penulisan resep
Post on 13-Dec-2014
946 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PENULISAN RESEP
Rosnaeni , Dra. Apt
R/ Amoxicillin 500 mg capl No. XV
∫ 3 dd capl I sampai habis
PROSES TERAPI RASIONAL
1. Diagnosis
2. Tujuan terapi
3. Periksa ketepatan
4. Mulai pengobatan /Resep5. Informasi, Intruksi , Warning
6. Evaluasi / Monitor
FarmakoterapiNon Farmakologi
Nasihat
Rujukan
GABUNGANGABUNGANOBATOBAT
RESEPRESEP
INFORMASIINFORMASI
EVALUASIEVALUASI
(KEPMENKES NO. 1332/MENKES/SK/X/2002 )
DOKTER
APOTEKER
PENDERITA
DUM, DSP ,DRG , DRH
RESEP
•Pemeriksaan•Diagnosis•Terapi•Resep•Informasi
Komunikasi
Membaca R/Menyiapkan /membuat obatinformasi
Resep sebagai sarana komunikasi
APOTEKERDOKTER
PENDERITAPENDERITA
Resep merupakan dokumen legal, sebagai sarana
komunikasi profesional dari dokter / prescriber
dan penyedia obat/ apoteker untuk memberikan
obat kepada kepada penderita sesuai dengan
kebutuhan medis yang telah ditentukan.
Bagian-bagian Resep :
1. Prescriber Information
2. Tempat & Tanggal penulisan resep
3. Hurup R/ (Supercriptio)
4. Isi Resep / Inskripsio
R/racikan:
4.1 ** Subcriptio
5. Signatura ( Transkripsi)
6. Paraf /tanda tangan dr
7. Keterangan penderita
( Patient Information )Pro
Umur
Alamat
R/
Dr. Zulkifli, Spesialis Penyakit Dalam
SIP : 323/DSP/Dinkes/2006
Kantor : Praktek
Bandung,……………..
Amoxicillin cap. No. XV
∫ tdd capI
1
23 4
4.1
7
56
Ditulis dg tinta yang tidak mudah luntur
Tempat penulisan Resep, R/ pertama
Sudah tercetak : Prescriber / Patien information
Ukuran ideal : Panjang 15 -18 cm, Lebar 10 – 12 cm
Kertas putih, kecuali duplikat bisa berwana
KERTAS RESEP
Satu lembar resep untuk satu penderita
BAGIAN-BAGIAN RESEP :
1. Prescriber Information (Sudah tercetak dalam blanko kertas resep)
Menjelaskan identitas dokter penulis resep terdiri dari
Nama Dokter, lengkap dg klasifikasi lisensi (gelar profesional)
Surat Izin Praktek (SIP) , Satu SIP berlaku utk satu tempat praktek (Maximal 3 SIP)
Alamat ,Tlp. tempat praktek / Rumah / Kantor Hari dan jam praktek
SURAT IZIN PRAKTIK (SIP)UNDANG-UNDANG N0. 29 TAHUN 2004TENTANG PRAKTEK KEDOKTERAN
BAB VII PENYELENGGARAAN PRAKTEK KEDOKTERAN
Ps 37 (2) Surat Izin Praktek dokter atau dokter gigi hanya diberikan untuk paling banyak 3 (tiga) tempat
Ps 37 (3) Satu Surat Izin Praktek hanya berlaku untuk satu (satu tempat praktik
2. TEMPAT DAN TANGGAL PENULISAN RESEP
Letaknya di bagian bawah Prescriber Information
Permintaan obat : terdapat hubungan waktu sesaat dg tanggal ketika wawancara dokter – pasien dilakukan
Apotik berhak menolak utk memenuhi Resep tersebut, apabila tanggal yang tertulis sudah terlalu lama.
3. SUPERCRIPTIO : SUPERKRIPSI - R/
Tanda R/ berasal dari tanda Jupiter / dewa utama mitologi
Romawi Kuno
R/ = Recipe , Artinya Take Thou = Ambilah !!
