penggunaan metode diskusi kelompok pada … · penggunaan metode diskusi kelompok pada ... bapa,...
Post on 11-Mar-2019
230 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOK PADA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI BILANGAN REAL DI
KELAS X AKUNTANSI 1 SMK PUTRA TAMA BANTUL TAHUN
AJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
Richardus Lorincha Kause
NIM: 121414128
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Jangan mencari ketakutanmu melainkan carilah harapan dan
mimpimu. Jangan berpikir tentang frustasimu, tapi tentang potensi
yang belum terpenuhi. Perhatikan dirimu bukan dengan apa yang telah
kamu coba dan gagal, tapi dengan apa yang masih mungkin bagimu
untuk melakukan sesuatu”
-Paus Yohanes XXII
Karya ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus, Bunda Maria, Allah Bapa, Allah Putra, dan Allah
Rohkudus sebagai sumber penyemangat dan harapanku.
Bapa, Mama, Kakak, dan Adik-adiku yang senantiasa mencintaiku.
Sahabat seperjuangan.
Almamaterku tercinta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Richardus Lorincha Kause. 2016. Penggunaan Metode Diskusi Kelompok
Pada Pembelajaran Materi Bilangan Real Kelas X Akuntansi 1 SMK Putra
Tama Bantul Tahun 2016/2017. Skripsi. Program Studi Pendidikan
Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui hasil belajar siswa kelas X
Akuntansi 1 SMK Putra Tama Bantul selama mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan metode diskusi kelompok pada materi bilangan real, (2)
mengetahui motivasi belajar siswa kelas X Akuntansi 1 SMK Putra Tama Bantul
selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok
pada materi bilangan real.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, kualitatif dan kuantitatif.
Subjek penelitian adalah siswa kelas X Akuntansi 1 SMK Putra Tama Bantul.
Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Agustus 2016. Data diperoleh dari
hasil belajar siswa setelah melakukan pembelajaran dengan metode diskusi dan
dari kuisioner motivasi belajar siswa. Data dianalisis secara kuantitatif dan
kualitatif untuk mendapatkan jawaban dari masalah yang telah dirumuskan.
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa: (1) hasil belajar setelah
mengikuti pembelajaran menggunakan metode diskusi kelompok pada materi
bilangan real belum efektif memenuhi standar ketuntasan sebesar 75. Hasil belajar
siswa yang mencapai nilai KKM (tuntas) sebesar 6,7% yaitu 1 dari 15 siswa. (2)
motivasi belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan
menggunakan metode diskusi kelompok pada materi bilangan real tergolong
tinggi yaitu sebesar 74,75% dari 15 siswa.
Kata Kunci: hasil belajar, metode diskusi kelompok, motivasi belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Richardus Lorincha Kause. 2016. Group Discussion Method Application of
Real Number Learning for Tenth Grade Accountancy 1 Students in SMK
Putra Tama Bantul 2016/2017. Thesis. Mathematics Education Study
Program. Mathematics and Science Department. Teacher Training and
Education Faculty. Sanata Dharma University.
This research aims to: (1) evaluate the learning result of tenth grade
accountancy 1 students in SMK Putra Tama Bantul during following real number
group discussion learning process, (2) evaluate the students’ motivation during
following the process.
This research is a descriptive, qualitative, and quantitative research. The
research subjects are tenth grade accountancy 1 students in SMK Putra Tama
Bantul. The data are collected in August 2016. The data are collected from the
students’ learning result after following group discussion learning and students’
learning motivation questioners. The data are analyzed quantitatively and
qualitatively to answer formulated problems.
The results show that: (1) the learning result after following real number
group discussion learning does not accomplish the passing grade which is 75. The
students’ learning result which passes the passing grade is 6.7%, which is 1 from
15 students, (2) the students’ learning motivation during following real number
group discussion learning process is catagorized as high, which is 74.75% from 15
students.
Keywords: learning result, group discussion method, learning motivation
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat, tuntunan dan kasihNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Penggunaan Metode Diskusi Kelompok pada Pembelajaran Matematika Materi
Bilangan Real di Kelas X Akuntansi SMK Putra Tama Bantul Tahun Ajaran
2016/2017” sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd) di
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis lewat doa, cinta, perhatian, dukungan semangat sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Secara khusus, ungkapan terimakasih
penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. Selaku Ketua jurusan Pendidikan
MIPA.
2. Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika
3. Drs. Thomas Sugiarto Pudjohartono, M.T, selaku dosen pembimbing skripsi
dan Dosen Pembimbing Akademik yang telah bersedia meluangkan waktu,
pikiran dan tenaga untuk berdiskusi serta mengarahkan penulis dalam
penyusunan skripsi.
4. Drs. Simon Suharyanta, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMK Putra Tama
Bantul yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di SMK Putra
Tama Bantul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................... vi
ABSTRAK .................................................................................................. vii
ABSTRACT .................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ................................................................................ ix
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ...................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 7
D. Identiikasi Masalah ......................................................................... 7
E. Pembatasan Masalah .................................................................... 8
F. Penjelasan Istilah ........................................................................... 8
G. Manfaat Penelitian ........................................................................ 10
H. Sistematika Penulisan ................................................................... 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 14
A. Hakikat Matematika ............................................................................... 14
B. Teori Belajar ........................................................................................... 15
C. Prestasi Belajar ....................................................................................... 17
D. Bilangan Real ......................................................................................... 18
1. Sistem Bilangan Real ...................................................................... 18
2. Operasi pada Bilangan Real ............................................................ 20
3. Konversi Bilangan ........................................................................... 21
4. Perbandingan ................................................................................... 22
5. Skala ................................................................................................ 23
6. Aplikasi Bilangan Real ................................................................... 23
E. Pembelajaran Matematika ...................................................................... 24
1. Pengertian Pembelajaran Matematika ............................................. 24
2. Prinsip Belajar Matematika ............................................................. 24
3. Pembelajaran matematika pada sub pokok bahasan bilangan real .. 26
F. Hasil Belajar Matematika ...................................................................... 28
G. Motivasi Belajar ..................................................................................... 32
1. Pengertian Motivasi ........................................................................ 32
2. Jenis Motivasi ................................................................................. 34
3. Fungsi Motivasi ............................................................................... 35
4. Ciri-ciri orang yang memiliki motivasi ........................................... 36
H. Metode Diskusi kelompok ...................................................................... 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
1. Diskusi kelompok ........................................................................... 37
2. Kebaikan metode diskusi kelompok ............................................... 39
3. Kelemahan metode diskusi kelompok ............................................ 39
I. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 39
J. Kerangka Berpikir .................................................................................. 40
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................. 42
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 42
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 42
C. Subyek dan Obyek Penelitian ................................................................. 42
D. Bentuk Data ............................................................................................ 43
1. Data Motivasi Belajar Siswa ............................................................ 43
2. Data Hasil Belajar Siswa .................................................................. 43
E. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 43
1. Angket Motivasi Belajar Siswa ............................................................. 43
2. Tes Hasil Belajar Siswa .................................................................... 44
F. Instrumen Penelitian ............................................................................... 44
1. Instrumen Pembelajaran ......................................................................... 45
2. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................ 46
G. Keabsahan Data ...................................................................................... 48
1. Uji Validitas ............................................................................................. 48
2. Reliabilitas ................................................................................................ 49
H. Teknik Analisis Data .............................................................................. 51
1. Analisis Data Angket Motivasi Belajar Siswa ..................................... 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
2. Analisis Hasil Belajar Siswa .................................................................. 53
I. Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian .............................................. 54
1. Observasi Kegiatan Belajar Siswa ................................................... 55
2. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .............................. 55
3. Pelaksanaan Pembelajaran ............................................................... 55
BAB IV. DESKRIPSI PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI
DATA, ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN .......................... 56
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian .......................................................... 56
1. Persiapan penelitian .......................................................................... 56
2. Uji coba instrumen ........................................................................... 56
3. Pelaksanaan Pembelajaran ............................................................... 57
B. Tabulasi Data .......................................................................................... 62
1. Data Hasil Belajar ........................................................................... 62
2. Data Hasil Kuisioner Terhadap Pemahaman Siswa ......................... 64
C. Analisis Data .......................................................................................... 66
1. Analisis Pelaksanaan Penelitian ....................................................... 66
2. Analisis Hasil Belajar Siswa ............................................................ 67
3. Analisis Motivasi Belajar Siswa ....................................................... 68
D. Pembahasan Hasil Penelitian........... ....................................................... 71
E. Keterbatasan Penelitian........... ............................................................... 72
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 76
LAMPIRAN ................................................................................................ 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar .............................................. 47
Tabel 3.2. Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Siswa ................................ 48
Tabel 3.3. Interpretasi Tingkat Validitas Butir Soal ............................... 49
Tabel 3.4. Interpretasi Tingkat Reliabilitas Butir Soal ........................... 50
Tabel 3.5. Panduan Pemberian Skor Angket .......................................... 51
Tabel 3.6. Kriteria Motivasi Belajar Siswa ............................................. 52
Tabel 3.7. Kriteria Ketercapaian Hasil Belajar ....................................... 54
Tabel 4.1. Data Uji Coba Instrumen ......................................................... 62
Tabel 4.2. Analisis Tes Hasil Belajar Siswa ............................................. 63
Tabel 4.3. Ringkasan Pilihan Pernyataan 15 Siswa Tiap Pernyataan .......... 64
Tabel 4.4. Penskoran Kuisioner Motivasi Belajar Siswa .......................... 66
Tabel 4.5. Analisis Data Tes Hasil Belajar Siswa ..................................... 67
Tabel 4.6. Total Skor Setiap Pernyataan 15 Siswa ................................... 68
Tabel 4.7. Total Skor dan Persentase Motivasi Belajar Setiap Aspek ...... 69
Tabel 4.9. Analisis Motivasi Belajar Siswa .............................................. 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A ................................................................................................. 78
Lampiran A.1 Surat Ijin Penelitian ............................................................. 79
Lampiran A.2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .............. 80
Lampiran A.3 Tabel r .................................................................................. 81
Lampiran A.4 Daftar Nilai Hasil Uji Coba Tes Akhir ................................ 82
Lampiran A.5 Perhitungan Uji Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar ...... 83
Lampiran A.5 Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar ... 94
Lampiran B.................................................................................................. 96
Lampiran B.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ......................... 97
Lampiran B.2 Tes Akhir Subbab Bilangan Real ......................................... 108
Lampiran B.3 Pedoman Penskoran Tes Akhir ............................................ 110
Lampiran B.4 Kuisioner Motivasi Belajar Subbab Bilangan Real ............. 113
Lampiran C.................................................................................................. 115
Lampiran C.1 Lembar Jawaban Tes Akhir Siwa ........................................ 116
Lampiran C.2 Lembar Kuisioner Motivasi Belajar Siwa ........................... 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keberhasilan program pendidikan melalui proses pembelajaran di
sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain: siswa, kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
faktor lingkungan, serta metode pembelajaran. Apabila faktor-faktor tersebut
dapat mendukung proses pembelajaran dengan baik, maka kegiatan
pembelajaran akan berjalan lancar, yang akan berdampak pada pencapaian
hasil belajar yang maksimal dan peningkatan mutu pendidikan. Faktor-faktor
tersebut berlaku juga dalam keberhasilan program pendidikan untuk mata
pelajaran matematika.
Sekolah merupakan pendidikan yang berlangsung secara formal
artinya terkait oleh peraturan-peraturan tertentu yang harus diketahui dan
dilaksanakan. Di sekolah, anak tidak lagi diajarkan oleh orang tua, akan tetapi
gurulah sebagai pengganti orang tua. Hamalik (2001: 48), proses belajar
mengajar adalah suatu kegiatan yang didalamnya terjadi proses siswa belajar
dan guru mengajar dalam konteks interaktif. Interaktif yang dimaksud ialah
interaktif edukatif antara guru dan siswa, sehingga terdapat perubahan pada
tingkat pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Keberhasilan dalam belajar siswa juga sangat dipengaruhi oleh cara atau
metode mengajar yang terapkan oleh guru. Ketika metode mengajar yang
diterapkan sesuai dengan kondisi kelas, maka secara tidak langsung siswa juga
mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru. Sebaliknya ketika
metode mengajar yang diterapkan oleh guru tidak sesuai kondisi kelas maka
siswa sulit memahami materi yang disampaikan oleh guru. Salah satu metode
belajar yang bisa digunakan dalam pembelajaran di kelas yaitu metode diskusi
kelompok. Metode diskusi kelompok dapat membuat siswa semakin aktif
dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Karena pada kenyataannya,
pembelajaran matematika cenderung dilakukan dalam bentuk pembelajaran
konvensional yang dominan menggunakan metode ceramah oleh guru.
Pembelajaran dengan metode ceramah bukanlah metode yang tidak baik
digunakan untuk pembelajaran matematika. Namun, metode tersebut memiliki
sejumlah kelemahan yang disebabkan oleh siswa yang enggan menyimak dan
mencatat serta dominansi peran guru dalam kegiatan pembelajaran.
Akibatnya, kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan
pembelajaran secara optimal masih kurang dan pemahaman siswa terhadap
mata pelajaran matematika hanya bergantung pada hafalan.
