tugas bio
Post on 26-Dec-2015
9 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
1. Jelaskan peranan biologi ? Manfaat biologi ?
Peranan Biologi dalam Bidang Pertanian
Berperan dalam menghasilkan tanaman tahan hama
Berperan dalam penemuan obat-obatan pertanian
Berperan dalam penemuan bibit unggul yang dapat meningkatkan produksi pertanian
Berperan dalam menemukan cara pemberantasan hama pertanian secara biologis
Manfaat Biologi Dalam Bidang Pertanian
Manfaat ilmu biologi dalam bidang pertanian, sebagai contoh Ilmu Biologi merupakan dasar
dari Ilmu Pertanian terutama dalam penemuan jenis tanaman unggul, rekayasa genetika
tumbuhan dan hewan.
Misalnya:
Pengetahuan mengenai Sifat suatu tanaman berdasarkan analisa sel (ilmu biologi) membuat
manusia mampu menerapkan cara pembudidayaan yang tepat dan pengolahan hasilnya lebih
lanjut (pertanian). Pengetahuan mengenai sifat dan karakter serangga yang berhubungan
dengan iklim atau musim (ilmu biologi) membuat manusia dapat menetapkan waktu bercocok
tanam yang tepat atau metode penanggulangan hama serangga tersebut (ilmu pertanian).
Manfaat Biologi Dalam Bidang Industri
a. Ditemukannya kandungan gula yang cukup tinggi pada batang tebu, menyebabkan
berkembangnya pabrik pengolahan tebu menjadi gula.
b. Diketahuinya bahwa serabut biji kapas dan bulu domba dapat diolah menjadi benang, dan
kepompong ulat sutera dapat diolah menjadi benang sutera, maka berkembanglah industri
tekstil/kain, kain wol dan kain sutera.
c. Dengan berkembangnya mikrobiologi, telah diketahui berbagai struktur dan sifat-sifat dari
berbagai jenis mikroba/jasad renik, baik yang menguntungkan maupun yang bersifat patogen
(menyebabkan penyakit), maka berkembanglah industri obat-obatan, makanan/minuman yang
berkhasiat obat. Contoh dalam industri makanan adalah sebagai berikut; Setelah
diketemukannya jenis bakteri Lactobacillus yang sifat-sifatnya dapat bermanfaat bagi manusia
dan dapat dibuat menjadi yoghurt, maka berkembanglah industri pembuatan yoghurt. Yoghurt
ini dibuat dari susu yang difermentasikan dengan menggunakan bakteri Lactobacillus, pada
suhu 40 derajat celcius selama 2,5 jam sampai 3,5 jam. Contoh lainnya pemanfaatan
mikrobiologi dalam bidang industri makanan adalah pada industri kecap, tempe, oncom, keju,
roti, dan nata de coco, serta minuman anggur.
2. Sebutkan hal-hal yang perlu dilakukan untuk memastikan keselamatan kerja di
Laboratorium ?
a) Syarat Laboratorium yang Baik
Ruangan laboratorium yang memenuhi standar adalah salah satu faktor untuk
menghindari kecelakaan kerja. Syarat tersebut meliputi kondisi ruangan, susunan
ruangan, kelengkapan peralatan keselamatan, nomor telepon penting (pemadam
kebakaran, petugas medis), dll.
b) Mematuhi Aturan Umum dalam tata tertib keselamatan kerja.
Adapun aturan umum dalam tata tertib keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
1. Dilarang mengambil atau membawa keluar alat-alat serta bahan dalam
laboratorium tanpa seizin petugas laboratorium.
2. Orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk ke laboratorium. Hal ini untuk
mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
3. Gunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan.
4. Jangan melakukan eksperimen sebelum mengetahui informasi mengenai bahaya
bahan kimia, alat-alat, dan cara pemakaiannya.
5. Bertanyalah jika Anda merasa ragu atau tidak mengerti saat melakukan
percobaan.
6. Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk
memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
7. Pakailah jas laboratorium saat bekerja di laboratorium.
8. Harus mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti pemadam kebakaran, eye
shower, respirator, dan alat keselamatan kerja yang lainnya.
9. Jika terjadi kerusakan atau kecelakaan, sebaiknya segera melaporkannya ke
petugas laboratorium.
10. Berhati-hatilah bila bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen
yang volatil dan mudah terbakar.
11. Setiap pekerja di laboratorium harus mengetahui cara memberi pertolongan
pertama pada kecelakaan (P3K).
12. Buanglah sampah pada tempatnya.
13. Usahakan untuk tidak sendirian di ruang laboratorium. Supaya bila terjadi
kecelakaan dapat dibantu dengan segera.
