presentasi kasus batu ureter henny
Post on 30-Jan-2016
66 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PRESENTASI KASUSBATU URETER SINISTRA
EKA HENNY SURYANI
IDENTITAS PASIEN
•Nama : Tn. B• Umur : 47 tahun• Jenis kelamin : Laki-laki•Agama : Islam•Alamat : Asrama wiratama 66 Wates
No 18 RT 003 RW 009, Pudak Payung, Banyu Manik
•Tgl MRS : 22-10-2015 s.d. 28-10-2015•No.RM : 128233
ANAMNESA
Keluhan Utama :Nyeri pinggang kiri
Riwayat Penyakit Sekarang :•Pasien datang dengan keluhan nyeri pada pinggang kiri
sejak 8 hari SMRS. Nyeri terasa nyut-nyutan menjalar dari pinggang kiri ke perut kiri depan. Pada awalnya nyeri dirasakan hilang timbul, saat nyeri timbul pasien sulit untuk meluruskan badan dan lebih enak dalam posisi membungkuk. Nyeri sangat mengganggu aktivitas sehari – hari.
ANAMNESA
Riwayat Penyakit Sekarang :•Keluhan juga disertai dengan sulit untuk BAK
dan hanya sedikit saja air kencing yang keluar. Saat buang air kecil pasien merasakan nyeri di sepanjang kencing, nyeri dirasakan pada pinggang kiri dan dibawah perut, kecing berwarna kuning jernih tidak ada batu atau pasir, dan tidak ada darah. Pasien juga mengeluh adanya mual, akan tetapi tidak muntah.
•2 hari SMRS gejala menetap kemudian pasien dibawa ke RST Semarang, di rumah sakit tersebut pasien direncanakan akan di rawat rumah sakit tersebut akan tetapi pasien menolak untuk dirawat.
•Keluhan tidak disetai dengan demam, dan batuk pilek. BAB dalam batas normal dan tidak ada kelainan. Pasien mempunyai kebiasaan minum sehari minimal 2 botol aqua besar (1,5 L). Selain itu pasien juga punya kebiasaan minum teh setiap hari. Pasien termasuk orang yang menjaga makanannya. Pasien tidak pernah konsumsi obat-obatan tertentu dalam waktu lama. Pasien juga sering melakukan olahraga.
Riwayat Penyakit Sekarang :ANAMNESA
Riwayat Penyakit Dahulu :•Riwayat gastritis kronik (+)•Diabetes melitus : ( +)•Hipertensi : (-)
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada anggota keluarga pasien yang pernah sakit seperti pasien.
PEMERIKSAAN FISIK(25 Oktober 2015)
Keadaan Umum : Tampak Sakit SedangKesadaran : Compos MentisVital Sign : TD = 150/100
N = 74 x /menit, regular RR = 20 x/menit
S = 37 °C SpO2 = 96%
PEMERIKSAAN FISIKStatus Generalis• Kepala : Simetris, mesosephal, rambut hitam.•Mata : Konjugtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-),
reflek cahaya (+) N, pupil isokhor (+/+) , oedema periorbita (-/-), exopthalmus (-/-)
•Hidung : Discharge (-), deviasi septum (-), nafas cuping hidung (-)
• Telinga : Discharge (-/-), deformitas (-/-)•Mulut : Bibir kering (-), pucat (-), lidah kotor (-),
sianosis (-)• Leher : Kelenjar thyroid tidak membesar, kelenjar
limfe tidak membesar, tidak ada deviasi trakhea
Thorak▫Jantung
Inspeksi : Tidak terlihat pulsasi iktus cordisPalpasi : Teraba iktus kordis di SIC V, linea mid
clavikula sinistra, tidak kuat angkat, thrill (-)
Perkusi : - Batas kiri atas : ICS II linea parasternal sinistra - Batas kiri bawah : ICS V linea midclavikula sinistra - Batas kanan atas : ICS II linea parasternal dekstra - Batas kanan bawah : ICS IV linea parasternal dekstra
