42050606 dasar penulisan resep

22
Dasar Penulisan Resep Dasar Penulisan Resep Dasar Penulisan Resep Dasar Penulisan Resep Maya Dian R., S. Farm., Apt RESEP Resep à permintaan tertulis dari seorang dokter kepada apoteker untuk membuat dan atau menyerahkan obat kepada pasien. Yang berhak menulis resep - dokter, - dokter gigi (terbatas pengobatan gigi dan mulut), - dokter hewan (terbatas pengobatan hewan). Contoh Resep Dr.Tukul Arwana (1) (1) Dokter Umum SIP 025/DKK/DU/11.04/2007 Kantor/RS : Rumah : RSJ Arwana Jl. Genuk Perbalan Smg

Upload: wahab-ropek

Post on 28-Oct-2015

368 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 42050606 Dasar Penulisan Resep

Dasar Penulisan Resep

Dasar Penulisan Resep

Dasar Penulisan Resep

Dasar Penulisan Resep

Maya Dian R., S. Farm., Apt

RESEP

Resep à permintaan tertulis dari seorang dokter kepada apoteker untuk membuat

dan atau menyerahkan obat kepada pasien.

Yang berhak menulis resep

- dokter,

- dokter gigi (terbatas pengobatan gigi dan mulut),

- dokter hewan (terbatas pengobatan hewan).

Contoh Resep

Dr.Tukul Arwana (1)

(1) Dokter Umum

SIP 025/DKK/DU/11.04/2007

 

Kantor/RS : Rumah :

RSJ Arwana Jl. Genuk Perbalan Smg

(2) Semarang,……………

(3)

R/ Amoxicillin cap 500 mg no X (4)

S 3 dd 1 cap (5)

-------------------------------ξ (6)

Pro : Tn. X

Umur : 45 tahun

Obat Jangan Diganti Tanpa Seijin Dokter

BAGIAN RESEP

Dalam resep harus memuat :

Page 2: 42050606 Dasar Penulisan Resep

INSCRIPTIO (1-3)

1. Nama, alamat, dan nomor ijin praktek dokter

2. Tanggal penulisan resep

3. Tanda R/ atau recipe pada bagian kiri setiap penulisan resep

INVOCATIO/PRAESCRIPTIO (4)

1.Nama setiap obat atau komposisi obat

- remedium cardinale à obat pokok

- remedium adjuvans

- corrigens saporis/coloris/odoris

- constituen/vehikulum

2. Jumlah bahan obat dalam resep

- Satuan berat (mg, mcg, gram)

- Satuan isi ( tetes, ml)

3. Cara pembuatan yang dikehendaki

SIGNATURE (5 & 7)

- Aturan pemakaian obat yang tertulis

- Pro/Nama pasien disertai identitas pasien (umur, alamat)

SUBSCRIPTIO (6)

- Tanda tangan atau paraf dokter penulis

resep sesuai dengan perundang

undangan yang berlaku

ISTILAH DALAM RESEP

1. aa = ana = sama banyak

2. d.i.d = da in dimidio = berikan separuhnya

3. s.u.e = Signa Usus Eksternus

4. m.f = Misce Fac

5. q.s = quantum suficit

6. s.3 d.d = signa ter de die = berikan 3 x sehari

7. s.1.d.d = signa semel de die = berikan 1 x sehari

8. s.u.c = Signa Usus Cognitus

Page 3: 42050606 Dasar Penulisan Resep

9. C =Cohlear=15 ml

10. cth = sendok teh =5 ml

11. p. c = Post Coenam

12. a.c = Ante Coenam

13. s.i.m.m= signa in manum medicine

14. gtt. ad. aures = guttae ad aures = tetes telinga

15. gtt. opth

16. ods/dext.et.sin

17. d.t.d

18. iter

19. o.m

20. p.r.n/s.o.s

21. cito/P.I.M

ATURAN UMUM MENULIS RESEP

1. Dokter yang menandatangi resep bertanggung jawab terhadap resep

2. Resep harus dapat dibaca, sekurangnya oleh petugas apotek

3. Resep ditulis dengan tinta

4. Tanggal resep ditulis jelas

5. Umur pasien ditulis jelas

6. Hindari menggunakan angka desimal

7. Satuan isi gunakan ml, bukan cc

8. Jumlah obat tanpa satuan berat, dianggap gram

9. Gunakan bahasa latin/singkatan latin yang lazim

SALINAN RESEP

Salinan resep à salinan tertulis dari resep/apograph/ exemplum/afschrift.

