ppt blok 20
Post on 30-Nov-2015
39 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Skenario
Ny P, 28 th, datang dengan keluhan demam sejak 3 hari lalu. Pasien
juga mengeluh sejak 1 minggu lalu saat BAK, kemaluannya terasa
panas dan nyeri pada kemaluannya saat BAK. Dalam 2 minggu
belakangan pasien juga merasa lebih sering ingin BAK, sehari BAK
9x, kencing berwarna kuning cerah. Mual muntah tidak ada. Pasien
batuk dan pilek sejak 1 minggu lalu. Terdapat nyeri pada perut
bawah dan pinggang kanan.
PF : TB : 168 cm, BB: 70 kg, keadaan umum : tampak sakit sedang, TD :
120/90mmHg, N : 90x/mnt, RR: 18xmnt, suhu : 39,2 C, thorak :
cor/pulmo : dalam batas normal, abdomen : bising usus (+)
meningkat, nyeri tekan (+) region suprapubic, nyeri ketuk CVA
kanan +.
Anamnesis
• Identitas
• Keluhan utama
→ Demam, disuria, CVA+, nyeri tekan
suprapubik
• RPD,RPS, RPK
• Riwayat sosial ( Aktifitas seks)
Lanjutan
• Bagaimana pola berkemih pasien? • Adakah disuria?• Adakah urgensi?• Adakah bau urine yang menyengat?• Bagaimana volume urine, warna (keabu-
abuan) dan konsentrasi urine?• Adakah nyeri suprapubik? • Adakah nyeri panggul atau pinggang? • Adakah peningkatan suhu tubuh?
Pemeriksaan Penunjang
Urinalisis
- leuko (+) bila terdapat lebih dari 5 leukosit sedimen
urin.
Kultur urin ( bakteriologis)
- Mikro : (+) bila dijumpai 1 bakteri
- Biakan bakteri
Pem. Darah lengkap
Pem. Radiologi
Diagnosis kerja
Infeksi saluran kemih
Pielonefritis
Sistitis
Demam , CVA (+)Disuria,
nyeri tekan suprapubik
Diagnosis banding
Urolitiasis
Terbentuknya batu saluran kemih diduga ada
hubungannya dengan gangguan aliran urin, gangguan
metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi & idiopatik.
G : nyeri pinggang, atau sudut
kostovertebral,Hematuria makroskopik atau
mikroskopik,Pielonefritis dan/atau sistitis, Nyeri tekan
kostovertebral
Uretritis
• Uretritis adalah suatu sindrom klinis berupa duh tubuh uretra dan disuria.
• Gejala Klinis: • Disuria
– Paling jelas pada gonore:• Tidak disertai oleh frequency atau urgency (lebih
mengarh ke sistitis)• Tidak ada limfadenopati pada kedua penyakit.
Epidemiologi
• Epidemiologi ISK terbagi dalam kelompok nosokomial
dan kelompok masyarakat
• ISK dapat mengenai laki-laki maupun perempuan.
• Pada dewasa, perempuan lebih sering terjadi dibanding
laki-laki.
• Tergantung banyak factor; seperti usia, gender,
prevalensi bakteriuria.
• Prevalensi infeksi asimtomatik meningkat 30%, baik laki-
laki maupun perempuan.
Etiologi • Kelompok Enterobacteriaceae ( E.coli,
klebsiella dll)
• Pseudomonas aeruginosa
• Acinetobacter
• Enterococcus faecalis
• eStaphylococcus saprophyticus
Faktor resiko
• Panjang urethra.
• Faktor usia.
• Faktor hormonal seperti menopause
• Gangguan pada anatomi dan fisiologis urin.
• Penderita diabetes, orang yang menderita cedera korda spinalis, atau menggunakan
kateter dapat mengalami peningkatan resiko infeksi.
• Sebagian besar infeksi saluran kemih tidak dihubungkan dengan faktor risiko tertentu.
Namun pada infeksi saluran kemih berulang :
• Kelainan fungsi atau kelainan anatomi saluran kemih
• Gangguan pengosongan kandung kemih (incomplete bladder emptying)
• Konstipasi
Patofisiologi
Mikroorganisme ini masuk
melalui : endogen yaitu kontak
langsung dari tempat infeksi terdekat
(ascending), hematogen, limfogen,
dan eksogen ( akibat pemakaian
kateter).
Lanjutan
Secara asending yaitu:
Masuknya mikroorganisme dalam kandung
kemih, antara lain: Wanita memiliki uretra
yang lebih pendek faktor tekanan urine saat
miksi, kontaminasi fekal, pemasangan alat ke
dalam traktus urinarius.
Naiknya bakteri dari kandung kemih ke ginjal.
Lanjutan
Secara hematogen yaitu:
Sering terjadi pada pasien yang system
imunnya rendah sehingga mempermudah
penyebaran infeksi secara hematogen.
Penyebaran hematogen : adanya bendungan
total urine yang mengakibatkan distensi
kandung kemih, bendungan intrarenal akibat
jaringan parut, dan lain-lain.
Gejala klinis
• Sistitis :
Disuria ,peningkatan frekuensi berkemih, dan
rasa desakan ingin berkemih & nyeri tekan
suprapubik
• Pielonefritis
Demam, menggigil, nyeri pinggang dan
disuria. Leukositosis dan banyak urin eritrosit
dalam urin.
Penatalaksanaan
• Medikamentosa
1. Amoxicillin 20-40 mg/kg/hari dalam 3 dosis.
2. Cephalosporin seperti cefixime atau
cephalexin 1-2 gr dalam dosis tunggal
3. Co-trimoxazole atau trimethoprim 6-12 mg
trimethoprim/kg/hari dalam 2 dosis.
4. Sulfonamid + Trimetroprim
Lanjutan
• Medikamentosa
Infeksi saluran kemih bawah
o 80% pasien → respon setelah 48 jam →antibiotic
tunggal; seperti ampisilin 3 gram, trimetoprim 200 mg.
Infeksi saluran kemih atas
o Pasien + pielonefritis akut →rawat inap untuk
memelihara satus hidrasi
o Terapi antibiotic parenteral paling sedikit 48 jam
Pencegahan
• Wanita dianjurkan untuk berkemih sehabis
berhubungan intim.
• Gunakan pakaian dalam dari bahan katun yang
menyerap keringat agar tidak lembab.
• Pilih toilet umum dengan toilet jongkok
• Bagi wanita, setelah buang air kencing membasuh
dari depan ke belakang untuk mencegah masuknya
bakteri dari anus ke dalam uretra
Komplikasi
• Gagal ginjal
• Abses ginjal
Prognosis
• Bila segera diobati umumnya baik
• Pada sistitis hampir selalu reinfeksi
• Pada infeksi saluran kemih atas lebih banyak
terjadi relaps
Kesimpulan
• Dapat dismpulkan bahwa Berdasarkan kasus yang
dibahas, dapat disimpulkan bahwa pasien menderita
infeksi saluran kemih, yaitu pielonefritis dan sistitis.
Infeksi saluran kemih paling sering disebabkan oleh
Escherichia coli dan cenderung mengenai
perempuan dibandingkan pria. Hal ini disebabkan
urethra wanita lebih pendek dibanding pria sehingga
lebih mudah terinfeksi.
top related