Huruf R/ yang pertama sudah tercetak
Huruf R/ selanjutnya ditulis setiap satu obat satu R/
Setiap lembar Resep bisa berisi lebih dari satu R/
4. INSCRIPTIO / INSKRIPSI :
Merupakan isi resep / batang tubuh resep
Yang dapat ditulis dlm Resep :
• Obat-obatan paling dominan
• Alat-alat kesehatan (ALKES) & laboratorium
• Makanan & keperluan bayi
• Kosmetika
FAKTOR-FAKTOR DALAM INSKRIPS UNTUK OBAT :
InskripsiInskripsi
BB
EE
CC
DD
AANama Obat
BSO
Kadar Obat
Jumlah Obat
Kemasan obat
URUTAN PENULISAN RESEP
SIGNATURA / TRANSKRIPSI
SIGNATURA / TRANSKRIPSI
CONTOH NAMA GENERIK
CONTOH NAMA DAGANG
5. SUBKRIPSIO : INSTRUKSI / PERINTAH PADA AHLI FARMASI / APOTEKER UNTUK MEMBUAT SEDIAAN TERTENTU
mfla pulv. dtd No. x mfla pulv.div.in.part aeq mfla pulv No. X mfla potio 150 ml mfla lotio 100 ml mfla pulvis ads. 100 mfla unguentum 25 mfla cream 10
Frek
uensi
Dosis /
Kadar
Waktu makan obat
Lokasi pemberian Obat Signatura ∫
6. SIGNATURA (L) DISINGKAT ∫ Tandailah / Tulislah , disebut juga
TRANSKRIPSI
Rute pemberian
FREKUENSI PEMBERIAN OBAT
sdd =1 dd tabI
bdd = bid capl 1
tdd = tid CthII
qdd CapsI= quarta de die
qdd = quinque de die q = quaque ; O = omni q. h. =quaque hora q. 4 h. gttI
q 6 h Cap.I
O.12.h CI
O. 8.h. cthI
Sehari 1 x 1 tablet Sehari 2 x 1 kaplet Sehari 3 x 2 sendok teh Sehari 4 x 1 capsul sehari lima kali setiap setiap jam setiap 4 jam satu tetes setiap 6 jam satu kapsul setiap 12 jam 1 Sendok
Makan setiap 8 jam 1 Sendok
Teh
DOSIS / KADAR PEMBERIAN OBAT
Menunjukan takaran / jumlah (kuantitas) obat yang diberikan ;
¼, ½, 1 tablet 1 capsul 1 sendok teh 1 sendok makan 1 ml 1 tetes
Dan lain-lain
WAKTU PEMBERIAN OBAT m = mane v = vespere noct = nocte m et v a.c.= ante coenam d.c.= durante coenam p.c. =post coenam i.c. = inter cibos febr. Dur.=febre
durante h.s. = hora somni
Pagi sore malam pagi dan sore sebelum makan pada waktu makan sesudah makan diantara waktu mkn pada waktu demam waktu hendak tidur
RUTE PEMBERIAN OBAT
pro rect = intra
rectal
pro vagin = intra
vag
Rute parenteral
Rute oral
dimasukkan ke rektal
dimasukkan ke vagina
i.m
i.v
S.c
LOKASI PEMBERIAN OBAT AD = Auri dextrae AS = Auri sinistra ADS OD = oculus dexter OS = oculus sinister O.L = oculus laevus loc.aeg = locus aeger epith = epithema
Telinga kanan Telinga kiri Telinga kanan-kiri Mata kanan Mata kiri mata kiri tempat yang sakit obat kompres
Signatura /instruksi penderita lanjut usia / Geriatrik / kesulitan bahasa , harus lebih detail diterangkan ,kalau perlu diberi catatan dalam kertas terpisah
Dalam kertas resepnya dokter bisa menuliskan
S.u.c. = Signatura usus cognitus =pemakaian diketahui,
S.u.n. = Signatura usus notus =pemakaian diketahui
Untuk menghindarkan kesalahan dalam signatura bisa ditambahkan cara pemberian, misalnya :
Suppositoria /ovula = dimasukkan
Drops = diminum , Eye Drops = Diteteskan
