamin dengan
metode refluks
=MJP
-0,2
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
200 300 400 500 600 700 800
220,5 nm
220 nm
204 nm
Abs λ = nm
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
28
Gambar 4.2 Spektra FT-IR Senyawa N-sitronelilanilin dan MJP
Keterangan : =Senyawa N-sitronelilanilin dengan metode
Ultrasonik
=Senyawa N-Sitronelilanilin dengan metode
refluks
=MJP
Serapan panjang gelombang dan absorbasi dari produk hasil sintesis
optimum secara keseluruhan disajikan pada Tabel 4.2
-0,2
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
200 300 400 500 600 700 800
234,5 nm
234,5 nm
204 nm
Abs λ = nm
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
29
Tabel 4.2 Data Absorbansi dan Panjang Gelombang Produk Hasil
Sintesis
Spektra yang ditunjukkan oleh gambar 4.2 mengindikasikan
adanya perubahan panjang gelombang maksimum dari starting
material yaitu MJP sebesar 204 nm menjadi 220 nm untuk senyawa
N-sitronelilmetilamin yang dihasilkan dengan metode ultrasonik dan
220,5 nm dengan metode refluks, sedangkan untuk senyawa N-
sitronelilanilin panjang gelombang maksimum yang dihasilkan yaitu
pada 234,5 nm baik menggunakan metode ultrasonik maupun
metode refluks. G.F. Philips [34] menyatakan bahwa C-N double
bond menunjukkan adanya transisi elektron yang kuat dari π → π*
dengan panjang gelombang maksimum pada 220 nm dan lemah jika
>300 nm.
Senyawa Panjang
gelombang
(nm)
Abs Panjang
gelombang
maks (nm)
Abs
N-sitronelil
metilamin metode
ultrasonik
273.00 0,238 220.00 0,805
N-sitronelil
metilamin metode
refluks
273.00 0,158 220.50 0,586
N-sitronelil
anilin metode
ultrasonik
283.00 0,148 234.50 0,747
N-sitronelil
anilin metode
refluks
284.00 0,162 234.50 0,841
MJP 280.00 0,061 204.00 0,720
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
30
Dari panjang gelombang maksimum yang diperoleh, diketahui
bahwa senyawa N-sitronelilmetilamin dan N-sitronelilanilin
memiliki panjang gelombang yang berada pada area panjang
gelombang maksimum ikatan C=N yaitu kisaran 215-230 nm
dengan transisi elektron yang terjadi yaitu dari π → π*. Senyawa
hasil sintesis mengalami pergeseran batokromik dikarenakan adanya
perubahan struktur dari senyawa asal serta pengaruh dari pelarut
yang digunakan[35]. Meskipun transisi π → π* pada ikatan ganda
memiliki puncak absorbsi didaerah UV vakum tetapi transisi π → π*
tergantung pada konjugasi ikatan ganda dengan suatu gugus fungsi
substituen. Akibatnya π → π* pada ikatan ganda terkonjugasi
mempunyai puncak absorbsi pada daerah UV dekat, dengan panjang
gelombang lebih besar dari 200 nm sehingga transisi yang penting
dalam penentuan struktur molekul senyawa yang memiliki konjugasi
ikatan ganda adalah transisi π → π* serta beberapa transisi n→ π*
atau n →σ*[35].
Dalam spektra UV-Vis senyawa N-sitronelilmetilamin dan N-
sitronelilanilin terdapat pula serapan kecil yang dihasilkan dari
transisi n→ π * pada panjang gelombang kisaran 270-280 nm.
Menurut Kurniawan A.M [36] transisi n→ π* terjadi karena adanya
interaksi dari pasangan elektron bebas (PEB) dengan senyawa tak
jenuh (memiliki ikatan rangkap). Dari persamaan tersebut dapat
diasumsikan bahwa senyawa hasil sintesis telah membentuk ikatan
C=N yang merupakan gugus utama dari senyawa schiff base.
