pkmrs bblr fixed
Post on 28-Jan-2016
250 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa
Nama Leonard Tatukude
Judul PKMRS Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian Ilmu Kesehatan
Anak Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Makassar 5 October 2015
Pembimbing I Coass Pediatri
dr Merlyn Meta Astari Leonard Tatukude
Supervisor
dr A Dwi Bahagia Febriani PhD SpA(K)
BAB I
PENDAHULUAN
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat 2500 gram atau
kurang tanpa memperhatikan usia kehamilan1 Sejak tahun 1961 World Health Organisation
(WHO) telah mengganti istilah bayi prematur dengan bayi berat lahir rendah karena disadari
tidak semua bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada waktu lahir adalah bayi
prematur Bayi berat lahir rendah dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu prematuritas
murni dan dismaturitas23
BBLR merupakan salah satu penyebab tidak langsung kematian pada neonatus di
seluruh dunia Secara global 40 ndash 80 dari kematian neonatal terjadi pada bayi dengan berat
lahir rendah Menurut WHO di seluruh dunia lahir sekitar 20 juta bayi dengan berat lahir
rendah dan 19 juta di antaranya lahir di beberapa negara berkembang dengan angka insiden
antara 11 sampai 31 Pada negara berkembang keadaan ini diperburuk oleh kekurangan
nutrisi dalam kehamilan yang berdampak pada defisiensi nutrisi mikro seperti anemia yang
dapat berakibat fatal pada ibu hamil dan bayi baru lahir4
Di Indonesia BBLR menjadi masalah yang memprihatinkan Menurut Survei
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 29 kematian bayi disebabkan oleh BBLR
Masalah yang sering timbul akibat BBLR adalah hipotermia hipoglikemia
hiperbilirubinemia infeksi dan gangguan minum4 Infeksi parah yang terjadi pada bayi
dengan BBLR dapat berkembang menjadi komplikasi yang mengancam nyawa seperti sepsis
Jika komplikasi yang terjadi tidak ditangani dengan segera dan tepat hal ini dapat
mengakibatkan kematian5
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I DEFINISI
Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam satu jam setelah
lahir6Menurut Departemen Kesehatan (Depkes) RI BBLR ialah bayi yang lahir dengan
berat 2500 gram atau kurang tanpa memperhatikan usia kehamilan1
IIEPIDEMIOLOGI
BBLR merupakan salah satu penyebab tidak langsung kematian pada neonatus di
seluruh dunia Secara global 40 ndash 80 dari kematian neonatal terjadi pada bayi dengan
berat lahir rendah4
BBLR sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di banyak
negara karena dianggap menjadi salah satu faktor penyebab kematian bayi Menurut
WHO di seluruh dunia lahir sekitar 20 juta bayi dengan berat lahir rendah dan 19 juta di
antaranya lahir di beberapa negara berkembang dengan angka insiden antara 11 sampai
31 Pada negara berkembang keadaan ini diperburuk oleh kekurangan nutrisi dalam
kehamilan yang berdampak pada defisiensi nutrisi mikro seperti anemia yang dapat
berakibat fatal pada ibu hamil dan bayi baru lahir4
Kejadian BBLR tidak dapat dibiarkan begitu saja karena berkaitan dengan
kematian perinatal dan neonatal Menurut Depkes sekitar 57 kematian bayi terjadi pada
bayi umur di bawah 1 bulan dan utamanya disebabkan oleh gangguan selama perinatal
dan bayi berat lahir rendah Bayi dengan berat lahir rendah cenderung mengalami
perkembangan kognitif yang lambat kelemahan syaraf dan mempunyai prestasi yang
buruk pada proses pendidikannya Bahkan BBLR mempunyai dampak yang kompleks
2
sampai usia dewasa antara lain meningkatkan risiko penyakit jantung koroner diabetes
gangguan metabolik dan kekebalan tubuh serta ketahanan fisik sehingga dapat
meningkatkan beban ekonomi individu dan masyarakat4
Di Indonesia BBLR menjadi masalah yang memprihatinkan Menurut SKRT
tahun 2001 29 kematian bayi disebabkan oleh BBLR Masalah yang sering timbul
akibat BBLR adalah hipotermia hipoglikemia hiperbilirubinemia infeksi dan gangguan
minum4
III ETIOLOGI
Faktor Ibu 78
1 Penyakit
Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan misalnya
toksemia gravidarum pendarahan antepartum trauma fisis dan
psikologis Penyebab lainnya adalah diabetes melitus penyakit
jantung korioamnionitis dan tindakan operatif dapat menjadi faktor
etiologi prematuritas dan BBLR
2 Usia
Angka kejadian prematuritas tertinggi adalah pada usia di bawah 20
tahun dan pada multigravid yang jarak antar kelahirannya terlalu dekat
Pada ibu-ibu yang sebelumnya telah melahirkan lebih dari 4 anak juga
sering ditemukan Kejadian terendah adalah pada usia antara 26 hingga
35 tahun
3
3 Keadaan sosial ekonomi
Kejadian tertinggi adalah pada golongan sosial ekonomi yang rendah
Hal ini disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang baik dan
pengawasan antenatal yang kurang
Faktor Anak78
1 Kehamilan Ganda
Pada kehamilan ganda suplai darah ke janin harus terbagi dua atau
lebih untuk masing-masing janin sehingga suplai nutrisi berkurang
2 Volume Amnion
Oligohidramnion berhubungan dengan retardasi pertumbuhan
intrauterin Hal ini menjadi paling nyata sesudah kehamilan 20
minggu ketika urinasi janin menjadi sumber utama cairan amnion
IV KLASIFIKASI
Klasifikasi BBLR yaitu9
a Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) berat lahir 1500-2499 gram
b Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR) berat lahir 1000-1499
gram
c Bayi Berat Lahir Amat Sangat Rendah (BBLASR) berat lahir lt 1000
gram
Saat lahir ada tiga parameter antropometrik yang penting untuk diukur yaitu berat
lahir panjang badan dan lingkar kepala Kemudian dimasukkan dalam kurva Lubchenco
untuk melihat apakah usia gestasi bayi dengan berat lahir berada dalam batas normal atau
tidak10
4
Pada kongres European Perinatal Medicine II di London (1970) dibuat
keseragaman definisi yaitu sebagai berikut1
A Bayi Kurang Bulan Bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu
B Bayi Cukup Bulan Bayi dengan masa kehamilan mulai 37 minggu sampai 42 minggu
C Bayi Lebih Bulan Bayi dengan masa kehamilan lebih dari 42 minggu
Gambar 1 Kurva Lubchenco11
Titik A menandakan bahwa bayi kurang bulan tetapi berat badan sesuai dengan
masa kehamilan Sedangkan titik B menunjukkan bahwa bayi cukup bulan tapi kecil
untuk masa kehamilan11
5
Interpretasi berat badan menurut usia kehamilan berdasarkan kurva Lubchenco dapat
digolongkan sebagai berikut 12
1) Kecil Masa Kehamilan (KMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat badan
dibawah persentil ke-10 kurva pertumbuhan janin
2) Sesuai Masa Kehamilan (SMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat
badan diantara persentil ke-10 dan ke-90 kurva pertumbuhan janin
3) Besar Masa Kehamilan (BMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat badan
diatas persentil ke-90 pada kurva pertumbuhan janin
6
Terdapat dua jenis KMK yaitu
1) Simetris
Janin yang menderita distres yang lama di mana gangguan
pertumbuhan terjadi berminggu-minggu sampai berbulan-
bulan sebelum bayi lahir sehingga berat panjang lingkar
kepala dalam proporsi yang seimbang Akan tetapi
keseluruhannya masih di bawah usia gestasi yang sebenar
Bayi tidak menunjukkan adanya wasted oleh karena
retardasi pada janin terjadi sebelum terbentuknya jaringan
lemak
2) Asimetris
Terjadi akibat distres sub-akut Gangguan terjadi beberapa
minggu sampai beberapa hari sebelum janin lahir Pada
keadaan ini lingkar kepala dan panjang janin normal akan
tetapi berat lahir tidak sesuai dengan masa gestasi Bayi
tampak wasted dengan tanda-tanda sedikitnya jaringan
lemak di bawah kulit Kulit tampak keriput dan mudah
diangkat bayi kelihatan sangat kurus
7
Perbandingan IUGR Tipe Simetrik dan Asimetrik
KARAKTERISTIK IUGR SIMETRIS IUGR ASIMETRIS
Penyebab Intrinsik atau ekstrinsik
genetic teratogenik infeksi
intrauterine
Hanya ekstrinsik Insufisiensi
plasenta kronik
Frekuensi 20-30 70-80
Mulai Diawal kehamilan BIasanya trimester ke-3
Ponderal indeks Normal Meningkat
Bagian organ terganggu Sering mikrosefalus IUGR
simetris mempengaruhi semua
system organ secara seimbang
Kingkar perut kecil kelaian
panjang tulang paha umumnya
terpengaruhi belakangan
lingkar kepala dan diameter
biparietal juga berkurang Berat
lahir panjang lahir timushati
jantung otak Rasio otak
dengan liver 61(kepala lebih
bersar dari perut)
Efek terhadap jumlah sel Berkurang Berkurang
Ukuran sel Normal Subnormal (kecil)
Pertumbuhan plasenta Biasanya kecil Subnormal
8
V PATOFISIOLOGI
Patofisiologi terjadinya BBLR bergantung terhadap faktor-faktor yang berkaitan
dengan prematuritas danIntra Uterine Growth Retardation(IUGR) Sangat susah untuk
memisahkan secara tegas antara faktor-faktor yang berkaitan dengan prematur dan faktor-
faktor yang berkaitan dengan IUGR dan menyebabkan terjadinya BBLR14
Kelahiran prematur dari BBLR yang sesuai masa kehamilan dihubungkan dengan
kondisi medis yang berhubungan dengan ketidakmampuan uterus untuk mempertahankan
janin tindakan-tindakan selama masa kehamilan pecah ketuban prematur atau solusio
plasenta prematur atau rangsangan-rangsangan yang tidak dapat dijelaskan yang dapat
menimbulkan kontraksi uterus sebelum waktunya14
Infeksi bakteri (Listeria monocytogenes Streptococcus grup B Ureaplasma
urealyticum Mycoplasma hominis Trichomanas vaginalis Gardnerella vaginalis
Bacteroides spp) baik yang menimbulkan gejala klinis atau asimtomatik pada cairan
amnion dan membrannya (korioamnionitis) dapat menyebabkan kelahiran prematur
Produk bakteri dapat menginduksi kontraksi uterus prematur atau respon inflamasi lokal
yang dapat menyebabkan ruptur membran14
VI DIAGNOSIS
a Anamnesis1
Pada anamnesis sering dijumpai adanya riwayat abortus partus prematur lahir
9
mati pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan pergerakan janin
yang pertama terjadi lebih lambat pertambahan berat badan ibu sangat lambat
sering dijumpai kehamilan dengan oligohidramnion hiperemesis gravidarum
dan perdarahan antepartum
b Pemeriksaan fisik15
Pemeriksaan fisik pada bayi BBLR antara lain
1) Berat badan lt2500 gram
2) Pemeriksaan skor Ballard
Penilaiaan menurut Ballard adalah dengan menggabungkan hasil
penilaian maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik Kriteria
pemeriksaan maturitas neuromuskuler diberi skor demikian pula
kriteria pemeriksaan maturitas fisik Jumlah skor pemeriksaan
maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik digabungkan
kemudian dengan menggunakan tabel nilai kematangan dicari masa
gestasinya
Cara menilai aktivitas neuromuskular1617
o Posture dinilai bila bayi dalam posisi telentang dan
tenang
o Square window tangan bayi difleksikan di antara ibu
jari dan telunjuk pemeriksa lalu diukur sudut antara
hypothenar emirence dengan forearm
o Arm recoillakukan fleksi lengan bawah selama 5 detik
kemudian lengan tersebut dilepas Nilailah derajat
kembalinya ke posisi fleksi
o Popliteal angle bayi tidur terlentang paha dipegang
10
sedemikian rupa sehingga berada dalam knee-chest
position Setelah itu dilakukan ekstensi tungkai bawah
ukurlah sudut di bawah lutut tersebut
o Scarf sign posisi terlentang peganglah salah satu
lengan bayi dan usahakan tangan tersebut mencapai
leher posterior dari bahu sisi lainnya Angkat dan
geserlah siku bayi di atas dadanya dan lihat sampai di
mana siku tersebut dapat digeser Makin muda bayi
makin mudah menggeser sikunya melewati garis tengah
kesisi lain
o Heel to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke
telinga dari sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak
mencapai telinga dan ekstensi lutut
Gambar 2 Maturitas Neuromuskular (Skor Ballard)18
11
Gambar 3Maturitas Fisik (Skor Ballard)18
Setelah didapatkan jumlah skor dari pemeriksaan neuromuskuler
dan maturasi fisik maka kedua skor itu dijumlahkan Hasil
penjumlahan tersebut dicocokkan dengan tabel nilai kematangan
(di samping kanan) sehingga didapatkan usia kehamilan dalam
minggu1617
12
VII KOMPLIKASI
Pada BBLR dengan kelahiran prematur terdapat berbagai macam komplikasi yang
dapat terjadi yaitu
a Respirasi 5
1) Respiratoty Distress Syndrome (RDS)
Masalah pernapasan ini biasa terjadi pada bayi yang lahir
sebelum minggu ke-34 kehamilan Bayi dengan RDS
mengalami kekurangan protein yang disebut surfaktan yang
berfungsi untuk menjaga kantung udara kecil di paru-paru
2) Meconium Aspiration Syndrome (MAS)
MAS adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kulit
yang berwarna kebiruan dan kesulitan bernafas ketika bayi baru
13
lahir karena menghisap mekonium sebelum sewaktu atau
setelah proses persalinan Mekonium adalah istilah yang biasa
digunakan untuk menyebutkan feses yang dikeluarkan bayi
sebelum menelan air susu ibu
3) Asfiksia Neonatorum
Asfiksia neonatorum adalah keadaan gawat bayi baru lahir
yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur sehingga dapat
menurunkan oksigen dan makin meningkatkan karbon dioksida
yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut
DD RDS MAS ASFIKSIA
TANDA
DAN
GEJAL
A
a Distress pernapasan
b Takipneu laju napas
gt60xm
c Sianosis
d Retraksicekungan pada
sternum dan costa pada
saat inspirasi
e Grunting suara merintih
saat ekspirasi
f Cairan ketuban
berwarna kehijauan
g Kulit bayi tampak
kehijauan
h Ketika lahir bayi
tampak lemaslemah
i Takipneu
j Tanda post
maturitas(berat badan
kurang kulit
mengelupas)
k DJ gt 100xm atau
kurang dari100xm tdk
teratur
l Tonus otot menurun
karna kekurangan
oksigen pada otakotot
dan organ lain
m Depresi pernapasan
karna otak kekurangan
oksigen
n Takipneu
o Sianosis
p pucat
b Kranial5
14
1) Perdarahan intrakranial
Pendarahan intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang
tengkorak Perdarahan bisa terjadi di dalam otak atau di
sekeliling otak
c Kardiovaskular19
1) Patent Ductus Arteriosus (PDA)
PDA adalah masalah jantung yang sering terjadi pada bayi
prematur Sebelum lahir arteri besar yang disebut duktus
arteriosus memungkinkan darah tidak mengaliri paru-paru bayi
Duktus ini biasanya menutup setelah lahir sehingga darah dapat
mengalir ke paru-paru dan mengambil oksigen Ketika duktus
tidak menutup dengan benar dapat menyebabkan gagal
jantung
d Hematologi 5
1) Hiperbilirubinemia
Terjadi perubahan warna kuning pada kulit membran mukosa
sklera dan organ lain yang disebabkan oleh peningkatan kadar
bilirubin di dalam darah Pada bayi dengan BBLR yang lahir
prematur organ-organ belum berkembang sempurna termasuk
hepar di mana merupakan tempat metabolisme bilirubin
Akibatnya konjugasi dan eliminasi bilirubin menjadi terganggu
sehingga banyak bilirubin beredar dalam darah
2) Infeksi Neonatorum atau Sepsis
Adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi
pada bulan pertama kehidupan yang menyebar ke seluruh tubuh
15
bayi baru lahir Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan
oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah
yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik
e Gastrointestinal 5
1) Necrotizing Enterocolitis (NEC)
NEC adalah masalah usus yang berbahaya biasanya terjadi dua
sampai tiga minggu setelah lahir Hal ini dapat menyebabkan
kesulitan makan komplikasi perut bengkak dan lainnya
f Mata 5
1) Retinopathy of Prematurity (ROP)
ROP adalah pertumbuhan abnormal dari pembuluh darah di
mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan Hal ini
terjadi terutama pada bayi yang lahir sebelum 32 minggu
kehamilan
g Metabolisme tubuh 5
1) Hipotermi
Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah
normal Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 365deg -
375deg Celsius Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang
disebabkan oleh pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum
berfungsi dengan sempurna Permukaan tubuh bayi relatif lebih
luas dan tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan
menyimpan panas menyebabkan bayi hipotermi
2) Hipoglikemik
Hipoglikemi adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa
16
darah kurang dari 45 mgdl Hipoglikemi sering terjadi pada
BBLR karena cadangan glukosa rendah Pada ibu diabetes
melitus (DM) terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada
janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin Saat
lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa
berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi sehingga
terjadi hipoglikemi
VIII PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan untuk BBLR mencakup berbagai aspek untuk mempertahankan
kondisi stabil Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tatalaksana bayi
baru lahir yang sakit mulai pasca resusitasi Program ini berisi standar tahapan stabilisasi
pasca resusitasi untuk memperbaiki kestabilan keamanan dan luaran bayi Program
STABLE mengupayakan kondisi bayi menjadi ldquowarm pink sweetrdquo dalam kurun
waktu 1 jam Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana BBLR menggunakan
program STABLE adalah20
a Sugar and Safe Care
Merupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus
Target gula darah gula darah untuk neonatus adalah 50-110 mgdl
Pada awal kehidupan kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah
pemotongan tali pusat Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan
17
nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di
perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak
Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu
1) Cadangan glikogen terbatas
2) Hiperinsulinemia
3) Peningkatan penggunaan glukosa
b Temperature
Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika
suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu
antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan
hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat
bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak
berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang
mempunyai risiko hipotermia adalah
1) BBLR
2) Bayi sakit berat
3) Bayi dengan resusitasi lama
4) Bayi dengan kelainan congenital
Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh
darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan
tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme
dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan
meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian
suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu
juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut
18
berperan pada hipotermi
c Airway
Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang
mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat
resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi
alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas
dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan
pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu
penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan
Skor Downe
Tabel 1 Skor Downe20
0 1 2
Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit
Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat
Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak
sianosis dengan O2
Sianosis (+)
dengan O2
Udara masuk (+)Udara masuk
berkurang
Tidak ada udara
masuk
Merintih Tidak merintihTerdengar melalui
stetoskop
Terdengar tanpa
menggunakan
peralatan
Interpretasi skor Downe
1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan
2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang
3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat
Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan
19
adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan
sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive
airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat
penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk
membantu pasien bernapas
d Blood Pressure
Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ
Ada tiga jenis syok yaitu
1) Hipovolemi
2) Kardiogenik
3) Septik
Penyebab tersering pada neonatus adalah
1) Kehilangan darah saat intrauterin
2) Kehilangan darah saat lahir
3) Dehidrasi
Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok
Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah
menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung
usia gestasi
e Laboratorium Works
Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang
dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus
Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan
laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu
20
dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis
Faktor risiko tersering adalah
1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam
2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis
3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare
suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan
riwayat gawat janin
Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan
antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk
f Emotional Support
Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap
bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila
kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat
bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri
dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu
(ASI) kepada bayi
Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan
metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan
melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga
lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur
suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik
lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang
21
durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat
bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan
anak2122
PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324
a PMK intermiten
Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan
intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin
memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak
diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu
mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di
inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara
terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK
intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK
kontinu
b PMK kontinu
Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi
harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan
untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan
persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun
pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan
melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya
sehingga meningkatkan asupan ASI
Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu
kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen
22
nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu
dini2122
Gambar 4 Kangaroo Position22
IX KONTROL DAN PENCEGAHAN
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah
memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang
terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera
dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga
pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25
X PROGNOSIS
Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya
23
berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan
neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat
perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya
lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang
jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang
intensif2613
DAFTAR PUSTAKA
1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan
Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39
2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005
3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The
Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012
4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They
Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of
Perinatology 2005 2572-81
5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J
FamPrac201362(4)1-8
24
6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara
Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang
Universitas Diponegoro 2013
7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation
Dan Med2014 61(4)1-4
8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014
December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom
9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17
Jakarta Widya Medika 2002
10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last
modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from
httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems
overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509
11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA
editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company
1986 used with permission
12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis
Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004
13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of
14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63
14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu
Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002
H771-784
15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi
Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012
25
16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available
from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp
17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]
Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc
18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely
Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with
permission of the CV Mosby Company
19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality
From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP
2011127(293)293-9
20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick
Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006
21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003
22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008
23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I
Pediatric200845(1)17-23
24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization
GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003
25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan
Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan 2009 12127-132
26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA
Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational
Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09
26
BAB I
PENDAHULUAN
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat 2500 gram atau
kurang tanpa memperhatikan usia kehamilan1 Sejak tahun 1961 World Health Organisation
(WHO) telah mengganti istilah bayi prematur dengan bayi berat lahir rendah karena disadari
tidak semua bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada waktu lahir adalah bayi
prematur Bayi berat lahir rendah dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu prematuritas
murni dan dismaturitas23
BBLR merupakan salah satu penyebab tidak langsung kematian pada neonatus di
seluruh dunia Secara global 40 ndash 80 dari kematian neonatal terjadi pada bayi dengan berat
lahir rendah Menurut WHO di seluruh dunia lahir sekitar 20 juta bayi dengan berat lahir
rendah dan 19 juta di antaranya lahir di beberapa negara berkembang dengan angka insiden
antara 11 sampai 31 Pada negara berkembang keadaan ini diperburuk oleh kekurangan
nutrisi dalam kehamilan yang berdampak pada defisiensi nutrisi mikro seperti anemia yang
dapat berakibat fatal pada ibu hamil dan bayi baru lahir4
Di Indonesia BBLR menjadi masalah yang memprihatinkan Menurut Survei
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 29 kematian bayi disebabkan oleh BBLR
Masalah yang sering timbul akibat BBLR adalah hipotermia hipoglikemia
hiperbilirubinemia infeksi dan gangguan minum4 Infeksi parah yang terjadi pada bayi
dengan BBLR dapat berkembang menjadi komplikasi yang mengancam nyawa seperti sepsis
Jika komplikasi yang terjadi tidak ditangani dengan segera dan tepat hal ini dapat
mengakibatkan kematian5
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I DEFINISI
Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam satu jam setelah
lahir6Menurut Departemen Kesehatan (Depkes) RI BBLR ialah bayi yang lahir dengan
berat 2500 gram atau kurang tanpa memperhatikan usia kehamilan1
IIEPIDEMIOLOGI
BBLR merupakan salah satu penyebab tidak langsung kematian pada neonatus di
seluruh dunia Secara global 40 ndash 80 dari kematian neonatal terjadi pada bayi dengan
berat lahir rendah4
BBLR sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di banyak
negara karena dianggap menjadi salah satu faktor penyebab kematian bayi Menurut
WHO di seluruh dunia lahir sekitar 20 juta bayi dengan berat lahir rendah dan 19 juta di
antaranya lahir di beberapa negara berkembang dengan angka insiden antara 11 sampai
31 Pada negara berkembang keadaan ini diperburuk oleh kekurangan nutrisi dalam
kehamilan yang berdampak pada defisiensi nutrisi mikro seperti anemia yang dapat
berakibat fatal pada ibu hamil dan bayi baru lahir4
Kejadian BBLR tidak dapat dibiarkan begitu saja karena berkaitan dengan
kematian perinatal dan neonatal Menurut Depkes sekitar 57 kematian bayi terjadi pada
bayi umur di bawah 1 bulan dan utamanya disebabkan oleh gangguan selama perinatal
dan bayi berat lahir rendah Bayi dengan berat lahir rendah cenderung mengalami
perkembangan kognitif yang lambat kelemahan syaraf dan mempunyai prestasi yang
buruk pada proses pendidikannya Bahkan BBLR mempunyai dampak yang kompleks
2
sampai usia dewasa antara lain meningkatkan risiko penyakit jantung koroner diabetes
gangguan metabolik dan kekebalan tubuh serta ketahanan fisik sehingga dapat
meningkatkan beban ekonomi individu dan masyarakat4
Di Indonesia BBLR menjadi masalah yang memprihatinkan Menurut SKRT
tahun 2001 29 kematian bayi disebabkan oleh BBLR Masalah yang sering timbul
akibat BBLR adalah hipotermia hipoglikemia hiperbilirubinemia infeksi dan gangguan
minum4
III ETIOLOGI
Faktor Ibu 78
1 Penyakit
Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan misalnya
toksemia gravidarum pendarahan antepartum trauma fisis dan
psikologis Penyebab lainnya adalah diabetes melitus penyakit
jantung korioamnionitis dan tindakan operatif dapat menjadi faktor
etiologi prematuritas dan BBLR
2 Usia
Angka kejadian prematuritas tertinggi adalah pada usia di bawah 20
tahun dan pada multigravid yang jarak antar kelahirannya terlalu dekat
Pada ibu-ibu yang sebelumnya telah melahirkan lebih dari 4 anak juga
sering ditemukan Kejadian terendah adalah pada usia antara 26 hingga
35 tahun
3
3 Keadaan sosial ekonomi
Kejadian tertinggi adalah pada golongan sosial ekonomi yang rendah
Hal ini disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang baik dan
pengawasan antenatal yang kurang
Faktor Anak78
1 Kehamilan Ganda
Pada kehamilan ganda suplai darah ke janin harus terbagi dua atau
lebih untuk masing-masing janin sehingga suplai nutrisi berkurang
2 Volume Amnion
Oligohidramnion berhubungan dengan retardasi pertumbuhan
intrauterin Hal ini menjadi paling nyata sesudah kehamilan 20
minggu ketika urinasi janin menjadi sumber utama cairan amnion
IV KLASIFIKASI
Klasifikasi BBLR yaitu9
a Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) berat lahir 1500-2499 gram
b Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR) berat lahir 1000-1499
gram
c Bayi Berat Lahir Amat Sangat Rendah (BBLASR) berat lahir lt 1000
gram
Saat lahir ada tiga parameter antropometrik yang penting untuk diukur yaitu berat
lahir panjang badan dan lingkar kepala Kemudian dimasukkan dalam kurva Lubchenco
untuk melihat apakah usia gestasi bayi dengan berat lahir berada dalam batas normal atau
tidak10
4
Pada kongres European Perinatal Medicine II di London (1970) dibuat
keseragaman definisi yaitu sebagai berikut1
A Bayi Kurang Bulan Bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu
B Bayi Cukup Bulan Bayi dengan masa kehamilan mulai 37 minggu sampai 42 minggu
C Bayi Lebih Bulan Bayi dengan masa kehamilan lebih dari 42 minggu
Gambar 1 Kurva Lubchenco11
Titik A menandakan bahwa bayi kurang bulan tetapi berat badan sesuai dengan
masa kehamilan Sedangkan titik B menunjukkan bahwa bayi cukup bulan tapi kecil
untuk masa kehamilan11
5
Interpretasi berat badan menurut usia kehamilan berdasarkan kurva Lubchenco dapat
digolongkan sebagai berikut 12
1) Kecil Masa Kehamilan (KMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat badan
dibawah persentil ke-10 kurva pertumbuhan janin
2) Sesuai Masa Kehamilan (SMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat
badan diantara persentil ke-10 dan ke-90 kurva pertumbuhan janin
3) Besar Masa Kehamilan (BMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat badan
diatas persentil ke-90 pada kurva pertumbuhan janin
6
Terdapat dua jenis KMK yaitu
1) Simetris
Janin yang menderita distres yang lama di mana gangguan
pertumbuhan terjadi berminggu-minggu sampai berbulan-
bulan sebelum bayi lahir sehingga berat panjang lingkar
kepala dalam proporsi yang seimbang Akan tetapi
keseluruhannya masih di bawah usia gestasi yang sebenar
Bayi tidak menunjukkan adanya wasted oleh karena
retardasi pada janin terjadi sebelum terbentuknya jaringan
lemak
2) Asimetris
Terjadi akibat distres sub-akut Gangguan terjadi beberapa
minggu sampai beberapa hari sebelum janin lahir Pada
keadaan ini lingkar kepala dan panjang janin normal akan
tetapi berat lahir tidak sesuai dengan masa gestasi Bayi
tampak wasted dengan tanda-tanda sedikitnya jaringan
lemak di bawah kulit Kulit tampak keriput dan mudah
diangkat bayi kelihatan sangat kurus
7
Perbandingan IUGR Tipe Simetrik dan Asimetrik
KARAKTERISTIK IUGR SIMETRIS IUGR ASIMETRIS
Penyebab Intrinsik atau ekstrinsik
genetic teratogenik infeksi
intrauterine
Hanya ekstrinsik Insufisiensi
plasenta kronik
Frekuensi 20-30 70-80
Mulai Diawal kehamilan BIasanya trimester ke-3
Ponderal indeks Normal Meningkat
Bagian organ terganggu Sering mikrosefalus IUGR
simetris mempengaruhi semua
system organ secara seimbang
Kingkar perut kecil kelaian
panjang tulang paha umumnya
terpengaruhi belakangan
lingkar kepala dan diameter
biparietal juga berkurang Berat
lahir panjang lahir timushati
jantung otak Rasio otak
dengan liver 61(kepala lebih
bersar dari perut)
Efek terhadap jumlah sel Berkurang Berkurang
Ukuran sel Normal Subnormal (kecil)
Pertumbuhan plasenta Biasanya kecil Subnormal
8
V PATOFISIOLOGI
Patofisiologi terjadinya BBLR bergantung terhadap faktor-faktor yang berkaitan
dengan prematuritas danIntra Uterine Growth Retardation(IUGR) Sangat susah untuk
memisahkan secara tegas antara faktor-faktor yang berkaitan dengan prematur dan faktor-
faktor yang berkaitan dengan IUGR dan menyebabkan terjadinya BBLR14
Kelahiran prematur dari BBLR yang sesuai masa kehamilan dihubungkan dengan
kondisi medis yang berhubungan dengan ketidakmampuan uterus untuk mempertahankan
janin tindakan-tindakan selama masa kehamilan pecah ketuban prematur atau solusio
plasenta prematur atau rangsangan-rangsangan yang tidak dapat dijelaskan yang dapat
menimbulkan kontraksi uterus sebelum waktunya14
Infeksi bakteri (Listeria monocytogenes Streptococcus grup B Ureaplasma
urealyticum Mycoplasma hominis Trichomanas vaginalis Gardnerella vaginalis
Bacteroides spp) baik yang menimbulkan gejala klinis atau asimtomatik pada cairan
amnion dan membrannya (korioamnionitis) dapat menyebabkan kelahiran prematur
Produk bakteri dapat menginduksi kontraksi uterus prematur atau respon inflamasi lokal
yang dapat menyebabkan ruptur membran14
VI DIAGNOSIS
a Anamnesis1
Pada anamnesis sering dijumpai adanya riwayat abortus partus prematur lahir
9
mati pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan pergerakan janin
yang pertama terjadi lebih lambat pertambahan berat badan ibu sangat lambat
sering dijumpai kehamilan dengan oligohidramnion hiperemesis gravidarum
dan perdarahan antepartum
b Pemeriksaan fisik15
Pemeriksaan fisik pada bayi BBLR antara lain
1) Berat badan lt2500 gram
2) Pemeriksaan skor Ballard
Penilaiaan menurut Ballard adalah dengan menggabungkan hasil
penilaian maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik Kriteria
pemeriksaan maturitas neuromuskuler diberi skor demikian pula
kriteria pemeriksaan maturitas fisik Jumlah skor pemeriksaan
maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik digabungkan
kemudian dengan menggunakan tabel nilai kematangan dicari masa
gestasinya
Cara menilai aktivitas neuromuskular1617
o Posture dinilai bila bayi dalam posisi telentang dan
tenang
o Square window tangan bayi difleksikan di antara ibu
jari dan telunjuk pemeriksa lalu diukur sudut antara
hypothenar emirence dengan forearm
o Arm recoillakukan fleksi lengan bawah selama 5 detik
kemudian lengan tersebut dilepas Nilailah derajat
kembalinya ke posisi fleksi
o Popliteal angle bayi tidur terlentang paha dipegang
10
sedemikian rupa sehingga berada dalam knee-chest
position Setelah itu dilakukan ekstensi tungkai bawah
ukurlah sudut di bawah lutut tersebut
o Scarf sign posisi terlentang peganglah salah satu
lengan bayi dan usahakan tangan tersebut mencapai
leher posterior dari bahu sisi lainnya Angkat dan
geserlah siku bayi di atas dadanya dan lihat sampai di
mana siku tersebut dapat digeser Makin muda bayi
makin mudah menggeser sikunya melewati garis tengah
kesisi lain
o Heel to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke
telinga dari sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak
mencapai telinga dan ekstensi lutut
Gambar 2 Maturitas Neuromuskular (Skor Ballard)18
11
Gambar 3Maturitas Fisik (Skor Ballard)18
Setelah didapatkan jumlah skor dari pemeriksaan neuromuskuler
dan maturasi fisik maka kedua skor itu dijumlahkan Hasil
penjumlahan tersebut dicocokkan dengan tabel nilai kematangan
(di samping kanan) sehingga didapatkan usia kehamilan dalam
minggu1617
12
VII KOMPLIKASI
Pada BBLR dengan kelahiran prematur terdapat berbagai macam komplikasi yang
dapat terjadi yaitu
a Respirasi 5
1) Respiratoty Distress Syndrome (RDS)
Masalah pernapasan ini biasa terjadi pada bayi yang lahir
sebelum minggu ke-34 kehamilan Bayi dengan RDS
mengalami kekurangan protein yang disebut surfaktan yang
berfungsi untuk menjaga kantung udara kecil di paru-paru
2) Meconium Aspiration Syndrome (MAS)
MAS adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kulit
yang berwarna kebiruan dan kesulitan bernafas ketika bayi baru
13
lahir karena menghisap mekonium sebelum sewaktu atau
setelah proses persalinan Mekonium adalah istilah yang biasa
digunakan untuk menyebutkan feses yang dikeluarkan bayi
sebelum menelan air susu ibu
3) Asfiksia Neonatorum
Asfiksia neonatorum adalah keadaan gawat bayi baru lahir
yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur sehingga dapat
menurunkan oksigen dan makin meningkatkan karbon dioksida
yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut
DD RDS MAS ASFIKSIA
TANDA
DAN
GEJAL
A
a Distress pernapasan
b Takipneu laju napas
gt60xm
c Sianosis
d Retraksicekungan pada
sternum dan costa pada
saat inspirasi
e Grunting suara merintih
saat ekspirasi
f Cairan ketuban
berwarna kehijauan
g Kulit bayi tampak
kehijauan
h Ketika lahir bayi
tampak lemaslemah
i Takipneu
j Tanda post
maturitas(berat badan
kurang kulit
mengelupas)
k DJ gt 100xm atau
kurang dari100xm tdk
teratur
l Tonus otot menurun
karna kekurangan
oksigen pada otakotot
dan organ lain
m Depresi pernapasan
karna otak kekurangan
oksigen
n Takipneu
o Sianosis
p pucat
b Kranial5
14
1) Perdarahan intrakranial
Pendarahan intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang
tengkorak Perdarahan bisa terjadi di dalam otak atau di
sekeliling otak
c Kardiovaskular19
1) Patent Ductus Arteriosus (PDA)
PDA adalah masalah jantung yang sering terjadi pada bayi
prematur Sebelum lahir arteri besar yang disebut duktus
arteriosus memungkinkan darah tidak mengaliri paru-paru bayi
Duktus ini biasanya menutup setelah lahir sehingga darah dapat
mengalir ke paru-paru dan mengambil oksigen Ketika duktus
tidak menutup dengan benar dapat menyebabkan gagal
jantung
d Hematologi 5
1) Hiperbilirubinemia
Terjadi perubahan warna kuning pada kulit membran mukosa
sklera dan organ lain yang disebabkan oleh peningkatan kadar
bilirubin di dalam darah Pada bayi dengan BBLR yang lahir
prematur organ-organ belum berkembang sempurna termasuk
hepar di mana merupakan tempat metabolisme bilirubin
Akibatnya konjugasi dan eliminasi bilirubin menjadi terganggu
sehingga banyak bilirubin beredar dalam darah
2) Infeksi Neonatorum atau Sepsis
Adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi
pada bulan pertama kehidupan yang menyebar ke seluruh tubuh
15
bayi baru lahir Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan
oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah
yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik
e Gastrointestinal 5
1) Necrotizing Enterocolitis (NEC)
NEC adalah masalah usus yang berbahaya biasanya terjadi dua
sampai tiga minggu setelah lahir Hal ini dapat menyebabkan
kesulitan makan komplikasi perut bengkak dan lainnya
f Mata 5
1) Retinopathy of Prematurity (ROP)
ROP adalah pertumbuhan abnormal dari pembuluh darah di
mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan Hal ini
terjadi terutama pada bayi yang lahir sebelum 32 minggu
kehamilan
g Metabolisme tubuh 5
1) Hipotermi
Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah
normal Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 365deg -
375deg Celsius Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang
disebabkan oleh pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum
berfungsi dengan sempurna Permukaan tubuh bayi relatif lebih
luas dan tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan
menyimpan panas menyebabkan bayi hipotermi
2) Hipoglikemik
Hipoglikemi adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa
16
darah kurang dari 45 mgdl Hipoglikemi sering terjadi pada
BBLR karena cadangan glukosa rendah Pada ibu diabetes
melitus (DM) terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada
janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin Saat
lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa
berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi sehingga
terjadi hipoglikemi
VIII PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan untuk BBLR mencakup berbagai aspek untuk mempertahankan
kondisi stabil Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tatalaksana bayi
baru lahir yang sakit mulai pasca resusitasi Program ini berisi standar tahapan stabilisasi
pasca resusitasi untuk memperbaiki kestabilan keamanan dan luaran bayi Program
STABLE mengupayakan kondisi bayi menjadi ldquowarm pink sweetrdquo dalam kurun
waktu 1 jam Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana BBLR menggunakan
program STABLE adalah20
a Sugar and Safe Care
Merupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus
Target gula darah gula darah untuk neonatus adalah 50-110 mgdl
Pada awal kehidupan kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah
pemotongan tali pusat Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan
17
nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di
perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak
Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu
1) Cadangan glikogen terbatas
2) Hiperinsulinemia
3) Peningkatan penggunaan glukosa
b Temperature
Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika
suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu
antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan
hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat
bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak
berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang
mempunyai risiko hipotermia adalah
1) BBLR
2) Bayi sakit berat
3) Bayi dengan resusitasi lama
4) Bayi dengan kelainan congenital
Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh
darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan
tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme
dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan
meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian
suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu
juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut
18
berperan pada hipotermi
c Airway
Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang
mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat
resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi
alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas
dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan
pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu
penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan
Skor Downe
Tabel 1 Skor Downe20
0 1 2
Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit
Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat
Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak
sianosis dengan O2
Sianosis (+)
dengan O2
Udara masuk (+)Udara masuk
berkurang
Tidak ada udara
masuk
Merintih Tidak merintihTerdengar melalui
stetoskop
Terdengar tanpa
menggunakan
peralatan
Interpretasi skor Downe
1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan
2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang
3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat
Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan
19
adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan
sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive
airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat
penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk
membantu pasien bernapas
d Blood Pressure
Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ
Ada tiga jenis syok yaitu
1) Hipovolemi
2) Kardiogenik
3) Septik
Penyebab tersering pada neonatus adalah
1) Kehilangan darah saat intrauterin
2) Kehilangan darah saat lahir
3) Dehidrasi
Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok
Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah
menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung
usia gestasi
e Laboratorium Works
Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang
dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus
Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan
laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu
20
dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis
Faktor risiko tersering adalah
1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam
2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis
3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare
suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan
riwayat gawat janin
Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan
antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk
f Emotional Support
Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap
bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila
kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat
bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri
dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu
(ASI) kepada bayi
Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan
metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan
melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga
lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur
suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik
lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang
21
durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat
bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan
anak2122
PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324
a PMK intermiten
Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan
intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin
memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak
diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu
mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di
inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara
terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK
intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK
kontinu
b PMK kontinu
Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi
harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan
untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan
persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun
pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan
melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya
sehingga meningkatkan asupan ASI
Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu
kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen
22
nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu
dini2122
Gambar 4 Kangaroo Position22
IX KONTROL DAN PENCEGAHAN
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah
memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang
terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera
dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga
pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25
X PROGNOSIS
Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya
23
berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan
neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat
perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya
lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang
jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang
intensif2613
DAFTAR PUSTAKA
1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan
Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39
2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005
3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The
Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012
4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They
Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of
Perinatology 2005 2572-81
5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J
FamPrac201362(4)1-8
24
6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara
Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang
Universitas Diponegoro 2013
7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation
Dan Med2014 61(4)1-4
8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014
December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom
9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17
Jakarta Widya Medika 2002
10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last
modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from
httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems
overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509
11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA
editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company
1986 used with permission
12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis
Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004
13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of
14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63
14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu
Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002
H771-784
15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi
Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012
25
16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available
from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp
17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]
Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc
18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely
Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with
permission of the CV Mosby Company
19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality
From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP
2011127(293)293-9
20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick
Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006
21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003
22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008
23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I
Pediatric200845(1)17-23
24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization
GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003
25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan
Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan 2009 12127-132
26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA
Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational
Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09
26
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I DEFINISI
Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam satu jam setelah
lahir6Menurut Departemen Kesehatan (Depkes) RI BBLR ialah bayi yang lahir dengan
berat 2500 gram atau kurang tanpa memperhatikan usia kehamilan1
IIEPIDEMIOLOGI
BBLR merupakan salah satu penyebab tidak langsung kematian pada neonatus di
seluruh dunia Secara global 40 ndash 80 dari kematian neonatal terjadi pada bayi dengan
berat lahir rendah4
BBLR sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di banyak
negara karena dianggap menjadi salah satu faktor penyebab kematian bayi Menurut
WHO di seluruh dunia lahir sekitar 20 juta bayi dengan berat lahir rendah dan 19 juta di
antaranya lahir di beberapa negara berkembang dengan angka insiden antara 11 sampai
31 Pada negara berkembang keadaan ini diperburuk oleh kekurangan nutrisi dalam
kehamilan yang berdampak pada defisiensi nutrisi mikro seperti anemia yang dapat
berakibat fatal pada ibu hamil dan bayi baru lahir4
Kejadian BBLR tidak dapat dibiarkan begitu saja karena berkaitan dengan
kematian perinatal dan neonatal Menurut Depkes sekitar 57 kematian bayi terjadi pada
bayi umur di bawah 1 bulan dan utamanya disebabkan oleh gangguan selama perinatal
dan bayi berat lahir rendah Bayi dengan berat lahir rendah cenderung mengalami
perkembangan kognitif yang lambat kelemahan syaraf dan mempunyai prestasi yang
buruk pada proses pendidikannya Bahkan BBLR mempunyai dampak yang kompleks
2
sampai usia dewasa antara lain meningkatkan risiko penyakit jantung koroner diabetes
gangguan metabolik dan kekebalan tubuh serta ketahanan fisik sehingga dapat
meningkatkan beban ekonomi individu dan masyarakat4
Di Indonesia BBLR menjadi masalah yang memprihatinkan Menurut SKRT
tahun 2001 29 kematian bayi disebabkan oleh BBLR Masalah yang sering timbul
akibat BBLR adalah hipotermia hipoglikemia hiperbilirubinemia infeksi dan gangguan
minum4
III ETIOLOGI
Faktor Ibu 78
1 Penyakit
Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan misalnya
toksemia gravidarum pendarahan antepartum trauma fisis dan
psikologis Penyebab lainnya adalah diabetes melitus penyakit
jantung korioamnionitis dan tindakan operatif dapat menjadi faktor
etiologi prematuritas dan BBLR
2 Usia
Angka kejadian prematuritas tertinggi adalah pada usia di bawah 20
tahun dan pada multigravid yang jarak antar kelahirannya terlalu dekat
Pada ibu-ibu yang sebelumnya telah melahirkan lebih dari 4 anak juga
sering ditemukan Kejadian terendah adalah pada usia antara 26 hingga
35 tahun
3
3 Keadaan sosial ekonomi
Kejadian tertinggi adalah pada golongan sosial ekonomi yang rendah
Hal ini disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang baik dan
pengawasan antenatal yang kurang
Faktor Anak78
1 Kehamilan Ganda
Pada kehamilan ganda suplai darah ke janin harus terbagi dua atau
lebih untuk masing-masing janin sehingga suplai nutrisi berkurang
2 Volume Amnion
Oligohidramnion berhubungan dengan retardasi pertumbuhan
intrauterin Hal ini menjadi paling nyata sesudah kehamilan 20
minggu ketika urinasi janin menjadi sumber utama cairan amnion
IV KLASIFIKASI
Klasifikasi BBLR yaitu9
a Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) berat lahir 1500-2499 gram
b Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR) berat lahir 1000-1499
gram
c Bayi Berat Lahir Amat Sangat Rendah (BBLASR) berat lahir lt 1000
gram
Saat lahir ada tiga parameter antropometrik yang penting untuk diukur yaitu berat
lahir panjang badan dan lingkar kepala Kemudian dimasukkan dalam kurva Lubchenco
untuk melihat apakah usia gestasi bayi dengan berat lahir berada dalam batas normal atau
tidak10
4
Pada kongres European Perinatal Medicine II di London (1970) dibuat
keseragaman definisi yaitu sebagai berikut1
A Bayi Kurang Bulan Bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu
B Bayi Cukup Bulan Bayi dengan masa kehamilan mulai 37 minggu sampai 42 minggu
C Bayi Lebih Bulan Bayi dengan masa kehamilan lebih dari 42 minggu
Gambar 1 Kurva Lubchenco11
Titik A menandakan bahwa bayi kurang bulan tetapi berat badan sesuai dengan
masa kehamilan Sedangkan titik B menunjukkan bahwa bayi cukup bulan tapi kecil
untuk masa kehamilan11
5
Interpretasi berat badan menurut usia kehamilan berdasarkan kurva Lubchenco dapat
digolongkan sebagai berikut 12
1) Kecil Masa Kehamilan (KMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat badan
dibawah persentil ke-10 kurva pertumbuhan janin
2) Sesuai Masa Kehamilan (SMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat
badan diantara persentil ke-10 dan ke-90 kurva pertumbuhan janin
3) Besar Masa Kehamilan (BMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat badan
diatas persentil ke-90 pada kurva pertumbuhan janin
6
Terdapat dua jenis KMK yaitu
1) Simetris
Janin yang menderita distres yang lama di mana gangguan
pertumbuhan terjadi berminggu-minggu sampai berbulan-
bulan sebelum bayi lahir sehingga berat panjang lingkar
kepala dalam proporsi yang seimbang Akan tetapi
keseluruhannya masih di bawah usia gestasi yang sebenar
Bayi tidak menunjukkan adanya wasted oleh karena
retardasi pada janin terjadi sebelum terbentuknya jaringan
lemak
2) Asimetris
Terjadi akibat distres sub-akut Gangguan terjadi beberapa
minggu sampai beberapa hari sebelum janin lahir Pada
keadaan ini lingkar kepala dan panjang janin normal akan
tetapi berat lahir tidak sesuai dengan masa gestasi Bayi
tampak wasted dengan tanda-tanda sedikitnya jaringan
lemak di bawah kulit Kulit tampak keriput dan mudah
diangkat bayi kelihatan sangat kurus
7
Perbandingan IUGR Tipe Simetrik dan Asimetrik
KARAKTERISTIK IUGR SIMETRIS IUGR ASIMETRIS
Penyebab Intrinsik atau ekstrinsik
genetic teratogenik infeksi
intrauterine
Hanya ekstrinsik Insufisiensi
plasenta kronik
Frekuensi 20-30 70-80
Mulai Diawal kehamilan BIasanya trimester ke-3
Ponderal indeks Normal Meningkat
Bagian organ terganggu Sering mikrosefalus IUGR
simetris mempengaruhi semua
system organ secara seimbang
Kingkar perut kecil kelaian
panjang tulang paha umumnya
terpengaruhi belakangan
lingkar kepala dan diameter
biparietal juga berkurang Berat
lahir panjang lahir timushati
jantung otak Rasio otak
dengan liver 61(kepala lebih
bersar dari perut)
Efek terhadap jumlah sel Berkurang Berkurang
Ukuran sel Normal Subnormal (kecil)
Pertumbuhan plasenta Biasanya kecil Subnormal
8
V PATOFISIOLOGI
Patofisiologi terjadinya BBLR bergantung terhadap faktor-faktor yang berkaitan
dengan prematuritas danIntra Uterine Growth Retardation(IUGR) Sangat susah untuk
memisahkan secara tegas antara faktor-faktor yang berkaitan dengan prematur dan faktor-
faktor yang berkaitan dengan IUGR dan menyebabkan terjadinya BBLR14
Kelahiran prematur dari BBLR yang sesuai masa kehamilan dihubungkan dengan
kondisi medis yang berhubungan dengan ketidakmampuan uterus untuk mempertahankan
janin tindakan-tindakan selama masa kehamilan pecah ketuban prematur atau solusio
plasenta prematur atau rangsangan-rangsangan yang tidak dapat dijelaskan yang dapat
menimbulkan kontraksi uterus sebelum waktunya14
Infeksi bakteri (Listeria monocytogenes Streptococcus grup B Ureaplasma
urealyticum Mycoplasma hominis Trichomanas vaginalis Gardnerella vaginalis
Bacteroides spp) baik yang menimbulkan gejala klinis atau asimtomatik pada cairan
amnion dan membrannya (korioamnionitis) dapat menyebabkan kelahiran prematur
Produk bakteri dapat menginduksi kontraksi uterus prematur atau respon inflamasi lokal
yang dapat menyebabkan ruptur membran14
VI DIAGNOSIS
a Anamnesis1
Pada anamnesis sering dijumpai adanya riwayat abortus partus prematur lahir
9
mati pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan pergerakan janin
yang pertama terjadi lebih lambat pertambahan berat badan ibu sangat lambat
sering dijumpai kehamilan dengan oligohidramnion hiperemesis gravidarum
dan perdarahan antepartum
b Pemeriksaan fisik15
Pemeriksaan fisik pada bayi BBLR antara lain
1) Berat badan lt2500 gram
2) Pemeriksaan skor Ballard
Penilaiaan menurut Ballard adalah dengan menggabungkan hasil
penilaian maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik Kriteria
pemeriksaan maturitas neuromuskuler diberi skor demikian pula
kriteria pemeriksaan maturitas fisik Jumlah skor pemeriksaan
maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik digabungkan
kemudian dengan menggunakan tabel nilai kematangan dicari masa
gestasinya
Cara menilai aktivitas neuromuskular1617
o Posture dinilai bila bayi dalam posisi telentang dan
tenang
o Square window tangan bayi difleksikan di antara ibu
jari dan telunjuk pemeriksa lalu diukur sudut antara
hypothenar emirence dengan forearm
o Arm recoillakukan fleksi lengan bawah selama 5 detik
kemudian lengan tersebut dilepas Nilailah derajat
kembalinya ke posisi fleksi
o Popliteal angle bayi tidur terlentang paha dipegang
10
sedemikian rupa sehingga berada dalam knee-chest
position Setelah itu dilakukan ekstensi tungkai bawah
ukurlah sudut di bawah lutut tersebut
o Scarf sign posisi terlentang peganglah salah satu
lengan bayi dan usahakan tangan tersebut mencapai
leher posterior dari bahu sisi lainnya Angkat dan
geserlah siku bayi di atas dadanya dan lihat sampai di
mana siku tersebut dapat digeser Makin muda bayi
makin mudah menggeser sikunya melewati garis tengah
kesisi lain
o Heel to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke
telinga dari sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak
mencapai telinga dan ekstensi lutut
Gambar 2 Maturitas Neuromuskular (Skor Ballard)18
11
Gambar 3Maturitas Fisik (Skor Ballard)18
Setelah didapatkan jumlah skor dari pemeriksaan neuromuskuler
dan maturasi fisik maka kedua skor itu dijumlahkan Hasil
penjumlahan tersebut dicocokkan dengan tabel nilai kematangan
(di samping kanan) sehingga didapatkan usia kehamilan dalam
minggu1617
12
VII KOMPLIKASI
Pada BBLR dengan kelahiran prematur terdapat berbagai macam komplikasi yang
dapat terjadi yaitu
a Respirasi 5
1) Respiratoty Distress Syndrome (RDS)
Masalah pernapasan ini biasa terjadi pada bayi yang lahir
sebelum minggu ke-34 kehamilan Bayi dengan RDS
mengalami kekurangan protein yang disebut surfaktan yang
berfungsi untuk menjaga kantung udara kecil di paru-paru
2) Meconium Aspiration Syndrome (MAS)
MAS adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kulit
yang berwarna kebiruan dan kesulitan bernafas ketika bayi baru
13
lahir karena menghisap mekonium sebelum sewaktu atau
setelah proses persalinan Mekonium adalah istilah yang biasa
digunakan untuk menyebutkan feses yang dikeluarkan bayi
sebelum menelan air susu ibu
3) Asfiksia Neonatorum
Asfiksia neonatorum adalah keadaan gawat bayi baru lahir
yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur sehingga dapat
menurunkan oksigen dan makin meningkatkan karbon dioksida
yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut
DD RDS MAS ASFIKSIA
TANDA
DAN
GEJAL
A
a Distress pernapasan
b Takipneu laju napas
gt60xm
c Sianosis
d Retraksicekungan pada
sternum dan costa pada
saat inspirasi
e Grunting suara merintih
saat ekspirasi
f Cairan ketuban
berwarna kehijauan
g Kulit bayi tampak
kehijauan
h Ketika lahir bayi
tampak lemaslemah
i Takipneu
j Tanda post
maturitas(berat badan
kurang kulit
mengelupas)
k DJ gt 100xm atau
kurang dari100xm tdk
teratur
l Tonus otot menurun
karna kekurangan
oksigen pada otakotot
dan organ lain
m Depresi pernapasan
karna otak kekurangan
oksigen
n Takipneu
o Sianosis
p pucat
b Kranial5
14
1) Perdarahan intrakranial
Pendarahan intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang
tengkorak Perdarahan bisa terjadi di dalam otak atau di
sekeliling otak
c Kardiovaskular19
1) Patent Ductus Arteriosus (PDA)
PDA adalah masalah jantung yang sering terjadi pada bayi
prematur Sebelum lahir arteri besar yang disebut duktus
arteriosus memungkinkan darah tidak mengaliri paru-paru bayi
Duktus ini biasanya menutup setelah lahir sehingga darah dapat
mengalir ke paru-paru dan mengambil oksigen Ketika duktus
tidak menutup dengan benar dapat menyebabkan gagal
jantung
d Hematologi 5
1) Hiperbilirubinemia
Terjadi perubahan warna kuning pada kulit membran mukosa
sklera dan organ lain yang disebabkan oleh peningkatan kadar
bilirubin di dalam darah Pada bayi dengan BBLR yang lahir
prematur organ-organ belum berkembang sempurna termasuk
hepar di mana merupakan tempat metabolisme bilirubin
Akibatnya konjugasi dan eliminasi bilirubin menjadi terganggu
sehingga banyak bilirubin beredar dalam darah
2) Infeksi Neonatorum atau Sepsis
Adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi
pada bulan pertama kehidupan yang menyebar ke seluruh tubuh
15
bayi baru lahir Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan
oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah
yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik
e Gastrointestinal 5
1) Necrotizing Enterocolitis (NEC)
NEC adalah masalah usus yang berbahaya biasanya terjadi dua
sampai tiga minggu setelah lahir Hal ini dapat menyebabkan
kesulitan makan komplikasi perut bengkak dan lainnya
f Mata 5
1) Retinopathy of Prematurity (ROP)
ROP adalah pertumbuhan abnormal dari pembuluh darah di
mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan Hal ini
terjadi terutama pada bayi yang lahir sebelum 32 minggu
kehamilan
g Metabolisme tubuh 5
1) Hipotermi
Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah
normal Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 365deg -
375deg Celsius Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang
disebabkan oleh pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum
berfungsi dengan sempurna Permukaan tubuh bayi relatif lebih
luas dan tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan
menyimpan panas menyebabkan bayi hipotermi
2) Hipoglikemik
Hipoglikemi adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa
16
darah kurang dari 45 mgdl Hipoglikemi sering terjadi pada
BBLR karena cadangan glukosa rendah Pada ibu diabetes
melitus (DM) terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada
janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin Saat
lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa
berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi sehingga
terjadi hipoglikemi
VIII PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan untuk BBLR mencakup berbagai aspek untuk mempertahankan
kondisi stabil Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tatalaksana bayi
baru lahir yang sakit mulai pasca resusitasi Program ini berisi standar tahapan stabilisasi
pasca resusitasi untuk memperbaiki kestabilan keamanan dan luaran bayi Program
STABLE mengupayakan kondisi bayi menjadi ldquowarm pink sweetrdquo dalam kurun
waktu 1 jam Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana BBLR menggunakan
program STABLE adalah20
a Sugar and Safe Care
Merupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus
Target gula darah gula darah untuk neonatus adalah 50-110 mgdl
Pada awal kehidupan kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah
pemotongan tali pusat Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan
17
nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di
perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak
Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu
1) Cadangan glikogen terbatas
2) Hiperinsulinemia
3) Peningkatan penggunaan glukosa
b Temperature
Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika
suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu
antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan
hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat
bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak
berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang
mempunyai risiko hipotermia adalah
1) BBLR
2) Bayi sakit berat
3) Bayi dengan resusitasi lama
4) Bayi dengan kelainan congenital
Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh
darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan
tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme
dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan
meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian
suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu
juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut
18
berperan pada hipotermi
c Airway
Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang
mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat
resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi
alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas
dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan
pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu
penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan
Skor Downe
Tabel 1 Skor Downe20
0 1 2
Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit
Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat
Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak
sianosis dengan O2
Sianosis (+)
dengan O2
Udara masuk (+)Udara masuk
berkurang
Tidak ada udara
masuk
Merintih Tidak merintihTerdengar melalui
stetoskop
Terdengar tanpa
menggunakan
peralatan
Interpretasi skor Downe
1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan
2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang
3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat
Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan
19
adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan
sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive
airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat
penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk
membantu pasien bernapas
d Blood Pressure
Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ
Ada tiga jenis syok yaitu
1) Hipovolemi
2) Kardiogenik
3) Septik
Penyebab tersering pada neonatus adalah
1) Kehilangan darah saat intrauterin
2) Kehilangan darah saat lahir
3) Dehidrasi
Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok
Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah
menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung
usia gestasi
e Laboratorium Works
Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang
dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus
Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan
laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu
20
dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis
Faktor risiko tersering adalah
1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam
2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis
3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare
suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan
riwayat gawat janin
Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan
antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk
f Emotional Support
Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap
bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila
kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat
bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri
dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu
(ASI) kepada bayi
Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan
metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan
melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga
lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur
suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik
lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang
21
durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat
bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan
anak2122
PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324
a PMK intermiten
Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan
intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin
memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak
diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu
mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di
inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara
terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK
intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK
kontinu
b PMK kontinu
Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi
harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan
untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan
persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun
pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan
melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya
sehingga meningkatkan asupan ASI
Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu
kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen
22
nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu
dini2122
Gambar 4 Kangaroo Position22
IX KONTROL DAN PENCEGAHAN
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah
memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang
terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera
dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga
pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25
X PROGNOSIS
Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya
23
berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan
neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat
perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya
lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang
jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang
intensif2613
DAFTAR PUSTAKA
1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan
Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39
2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005
3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The
Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012
4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They
Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of
Perinatology 2005 2572-81
5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J
FamPrac201362(4)1-8
24
6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara
Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang
Universitas Diponegoro 2013
7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation
Dan Med2014 61(4)1-4
8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014
December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom
9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17
Jakarta Widya Medika 2002
10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last
modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from
httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems
overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509
11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA
editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company
1986 used with permission
12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis
Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004
13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of
14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63
14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu
Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002
H771-784
15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi
Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012
25
16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available
from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp
17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]
Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc
18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely
Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with
permission of the CV Mosby Company
19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality
From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP
2011127(293)293-9
20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick
Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006
21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003
22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008
23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I
Pediatric200845(1)17-23
24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization
GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003
25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan
Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan 2009 12127-132
26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA
Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational
Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09
26
sampai usia dewasa antara lain meningkatkan risiko penyakit jantung koroner diabetes
gangguan metabolik dan kekebalan tubuh serta ketahanan fisik sehingga dapat
meningkatkan beban ekonomi individu dan masyarakat4
Di Indonesia BBLR menjadi masalah yang memprihatinkan Menurut SKRT
tahun 2001 29 kematian bayi disebabkan oleh BBLR Masalah yang sering timbul
akibat BBLR adalah hipotermia hipoglikemia hiperbilirubinemia infeksi dan gangguan
minum4
III ETIOLOGI
Faktor Ibu 78
1 Penyakit
Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan misalnya
toksemia gravidarum pendarahan antepartum trauma fisis dan
psikologis Penyebab lainnya adalah diabetes melitus penyakit
jantung korioamnionitis dan tindakan operatif dapat menjadi faktor
etiologi prematuritas dan BBLR
2 Usia
Angka kejadian prematuritas tertinggi adalah pada usia di bawah 20
tahun dan pada multigravid yang jarak antar kelahirannya terlalu dekat
Pada ibu-ibu yang sebelumnya telah melahirkan lebih dari 4 anak juga
sering ditemukan Kejadian terendah adalah pada usia antara 26 hingga
35 tahun
3
3 Keadaan sosial ekonomi
Kejadian tertinggi adalah pada golongan sosial ekonomi yang rendah
Hal ini disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang baik dan
pengawasan antenatal yang kurang
Faktor Anak78
1 Kehamilan Ganda
Pada kehamilan ganda suplai darah ke janin harus terbagi dua atau
lebih untuk masing-masing janin sehingga suplai nutrisi berkurang
2 Volume Amnion
Oligohidramnion berhubungan dengan retardasi pertumbuhan
intrauterin Hal ini menjadi paling nyata sesudah kehamilan 20
minggu ketika urinasi janin menjadi sumber utama cairan amnion
IV KLASIFIKASI
Klasifikasi BBLR yaitu9
a Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) berat lahir 1500-2499 gram
b Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR) berat lahir 1000-1499
gram
c Bayi Berat Lahir Amat Sangat Rendah (BBLASR) berat lahir lt 1000
gram
Saat lahir ada tiga parameter antropometrik yang penting untuk diukur yaitu berat
lahir panjang badan dan lingkar kepala Kemudian dimasukkan dalam kurva Lubchenco
untuk melihat apakah usia gestasi bayi dengan berat lahir berada dalam batas normal atau
tidak10
4
Pada kongres European Perinatal Medicine II di London (1970) dibuat
keseragaman definisi yaitu sebagai berikut1
A Bayi Kurang Bulan Bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu
B Bayi Cukup Bulan Bayi dengan masa kehamilan mulai 37 minggu sampai 42 minggu
C Bayi Lebih Bulan Bayi dengan masa kehamilan lebih dari 42 minggu
Gambar 1 Kurva Lubchenco11
Titik A menandakan bahwa bayi kurang bulan tetapi berat badan sesuai dengan
masa kehamilan Sedangkan titik B menunjukkan bahwa bayi cukup bulan tapi kecil
untuk masa kehamilan11
5
Interpretasi berat badan menurut usia kehamilan berdasarkan kurva Lubchenco dapat
digolongkan sebagai berikut 12
1) Kecil Masa Kehamilan (KMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat badan
dibawah persentil ke-10 kurva pertumbuhan janin
2) Sesuai Masa Kehamilan (SMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat
badan diantara persentil ke-10 dan ke-90 kurva pertumbuhan janin
3) Besar Masa Kehamilan (BMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat badan
diatas persentil ke-90 pada kurva pertumbuhan janin
6
Terdapat dua jenis KMK yaitu
1) Simetris
Janin yang menderita distres yang lama di mana gangguan
pertumbuhan terjadi berminggu-minggu sampai berbulan-
bulan sebelum bayi lahir sehingga berat panjang lingkar
kepala dalam proporsi yang seimbang Akan tetapi
keseluruhannya masih di bawah usia gestasi yang sebenar
Bayi tidak menunjukkan adanya wasted oleh karena
retardasi pada janin terjadi sebelum terbentuknya jaringan
lemak
2) Asimetris
Terjadi akibat distres sub-akut Gangguan terjadi beberapa
minggu sampai beberapa hari sebelum janin lahir Pada
keadaan ini lingkar kepala dan panjang janin normal akan
tetapi berat lahir tidak sesuai dengan masa gestasi Bayi
tampak wasted dengan tanda-tanda sedikitnya jaringan
lemak di bawah kulit Kulit tampak keriput dan mudah
diangkat bayi kelihatan sangat kurus
7
Perbandingan IUGR Tipe Simetrik dan Asimetrik
KARAKTERISTIK IUGR SIMETRIS IUGR ASIMETRIS
Penyebab Intrinsik atau ekstrinsik
genetic teratogenik infeksi
intrauterine
Hanya ekstrinsik Insufisiensi
plasenta kronik
Frekuensi 20-30 70-80
Mulai Diawal kehamilan BIasanya trimester ke-3
Ponderal indeks Normal Meningkat
Bagian organ terganggu Sering mikrosefalus IUGR
simetris mempengaruhi semua
system organ secara seimbang
Kingkar perut kecil kelaian
panjang tulang paha umumnya
terpengaruhi belakangan
lingkar kepala dan diameter
biparietal juga berkurang Berat
lahir panjang lahir timushati
jantung otak Rasio otak
dengan liver 61(kepala lebih
bersar dari perut)
Efek terhadap jumlah sel Berkurang Berkurang
Ukuran sel Normal Subnormal (kecil)
Pertumbuhan plasenta Biasanya kecil Subnormal
8
V PATOFISIOLOGI
Patofisiologi terjadinya BBLR bergantung terhadap faktor-faktor yang berkaitan
dengan prematuritas danIntra Uterine Growth Retardation(IUGR) Sangat susah untuk
memisahkan secara tegas antara faktor-faktor yang berkaitan dengan prematur dan faktor-
faktor yang berkaitan dengan IUGR dan menyebabkan terjadinya BBLR14
Kelahiran prematur dari BBLR yang sesuai masa kehamilan dihubungkan dengan
kondisi medis yang berhubungan dengan ketidakmampuan uterus untuk mempertahankan
janin tindakan-tindakan selama masa kehamilan pecah ketuban prematur atau solusio
plasenta prematur atau rangsangan-rangsangan yang tidak dapat dijelaskan yang dapat
menimbulkan kontraksi uterus sebelum waktunya14
Infeksi bakteri (Listeria monocytogenes Streptococcus grup B Ureaplasma
urealyticum Mycoplasma hominis Trichomanas vaginalis Gardnerella vaginalis
Bacteroides spp) baik yang menimbulkan gejala klinis atau asimtomatik pada cairan
amnion dan membrannya (korioamnionitis) dapat menyebabkan kelahiran prematur
Produk bakteri dapat menginduksi kontraksi uterus prematur atau respon inflamasi lokal
yang dapat menyebabkan ruptur membran14
VI DIAGNOSIS
a Anamnesis1
Pada anamnesis sering dijumpai adanya riwayat abortus partus prematur lahir
9
mati pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan pergerakan janin
yang pertama terjadi lebih lambat pertambahan berat badan ibu sangat lambat
sering dijumpai kehamilan dengan oligohidramnion hiperemesis gravidarum
dan perdarahan antepartum
b Pemeriksaan fisik15
Pemeriksaan fisik pada bayi BBLR antara lain
1) Berat badan lt2500 gram
2) Pemeriksaan skor Ballard
Penilaiaan menurut Ballard adalah dengan menggabungkan hasil
penilaian maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik Kriteria
pemeriksaan maturitas neuromuskuler diberi skor demikian pula
kriteria pemeriksaan maturitas fisik Jumlah skor pemeriksaan
maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik digabungkan
kemudian dengan menggunakan tabel nilai kematangan dicari masa
gestasinya
Cara menilai aktivitas neuromuskular1617
o Posture dinilai bila bayi dalam posisi telentang dan
tenang
o Square window tangan bayi difleksikan di antara ibu
jari dan telunjuk pemeriksa lalu diukur sudut antara
hypothenar emirence dengan forearm
o Arm recoillakukan fleksi lengan bawah selama 5 detik
kemudian lengan tersebut dilepas Nilailah derajat
kembalinya ke posisi fleksi
o Popliteal angle bayi tidur terlentang paha dipegang
10
sedemikian rupa sehingga berada dalam knee-chest
position Setelah itu dilakukan ekstensi tungkai bawah
ukurlah sudut di bawah lutut tersebut
o Scarf sign posisi terlentang peganglah salah satu
lengan bayi dan usahakan tangan tersebut mencapai
leher posterior dari bahu sisi lainnya Angkat dan
geserlah siku bayi di atas dadanya dan lihat sampai di
mana siku tersebut dapat digeser Makin muda bayi
makin mudah menggeser sikunya melewati garis tengah
kesisi lain
o Heel to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke
telinga dari sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak
mencapai telinga dan ekstensi lutut
Gambar 2 Maturitas Neuromuskular (Skor Ballard)18
11
Gambar 3Maturitas Fisik (Skor Ballard)18
Setelah didapatkan jumlah skor dari pemeriksaan neuromuskuler
dan maturasi fisik maka kedua skor itu dijumlahkan Hasil
penjumlahan tersebut dicocokkan dengan tabel nilai kematangan
(di samping kanan) sehingga didapatkan usia kehamilan dalam
minggu1617
12
VII KOMPLIKASI
Pada BBLR dengan kelahiran prematur terdapat berbagai macam komplikasi yang
dapat terjadi yaitu
a Respirasi 5
1) Respiratoty Distress Syndrome (RDS)
Masalah pernapasan ini biasa terjadi pada bayi yang lahir
sebelum minggu ke-34 kehamilan Bayi dengan RDS
mengalami kekurangan protein yang disebut surfaktan yang
berfungsi untuk menjaga kantung udara kecil di paru-paru
2) Meconium Aspiration Syndrome (MAS)
MAS adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kulit
yang berwarna kebiruan dan kesulitan bernafas ketika bayi baru
13
lahir karena menghisap mekonium sebelum sewaktu atau
setelah proses persalinan Mekonium adalah istilah yang biasa
digunakan untuk menyebutkan feses yang dikeluarkan bayi
sebelum menelan air susu ibu
3) Asfiksia Neonatorum
Asfiksia neonatorum adalah keadaan gawat bayi baru lahir
yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur sehingga dapat
menurunkan oksigen dan makin meningkatkan karbon dioksida
yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut
DD RDS MAS ASFIKSIA
TANDA
DAN
GEJAL
A
a Distress pernapasan
b Takipneu laju napas
gt60xm
c Sianosis
d Retraksicekungan pada
sternum dan costa pada
saat inspirasi
e Grunting suara merintih
saat ekspirasi
f Cairan ketuban
berwarna kehijauan
g Kulit bayi tampak
kehijauan
h Ketika lahir bayi
tampak lemaslemah
i Takipneu
j Tanda post
maturitas(berat badan
kurang kulit
mengelupas)
k DJ gt 100xm atau
kurang dari100xm tdk
teratur
l Tonus otot menurun
karna kekurangan
oksigen pada otakotot
dan organ lain
m Depresi pernapasan
karna otak kekurangan
oksigen
n Takipneu
o Sianosis
p pucat
b Kranial5
14
1) Perdarahan intrakranial
Pendarahan intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang
tengkorak Perdarahan bisa terjadi di dalam otak atau di
sekeliling otak
c Kardiovaskular19
1) Patent Ductus Arteriosus (PDA)
PDA adalah masalah jantung yang sering terjadi pada bayi
prematur Sebelum lahir arteri besar yang disebut duktus
arteriosus memungkinkan darah tidak mengaliri paru-paru bayi
Duktus ini biasanya menutup setelah lahir sehingga darah dapat
mengalir ke paru-paru dan mengambil oksigen Ketika duktus
tidak menutup dengan benar dapat menyebabkan gagal
jantung
d Hematologi 5
1) Hiperbilirubinemia
Terjadi perubahan warna kuning pada kulit membran mukosa
sklera dan organ lain yang disebabkan oleh peningkatan kadar
bilirubin di dalam darah Pada bayi dengan BBLR yang lahir
prematur organ-organ belum berkembang sempurna termasuk
hepar di mana merupakan tempat metabolisme bilirubin
Akibatnya konjugasi dan eliminasi bilirubin menjadi terganggu
sehingga banyak bilirubin beredar dalam darah
2) Infeksi Neonatorum atau Sepsis
Adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi
pada bulan pertama kehidupan yang menyebar ke seluruh tubuh
15
bayi baru lahir Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan
oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah
yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik
e Gastrointestinal 5
1) Necrotizing Enterocolitis (NEC)
NEC adalah masalah usus yang berbahaya biasanya terjadi dua
sampai tiga minggu setelah lahir Hal ini dapat menyebabkan
kesulitan makan komplikasi perut bengkak dan lainnya
f Mata 5
1) Retinopathy of Prematurity (ROP)
ROP adalah pertumbuhan abnormal dari pembuluh darah di
mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan Hal ini
terjadi terutama pada bayi yang lahir sebelum 32 minggu
kehamilan
g Metabolisme tubuh 5
1) Hipotermi
Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah
normal Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 365deg -
375deg Celsius Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang
disebabkan oleh pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum
berfungsi dengan sempurna Permukaan tubuh bayi relatif lebih
luas dan tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan
menyimpan panas menyebabkan bayi hipotermi
2) Hipoglikemik
Hipoglikemi adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa
16
darah kurang dari 45 mgdl Hipoglikemi sering terjadi pada
BBLR karena cadangan glukosa rendah Pada ibu diabetes
melitus (DM) terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada
janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin Saat
lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa
berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi sehingga
terjadi hipoglikemi
VIII PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan untuk BBLR mencakup berbagai aspek untuk mempertahankan
kondisi stabil Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tatalaksana bayi
baru lahir yang sakit mulai pasca resusitasi Program ini berisi standar tahapan stabilisasi
pasca resusitasi untuk memperbaiki kestabilan keamanan dan luaran bayi Program
STABLE mengupayakan kondisi bayi menjadi ldquowarm pink sweetrdquo dalam kurun
waktu 1 jam Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana BBLR menggunakan
program STABLE adalah20
a Sugar and Safe Care
Merupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus
Target gula darah gula darah untuk neonatus adalah 50-110 mgdl
Pada awal kehidupan kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah
pemotongan tali pusat Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan
17
nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di
perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak
Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu
1) Cadangan glikogen terbatas
2) Hiperinsulinemia
3) Peningkatan penggunaan glukosa
b Temperature
Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika
suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu
antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan
hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat
bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak
berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang
mempunyai risiko hipotermia adalah
1) BBLR
2) Bayi sakit berat
3) Bayi dengan resusitasi lama
4) Bayi dengan kelainan congenital
Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh
darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan
tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme
dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan
meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian
suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu
juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut
18
berperan pada hipotermi
c Airway
Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang
mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat
resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi
alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas
dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan
pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu
penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan
Skor Downe
Tabel 1 Skor Downe20
0 1 2
Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit
Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat
Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak
sianosis dengan O2
Sianosis (+)
dengan O2
Udara masuk (+)Udara masuk
berkurang
Tidak ada udara
masuk
Merintih Tidak merintihTerdengar melalui
stetoskop
Terdengar tanpa
menggunakan
peralatan
Interpretasi skor Downe
1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan
2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang
3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat
Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan
19
adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan
sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive
airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat
penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk
membantu pasien bernapas
d Blood Pressure
Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ
Ada tiga jenis syok yaitu
1) Hipovolemi
2) Kardiogenik
3) Septik
Penyebab tersering pada neonatus adalah
1) Kehilangan darah saat intrauterin
2) Kehilangan darah saat lahir
3) Dehidrasi
Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok
Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah
menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung
usia gestasi
e Laboratorium Works
Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang
dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus
Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan
laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu
20
dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis
Faktor risiko tersering adalah
1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam
2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis
3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare
suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan
riwayat gawat janin
Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan
antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk
f Emotional Support
Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap
bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila
kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat
bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri
dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu
(ASI) kepada bayi
Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan
metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan
melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga
lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur
suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik
lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang
21
durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat
bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan
anak2122
PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324
a PMK intermiten
Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan
intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin
memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak
diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu
mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di
inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara
terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK
intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK
kontinu
b PMK kontinu
Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi
harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan
untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan
persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun
pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan
melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya
sehingga meningkatkan asupan ASI
Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu
kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen
22
nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu
dini2122
Gambar 4 Kangaroo Position22
IX KONTROL DAN PENCEGAHAN
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah
memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang
terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera
dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga
pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25
X PROGNOSIS
Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya
23
berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan
neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat
perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya
lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang
jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang
intensif2613
DAFTAR PUSTAKA
1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan
Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39
2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005
3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The
Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012
4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They
Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of
Perinatology 2005 2572-81
5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J
FamPrac201362(4)1-8
24
6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara
Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang
Universitas Diponegoro 2013
7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation
Dan Med2014 61(4)1-4
8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014
December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom
9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17
Jakarta Widya Medika 2002
10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last
modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from
httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems
overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509
11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA
editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company
1986 used with permission
12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis
Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004
13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of
14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63
14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu
Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002
H771-784
15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi
Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012
25
16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available
from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp
17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]
Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc
18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely
Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with
permission of the CV Mosby Company
19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality
From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP
2011127(293)293-9
20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick
Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006
21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003
22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008
23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I
Pediatric200845(1)17-23
24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization
GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003
25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan
Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan 2009 12127-132
26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA
Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational
Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09
26
3 Keadaan sosial ekonomi
Kejadian tertinggi adalah pada golongan sosial ekonomi yang rendah
Hal ini disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang baik dan
pengawasan antenatal yang kurang
Faktor Anak78
1 Kehamilan Ganda
Pada kehamilan ganda suplai darah ke janin harus terbagi dua atau
lebih untuk masing-masing janin sehingga suplai nutrisi berkurang
2 Volume Amnion
Oligohidramnion berhubungan dengan retardasi pertumbuhan
intrauterin Hal ini menjadi paling nyata sesudah kehamilan 20
minggu ketika urinasi janin menjadi sumber utama cairan amnion
IV KLASIFIKASI
Klasifikasi BBLR yaitu9
a Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) berat lahir 1500-2499 gram
b Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR) berat lahir 1000-1499
gram
c Bayi Berat Lahir Amat Sangat Rendah (BBLASR) berat lahir lt 1000
gram
Saat lahir ada tiga parameter antropometrik yang penting untuk diukur yaitu berat
lahir panjang badan dan lingkar kepala Kemudian dimasukkan dalam kurva Lubchenco
untuk melihat apakah usia gestasi bayi dengan berat lahir berada dalam batas normal atau
tidak10
4
Pada kongres European Perinatal Medicine II di London (1970) dibuat
keseragaman definisi yaitu sebagai berikut1
A Bayi Kurang Bulan Bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu
B Bayi Cukup Bulan Bayi dengan masa kehamilan mulai 37 minggu sampai 42 minggu
C Bayi Lebih Bulan Bayi dengan masa kehamilan lebih dari 42 minggu
Gambar 1 Kurva Lubchenco11
Titik A menandakan bahwa bayi kurang bulan tetapi berat badan sesuai dengan
masa kehamilan Sedangkan titik B menunjukkan bahwa bayi cukup bulan tapi kecil
untuk masa kehamilan11
5
Interpretasi berat badan menurut usia kehamilan berdasarkan kurva Lubchenco dapat
digolongkan sebagai berikut 12
1) Kecil Masa Kehamilan (KMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat badan
dibawah persentil ke-10 kurva pertumbuhan janin
2) Sesuai Masa Kehamilan (SMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat
badan diantara persentil ke-10 dan ke-90 kurva pertumbuhan janin
3) Besar Masa Kehamilan (BMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat badan
diatas persentil ke-90 pada kurva pertumbuhan janin
6
Terdapat dua jenis KMK yaitu
1) Simetris
Janin yang menderita distres yang lama di mana gangguan
pertumbuhan terjadi berminggu-minggu sampai berbulan-
bulan sebelum bayi lahir sehingga berat panjang lingkar
kepala dalam proporsi yang seimbang Akan tetapi
keseluruhannya masih di bawah usia gestasi yang sebenar
Bayi tidak menunjukkan adanya wasted oleh karena
retardasi pada janin terjadi sebelum terbentuknya jaringan
lemak
2) Asimetris
Terjadi akibat distres sub-akut Gangguan terjadi beberapa
minggu sampai beberapa hari sebelum janin lahir Pada
keadaan ini lingkar kepala dan panjang janin normal akan
tetapi berat lahir tidak sesuai dengan masa gestasi Bayi
tampak wasted dengan tanda-tanda sedikitnya jaringan
lemak di bawah kulit Kulit tampak keriput dan mudah
diangkat bayi kelihatan sangat kurus
7
Perbandingan IUGR Tipe Simetrik dan Asimetrik
KARAKTERISTIK IUGR SIMETRIS IUGR ASIMETRIS
Penyebab Intrinsik atau ekstrinsik
genetic teratogenik infeksi
intrauterine
Hanya ekstrinsik Insufisiensi
plasenta kronik
Frekuensi 20-30 70-80
Mulai Diawal kehamilan BIasanya trimester ke-3
Ponderal indeks Normal Meningkat
Bagian organ terganggu Sering mikrosefalus IUGR
simetris mempengaruhi semua
system organ secara seimbang
Kingkar perut kecil kelaian
panjang tulang paha umumnya
terpengaruhi belakangan
lingkar kepala dan diameter
biparietal juga berkurang Berat
lahir panjang lahir timushati
jantung otak Rasio otak
dengan liver 61(kepala lebih
bersar dari perut)
Efek terhadap jumlah sel Berkurang Berkurang
Ukuran sel Normal Subnormal (kecil)
Pertumbuhan plasenta Biasanya kecil Subnormal
8
V PATOFISIOLOGI
Patofisiologi terjadinya BBLR bergantung terhadap faktor-faktor yang berkaitan
dengan prematuritas danIntra Uterine Growth Retardation(IUGR) Sangat susah untuk
memisahkan secara tegas antara faktor-faktor yang berkaitan dengan prematur dan faktor-
faktor yang berkaitan dengan IUGR dan menyebabkan terjadinya BBLR14
Kelahiran prematur dari BBLR yang sesuai masa kehamilan dihubungkan dengan
kondisi medis yang berhubungan dengan ketidakmampuan uterus untuk mempertahankan
janin tindakan-tindakan selama masa kehamilan pecah ketuban prematur atau solusio
plasenta prematur atau rangsangan-rangsangan yang tidak dapat dijelaskan yang dapat
menimbulkan kontraksi uterus sebelum waktunya14
Infeksi bakteri (Listeria monocytogenes Streptococcus grup B Ureaplasma
urealyticum Mycoplasma hominis Trichomanas vaginalis Gardnerella vaginalis
Bacteroides spp) baik yang menimbulkan gejala klinis atau asimtomatik pada cairan
amnion dan membrannya (korioamnionitis) dapat menyebabkan kelahiran prematur
Produk bakteri dapat menginduksi kontraksi uterus prematur atau respon inflamasi lokal
yang dapat menyebabkan ruptur membran14
VI DIAGNOSIS
a Anamnesis1
Pada anamnesis sering dijumpai adanya riwayat abortus partus prematur lahir
9
mati pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan pergerakan janin
yang pertama terjadi lebih lambat pertambahan berat badan ibu sangat lambat
sering dijumpai kehamilan dengan oligohidramnion hiperemesis gravidarum
dan perdarahan antepartum
b Pemeriksaan fisik15
Pemeriksaan fisik pada bayi BBLR antara lain
1) Berat badan lt2500 gram
2) Pemeriksaan skor Ballard
Penilaiaan menurut Ballard adalah dengan menggabungkan hasil
penilaian maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik Kriteria
pemeriksaan maturitas neuromuskuler diberi skor demikian pula
kriteria pemeriksaan maturitas fisik Jumlah skor pemeriksaan
maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik digabungkan
kemudian dengan menggunakan tabel nilai kematangan dicari masa
gestasinya
Cara menilai aktivitas neuromuskular1617
o Posture dinilai bila bayi dalam posisi telentang dan
tenang
o Square window tangan bayi difleksikan di antara ibu
jari dan telunjuk pemeriksa lalu diukur sudut antara
hypothenar emirence dengan forearm
o Arm recoillakukan fleksi lengan bawah selama 5 detik
kemudian lengan tersebut dilepas Nilailah derajat
kembalinya ke posisi fleksi
o Popliteal angle bayi tidur terlentang paha dipegang
10
sedemikian rupa sehingga berada dalam knee-chest
position Setelah itu dilakukan ekstensi tungkai bawah
ukurlah sudut di bawah lutut tersebut
o Scarf sign posisi terlentang peganglah salah satu
lengan bayi dan usahakan tangan tersebut mencapai
leher posterior dari bahu sisi lainnya Angkat dan
geserlah siku bayi di atas dadanya dan lihat sampai di
mana siku tersebut dapat digeser Makin muda bayi
makin mudah menggeser sikunya melewati garis tengah
kesisi lain
o Heel to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke
telinga dari sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak
mencapai telinga dan ekstensi lutut
Gambar 2 Maturitas Neuromuskular (Skor Ballard)18
11
Gambar 3Maturitas Fisik (Skor Ballard)18
Setelah didapatkan jumlah skor dari pemeriksaan neuromuskuler
dan maturasi fisik maka kedua skor itu dijumlahkan Hasil
penjumlahan tersebut dicocokkan dengan tabel nilai kematangan
(di samping kanan) sehingga didapatkan usia kehamilan dalam
minggu1617
12
VII KOMPLIKASI
Pada BBLR dengan kelahiran prematur terdapat berbagai macam komplikasi yang
dapat terjadi yaitu
a Respirasi 5
1) Respiratoty Distress Syndrome (RDS)
Masalah pernapasan ini biasa terjadi pada bayi yang lahir
sebelum minggu ke-34 kehamilan Bayi dengan RDS
mengalami kekurangan protein yang disebut surfaktan yang
berfungsi untuk menjaga kantung udara kecil di paru-paru
2) Meconium Aspiration Syndrome (MAS)
MAS adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kulit
yang berwarna kebiruan dan kesulitan bernafas ketika bayi baru
13
lahir karena menghisap mekonium sebelum sewaktu atau
setelah proses persalinan Mekonium adalah istilah yang biasa
digunakan untuk menyebutkan feses yang dikeluarkan bayi
sebelum menelan air susu ibu
3) Asfiksia Neonatorum
Asfiksia neonatorum adalah keadaan gawat bayi baru lahir
yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur sehingga dapat
menurunkan oksigen dan makin meningkatkan karbon dioksida
yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut
DD RDS MAS ASFIKSIA
TANDA
DAN
GEJAL
A
a Distress pernapasan
b Takipneu laju napas
gt60xm
c Sianosis
d Retraksicekungan pada
sternum dan costa pada
saat inspirasi
e Grunting suara merintih
saat ekspirasi
f Cairan ketuban
berwarna kehijauan
g Kulit bayi tampak
kehijauan
h Ketika lahir bayi
tampak lemaslemah
i Takipneu
j Tanda post
maturitas(berat badan
kurang kulit
mengelupas)
k DJ gt 100xm atau
kurang dari100xm tdk
teratur
l Tonus otot menurun
karna kekurangan
oksigen pada otakotot
dan organ lain
m Depresi pernapasan
karna otak kekurangan
oksigen
n Takipneu
o Sianosis
p pucat
b Kranial5
14
1) Perdarahan intrakranial
Pendarahan intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang
tengkorak Perdarahan bisa terjadi di dalam otak atau di
sekeliling otak
c Kardiovaskular19
1) Patent Ductus Arteriosus (PDA)
PDA adalah masalah jantung yang sering terjadi pada bayi
prematur Sebelum lahir arteri besar yang disebut duktus
arteriosus memungkinkan darah tidak mengaliri paru-paru bayi
Duktus ini biasanya menutup setelah lahir sehingga darah dapat
mengalir ke paru-paru dan mengambil oksigen Ketika duktus
tidak menutup dengan benar dapat menyebabkan gagal
jantung
d Hematologi 5
1) Hiperbilirubinemia
Terjadi perubahan warna kuning pada kulit membran mukosa
sklera dan organ lain yang disebabkan oleh peningkatan kadar
bilirubin di dalam darah Pada bayi dengan BBLR yang lahir
prematur organ-organ belum berkembang sempurna termasuk
hepar di mana merupakan tempat metabolisme bilirubin
Akibatnya konjugasi dan eliminasi bilirubin menjadi terganggu
sehingga banyak bilirubin beredar dalam darah
2) Infeksi Neonatorum atau Sepsis
Adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi
pada bulan pertama kehidupan yang menyebar ke seluruh tubuh
15
bayi baru lahir Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan
oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah
yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik
e Gastrointestinal 5
1) Necrotizing Enterocolitis (NEC)
NEC adalah masalah usus yang berbahaya biasanya terjadi dua
sampai tiga minggu setelah lahir Hal ini dapat menyebabkan
kesulitan makan komplikasi perut bengkak dan lainnya
f Mata 5
1) Retinopathy of Prematurity (ROP)
ROP adalah pertumbuhan abnormal dari pembuluh darah di
mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan Hal ini
terjadi terutama pada bayi yang lahir sebelum 32 minggu
kehamilan
g Metabolisme tubuh 5
1) Hipotermi
Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah
normal Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 365deg -
375deg Celsius Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang
disebabkan oleh pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum
berfungsi dengan sempurna Permukaan tubuh bayi relatif lebih
luas dan tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan
menyimpan panas menyebabkan bayi hipotermi
2) Hipoglikemik
Hipoglikemi adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa
16
darah kurang dari 45 mgdl Hipoglikemi sering terjadi pada
BBLR karena cadangan glukosa rendah Pada ibu diabetes
melitus (DM) terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada
janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin Saat
lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa
berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi sehingga
terjadi hipoglikemi
VIII PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan untuk BBLR mencakup berbagai aspek untuk mempertahankan
kondisi stabil Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tatalaksana bayi
baru lahir yang sakit mulai pasca resusitasi Program ini berisi standar tahapan stabilisasi
pasca resusitasi untuk memperbaiki kestabilan keamanan dan luaran bayi Program
STABLE mengupayakan kondisi bayi menjadi ldquowarm pink sweetrdquo dalam kurun
waktu 1 jam Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana BBLR menggunakan
program STABLE adalah20
a Sugar and Safe Care
Merupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus
Target gula darah gula darah untuk neonatus adalah 50-110 mgdl
Pada awal kehidupan kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah
pemotongan tali pusat Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan
17
nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di
perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak
Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu
1) Cadangan glikogen terbatas
2) Hiperinsulinemia
3) Peningkatan penggunaan glukosa
b Temperature
Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika
suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu
antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan
hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat
bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak
berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang
mempunyai risiko hipotermia adalah
1) BBLR
2) Bayi sakit berat
3) Bayi dengan resusitasi lama
4) Bayi dengan kelainan congenital
Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh
darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan
tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme
dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan
meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian
suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu
juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut
18
berperan pada hipotermi
c Airway
Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang
mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat
resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi
alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas
dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan
pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu
penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan
Skor Downe
Tabel 1 Skor Downe20
0 1 2
Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit
Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat
Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak
sianosis dengan O2
Sianosis (+)
dengan O2
Udara masuk (+)Udara masuk
berkurang
Tidak ada udara
masuk
Merintih Tidak merintihTerdengar melalui
stetoskop
Terdengar tanpa
menggunakan
peralatan
Interpretasi skor Downe
1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan
2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang
3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat
Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan
19
adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan
sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive
airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat
penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk
membantu pasien bernapas
d Blood Pressure
Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ
Ada tiga jenis syok yaitu
1) Hipovolemi
2) Kardiogenik
3) Septik
Penyebab tersering pada neonatus adalah
1) Kehilangan darah saat intrauterin
2) Kehilangan darah saat lahir
3) Dehidrasi
Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok
Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah
menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung
usia gestasi
e Laboratorium Works
Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang
dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus
Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan
laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu
20
dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis
Faktor risiko tersering adalah
1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam
2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis
3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare
suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan
riwayat gawat janin
Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan
antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk
f Emotional Support
Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap
bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila
kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat
bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri
dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu
(ASI) kepada bayi
Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan
metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan
melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga
lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur
suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik
lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang
21
durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat
bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan
anak2122
PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324
a PMK intermiten
Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan
intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin
memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak
diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu
mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di
inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara
terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK
intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK
kontinu
b PMK kontinu
Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi
harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan
untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan
persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun
pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan
melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya
sehingga meningkatkan asupan ASI
Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu
kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen
22
nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu
dini2122
Gambar 4 Kangaroo Position22
IX KONTROL DAN PENCEGAHAN
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah
memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang
terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera
dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga
pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25
X PROGNOSIS
Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya
23
berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan
neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat
perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya
lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang
jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang
intensif2613
DAFTAR PUSTAKA
1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan
Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39
2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005
3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The
Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012
4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They
Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of
Perinatology 2005 2572-81
5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J
FamPrac201362(4)1-8
24
6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara
Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang
Universitas Diponegoro 2013
7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation
Dan Med2014 61(4)1-4
8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014
December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom
9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17
Jakarta Widya Medika 2002
10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last
modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from
httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems
overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509
11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA
editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company
1986 used with permission
12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis
Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004
13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of
14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63
14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu
Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002
H771-784
15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi
Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012
25
16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available
from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp
17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]
Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc
18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely
Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with
permission of the CV Mosby Company
19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality
From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP
2011127(293)293-9
20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick
Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006
21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003
22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008
23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I
Pediatric200845(1)17-23
24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization
GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003
25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan
Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan 2009 12127-132
26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA
Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational
Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09
26
Pada kongres European Perinatal Medicine II di London (1970) dibuat
keseragaman definisi yaitu sebagai berikut1
A Bayi Kurang Bulan Bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu
B Bayi Cukup Bulan Bayi dengan masa kehamilan mulai 37 minggu sampai 42 minggu
C Bayi Lebih Bulan Bayi dengan masa kehamilan lebih dari 42 minggu
Gambar 1 Kurva Lubchenco11
Titik A menandakan bahwa bayi kurang bulan tetapi berat badan sesuai dengan
masa kehamilan Sedangkan titik B menunjukkan bahwa bayi cukup bulan tapi kecil
untuk masa kehamilan11
5
Interpretasi berat badan menurut usia kehamilan berdasarkan kurva Lubchenco dapat
digolongkan sebagai berikut 12
1) Kecil Masa Kehamilan (KMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat badan
dibawah persentil ke-10 kurva pertumbuhan janin
2) Sesuai Masa Kehamilan (SMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat
badan diantara persentil ke-10 dan ke-90 kurva pertumbuhan janin
3) Besar Masa Kehamilan (BMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat badan
diatas persentil ke-90 pada kurva pertumbuhan janin
6
Terdapat dua jenis KMK yaitu
1) Simetris
Janin yang menderita distres yang lama di mana gangguan
pertumbuhan terjadi berminggu-minggu sampai berbulan-
bulan sebelum bayi lahir sehingga berat panjang lingkar
kepala dalam proporsi yang seimbang Akan tetapi
keseluruhannya masih di bawah usia gestasi yang sebenar
Bayi tidak menunjukkan adanya wasted oleh karena
retardasi pada janin terjadi sebelum terbentuknya jaringan
lemak
2) Asimetris
Terjadi akibat distres sub-akut Gangguan terjadi beberapa
minggu sampai beberapa hari sebelum janin lahir Pada
keadaan ini lingkar kepala dan panjang janin normal akan
tetapi berat lahir tidak sesuai dengan masa gestasi Bayi
tampak wasted dengan tanda-tanda sedikitnya jaringan
lemak di bawah kulit Kulit tampak keriput dan mudah
diangkat bayi kelihatan sangat kurus
7
Perbandingan IUGR Tipe Simetrik dan Asimetrik
KARAKTERISTIK IUGR SIMETRIS IUGR ASIMETRIS
Penyebab Intrinsik atau ekstrinsik
genetic teratogenik infeksi
intrauterine
Hanya ekstrinsik Insufisiensi
plasenta kronik
Frekuensi 20-30 70-80
Mulai Diawal kehamilan BIasanya trimester ke-3
Ponderal indeks Normal Meningkat
Bagian organ terganggu Sering mikrosefalus IUGR
simetris mempengaruhi semua
system organ secara seimbang
Kingkar perut kecil kelaian
panjang tulang paha umumnya
terpengaruhi belakangan
lingkar kepala dan diameter
biparietal juga berkurang Berat
lahir panjang lahir timushati
jantung otak Rasio otak
dengan liver 61(kepala lebih
bersar dari perut)
Efek terhadap jumlah sel Berkurang Berkurang
Ukuran sel Normal Subnormal (kecil)
Pertumbuhan plasenta Biasanya kecil Subnormal
8
V PATOFISIOLOGI
Patofisiologi terjadinya BBLR bergantung terhadap faktor-faktor yang berkaitan
dengan prematuritas danIntra Uterine Growth Retardation(IUGR) Sangat susah untuk
memisahkan secara tegas antara faktor-faktor yang berkaitan dengan prematur dan faktor-
faktor yang berkaitan dengan IUGR dan menyebabkan terjadinya BBLR14
Kelahiran prematur dari BBLR yang sesuai masa kehamilan dihubungkan dengan
kondisi medis yang berhubungan dengan ketidakmampuan uterus untuk mempertahankan
janin tindakan-tindakan selama masa kehamilan pecah ketuban prematur atau solusio
plasenta prematur atau rangsangan-rangsangan yang tidak dapat dijelaskan yang dapat
menimbulkan kontraksi uterus sebelum waktunya14
Infeksi bakteri (Listeria monocytogenes Streptococcus grup B Ureaplasma
urealyticum Mycoplasma hominis Trichomanas vaginalis Gardnerella vaginalis
Bacteroides spp) baik yang menimbulkan gejala klinis atau asimtomatik pada cairan
amnion dan membrannya (korioamnionitis) dapat menyebabkan kelahiran prematur
Produk bakteri dapat menginduksi kontraksi uterus prematur atau respon inflamasi lokal
yang dapat menyebabkan ruptur membran14
VI DIAGNOSIS
a Anamnesis1
Pada anamnesis sering dijumpai adanya riwayat abortus partus prematur lahir
9
mati pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan pergerakan janin
yang pertama terjadi lebih lambat pertambahan berat badan ibu sangat lambat
sering dijumpai kehamilan dengan oligohidramnion hiperemesis gravidarum
dan perdarahan antepartum
b Pemeriksaan fisik15
Pemeriksaan fisik pada bayi BBLR antara lain
1) Berat badan lt2500 gram
2) Pemeriksaan skor Ballard
Penilaiaan menurut Ballard adalah dengan menggabungkan hasil
penilaian maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik Kriteria
pemeriksaan maturitas neuromuskuler diberi skor demikian pula
kriteria pemeriksaan maturitas fisik Jumlah skor pemeriksaan
maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik digabungkan
kemudian dengan menggunakan tabel nilai kematangan dicari masa
gestasinya
Cara menilai aktivitas neuromuskular1617
o Posture dinilai bila bayi dalam posisi telentang dan
tenang
o Square window tangan bayi difleksikan di antara ibu
jari dan telunjuk pemeriksa lalu diukur sudut antara
hypothenar emirence dengan forearm
o Arm recoillakukan fleksi lengan bawah selama 5 detik
kemudian lengan tersebut dilepas Nilailah derajat
kembalinya ke posisi fleksi
o Popliteal angle bayi tidur terlentang paha dipegang
10
sedemikian rupa sehingga berada dalam knee-chest
position Setelah itu dilakukan ekstensi tungkai bawah
ukurlah sudut di bawah lutut tersebut
o Scarf sign posisi terlentang peganglah salah satu
lengan bayi dan usahakan tangan tersebut mencapai
leher posterior dari bahu sisi lainnya Angkat dan
geserlah siku bayi di atas dadanya dan lihat sampai di
mana siku tersebut dapat digeser Makin muda bayi
makin mudah menggeser sikunya melewati garis tengah
kesisi lain
o Heel to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke
telinga dari sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak
mencapai telinga dan ekstensi lutut
Gambar 2 Maturitas Neuromuskular (Skor Ballard)18
11
Gambar 3Maturitas Fisik (Skor Ballard)18
Setelah didapatkan jumlah skor dari pemeriksaan neuromuskuler
dan maturasi fisik maka kedua skor itu dijumlahkan Hasil
penjumlahan tersebut dicocokkan dengan tabel nilai kematangan
(di samping kanan) sehingga didapatkan usia kehamilan dalam
minggu1617
12
VII KOMPLIKASI
Pada BBLR dengan kelahiran prematur terdapat berbagai macam komplikasi yang
dapat terjadi yaitu
a Respirasi 5
1) Respiratoty Distress Syndrome (RDS)
Masalah pernapasan ini biasa terjadi pada bayi yang lahir
sebelum minggu ke-34 kehamilan Bayi dengan RDS
mengalami kekurangan protein yang disebut surfaktan yang
berfungsi untuk menjaga kantung udara kecil di paru-paru
2) Meconium Aspiration Syndrome (MAS)
MAS adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kulit
yang berwarna kebiruan dan kesulitan bernafas ketika bayi baru
13
lahir karena menghisap mekonium sebelum sewaktu atau
setelah proses persalinan Mekonium adalah istilah yang biasa
digunakan untuk menyebutkan feses yang dikeluarkan bayi
sebelum menelan air susu ibu
3) Asfiksia Neonatorum
Asfiksia neonatorum adalah keadaan gawat bayi baru lahir
yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur sehingga dapat
menurunkan oksigen dan makin meningkatkan karbon dioksida
yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut
DD RDS MAS ASFIKSIA
TANDA
DAN
GEJAL
A
a Distress pernapasan
b Takipneu laju napas
gt60xm
c Sianosis
d Retraksicekungan pada
sternum dan costa pada
saat inspirasi
e Grunting suara merintih
saat ekspirasi
f Cairan ketuban
berwarna kehijauan
g Kulit bayi tampak
kehijauan
h Ketika lahir bayi
tampak lemaslemah
i Takipneu
j Tanda post
maturitas(berat badan
kurang kulit
mengelupas)
k DJ gt 100xm atau
kurang dari100xm tdk
teratur
l Tonus otot menurun
karna kekurangan
oksigen pada otakotot
dan organ lain
m Depresi pernapasan
karna otak kekurangan
oksigen
n Takipneu
o Sianosis
p pucat
b Kranial5
14
1) Perdarahan intrakranial
Pendarahan intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang
tengkorak Perdarahan bisa terjadi di dalam otak atau di
sekeliling otak
c Kardiovaskular19
1) Patent Ductus Arteriosus (PDA)
PDA adalah masalah jantung yang sering terjadi pada bayi
prematur Sebelum lahir arteri besar yang disebut duktus
arteriosus memungkinkan darah tidak mengaliri paru-paru bayi
Duktus ini biasanya menutup setelah lahir sehingga darah dapat
mengalir ke paru-paru dan mengambil oksigen Ketika duktus
tidak menutup dengan benar dapat menyebabkan gagal
jantung
d Hematologi 5
1) Hiperbilirubinemia
Terjadi perubahan warna kuning pada kulit membran mukosa
sklera dan organ lain yang disebabkan oleh peningkatan kadar
bilirubin di dalam darah Pada bayi dengan BBLR yang lahir
prematur organ-organ belum berkembang sempurna termasuk
hepar di mana merupakan tempat metabolisme bilirubin
Akibatnya konjugasi dan eliminasi bilirubin menjadi terganggu
sehingga banyak bilirubin beredar dalam darah
2) Infeksi Neonatorum atau Sepsis
Adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi
pada bulan pertama kehidupan yang menyebar ke seluruh tubuh
15
bayi baru lahir Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan
oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah
yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik
e Gastrointestinal 5
1) Necrotizing Enterocolitis (NEC)
NEC adalah masalah usus yang berbahaya biasanya terjadi dua
sampai tiga minggu setelah lahir Hal ini dapat menyebabkan
kesulitan makan komplikasi perut bengkak dan lainnya
f Mata 5
1) Retinopathy of Prematurity (ROP)
ROP adalah pertumbuhan abnormal dari pembuluh darah di
mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan Hal ini
terjadi terutama pada bayi yang lahir sebelum 32 minggu
kehamilan
g Metabolisme tubuh 5
1) Hipotermi
Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah
normal Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 365deg -
375deg Celsius Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang
disebabkan oleh pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum
berfungsi dengan sempurna Permukaan tubuh bayi relatif lebih
luas dan tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan
menyimpan panas menyebabkan bayi hipotermi
2) Hipoglikemik
Hipoglikemi adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa
16
darah kurang dari 45 mgdl Hipoglikemi sering terjadi pada
BBLR karena cadangan glukosa rendah Pada ibu diabetes
melitus (DM) terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada
janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin Saat
lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa
berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi sehingga
terjadi hipoglikemi
VIII PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan untuk BBLR mencakup berbagai aspek untuk mempertahankan
kondisi stabil Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tatalaksana bayi
baru lahir yang sakit mulai pasca resusitasi Program ini berisi standar tahapan stabilisasi
pasca resusitasi untuk memperbaiki kestabilan keamanan dan luaran bayi Program
STABLE mengupayakan kondisi bayi menjadi ldquowarm pink sweetrdquo dalam kurun
waktu 1 jam Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana BBLR menggunakan
program STABLE adalah20
a Sugar and Safe Care
Merupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus
Target gula darah gula darah untuk neonatus adalah 50-110 mgdl
Pada awal kehidupan kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah
pemotongan tali pusat Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan
17
nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di
perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak
Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu
1) Cadangan glikogen terbatas
2) Hiperinsulinemia
3) Peningkatan penggunaan glukosa
b Temperature
Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika
suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu
antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan
hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat
bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak
berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang
mempunyai risiko hipotermia adalah
1) BBLR
2) Bayi sakit berat
3) Bayi dengan resusitasi lama
4) Bayi dengan kelainan congenital
Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh
darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan
tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme
dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan
meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian
suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu
juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut
18
berperan pada hipotermi
c Airway
Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang
mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat
resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi
alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas
dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan
pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu
penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan
Skor Downe
Tabel 1 Skor Downe20
0 1 2
Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit
Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat
Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak
sianosis dengan O2
Sianosis (+)
dengan O2
Udara masuk (+)Udara masuk
berkurang
Tidak ada udara
masuk
Merintih Tidak merintihTerdengar melalui
stetoskop
Terdengar tanpa
menggunakan
peralatan
Interpretasi skor Downe
1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan
2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang
3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat
Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan
19
adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan
sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive
airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat
penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk
membantu pasien bernapas
d Blood Pressure
Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ
Ada tiga jenis syok yaitu
1) Hipovolemi
2) Kardiogenik
3) Septik
Penyebab tersering pada neonatus adalah
1) Kehilangan darah saat intrauterin
2) Kehilangan darah saat lahir
3) Dehidrasi
Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok
Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah
menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung
usia gestasi
e Laboratorium Works
Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang
dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus
Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan
laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu
20
dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis
Faktor risiko tersering adalah
1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam
2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis
3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare
suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan
riwayat gawat janin
Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan
antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk
f Emotional Support
Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap
bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila
kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat
bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri
dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu
(ASI) kepada bayi
Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan
metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan
melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga
lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur
suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik
lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang
21
durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat
bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan
anak2122
PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324
a PMK intermiten
Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan
intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin
memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak
diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu
mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di
inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara
terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK
intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK
kontinu
b PMK kontinu
Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi
harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan
untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan
persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun
pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan
melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya
sehingga meningkatkan asupan ASI
Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu
kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen
22
nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu
dini2122
Gambar 4 Kangaroo Position22
IX KONTROL DAN PENCEGAHAN
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah
memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang
terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera
dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga
pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25
X PROGNOSIS
Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya
23
berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan
neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat
perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya
lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang
jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang
intensif2613
DAFTAR PUSTAKA
1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan
Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39
2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005
3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The
Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012
4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They
Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of
Perinatology 2005 2572-81
5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J
FamPrac201362(4)1-8
24
6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara
Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang
Universitas Diponegoro 2013
7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation
Dan Med2014 61(4)1-4
8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014
December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom
9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17
Jakarta Widya Medika 2002
10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last
modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from
httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems
overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509
11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA
editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company
1986 used with permission
12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis
Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004
13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of
14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63
14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu
Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002
H771-784
15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi
Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012
25
16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available
from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp
17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]
Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc
18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely
Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with
permission of the CV Mosby Company
19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality
From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP
2011127(293)293-9
20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick
Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006
21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003
22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008
23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I
Pediatric200845(1)17-23
24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization
GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003
25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan
Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan 2009 12127-132
26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA
Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational
Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09
26
Interpretasi berat badan menurut usia kehamilan berdasarkan kurva Lubchenco dapat
digolongkan sebagai berikut 12
1) Kecil Masa Kehamilan (KMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat badan
dibawah persentil ke-10 kurva pertumbuhan janin
2) Sesuai Masa Kehamilan (SMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat
badan diantara persentil ke-10 dan ke-90 kurva pertumbuhan janin
3) Besar Masa Kehamilan (BMK) yaitu jika bayi lahir dengan berat badan
diatas persentil ke-90 pada kurva pertumbuhan janin
6
Terdapat dua jenis KMK yaitu
1) Simetris
Janin yang menderita distres yang lama di mana gangguan
pertumbuhan terjadi berminggu-minggu sampai berbulan-
bulan sebelum bayi lahir sehingga berat panjang lingkar
kepala dalam proporsi yang seimbang Akan tetapi
keseluruhannya masih di bawah usia gestasi yang sebenar
Bayi tidak menunjukkan adanya wasted oleh karena
retardasi pada janin terjadi sebelum terbentuknya jaringan
lemak
2) Asimetris
Terjadi akibat distres sub-akut Gangguan terjadi beberapa
minggu sampai beberapa hari sebelum janin lahir Pada
keadaan ini lingkar kepala dan panjang janin normal akan
tetapi berat lahir tidak sesuai dengan masa gestasi Bayi
tampak wasted dengan tanda-tanda sedikitnya jaringan
lemak di bawah kulit Kulit tampak keriput dan mudah
diangkat bayi kelihatan sangat kurus
7
Perbandingan IUGR Tipe Simetrik dan Asimetrik
KARAKTERISTIK IUGR SIMETRIS IUGR ASIMETRIS
Penyebab Intrinsik atau ekstrinsik
genetic teratogenik infeksi
intrauterine
Hanya ekstrinsik Insufisiensi
plasenta kronik
Frekuensi 20-30 70-80
Mulai Diawal kehamilan BIasanya trimester ke-3
Ponderal indeks Normal Meningkat
Bagian organ terganggu Sering mikrosefalus IUGR
simetris mempengaruhi semua
system organ secara seimbang
Kingkar perut kecil kelaian
panjang tulang paha umumnya
terpengaruhi belakangan
lingkar kepala dan diameter
biparietal juga berkurang Berat
lahir panjang lahir timushati
jantung otak Rasio otak
dengan liver 61(kepala lebih
bersar dari perut)
Efek terhadap jumlah sel Berkurang Berkurang
Ukuran sel Normal Subnormal (kecil)
Pertumbuhan plasenta Biasanya kecil Subnormal
8
V PATOFISIOLOGI
Patofisiologi terjadinya BBLR bergantung terhadap faktor-faktor yang berkaitan
dengan prematuritas danIntra Uterine Growth Retardation(IUGR) Sangat susah untuk
memisahkan secara tegas antara faktor-faktor yang berkaitan dengan prematur dan faktor-
faktor yang berkaitan dengan IUGR dan menyebabkan terjadinya BBLR14
Kelahiran prematur dari BBLR yang sesuai masa kehamilan dihubungkan dengan
kondisi medis yang berhubungan dengan ketidakmampuan uterus untuk mempertahankan
janin tindakan-tindakan selama masa kehamilan pecah ketuban prematur atau solusio
plasenta prematur atau rangsangan-rangsangan yang tidak dapat dijelaskan yang dapat
menimbulkan kontraksi uterus sebelum waktunya14
Infeksi bakteri (Listeria monocytogenes Streptococcus grup B Ureaplasma
urealyticum Mycoplasma hominis Trichomanas vaginalis Gardnerella vaginalis
Bacteroides spp) baik yang menimbulkan gejala klinis atau asimtomatik pada cairan
amnion dan membrannya (korioamnionitis) dapat menyebabkan kelahiran prematur
Produk bakteri dapat menginduksi kontraksi uterus prematur atau respon inflamasi lokal
yang dapat menyebabkan ruptur membran14
VI DIAGNOSIS
a Anamnesis1
Pada anamnesis sering dijumpai adanya riwayat abortus partus prematur lahir
9
mati pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan pergerakan janin
yang pertama terjadi lebih lambat pertambahan berat badan ibu sangat lambat
sering dijumpai kehamilan dengan oligohidramnion hiperemesis gravidarum
dan perdarahan antepartum
b Pemeriksaan fisik15
Pemeriksaan fisik pada bayi BBLR antara lain
1) Berat badan lt2500 gram
2) Pemeriksaan skor Ballard
Penilaiaan menurut Ballard adalah dengan menggabungkan hasil
penilaian maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik Kriteria
pemeriksaan maturitas neuromuskuler diberi skor demikian pula
kriteria pemeriksaan maturitas fisik Jumlah skor pemeriksaan
maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik digabungkan
kemudian dengan menggunakan tabel nilai kematangan dicari masa
gestasinya
Cara menilai aktivitas neuromuskular1617
o Posture dinilai bila bayi dalam posisi telentang dan
tenang
o Square window tangan bayi difleksikan di antara ibu
jari dan telunjuk pemeriksa lalu diukur sudut antara
hypothenar emirence dengan forearm
o Arm recoillakukan fleksi lengan bawah selama 5 detik
kemudian lengan tersebut dilepas Nilailah derajat
kembalinya ke posisi fleksi
o Popliteal angle bayi tidur terlentang paha dipegang
10
sedemikian rupa sehingga berada dalam knee-chest
position Setelah itu dilakukan ekstensi tungkai bawah
ukurlah sudut di bawah lutut tersebut
o Scarf sign posisi terlentang peganglah salah satu
lengan bayi dan usahakan tangan tersebut mencapai
leher posterior dari bahu sisi lainnya Angkat dan
geserlah siku bayi di atas dadanya dan lihat sampai di
mana siku tersebut dapat digeser Makin muda bayi
makin mudah menggeser sikunya melewati garis tengah
kesisi lain
o Heel to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke
telinga dari sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak
mencapai telinga dan ekstensi lutut
Gambar 2 Maturitas Neuromuskular (Skor Ballard)18
11
Gambar 3Maturitas Fisik (Skor Ballard)18
Setelah didapatkan jumlah skor dari pemeriksaan neuromuskuler
dan maturasi fisik maka kedua skor itu dijumlahkan Hasil
penjumlahan tersebut dicocokkan dengan tabel nilai kematangan
(di samping kanan) sehingga didapatkan usia kehamilan dalam
minggu1617
12
VII KOMPLIKASI
Pada BBLR dengan kelahiran prematur terdapat berbagai macam komplikasi yang
dapat terjadi yaitu
a Respirasi 5
1) Respiratoty Distress Syndrome (RDS)
Masalah pernapasan ini biasa terjadi pada bayi yang lahir
sebelum minggu ke-34 kehamilan Bayi dengan RDS
mengalami kekurangan protein yang disebut surfaktan yang
berfungsi untuk menjaga kantung udara kecil di paru-paru
2) Meconium Aspiration Syndrome (MAS)
MAS adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kulit
yang berwarna kebiruan dan kesulitan bernafas ketika bayi baru
13
lahir karena menghisap mekonium sebelum sewaktu atau
setelah proses persalinan Mekonium adalah istilah yang biasa
digunakan untuk menyebutkan feses yang dikeluarkan bayi
sebelum menelan air susu ibu
3) Asfiksia Neonatorum
Asfiksia neonatorum adalah keadaan gawat bayi baru lahir
yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur sehingga dapat
menurunkan oksigen dan makin meningkatkan karbon dioksida
yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut
DD RDS MAS ASFIKSIA
TANDA
DAN
GEJAL
A
a Distress pernapasan
b Takipneu laju napas
gt60xm
c Sianosis
d Retraksicekungan pada
sternum dan costa pada
saat inspirasi
e Grunting suara merintih
saat ekspirasi
f Cairan ketuban
berwarna kehijauan
g Kulit bayi tampak
kehijauan
h Ketika lahir bayi
tampak lemaslemah
i Takipneu
j Tanda post
maturitas(berat badan
kurang kulit
mengelupas)
k DJ gt 100xm atau
kurang dari100xm tdk
teratur
l Tonus otot menurun
karna kekurangan
oksigen pada otakotot
dan organ lain
m Depresi pernapasan
karna otak kekurangan
oksigen
n Takipneu
o Sianosis
p pucat
b Kranial5
14
1) Perdarahan intrakranial
Pendarahan intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang
tengkorak Perdarahan bisa terjadi di dalam otak atau di
sekeliling otak
c Kardiovaskular19
1) Patent Ductus Arteriosus (PDA)
PDA adalah masalah jantung yang sering terjadi pada bayi
prematur Sebelum lahir arteri besar yang disebut duktus
arteriosus memungkinkan darah tidak mengaliri paru-paru bayi
Duktus ini biasanya menutup setelah lahir sehingga darah dapat
mengalir ke paru-paru dan mengambil oksigen Ketika duktus
tidak menutup dengan benar dapat menyebabkan gagal
jantung
d Hematologi 5
1) Hiperbilirubinemia
Terjadi perubahan warna kuning pada kulit membran mukosa
sklera dan organ lain yang disebabkan oleh peningkatan kadar
bilirubin di dalam darah Pada bayi dengan BBLR yang lahir
prematur organ-organ belum berkembang sempurna termasuk
hepar di mana merupakan tempat metabolisme bilirubin
Akibatnya konjugasi dan eliminasi bilirubin menjadi terganggu
sehingga banyak bilirubin beredar dalam darah
2) Infeksi Neonatorum atau Sepsis
Adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi
pada bulan pertama kehidupan yang menyebar ke seluruh tubuh
15
bayi baru lahir Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan
oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah
yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik
e Gastrointestinal 5
1) Necrotizing Enterocolitis (NEC)
NEC adalah masalah usus yang berbahaya biasanya terjadi dua
sampai tiga minggu setelah lahir Hal ini dapat menyebabkan
kesulitan makan komplikasi perut bengkak dan lainnya
f Mata 5
1) Retinopathy of Prematurity (ROP)
ROP adalah pertumbuhan abnormal dari pembuluh darah di
mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan Hal ini
terjadi terutama pada bayi yang lahir sebelum 32 minggu
kehamilan
g Metabolisme tubuh 5
1) Hipotermi
Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah
normal Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 365deg -
375deg Celsius Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang
disebabkan oleh pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum
berfungsi dengan sempurna Permukaan tubuh bayi relatif lebih
luas dan tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan
menyimpan panas menyebabkan bayi hipotermi
2) Hipoglikemik
Hipoglikemi adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa
16
darah kurang dari 45 mgdl Hipoglikemi sering terjadi pada
BBLR karena cadangan glukosa rendah Pada ibu diabetes
melitus (DM) terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada
janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin Saat
lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa
berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi sehingga
terjadi hipoglikemi
VIII PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan untuk BBLR mencakup berbagai aspek untuk mempertahankan
kondisi stabil Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tatalaksana bayi
baru lahir yang sakit mulai pasca resusitasi Program ini berisi standar tahapan stabilisasi
pasca resusitasi untuk memperbaiki kestabilan keamanan dan luaran bayi Program
STABLE mengupayakan kondisi bayi menjadi ldquowarm pink sweetrdquo dalam kurun
waktu 1 jam Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana BBLR menggunakan
program STABLE adalah20
a Sugar and Safe Care
Merupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus
Target gula darah gula darah untuk neonatus adalah 50-110 mgdl
Pada awal kehidupan kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah
pemotongan tali pusat Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan
17
nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di
perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak
Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu
1) Cadangan glikogen terbatas
2) Hiperinsulinemia
3) Peningkatan penggunaan glukosa
b Temperature
Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika
suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu
antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan
hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat
bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak
berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang
mempunyai risiko hipotermia adalah
1) BBLR
2) Bayi sakit berat
3) Bayi dengan resusitasi lama
4) Bayi dengan kelainan congenital
Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh
darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan
tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme
dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan
meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian
suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu
juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut
18
berperan pada hipotermi
c Airway
Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang
mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat
resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi
alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas
dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan
pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu
penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan
Skor Downe
Tabel 1 Skor Downe20
0 1 2
Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit
Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat
Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak
sianosis dengan O2
Sianosis (+)
dengan O2
Udara masuk (+)Udara masuk
berkurang
Tidak ada udara
masuk
Merintih Tidak merintihTerdengar melalui
stetoskop
Terdengar tanpa
menggunakan
peralatan
Interpretasi skor Downe
1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan
2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang
3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat
Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan
19
adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan
sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive
airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat
penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk
membantu pasien bernapas
d Blood Pressure
Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ
Ada tiga jenis syok yaitu
1) Hipovolemi
2) Kardiogenik
3) Septik
Penyebab tersering pada neonatus adalah
1) Kehilangan darah saat intrauterin
2) Kehilangan darah saat lahir
3) Dehidrasi
Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok
Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah
menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung
usia gestasi
e Laboratorium Works
Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang
dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus
Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan
laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu
20
dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis
Faktor risiko tersering adalah
1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam
2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis
3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare
suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan
riwayat gawat janin
Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan
antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk
f Emotional Support
Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap
bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila
kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat
bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri
dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu
(ASI) kepada bayi
Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan
metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan
melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga
lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur
suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik
lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang
21
durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat
bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan
anak2122
PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324
a PMK intermiten
Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan
intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin
memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak
diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu
mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di
inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara
terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK
intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK
kontinu
b PMK kontinu
Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi
harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan
untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan
persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun
pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan
melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya
sehingga meningkatkan asupan ASI
Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu
kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen
22
nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu
dini2122
Gambar 4 Kangaroo Position22
IX KONTROL DAN PENCEGAHAN
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah
memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang
terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera
dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga
pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25
X PROGNOSIS
Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya
23
berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan
neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat
perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya
lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang
jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang
intensif2613
DAFTAR PUSTAKA
1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan
Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39
2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005
3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The
Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012
4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They
Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of
Perinatology 2005 2572-81
5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J
FamPrac201362(4)1-8
24
6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara
Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang
Universitas Diponegoro 2013
7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation
Dan Med2014 61(4)1-4
8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014
December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom
9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17
Jakarta Widya Medika 2002
10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last
modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from
httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems
overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509
11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA
editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company
1986 used with permission
12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis
Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004
13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of
14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63
14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu
Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002
H771-784
15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi
Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012
25
16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available
from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp
17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]
Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc
18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely
Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with
permission of the CV Mosby Company
19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality
From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP
2011127(293)293-9
20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick
Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006
21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003
22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008
23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I
Pediatric200845(1)17-23
24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization
GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003
25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan
Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan 2009 12127-132
26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA
Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational
Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09
26
Terdapat dua jenis KMK yaitu
1) Simetris
Janin yang menderita distres yang lama di mana gangguan
pertumbuhan terjadi berminggu-minggu sampai berbulan-
bulan sebelum bayi lahir sehingga berat panjang lingkar
kepala dalam proporsi yang seimbang Akan tetapi
keseluruhannya masih di bawah usia gestasi yang sebenar
Bayi tidak menunjukkan adanya wasted oleh karena
retardasi pada janin terjadi sebelum terbentuknya jaringan
lemak
2) Asimetris
Terjadi akibat distres sub-akut Gangguan terjadi beberapa
minggu sampai beberapa hari sebelum janin lahir Pada
keadaan ini lingkar kepala dan panjang janin normal akan
tetapi berat lahir tidak sesuai dengan masa gestasi Bayi
tampak wasted dengan tanda-tanda sedikitnya jaringan
lemak di bawah kulit Kulit tampak keriput dan mudah
diangkat bayi kelihatan sangat kurus
7
Perbandingan IUGR Tipe Simetrik dan Asimetrik
KARAKTERISTIK IUGR SIMETRIS IUGR ASIMETRIS
Penyebab Intrinsik atau ekstrinsik
genetic teratogenik infeksi
intrauterine
Hanya ekstrinsik Insufisiensi
plasenta kronik
Frekuensi 20-30 70-80
Mulai Diawal kehamilan BIasanya trimester ke-3
Ponderal indeks Normal Meningkat
Bagian organ terganggu Sering mikrosefalus IUGR
simetris mempengaruhi semua
system organ secara seimbang
Kingkar perut kecil kelaian
panjang tulang paha umumnya
terpengaruhi belakangan
lingkar kepala dan diameter
biparietal juga berkurang Berat
lahir panjang lahir timushati
jantung otak Rasio otak
dengan liver 61(kepala lebih
bersar dari perut)
Efek terhadap jumlah sel Berkurang Berkurang
Ukuran sel Normal Subnormal (kecil)
Pertumbuhan plasenta Biasanya kecil Subnormal
8
V PATOFISIOLOGI
Patofisiologi terjadinya BBLR bergantung terhadap faktor-faktor yang berkaitan
dengan prematuritas danIntra Uterine Growth Retardation(IUGR) Sangat susah untuk
memisahkan secara tegas antara faktor-faktor yang berkaitan dengan prematur dan faktor-
faktor yang berkaitan dengan IUGR dan menyebabkan terjadinya BBLR14
Kelahiran prematur dari BBLR yang sesuai masa kehamilan dihubungkan dengan
kondisi medis yang berhubungan dengan ketidakmampuan uterus untuk mempertahankan
janin tindakan-tindakan selama masa kehamilan pecah ketuban prematur atau solusio
plasenta prematur atau rangsangan-rangsangan yang tidak dapat dijelaskan yang dapat
menimbulkan kontraksi uterus sebelum waktunya14
Infeksi bakteri (Listeria monocytogenes Streptococcus grup B Ureaplasma
urealyticum Mycoplasma hominis Trichomanas vaginalis Gardnerella vaginalis
Bacteroides spp) baik yang menimbulkan gejala klinis atau asimtomatik pada cairan
amnion dan membrannya (korioamnionitis) dapat menyebabkan kelahiran prematur
Produk bakteri dapat menginduksi kontraksi uterus prematur atau respon inflamasi lokal
yang dapat menyebabkan ruptur membran14
VI DIAGNOSIS
a Anamnesis1
Pada anamnesis sering dijumpai adanya riwayat abortus partus prematur lahir
9
mati pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan pergerakan janin
yang pertama terjadi lebih lambat pertambahan berat badan ibu sangat lambat
sering dijumpai kehamilan dengan oligohidramnion hiperemesis gravidarum
dan perdarahan antepartum
b Pemeriksaan fisik15
Pemeriksaan fisik pada bayi BBLR antara lain
1) Berat badan lt2500 gram
2) Pemeriksaan skor Ballard
Penilaiaan menurut Ballard adalah dengan menggabungkan hasil
penilaian maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik Kriteria
pemeriksaan maturitas neuromuskuler diberi skor demikian pula
kriteria pemeriksaan maturitas fisik Jumlah skor pemeriksaan
maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik digabungkan
kemudian dengan menggunakan tabel nilai kematangan dicari masa
gestasinya
Cara menilai aktivitas neuromuskular1617
o Posture dinilai bila bayi dalam posisi telentang dan
tenang
o Square window tangan bayi difleksikan di antara ibu
jari dan telunjuk pemeriksa lalu diukur sudut antara
hypothenar emirence dengan forearm
o Arm recoillakukan fleksi lengan bawah selama 5 detik
kemudian lengan tersebut dilepas Nilailah derajat
kembalinya ke posisi fleksi
o Popliteal angle bayi tidur terlentang paha dipegang
10
sedemikian rupa sehingga berada dalam knee-chest
position Setelah itu dilakukan ekstensi tungkai bawah
ukurlah sudut di bawah lutut tersebut
o Scarf sign posisi terlentang peganglah salah satu
lengan bayi dan usahakan tangan tersebut mencapai
leher posterior dari bahu sisi lainnya Angkat dan
geserlah siku bayi di atas dadanya dan lihat sampai di
mana siku tersebut dapat digeser Makin muda bayi
makin mudah menggeser sikunya melewati garis tengah
kesisi lain
o Heel to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke
telinga dari sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak
mencapai telinga dan ekstensi lutut
Gambar 2 Maturitas Neuromuskular (Skor Ballard)18
11
Gambar 3Maturitas Fisik (Skor Ballard)18
Setelah didapatkan jumlah skor dari pemeriksaan neuromuskuler
dan maturasi fisik maka kedua skor itu dijumlahkan Hasil
penjumlahan tersebut dicocokkan dengan tabel nilai kematangan
(di samping kanan) sehingga didapatkan usia kehamilan dalam
minggu1617
12
VII KOMPLIKASI
Pada BBLR dengan kelahiran prematur terdapat berbagai macam komplikasi yang
dapat terjadi yaitu
a Respirasi 5
1) Respiratoty Distress Syndrome (RDS)
Masalah pernapasan ini biasa terjadi pada bayi yang lahir
sebelum minggu ke-34 kehamilan Bayi dengan RDS
mengalami kekurangan protein yang disebut surfaktan yang
berfungsi untuk menjaga kantung udara kecil di paru-paru
2) Meconium Aspiration Syndrome (MAS)
MAS adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kulit
yang berwarna kebiruan dan kesulitan bernafas ketika bayi baru
13
lahir karena menghisap mekonium sebelum sewaktu atau
setelah proses persalinan Mekonium adalah istilah yang biasa
digunakan untuk menyebutkan feses yang dikeluarkan bayi
sebelum menelan air susu ibu
3) Asfiksia Neonatorum
Asfiksia neonatorum adalah keadaan gawat bayi baru lahir
yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur sehingga dapat
menurunkan oksigen dan makin meningkatkan karbon dioksida
yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut
DD RDS MAS ASFIKSIA
TANDA
DAN
GEJAL
A
a Distress pernapasan
b Takipneu laju napas
gt60xm
c Sianosis
d Retraksicekungan pada
sternum dan costa pada
saat inspirasi
e Grunting suara merintih
saat ekspirasi
f Cairan ketuban
berwarna kehijauan
g Kulit bayi tampak
kehijauan
h Ketika lahir bayi
tampak lemaslemah
i Takipneu
j Tanda post
maturitas(berat badan
kurang kulit
mengelupas)
k DJ gt 100xm atau
kurang dari100xm tdk
teratur
l Tonus otot menurun
karna kekurangan
oksigen pada otakotot
dan organ lain
m Depresi pernapasan
karna otak kekurangan
oksigen
n Takipneu
o Sianosis
p pucat
b Kranial5
14
1) Perdarahan intrakranial
Pendarahan intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang
tengkorak Perdarahan bisa terjadi di dalam otak atau di
sekeliling otak
c Kardiovaskular19
1) Patent Ductus Arteriosus (PDA)
PDA adalah masalah jantung yang sering terjadi pada bayi
prematur Sebelum lahir arteri besar yang disebut duktus
arteriosus memungkinkan darah tidak mengaliri paru-paru bayi
Duktus ini biasanya menutup setelah lahir sehingga darah dapat
mengalir ke paru-paru dan mengambil oksigen Ketika duktus
tidak menutup dengan benar dapat menyebabkan gagal
jantung
d Hematologi 5
1) Hiperbilirubinemia
Terjadi perubahan warna kuning pada kulit membran mukosa
sklera dan organ lain yang disebabkan oleh peningkatan kadar
bilirubin di dalam darah Pada bayi dengan BBLR yang lahir
prematur organ-organ belum berkembang sempurna termasuk
hepar di mana merupakan tempat metabolisme bilirubin
Akibatnya konjugasi dan eliminasi bilirubin menjadi terganggu
sehingga banyak bilirubin beredar dalam darah
2) Infeksi Neonatorum atau Sepsis
Adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi
pada bulan pertama kehidupan yang menyebar ke seluruh tubuh
15
bayi baru lahir Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan
oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah
yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik
e Gastrointestinal 5
1) Necrotizing Enterocolitis (NEC)
NEC adalah masalah usus yang berbahaya biasanya terjadi dua
sampai tiga minggu setelah lahir Hal ini dapat menyebabkan
kesulitan makan komplikasi perut bengkak dan lainnya
f Mata 5
1) Retinopathy of Prematurity (ROP)
ROP adalah pertumbuhan abnormal dari pembuluh darah di
mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan Hal ini
terjadi terutama pada bayi yang lahir sebelum 32 minggu
kehamilan
g Metabolisme tubuh 5
1) Hipotermi
Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah
normal Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 365deg -
375deg Celsius Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang
disebabkan oleh pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum
berfungsi dengan sempurna Permukaan tubuh bayi relatif lebih
luas dan tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan
menyimpan panas menyebabkan bayi hipotermi
2) Hipoglikemik
Hipoglikemi adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa
16
darah kurang dari 45 mgdl Hipoglikemi sering terjadi pada
BBLR karena cadangan glukosa rendah Pada ibu diabetes
melitus (DM) terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada
janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin Saat
lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa
berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi sehingga
terjadi hipoglikemi
VIII PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan untuk BBLR mencakup berbagai aspek untuk mempertahankan
kondisi stabil Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tatalaksana bayi
baru lahir yang sakit mulai pasca resusitasi Program ini berisi standar tahapan stabilisasi
pasca resusitasi untuk memperbaiki kestabilan keamanan dan luaran bayi Program
STABLE mengupayakan kondisi bayi menjadi ldquowarm pink sweetrdquo dalam kurun
waktu 1 jam Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana BBLR menggunakan
program STABLE adalah20
a Sugar and Safe Care
Merupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus
Target gula darah gula darah untuk neonatus adalah 50-110 mgdl
Pada awal kehidupan kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah
pemotongan tali pusat Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan
17
nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di
perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak
Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu
1) Cadangan glikogen terbatas
2) Hiperinsulinemia
3) Peningkatan penggunaan glukosa
b Temperature
Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika
suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu
antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan
hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat
bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak
berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang
mempunyai risiko hipotermia adalah
1) BBLR
2) Bayi sakit berat
3) Bayi dengan resusitasi lama
4) Bayi dengan kelainan congenital
Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh
darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan
tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme
dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan
meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian
suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu
juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut
18
berperan pada hipotermi
c Airway
Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang
mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat
resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi
alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas
dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan
pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu
penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan
Skor Downe
Tabel 1 Skor Downe20
0 1 2
Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit
Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat
Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak
sianosis dengan O2
Sianosis (+)
dengan O2
Udara masuk (+)Udara masuk
berkurang
Tidak ada udara
masuk
Merintih Tidak merintihTerdengar melalui
stetoskop
Terdengar tanpa
menggunakan
peralatan
Interpretasi skor Downe
1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan
2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang
3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat
Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan
19
adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan
sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive
airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat
penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk
membantu pasien bernapas
d Blood Pressure
Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ
Ada tiga jenis syok yaitu
1) Hipovolemi
2) Kardiogenik
3) Septik
Penyebab tersering pada neonatus adalah
1) Kehilangan darah saat intrauterin
2) Kehilangan darah saat lahir
3) Dehidrasi
Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok
Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah
menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung
usia gestasi
e Laboratorium Works
Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang
dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus
Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan
laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu
20
dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis
Faktor risiko tersering adalah
1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam
2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis
3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare
suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan
riwayat gawat janin
Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan
antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk
f Emotional Support
Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap
bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila
kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat
bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri
dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu
(ASI) kepada bayi
Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan
metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan
melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga
lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur
suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik
lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang
21
durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat
bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan
anak2122
PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324
a PMK intermiten
Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan
intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin
memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak
diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu
mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di
inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara
terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK
intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK
kontinu
b PMK kontinu
Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi
harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan
untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan
persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun
pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan
melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya
sehingga meningkatkan asupan ASI
Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu
kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen
22
nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu
dini2122
Gambar 4 Kangaroo Position22
IX KONTROL DAN PENCEGAHAN
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah
memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang
terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera
dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga
pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25
X PROGNOSIS
Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya
23
berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan
neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat
perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya
lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang
jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang
intensif2613
DAFTAR PUSTAKA
1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan
Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39
2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005
3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The
Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012
4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They
Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of
Perinatology 2005 2572-81
5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J
FamPrac201362(4)1-8
24
6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara
Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang
Universitas Diponegoro 2013
7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation
Dan Med2014 61(4)1-4
8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014
December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom
9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17
Jakarta Widya Medika 2002
10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last
modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from
httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems
overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509
11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA
editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company
1986 used with permission
12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis
Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004
13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of
14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63
14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu
Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002
H771-784
15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi
Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012
25
16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available
from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp
17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]
Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc
18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely
Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with
permission of the CV Mosby Company
19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality
From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP
2011127(293)293-9
20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick
Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006
21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003
22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008
23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I
Pediatric200845(1)17-23
24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization
GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003
25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan
Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan 2009 12127-132
26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA
Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational
Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09
26
Perbandingan IUGR Tipe Simetrik dan Asimetrik
KARAKTERISTIK IUGR SIMETRIS IUGR ASIMETRIS
Penyebab Intrinsik atau ekstrinsik
genetic teratogenik infeksi
intrauterine
Hanya ekstrinsik Insufisiensi
plasenta kronik
Frekuensi 20-30 70-80
Mulai Diawal kehamilan BIasanya trimester ke-3
Ponderal indeks Normal Meningkat
Bagian organ terganggu Sering mikrosefalus IUGR
simetris mempengaruhi semua
system organ secara seimbang
Kingkar perut kecil kelaian
panjang tulang paha umumnya
terpengaruhi belakangan
lingkar kepala dan diameter
biparietal juga berkurang Berat
lahir panjang lahir timushati
jantung otak Rasio otak
dengan liver 61(kepala lebih
bersar dari perut)
Efek terhadap jumlah sel Berkurang Berkurang
Ukuran sel Normal Subnormal (kecil)
Pertumbuhan plasenta Biasanya kecil Subnormal
8
V PATOFISIOLOGI
Patofisiologi terjadinya BBLR bergantung terhadap faktor-faktor yang berkaitan
dengan prematuritas danIntra Uterine Growth Retardation(IUGR) Sangat susah untuk
memisahkan secara tegas antara faktor-faktor yang berkaitan dengan prematur dan faktor-
faktor yang berkaitan dengan IUGR dan menyebabkan terjadinya BBLR14
Kelahiran prematur dari BBLR yang sesuai masa kehamilan dihubungkan dengan
kondisi medis yang berhubungan dengan ketidakmampuan uterus untuk mempertahankan
janin tindakan-tindakan selama masa kehamilan pecah ketuban prematur atau solusio
plasenta prematur atau rangsangan-rangsangan yang tidak dapat dijelaskan yang dapat
menimbulkan kontraksi uterus sebelum waktunya14
Infeksi bakteri (Listeria monocytogenes Streptococcus grup B Ureaplasma
urealyticum Mycoplasma hominis Trichomanas vaginalis Gardnerella vaginalis
Bacteroides spp) baik yang menimbulkan gejala klinis atau asimtomatik pada cairan
amnion dan membrannya (korioamnionitis) dapat menyebabkan kelahiran prematur
Produk bakteri dapat menginduksi kontraksi uterus prematur atau respon inflamasi lokal
yang dapat menyebabkan ruptur membran14
VI DIAGNOSIS
a Anamnesis1
Pada anamnesis sering dijumpai adanya riwayat abortus partus prematur lahir
9
mati pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan pergerakan janin
yang pertama terjadi lebih lambat pertambahan berat badan ibu sangat lambat
sering dijumpai kehamilan dengan oligohidramnion hiperemesis gravidarum
dan perdarahan antepartum
b Pemeriksaan fisik15
Pemeriksaan fisik pada bayi BBLR antara lain
1) Berat badan lt2500 gram
2) Pemeriksaan skor Ballard
Penilaiaan menurut Ballard adalah dengan menggabungkan hasil
penilaian maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik Kriteria
pemeriksaan maturitas neuromuskuler diberi skor demikian pula
kriteria pemeriksaan maturitas fisik Jumlah skor pemeriksaan
maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik digabungkan
kemudian dengan menggunakan tabel nilai kematangan dicari masa
gestasinya
Cara menilai aktivitas neuromuskular1617
o Posture dinilai bila bayi dalam posisi telentang dan
tenang
o Square window tangan bayi difleksikan di antara ibu
jari dan telunjuk pemeriksa lalu diukur sudut antara
hypothenar emirence dengan forearm
o Arm recoillakukan fleksi lengan bawah selama 5 detik
kemudian lengan tersebut dilepas Nilailah derajat
kembalinya ke posisi fleksi
o Popliteal angle bayi tidur terlentang paha dipegang
10
sedemikian rupa sehingga berada dalam knee-chest
position Setelah itu dilakukan ekstensi tungkai bawah
ukurlah sudut di bawah lutut tersebut
o Scarf sign posisi terlentang peganglah salah satu
lengan bayi dan usahakan tangan tersebut mencapai
leher posterior dari bahu sisi lainnya Angkat dan
geserlah siku bayi di atas dadanya dan lihat sampai di
mana siku tersebut dapat digeser Makin muda bayi
makin mudah menggeser sikunya melewati garis tengah
kesisi lain
o Heel to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke
telinga dari sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak
mencapai telinga dan ekstensi lutut
Gambar 2 Maturitas Neuromuskular (Skor Ballard)18
11
Gambar 3Maturitas Fisik (Skor Ballard)18
Setelah didapatkan jumlah skor dari pemeriksaan neuromuskuler
dan maturasi fisik maka kedua skor itu dijumlahkan Hasil
penjumlahan tersebut dicocokkan dengan tabel nilai kematangan
(di samping kanan) sehingga didapatkan usia kehamilan dalam
minggu1617
12
VII KOMPLIKASI
Pada BBLR dengan kelahiran prematur terdapat berbagai macam komplikasi yang
dapat terjadi yaitu
a Respirasi 5
1) Respiratoty Distress Syndrome (RDS)
Masalah pernapasan ini biasa terjadi pada bayi yang lahir
sebelum minggu ke-34 kehamilan Bayi dengan RDS
mengalami kekurangan protein yang disebut surfaktan yang
berfungsi untuk menjaga kantung udara kecil di paru-paru
2) Meconium Aspiration Syndrome (MAS)
MAS adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kulit
yang berwarna kebiruan dan kesulitan bernafas ketika bayi baru
13
lahir karena menghisap mekonium sebelum sewaktu atau
setelah proses persalinan Mekonium adalah istilah yang biasa
digunakan untuk menyebutkan feses yang dikeluarkan bayi
sebelum menelan air susu ibu
3) Asfiksia Neonatorum
Asfiksia neonatorum adalah keadaan gawat bayi baru lahir
yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur sehingga dapat
menurunkan oksigen dan makin meningkatkan karbon dioksida
yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut
DD RDS MAS ASFIKSIA
TANDA
DAN
GEJAL
A
a Distress pernapasan
b Takipneu laju napas
gt60xm
c Sianosis
d Retraksicekungan pada
sternum dan costa pada
saat inspirasi
e Grunting suara merintih
saat ekspirasi
f Cairan ketuban
berwarna kehijauan
g Kulit bayi tampak
kehijauan
h Ketika lahir bayi
tampak lemaslemah
i Takipneu
j Tanda post
maturitas(berat badan
kurang kulit
mengelupas)
k DJ gt 100xm atau
kurang dari100xm tdk
teratur
l Tonus otot menurun
karna kekurangan
oksigen pada otakotot
dan organ lain
m Depresi pernapasan
karna otak kekurangan
oksigen
n Takipneu
o Sianosis
p pucat
b Kranial5
14
1) Perdarahan intrakranial
Pendarahan intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang
tengkorak Perdarahan bisa terjadi di dalam otak atau di
sekeliling otak
c Kardiovaskular19
1) Patent Ductus Arteriosus (PDA)
PDA adalah masalah jantung yang sering terjadi pada bayi
prematur Sebelum lahir arteri besar yang disebut duktus
arteriosus memungkinkan darah tidak mengaliri paru-paru bayi
Duktus ini biasanya menutup setelah lahir sehingga darah dapat
mengalir ke paru-paru dan mengambil oksigen Ketika duktus
tidak menutup dengan benar dapat menyebabkan gagal
jantung
d Hematologi 5
1) Hiperbilirubinemia
Terjadi perubahan warna kuning pada kulit membran mukosa
sklera dan organ lain yang disebabkan oleh peningkatan kadar
bilirubin di dalam darah Pada bayi dengan BBLR yang lahir
prematur organ-organ belum berkembang sempurna termasuk
hepar di mana merupakan tempat metabolisme bilirubin
Akibatnya konjugasi dan eliminasi bilirubin menjadi terganggu
sehingga banyak bilirubin beredar dalam darah
2) Infeksi Neonatorum atau Sepsis
Adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi
pada bulan pertama kehidupan yang menyebar ke seluruh tubuh
15
bayi baru lahir Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan
oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah
yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik
e Gastrointestinal 5
1) Necrotizing Enterocolitis (NEC)
NEC adalah masalah usus yang berbahaya biasanya terjadi dua
sampai tiga minggu setelah lahir Hal ini dapat menyebabkan
kesulitan makan komplikasi perut bengkak dan lainnya