•Auskultasi : S1 > S2, murni, reguler, bising (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK
▫Paru-paru• Inspeksi : simetris, retraksi (-/-)•Palpasi : fokal fremitus kanan = kiri•Perkusi : Paru kanan sonor = paru kiri•Auskultasi : suara dasar vesikuler, suara
tambahan whezzing (-/-), Ronkhi (-/-)
Abdomen :• Inspeksi: Datar
Kelainan kulit ( - )Kelainan congenital ( - )
Tumor ( - )Trauma ( - )
•Auskultasi: Bising Usus (+) Normal
• Palpasi: Hepar dan Lien tidak teraba Nyeri tekan ( - ) Teraba massa ( - )• Perkusi : Tympani
Ekstremitas : Akral hangat, Oedema + + - -
+ + - -
Status Urologis• Ginjal : Flank pain +/-(Bimanual palpasi) Flank mass - / -
Nyeri ketok CVA +/-• Vesica Urinaria: Tidak teraba, kesan kosong• Genitalia eksterna :Penis: - Sirkumsisi : ( + )- Kelainan congenital : ( - )- Kateter : ( - )- Tanda radang : ( - )- MUE : letak: normal Stenosis : ( - )Skrotum:- Tanda radang : ( - )- Pembesaran : ( - / - )- Testis : ( + / + ) normal
PEMERIKSAAN PENUNJANGLaboratorium 23-10-2015
Hemoglobin 13,3 11 – 15 g/dL
Hematokrit 36,2 36 – 48%
Eritrosit 4,64 4.3 – 6.0juta/Ul
Leukosit 6800 4.0 – 10.0 /uL
Trombosit 279.000 150.000 – 400.000/uL
MCV 77.9 80 – 96 fL
MCH 28.7 27 – 32 pg
MCHC 36.9 32 – 36 g/dL
Kimia Klinik
Ureum 38 8 – 50 mg/dL
Kreatinin 1,7 0 – 1.3 mg/dL
Glukosa Darah 227 70-110 mg/dL
SGOT 19 3 – 35U/L
SGPT 17 8 – 41 U/L
BOF-Distribusi gas normal-Hepar dan lien normal-Psoas shadow simetris-Tulang-tulang baik
Kesan: suspek batu ureter
RESUME• Anamnesa• •Laki-laki 47 tahun• •Nyeri pinggang kiri sejak 8 hari lalu• •Nyeri nyut-nyutan, menjalar dari pinggang kiri ke perut kiri depan• •Dirasakan mengganggu aktivitas• •Nyeri awalnya hilang timbul, saat timbul sulit meluruskan badan dan
lebih enak membungkuk. Saat masuk RS nyeri dirasakan terus menerus• •Sulit buang air kecil, saat bisa terasa nyeri sepanjang buang air kecil, nyeri
dirasakan di pinggang dan bawah perut• •Mual (+) dan muntah (-)
• Pemeriksaan Fisik• TD 150/100 mmHg, Ginjal (Bimanual palpasi): Flank pain kiri (+),
Nyeri ketok CVA kiri(+)• Pemeriksaan penunjang• Lab : Glukosa Darah 227 mg/dl (↑↑)• •BOF: suspek batu ureter sinistra
DIAGNOSA
Batu ureter sinistra + non visualized sinistra ren sinistra + DJ Stent Sinistra+ DM +Hipertensi
PLANNINGPlanning edukasi
Diet sesuai anjuran poli giziBanyak minum 2 liter perhari dan olahraga
Planning TerapiPro operasi- Operatif: UreterorenoscopyPlanning MonitoringVital signKeluhan pasien
Laporan post operasi (26 Oktober 2015)
•Diagnosa prabedah: Batu ureter sinistra + non visualized sinistra + DJ Stent Sinistra
•Diagnosa postbedah:Batu ureter sinistra + non visualized sinistra+ DJ Stent Sinistra
•Nama operasi/ tindakan: Ureterorenoscopy (URS) sinistra
Penatalaksaanaan•Medikamentosa :▫ Infus RL▫ Cefomax 2x1 gr▫ Dexketoprofen 2x1 gr▫ Pantomex 2x1 gr▫ Plasminex 3x1 gr▫ Bisoprolol 1x25 mg▫ Humalog mix 2x 20 UI sc
Operatif : 1. URS2.Litotripsi 3.Pasang DJ Stent4.Sistoskopi
PROGNOSIS
•Quo ad vitam : dubia ad bonam•Quo ad sanationam : dubia ad bonam•Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
