proposal iqbar 2
Post on 26-Dec-2015
47 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kinerja keuangan adalah gambaran mengenai hasil yang telah di capai
perusahaaan dalam suatu priode tertentu satu tahun atas pelaksanaan suatu
kegiatan dengan mengacu pada program atau kebijakan yang tertentu dalam visi,
misi, sasaran dan tujuan perusahaan.
Kinerja perusahaan di bagi atas dua bagian, pertama adalah kinerja
pemasaran, yaitu hasil yang di capai perusahaan sehubungan aktivitas kegiatan
pemasarannya. Yang indikasinya dapat dilihat dari volume penjualan yang
diperoleh, market share dan trend penjualan (forecasting) yang akan di hasilkan
pada masa yang akan datang, Kedua adalah kinerja keuangan, yaitu hasil yang
dicapai perusahaan di tinjau dari segi akuntansinya yang indikasinya dapat diukur
melalui tingkat liquiditas dan profitabilitas pada setiap akhir periode akuntansi 1
tahun
Kinerja keuangan dengan alat ukur tingkat likuiditas, solvabilitas dan
profitabilitas merupakan penentuan paling dominan terhadap keberhasilan
perusahnaan dalam aktitfitasnya, dengan pertimbangan, hasil yang dicapai
perusahaan tidak semata-mata di ukur berapa besar penjualan dan pendapatan yang
mampu diraih, tetapi harus di hubungankan dengan berapa besar pengorbanan
ekonomi yang di keluarkan perusahaan untuk mencapai hasil tersebut sebagai
beban biaya, sehingga hasilnya adalah pendapatan bersih (Netto). Dengan kata
2
lain, pendapatan yang di peroleh harus dikurangi dengan beban biaya termasuk
bunga (deviden) agar perusahaan memperoleh pendapatan bersih sebagai
penghasilan.
Manajemer keuangan adalah orang yang paling bertanggung jawab
terhadap kinerja keuangan perusahaan, dimana bertolak dari tugas manajer
keuangan secara khusus ada tiga, yaitu :
1) mengenali dan merencanakan pembelanjaan perusahaan, artinya manajemen
keuangan harus mampu memtransformasikan data finansial ke dalam suatu
bentuk yang dapat di gunakan untuk memonitor keadaan keuangan perusahaan
dan merencanakan kebutuhan modal kerja untuk masa akan datang serta
menilai kemungkinan modal kerja di masa yang akan datang dan produktivitas
kerja yang akan dicapai.
2) Mengelola penanaman modal dalam aktiva, artinya manajer keuangan mampu
menentukan besar alokasi untuk masing-masing aktiva (aktiva tetap dan aktiva
lancar), dimana aktiva lancar dihubungkan dengan jangka pendek, sedangkan
aktiva tetap di hubungkan dengan jangka panjang, misalnya menetapkan umur
alat , perbaikan alat atau penggantiaan alat perusahaan.
3) Mengatur struktur finansial dan struktur modal perusahaan, artinya manajer
keuangan harus menentukan alokasi yang terbaik antara hutang lancar dan
modal jangka panjang, karena alokasi ini mempengaruhi liquditas dan
3
profitabilitas perusahaan. Di samping itu, menentukan jenis hutang lancar dan
modal jangka panjang yang paling menguntungkan perusahaan.
Laporan keuangan berupa neraca dijadikan sebagai alat untuk mengetahui
tugas manajer keuangan yang paling aktual, dimana neraca tersebut mencerminkan
keseluruhan posisi keuangan perusahaan, sehingga manajer keuangan harus
melakukan monitor terhadap neraca dan menemukan masalah-masalah yang
dihadapi, kemudian mencoba untuk memecahkannya, sehingga tujuan perusahaan
secara keseluruhan akan dapat tercapai.
Laporan keuangan berupa laporan rugi laba di jadikan sebagai alat untuk
mengetahui wujud atau hasil dari tugas manajemen keuangan yang mencerminkan
nilai pendapatan yang diperoleh perusahaan selama periode akuntansi satu tahun
secara aktual.
Uraiaan di atas dapat digaris bawah, bahwa kinerja keuangan adalah hasil
kerja manajer keuangan dalam mengelola keuangan perusahaan yang tercermin
pada laporan perusahaan barupa neraca adalah cerminan posisi keuangan
perusahaan selama periode akuntansi 1 tahun jadi kinerja keuangan harus diukur
secara kuantitatif, baik internal maupun eksternal. Pengukuran kuatitatif secara
internal adalah pengukuran tingkat liquditas dengan rasio-rasio yang umum di
gunakan adalah current ratio, cash ratio, quick ratio, sedangkan pengukuran
kuantitatif secara eksternal adalah pengukuran tingkat profitabilitas dengan rasio-
4
rasio yang di gunakan adalah gross profit margin, net profit margin, return on
investment ,return on equity dan rentabilitas ekonomi .