f Mata 5
1) Retinopathy of Prematurity (ROP)
ROP adalah pertumbuhan abnormal dari pembuluh darah di
mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan Hal ini
terjadi terutama pada bayi yang lahir sebelum 32 minggu
kehamilan
g Metabolisme tubuh 5
1) Hipotermi
Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah
normal Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 365deg -
375deg Celsius Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang
disebabkan oleh pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum
berfungsi dengan sempurna Permukaan tubuh bayi relatif lebih
luas dan tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan
menyimpan panas menyebabkan bayi hipotermi
2) Hipoglikemik
Hipoglikemi adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa
16
darah kurang dari 45 mgdl Hipoglikemi sering terjadi pada
BBLR karena cadangan glukosa rendah Pada ibu diabetes
melitus (DM) terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada
janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin Saat
lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa
berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi sehingga
terjadi hipoglikemi
VIII PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan untuk BBLR mencakup berbagai aspek untuk mempertahankan
kondisi stabil Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tatalaksana bayi
baru lahir yang sakit mulai pasca resusitasi Program ini berisi standar tahapan stabilisasi
pasca resusitasi untuk memperbaiki kestabilan keamanan dan luaran bayi Program
STABLE mengupayakan kondisi bayi menjadi ldquowarm pink sweetrdquo dalam kurun
waktu 1 jam Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana BBLR menggunakan
program STABLE adalah20
a Sugar and Safe Care
Merupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus
Target gula darah gula darah untuk neonatus adalah 50-110 mgdl
Pada awal kehidupan kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah
pemotongan tali pusat Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan
17
nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di
perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak
Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu
1) Cadangan glikogen terbatas
2) Hiperinsulinemia
3) Peningkatan penggunaan glukosa
b Temperature
Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika
suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu
antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan
hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat
bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak
berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang
mempunyai risiko hipotermia adalah
1) BBLR
2) Bayi sakit berat
3) Bayi dengan resusitasi lama
4) Bayi dengan kelainan congenital
Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh
darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan
tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme
dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan
meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian
suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu
juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut
18
berperan pada hipotermi
c Airway
Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang
mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat
resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi
alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas
dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan
pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu
penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan
Skor Downe
Tabel 1 Skor Downe20
0 1 2
Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit
Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat
Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak
sianosis dengan O2
Sianosis (+)
dengan O2
Udara masuk (+)Udara masuk
berkurang
Tidak ada udara
masuk
Merintih Tidak merintihTerdengar melalui
stetoskop
Terdengar tanpa
menggunakan
peralatan
Interpretasi skor Downe
1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan
2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang
3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat
Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan
19
adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan
sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive
airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat
penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk
membantu pasien bernapas
d Blood Pressure
Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ
Ada tiga jenis syok yaitu
1) Hipovolemi
2) Kardiogenik
3) Septik
Penyebab tersering pada neonatus adalah
1) Kehilangan darah saat intrauterin
2) Kehilangan darah saat lahir
3) Dehidrasi
Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok
Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah
menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung
usia gestasi
e Laboratorium Works
Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang
dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus
Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan
laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu
20
dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis
Faktor risiko tersering adalah
1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam
2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis
3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare
suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan
riwayat gawat janin
Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan
antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk
f Emotional Support
Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap
bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila
kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat
bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri
dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu
(ASI) kepada bayi
Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan
metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan
melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga
lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur
suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik
lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang
21
durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat
bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan
anak2122
PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324
a PMK intermiten
Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan
intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin
memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak
diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu
mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di
inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara
terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK
intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK
kontinu
b PMK kontinu
Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi
harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan
untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan
persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun
pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan
melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya
sehingga meningkatkan asupan ASI
Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu
kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen
22
nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu
dini2122
Gambar 4 Kangaroo Position22
IX KONTROL DAN PENCEGAHAN
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah
memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang
terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera
dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga
pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25
X PROGNOSIS
Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya
23
berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan
neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat
perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya
lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang
jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang
intensif2613
DAFTAR PUSTAKA
1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan
Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39
2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005
3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The
Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012
4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They
Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of
Perinatology 2005 2572-81
5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J
FamPrac201362(4)1-8
24
6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara
Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang
Universitas Diponegoro 2013
7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation
Dan Med2014 61(4)1-4
8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014
December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom
9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17
Jakarta Widya Medika 2002
10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last
modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from
httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems
overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509
11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA
editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company
1986 used with permission
12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis
Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004
13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of
14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63
14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu
Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002
H771-784
15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi
Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012
25
16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available
from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp
17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]
Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc
18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely
Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with
permission of the CV Mosby Company
19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality
From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP
2011127(293)293-9
20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick
Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006
21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003
22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008
23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I
Pediatric200845(1)17-23
24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization
GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003
25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan
Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan 2009 12127-132
26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA
Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational
Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09
26
V PATOFISIOLOGI
Patofisiologi terjadinya BBLR bergantung terhadap faktor-faktor yang berkaitan
dengan prematuritas danIntra Uterine Growth Retardation(IUGR) Sangat susah untuk
memisahkan secara tegas antara faktor-faktor yang berkaitan dengan prematur dan faktor-
faktor yang berkaitan dengan IUGR dan menyebabkan terjadinya BBLR14
Kelahiran prematur dari BBLR yang sesuai masa kehamilan dihubungkan dengan
kondisi medis yang berhubungan dengan ketidakmampuan uterus untuk mempertahankan
janin tindakan-tindakan selama masa kehamilan pecah ketuban prematur atau solusio
plasenta prematur atau rangsangan-rangsangan yang tidak dapat dijelaskan yang dapat
menimbulkan kontraksi uterus sebelum waktunya14
Infeksi bakteri (Listeria monocytogenes Streptococcus grup B Ureaplasma
urealyticum Mycoplasma hominis Trichomanas vaginalis Gardnerella vaginalis
Bacteroides spp) baik yang menimbulkan gejala klinis atau asimtomatik pada cairan
amnion dan membrannya (korioamnionitis) dapat menyebabkan kelahiran prematur
Produk bakteri dapat menginduksi kontraksi uterus prematur atau respon inflamasi lokal
yang dapat menyebabkan ruptur membran14
VI DIAGNOSIS
a Anamnesis1
Pada anamnesis sering dijumpai adanya riwayat abortus partus prematur lahir
9
mati pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan pergerakan janin
yang pertama terjadi lebih lambat pertambahan berat badan ibu sangat lambat
sering dijumpai kehamilan dengan oligohidramnion hiperemesis gravidarum
dan perdarahan antepartum
b Pemeriksaan fisik15
Pemeriksaan fisik pada bayi BBLR antara lain
1) Berat badan lt2500 gram
2) Pemeriksaan skor Ballard
Penilaiaan menurut Ballard adalah dengan menggabungkan hasil
penilaian maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik Kriteria
pemeriksaan maturitas neuromuskuler diberi skor demikian pula
kriteria pemeriksaan maturitas fisik Jumlah skor pemeriksaan
maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik digabungkan
kemudian dengan menggunakan tabel nilai kematangan dicari masa
gestasinya
Cara menilai aktivitas neuromuskular1617
o Posture dinilai bila bayi dalam posisi telentang dan
tenang
o Square window tangan bayi difleksikan di antara ibu
jari dan telunjuk pemeriksa lalu diukur sudut antara
hypothenar emirence dengan forearm
o Arm recoillakukan fleksi lengan bawah selama 5 detik
kemudian lengan tersebut dilepas Nilailah derajat
kembalinya ke posisi fleksi
o Popliteal angle bayi tidur terlentang paha dipegang
10
sedemikian rupa sehingga berada dalam knee-chest
position Setelah itu dilakukan ekstensi tungkai bawah
ukurlah sudut di bawah lutut tersebut
o Scarf sign posisi terlentang peganglah salah satu
lengan bayi dan usahakan tangan tersebut mencapai
leher posterior dari bahu sisi lainnya Angkat dan
geserlah siku bayi di atas dadanya dan lihat sampai di
mana siku tersebut dapat digeser Makin muda bayi
makin mudah menggeser sikunya melewati garis tengah
kesisi lain
o Heel to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke
telinga dari sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak
mencapai telinga dan ekstensi lutut
Gambar 2 Maturitas Neuromuskular (Skor Ballard)18
11
Gambar 3Maturitas Fisik (Skor Ballard)18
Setelah didapatkan jumlah skor dari pemeriksaan neuromuskuler
dan maturasi fisik maka kedua skor itu dijumlahkan Hasil
penjumlahan tersebut dicocokkan dengan tabel nilai kematangan
(di samping kanan) sehingga didapatkan usia kehamilan dalam
minggu1617
12
VII KOMPLIKASI
Pada BBLR dengan kelahiran prematur terdapat berbagai macam komplikasi yang
dapat terjadi yaitu
a Respirasi 5
1) Respiratoty Distress Syndrome (RDS)
Masalah pernapasan ini biasa terjadi pada bayi yang lahir
sebelum minggu ke-34 kehamilan Bayi dengan RDS
mengalami kekurangan protein yang disebut surfaktan yang
berfungsi untuk menjaga kantung udara kecil di paru-paru
2) Meconium Aspiration Syndrome (MAS)
MAS adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kulit
yang berwarna kebiruan dan kesulitan bernafas ketika bayi baru
13
lahir karena menghisap mekonium sebelum sewaktu atau
setelah proses persalinan Mekonium adalah istilah yang biasa
digunakan untuk menyebutkan feses yang dikeluarkan bayi
sebelum menelan air susu ibu
3) Asfiksia Neonatorum
Asfiksia neonatorum adalah keadaan gawat bayi baru lahir
yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur sehingga dapat
menurunkan oksigen dan makin meningkatkan karbon dioksida
yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut
DD RDS MAS ASFIKSIA
TANDA
DAN
GEJAL
A
a Distress pernapasan
b Takipneu laju napas
gt60xm
c Sianosis
d Retraksicekungan pada
sternum dan costa pada
saat inspirasi
e Grunting suara merintih
saat ekspirasi
f Cairan ketuban
berwarna kehijauan
g Kulit bayi tampak
kehijauan
h Ketika lahir bayi
tampak lemaslemah
i Takipneu
j Tanda post
maturitas(berat badan
kurang kulit
mengelupas)
k DJ gt 100xm atau
kurang dari100xm tdk
teratur
l Tonus otot menurun
karna kekurangan
oksigen pada otakotot
dan organ lain
m Depresi pernapasan
karna otak kekurangan
oksigen
n Takipneu
o Sianosis
p pucat
b Kranial5
14
1) Perdarahan intrakranial
Pendarahan intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang
tengkorak Perdarahan bisa terjadi di dalam otak atau di
sekeliling otak
c Kardiovaskular19
1) Patent Ductus Arteriosus (PDA)
PDA adalah masalah jantung yang sering terjadi pada bayi
prematur Sebelum lahir arteri besar yang disebut duktus
arteriosus memungkinkan darah tidak mengaliri paru-paru bayi
Duktus ini biasanya menutup setelah lahir sehingga darah dapat
mengalir ke paru-paru dan mengambil oksigen Ketika duktus
tidak menutup dengan benar dapat menyebabkan gagal
jantung
d Hematologi 5
1) Hiperbilirubinemia
Terjadi perubahan warna kuning pada kulit membran mukosa
sklera dan organ lain yang disebabkan oleh peningkatan kadar
bilirubin di dalam darah Pada bayi dengan BBLR yang lahir
prematur organ-organ belum berkembang sempurna termasuk
hepar di mana merupakan tempat metabolisme bilirubin
Akibatnya konjugasi dan eliminasi bilirubin menjadi terganggu
sehingga banyak bilirubin beredar dalam darah
2) Infeksi Neonatorum atau Sepsis
Adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi
pada bulan pertama kehidupan yang menyebar ke seluruh tubuh
15
bayi baru lahir Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan
oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah
yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik
e Gastrointestinal 5
1) Necrotizing Enterocolitis (NEC)
NEC adalah masalah usus yang berbahaya biasanya terjadi dua
sampai tiga minggu setelah lahir Hal ini dapat menyebabkan
kesulitan makan komplikasi perut bengkak dan lainnya
f Mata 5
1) Retinopathy of Prematurity (ROP)
ROP adalah pertumbuhan abnormal dari pembuluh darah di
mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan Hal ini
terjadi terutama pada bayi yang lahir sebelum 32 minggu
kehamilan
g Metabolisme tubuh 5
1) Hipotermi
Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah
normal Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 365deg -
375deg Celsius Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang
disebabkan oleh pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum
berfungsi dengan sempurna Permukaan tubuh bayi relatif lebih
luas dan tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan
menyimpan panas menyebabkan bayi hipotermi
2) Hipoglikemik
Hipoglikemi adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa
16
darah kurang dari 45 mgdl Hipoglikemi sering terjadi pada
BBLR karena cadangan glukosa rendah Pada ibu diabetes
melitus (DM) terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada
janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin Saat
lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa
berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi sehingga
terjadi hipoglikemi
VIII PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan untuk BBLR mencakup berbagai aspek untuk mempertahankan
kondisi stabil Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tatalaksana bayi
baru lahir yang sakit mulai pasca resusitasi Program ini berisi standar tahapan stabilisasi
pasca resusitasi untuk memperbaiki kestabilan keamanan dan luaran bayi Program
STABLE mengupayakan kondisi bayi menjadi ldquowarm pink sweetrdquo dalam kurun
waktu 1 jam Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana BBLR menggunakan
program STABLE adalah20
a Sugar and Safe Care
Merupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus
Target gula darah gula darah untuk neonatus adalah 50-110 mgdl
Pada awal kehidupan kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah
pemotongan tali pusat Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan
17
nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di
perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak
Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu
1) Cadangan glikogen terbatas
2) Hiperinsulinemia
3) Peningkatan penggunaan glukosa
b Temperature
Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika
suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu
antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan
hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat
bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak
berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang
mempunyai risiko hipotermia adalah
1) BBLR
2) Bayi sakit berat
3) Bayi dengan resusitasi lama
4) Bayi dengan kelainan congenital
Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh
darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan
tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme
dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan
meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian
suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu
juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut
18
berperan pada hipotermi
c Airway
Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang
mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat
resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi
alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas
dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan
pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu
penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan
Skor Downe
Tabel 1 Skor Downe20
0 1 2
Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit
Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat
Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak
sianosis dengan O2
Sianosis (+)
dengan O2
Udara masuk (+)Udara masuk
berkurang
Tidak ada udara
masuk
Merintih Tidak merintihTerdengar melalui
stetoskop
Terdengar tanpa
menggunakan
peralatan
Interpretasi skor Downe
1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan
2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang
3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat
Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan
19
adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan
sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive
airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat
penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk
membantu pasien bernapas
d Blood Pressure
Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ
Ada tiga jenis syok yaitu
1) Hipovolemi
2) Kardiogenik
3) Septik
Penyebab tersering pada neonatus adalah
1) Kehilangan darah saat intrauterin
2) Kehilangan darah saat lahir
3) Dehidrasi
Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok
Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah
menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung
usia gestasi
e Laboratorium Works
Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang
dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus
Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan
laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu
20
dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis
Faktor risiko tersering adalah
1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam
2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis
3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare
suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan
riwayat gawat janin
Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan
antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk
f Emotional Support
Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap
bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila
kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat
bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri
dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu
(ASI) kepada bayi
Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan
metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan
melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga
lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur
suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik
lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang
21
durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat
bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan
anak2122
PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324
a PMK intermiten
Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan
intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin
memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak
diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu
mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di
inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara
terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK
intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK
kontinu
b PMK kontinu
Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi
harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan
untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan
persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun
pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan
melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya
sehingga meningkatkan asupan ASI
Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu
kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen
22
nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu
dini2122
Gambar 4 Kangaroo Position22
IX KONTROL DAN PENCEGAHAN
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah
memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang
terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera
dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga
pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25
X PROGNOSIS
Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya
23
berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan
neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat
perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya
lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang
jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang
intensif2613
DAFTAR PUSTAKA
1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan
Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39
2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005
3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The
Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012
4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They
Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of
Perinatology 2005 2572-81
5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J
FamPrac201362(4)1-8
24
6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara
Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang
Universitas Diponegoro 2013
7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation
Dan Med2014 61(4)1-4
8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014
December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom
9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17
Jakarta Widya Medika 2002
10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last
modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from
httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems
overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509
11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA
editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company
1986 used with permission
12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis
Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004
13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of
14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63
14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu
Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002
H771-784
15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi
Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012
25
16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available
from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp
17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]
Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc
18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely
Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with
permission of the CV Mosby Company
19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality
From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP
2011127(293)293-9
20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick
Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006
21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003
22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008
23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I
Pediatric200845(1)17-23
24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization
GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003
25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan
Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan 2009 12127-132
26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA
Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational
Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09
26
mati pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan pergerakan janin
yang pertama terjadi lebih lambat pertambahan berat badan ibu sangat lambat
sering dijumpai kehamilan dengan oligohidramnion hiperemesis gravidarum
dan perdarahan antepartum
b Pemeriksaan fisik15
Pemeriksaan fisik pada bayi BBLR antara lain
1) Berat badan lt2500 gram
2) Pemeriksaan skor Ballard
Penilaiaan menurut Ballard adalah dengan menggabungkan hasil
penilaian maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik Kriteria
pemeriksaan maturitas neuromuskuler diberi skor demikian pula
kriteria pemeriksaan maturitas fisik Jumlah skor pemeriksaan
maturitas neuromuskuler dan maturitas fisik digabungkan
kemudian dengan menggunakan tabel nilai kematangan dicari masa
gestasinya
Cara menilai aktivitas neuromuskular1617
o Posture dinilai bila bayi dalam posisi telentang dan
tenang
o Square window tangan bayi difleksikan di antara ibu
jari dan telunjuk pemeriksa lalu diukur sudut antara
hypothenar emirence dengan forearm
o Arm recoillakukan fleksi lengan bawah selama 5 detik
kemudian lengan tersebut dilepas Nilailah derajat
kembalinya ke posisi fleksi
o Popliteal angle bayi tidur terlentang paha dipegang
10
sedemikian rupa sehingga berada dalam knee-chest
position Setelah itu dilakukan ekstensi tungkai bawah
ukurlah sudut di bawah lutut tersebut
o Scarf sign posisi terlentang peganglah salah satu
lengan bayi dan usahakan tangan tersebut mencapai
leher posterior dari bahu sisi lainnya Angkat dan
geserlah siku bayi di atas dadanya dan lihat sampai di
mana siku tersebut dapat digeser Makin muda bayi
makin mudah menggeser sikunya melewati garis tengah
kesisi lain
o Heel to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke
telinga dari sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak
mencapai telinga dan ekstensi lutut
Gambar 2 Maturitas Neuromuskular (Skor Ballard)18
11
Gambar 3Maturitas Fisik (Skor Ballard)18
Setelah didapatkan jumlah skor dari pemeriksaan neuromuskuler
dan maturasi fisik maka kedua skor itu dijumlahkan Hasil
penjumlahan tersebut dicocokkan dengan tabel nilai kematangan
(di samping kanan) sehingga didapatkan usia kehamilan dalam
minggu1617
12
VII KOMPLIKASI
Pada BBLR dengan kelahiran prematur terdapat berbagai macam komplikasi yang
dapat terjadi yaitu
a Respirasi 5
1) Respiratoty Distress Syndrome (RDS)
Masalah pernapasan ini biasa terjadi pada bayi yang lahir
sebelum minggu ke-34 kehamilan Bayi dengan RDS
mengalami kekurangan protein yang disebut surfaktan yang
berfungsi untuk menjaga kantung udara kecil di paru-paru
2) Meconium Aspiration Syndrome (MAS)
MAS adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kulit
yang berwarna kebiruan dan kesulitan bernafas ketika bayi baru
13
lahir karena menghisap mekonium sebelum sewaktu atau
setelah proses persalinan Mekonium adalah istilah yang biasa
digunakan untuk menyebutkan feses yang dikeluarkan bayi
sebelum menelan air susu ibu
3) Asfiksia Neonatorum
Asfiksia neonatorum adalah keadaan gawat bayi baru lahir
yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur sehingga dapat
menurunkan oksigen dan makin meningkatkan karbon dioksida
yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut
DD RDS MAS ASFIKSIA
TANDA
DAN
GEJAL
A
a Distress pernapasan
b Takipneu laju napas
gt60xm
c Sianosis
d Retraksicekungan pada
sternum dan costa pada
saat inspirasi
e Grunting suara merintih
saat ekspirasi
f Cairan ketuban
berwarna kehijauan
g Kulit bayi tampak
kehijauan
h Ketika lahir bayi
tampak lemaslemah
i Takipneu
j Tanda post
maturitas(berat badan
kurang kulit
mengelupas)
k DJ gt 100xm atau
kurang dari100xm tdk
teratur
l Tonus otot menurun
karna kekurangan
oksigen pada otakotot
dan organ lain
m Depresi pernapasan
karna otak kekurangan
oksigen
n Takipneu
o Sianosis
p pucat
b Kranial5
14
1) Perdarahan intrakranial
Pendarahan intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang
tengkorak Perdarahan bisa terjadi di dalam otak atau di
sekeliling otak
c Kardiovaskular19
1) Patent Ductus Arteriosus (PDA)
PDA adalah masalah jantung yang sering terjadi pada bayi
prematur Sebelum lahir arteri besar yang disebut duktus
arteriosus memungkinkan darah tidak mengaliri paru-paru bayi
Duktus ini biasanya menutup setelah lahir sehingga darah dapat
mengalir ke paru-paru dan mengambil oksigen Ketika duktus
tidak menutup dengan benar dapat menyebabkan gagal
jantung
d Hematologi 5
1) Hiperbilirubinemia
Terjadi perubahan warna kuning pada kulit membran mukosa
sklera dan organ lain yang disebabkan oleh peningkatan kadar
bilirubin di dalam darah Pada bayi dengan BBLR yang lahir
prematur organ-organ belum berkembang sempurna termasuk
hepar di mana merupakan tempat metabolisme bilirubin
Akibatnya konjugasi dan eliminasi bilirubin menjadi terganggu
sehingga banyak bilirubin beredar dalam darah
2) Infeksi Neonatorum atau Sepsis
Adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi
pada bulan pertama kehidupan yang menyebar ke seluruh tubuh
15
bayi baru lahir Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan
oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah
yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik
e Gastrointestinal 5
1) Necrotizing Enterocolitis (NEC)
NEC adalah masalah usus yang berbahaya biasanya terjadi dua
sampai tiga minggu setelah lahir Hal ini dapat menyebabkan
kesulitan makan komplikasi perut bengkak dan lainnya
f Mata 5
1) Retinopathy of Prematurity (ROP)
ROP adalah pertumbuhan abnormal dari pembuluh darah di
mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan Hal ini
terjadi terutama pada bayi yang lahir sebelum 32 minggu
kehamilan
g Metabolisme tubuh 5
1) Hipotermi
Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah
normal Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 365deg -
375deg Celsius Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang
disebabkan oleh pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum
berfungsi dengan sempurna Permukaan tubuh bayi relatif lebih
luas dan tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan
menyimpan panas menyebabkan bayi hipotermi
2) Hipoglikemik
Hipoglikemi adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa
16
darah kurang dari 45 mgdl Hipoglikemi sering terjadi pada
BBLR karena cadangan glukosa rendah Pada ibu diabetes
melitus (DM) terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada
janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin Saat
lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa
berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi sehingga
terjadi hipoglikemi
VIII PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan untuk BBLR mencakup berbagai aspek untuk mempertahankan
kondisi stabil Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tatalaksana bayi
baru lahir yang sakit mulai pasca resusitasi Program ini berisi standar tahapan stabilisasi
pasca resusitasi untuk memperbaiki kestabilan keamanan dan luaran bayi Program
STABLE mengupayakan kondisi bayi menjadi ldquowarm pink sweetrdquo dalam kurun
waktu 1 jam Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana BBLR menggunakan
program STABLE adalah20
a Sugar and Safe Care
Merupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus
Target gula darah gula darah untuk neonatus adalah 50-110 mgdl
Pada awal kehidupan kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah
pemotongan tali pusat Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan
17
nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di
perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak
Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu
1) Cadangan glikogen terbatas
2) Hiperinsulinemia
3) Peningkatan penggunaan glukosa
b Temperature
Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika
suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu
antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan
hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat
bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak
berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang
mempunyai risiko hipotermia adalah
1) BBLR
2) Bayi sakit berat
3) Bayi dengan resusitasi lama
4) Bayi dengan kelainan congenital
Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh
darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan
tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme
dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan
meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian
suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu
juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut
18
berperan pada hipotermi
c Airway
Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang
mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat
resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi
alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas
dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan
pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu
penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan
Skor Downe
Tabel 1 Skor Downe20
0 1 2
Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit
Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat
Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak
sianosis dengan O2
Sianosis (+)
dengan O2
Udara masuk (+)Udara masuk
berkurang
Tidak ada udara
masuk
Merintih Tidak merintihTerdengar melalui
stetoskop
Terdengar tanpa
menggunakan
peralatan
Interpretasi skor Downe
1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan
2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang
3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat
Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan
19
adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan
sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive
airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat
penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk
membantu pasien bernapas
d Blood Pressure
Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ
Ada tiga jenis syok yaitu
1) Hipovolemi
2) Kardiogenik
3) Septik
Penyebab tersering pada neonatus adalah
1) Kehilangan darah saat intrauterin
2) Kehilangan darah saat lahir
3) Dehidrasi
Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok
Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah
menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung
usia gestasi
e Laboratorium Works
Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang
dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus
Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan
laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu
20
dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis
Faktor risiko tersering adalah
1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam
2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis
3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare
suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan
riwayat gawat janin
Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan
antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk
f Emotional Support
Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap
bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila
kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat
bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri
dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu
(ASI) kepada bayi
Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan
metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan
melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga
lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur
suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik
lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang
21
durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat
bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan
anak2122
PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324
a PMK intermiten
Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan
intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin
memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak
diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu
mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di
inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara
terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK
intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK
kontinu
b PMK kontinu
Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi
harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan
untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan
persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun
pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan
melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya
sehingga meningkatkan asupan ASI
Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu
kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen
22
nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu
dini2122
Gambar 4 Kangaroo Position22
IX KONTROL DAN PENCEGAHAN
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah
memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang
terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera
dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga
pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25
X PROGNOSIS
Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya
23
berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan
neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat
perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya
lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang
jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang
intensif2613
DAFTAR PUSTAKA
1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan
Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39
2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005
3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The
Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012
4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They
Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of
Perinatology 2005 2572-81
5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J
FamPrac201362(4)1-8
24
6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara
Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang
Universitas Diponegoro 2013
7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation
Dan Med2014 61(4)1-4
8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014
December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom
9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17
Jakarta Widya Medika 2002
10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last
modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from
httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems
overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509
11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA
editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company
1986 used with permission
12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis
Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004
13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of
14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63
14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu
Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002
H771-784
15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi
Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012
25
16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available
from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp
17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]
Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc
18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely
Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with
permission of the CV Mosby Company
19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality
From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP
2011127(293)293-9
20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick
Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006
21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003
22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008
23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I
Pediatric200845(1)17-23
24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization
GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003
25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan
Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan 2009 12127-132
26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA
Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational
Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09
26
sedemikian rupa sehingga berada dalam knee-chest
position Setelah itu dilakukan ekstensi tungkai bawah
ukurlah sudut di bawah lutut tersebut
o Scarf sign posisi terlentang peganglah salah satu
lengan bayi dan usahakan tangan tersebut mencapai
leher posterior dari bahu sisi lainnya Angkat dan
geserlah siku bayi di atas dadanya dan lihat sampai di
mana siku tersebut dapat digeser Makin muda bayi
makin mudah menggeser sikunya melewati garis tengah
kesisi lain
o Heel to ear posisi terlentang gerakkan kaki bayi ke
telinga dari sisi yang sama Perhatikan jarak yang tidak
mencapai telinga dan ekstensi lutut
Gambar 2 Maturitas Neuromuskular (Skor Ballard)18
11
Gambar 3Maturitas Fisik (Skor Ballard)18
Setelah didapatkan jumlah skor dari pemeriksaan neuromuskuler
dan maturasi fisik maka kedua skor itu dijumlahkan Hasil
penjumlahan tersebut dicocokkan dengan tabel nilai kematangan
(di samping kanan) sehingga didapatkan usia kehamilan dalam
minggu1617
12
VII KOMPLIKASI
Pada BBLR dengan kelahiran prematur terdapat berbagai macam komplikasi yang
dapat terjadi yaitu
a Respirasi 5