Salinan resep selain memuat semua keterangan yang termuat dalam resep asli

harus memuat pula :

a. Nama dan alamat apotek

b. Nama dan nomor SIK apoteker

c. Tanda tangan atau paraf apoteker

Page 4: 42050606 Dasar Penulisan Resep

d. Tanda det / detur untuk obat yang sudah diserahkan atau ne det / ne detur untuk

obat yang belum diserahkan

e. Nomor resep dan tanggal pembuatan

Salinan Resep dibuat karena :

1. Atas dasar permintaan dokter/iterasi

2. Atas dasar permintaan pasien

PENYIMPANAN RESEP

• Penyimpanan Resep Oleh Dokter

- Blangko disimpan

- Dokumentasi resep

• Penyimpanan Resep Oleh Apoteker

- Disimpan minimal 3 tahun

CONTOH

Seorang dokter memberi obat parasetamol pada anak yang sedang demam.Usia

anak tersebut 6 bulan, dengan BB 7 kg TB 65 cm.Hitunglah dosis yang harus

diberikan pada anak tersebut, jika diketahui dosis dewasa 500 mg 3-4 kali sehari!

Sediaan apa yang cocok untuk diberikan, dan buatlah signa atau petunjuk

pemakaian yang jelas!

Diketahui : Parasetamol sirup 160 mg/5 ml

Parasetamol drop 60 mg/0,6 ml

Parasetamol tablet 500 mg

Page 5: 42050606 Dasar Penulisan Resep

OBAT DAN PERUNDANG-UNDANGAN ASPEK LEGAL DAN ETIKA

MAYA DIAN RAKHMAWATIE, APT

OBAT MENURUT PER-UU

PerMenKes 917/MENKES/PER/X/1993

Obat Bebas

Obat Bebas Terbatas

Obat Wajib Apotek

Obat Keras

Obat Golongan Narkotika

Obat Golongan Psikotropika

OBAT BEBAS

Obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter di apotek, toko obat, toko biasa

Logo lingkaran hijau tepi hitam

Contoh : antasida, oralit

OBAT BEBAS TERBATAS

Dapat dibeli tanpa resep dokter di apotek dan toko obat terdaftar

Logo lingkaran biru dengan tepi hitam

Ada tanda peringatan di tiap kemasan

P1, P2, P3, P4, P5, dan P6

Contoh : Obat Flu

OBAT WAJIB APOTEK

PERMENKES 924/MENKES/PER/X/1993

Obat Wajib Apotek adalah obat keras

OWA dapat diserahkan oleh apoteker tanpa resep dokter

Macam dan jumlah obat yang dapat diberikan terbatas

Page 6: 42050606 Dasar Penulisan Resep

OWA 1, OWA 2, OWA 3

Contoh : Bacitracin 1 tube

Clindamycin 1 tube

OBAT KERAS

Obat yang hanya dapat diserahkan dengan resep dokter

Logo lingkaran merah dengan tulisan K ditengahnya, tepi lingkaran berwarna

hitam

Contoh : semua antibiotika, preparat hormon, dan lainnya

NARKOTIKA

Diatur dalam UU No 22 Tahun 1997

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman

baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau

perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa

nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam

golongan-golongan

PENGGOLONGAN NARKOTIKA

Golongan I

Untuk tujuan ilmu pengetahuan, tidak untuk terapi

Contoh : heroin

Golongan II

Dapat digunakan untuk terapi

Contoh : fentanil, morfin

Golongan III

Banyak digunakan dalam terapi

Contoh : kodein

PEREDARAN NARKOTIKA

Menkes memberi ijin khusus kepada pabrik obat tertentu yang telah memiliki ijin

Narkotika wajib disimpan dan dilaporkan penggunaannya secara khusus

Menkes memberi ijin pada 1 PBF milik negara untuk mendistribusikan narkotika

Narkotika dapat disalurkan ke :

- apotek

Page 7: 42050606 Dasar Penulisan Resep

- RS

- puskesmas

- BP pemerintah

Penyerahan narkotika hanya dapat dilakukan oleh :

- apotek

- RS

- puskesmas

- balai pengobatan

- dokter

Apotek hanya dapat menyerahkan narkotika kepada :

- RS

- puskesmas

- apotek lain

- balai pengobatan

- dokter

- pasien à atas resep dokter

Penyerahan narkotika oleh dokter hanya dapat dilaksanakan dalam hal :

