praktikum pk

Post on 13-Jul-2016

23 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

23

TRANSCRIPT

PRAKTIKUM TERINTEGRASI MODUL REPRODUKSI

Kuliah Pengantar Praktikum

PRAKTIKUM TERINTEGRASI-1 :DAUR HAID DAN HORMON FISIOLOGIS

PEMERIKSAAN HORMONAL (FSH, LH, PROLAKTIN, ESTRADIOL, PROGESTERON, TESTOSTERON)

• Pemeriksaan Hormon Reproduksi

• Tujuan :

mengetahui gambaran hormon reproduksi pada wanita Follicle Stimulating Hormone (FSH), Luteinizing Hormone (LH), Estradiol, Progesteron dan Prolaktin.

FSH , LH

• Hormon gonadotropin yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior.

• FSH : stimulasi sel gonad (folikulogenesis pada wanita dan spermatogenesis pada pria) sel ovum dan sel sperma yang matur.

DAUR HAID

• Kadar pd usia reproduksi FSH dan LH berkisar antara 4-15 mIU/ml• Periovulasi (lonjakan LH =LH surge) sebesar 4-6 kali dan kadar FSH 2-3 kali. LH surge akan memicu terjadinya proses ovulasi .

• Hormon Estradiol fungsi ovarium karena dihasilkan oleh sel teka dan sel granulose folikel ovarium pada fase proliferasi dan sel lutel pada fase sekresi.

• Hormon Progesteron untuk mengetahui adanya proses ovulasi pada daur haid.

• Kadar Progesteron (fase proliferasi) 1,5 ng/mL

• Meningkat pada proses luteinisasi pada sel teka/ sel granulosa.

• Puncak Kadar Progesteron : masa tengah luteal (haid hari ke-20-22 siklus 28 hari).

• Prolaktin : pematangan akhir dari sel oosit dan sel spermatozoa.

• Testosteron wanita : peningkatan produksi androgen ovarium.

• Testosteron pria : menunjukkan fungsi sel testis dalam spermatogenesis.

Praktikum

S L I D E• Mempelajari hasil laboratorium pemeriksaan

hormon reproduksi dari pasien antara lain : FSH, LH, Estradol, Progesteron, Prolaktin dan Testosteron.

Pelaporan hasil pemeriksaan hormon reproduksi

PRAKTIKUM TERINTEGRASI - 2 : FERTILITAS PEREMPUAN

• Tujuan : mahasiswa mengetahui pemeriksaan untuk mendeteksi kemungkinan kehamilan.

• Pemeriksaan Beta HCG UrinPemeriksaan Beta HCG urin secara kualitatif digunakan untuk mendeteksi kemungkinan kehamilan.

Berdasarkan Kadar beta HCG dalam serum wanita hamil akibat nidasi sel embrio pada endometrium yang diikuti penentrasi jonjot vili koriales.

Praktikum

Tes Kualitatif Urin Kehamilan

A. Tes Strip Urin

Cara mengerjakan :

• Tampunglah urin

• Keluarkan strip dari wadahnya

• Pegang tangkai strip urin

• Celupkan strip ke dalam urin sampai tanda batas maksimum selama kira-kira 5 – 10 detik (lamanya mencelup tes tergantung jenis tesnya).

• Baca hasilnya.

* sebaiknya gunakan urin pertama pagi hari.

Praktikum

• A.1.2. Interpretasi hasil :

• Hasil negatif : munculgaris kontrol, dan tidakada garis pada tes.

• Hasil positif: munculgaris kontrol dan tes.

• Hasil Invalid : bilatidak muncul gariskontrol.

Tes Urin : Bentuk Kaset

• A.1.2. Interpretasi hasil :• Interpretasi hasil dapat dilihat

pada gambar dan penjelasan dibawah ini !

• Gambar 3. • Hasil negatif : bila muncul garis

kontrol, dan tidak ada garis padates

• Hasil positif : bila muncul gariskontrol dan tes. Garis yang muncul pada tes mulai dari

• samar-samar hingga jelasterlihat.

• Hasil Invalid : bila tidak munculgaris kontrol.

Intepretasi pemeriksaan tes kaset urin kehamilan.

PRAKTIKUM TERINTEGRASI - 4: INFEKSI

• Tujuan Praktikum mengetahui pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit infeksi pada organ reproduksi antara lain Toksoplasmosis, Rubela, Cytomegalovirus dan Virus Herpes Simplex I / II atau disebut pemeriksaan TORCH.