Salep kulit = dioleskan
7. PARAF /TANDA TANGAN DOKTER
Resep otentik ada paraf / tanda tangan dokter
Untuk mencegah pemalsuan resep :
Paraf harus tetap, tidak berubah-ubah,
jangan mudah ditiru
Resep yg mengandung obat suntik golongan narkotik harus ada tanda tangan dokter PARAF DIBUBUHKAN SETIAP SATU R/
8. KETERANGAN PENDERITA (PATIENT INFORMATION )
PRO : Nama penderita / identifikasi
Penderita dewasa : bila tidak dituliskan UMUR, Cantumkan Tn, Ny, Bapak, Ibu atau GELAR KESARJANAAN
UMUR : harus selalu dicantumkan terutama untuk penderita anak-anak/ bayi , bila perlu dilengkapi dengan berat badan penderita
ALAMAT : Cantumkan terutama bila ada resep obat suntik golongan narkotik
Contoh Kertas Resep di LN
1. Prescriber Information
2. Patient Information
3. Tanggal penulisan resep
4. Huruf R/
5. Isi Resep
6. Jumlah Obat yg diberikan
7. Signatura
8. Pengulangan
9. Paraf Dokter
• KERTAS RESEP RUMAH SAKIT / POLIKLINIK /PUSKESMAS /BALAI
PENGOBATAN
•Harus dengan jelas mencantumkan nama instansi yang bersangkutan serta bagian pelayanan fungsional
( MISAL : BAGIAN PENYAKIT DALAM, BAGIAN ANAK DLL )
Nama dokter yang menuliskan resep , lebih lengkap disertai dengan NIP /NIK
(NAMA DOKTER BISA DIKOSONGKAN, UNTUK DIBERI CAP NAMA DOKTER YANG BERTUGAS )
Diberi nomor urut sesuai dengan urutan RESEP yang masuk R/ yg mgd obat gol. O dipisahkan R/ mrp. Dokumen otentik, disimpan minimal 3 tahun
Setelah > 3 tahun dimusnahkan
Dibuat berita acara pemusnahan.
(Sk Menkes RI no. 280/Menkes/SK/v/1981 )
PENERIMAAN RESEP DI APOTEK :
Signatura oleh Apotik, ditulis dalam ETIKET
Etiket warna putih , untuk obat pemakaian per oral
Etiket warna biru untuk obat pemakaian luar
Apotik ……………….
SIA
APA
Alamat :
No…….. Tanggal……….
Ny. Melasma
Oleskan tipis-tipis
OBAT LUAR
Apotik ……………….
SIA
APA
Alamat :
No…….. Tanggal……….
Bayi Reza
SEHARI 3 X 1 Sendok Teh
Setengah jam sebelum makan
KEKUATAN OBAT LAIN DINYATAKAN DALAM :
1. SEDIAAN UNTUK ANAK-ANAK & DEWASA
ANAK-ANAK : Paed / Childn/ infant
DEWASA : Adult
Contoh :
Septrin adult tab : TM 80 mg, SMZ 400 mg
Septrin paed tab. : TM 20 mg . SMZ 100 mg
Septrin paed. Susp. : TM 40 mg , SMZ 200 mg
Otrivin nasal drops adult 0.1 %
Otrivin nasal drops childn 0.05 %
2 . SATUAN INTERNASIONAL UNIT ( IU)
ColistineR tablet 250.000 IU, 1.500.000 IU
Procain Penicillin Inj. Vial 3.000.000 IU
3. PERSENTASE ( UMUMNYA UTK OBAT LUAR)
Hydrocortison cream 1 % , 2.5 %
Gentamycin ED 0.3 % , 1 %
Povidon Iodine Sol. 10 %
Chloramfenicol Cream 2 %
KADAR OBAT UNTUK SEDIAAN CAIRSATUAN BERAT / VOLUM
1. Paracetamol syrup 120 mg/5 ml 2. Alphamol syrup 120 mg/5 ml 3. Alphamol drops 60 mg/0.6 ml 4. Tempra syrup 160 mg/5 ml 5. Tempra Forte syrup 250 mg / 5 ml 6. Tempra drops 80 mg/0.8 ml 7. Supramox DS 125 mg / 5 ml 8. Supramox Forte DS 250 mg/5 ml 9. Supramox drops 100 mg/ml
