peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan …
Post on 15-Feb-2022
7 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENYELESAIKAN SOAL-SOAL MEKANIKA SECARA TEPAT
DAN TERARAH MELALUI PELATIHAN LANGKAH-LANGKAH
PENYELESAIAN SOAL-SOAL SECARA SISTEMATIS
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh :
BUDI WIBOWO
NIM : 041424014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Drs. T. Sarkim, M.Ed.,Ph.D Tanggal : 25 Mei 2009
SKRIPSI
PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENYELESAIKAN SOAL-SOAL MEKANIKA SECARA TEPAT
DAN TERARAH MELALUI PELATIHAN LANGKAH-LANGKAH
PENYELESAIAN SOAL-SOAL SECARA SISTEMATIS
Dipersiapkan dan ditulis oleh :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BUDI WIBOWO
NIM : 041424014
Telah dipertahankan di depan panitia penguji pada tanggal 22 Juli 2009 dan
dinyatakan telah memenuhi syarat.
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Drs. Domi Severinus, M.Si. .........................
Sekretaris : Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd. ..........................
Anggota : 1. Drs. T. Sarkim, M.Ed.,Ph.D ..........................
2. Drs. Domi Severinus, M.Si. ...........................
3. Drs. A. Atmadi, M.Si ..........................
Yogyakarta, 22 Juli 2009
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan
Drs. T. Sarkim, M. Ed. Ph. D.
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya ,ahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Budi Wibowo
Nomor Mahasiswa : 041424014
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENYELESAIKAN SOAL-SOAL MEKANIKA SECARA TEPAT
DAN TERARAH MELALUI PELATIHAN LANGKAH-LANGKAH
PENYELESAIAN SOAL-SOAL SECARA SISTEMATIS
Beserta perangkat yang diperlukan, demikian saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media
lain, mengelolanya dalam bentuk pengakalan data, mendistribusikan secara terbatas,
dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tampa perlu meminta ijin dari saya, maupun memberikan royalti kepada saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikan pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta.
Pada tanggal : 22 Juli 2009
Yang menyatakan
Budi Wibowo
Kupersembahkan karya sederhana ini sebagai tanda kasioh :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tuhan Yesus Sang Juru Selamat
Bapak dan Ibu Tercinta
Saudara-saudaraku yang selalu mendukung dan memberi
semangat yang baru
Semua teman-teman yang memberi arti kehidupan dan cinta
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
” Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; Carilah, maka kamu akan mendapat;
Ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu”.
(Mat 7 : 17 )
” Rintangan tak dapat menghancurkanku; setiap rintangan akan menyerah pada
ketetapan hati yang kukuh”. ( Leonardo da Vinci )
Hidup adalah sebuah perbuatan dan perjuangan, siapa mereka yang
tidak mau berbuat dan berjuang mereka tidak akan hidup tetapi akan
mati
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis tidak memuat
karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan
daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 22 Juli 2009
Penulis
Budi Wibowo
ABSTRAK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Budi Wibowo, Peningkatan Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan
Soal-Soal Mekanika Secara Tepat Dan Terarah Melalui Pelatihan Langkah-
Langkah Penyelesaian Soal-Soal Secara Sistematis. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu pengetahuan
Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta (2009).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) apakah siswa mengalami
peningkatan kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika secara tepat dan terarah pada
siswa kelas X semester I Tahun Ajaran 2008/2009 ,(2)apakah pembelajaran dengan
problem solving dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-
soal fisika secara tepat dan terarah untuk siswa kelas X semester I Tahun Ajaran
2008/2009, (3) tanggapan siswa kelas X semester I Tahun Ajaran 2008/2009 terhadap
pembelajaran dengan menggunakan metode problem solving.
Populasi dan sample dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Me SMK
KRISTEN 1 KLATEN angkatan 2008/2009.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November – Desember 2008.
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah meteri tentang
mekanika, lembar jawab, soal tes, dan angket.
Teknik analisis data yang digunakan adalah (1) untuk mengetahui peningkatan
kemampuan siswa dalam mengerjakan soal dengan format problem solving dengan
tes awal dan tes akhir yang dianalisis dengan t-test program SPSS ( Versi 10.0 )
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) siswa mengalami peningkatan
kemampuan problem solving dalam mengerjakan soal-soal fisika, (2) dengan
pembelajaran menggunakan problem solving dapat meningkatkan kemampuan siswa
dalam menyelesaikan soal-soal fisika, (3) tanggapan siswa terhadap pembelajaran
dengan menggunakan metode problem solving.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Budi Wibowo. The Improvement Of Student’s Ability On The Solving Of
Mechanics Questions Exactly And Intensely By Training On The Steps Of
solving The Questions Systematically.
Study Program of Physics Education, Mathematics and Science
Department, Teacher and Education Science Faculty, Sanata Dharma
University.
The objectives of this research were revealing: (1) whether students
experienced improvement of their correctly and directed using problem solving
method among tenth grader of semester I in school year 2008/2009; (2) whether
learning by problem solving able to improve students’ ability to solved physics
problems correctly and directed using problem solving method for tenth grader of
semester I in school year 2008/2009; (3) responses of tenth grader of semester I in
school year 2008/2009 toward learning using problem solving method.
Population and samples in this research were tenth grader Me of SMK
KRISTEN 1 KLATEN class 2008/2009. This research was conducted from November
to December 2008.
The data werw collected by response sheet, test problems sheet, and
questionnaire.
Data analysis technique used were (1) to knowing the improvement of students
ability in resolving problems using problem solving format with pre-test and post-test
that were analyzed with t-test program of SPSS version 10.0.
Result of research suggesting that (1) students have experienced improvement
in their problems solving ability in solving the physics problems, (2) with learning by
using problem solving method, it improved students’ ability in solving physics
problems, and (3) students’ responses to learning by using problem solving were
good.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat-Nya atas selesainya penulisan skripsi yang berjudul :
Peningkatan Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Mekanika
Secara Tepat Dan Terarah Melalui Pelatihan Langkah-Langkah Penyelesaian Soal-
Soal Secara Sistematis.
Tujuan penulisan skripsi ini untuk melengkapi salah satu syarat memperoleh
gelar sarjana pada program studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak akan terwujud tampa bantuan
dari berbagai pihak, maka dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Drs. T. Sarkim, M. Ed. Ph. D. Sebagai dosen pembimbing dan juga sebagai
dekan FKIP.
2. Bapak dan Ibu tercinta yang telah dengan segala daya dan upaya telah
membiayaiku, membimbingku, dan mendoakan demi terselesainya skripsi ini.
3. Mas Gandung, Mas Nanang dan Mas Heru sebagai kakakku yang telah
memacu diriku hingga terselesainya skripsi ini.
4. Kelurga Besar SMK KRISTEN 1 Klaten yang telah memberikan motivasi dan
doa sehingga terselesainya skripsi ini.
5. Drs. Sugeng Prasetyo yang telah memberikan motivasi dan semangat sehingga
terselesainya penulisan skripsi ini, terima kasih atas cinta dan kesabarannya.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Teman-teman Pemuda Gereja Kristen Jawa Pepantan Somokaton Blok C (
Catur, Yuli, Ana, Mawar, Nurul, Sella, Edwin, .................), dan teman-teman
main di kampung ( Gombloh, Pongge, Nur, ...... ). Kalian semua adalah
permata persahabatan yang aku miliki.
7. Teman-teman P. Fis’ 04 ( Wulan, yayuk, Deni, Wiwik, Endras,.........), dan
almamater tercinta. Terima kasih atas persahabatan yang indah.
8. Siswa SMK KRISTEN 1 KLATEN khususnya kelas X Me yang telah
menyediakan waktu dan pikirannya untuk megikuti program problem solving
dalam mengerjakan soal-soal fisika.
9. Bapak Sunarjo, Bapak Sugeng, dan Mbak Heni selaku staf Sekretariat
JPMIPA yang telah memebantu melayani untuk kelancaran studi.
10. Semua Pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas saran, ide dan
dukungan yang diberikan hingga tulisan ini dapat terselesaikan.
Akhirnya tak ada gading yang tak retak. Skripsi ini masih jauh dari sempurna
karena keterbatasan waktu, pikiran, bisya, dan tenaga. Semoga skripsi ini dapat
berguna bagi pembaca. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak akan selalu
saya perhatikan.
Yogyakarta, 22 Juli 2009
Penulis
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………... ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………… iii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN …………………………….. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………. v
HALAMAN MOTTO ………………………………………………………. vi
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………. vii
ABSTRAK …………………………………………………………………… viii
ABSTRACT ………………………………………………………………….. ix
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. x
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. xii
DAFTAR TABEL …………………………………………………………….. xvi
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… .... xvii
BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………………….. 1
A. LATAR BELAKANG ………………………………………………… 1
B. DASAR TEORI ……………………………………………………….. 4
1. Pembelajaran Fisika ………………………………………... 4
a. Aspek Proses …………………………………….. 6
b. Aspek Produk …………………………………….. 8
c. Aspek Sikap ………………………………………. 8
2. Prestasi Belajar Siswa ………………………………………. 9
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Proses dan Hasil Belajar ……………………………………. 10
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Pengertian Problem Solving ……………………………….. 11
a. Kelebihan dan Kelemahan Metode
Problem Solving …………………………………. 13
b. Langkah-Langkah Problem Solving
dalam Memecahkan Soal Fisika ………................. 14
5. Manfaat dan Tujuan Problem Solving dalam
Kehidupan Sehari-hari ……………………………………... 23
a. Tujuan ………………………………………….. 23
b. Manfaat ……………………………………………. 24
6. Contoh Menyelesaikan Soal Fisika
dengan Problem Solving …………………………………… 24
C. RUMUSAN MASALAH ……………………………………………… 28
D. TUJUAN PENELITIAN ……………………………………………… 28
E. MANFAAT PENELITIAN …………………………………………… 29
1. Bagi Guru dan Siswa ………………………………………. 29
2. Bagi SMK KRISTEN 1 KLATEN ………………………… 29
BAB II. METODOLOGI PENELITIAN ………………………………………. 30
A. Tempat dan Waktu Penelitian ………………………………………….. 30
B. Populasi dan Sample ……………………………………………………. 30
C. Metode Pengumpulan Data..…………………………………………….. 30
D. Perlakuan Penelitian (Treatmen)………………………………………… 32
E. Instrumen Penelitian …………………………………………………….. 32
1. Mencermati masalah …………………………………………. 32
2. Perumusan masalah secara fisika ……………………………. 33
3. Rancangan penyelesaian ……………………………………... 33
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Pelaksanaan rancangan ………………………………………. 33
5. Evaluasi jawaban ……………………………………………. 33
F. Uji Coba Instrumen …………………………………………………….. 34
G. Ubahan Penelitian ……………………………………………………… 34
1. Ubahan bebas ……………………………………………….. 34
2. Ubahan terikat ………………………………………………. 34
H. Definisi Operasional ……………………………………………………. 34
1. Nilai tes ……………………………………………………… 34
2. Angket ………………………………………………………. 35
I. Tata hubung Antar Ubahan ……………………………………………... 35
J. Metode Analisis Data …………………………………………………… 35
K. Analisis soal dengan tes ………………………………………………… 38
L. Pengembangan Alat Ukur ……………………………………………… 42
1. Tes uraian …………………………………………………… 42
2. Kisi-kisi tes uraian ………………………………………….. 43
3. Bobot soal tes ……………………………………………….. 45
4. Skoring tes uraian …………………………………………… 45
5. Kualitas alat ukur …………………………………………… 46
6. Validitas …………………………………………………….. 46
BAB III. PELAKSANAAN PENELITIAN, DATA,
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ……………………….... 47
A. Pelaksanaan Penelitian…………………………………………………. 47
B. Data …………………………………………………………………… 48
1. Deskripsi Hasil Tes………………………………………… 49
C. Analisis data …………………………………………………………… 50
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Hasil Uji Beda…………………………………………….... 56
2. Hasil Tanggapan siswa mengenai Problem solving
yang digunakan .................................................................... 57
D. Pembahasan …………………………………………………………….. 59
1. Peningakatan kemampuan problem solving ………………… 60
2. Hubungan antara nilai ulangan
dengan kemampuan problem solving ……………………….. 61
3. Tanggapan siswa terhadap problem solving…………………… 62
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………… 64
A. Kesimpulan ……………………………………………………………. 64
B. Saran …………………………………………………………………… 64
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 66
LAMPIRAN ……………………………………………………………………. 68
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Kegiatan Penelitian ………………………………………………… 47
Tabel 4.2 Hasil Pre Test dan Post Test ……………………………………….. 48
Tabel 4.3 Analisis hasil Pre Test ……………………………………………… 49
Tabel 4.4 Analisis hasil Post Test …………………………………………….. 51
Tabel 4.5 Hasil dengan Uji T-Test …………………………………………… 53
Tabel 4.6 Skor Rata-rata, Median dan Modus Kemampuan ………………….. 54
Tabel 4.7 Skor Varian Kemampuan Siswa …………………………………….. 55
Tabel 4.8 Skor Rata-rata, Median, dan Modus Kemampuan Hasil Beda ……… 55
Tabel 4.9 Kutipan Tanggapan siswa mengenai Problem solving ……………… 56
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Signifikan t-hitung……………………………………………………… 56
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin lama semakin maju selain
memberikan manfaat yang sangat besar ternyata juga membawa masalah-masalah
yang baru dalam kehidupan umat manusia. Dengan adanya masalah-masalah
tersebut setiap individu terutama generasi muda dituntut untuk mempunyai
kemampuan dan ketrampilan dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi
tersebut. Berdasarkan pengamatan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal-soal fisika. Maka dari itu perlu diupayakan adanya langkah-
langkah yang tepat untuk membantu siswa meningkatkan kemampuannya
menghadapi masalah.
Sekolah dapat menjadi lembaga formal yang mempunyai peranan penting
dalam mempersiapkan generasi muda yang tangguh, berkualitas, dan mampu
menghadapi masalah-masalah yang muncul sebagai tulang punggung negara.
Untuk mencapai harapan tersebut, pendekatan belajar yang mementingkan dan
menekankan kesanggupan siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi dalam kehidupannya menjadi sangat tepat. Dengan bantuan guru
diharapkan siswa mendapatkan bekal untuk mampu memecahkan masalah-
masalah baik mengenai pelajaran di sekolah maupun dalam menghadapi masalah
kehidupan sehari-hari.
Kegiatan pembelajaran di sekolah diarahkan dengan tujuan untuk
mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum proses pembelajaran itu
berlangsung. Guru mempersiapkan kegiatan pembelajaran kegiatan pembelajaran
dengan sebaik mungkin agar tujuan tersebut dapat tercapai dengan baik. Namun
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sejauh ini, siswa belum terlibatkan secara penuh dalam proses pembelajaran.
Dengan kata lain siswa belum berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran
tersebut. Guru hanya menuntut siswa untuk menghafal, mendengarkan, dan
menulis sesuatu hal yang guru berikan. Sehingga masih banyak terjadi siswa tidak
mampu menerapkan hal-hal tersebut secara efektif. Hal ini juga dikarenakan guru
kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencapai pengetahuan
secara mandiri.
