sipeg.unj.ac.idsipeg.unj.ac.id/repository/upload/artikel/revitalisasi_koperasi... · created date:...

Post on 11-Mar-2019

225 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Revitalisasi KoperaslIVlendesak

1t eahdainya Bung Hatta\ masih hidup, tentu beliaulJ terenyuh dan menangis

melihat kondisi mengenaskanperkoperasian di Tanah Air.Jauh dari apa yang beliau cita-citalan sebagai bapak koperasi.Padahai dengan jelas Bung Hat-ta mengatalan bahwa koperasibukan banng impor, tetapi sa-ngat dekat dengan keseharianbangsa Indonesia.

Ironisnya, entitas yang satuini seolah hidup enggan matitak mau. Masyarakat pun erg-gan untukbertransaksiekono-mi melalui entitas usaha ke:ralyhtan ini. Apalagi di perko-taan seolah tidak ada lagiruang gerak bagi pilar .

eJconomi rakyat ter-sebut. Kondisi itu je-Ias mendegradasiperan koperasi sebagai soko guruekonomi

nang mengucurkan penanam-an modal negara kepada BadanUsaha Milik Negara (BUMN)dan Badan Usaha Milik Daerah(BUMD) daripada mengurusipilar ekonomi kerakyataa ini.

Data Kementerian Koperasidan Usaha Kecil dan Menengah(UKM), misalnya, menyebut-kan jumlah koperasi di lnd.onesiatahun 2015 sebanyak 209.488unit. Dari jumlaltersebut, kope-rasiyang aktifsebanyak 147 .249unit (70,28yo) dan tidak aktif6 2. 2 3 I unit (2 9,7 2Vo). F aktarer -sebut membuat miris meng-ingatentitas ini diharapkanber-kontdbusi terhadap pemerata-an ekonomi masyarakat.

KehilanganJatiDiri

Pada masa Orde

;iTltxT,Ll: @merintah meski di

]UMAI8APRIL2O16

I

Harus diakui bahwa daya ta-rik ekonomi dan sosial darike-lembagaan koperasi minim.Dari segi ekonomi, koperasi tidak menarik karena tidak bisamemberikan nilai tambah eko-nomi. Dari segi sosial, koperasitidak menarikkarenabukan ko-munitassolid.

Namun anehnya masyarakat alan berbondong bondongmasuk koperasi manakala enti-tas ini menawarkan imbal hasilyang menggiurkan meski tidaklogis. Berapa banyak korban in-vestasibodongyangdikelola de-ngan menggunakanpayunghu-kum koperasi?

Minat anak-anak muda un-tul menggeluti perkoperasiansangat rendah. Ini tecermindari minimnya jumlah pemi-nat pada program studi kope-rasi di perguruan tinggi negeri(PTN) maupun perguruan

tinggi swasta (PTS). Rasioantara peminat de-ngan daya tampungyang tersedia sangatrendah. Selain itupendidikan kope-rasi tidak menda-patkanporsilebihdalamkurikulum

p endidikandasar

hinggaperguruan

tinggi. Koperasi sekolahdan mahasisria kehilanganorientasi sebagai sarana pem-belajaran bagi tumbuhnya mi-nat berkoperasi,

Persoalaa lain adalahhilang-nya modal sosia.l dalam berko-perasi. Berangkat dari pemikir-an bahwa koperasi tumbuh ka-rena kultur sosial yang kental,

DEDIPURWAI"AES

DekanFakultasEkonomiU n iversitas Negeri Ja ka rta

9!'M@melmiuil-kankeilaulnan

ekonomitiilakakmrIr,fnahtercapai

n7r,nakala}ilryi€r/asicebagaiflarelo,-namikerakyotan

terabaikarr,.

nasionalSis-

tem eko-nomr Pa-sar yang ken-tal di negan ini telahmenggerus kontribusikoperasi sebagai pilar ekonomikerakyatan. Ekonomi pasaryang cenderung individualistisdan membenarkan kekayaanterpusatpada sekelompokindi-vidu tertentu temyata lebih di-sukai masyarakat kita.

Koperasi dianggap ndesomeski falsafah yang diusungsangat mulia. Kesejahteraanbersama anggota dan asasgotong-royong tampaknya ti-dak lagi mendapatkan tempatlayak di masyarakat kapitalis-me. Oleh karenanya, sulit ber-harap koperasi mampu berpe-ran mengentaskan masyara-kat darikemiskinan.