- menjalankan praktek dokter dan diberikan melalui suntikan à yang diperoleh

dari apotek

- menolong orang sakit dalam keadaan darurat melalui suntikan

- menjalankan tugas di daerah terpencil yang tidak ada apotek

PSIKOTROPIKA

UU No 5 tahun 1997

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika,

yang berkhasiat psikoaktif melaui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang

menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku

PENGGOLONGAN PSIKOTROPIKA

Golongan I

Tidak digunakan dalam terapi Contoh : amfetamin

Golongan II

Boleh diresepkan, contoh : Amfetamine

Page 8: 42050606 Dasar Penulisan Resep

Golongan III

Boleh diresepkan, contoh : pentobarbital

Golongan IV

Boleh diresepkan, contoh : diazepam, chlordiazepoksida

PEREDARAN PSIKOTROPIKA

Penyaluran dari pabrik farmasi ke PBF, RS

Penyaluran dari PBF ke :

- PBF lain

- apotek

- RS

- lembaga pendidikan

Penyerahan psikotropika oleh dokter hanya dapat diberikan kepada :

- apotek lain,

- rumah sakit,

- puskesmas,

- balai pengobatan,

- dokter,

- pasien atas resep dokter

Penyerahan psikotropika oleh dokter hanya dapat dilaksanakan dalam hal :

- menjalankan praktek dokter dan diberikan melalui suntikan à yang

diperoleh dari apotek

- menolong orang sakit dalam keadaan darurat melalui suntikan

- menjalankan tugas di daerah terpencil yang tidak ada apotek

JAMU, HERBAL, FITOFARMAKA

A. Jamu = secara empiris berkhasiat

Misal : Jamu beras kencur, galian singset, lancar ASI, dll

B. Herbal : empiris berkhasiat, bahan sudah terstandarisasi

Misal : Teh hijau

C. Fitofarmaka : teruji klinik

Misal : X-gra, stimuno

OBAT PALSU

Page 9: 42050606 Dasar Penulisan Resep

Obat yang diproduksi oleh yang tidak berhak berdasarkan perundang-undangan

yang berlaku

Obat yang tidak terdaftar

Kadar obat yang berkhasiat menyimpang lebih dari 20% dari batas kadar yang

ditetapkan

PERMENKES 918/MENKES/PER/X/1993

Pasal 1 (1)

Pedagang Besar Farmasi adalah Badan Hukum Perseroan Terbatas atau

koperasi yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran

perbekalan farmasi dalam jumlah besar sesuai ketentuan perundang-undangan

yang berlaku

Pasal 1 (3)

Sarana pelayanan kesehatan adalah apotek, rumah sakit, dan unit

kesehatan lain yang ditetapkan oleh menteri, toko obat dan pengecer lain

Pasal 14 (1)

PBF dilarang menjual perbekalan farmasi secara eceran baik ditempat

kerjanya atau di tempat lain

Pasal 14 (2)

PBF dilarang melayani resep dokter

ASPEK ETIKA

Rahasia resep

Dokter tidak menjual obat kepada penderita

Dokter tidak menyuruh penderita mengambil obatnya di apotek tertentu

Dokter tidak menjual sampel obat ke apotek

Dokter meminta imbalan kepada pabrik farmasi

Penulisan resep tidak rasional

PP 51 TAHUN 2009

Pasal 19 dan 20

Di pelayanan kesehatan seperti IFRS, puskesmas, klinik, praktek bersama

à pekerjaan kefarmasian dilakukan oleh apoteker dan tenaga teknis kefarmasian

Pasal 22

Page 10: 42050606 Dasar Penulisan Resep

Di daerah terpencil tidak terdapat apotek, dokter ber STR mempunyai

wewenang meracik dan menyerahkan obat kepada pasien

DOSAGE FORM ( Maya Dian Rakhmawatie )

SEDIAAN OBAT YANG TEPAT

D.O.K.T.E.R

R/

AGEN OBAT

diformulasikan à bentuk sediaan (dosage form)

- ketepatan dosis

- - stabilitas sediaan

SOLUTION/LARUTAN

Larutan à sediaan cair yang mengandung satu jenis atau lebih obat dalam pelarut

air suling

Larutan dapat dibagi menjadi :

1. Larutan steril, meliputi larutan penggunaan luar sebagai pengobatan luka atau

kulit terbuka, larutan intraperitonium (alat maupun larutannya harus steril)

2. Larutan tidak steril, meliputi larutan obat dalam, larutan obat untuk kulit utuh

SEDIAAN CAIR ORAL

• Solutio à small volume (drop)

à large volume (sirup)

