seminar askep menarik diri
Post on 30-Nov-2015
67 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny. W DENGAN MASALAH UTAMA HALUSINASI PENDENGARAN
DAN PENGLIHATAN DIRUANG SRI KANDHI RSJ DR.AMINO GONDO UTOMO
SEMARANG
DISUSUN OLEH:
SRI MULYANI (092101057)
SRI UTAMI (092101059)
SUBROTO (092101061)
TOMI AGENG.A (0921010 )
SWASTIKA DWI .S (0921010 )
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2013
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. Pengertian
Isolasi sosial adalah suatu keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang
karena orang lain menyatakan sikap yang negatif dan mengancam ( Twondsend,
1998 ). Atau suatu keadaan dimana seseorang individu mengalami penurunan bahkan
sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya, pasien
mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina
hubungan yang berarti dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan
orang lain (Budi Anna Kelliat, 2006 ). Menarik diri merupakan percobaan untuk
menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain
( Pawlin, 1993 dikutip Budi Kelliat, 2001). Faktor perkembangan dan sosial budaya
merupakan faktor predisposisi terjadinya perilaku isolasi sosial. (Budi Anna Kelliat,
2006).
Menurut Townsend, M.C (1998:152) isolasi sosial merupakan keadaan
kesepian yang dialami oleh seseorang karena orang lain dianggap menyatakan sikap
negatif dan mengancam bagi dirinya. Sedangkan menurut DEPKES RI (1989: 117)
penarikan diri atau withdrawal merupakan suatu tindakan melepaskan diri, baik
perhatian maupun minatnya terhadap lingkungan sosial secara langsung yang dapat
bersifat sementara atau menetap. (Townsend, 1998)
2. Tanda dan gejala
Geja dan tanda seseorang yang mengalami isolasi sosial adalah :
1. Menyendiri dalam ruangan
2. Tidak berkomunikasi, menarik diri, tidak melakukan kontak mata
3. Sedih, afek datar
4. Perhatian dan tindakan tidak sesuai dengan usia
5. Mengekspresikan penolakan atau kesepian pada orang lain
6. Menggunakan kata – kata simbolik
7. Menggunakan kata – kata yag tidak berarti
8. Konak mata kurang, tidak mau menatap lawan bicara
3. Penyebab
Terjadinya faktor ini dipengaruhi oleh faktor predisposisi di antaranya
perkembangan dan sosial budaya. Kegagalan perkembangan dapat
mengakibatkan individu tidak percaya diri, tidak percaya dengan orang lain, ragu,
takut salah, pesimis, putus asa terhadap hubungan dengan orang lain, tidak
mampu merumuskan keinginan, keadaan menimbulkan perilaku tidak ingin
berkomunikasi dengan orang lain.
Adapun gejala klinis sebagai berikut :
1. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan terhadap penyakit
2. Rasa bersalah terhadap diri sendiri
3. Gangguan hubungan sosial
4. Percaya diri kurang
5. Menciderai diri
4. Akibat
Perilaku isolasi sosial : menarik diri dapat berisiko terjadinya perubahan
persepsi sensori halusinasi (Townsend, M.C, 1998 : 156). Perubahan
persepsi sensori halusinasi adalah persepsi sensori yang salah (misalnya
tanpa stimulus eksternal) atau persepsi sensori yang tidak sesuai dengan
realita/kenyataan seperti melihat bayangan atau mendengarkan suara-
suara yang sebenarnya tidak ada (Johnson, B.S, 1995:421). Menurut
Maramis (1998:119) halusinasi adalah pencerapan tanpa adanya
rangsang apapun dari panca indera, di mana orang tersebut sadar dan
dalam keadaan terbangun yang dapat disebabkan oleh psikotik, gangguan
fungsional, organik atau histerik.
Halusinasi merupakan pengalaman mempersepsikan yang terjadi tanpa
adanya stimulus sensori eksternal yang meliputi lima perasaan
(pengelihatan, pendengaran, pengecapan, penciuman, perabaan), akan
tetapi yang paling umum adalah halusinasi pendengaran dan halusinasi
pendengaran (Boyd, M.A & Nihart, M.A, 1998: 303; Rawlins, R.P &
Heacock, P.E, 1988 : 198). Menurut Carpenito, L.J (1998: 363)
perubahan persepsi sensori halusinasi merupakan keadaan dimana
individu atau kelompok mengalami atau berisiko mengalami suatu
perubahan dalam jumlah, pola atau intepretasi stimulus yang datang.