Kadar / kekuatan zat berkhasiat tersedia dalam satu atau lebih dari satu kadar zat berkhasiat
BILA OBAT YG MAU DIBERIKAN DENGAN KADAR PALING TINGGI, MAKA KEKUATAN OBAT
HARUS DITULISKAN
Bila kekuatan obat tidak dituliskan ,
yang dimaksud : obat dg kadar yang paling rendah atau obat yg ada di pasaran hanya ada satu kadar
CARA PENULISAN KADAR / KEKUATAN OBAT
SATUAN KADAR OBAT
1. SATUAN BERAT : mcg , mg , g utk sediaan padat
Folic Acid tab. 250 mcg , 400 mcg
C T M tablet 4 mg
Codein tablet 10 mg, 15 mg, 20 mg
Diazepam tablet 2 mg , 5 mg
Fenobarbital tab.15 mg, 30 mg, 50 mg, 100 mg
Amoxicillin caps. 250 mg , 500 mg
Binotal R tablet 1 g
2. Kadar obat yang tinggi dinyatakandengan “ Forte “
Amoxsan Capsul
Amoxsan Forte
Amoxsan DS
Amoxsan Forte DS
Bacbutinh tablet
Bacbutinh Forte
Amoxicillin 250 mg
Amoxicillin 500 mg
Amoxicillin 125 mg/cth
Amoxicillin 250 mg /cth
Etambutol 250 mg + INH 100 mg
Etambutol 500 mg + INH 200 mg
SINGKATAN YANG UMUM / LAZIM obat
C T M C P Z D M P =DTM DXM G G I N H SG L C D O M Z
Chlor Trimeton Maleat Chlorpromazine Dextromethorphan Dexamethason Gliseril Guaicolat Iso Nicotine Hidrazine Sulfa Guanidin Liquor Carbo Detergent Omeprazol
Nama generik
Nama Kimia / Rumus Kimia
Brand Name
1 Acetosal Acidum acetylo salicylicum
Aspilet, Farmasal, Cafenol
2. Amoxicillin Amino p-hydroxyphenyl-penicillin G
Amoxsan, Amoxil, Scannoxyl
3. Antalgin = Metamizol
Phenyldimethylpyrazolone methylaminomethansulfonas natricus
Novalgin, Ronalgin, Mepron
4. Bicarbonas Natricus = Bicnat
NaHCo3
Nama obat tidak dianjurkan menggunakan :Nama kimia / rumus kimia
Nama obat ditulis dengan nama :1.Nama Generik / Official name /International Non-proprietary Names2.Nama Patent /Specialite/Brand name / nama dagang
NAMA OBAT, BISA GENERIK ATAU BRAND NAME HATI-HATI BANYAK YANG EJAANNYA HAMPIR SAMA, TETAPI INDIKASINYA BERBEDA
Aminofillin Chloracol=chloramf. Chlorpropamide Codein Dormi=Hiosin butil Br Duralgin=Antalgin Proza=Eks ekinaseum Procolic = Metampiron
Ampicillin Chlorkol=CTM Clorpromazine Code = dextrometorfan Dormicum= Midazolam Duraquin=Klorokuina Prozac = Fluoxetine Prolic = Klindamisina
JUMLAH OBAT
Jumlah obat yang akan diberikan kepada penderita dinyatakan dalam NOMERO disingkat No. ……… ditulis dengan angka romawi )
Jumlah obat yang diberikan tergantung dari :
• JENIS OBAT
• DIAGNOSIS
• PEMAKAIAN ( SIGNATURA )
• LAMA PENGOBATAN
NAMA OBAT YANG DITULIS DALAM RESEPBerdasarkan tingkat keamanannya :
1. Obat daftar O / Opium / Narkotika
2. Obat daftar G / Gevaarlijk / Berbahaya /Obat keras
3. Obat daftar W / Waarschuwing / peringatan / obat bebas terbatas
4. Obat Bebas
2. 1 Gol. OKT /Obat Keras Tertentu / Psikotropik2. 2 Gol. OWA / Obat Wajib Apotik
K
TIPE – TIPE RESEP
I FORMULA SPECIALITS / FORMULA OBAT JADI ATAU PRECOMPOUND PRESCRIPTION
0RDER II FORMULA MAGISTRALIS
EXTEMPORANEUS PRESCRIPTION ORDER
