ppt blok 22

Post on 06-Dec-2015

221 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

stroke

TRANSCRIPT

Anamnesis

Sejarah kesehatan pasien

-onset, kapan timbul, simptom, keluhan penyerta, riwayat trauma,

gangguan fungsi

Riwayat kesehatan pasien

-pernah TIA, subarachnoid haemorage,pingsan?

-peny. Vaskular (stenosis carotid,arterosklerosis)

- hipertensi? Merokok? Hiperkolesterolemia?

Obatan

- antikoagulasi? Antiplatelet? Trombolitik?

Riwayat keluarga

- merokok? Alkohol?

Pemeriksaan Fisika)Keadaan umum

Kesadaran

Suara bicara

Tanda-tanda vital

b)Pemeriksaan ekstremitas

Sering didapatkan kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh.

Pemeriksaan neurologis

Pemeriksaan saraf otak : ggn pd n.facialis tipe sentral → mulut

tampak mencong, ggn pd n.hipoglosus → bicara pelo

Gangguan lapang pandang : tergantung pd letak lesi, bila trdpt

hemianopsia → prognostik kurang baik

Pemeriksaan motorik : terjadi hemiparesis

Pemeriksaan sensorik : pd fase akut → reflek dpt hilang

Gangguan fungsi luhur : disfasia, agnosia, apraxia dll

Pemeriksaan Penunjang

CT scan

Untuk mempelihatkan secara spesifik letak edema, posis

hematoma, adanya jaringan otak yang infark atau iskemia dan

posisinya secara pasti.

MRI

Menentukan posisi dan besar/luasnya terjadinya perdarahan otak.

Hasil pemeriksaan biasanya didapatkan area yang mengalami lesi

dan infark akibat hemoragik.

Ultrasonografi dan MRA (magnetic resonance angiography) →

untuk mencari kemungkinan penyempitan arteri atau bekuan di

arteri utama, MRA khususnya bermanfaat untuk

mengidentifikasi aneurisma intrakranium dan malformasi

pembuluh darah otak

Sinar-X

dapat memperlihatkan pembuluh-pembuluh darah di leher dan

kepala.

Pemeriksaan laboratorium :

Pungsi lumbal

Pemeriksaan kimia darah: Gula darah

Pemeriksaan darah lengkap

Working Diagnosis

Stroke iskemik

Sekitar 80-85 % stroke adalah stroke iskemik. Pada dasarnya

disebabkan oleh oklusi pembuluh darah otak yang kemudian

menyebabkan terhentinya pasokan oksigen dan glukosa ke otak.

Epidemiologi

• Di seluruh dunia, stroke merupakan penyakit yang

terutama mengenai populasi usia lanjut. Insidens pada

usia 75-84 tahun sekitar 10 kali dari populasi berusia 55-

64 tahun

• Secara umum, 85% kejadian stroke adalah stroke oklusif,

15 % adalah stroke hemoragik

ETIOLOGI

EmboliAtherosklerosis

pada arteri otak (pembentukan plak atau deposisi lemak pada pembuluh darah)

Hiperkoagulabilitas darah, peningkatan kadar platelet, trombosis

Faktor Resiko

Hipertensi

Diabetes Millitus

TIA

Hiperkolesterolernia

Perokok

Post stroke

Peminum alkohol

Obesitas

Kurang olah raga

Abnormalitas lipoprotein

Stress fisik dan mental

Umur

Ras/bangsa: Afrika

(Negro) , Jepang dan

Cina lebih berisiko

terkena Stroke

Jenis kelamin laki-laki

Riwayat keluarga

YG BISA DIKONTROL TIDAK BISA DIKONTROL

Patofisiologi

Adanya aterotrombosis atau emboli

memutuskan aliran darah otak (cerebral blood

flow/CBF)

Nilai normal CBF = 53 ml/100 mg jaringan

otak/menit

Jika CBF < 30 ml/100 mg/menit iskemik

Patofisiologi

Jika CBF < 10 ml/100 mg/menit

kekurangan oksigen fosforilasi oksidatif terhambat

produksi ATP (energi) berkurang

pompa Na-K-ATPase tidak berfungsi depolarisasi membran sel saraf pembukaan kanal ion Ca

influks Ca secara cepat gangguan Ca homeostasis memicu proses biokimia yang eksitotoksik kematian sel

saraf

Different Diagnosis

Serangan iskemik transien ( TIA ) → serangan deficit neurologis

yg mendadak dan singkat akibat iskemia otak fokal, cenderung

membaik dengan kecepatan dan tingkat penyembuhan

bervariasi tetapi biasanya dalam tempoh 24 jam.

Serangan ini menimbulkan beragam gejala, bergantung pada

lokasi jaringan otak yang terkena dan disebabkan oleh vaskular

yang sama dengan yang menyebabkan stroke.

STROKE NON HEMORAGIK STROKE HEMORAGIK

biasanya saat pasien sedang tidak melakukan aktivitas

nyeri kepala sifatnya ringan atau sangat ringan.

Tidak ditemukan adanya kejang atau muntah saat serangan

Penurunan kesadaran bersifar ringan atau sangat ringan.

Biasanya terjadi saat pasien beraktifitas.

Pasien mengalami nyeri kepala yang hebat.