Sedangkan menurut pendapat lain halusinasi merupakan persepsi sensori
yang palsu yang terjadi tanpa adanya stimulus eksternal, yang dibedakan
dari distorsi dan ilusi yang merupakan kekeliruan persepsi terhadap
stimulus yang nyata dan pasien mengganggap halusinasi sebagai suatu
yang nyata (Kusuma, W, 1997 : 284). Menurut Carpenito, L.J (1998:
363) ; Townsend, M.C (1998: 156); dan Stuart, G.W & Sundeen, S.J
(1998: 328-329) perubahan persepsi sensori halusinasi sering ditandai
dengan adanya:
Data subjektif:
a. Tidak mampu mengenal waktu, orang dan tempat
b. Tidak mampu memecahkan masalah
c. Mengungkapkan adanya halusinasi (misalnya mendengar suara-suara
atau melihat bayangan)
d. Mengeluh cemas dan khawatir
Data objektif:
a. Apatis dan cenderung menarik diri
b. Tampak gelisah, perubahan perilaku dan pola komunikasi, kadang
berhenti berbicara seolah-olah mendengarkan sesuatu
c. Menggerakkan bibirnya tanpa menimbulkan suara
d. Menyeringai dan tertawa yang tidak sesuai
e. Gerakan mata yang cepat
f. Pikiran yang berubah-rubah dan konsentrasi rendah
Isolasi social: Menarik diri
g. Respons-respons yang tidak sesuai (tidak mampu berespons terhadap
petunjuk yang kompleks
A. POHON MASALAH
Perubahan persepsi :sensori halusinasi
Harga diri rendah
B. Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu Dikaji
1. Masalah keperawatan
a. Isolasi Sosial b. Harga Diri rendahc. Halusinasid. Defisit Perawatan Dirie. Koping Individu Tidak Efektiff. Kurang Pengetahuan g. Kerusakan Komunikasi Verbal
2. Data yang perlu dikaji
a. Perubahan sensori perseptual : halusinasi
Data Subjektif :
Klien mengatakan mendengar bunyi yang
tidak berhubungan dengan stimulus nyata
Klien mengatakan melihat gambaran tanpa
ada stimulus yang nyata
Klien mengatakan mencium bau tanpa
stimulus
Klien merasa makan sesuatu
Klien merasa ada sesuatu pada kulitnya
Klien takut pada suara/bunyi/gambar yang
dilihat dan didengar
Klien ingin memukul/melempar barang-
barang
Data Objektif :
Klien berbicara dan tertawa sendiri
Klien bersikap seperti mendengar/melihat
sesuatu
Klien berhenti bicara ditengah kalimat untuk
mendengarkan sesuatu
Disorientasi
b. Isolasi sosial : menarik diri
Data Subyektif :
Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa,
bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap
diri sendiri.
Data Obyektif :
Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif
tindakan, ingin mencederai diri/ingin mengakhiri hidup, Apatis, Ekspresi
sedih, Komunikasi verbal kurang, Aktivitas menurun, Posisi janin pada
saat tidur, Menolak berhubungan, Kurang memperhatikan kebersihan.
c. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
Data subyektif:
▪ Klien mengatakan: saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa,
bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu
terhadap diri sendiri.
Data obyektif:
▪ Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih
alternatif tindakan, ingin mencederai diri / ingin mengakhiri hidup.
C. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan sensori persepsi : halusinasi
2. Isolasi sosial : menarik diri
3. Harga diri rendah
D. Rencana Tindakan Keperawatan
Diagnosa 1
Tujuan Umum :
Klien dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga tidak terjadi halusinasi
Tujuan Khusus :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
Rasional : Hubungan saling percaya merupakan landasan utama untuk
hubungan selanjutnya.
Tindakan:
a. Bina hubungan saling percaya dengan
menggunakan prinsip komunikasi terapeutik dengan cara :
a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal.
b. Perkenalkan diri dengan sopan.
c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai.
d. Jelaskan tujuan pertemuan.
e. Jujur dan menepati janji.
f. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya.
g. Berikan perhatian kepada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien.
2. Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri
Rasional :
Memberi kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya dapat membantu
mengurangi stres dan penyebab perasaaan menarik diri.
Tindakan :
a. Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-
tandanya.
b. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan
penyebab menarik diri atau mau bergaul.
c. Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tanda
serta penyebab yang muncul.
d. Berikan pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaannya
3. Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan
kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.
Rasional :
a. Untuk mengetahui keuntungan dari bergaul dengan orang lain.
b. Untuk mengetahui akibat yang dirasakan setelah menarik diri.
Tindakan :
3.1 Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan berhubungan dengan
orang lain.
1) Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang
keuntungan berhubungan dengan orang lain.
2) Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan orang
lain.
3) Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan
perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain.
3.2 Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang
lain.
1) Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan dengan
orang lain.
2) Diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan
orang lain.
3) Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan
perasaan tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.
4. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial.
Rasional :
a. Mengeksplorasi perasaan klien terhadap perilaku menarik diri yang biasa
dilakukan.
b. Untuk mengetahui perilaku menarik diri yang dilakukan dan dengan bantuan
perawat bisa membedakan perilaku konstruktif dan destruktif.
Tindakan :
4.1 Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain.
4.2 Dorong dan bantu kien untuk berhubungan dengan orang lain melalui tahap :
1) K – P
2) K – P – P lain
3) K – P – P lain – K lain
4) K – Kel/Klp/Masyarakat
4.3 Beri reinforcement positif terhadap keberhasilan yang telah dicapai.
4.4 Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan.
4.5 Diskusikan jadwal harian yang dilakukan bersama klien dalam mengisi
waktu.
4.6 Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan.
4.7 Beri reinforcement positif atas kegiatan klien dalam kegiatan ruangan.
5. Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang
lain.
Rasional :
Dapat membantu klien dalam menemukan cara yang dapat
menyelesaikan masalah.
Tindakan :
5.1 Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila berhubungan
dengan orang lain.
5.2 Diskusikan dengan klien tentang perasaan masnfaat berhubungan
dengan orang lain.
5.3 Beri reinforcement positif atas kemampuan klien mengungkapkan
perasaan manfaat berhubungan dengan orang lain.
6. Klien dapat memberdayakan sistem pendukung atau keluarga.
Rasional :
memberikan penanganan bantuan terapi melalui pengumpulan data yang
lengkap dan akurat kondisi fisik dan non fisik klien serta keadaan perilaku
dan sikap keluarganya.
Tindakan :
6.1 Bina hubungan saling percaya dengan keluarga :
1) Salam, perkenalan diri.
2) Jelaskan tujuan.
3) Buat kontrak.
4) Eksplorasi perasaan klien.
6.2 Diskusikan dengan anggota keluarga tentang :
1) Perilaku menarik diri.
2) Penyebab perilaku menarik diri.
3) Akibat yang terjadi jika perilaku menarik diri tidak ditanggapi.
4) Cara keluarga menghadapi klien menarik diri.
6.3 Dorong anggota keluarga untuk memberikan dukungan kepada klien
untuk berkomunikasi dengan orang lain.
6.4 Anjurkan anggota keluarga secara rutin dan bergantian menjenguk klien
minimal satu kali seminggu.
6.5 Beri reinforcement positif positif atas hal-hal yang telah dicapai oleh
keluarga.
Diagnosa 2
Tujuan umum :
Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal.
Tujuan khusus :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
Rasional : Hubungan saling percaya merupakan dasar untuk kelancaran
hubungan interaksi selanjutnya
Tindakan :
a. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi
terapeutik :
1) sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
2) Perkenalkan diri dengan sopan
3) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
4) Jelaskan tujuan pertemuan
5) Jujur dan menepati janji
6) Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya
7) Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien.
2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
Rasional :
a. Diskusikan tingkat kemampuan klien seperti menilai realitas,
kontrol diri atau integritas ego diperlakukan sebagai dasar asuhan
keperawatannya.
b. Reinforcement positif akan meningkatkan harga diri klien.
c. Pujian yang realistik tidak menyebabkan klien melakukan
kegiatan hanya karena ingin mendapatkan pujian.
Tindakan:
a. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.
b. Setiap bertemu klien hindarkan dari memberi penilaian negatif.
c. Utamakan memberikan pujian yang realistik.
3. Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan.