ATAU RESEP RACIKAN
III FORMULA OFFICINALIS ATAU RESEP STANDAR
TIPE - TIPE RESEP
1. FORMULA SPESIALITS ATAU FORMULA OBAT JADI
PRECOMPOUND PRESCRIPTION 0RDER
• Merupakan resep obat jadi
• Obat sudah dibuat oleh pabrik farmasi
• Komposisi obat ditentukan oleh pabrik farmasi
• Bentuk sediaan obat bervariasi
• Nama obat bisa ditulis dengan :
1.Nama generik /Official names/Non propietary names
2.Nama paten /Trade Mark /Brand names / Nama dagang
HAL-HAL YG HARUS DIPERHATIKAN DOKTER DALAM MENULIS RESEP FORMULA SPESIALITIS
Mengetahui komposisi , kadar , BSO
Memahami indikasi / khasiat
Terampil memilih BSO dg tepat
Mengetahui padanan nama dagang dg komposisi yg sama
Menuliskan nama obat dg ejaan dan huruf yg jelas (banyak nama obat dg nama yg hampir sama, indikasi berlainan )
2. EXTEMPORANEUS PRESCRIPTION ORDER
ATAU RESEP RACIKAN Formula /resep yg obatnya disusun oleh dokter penulis R/ Dokter menentukan dosis serta BSO sendiri BSO yg diinginkan ditulis sekaligus dg jumlah obat HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN :
memahami farmaklogi obat, juga sifat fisik , kimia
mengetahui OTT dan menghindarinya
terampil menentukan dosis terapi dan memilih
BSO
Menuliskan resep dg benar, jelas dan terbaca
Jenis /bahan obat dalam Resep terdiri dari :
# Remedium cardinale /obat utama, yg mutlak harus ada
dpt berupa bahan tunggal atau campuran .
# Remedium ajuvans, bahan yang membantu kerja obat utama Ajuvans tidak mutlak harus ada dlm setiap resep
# Corrigens, hanya kalau diperlukan utk memperbaiki rasa, warna atau bau obat ( corigens saporis, coloris dan odoris)
# Konstituen atau vehiculum , sesuai dengan bentuk sediaan yang diminta dokter.
Corigens dan konstituen umumnya digunakan bila R/ racikan
Cara menuliskan resep racikan :
1.Setelah diagnosis ditetapkan, tentukan tujuan terapi, kmd tentukan obat-obat yang akan diberikan
2. Dalam R/ yg komplex obat-obatnya terdiri dari : Rc, Ra, dan Corective
3.Dosis dari masing-masing obat harus sudah diketahui disesuaikan dg pasien ybs
4.Tentukan BSO yg akan dr. berikan dg R/ racikan dg menuliskan Subkripsinya dg jelas serta jumlahnya
5.Tuliskan signatura dengan lengkap
6.Resep ditutup dan diparaf.
CONTOH PENULISAN RESEP RACIKANR/ Theophyllin 130
mg Ephedrin HCl 10 mg Prednison 5 mg mfla cap. dtd No. X S prn tdd capI
Pro : Tn. AsmaunUmur :Alamat :
R/ Theopyllin 1300 mg Ephedrin HCl 100 mg Prednison 50 mg mfla cap div in part aeq
No.X S prn tid capI
Pro : drs. AsmanahUmur :Alamat :
III. FORMULA OFFICINALIS / RESEP STANDAR
RESEP yang mana obatnya / komposisinya ada
tercantum
dalam buku-buku resmi seperti :
• Formularium Indonesia
• Formularium Nasional
• Formularium Medicamentum Selectum (FMS)
dll
• Yang ditulis dalam resep nama resep
standarnya
• Bisa juga resep standar dibuat resep racikan
dg tambahan obat jadi .