PT. Semen Tonasa (Persero) Pangkep merupakan pemasok semen terbesar
di wilayah Indonesia Timur. Laba usaha PT. Semen Tonasa (Persero) Pangkep
bersifat fluktuatif, sehingga untuk mengantisipasi persaingan yang semakin ketat
dengan perusahaan industri semen lainnya dan menghadapi persaingan bisnis yang
kompetitif, perusahaan harus mempunyai sistem kinerja yang lebih komprehensif,
terpadu dan strategi, selain itu PT. Semen Tonasa (Persero) Pangkep bertekad
untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja perusahaan dimasa mendatang
seiring dengan berkembangnya industri semen serta memperluas pangsa pasar dan
posisi perusahaan sebagai perusahaan persemenan terkemuka di Asia. Hal ini
menjadi tantangan bagi PT. Semen Tonasa (Persero) Pangkep untuk meningkatkan
kinerjanya di berbagai aspek perusahaan. PT. Semen Tonasa (Persero) Pangkep
membutuhkan suatu sistem pengukuran kinerja keuangan yang bertujuan.
1) mengukur kemampuaan perusahaan dalam melunasi utang jangka pendek
(likuiditas),
2) Rasio aktivitas yang menggambarkan sejauh mana suatu perusahaan
mempergunakan sumber daya yang dimiliki guna menunjang aktivitas
perusahaan,
3) Rasio Leverage sejauh mana perusahaan dibiayai dengan utang, da
5
4) Pengukuran Rasio Profitabilitas yang menggambarkan kinerja fundamental di
tinjau dari tingkat efisiensi dan efektifitas operasi dalam memperoleh laba.
Guna mengetahui kinerja keuangan di tinjau dari Rasio Liquditas,Rasio
Aktivitas, Rasio Solvabilitas dan Rasio Profitabilitas yang berlangsung di PT.
Semen Tonasa (Persero) Pangkep, maka dalam penulisan proposal ini, penulis
mengangkat judul “Analisis Kinerja Keuangan Pada PT.Semen Tonasa
(Persero) Pangkep”.
A. Masalah Pokok
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut “ Apakah Kinerja Keuangan
PT.Semen Tonasa (Persero) Pangkep pada tahun 2013 mengalami peningkatan
dibandingkan pada tahun 2012 dan 2011 ditinjau dari rasio Likuiditas, Solvabilitas
dan Profitabilitas.?”.
B. Tujuan dan kegunaan penelitiaan.
Adapun tujuan penelitiaan yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui perkembangan liquiditas melalui rasio rasio liquditas pada
PT.Semen Tonasa (Persero) Pangkep
2. Untuk mengetahui perkembangan profitabilitas melalui rasio-rasio
profitabilitas pada PT. Semen Tonasa (Persero) Pangkep.
6
3. Untuk mengetahui upaya-upaya meningkatkan tingkat liquiditas dan
profitabilitas pada PT. Semen Tonasa (Persero) Pangkep.
Adapun kegunaan yang diharapkan dari penelitiaan ini adalah :
1. Sebegai bahan masukan bagi manajemen PT. Semen Tonasa (Persero)
Pangkep mengenai kinerja keuangan ditinjau dari liquiditas dan
profitabilitasnya.
2. Sebagai bahan referensi bagi pihak yang akan melakukan penelitian lebih
lanjut pada objek yang sama.
3. Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada program ilmu
ekonomi fakultas ekonomi Universitas Muslim Indonesia.
C. Hipotesis
Bertolak dari uraiaan latar belakang dan masalah pokok yang telah
dikemukakan sebelumnya maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut
''Diduga bahwa kinerja perusahaan PT. Semen Tonasa (Persero) ditinjau dari
rasio Likuiditas, Solvabilitas dan Profitabilitas pada tahun 2013 mengalami
peningkatan dibandingkan pada tahun 2012 dan 2011.