Rasional :
a. Keterbukaan dan pengertian tentang kemampuan yang dimiliki
adalah prasyarat untuk berubah.
b. Pengertian tentang kemampuan yang dimiliki diri memotivasi
untuk tetap mempertahankan penggunaannya.
Tindakan:
3.1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan
selama sakit.
3.2. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaannya.
4. Klien dapat (menetapkan) merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki.
Rasional :
a. Membentuk individu yang bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
b. Klien perlu bertindak secara realistis dalam kehidupannya.
c. Contoh peran yang dilihat klien akan memotivasi klien untuk
melaksanakan kegiatan.
Tindakan:
4.1. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari
sesuai kemampuan.
1) Kegiatan mandiri.
2) Kegiatan dengan bantuan sebagian.
3) Kegiatan yang membutuhkan bantuan total.
4.2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien.
4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan.
5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya.
Rasional :
a. Memberikan kesempatan kepada klien mandiri dapat meningkatkan
motivasi dan harga diri klien.
b. Reinforcement positif dapat meningkatkan harga diri klien.
c. Memberikan kesempatan kepada klien ntk tetap melakukan kegiatan yang
bisa dilakukan.
Tindakan:
5.1. Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah
direncanakan.
5.2. Beri pujian atas keberhasilan klien.
5.3. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah.
6. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada.
Rasional:
a. Mendorong keluarga untuk mampu merawat klien mandiri di
rumah.
b. Support sistem keluarga akan sangat berpengaruh dalam
mempercepat proses penyembuhan klien.
c. Meningkatkan peran serta keluarga dalam merawat klien di
rumah.
Tindakan:
1. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
dengan harga diri rendah.
2. Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat.
3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Pembuatan laporan seminar ini bertujuan agar mahasiswa semakin memahami tentang pengkajian pada klien dengan gangguan isolasi sosial serta yang dapat timbul pada klien tersebut.
2. Tujuan KhususPembuatan laporan ini memiliki tujuan khusus sebagai berikut:
- Meningkatakan kemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam melakukan pengkajian pada klien dengan gangguan isolasi social.
- Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan analisa data hingga menegakkan diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada klien dengan gangguan isolasi social.
C. PROSES PEMBUATAN MAKALAH
Proses pembuatan makalah dilakukan dengan melakukanpengkajian dan observasi langsung kepada klien.
BAB II TINJAUAN TEORI
A. PROSES TERJADINYA MASALAH
B. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
BAB III TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA
RUANG RAWAT : 4TANGGAL DIRAWAT : 08 april 2013
1. IDENTITAS KLIENInisial : Tn. N (Laki-laki) Tanggal Pengkajian : 13 Mei 2013Umur : 22 tahun R M No. : 09.11.59Informan : -
2. ALASAN MASUK
Klien mengatakan sedih karena ibunya meninggal -+ 2 Th yang lalu, semenjak itu
klien menjadi pendiam , menyendiri dikamar, mandi harus disuruh. Klien sekolah SMP sampai kelas 2 karena dia malas melanjutkan sampai lulus.3. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
Ya
Tidak√
2. Pengobatan sebelumnya
berhasil
Kurang berhasil
Tidak berhasil
3. Trauma
Pelaku / Usia Korban / Usia Saksi/usia
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dlm keluarga
Tindakan kriminal
Jelaskan No. 1, 2, 3:
Klien mengatakan dulunya pernah cinta sama perempuan tapi tidak berani
menyatakan , ceweknya berada di kalimantan.
Masalah Keperawatan :
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami ganguan jiwa
Ya Tidak
Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan/ perawatan
…………………………….. ………… ……………………………………..
…………………………….. ………… ……………………………………..
…………………………….. ………… …………………………………….
MasalahKeperawatan :
………………………………………………………………………..
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakam dulunya pernah mencintai wanita tapi tidak berani
mengatakannya, dan +_ 2 th yang lalau di tinggalkan ibunya meninggal karena klien
sangat dekat dengan ibunya.
Masalah Keperawatan :
……………………………………………………………………………………
√
4. FISIK
6. Tanda Vital : TD ……………, N …………., S, …………., P………….
7. Ukur : TB ………………..Cm, BB ………………..Kg
8. Keluhan Fisik Ya Tidak
Jelaskan : ………………………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :
…………………………………………………………………………………………
5. PSIKOSOSIAL
9. Genogram
Jelaskan : klien mengatakan tinggal bersama ayah, adik dan kakaknya. Klien anak ke
8 dari 10 bersaudara. Ibunya sudah meninggal dan tidak ada riwayat keluarga yang
mempunyai riwayat penyakit jiwa dan penyakit yang laen.