Untuk mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan dalam proses
pembelajaran banyak metode-metode yang dapat digunakan dalam menyampaikan
suatu materi kepada siswa. Beberapa metode yang dapat digunakan diantaranya
adalah sebagai berikut: ceramah, tanya jawab, diskusi, tugas, demonstarsi,
eksperimen, LKS, dan problem solving. Kebiasaan guru adalah menggunakan
metode ceramah dimana siswa hanya memperoleh kesempatan untuk
mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru. Dengan demikian guru menjadi
satu-satunya sumber informasi yang penting. Akibatnya siswa memiliki banyak
pengetahuan tetapi siswa tidak dilatih untuk menemukan pengetahuan, konsep,
dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Namun seiring dengan berkembangnya
teknologi, hendaknya seorang guru mampu menyesuaikan dengan keadaan yaitu
dengan menggunakan metode yang tepat dalam mengakar yaitu metode yang
dapat digunakan untuk melatih siswa untuk berpikir kritis dan aktif.
Dengan kurikulum yang diterapkan saat ini, ada peluang bagi guru untuk
mengajak siswa berperan aktif dalam porses pembelajaran. Sehingga metode
problem solving sangat tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Seseorang yang
sering memecahkan masalah akan lebih mudah dalam menghadapi masalah-
masalah yang lainya. Pada dasarnya menyelesaikan masalah fisika atau masalah
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
umum adalah sama, dimana dituntut untuk berpikir kritis dan mampu menganalisa
masalah tersebut.
Indikator tingkat penguasaan fisika disekolah dapat ditunjukkan dengan
hasil prestasi belajar fisika yang diperoleh siswa. Pendapat secara umum fisika
bukanlah suatu yang mudah untuk dipelajari, karena untuk mempelajari fisika
menuntut kemampuan berpikir secara kritis dan analisitis. Soal yang digunakan
untuk menguji tingkat prestasi fisika biasanya berbentuk soal uraian yang memuat
kemampuan menganalisa soal, merancang pemecahan, melaksanakan rancangan,
dan mengevaluasi.
Ternyata kesulitan mempelajari fisika juga ditemukan pada kalangan siswa
SMK. Salah satu penyebabnya adalah karena pada umunya pembelajaran fisika di
SMP guru tidak pernah melatih siswa berpikir secara kritis. Padahal cara berpikir
kritis dan pengerjaan soal yang sistematis sangat penting bagi siswa SMK yang
nantinya akan melanjutkan ke perguruan tinggi yang mempunyai wawasan fisika
yaitu dipendidikan fisika.
Menurut Maloney (1994), banyak siswa fisika yang masih mengalami
kesulitan untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran konsep fisika.
Menurut Mundilarto (2002), kesulitan siswa dalam memecahkan soal-soal
fisika adalah mencakup hal-hal berikut :
1. Ketidakmampuan dalam menginterpretasi konsep-konsep fisika secara
tepat.
2. Ketidakmampuan dalam menerapkan konsep-konsep dan pronsip-psinsip
fisika untuk memecahkan soal.
3. Ketidakmampuan dalam memahami konsep-konsep matematika.
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Ketidakmampuan menerapkan konsep-konsep matematika untuk membuat
model perumusan yang digunakan dalam pemecahan soal fisika.
Berdasarkan uraian diatas maka judul yang dipilih adalah “ Peningkatan
Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal-Soal Mekanika Secara Tepat Dan
Terarah Melalui Pelatihan Langkah-Langkah Penyelesaian Soal-Soal Secara
Sistematis “
Dalam penelitian ini, dengan latihan soal-soal fisika khususnya akan
menjadi tolak ukur untuk mengetahui kemampuan problem solving setiap siswa.
Siswa yang memiliki kemampuan berpikir tinggi, maka siswa tersebut memiliki
kemampuan problem solving yang tinggi pula. Banyak pendapat guru mengatakan
bahwa siswa yang memiliki nilai masuk SMK 1 KRISTEN KLATEN tinggi maka
siswa tersebut dapat dikatakan sebagai siswa yang pintar dalam berbagai bidang.
B. Dasar Teori
1. Pembelajaran Fisika
IPA sudah dipelajari sejak di Sekolah Dasar yang pada umumnya bersifat
informatif. Pengajaran IPA ditekankan pada penghafalan rumus-rumus dan
informatif saja. Moh. Amin (1987), keberhasilan pengajaran hanya diukur dari
hasil tes yang berupa angka-angka tanpa penilaian terhadap prosesnya. Akan
tetapi dengan melihat perkembangan sitem pendidikan saat ini, pengajaran IPA
tidak hanya ditekankan pada hafalan rumus-rumus saja, tetapi lebih menekankan
pada kemampuan berpikir kritis terhadap suatu hal.
Fisika merupakan salah satu cabang IPA sebagai yang mempelajari gejala-
gejala alam. Definisi IPA yang dikemukakan oleh para ilmuwan, diantaranya :
1. Carin dan Sund (1989) mendefinisikan IPA sebagai suatu sistem untuk
memahami semesta melalui data yang dikumpulkan dari pengamatan dan
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
percobaan.
2. Dawson (1990) mendefinisikan IPA sebagai aktivitas pemecahan masalah oleh
manusia yang termotivasi oleh keingin tahuan akan alam di sekelilingnya dan
keingintahuan untuk memahami, menguasai,dan mengolahnya demi
memenuhi kebutuhan.
Belajar adalah suatu bentuk kegiatan yang berproses dan merupakan salah
asatu unsur yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Kegagalan
atau keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan sangat dipengaruhi oleh proses
belajar baik dilingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah. Menurut Winkel
(1989), belajar adalah suatau aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam
interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap.
Sedangkan menurut Muh. Uzer Usman (1990), belajar adalah tingkah laku
pada diri individu berkat adanya interaksi antar individu dan individu dengan
lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan baik aspek pengetahuan,
ketrampilan maupun sikap.
Belajar yang sebenarnya adalah tidak hanya sekedar untuk menghafal
sesuatu tetapi untuk menangkap makna dan dapat mengaplikasikannya untuk
menjelaskan fenomena-fenomena IPA. Untuk memecahkan masalah yang
kompleks diperlukan kemampuan menghubungkan konsep, prinsip, dan hukum
yang satu dengan yang lain.
Berdasarkan uraian pengertian belajar diatas maka siswa yang rajin belajar
akan lebih mudah dalam membaca, menganalisa, dan mengevaluasi suatau
masalah sehingga akan lebih mudah memperoleh hasil belajar yang memuaskan.
Pembelajaran dapat diartikan sebagai perubahan dalam kemampuan, sikap atau
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perilaku siswa yang relative permanen sebagai akibat dari pengalaman atau
pelatihan.
Visi pendidikan fisika adalah mempersiapkan siswa yang melek sains dan
teknologi, untuk memahami dirinya dan lingkungan sekitarnya melalui
perkembangan ketrampilan proses, sikap ilmiah, ketrampilan berpikir, penguasaan
konsep sains yang jelas dan kegiatan teknologi serta upaya pengelolahan
lingkungan secara bijaksana yang dapat menumbuhkan sikap pengagungan
terhadap Tuhan.
Ada tiga komponen utama dalam sains, yaitu :
1. Aspek Proses
Menurut Carin dan Sund (1989), proses adalah cara-cara
penyelidikan masalah, pengamatan, perumusan hipotesis, perancangan dan
pelaksanaan percobaan.
Menurut Moh. Uzer Usman (1990), pendekatan ketrampilan proses
merupakan pendekatan belajar mengajar yang mengarah pada
pengembangan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar
sebagai penggerak kemampuan proses yang lebih tinggi dalam diri siswa.
Pendekatan ketrampilan proses sebagai pendekatan yang menekankan pada
penumbuhan dan pengembangan sejumlah ketrampilan tertentu pada diri
peserta didik agar mereka mampu memproses informasi sehingga
ditemukan hal-hal baru yang bermanfaat baik berupa fakta, konsep
maupun pengembangan sikap dan nilai.
Dapat diartikan bahwa pendekatan ketarmpilan proses adalah cara
menciptakan kondisi belajar yang memungkinkan siswa aktif
mengembangkan ketrampilan melakukan proses keilmuan untuk
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menemukan konsep dan fakta, serta menumbuhkan sikap keilmuan
dalam melakukan proses keilmuan. Ketrampilan melakukan proses
keilmuan. Ketrampilan melakukan proses keilmuan yang dimiliki siswa
akan mempengaruhi sikap siswa terhadap suatu keilmuan.
Metode keilmuan merupakan perpaduan antara rasionalisme dan
empirisme. Sebagai perpaduan dari rasionalisme yang meyakini bahwa
pengetahuan dapat diperoleh melalui pikiran dan empirisme yang
meyakini bahwa pengetahuan dapat diperoleh melalui pengalaman.
Metode keilmuan memiliki kerangka dasar prosedur yang dijabarkan
dalam enam langkah, yaitu:
a) Sadar akan adanya masalah dan perumusan masalah.
b) Pengamatan dan pengumpulan data yang relevan.
c) Penyusunan atau klasifikasi data.
d) Perumusan hipotesis.
e) Deduksi dan hipotesa.
f) Tes dan pengujian kebenaran hipotesa.
Pada tahap tersebut terdapat aktivitas yang dilakukan oleh peneliti,
diantaranya melakukan observasi, mengukur, memprediksi,
mengklasifikasi, membandingkan, menyimpulkan, merumuskan hipotesis,
melakukan eksperimen, menganalisa data, membuat laporan penelitian dan
mengkomunikasikan hasil penelitian.
Perkembangan ilmu pengetahuan sangat cepat, sehingga tidak
mungkin siswa hanya belajar disekolah dengan mengharapkan informasi
dari guru saja. Akan tetapi masih banyak guru yang hanya mengejar waktu
agar materi dapat diberikan semua kepada siswa sehingga siswa tersebut
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hanya memiliki pengetahuan tetapi siswa tidak terlatih untuk menemukan
pengetahuan, konsep dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Sehingga
dalam hal ini pendekatan ketrampilan proses sangat penting dalam proses
pembelajaran.
2. Aspek Produk
Produk adalah hasil yang diperoleh melalui proses. Produk meliputi
fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori. Fakta adalah sesuatu yang telah
atau sedang terjadi yang dapat berupa keadaan, sifat atau peristiwa.
Konsep adalah suatu ide yang merupakan generalisasi dari berbagai
peristiwa atau pengalaman khusus yang dinyatakan dengan istilah atau
simbol tertentu yang dapat diterima. Prinsip adalah hubungan sebab akibat
antara dua konsep atau lebih yang merupakan generalisasi dari berbagai
kejadian khusus. Teori adalah penjelasan atau keterangan mengapa benda-
benda berlaku seperti yang dinyatakan oleh hukum.
Aspek produk lebih menekankan pada pemberian semua konsep
tanpa mengajarkan proses-proses penemuan konsep tersebut. Dalam hal ini
guru tidak bertindak sebagai sumber informasi, sedangkan siswa sebagai
wadah yang siap diisi dengan segala informasi tersebut. Akhirnya siswa
tidak terlatih untuk mengembangkan pengetahuan tersebut.
3. Aspek Sikap
Sikap adalah keyakinan, opini, dan niai-nilai yang menyertai proses
pencarian sains. Sikap-sikap yang terlibat dalam proses ilmiah adalah ingin
tahu, rendah hati, terbuka, dan obyektif.
Dengan mengembangkan ketrampilan-ketrampilan proses siswa
akan menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut
sehingga dapat dihasilkan pemahaman yang lebih baik. Sampai sejauh
mana seseorang menerapkan sikap keilmuan dalam melakukan suatu
penelitian, dapat digunakan sebagai dasar atau ukuran bagaimana ia dapat
menggunakan proses-proses keilmuan untuk membantu penemuan yang
bermakna.
Penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat mutlak benar seratus
persen, melainkan penemuannya bersifat relative. Semua konsep yang
ditemukan melalui penyelidikan ilmiah masih tetap terbuka untuk
dipertanyakan, dipersoalkan dan diperbaiki. Sehingga siswa perlu dilatih
untuk selalu bertanya, berpikir kritis, dan mengusahakan kemungkinan-
kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah. Siswa perlu dibina untuk
berpikir secara kritis dan kreatif.
Melalui belajar fisika, para siswa diharapkan memperoleh
pengalaman dalam membentuk kemampuan untuk berpikir analitis
induktif-deduktif, kuantitatif, maupun matematis berdasarkan analisis
kualitatif dengan menggunakan berbagai konsep dan prinsip fisika.
2. Prestasi Belajar Fisika
Prestasi belajar merupakan suatu gambaran dari penguasaan kemampuan
para peserta didik sebagaimana telah ditetapkan untuk suatu pelajaran tertentu.
Setiap usaha yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran baik oleh guru sebagai
pengajar , maupun oleh peserta didik sebagai pelajar bertujuan untuk mencapai
prestasi yang setingi-tinginya.
Prestasi belajar dinyatakan dengan skor hasil tes atau angka yang diberikan
guru berdasarkan pengamatannya belaka atau keduanya yaitu hasil tes serta
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengamatan guru pada waktu peserta didik melakukan diskusi kelompok.
Berdasarkan batasan pengertian prestasi belajar tersebut, dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar fisika adalah hasil yang telah dicapai siswa
melalui suatu kegiatan belajar fisika. Kegiatan belajar dapat dilakukan secara
individu maupun dan secara kelompok.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar
Belajar merupakan proses yang melibatkan aktifitas mental dan fisik yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan. Untuk megetahui besarnya
prestasi yang dicapai siswa dalam proses belajar, siswa harus menampakkan
kemampuannya melalui hasil belajar yang diperolehnya selama belajar yaitu
dengan cara mengadakan evaluasi.
Evaluasi dilaksanakan untuk meneliti hasil dan proses belajar siswa, untuk
mengetahui kesulitan-kesulitan yang melekat pada proses belajar itu. Evaluasi
tidak mungkin dipisahkan dari belajar, maka harus diberikan secara wajar agar
tidak merugikan. Usaha belajar yang efektif dan sukses, ditambah evaluasi yang
bermutu dan deskriminatif akan mengena pada semua aspek belajar. Evaluasi
sebagai suatu alat untuk mendapatkan cara-cara melaporkan hasil-hasail pelajaran
yang dicapai, dan dapat memberikan laporan tentang siswa kepada siswa itu
sendiri, serta orang tuanya. Dapat pula evaluasi dipakai untuk menilai metode
mengajar yang digunakan dan untuk mendapatkan gambaran komprehensif
tentang siswa sebagai perseorangan, dan dapat juga membawa siswa pada taraf
belajar yang lebih baik.
Besarnya nilai atau skor yang dicapai dalam kegiatan belajar tersebut
disebut prestasi belajar. Jadi prestasi belajar merupakan bukti usaha yang dicapai
siswa atau perubahan yang terjadi pada siswa dalam bidang pengetahuan sebagai
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hasil belajar.