1) Respiratoty Distress Syndrome (RDS)
Masalah pernapasan ini biasa terjadi pada bayi yang lahir
sebelum minggu ke-34 kehamilan Bayi dengan RDS
mengalami kekurangan protein yang disebut surfaktan yang
berfungsi untuk menjaga kantung udara kecil di paru-paru
2) Meconium Aspiration Syndrome (MAS)
MAS adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kulit
yang berwarna kebiruan dan kesulitan bernafas ketika bayi baru
13
lahir karena menghisap mekonium sebelum sewaktu atau
setelah proses persalinan Mekonium adalah istilah yang biasa
digunakan untuk menyebutkan feses yang dikeluarkan bayi
sebelum menelan air susu ibu
3) Asfiksia Neonatorum
Asfiksia neonatorum adalah keadaan gawat bayi baru lahir
yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur sehingga dapat
menurunkan oksigen dan makin meningkatkan karbon dioksida
yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut
DD RDS MAS ASFIKSIA
TANDA
DAN
GEJAL
A
a Distress pernapasan
b Takipneu laju napas
gt60xm
c Sianosis
d Retraksicekungan pada
sternum dan costa pada
saat inspirasi
e Grunting suara merintih
saat ekspirasi
f Cairan ketuban
berwarna kehijauan
g Kulit bayi tampak
kehijauan
h Ketika lahir bayi
tampak lemaslemah
i Takipneu
j Tanda post
maturitas(berat badan
kurang kulit
mengelupas)
k DJ gt 100xm atau
kurang dari100xm tdk
teratur
l Tonus otot menurun
karna kekurangan
oksigen pada otakotot
dan organ lain
m Depresi pernapasan
karna otak kekurangan
oksigen
n Takipneu
o Sianosis
p pucat
b Kranial5
14
1) Perdarahan intrakranial
Pendarahan intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang
tengkorak Perdarahan bisa terjadi di dalam otak atau di
sekeliling otak
c Kardiovaskular19
1) Patent Ductus Arteriosus (PDA)
PDA adalah masalah jantung yang sering terjadi pada bayi
prematur Sebelum lahir arteri besar yang disebut duktus
arteriosus memungkinkan darah tidak mengaliri paru-paru bayi
Duktus ini biasanya menutup setelah lahir sehingga darah dapat
mengalir ke paru-paru dan mengambil oksigen Ketika duktus
tidak menutup dengan benar dapat menyebabkan gagal
jantung
d Hematologi 5
1) Hiperbilirubinemia
Terjadi perubahan warna kuning pada kulit membran mukosa
sklera dan organ lain yang disebabkan oleh peningkatan kadar
bilirubin di dalam darah Pada bayi dengan BBLR yang lahir
prematur organ-organ belum berkembang sempurna termasuk
hepar di mana merupakan tempat metabolisme bilirubin
Akibatnya konjugasi dan eliminasi bilirubin menjadi terganggu
sehingga banyak bilirubin beredar dalam darah
2) Infeksi Neonatorum atau Sepsis
Adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi
pada bulan pertama kehidupan yang menyebar ke seluruh tubuh
15
bayi baru lahir Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan
oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah
yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik
e Gastrointestinal 5
1) Necrotizing Enterocolitis (NEC)
NEC adalah masalah usus yang berbahaya biasanya terjadi dua
sampai tiga minggu setelah lahir Hal ini dapat menyebabkan
kesulitan makan komplikasi perut bengkak dan lainnya
f Mata 5
1) Retinopathy of Prematurity (ROP)
ROP adalah pertumbuhan abnormal dari pembuluh darah di
mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan Hal ini
terjadi terutama pada bayi yang lahir sebelum 32 minggu
kehamilan
g Metabolisme tubuh 5
1) Hipotermi
Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah
normal Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 365deg -
375deg Celsius Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang
disebabkan oleh pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum
berfungsi dengan sempurna Permukaan tubuh bayi relatif lebih
luas dan tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan
menyimpan panas menyebabkan bayi hipotermi
2) Hipoglikemik
Hipoglikemi adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa
16
darah kurang dari 45 mgdl Hipoglikemi sering terjadi pada
BBLR karena cadangan glukosa rendah Pada ibu diabetes
melitus (DM) terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada
janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin Saat
lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa
berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi sehingga
terjadi hipoglikemi
VIII PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan untuk BBLR mencakup berbagai aspek untuk mempertahankan
kondisi stabil Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tatalaksana bayi
baru lahir yang sakit mulai pasca resusitasi Program ini berisi standar tahapan stabilisasi
pasca resusitasi untuk memperbaiki kestabilan keamanan dan luaran bayi Program
STABLE mengupayakan kondisi bayi menjadi ldquowarm pink sweetrdquo dalam kurun
waktu 1 jam Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana BBLR menggunakan
program STABLE adalah20
a Sugar and Safe Care
Merupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus
Target gula darah gula darah untuk neonatus adalah 50-110 mgdl
Pada awal kehidupan kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah
pemotongan tali pusat Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan
17
nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di
perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak
Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu
1) Cadangan glikogen terbatas
2) Hiperinsulinemia
3) Peningkatan penggunaan glukosa
b Temperature
Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika
suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu
antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan
hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat
bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak
berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang
mempunyai risiko hipotermia adalah
1) BBLR
2) Bayi sakit berat
3) Bayi dengan resusitasi lama
4) Bayi dengan kelainan congenital
Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh
darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan
tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme
dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan
meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian
suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu
juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut
18
berperan pada hipotermi
c Airway
Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang
mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat
resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi
alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas
dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan
pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu
penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan
Skor Downe
Tabel 1 Skor Downe20
0 1 2
Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit
Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat
Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak
sianosis dengan O2
Sianosis (+)
dengan O2
Udara masuk (+)Udara masuk
berkurang
Tidak ada udara
masuk
Merintih Tidak merintihTerdengar melalui
stetoskop
Terdengar tanpa
menggunakan
peralatan
Interpretasi skor Downe
1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan
2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang
3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat
Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan
19
adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan
sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive
airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat
penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk
membantu pasien bernapas
d Blood Pressure
Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ
Ada tiga jenis syok yaitu
1) Hipovolemi
2) Kardiogenik
3) Septik
Penyebab tersering pada neonatus adalah
1) Kehilangan darah saat intrauterin
2) Kehilangan darah saat lahir
3) Dehidrasi
Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok
Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah
menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung
usia gestasi
e Laboratorium Works
Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang
dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus
Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan
laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu
20
dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis
Faktor risiko tersering adalah
1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam
2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis
3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare
suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan
riwayat gawat janin
Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan
antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk
f Emotional Support
Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap
bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila
kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat
bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri
dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu
(ASI) kepada bayi
Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan
metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan
melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga
lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur
suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik
lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang
21
durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat
bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan
anak2122
PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324
a PMK intermiten
Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan
intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin
memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak
diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu
mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di
inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara
terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK
intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK
kontinu
b PMK kontinu
Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi
harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan
untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan
persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun
pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan
melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya
sehingga meningkatkan asupan ASI
Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu
kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen
22
nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu
dini2122
Gambar 4 Kangaroo Position22
IX KONTROL DAN PENCEGAHAN
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah
memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang
terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera
dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga
pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25
X PROGNOSIS
Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya
23
berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan
neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat
perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya
lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang
jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang
intensif2613
DAFTAR PUSTAKA
1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan
Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39
2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005
3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The
Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012
4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They
Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of
Perinatology 2005 2572-81
5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J
FamPrac201362(4)1-8
24
6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara
Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang
Universitas Diponegoro 2013
7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation
Dan Med2014 61(4)1-4
8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014
December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom
9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17
Jakarta Widya Medika 2002
10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last
modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from
httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems
overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509
11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA
editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company
1986 used with permission
12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis
Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004
13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of
14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63
14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu
Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002
H771-784
15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi
Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012
25
16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available
from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp
17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]
Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc
18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely
Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with
permission of the CV Mosby Company
19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality
From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP
2011127(293)293-9
20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick
Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006
21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003
22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008
23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I
Pediatric200845(1)17-23
24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization
GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003
25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan
Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan 2009 12127-132
26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA
Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational
Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09
26
Gambar 3Maturitas Fisik (Skor Ballard)18
Setelah didapatkan jumlah skor dari pemeriksaan neuromuskuler
dan maturasi fisik maka kedua skor itu dijumlahkan Hasil
penjumlahan tersebut dicocokkan dengan tabel nilai kematangan
(di samping kanan) sehingga didapatkan usia kehamilan dalam
minggu1617
12
VII KOMPLIKASI
Pada BBLR dengan kelahiran prematur terdapat berbagai macam komplikasi yang
dapat terjadi yaitu
a Respirasi 5
1) Respiratoty Distress Syndrome (RDS)
Masalah pernapasan ini biasa terjadi pada bayi yang lahir
sebelum minggu ke-34 kehamilan Bayi dengan RDS
mengalami kekurangan protein yang disebut surfaktan yang
berfungsi untuk menjaga kantung udara kecil di paru-paru
2) Meconium Aspiration Syndrome (MAS)
MAS adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kulit
yang berwarna kebiruan dan kesulitan bernafas ketika bayi baru
13
lahir karena menghisap mekonium sebelum sewaktu atau
setelah proses persalinan Mekonium adalah istilah yang biasa
digunakan untuk menyebutkan feses yang dikeluarkan bayi
sebelum menelan air susu ibu
3) Asfiksia Neonatorum
Asfiksia neonatorum adalah keadaan gawat bayi baru lahir
yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur sehingga dapat
menurunkan oksigen dan makin meningkatkan karbon dioksida
yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut
DD RDS MAS ASFIKSIA
TANDA
DAN
GEJAL
A
a Distress pernapasan
b Takipneu laju napas
gt60xm
c Sianosis
d Retraksicekungan pada
sternum dan costa pada
saat inspirasi
e Grunting suara merintih
saat ekspirasi
f Cairan ketuban
berwarna kehijauan
g Kulit bayi tampak
kehijauan
h Ketika lahir bayi
tampak lemaslemah
i Takipneu
j Tanda post
maturitas(berat badan
kurang kulit
mengelupas)
k DJ gt 100xm atau
kurang dari100xm tdk
teratur
l Tonus otot menurun
karna kekurangan
oksigen pada otakotot
dan organ lain
m Depresi pernapasan
karna otak kekurangan
oksigen
n Takipneu
o Sianosis
p pucat
b Kranial5
14
1) Perdarahan intrakranial
Pendarahan intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang
tengkorak Perdarahan bisa terjadi di dalam otak atau di
sekeliling otak
c Kardiovaskular19
1) Patent Ductus Arteriosus (PDA)
PDA adalah masalah jantung yang sering terjadi pada bayi
prematur Sebelum lahir arteri besar yang disebut duktus
arteriosus memungkinkan darah tidak mengaliri paru-paru bayi
Duktus ini biasanya menutup setelah lahir sehingga darah dapat
mengalir ke paru-paru dan mengambil oksigen Ketika duktus
tidak menutup dengan benar dapat menyebabkan gagal
jantung
d Hematologi 5
1) Hiperbilirubinemia
Terjadi perubahan warna kuning pada kulit membran mukosa
sklera dan organ lain yang disebabkan oleh peningkatan kadar
bilirubin di dalam darah Pada bayi dengan BBLR yang lahir
prematur organ-organ belum berkembang sempurna termasuk
hepar di mana merupakan tempat metabolisme bilirubin
Akibatnya konjugasi dan eliminasi bilirubin menjadi terganggu
sehingga banyak bilirubin beredar dalam darah
2) Infeksi Neonatorum atau Sepsis
Adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi
pada bulan pertama kehidupan yang menyebar ke seluruh tubuh
15
bayi baru lahir Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan
oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah
yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik
e Gastrointestinal 5
1) Necrotizing Enterocolitis (NEC)
NEC adalah masalah usus yang berbahaya biasanya terjadi dua
sampai tiga minggu setelah lahir Hal ini dapat menyebabkan
kesulitan makan komplikasi perut bengkak dan lainnya
f Mata 5
1) Retinopathy of Prematurity (ROP)
ROP adalah pertumbuhan abnormal dari pembuluh darah di
mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan Hal ini
terjadi terutama pada bayi yang lahir sebelum 32 minggu
kehamilan
g Metabolisme tubuh 5
1) Hipotermi
Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah
normal Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 365deg -
375deg Celsius Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang
disebabkan oleh pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum
berfungsi dengan sempurna Permukaan tubuh bayi relatif lebih
luas dan tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan
menyimpan panas menyebabkan bayi hipotermi
2) Hipoglikemik
Hipoglikemi adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa
16
darah kurang dari 45 mgdl Hipoglikemi sering terjadi pada
BBLR karena cadangan glukosa rendah Pada ibu diabetes
melitus (DM) terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada
janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin Saat
lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa
berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi sehingga
terjadi hipoglikemi
VIII PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan untuk BBLR mencakup berbagai aspek untuk mempertahankan
kondisi stabil Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tatalaksana bayi
baru lahir yang sakit mulai pasca resusitasi Program ini berisi standar tahapan stabilisasi
pasca resusitasi untuk memperbaiki kestabilan keamanan dan luaran bayi Program
STABLE mengupayakan kondisi bayi menjadi ldquowarm pink sweetrdquo dalam kurun
waktu 1 jam Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana BBLR menggunakan
program STABLE adalah20
a Sugar and Safe Care
Merupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus
Target gula darah gula darah untuk neonatus adalah 50-110 mgdl
Pada awal kehidupan kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah
pemotongan tali pusat Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan
17
nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di
perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak
Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu
1) Cadangan glikogen terbatas
2) Hiperinsulinemia
3) Peningkatan penggunaan glukosa
b Temperature
Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika
suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu
antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan
hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat
bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak
berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang
mempunyai risiko hipotermia adalah
1) BBLR
2) Bayi sakit berat
3) Bayi dengan resusitasi lama
4) Bayi dengan kelainan congenital
Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh
darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan
tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme
dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan
meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian
suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu
juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut
18
berperan pada hipotermi
c Airway
Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang
mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat
resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi
alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas
dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan
pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu
penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan
Skor Downe
Tabel 1 Skor Downe20
0 1 2
Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit
Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat
Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak
sianosis dengan O2
Sianosis (+)
dengan O2
Udara masuk (+)Udara masuk
berkurang
Tidak ada udara
masuk
Merintih Tidak merintihTerdengar melalui
stetoskop
Terdengar tanpa
menggunakan
peralatan
Interpretasi skor Downe
1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan
2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang
3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat
Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan
19
adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan
sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive
airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat
penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk
membantu pasien bernapas
d Blood Pressure
Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ
Ada tiga jenis syok yaitu
1) Hipovolemi
2) Kardiogenik
3) Septik
Penyebab tersering pada neonatus adalah
1) Kehilangan darah saat intrauterin
2) Kehilangan darah saat lahir
3) Dehidrasi
Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok
Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah
menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung
usia gestasi
e Laboratorium Works
Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang
dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus
Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan
laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu
20
dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis
Faktor risiko tersering adalah
1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam
2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis
3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare
suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan
riwayat gawat janin
Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan
antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk
f Emotional Support
Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap
bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila
kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat
bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri
dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu
(ASI) kepada bayi
Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan
metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan
melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga
lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur
suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik
lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang
21
durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat
bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan
anak2122
PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324
a PMK intermiten
Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan
intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin
memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak
diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu
mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di
inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara
terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK
intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK
kontinu
b PMK kontinu
Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi
harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan
untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan
persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun
pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan
melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya
sehingga meningkatkan asupan ASI
Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu
kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen
22
nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu
dini2122
Gambar 4 Kangaroo Position22
IX KONTROL DAN PENCEGAHAN
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah
memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang
terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera
dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga
pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25
X PROGNOSIS
Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya
23
berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan
neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat
perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya
lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang
jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang
intensif2613
DAFTAR PUSTAKA
1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan
Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39
2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005
3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The
Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012
4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They
Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of
Perinatology 2005 2572-81
5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J
FamPrac201362(4)1-8
24
6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara
Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang
Universitas Diponegoro 2013
7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation
Dan Med2014 61(4)1-4
8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014
December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom
9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17
Jakarta Widya Medika 2002
10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last
modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from
httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems
overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509
11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA
editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company
1986 used with permission
12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis
Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004
13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of
14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63
14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu
Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002
H771-784
15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi
Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012
25
16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available
from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp
17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]
Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc
18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely
Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with
permission of the CV Mosby Company
19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality
From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP
2011127(293)293-9
20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick
Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006
21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003
22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008
23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I
Pediatric200845(1)17-23
24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization
GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003
25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan
Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan 2009 12127-132
26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA
Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational
Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09
26
VII KOMPLIKASI
Pada BBLR dengan kelahiran prematur terdapat berbagai macam komplikasi yang
dapat terjadi yaitu
a Respirasi 5
1) Respiratoty Distress Syndrome (RDS)
Masalah pernapasan ini biasa terjadi pada bayi yang lahir
sebelum minggu ke-34 kehamilan Bayi dengan RDS
mengalami kekurangan protein yang disebut surfaktan yang
berfungsi untuk menjaga kantung udara kecil di paru-paru
2) Meconium Aspiration Syndrome (MAS)
MAS adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan kulit
yang berwarna kebiruan dan kesulitan bernafas ketika bayi baru
13
lahir karena menghisap mekonium sebelum sewaktu atau
setelah proses persalinan Mekonium adalah istilah yang biasa
digunakan untuk menyebutkan feses yang dikeluarkan bayi
sebelum menelan air susu ibu
3) Asfiksia Neonatorum
Asfiksia neonatorum adalah keadaan gawat bayi baru lahir
yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur sehingga dapat
menurunkan oksigen dan makin meningkatkan karbon dioksida
yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut
DD RDS MAS ASFIKSIA
TANDA
DAN
GEJAL
A
a Distress pernapasan
b Takipneu laju napas
gt60xm
c Sianosis
d Retraksicekungan pada
sternum dan costa pada
saat inspirasi
e Grunting suara merintih
saat ekspirasi
f Cairan ketuban
berwarna kehijauan
g Kulit bayi tampak
kehijauan
h Ketika lahir bayi
tampak lemaslemah
i Takipneu
j Tanda post
maturitas(berat badan
kurang kulit
mengelupas)
k DJ gt 100xm atau
kurang dari100xm tdk
teratur
l Tonus otot menurun
karna kekurangan
oksigen pada otakotot
dan organ lain
m Depresi pernapasan
karna otak kekurangan
oksigen
n Takipneu
o Sianosis
p pucat
b Kranial5
14
1) Perdarahan intrakranial
Pendarahan intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang
tengkorak Perdarahan bisa terjadi di dalam otak atau di
sekeliling otak
c Kardiovaskular19
1) Patent Ductus Arteriosus (PDA)
PDA adalah masalah jantung yang sering terjadi pada bayi
prematur Sebelum lahir arteri besar yang disebut duktus
arteriosus memungkinkan darah tidak mengaliri paru-paru bayi
Duktus ini biasanya menutup setelah lahir sehingga darah dapat
mengalir ke paru-paru dan mengambil oksigen Ketika duktus
tidak menutup dengan benar dapat menyebabkan gagal
jantung
d Hematologi 5
1) Hiperbilirubinemia
Terjadi perubahan warna kuning pada kulit membran mukosa
sklera dan organ lain yang disebabkan oleh peningkatan kadar
bilirubin di dalam darah Pada bayi dengan BBLR yang lahir
prematur organ-organ belum berkembang sempurna termasuk
hepar di mana merupakan tempat metabolisme bilirubin
Akibatnya konjugasi dan eliminasi bilirubin menjadi terganggu
sehingga banyak bilirubin beredar dalam darah
2) Infeksi Neonatorum atau Sepsis
Adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi
pada bulan pertama kehidupan yang menyebar ke seluruh tubuh
15
bayi baru lahir Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan
oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah
yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik
e Gastrointestinal 5
1) Necrotizing Enterocolitis (NEC)
NEC adalah masalah usus yang berbahaya biasanya terjadi dua
sampai tiga minggu setelah lahir Hal ini dapat menyebabkan
kesulitan makan komplikasi perut bengkak dan lainnya
f Mata 5
1) Retinopathy of Prematurity (ROP)
ROP adalah pertumbuhan abnormal dari pembuluh darah di
mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan Hal ini
terjadi terutama pada bayi yang lahir sebelum 32 minggu
kehamilan
g Metabolisme tubuh 5
1) Hipotermi
Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah
normal Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 365deg -
375deg Celsius Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang
disebabkan oleh pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum
berfungsi dengan sempurna Permukaan tubuh bayi relatif lebih
luas dan tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan
menyimpan panas menyebabkan bayi hipotermi
2) Hipoglikemik
Hipoglikemi adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa
16
darah kurang dari 45 mgdl Hipoglikemi sering terjadi pada
BBLR karena cadangan glukosa rendah Pada ibu diabetes
melitus (DM) terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada
janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin Saat
lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa
berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi sehingga
terjadi hipoglikemi
VIII PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan untuk BBLR mencakup berbagai aspek untuk mempertahankan
kondisi stabil Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tatalaksana bayi
baru lahir yang sakit mulai pasca resusitasi Program ini berisi standar tahapan stabilisasi
pasca resusitasi untuk memperbaiki kestabilan keamanan dan luaran bayi Program
STABLE mengupayakan kondisi bayi menjadi ldquowarm pink sweetrdquo dalam kurun
waktu 1 jam Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana BBLR menggunakan
program STABLE adalah20
a Sugar and Safe Care
Merupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus
Target gula darah gula darah untuk neonatus adalah 50-110 mgdl
Pada awal kehidupan kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah
pemotongan tali pusat Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan
17
nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di
perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak
Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu
1) Cadangan glikogen terbatas
2) Hiperinsulinemia
3) Peningkatan penggunaan glukosa
b Temperature
Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika
suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu
antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan
hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat
bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak
berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang
mempunyai risiko hipotermia adalah
1) BBLR
2) Bayi sakit berat
3) Bayi dengan resusitasi lama
4) Bayi dengan kelainan congenital
Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh
darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan
tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme
dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan
meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian
suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu
juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut
18
berperan pada hipotermi
c Airway
Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang
mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat
resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi
alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas
dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan
pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu
penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan
Skor Downe
Tabel 1 Skor Downe20
0 1 2
Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit
Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat
Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak
sianosis dengan O2
Sianosis (+)
dengan O2
Udara masuk (+)Udara masuk
berkurang
Tidak ada udara
masuk
Merintih Tidak merintihTerdengar melalui
stetoskop
Terdengar tanpa
menggunakan
peralatan
Interpretasi skor Downe
1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan
2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang
3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat
Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan
19
adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan
sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive
airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat
penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk
membantu pasien bernapas
d Blood Pressure
Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ
Ada tiga jenis syok yaitu
1) Hipovolemi
2) Kardiogenik
3) Septik
Penyebab tersering pada neonatus adalah
1) Kehilangan darah saat intrauterin
2) Kehilangan darah saat lahir
3) Dehidrasi
Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok
Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah
menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung
usia gestasi
e Laboratorium Works
Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang
dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus
Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan
laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu
20
dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis
Faktor risiko tersering adalah
1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam
2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis
3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare
suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan
riwayat gawat janin
Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan
antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk
f Emotional Support
Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap
bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila
kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat
bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri
dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu
(ASI) kepada bayi
Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan
metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan
melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga
lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur
suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik
lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang
21
durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat
bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan
anak2122
PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324
a PMK intermiten
Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan
intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin
memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak
diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu
mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di
inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara
terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK
intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK
kontinu
b PMK kontinu
Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi
harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan
untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan
persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun
pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan
melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya
sehingga meningkatkan asupan ASI
Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu
kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen
22
nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu
dini2122
Gambar 4 Kangaroo Position22
IX KONTROL DAN PENCEGAHAN
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah
memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang
terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera
dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga
pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25
X PROGNOSIS
Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya
23
berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan
neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat
perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya
lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang
jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang
intensif2613
DAFTAR PUSTAKA
1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan
Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39
2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005
3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The
Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012
4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They
Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of
Perinatology 2005 2572-81
5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J
FamPrac201362(4)1-8
24
6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara
Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang
Universitas Diponegoro 2013
7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation
Dan Med2014 61(4)1-4
8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014
December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom
9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17
Jakarta Widya Medika 2002
10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last
modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from
httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems
overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509
11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA
editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company
1986 used with permission
12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis
Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004
13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of
14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63
14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu
Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002
H771-784
15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi
Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012
25
16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available
from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp
17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]
Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc
18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely
Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with
permission of the CV Mosby Company
19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality
From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP
2011127(293)293-9
20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick
Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006
21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003
22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008
23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I
Pediatric200845(1)17-23
24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization
GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003
25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan
Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan 2009 12127-132
26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA
Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational
Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09
26
lahir karena menghisap mekonium sebelum sewaktu atau
setelah proses persalinan Mekonium adalah istilah yang biasa
digunakan untuk menyebutkan feses yang dikeluarkan bayi
sebelum menelan air susu ibu
3) Asfiksia Neonatorum
Asfiksia neonatorum adalah keadaan gawat bayi baru lahir
yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur sehingga dapat
menurunkan oksigen dan makin meningkatkan karbon dioksida
yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut
DD RDS MAS ASFIKSIA
TANDA
DAN
GEJAL
A
a Distress pernapasan
b Takipneu laju napas
gt60xm
c Sianosis
d Retraksicekungan pada
sternum dan costa pada
saat inspirasi
e Grunting suara merintih
saat ekspirasi
f Cairan ketuban
berwarna kehijauan
g Kulit bayi tampak
kehijauan
h Ketika lahir bayi
tampak lemaslemah
i Takipneu
j Tanda post
maturitas(berat badan
kurang kulit
mengelupas)
k DJ gt 100xm atau
kurang dari100xm tdk
teratur
l Tonus otot menurun
karna kekurangan
oksigen pada otakotot
dan organ lain
m Depresi pernapasan
karna otak kekurangan
oksigen
n Takipneu
o Sianosis
p pucat
b Kranial5
14
1) Perdarahan intrakranial
Pendarahan intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang
tengkorak Perdarahan bisa terjadi di dalam otak atau di
sekeliling otak
c Kardiovaskular19
1) Patent Ductus Arteriosus (PDA)
PDA adalah masalah jantung yang sering terjadi pada bayi
prematur Sebelum lahir arteri besar yang disebut duktus
arteriosus memungkinkan darah tidak mengaliri paru-paru bayi
Duktus ini biasanya menutup setelah lahir sehingga darah dapat
mengalir ke paru-paru dan mengambil oksigen Ketika duktus
tidak menutup dengan benar dapat menyebabkan gagal
jantung
d Hematologi 5
1) Hiperbilirubinemia
Terjadi perubahan warna kuning pada kulit membran mukosa
sklera dan organ lain yang disebabkan oleh peningkatan kadar
bilirubin di dalam darah Pada bayi dengan BBLR yang lahir
prematur organ-organ belum berkembang sempurna termasuk
hepar di mana merupakan tempat metabolisme bilirubin
Akibatnya konjugasi dan eliminasi bilirubin menjadi terganggu
sehingga banyak bilirubin beredar dalam darah
2) Infeksi Neonatorum atau Sepsis
Adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi
pada bulan pertama kehidupan yang menyebar ke seluruh tubuh
15
bayi baru lahir Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan
oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah
yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik
e Gastrointestinal 5
1) Necrotizing Enterocolitis (NEC)
NEC adalah masalah usus yang berbahaya biasanya terjadi dua
sampai tiga minggu setelah lahir Hal ini dapat menyebabkan
kesulitan makan komplikasi perut bengkak dan lainnya
f Mata 5
1) Retinopathy of Prematurity (ROP)
ROP adalah pertumbuhan abnormal dari pembuluh darah di
mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan Hal ini
terjadi terutama pada bayi yang lahir sebelum 32 minggu
kehamilan
g Metabolisme tubuh 5
1) Hipotermi
Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah
normal Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 365deg -
375deg Celsius Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang
disebabkan oleh pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum
berfungsi dengan sempurna Permukaan tubuh bayi relatif lebih
luas dan tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan
menyimpan panas menyebabkan bayi hipotermi