7
II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Manajemen Keuangan
Pada saat ini manajemen keuangan memegang peranan yang sangat
penting dalam perusahaan. Seiring dengan perkembangannya tugas manajemen
keuangan tidak hanya mencatat, membuat laporan, mengendali posisi keuangan,
dan mengatur masalah tentang cara memperoleh dana, akan tetapi manajemen
keuangan juga harus mampu mengatur sumber dana yang optimal, dan
mendistribusikan keuntungan serta juga mempelajari cara menggunakan dana
secara efisien dan efektif. Setiap perusahaan yang bergerak diberbagai bidang
manapun memusatkan perhatiaannya dibidang manajemen keuangan, karena
bidang manajemen keuangan merupakan hal yang sangat penting dalam mengukur
keberhasilan suatu perusahaan dalam melaksanakan tugas dan kegiatannya.
Masalah yang timbul dalam keuangan akan sangat berpengaruh pada
kelangsungan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya.
8
Manajemen keuangan sangat berperan penting dalam perusahaan karena
merupakan salah satu faktor penggerak bagi para manajemen untuk menentukan
batas-batas kemungkinan sampai seberapa besar kemampuan perusahaan dalam
menjalankan kegiatannya dalam perusahaan. Jadi dalam perusahaan manajemen
keuangan sangat berperan penting dalam mencapai kesejahteraan perusahaan
dalam memperoleh laba. Berikut ini akan diuraikan beberapa definisi Manajemen
Keuangan menurut para ahli :
Menurut Sutrisno (2009:3) manajemen keuangan dapat diartikan sebagai
semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan
dana dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan
mengalokasikan dana tersebut secara efisiensi.
Menurut James C dan John M. Wachowich, JR (1997:2) manajemen
keuangan adalah segala aktifitas berhubungan dengan perolehan, pendanaan dan
pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan menyeluruh.
B. Pengertian Kinerja Keuangan
Berdasarkan pengelompokan sebuah perusahaan, manajemen biasanya
menetapkan sasaran yang akan dicapai di masa yang datang dalam proses yang
disebut memerlukan pengendalian agar efektif dalam mencapai sasaran yang telah
ditetapkan. Dalam setiap perusahaan dilakukan penilaian, Pengendalian yang
dilakukan oleh manajemen perusahaan dapat berupa penilaian kinerja atau pretasi
seorang manajer, dengan cara menilai dan membandingkan data keuangan
9
perusahaan selama periode berjalan. Dalam hal ini penilaian kinerja seorang
manajer dapat diukur berdasarkan hasil laporan keuangan yang disajikan.
Menurut Fahmi (2011 : 2) mengemukakan bahwa : Kinerja Keuangan
adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan
telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan
secara baik dan benar.
C. Pengertian Laporan Keuangan
Untuk membahas manajemen keuangan, tidak bisa terlepas dari laporan
keuangan. Oleh karena itu diperlukan pembahasan singkat mengenai laporan
keuangan. Laporan keuangan disusun dengan maksud untuk menyediakan
informasi keuangan suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
sebagai bahan pertimbangan di dalam mengambil keputusan.
Menurut S. Munawir (2007:2) Pengertian laporan keuangan adalah hasil
dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi
antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.
Menurut Sutrisno (2009:9) laporan keuangan merupakan hasil akhir dari
proses akuntansi yang meliputi dua laporan utama yakni Neraca dan laporan Rugi
Laba.
10
Menurut Brigham Houston (2001:36) laporan keuangan adalah beberapa
lembar kertas yang bertuliskan angka-angka, tetapi sangat penting juga untuk
memikirkan aktiva rill dibalik angka-angka tersebut.
Berdasarkan beberapa uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan posisi
keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang dilaksanakan secara konsisten serta dibuat dan disajikan dalam
bentuk neraca dan laporan laba rugi.
Laporan keuangan disusun dengan maksud untuk menyajikan laporan
kemajuan perusahaan secara periodik. Manajemen perlu mengetahui bagaimana
perkembangan keadaan investasi dalam perusahaan dan hasil-hasil yang dicapai
selama jangka waktu yang diamati. Pada umumnya laporan keuangan itu sendiri
dari neraca dan perhitungan rugi laba serta laporan perubahan modal, dimana
neraca menunjukkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu perusahaan pada
tanggal tertentu, sedangkan pada rugi laba memperlihatkan hasil-hasil yang telah
dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu.
Dari beberapa pendapat ahli ekonomi di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa laporan keuangan merupakan hasil akhir proses akuntansi yang
menjelaskan atau melaporkan kegiatan perusahaan sekaligus untuk mengevaluasi
keberhasilan strategi perusahaan dalam pencapaian tujuan yang ingin dicapai.