Pengukuran prestasi belajar berguna untuk mengetahui kemajuan dari
proses belajarnya. Dalam menentukan kriteria penilaian maka nilai tes yang
tinggi merupakan tanda prestasi yang baik, sedangkan nilai tes yang rendah
merupakan kegagalan dalam belajar.
Menurut Winkel (1984), prestasi adalah bukti keberhasilan yang dicapai.
Proses belajar yang dialami siswa menghasilkan perubahan-perubahan dalam
bidang pengetahuan atau pemahaman dalam bidang ketrampilan, nilai dan sikap.
Prestasi belajar berkaitan erat dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan hingga
seberapa jauh kemampuan yang dimiliki dalam mengahadapi ujian untuk
menyelesaikan soal-soal dengan baik. Menurut Fudyartanta (1984), prestasi
belajar adalah taraf kemampuan anak untuk menguasai sejumlah pengetahuan dan
ketrampilan.
4. Pengertian Problem Solving
Problem solving terdiri dari kata problem dan solving yang memiliki
makna sendiri-sendiri. Problem dapat diartikan sebagai keadaan yang tidak jelas
yang dialami oleh individu atau kelompok dan perlu suatu pemecahan. Dalam
penelitian ini yang dimaksud masalah adalah soal-soal yang diberikan peneliti
agar dipecahkan oleh siswa. Problem adalah soal yang biasanya terdapat didalam
buku-buku teks fisika. Soal fisika adalah sejenis tugas yang biasanya terdapat
pada akhir setiap bab didalam buku-buku pelajaran fisika.
Poerwadarminta (1979) menyatakan bahwa masalah adalah soal atau
sesuatu yang harus dipecahkan.
Kemampuan menyelesaikan soal dapat mencerminkan keberhasilan
kegiatan pembelajaran. Soal yang digunakan dalam pengukuran hasil prestasi
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
belajar adalah soal yang berbentuk esay terutama untuk bidang fisika. Soal
uraian ini bertujuan untuk mengukur kemampuan mencermati masalah,
merumuskan masalah, merancang pemecahannya, melaksanakan rancangan dan
mengevaluasi.
Dalam artikel William J Leonard, Robert J Durfrense dan Jose P Mestre
(1996) mengemukakan perbedaan antara para ahli dan para pemula yang
mempelajari fisika. Para pemula memahami problem solving sebagai proses
mengingat, menuangkan kembali dan memanipulasi persamaan untuk dapat
menjawab dari suatu soal. Sedangkan para ahli memahami problem solving
sebagai penerapan sejumlah ide-ide utama untuk menjelajahi konteks
penyelesaian soal dalam tingkat yang lebih luas. Para ahli cenderung untuk
melakukan penyelesaian soal secara kualitatif, dimana pemahaman konsep dan
prinsip yang ada pada soal lebih penting, dari pada sekedar menerapkan rumus
dan menghitung secara kuantitatif.
Pemecahan masalah dalam pembelajaran fisika tidaklah berbeda dengan
pemecahan masalah pada umumnya yang sering dihadapi dalam kehidupan sehari-
hari. Apabila siswa pernah menemui masalah sebelumnya dan telah mengetahui
solusinya, maka siswa dapat memecahkan masalah itu dengan mengingat kembali
pemecahannya.
Problem solving adalah salah satu alat utama dalam mata kuliah jurusan
fisika. Sayangnya, banyak murid dalam awal perkenalan menganggap sebagai
konsep fisika yang independen dan asas dasar dalam mengajar (misal: Saya
mengerti bahan tersebut, tapi saya tidak dapat memecahkan masalahnya), atau
mereka percaya bahwa pola spesifik solusi matematikal adalah fisika harus
dipelajari.
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(misal: Saya dapat mengikuti contoh di buku, tapi soal anda terlalu berbeda
Menurut Sriyono (1992) metode pemecaham masalah (Problem Solving)
adalah suata cara mengajar dengan menghadapkan siswa kepada suatu masalah
agar dipecahkan dan diselesaikan. Metode pemecahan masalah menempatkan
siswa sebagai subyek utama yang secara aktif ikut ambil bagian dalam proses
pembelajaran, khususnya untuk memecahkan masalah yang disodorkan guru
kepada siswa. Keberadaan guru hanya sebagai fasilitator proses belajar siswa
membantu menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa untuk belajar dengan
baik. Metode pemecahan masalah mendorong dan memberikan kesempatan
seluas-luasnya kepada siswa untuk berinisiatif dan berpikir secara sistematis
dalam menghadapi suatau masalah.
a. Kelebihan dan kelemahan metode problem solving
Ignatius (2005), mengemukakan beberapa kelebihan dan kelemahan
metode problem solving, yaitu :
Kelebihan :
� Melatih siswa berpikir secara sistematis, mencari sebab akibat dari
suatu permasalahan.
� Melatih siswa agar terampil dalam mencari jalan keluar terhadap
masalah yang sedang dihadapi.
� Melatih siswa agar terampil dalam menganalisa suatu masalah dari
berbagai aspek.
� Mendidik siswa untuk bertanggung jawab terhadap keputusan yang
telah ditetapkan dalam memecahkan masalah.
� Mendidik siswa untuk bersikap terbuka terdahap pendapat orang lain
dan mampu membuat pertimbangan untuk memilih suatu keputusan.
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kelemahan :
� Memerlukan waktu yang cukup banyak, jika diharapkan suatu hasil
keputusan yang tepat.
� Tidak dapat digunakan pada kelas-kelas rendah, karena memerlukan
kecakapan bersoal jawab dan memikirkan sebab akibat.
� Bisa memyebabkan pelajaran tertinggal, sebab satu dua masalah yang
dipandang sulit dipecahkan akan memakan waktu yang lama.
b. Langkah-langkah problem solving dalam memecahkan soal fisika
Menurut Kartika Budi ( 2000) Langkah-langkah penyelesaian soal
secara sistematis adalah sebagai berikut :
1. Analisis adalah tahap mengidentifikasi masalah dan data-data yang
tersedia.
2. Rencana adalah tahap mengidentifikasi peristiwanya,menentukan langkah-
langkah yang akan ditempuh untuk memecahkan masalah sesuai data yang
tersedia,menentukan atau memilih konsep, hukum, persamaan yang
cocok.
3. Penyelesaian adalah tahap merealisasikan penyelesaian sesuai dengan
langkah-langkah, konsep, hukum, persamaan yang telah dipilih,yang
dalam praktek berupa perhitungan-perhitungan ,sedangkan
4. Penilaian adalah tahap pengujian atau pemeriksaan kembali apa yang telah
dilakukan, baik tahap analisis, rencana, dan penyelesaiaan.
Menurut Patricia Heller-Ronald Keith-Scott Anderson ada 5 langkah
problem solving yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu :
1. Memvisualkan masalah: Langkah ini adalah terjemahan dari pernyataan
masalah ke dalam pengertian visual dan verbal dari situasi permasalahan.
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Deskripsi Fisika: Langkah ini menuntut siswa untuk menggunakan
pemahaman kualitatif dari konsep fisika mereka dan prinsip-prinsip untuk
menganalisa dan mendeskripsikan masalah dalam fisika.
3. Solusi Rencana: Langkah ini meliputi menerjemahkan deskripsi fisika ke
dalam representasi yang tepat secara matematik ( sama dengan prinsip-
prinsip dan peraturan), menentukan apakah ada cukup informasi yang
diberikan untuk memecahkan persoalan, kemudian menspesifikasikan
prosedur aljabar untuk menyederhanakan variabel yang tidak diketahui.
4. Melaksanakan Rencana: para siswa menggunakan aturan matematikal
untuk memperoleh pernyataan dengan menyamakan variabel yang tidak
diketahui di satu sisi dengan semua variabel yang dikethaui di sisi lain.
Nilai yang spesifk kemudian di substitusikan ke dalam pernyataan untuk
memperoleh solusi numerikal .
5. Mengecek dan Mengevaluasi: Akhirnya, para siswa mengevaluasi jawaban
mereka, apakah tanda dan satuannya sudah benar apakah jawaban itu
cocok dengan pengalaman mereka dalam kehidupan sehari-hari atau
dugaan mereka tentang seberapa besar jawaban angka yang seharusnya.
Menurut keneth-Heller ada 5 langkah problem solving yang akan
digunakan dalam penelitian ini yaitu :
1. Mencermati permasalahan
Dalam mencermati permasalah harus mampu menjelaskan soal atau masalah
secara kualitatif. Dalam langkah ini, hal-hal yang dilakukan adalah
membayangkan peristiwa yang dijelaskan dalam soal dengan menggunakan
bantuan sketsa.
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Merumuskan masalah secara fisika
Dalam perumusan masalah ini lebih menekankan pemahaman kualitatif dari
masalah untuk menyiapkan solusi kuantitatif. Hal-hal yang perlu dilakukan
dalam langkah ini adalah mendeskripsikan secara singkat tentang soal dengan
menggunakan diagram yang memperlihatkan tata hubung antara kejadian
dengan besaran yang terlibat, secara matematis merumuskan apa yang ingin
diketahui dari soal, menyatakan hubungan antara besaran yang terlibat dengan
menggunakan rumus atau persamaan. Pada langkah ini akan menghasilkan
informasi kuantitatif tentang soal.
3. Merancang pemecahan masalah
Pada tahap merancang pemecaham masalah, lebih menekankan pada
penggunaan persamaan. Masing-masing persamaan mempunyai tujuan yang
khusus untuk menemukan sebuah sebuah besaran yang ditanyakan dalam
soal. Memecahkan soal utama biasanya merancang dan memecahkan bagian
dari soal yang belum diketahui sehingga dapat digunakan untuk mencari
jawaban dari soal utama atau pokok.
4. Melaksanakan rancangan
Melaksanakan rancangan berarti melaksanakan solusi yang telah direncanakan
pada langkah yang ketiga. Besaran-besaran yang telah diketahui yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut dimasukkan dalam
penyelesaian secara aljabar atau secara matematis sehingga dapat ditemukan
harga numerik dari pertanyaan.
5. Mengevaluasi pekerjaan yang telah dilakukan
Mengevaluasi adalah langkah terakhir. Pada langkah ini sangat berguna untuk
menganalisa kembali apakah jawaban yang dibuat berdasarkan
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
langkah- langkah tersebut sudah benar dan masuk akal sesuai dengan soal.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam bagan berikut ini :
17
Masalah apa ?
1. CERMATI PERMASALAHAN
Bagiamana yang harus diselesaikan dengan fisika ?
2. RUMUSAN MASALAH SECARA FISIKA
Dapatkah saya menemukan pemecahannya ?
3. RANCANGAN PEMECAHANNYA
Apa jawabanya ?
4. LAKSANAKAN RANCANGAN ANDA
Apakah jawaban saya benar ?
5. EVALUASILAH PEKERJAAN YANG
TELAH ANDA LAKUKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. MENCERMATI MASALAH
RUMUSAN MASALAH (SOAL)
RUMUSAN SOAL DARI SISI PANDANG FISIKA
18
Bayangkan urutan kejadian seperti dijelaskan dalam soal
Visualisasikan urutan kejadian lengkap dengan informasi
yang disajikan dalam soal
Cermati pertanyaan
Pilihlah pendekatan KUALITATIF yang kiranya dapat
membawa anda ke suatu penyelesaian soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. PERUMUSAN MASALAH SECARA FISIKA
RUMUSAN SOAL
RANCANGAN PENYELESAIAN
19
Buatlah diagram yang memperlihatkan tata hubung antar
besaran yang terlibat dalam dimensi ruang dan waktu
Pastikan bahwa semua sImbol yang digunakan untuk
menunjukkan besara-besaran yang terlibat telah
terdefinisikan secara benar dalam diagram
Rumuskan besaran yang ditanyakan
Nyatakan hubungan antara besaran yang terlibat dengan
menggunakan rumus atau persamaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. RANCANGAN PENYELESAIAN
RUMUSAN MASALAH DARI SISI PANDANG FISIKA
PELAKSANAAN RANCANGAN
20
Pilihlah satu persamaan yang menyatakan hubungan -
hubungan KUANTITATIF antar besaran yang diketahui,
termasuk besaran yang ditanyakan
Adalah besaran tambahan yang belum duketahui
Pilihlah persamaan lain dari hubungan-hubungan
KUANTITATIF yang telah anda temukan, mencakup
besaran yang belum diketahui
Selesaikan persamaan untuk mengungkap besaran yang
belum diketahui tadi dan subtitusikan dalam persamaan
yang terdahulu
TIDAK
YA
Selesaikan persamaan untuk mendapatkan besaran yang
dinyatakan dan periksa satuan-satuan yang terlibat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. PELAKSANAAN RANCANGAN
RANCANGAN PENYELESAIAN
EVALUASI TERHADAP PENYELESAIAN
21
Masukkan data besaran-besaran yang diketahui ( beri
perhatian pada satuan ) kedalam persamaan yang telah anda
pilih
Periksa apakah satuan dari besaran-besaran
tersebut berada dalam sistem yang sama
Ubahlah satuan dari besaran-besaran yang belum se sistem
tersebut
Gunakanlah matematika yang benar secara benar untuk
menyelesaikan persamaan untuk menuju ke besaran yang
ditanyakan
TIDAK
BELUM
Bila perlu, ubahlah satuan dari jawaban yang anda temukan
agar lebih sederhana dan mudah dipahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. EVALUASI JAWABAN
PELAKSANAAN PENGERJAAN SOAL
PENYELESAIAN YANG BAIK DAN SEMPURNA
22
Periksalah jawaban sudah dirumuskan secara benar
Periksalah apakah jawaban sudah masuk akal
Periksa ulang penyelesaian yang anda buat
Periksa apakah jawaban sudah lengkap dan semua
pertanyaan sudah dijawab
OK TIDAK MASUK AKAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Manfaat dan Tujuan Problem Solving dalam Kehidupan Sehari-hari
Problem solving kecuali mempunyai manfaat dan tujuan di dalam
Pembelajaran fisika, juga mempunyai manfaat dan tujuan dalam kehidupan sehari-
hari. yaitu dalam kecakapan hidup.
Kecakapan hidup merupakan orientasi pendidikan yang mensinergikan
mata pelajaran menjadi kecakapan hidup yang diperlukan seseorang, dimanapun
ia berada, bekerja atau tidak bekerja, apapun profesinya.