Kiprah koperasi dalam per-ekonomian nasional pun teng-gelarn. Pemerintah lebih se-

I

x

balik itu ada ,l,san poli-tis yang mendasarinya. Hinggasaet ini pun koperasi masih di-jadikan konsumsi politil jelangpemilu dan pilkada. lsu kope-rasi dijadikan agencla seksi un-tuk meraih masa saat kampa-nye. Akhimya, koperasi hanyadijaclikan objek penderita. Tohtalterealisasinya jarlji-ianji saatkampanye dianggap lurnrah da-lam tatanan politik di negeri ini.

seharusnya koperasi mudahberadaptasi dengan transfor-masi sederhana. Namun ter-nyata tnnsisi inigagal, koperasikehilangan roh sosial ekonomiketika sudah terbentuk. Padaakhimya makna kebersamaanhanya dalam konteks jumlah,bukankerja.

Revitalisasi PeranMengembalikan kejayaan

koperasi sebagai pilar eko-nomi rakyat adalah harapankita semua. Revitalisasi perankoperasi sebuah keniscayaan.Namun ini tentu tidak semudah membalikkan telapak ta-ngan. Upaya berikut ini patutdipertimbangkan para pe-ngampukepentingan.

Perta,?a, tingkatkan minatberkoperasi di kalangan pelajardan mahasiswa. Orang tua dangurumemilikiperansentralme-numbuhl<embangkan kecinta-an anak terhadap koperasi. Me-wajibkan anak menjadi anggotakoperasi sekolah dan bertran-saksi ekonomi me)alui koperasi,secara perlahan membangunkesadaran mereka tentarg artipentingkoperasi.

Koperasi sekolah sejatinyadijadikan ruang eksperimenbagi konsep ekonomi kerak-yatan. Koperasi mahasiswa di

kampus-kampus sudahsaatnya diberdayakan

untuk mampu

memberikan so-lusi finansial bagi anggotanya.Koperasi pun dapatdijadikansarana inkubator kewirausa-haan di perguruan tinggi.

Kedua, tingkatkan kapasitas sumber daya manusia. Entah pembina, pengawas mau-pun pengurus sudah saatnyadibekali kemampuan manaje-rial layaknya mengelola perusahaan bisnis. Profesionali-tas sebatas tata kelola namuntidak mengabaikan misi kese-jahteraan bersama para ang-gota. Kemampuan inovasi dankreativitas menjadi kata kuncibagi manajer koperasi. Produkinovatif harus lahir sebagaipe-nguatan lini usaha.

Ketiga, kemitraan denganbadan usaha milik desa (bumdes). Saatnyabumdesdijadikanh olding bagi kop er asi wilayahcakupan. Bumdes harus menata ulanglini usaha koperasi-koperasi tersebut disesuaikand.erLgan comp etitive adv anta ge -nya. Melalui holding, kendalasupply chain akan teratati ka.-rena adanya sikronisasi sektorhulu dan hilir. Pbnyatuan koperasi serbausaha (KSU), simpanpinjam, tani dan ternal< dalamsatu desa akan menggerakkanrodaekonomidesa. Kemandiri-an ekonomi warga dengan mu-dah tercapai.

Keempat, peran pemerin-tah perlu ditingkatkan. Alokasi dana desa selain harus te-rus ditingkatkan nominalnya,jugaperlu diarahkan untukpe-

]UMAT8 APRIL 2016

nguatan kapasitas koperasidan bumdes. Pendampingandari perguruan tinggi perlu di-upayakan agaralokasitepatsa-saran. Harmonisasiprogramantara Kementerian Desa danDaerah Tertinggal serta Ke-menterian Koperasi dan UKMmenjadi kata kunci.

(elima, BUMD dan BUMNharus menjadi bapak angkatkoperasi. Penyediaan bahanbaku seyogianya melibatkankoperasi. Tentu dengan me-ngedepankan pendekatansimbiosis mutualisme. Sinergiantarpilar ekonomi terus-me-nerus dioptimalkan. Bila inisemua dilakukan, kedaulatanekonomi tidak lagi sekadarmimpibelaka.

Pada akhirnya mimpi me-wujudkan kedaulatan eko-nomi tidak akan pernah terca-pai manakala koperasi sebagaipilar ekonomi keralryatan ter-abaikan. Pemerintah, masya-rakat dan pengampu kepen-tingan koperasi lainnya, se-mestinya bahu-membahu me-ngembalikan khitah koperasisebagai penggerak ekonomirakyat sesuai amanat kons-titusional. Selain itu, tentukita pun berharap koperasimampu bersaing di era Ma-syarakat Ekonomi ASEAN(MEA). Semoga. O

top related