D. Bentuk-bentuk Laporan Keuangan
11
Dalam menganalisa dan menafsirkan laporan keuangan, seorang
penganalisis harus mempunyai pengertian mengenai bentuk-bentuk maupun
prinsip-prinsip penyusunan laporan keuangan serta masalah yang mungkin timbul
dalam penyusunan laporan keuangan. Laporan keuangan terdiri dari neraca, rugi
laba dan arus kas.
1. Neraca
Neraca menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu.
Neraca menunjukkan aktiva, hutang dan modal sendiri suatu perusahaan pada
hari terakhir periode akuntansi. Aktiva menunjukkan penggunaan dana,
hutang dan modal menunjukkan sumber dana yang diperoleh.
Menurut Sutrisno (2009:9), neraca merupakan laporan yang
menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada saat tertentu.
Neraca bertujuan untuk menunjukkan posisi keuangan pada suatu
perusahaan pada tanggal tertentu, biasanya pada waktu dimana buku-buku
ditutup dan ditentukan sisanya pada akhir tahun fiskal atau tahun kalender
sehingga neraca sering disebut dengan balance sheet.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan yang menggambarkan jumlah
penghasilan atau pendapatan dan biaya dari suatu perusahaan pada periode
tertentu sebagaimana halnya neraca, laporan laba rugi juga disusun tiap akhir
tahun. Menurut Munawir (2007:28) mendefinisikan laporan laba rugi adalah
12
laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, laba rugi yang diperoleh
oleh suatu perusahaan selama periode tertentu.
Menurut Dewi Astuti (2004:17) mengemukakan bahwa laporan
labarugi merupakan laporan yang mengikhtiarkan pendapatan dan beban
perusahaan selama periode akuntansi tertentu, yang umumnya setiap kuartal
atau setiap tahun.
Menurut I Made Sudana (2011:16) laporan laba rugi adalah laporan
keuangan yang memperlihatkan penghasilan, biaya dan pendapatan bersih dari
suatu perusahaan selama satu priode waktu.
3. Laporan Arus Kas
Laporan ini menggambarkan tentang perputaran uang (kas dan bank)
selama periode tertentu, misalnya bulanan dan tahunan. Laporan arus kas
terdiri dari kas untuk kegiatan operasional dan kas untuk kegiatan pendanaan.
Menurut I Made Sudana (2011:18) laporan arus kas adalah laporan
keuangan yang memperlihatkan penerimaan kas dan pengeluran kas suatu
perusahaan selama satu periode waktu.
E. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi kepada
pihak yang membutuhkan tentang kondisi suatu perusahaan dari sudut angka-
angka dalam suatu moneter.
13
Tujuan dari pelaporan keuangan perusahaan yaitu menyediakan informasi
yang bermanfaat bagi pembuatan keputusan bisnis dan ekonomis oleh investor,
kreditor, manajemen, pemerintah, dan pengguna lainnya.
Lebih jauh Yustina dan Titik (2001:2) mengatakan bahwa laporan
keuangan ditujukan sebagai pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya
yang di percayakan kepadanya kepada pemilik perusahaan atas kinerja yang telah
dicapai serta merupakan laporan akuntansi utama yang mengomunikasikan
informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam membuat analisis
ekonomi dan peramalan untuk masa yang akan datang.
Menurut Skousen, Stice (2001:22) bahwa tujuan pelaporan keuangan yang
di ungkapkan di dalam rangka konseptual adalah :
a) Kegunaan
b) Dapat dipahami
c) Target audiens :investor dan kreditor
d) Penilaiaan arus kas masa yang akan datang
e) Mengepaluasi sumber daya ekonomi
f) Fokus primer pada laba
Lebih dalam Sofyan Harahap (2001:192) mengatakan bahwa, “hasil
analisis laporan keuangan akan bisa membuka tabir :
14
a) Kesalaham peroses akuntansi seperti : kesalahan pencatatan, kesalahan
pembukuan, kesalahan jumalah, kesalahan pemikiran, kesalahan posting,
kesalahan jurnal
b) Kesalahan lain yang disengaja, misalnya tidak dicatat , pencatatan harga yang
tidak wajar, menghilangkan data, dan lain sebagainya.
F. Analisis Rasio Keuangan
Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh
informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasilnya yang telah
dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Melalui laporan keuangan yang
dimaksud untuk memberikan informasi kuantitatif mengenai keadaan keuangan
perusahaan tersebut pada suatu periode baik untuk kepentingan manajer, pemilik
perusahaan, digunakan dalam berbagai bentuk analisis.