Kecakapan hidup (Life Skill) yaitu kemampuan dan keberanian untuk
menghadapi problema kehidupan, kemudian secara proaktif dan kreatif, mencari
dan menemukan solusi untuk mengatasinya
a . Tujuan:
Secara umum pendidikan yang berorentasi dngan tujuan hidup
bertujuan memfungsikan pendidikan sesuai dengan fitrahnya, yaitu
mengembangkan potensi manusiawi peserta didik untuk menghadapi perannya
di masa datang. Secara khusus pendidikan yang berorientasi pada kecakapan
hidup bertujuan untuk:
a) Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk
memecahkan problema yang dihadapi.
b) Merancang pendidikan agar fungsional bagi kehidupan peserta didik dalam
menghadapi kehidupannya di masa datang.
c) Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan
pembelajaran yang fleksibel, sesuai dengan prinsip pendidikan berbasis
luas, dan
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d) Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya di lingkungan sekolah, dengan
memberi peluang pemanfaatan sumberdaya yang ada di masyarakat, sesuai
dengan prinsip manajemen berbasis sekolah.
b. Manfaat:
Secara umum manfaat pendidikan berorientasi pada kecakapan hidup
bagi peserta didik adalah sebagai bekal dalam menghadapi dan memecahkan
problema hidup dan kehidupan, baik sebagai pribadi yang mandiri, warga
masyarakat, maupun sebagai warga negara. Jika hal itu dapat dicapai, maka
faktor ketergantungan terhadap lapangan pekerjaan yang sudah ada dapat
diturunkan, yang berarti produktivitas nasional akan meningkat secara
bertahap.
6. Contoh Menyelesaikan Soal-Soal Fisika dengan Problem Solving
Soal :
1. Sebuah mobil bergerak lurus dengan dengan laju 90 km/jam, setelah bergerak
selama 1 sekon, sopir melihat lampu merah dan memperlambat mobil dengan
- 5 m/s2. Tentukan jarak yang ditempuh mobil saat bergerak sampai berhenti
dilampu merah ?
Analisis Soal :
1. Mencermati masalah
a) Visualisasi urutan kejadian dan informasi yang dinyatakan dalam soal
Vo = 90 km / jam.
Lampu merah I
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mobil dalam keadaan bergerak dengan kelajuan 90 km/jam
Lampu merah
Setelah berjalan selang 1 sekon, mobil diperlamabat II
Mobil bereaksi saat melihat di depan ada lampu merah
Lampu merah III pengereman a = - 5 m/s2
mobil berhenti
Mobil berhenti, di depan lampu merah
b) Pertanyaan secara kualitatif
Pertanyaan secara kulitatif adalah pertanyaan yang mana lebih menekankan
pada pemahaman konsep dari prinsip yang ada pada soal.
jarak yang ditempuh oleh mobil untuk berhenti
c) Pendekatan secara kualitatif (teori)
• Selama 1 sekon mobil GLB
• pada saat pengereman terjadi gerak lurus berubah beraturan diperlambat
dengan perlambatan - 5 m/s2.
2. Perumusan masalah secara fisika
a) Diagram dan mendefinisikan soal secara kualitatif
Pendekatan secara kuantitatif adalah pendekatan yang mana lebih
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menekankan pada perumusan dan hitungan.
Lampu merah
x
x2,t2 x1, t1 x0, t0
mobil bergerak kanan kekiri
to = 0 , t1 = 1 sekon , vo = 90 km/jam
xo = 0 , a = - 5 m/s2, v = 0
b) Besaran yang ditanyakan x ?
c) Persamaan kuantitatif yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal
111 .tvx = 2022 2axvv −= 21 xxxakhir +=
3. Rancangan penyelesaian
a) Langkah-langkah penggunaan persamaan yang sesuai untuk
menyelesaikan soal
• GLB
111 .tvx = , ………………………….( i )
• GLBB
2
22 2axvv o −=
22
022 vvax −=
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a
vvx o
2
22
2
−=
………………………( ii )
Jadi untuk mencari jarak yang ditempuh mobil saat bergerak sampai
berhenti dilampu merah dapat digunakan denga persamaan GLB dan GLBB
yaitu persamaan ( i ) dan ( ii ) :
21 xxxakhir +=
a
vvtxx o
oakhir2
.22
1
−+=
b) Cek satuan
2
2
2
2
2
2
.
s
ms
m
s
m
ss
mm
−
+=
m = m � m adalah satuan dari jarak yaitu meter.
4. Pelaksanaan rancangan
Perhitungan / masukkan besaran yang ada ke dalam persamaan untuk
menjawab pertanyaan
V0 = 90 km/jam � dikonversi kesatuan m/s
= s
m
sekon
meter25
3600
90000=
052
1
1000
3600
190
11
1000
3600
190
2
−
+
=
x
km
mx
s
jamx
jam
km
sxkm
mx
s
jamx
jam
kmxakhir
25=akhirx meter + meter10
625
=akhirx 25 meter + 62,5 meter
=akhirx 87,5 meter
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Evaluasi jawaban
a) Apakah jawaban sudah dirumuskan secara benar dan apa alasannya? Sudah,
karena dalam cek satuan, satuan dari jarak adalah meter dan cocok.
b) Apakah jawaban masuk akal dan apa alasannya? Jawaban masuk akal, karena
dengan kecepatan awal 90 km/jam mobil berhenti pada jarak 87,5 m dengan
perlambatan - 5 m/s2.
c) Apakah jawaban sudah lengkap dan apa alasannya? Jawaban sudah lengkap,
yang ditanyakan jarak dari awal samapi mobil berhenti dan sudah dijawab.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukan diatas, muncul
pertanyaan-pertanyaan diantaranya :
1. Apakah pembelajaran dengan problem solving dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal fisika secara tepat dan
terarah?
2. Bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan problem solving
tersebut ?
D. Tujuan penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan diatas maka penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Apakah pembelajaran dengan problem solving dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal fisika secara tepat dan
terarah untuk siswa kelas X semester I Tahun Ajaran 2008/2009.
2. Tanggapan siswa kelas X semester I Tahun Ajaran 2008/2009 terhadap
pembelajaran dengan menggunakan metode problem solving.
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Manfaat penelitian
Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian yang dikemukan
diatas maka manfaat penelitian ini dapat ditinjau dari 2 segi yaitu :
1. Bagi guru dan siswa
Memberi masukan yang sangat bermanfaat berkaitan dengan usaha-usaha
peningkatan dan pengembangan mutu proses serta hasil belajar dengan
menggunakan format problem solving menurut Patricia Heller-Ronald Keith-
Scott Anderson.
2. Bagi SMK 1 KRISTEN KLATEN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi bagi
pembaca dan peneliti selanjutnya tentang pentingnya menggunakan dalam
menyelesaikan soal fisika.
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK 1 KRISTEN KLATEN. Waktu
penelitian dilaksanakan pada Semester Gasal 2008/2009.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Sampel adalah sebagian
atau wakil populasi yang diteliti.
Dalam penelitian ini, populasi dan sample yang digunakan adalah siswa
kelas X semester Gasal Tahun Ajaran 2008/2009 di SMK 1 KRISTEN KLATEN.
C. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini bersifat kuantitatif-kualitatif. Dalam penelitian ini pada
waktu pengambilan data, peneliti menggunakan lembar jawab yang didalamnya
memuat langkah-langkah problem solving dalam menyelesaikan sola-soal fisika.
Awal pengambilan data peneliti sebelum melakukan pre test maupun post
test disini peneliti mengambil dari materi tentang gerak. Dimana soal yang
digunakan adalah pada materi yang sama dengan soal yang berbeda. Unutuk
mengukur kemampuan soal yang sama atau bobot soal sama antara pre test
dengan post test maka peneliti benar-benar minta bantuan daii guru dan disen
pembimbing untuk diminta pertimbangan mengenai soal yang baik.
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Di sini akhirnya peneliti memutuskan untuk melihat bentuk soal dari soal uraian
yang mempunyai tingkat pengukuran yang kompetensi terhadap indikatornya.
Sehigga untuk menjamin validitasnya soal harus diturunkan dari indikatornya.
Setiap soal yang telah disusun harus dapat ditunjukkan bertautan dengan indicator
yang lain.
Di dalam mengeset soal mana yang akan digunakan untuk sebagai pre test
ataupun post test, peneliti mencoba mengundi soal yang akan dipakai untuk pre
test ataupun post test. Caranya adalah mengambil undian soal mana yang akan
dipakai sebagai soal pre test maupun untuk soal post test. Dengan cara seperti itu
maka tidak akan menjadikan permasalahan saat diadakan test.
Setelah mengerti ukuran soal yang akan digunakan dalam pre test dan post
test maka peneliti baru melakukan tes awal ( Pre Test ) dengan materi mekanika.
Peneliti awalnya memberikan gambaran mengenai cara pengerjaan soal, setelah
itu siswa diberi waktu untuk mengerjakan soal yang telah diberikan dan waktu
yang telah ditentukan.
Setelah diadakan tes awal ( Pre Test ) peneliti menganalisis hasil tes yang
telah dikerjakan siswa. Setelah dianalisis peneliti memberikan pengajaran
mengenai langkah-langkah yang digunakan pada tes awal yaitu menggunakan
Problem solving. Setelah dua minggu peneliti , mengadakan tes akhir ( Post Test )
dengan soal yang berbeda dengan materi yang sama. Setelah dianalisis maka
didapat hasil yang berbeda antara nilai awal dan nilai akhirnya.
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari sinilah peneliti dapat mengolah data dengan membandingkan nilai tes
awal dan tes akhir dalam menyelesaikan soal-soal mekanika dengan problem
solving.
D. Perlakuan Penelitian ( Treatmen)
Pelaksanaan penelitian dilakukan oleh peneliti sendiri. Tugas dari peneliti
adalah memandu siswa melakukan proses pengerjaan soal dengan menggunakan
format problem solving. Dalam penelitian ini menggunakan waktu yang luang
yang telah disepakati oleh peneliti dan siswa. Peneliti menggunakan waktu luang
dengan tujuan agar siswa tetap melaksanakan mata pelajaran tentang konsep
Gerak seutuhnya. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti hanya menekankan pada
penyelesaian soal-soal dengan format problem solving. Tahapan pelaksanaan
penelitian ini adalah :
1. Penjelasan tentang pengerjaan soal dan pemahamannya dengan menggunakan
format problem solving.
2. Pengerjaan soal-soal latihan, sebelum nya siswa dibagikan lembar jawab yang
telah disediakan oleh peneliti, setelah itu siswa mulai memahami soal tersebut.
3. Analisis dan evaluasi hasil ujian dengan analisis biasa untuk mengetahui
mengenai soal yang telah dikerjakan, apakah mengalami peningkatan
kemampuan mengerjakan soal tersebut.
E. Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian adalah soal uraian tentang
konsep gerak, lembar jawab, soal latihan tes.
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Soal latihan tes yang digunakan adalan soal latihan tes pada buku
pegangan guru dan siswa, lembar jawab.
1. Mencermati masalah
a) Visualisasi urutan kejadian dan informasi yang dinyatakan dalam soal.
b) Pertanyaan secara kualitatif.
c) Pendekatan secara kualitatif ( teori).
2. Perumusan masalah secara fisika.
a) Diagram dan mendefinisikan soal secara kuantitas.
b) Besaran yang ditanyakan.
c) Persamaan kuantitatif yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal.
3. Rancangan penyelesaian.
a) Langkah-langkah penggunaan persamaan yang sesuai untuk
menyelesaikan soal.
b) Cek satuan.
4. Pelaksanaan rancangan.
Perhitungan atau memasukkan besaran yang ada ke dalam persamaan untuk
menjawab pertanyaan.
5. Evaluasi jawaban.
a) Apakah jawaban sudah dirumuskan secara benar.
b) Apakah jawaban masuk akal.
c) Apakah jawaban sudah lengkap.
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Uji Coba Instrumen
Instrument yang berupa soal-soal tes belajar fisika diuji dengan cara
mengkonsultasikan instrument tersebut kepada orang lain yang penulis anggap
lebih ahli. Dalam hal ini, instrument tersebut dikonsultasikan dengan dosen
pembimbing dan guru di SMK tersebut. Berdasarkan kritik, saran, dan petunjuk
yang diberikan instrument tersebut diperbaiki dan dinyatakan valid.
G. Ubahan Penelitian
Ada 2 ubahan dalam penelitian ini, yaitu :
1. Ubahan bebas, ubahan yang mempengaruhi tingkah laku yang lain.
Dalam penelitian ini, ubahan bebas yang digunakan adalah proses
pembelajaran dengan menggunakan format problem solving.
2. Ubahan terikat, ubahan yang dipengaruhi oleh ubahan bebas tersebut atau
ubahan yang lain.
Dalam penelitian ini, ubahan terikatnya adalah nilai ulangan dengan
menggunakan format problem solving.
H. Definisi Operasional
1. Nilai Tes
Nilai tes dapat menunjukkan prestasi yang diperoleh siswa. Dalam penelitian
ini hasil ulangan dapat menunjukkan kemampuan menyelesaikan soal-soal
fisika dan mampu menyelesaikan problem solving siswa. Problem solving
adalah kemampuan menyelesaikan dan memecahkan masalah.
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Angket
Angket disini mempunyai maksud ketika siswa sudah mengerjakan soal tes
selang berapa waktu mereka diberi angket dalam bentuk kertas kecil untuk
menuliskan bagaimana tanggapan mereka setelah mengerjakan soal-soal
dengan format problem solving.
I. Tata hubung Antar Ubahan
Dalam penelitian ini, kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan
menggunakan pengerjaan soal-soal dengan format problem solving. Nilai tes
digunakan digunakan untuk mengetahui bahwa siswa yang mempunyai nilai tes
tinggi juga memiliki kemampuan dalam menyelesaikan soal-soal dengan problem
solving juga tinggi. Hubungan antar ubahan tersebut adalah :
J. Metode Analisis Data
Setelah memeperoleh data, kemudian peneliti melakukan analisis dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menskor hasil tes dengan menngunakan criteria penilaian yang telah dibuat.
Kriteria yang dibuat adalah sebagai berikut :
a) Mencermati masalah.
� Visualisasi urutan kejadian dan informasi yang dinyatakan dalam soal,
35
Nilai tes Kemampuan
Problem solving
Penyelesaian soal
dengan
Problem solving
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jika :
� Benar dan lengkap � skor 3
� Benar tetapi tidak lengkap �skor 1
� Salah � skor 0
� Pertanyaan secara kualitatif, jika :
� Benar � skor 2
� Salah � skor 0
� Pendekatan secara kualitatif ( teori ), jika :
� Benar dan lengkap � skor 3
� Benar tetapi tidak lengkap � skor 1
� Salah � skor 0
� Tidak menulis � skor 0
b) Perumusan masalah secara fisika.
� Diagram dan mendefinisikan sola secara kuantitas, jika :
� Benar dan lengkap � skor 3
� Benar tetapi tidak lengkap � skor 1
� Salah � skor 0
� Besaran yang ditanyakan
� Benar � skor 2
� Salah � skor 0
� Persamaan kuantitatif yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal,
jika :
� Benar dan lengkap � skor 3
� Benar tetapi tidak lengkap � skor 1
� Salah � skor 0
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
� Tidak menulis jawaban � skor 0
c) Rancangan penyelesaian
� Langkah-langkah penggunaan persamaan yang sesuai untuk
menyelesaikan soal, jika :
� Benar dan lengkap � skor 3
� Benar tetapi tidak lengkap � skor 1
� Salah � skor 0
� Tidak menulis jawaban � skor 0
� Cek satuan, jika :
� Benar dan lengkap � skor 1
� Salah � skor 0
� Tidak menulis jawaban � skor 0
d) Pelaksanaan rancangan
� Perhitungan / memasukkan besaran yang ada ke dalam persamaan
untuk menjawab pertanyaan, jika :
� Benar dan lengkap � skor 3
� Benar tetapi tidak lengkap � skor 1
� Salah � skor 0
� Tidak menulis jawaban � skor 0
e) Evaluasi jawaban
� Apakah jawaban sudah dirumuskan secara benar.