4.3.2 Hasil Analisa Senyawa Schiff Base N-sitronelil-
metilamin dan N-sitronelilanilin dengan FT-IR
Spektra dari senyawa hasil sintesis pada lapisan organik
menunjukkan adanya serapan yang sangat lemah pada rentan gugus
fungsi C=N yang merupakan gugus utama dari senyawa schiff base
(spektra terlampir), sehingga lapisan bawah yang kemudian dianalisa
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
31
lebih lanjut. setelah dilakukan analisa dengan FT-IR, hasil
ditunjukkan dengan perbandingan oleh Gambar 4.6 dan Gambar 4.7
Gambar 4.3 Spektra FT-IR Senyawa N-Sitronelilmetilamin dan
MJP
Keterangan : =Senyawa N-sitronelilmetilamin dengan metode
Ultrasonik
=Senyawa N-Sitronelilmetilamin dengan
metode refluks
=MJP
0
20
40
60
80
100
120
400140024003400
cm-1
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
32
Gambar 4.4 Spektra FT-IR Senyawa N-Sitronelilmetilamin dan
MJP
Keterangan : =Senyawa N-sitronelilanilin dengan metode
Ultrasonik
=Senyawa N-Sitronelilanilin dengan metode
refluks
=MJP
Perbedaan serapan yang terdapat pada spektrum dari
spektrofotometer inframerah minyak jeruk purut sebagai starting
material dan senyawa hasil sintesis pada keempat hasil ditunjukkan
pada Tabel 4.3
0
20
40
60
80
100
120
400140024003400
cm
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
33
Tabel 4.3 Perbedaan serapan pada spektrum inframerah produk
schiff base
Keterangan:
s = strong (serapan kuat)
m = medium (serapan sedang)
w = weak (serapan lemah)
Spektra yang ditunjukkan oleh gambar 4.6 dan Gambar 4.7
mengindikasikan bahwa pada MJP yang merupakan starting material
terdapat pita serapan yang muncul pada panjang gelombang 2716.00
cm-1
yang menunjukan adanya serapan C-H dari gugus aldehid dan
pada panjang gelombang 1726 cm-1
yang menunjukan adanya
serapan kuat C=O dari gugus fungsi karbonil, kemudian jika
dibandingkan dengan senyawa N-sitronelilmetilin dan N-
sitronelilanilin terlihat bahwa gugus karbonil dan aldehid hilang
digantikan oleh serapan dari C=N pada panjang gelombang kisaran
1600 cm-1
dan gugus OH pada panjang gelombang kisaran 3000
cm-1
. Dari hasil FT-IR yang diperoleh maka diasumsikan bahwa
senyawa hasil sintesis mengarah pada senyawa Schiff base N-
sitronelilmetilamin maupun N-sitronelilanilin yang masih
terdistribusi di lapisan bawah. Untuk memastikan senyawa schiff
base tersebut berada di lapisan bawah, dilakukan pemisahan dengan
penambahan basa Na2CO3 (spektra FT-IR terlampir) Jika dilihat dari
No
Bilangan Gelombang (1/cm)
Jenis
Vibrasi MJP
N-
sitronelil
metilamin
ultrasonik
N-
sitronelil
metilamin
refluks
N-
sitronelil
anilin
ultrasonik
N-
sitronelil
anilin
refluks
1 3435.75w 3444.63s 3450,41s 3421.48s 3445,39s O-H
2 2716,35s - - - - C-H
(aldehid)
3 1726.93s - - - - C=O
(karbonil)
4 - 1633.59m 1643,24m 1639.38s 1638,21m C=N
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
34
spektrum IR yang terbentuk, tampak bahwa spektrum IR sama ketika
sebelum maupun setelah penambahan basa yaitu memiliki separan
khas di panjang gelombang 1634,36 cm-1
yang merupakan serapan
dari C=N. Data ini meyakini bahwa senyawa schiff base N-
sitronelilmetilamin dan N-sitronelilanilin terbentuk dilapisan bawah.