Konsep diri
a. Gambaran diri : klien bersyukur mempunyai organ tubuh yang utuh
b. Identitas : klien mengatakan anak ke 8 dari 10 bersaudara
c. Peran : Klien kalau ttidak kumat dirumah sering membantu
bapaknya kesawah dan membantu kakaknya membersihkan dirumah.
d. Ideal diri : Kliein ingin cepat pulang karena di RSJ ramai dia tidak
suka hal yuang ramai
e. Harga diri : klien mengatakan walaupun seorang anak ingin membantu
mencari uang dan membersihkan rumah.
f. Masalah Keperawatan : tidak ada
10. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :klien mengatakan dulu yang sangat berarti ibunya,
untuk sekarang ayahnya.
b. Peran serta dlm kegiatan kelompok / masyarakat : klien mengatakan jarang
ikut kegiatan kelompok di masyarakat lebih senang dirumah dikamar untuk
mendengarkan music. Hambatan dlm berhubungan dengan orang lain :
ada hambatan dengan orang lain.
c. Masalah Keperawatan : Isolasi sosial
11. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : klien mengatakan beragama islam
b. Kegiatan ibadah : klien mengatakan sholat lima kali dalam sehari,bisa
membaca Al-Qur’an tetapi masih belum bisa memahami makna AL-Qur’an lebih
mendalam. Klien juga mengatakan sering dzikir,semenjak diRSJ dia shlatnya
tidak rutin kalau ingat saja.
c. Masalah keperawatan : Tidak ada
6. STATUS MENTAL
12. Penampilan
Tidak rapi Penggunaan pekaian tidak sesuai
Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan : cara berpakaian klien kurang rapi
Masalah Keperawatan :
13. Pembicaraan
Cepat
Apatis
Keras
Lambat
Gagap
Membisu
Inkoheren
Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan : klien berbicara lambat dan pelan
Masalah Keperawatan : .
14. Aktivitas motorik
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
TIK Grimasen Tremor Kompulsif
Jelaskan : klien tampaklesuketika diajak berkomunikasi
Masalah Keperawatan : Tidak ada
15. Alam Perasaan
Sedih Ketakutan Putus asa
Khawatir Gembira berlebihan
Jelaskan : klien mengatakan ingin bertemu dengan keluarganya yang dirumah.
Masalah Keperawatan :
………………………………………………………………….
v
V
V
V
16. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan : afek klien datar
Masalah Keperawatan :
……………………………………………………………………………………
17. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan
Tidak kooperatif
Mudah tersinggung
Kontak mata
Defensif
Curiga
Jelaskan : ketika wawancara klien cukup kooperatif
Masalah Keperawatan : Tidak ada
18. Persepsi
Halusinasi :
Pendengaran
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
Penghidu
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
Proses pikir
Sirkumtansial
Tangensial
Kehilangan Asosiasi
Flight of ideas
V
V
Blocking
Pengulangan Pembicaraan
Jelaskan :
Klien merasa sangat kehingan ibunya
Masalah Keperawatan :
………………………………………………………………….
19. Isi Pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis
Waham :
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilisti Sisip pikir Siarpikir Kontrol pikir
Jelaskan :
…………………………………………………………………………………..
Masalah Keperawatan :
………………………………………………………………….
20. Tingkat kesadaran
Bingung Sedasi Stupor
Disorientasi :
Waktu Tempat Orang
Jelaskan : …………………………………………………………………………………..
Masalah Keperawatan : ………………………………………………………………….
21. Memori
Gangguan daya ingat
jangka panjang
Gangguan daya ingat saat
ini
Gangguan daya ingat
jangka pendek
Konfabulasi
Jelaskan :
Klien tidak mengalami gangguan memori
Masalah Keperawatan :
………………………………………………………………….
22. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih
Tidak mampu berkonsentrasiTidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan :
Klien mampu melakukan berhitung.
Masalah Keperawatan :
………………………………………………………………………………….
23. Kemampuan penilaian
Gangguan ringan Gangguan bermakna
Jelaskan :
Klien mengalami gangguan penilaian ringan
Masalah Keperawatan :
………………………………………………………………….