Dokumentasi Pelaksanaan Operasi URS pada tanggal 26 Oktober 2015
Laporan operasi tanggal 26 oktober 2015
Laporan operasi tanggal 26 oktober 2015
FOLLOW UP27-10-2015 28-10-2015
S Nyeri pinggang berkurang, Bak tidak nyeri, lancar dan tidak ada serpihan batu
Nyeri (-), Bak normal
O KU : Lemah, tampak sakit sedangKes : CMHR: 112 x/mntRR : 22 x/mntS : 36,4oCTD :120/70 mmHg Kepala : NormocephalMata :Cekung (-/-), Konjungtiva Pucat(-), pupil bulat isokor, diameter 2 mm ki = kaTHT : Faring tdk hiperemis, tonsil T1-T1 tdk hiperemisLeher : tdk ada pembesaran KGBToraks : simetris, retraksi (-), SN vesikuler (+/+), rh (-/-), wh(-/-), BJ I-II reg, murmur (-), gallop (-)Abdomen: datar , nyeri tekan epigastrium (+), BU (+), hepar lien tidak teraba pembesaran, nyeri ketok CVA (-)Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 s
KU : Lemah, tampak sakit sedangKes : CMHR : 80 x/mntRR : 28 x/mntS : 36oCTD :130/80 mmHg Kepala : NormocephalMata : Cekung (-/-), Konjungtiva Pucat (-), pupil bulat isokor, diameter 2 mm ki = kaTHT : Faring tdk hiperemis, tonsil T1-T1 tdk hiperemisLeher : tdk ada pembesaran KGBToraks : simetris, retraksi (-), SN vesikuler (+/+), rh -/-, wh-/-, BJ I-II reg, murmur (-), gallop (-)Abdomen: datar, nyeri tekan (-), BU (+),Hepar dan lien tidak teraba, nyeri ketok CVA (-)Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 s
A Batu ureter sinistra + Non visualized ren Sinistra + DJ Stent Sinistra + DM + Hipertensi
Batu ureter sinistra + Non visualized ren Sinistra + DJ Stent Sinistra + DM + Hipertensi
P a. Infus RLb. Cefomax 2x1 grc. Dexketoprofen 2x1 grd. Pantomex 2x1 gre. Plasminex 3x1 grf. Bisoprolol 1x25 mgg. Humalog mix 2x20 UI sc
Pulang
•Tgl 15 November 2015 ▫Masuk ke RST Soedjono untuk AFF DJ Stent Sinistra▫Rawat ruang edelwis▫Pemeriksaan lab
Laboratorium 25-11-2015Hemoglobin 12,8 11 – 15 g/dL Hematokrit 36,9 36 – 48%Eritrosit 4,56 4.3 – 6.0juta/UlLeukosit 7000 4.0 – 10.0 /uLTrombosit 246.000 150.000 – 400.000/uLMCV 81,0 80 – 96 fLMCH 28.1 27 – 32 pgMCHC 34.7 32 – 36 g/dLKimia KlinikUreum 48 8 – 50 mg/dLKreatinin 1,6 0 – 1.3 mg/dLGlukosa Darah 144 70-110 mg/dLSGOT 19 3 – 35U/LSGPT 21 8 – 41 U/LNatrium 3.770 3.480-5.500 mmol/LKalium 146,7 135,4-145,0 mmol/L
•Tanggal 16-11-2015•Pelaksanaan operasi▫URS sinistra▫AFF DJ Stent Sinistra▫Sistoskopi
•Medikametosa ▫Cefomax 2x1 gr▫Dexketoprofen 2x1 gr▫Pantomex 2x1 gr
•Pasien diperbolehkan pulang•
Laporan operasi Tanggal 16 November 2015
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi A. GINJAL- Secara makros : berwarna coklat
kemerahan.- Letak ginjal kanan : antara L1-L3- Letak ginjal kiri : antara Th 12-L3- Berat : ♂→ 150 gram, ♀→ 135
gram.- Ukuran ginjal : 10-12 cm (vertikal), 5-
7 cm (transversal), dan 3 cm (dimensi anteroposterior).
- Potongan longitudinal : korteks, medulla, calyx, dan pelvis renalis.
- Vaskularisasi : arteri dan vena renalis.- Inervasi : plexus renalis.- Aliran limfe ginjal mengalir ke nodus
limfatikus lumbar.
B. Ureter - Panjang ureter dewasa : 30
cm.- Ureter berbentuk kurva S.- Ureter menyempit pada :
UPJ, menyilang di atas pembuluh darah iliaca, UVJ.