4.4 Uji Aktivitas Antibakteri
Berdasarkan hasil uji aktivitas terhadap bakteri S.aureus,
diperoleh data hasil zona hambat yang disajikan pada Gambar
4.8
Gambar 4.5 Hasil Uji Zona Hambat Hasil Sintesis Terhadap Bakteri
S. aureus
A
B
C-
C+
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
35
Hasil uji aktivitas terhadap bakteri E.coli, diperoleh data hasil zona
hambat yang disajikan pada Gambar 4.9
Gambar 4.6 Hasil Uji Zona Hambat Hasil Sintesis Terhadap Bakteri
E.coli
Keterangan : A = senyawa N-sitronelilmetilamin
B = senyawa N-sitronelilanilin
C- = H2O ( kontrol negatif)
C+ = etanol (kontrol positif)
Besar diameter zona hambat senyawa hasil sintesis terhadap bakteri
S.aureus dan E.coli disajikan dalam tabel 4.5 dan 4.6
Tabel 4.4 Pengamatan Zona Hambat terhadap bakteri S. aureus
Senyawa
Diameter Zona Hambat (mm)
Ultrasonik refluks
MJP 20s 20s
Etanol 15w 15w
Akuades - -
N-sitronelilmetilamin 17m 10m
N-sitronelilanilin 18m 25s
A
B
C-
C+
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
36
Tabel 4.5 Pengamatan Zona Hambat Terhadap Bakteri E. coli
Senyawa
Diameter Zona Hambat (mm)
Ultrasonik Refluks
MJP 8n 11w
Etanol 11w 12w
Akuades - -
N-
sitronelilmetilamin
7n 5n
N-sitronelilanilin 7n 8n
Keterangan:
s = strong (daya hambat kuat)
m = medium (daya hambat sedang)
w = weak (daya hambat lemah)
n= non active (tidak memiliki kemampuan hambat)
Uji aktivitas terhadap pertumbuhan bakteri S.aureus dan
E.coli dapat dilihat dari besar zona hambat senyawa hasil sintesis
terhadap bakteri tersebut. Pada bakteri S.aureus hasil sintesis dengan
metode ultrasonik menunjukkan adanya daya hambat dengan
diameter hambat sebesar 17 mm dan 18 mm masing-masing untuk
senyawa N-sitronelilmetilamin dan N-sitronelilanilin. sehingga dapat
dikatakan bahwa untuk metode ultasonik kedua senyawa tersebut
mempunyai kemampuan sedang dalam menghambat pertumbuhan
bakteri S.aureus. Sedangkan senyawa hasil sintesis dengan metode
refluks memberikan nilai zona hambat yang lemah yaitu sebesar 10
mm untuk senyawa N-sitronelilmetilamin dan memiliki kemampuan
penghambatan yang tinggi dengan diameter zona hambat sebesar 25
mm untuk senyawa N-sitronelilanilin. Beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi aktivitas antibakteri diantaranya efek elektronik dari
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
37
ikatan rangkap yang berdekatan, tegangan cincin, maupun sunstituen
di sekeliling yang berfungsi untuk modifikasi lipofilisitas[37].
Pada bakteri E.coli , diketahui bahwa keempat senyawa hasil
sintesis baik dengan metode ultrasonik maupun refluks tidak aktif
dalam menghambat pertumbuhan E.coli. hal ini ditunjukkan dari
hasil diameter zona hambat pada masing-masing senyawa <10 mm.
Berdasarkan uji aktivitas antibakteri dapat disimpulkan
bahwa senyawa hasil sintesis hanya aktif terhadap bakteri S.aureus.
Hal ini disebabkan karena S.aureus termasuk kedalam bakteri gram
positif yang mempunyai struktur dinding sel yg sedehana sehingga
dapat dengan mudah dirusak maupun dihambat pertumbuhan selnya.
sedangkan E.coli yang termasuk kedalam gram negatif mempunyai
struktur dinding sel yang lebih kompleks dan berlapis 3 yaitu bagian
luar berupa lipoprotein, bagian tengah berupa peptidoglikan dan
bagian dalam berupa lipopolisakarida[38].