24. Daya titik diri
Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan :
Klien menerima dengan sabar tentang penyakit yang sedag dideritanya
Masalah Keperawatan :
………………………………………………………………….
II. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Bantuan minimal Bantuan total
2. BAB / BAK
Bantuan minimal Bantuan total
3. Mandi
Bantuan minimal Bantuan total
4. Berpakaian / berhias
Bantuan minimal Bantuan total
5. Kebersihan diri
Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan :
Klien mengalami bantuan minimal kecuali BAK / BAB karena semuanya harus di inggatkan
terus.
Masalah Keperawatan :
………………………………………………………………….
V
V
V
V
V
6. Istirahat dan tidur
Tidur siang lama …12…………. s/d 16………………….
Tidur malam lama…19………… s/d 04………………….
Kegiatan sebelum / sesudah tidur
Jelaskan :
Klien mengatakan jam 12.00 sampai jam 16.00 dimasukkan kekamar masing-masing dan
sesudah magrib di masukkan kekamar lagi
Masalah Keperawatan :
…………………………………………………………………………………..
7. Penggunaan obat
Bantuan minimal Bantuan total
8. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
- Perawatan lanjutan
- Sistem pendukung
9. Kegiatan di dalam rumah
Ya Tidak
- Mempersiapkan makanan
- Menjaga kerapihan rumah
- Mencuci pakaian
- Pengaturan keuangan
10. Kegiatan di luar rumah
Ya Tidak
- Belanja
- Transportasi
- Lain-lain
Jelaskan : …Tidak melakukan kegiatan diluar rumah
Masalah Keperawatan :
…… …………………………………………………………….
V
V
III. MEKANISME KOPING
Adaftif Maladaftif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat / berlebih
Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olah raga Mencederai diri
Lainnya ……………….. Lainnya ……………….
Masalah Keperawatan :
Klien lebih suka menyendiri dan tidak suka bercerita apabila ada masalah
IV. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik
Klien lebih menyendiri tidak suka bergaul dengan kelompokMasalah berhubungan
dengan lingkungan, spesifik
……………………………………………………………………………
Masalah dengan pendidikan, spesifik
Klien dulunya sekolah SMP tidak sampai lulus karena malas sekolah hanya
sampai kelas 2 sajaMasalah dengan pekerjaan, spesifik
Masalah dengan perumahan, spesifik
Dirumah klien hanya membantu membersihkan rumah dan membnatu bapaknya
kesawah
Masalah ekonomi, spesifik
Klien dari golongan keluarga yang sederhana. Masalah dengan pelayanan
kesehatan, spesifik
Masalah lainnya, spesifik
Tidak ada……………………………………………………………………………
MasalahKeperawatan:
…………………………………………………………………………………………
V
V. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
Penyakit jiwa Sistem pendukung
Faktor presipitasi Penyakit fisik
Koping Obat-obatan
Lainnya ………………..
MasalahKeperawatan:
Klien mengalami gangguan pengetahuan makanya koping nya juga kurang bagus dan system
pendukung yang kurang mendukung.
VI. ASPEK MEDIK
1. Diagnosa medik : ………………………………………………………………….
2. Terapi medik : ………………………………………………………………….
VII. ANALISA DATA
NO DATA MASALAH
1 Subyektif : …………………………………………
Obyektif : Klien banyak berdiam diri, sukamenyendiri, dsn
tidak mau bicara kecuali di ajak bicara duluan
Isolasi social: Menarik diri
2 Subyektif : …………………………………………
Obyektif : …………………………………………
VIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Gangguan persepsi sensori :Halusinasi……………
2. Isolasi sosial : Menarik diri…………………
3. Harga diri rendah………………
4. dst
IX. POHON MASALAH
V
V
Gangguan persepsi sensori
X. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial……………
2. Gangguan persepsi sensori: halusinasi………………
3. Dst
Semarangl, ………………………..
Praktikan,
…………………………
NIM …………………..
PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT
PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA
Setiap melakukan pengkajian, tulis tempat klien dirawat dan tanggal dirawat.
A. IDENTITAS
Isolasi sosial
sebab
Harga dirirendah
1. Perawat yang merawat klien melakukan perkenalan dan kontak dengan klien tentang :
nama perawat, nama klien, panggilan klien, tujuan, waktu, tempat pertemuan, topik yang
akan dibicarakan.
