rehabilitasi medik pada penderita hemiparesis sinistra dan disartria

Post on 18-Jan-2016

99 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

dfgdsgd

TRANSCRIPT

Rehabilitasi Medik pada Penderita Hemiparesis Sinistra dan Disartria

et causa Stroke Hemoragik

Stroke merupakan penyebab kematian terbesar ketiga di dunia dengan laju mortalitas 18 - 37 % untuk stroke pertama dan 62 % untuk stroke berulang.

Jumlah penderita stroke di Indonesia terbanyak dan menempati urutan pertama di Asia.(Yayasan Stroke Indonesia, 2012 )

Pendahuluan

Intervensi rehabilitasi medis sangat penting untuk mengembalikan pasien pada kemandirian mengurus diri sendiri dan melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari.

Dengan pelayanan rehabilitasi medis yang tepat, 80% penderita stroke yang tetap hidup dapat berjalan tanpa bantuan, 70% dapat menguasai atau melakukan aktifitas mengurus diri sendiri dan 30% dapat kembali bekerja.

Stroke adalah suatu sindrom yang ditandai dengan gejala dan atau tanda klinis yang berkembang dengan cepat yang berupa gangguan fungsional otak fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam, yang tidak disebabkan oleh sebab lain selain penyebab vaskuler.

Tinjauan Pustaka

Pola pendekatan dalam rehabilitasi penderita stroke yaitu :

1. Pola tradisional atau pola rehabilitasi kompensasi. Sisi yang sehat dilatih untuk mengkompensasi sisi yang sakit.

2. Pola neurodevelopmental. Dimana segala upaya ditujukan untuk melatih kembali sisi yang sakit.

Rehabilitasi pada Stroke

Bila anggota gerak sisi yang terkena terlalu lemah untuk bergerak sendiri, anjurkan pasien untuk bergerak/beraktivitas menggunakan sisi yang sehat, namun sedapat mungkin juga mengikutsertakan sisi yang diketahui sakit.

Terapi latihan gerak yang diberikan merupakan gerak fungsional misalnya gerakan meraih, memegang dan membawa gelas ke mulut.

Prinsip Rehabilitasi pada Stroke

Laporan Kasus

Perempuan, 59 tahun dengan keluhan kelemahan pada anggota gerak kiri. Kelemahan terjadi secara tiba-tiba, pada saat penderita sedang beraktivitas. Bicara pelo, sakit kepala dan penurunan kesadaran (+). Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 100/70 mmHg. , Nadi 80x/menit, Suhu 36,5º, RR 20x/menit. Pada pemeriksaan nervus kranialis didapatkan paresis N XII sinistra.

Resume

Pada pemeriksaan motorik, kekuatan otot ekstremitas superior sinistra (3/3/3/3) dan ekstremitas inferior sinistra (2/2/2/2), tonus otot dan refleks fisiologis ekstremitas superior dan inferior sinistra menurun. Penilaian Index Barthel: 50 (disabilitas sedang) dan penilaian MMSE didapatkan nilai 25 (tidak ada gangguan kognitif).

Keluhan Utama : Kelemahan anggota gerak kiri dirasakan sejak 3 minggu yang lalu, disertai bicara pelo.

Riwayat Penyakit Dahulu :Riwayat Hipertensi dan Kolesterol baru diketahui

penderita 2 minggu yang lalu saat perawatan di rumah sakit.

Riwayat Penyakit jantung dan DM tidak ada.Riwayat stroke sebelumnya tidak ada

Anamnesis

Riwayat Keluarga : Hanya penderita yang sakit seperti ini.

Riwayat Kebiasaan:Sehari-hari mengerjakan pekerjaan rumah tangga

(memasak, mencuci dan membersihkan rumah).Dominan menggunakan tangan kanan. Merokok (-), alkohol (-), sering mengkonsumsi

makanan berlemak dan gorengan.

Riwayat Sosial Ekonomi :seorang ibu rumah tangga, tinggal bersama

suami dan 2 orang anak yang masih bersekolah.Jumlah anak 5, suami bekerja sebagai buruh bangunan.