Sedangkan menurut Munawir (2007: 64) mendefinisikan laporan
keuangan sebagai berikut: Rasio menggambarkan seuatu hubungan atau
perbandingan (mathenatical relationship) antara suatu jumlah dengan jumlah yang
lain dan dengan menggunakan alat analisis, berupa rasio ini akan dapat
menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisis tentang baik atau
buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila rasio
angka-angka tersebut dibandingkan dengan angka rasio perbandingan yang di
gunakan sebagai standar.
15
Menurut Muslich (2003:44) menyatakan bahwa analisis rasio keuangan
merupakan alat utama dalam analisis keuangan, karena analisis ini dapat
digunakan untuk menjawab berbagai pertanyaan tentang keadaan perusahaan.
G. Jenis-Jenis Rasio Keuangan
1. Pengertian Likuiditas
Rasio Likuiditas merupakan rasio yang diperlukan dalam menganalisa
laporan keuangan perusahaan. karena rasio Likuiditas merupakan rasio yang
menunjukkan kemampuan perusaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendek yang harus segera dipenuhi perusahaan. Berikut ini akan diuraikan
beberapa pengertian Likuiditas menurut beberapa ahli ekonomi.
Munawir (2007 : 31), mendefinisi Likuiditas adalah menunjukkan
kemampuan suata perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang
harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangan pada saat ditagih. Evans (2000) menyatakan bahwa
rasio liquditas menjelaskan mengenai kesanggupan perusahaan untuk
melunasi utang jangka pendek. Sugiarso (2006 : 114), mendefinisikan
Likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek. Sedangkan menurut Sutrisno
(2009 : 215), mendefinisikan likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban-kewajibannya yang segera harus dipenuhi. Kewajiban
16
yang segera harus dipenuhi adalah hutang jangka pendek, oleh karena itu
rasio ini bias digunakan untuk mengukur tingkat keamanan kreditor jangka
pendek, serta mengukur apakah operasi perusahaan tidak akan terganggu bila
kewajiban jangka pendek ini segera ditagih. Ukuran rasio Likuiditas terdiri
dari tiga alat ukur, yaitu:
1) Current Ratio yaitu perbandingan atara jumlah aktiva lancar dengan
hutang lancar. Menurut Sutrisno (2009 -216), menjelaskan Current ratio
adalah rasio yang membandingkan antara antara aktiva yang dimiliki
perusahaan dengan hutang jangka pendek. Aktiva di sini meliputi kas,
piutang dagang, efek, persediaan, dan aktiva lancar lainnya. Sedangkan
hutang jangka panjang meliputi hutang dagang, hutang wesel, dan hutang
bank. Rumus yang digunakan dalam menghitung rasio lancar adalah :
Rasio Lancar= Aktiva LancarKewajiban Lancar
x100 %
2) Quick Ratio atau Acid Test Rasio menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk membayar utang dengan aktiva yang likuid. Menurut Sutrisno
(2009 : 216), menjelaskan quick ratio merupakan rasio antara aktiva
lancar sesudah dikurangi persediaan dengan hutang lancar. Rasio ini
menunjukkan besarnya alat likuid yang paling cepat yang bisa digunakan
untuk melunasi hutang lancar. Rumus yang digunakan dalam menghitung
rasio lancar adalah :
17
Rasio Lancar= Aktiva LancarKewajiban Lancar
x100 %
3) Cash Rasio digunakan untuk mengetahui kemapuan perusahaan untuk
membayar kewajiban-kewajiban yang jatuh tempo.Menurut Sutrisno
(2009 : 216), menjelaskan bahwa Cash Ratio adalah rasio yang
membandingkan antara kas dan aktiva lancar yang bisa segera menjadi
uang kas dengan hutang lancar. Aktiva yang segera menjadi uang kas
adalah efek atau surat berharga. Dengan demikian Rumus untuk
menghitung Cash Ratio adalah:
cash ratio= kas+efekhutang lancar
x 100 %
2. Rasio Aktivitas
Menurut Harahap (2006: 308) rasio ini menggambarkan aktivitas yang
dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya, baik dalam kegiatan
penjualan, pembeliandan kegiatan lainnya.
Sutrisno (2008: 219) membagi rasio aktivitas ini menjadi empat
macam, antara lain :
18
1) Receivable Turnover (Perputaran piutang) Rasio ini menujukkan berapa
cepat penagihan piutang. Semakin cepat perputaran piutang, semakin
efektif perusahaan dalam mengelola piutangnya.
Receivable turnoverPenjualan Kredit Bersih Setahun
Rata−RataPiutang
2) Inventory Turnover (Perputaran Persediaan) Rasio ini menunjukkan
berapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal.