- Ureter mendapat aliran darah dari A.Renalis.
C. Vesica Urinaria- Vesica urinaria adalah organ
muscular yang berfungsi untuk reservoir/menampung urine, expulsi, dan mencegah reflux.
- Kapasitas vesica urinaria normal pada dewasa adalah 400-500 ml.
- Vesica urinaria tdd musculus detrusor yang tersusun secara longitudinal, sirkuler, longitudinal.
- Vaskularisasi : A.vesicalis sup, med, inf yg keluar
dari cabang A.iliaca interna. Cabang A.obturator dan A.glutea
inf. Cabang A.vaginalis dan A.Uterina.
DefinisiBatu ureter umumnya terbentuk di dalam sistem kalik ginjal yg turun ke ureter. Batu sering terdapat pada 3 daerah pada ureter yaitu ureteropelvic junction (UPJ), dan muara ureter di vesika urinaria (ureterovesical junction)
Insidensi•di negara berkembang banyak ditemukan batu buli-buli
sedangkan di negara maju lebih banyak dijumpai batu saluran kemih bagian atas (ginjal dan ureter)
•Angka prevalensi rata-rata di seluruh dunia adalah 1-12 % penduduk menderita batu saluran kemih.
•Puncak insiden terjadi pada orang berusia 35-45 tahun•Laki-perempuan rasio 3:1•Batu di saluran kemih jauh lebih umum terjadi pada
orang Asia dan kulit putih daripada di penduduk asli Amerika, Afrika, Afrika Amerika, dan beberapa penduduk asli wilayah Mediterania
ETIOLOGIFAKTOR INTRINSIK :• Herediter (keturunan) : Faktor risiko yang lebih tinggi
mungkin karena kombinasi dari predisposisi genetik dan eksposur lingkungan yang lama (misalnya, diet).
•Umur : Penyakit ini paling sering didapatkan pada usia 30-50 tahun
• Jenis kelamin :Jumlah pasien laki-laki tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan pasien perempuan
FAKTOR EKSTRINSIK :• Asupan air : Kurangnya asupan air dan tingginya kadar
mineral kalsium meningkatkan insiden batu saluran kemih.
• Geografi• Iklim dan temperatur• Diet : purin, oksalat, dan kalsium mempermudah
terjadinya penyakit batu saluran kemih.• Pekerjaan : Sering dijumpai pada orang yang
pekerjaannya banyak duduk dan kurang aktifitas atau sedentary life.
TEORI PEMBENTUKAN BATU• TEORI NUKLEASI
Batu terbentuk di dalam urine karena adanya inti batu sabuk batu (nukleus). Partikel-partikel yang berada dalam larutan yang terlalu jenuh (supersaturated) akan mengendap di dalam nukleus itu sehingga akhirnya membentuk batu.
• TEORI MATRIKSMatriks organik terdiri atas serum/protein urine (albumin, globulin, dan mukoprotein) merupakan kerangka tempat diendapkannya kristal-kristal batu.
•PENGHAMBAT KRISTALISASI Urine orang normal mengandung zat penghambat
pembentuk kristal, antara lain : magnesium, sitrat, pirofosfat, mukoprotein dan beberapa peptida. Jika kadar salah satu atau beberapa zat itu berkurang, akan memudahkan terbentuknya batu di dalam saluran kemih.
KOMPOSISI BATU •umumnya mengandung unsur kalsium oksalat
atau kalsium fosfat (75%), asam urat (8%), magnesium-amonium-fosfat (MAP) (15%), xanthyn, dan sistin, silikat dan senyawa lain (1%)
BATU KALSIUM• Dijumpai lebih dari 80% batu saluran kemih,
baik yang berikatan dengan oksalat maupun fosfat.
• Etiologi : - Hiperkalsiuri : kalsium dalam urine lebih besar
dari 250-300 mg/24 jam- Hiperoksaluri : ekskresi oksalat urine melebihi
45 gram per hari- Hiperorikosuria, yaitu kadar asam urat dalam
urine melebihi 850 mg/24 jam.- Hipersitraturi- Hipomagnesuria
BATU STRUVIT- Disebut juga batu infeksi.
- Kuman penyebab adalah kuman golongan pemecah urea atau urea splitter yang dapat menghasilkan enzim urease dan mengubah pH urine menjadi basa melalui hidrolisis urea menjadi amoniak.