� Apakah jawaban masuk akal.
� Apakah jawaban sudah lengkap.
Untuk evaluasi jawaban skor 1, tidak menuliskan jawaban skor 0. Pada tahap
evaluasi, peneliti menganggap bahwa semua jawaban siswa benar,
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kecuali bagi yang tidak menuliskan jawaban. Tahap evaluasi ini hanya
berfungsi sebagai pengecekan apakah siswa tersebut sudah melaksanakan
langkah-langkah dari awal.
2. Untuk mengetahui ada tidaknnya kenaikan nilai tes, ketika menggunakan
problem solving dalam menyelesaikan soal-soal fisaka, dapat di analisis
dengan perhitungan secara stastitika.
3. Jika t terhitung tidak diantara t pada table, maka significant yang berarti ada
kenaikan kemampuan dalam menyelesaikan soal-soal dengan problem solving.
4. Untuk mengetahui ada tidaknya kenaikan nilai tes, analisis yang digunkan
adalah menggunakan uji t-tes dengan menggunakan program SPPS versi 10.0.
jika thitung tidak diantara tpada tebel, maka significan berarti ada kenaikan
kemampuan problem solving. Harga t pada tabel dicari dengan menggunakan
level significan 0,05 dan harga Df = N -1.
K. Analisis Soal dengan Tes
Menurut Kartika Budi (2007:28), Tes adalah pengukuran yang
instrumennya berupa soal-soal yang harus dijawab ( dikerjakan ) oleh siswa. Tes
dibedakan atas: 1) Lisan dan 2) Tertulis.
1. Tes lisan
Tes lisan adalah tes yang soal-soalnya disampaikan kepada siswa secara lisan
dan siswa harus memberikan jawaban secara lisan pula.
2. Tertulis
Tes tertulis adalah tes yang soal-soalnya diberikan kepada siswa secara tertulis
dan siswa harus memberikan jawabannya secara tertulis pula.Tes tertulis dapat
dibedakan atas: a) Obyektif dan b) Uraian
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a). Obyektif
Tes obyektif yaitu tes yang jawabannya telah tersedia, berupa
sekumpulan alternatif ( pilihan ) jawaban yang satu diantaranya
merupakan jawaban yang betul. Jawaban yang betul yang disebut
kunci jawaban.
b). Uraian
Tes uraian adalah dimana siswa harus mengungkapkan (menyusun)
jawaban sendiri dalam bentuk pernyataan,penjelasan, atau perhitungan
bergantung jenis soalnya.
Pada penelitian ini, tes yang digunakan adalah tes bentuk uraian.
Dalam pelajaran hususnya tergolong dalam matematika, fisika, kimia,
dan mungkin pelajaran lain, kerap menuntut kemampuan siswa untuk
menyelesaikan suatu soal.
Dalam menyelesaikan soal bentuk uraian, siswa diminta meramu
konsep, hukum, dan kemampuan matematis dalam suatu seri langkah
pemecahan terhadap suatu soal.
Menurut Kartika Budi (2007:28), tes uraian cenderung memberikan
kebebasan untuk merumuskan jawaban. Selain pemahaman siswa
(termasuk didalam hafalan) terhadap informasi-informasi yang
diperoleh dalam pelajaran yang disampaikan guru maupun buku wajib
atau anjuran. Tes uraian bermanfaat melihat kemampuan siswa dalam
mengorganisasikan segala informasi yang diberikan guru atau
informasi yang siswa peroleh untuk menawab permasalahan yang
diberikan. Tes uraian dapat dibedakan atas (a) Uraian bebas, (b) Uraian
tak bebas
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Uraian bebas
Tes uraian bebas adalah tes yang ketika dilaksanakan siswa diberi
kebebasan penuh untuk mengungkapkan jawabannya, baik dari segi
cara menjawabnya, langkah-langkahnya, konsep-konsep yang
digunakan, dan banyaknya jawaban. Bentuk uraian bebas cocok
untuk jawaban yang berupa pemberian,penjelasan,pendapat,dan
pemecahan soal yang dapat dilakukan dengan berbagai cara. Dalam
tes uraian lembar jawab berupa kertas kosong yang banyaknya tidak
dibatasi.
b. Uraian tak bebas
Bentuk uraian tak bebas adalah tes yang bila dilaksanakan siswa
diberi persyaratan tertentu untuk mengungkapkan jawabannya.
Persyaratannya dapat berupa panjangnya jawaban, tempat jawaban,
atau cara yang harus dipakai untuk menjawab.
Menurut Kartika Budi (2007:29) tes uraian mempunyai kekuatan :
(1). Guru dapat mengetahui :
(1a). Kemampuan siswa memecahkan soal secara sistematis.
(1b).Kemampuan siswa mengungkapkan gagasan.
(1c).Kemampuan berargumentasi.
(1d).Kemampuan menjelaskan hubungan sebab akibat.
(1e).Kemampuan menghubung – hubungkan beberapa ide menjadi
suatu bangunan gagasan.
(1f).kemampuan siswa berbahasa.
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(2).Bila jawaban siswa salah, guru dapat melacak sumber dan jenis
kesalahannya, sehingga mudah untuk melaksanakan program remedial.
Kelemahannya adalah (1) soal yang dikerjakan siswa tidak banyak,
sehingga sukar untuk mendapatkan nilai yang tinggi. (2) Faktor subyektivitas guru
saat mengoreksi pekerjaan siswa dapat terjadi, misalnya karena kelelahan, bahasa,
tulisan yang kurang jelas.
Tes uraian bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam
mencermati masalah, merumuskan masalah , merancang pemecahannya,
melaksanakan rancangan dan mengevaluasi. Selain itu, tes uraian memuat
kemampuan menganalisa soal, merancang pemecahannya. Tes uraian dapat
menguji tingkat prestasi fisika yang menuntut kemampuan berpikir kritis dan
analitis. Tes uraian juga mengarahkan siswa untuk berpikir kreatif dan belajar
berpikir secara sistematis dalam mencari penyelesaiaan soal yang dihadapi.
Kemampuan menyelesaikan soal dapat mencerminkan keberhasilan
seorang siswa memahami materi. Soal yang digunakan dalam pengukuran hasil
prestasi belajar adalah soal yang berbentuk esai terutama untuk bidang fisika.
Soal fisika merupakan soal yang berkaitan dengan peristiwa. Dari satu
peristiwa maka akan muncul suatu masalah. Untuk dapat memecahkan masalah
perlu diketahui data-data atau informasi-informasi yang tersedia. Berdasarkan
masalah dan data yang tersedia maka dilakukan analisis untuk langkah-langkah
pemecahan masalah.
Menurut Relf ( dalam Mudilarto,2004:169) dalam pemecahan soal-soal
fisika diperlukan kemampuan dasar sebagai prasyarat utama, yakni kemampuan
menginterpretasikan konsep-konsep dan prinsip-prinsip fisika secara tepat,
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kemampuan mendeskripsikan serta mengorganisasikan pengetahuan secara
efektif.
Soal-soal fisika sangat beragam bentuknya dan tingkat kesulitannya. Ada
soal yang memerlukan satu langkah berpikir , mengingat rumus dan kemudian
memasukkan data yang telah tersedia dan melakukan perhitungan. Ada soal yang
menggunakan pola hubungan antara beberapa konsep atau soal variatif.
Pemecahan soal dapat meningkatkan kemampuan berpikir sintesis analisis
yang diperlukan dalam memecahkan masalah.
Untuk dapat memecahkan soal semacam ini diperlukan langkah berpikir
analisis dengan menerapkan beberapa konsep yang saling berkaitan. Banyak siswa
dalam pemecahan soal fisika hanya sampai pada soal yang memerlukan satu
langkah berpikir. Umumnya siswa jarang sekali diajak berpikir dan memecahkan
soal yang membutuhkan analisis atau soal yang merupakan perpaduan dari
beberapa konsep secara sistematis.
L. Pengembangan Alat Ukur
Salah satu syarat alat ukur yang baik apapun jenisnya harus valid, yaitu
dapat mengukur ( mengungkapkan) apa yang diukur, artinya hasil pengukuran
mengungkapkan apa yang di ketahui sesuai dengan keadaan sebenarnya.
1. Tes Uraian
Tes uraian adalah tes dimana siswa harus mengungkapkan sendiri,
menyusun sendiri, dan menulis sendiri jawabannya. Tes uraian dibedakan atas
tes uaraian terbuka dan tes uraian tertutup.
Tes uraian terbuka adalah tes uraian dimana siswa diberi kebebasan
sepenuhnya untuk mengungkapkan jawabannya,
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sedangkan tes uraian tertutup atau terbatas adalah tes uraian dimana dalam
menjawab siswa diberi persyaratan atau pembatasan tertentu.
Pembatasan itu misalnya panjangnya jawaban, cara yang dipakai,
persamaan atau rumus atau teori yang harus digunakan.
2. Kisi-Kisi Tes Uraian
Pada KBK, nilai adalah pencapaian kompetensi melalui indikatornya.
Pengukuran kompetensi dilakukan melalui pengukuran indikatornya. Untuk
menjamin validitas, soal harus diturunkan dari indikatornya. Setiap soal yang
telah disusun harus dapat ditunjukkan bertautan dengan indikator yang mana
bertautan antara soal dan indikatornya dapat diperlihatkan dengan peta
hubungan antara soal dan indikator sebagai berikut :
Diagram tersebut menunjukkan bahwa tidak selalu satu soal mengukur
satu indikator. Hal ini perlu dilakukan karena jumlah soal uraian sangat
terbatas. Bahkan bila suatau indikator telah tercakup dalam indikator yang
lebih tinggi, sehingga bila indikator yang lebih tinggi telah terpenuhi dapat
dijamin bahwa indikator dibawahnya terpenuhi, maka cukup dibuat soal yang
mengukur indikator yang lebih tinggi.
43
Soal 1
Indicator 1
Indicator 2
Soal 2
Indicator 2
Indicator 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan membuat jaringan tautan dapat diketahui representatif soal, yaitu
apakah soal mempresentasikan semua indikator.
Kecuali tautan dengan indikator, juga harus dipikirkan tautan soal
dengan kemampuan berpikir atau aspek tujuan, yaitu ingatan, pemahaman,
penerapan, analisis-sintesis, dan evaluasi. Untuk soal uraian, lebih mudah itu
terdiri dari 3 tingkatan yang mana dari tingkat berpikir rendah, sedang dan
tinggi. Soal uraian dipusatkan pada tingkat berpikir sedang dan tinggi. Tingkat
berpikir rendah tercakup dalam tingkat berpikir sedang dan tinggi. Tingkat
berfikir rendah meliputi aspek ingatan, tingkat berfikir sedang meliputi
pemahaman dan penerapan sederhana ( hanya memerlukan satu langkah
berpikir ), tingkat berpikir tinggi meliputi sintesis-analisis dan evaluasi. Bila
ada beberapa indikator yang esesnsial ternyata tidak tercakup dalam soal, dan
soal-soal hanya mencakup indikator yang kurang penting, maka secara
keseluruhan soal tidak valid.
Disini materi yang digunakan dalam penelitian nantinya adalah
mengenai gerak, yaitu materi kelas X Semester I. Oleh karena itu akan kami
berikan mengenai kompetensi dasar dan iidikatornya.
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Kegiatan
Belajar
Indikator
Menerapkan
konsep dan
prinsip
dasar
kinematika
dan
dinamika
benda titik
Menganalisa
besaran
fisika pada
gerak
dengan
percepatan
konstan
Menganalisa
besaran-
besaran
dalam
GLBB dan
gerak jatuh
bebas.
• Menganalisa besaran-
besaran fisika pada
gerak dengan kecepatan
konstan
• Menganalisa besaran-
besaran fisika pada
gerak dengan
percepatan konstan
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Bobot Soal Tes Uraian
Bobot soal diartikan sebagai skor yang diberikan bila soal
bersangkutan dijawab benar. Bobot soal ditetapkan berdasarkan banyaknya
langkah atau konsep yang diperlukan untuk menjawab soal bersangkutan.
Makin banyak langkah dan konsep yang diperlukan, sejauh masih dalam batas
jangkauan kemampuan siswa dan materi yang dipelajari, bobot makin tinggi.
4. Skoring Tes Uraian
Skoring dilakukan melalui dua tahap, yaitu menentukan skor setiap
soal dan menghitung skor total. Skor setiap soal merupakan tingkat kebenaran
jawaban siswa. Soal bersangkutan ( %) x bobot soal. Sedangkan skor total atau
skor ulangan bersangkutan adalah jumlah skor seluruh soal. Skor total
menyatakan tingkat kebenaran jawaban ulangan siswa secara keseluruhan.
Dalam menentukkan tingkat kebenaran jawaban setiap soal faktor
subyektifitas dapat mempengaruhi. Untuk menguranginya dapat diusahakan
dengan cara untuk satu kali koreksi, sebaiknya tidak mengoreksi terlalu
banyak, untuk menghindari subyektifitas karena faktor kelelahan. Misalnya
dibatasi 10 pekerjaan, kecuali itu koreksi dilakukan hanya satu nomor yang
sama. Dengan mengoreksi nomor yang sama, diharapkan lebih mudah
membandingkan tingkat kebenaran siswa yang satu dengan yang lain,
sehingga keadilan lebih dapat dijamin. Adil disini berarti tingkat kebenarannya
kurang lebih sama, diberi skor sama. Bila koreksi dilakukan semua nomor
untuk setiap siswa, dapat terjadi kurang tepat dalam membandingkan tingkat
kebenaran jawaban siswa yang satu dengan yang lain, karena perhatian
korektor tidak terpusat pada nomor yang sama atau masalah yang sama.
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Kualitas Alat Ukur
Keontektikan nilai yang diperoleh siswa kecuali ditentukan oleh
menyeluruh aspek pembentuk kompetensi yang diukur dan bervariasi alat
ukurnya, juga ditentukan oleh kualitas (mutu) alat ukurnya. Kualitas alat ukur,
dapat dilihat dari alat ukur secara keseluruhan dan setiap soal (item)nya.
Secara keseluruhan kualitas alat ukur dinyatakan dengan validitas dan
reabilitas. Sedangkan kualitas setiap item dinyatakan dengan taraf kesukaran
(kemudahan), taraf pembeda, dan validitas item.