Semakin tinggi rasio ini, semakin efektif perusahaan dalam mengelola
persediaan.
Inventory Turnover= Harga Pokok Penjualan HRata−Rata Persediaan
3) Receivable Turnover in Days (Perputaran Piutang Harian) disebut juga
sebagai average colletion period yang digunakan untuk mengukur
kemampuaan perusahaan dalam mengumpulkan jumlah piutang dalam
setiap jangka waktu tertentu.
Averagecollection period= Jumlahhari dalam setahunPerputaran piutang
4) Total Aset Turnover (perputaran aktiva) Rasio ini menunjukkan
perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan, dengan kata lain
seberapa jauh kemampuan semua aktivamenciptakan penjualan. Semakin
19
besar perputaran aktiva, semakin efektif perusahaan mengelola
aktivanya.
Total assets tunover (TATO )= PenjualanbersihTotal aktiva
x100 %
3. Solvabilitas
Solvabilitas diukur dengan perbandingan antara total aktiva dengan
total utang,ukuran tersebut mensyaratkan agar perusahaan mampu
memenuhi semua kewajibannya, baik kewajiban jangka pendek maupun
kewajiban jangka panjang. Perusahaan dapat dikatakan dalam kondisi ideal,
apabila perusahaan dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya (Likuid)
dan juga dapat memenuhi kewajiban jangka panjangnya (Solvable). Analisis
Solvabilitas memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui apakah kekayaan
perusahaan mampu untuk mendukung kegiatan perusahaan tersebut. Berikut
ini akan diuraikan beberapa devinisi Solvabilitas menurut beberapa ahli:
Menurut Sugiarso (2006 : 115), mendefinisikan Solvabilitas adalah kemampuan
perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya, baik utang jangka pendek maupun
utang jangka panjang.
Munawir (2007 : 32), mendefinisikan Solvabilitas adalah menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila
perusahaan tersebut dilikuidasikan, baik kewajiban keuangan jangka pendek
maupun jangka panjang. Sedangkan menurut Sutrisno (2009 :15), mendefinisikan
20
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya
apabila perusahaan dilikuidasi.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Solvabilitas
merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua utang-utang
perusahaan,baik utang jangka pendek maupun utang jangka panjang. Untuk
mengetahui tingkat Solvabilitas suatu perusahaan maka dapat dihitung dengan
menggunakan rasio keuangan sebagai berikut:
1) Debt Ratio (Rasio Hutang) merupakan rasio antara total hutang (total
debt) dengan total aset (total assets) yang dinyatakan dalam persentase.
Rasio hutang berapa persen aset perusahaan yang di belanjai dengan
hutang.
Debt ratio=Total hutangTotal aktiva
x100 %
2) Total Debt to Equity Ratio (Rasio Total Hutang Terhadap Modal Sendiri)
merupakan perbandingan total hutang yang dimiliki perusahaan dengan
modal sendiri (ekuitas).
Total Debt ¿ Equity Ratio= TotalhutangModal sendiri
x 100 %
4. Rasio Profitabilitas
Astuti (2004:36) mengemukakan bahwa profitabilitas adalah
kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba dan satu-satunya
21
ukuran profitabilitas yang paling penting adalah laba bersih. Menurut
Harahap (2006: 304) rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan
perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang
ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang
dan sebagainya.
1) Gross Profit Margin merupakan perbandingan penjualan bersih dikurangi
harga pokok penjualan dengan penjualan bersih atau rasio antra laba
kotor dengan penjualan bersih.
Gross Profit MarginPenjualan Bersih−Harga Pokok Penjualan
Penjualan Bersihx 100 %
2) Net Profit Margin merupakan keuntungan penjualan setelah menghitung
seluruh biaya dan pajak penghasilan. Margin ini menunjukkan
perbandingan laba bersih setelah pajak dengan penjualan.
Net Profit MarginLaba Bersih Setelah Pajak
Penjualan Bersihx100 %
3) Return on Investment (ROI) membandingkan laba setelah pajak dengan
total aktiva.
ROI= Laba Bersih Setelah PajakTotal Aktiva
x100 %
4) Return on Investment (ROI) dan pendekatan dupount menggunakan
pendekatan tertentu dari analisis rasio untuk mengevaluasi efektifitas
perusahaan.
22
ROI=Net profit margin× Totalasset turnover
5) Return on Equity atau biasa disebut Rentabilitas modal sendiri
dimaksudkan untuk mengukur seberapa banyak keuntungan yang
menjadi hak pemilik modal sendiri.