- Obat larut,

- Absorpsi baik à cepat melalui dinding saluran cerna masuk ke peredaran

sistemik,

- Onset of action obat relatif cepat

Contoh : Parasetamol Sirup/Drop

• Suspensi

- kecepatan absorpsi obat sediaan suspense << solutio,

Page 11: 42050606 Dasar Penulisan Resep

- terdapat partikel obat yang tidak larut

- kocok sebelum digunakan

Contoh : Chloramphenicol Suspensi

• Emulsi

- obat minum biasanya emulsi minyak dalam air

- onset of action relatif lebih lama dari solutio

* Dosis sediaan cair ditentukan jumlah drop atau menentukan sendok yang

digunakan (5 ml atau 15 ml)

ADVANTAGES AND DISADVANTAGES

• Drug available immediately for absorption

• Flexible dosing

• May be designed for any route of administration

• No need to shake container

• Facilitates swallowing in difficult cases

• Drug stability often reduced in solution

• Difficult to mask unpleasant tastes

• Bulky, difficult to transport and prone to container breakages

• Technical accuracy needed to measure dose on administration

• Measuring device needed for administration

• Some drugs poorly soluble

Sediaan farmasi larutan lainnya antara lain :

1. collyria (sediaan steril, jernih, bebas partikel asing, isotonis dan digunakan

untuk mencuci mata

2. Elixir, sediaan larutan obat dengan zat tambahan seperti gula, zat pengawet, zat

pewarna, dan pewangi, digunakan untuk obat dalam, sebagai pelarut utama adalah

etanol 90%.

4.Gargarisma (obat kumur)

5. Sirup, larutan pekat dari gula diambah obat atau zat pewangi dan merupakan

larutan jernih berasa manis

SEDIAAN PADAT ORAL

Page 12: 42050606 Dasar Penulisan Resep

TABLET

• Tablet berbentuk lempeng

• Dibuat dengan cara kompresi

• Selain zat aktif, tablet ditambah zat pengisi (laktosa, kalsium sulfat) dan zat

tambahan lain

MACAM SEDIAAN TABLET

Tablet coated

Tablet dilapisi selaput dengan tujuan :

• Meningkatkan stabilitas bahan obat

• Menutupi rasa bahan obat tidak enak

• Memperbaiki tampilan tablet

Beberapa cara macam tablet salut antara lain :

• Tablet bersalut gula, biasa disebut dragee

• Tablet salut selaput (film coated)

• Tablet salut enterik (enteric coated), disalut dengan bahan atau zat penyalut yang

tidak hancur dalam suasana asam di lambung, tetapi hancur dalam suasana relatif

basa di usus.

SEDIAAN TABLET LAIN

• Tablet effervescent, tablet yang bila dimasukkan ke dalam air akan melarut serta

membebaskan CO2 yang berfungsi sebagai korigens (memperbaiki rasa)

• Lozenges, tablet dihisap seperti permen dengan memberikan efek lokal pada

mukosa mulut atau tenggorokan

• Tablet sublingual, diletakkan di bawah lidah, larut dengan cepat dan obatnya

diabsorpsi melalui mukosa.

• Tablet intrabuccal, dimasukkan di pipi bagian dalam.

• Tablet sustained release, dibuat dengan tujuan bahan obat dibebaskan dan

diabsorpsi sebagian demi sebagian atau penundaan penyerapan obat.

• Tablet Vaginal

KAPSUL

Kapsul à bentuk sediaan obat terbungkus cangkang kapsul keras atau lunak.

Tujuan obat dibuat bentuk kapsul adalah :

Page 13: 42050606 Dasar Penulisan Resep

- menghindari rasa tidak enak

- menghindari bau yang tidak enak

(contoh : supertetra)

Kapsul :

1. kapsul gelatin yang bisa dibuka, biasanya berisi serbuk obat

2. kapsul lunak à kapsul tertutup berisi obat bentuk cair atau minyak

INHALER

Inhaler (MDI-Aerosol Metered-Dose Inhaler) à alat yang dapat

menghantarkan obat ke dalam tubuh melalui paru-paru.

Inhaler biasanya digunakan pada terapi penderita asma atau CPOD (Chronic

Obstructive Pulmonary Disease).

Pada MDI, obat biasanya berupa larutan atau suspensi yang mengandung

propelant. MDI melepaskan dosis tetap dalam bnetuk aerosol.

Prosedur dalam menggunakan MDI :

- pertama kali penderita menghembuskan nafasnya kuat-kuat

- kemudian letakkan pompa ke dalam mulut

- tekan pompa kemudian bernafas biasa

- Setelah itu tahan nafas kurang lebih 10 detik agar aerosol menempel pada

reseptor di bronkial atau di paru-paru.