Matematika baik menurut sejarah maupun melihat fakta-fakta
sekarang memang memegang peran penting dalam kehidupan. Bahkan bagi
generasi mudah harapan bangsa yang tak lain adalah siswa, matematika
merupakan ilmu yang mempunyai keunggulan untuk membentuk pola pikir
manusia. Sehingga siswa yang mempelajari matematika maupun guru sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
pengajar matematika harus dapat memberikan timbal balik yang positif,
interaksi yang baik khususnya di kelas dengan harapan terwujudnya
pemahaman matematika sebagai pembentuk pola pikir dan sikap manusia.
Matematika merupakan salah satu ilmu dasar, baik aspek terapan
maupun aspek penalarannya mempunyai peranan sangat penting dalam
penguasaan ilmu dan teknologi. Mengingat pentingnya matematika tersebut,
maka guru mempunyai peran yang sangat penting untuk mendorong dan
memotivasi siswa agar lebih menyukai matematika. Seorang guru yang
memiliki kompotensi kurang baik maka dapat mengakibatkan siswa kurang
menyukai pelajaran tertentu, sehingga dapat menyebabkan hasil belajar yang
menurun, hal ini berdasarkan pengalaman beberapa anak yang kurang
menyukai pelajaran matematika di sekolah.
Keberhasilan suatu proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar
siswa. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar matematika siswa.
Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam diri siswa, dari lingkungan,
dan dari proses pembelajaran matematika itu sendiri. Salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa adalah motivasi belajar matematika.
Pengertian motivasi menurut Donald (dalam Sardiman, 2007: 73), adalah
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
“feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Siswa
yang mempunyai motivasi belajar baik akan berusaha untuk berasil dalam
belajar, dan sebaliknya siswa yang mempunyai motivasi belajar yang kurang
baik akan merasa enggan untuk berusaha agar berhasil dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Motivasi timbul bila siswa sendiri timbul ikut menentukan kegiatan-kegiatan
dalam batas kesanggupannya.
Seorang guru matematika juga harus mempunyai kemampuan untuk
menjadi motivator siswanya dalam belajar matematika. Ketika seorang guru
mampu menjadi motivator yang baik agar siswanya mempunyai kemauan
untuk belajar. Cara yang digunakan guru untuk memotivasi siswa agar mau
belajar matematika. Ketika siswa termotivasi dalam belajar matematika, maka
secara tidak langsung siswa tersebut semakin menyukai matematika dan bisa
menyebabkan hasil belajar siswa yang baik juga.
Cara yang digunakan oleh guru untuk memotivasi siswa agar mereka
mau mempelajari matematika tampaknya tergantung pada karateristik guru
yang diantaranya adalah hubungan antara guru dengan siswa di kelas,
kepercayaan diri guru dalam menggunakan stimuli yang berasal dari
kehidupan nyata dalam pengajaran tersebut, aksebilitas yang dimiliki guru
terhadap materi yang dipilih sesuai kebutuhan siswa, penggunaan kontek-
konteks yang berkaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari, dan
kesadaran guru yang bersangkutan terhadap konsep atau prinsip matematika
yang perlu diperoleh siswa.
Pada semester tujuh bulan Agustus-November 2015, peneliti
melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Putra Tama
Bantul. Peneliti menemukan siswa kurang aktif dalam pembelajaran di kelas.
Siswa kelihatan pasif saat pembelajaran berlangsung, dan guru kebanyakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
mengajar dengan ceramah di depan kelas. Hal ini menyebabkan siswa merasa
bosan untuk belajar matematika. Selain itu, interaksi antara siswa dengan guru
dan teman sekelas dalam kegiatan pembelajaran juga kurang baik. Siswa yang
mengalami kesulitan dalam belajar jarang bertanya kepada guru atau
temannya yang sudah memahami materi yang diberikan oleh guru. Situasi ini
berakibat pada ketidaktahuan siswa akan kesulitan yang mereka hadapi, serta
enggannya siswa berpartisipasi untuk mengerjakan soal di depan kelas. Hanya
beberapa siswa yang aktif saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Berdasarkan hasil observasi, siswa kelas X SMK Putra Tama Bantul
cenderung tidak memiliki motivasi belajar matematika dan menunjukkan
siakp negatif terhadap pelajaran matematika. Hal ini terlihat dari beberapa hal
seperti saat diberikan latihan soal siswa tidak mengerjakan, menyontek
pekerjaan teman, berbincang-bincang dengan teman sebangku, dan bersikap
acuh tak acuh. Siswa juga tidak antusias menanyakan materi yang belum
dipahami, baik terhadap guru maupun teman. Ketika guru meminta siswa yang
membuat keributan mengerjakan soal di papan tulis, maka siswa tersebut akan
mengambil pekerjaan siswa lain untuk menyontek. Terdapat sebagian kecil
siswa yang serius dalam mengikuti pembelajaran di kelas.
Metode diskusi patut dicoba sebagai ganti metode ceramah karena
metode diskusi merupakan metode yang tepat untuk menciptakan suasana
kelas yang aktif. Suryabrata (dalam Dahar, 1998:187), menyatakan bahwa
dibandingkan dengan metode ceramah, dalam hal retensi, proses berpikir
tingkat tinggi, pengembangan sikap dan pemertahanaan motivasi, lebih baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
dengan metode diskusi. Hal ini disebabkan metode diskusi kelompok
memberikan kesempatan anak untuk lebih aktif dan memungkinkan adanya
umpan balik yang bersifat langsung. Pembelajaran yang mengunakan metode
diskusi kelompok merupakan pembelajaran yang mendorong siswa untuk
mengembangkan kemampuan berfikir kritis, logis, dan sistematis ke taraf yang
lebih tinggi dalam belajar Depdiknas (dalam Wahida dkk. 2015: 134). Metode
diskusi juga sudah pernah diterapkan oleh peneliti pada siswa kelas X di SMK
Putra Tama Bantul pada materi bilangan real. Setelah diterapkannya metode
diskusi, hasil belajar siswa dan pemahaman siswa kelas X SMK Putra Tama
Bantul mengalami peningkatan dari presentase kelulusan yang sebelumnya
16,67% menggunakan metode ceramah menjadi 66,67% menggunakan
metode diskusi kelompok. Melihat keberhasilan penerapan metode diskusi
kelompok tersebut, maka peneliti hendak mengadakan penelitian dengan
metode yang sama untuk melihat bagaimana metode diskusi kelompok
tersebut berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar dan motivasi belajar
siswa kelas X Akuntansi 1 SMK Putra Tama Bantul tahun ajaran 2016/2017
pada pelajaran matematika, khususnya materi bilangan real.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang sebelumnya, maka rumusan masalah yang
ditemukan penulis pada penelitian ini untuk dijadikan bahan kajian lebih
lanjut adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1. Bagaimana hasil belajar siswa kelas X Akuntansi 1 SMK Putra Tama
Bantul dalam pembelajaran bilangan real dengan menggunakan metode
diskusi kelompok?
2. Bagaimana motivasi belajar siswa kelas X Akuntansi 1 SMK Putra Tama
Bantul dalam pembelajaran bilangan real dengan menggunakan metode
diskusi kelompok?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X Akuntansi 1 SMK Putra
Tama Bantul dalam pembelajaran bilangan real dengan menggunakan
metode diskusi kelompok.
2. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa kelas X Akuntansi 1 SMK Putra
Tama Bantul dalam pembelajaran bilangan real dengan menggunakan
metode diskusi kelompok.
D. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, permasalahan yang
ditemukan penulis selama melakukan penelitian pada siswa kelas X SMK
Putra Tama Bantul adalah:
1. Beberapa siswa kurang antusias dan tidak aktif dalam mengikuti proses
belajar di kelas.
2. Beberapa siswa tidak mengerjakan soal latihanan secara mandiri.
3. Beberapa siswa berbincang-bincang dengan teman sebangku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
4. Beberapa siswa acuh tak acuh mengikuti pembelajaran matematika di
kelas.
5. Beberapa siswa mengantuk saat mengikuti proses pembelajaran di kelas.
6. Ada beberapa siswa tertentu yang sering membuat keributan di kelas.
7. Kurangnya kemampuan siswa untuk bertanya pada guru maupun teman
sehingga siswa kurang memahami apa yang dipelajari.
8. Kurangnya kepercayaan diri siswa untuk menyelesaikan soal-soal
matematika
9. Kurangnya interaksi siswa dengan siswa dan siswa dengan guru untuk
mengatasi kesulitan yang ditemui ketika mengerjakan soal-soal
matematika
E. Pembatasan Masalah
Karena keterbatasan waktu diperlukan pembatasan masalah yang meliputi:
1. Penelitian ini hanya dikenakan pada Siswa kelas X Akuntansi 1 SMK
Putra Tama Bantul Tahun ajaran 2016/2017
2. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil bulan Agustus tahun
pelajaran 2016/1017
3. Materi yang disampaikan adalah bilangan real
F. Penjelasan Istilah
Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap penelitian ini, maka
diperlukan definisi untuk beberapa istilah berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang intensional,
positif-aktif, dan efektif-fungsional sebagai hasil dari proses pembelajaran
yang meliputi tiga aspek yakni aspek kognitif (meliputi pengetahuan atau
kemampuan intelektual), aspek afektif (sikap dan tindakan), dan aspek
Psikomotorik (keterampilan siswa).
2. Motivasi
Motivasi yang signifikan bagi siswa adalah motivasi instrinsik karena
murni dan akan bertahan lama. Dorongan dari dalam diri untuk mencapai
prestasi serta memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk masa depan,
memberikan pengaruh yang relatif kuat dan bisa bertahan lama. Namun
motivasi ekstrinsik juga penting, terutama bagi siswa yang belum tahu
untuk apa mereka belajar sesuatu.
3. Metode Diskusi
Diskusi adalah dua atau lebih orang yang saling berinteraksi satu sama
lain, saling tergantung dan mereka mempunyai tujuan yang sama yaitu
menyelesaikan masalah yang mereka hadapi, tiap-tiap anggota diharapkan
menyampaikan pendapatnya untuk penyelesaian masalah dan mereka
sendiri akan mengambil keputusan sebagai solusi atau pemecahan masalah
yang mereka hadapi.
4. Bilangan Real
Bilangan real dalam matematika menyatakan bilangan yang biasa
dituliskan dalam bentuk himpunan bilangan asli ( = {1, 2, 3, 4,..}),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
himpunan bilangan cacah ({0, 1, 2, 3, 4,…}), himpunan bilangan bulat (
= {…,-3, -2, -1, 0, 1, 2, 3,…}), himpunan bilangan rasional ( = {
dan himpunan bilangan irasional
dinyatakan dalam bentuk bilangan desimal yang tidak berulang
misalnya √
Dengan demikian dalam penelitian ini, penggunaan metode diskusi
dilakukan untuk meningkatkan dan membangun pemahaman siswa pada
pembelajaran pokok bilangan real terhadap hasil belajar dan motivasi belajar
matematika SMK Putra Tama Bantul. Oleh karena itu siswa dituntut untuk
memahami atau mengerti apa yang diajarkan dan mengetahui apa yang sedang
diajarkan oleh guru.
G. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat baik manfaat teoritis
maupun manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi
pengembangan ilmu dan pengetahuan terutama untuk mengetahui
pengaruh motivasi belajar, dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar
siswa.
b. Menjadi bahan masukan untuk kepentingan pengembangan ilmu bagi
pihak-pihak yang berkepentingan, guna melakukan penelitian lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
lanjut terhadap objek sejenis atau aspek lainnya yang belum tercakup
dalam penelitian ini.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan kesempatan untuk
mengaplikasikan teori yang telah diperoleh selama perkuliahan ke
dunia praktis. Selain itu, hasil dari penelitian ini dapat menjadi bahan
acuan atau dasar penelitian lanjutan mengenai pengaruh motivasi
belajar, dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar siswa, untuk
kemudian dapat meningkatkan kompetensi dan kesiapan dalam
pelaksanaan tugas sebagai pengajar dan pendidik.
b. Bagi guru, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi pertimbangan
dalam mendesain proses pembelajaran agar memperhatikan faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil belajar.
c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai
bahan masukan dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kinerja
guru dan kualitas proses belajar mengajar.
H. Sistematika Penulisan
1. Bagian Awal Skripsi
Bagian awal skripsi memuat beberapa halaman yang terdiri dari halaman
judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, halaman persembahan,
lembar pernyataan keaslian karya, lembar pernyataan persetujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
publikasi, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan datar
lampiran.
2. Bagian Isi
Bagian isi memuat lima bab, yaitu sebagai berikut.
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, identifikasi masalah, pembatasan
masalah, penjelasan istilah, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi teori-teori yang melandasi penelitian, yaitu
hakikat matematika, teori belajar, pembelajaran, prestasi
belajar, bilangan real, pembelajaran matematika, hasil
belajar matematika, motivasi belajar, metode diskusi
kelompok, dan kerangka berpikir.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini memuat aspek-aspek metodologi penelitian yang
meliputi jenis penelitian, subyek penelitian, obyek
penelitian, bentuk data, metode pengumpulan data,
instrumen penelitian, keabsahan data, teknik analisis data,
dan langkah-langkah pelaksanaan penelitian.
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA,
ANALISIS DATA, DAN HASIL PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Bab ini memuat pelaksanaan penelitian, tabulasi data,
analisis data, pembahasan hasil penelitian, dan keterbatasan
penelitian.