Jika dibandingkan dengan MJP yang menghasilkan diameter
zona hambat sebesar 20 mm terhadap bakteri S.aureus dapat
disimpulkan bahwa hanya senyawa N-sitronelilanilin yang disintesis
dengan metode refluks yang mempunyai kemampuan hambat bakteri
yang lebih besar dibandingkan dengan MJP dan dapat digunakan
sebagai sebagai dasar pengembangan dari minyak jeruk purut.
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
38
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil berdasakan penelitian yang
telah dilakukan, yaitu:
1. Berdasarkan hasil rendemen crude yang diperoleh, metode
refluks diketahui lebih efektif digunakan dalam proses
sintesis senyawa schiff base ini karena menghasilkan % yield
yang lebih besar dibandingkan dengan metode ultrasonik.
2. Hasil sintesis senyawa N-sitronelilmetilamin baik
menggunakan metode ultrasonik maupun refluks memiliki
waktu optimum yang sama yaitu 2 jam. Sedangkan untuk
senyawa N-sitronelilanilin dihasilkan waktu optimum 3 jam
untuk metode ultrasonik dan 1 jam untuk metode refluks
dengan hasil rendemen berturut-turut yaitu 2,1 ; 2,22 ; 1,1
dan 1,75 gram.
3. Uji aktivitas senyawa schiff base N-sitronelilmetilamin dan
N-sitronelilanilin terhadap bakteri S.aureus menghasilkan
zona hambat berturut-turut yaitu 10 mm dan 25 mm untuk
metode refluks serta 17 mm dan 18 mm untuk metode
ultrasonik. Sedangkan terhadap baktteri E.coli seluruh
senyawa tidak aktif dalam menghambat pertumbuhan bakteri
karena memiliki diameter zona hambat < 10mm.
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
39
5.2 Saran
Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai komponen lain
dalam minyak jeruk purut yang dimungkinkan ikut bereaksi dengan
senyawa amina dalam pembentukan senyawa schiff base agar dapat
diketahui secara spesifik reaksi pembentukan produk dari masing-
masing komponen senyawa minyak jeruk purut.
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
40
DAFTAR PUSTAKA
1. Kardinan, Agus, 2005, Tanaman Penghasil Minyak Atsiri,
Agro Media, Jakarta
2. Ariyani, Fransiska, Setiawan L.E, Soetaredjo F.E, 2008,
Ekstraksi Minyak Atsiri dari Tanaman Jeruk Purut
dengan Menggunakan Pelarut Metanol, Aseton, dan
N-Heksana,WIDYA TEKNIK, Vol.7, No.2, 124-133
3. Astarini, N. P. F.; Burhan, R. Y. dan Zetra, Y., 2009, Minyak
Arsiri dari Kulit Buah Citrus grandis, Citrus
aurantium (L.) dan Citrus aurantifolia (Rutaceae)
Sebagai Senyawa Antibakteria dan Insektisida,
Prosiding Skripsi Semester Genap., SK-091304.
4. Haiyee, Z. A. and Winitkitcharoen, C., 2012,Extraction of
Volatile Oil from Kaffir Lime Leaves (Citrus hystrix)
Using Pressurised Liquid Extraction, International
Journal of Food, Nutrition and Public Health., 5:201-
210.
5. Wany, A., Jha, S., Nigam, V. K., dan Pandey, D. M., 2013,
Chemical Analysis and Therapeutic Uses Of
Citronella Oil From Cymbopogon Winterianus: A
Short Review, International Journal Of Advanced
Research, Vol 1, 504-521.
6. Loh, F. S.; Awang, R. M.; Omar, D. and Rahmani, M.,
2011,Insecticidal Properties of Citrus hystrix DC.
leaves Essential oil against Spodoptera litura fabricius,
J.Med. Plant. Res., 5(16):3739-3744.
7. Kuzmanovic S, Cvetkovic D, Barna D,2009, QSAR Analysis
of 2-Amino or 2-Methyl-1-Substituted Benzimidazoles
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
41
Against Pseudomonas aeruginosa,International Journal
of Molecular Sciences ; 1670-1682.