NEBULIZER

• Nebulizer à tipe lain dari inhaler

• Nebulizer biasanya digunakan pada pasien di rumah sakit, oleh pasien yang

merasa kesulitan menggunakan inhaler seperti pasien dengan kasus serangan asma

berat

• Obat dalam nebulizer biasanya adalah bronkodilator seperti salbutamol

TRANSDERMAL

A. SALEP

- Sediaan semi padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai bahan luar,

- Bahan obatnya larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok

- Salep tidak boleh berbau tengik,

- Biasanya mengandung obat keras tidak lebih dari 10%.

Page 14: 42050606 Dasar Penulisan Resep

Fungsi salep :

- sebagai bahan pembawa substansi obat untuk pengobatan kulit

- bahan pelumas pada kulit

- pelindung kulit yaitu mencegah kontak permukaan kulit dengan larutan berair

B. CREAM

C. TRANSDERMAL PATCH

Medicated adhesive patch, yang cara penggunaannya dengan cara ditempelkan

pada kulit. Contoh : salonpas (analgetik), nitrogliserin (obat jantung)

D. GEL

Suatu salep yang lebih halus, umumnya cair dan mengandung sedikit atau tanpa

lilin

E. OCULENTA (salep mata dengan bahan dasar biasanya vaselin.)

Syarat okulenta :

- tidak boleh mengandung bagian-bagian kasar,

- dasar salep tidak boleh merangsang mata dan harus memberi

kemungkinan obat tersebar dengan perantaraan air mata,

- harus steril

F. PASTA (salep yang mengandung lebih dari 50% zat padak (serbuk) )

INJEKSI

Injeksi à sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspense, atau serbuk yang

harus dilarutkan lebih dahulu sebelum digunakan.

Cara penggunaan injeksi atau penyuntikannya adalah :

a.Intrakutan/intradermal, disuntikkan kedalam kulit sebenarnya, untuk tujuan

diagnose, biasanya yang dipakai adalah ekstrak alergenik.

b. Subkutan/hipodermik, ke dalam jaringan dibawah kulit

b. Intra vena, disuntikkan langsung ke pembuluh darah

c. Intra muscular, disuntikkan masuk otot daging

d. Intrasisternal, disuntikkan ke dalam saluran sumsum tulang belakang pada

dasar otak

e. Intrakardial, langsung ke jantung

VAGINAL

Page 15: 42050606 Dasar Penulisan Resep

a. vaginal suppositoria/ovula

b. Douche

Douche à alat yang digunakan untuk menyemprotkan air ke dalam tubuh untuk

pengobatan atau alasan higienitas. Vaginal douche biasanya terdiri dari air atau

bahan antiseptik.

Vaginal douche biasa digunakan oleh wanita agar vagina tetap bersih dan

terhindar dari bau yang tidak diinginkan, misalnya saat intercourse selama

menstruasi. Sekarang ini, douching biasa digunakan sebagai alat mencegah

kehamilan, walaupun tidak efektif.

Antiseptik yang digunakan dalam douching akan dapat menyebabkan

ketidakseimbangan bakteri di vagina dan meningkatkan kejadian infeksi.

Douching juga dapat menyebabkan bakteri masuk ke uterus dan tuba fallopi dan

menyebabkan problem infertilitas.

REKTAL

a. Suppositoria

Suppositoria à sediaan yang berbentuk peluru, digunakan lewat rektal/anus, dan

biasa digunakan untuk pasien inkooperatif dan menginginkan efek yang lebih

cepat dibandingkan oral.

Suppositoria biasanya digunakan untuk efek sistemik, antara lain obat wasir,

laksatif, analgetik.

Suppositoria digunakan à memasukkannya ke dalam rektal sepanjang 2/3

panjang sediaan, tubuh dijaga berbaring paling tidak 30 menit, kemudian sediaan

akan meleleh dengan sendirinya. Basis yang digunakan pada sediaan suppo

biasanya adalah oleum cacao.

b. Enema

Enema à sediaan cair yang berbasis sorbitol atau gliserin, biasa digunakan

sebagai pencahar sperto microlax® dan laxarec®.

TETES MATA DAN TETES TELINGA

Tetes mata dan tetes telinga à sediaan berbentuk larutan steril yang digunakan

untuk diteteskan pada mata dan telinga.

Tetes mata mengandung :

Page 16: 42050606 Dasar Penulisan Resep

- dekongestan seperti fenileprin untuk meredakan radang pada mata (mata merah,

gatal)

- antibiotika (untuk mata yang terkena infeksi)

- vitamin A

- mengandung tonik mata.

Sediaan tetes telinga mengandung :

- antibiotik (untuk infeksi)

- anestesi (lidokain)

- pembersih kotoran dalam telinga (NaCl, Na dokusinat).