- Suasana basa ini memudahkan garam-garam magnesium, amonium, fosfat dan karbonat untuk membentuk batu magnesium amonium fosfat (MAP).
•Kuman-kuman yang termasuk pemecah urea diantaranya adalah : Proteus spp, Klebsiella, Serratia, Enterobakter, Pseudomonas dan Stafilokokus.
BATU URAT- merupakan 5-10% dari seluruh batu saluran kemih.
- Penyakit ini banyak diderita oleh pasien dengan penyakit gout, penyakit mieloproliferatif,
- Obesitas, peminum alkohol, dan diet tinggi protein mempunyai peluang besar untuk mendapatkan penyakit ini
•Faktor yang menyebabkan terbentuknya batu asam urat adalah :
1. urine yang terlalu asam (pH urine < 6),2. volume urine yang jumlahnya sedikit (< 2
liter/hari) atau dehidrasi,3. hiperurikosuri atau kadar asam urat yang tinggi.
. Bersifat radiolusen, sehingga pada pemeriksaan IVP tampak sebagai bayangan filling defect
Batu jenis lainBatu sistin, batu xanthin, batu triamteren, dan batu silikat sangat jarang dijumpai.
Batu sistin didapatkan karena kelainan metabolisme sistin, yaitu kelainan absorpsi sistin di mukosa usus. Batu xantin terbentuk karena penyakit bawaan berupa defisiensi enzim xanthin oksidase.
PatofisiologiBahan
organik dan
anorganik
Larut dalam urine
kristal
Tetap metastable
Presipitasi kristal
Membentuk inti batu
Agregasi+menarik
bahan
Kristal membesarRapuh dan
belum mampu
menyebabkan
obstruksi
Agregrat menempel pada epitel
saluran kemih
(retensi kristal)Membentuk
batu besar
KlasifikasiBerdasarkan (lokasi) anatomisnya:oBatu ginjal, (dari perifer ke central)
calyx dan pyelum/pelvis renalisoBatu ureter, terdiri dari:1/3 proximal:proximal pelvis renalis sampai
dengan batas atas sacrum.1/3 medial : batas atas sacrum sampai
dengan batas bawah sacrum.1/3 distal : batas bawah sacrum sampai
dengan buli-buli.oBatu buli-buli (BBB)/vesica urinariaoBatu uretra
Berdasarkan radiologis• Opaque; contoh: kalsium fosfat• Semiopaque; contoh: kalsium oksalat, cystin, silikat, struvit, sulfur
(kandungan tinggi)• Non-opaque; contoh: asam urat, xanthin, sulfur (kandungan
rendah)Berdasarkan asal terbentuknya batu• Batu primer: Sejak awal memang sudah ada di lokasi tersebut.• Batu sekunder: Batu yang asalnya dari tempat lain, dan turun ke
bawah.Berdasarkan jenis batu• Batu simple : jumlahnya tunggal (single), ukuran tidak besar (<
2cm), tidak ada komplikasi (obstruksi / infeksi). • Batu complicated : jumlahnya multiple, ada 1 yang besar dan ada
yang kecil, ukurannya > 2cm , ada komplikasi obstruksi atau infeksi atau keduanya.
Gejala klinik
• NyeriNyeri dari ginjal berupa nyeri kolik / non kolik. Nyeri kolik biasanya disebabkan krn peregangan ductus collecticus/ureter, sedangkan nyeri non kolik krn peregangan pd kapsul ginjal. Batu pada ginjal : nyeri pada pinggang
dan abdomen bagian atas ipsilateral. Batu di ureter atas dan tengah : nyeri
pada pinggang – umbilikus Batu di ureter distal : nyeri menjalar ke
testis dan scrotum pada pria, dan labia mayora pada wanita.
• HematuriaPasien sering mengakui kencing berdarah atau kencing seperti teh. Lab urinalisis lengkap membantu untuk mengkonfirmasi diagnosis dari batu kemih dengan menilai hematuria, kristaluria dan ph urin
• Infeksio Sering disebabkan oleh proteus, pseudomonas, providencia, klebsiella,
dan stafilokokus. o Bakteri uropatogenik dapat mengganggu peristaltik ureter dengan
menghasilkan eksotoksin dan endotoksin. Peradangan lokal dari infeksi dapat menyebabkan aktivasi kemoreseptor dan timbulnya nyeri lokal yang berhubungan dengan referred pain.