8. Alfadlil, Bobi Royan , Saibun Sitorus, Rahmat Gunawan,
2014, Studi Kuantum Farmakologi Senyawa Turunan
Sulfonamida 2,4 Diamino 6 Quinazoline Sebagai
Antimalaria Dengan Menggunakan Metode Ab Initio,
Program Studi Kimia FMIPA Universitas Mulawarma,
Samarinda.
9. Amin, S., 2014, Hubungan Kuantitatif Struktur-Aktivitas
Antibakteri Turunan Benzimidazol Menggunakan
Metode PM3,Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1.
10. Lenardao, E. J., dkk, 2007, Citronella As Key Compound In
Organic Synthesis, Jurnal Tetrahedron, Vol. 63, 6671-
6712.
11. Sirumapea, Lasmaryna, Asmiyanti, 2015, Sintesa dan
karakterisasi senyawa kompleks logam Fe (III)
dengan derivat schiff base dari 4,4-diamino difenil
eter dan ortohidroksi benzaldehid serta aplikasinya
sebagai antibakteri Staphylococcus aureus, Indonesian
Journal of Pharmaceutical Science and Technology;2(2)
12. Pawar V, Joshi S, Uma V, 2010, Syntesis and spectral
characterization of macrocyclic schiff bases mith
Vanadium (V) complexes and their antibacterial
activities, International Journal of ChemTech Research,;
2(4):2169;2172
13. Chosan, Zahid, Munawar A, Suporan C, 2001,Transision
Metal Ion Complexes of Schiff base Synthesis,
Characterization and Antibacterial Properties,
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
42
Department of Pathology Qaid-e-Azam Medical College,
Pakistan.;8(3):137-143
14. Chowdhury, A., Alam, M.A., Rahman, M.S., Hossain, M.A.,
dan Rashid, M.A., 2009, Antimicrobial, Antioxidant
and Cytotoxic Activities of Citrus hystrix DC. Fruits,
Dhaka Univ. J. Pharm. Sci., 8 (2): 177-180.
15. feryanto, A.D.A, 2007, Minyak Daun Jeruk Purut, Jurnal
Biogenesis., 2(1):13-15.
16. Wahyuningsih, S.S. dan Murdiyanti, R., 2010, Perbandingan
Randemen Minyak Atsiri pada Daun Jeruk Purut
(Citri Hystricis Folium) Kering dan Basah Dengan
Destilasi Air, Politeknik Kesehatan Bhakti Mulia
Sukoharjo
17. Sriuskh, V.; Tribuddharatb, C.; Nukoolkarnc , V.;
Bunyapraphatsarac, N.; Chokephaibulkitd, K.;
Phoomniyomb, S.; Chuanphungb, S. and Srifuengfung, S.,
2012,Antibacterial Activity of Essential Oils from
Citrus hystrix (Makrut Lime) Against Respiratory
Tract Pathogens, Science Asia., 38:212-217.
18. Mayasari, Dewi, Afghani Jayuska1, M. Agus Wibowo, 2013,
Pengaruh Variasi Waktu Dan Ukuran Sampel
Terhadap Komponen Minyak Atsiri Dari Daun Jeruk
Purut(Citrus Hystrix DC.), Universitas Tanjungpura,
Pontianak, vol 2 (2), halaman 74-77.
19. Basri, S. 2003.“Kamus Kimia”. Rineka Cipta. Jakarta
20. Iqbal, F.M. 2010.“Identification and Toxicity Test Of
Citronellal From Cymbopogon Nardus Leafs as
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
43
Antifeedant of Toward Thrips in Jatropha Curcas”, Alchemy. Vol 2, No.1. Hal 104-157.