14. Jangan bermain-main di dalam ruangan laboratorium.
15. Lakukan latihan keselamatan kerja secara periodik.
16. Dilarang merokok, makan, dan minum di laboratorium.
c) Terdapat Alat Keselamatan Kerja
Di dalam ruang laboratorium harus sudah tersedia seluruh alat keselamatan kerja
supaya saat terjadi kecelakaan atau darurat, itu bisa diatasi dengan cepat. Sebagai
berikut : Pemadam kebakaran (hidrant), Eye washer, Water shower, Kotak P3K
(Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan), Jas Laboratorium, Peralatan pembersih,
Obat-obatan, Kapas, Plaster pembalut, dll.
d) Cara Memindahkan Bahan Kimia
Sebelum memindahkan bahan kimia, hal yang harus dilakukan adalah mengetahui
segala informasi tentang bahan kimia yang akan digunakan. Seperti cara membawa,
bahaya yang ditimbulkan, dll. Pindahkanlah sesuai kebutuhan dan jangan berlebihan.
Bila ada sisa bahan kimia, jangan dikembalikan ke tempatnya semula karena dapat
menyebabkan kontaminasi pada bahan kimia.
Untuk memindahkan bahan kimia yang berwujud cair, pindahkan dengan
menggunakan batang pengaduk atau pipet tetes. Hindari percikan karena bisa
menyebabkan iritasi pada kulit. Jangan menaruh tutup botol diatas meja supaya tutup
botol tidak kotor oleh kotoran di atas meja.
Untuk memindahkan bahan kimia yang berwujud padat, gunakan sendok atau alat lain
yang tidak terbuat dari logam. Hindari menggunakan satu sendok untuk mengambil
beberapa jenis zat kimia supaya terhindar dari kontaminasi.
e) Pembuangan Limbah
Seperti yang kita ketahui bahwa limbah dapat mencemari lingkungan. Maka dari itu,
kita perlu menangani limbah tersebut dengan tepat. Untuk limbah kimia hendaknya
dibuang di tempat khusus karena beberapa jenis zat kimia sangat berbahaya bagi
lingkungan. Buang segera limbah sehabis melakukan percobaan. Sementara limbah
lainnya seperti kertas, korek api, dan lainnya dibuang di tempat sampah. Sebaiknya
pisahkan limbah organik dan nonorganik supaya pengolahan sampahnya lebih mudah
f) Penanganan Kecelakaan
Kecelakaan saat kerja biasa terjadi walaupun kita telah bekerja dengan hati-hati. Hal
yang paling utama adalah jangan panik dan ikuti prosedur penanganan kecelakaan
yang baik dan benar. Cari bantuan petugas laboratorium untuk membantu Anda. Bila
perlu, panggil petugas medis atau pemadam kebakaran.
Bila terkena bahan kimia, bersihkan bagian kulit yang terkena bahan kimia sampai
bersih. Kulit yang terkena jangan digaruk supaya tidak menyebar. Bawa keluar korban
dari laboratorium supaya mendapatkan oksigen. Bila kondisi cukup parah, panggil
petugas kesehatan secepatnya.
Bila terjadi kebakaran karena bahan kimia atau korsleting listrik, segera bunyikan
alarm tanda bahaya. Jangan langsung disiram dengan air. Gunakan hidran untuk
memadamkan api. Hindari menghirup asap. Bila kebakaran meluas, segera panggil
petugas pemadam kebakaran.
3. Alat-alat di laboratorium ?
No Nama Alat Fungsi Photo Gambar1 Erlenmeyer Tempat membuat larutan.
2 Labu destilasi Untuk destilasi larutan. Pada bagian atas terdapat karet penutup dengan sebuah lubang sebagai tempat termometer.
3 Buret Digunakan untuk titrasi, tapi pada keadaan tertentu dapat pula digunakan untuk mengukut volume suatu larutan.
4 Corong pisah Untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa jenis. Corong pisah biasa digunakan pada proses ekstraksi.
5 Labu ukur leher panjang
Untuk membuat dan atau mengencerkan larutan dengan ketelitian yang tinggi.
6 Pipet tetes Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil.
7 Batang pengaduk Batang pengaduk terbuat dari gelas digunakan untuk mengaduk larutan.
8 Klem buret Memegang buret yang digunakan untuk titrasi
9 Gelas piala/gelas beker (Beaker glass)
Fungsi Beaker Glass (Gelas Piala) : untuk mengaduk, mencampur dan memanaskan cairan. . Gelas piala tidak dapat digunakan untuk mengukur volume
10 Pipet gondok Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu sesuai dengan label yang tertera pada bagian pada bagian yang menggembung.
11 Gelas arloji (watch glass)
Fungsi gelas arloji adalah untuk menyimpan bahan yang akan ditimbang terutama untuk bahan padat atau pasta. Dapat pula digunakan saat menutup wadah saat proses penguapan
12 Cawan porselin Untuk menguapkan larutan atau mengeringkan zat padat yang basah. Terbuat dari porcelain. Dan jika dipanaskan pakai kasa asbes.
13 Filler (karet pengisap)
Untuk menghisap larutan yang akan dari botol larutan. Untuk larutan selain air sebaiknya digunakan karet pengisat yang telah disambungkan pada pipet ukur.
14 Desikator Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air dan mengeringkan zat-zat dalam laboratorium. Dikenal dua jenis desikator yaitu desikator biasa dan desikator vakum.
15 Kertas saring Untuk menyaring larutan.
16 Kawat kasa Sebagai alas atau untuk menahan labu atau beaker pada waktu pemanasan menggunakan pemanas spiritus atau pemanas bunsen
top related