• DemamBatu saluran kemih dengan demam adalah keadaan gawat darurat. Merupakan tanda sepsis klinis yaitu demam, takikardia, hipotensi, dan vasodilatasi perifer
• Mual dan muntahObstruksi traktus urinarius bagian atas sering menyebabkan mual dan muntah
DIAGNOSIS•Anamnesis▫keluhan▫Penyakit terdahulu
•Pemeriksaan Fisik▫Pemeriksaan fisik umum :▫Pemeriksan fisik khusus urologi
- Sudut kosto vertebra- Supra simfisis- Genitalia eksterna
•Pemeriksaan Laboratorium▫Pemeriksaan urin rutin untuk melihat eritrosituri,
lekosituria, bakteriuria (nitrit), pH urin dan kultur urin
▫Pemeriksaan darah berupa hemoglobin, lekosit, ureum dan kreatinin.
▫Urinalysis : pH > 7.5 : lithiasis karena infeksi dan pH < 5.5 : lithiasis karena asam urat
Px Penunjang•Foto polos abdomen▫Melihat kemungkinan adanya batu radio opaque
disaluran kemih,syarat BOF layak baca:- Tampak arcus costa sampai simfisis pubis- Simetris- Psoas line terlihat- Bayangan gas usus minimal
▫Yang dideskripsikan apakah distribusi gas usus normal. Apakah susunan tulang dan alignment tulang normal, apakah ginjal berukuran normal. Dan menyebutkan kelainan yang tampak
• Intravenous Pyelography (IVP)▫Suatu pemeriksaan radiologis dengan jalan memasukan kontras
secara intra venous untuk melihat:- Fungsi sekresi ginjal dan anatomi saluran kemih- Mendeteksi adanya batu semi opaque maupun non opaque
yang tidak terdeteksi oleh foto polos abdomen▫Syarat IVP
- Serum kreatinin <1,5mg/dl- Tidak ada reaksi alergi
▫ Indikasi: gross hematuri,batu tumor, obstruksi, trauma dan kelainan kongenital
▫Kontra indikasi- Absolute: alergi kontras- Relatif: serum kraetinin > 3mg/dl
PencitraanPemeriksaan rutin meliputi foto polos perut (BNO), dengan pemeriksaan ultrasonografi atau intravenous pyelography (IVP)
▫Cara deskripsi ivp- 5 menit : fungsi ekskresi terlihat atau tidak- 15 menit : kontras mengisi buli-buli atau tudak- 30 menit : ada pelebaran pelvico calixeal atau tidak- 60 menit : melihat seluruh anatomi saluran kemih- Pasca miksi : melihat sisa kontras dan divertikel pada buli
▫ IVP dapat mendokumentasikan secara bersamaan nefrolitiasis dan anatomi saluran atas
▫Persiapan usus yang tidak memadai, ileus dan udara yang tertelan, dan kurangnya teknisi yang tersedia dapat mengakibatkan kurangnya penilaian ideal yang diperoleh selama kolik ginjal akut
- USG▫Melihat adanya batu ginjal atau batu di buli-buli▫Didapatkan : echoic shadow, hidronefrosis
• Computed Tomography (CT Scan)▫Pemeriksaan ini cepat dan tidak terlalu mahal dibanding IVP
serta dapat melihat struktur peritoneal dan retro peritoneal▫Gambar-gambar ini tidak memberikan rincian anatomi seperti
yang terlihat pada IVP▫Batu yang memiliki jumlah kalsium yang cukup yang akan
divisualisasikan dengan mudah oleh CT
• Retrograde Pyelography▫Retrograde pyelography sesekali diperlukan untuk
menggambarkan anatomi saluran atas dan melokalisasi batu kecil atau radiolusen
Diagnosis Banding•Pielonefritis akut,•Tumor ginjal, ureter dan vesika urinaria,•Tuberkulosis ginjal,•Kolesistitis akut, dan•Appendisitis akut.
Penatalaksanaan Prinsip terapi: mengeluarkan batu.Tujuan:•Menyelamatkan ginjal atau
mengusahakan agar kerusakan pada ginjal tidak menjadi lebih parah.
•Mencegah atau mengatasi penyulit, khususnya bila terjadi keadaan darurat
•Pencegahan timbulnya batu baru.
• Konservatif▫Dilakukan bila ukuran batu < 5 mm tanpa komplikasi.