• Pemeriksaan TORCH bertujuan untuk mendeteksi antibodi Ig M dan Ig G dari infeksi TORCH di dalam darah pasien.

• Indikasi Pemeriksaan TORCH : abortus berulang

Pemeriksaan TORCH

• Kit tes TORCH berisi antigen.

• Bila pasien terdapat antibodi IgM atau IgG terhadap TORCH kompleks antigen dan antibodi.

• Kompleks antigen-antibodi zat antibodi yang dilabel enzimsubstrat perubahan warna diukur dan intensitasnya sebanding dengan kadar antibodi terhadap TORCH.

Praktikum

S L I D E

• Mempelajari hasil pemeriksaan laboratorium TORCH dari pasien.

• Hasil Negatif : tidak ada antibodi terhadap TORCH

• Hasil Positif :

- Ig M positif : menunjukkan infeksi saat ini

- Ig G positif : menunjukkan infeksi lampau.

KASUS 1

Jenis

pemeriksaan

Hasil Satuan Nilai Rujukan

Anti CMV Ig G 382,1 Reaktif Index < 0,5

Anti CMV Ig M 0,3 Non reaktif Index <0,7 : non reaktif

Anti HSV 1 Ig G 5,71 Reaktif Index ≤ 0,9 non reaktif

Anti HSV 1 Ig M 0,23 Non reaktif Index ≤ 0,9 non reaktif

• Kesimpulan : Infeksi Lampau CMV dan HSV-1

KASUS 2

Jenis

pemeriksaan

Hasil Satuan Nilai Rujukan

Anti CMV Ig G 0,5 Non reaktif Index < 0,5

Anti CMV Ig M 1,25 Reaktif Index <0,7 : non

reaktif

Anti HSV 1 Ig

G

5,71 Reaktif Index ≤ 0,9 non reaktif

Anti HSV 1 Ig M 0,23 Non reaktif Index ≤ 0,9 non reaktif

• Kesimpulan : Infeksi Akut CMV dan Infeksi lampau HSV-1

PRAKTIKUM TERINTEGRASI - 5: KEGANASAN

• Tujuan Praktikum Mahasiswa mengetahui pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit keganasan pada organ reproduksi.

• PEMERIKSAAN TUMOR MARKER PADA KEGANASAN REPRODUKSI

• Tumor marker merupakan pemeriksaan penanda adanya keganasan berdasarkan identifikasi terhadap substansi yang dihasilkan atau yang menyertai proses keganasan

Pemeriksaan tumor marker terkait organ reproduksi antara lain :

• pemeriksaan Ca-125 sebagai penanda terhadap keganasan ovarium dan

• Prostate Specific Antigen (PSA) sebagai penanda keganasan pada Prostat.

CA-125 (cancer antigen 125 )

• carbohydrate antigen 125

• penanda tidak langsung terhadap keganasan ovarium karena glikoprotein yang diperiksa merupakan produk yang berhubungan dengan proses keganasan.

• normal, CA-125 dihasilkan dari sel-sel permukaan sel tuba fallopii, endometrium, endoserviks, peritoneum, pleura, perikardium, dan bronkhus.

• Pada orang normal ditemukan kadar Ca 125 dalam kadar rendah.

• Peningkatan kadar Ca-125 (> nilai rujukan) dapat ditemukan pada keadaan : inflamasi, infeksi dan tumor jinak dari ovarium.

• Peningkatan kadar Ca-125 yang sangat tinggi (> 5-7 kali nilai rujukan) menunjukkan kemungkinan besar kanker ovarium.

Prostate-Specific Antigen (PSA)

• Glikoprotein yang dihasilkan oleh epitel prostat.

• Peningkatan kadar PSA dapat ditemukan pada:kanker prostat, prostatitis, hipertofi prostat jinak dan trauma prostat.

KASUS 1

• Tn. Y , usia 70 tahun , dengan diagnosis : Ca prostat

• Kesimpulan : Kadar PSA total meningkat

Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai

Rujukan

PSA total (prostat) 200 U/mL < 6.22

KASUS 2

• Ny. X, 50 tahun, darin Poli Kebidanan dengan Diagnosis : Suspect Ca ovari.

• Kesimpulan : Kadar Ca 125 meningkat

Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai

Rujukan

Ca 125 40 U/mL 0.0 – 35.0

top related