CONTOH RESEP STANDAR
• Potio Nigra C. tussim = OBH
• Solutio Acidi Borici = Boorwater
• Salisil talk
• Salisil Spiritus
• Salep 2-4
• Lotio Kumerfeldi
• Liquor Faberi
Signatura untuk sediaan yg tidak dapat dilakukan sendiri oleh penderita; misal preparat injeksi, IUD, Patch Transdermal
S i m m = Signa in manus medici =
= Berikan ke tangan dokter
S.Pro Inj. = Untuk injeksi
S u.p = signa usus propius = untuk dipakai sendiri
Di R.S.utk perintah pengobatan preparat injeksi selain mencantumkan dosis yang akan diberikan , juga harus dicantumkan rute parenteral yg digunakan, misal :
Ciprofloxacin Inj. Vial 200 mg/10 ml No.V
S. IM, o. 12 h. 100 mg
UKURAN VOLUME / BERAT OBAT YANG DIBERIKAN :
C = Cochlear = sendok makan = 15 ml
Cth = Cochlear theae = sendok teh = 5 ml = sendok takar obat
gtt = guttae = tetes
Untuk cairan / solutio 1 ml = 20 tetes baku
Berat obat ditulis dalam satuan gram disingkat g bukan gr atau tidak dituliskan satuannya berarti gram
Bila satuannya milligram,ditulis mg
RESEP : “ CITO” ; “STATIM “ ; “ URGENS “ DAN P.I.M.
Cantumkan dibagian atas Resep , di lokasi yg dapat dengan mudah terbaca
SEGERA CITO !
AMAT SEGERA STATIM !!
MENDESAK URGENS !!!
BERBAHAYA BILA DITUNDA P.I.M !!!!
= Periculum In Mora
Prescriber Information
Bandung……..
CITO !
R/ Disopyramide Inj. 10 mg/ml Amp.No.II
S.i.m.m.
Pro :Umur :
Alamat :
SALINAN RESEP = APOGRAPH =COPY RESEPMRP COPY R/ASLI,TDK BOLEH ADA PERUBAHAN
DI APOTEK PERLAKUAN SAMA SPT UTK R/ ASLI
DITULIS DLM LEMBAR COPY KHUSUS YG MEMUAT :
Nama Apotek, alamat lengkap dg no.telepon dan SIA
Nama APA beserta no SIK
Nama Dokter penulis R/ yg di copy serta tgl R/ asli yg ditulis
Nama penderita /umur, serta nomor urut yg diberikan Apotek
Tanda R/ diikuti dg nama,kadar, bentuk sediaan obat yg di copy
Keterangan tentang obat yg telah / tidak diberikan oleh Apotek
Suatu Apograph dibuat oleh Apotek atas dasar
Permintaan dokter bila dalam R/ originalnya ada tanda “ ITER” = ITERATUR = hendaknya diulang
Misal ITER 3 x , resep boleh diulang sebanyak 3 x
Penderita mendapat obatnya boleh sampai 4 kali termasuk dg R/originalnya.
Sebaliknya bila ada tanda N.I.= NE ITERETUR , berarti resep tersebut tidak boleh diulang.
Permintaan penderita, bila obatnya baru diambil sebagian dari apotekPermintaan instansi yang menanggung biaya pengobatan penderita.
PRESCRIBER INFORMATION
ITER 2X Bandung,8-5-09
R/ Quibron TSR No. III
S. P r n O. 12 h. TabI
Pro : Tn. Fahri
Umur :
Nama Apotik , SIA, APA
Alamat / Tlp
SALINAN RESEP
Resep dari dr :……
Nomor : Tanggal :
Untuk : Tn. Fahri Umur :
ITER 2X
R/ Quibron TSR No. III
S. p r n. O.12 h tabI
det orig R/
pcc
1 R/ Bandung 8-5-09
TT / Paraf APA/ AA/ Cap Apotik
PRESCRIBER INFORMATION
Bandung……
R/ Amoxsan Capl 500 No. XV
S tdd caps I
R/ Celebrex caps No. X
S 1 dd capsI
R/ Pirofel gel tb. I
S u.e.