Dengan diberikan:- Diuresis- Pelumas (calcurenal)- Exercise- NSAID
• Operatif▫ Indikasi operasi
- Batu > 5 mm- Konservatif 1-2 bulan gagal- Komplikasi terjadi(obstruksi, infeksi)- Bila batu kecil tetapi disertai febris, hidronefrosis grade 2
• Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy▫ menggunakan gelombang kejut untuk pecahan batu ▫ Syarat ESWL:
- Diameter batu < 2 cm- Fungsi ginjal baik- Tidak ada infeksi aktif
▫ Ada 2 tipe dasar dari sumber gelombang kejut, emitter amplitudo supersonik dan terbatas- Supersonic emitter: Melepaskan energi dalam ruang tertutup, sehingga
menghasilkan plasma yang meluas dan gelombang kejut yang memantul- Finite amplitude emitters : gelombang kejut akustik yang diaktifkan oleh
debit listrik dengan menggerakan sebuah permukaan
Alat Extracorporeal Shockwave Lithotripsy
• Percutaneous Nephrolithotomy ▫Nephrolithotomy perkutan untuk batu ureter proksimal dan
ginjal adalah pilihan perawatan untuk batu besar (> 2,5 cm) dan tahan terhadap ESWL
• Bedah batu terbuka ▫Operasi batu terbuka adalah cara klasik untuk mengeluarkan
batu. ▫Morbiditas dari sayatan, kemungkinan pecahan batu tersisa,
kemudahan dan keberhasilan teknik kurang invasif telah membuat prosedur ini relatif jarang dipakai ketika instrumen dan pengalaman bedah lebih baik.
URS (Ureterorenoscopy) •prosedur spesialistik
dengan menggunakan alat endoskopik berukuran kurang dari 3 mm yang dimasukkan melalui saluran kencing ke dalam ureter kemudian batu dipecahkan dengan gelombang udara. Pecahan batu akan keluar bersama air seni.
Berdasarkan lokasi • Batu ginjal▫ Open:
- Calicolithotomy: mengambil batu calix renalis- Pyelumlithotomy: mengambil batu phyelum- Nefrolithotomy: mengambil batu ginjal- Bivalve nephrolithotomy: mengambil batu ginjal berukuran sangat besar
seperti stag horn dengan cara di belah menjadi 2▫ Closed
- ESWL- URS (uretro renoscopy):
- Memecahkan batu dengan uretrorenoscope yang dimasukan lewat muara uretra denga bantuan cytoscope
- PNL(percutaneus nephro litholapaxy/ nephrostomy percutan)Membuat lubang menghubungkan sistem pelvicocalixceal dengan dunia luar, dengan tujuan diversi urine bila sumbatan ureter tidak bisa di atasi segera
•Batu ureter▫ Terapi konservatif: bila batu < 5mm, bisa spontan keluar dengan cara:
- Diuresisi cukup, kebutuhan cairaqn dewasa normal 2 liter/ hari- Obat diuretik: furosemid acid- Mengurangi hematuri dengan obat-obatan lubrikasi: batugin elixir- Excercise supaya batu turun- Beri obat simptomatis- Evaluasi 10 hari dengan melihat gejala klinis dan pemeriksaan penunjang- 1-2 bulan tidak bergerak operasi
▫ Terapi operatif- Open- Closed:
- ESWL- URS- Laparoskopi- PNS (perkutaneus nefrostomy)
Pencegahan• Banyak minum diuresis sampai 2-2.5 L/hari• Olahraga• Cegah bahan-bahan pembentuk batu• Koreksi gangguan metabolisme:▫Allopurinol untuk asam urat▫Diet rendah purin▫Diet rendah kalsium▫Buat bahanpembentuk batu mudah larut dengan magnesium
oxide▫Buat urine alkalis (pada batu asam urat) dengan natrium
bikarbonat▫Buat urin bersifat asam bila terdapat bakteri pemecah urea
untuk melarutkan garam fosfat dengan vit C, amonium chlorida
Komplikasi• Infeksi•Obstruksi•Hidronefrosis•pielonefrosis•uremia•gagal ginjal
Prognosis • Tergantung faktor ukuran,letak batu dan infeksi. • Hal ini cenderung akan berulang, terutama bila
penyebab dasarnya tidak ditemukan dan tidak diterapi.
top related