transport pasien & body aligment

Post on 10-Aug-2015

57 Views

Category:

Healthcare

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

DEDI WAHYUDIN, S.Kep.,Ners

Transport Pasien

KRITERIA MENGANGKAT

Posisi Beban : beban yg akan diangkat berada sedekat mungkin dgn pengangkat.

Posisi tubuh : tubuh diposisikan dgn batang tubuh tegak sehingga kelompok otot multiple bekerja sama dgn sinkron.

Berat maksimum : ≥ 35 % BB orang yg mengangkat. Ners BB 59 tdk boleh mengangkat klien imobilisasi dgn BB 45,5 Kg.

MEKANIKA TUBUH PADA SAAT PENGANGKATAN

Yang paling kuat dalam tubuh manusia adalah tulang

Diantara tulang yang terkuat adalah tulang paha (femur)

Otot-otot yang beraksi pada tulang tersebut juga yang terkuat

Pengangkatan harus dilakukan dengan tenaga terutama di paha, bukan membungkuk

PANDUAN DALAM MENGANGKAT PENDERITA

1. Kenali kemampuan diri dan kemampuan pasangan kita. (Selalu Komunikasi)

2. Kedua kaki berjarak sebahu kita, satu kaki sedikit di depan kaki sebelahnya

3. Berjongkok, jangan membungkuk, saat mengangkat punggung harus selalu dijaga lurus.

4. Tangan yang memegang menghadap kedepan5. Tubuh sedekat mungkin ke beban yang harus

diangkat.6. Jangan memutar tubuh saat mengangkat7. Panduan ini juga berlaku saat

menarik/mendorong pasien.

Jenis Transport Pasien

Memindahkan pasien ke kursi Roda Memindahkan pasien ke branchard Merubah posisi pasien

Jenis Transport Pasien

Memindahkan pasien ke kursi Roda Memindahkan pasien ke branchard Merubah posisi pasien

1. Duduk di tempat di atas tempat tidur.Cara pelaksanaan =a. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.b. Anjurkan pasien untuk meletakkan tangan

di samping badannya, dengan telapak tangan menghadap ke bawah.

c. Berdirilah di samping tempat tidur, lalu letakkan tangan pada bahu pasien.

d. Bantu pasien untuk duduk dan beri penopang / bantal.

Membantu pasien duduk di atas tempat tidur

2. Turun dan berdiriCara pelaksanaan =a. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.b. Atur kursi roda dalam posisi terkunci.c. Berdirilah menghadap pasien dengan kedua

kaki merenggang.d. Fleksikan lutut dan pinggang petugas.e. Anjurkan pasien untuk meletakkan kedua

tangannya di bahu petugas dan letakkan kedu tangan petugas di samping kanan kiri pinggang pasien.

Lanjutan…turun dan berdiri…

f. Ketika pasien melangkah ke lantai, tahan lutut petugas pada lutut pasien.

g. Bantu berdiri tegak dan jalan sampai ke kursi.

h. Bantu pasien duduk di kursi dan atur posisi dengan nyaman.

Membantu pasien turun dan berdiri

3. Membantu BerjalanCara pelaksanaan =a. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.b. Anjurkan pasien untuk meletakkan tangan

di samping badan atau memegang telapak tangan petugas.

c. Berdiri di samping pasien serta pegang telapak dan lengan pada bahu pasien.

d. Bantu pasien untuk jalan.

Membantu Pasien Berjalan

Tindakan memindahkan pasien yang tidak boleh berjalan dari tempat tidur ke branchard.

Cara pelaksanaan =1. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.2. Atur branchard dalam posisi terkunci.3. Bantu pasien dengan 2-3 orang.4. Berdiri menghadap pasien.5. Silangkan tangan pasien di depan dada.6. Tekuk lutut petugas, lalu masukkan tangan

ke bawah tubuh pasien.