BAB V PENUTUP
Bab ini memuat kesimpulan dari penelitian dan saran-saran
yang relevan dengan skripsi.
3. Bagian Akhir Skripsi
Bagian akhir skripsi memuat daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hakikat Matematika
Matematika diawali dengan menggunakan beberapa definisi tentang
matematika. Endang S. (1999: 1-5), beberapa ahli merumuskan tentang
definisi matematika sebagai berikut:
a. James dan James (Endang S. 1999: 2), dalam kamus matematikanya
menyatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai
bentuk susunan, besaran, dan konsep-konsep yang saling berhubungan
satu sama lainnya, dengan jumlah yang banyaknya terbagi ke dalam tiga
bidang, yaitu: Aljabar, Analisis dan Geometri.
b. Johnson dan Rising mengatakan bahwa matematika adalah pola pikir, pola
mengorganisasikan pembuktian yang logis, matematika dalam bahasanya
menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat,
lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi. Jadi
menurut Johnson dan Rising, matematika adalah ilmu deduktif. (Endang S.
1999: 3)
c. Rey, dkk mengatakan matematika adalah tentang pola dan hubungan suatu
jalan atau pola pikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat. (Endang S.
1999: 4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
d. Lina mengatakan bahwa matematika itu bukanlah pengetahuan menyendiri
yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu
terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai
permasalahan sosial ekonomi dan alam. (Endang S. 1999: 5)
Dari beberapa definisi di atas, maka dapat diterangkan bahwa
matematika itu merupakan ilmu deduktif yang tidak menerima generalisasi
yang didasarkan pada pengamatan atau observasi (induktif) tetapi generalisasi
itu harus didasarkan pada pembuktian secara deduktif.
Matematika disebut juga sebagai bahasa internasional, karena di setiap
saat, di setiap sekolah dan setiap negara, orang yang tahu matematika tentunya
akan mengerti apa itu kalkulus, aljabar, geometri, aritmatika, dan sebagainya.
Bahasa matematika berlaku untuk siapa saja, kapan saja, dan dimana saja pasti
akan mempunyai pengertian yang sama. Jadi bahasa matematika merupakan
bahasa yang universal dan berlaku secara umum yang sudah disepakati secara
internasional bagi mereka yang mempelajarinya.
Dengan demikian hakekat matematika adalah ilmu tentang pola pikir,
ilmu tentang logika, seni, suatu bahasa, suatu alat, ilmu deduktif dan juga
matematika merupakan bahasa internasional.
B. Teori Belajar
Menurut Winkel (2009:59), belajar adalah suatu aktivitas mental atau
psikis yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan, yang
menghasilkan sejumlah perubahan dalam pemahaman-pemahaman,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
ketrampilan, nilai dan sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan
berbekas.
Jerame Bruner dalam teori belajar mengatakan bahwa belajar
matematika akan lebih berhasil, jika proses pengajaran matematika diarahkan
pada konsep-konsep dan struktur-struktur yang termuat dalam pokok bahasan
yang diajarkan, disamping hubungan yang terkait antara konsep-konsep dan
struktur-struktur. Selain itu Bruner mengatakan bahwa proses belajar mengajar
matematika melalui tiga tahapan (Endang S, 1999: 7).
a. Tahap enaktif, dalam tahap ini siswa secara langsung terlibat dalam
memanipulasi objek.
b. Tahap ekonik, dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan siswa
berhubungan dengan mental, yaitu berapa gambaran dari obyek-obyek
yang dimanipulasi.
c. Tahap simbolik, dalam tahap ini siswa memanipulasi simbol-simbol atau
lambang-lambang tertentu. Dalam tahap ini siswa sudah mampu
menggunakan notasi tanpa ketergantungan obyek real.
Dengan demikian belajar matematika itu senantiasa merupakan
perubahan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian
kegiatan, misalnya dengan memanipulasi obyek. Selain itu belajar matematika
akan lebih baik kalau siswa mengalami atau melakukan (praktek latihan)
sehingga tidak bersifat verbalitastik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
C. Prestasi Belajar
Menurut Sudjana (2006: 22), prestasi belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
Makmun (2004: 54), mengungkapkan bahwa prestasi belajar adalah
kecakapan nyata yang dapat didemonstrasikan dan diujikan karena merupakan
hasil belajar dengan cara, bahan, dan hal tertentu yang telah dijalani.
Sementara itu, Winkel (1996:482), mengungkapkan bahwa prestasi belajar
merupakan bukti dari kemampuan-kemampuan belajar siswa yang mereka
peroleh karena usaha belajarnya. Jhonson dan Jhonson (2002: 8),
mengungkapkan definisi prestasi sebagai berikut:
a) Achievement related behavior (ability to communicated, cooperative,
perform certain activities and solve complex problem)
b) Achievement related product (writing themes or product report,art
product, craft product)
c) Achievement related attitude and dispositions (proide in the work,
desire to improve continually one’s competencies, commitment to
quality internallocus of control, self-esteem)
Jadi menurut Jhonson dan Johnson, definisi prestasi dapat
dikembangkan berdasarkan tiga hal yaitu prestasi berhubungan dengan
tingkah laku, prestasi berhubungan dengan hasil dan prestasi berhubungan
dengan sikap dan waktu.
Dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah bukti dari kecakapan
terhadap penguasaan pengetahuan atau keterampilan, yang dapat ditunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
melalui perbuatan dan sikap, yang dikembangkan dengan mempelajari mata
pelajaran, dan lazimnya dinyatakan dengan nilai tes atau nilai yang diberikan
oleh guru.
Dengan demikian belajar matematika itu senantiasa merupakan
perubahan-perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian
kegiatan, misalnya dengan memanipulasi obyek. Selain itu belajar matematika
akan lebih baik kalau siswa mengalami atau melakukan (praktek latihan) jadi
tidak bersifat verbalitastik.
D. Bilangan Real
1. Sistem Bilangan Real
Bilangan adalah alat bantu untuk menghitung dalam kehidupan
sehari-hari. Oleh karena itu pengetahuan tentang bilangan harus diketahui
oleh setiap orang. Bilangan yang paling sederhana diantara semua
bilangan adalah bilangan asli (natural number). Menurut Varberg, dkk
(2010: 2), skema bilangan sebagai berikut:
(gambar 1: Skema Bilangan)
Bilangan real
Bilangan rasional
Bilangan bulat
Bilangan asli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Dari skema diatas, kita dapat membedakan macam-macam bilangan
antara lain sebagai berikut.
a) Bilangan kompleks yaitu tingkatan bilangan yang paling tinggi.
Terdiri dari dua bilangan yaitu bilangan real (nyata) dan bilangan
imajiner (khayal).
b) Bilangan imajiner yaitu bilangan yang diperoleh dari akar bilangan
negatif. Misalnya, √ ditulis 3i, atau √ ditulis 5i dengan i =√
c) Bilangan rasional yaitu bilangan yang dapat ditulis dalam bentuk
dengan dan bilangan bulat serta
d) Bilangan irasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai
hasil bagi dari dua bilangan bulat.
e) Bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat positif, nol, bilangan bulat
negatif.
f) Bilangan prima yaitu bilangan yang hanya mempunyai tepat dua
faktor yaitu 1 dan bilangan itu sendiri.
Bilangan asli, bilangan cacah, bilangan bulat, bilangan prima, dan
bilangan komposit, diuraikan sebagai berikut.
a) Himpunan bilangan asli ( ) = {1, 2, 3,…}
b) Himpunan bilangan cacah = {0, 1, 2,…}
c) Himpunan bilangan bulat ( ) = {…,-3, -2, -1, 0, 1, 2, 3,…}
d) Himpunan bilangan prima = {2, 3, 5, 7, 11,…}
e) Himpunan bilangan komposit = {4, 6, 8, 9,…}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bilangan real
dalam matematika menyatakan bilangan yang biasa dituliskan dalam
bentuk himpunan bilangan asli ( = {1, 2, 3, 4,..}), himpunan bilangan
cacah ({0, 1, 2, 3, 4,…}), himpunan bilangan bulat ( = {…,-3, -2, -1, 0, 1,
2, 3,…}), himpunan bilangan rasional ( = {
dan himpunan bilangan irasional dinyatakan dalam
bentuk bilangan desimal yang tidak berulang misalnya √
2. Operasi pada Bilangan Real
Operasi penjumlahan dan pengurangan pada Bilangan Real (
Sifat-sifat pada operasi penjumlahan bilangan real menurut Kasmina,
dkk(2008: 4), sebagai berikut.
Untuk a, b, c
a) Komutatif :
b) Asosiatif : ( (
c) Memiliki elemen identitas penjumlahan yaitu 0, sehingga
d) Memiliki invers penjumlahan, invers penjumlahan dari adalah ,
sehingga (
Untuk penjumlahan dan pengurangan pada bilangan pecahan berlaku:
a)
+
=
atau
–
=
dengan
b)
+
=
atau
–
=
, dengan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Atau dengan cara menyamakan penyebut dari pecahan-pecahan tersebut
terlebih dahulu, yakni dengan mencari Kelipatan Persekutuan Terbesar
(KPK) dari penyebut tersebut.
Operasi Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Real
Sifat-sifat pada operasi perkalian bilangan real sebagai berikut :
a) Komutatif :
b) Asosiatif : ( (
c) Memiliki elemen identitas perkalian yaitu sehingga
d) Memiliki invers perkalian, untuk setiap , ≠ 0,
dengan
disebut invers perkalian dari .
Pada perkalian dan pembagian bilangan real berlaku:
( ( (
(
( (
( ( ( (
Perkalian dan pembagian pada pecahan berlaku:
3. Konversi Bilangan
Konversi didefinisikan sebagai suatu proses sistem bilangan dengan
basis tertentu akan dijadikan bilangan dengan basis yang lain. Konversi
pada bilangan, misalnya pecahan, berarti mengubah pecahan tersebut
dalam bentuk persen, desimal, atau bentuk lain. Pada bahasan ini kita akan
mempelajari konversi bilangan pecahan, desimal, dan persen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Mengkonversikan Pecahan ke Persen dan Sebaliknya
Pecahan
dapat dikonversikan menjadi persen dengan cara
mengalikan
dengan 100 %. Sebaliknya, bilangan persen %
dikonversikan menjadi pecahan dengan cara mengubahnya menjadi
pecahan biasa
kemudian disederhanakan.
4. Perbandingan
Kita dapat membuat perbandingan dari dua besaran yang sejenis,
misalnya: panjang dan lebar dari suatu bangun. Hasil bagi dari kedua
bilangan tersebut merupakan bilangan sederhana, yaitu berbentuk atau
dengan dan merupakan bilangan asli. Ada dua jenis
perbandingan, yaitu perbandingan senilai dan perbandingan berbalik nilai.
Perbandingan Senilai
Suatu perbandingan disebut perbandingan senilai jika dua
perbandingan mempunyai nilai yang sama.
atau
Perbandingan Berbalik Nilai
Disebut perbandingan berbalik nilai jika dua perbandingan
mempunyai nilai saling berkebalikan.
atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
5. Skala
Dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bidang teknik maupun
bangunan atau konstruksi, skala selalu digunakan untuk mendesain
gambar dengan maksud untuk memudahkan dalam membaca ataupun
merekayasa rencana gambar sebelum gambar tersebut dibuat benda atau
bangun aslinya. Skala ialah bentuk perbandingan senilai dari ukuran suatu
besaran nyata.
Jika kita membaca suatu peta, maka disana akan tertulis skala peta
tersebut. Misalnya tertulis 1 : 200.000, artinya 1 cm pada peta tersebut
sama dengan 200.000 cm pada jarak sebenarnya.
Untuk menuliskan skala dari dua besaran yang tidak sejenis maka
satuan dari dua besaran tersebut tetap dituliskan, misal dalam ilmu gaya
atau dalam ilmu fisika maka besaran gaya diasosiasikan dengan ukuran
sentimeter. Sebagai contoh, 1 cm mewakili 100 Newton maka ditulis 1 cm
: 100 N.
6. Aplikasi Bilangan Real
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan konsep sistem
bilangan real untuk menyelesaikan permasalahan. Contoh: Keuntungan
yang diperoleh dalam suatu usaha perdagangan, komoditas tertentu adalah
Rp 200.000,00. Jika harga penjualan komoditas tersebut Rp 5.200.000,00.
a. Berapakah harga pembeliannya?
b. Presentase keuntungannya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
E. Pembelajaran Matematika
1. Pengertian Pembelajaran Matematika
Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta
didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali mereka dengan
kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta
kemampuan bekerja sama. Dalam membelajarkan matematika kepada
siswa, apabila guru masih menggunakan paradigma pembelajaran lama
yang berarti guru lebih mendominasi komunikasi dalam pembelajaran
maka pembelajaran cenderung monoton sehingga mengakibatkan peserta
didik (siswa) merasa jenuh dan tersiksa. Oleh karena itu dalam
membelajarkan matematika kepada siswa, guru hendaknya lebih memilih
berbagai variasi pendekatan, strategi, metode yang sesuai dengan situasi
sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan tercapai. (Daryanto,
2011:240)
2. Prinsip Belajar Matematika
Dalam proses pembelajaran matematika diperlukan prinsip-prinsip.