6. Validitas
Validitas adalah ukuran kemampuan alat ukur mengukur atau
mengungkapkan kemampuan atau kompetensi yang diukur. Artinya skor hasil
pengukuran sungguh-sungguh menyatakan kemampuan atau kompetensi yang
telah tercapai. Siswa yang memperoleh skor tinggi adalah siswa yang tingkat
pencapaian kompetensi tinggi, sebaliknya siswa yang mendapat skor rendah,
tingkat pencapaian kompetensi juga rendah. Alat ukur yang demikian adalah
soal yang valid atau validitasnya tinggi. Bila terjadi skor tinggi yang diperoleh
siswa tidak ( belum ) menjamin bahwa tingkat pencapaian kompetensi tinggi,
soal tidak valid atau tingkat validitasnya rendah.
Secara validitas dapat dikelompokkan atas (1) validitas konstruksi, (2)
validitas isi, (3) validitas kriteria dan (4) validitas prediktif.
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN, DATA, ANALISIS DATA DAN
PEMBAHASAN
A. PELAKSANAAN PENELITIAN
Untuk memperoleh data tes maka peneliti melakukan proses pembelajaran.
Penelitian dilaksanakan dengan mengambil pada jam pelajaran fisika. Sehingga
tidak menggangu mata pelajaran lain, apalgi pada waktu pelaksanaan penelitian
bersamaan dengan materi yang akan di gunakan untuk tes. Tujuan dari
pembelajaran ini adalah untuk membimbing siswa mengerjakan soal dengan
menggunakan format problem solving menurut Patricia-kenneth Heller. Dalam
pembelajaran ini, peneliti memberi kebebasan dalam bertanya saat dibimbing.
Penelitian ini dilaksanakan pada jam pelajaran fisika. Soal-soal yang yang
diberikan adalah soal-soal yang sudah diberikan oleh guru disekolah yaitu
mengenai mekanika sehingga untuk mengetahui seberapa jauh materi yang telah
diberikan oleh guru. Berikut ini adalah kegiatan yang telah dilakukan peneliti :
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Table 4.1 Kegiatan penelitian
Tanggal penelitian Kegiatan
03 November 2008 Penjelasan kepada siswa akan diadakan
penelitian dengan menggunakan langkah-
langkah problem solving.
08 November 2008 Peneliti mengadakan pre test kepada
siswa.
15 November 2008 Evaluasi dengan pembelajaran mengenai
pre test yang telah dilaksankan dengan
menggunakan langkah-langkah problem
solving.
22 November 2008 Peneliti mengadakan post test
29 November 2008 Peliti mengadakan evaluasi mengenai
post test yang telah dilaksanakan.
Penelitian ini bertujuan mengetahui perubahan kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal-soal Fisika secara tepat dan terarah dengan diterapkannya
metode problem solving. Secara teoritisnya dihipotesakan bahwa metode
kemampuannya dapat meningkat.
B. DATA
Data yang diperoleh berupa nilai pre test dan post test dan nilai
kemampuan problem solving. Nilai kemampuan problem solving diperoleh dari
nilai pre test dan post test. Soal ini tidak pertanyaan secara konseptual. Namun
dalam soal problem solving, didalamnya memuat pemahaman konseptual. Tes
dilaksankan 2 kali, yaitu pre test dan post test.
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Deskripsi Hasil Test
Tabel 4.2 Hasil Pre Test dan Post Test
Data Penelitian No Hasil belajar siswa ( Pre
test)
Hasil belajar siswa ( post
test )
1 50 83
2 48 66
3 50 83
4 50 83
5 50 83
6 47 66
7 33 83
8 50 66
9 50 66
10 50 58
11 50 66
12 50 66
13 50 83
14 48 83
15 50 75
16 50 83
17 50 83
18 48 75
19 50 66
20 50 66
21 50 83
22 50 83
23 50 83
24 48 66
25 50 66
26 50 66
27 50 66
28 50 66
29 50 75
30 48 75
31 48 83
32 50 66
33 50 83
34 50 83
35 50 66
36 50 83
Total N 36 36
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. ANALISIS DATA
Table 4.3. Analisis hasil Pre Test.
Analisis hasil pre test tanggal 08 November 2008
Secara garis besar hasil pre test yang kami laksanakan di SMK Kristen 1 Klaten di
kelas X Me dengan jumlah 36 siswa adalah sebagai berikut :
No Langkah problem solving Pre test
1. Mencermati masalah
a. Visualisasikan urutan kejadian
dan informasi.
b. Pertanyaan secara kualitatif
c. Pendekatan secara kualitatif
( teori)
Dari 36 siswa yang ikut pre test, siswa
belum jelas menggunakan visualisasi urutan
kejadian dan informasi.
Dari 36 siswa sudah memberikan
pertanyaan secara kualitatif.
36 siswa belum mampu dan bisa melakukan
pendekatan secara kualitatif.
2. Perumusan masalah secara fisika
a. Pendekatan secara kuantitatif.
b. Persamaan kuantitatif yang
digunakan
Dari 36 siswa belum mampu dan bisa
melakukan langkah ini
Dari 36 siswa semuanya menggunakan
persamaan secara kuantitatif, tetapi ada 19
siswa yang salah menggunakan persamaan
yang digunakan.
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Rancangan penyelesaian
a. Langkah-langkah penggunaan
persamaan yang sesuai.
b. Besaran - besaran
Dari 19 siswa yang salah dalam
menggunakan persamaan, tetapi mereka
sudah benar dalam langkah-langkah
problem solving.
Dari 36 siswa sudah melakukan rancangan
ini dengan meneggunakan besaran-besaran
yang ada.
4. Pelaksanaan rancangan
a. Perhitungan atau memasukkan
besaran yang ada kedalam
persamaan.
Dari 36 siswa sudah memasukkan besaran
kedalam persamaan yang digunakan.
5. Evaluasi jawaban
a. Jawaban sudah dirumuskan
secara benar atau belum, yaitu
dalam satuan
b. Jawaban sudah lengkap yaitu
sesuai yang ditanyakan
Dari 36 siswa , 33 siswa sudah benar
menggunakan satuan yang ditanyakan, dan
3 siswa salah dalam menggunakan satuan.
Dari 36 siswa , 30 siswa sudah lengkap
menyelesaikan jawaban, 6 siswa belum
sampai akhir menyelesaikan pekerjaannya.
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Table 4.4. Analisis hasil Post Test.
Analisis hasil post test tanggal 22 November 2008
Secara garis besar hasil post test yang kami laksanakan di SMK Kristen 1
Klaten di kelas X Me dengan jumlah 36 siswa adalah sebagai berikut :
No Langkah problem solving Pre test
1. Mencermati masalah
d. Visualisasikanurutan kejadian
dan informasi.
e. Pertanyaan secara kualitatif
f. Pendekatan secara kualitatif
( teori)
Dari 36 siswa sudah menvisualisasikan
urutan kejadian dan informasi.
Dari 36 siswa sudah memberikan
pertanyaan secara kualitatif dengan
memahami dan menuliskan apa yang
diinginkan dalam langkah-langkah problem
solving ini.
36 siswa , 26 siswa sudah menggunkan
pendekatan secara kualitatif ( teori)
2. Perumusan masalah secara fisika
b. Pendekatan secara kuantitatif.
b. Persamaan kuantitatif yang
digunakan
Dari 36 siswa sudah semua menggunakan
pendekatan ini..
Dari 36 siswa semuanya menggunakan
persamaan secara kuantitatif.
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Rancangan penyelesaian
c. Langkah-langkah penggunaan
persamaan yang sesuai.
d. Besaran-besaran
4. Pelaksanaan rancangan
b. Perhitungan atau memasukkan
besaran yang ada kedalam
persamaan.
Dari 36 siswa sudah memasukkan besaran
kedalam persamaan yang digunakan.
5. Evaluasi jawaban
c. Jawaban sudah dirumuskan
secara benar atau belum, yaitu
dalam satuan
d. Jawaban sudah lengkap yaitu
sesuai yang ditanyakan
Dari 36 siswa sudah menggunakan satuan
yang sesuai.
Dari 36 siswa , 35 siswa sudah lengkap
menyelesaikan jawaban, 1 siswa belum
benar menggunakan satuan dan jawaban
yang benar.
Untuk tujuan tersebut, telah dilakukan perlakuan berupa pembelajaran
menggunakan metode problem solving di kelas X Semester I Tahun pelajaran
2008/2009, terhadap siswa juga telah dilakukan tes sebelum dan sesudah
pembelajaran untuk mengetahui perubahan kemampuan yang terjadi.
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.5 Hasil dengan Uji t-test
T-TEST
Paired Samples Statsctics
Mean N Std.
Devistion
Std. error
Mean
Pair 1 Pre hasil belajar
siswa ( pre test)
Post hasil belajar
siswa ( post test )
49.11
74.33
36
36
2.896
8.472
.483
1.412
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 Pre hasil belajar
siswa ( pre test)
dan Post hasil
belajar siswa (
post test )
36
-.147
.392
Paired Samples Test
Paired Differences
Mean Std.
Devistion
Std. error
Mean
Pair 1 Pre hasil belajar
siswa ( pre test)
dan Post hasil
belajar siswa (
post test )
-25.222
9.348
1.558
Paired Samples Test
Paired Differences
95 % Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 Pre hasil belajar
siswa ( pre test) -
Post hasil belajar
siswa ( post test )
-28.385
-22.059
Paired Samples Test
t df sig. (2-
tailed)
Pair 1 Pre hasil belajar
siswa ( pre test) -
Post hasil belajar
siswa ( post test )
-16.190
35
.000
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil tes kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal Fisika yang
dilakukan sebelum digunakan metode problem solving diperoleh hasil secara rata-
rata sebesar 49.11, kemudian setelah diterapkan metode peroblem solving
kemampuannya meningkat secara rata-rata menjadi 74.33. Terjadi perubahan
berupa peningkatan sebesar 25.222 atau 51.36%.
Peningkatan juga terlihat dari perubahan modus dan median, untuk modus
pada hasil tes awal diperoleh sebesar 50 berubah di tes akhir menjadi sebesar 83,
mengalami perubahan sebesar 33 atau 66%. Sedangkan untuk median mengalami
perubahan sebesar 25 atau 50%, dari semula (tes awal) sebesar 50 menjadi 75 di
tes akhir.
Tabel 4.6
Skor rata-rata, median dan modus Kemampuan
Parameter
Kemampuan Perubahan
Awal Akhir Sekor %
Rata-rata 49.11 74.33 25.22 51.36
Median 50 75 25 50.00
Modus 50 83 33 66.00
Sumber : hasil pengujian deskriptif data primer
Peningkatan kemampuan lebih dari 50% di atas ternyata tidak diikuti
dengan homogenitas kemampuan antar siswa. Hal ini ditandai oleh nilai varian
yang meningkat di hasil tes akhir. Pada mulanya sebelum diterapkan metode
problem solving varian kemampuan siswa sebesar 8.387, kemudian berubah
menjadi 71.771, terjadi peningkatan sebesar 63.384 atau 755.52%.
Tabel 4.7
Sekor Varian Kemampuan Siswa
Parameter
Kemampuan Perubahan
Awal Akhir Sekor %
Variance 8.387 71.771 63.384 755.715
Minimum 33 58 25 75.76
Maximum 50 83 33 66.00
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Hasil Uji Beda
Dalam uraian deskriptif di atas telah diketahui terjadi perubahan
kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal Fisika antara sebelum dan
sesudah diterapkan metode problem solving, yaitu sebelum penerapan sebesar
49.111, dan sesudah penerapan sebesar 74.333.
Perubahan tersebut dibuktikan secara statistik untuk mengetahui
kebermaknaan atau signifikansinya. Alat statistik yang digunakan untuk
mengujinya adalah uji t sampel berpasangan atau berkorelasi, berikut
diuraikan hasil perhitungan uji t yang telah dilakukan (tabel 3).
Tabel 4.8
Skor rata-rata, median dan modus Kemampuan Hasil Beda
Parameter Sekor t
N 36 t = 25.22
9.318 / √36
= 16.190 Rerata Awal 49.11
Rerata Akhir 74.33
Selisih (D) 25.222
Sd 9.348
Sumber : Hasil pengujian t test
Nilai t-hitung sebesar 16.190 kemudian dievaluasi kebermaknaannya
dengan membandingkan t-tabel. Dalam gambar di bawah terlihat t-hitung
lebih dari t-tabel sehingga berada di daerah perbedaan atau Ha, temuan ini
merupakan fakta empiris yang mendukung hipotesis, sehingga dinyatakan
diterima.
t-hitung = 16.190
t-tab (df=38, α=0.05) = 2.024
56
Nsd
Dt
−
=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 1. Signifikansi t-hitung
2. Hasil Tanggapan siswa mengenai Problem solving yang digunakan
Dari hasil menggunakan secarik kertas mengenai tanggapan siswa setelah
mengerjakan soal-soal fisika dengan Problem solving, maka didapat beberapa
kutipan mengenai tanggapan siswa sebebagi berikut :
Tabel 4.9 Kutipan Tanggapan siswa mengenai problem solving
No Kutipan Tanggapan Siswa Mengenai Problem Solving
1. Problem solving ini perlu diterapkan untuk semua materi karena terbukti
membantu saya dalam memahami materi tentang mekanika.
2. Problem solving sangat bagus karena bisa memperbanyak cara untuk
memecahkan masalah
3. Banyak yang didapat dari metode pengajaran problem solving.
4. Diharapkan problem solving berjalan terus tidak hanya untuk satu pelajaran
fisika saja
5. Problem solving yang diberikan sangat baik, terstruktur sehingga kami dapat
memahami dengan baik cara pemecahan masalah dalam soal-soal fisika.
6. Dengan diadakannya problem solving, untuk belajar mekanika tidak keteteran
lagi. Problem solving sangat membantu dalam memahami lebih dalam mengenai
cara mengerjakan soal mekanika.
7. Problem solving ini sangat bagus, karena kita banyak dilatih untuk mengerjakan
soal secara urut.
8. Problem solving merupakan cara pembelajaran yang efektif karena dapat
mengatasi atau memecahkan masalah soal-soal dengan baik.
9. Sangat membantu saya dalam menambah pengetahuan tentan mekanika.
10. Problem solving sangat bagus terutama buat bekal kita untuk mengajar nantinya.
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. Problem solving dapat membantu saya untuk memecahkan soal yang sulit
menjadi sederhana
12. Dengan adanya problem solving menambah wawasan saya dalam mempelajari
konsep mekanika dan dalam memecahkan soal dengan mencermati masalah.
13. Saya amat membutuhkan karena dengan penjelasan ini bisa menyelesaikan soal.
14. Semoga problem solving dapat diterapkan di kelas XI ataupun XII
15. Bagi saya problem solving sangat membantu saya dalam menyelesaikan soal
(masalah, analisis, penyelesaian).
16. Problem solving membantu saya dalam mengarahkan jalan pikiran dalam
menyelesaikan soal
17. Problem solving memudahkan dalam pemahaman terhadap soal dan membantu
siswa dalam berlatih soal
18. Problem solving cukup membantu kami dalam mengerjakan soal
19. Problem solving dapat membantu dan menyelesaikan soal.
20. Problem solving menutur saya begitu menyenangkan karena banyak soal yang
belum saya mengerti menjadi bisa tahu.
