toksikologi dan teratologi

Post on 31-Jul-2015

119 Views

Category:

Documents

11 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

TOKSIKOLOGI DAN TERATOLOGI

Dwi Pratiwi

Fajrul Ihsan

Hayatun Nufus

Lia Amelia

Kemala Dina Fitria

Khairunnisa Abdurahman

Rizal Awaludin Malik

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU

PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

TOKSIKOLOGI

Toksikologi adalah ilmu tentang racun, yang meliputi gejala, mekanisme, pengobatan dan deteksi keracunan.

Toksikologi merupakan suatu pemahaman mengenai pengaruh-pengaruh bahan kimia yang mampu menimbulkan respon pada sistem biologi dan merugikan bagi organisme hidup.

Toksik merupakan agen kimia yang bersifat negatif terhadap kehidupan organisme atau suatu bahan kimia yang jika diserap oleh organisme dapat membunuh atau melukai.

Semua subtansi adalah racun (memiliki toksisitas), dosislah yang membedakan racun dan obat.

Jenis racun Racun kronis

Waktu kontak lama Dosis rendah Efeknya terasa pada waktu yang lama

Racun akut Waktu kontak singkat Dosis tinggi Efek langsung terasa

METODE KONTAK DENGAN RACUN

1. Dermal, absorpsi melalui kulit atau mata.

2. Oral, absorpsi melalui mulut (tertelan).

3. Inhalasi, absorpsi melalui pernafasan.

Cara terjadinya keracunan

Self poisoning

Penggunaan obat atau bahan kimia dengan dosis yang berlebihan tanpa memiliki pengetahuan yang cukup tentang bahaya yang dapat ditimbulkan.

Attempted poisoning

Dalam kasus ini, seseorang atau pasien ingin bunuh diri dengan dengan obat atau bahan kimia lainnya, tetapi bisa berakhir dengan kematian atau sembuh kembali karena salah tafsir dalam penggunaan dosis.

Accidental poisoning

Kondisi keracunan ini merupakan suatu kecelakaan tanpa adanya unsur kesengajaan sama sekali. Kasus ini banyak terjadi pada anak di bawah 5 tahun, karena kebiasaannya memasukkan segala benda ke dalam mulut.

Pengobatan

Air kelapa (Paling umum) Desferrioksamin dan Metansulfonat untuk

keracunan besi akut Asam Folinat untuk keracunan metotrexat Nalokson untuk keracunan opioid atau opium Dll

TERATOLOGI

Teratos = Monster (bayi yang lahir cacat hebat/ abnormal) , Logos = Ilmu

Teratologi = Ilmu yang mempelajari tentang atau sebab kejadian kelainan bentuk.

Cacat lahir Sulit di identifikasi

genetik

lingkungan

Faktor genetis

Mutasi

mutasi: perubahan pada susunan nukleotida gen (DNA) -> alel cacat.

contoh : PolidactylySyndactylyHemophiliaMuscular dystrophyalbino

Faktor Lingkungan Infeksi

Contoh: Campak jerman Obat

Contoh: Aminopterin (obat penggugur janin) Radiasi

Akibat : bayi lahir cacat otak Defisiensi

Contoh: somatotropin ->dwarfisme Emosi

Contoh: Sumbing

Prinsip umum patologi perkembangan

Kepekaan teratogen bergantung genotip dan interaksi dengan factor lingkungan.

Kepekaan teratogen bervariasi bergantung fase pertumbuhan dan saat pemaparan.

Mekanisme teratogen berjalan spesifik dan menyebabkan abnormalitas perkembangan.

Manifestasi akhir berupa kematian, malformasi, retardasi pertumbuhan dan salah fungsi.

Pengaruh lingkungan bergantung pada agen. Manifestasi kelainan perkembangan meningkat

jika kadar / dosis meningkat.

Mekanisme patologi perkembangan

Mengubah kecepatan proliferasi sel. Mengubah permukaan sel agregasi sel. Mengubah matrix sel. Menghalang sintesis enzim. Merusak organizer.

Macam-macam kejadian teratologis Gangguan pertumbuhan

kuncup suatu alat (Agenesis). Hal ini akan mengakibatkan calon janin yang tidak mempunyai ginjal, tidak ada pigmen (albino).

Tidak ada pigmen (Albino)

Terhentinya pertumbuhan di tengah jalan. Hal ini akan mengakibatkan : cacat sumbing, ada celah pada langit-langit (palattum durum), uterus duplex, hernia.

Cacat sumbing

Kelebihan pertumbuhan. Hal ini akan mengakibatkan : gigantisme,polydactyly.

Polydactyly Gigantisme

Salah arah diferensiasi. Hal ini akan mengakibatkan : tumor, achondroplasia, mongolisme teratoma dan lain lain.

Achondroplasia

Beberapa jenis anomali

1. Malformasi

Malformasi adalah kelainan yang terjadi selama pembentukan struktur yaitu pada saat organogenesis. Cacat-cacat ini bisa menyebabkan hilangnya sama sekali atau sebagian dari sebuah struktur atau perubahan-perubahan konfigurasi normal.

2. Distrupsi

Distrupsi adalah perubahan  morfologi  yang terjadi setelah pembentukan struktur organ. Disebabkan oleh proses pembentukan pembuluh darah yang menyebabkan atresia usus, cacat-cacat yang ditimbulkan oleh pita amnion.

3. Deformasi

Deformasi adalah kelainan bentuk yang disebabkan oleh gaya-gaya mekanik dalam jangka waktu yang lama. Deformasi sering mengenai sistem kerangka otot dan biasanya bisa pulih setelah lahir.

4. Sindrom

Sindrom adalah sekelompok cacat yang terjadi secara bersamaan, mempunyai etiologi yang spesifik dan sama. Misalnya  :  heart  defects  (cacat  jantung), anomali genital dan telinga, retarded growth (keterlambatan pertumbuhan.

Contohnya pada Hewan

Hydrocephalus. Peningkatan volume cairan cranium dari anak domba

Monster. Dua domba kembar siam yang tergabung melalui cranium, leher dan sternum. Monster tersebut mempunyai 8 kaki

Double tail. Malformasi dari ekor sapi

Dwarfism. Dua ekor anak sapi yang sama-sama berumur 1 bulan. Salah satunya mengalami kasus dwarfism.

top related