Adapun prinsip-prinsip dalam belajar matematika ada empat prinsip
penting (Hudojo, 1980: 21)
a) Prinsip dinamika, didalam bentuk yang sederhana, yang berarti
berjalan dari pengalaman ke penetapan klasisifikasi.
b) Prinsip Konstruktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Dalam struktur permainan, yang berarti konstruksi harus
mengambil bagian sebelum analisa dapat berfungsi secara efektif.
Mengkonstruksi setiap ide matematika atas konsep yang menghendaki
sifat-sifat tertentu adalah konstruksi. Atribut-atribut timbul dari
pembentukan konsep dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
mengenai artribut-artribut ini setelah keteraturannya dikembangkan.
Ini merupakan aktifitas analitik yang esensial.
c) Prinsip Variabelitas
Prinsip variabelitas persepsi yang berarti bahwa untuk mencapai
suatu abstraksi yang efektif dari struktur matematika, haruslah
diakomodasikan sebanyak mungkin situasi-situasi yang berbeda untuk
struktur dan konsep yang sama.
d) Prinsip Variabelitas Matematis
Prinsip Variabelitas matematis yang berarti bahwa setiap konsep
matematika menyertakan variabel-variabel yang esensial yang perlu
dibuat bermacam-macam bila generalisasi daripada konsep
matematika.
Pembelajaran merujuk pada proses memberi suasana terjadinya
perubahan perilaku individu yang terkait tujuan. Proses pembelajaran
harus melahirkan proses belajar melalui berbagai aktivitas yang
sengaja dirancang untuk mencapai tujuan tertentu. Proses belajar itu
dapat dipahami secara konseptual dengan menggunakan pendekatan
behaviorisme (tingkah laku) dan kognitif (penalaran pengetahuan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Jadi prinsip belajar matematika berkaitan erat hubungannya dengan
pola pikir yang melibatkan diri yang menciptakan pengalaman belajar,
pembelajaran dan gambaran (konsep diri) yang merupakan
penilaiannya terhadap konsepsi matematika.
3. Pembelajaran matematika pada Sub Pokok Bahasan Bilangan Real.
Pembelajaran akan dilaksanakan di kelas X Akuntansi yang
merupakan kelas penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil
materi bilangan real dan susunan materi tersebut disesuaikan dengan
kurikulum yang digunakan di SMK Putra Tama Bantul yaitu KTSP.
Berdasarkan KTSP, kompetensi dasar dan indikator yang terdapat pada
materi bilangan real adalah sebagai berikut:
Kompetensi Dasar : Menerapkan operasi pada bilangan real
Indikator :
1. Dua atau lebih bilangan bulat dioperasikan
(dijumlah, dikurang, dikali, dibagi) sesuai
dengan prosedur
2. Dua atau lebih bilangan pecahan dioperasikan
(dijumlah, dikurang, dikali, dibagi) sesuai
dengan prosedur
3. Bilangan pecahan dikonversikan ke bentuk
persen atau pecahan desimal sesuai dengan
prosedur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
4. Konsep perbandingan senilai dan berbalik
nilai dan skala yang digunakan dalam
menyelesaikan masalah.
Dengan demikian, pembelajaran matematika pada bilangan real
dalam penelitian ini adalah suatu kegiatan belajar mengajar dimana
seorang guru mengajarkan materi pembelajaran kepada siswa berdasarkan
kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi seperti yang telah
diuraikan diatas. Siswa diminta untuk mengikuti proses pembelajaran
dengan baik, sehingga tujuan pembelajaran akan dapat tercapai dengan
baik. Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai adalah sebagai
berikut:
1) Siswa mampu membedakan macam-macam bilangan real
2) Siswa mampu menghitung dua atau lebih bilangan bulat sesuai dengan
prosedur
3) Siswa mampu menghitung dua atau lebih bilangan pecahan sesuai
dengan prosedur
4) Siswa mampu melakukan konversi pecahan ke bentuk persen, pecahan
desimal atau persen dan sebaliknya
5) Siswa mampu menjelaskan perbandingan (senilai dan berbalik nilai),
skala, dan persen
6) Siswa mampu menyelesaikan masalah program keahlian yang
berkaitan dengan operasi bilangan real
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
F. Hasil Belajar Matematika
Dalam bukunya Purwanto (2009: 38-46), beberapa ahli merumuskan
tentang definisi hasil belajar sebagai berikut:
1) Menurut Gagne, hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori
yang kita berikan pada stimulus yang ada di lingkungan, yang
menyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-
stimulus baru dan menentukan hubungan didalam dan diantara kategori-
kategori (Dahar, 1998: 95)
2) Menurut Soedijarto mendefinisikan hasil belajar sebagai tingkat
penguasaan yang dicapai oleh mahasiswa dalam mengikuti proses belajar
mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan (Soedijarto,
1993:49).
3) Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah
dalam sikap dan tingkah lakunya (Winkel, 1996: 51).
Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku.
Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup
bidang kognitif, afektif dan psikomotoris. Hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni (a) keterampilan
dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan cita-cita. Masing-
masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam
kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yakni (a)
informasi verbal, (b) keterampilan intelektual, (c) strategi kognitif, (d) sikap,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
dan (e) keterampilan motoris. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan
tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional,
menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis
besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif dan
ranah psikomotorik.
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikatif tingkat
rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Ranah
afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan,
jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah
psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan
bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni (a) gerakan refleks, (b)
keterampilan gerakan dasar, (c) kemampuan perseptual, (d) keharmonisan atau
ketepatan, (e) gerakan keterampilan kompleks, dan (f) gerakan ekspresif dan
interpretatif.
Pada umumnya hasil belajar dinilai melalui tes, baik tes uraian maupun
tes objektif. Pelaksanaan penilaian bisa secara lisan, tulisan, dan tindakan atau
perbuatan. Selain itu hasil belajar yang dicapai siswa dapat dilihat melalui
proses belajar-mengajar yang optimal cenderung menunjukan hasil yang berciri
sebagai berikut :
a. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar
intrinsik pada diri siswa. Siswa tidak akan mengeluh dengan prestasi yang
rendah, dan ia akan berjuang lebih keras untuk memperbaikinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Sebaliknya, hasil belajar yang baik akan mendorong pula untuk
meningkatkan, setidaknya mempertahankan apa yang telah dicapainya.
b. Menambah keyakinan akan kemampuan dirinya. Artinya, ia tahu
kemampuan dirinya dan percaya bahwa ia punya potensi yang tidak kalah
dari orang lain apabila ia berusaha sebagaimana harusnya. Ia juga yakin
tidak ada sesuatu yang tak dapat dicapai apabila ia berusaha sesuai dengan
kesanggupannya.
c. Hasil belajar yang dicapainya bermakna bagi dirinya seperti ingatannya
dalam jangka waktu lama, membentuk perilakunya, bermanfaat untuk
mempelajari aspek lain, dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh
informasi dan pengetahuan lainnya, kemauan dan kemampuan untuk
belajar sendiri, dan mengembangkan kreatifitasnya.
d. Hasil belajar diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif), yakni
mencakup ranah kognitif, pengetahuan, atau wawasan; ranah afektif atau
sikap dan apresiasi; serta ranah psikomotoris, keterampilan, atau perilaku.
Ranah kognitif terutama adalah hasil yang diperolehnya sedangkan ranah
afektif dan psikomotoris diperoleh sebagai efek dari proses belajarnya,
baik efek instruktusional maupun efek nurturant atau efek samping yang
tidak direncanakan dalam pengajaran.
e. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan
dirinya terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan
mengendalikan proses dan usaha belajarnya. Ia tahu dan sadar bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
tinggi-rendahnya hasil belajar yang dicapainya bergantung pada usaha dan
motivasi belajar dirinya sendiri.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu
perubahan tingkah laku yang intensional, positif-aktif, dan efektif-fungsional
sebagai hasil dari proses pembelajaran yang meliputi tiga aspek yakni aspek
kognitif (meliputi pengetahuan atau kemampuan intelektual), aspek afektif
(sikap dan tindakan), dan aspek Psikomotorik (keterampilan siswa).
Penilaian terhadap proses belajar mengajar tidak hanya bermanfaat bagi
guru, tetapi juga bagi para siswa yang pada saatnya akan berpengaruh terhadap
hasil belajar yang dicapainya. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa
dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari dalam diri siswa
(faktor internal) maupun dari luar siswa (faktor eksternal).
a. Faktor internal ialah:
1) Faktor fisiologis atau jasmani individu baik bersifat bawaan maupun
yang diperoleh dengan melihat, mendengar, struktur tubuh, cacat tubuh
dan sebagainya.
2) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun keturunan, yang
meliputi:
a) Faktor intelektual terdiri atas:
- Faktor potensial, yaitu intelegensi dan bakat.
- Faktor aktual, yaitu kecakapan nyata dan prestasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
b) Faktor non intelektual yaitu komponen-komponen kepribadian
tertentu seperti sikap, minat, kebiasaan, motivasi, kebutuhan,
konsep diri, penyesuaian diri, emosional, dan sebagainya.
b. Faktor eksternal ialah:
1) Faktor sosial yang terdiri atas:
- Faktor lingkungan keluarga.
- Faktor lingkungan sekolah.
- Faktor lingkungan masyarakat.
- Faktor kelompok.
2) Faktor budaya seperti: adat istiadat, ilmu pengetahuan dan teknologi,
kesenian dan sebagainya.
3) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim
dan sebagainya.
4) Faktor spriritual atau lingkungan keagamaan.
Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung atau tidak
langsung dalam mempengaruhi hasil belajar yang dicapai seseorang.
G. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi
Menurut Syah (2003: 151), pengertian dasar motivasi adalah keadaan
internal organisme yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Sedangkan
menurut Uno (2008: 3), istilah motivasi berasal dari kata motif yang artinya
kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
bertindak atau berbuat. Motivasi merupakan suatu kebutuhan manusia, seperti
yang diungkapkan oleh Robins (2001: 166) bahwa motivasi merupakan
ketersediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan-
tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam
memenuhi beberapa kebutuhan individual. Motif ini tidak dapat diamati secara
langsung, tetapi dapat di interpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa
rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku
tertentu. Diketahui juga bahwa motif adalah daya penggerak dalam diri
seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu.
Siagian (2004: 142), menyatakan bahwa berbagai hal yang biasanya
terkandung dalam definisi motivasi adalah keinginan, harapan, kebutuhan,
tujuan, sasaran, dorongan, dan intensif.
Maslow dalam Slavin (2011: 102-103), mengajukan teori tentang
motivasi manusia berdasarkan dari hirarki kebutuhan. Kebutuhan terendah
yang ada dalam hierarki merupakan kebutuhan yang paling dominan. Dengan
kata lain, ketika seseorang memiliki beberapa kebutuhan, prioritas kebutuhan
ada pada kebutuhan yang terendah. Ketika kebutuhan rendah itu terpenuhi,
maka kebutuhan barupun akan muncul. Begitu seterusnya dengan urutan
sebagai berikut: (1) Kebutuhan fsiologis. Kebutuhan fisiologis adalah
kebutuhan paling mendasar pada manusia yang antara lain meliputi kebutuhan
untuk bernafas, makan, minum, seks, tidur, ekskresi, keseimbangan hormonal,
dsb. Contohnya, sangat sulit bagi kita untuk duduk dan belajar apabila rasa
lapar, lelah, dan kantuk berlebihan menyerang; (2) Kebutuhan akan keamanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Kebutuhan akan rasa aman meliputi pengertian bebas dari rasa takut, seperti
misalnya takut akan lingkungan yang tidak aman, terancam secara sosial, takut
kehilangan sesuatu, dsb. Kebutuhan ini biasa terlihat jelas pada anak-anak,
seperti misalnya rasa takut akan orang asing. Kebutuhan rasa aman ini
biasanya terpenuhi pada kebanyakan orang dewasa yang tinggal dalam
lingkungan yang ramah dan hangat; (3) Kebutuhan akan cinta dan kasih.
Fokus pada kebutuhan ini adalah aspek afeksi dari manusia. Setelah kebutuhan
fisiologis dan rasa aman terpenuhi, manusia sebagai makhluk sosial akan
merasa perlu memenuhi kebutuhannya akan kedekatan dengan orang lain,
seperti rasa pertemanan, kekeluargaan, dan kedekatan seksual; (4) Kebutuhan
akan diakui dan aktualisasi diri. Kebutuhan untuk diakui adalah kebutuhan
untuk diakuinya kemampuan diri dalam hubungan dengan orang lain,
sedangkan aktualisasi diri diartikan sebagai “ keinginan untuk menjadi lebih
dan lebih sesuai jati diri kita, untuk menjadi apapun yang mampu kita capai;
(5) Kebutuhan keimanan yaitu kebutuhan yang kaitanya dengan Tuhan.
Dari beberapa definisi tentang motivasi tersebut dapat disimpulkan
bahwa motivasi adalah dorongan untuk berbuat atau tidak berbuat. Peranannya
bagi siswa adalah menumbuhkan gairah dan semangat untuk belajar. Siswa
yang bermotivasi akan semangat melakukan kegiatan belajar.