2) Hipoglikemik
Hipoglikemi adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa
16
darah kurang dari 45 mgdl Hipoglikemi sering terjadi pada
BBLR karena cadangan glukosa rendah Pada ibu diabetes
melitus (DM) terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada
janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin Saat
lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa
berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi sehingga
terjadi hipoglikemi
VIII PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan untuk BBLR mencakup berbagai aspek untuk mempertahankan
kondisi stabil Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tatalaksana bayi
baru lahir yang sakit mulai pasca resusitasi Program ini berisi standar tahapan stabilisasi
pasca resusitasi untuk memperbaiki kestabilan keamanan dan luaran bayi Program
STABLE mengupayakan kondisi bayi menjadi ldquowarm pink sweetrdquo dalam kurun
waktu 1 jam Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana BBLR menggunakan
program STABLE adalah20
a Sugar and Safe Care
Merupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus
Target gula darah gula darah untuk neonatus adalah 50-110 mgdl
Pada awal kehidupan kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah
pemotongan tali pusat Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan
17
nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di
perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak
Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu
1) Cadangan glikogen terbatas
2) Hiperinsulinemia
3) Peningkatan penggunaan glukosa
b Temperature
Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika
suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu
antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan
hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat
bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak
berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang
mempunyai risiko hipotermia adalah
1) BBLR
2) Bayi sakit berat
3) Bayi dengan resusitasi lama
4) Bayi dengan kelainan congenital
Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh
darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan
tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme
dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan
meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian
suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu
juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut
18
berperan pada hipotermi
c Airway
Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang
mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat
resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi
alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas
dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan
pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu
penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan
Skor Downe
Tabel 1 Skor Downe20
0 1 2
Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit
Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat
Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak
sianosis dengan O2
Sianosis (+)
dengan O2
Udara masuk (+)Udara masuk
berkurang
Tidak ada udara
masuk
Merintih Tidak merintihTerdengar melalui
stetoskop
Terdengar tanpa
menggunakan
peralatan
Interpretasi skor Downe
1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan
2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang
3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat
Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan
19
adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan
sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive
airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat
penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk
membantu pasien bernapas
d Blood Pressure
Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ
Ada tiga jenis syok yaitu
1) Hipovolemi
2) Kardiogenik
3) Septik
Penyebab tersering pada neonatus adalah
1) Kehilangan darah saat intrauterin
2) Kehilangan darah saat lahir
3) Dehidrasi
Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok
Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah
menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung
usia gestasi
e Laboratorium Works
Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang
dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus
Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan
laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu
20
dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis
Faktor risiko tersering adalah
1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam
2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis
3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare
suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan
riwayat gawat janin
Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan
antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk
f Emotional Support
Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap
bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila
kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat
bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri
dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu
(ASI) kepada bayi
Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan
metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan
melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga
lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur
suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik
lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang
21
durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat
bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan
anak2122
PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324
a PMK intermiten
Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan
intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin
memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak
diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu
mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di
inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara
terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK
intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK
kontinu
b PMK kontinu
Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi
harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan
untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan
persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun
pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan
melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya
sehingga meningkatkan asupan ASI
Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu
kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen
22
nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu
dini2122
Gambar 4 Kangaroo Position22
IX KONTROL DAN PENCEGAHAN
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah
memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang
terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera
dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga
pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25
X PROGNOSIS
Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya
23
berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan
neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat
perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya
lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang
jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang
intensif2613
DAFTAR PUSTAKA
1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan
Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39
2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005
3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The
Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012
4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They
Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of
Perinatology 2005 2572-81
5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J
FamPrac201362(4)1-8
24
6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara
Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang
Universitas Diponegoro 2013
7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation
Dan Med2014 61(4)1-4
8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014
December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom
9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17
Jakarta Widya Medika 2002
10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last
modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from
httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems
overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509
11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA
editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company
1986 used with permission
12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis
Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004
13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of
14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63
14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu
Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002
H771-784
15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi
Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012
25
16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available
from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp
17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]
Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc
18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely
Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with
permission of the CV Mosby Company
19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality
From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP
2011127(293)293-9
20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick
Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006
21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003
22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008
23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I
Pediatric200845(1)17-23
24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization
GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003
25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan
Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan 2009 12127-132
26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA
Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational
Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09
26
1) Perdarahan intrakranial
Pendarahan intrakranial adalah perdarahan di dalam tulang
tengkorak Perdarahan bisa terjadi di dalam otak atau di
sekeliling otak
c Kardiovaskular19
1) Patent Ductus Arteriosus (PDA)
PDA adalah masalah jantung yang sering terjadi pada bayi
prematur Sebelum lahir arteri besar yang disebut duktus
arteriosus memungkinkan darah tidak mengaliri paru-paru bayi
Duktus ini biasanya menutup setelah lahir sehingga darah dapat
mengalir ke paru-paru dan mengambil oksigen Ketika duktus
tidak menutup dengan benar dapat menyebabkan gagal
jantung
d Hematologi 5
1) Hiperbilirubinemia
Terjadi perubahan warna kuning pada kulit membran mukosa
sklera dan organ lain yang disebabkan oleh peningkatan kadar
bilirubin di dalam darah Pada bayi dengan BBLR yang lahir
prematur organ-organ belum berkembang sempurna termasuk
hepar di mana merupakan tempat metabolisme bilirubin
Akibatnya konjugasi dan eliminasi bilirubin menjadi terganggu
sehingga banyak bilirubin beredar dalam darah
2) Infeksi Neonatorum atau Sepsis
Adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi
pada bulan pertama kehidupan yang menyebar ke seluruh tubuh
15
bayi baru lahir Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan
oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah
yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik
e Gastrointestinal 5
1) Necrotizing Enterocolitis (NEC)
NEC adalah masalah usus yang berbahaya biasanya terjadi dua
sampai tiga minggu setelah lahir Hal ini dapat menyebabkan
kesulitan makan komplikasi perut bengkak dan lainnya
f Mata 5
1) Retinopathy of Prematurity (ROP)
ROP adalah pertumbuhan abnormal dari pembuluh darah di
mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan Hal ini
terjadi terutama pada bayi yang lahir sebelum 32 minggu
kehamilan
g Metabolisme tubuh 5
1) Hipotermi
Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah
normal Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 365deg -
375deg Celsius Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang
disebabkan oleh pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum
berfungsi dengan sempurna Permukaan tubuh bayi relatif lebih
luas dan tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan
menyimpan panas menyebabkan bayi hipotermi
2) Hipoglikemik
Hipoglikemi adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa
16
darah kurang dari 45 mgdl Hipoglikemi sering terjadi pada
BBLR karena cadangan glukosa rendah Pada ibu diabetes
melitus (DM) terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada
janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin Saat
lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa
berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi sehingga
terjadi hipoglikemi
VIII PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan untuk BBLR mencakup berbagai aspek untuk mempertahankan
kondisi stabil Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tatalaksana bayi
baru lahir yang sakit mulai pasca resusitasi Program ini berisi standar tahapan stabilisasi
pasca resusitasi untuk memperbaiki kestabilan keamanan dan luaran bayi Program
STABLE mengupayakan kondisi bayi menjadi ldquowarm pink sweetrdquo dalam kurun
waktu 1 jam Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana BBLR menggunakan
program STABLE adalah20
a Sugar and Safe Care
Merupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus
Target gula darah gula darah untuk neonatus adalah 50-110 mgdl
Pada awal kehidupan kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah
pemotongan tali pusat Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan
17
nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di
perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak
Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu
1) Cadangan glikogen terbatas
2) Hiperinsulinemia
3) Peningkatan penggunaan glukosa
b Temperature
Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika
suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu
antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan
hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat
bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak
berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang
mempunyai risiko hipotermia adalah
1) BBLR
2) Bayi sakit berat
3) Bayi dengan resusitasi lama
4) Bayi dengan kelainan congenital
Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh
darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan
tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme
dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan
meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian
suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu
juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut
18
berperan pada hipotermi
c Airway
Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang
mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat
resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi
alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas
dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan
pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu
penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan
Skor Downe
Tabel 1 Skor Downe20
0 1 2
Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit
Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat
Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak
sianosis dengan O2
Sianosis (+)
dengan O2
Udara masuk (+)Udara masuk
berkurang
Tidak ada udara
masuk
Merintih Tidak merintihTerdengar melalui
stetoskop
Terdengar tanpa
menggunakan
peralatan
Interpretasi skor Downe
1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan
2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang
3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat
Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan
19
adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan
sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive
airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat
penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk
membantu pasien bernapas
d Blood Pressure
Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ
Ada tiga jenis syok yaitu
1) Hipovolemi
2) Kardiogenik
3) Septik
Penyebab tersering pada neonatus adalah
1) Kehilangan darah saat intrauterin
2) Kehilangan darah saat lahir
3) Dehidrasi
Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok
Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah
menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung
usia gestasi
e Laboratorium Works
Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang
dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus
Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan
laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu
20
dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis
Faktor risiko tersering adalah
1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam
2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis
3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare
suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan
riwayat gawat janin
Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan
antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk
f Emotional Support
Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap
bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila
kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat
bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri
dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu
(ASI) kepada bayi
Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan
metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan
melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga
lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur
suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik
lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang
21
durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat
bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan
anak2122
PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324
a PMK intermiten
Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan
intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin
memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak
diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu
mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di
inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara
terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK
intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK
kontinu
b PMK kontinu
Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi
harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan
untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan
persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun
pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan
melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya
sehingga meningkatkan asupan ASI
Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu
kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen
22
nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu
dini2122
Gambar 4 Kangaroo Position22
IX KONTROL DAN PENCEGAHAN
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah
memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang
terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera
dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga
pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25
X PROGNOSIS
Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya
23
berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan
neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat
perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya
lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang
jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang
intensif2613
DAFTAR PUSTAKA
1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan
Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39
2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005
3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The
Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012
4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They
Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of
Perinatology 2005 2572-81
5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J
FamPrac201362(4)1-8
24
6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara
Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang
Universitas Diponegoro 2013
7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation
Dan Med2014 61(4)1-4
8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014
December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom
9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17
Jakarta Widya Medika 2002
10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last
modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from
httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems
overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509
11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA
editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company
1986 used with permission
12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis
Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004
13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of
14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63
14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu
Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002
H771-784
15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi
Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012
25
16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available
from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp
17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]
Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc
18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely
Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with
permission of the CV Mosby Company
19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality
From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP
2011127(293)293-9
20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick
Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006
21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003
22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008
23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I
Pediatric200845(1)17-23
24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization
GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003
25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan
Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan 2009 12127-132
26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA
Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational
Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09
26
bayi baru lahir Sepsis adalah sindrom yang dikarakteristikan
oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah
yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok septik
e Gastrointestinal 5
1) Necrotizing Enterocolitis (NEC)
NEC adalah masalah usus yang berbahaya biasanya terjadi dua
sampai tiga minggu setelah lahir Hal ini dapat menyebabkan
kesulitan makan komplikasi perut bengkak dan lainnya
f Mata 5
1) Retinopathy of Prematurity (ROP)
ROP adalah pertumbuhan abnormal dari pembuluh darah di
mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan Hal ini
terjadi terutama pada bayi yang lahir sebelum 32 minggu
kehamilan
g Metabolisme tubuh 5
1) Hipotermi
Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah
normal Suhu normal pada bayi neonatus adalah adalah 365deg -
375deg Celsius Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang
disebabkan oleh pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum
berfungsi dengan sempurna Permukaan tubuh bayi relatif lebih
luas dan tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan
menyimpan panas menyebabkan bayi hipotermi
2) Hipoglikemik
Hipoglikemi adalah keadaan hasil pengukuran kadar glukosa
16
darah kurang dari 45 mgdl Hipoglikemi sering terjadi pada
BBLR karena cadangan glukosa rendah Pada ibu diabetes
melitus (DM) terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada
janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin Saat
lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa
berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi sehingga
terjadi hipoglikemi
VIII PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan untuk BBLR mencakup berbagai aspek untuk mempertahankan
kondisi stabil Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tatalaksana bayi
baru lahir yang sakit mulai pasca resusitasi Program ini berisi standar tahapan stabilisasi
pasca resusitasi untuk memperbaiki kestabilan keamanan dan luaran bayi Program
STABLE mengupayakan kondisi bayi menjadi ldquowarm pink sweetrdquo dalam kurun
waktu 1 jam Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana BBLR menggunakan
program STABLE adalah20
a Sugar and Safe Care
Merupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus
Target gula darah gula darah untuk neonatus adalah 50-110 mgdl
Pada awal kehidupan kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah
pemotongan tali pusat Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan
17
nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di
perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak
Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu
1) Cadangan glikogen terbatas
2) Hiperinsulinemia
3) Peningkatan penggunaan glukosa
b Temperature
Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika
suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu
antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan
hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat
bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak
berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang
mempunyai risiko hipotermia adalah
1) BBLR
2) Bayi sakit berat
3) Bayi dengan resusitasi lama
4) Bayi dengan kelainan congenital
Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh
darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan
tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme
dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan
meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian
suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu
juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut
18
berperan pada hipotermi
c Airway
Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang
mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat
resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi
alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas
dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan
pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu
penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan
Skor Downe
Tabel 1 Skor Downe20
0 1 2
Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit
Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat
Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak
sianosis dengan O2
Sianosis (+)
dengan O2
Udara masuk (+)Udara masuk
berkurang
Tidak ada udara
masuk
Merintih Tidak merintihTerdengar melalui
stetoskop
Terdengar tanpa
menggunakan
peralatan
Interpretasi skor Downe
1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan
2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang
3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat
Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan
19
adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan
sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive
airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat
penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk
membantu pasien bernapas
d Blood Pressure
Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ
Ada tiga jenis syok yaitu
1) Hipovolemi
2) Kardiogenik
3) Septik
Penyebab tersering pada neonatus adalah
1) Kehilangan darah saat intrauterin
2) Kehilangan darah saat lahir
3) Dehidrasi
Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok
Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah
menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung
usia gestasi
e Laboratorium Works
Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang
dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus
Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan
laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu
20
dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis
Faktor risiko tersering adalah
1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam
2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis
3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare
suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan
riwayat gawat janin
Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan
antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk
f Emotional Support
Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap
bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila
kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat
bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri
dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu
(ASI) kepada bayi
Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan
metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan
melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga
lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur
suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik
lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang
21
durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat
bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan
anak2122
PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324
a PMK intermiten
Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan
intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin
memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak
diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu
mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di
inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara
terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK
intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK
kontinu
b PMK kontinu
Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi
harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan
untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan
persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun
pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan
melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya
sehingga meningkatkan asupan ASI
Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu
kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen
22
nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu
dini2122
Gambar 4 Kangaroo Position22
IX KONTROL DAN PENCEGAHAN
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah
memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang
terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera
dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga
pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25
X PROGNOSIS
Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya
23
berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan
neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat
perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya
lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang
jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang
intensif2613
DAFTAR PUSTAKA
1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan
Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39
2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005
3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The
Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012
4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They
Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of
Perinatology 2005 2572-81
5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J
FamPrac201362(4)1-8
24
6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara
Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang
Universitas Diponegoro 2013
7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation
Dan Med2014 61(4)1-4
8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014
December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom
9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17
Jakarta Widya Medika 2002
10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last
modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from
httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems
overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509
11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA
editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company
1986 used with permission
12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis
Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004
13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of
14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63
14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu
Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002
H771-784
15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi
Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012
25
16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available
from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp
17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]
Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc
18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely
Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with
permission of the CV Mosby Company
19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality
From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP
2011127(293)293-9
20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick
Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006
21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003
22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008
23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I
Pediatric200845(1)17-23
24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization
GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003
25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan
Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan 2009 12127-132
26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA
Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational
Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09
26
darah kurang dari 45 mgdl Hipoglikemi sering terjadi pada
BBLR karena cadangan glukosa rendah Pada ibu diabetes
melitus (DM) terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada
janin sehingga respon insulin juga meningkat pada janin Saat
lahir di mana jalur plasenta terputus maka transfer glukosa
berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi sehingga
terjadi hipoglikemi
VIII PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan untuk BBLR mencakup berbagai aspek untuk mempertahankan
kondisi stabil Program STABLE adalah panduan yang dibuat untuk tatalaksana bayi
baru lahir yang sakit mulai pasca resusitasi Program ini berisi standar tahapan stabilisasi
pasca resusitasi untuk memperbaiki kestabilan keamanan dan luaran bayi Program
STABLE mengupayakan kondisi bayi menjadi ldquowarm pink sweetrdquo dalam kurun
waktu 1 jam Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana BBLR menggunakan
program STABLE adalah20
a Sugar and Safe Care
Merupakan langkah untuk menstabilkan kadar gula darah neonatus
Target gula darah gula darah untuk neonatus adalah 50-110 mgdl
Pada awal kehidupan kelangsungan pasokan nutrisi terhenti setelah
pemotongan tali pusat Bayi baru lahir memerlukan kelangsungan
17
nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di
perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak
Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu
1) Cadangan glikogen terbatas
2) Hiperinsulinemia
3) Peningkatan penggunaan glukosa
b Temperature
Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika
suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu
antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan
hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat
bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak
berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang
mempunyai risiko hipotermia adalah
1) BBLR
2) Bayi sakit berat
3) Bayi dengan resusitasi lama
4) Bayi dengan kelainan congenital
Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh
darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan
tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme
dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan
meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian
suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu
juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut
18
berperan pada hipotermi
c Airway
Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang
mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat
resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi
alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas
dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan
pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu
penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan
Skor Downe
Tabel 1 Skor Downe20
0 1 2
Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit
Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat
Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak
sianosis dengan O2
Sianosis (+)
dengan O2
Udara masuk (+)Udara masuk
berkurang
Tidak ada udara
masuk
Merintih Tidak merintihTerdengar melalui
stetoskop
Terdengar tanpa
menggunakan
peralatan
Interpretasi skor Downe
1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan
2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang
3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat
Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan
19
adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan
sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive
airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat
penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk
membantu pasien bernapas
d Blood Pressure
Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ
Ada tiga jenis syok yaitu
1) Hipovolemi
2) Kardiogenik
3) Septik
Penyebab tersering pada neonatus adalah
1) Kehilangan darah saat intrauterin
2) Kehilangan darah saat lahir
3) Dehidrasi
Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok
Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah
menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung
usia gestasi
e Laboratorium Works
Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang
dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus
Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan
laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu
20
dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis
Faktor risiko tersering adalah
1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam
2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis
3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare
suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan
riwayat gawat janin
Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan
antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk
f Emotional Support
Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap
bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila
kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat
bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri
dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu
(ASI) kepada bayi
Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan
metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan
melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga
lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur
suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik
lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang
21
durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat
bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan
anak2122
PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324
a PMK intermiten
Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan
intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin
memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak
diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu
mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di
inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara
terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK
intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK
kontinu
b PMK kontinu
Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi
harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan
untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan
persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun
pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan
melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya
sehingga meningkatkan asupan ASI
Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu
kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen
22
nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu
dini2122
Gambar 4 Kangaroo Position22
IX KONTROL DAN PENCEGAHAN
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah
memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang
terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera
dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga
pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25
X PROGNOSIS
Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya
23
berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan
neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat
perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya
lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang
jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang
intensif2613
DAFTAR PUSTAKA
1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan
Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39
2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005
3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The
Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012
4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They
Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of
Perinatology 2005 2572-81
5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J
FamPrac201362(4)1-8
24
6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara
Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang
Universitas Diponegoro 2013
7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation
Dan Med2014 61(4)1-4
8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014
December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom
9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17
Jakarta Widya Medika 2002
10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last
modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from
httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems
overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509
11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA
editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company
1986 used with permission
12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis
Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004
13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of
14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63
14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu
Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002
H771-784
15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi
Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012
25
16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available
from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp
17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]
Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc
18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely
Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with
permission of the CV Mosby Company
19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality
From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP
2011127(293)293-9
20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick
Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006
21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003
22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008
23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I
Pediatric200845(1)17-23
24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization
GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003
25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan
Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan 2009 12127-132
26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA
Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational
Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09
26
nutrisi untuk mempertahankan asupan glukosa Kecukupan glukosa di
perlukan agar metabolisme sel tetap berlangsung terutama sel otak
Ada 3 faktor risiko yang mempengaruhi kadar gula darah yaitu
1) Cadangan glikogen terbatas
2) Hiperinsulinemia
3) Peningkatan penggunaan glukosa
b Temperature
Suhu tubuh normal adalah 365deg-375ordmC Bayi dikatakan hipotermi jika
suhu di bawah 365 ordmC yang terbagi atas hipotermi ringan yaitu suhu
antara 36deg-365ordmC hipotermi sedang yaitu antara 32deg-36ordmC dan
hipotermi berat yaitu suhu tubuh lt 32ordmC Pada hipotermia yang berat
bayi dalam batas yang uncompensated Pada kondisi tersebut sel otak
berisiko tinggi mengalami kematian sel dan ireversibel Bayi yang
mempunyai risiko hipotermia adalah
1) BBLR
2) Bayi sakit berat
3) Bayi dengan resusitasi lama
4) Bayi dengan kelainan congenital
Pada bayi dengan hipotermi akan terjadi vasokonstriksi pembuluh
darah sehingga mengakibatkan ketidakcukupan sirkulasi di jaringan
tubuh Selain itu kondisi hipotermia dapat meningkatkan metabolisme
dalam rangka untuk meningkatkan kalori tubuh Kondisi ini akan
meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap oksigen Dengan demikian
suhu gula darah dan oksigen mempunyai keterkaitan erat Selain itu