2. Usia dan No. RM lihat RM
3. Mahasiswa menuliskan sumber data yang didapat
B. ALASAN MASUK
Tanyakan kepada klien / keluarga :
1. Apa yang menyebabkan klien / keluarga datang ke RS saat ini ?
2. Apa yang sudah dilakukan oleh keluarga mengatasi masalah ini ?
3. Bagaimana hasilnya ?
C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Tanyakan kepada klien / keluarga apakah klien pernah megalami gangguan jiwa dimasa
lalu, bila ya diberi tanda “V” pada kotak “ya” dan bila tidak beri tanda “V” pada kotak
“tidak”.
2. Apabila pada poin 1 “ya” maka tanyakan bagaimana hasil pengobatan sebelumnya,
apabila dia dapat beradaptasi di masyarakat tanpa gejala-gejala gangguan jiwa maka beri
tanda “V” pada kotak “berhasil” apabila di dapat beradaptasi tapi masih ada gejala-gejala
sisa maka beri tanda “V” pada kotak “kurang berhasil” apabila tidak ada kemajuan atau
gejala-gejala bertambah atau menetap maka beri tanda “V” pada kotak “tidak berhasil”.
3. Tanyakan pada klien apakah klien pernah melakukan dan atau mengalami dan atau
meyaksikan penganiayaan fisik, seksual, penolakan dari lingkungan, kekerasan dalam
keluarga dan tindakan kriminal, beri tanda”V” sesuai dengan penjelasan klien / keluarga
apakah klien sebagai pelaku dan atau korban, dan atau saksi, maka beri tanda “V” pada
kotak pertama, isi usia saat kejadian pada kotak kedua. Jika klien pernah sebagai pelaku
dan korban saksi ( 2 atau lebih) tuliskan pada penjelasan.
a. Beri penjelasan secara singkat dan jelas tentang kejadian yang dialami klien terkait
No. 1, 2, 3.
b. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data
4. Tanyakan pada klien / keluarga apakah ada anggota keluarga lainnya yang mengalami
gangguan jiwa, jika ada beri tanda “V” pada kotak “tidak. Apabila ada anggota keluarga
lain yang mengalami gangguan jiwa maka tanyakan bagaimana hubungan klien dengan
anggota keluarga tersebut. Tanyakan apa gejala yang dialami serta riwayat pengobatan
dan perawatan yang pernah diberikan pada anggota keluarga tersebut.
5. Tanyakan kepada klien / keluarga tentang pengalaman yang tidak menyenangkan
(kegagalan, kehilangan/perpisahan/kematian, trauma selama tumbuh kembang) yang
pernah dialami klien masa lalu.
D. FISIK
Pengkajian fisik difokuskan pada sistem dan fungsi organ :
1. Ukur dan observasi tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan klien.
2. Ukur tinggi badan dan berat badan klien.
3. Tanyakan kepada klien / keluarga, apakah ada keluhan fisik yang dirasakan oleh klien, bila
ada beri tanda “V” di kotak “ya” dan bila “Tidak” beri tanda “V” pada kotak tidak.
4. Kaji lebih lanjut sistem dan fungsi organ dan jelaskan sesuai degan keluhan yang ada.
5. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data yang ada.
E. PSIKOSOSIAL
F. STATUS MENTAL
G. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
H. MEKANISME KOPING
I. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
J. PENGETAHUAN
K. ASPEK MEDIK
Tuliskan diagnosa medik klien yang telah dirumuskan oleh dokter yang merawat. Tuliskan
obat-obatan klien saat ini, baik obat fisik, psikofarmaka dan terapi klien.
L. ANALISA DATA
1. Tulis semua data subyektif maupun data obyektif dari hasil pengkajian.
2. Analisa data tersebut menjadi suatu masalah.
M. DAFTAR MASALAH
1. Tuliskan semua masalah disertai data pendukung, yaitu data subjektif dan data objektif.
2. Buat pohon masalah dari data yang telah dirumuskan.
N. POHON MASALAH
Buatlah pohon masalah dari daftar masalah yang ada sesuai dengan masalah utamanya.
O. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Rumuskan diagnosis dengan rumusan P (permasalahan) dan E (etiologi) berdasarkan
pohon masalah.