2. Jenis Motivasi
Menurut Syah (2003: 151), dalam perkembangannya, motivasi
dibedakan menjadi dua, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
a) Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik adalah keadaan yang berasal dari dalam diri siswa
sendiri, yang mendorongnya melakukan tindakan belajar. Termasuk
didalamnya perasaan siswa menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap
materi tersebut. Motivasi ini memberi pengaruh yang relatif lebih kuat dan
bertahan lama.
b) Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena
adanya rangsangan dari luar. Pujian dan hadiah, peraturan, teladan
merupakan contoh motivasi ekstrinsik yang dapat menolong siswa belajar
(Sardiman A.M ,2005: 90)
Dapat disimpulkan bahwa motivasi yang signifikan bagi siswa adalah
motivasi instrinsik karena murni dan akan bertahan lama. Dorongan dari
dalam diri untuk mencapai prestasi serta memiliki pengetahuan dan
keterampilan untuk masa depan, memberikan pengaruh yang relatif kuat dan
bisa bertahan lama. Namun motivasi ekstrinsik juga penting, terutama bagi
siswa yang belum tahu untuk apa mereka belajar sesuatu.
3. Fungsi Motivasi
Motivasi berkaitan dengan tujuan. Dengan demikian motivasi
mempengaruhi adanya kegiatan. Sehubungan dengan hal ini, ada tiga fungsi
motivasi menurut Hamalik (2001:161), yaitu (1) Mendorong timbulnya suatu
perbuatan; (2) Mengarahkan perbuatan pada pencapaian tujuan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
diinginkan; (3) Penggerak besar kecilnya suatu motivasi akan menentukan
cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
Sardiman (2005: 85), menambahkan fungsi motivasi lainnya yaitu
menyeleksi perbuatan yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus
dikerjakan untuk mencapai tujuan dan menyisahkan perbuatan-perbuatan yang
tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa motivasi mendorong seseorang untuk
melakukan suatu usaha. Dalam belajar, adanya motivasi yang baik akan
menunjukan hasil yang baik. Adanya usaha tekun yang didasari adanya
motivasi, akan menghasilkan prestasi yang baik.
4. Ciri-ciri orang yang memiliki motivasi
Menurut Sardiman (2005: 83), motivasi yang ada pada diri setiap orang
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang
lama, tidak akan berhenti sebelum selesai)
b) Ulet menghadapi kesulitan
c) Menunjukkan minat terhadap berbagai persoalan
d) Lebih senang bekerja mandiri
e) Cepat bosan terhadap hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu
saja sehingga kurang kreatif
f) Tidak mudah melepas hal yang diyakini
g) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Dapat disimpulkan bahwa orang yang termotivasi akan menjadi sangat
bersemangat dalam melakukan suatu hal tanpa paksaan. Pada siswa akan
ditunjukkan dengan hasil belajar yang optimal.
H. Metode Diskusi Kelompok
1. Diskusi Kelompok
Menurut Trianto (2009: 123), metode diskusi merupakan bentuk
belajar mengajar dimana terjadi interaksi utama antara guru dengan siswa
dan siswa dengan siswa. Proses belajar mengajar, diskusi mempunyai arti
suatu situasi dimana guru dengan siswa atau siswa dengan siswa saling
bertukar pendapat secara lisan, saling berbagi gagasan, pendapat, dan.
siswa dituntut untuk selalu aktif berpartisipasi. Siswa dilatih berpikir
kritis, siap mengemukakan pendapat dengan tepat, berpikir secara obyektif
dan menghargai pendapat orang lain ( Ruseffendi, 1988: 303).
Tahap-tahap yang dilakukan dalam diskusi kelompok
mengindikasikan bagaimana model pemecahan masalah yang dilakukan.
Pada dasarnya grup diskusi harus melalui tahap sebagai berikut (Flynn,
1989: 6), yaitu:
1) Memahami permasalahan yang disajikan dan mengeluarkan atau
menawarkan alternatif pemecahan terhadap masalah yang ada.
2) Memahami anggota kelompok baik itu berupa kelebihan atau
kekurangan dalam bidang intelektual dan reaki emosinya dalam
menghadapi masalah yang disajikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
3) Membandingkan dan mempelajari informasi baru dengan reaksi
anggota terhadap hal yang telah mereka ketahui.
4) Mempertimbangkan berbagai akibat atau konsekuensi
5) Menentukan apa yang mereka sebagai individu rasakan, percayai, dan
harus lakukan.
Peserta diskusi kelompok adalah setiap orang yang melibatkan diri
secara aktif dalam diskusi kelompok. Mereka bisa terdiri atas pemimpin,
pencatat, observer dan anggota-anggotanya. Para peserta diskusi kelompok
diharapkan mempunyai minat terhadap hal yang akan didiskusikan,
bersedia mengambil bagian dari diskusi dan bersedia mengungkapkan
pendapat, serta gagasannya (Flynn, 1989: 6).
2. Kebaikan metode diskusi kelompok
Ada beberapa kebaikan dalam metode diskusi kelompok, yaitu:
a. Memaksa siswa untuk berbicara dengan bahasa baik, belajar
mengemukakan pendapat dengan tepat dalam waktu relatif singkat,
dan belajar menanggapi pendapat orang lain dengan benar.
b. Berlatih memecahkan permasalahan.
c. Lebih efektif dalam mengubah sikap siswa dibandingkan dengan cara
ceramah, siswa menjadi lebih aktif, lebih mengerti, kreatif, berpikir
kritis dan objektif. (Ruseffendi 1988: 305).
3. Kelemahan metode diskusi kelompok
Ada beberapa kelemahan dalam metode diskusi kelompok, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
a. Kalau di dalam kelompok itu kemampuan anggotanya heterogen, maka
siswa yang pandai akan mendominasi dalam diskusi sedang siswa
yang kurang pandai menjadi pasif sebagai pendengar saja.
b. Kalau anggota kelompok itu tidak ada yang pandai, maka tidak akan
menghasilkan sesuatu sehingga dengan demikian proses belajar
menjadi tidak efektif.
c. Waktu yang diperlukan banyak. (Hudojo 2001: 113)
Dari berbagai uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa diskusi
adalah dua atau lebih orang yang saling berinteraksi satu sama lain, saling
tergantung dan mereka mempunyai tujuan yang sama yaitu menyelesaikan
masalah yang mereka hadapi, tiap-tiap anggota diharapkan menyampaikan
pendapatnya untuk penyelesaian masalah dan mereka sendiri akan
mengambil keputusan sebagai solusi atau pemecahan masalah yang
mereka hadapi.
I. Penelitian Terdahulu
Sebelum penelitian ini dilaksanakan, telah ada penelitian terdahulu
mengenai penerepan metode diskusi kelompok untuk meningkatkan hasil
belajar siswa. Wahida, Lestari, M.P dkk dalam jurnalnya menyimpulkan
bahwa penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam
dua siklus. Setia siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observasi, dan refleksi. Dari hasil tindakan pada siklus I nilai rata-
rata diperoleh siswa adalah 58 serta ketuntasan klasikal belajar siswa 50%,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
hasil pada siklus II nilai rata-rata siswa 82,5 dengana ketuntasan belajar
klasikal siswa 90%, hasil kegiatan observasi guru 90% dan hasil observasi
kegiatan siswa 90%. Dengan demikian dapat diketahui bahwa penerapan
diskusi kelompok pada penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar.
J. Kerangka Berpikir
Penelitian ini berjudul “PENGGUNAAN METODE DISKUSI
KELOMPOK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI
BILANGAN REAL DI KELAS X AKUNTANSI 1 SMK PUTRA TAMA
BANTUL”. Dalam penelitian ini, fokus dari penelitian adalah penerapan
metode diskusi kelompok pada pokok bahasan bilangan real siswa kelas X
Akuntansi SMK Putra Tama Bantul. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
keefektifan metode diskusi kelompok terhadap hasil belajar dan motivasi
belajar siswa kelas X Akuntansi SMK Putra Tama Bantul.
Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, yakni: (1) Apakah penggunaan
metode diskusi kelompok efektif pada pembelajaran bilangan real ditinjau dari
hasil belajar; (2) Apakah penggunaan metode diskusi kelompok dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran pokok bahasan
bilangan real. Penelitian ini menerapkan beberapa teori yakni: (1) Teori
belajar. Teori ini digunakan untuk mengetahui suatu proses yang ditandai
dengan adanya perubahan hasil proses belajar pada diri seseorang; (2)
Pembelajaran. Pembelajaran bertujuan untuk membangun pemahaman siswa
pada pokok bahasan bilangan real; (3) Prestasi belajar bertujuan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
mengukur kemampuan-kemampuan belajar setelah ia menerima pengalaman
belajarnya; (4) Hasil belajar. Teori ini digunakan untuk mengukur perubahan
tingkah laku yang melalui tiga aspek yakni aspek kognitif, aspek efektif dan
aspek psikomotorik; (5) Motivasi belajar. Teori ini bertujuan untuk
mendorong siswa melakukan suatu usaha positif dalam belajar.
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode diskusi memberikan
penekanan kepada siswa untuk dapat belajar satu sama lain, bertukar
pendapat, dan pengalaman-pengalaman terhadap suatu permasalahan. Ketika
masing-masing siswa dalam kelompok memiliki pendapat yang berbeda-beda,
dapat diselesaikan dengan diskusi sehingga memperoleh solusi untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif
kuantitatif. karena data yang diperoleh dari kuisioner motivasi siswa dan hasil
tes belajar siswa dalam bentuk skor
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian : SMK Putra Tama Bantul
2. Waktu Penelitian : Semester ganjil tahun ajaran 2016/2017
C. Subyek Penelitian dan Objek Penelitian
1. Subyek penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas X Akuntansi 1 SMK Putra Tama
Bantul tahun ajaran 2016/2017.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian pada penulisan skripsi ini adalah penggunaan metode
diskusi kelompok dalam pembelajaran matematika topik pembelajaran
bilangan real, dilihat dari hasil belajar dan motivasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
D. Bentuk Data
Pada penelitian ini terdapat dua macam data yang akan diperoleh oleh
peneliti yaitu data motivasi belajar siswa dan data hasil belajar siswa.
1. Data Motivasi Belajar Siswa
Data motivasi belajar siswa dalam pembelajaran dengan metode
diskusi kelompok diperoleh dari hasil kuisioner yang dibagikan kepada
siswa setelah mengikuti pembelajaran menggunakan metode diskusi
kelompok. Data ini bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar siswa
terhadap pembelajaran matematika pada pokok bahasan bilangan real yang
menggunakan metode diskusi kelompok.
2. Data Hasil Belajar Siswa
Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data hasil belajar
siswa berupa tes tertulis hasil belajar. Tes ini digunakan untuk mengetahui
hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
diskusi kelompok. Data hasil belajar siswa inilah yang digunakan untuk
mengetahui pengaruh metode diskusi kelompok terhadap hasil belajar
siswa pada pembelajaran matematika sub pokok bahasan bilangan real.
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
1. Angket Motivasi Belajar Siswa
Metode ini merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan kepada responden untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
dijawab. Angket yang digunakan dalam penelitian ini merupakan angket
tertutup, dimana peneliti telah menyertakan atau menyediakan jawaban di
dalam angket tersebut sehingga siswa langsung menjawab dengan cara
memilih. Angket akan diberikan setelah metode diskusi diterapkan.
Angket dilakukan untuk mengetahui motivasi belajar siswa terhadap
efektifitas metode diskusi kelompok ditinjau dari motivasi belajar siswa.
2. Tes Hasil Belajar Siswa
Dalam penelitian ini data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes
yang telah disiapkan. Tes akan dilakukan untuk mengetahui hasil belajar
siswa terhadap sub pokok bahasan bilangan real selama mengikuti
pembelajaran yang diberikan dengan menggunakan metode diskusi
kelompok.
F. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini ada dua instrumen yang digunakan yaitu instrumen
untuk melakukan kegiatan pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.
Instrumen untuk melakukan kegiatan pembelajaran meliputi desain
pembelajaran. Instrumen untuk mengumpulkan data berupa angket dan tes
yang diadakan pada akhir pokok bahasan bilangan real selama pembelajaran
menggunakan metode diskusi kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
1. Instrumen Pembelajaran
a. Desain Pembelajaran
Desain pembelajaran terdiri dari rancangan kegiatan belajar
mengajar memuat pokok pembelajaran yang telah dirancang. Dalam
penelitian ini, pembelajaran pada topik bilangan real adalah untuk
mengetahui motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar setelah
menggunakan metode diskusi kelompok.
Dalam pembelajaran ini, peneliti menyiapkan RPP yang telah
dirancang dengan kegiatan pembelajarannya meliputi metode diskusi
yang memuat komponen-komponen sebagai berikut: bidang studi,
tema, sub pokok bahasan, kompetensi dasar, indikator, dan pembuatan
rencana pembelajaran.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Instrumen pembelajaran dalam penelitian ini berupa Rancangan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP ini dirancang sebanyak 4 kali
pertemuan, dimana masing-masing pertemuan terdiri dari 2 jam
pelajaran (1 jam pelajaran terdiri atas 45 menit).
RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan
pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai suatu kompetensi
dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus.
Lingkup RPP paling luas mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri
atas satu atau beberapa indikator untuk satu kali pertemuan atau lebih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Pada RPP ini peneliti merancang pembelajaran dengan
menggunakan metode diskusi kelompok untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa dan hasil belajar siswa. Dalam kegiatan inti pada RPP ini
guru memfasilitasi siswa dengan berdiskusi untuk menyelesaikan soal-
soal pada materi bilangan real.