Lanjutan…

7. Orang pertama meletakkan tangan di bawah leher / bahu dan bawah pinggang. Orang kedua meletakkan tangan di bawah pinggang dan panggul pasien. Orang ketiga meletakkan tangan di bawah pinggul dan kaki.

8. Angkat bersama – sama dan pindahkan ke branchard.

9. Atur posisi pasien di branchard.

Memindahkan Pasien

Jenis-jenis pengaturan posisi tubuh pasien : Posisi fowler Posisi Semifowler Posisi Sim Posisi Trendelenburg Posisi Dorsal Recumbent Posisi Lithotomi atau mengangkat

kedua kaki Posisi Genu Pectoral

POSISI FOWLER

POSISI FOWLER

POSISI FOWLER

PELAKSANAAN1. Pasien di dudukkan, sandaran punggung

atau kursi diletakkan dibawah/diatas kasur dibagian kepala sampai setengah duduk dan dirapikan. Bantal disusun menurut kebutuhan, pasien dibaringkan kembali dan pada ujung kakinya dipasang penahan.

2. Pada tempat tidur functional bed, langsung diatur ½ duduk, dibawah lutut ditinggikan sesuai kebutuhan, kedua lengan ditopang dengan bantal

3. Pasien dirapikan

POSISI FOWLER

PADA SAAT INPARTU

POSISI SEMI FOWLER

POSISI SIM (MIRING)

POSISI SIM

POSISI TRENDELENBURG

POSISI TRENDELENBURG

PERSIAPAN ALAT1. Balok penopang kaki ditempat tidur2. Bantal3. Tempat tidur khusus

PELAKSANAAN1. tempat tidur dibagian kaki di tingikan dengan balok2. Pasien dibaringkan terlentang tanpa bantal, dan di bawah lipatan lutut diberi bantal3. Diantara kepala pasien dan ujung tempat tidur diberi bantal sebagai penahan4. Pada tempat tidur khusus bagian kakinya dapat langsung ditinggikan sesuai kebutuhan.

POSISI TRENDELENBURG

POSISI DORSAL RECUMBENT

POSISI DORSAL RECUMBENT

POSISI LITHOTOMY

admin

POSISI LITHOTOMY

PERSIAPAN ALAT1. Tempat tiur khusus pemeriksaan kebidanan (gynekologi bed)2. Selimut atau kain penutup

PELAKSANAAN1. Pasien berbaring terlentang dan pakaian bawah dibuka2. Kedua kaki ditekuk dan di bantu oleh bidan untuk meletakkannya pada penahan lutut.

POSISI LITOTOMI

POSISI GENU PECTORAL (KNEE CHEST/MENUNGGING)

POSISI GENU PECTORAL

POSISI TERLENTANG DENGAN SOKONGAN

Body alignmen baik akan meningkatkan keseimbangan yang optimal dan fungsi tubuh yang maksimal, baik dalam posisi berdiri, duduk, maupun tidur. Body aligment yang baik: keseimbangan pada persendian otot, tendon, ligamen.Postur tubuh seseorang adalah salah satu hal yang harus dikaji untuk melihat.- Status kesehatan - Fisikal fitness- Daya tarik seseorang

Prinsip-prinsip body alignment1. Keseimbangan dapat di pertahankan jika garis gravitasi (line of gravity-

garis imajiner vertikal) melewati pusat gravitasi ( center of gravity-titik yang berada di pertengahan garis tubuh) dan dasar tumpuan (base of support-posisi menyangga atau menopang tubuh).

2. Jika dasar tumpuan lebih luas dan pusat gravitasi lebih rendah, kestabilan dan keseimbangan akan lebih besar.

3. Jika gravitasi berada di luar pusat dasar tumpuan, energi akan lebih banyak di gunakan untuk mempertahankan keseimbangan.

4. Dasar tumpuan yang luas dan bagian-bagian dari postur tubuh yang baik akan menghemat energi dan mencegah kelelahan otot.