2. Urutkan diagnosis sesuai dengan prioritas.Pada akhir pengkajian, tulis tempat dan tanggal
pengkajian serta tanda tangan dan nama jelas mahasiswa.
F11
LAPORAN PENDAHULUAN
( Hari Pertama Praktek )
A. Kasus (masalah utama)
B. Proses terjadinya masalah
C. Pohon masalah
D. Diagnosa keperawatan
E. Rencana tindakan keperawatan
Semarang, ……………………
Praktikan,
…………………………….
NIM ……………………..
F12
PRE PLANNING
( Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Setiap Hari)
Kondisi Klien : ………………………………………………….
Diagnosa keperawatan : ………………………………………………….
Tujuan Khusus : ………………………………………………….
A. Fase Orientasi
1. Salam terapeutik : ………………………………………………….
2. Evaluasi / validasi : ………………………………………………….
3. Kontrak : ………………………………………………….
4. Topik : ………………………………………………….
5. Waktu : ………………………………………………….
6. Tempat : ………………………………………………….
B. Fase Kerja (langkah-langkah tindakan keperawatan)
1. …………………………………………………………………………...
2. …………………………………………………………………………...
3. Dst
C. Fase Terminasi
1. Evaluasi respons klien terhadap tindakan keperawatan
a. Evaluasi pasien : ………………………………………………….
b. Evaluasi perawat : ………………………………………………….
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan yang telah
dilakukan) ………………..
3. Kontrak yang akan datang
Topik : …………………………………………………………………..
Waktu : …………………………………………………………………..
Tempat : …………………………………………………………………..
Semarang, ……………………
Praktikan,
…………………………….
NIM ……………………..
F13
ASKEP DI URJ / UGD
DI RSJ ………………………..
B. NAMA KLIEN : ……………(Initial) ………. USIA : ……… RM NO : …………..
TGL DIAGNOSA KEPERAWATAN
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
S
O
A
P
Semarang, ……………………Praktikan,
…………………………….NIM ……………………..
F14
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
DI RSJ ……………………………….
NAMA KLIEN : (Initial) …………… RUANGAN : ……………. RM NO. :
………….
TGL DIAGNOSA KEPERAWATAN
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATANRASIONALTUJUAN KRITERIA
EVALUASITINDAKAN
KEPERAWATAN
Semarang, ……………………
Praktikan,
…………………………….
NIM ……………………..
F15
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
DI RSJ ………………………………….
C. NAMA KLIEN : ………(Initial) USIA : ………….. RUANGAN : ………. RM NO :
………
TGL DIAGNOSA KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
S :
O :
A :
P :
Semarang, ……………………
Praktikan,
…………………………….
NIM ……………………..
F16
ANALISA PROSES INTERAKSI
Klien : ………… (Initial) …………..
Umur : ………….. Status Interaksi :
Ke …………. Fase ………………….
Lingkungan : ………………….. Deskripsi klien :
Tujuan Interaksi : ………………..
Tanggal ……………… Jam : ……………… Ruang : ……………..
KOMUNIKASI VERBAL
KOMUNIKASI NON VERBAL
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
ANALISA BERPUSAT PADA
KLIENRASIONAL
Semarang, ……………………
Praktikan,
…………………………….
NIM ……………………..
F17
PETUNJUK TEKNIS PEMBUATAN MAKALAH SEMINARJUDUL : ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Bpk/Ibu/Tn/Nn ………….
DENGAN MASALAH UTAMA ………………………DI RUANG ……………….. RSJ ……………………
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. PROSES PEMBUATAN MAKALAH
BAB II : TINJAUAN TEORI
A. PROSES TERJADINYA MASALAH
B. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
BAB III : TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
B. MASALAH KEPERAWATAN
C. POHON MASALAH & DIAGNOSA KEPERAWATAN
D. PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
E. EVALUASI
BAB IV : PEMBAHASAN
BAB V : PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
F18
PRA PLANNING HOME VISIT
A. Identitas
B. Tujuan
C. Strategi pelaksanaan
1. Fase Orientasi / Perkenalan
a. Salam terapeutik
b. Evaluasi / validasi
c. Kontrak
2. Fase Kerja (terkait tujuan home visit)
Fase terminasi
a. Evaluasi
b. Tindak lanjut
Semarang, ……………………
Praktikan,
top related