21. Guenther, Ernest., 2006, The Essential Oils Jilid I, Robert E
Krieger Publishing Co Inc., New York
22. Misono, M.,2009,Chemical Reaction Process, vol 3, hal 148
23. Mohan, M., S. Khanam, B.G. Shivananda, 2013,Optimization
of Extraction of Andrographolide from Andrographis
paniculata and its Comparison with Refluxation
Extraction Method, Journal of Pharmacognosy and
Phytochemistry Vol. 2. 342-348
24. Laksmiani, N. P. L., Susanti, N. M. P., Widjaja, Rismayanti,
Wirasuta, 2015 ,Pengembangan Metode Refluks untuk
Ekstraksi Andrografolid dari Herba Sambiloto, Universitas Udayana, Bali.
25. Susanti, N. M. P., Warditiani, N. K., Laksmiani, N. P. L.,
Widjaja, I. N. K.., Rismayanti, A. A. M. I., 2015,
Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi Dan
Refluks Terhadap Rendemen Andrografolid Dari
Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm.F.)
Nees),Universitas Udayana, Bali
26. Nurasiah, E. S, 2010, “Pengoptimuman Ekstraksi
Andrografolida dari Sambiloto dengan Rancangan
Fraksional Faktorial”(Skripsi), Bogor: Institut Pertanian
Bogor
27. Zou TB, En-Qin Xia, Tai-Ping He, Ming-Yuan Huang, Qing
Jia, and Hua-Wen Li, 2014,Ultrasound-Assisted
Extraction of Mangeferin from Mango Leaves Using
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
44
Response Surface Methodology.Molecules, 19, 1411-
1421
28. Wati, Adhik, Slyvia A.M., 2011, Ekstraksi Minyak Dari
Mikroalga Jenis Chlorella Sp Berbantukan
Ultrasonik, Universitas Dipenogoro, Semarang.
29. Sulman MG, Semagina NV, Ankudinova T. V, 2010,
Ultrasonic extraction of biologically active compounds
from the vegetable raw material, ver Technical
University.
30. Copriady, J.; Yasmi, E. dan Hidayati, 2007, Isolasi dan
Karakterisasi Senyawa Kumarin dari Kulit Buah
Jeruk Purut (Citrus hystrix DC.) sebagai antibakteri,
Jurnal Biogenesis., 2(1):13-15.
31. Dr. A. Xavier, N Srividhya, 2014, Synthesis and Study of
Schiff Base Ligands, Madurai Kamaraj University , India
32. Kristiiana Ita, 2011, Sintesis Senyawa 2-anilinbenzotriazol
dari Benzotriazol dengan Anilin melalui Reaksi
Substitusi Nukleofilik, Universitas Negeri Yogyakarta,
Yogyakart
33. Duvenhage, M.M H.G Visser, H.C Swart, 2013, The Effect of
Electron Donating and Withdrawing groups on the
Morphology and Optical Properties of Alq3, University
of Free State, South Africa
34. G.F. Philips, 2017, Uv-Visibble of Molecular Spektroscopy,
National Physical Laboratory, England
ANALISIS KADMIUM (Cd) PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH
(Anadara granosa) DARI PERAIRAN KENJERAN, SURABAYA
SKRIPSI
Oleh:
MONITA KRIDHA PUSPITA
NIM. 135080100111047
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
45
35. Kristianingrum, Susia , 2017, Spektroskopi Ultraviolet dan
Sinar Tampak, Universitas Negeri Yogyakarta ,
Yogyakarta
36. Kurniawan A, M , 2013, Validasi Metode Analisis
Spektrofotometri Ultraviolet pada Penetapan Kadar
Pirantel Pamoat dalam Sediaan Suspensi Merk,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
37. Rohmanto, K , Hastuti U, S, Agung W, 2013, Pengaruh
Ekstrak Metanol daun Sanseviera terhadap
Penghambatan Pertumbuhan Staphylococus aureus
dan Escherichia coli secara In Vitro, Universitas
Negeri Malang, Malang.
38. Hayati, N. A hairul S, Erwin, 2015, Uji Toksisitas dan
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Merah Tanaman
Pucuk Merah (Syzygium myrtifolium Walp.) terhadap
Bakteri Staphylococus aureus dan Escherichia coli, Universitas Mulawarman, Samarinda,