(RPP penelitian pada lampiran B.1)
2. Instrumen Pengumpulan Data
a. Hasil Belajar Siswa
Instrumen pengumpulan data untuk tes hasil belajar siswa pada
penelitian ini diberikan setelah pembelajaran pokok bahasan bilangan
real. Tes ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran bilangan real dengan menggunakan
metode diskusi kelompok. Soal tes ini mencakup semua materi pada
operasi bilangan real.
Hasil belajar siswa pada penelitian ini diperoleh dari hasil tes
yang telah disiapkan. Soal tes hasil belajar siswa terdiri dari soal uraian
yang dikerjakan dalam waktu 2 x 40 menit. Bentuk tes yang digunakan
pada pembelajaran ini adalah soal essay (uraian). Berikut pedoman
atau kisi-kisi untuk soal tes hasil belajar:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Aspek Penilaian No Soal
Menerapkan operasi
pada bilangan real
Siswa dapat mengoperasikan dua atau
lebih bilangan bulat dan bilangan
pecahan (dijumlah, dikurang, dikali,
dibagi) sesuai dengan prosedur.
C2 1: a dan b
Siswa dapat mengkonversikan bilangan
pecahan ke bentuk persen atau pecahan
desimal sesuai dengan prosedur C2 2: a dan b
Siswa dapat menyelesaikan masalah
perbandingan (senilai dan berbalik
nilai), skala dan persen yang digunakan
dalam penyelesaian masalah kehidupan
sehari-hari.
Aplikasi 3: a dan b, 4,
5
b. Kuisioner Motivasi Belajar Siswa
Untuk memperoleh data motivasi belajar siswa, pada penelitian
ini akan didapat dari angket motivasi belajar siswa. Lembar angket
berisi pernyataan-pernyataan yang dijawab oleh siswa untuk
mengetahui bagaimana motivasi belajar siswa selama mengikuti proses
belajar dengan menggunakan metode diskusi kelompok. Angket ini
didasarkan pada kebutuhan menurut A Maslow.
Bentuk angket hasil belajar siswa yang digunakan pada
penelitian ini adalah pernyataan. Angket ini memuat 20 pernyataan
yang berisi empat tanggapan (sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat
tidak setuju). Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa adalah sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Siswa
No
Aspek
Indikator Yang Dicapai
No Item
Pernyataan Jumlah Item
Pernyataan + -
1. Kebutuhan
fisiologis
Siswa dapat mempersiapkan diri dan
mempunyai kondisi fisiologis yang baik selama
pembelajaran dengan diskusi kelompok
1, 2, 13 8,9 5
2. Kebutuhan
akan rasa aman
Siswa dapat merasa nyaman dan bebas dari
perasaan takut selama mengikuti pembelajaran
dengan diskusi kelompok
4, 14, 17 10, 19 5
3. Kebutuhan
akan kasih
sayang
Siswa dapat memiliki perasaan cinta dan kasih
sayang selama mengikuti pembelajaran dengan
diskusi kelompok
6, 12, 15 3, 20 5
4. Kebutuhan
akan
penghargaan
Siswa dapat memiliki keinginan untuk
mengakui kemampuan dirinya dengan adanya
penghargaan dari teman dan guru dalam proses
pembelajaran dengan diskusi kelompok
5, 7, 18 11, 16 5
TOTAL 20
G. Keabsahan Data
1. Uji Validitas
Validitas merupakan ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan suatu
instrumen (Suharsimi Arikunto,2012:89). Penentuan tingkat validitas butir
soal menggunakan rumus Product Moment yaitu:
( ) ( )
√* ( ) + * ( ) +
Keterangan:
= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
= banyaknya peserta didik yang mengikuti tes
= skor item tiap nomor
= jumlah skor total
= jumlah perkalian X dan Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Jika hitung > tabel maka soal dikatakan valid, yang artinya terdapat
kesesuaian antara materi ajar dengan tujuan yang ingin diukur atau dengan
kisi-kisi yang dibuat, sebaliknya jika hitung < tabel maka soal
dikatakan tidak valid. Koefisien korelasi dapat diinterpretasikan sebagai
berikut:
Tabel 3.3 Interpretasi Tingkat Validitas Butir Soal
Koefisian Korelasi Interpretasi
0,81< ≤100 Sangat Tinggi
0,61 < ≤ 0,80 Tinggi
0,41 < ≤ 0,60 Cukup
0,21 < ≤ 0,40 Rendah
0,00 < ≤ 0,20 Sangat Rendah
(sumber: Arikunto,2012:89)
Menurut Sugiono (2010: 455), hasil dari rhitung uji validitas soal
instrumen tersebut dikonsultasikan dengan harga rtabel product moment
dengan taraf = 5% dan N = 16 (rtabel = 0,497), dimana N merupakan
jumlah responden (siswa). Berikut hasil perhitungan validitas, perhitungan
secara lengkap dapat dilihat pada lampiran A.5.
2. Reliabilitas
Reliabilitas soal merupakan ukuran yang menyatakan tingkat
kekonsistenan suatu soal tes. Untuk mengukur tingkat kekonsistenan soal
ini digunakan perhitungan Alpha Crombach. Rumus yang digunakan
dinyatakan dengan:
[
] [
]
dengan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
( )
dan
( )
Keterangan:
: reliabilitas
N : banyaknya butir soal n : banyaknya siswa
X : jumlah skor tiap item Y : skor total
: varians total skor
: varians skor tiap item
Interpretasi nilai mengacu pendapat Guilford (dalam Asep dan Abdul,
2013: 181):
Tabel 3.4 Interpretasi Tingkat Reliabilitas Butir Soal
Koefisian Korelasi Interpretasi
0,90 < ≤ 100 Sangat Tinggi
0,70 < ≤ 0,90 Tinggi
0,40 < ≤ 0,70 Cukup
0,20 < ≤ 0,40 Rendah
< ≤ 0,20 Sangat Rendah
Sebuah tes dikatakan reliabilitas apabila hasil-hasil tes tersebut
menunjukkan ketetapan. Setelah dilakukan perhitungan dengan
menggunakan rumus alpha terhadap hasil uji coba tes diperoleh =
0.84. karena = 0.84 berada dalam rentang 0,80 ≤ < 1,00 maka tes
uji coba instrumen memiliki reliabilitas sangat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
H. Teknik Analisis Data
Data hasil penelitian akan dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Analisis Data Angket Motivasi Belajar Siswa
Pengolahan data angket dilakukan melalui pemberian skor pada setiap
jawaban yang diberikan siswa. Skor pilihan jawaban skala likert
tergantung pada sifat pernyataan, dimana jumlah pernyataan positif dan
negatif harus sama. Tabel berikut adalah pedoman pemberian skor bagi
jawaban siswa untuk setiap jenis pernyataan.
Pemberian skor angket yang diperoleh kemudian dikategorikan
berdasarkan pedoman berikut:
Tabel 3.5 Panduan Pemberian Skor Angket
Alternatif jawaban Skor
Pernyataan positif Pernyataan negatif
Sangat setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak setuju (TS) 2 3
Sangat tidak setuju (STS) 1 4
Kuisioner berjumlah 20 item dengan skor tertinggi 80 dan terendah
20. Interval kriteria motivasi belajar siswa peneliti buat berdasarkan
pendekatan Sturges. Menurut Mustafa (2009: 149) pendekatan Sturges
merupakan pendekatan dimana setiap skor akan mempunyai interval yang
sama. Pendekatan Sturges dapat dihitung menggunakan skor total dan skor
rata-rata. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan skor total.
Perhitungan interval setiap skor dengan pendekatan Sturges diperoleh
dengan cara sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Skor Maksimum = 20 x 4 = 80
Skor Minimum = 20 x 1 = 20
Range (Jarak) = 80 – 20 = 60
Banyak Kriteria = 5
Interval setiap kriteria adalah:
Jadi, skor untuk setiap kriteria dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.6 Kriteria Motivasi Belajar Siswa
Skor Total (ST) Kriteria Motivasi
68 < ST ≤ 80 Sangat Tinggi
56 < ST ≤ 68 Tinggi
44 < ST ≤ 56 Cukup
32 < ST ≤ 44 Rendah
20 < ST ≤ 32 Sangat Rendah
Data kuisioner yang telah ditentukan kriteria motivasi belajarnya
kemudian dihitung persentase banyak siswa sesuai kriteria motivasi belajar
dengan cara sebagai berikut:
Keterangan:
P : Persentase banyak siswa sesuai kriteria motivasi belajar siswa
BS : Banyaknya siswa sesuai dengan kriteria motivasi belajar
TS : Total skor yang dianalisis
Data kuisioner juga dianalisis sesuai aspek motivasi belajar seluruh
siswa. Hal ini dilakukan untuk melihat tingkat persentase setiap aspek
motivasi belajar siswa. Data kuisioner dihitung total skor setiap aspek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
seluruh siswa, kemudian dihitung persentase setiap aspek motivasi belajar
dengan cara:
Keterangan:
PP : Persentase motivasi belajar setiap aspek
TA : Total skor setiap aspek belajar seluruh siswa
SM : Skor maksimum setiap siswa
2. Analisis Hasil Belajar Siswa
Nilai tes belajar siswa ditentukan berdasarkan pedoman penelitian
yang dibuat oleh peneliti. Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis
hasil belajar siswa, yaitu:
a. Pemberian Skor
Skor diberikan untuk setiap soal tes sesuai dengan jawaban siswa
yang berlandaskan pada bobot jawaban dalam kisi-kisi yang telah
disusun.
b. Penilaian
Nilai yang diberikan pada tes hasil belajar siswa yaitu pada rentang
0 – 100.
c. Analisis Ketuntasan
Nilai yang diperoleh setiap siswa dibandingkan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM). Siswa yang mendapat nilai dibawah
KKM yaitu kurang dari 75, maka siswa tersebut dikatakan tidak tuntas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Sedangkan siswa yang mendapatkan nilai lebih atau sama dengan 75,
dikatakan tuntas.
Analisis hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.7 Kriteria Ketercapaian Hasil Belajar
Nilai Kriteria
Sangat baik
Baik
Cukup baik
Kurang baik
Sangat kurang baik
(sumber: Arikunto 2010)
Sedangkan untuk melihat pencapaian hasil belajar siswa secara
keseluruhan dapat diketahui dengan melihat besarnya persentase siswa
yang berhasil mencapai nilai di atas KKM. Persentase ketuntasan dihitung
dengan menggunakan rumus berikut:
Pada penelitian ini, peneliti menduga siswa yang dapat memenuhi
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) ≥ 75% dari seluruh siswa yang
mengikuti tes hasil belajar siswa.
I. Langkah - langkah Pelaksanaan Penelitian
Langkah pelaksanaan penelitian penggunaan metode diskusi kelompok
efektif pada pembelajaran matematika pada topik bahasan bilangan real
terhadap hasil belajar siswa kelas X AKUNTANSI SMK Putra Tama Bantul
adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
1. Observasi Kegiatan Belajar Siswa
Observasi siswa ini ketika melaksanakan program pengalaman
lapangan di SMK Putra Tama Bantul. Observasi ini bertujuan untuk
mencari referensi pembuatan RPP dan kondisi kelas yang akan digunakan
dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan bilangan real.
2. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ).
Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran mengacu pada
pedoman RPP SMK Putra Tama Bantul dan menyesuaikan pada kebiasaan
belajar siswa kelas X AKUNTANSI SMK Putra Tama Bantul. Sebelum
digunakan RPP ini dikonsultasikan dengan Guru dan Dosen Pembimbing.
3. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi
kelompok sesuai dengan jadwal pelajaran Matematika. Materi ajar pada
proses belajar mengajar tersebut adalah bilangan real. Pengerjaan soal-soal
dikerjakan secara berkelompok sesuai dengan arahan guru. Pada proses
pembelajaran diharapkan siswa dapat memahami materi bilangan real.
Pada proses pembelajaran menggunakan metode diskusi kelompok
dilakukan proses pengambilan data pemahaman siswa. Pengambilan data
dengan cara pengamatan oleh satu orang pengamat dalam setiap
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BAB IV
DESKRIPSI PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA,
ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
1. Persiapan Penelitian
Berdasarkan observasi yang dilakukan, peneliti melihat bahwa dalam
proses pembelajaran guru jarang menggunakan diskusi. Proses
pembelajaran selama di kelas hanya memakai metode ceramah. Peneliti
menawarkan metode pembelajaran menggunakan metode diskusi
kelompok pada guru mata pelajaran matematika dalam pembelajaran
matematika dan guru pun dengan senang hati menyetujuinya. Peneliti
menyiapkan rancangan pembelajaran matematika yang berupa RPP
(Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran), instrumen tes hasil belajar,
lembar pengamatan dan pedoman wawancara. RPP pada penelitian ini
disiapkan untuk lima kali pertemuan, sedangkan instrumen tes hasil belajar
dapat dilihat pada lampiran B.2 dan kuisioner dapat dilihat pada lampiran
B.4.
2. Uji coba Instrumen
Uji coba instrumen hasil belajar seharusnya dilakukan pada kelas X
namun, karena materi ini baru dipelajari pada kelas X maka peneliti
melakukan uji coba tes hasil belajar pada kelas XI AK atau di kelas yang
pernah menerima materi yang akan diteliti yaitu bilangan real. Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
dilaksanakan Agustus pada semester ganjil, dan uji coba penelitian
dilakukan pada semester genap bulan Juni 2016 di kelas XI AK. Uji coba
dilakukan pada tanggal 11 Juni 2016 dan diikuti oleh 16 siswa.