ROE=Laba bersih setelah pajakTotal modal sendiri
x 100 %
6) Rentabilitas ekonomis atau sering disamakan dengan Earning Power
dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memperoleh laba usaha dengan aktiva yang digunakan untuk
memperoleh laba tersebut.
ℜ=Laba usahaatau EBITTotal aktiva
x 100 %
23
III METODE PENELITIAAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitiaan
Lokasi yang dijadikan sebagai objek penelitiaan adalah PT. Semen Tonasa
(Persero) Pangkep . Dengan waktu penelitian selama 2 (dua) bulan.
B. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data yang
diperlukan dalam penyusunan penelitiaan ini adalah sebagai berikut:
a) Observasi yaitu pengamatan langsung pada bagian-bagian, seperti bagiaan
keuangan dan akuntansi yang berhubungan dengan masalah liquditas,
solvabilitas dan profitabilitas.
24
b) Dokumentasi yaitu penelitian yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan
dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
a) Data kualitatif adalah semua data yang bersifta keterangan atau informasi
menyangkut liquditas, solvabilitas dan profitabilitas.
b) Data kuantitatif. Adalah semua data yang bersifat angka-angka atau dapat
di hitung, seperti data laporan keuangan berupa neraca dan laporan rugi
laba untuk tahun (2 tahun kebelakang)
2. Sumber data
a) Data primer adalah semua data yang di kumpulkan melalui penelitiaan
lapangan termasuk didalamnya data kualitatif dan data kuantitatif.
b) Data sekunder adalah semua data yang dikumpulkan melalui penelitiaan
kepustakaan dan data perusahaan berupa dokumen yang dapat mendukung
penulisan.
D. Metode analisis.
Guna membuktikan hipotesis yang telah dikemukakan, penulis
menggunakan metode analisis sebagai berikut.
25
1. Analisis Tingkat Liquditas
a) Current Ratio
currenratio= AktivalancarHutang lancar
x 100 %
b) Quick Ratio atau Acid Test Rasio
Quick ratio= Aktivitas Lancar−persediaanHutang lancar
x100 %
c) Cash Ratio
Cash ratio= kas+EfekHutang lancar
x100 %
2. Rasio Aktivitas
a) Receivable urnover (Perputaran piutang)
Receivable turnoverPenjualan Kredit Bersih Setahun
Rata−RataPiutang
b) Inventory Turnover (Perputaran Persediaan)
Inventory Turnover= Harga Pokok Penjualan HRata−Rata Persediaan
c) Receivable Turnover in Days (Perputaran Piutang Harian)
Averagecollection period= Jumlahhari dalam setahunPerputaran piutang
d) Total Aset Turnover (perputaran aktiva)
Total assets tunover (TATO )= PenjualanbersihTotal aktiva
26
3. Rasio Leverage
a) Debt Ratio (Rasio Hutang )
Debt ratio=Total hutangTotal aktiva
b) Total Debt to Equity Ratio (Rasio Total Hutang Terhadap Modal Sendiri)
Total Debt ¿ Equity Ratio= TotalhutangModal sendiri
x 100 %
4. Rasio Profitabilitas
a) Gross Profit Margin
Gross Profit MarginPenjualan Bersih−Harga Pokok Penjualan
Penjualan Bersihx 100 %
b) Net Profit Margin
Net Profit MarginLaba Bersih Setelah Pajak
Penjualan Bersihx100 %
c) Return on Investment (ROI)
ROI= Laba Bersih Setelah PajakTotal Aktiva
x100 %
d) Return on Investment (ROI) dan pendekatan dupount menggunakan
pendekatan tertentu dari analisis rasio untuk mengevaluasi efektifitas
perusahaan.