5. Perubahan dalam posisi tubuh membantu mencegah ketidaknyamanan otot.

6. Memperkuat otot yang lemah dapat membantu mencegah kekakuan otot dan ligamen.

7. Posisi dan aktifitas yang berfariasi dapat membantu mempertahankan otot dan mencegah kelelahan.

8. Pergantian antara masa aktifitas dan istirahat dapat mencegah kelelahan.

9. Membagi keseimbangan antara aktifitas pada lengan dan kaki untuk mencegah beban belakang.

10. Postur yang buruk dalam waktu yang lama dapat menimbulkan rasa nyeri, kelelahan otot, dan kontraktur

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Postur Tubuh

Status kesehatanmenimbulkan suatu keadaan yang tidak optimal pada bagian tubuh kita yang terlalu mengalami kelelahan sehingga akan berpengaruh terhadap postur tubuh. Misalnya orang sakit yang kurang beraktifitas atau bergerak

Nutrisi. Nutrisi merupakan bahan untuk menghasikan energi yang di gunakan dalam membantu proses pengaturan keseimbangan organ otot, tendon, ligamen, dan persendian. Apabila status nutrusi kurang, kebutuhan energi pada organ tersebut akan kurang sehingga memengaruhi proses keseimbangan.       

Gaya Hidupmerupakan suatu pola/ cara kita dalam mengatur kegiatan sehari-hari baik itu berupa pola makan, olahraga, maupun istirahat. Apabila kita tidak dapat mengatur gaya hidup maka dapat dikatakan bahwa gaya hidup kita tidak sehat. Perubahan pola hidup seseorang dapat menyebabkan stress dan kemungkinan besar akan menyebabkan kecerobohan dalam beraktifitas.

 Perilaku dan nilai. Perilaku merupakan tindakan seseorang untuk mencapai tujuan hidup menurut aturan yang telah ada baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Contohnya, apabila kita membuang kulit pisang sembarangan, maka dapat berakibat mengubah postur tubuh seseorang yang jatuh akibat kulit pisang tersebut. Contoh lainnya, duduk yang tidak benar juga dapat mengubah postur tubuh kita

1. Sinartrosis

2. Amfiartrosis

3. Diartrosis

II. TENDON

next

III. LIGAMEN

IV. OTOT

Otot memiliki 3 karakter, yaitu:

Reflek postural kelompok otot “opposing”

Dalam menghasilkan suatu gerak, suatu otot tidak bekerja sendirian, tetapi selalu berpasangan dengan otot lain. Bila suatu otot berkontraksi, akan menggerakkan tulang yang dilekatinya kesuatu arah tertentu, sedangkan otot yang lain, yang merupakan pasangannya akan menggerakkan kearah lain yang berlawanan.

Sifat kerja otot dibedakan menjadi dua,

yaitu :

B. Sinergis

Tujuan:1.Menentukan perubahan normal

akibat dari tumbang2.Mengidentifikasi postur tubuh yang

jelek.3.Mempelajari kebutuhan untuk

mempertahankan postur tubuh yang baik.

4.Mengidentifikasi kelemahan otot dan kerusakan motorik lainnya.

Body alignment dapat dengan mudah diobservasi dengan cara:1. Berdiri didepan pasien untuk mengevaluasi frontal plane pada saat berdiri dan duduk.2. Berdiri secara lateral untuk memandang sagital plane.3.Menanyakan kepada pasien apakah merasa nyaman dengan posisi yang diambil

Perubahan dalam postur

Skeoliosis, jika tulang belakang melengkung kearah samping atau lateral sehingga badan tampak melengkung kekiri atau kekanan,

Kifosis, jika terjadi perubahan kelekungan ruas tulang belakang pada daerah punggung sehingga penderitanya tampak bengkong.

Lordosis, jika ruas tulang belakang melengkung didaerah lumbal atau pinggang sehingga pada posisi tubuh tegak, kepala seperti tertarik kebelakang

top related