3. Pelaksanaan Pembelajaran
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Putra Tama Bantul, pada pokok
bahasan bilangan real di kelas X Akuntansi 1. Seluruh siswa kelas X Ak
berjumlah 16 siswa. Sebelum peneliti melaksanakan penelitian di kelas X
Akuntansi 1 SMK Putra Tama Bantul, peneliti menguji intrumen tes hasil
belajar terlebih dahulu untuk mengukur validitas dan reliabilitas tes hasil
belajar siswa yang akan digunakan dalam penelitian. Uji coba tes hasil
belajar siswa dilakukan di kelas XI Ak pada hari Senin, 25 Juli 2016 pukul
07.15 WIB sampai dengan pukul 08.35 WIB. Tes hasil belajar yang
dicobakan berupa 5 soal uraian. Penelitian dilakukan sebanyak 5
pertemuan dengan pertemuan terakhir digunakan untuk tes hasil belajar.
Berikut merupakan rincian kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian.
a) Pertemuan I Sabtu, 6 Agustus 2016
Pada pertemuan pertama ini peneliti menyapa sambil mengecek
kehadiran siswa. Peneliti menegaskan tentang materi pembelajaran
yang akan dipelajari yakni tentang sistem bilangan real. Peneliti
memberikan apresiasi kepada siswa dengan mengajak siswa melihat
kehidupan sehari-hari dan mencari contoh yang merupakan aplikasi
dari bilangan real itu sendiri. Peneliti mulai masuk ke dalam
pembelajaran yaitu di awal pembelajaran peneliti menjelaskan materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
awal bilangan real dan memancing siswa untuk bertanya. Kemudian
siswa diminta mengerjakan soal-soal yang akan dibagikan secara
berkelompok yang sudah peneliti bagi dengan berhitung dari 1 sampai
4. Selama proses mengerjakan ini, peneliti berkeliling untuk melihat
hasil pekerjaan siswa. Apabila ada siswa yang belum jelas atau
mengalami kesulitan, tugas peneliti adalah memberi penjelasan kepada
siswa tersebut. Pada tahap awal atau latihan soal-soal ini siswa
kebanyakan masih belum terlalu paham mengerjakan, karena
kebanyakan siswa berasal dari luar pulau Jawa yang dimana mereka
masih beradaptasi dengan lingkungan. Peneliti mencoba menjelaskan
secara detail dan individu kepada para siswa yang belum paham.
b) Pertemuan II Senin 8 Agustus 2016
Pada pertemuan ini peneliti memberikan apresiasi mengoperasikan dua
atau lebih bilangan pecahan sambil mengulang materi yang telah
didapat pada pertemuan sebelumnya. Siswa dengan aktif menjawab
pertanyaan peneliti dan bertanya jika masih ada yang belum jelas
tentang materi sebelumnya. Peneliti pun melanjutkan pelajaran dengan
materi selanjutnya yaitu mengoperasikan dua atau lebih bilangan
pecahan dengan metode diskusi kelompok. Peneliti menjelaskan materi
awal pembelajaran sebelum siswa melakukan diskusi. Kemudian siswa
diminta mengerjakan soal-soal yang akan dibagikan secara
berkelompok. Sebelum siswa-siswi mengerjakan soal-soal tersebut
peneliti menjelaskan terlebih dahulu materi mengoperasikan dua atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
lebih bilangan pecahan. Setelah itu siswa diminta untuk mengerjakan
soal-soal sesuai dengan petunjuk yang ada. Selama proses
mengerjakan ini, peneliti berkeliling untuk melihat hasil pekerjaan
siswa. Apabila ada siswa yang belum jelas atau mengalami kesulitan,
tugas peneliti adalah memberi penjelasan kepada siswa tersebut.
Ketika dibahas ada siswa yang bertanya dan menanggapi pembahasan
yang dilakukan bersama-sama di kelas. Peneliti pun menengahi dan
memberikan penjelasan kepada siswa agar tidak bingung.
c) Pertemuan III Senin 15 Agustus 2016
Pada tahap pembelajaran ini peneliti akan menjelaskan tentang
mengkonversikan bilangan. Pada materi ini siswa masih kesulitan
untuk belajar sendiri dalam kelompok, oleh karena itu peneliti
memberi penjelasan pada siswa cara mengkonversikan bilangan.
Setelah semuanya jelas, siswa diminta mengerjakan soal-soal dengan
berdiskusi dalam kelompok. Siswa diberi kesempatan mengerjakan 20
menit dan mempresentasikan di depan kelas. Pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok di kelas
X Ak1 berjalan lancar sesuai dengan rencana, walaupun dalam proses
pembelajaran sedikit terjadi perubahan. Dimana materinya tidak hanya
mengenai konversi bilangan tetapi sudah dilanjutkan dengan masalah
dan konsep perbandingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
d) Pertemuan IV Senin 22 Agustus 2016
Dalam pembelajaran ini peneliti akan melanjutkan materi sebelumnya
yaitu menyelesaikan masalah dengan konsep perbandingan, skala, dan
persen dalam program keahlian. Pada materi ini ada beberapa siswa
yang mengalami kesulitan seperti siswa tidak bisa membedakan antara
perbandingan senilai dan perbandingan berbalik nilai. Peneliti
mencoba menjelaskan dengan perlahan namun ada beberapa siswa
yang belum paham juga dikarenakan kemampuan berpikirnya berbeda
dengan siswa-siswi lain. Disinilah peneliti mulai berfokus kepada
siswa-siswi tersebut, peneliti mencoba menjelaskan secara individu
kepada mereka. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
metode diskusi kelompok di kelas X Ak1 berjalan lancar sesuai dengan
rencana, namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi sehingga
pembelajaran kurang kondusif dimana masih ada siswa yang
berpindah-pindah jurusan dikarenakan kemampuannya yang berbeda-
beda, sehingga dalam proses pembelajaran sedikit perubahan. Oleh
karena itu, peneliti melakukan les tambahan kepada siswa-siswi yang
ketinggalan pelajaran dan masih memiliki kemampuan yang kurang
sehingga peneliti berharap mereka dapat mengikuti tes hasil belajar
dan mengisi kuisioner.
e) Tahap V Sabtu 26 Agustus 2016
Tes hasil belajar dan pengisian angket motivasi belajar oleh siswa
kelas X Akuntansi 1 SMK Putra Tama Bantul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Kelas X Akuntansi 1 terdiri dari 17 siswa dimana terdapat 15 siswa
yang mengikuti tes hasil belajar dan mengisi angket motivasi belajar
siswa. Sedangkan dua orang siswa dengan NIS (Nomor Induk Siswa) 8152
dan 8158 tidak mengikuti tes hasil belajar dan tidak mengisi angket
motivasi belajar dikarenakan sakit. Pelaksanaan pembelajaran terlaksana
sekitar 65% sesuai dengan RPP yang telah peneliti buat, namun ada
beberapa langkah yang tidak terlaksana dikarenakan adanya pengurangan
waktu dari sekolah yakni tambahan matrikulasi terhadap seluruh siswa
kelas X SMK Putra Tama Bantul. Terkait dengan pengurangan waktu
tersebut, peneliti mengganti dengan jam pembelajaran diluar RPP dengan
adanya feedback namun hal ini masih mempengaruhi hasil belajar siswa
setelah melaksanakan pembelajaran, yaitu hasil belajar siswa masih
dibawah standar KKM.
Selama proses pembelajaran berlangsung, terdapat beberapa
permasalahan seperti pengurangan waktu dan juga peneliti menemukan hal
yang diluar dugaan peneliti. Peneliti menemukan suatu fenomena baru
yang terjadi saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Fenomena yang
dimaksud ialah ketika siswa sedang berdiskusi, baik dalam kelompok
maupun diskusi kelas ada beberapa siswa yang malu bertanya. Hal ini
menyebabkan siswa yang belum mengerti dalam mengerjakan soal atau
penjelasan peneliti akan mengalami kesulitan belajar. Dalam pembelajaran
di kelas, ketika peneliti bertanya apakah siswa sudah mengerti penjelasan
peneliti, namun sebagian besar siswa hanya duduk diam. Sehingga peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
mengalami kebingungan apakah siswa sudah mengerti materi yang telah
diberikan oleh peneliti. Peneliti juga mencoba menjelaskan secara personal
kepada siswa, namun cara ini belum intensif dilakukan oleh peneliti
dikarenakan keterbatasan waktu.
B. Tabulasi Data
1. Data Hasil Belajar
Data hasil belajar diambil dari nilai siswa dalam penelitian ini yaitu
tes hasil belajar. Tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui
kemampuan siswa dengan penerapan metode diskusi kelompok.
a. Uji coba instrumen
Sebelum penelitian dilakukan, terlebih dahulu instrumen diuji
coba pada kelas yang berbeda dari kelas yang akan diteliti. Data hasil
uji coba instrumen ini diperoleh dari tes uji coba instrumen untuk
mengetahui valid atau tidaknya soal tersebut mengenai operasi pada
bilangan real. Uji coba ini dilakukan pada seluruh siswa-siswi kelas XI
Ak SMK Putra Tama Bantul yaitu sebanyak 16 siswa. Data yang
diperoleh dari tes uji coba instrumen disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 4.1 Data Uji Coba Instrumen
No SISWA NO SOAL
JUMLAH SKOR 1 2 3 4 5
1 8148 7 10 10 10 10 47 94
2 8149 6 9 10 10 5 40 80
3 8150 10 10 10 10 10 50 100
4 8151 10 8 8 10 6 42 84
5 8153 10 10 10 10 10 50 100
6 8154 4 10 10 10 10 44 88
7 8155 6 10 10 10 10 46 92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
No SISWA NO SOAL
JUMLAH SKOR 1 2 3 4 5
8 8156 10 10 10 10 9 49 98
9 8157 10 10 10 10 7 47 94
10 8158 10 10 10 10 10 50 100
11 8160 10 10 7 10 7 44 88
12 8161 6 2 10 5 6 29 58
13 8162 6 10 10 10 10 46 92
14 8163 2 2 7 4 4 19 38
15 8164 10 10 10 10 10 50 100
16 8158 10 8 8 10 6 42 84
b. Data Tes Hasil Belajar
Data tes hasil belajar ini dilakukan untuk mengidentifikasi
peningkatan hasil belajar siswa mengenai Bilangan Real secara tertulis
setelah siswa mengikuti proses pembelajaran menggunakan metode
diskusi kelompok. Seluruh siswa kelas X Ak 1 SMK Putra Tama
Bantul mengikuti tes hasil belajar yaitu sebanyak 15 siswa. Data yang
diperoleh dari tes hasil belajar siswa telah mengalami skoring dengan
pedoman penilaian pada lampiran B.2. Berikut tabulasi data penskoran
yang didapatkan siswa pada setiap nomor soal disajikan dalam tabel
berikut:
Tabel 4.2 Analisis Tes Hasil Belajar Siswa
No NIS No Soal
1 2 3 4 5
1 8148 6 2 10 0 5
2 8149 10 10 10 10 10
3 8150 8 5 6 10 6
4 8151 5 2 6 5 10
5 8153 6 2 1 5 2
6 8154 2 5 6 2 6
7 8155 3 6 10 10 6
8 8156 6 5 2 2 5
9 8157 5 3 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
No NIS No Soal
1 2 3 4 5
10 8158 5 2 10 2 5
11 8160 10 3 10 1 0
12 8161 5 2.5 6 1 1
13 8162 6 5 1 2 0
14 8163 6 5 10 2 10
15 8164 2 2 0 0 0
2. Data Hasil Kuisioner Terhadap Pemahaman Siswa
Data kuisioner motivasi belajar digunakan untuk mengukur tingkat
motivasi belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran
menggunakan metode diskusi kelompok. Pernyataan dalam kuisioner
terdiri dari 12 pernyataan positif dan 8 pernyataan negatif. Kuisioner diisi
oleh siswa sesuai dengan yang mereka rasakan selama mengikuti proses
pembelajaran menggunakan metode diskusi kelompok. Berikut ini
ringkasan data banyaknya siswa yang menjawab pilihan pernyataan
kuisioner motivasi belajar siswa berdasarkan setiap pernyataannya.