21. Problem solving is the best.
22. Problem solving sangat bagus
23. Problem solving sangat membantu siswa sehingga lebih memahami materi.
24. Dalam mengikuti problem solving ini sangat membantu dalam memahami cara
mengerjakan soal fisika, tapi sangat lama dan terlalu banyak berpikir
25. Dengan diadakannya problem solving ini kami bisa lebih mengetahui cara
pemecahan dengan baik, sehingga kami bisa mengerjakan soal yang diberikan
dengan lebih mudah.
26. Sebenarnya problem solving ini sangat membantu dalam menyelesaikan suatu
masalah, tetapi butuh waktu yang lama.
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27. Sistem ini sangat membantu dalam pemahaman sebuah materi. Menurut saya
pertemuaan ini sangat diperlukan karena selain untuk berlatih menyelesaikan
soal juga dapat digunakan untuk sarana belajar bagi yang tidak belajar dirumah.
Saya menjadi tahu cara-cara menyelesaikan suatu masalah.
28. Pertemuan problem solving sangan menarik, karena dapat membantu saya dalam
mengerjakan soal-soal yang sulit
29. Problem solving sangat bermanfaat dan berguna untuk memudahkan pengerjaan
soal-soal
30. Pembelajaran seperti ini benar-benar membantu saya
31. Problem solving merupakan cara pembelajaran yang efektif karena dapat
mengatasi atau memecahkan masalah soal-soal dengan baik.
32. Problem solving ini perlu diterapkan untuk semua materi karena terbukti
membantu saya dalam memahami materi tentang mekanika
33. Dalam mengikuti problem solving ini sangat membantu dalam memahami cara
mengerjakan soal fisika, tapi sangat lama dan terlalu banyak berpikir
34. Dengan adanya problem solving menambah wawasan saya dalam mempelajari
konsep mekanika dan dalam memecahkan soal dengan mencermati masalah.
35. Problem solving ini sangat bagus, karena kita banyak dilatih untuk mengerjakan
soal secara urut
36. Problem solving cukup membantu kami dalam mengerjakan soal
B. PEMBAHASAN
Temuan berbeda signifikan membuktikan penerapan metode problem
solving dapat meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika siswa
kelas X semester I tahun pelajaran 2008/2009 SMK 1 Kristen Klaten. Sehingga
sangat mungkin dijadikan salah satu alternatif pembelajaran untuk memperkaya
variasi yang sudah ada.
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Perlu diperhatikan dalam rangka menerapkan metode ini adalah kesiapan guru
sehingga siswa tidak merasa “kaget”, ditemukannya variansi kemampuan yang
besar setelah penerapan metode problem solving mengindikasikan daya serap
siswa menjadi sangat berbeda-beda. Memang hal ini bukan otomatis karena guru,
tetapi paling tidak sebagai peringatan agar dilakukan persiapan yang optimal.
1. Peningkatan kemampuan problem solving
Dalam penelitian ini,peneliti tidak memaksa siswa untuk mengikuti
kegiatan ini, karena ada 1 siswa yang tidak masuk pada waktu tes ini
dilaksanakan. Dalam penelitian ini didapat hasil yang cukup baik, karena
dilihat dari rata-rata tes awal ( pre test) dan tes akhir (post test) mengalami
peningkatan. Dilihat dari secara individu, semua mengalami peningkatan, dari
hasil rata-rata dan uji t test yang dilakukan oleh peneliti, siswa yang memiliki
nilai pada waktu pretest mengalami peningkatan juga pada waktu mengikuti
post test. Siswa yang memiliki nilai tes tersebut cenderung mengalami
perkembangan kemampuan memecahkan soal dengan menggunakan format
problem solving Patricia-Kenneth Heller. Sehingga dapat dikatakan dengan
dengan mengerjakan soal-soal dengan format tersebut dapat dipetik
manfaatnya lebih besar untuk anak yang pandai. Akan tetapi siswa yang
meiliki nilai yang rendah juga mengalami peningkatan kemampuan problem
solving, hal ini dikarenakan siswa mempunyai kemauan dan kemampuan yang
berbeda.
Disini dapat dilihat siswa belum terbiasa dalam memecahkan soal
dengan format problem solving, karena siswa merasa bahwa langkah-langkah
yang digunakan terlalu panjang sehingga mereka sering malas untuk
melakukan setiap langkah.
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hal ini juga disebabkan karena minat mereka kurang untuk belajar
fisika. Sedangkan ada juga siswa yang merasa bahwa hal ini penting dan harus
dikerjakan secara berurutan untuk menemukan hasil dari pertanyaan, sehingga
mereka biasa ntuk mengerjakan soal.
Akan tetapi meskipun siswa banyak yang mengalami peningkatan
kemampuan problem solving, masih ada juga yang masih menggunakan
metode menghafal rumus. Hal ini dapat terlihat pada langkah-langkah
pendekatan secara kualitatif dan persamaan kuantitatif. Siswa tidak dapat
menjelaskan soal secara kualitatif, namun mereka biasa menulis rumusnya.
Akan tetapi ada juga siswa yang mampu menjelaskan secara kualitatif tetapi
rumus yang digunakan tidak tepat. Sehingga dapat dikatakan siswa masih
menggunakan metode hafalan untuk biasa mengerjakan soal. Baik hafalan
rumus ataupun hafalan soal. Dengan kata lain siswa sebelum ulangan belajar
menghafal tampa berpikir kenapa jawaban bias seperti itu.
2. Hubungan antara nilai ulangan dengan kemampuan problem solving
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil prestasi siswa.
Dalam penelitian ini, hasil prestasi menjadi tolak ukur untuk kemampuan
problem solving.
Nilai tes juga memegang peranan dalam memperoleh hasil belajar disamping
hal-hal lain yang dapat dijadikan penyebab siswa memperoleh nilai yang baik.
Nilai tes menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi hasil prestasi siswa.
Peneliti menggunakan nilai tes karena peneliti menganggap nilai tes untuk
masing-masing siswa memiliki standart yang sama meskipun berasal dari
berbagai macam sekolah atau daerah. Nilai tes berbeda dengan nilai raport
karena soal yang digunakan untuk tes semua siswa yang ada dikelas X adalah
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sama. Sedangkan hubungan antara nilai tes dan kemampuan problem solving
hanya berlaku untuk siswa yang ikut tes.
3. Tanggapan Siswa terhadap Problem Solving
Dalam memperoleh tanggapan siswa, cara yang digunakan oleh
peneliti adalah memberikan kertas kecil dan menyuruh siswa untuk
menuliskan tanggapan terhadap program yang telah dilaksanakan. Siswa
diberikan kebebasan untuk tidak menuliskan nama. Hal ini bertujuan agar
siswa tidak merasa terpaksa atau takut dalam menuliskan tangapan-
tangapannya. Sehingga siswa bebas menuliskan tanggapanya.
Dari hasil tanggapan siswa yang diterima peneliti melalui tulisan dalam
selembar kertas kecil, ada beberapa hal secara umum yaitu :
• Siswa merasa terbantu dengan diadakannya kegiatan pembelajaran
dengan menngunakan metode problem solving.
• Siswa merasa membutuhkan kegiatan tersebut, tidak hanya untuk satu
semester saja,dan untuk mata pelajaran yang lain.
• Siswa merasa lebih memahami teori dengan mengerjakan soal yang
menggunakan format problem solving, karena didalam langkah-
langkah problem solving tersebut terdapat langkah yang harus
menjelaskan keadaan secara kualitatif dari soal untuk mendapatkan
persamaan kuantitatif yang tepat untuk menjawab soal tersebut.
• Siswa merasa diajak untuk berpikir kritis dan sistematis untuk memjadi
bekal mengajar nantinya.
• Masih ada siswa yang mengalami kesulitan atau kebingungan dalam
mengerjakan soal dengan menggunakan format problem solving karena
menggunakan langkah-langkah yang panjang.
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
• Siswa merasa lebih mudah dalam mengerjakan soal fisika dengan
menggunakan format problem solving tersebut.
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan temuan perbedaan telah diuraikan dalam bab sebelumnya
peneliti menyimpulkan Penerapan metode problem solving dapat
meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal-soal Fisika siswa kelas X
semester I tahun pelajaran 2008/2009 SMK 1 Kristen Klaten
Dari data yang diperoleh, setelah melakukan analisis dan pembahasan
seperti kesimpulan sebagai berikut :
1. Secara keseluruhan siswa mengalami peningkatan kemampuan
memecahkan soal dengan menggunakan format problem solving.
2. Tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan problem
solving adalah sangat bagus, karena membantu siswa dalam
menyelesaikan soal dengan lebih mudah dan sistematis. Siswa berharap
mata pelajaran yang lain juga menggunakan metode tersebut supaya siswa
dirangsang untuk berpikir secara kualitatif maupun kuantitatif.
B. SARAN
Kesimpulan tersebut memperkaya cara-cara untuk meningkatkan
pembelajaran di sekolah, khususnya di SMK 1 Kristen Klaten. Tanpa
meningalkan metode pembelajaran lain yang juga terbukti efektif, peneliti
menyarankan agar mulai digunakan metode problem solving. Kemudian agar
penerapan metode ini dapat berjalan efektif dan mencapai tujuan yang
diharapkan, sebaiknya guru juga menyiapkan serangkaian logika sehingga alur
problem solvingnya menjadi jelas.
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kejelasan alur tersebut merupakan kunci dalam metode problem
solving, sehingga persoalan dapat dilihat lebih mudah dan runtut. Sekaligus
untuk membaca bagaimana pemahaman siswa terhadap materi atau soal yang
sedang dihadapi sejalan dengan kesimpulan hasil penelitian yang
dikemukakan diatas dan dengan keterbatasan yang ada, maka peneliti
menyarankan :
1. Peningkatan kemampuan problem solving membutuhkan waktu yang
banyak untuk mencapai hasil yang baik. Untuk itu bagi peneliti
selanjutnya, penulis mengharapkan agar waktu yang dipersiapkan cukup
memadai hasil yang didapat nantinya lebih baik.
2. Dalam penelitian ini, peneliti hanya melihat lembar jawab siswa,
hendaknya peneliti selanjutnya penulis disarankan agar melakukan
wawancara terhadap setiap langkah yang digunakan.
3. Hendaknya peneliti selanjutnya juga meneliti bagaimana perkembangan
kemampuan untuk masing-msing langkah.
4. Hendaknya peneliti selanjutnya juga membandingkan hasil kebenaran
jawaban dalam lembar jawab dengan hasil langkah-langkah.
5. Hendaknya peneliti selanjutnya menghubungkan kemampuan problem
solving, minat siswa dan nilai tes.
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Amien Moh. 1987. Mengajarkan IPA Dengan Metode Discovery & Inquiry. Jakarta :
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Budi, Kartika. 2007. Evaluasi Proses dan Hasil Pemebelajaran Fisika Di Sekolah.
Yogyakarta : USD.
Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Penilaian Kelas. Jakarta.
Fuyartanta. 1984. Pengantar Psikologi Umum 1. Jakarta : Penerbit Bina Aksara.
Heller, Patricia, heller, Kenneth. 1999. Cooperative Group Problem Solving in
Physics. http : // www. Physics. Umn. Edu/group/Physed.
Heller Patricia, Keith Ronald, and Anderson Scott. 1991. Teaching Problem solving
Through Cooperative Grouping. Departement of Curriculum an Instruction,
Univercity of Minnesota, Minneapolis,Minnesota : American.
Kurikulum Berbasisi Kompetensi. 2001. Kebijaksanaan Umum Kurikulum berbasis
Kompetensi Pendidikan dasar dan Menengah. Jakarta : Depdikbud.
Leonard, William J. Dufresne, Robert J. Mestre, Jose P. 1996. Using Qualitative
Problem Solving Startegies to Highlight The Role of Conceptual Knowledge in
Solving Problem. American Journal of Physycs. Vol 64, no 12, 1495-1503.
Moedjiono, dan Hasibuan. JJ. 1985. Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja
Rosdakarya
Moh Uzer Usman. 1990. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Mundilarto. 2002. Implementasi Metode Problem Possing Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Mata kuliah Fisika Dasar di FMIPA Universitas Yogyakarta.
Yogyakarta : Widya Dharma Th XIV. Vol 14, no 2, April.
Newel. A. and H.A. Simon. 1972. Human Problem Solving. Englewood Cliffs, NJ:
Prenrice Hall.
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengolahan Data Statistika dengan SPSS 10.0.2001. Jakarta : Salemba Infotek.
Poerwodarminto. 1993. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Purnoto, Ignatius. 2005. Keefektifan Metode Problem Solving dalam Melibatkan
Siswa Pada Pembelajaran Matematika dan Pemerolehan hasil Prestasi
Belajar Matematika di SMPN 1 candimulyo. Skripsi ( tidak diterbitkan).
Yogyakarta : FKIP, USD.
Pusat Kurikulum. 2002. Kurikulum Berbasis kompetensi. Jakarta : Pusat Kurikulum,
Balitbang, Depdiknas.
Slameto. 1988. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta : PT Bina
Aksara.
Sriyono. 1992. Teknik Belajar mengajar dalam CBSA. Jakarta : Rineka Cipta.
Sumaji, dkk. 1998. Pendidikan Sains yang Humanistik. Yogyakarta : Kanisius.
Suparno, P. 2000. Diktat Kuliah Statistika Dasar Pendidikan Fisika. Yogyakarta :
USD.
Suparno, P. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta: USD.
Stenberg Robert. 1994. Thinking and problem Solving. New York : Academic Press.
Wingkel, W.S. 1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Gramedia.
.
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRE TEST
MATA PELAJARAN : FISIKA
MATERI POKOK : MEKANIKA
KELAS : X Me
HARI / TANGGAL : SABTU, 08 NOVEMBER 2008
WAKTU : 90 MENIT
1. Dari atas tanah sebuah balon udara dilepaskan dan bergerak naik dengan laju
tetap 0,5 m/s dengan membawa peralatan. Setelah 20 sekon peralatan tersebut
terlepas dan jatuh ke tanah, hitunglah :
a. Berapakah waktu yang diperlukan peralatan tersebut untuk sampai ke tanah
lagi ( di ukur saat balon terlepas ).
b. Berapakah laju peralatan tersebut ketika mengenai tanah ( g = 10 m/s2).
2. Untuk dapat tinggal landas, sebuah pesawat membutuhkan laju 360 km/jam.
Jika percepatan konstan dan panjang landasan 1,8 km. Berapakah percepatan
minimum yang diperlukan pesawat apabila awalnya berada pada ujung
landasan dari keadaan berhenti?.
@ SELAMAT MENGERJAKAN @
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
POST TEST
MATA PELAJARAN : FISIKA
MATERI POKOK : MEKANIKA
KELAS : X Me
HARI / TANGGAL : SABTU, 22 NOVEMBER 2008
WAKTU : 90 MENIT
1. Sebuah batu dijatuhkan dari tebing di tepi laut, suaranya terdengar setelah 3,4
sekon kemudian. Jika laju suara batu itu adalah 340 m/s, berapakah tinggi
tebing itu ?
