temanku berkebutuhan khusus
Post on 14-Dec-2014
281 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
temanku berkebutuhan khusus
temanku berkebutuhan khusus
words: tari sandjojo
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang karena satu dan lain hal
membutuhkan dukungan khusus dalam proses perkembangan dan belajarnya.
Ada yang sifatnya permanen dan sudah didiagnosa, ada yang sifatnya temporer atau sementara.
Temporer, misalnya karena gangguan perkembangan. Contoh: telat bicara.
Begitu sudah tercapai, maka bukan kebutuhan khusus lagi.
Atau temporer karena ada situasi tertentu di rumah yang menyebabkan gangguan emosional sementara
pada anak, misal: akibat perceraian.
Sebagian besar kebutuhan khusus temporer teratasi setelah situasinya selesai.
Kebutuhan khusus permanen diakibatkan kondisi fisiologis seperti kelainan genetik
atau kerusakan saraf otak.
Kondisi fisiologis inilah yang kemudian mempengaruhi kondisi fisik dan kognitif anak
sehingga mempengaruhi perkembangannya.
Kondisi seperti ini biasanya sudah didiagnosa sebagai kebutuhan khusus tertentu,
misalnya autistik, ADD/ADHD, Down Syndrome, dan lainnya dengan berbagai spektrum.
Yang permanen ini tentu saja bisa ditangani lewat dukungan teratur, penerimaan
dan kerjasama orangtua yang baik hingga anak punya cara menyesuaikan diri, meskipun tidak 'sembuh'.
Ada ciri tertentu untuk setiap kebutuhan khusus. Namun, kondisi setiap anak itu unik,
sehingga panduan ciri-ciri tadi kadang tidak semuanya terlihat.
Karena itu, muncul beragam spektrum dari ringan hingga berat,
tergantung berapa ciri yang terpenuhi dari kebutuhan khusus tadi.
Tidak dianjurkan untuk memberi label berdasar satu ciri saja.
Sebaiknya berkonsultasi dengan ahlinya agar penanganannya juga tepat.
Apalagi sekarang banyak kebutuhan khusus yang muncul akibat pola asuh
atau kurang stimulasi sehingga banyak kasus salah diagnosa.
Pada beberapa kebutuhan khusus, perbedaan fisiknya jelas terlihat.
Misalnya, anak dengan Down Syndrome, perkembangannya juga lebih lambat.
Namun, biasanya anak justru 0dak memperha0kan perbedaan ciri fisik.
Mereka mungkin lebih memperhatikan mengapa temannya mungkin masih 'ngeces' seperti bayi,
mengompol, menghisap jempol, atau belum lancar bicara.
Kita bisa menjelaskan dengan menunjukkan contoh setiap orang di dunia ini unik, berbeda satu sama lain.
Mulai dari rambut lurus, ikal, kulit hitam atau putih, ada yang suka main boneka, mobil.
Paling mudah, paparkan perbedaan antara ayah dan ibunya.
Bagaimana jika anak berkonflik dengan anak berkebutuhan khusus?
Sama seperti penanganan konflik pada umumnya, setiap pihak harus tahu apa penyebab konflik
dari sudut pandang setiap pihak agar bisa memahami.
Penanganan konflik dengan anak berkebutuhan khusus mungkin sama seperti menangani konflik anak
dengan adik atau anak yang lebih kecil.
Adik atau anak yang lebih kecil tentunya memiliki tingkat perkembangan berbeda,
sama seperti anak berkebutuhan khusus ini.
Jelaskan bahwa temannya ini masih belajar cara berteman dengan benar.
Mungkin sebenarnya temannya ingin main bersama tapi tidak tahu caranya jadi harus diajari atau perlu waktu.
Penting untuk menutup percakapan tentang teman berkebutuhan khusus ini dengan mengajak anak
untuk ikut membantu temannya belajar. Ini akan menumbuhkan empati.
Jika ada anak berkebutuhan khusus di kelas, guru sebaiknya menjelaskan ke semua teman-temannya
di kelas tentang kondisi anak tersebut dan bagaimana membantunya.
top related