Pro : Ny. D
Umur :
R/Amoxsan Capl 500 No. XV
S tdd caps I det 8
R/ Celebrex caps No. X
S 1 dd capsI did
R/ Pirofel gel tb. I
S u.e. nedet
Nama Apotik , SIA, APA
Alamat / Tlp
SALINAN RESEP/ Copy Resep
Resep dari dr :……
Nomor : ........ Tanggal :......
Untuk : Ny. R U m u r :
pcc
Jumlah ..... R/ Bandung……….
TT / Paraf APA/ AA/ Cap Apotik
PERBEDAAN RESEP RACIKAN & OBAT JADI
Perhatikan R-1 Terdapat 4 macam
obat dengan jumlah yg berbeda
Apakah ini R/ racikan
Bila R/ racikan apa perintah pembuatannya ?
BISAKAH MEMBACA RESEP INI ?
Menulis Resep
Dengan jelas
Biasakan
PERHATIKAN SIGNATURA DALAM R/ INI
Pankreon obat digestiv
Pemakaian diseduh dengan air, tepatkah S i m.m.
LOTREMIN ISINYA : CLOTRIMAZOLEINDIKASI : FUNGICID
Tepatkah signaturanya ?
Dipasaran yang ada Lotremin Cream dengan kemasan 5 g dan 10 g
Bagaimana kalau memberi kan dalam resep 30 g ?
CONTOH OBAT YANG KEKUATANNYA DINYATAKAN DENGAN FORTE DISINGKAT F
CONTOH R/ DG NAMA OBAT MENGGUNAKAN SINGKATAN YANG LAZIM
Mylanta Liquid dalam perdagangan ada 2 kemasan yaitu 150 ml dan 360 ml, yg dimaksud dr..?
HCT kepanjangannya ?
Codipront termasuk obat golongan narkotik!
PERHATIKAN RESEP DIBAWAH INI :
Apakah resep ini merupakan R/ racikan ? Bil;a ini resep racikan apa perintah
pembuatannya ?
ASPEK LEGAL MENGENAI RESEP :
Diatur dalam UU dan PP diantaranya :
Permenkes RI No. 085/Menkes/Per/V/1989, tentang Kewajiban menuliskan resep dan atau menggunakan obat generik di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah
Permenkes No. 244/MenKes/SK/V/1990,tentang ketentuan dan cara Pemberian Izin Apotek
Ps. 15(2), Apoteker tidak diizinkan untuk mengganti obat generik yang ditulis dalam resep dengan obat paten.
Ps. 15(3), Dalam hal pasien tidak mampu menebus obat yang tertulis dalam resep, Apoteker wajib berkonsultasi dengan dokter untuk pemilihan obat yang lebih tepat.
Ps. 16(1) Apabila Apoteker menganggap bahwa dalam resep terdapat kekeliruan atau penulisan resep yang tidaktepat, Apoteker harus memberitahu dokter penulis resep
Ps. 16(2) Apabila dalam hal dimaksud ayat(1), karena pertimbangan tertentu dokter penulis resep tetap pada pendiriannya, dokter wajib menyatakannya secara tertulis, atau membubuhkan tanda tangan diatas resep.
Ps. 17. Resep harus dirahasiakan dan disimpan di Apotek dengan baik dalam jangka waktu 3 ( tiga ) tahun.
ASPEK ETIKA :
Mencangkup etika kedokteran dan etika kefarmasian, yang tercantum dalam Kode Etik Kedokteran dan Kode Etik Kefarmasian
Standar Etika dalam melaksanakan tugas profesi :
“ Segala tindakan yang dilakukan adalah demi kebaikan dan kepentingan penderita dan masyarakat “
Perlu mendapat perhatian
Etika intra profesi antar dokter-dokter, apoteker-apoteker,antar sesama profesi kesehatan.
Etika inter profesi : antar dokter - apoteker - tenaga profesi kesehatan.
top related