2. sebuah bola dilemparkan vertical ke atas dari puncak gedung bertingkat
dengan kelajuan 15 m/s. Jika percepatan gravitasi ( g ) : 10 m/s2. Hitunglah :
a. Posisi dan kecepatan bola 1 sekon dan 4 sekon setelah dilemparkan.
b. Kecepatan bola ketika mencapai ketinggian 5 meter.
@ SELAMAT MENGERJAKAN @
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS PRE TEST
SOAL 1 :
1. Mencermati masalah.
a. Visualisasikan urutan kejadian dan informasi yang telah dinyatakan dalam
soal.
saat bola
I saat bola bergerak II turun
naik
tanah
V bolan = 0,5 m/s
t naik = 20 sekon
t turun = ………….?
V peralatan = V balon
b. Pertanyaan secara kualitatif.
� Berapa waktu yang dibutuhkan untuk sampai ketanah dari balon
dilepas, bergerak ke atas dan kembali lagi ke tanah.
� Laju peralatan ketika mengenai / menghujam tanah.
c. Pendekatan secara kualitatif ( teori).
� Pada saat balon bergerak naik terjadi gerak lurus beraturan ( GLB).
� Pada saat peralatan terlepas dari balon ( kembali ketanah) terjadi gerak
lurus berubah beraturan (GLBB).
2. Perumusan masalah secara fisika.
a. Diagram dan mendefinisikan soal secara kuantitas.
t naik = 20 sekon
I balon bergerak keatas II
balon turun
(kembali
ketanah)
Vperalatan =Vbalon
Vbalon = 0,5 m/s, t naik = 20 sekon.
Vperalatan = V balon = 0,5 m/s
g = 10 m/s2
b. Besaran yang ditanyakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
� t ….? Waktu yang diperlukan peralatan untuk kembali ketanah.
� v ….? Laju peralatan ketika menghujam / mengenai tanah.
c. Persamaan kualitatif yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal.
� GLB = s = v x t
� GLBB = y = Vot + ½ gt2 � vt = vo + gt
� t total = t naik + t turun
3. Rancangan penyelesaian
a. Langkah-langkah penggunaan persamaan yang sesuai untuk
menyelesaikan soal.
s naik = s turun � jarak untuk balon bergerak sampai titik tertinggi
sama dengan jarak untuk peralatan kembali / menghujam tanah.
v balon x t naik = v peralatan x t turun x ½ gt2turun
t = t naik + t turun � vperalatan + gt turun.
b. Cek satuan
m= m/s x s = m ( cocok ) meter
s = vot + ½ gt2
vperalatan = v peralatan + gt turun
m = m/s + ½ m/s2. s m/s = m/s + m/s
2x s
m = m + ½ m (cocok) m/s = m/s +m/s
2m 2m ( cocok) meter m/s = m/s (cocok) � kelajuan peralatan
4. Pelaksanaan rancangan
Perhitungan / memasukkan besaran yang ada ke dalam persamaan untuk
menjawab pertanyaan.
s = v bslon + t naik
= 0,5 x 20 = 10 meter � jarak bola bergerak keatas
s = v peralatan x t turun + ½ gt2 turun
10 = 0,5 x t turun + ½ gt2turun
10 = 0,5 t turun + 5 t2 turun
5 t2turun + 0,5 t turun – 10 = 0
Dengan menggunakan rumus ABC :
t12 = 52
)10(54)5,0(5,0 2
x
xx −−±−
t12 = 10
20025,05,0 +±−
t12 = 10
25,2005,0 ±−
t12 = 10
15,145,0 ±−
t12 = 10
15,145,0 ÷− = 1,365 sekon ( memenuhi )
t12 = 10
15,145,0 −− ( tidak memenuhi )
maka = a) t = t naik + t turun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
= 20 +1,365
= 21,365 sekon.
b) V = Vperalatan + gt turun
= 0,.5 + 10 x 1,365
= 0,5 + 13,65
= 14,15 m/s
5.Evaluasi jawaban.
a. Apakah jawaban sudah dirumuskan secara benar dan alasannya ?
Jawaban sudah benar, karena dalam cek satuan, satuan waktu sekon dan
kecepatan meter/ sekon
b. Apakah jawaban masuk akal dan apa alasanya?
Jawaban masuk akal, karena dengan waktu 1,365 sekon, kecepatan
peralatan ketika menghujam tanah adalah 14,15 m/s.
c. Apakah jawaban sudah lengkap dan apa alasanya?
Jawaban sudah lengkap, yang ditanyakan adalah waktu dan kcepatan
sudah terjawab.
SOAL 2 :
1. Mencermati masalah.
a. Visualisasikan urutan kejadian dan informasi yang telah dinyatakan dalam
soal.
vt = 360 km/jam ( kecepatan setelah bergerak)
Ditanya : amin ……?
vo = 0 ( pesawat dari keadaan berhenti )
landasan
s = 1, 8 km ( jarak landasan)
b. Pertanyaan secara kualitatif.
� Percepatan minimum ?.
c. Pendekatan secara kualitatif ( teori).
� GLBB � dimana dengan GLBB dipercepat a = (+)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 . Perumusan masalah secara fisika.
a. Diagram dan mendifinisikan soal secara kuantitas.
xo = 0
x1 = 1,8 km
vo = 0 km./jam
vi = 360 km/jam
Pesawat dari keadaan diam
Xo,to,vo = keadaan diam x1,t1,v1= keadaan bergerak
b. Besaran yang ditanyakan
� a…….? percepatan minimum ….?
c. Persamaan kualitatif yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal.
� GLBB dipercepat= vt2 = Vo
2+ 2as
3, Rancangan penyelesaian
a. Langkah-langkah penggunaan persamaan yang sesuai untuk
menyelesaikan soal.
GLBB dipercepat= vt2 = Vo
2+ 2as
2as = vt2 – vo
2
a = s
vovt
2
22−
b. Cek satuan
m/s2 =
m
smsm
2
// 2222−
m/s2 = m/s
2 ( cocok ) satuan dari percepatan.
4. Pelaksanaan rancangan
Perhitungan / memasukkan besaran yang ada ke dalam persamaan untuk
menjawab pertanyaan.
a = s
vovt
2
22−
= 8,12
03602
x
−
= 6,3
01296002−
= 36000 km/jam2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Evaluasi jawaban.
a. Apakah jawaban sudah dirumuskan secara benar dan alasannya ?
Jawaban sudah dirumuskan secara benar,karena dalam cek satuan, satuan
percepatan adalam m/s2
b. Apakah jawaban masuk akal dan apa alasanya?
Jawaban masuk akal, karena percepatan yang dibutuhkan sebesar 3600
km/jam2 untik dapat tinggal kandas dengan panjang lintasan 1,8 km.
c. Apakah jawaban sudah lengkap dan apa alasanya?
Jawaban sudah lengkap, yang ditanyakan adalah percepatan sudah
terjawab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS POST TEST
SOAL 1 :
1. Mencermati masalah.
a. Visualisasikan urutan kejadian dan informasi yang telah dinyatakan dalam
soal.
t batu turun + suara terdengar =3,4 sekon
v suara = 340 m/s
Ketinggian (h) g = 10 m/s2
b. Pertanyaan secara kualitatif.
� Tinggi tebing….?
c. Pendekatan secara kualitatif ( teori).
� Gerak jatuh bebas ( gerak vertical ke bawah )
� Vo = 0, dari keadaan diam tampa kecepatan awal.
� GLBB dipercepat karena searah dengan gravitasi.
2. Perumusan masalah secara fisika.
a. Diagram dan mendefinisikan soal secara kuantitas.
Vo = 0 m/s
t1 = batu jatuh ( waktu)
t2 = waktu suara didengar oleh orang yang menjatuhkan
batu
t2 t1 g = 10 m/s2
v suara = 340 m/s
t1 + t2 = 3,4 sekon �t2 = 3,4 sekon – t1
Vt ≠ 0 m/s
b .Besaran yang ditanyakan
� h ….? Ketinggian tebing dari batu dijatuhkan sampai permukaan laut.
c. Persamaan kualitatif yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal.
� GLB = s = v x t
� GLBB = h = ½ gt2
3, Rancangan penyelesaian
a. Langkah-langkah penggunaan persamaan yang sesuai untuk
menyelesaikan soal.
s 1= s 2� jarak saat batu jatuh dari tebing sama dengan suara batu
terdengar oleh orang yang menjatuhkan batu..
½ gt1 2 = vt2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
½ gt 12 = v ( 3,4 – t1)
Sehingga = gt12 = 6,8 v – 2vt1
= gt12 + 2vt1 - 6,8 v = 0
Dari persamaan diatas t di cari dengan persamaan rumus ABC, setelah
ketemu t lalu dimasukkan dalam persamaan h = ½ gt2
b. Cek satuan
m = ½ m/s2. s
2 = m ( meter )
4. Pelaksanaan rancangan
Perhitungan / memasukkan besaran yang ada ke dalam persamaan untuk
menjawab pertanyaan.
=gt12 + 2vt1 - 6,8 v = 0
Dengan menggunakan rumus ABC :
t12 = a
acbb
2
42−±−
t12 = 102
)2312(104)680(680 2
x
x −−−±−−
t12 = 20
9,744680 ÷− = 3,245 sekon ( memenuhi )
t12 = 20
9,744680 −− ( tidak memenuhi )
maka = a) h = ½ gt2
= ½ x 10 x ( 3,245 )2
= 52,65 meter
5. Evaluasi jawaban.
a. Apakah jawaban sudah dirumuskan secara benar dan alasannya ?
Jawaban sudah benar, karena dalam cek satuan, satuan ketinggian adalah
meter.
b. Apakah jawaban masuk akal dan apa alasanya?
Jawaban masuk akal, karena dengan waktu 3,245 sekon dapat mencapai
tinggi 52,65 meter.kecepatan peralatan ketika menghujam tanah adalah
14,15 m/s.
c.Apakah jawaban sudah lengkap dan apa alasanya?
Jawaban sudah lengkap, yang ditanyakan sudah terjawab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SOAL 2 :
1. Mencermati masalah.
a. Visualisasikan urutan kejadian dan informasi yang telah dinyatakan dalam
soal.
Vo = 0 m/s
t = 1 sekon
titik acuan vt ≠ 0 y = 5 m
t = 4 sekon
Vt ≠ 0 m/s
s = 1, 8 km ( jarak landasan)
b. Pertanyaan secara kualitatif.
� Posisi dan kecepatan bola 1 sekon dan 4 sekon posisi ( y)
� Kecepatan ( V)
c. Pendekatan secara kualitatif ( teori).
� Gerak jatuh bebas , gerak antara vertical ke atas dan vertical ke bawah.
2. Perumusan masalah secara fisika.
a. Diagram dan mendefinisikan soal secara kuantitas.
t = 1 sekon Vo = 0 m/s
y = 5 m
titik acuan vt ≠ 0 t = 4 sekon
Vt ≠ 0 m/s
Dasar gedung
b. Besaran yang ditanyakan
�y dan v bola 1 sekon dan 4 sekon?
� Kecepatan bola ketika mencapai ketinggian 5 meter ( Vt …… ? )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Persamaan kualitatif yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal.
� GLBB = vt2 = Vo
2+ 2g(y-yo)
= y = yo + Vot + ½ (-g)t2
= vt = vo - gt
3. Rancangan penyelesaian
a. Langkah-langkah penggunaan persamaan yang sesuai untuk
menyelesaikan soal.
y = yo + Vot + ½ (-g)t2, yo = posisi mula-mula = o meter
vt = vo – gt, vo = kecepatan / kelajuan mula-mula = 15 m/s.
vt2 = Vo
2+ 2g(y-yo)
b. Cek satuan
vt = vo – gt
m/s = m/s – m/s2. s
m/s = cocok
4. Pelaksanaan rancangan
Perhitungan / memasukkan besaran yang ada ke dalam persamaan untuk
menjawab pertanyaan.
a. y1 = yo + Vot + ½ (-g)t2 ( GLBB diperlambat )
= 0 + 15.1 + ½ (-10).12
= ( 15 – 5 ) = 10 meter diatas titik acuan.
y2 = yo + Vot + ½ gt2
( GLBB dipercepat )
= 0 + 15.4 + ½ 10.42
= ( 60 + 80 ) meter = 140 meter
b. V1 = vo -gt =untuk 1 sekon benda GLBB diperlambat
V1 = 15 -10.1 = 5 m/s
V2 = vo + gt =untuk 4 sekon benda GLBB dipercepat.
= 15 + 10.4 = 55 m/s.
c. Kecepatan bola ketika y = 5 meter
vt2 = Vo
2- 2g(y-yo)
= (15)2 – 2.10 ( 5 – 0 )
vt = 125
vt = 11,18 m/s
5. Evaluasi jawaban.
a. Apakah jawaban sudah dirumuskan secara benar dan alasannya ?
Jawaban sudah dirumuskan secara benar,yaitu satuan dari posisi adalah
meter dan kecepatan adalah m/s.
b. Apakah jawaban masuk akal dan apa alasanya?
Jawaban masuk akal, karena posisi ketika 1 sekon bola adalah 10 meter
diatas titik acuan dan bola sedang bergerak naik keatas dengan kecepatan 5
m/s, sedangkan posisi bola ketika bergerak 4 sekon adalah 140 meter
bergerak kebawah dengan kecepatan 55 m/s dan kecepatan bola ketika
dalam ketinggian 5 meter adalah ii.i8 m/s.
c. Apakah jawaban sudah lengkap dan apa alasanya?
Jawaban sudah lengkap, yang ditanyakan adalah sudah terjawab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RENCANA KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Sekolah : SMK KRISTEN 1 KLATEN
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/1
Standar Kompetensi : Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan
dinamika benda titik
Kompetensi Dasar :
• Menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepatan dan percepatan
konstan
Indikator :
• Menganalisis besaran-besaran dalam GLBB dan Gerak jatuh bebas.
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit ( 1 pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran
• Siswa dapat Siswa dapat menerapkan gerak dengan percepatan konstan
dan kecepatan konstan.
B. Materi Pembelajaran
• Gerak Jatuh Bebas.
C. Metode Pembelajaran
• Ceramah
• Diskusi
• Tanya Jawab
D. Langkah-langkah kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi Waktu Metode
Pertemuan 1
1 Pendahuluan
• Pembukaan dengan
perkenalan
• Menginformasikan
kepada siswa tentang
materi yang akan
dipelajari yaitu mengenai
gerak jatuh bebas.
• Mengingatkan kembali
pada siswa tentang apa
10 menit
Ceramah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
itu gerak dan bagaimana
gerak itu terjadi.
Kegiatan inti
• Menerangkan dan
memberi tugas kepada
siswa untuk bepikir apa
yang terjadi ketika ada
benda jatuh dari
ketinggian tertentu.
Penutup
• Mengulang Materi yang
telah diajarkan dan
menyampaikan materi
yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya.
75 menit
5 menit
Ceramah
Ceramah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related