ROI=Net profit margin× Totalasset turnover
27
e) Return on Equity
ROE=Laba bersih setelah pajakTotal modal sendiri
x 100 %
f) Rentabilitas ekonomis
ℜ=Laba usahaatau EBITTotal aktiva
x 100 %
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Rencana Penelitian
Rencana pelaksanaan penelitian dalam pelaksanaan penyusunan penelitian
proposal ini kurang lebih tiga bulan, yaitu mulai bulan november 2013 sampai
dengan bulan januari 2014 adalah sebagai berikut:
28
B. Perkiraan Biaya
Adapun biaya yang dikeluarkan selama penelitian ini adalah sebagai berikut :
- Biaya persiapan penelitian Rp. 150.000
- Biaya pembuatan proposal Rp. 200.000
- Biaya pengumpulan data Rp. 250.000
- Biaya pengelolaan data Rp. 300.000
- Biaya analisis data Rp. 300.000
- Biaya penyusunan skripsi Rp. 300.000
Total biaya Rp.1.500.000
C. Sitematika penelitiaan
29
Penelitian ini dilaporkan secara terperinci dalam lima bab dengan urutan
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan tetang latar belakang masalah penelitiaan, yang
kemudian ditarik secara eksplisit dalam perumusan masalah. Sebagai acuan
keseluruhan penelitian ini akan ditegaskan dengan tujuaan penelitian itu sendiri
baik secara teoritis maupun praktis.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini penulis mencoba untuk mengulas perbedaan teoritis tentang
masalah-masalah yang berhubungan dengan obyek penelitian melalui teori-teori
yang mendukung serts relevan dari buku atau literatur yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti dan juga sumber informasi dari referensi media lain. Adapun
isinya adalah:
1) Pengertian Manajemen Keuangan
2) Pengertian Kinerja Keuangan
3) Pengertian Laporan Keuangan
4) Bentuk-bentuk Laporan Keuangan
5) Tujuan Laporan Keuangan
6) Analisis Rasio Keuangan
7) Jenis-jenis Rasio Keuangan
30
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini akan difokuskan pada pembahasan teknik metode penelitian.
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN
BAB V GAMABARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
31
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Dewi. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Pertama.Penerbit.Ghalia Indonesia.
Brigham, Eugene F. 2001. Manajemen keuangan. Edisi kedelapan. Cetakan pertama. Penerbit Erlangga.
Evans, Matt H. 2000. Excellencein Financial Managemen: EvaluatingFinancial Performance. www.wiley.com .
Fahmi, Irham. 2011. Analisis laporan Keuangan. Cetakan pertama.Alfabeta.Bandung.
K. Fred Skousen, Earl K. Stice, dan James D. Stice, 2001, akuntansi keuangan menengah. PT. Dian Mas Cemerlang, Jakarta. Hlm. 80.
Harahap, Sofyan Syafri. 2006. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Edisi Pertama.Penerbit PT Raja Grafindo Persada.
Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Cetakan pertama.Penerbit PT Raja Grafindo Persada.Hlm. 192.
Muslich, Mohammad.2004. Manajemen Keuangan Modern ,analisis perencanaan,dan kebijakan. PT Bumi Aksara, Jakarta.
Munawir. 2007, Analisis Laporan Keuangan. Edisi keempat. Penerbit. Liberty,Yogyakarta.
Sugiarso, G dan Winarwi. 2006. Manajemen Keuangan. Cetakan kedua. MediaPersindo ,Yogyakarta.
Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan teori,Konsep dan aplikasi. Edisi Pertama.Cetakan ketujuh. Penerbit Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi Yogyakarta.
Van Hornr, James C. Dan Wachowicz, John M.1997.Prinsif-prinsif Manajemen keuangan. Penerbit Salemba.
Yustina, Sandiyani, dan Titi,aryanti. 2001. Rasio Keuangan Sebagai Preditor Laba dan Arus Kas di Masa Yang Akan Datan, Media Riset Akuntansi, Auditing dan informasi, Vol 1 No.2, LP FE Trisakti.
32
HALAMAN PENGESAHAN
ANALISIS KINERJA KEUANGAN
PADA PT. SEMEN TONASA
OLEH :
ANDI MUHAMMAD IKBAR SETIARAJA
02220100157
PEMBIMBING I
DR. HJ. NIRWANA NUR SE,MM TANGGAL .....................2013
PEMBIMBING II
DR. HJ. NIRWANA NUR SE,MM TANGGAL......................2013
33
34
OLEH :
ANDI MUHAMMAD IKBAR SETIA RAJA
02220100157
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
35
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
I.PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Masalah Pokok................................................................................ 5
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................... 5
D. Hipotesis ......................................................................................... 6
II.TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 7
A. Pengertian Manajemen Keuangan................................................... 7
B. Pengertian Kinerja Keuangan.......................................................... 8
C. Pengertian Laporan Keuangan........................................................ 9
D. Bentuk-bentuk Laporan Keuangan.................................................. 10
E. Tujuan Laporan Keuangan.............................................................. 12
F. Analisis Rasio Keuangan................................................................. 13
G. Jenis-jenis Rasio Keuangan............................................................. 14
III.METODE PENELITIAN....................................................................................... 21
A. Lokasi Penelitian............................................................................. 21
B. Metode Pengumpulan Data............................................................. 21
C. Jenis dan Sumber Data.................................................................... 22
D. Metode Analisis............................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 25
36
top related