juga pengaruh konduksi konveksi evaporasi dan radiasi turut
18
berperan pada hipotermi
c Airway
Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang
mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat
resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi
alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas
dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan
pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu
penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan
Skor Downe
Tabel 1 Skor Downe20
0 1 2
Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit
Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat
Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak
sianosis dengan O2
Sianosis (+)
dengan O2
Udara masuk (+)Udara masuk
berkurang
Tidak ada udara
masuk
Merintih Tidak merintihTerdengar melalui
stetoskop
Terdengar tanpa
menggunakan
peralatan
Interpretasi skor Downe
1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan
2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang
3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat
Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan
19
adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan
sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive
airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat
penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk
membantu pasien bernapas
d Blood Pressure
Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ
Ada tiga jenis syok yaitu
1) Hipovolemi
2) Kardiogenik
3) Septik
Penyebab tersering pada neonatus adalah
1) Kehilangan darah saat intrauterin
2) Kehilangan darah saat lahir
3) Dehidrasi
Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok
Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah
menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung
usia gestasi
e Laboratorium Works
Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang
dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus
Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan
laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu
20
dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis
Faktor risiko tersering adalah
1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam
2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis
3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare
suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan
riwayat gawat janin
Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan
antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk
f Emotional Support
Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap
bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila
kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat
bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri
dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu
(ASI) kepada bayi
Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan
metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan
melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga
lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur
suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik
lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang
21
durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat
bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan
anak2122
PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324
a PMK intermiten
Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan
intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin
memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak
diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu
mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di
inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara
terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK
intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK
kontinu
b PMK kontinu
Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi
harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan
untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan
persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun
pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan
melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya
sehingga meningkatkan asupan ASI
Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu
kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen
22
nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu
dini2122
Gambar 4 Kangaroo Position22
IX KONTROL DAN PENCEGAHAN
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah
memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang
terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera
dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga
pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25
X PROGNOSIS
Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya
23
berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan
neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat
perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya
lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang
jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang
intensif2613
DAFTAR PUSTAKA
1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan
Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39
2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005
3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The
Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012
4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They
Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of
Perinatology 2005 2572-81
5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J
FamPrac201362(4)1-8
24
6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara
Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang
Universitas Diponegoro 2013
7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation
Dan Med2014 61(4)1-4
8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014
December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom
9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17
Jakarta Widya Medika 2002
10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last
modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from
httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems
overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509
11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA
editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company
1986 used with permission
12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis
Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004
13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of
14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63
14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu
Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002
H771-784
15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi
Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012
25
16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available
from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp
17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]
Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc
18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely
Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with
permission of the CV Mosby Company
19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality
From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP
2011127(293)293-9
20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick
Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006
21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003
22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008
23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I
Pediatric200845(1)17-23
24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization
GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003
25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan
Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan 2009 12127-132
26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA
Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational
Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09
26
berperan pada hipotermi
c Airway
Masalah pernapasan menjadi masalah yang sering dialami bayi yang
mendapat perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Saat
resusitasi dilakukan upaya membuka alveoli paru pasca resusitasi
alveoli paru belum sepenuhnya terbuka Deteksi dini kegawatan napas
dan evaluasi terapi termasuk menilai progresifitas gangguan
pernapasan merupakan perkara yang sangat penting Salah satu
penilaian dini gangguan pernapasan yang mudah adalah menggunakan
Skor Downe
Tabel 1 Skor Downe20
0 1 2
Kecepatan napas lt 60xmenit 60-80xmenit gt 80xmenit
Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat
Sianosis Tidak ada sianosisTidak tampak
sianosis dengan O2
Sianosis (+)
dengan O2
Udara masuk (+)Udara masuk
berkurang
Tidak ada udara
masuk
Merintih Tidak merintihTerdengar melalui
stetoskop
Terdengar tanpa
menggunakan
peralatan
Interpretasi skor Downe
1) Skor lt4 Gangguan pernapasan ringan
2) Skor 4-5 Gangguan pernapasan sedang
3) Skor gt6 Gangguan pernapasan berat
Pada gangguan pernapasan ringan penanganan yang dapat diberikan
19
adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan
sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive
airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat
penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk
membantu pasien bernapas
d Blood Pressure
Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ
Ada tiga jenis syok yaitu
1) Hipovolemi
2) Kardiogenik
3) Septik
Penyebab tersering pada neonatus adalah
1) Kehilangan darah saat intrauterin
2) Kehilangan darah saat lahir
3) Dehidrasi
Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok
Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah
menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung
usia gestasi
e Laboratorium Works
Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang
dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus
Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan
laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu
20
dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis
Faktor risiko tersering adalah
1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam
2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis
3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare
suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan
riwayat gawat janin
Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan
antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk
f Emotional Support
Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap
bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila
kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat
bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri
dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu
(ASI) kepada bayi
Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan
metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan
melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga
lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur
suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik
lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang
21
durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat
bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan
anak2122
PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324
a PMK intermiten
Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan
intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin
memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak
diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu
mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di
inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara
terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK
intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK
kontinu
b PMK kontinu
Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi
harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan
untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan
persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun
pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan
melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya
sehingga meningkatkan asupan ASI
Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu
kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen
22
nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu
dini2122
Gambar 4 Kangaroo Position22
IX KONTROL DAN PENCEGAHAN
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah
memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang
terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera
dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga
pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25
X PROGNOSIS
Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya
23
berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan
neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat
perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya
lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang
jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang
intensif2613
DAFTAR PUSTAKA
1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan
Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39
2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005
3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The
Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012
4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They
Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of
Perinatology 2005 2572-81
5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J
FamPrac201362(4)1-8
24
6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara
Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang
Universitas Diponegoro 2013
7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation
Dan Med2014 61(4)1-4
8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014
December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom
9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17
Jakarta Widya Medika 2002
10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last
modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from
httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems
overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509
11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA
editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company
1986 used with permission
12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis
Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004
13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of
14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63
14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu
Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002
H771-784
15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi
Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012
25
16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available
from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp
17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]
Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc
18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely
Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with
permission of the CV Mosby Company
19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality
From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP
2011127(293)293-9
20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick
Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006
21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003
22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008
23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I
Pediatric200845(1)17-23
24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization
GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003
25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan
Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan 2009 12127-132
26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA
Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational
Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09
26
adalah pemberian oksigen Apabila terjadi gangguan pernapasan
sedang terapi yang dapat diberi adalah pemberian continous positive
airway pressure (CPAP) Jika terjadinya gangguan pernapasan berat
penanganan yang dapat diberikan adalah penggunaan ventilator untuk
membantu pasien bernapas
d Blood Pressure
Syok terjadi akibat adanya gangguan perfusi dan oksigenasi organ
Ada tiga jenis syok yaitu
1) Hipovolemi
2) Kardiogenik
3) Septik
Penyebab tersering pada neonatus adalah
1) Kehilangan darah saat intrauterin
2) Kehilangan darah saat lahir
3) Dehidrasi
Neonatus harus dicegah agar jangan sampai jatuh pada kondisi syok
Hal penting dalam menentukan bayi mulai mengalami hipotensi adalah
menilai tekanan darahTekanan darah normal bayi berbeda tergantung
usia gestasi
e Laboratorium Works
Bila memungkinkan pemeriksakan laboratorium pada bayi yang
dilakuakan adalah darah rutin Hb golongan darah ABO dan rhesus
Jika terdapat bayi yang akan dirujuk wajib dilakukan pemeriksaan
laboratorium untuk kemungkinan infeksi bila fasilitas memadai Perlu
20
dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis
Faktor risiko tersering adalah
1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam
2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis
3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare
suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan
riwayat gawat janin
Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan
antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk
f Emotional Support
Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap
bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila
kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat
bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri
dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu
(ASI) kepada bayi
Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan
metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan
melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga
lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur
suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik
lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang
21
durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat
bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan
anak2122
PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324
a PMK intermiten
Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan
intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin
memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak
diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu
mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di
inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara
terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK
intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK
kontinu
b PMK kontinu
Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi
harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan
untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan
persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun
pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan
melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya
sehingga meningkatkan asupan ASI
Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu
kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen
22
nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu
dini2122
Gambar 4 Kangaroo Position22
IX KONTROL DAN PENCEGAHAN
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah
memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang
terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera
dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga
pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25
X PROGNOSIS
Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya
23
berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan
neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat
perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya
lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang
jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang
intensif2613
DAFTAR PUSTAKA
1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan
Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39
2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005
3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The
Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012
4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They
Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of
Perinatology 2005 2572-81
5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J
FamPrac201362(4)1-8
24
6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara
Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang
Universitas Diponegoro 2013
7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation
Dan Med2014 61(4)1-4
8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014
December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom
9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17
Jakarta Widya Medika 2002
10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last
modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from
httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems
overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509
11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA
editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company
1986 used with permission
12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis
Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004
13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of
14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63
14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu
Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002
H771-784
15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi
Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012
25
16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available
from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp
17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]
Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc
18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely
Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with
permission of the CV Mosby Company
19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality
From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP
2011127(293)293-9
20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick
Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006
21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003
22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008
23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I
Pediatric200845(1)17-23
24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization
GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003
25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan
Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan 2009 12127-132
26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA
Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational
Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09
26
dilakukan juga pada bayi berisiko dengan curiga dan dugaan sepsis
Faktor risiko tersering adalah
1) Ketuban pecah dini (KPD) gt 18 jam
2) Ibu dengan riwayat korioamnionitis
3) Ibu sakit menjelang persalinan misalnya keputihan diare
suhu ibu lebih dari 38degC persalinan prematur bayi dengan
riwayat gawat janin
Berdasarkan hasil pemeriksaan bila dicurigai adanya sepsis berikan
antibiotik sesaat sebelum bayi dirujuk
f Emotional Support
Sampaikan informasi mengenai bayi dan rencana tatalaksana terhadap
bayi kepada keluarga bayi jika bayi perlu dirujuk Sebaiknya bila
kondisi ibu memungkinkan beri ibu kesempatan untuk melihat
bayinya beri dorongan ibu untuk kontak dengan bayinya Beri
dorongan dan keyakinan pada ibu untuk tetap memberikan air susu ibu
(ASI) kepada bayi
Adapun tatalaksana yang dapat diberikan yaitu dengan mengajarkan perawatan
metode kanguru (PMK) PMK adalah salah satu metode perawatan bayi BBLR dengan
melakukan kontak langsung (kulit dengan kulit) antara bayi dengan ibunya (atau keluarga
lainnya) Manfaat PMK bagi bayiadalah denyut jantung stabil pernapasan lebih teratur
suhu tubuh lebih stabil kenaikan berat badan lebih cepat perkembangan otak lebih baik
lebih jarang menangis lebih berhasil menyusu langsung pada ibu dan memperpanjang
21
durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat
bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan
anak2122
PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324
a PMK intermiten
Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan
intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin
memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak
diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu
mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di
inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara
terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK
intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK
kontinu
b PMK kontinu
Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi
harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan
untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan
persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun
pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan
melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya
sehingga meningkatkan asupan ASI
Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu
kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen
22
nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu
dini2122
Gambar 4 Kangaroo Position22
IX KONTROL DAN PENCEGAHAN
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah
memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang
terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera
dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga
pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25
X PROGNOSIS
Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya
23
berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan
neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat
perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya
lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang
jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang
intensif2613
DAFTAR PUSTAKA
1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan
Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39
2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005
3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The
Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012
4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They
Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of
Perinatology 2005 2572-81
5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J
FamPrac201362(4)1-8
24
6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara
Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang
Universitas Diponegoro 2013
7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation
Dan Med2014 61(4)1-4
8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014
December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom
9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17
Jakarta Widya Medika 2002
10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last
modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from
httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems
overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509
11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA
editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company
1986 used with permission
12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis
Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004
13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of
14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63
14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu
Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002
H771-784
15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi
Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012
25
16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available
from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp
17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]
Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc
18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely
Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with
permission of the CV Mosby Company
19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality
From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP
2011127(293)293-9
20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick
Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006
21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003
22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008
23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I
Pediatric200845(1)17-23
24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization
GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003
25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan
Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan 2009 12127-132
26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA
Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational
Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09
26
durasi menyusu Dan manfaat PMK bagi ibu adalah ibu lebih percaya diri dalam merawat
bayi hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik serta mengurangi penelantaraan
anak2122
PMK dapat dilakukan dengan dua cara2324
a PMK intermiten
Bayi dengan penyakit atau kondisi yang berat membutuhkan perawatan
intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi Bahkan mungkin
memerlukan bantuan alat Bayi dengan kondisi ini PMK tidak
diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu
mengunjungi bayinya yang masih berada dalam perawatan di
inkubator PMK dilakukan dengan durasi minimal satu jam secara
terus-menerus per hari Setelah bayi lebih stabil bayi dengan PMK
intermiten dapat dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani PMK
kontinu
b PMK kontinu
Pada PMK kontinu kondisi bayi harus dalam keadaan stabil dan bayi
harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen Kemampuan
untuk minum seperti menghisap dan menelan bukan merupakan
persyaratan utama karena PMK sudah dapat dimulai meskipun
pemberian minumnya dengan menggunakan pipa lambung Dengan
melakukan PMK pemberian ASI dapat lebih mudah prosesnya
sehingga meningkatkan asupan ASI
Posisi kanguru yang diajarkan pada ibu adalah bayi berada di antara payudara ibu
kepala bayi menoleh ke satu sisi dan posisi ldquokaki kodokrdquo pada bayi Untuk komponen
22
nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu
dini2122
Gambar 4 Kangaroo Position22
IX KONTROL DAN PENCEGAHAN
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah
memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang
terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera
dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga
pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25
X PROGNOSIS
Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya
23
berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan
neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat
perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya
lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang
jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang
intensif2613
DAFTAR PUSTAKA
1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan
Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39
2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005
3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The
Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012
4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They
Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of
Perinatology 2005 2572-81
5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J
FamPrac201362(4)1-8
24
6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara
Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang
Universitas Diponegoro 2013
7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation
Dan Med2014 61(4)1-4
8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014
December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom
9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17
Jakarta Widya Medika 2002
10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last
modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from
httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems
overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509
11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA
editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company
1986 used with permission
12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis
Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004
13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of
14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63
14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu
Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002
H771-784
15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi
Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012
25
16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available
from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp
17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]
Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc
18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely
Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with
permission of the CV Mosby Company
19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality
From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP
2011127(293)293-9
20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick
Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006
21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003
22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008
23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I
Pediatric200845(1)17-23
24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization
GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003
25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan
Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan 2009 12127-132
26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA
Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational
Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09
26
nutrisi dapat dilakukan dengan menjelaskan kepada ibu mengenai inisiasi menyusu
dini2122
Gambar 4 Kangaroo Position22
IX KONTROL DAN PENCEGAHAN
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya BBLR adalah
memprediksi secara dini berat janin yang ada dalam kandungan Seorang ibu yang
terdeteksi secara dini berat janin dalam kandungannya kurang dari normal dapat segera
dicari penyebabnya dan segera diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga
pada akhirnya dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal 25
X PROGNOSIS
Pada umumnya semakin hebat tingkat prematuritasnya dan semakin rendahnya
23
berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan
neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat
perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya
lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang
jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang
intensif2613
DAFTAR PUSTAKA
1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan
Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39
2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005
3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The
Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012
4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They
Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of
Perinatology 2005 2572-81
5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J
FamPrac201362(4)1-8
24
6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara
Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang
Universitas Diponegoro 2013
7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation
Dan Med2014 61(4)1-4
8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014
December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom
9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17
Jakarta Widya Medika 2002
10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last
modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from
httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems
overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509
11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA
editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company
1986 used with permission
12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis
Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004
13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of
14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63
14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu
Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002
H771-784
15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi
Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012
25
16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available
from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp
17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]
Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc
18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely
Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with
permission of the CV Mosby Company
19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality
From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP
2011127(293)293-9
20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick
Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006
21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003
22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008
23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I
Pediatric200845(1)17-23
24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization
GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003
25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan
Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan 2009 12127-132
26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA
Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational
Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09
26
berat badan lahir bayi semakin besar pula kemungkinan timbulnya defisit intelektual dan
neurologis Sebanyak 50 bayi dengan berat 500-700 gram mempunyai cacat
perkembangan saraf seperti kebutaan ketulian retardasi mental serebral palsi Kecilnya
lingkaran kepala bayi pada saat lahir dapat terkait dengan prognosis perilaku saraf yang
jelek Prognosis BBLR akan baik bila ditangani dengan cepat dan perawatan yang
intensif2613
DAFTAR PUSTAKA
1 Syafrudin Berat Badan Lahir Rendah Dalam Hamidah penyunting Kebidanan
Komunitas Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2010 H37-39
2 World Health OrganizationHealth and the Millenium Development GoalsWHO2005
3 Ministry of National Development PlanningReport on The Achievement of The
Millenium Development Goals in Indonesia 2011BAPPENAS2012
4 Bang AT Baitule SB Reddy HM Low Birth Weight and Preterm Neonates Can They
Be Managed At Home By A Mother and A Trained Village Health Worker Journal of
Perinatology 2005 2572-81
5 Stuckey K Schrock SD Head Off Complications In Late Preterm Infants J
FamPrac201362(4)1-8
24
6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara
Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang
Universitas Diponegoro 2013
7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation
Dan Med2014 61(4)1-4
8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014
December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom
9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17
Jakarta Widya Medika 2002
10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last
modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from
httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems
overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509
11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA
editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company
1986 used with permission
12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis
Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004
13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of
14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63
14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu
Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002
H771-784
15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi
Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012
25
16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available
from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp
17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]
Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc
18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely
Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with
permission of the CV Mosby Company
19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality
From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP
2011127(293)293-9
20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick
Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006
21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003
22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008
23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I
Pediatric200845(1)17-23
24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization
GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003
25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan
Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan 2009 12127-132
26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA
Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational
Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09
26
6 Handaningrum EY Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk Mengetahui Hubungn Antara
Usia Ibu Kadar Hemoglobin dan Masa Gestasi Terhadap Bayi Baru Lahir Semarang
Universitas Diponegoro 2013
7 Sehested LT Persen P Prognosis And Risk Factors For Intrauterine Growth Retardation
Dan Med2014 61(4)1-4
8 Michael GR Fetal Growth RestrictionMedscape[updated Mar 8 2013 cited 2014
December 14]Available from httpwwwemedicinemedscapecom
9 Merenstein GB Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Pegangan Pediatri Edisi 17
Jakarta Widya Medika 2002
10 Kendig JW Overview of Perinatal Problems Merck Manuals 2013 September-last
modified [Diakses 14 Desember 2014] Available from
httpwwwmerckmanualscomprofessionalpediatricsperinatal_problems
overview_of_perinatal_problemshtmlv1085509
11 Sweet AY Classification of the low-birth-weight infant In Klaus MH and Fanaroff AA
editor Care of the High-Risk NeonateEd 3 Philadelphia WB Saunders Company
1986 used with permission
12 Wong LD Berat Badan Lahir Rendah dan Prematur Dalam Pedoman Klinis
Keperawatan Pediatrik Edisi 4 Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC 2004
13 Rantakallio P Von Wendt L Prognosis For Low-Birthweight Infants Up To The Age Of
14A Population StudyDev Med Child Neuro198527(5)655-63
14 Rachma FB Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Dalam Buku Teks Ilmu
Kebidanan Edisi ke-3 Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 2002
H771-784
15 Wasunna A Care of The Low Birth Weight BabiesNeonatal Intensive Care Nairobi
Department of Pediatrics and Child Healh University of Nairobi 2012
25
16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available
from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp
17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]
Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc
18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely
Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with
permission of the CV Mosby Company
19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality
From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP
2011127(293)293-9
20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick
Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006
21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003
22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008
23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I
Pediatric200845(1)17-23
24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization
GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003
25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan
Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan 2009 12127-132
26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA
Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational
Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09
26
16 Anonim Low Birth Weight Marchof Dimes [Diakses 14 Desember 2014] Available
from httpwwwmarchofdimescomprofessionals681_1153asp
17 Anonim Pentingnya Pengukuran Lingkar Dada 1 [Diakses 14 Desember 2014]
Available from httpwwwgizinetpedoman-gizidownloadpedoman20LIDAdoc
18 Ballard JL Khoury JC Wedig K New Ballard Score Expanded To Include Extremely
Premature Infants The Journal of Pediatrics 119(3)417ndash423 1991 used with
permission of the CV Mosby Company
19 Archer JM Scott B Yeager Kenny MJ Soll RF Horbar JD Distribution Of Mortality
From Serious Congenital Heart Disease In Very Low Birth Weight Infants J AAP
2011127(293)293-9
20 Kristine AKThe STABLEPre-transport Post-resuscitation Stabilization Care of Sick
Infants Guidelines for Neonatal Healthcare Providers 5th edThe March of Dime 2006
21 WHO Kangaroo Mother Care Practical Guide 2003
22 HTA Indonesia Perawatan Metode Kanguru 2008
23 Rao S Udani R Nanavati R Kangaroo Mother Care For Low Birth Weight Infants I
Pediatric200845(1)17-23
24 Department of Reproductive Health and Research World Health Organization
GenevaKangaroo Mother Care APractical Guide WHO2003
25 Pramono MS Putro G Resiko Terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah Menurut Determinan
Sosial Ekonomi dan Demografi di Indonesia Surabaya Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan 2009 12127-132
26 Velaphi SC Mokhachane M Mphahlele M Arnold E Kuwanda LM Cooper PA
Survival Of Very Low Birth Weight Infants According To Birth Weight And Gestational
Age In A Public Hospital SAMJ200595(7)504-09
26
top related