Adanya kejang atau muntah saat serangan terjadi.

Penurunan kesadaran bersifat sangat nyata.

Biasanya adanya emosi (marah-marah) yang mendahului sebelum serangan.

GEJALA KLINIK

• Hilangnya rasa atau adanya sensasi abnormal pada lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh

• Kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh

• Hilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran

• Penglihatan ganda• Pusing

• Bicara tidak jelas (pelo) • Sulit memikirkan atau

mengucapkan kata-kata yang tepat

• Tidak mampu mengenali bagian dari tubuh

• Pergerakan yang tidak biasa

• Hilangnya pengendalian terhadap kandung kemih

• Ketidakseimbangan dan terjatuh

• Pingsan

Gejala klinis Stroke hemoragik(PIS) Stroke hemoragik(PSA)

Stroke iskemik

Gejala defisit fokal Berat Ringan Berat/ringan

Awitan(onset) Menit/jam 1-2 menit Pelan(jam/hari)

Nyeri kepala Hebat Hebat Ringan/tidak ada

Muntah pada awalnya Sering Sering Tidak kecuali lesi pada batang otak

Hipertensi Hampir selalu Biasanya tidak Sering

Kaku kuduk Jarang Biasanya ada Tidak ada

Kesadaran Bisa hilang Bisa hilang sebentar Dapat hilang

Hemi pareses Sering sejak awal Awalnya tidak ada Sering sejak awal

Deviasi mata Bisa ada Jarang Mungkin ada

Likuor Sering bertambah berdarah jernih

Penatalaksanaan Non-medikamentosa

Secara umum, penatalaksanaan pada pasien stroke adalah:

Posisi kepala dan badan atas 20-30 derajat, posisi miring jika muntah dan

boleh dimulai mobilisasi bertahap jika hemodinamika stabil

Bebaskan jalan nafas dan pertahankan ventilasi yang adekuat, bila perlu

diberikan oksigen sesuai kebutuhan

Tanda-tanda vital diusahakan stabil

Bed rest

Koreksi adanya hiperglikemia atau hipoglikemia

Pertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit

Pemberian cairan intravena berupa kristaloid atau koloid dan hindari

penggunaan glukosa murni atau cairan hipotonik

Hindari kenaikan suhu, batuk, konstipasi, atau suction berlebih yang

dapat meningkatkan TIK

Nutrisi per oral hanya diberikan jika fungsi menelan baik. Jika

kesadaran menurun atau ada gangguan menelan sebaiknya dipasang

NGT.

Medika Mentosa

Tatalaksana medikamentosa

Menurunkan neurologi injury & menurunkan mortalitas, disability

jangka panjang

Mencegah komplikasi sekunder dr imobilitas dan disfungsi neurologi

Mencegah stroke berulang

Obat yang digunakan :

Anti hipertensi – kaptopril, clonidin

Anti platelet – aspirin,dipiridamol

Anti koagulan – heparin , warfirin

Trombolisis -alteplase

Tatalaksana Stroke Iskemik Akut

tPA(tissue Plasminogen Activator) pada 3 jam pertama serangan

oksigen dan cairan harus cukup

Aspirin, 48 jam setelah serangan

Antihipertensi (pertimbangan: Tekanan Darah Pasien)

Jika terjadi sumbatan diberikan Heparin

Istrirahat cukup selama seminggu, jika stress diberikan

Alprazolam

Nutrisi yang sesuai dan diberikan obat Antikolesterol.

Komplikasi

Komplikasi Dini (0-48 jam pertama)

Komplikasi Jangka pendek (1-14 hari pertama)

Komplikasi Jangka panjang

Edema serebri: defisit neurologis cenderung memberat, dapatmengakibatkan peningkatan TIK, herniasi, dan akhirnyamenimbulkan kematian.Infark miokard: penyebab kematian mendadak pada stroke stadium awal

Pneumonia: Akibat immobilisasi lamaInfark miokardEmboli paru: Cenderung terjadi 7 -14 hari pasca stroke, seringkali padasaat penderita mulai mobilisasi.Stroke rekuren: Dapat terjadi pada setiap saat.

Stroke rekuren, infark miokard, gangguan vaskular lain: penyakit vaskularperifer.komplikasi yang terjadi pada pasien stroke yaitu: hipoksia serebral, embolisme cerebral.

PencegahanPENCEGAHAN PRIMER

Menghindari : rokok,alcohol,kegemukan,konsumsi garam

berlebihan,obat-obatan golongan amfetamin,kokain dan

sejenisnya.

Mengurangi : kolesterol dan lemak dalam makanan

Mengendalikan : hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung,

penyakit vaskular aterosklerotik yang lainnya.

Menganjurkan : konsumsi gizi seimbang dan olah raga teratur.PENCEGAHAN SEKUNDER

mencegah terjadinya kekambuhan stroke

Prognosis Prognosis berdasarkan lokasi dan luasnya daerah otak

Semakin lambat penanganan, semakin buruk prognosis

Pada rehabilitasi aktif, quality of life pasien meningkat.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembelajaran yang dikaji, dapat

disimpulkan bahwa hasil hipotesis yang disepakati, yaitu

“Laki-laki berusia 62 tahun menderita stroke .” Dapat

diterima.

top related