Rumah permanen 1 lantai, dinding tembok, lantai ubin dan memiliki 3 kamar. Tidak ada anak tangga dalam rumah. Menggunakan WC jongkok, sumber listrik PLN dan sumber air PDAM dan sumur. Biaya hidup sehari-hari cukup. Biaya pengobatan rumah sakit ditanggung oleh BPJS.

Riwayat Psikologis :Penderita tampak cemas dengan sakitnya. Pasien bersifat kooperatif dan berkeinginan untuk cepat pulih kembali.

KU : Sedang Kes : CM TD: 100/70 N:80 R:20 S:36,5 IMT: 24,9 (overweight) Kepala, mata, hidung, telinga : d.b.n Mulut: lidah mencong ke kiri Thoraks : d.b.n Abdomen : d.b.n Status neurologis : GCS=15, TRM(-), Paresis

N.XII sentral sinistra

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Ekstremitas Superior Ekstremitas Inferior

Dekstra Sinistra Dekstra Sinistra

Gerakan Normal Menurun Normal Menurun

Kekuatan Otot 5/5/5/5 3/3/3/3 5/5/5/5 2/2/2/2

Tonus Otot (+) Normal (+) Menurun (+) Normal (+) Menurun

Atrofi - - - -

Refleks Fisiologis (+) Normal (+) Menurun (+) Normal (+) Menurun

Refleks Patologis - - - -

Sensibilitas :

Protopatik

Proprioseptik

Normal

Normal

Normal

Normal

Normal

Normal

Normal

Normal

• Status motorik dan sensorik

Pemeriksaan Lab : hiperkolesterol CT-Scan : gambaran stroke hemoragik

Pemeriksaan Penunjang

Diagnosis klinis: Hemiparesis s + disartria Diagnosis etiologi : Stroke Hemoragik Diagnosis topis : Kortikal Diagnosis fungsional : disabilitas sedang

Diagnosis

Kelemahan anggota gerak kiri ( KO ekstremitas superior 3/3/3/3 dan ekstremitas inferior 2/2/2/2 )

Bicara pelo Gangguan aktivitas kehidupan sehari-hari

(berpakaian, toileting, transfer, mobilisasi dan naik turun tangga )

Penderita merasa cemas dengan sakitnya

Problem

Fisioterapi Evaluasi :

Kelemahan anggota gerak kiri (KO ekstremitas superior 3/3/3/3 dan ekstremitas inferior 2/2/2/2)

Gangguan AKS : berpakaian, toileting, transfer, mobilisasi dan naik turun tangga

Program :Infra red (IR) pada ekstremitas superior dan inferior

sinistraLatihan peningkatan LGS dan kekuatan otot aktif

ekstremitas superior sinistraLatihan peningkatan LGS dan kekuatan otot aktif

dibantu ekstremitas inferior sinistra

Intervensi Rehabilitasi Medik

Terapi Okupasi Evaluasi :

Kelemahan anggota gerak kiri (KO ekstremitas superior 3/3/3/3 dan ekstremitas inferior 2/2/2/2)

Gangguan AKS : berpakaian, makan,mandi dan naik turun tangga

Program :Latihan peningkatan AKS dengan aktivitas dan

ketrampilan

Ortotik Prostetik Evaluasi :

Kelemahan anggota gerak kiri (KO ekstremitas superior 3/3/3/3 dan ekstremitas inferior 2/2/2/2)

Program :Saat ini pasien menggunakan wheelchair sebagai

alat bantu

Terapi Wicara Evaluasi:

Bicara pelo Program

Melatih otot-otot bicara pada penderitaMelatih kemampuan bicara penderita

Psikologi Evaluasi :

Kontak dan pengertian baikPenderita cemas dengan penyakitnya

Program : Memberi dukungan mental kepada penderita dan

keluarganya agar penderita tidak cemas dengan sakitnya

Memberi dukungan agar penderita rajin menjalani terapi

Petugas Sosial Medik Evaluasi :

Tinggal di rumah permanen 1 lantai dengan WC jongkok

Biaya hidup sehari-hari cukupBiaya pengobatan ditanggung oleh BPJS

Program :Home visiteModifikasi WC jongkok menjadi WC dudukMemberi edukasi kepada penderita untuk berobat

dan latihan secara teratur

Quo ad vitam : dubia ad bonam Quo ad functionam    :   dubia ad bonam Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Prognosis

TERIMA KASIH

top related