Tabel 4.3 Ringkasan Pilihan Pernyataan 15 Siswa Tiap Pernyataan
No Pernyataan Bentuk
Pernyataan
Skala Penilaian
SS S TS STS
1 Saya selalu sarapan sebelum
berangkat ke sekolah karena membuat saya
lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran
matematika
Positif 10 5 0 0
2 Saya selalu berpakaian rapi ke sekolah karena
membuat saya merasa nyaman dalam
mengikuti pelajaran matematika Positif 7 8 0 0
3 Saya belajar agar mendapat pujian dari orang
lain Negatif 1 2 9 3
4 Saya terlebih dahulu membaca materi yang
akan dipelajari sehingga saya lebih percaya
diri selama pelajaran
Positif 2 9 2 2
5 Jika guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk bertanya, saya akan memanfaatkan
kesempatan tersebut
Positif 6 9 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
No Pernyataan Bentuk
Pernyataan
Skala Penilaian
SS S TS STS
6 Saat belum memahami materi yang diajarkan,
saya selalu berdiskusi dengan teman-teman Positif 8 6 0 1
7 Semangat belajar saya meningkat jika guru
memberikan pujian terhadap hasil ulangan
atau pertanyaan yang saya berikan
Positif 3 7 4 1
8 Saya selalu belajar saat jam istirahat sekolah
karena jam istirahat tidak cukup penting bagi
saya
Negatif 0 6 6 3
9 Saya malas belajar jauh-jauh hari sebelum
ulangan dan lebih senang untuk belajar
semalaman
Negatif 0 6 8 1
10 Mengerjakan soal matematika dengan
penyelesaian yang
panjang sangat membosankan
Negatif 1 6 8 4
11 Pelajaran matematika tidak membawa
perubahan apapun bagi saya karena pelajaran
matematika itu membosankan
Negatif 1 0 10 4
12 Saya senang untuk belajar kelompok bersama
teman-teman karena dapat meningkatkan
gairah belajar saya
Positif 5 8 1 1
13 Saya menjaga waktu tidur, sehingga saya bisa
berkonsentrasi selama pelajaran matematika Positif 2 10 3 0
14 Saya tidak akan merasa cemas dalam
mengerjakan ujian karena saya selalu belajar
dan mempersiapkan diri dengan baik
Positif 3 9 3 0
15 Teman yang gaduh selama pelajaran akan
mengganggu konsentrasi saya dalam
mengikuti pelajaran matematika
Positif 3 9 1 2
16 Saya senang apabila jam pelajaran
matematika kosong Negatif 1 8 5 1
17 Saya merasa puas jika memperoleh nilai
ulangan jelek tanpa harus mencontek dari
orang lain
Positif 7 7 0 1
18 Dengan belajar, saya akan memperoleh hasil
belajar yang baik Positif 8 7 0 0
19 Saya memilih untuk berteman dengan teman
yang pintar agar bisa menyalin tugas miliknya Negatif 4 1 6 4
20 Mengobrol dengan teman saat pelajaran
membuat saya kurang memperhatikan guru
yang sedang menerangkan materi
Negatif 6 4 1 4
Keterangan:
STS : Sangat Tidak setuju S : Setuju
TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
Selain data di atas, peneliti juga menyajikan skor lengkap yang
didapat setiap siswa di semua pernyataan yang dijawabnya. Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
mengolah penskoran dengan menggunakan skala Likert yang terdapat pada
Tabel 3.3. berikut tabulasi data lengkap penskoran yang diperoleh setiap
siswa.
Tabel 4.4 Penskoran Kuisioner Motivasi Belajar Siswa
No NIS
NO PERNYATAAN KUISIONER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
P P N P P P P N N N N P P P P N P P N N
1 8148 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 2 4 2 3 3 3 1
2 8149 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 2
3 8150 4 4 4 2 3 4 3 4 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 4 1
4 8151 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 2 1 4 4 1
5 8153 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
6 8154 4 4 4 2 3 4 2 4 2 2 3 3 2 3 3 2 4 3 4 2
7 8155 3 3 3 3 4 4 3 4 2 2 3 3 3 4 3 2 3 4 4 4
8 8156 4 4 3 1 4 4 3 3 3 3 1 4 4 4 3 3 4 4 3 1
9 8157 4 4 3 4 3 4 3 2 2 3 3 4 3 2 4 2 3 4 3 1
10 8159 4 4 3 1 4 4 3 3 2 4 4 1 3 4 1 4 4 4 1 4
11 8160 4 4 2 3 4 1 1 2 3 3 3 4 3 3 1 3 4 3 1 4
12 8161 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 1 3
13 8162 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2
14 8163 4 3 2 4 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 1 4 3 1 4
15 8164 4 3 1 3 4 4 2 3 2 2 4 4 2 2 4 2 4 4 2 1
Keterangan:
P : Pernyataan Positif N : Pernyataan Negatif
C. Analisis Data
1. Analisis Pelaksanaan Penelitian
Analisis pelaksanaan penelitian ini dilihat dari perbandingan rencana
yang telah peneliti buat dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
dengan pelaksanaan pembelajaran yang terjadi. Secara keseluruhan
pelaksanaan terjadi kurang sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
beberapa situasi yang terjadi diluar kehendak peneliti, yaitu adanya
perubahan waktu pembelajaran karena beberapa faktor yang tidak terduga
seperti keterlambatan kedatangan beberapa siswa/i sehingga terjadi
perubahan waktu pembelajaran. Selain itu juga ada beberapa siswa yang
belum biasa beradaptasi dengan lingkungan sehingga sekolah memberikan
matrikulasi pada jam pembelajaran. Pada pelaksanaan pembelajaran masih
ada siswa yang kemampuan akademiknya kurang sehingga waktu yang
dibutuhkan siswa dalam diskusi kelompok melebihi batas waktu yang
peneliti alokasikan. Hal-hal inilah yang mengakibatkan beberapa langkah
akhir dari pembelajaran tidak terlaksana. Seperti menyimpulkan materi
pembelajaran dan memberikan pekerjaan rumah. Hal ini terjadi pada
pertemuan I, II, dan III. Pada pertemuan IV dan V berjalan dengan lancar
dan terlaksana sesuai dengan RPP.
2. Analisis Hasil Belajar Siswa
Data yang telah peneliti paparkan pada Tabel 4.4 kemudian peneliti
analisis dengan menghitung nilai dari setiap siswa dengan rumus yang
telah peneliti uraikan pada teknik analisis data. Nilai yang didapatkan
dibandingkan dengan nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 75
maka diperoleh data tes hasil belajar siswa sebagai berikut.
Tabel 4.5 Analisis Data Tes Hasil Belajar Siwa
No NIS Jumlah Nilai Keterangan (KKM 75)
1 8148 23 46 TIDAK TUNTAS
2 8149 50 100 TUNTAS
3 8150 35 70 TIDAK TUNTAS
4 8151 28 56 TIDAK TUNTAS
5 8153 16 32 TIDAK TUNTAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
No NIS Jumlah Nilai Keterangan (KKM 75)
6 8154 21 42 TIDAK TUNTAS
7 8155 35 70 TIDAK TUNTAS
8 8156 20 40 TIDAK TUNTAS
9 8157 11 22 TIDAK TUNTAS
10 8158 24 48 TIDAK TUNTAS
11 8160 24 48 TIDAK TUNTAS
12 8161 15.5 31 TIDAK TUNTAS
13 8162 14 28 TIDAK TUNTAS
14 8163 33 66 TIDAK TUNTAS
15 8164 4 8 TIDAK TUNTAS
Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa untuk 15 nilai siswa yang
dianalisis, hanya terdapat 1 siswa yang nilainya mencapai KKM
sedangkan 14 siswa nilainya belum mencapai KKM. Jika dihitung
persentasenya maka diperoleh 6,7% siswa kelas X Ak1 yang mencapai
KKM, dan 93,3% siswa kelas X Ak1 belum mencapai KKM.
3. Analisis Motivasi Belajar Siswa
Data motivasi belajar siswa yang telah peneliti paparkan pada
tabulasi data Tabel 4.4 terdiri dari 15 responden. Data peneliti analisis
menggunakan skala Likert yang terdapat pada Tabel 3.3 berdasarkan setiap
pernyataan, maka diperoleh data sebagai berikut.
Tabel 4.6 Total Skor Setiap Pernyataan 15 Siswa
No Pernyataan Total Skor
1 Saya selalu sarapan sebelum berangkat ke sekolah karena membuat saya
lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran matematika 55
2 Saya selalu berpakaian rapi ke sekolah karena membuat saya merasa
nyaman dalam mengikuti pelajaran matematika 52
3 Saya belajar agar mendapat pujian dari orang lain 44
4 Saya terlebih dahulu membaca materi yang akan dipelajari sehingga saya
lebih percaya diri selama pelajaran 41
5 Jika guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, saya akan
memanfaatkan kesempatan tersebut 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
No Pernyataan Total Skor
6 Saat belum memahami materi yang diajarkan, saya selalu berdiskusi
dengan teman-teman 51
7 Semangat belajar saya meningkat jika guru memberikan pujian terhadap
hasil ulangan atau pertanyaan yang saya berikan 42
8 Saya selalu belajar saat jam istirahat sekolah karena jam istirahat tidak
cukup penting bagi saya 42
9 Saya malas belajar jauh-jauh hari sebelum ulangan dan lebih senang
untuk belajar semalaman 40
10 Mengerjakan soal matematika dengan penyelesaian yang panjang sangat
membosankan 40
11 Pelajaran matematika tidak membawa perubahan apapun bagi saya
karena pelajaran matematika itu membosankan 47
12 Saya senang untuk belajar kelompok bersama teman-teman karena dapat
meningkatkan gairah belajar saya 47
13 Saya menjaga waktu tidur, sehingga saya bisa berkonsentrasi selama
pelajaran matematika 44
14 Saya tidak akan merasa cemas dalam mengerjakan ujian karena saya
selalu belajar dan mempersiapkan diri dengan baik 45
15 Teman yang gaduh selama pelajaran akan menggagu konsentrasi saya
dalam mengikuti pelajaran matematika 43
16 Saya senang apabila jam pelajaran matematika kosong 36
17 Saya merasa puas jika memperoleh nilai ulangan jelek tanpa harus
mencontek dari orang lain 50
18 Dengan belajar, saya akan memperoleh hasil belajar yang baik 53
19 Saya memilih untuk berteman dengan teman yang pintar agar bisa
menyalin tugas miliknya 40
20 Mengobrol dengan teman saat pelajaran membuat saya kurang
memperhatikan guru yang sedang menerangkan materi 33
Dari Tabel 4.6 dikelompokan berdasarkan aspek motivasi belajar
sesuai Tabel 3.2. Peneliti menghitung total skor dan persentasenya, berikut
hasil perhitungan total skor dan persentasenya:
Tabel 4.7 Total skor dan Persentase Motivasi Belajar Setiap Aspek
No Aspek Motivasi
Belajar
Nomor
Pernyataan
Positif
Nomor
Pernyataan
Negatif
Jumlah
Skor
Total
Skor Persentase
1 Kebutuhan
fisiologis
1
2
13
8
9
97
92
44
233 64,72%
2 Kebutuhan akan
rasa aman
4
14
17
10
19
81
85
50
216 60%
3 Kebutuhan akan
kasih sayang
6
12
15
3
20
95
80
43
218 60,56%
4 Kebutuhan akan
penghargaan
5
7
18
11
16
98
78
53
229 63,61%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Dari Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa keinginan 15 siswa kelas X
Ak 1 untuk belajar matematika menggunakan metode diskusi kelompok
dengan kebutuhan fisiologis sebesar 64,72%, kebutuhan akan rasa aman
60%, kebutuhan akan kasih sayang 60,56%, dan kebutuhan akan
penghargaan sebesar 63,61%.
Data penskoran yang telah dipaparkan pada Tabel 4.6 peneliti
menganalisis 15 data yang konsisten dengan menghitung total skor
motivasi belajar setiap siswa kemudian menentukan kriteria motivasi
belajar siswa berdasarkan Tabel 3.4. Berikut data hasil analisis motivasi
belajar.
Tabel 4.9 Analisis Motivasi Belajar Siswa
No NIS Total Skor Persentase(%) Keterangan
1 8148 57 70 Tinggi
2 8149 50 75 Tinggi
3 8150 59 73,75 Tinggi
4 8151 59 73,75 Tinggi
5 8153 58 72,75 Tinggi
6 8154 60 75 Tinggi
7 8155 64 80 Tinggi
8 8156 63 78,75 Tinggi
9 8157 61 76,75 Tinggi
10 8159 62 77,75 Tinggi
11 8160 56 70 Tinggi
12 8161 63 78,75 Tinggi
13 8162 57 71,25 Tinggi
14 8163 61 76,25 Tinggi
15 8164 57 71,25 Tinggi
Dari Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa keseluruhan responden dari 15
siswa pada kelas X Ak 1 memiliki motivasi belajar yang sangat tinggi
yaitu 74,75%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Peneliti menyusun tes akhir berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat oleh
peneliti pada Tabel 3.2. Hasil belajar tersebut akan dibandingkan dengan nilai
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang sudah ditentukan oleh pihak
sekolah yakni 75. Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa rata-rata siswa tidak
mencapai KKM, hanya terdapat satu siswa yang mencapai KKM.
Pembelajaran matematika dengan menggunakan metode diskusi kelompok
pada materi bilangan real ditinjau dari hasil belajar belum memenuhi KKM,
karena belum mampu membangun pemahaman siswa kelas X Ak 1 SMK
Putra Tama Bantul.
Peneliti menduga bahwa hasil belajar yang belum mencapai KKM
tersebut, disebabkan oleh pengurangan waktu ketika proses pembelajaran
berlangsung. Peneliti menemukan fenomena baru yaitu dalam pelaksanaan
pembelajaran siswa jarang untuk bertanya selama proses pembelajaran.
Sehingga peneliti harus melakukan pendekatan secara personal, namun
langkah tersebut belum intensif dilakukan oleh peneliti dikarenakan
keterbatasan waktu. Penelitian ini sangat berbeda dengan situasi peneliti
melaksanakan PPL pada tahun sebelumnya, dimana siswa pada penelitian ini
kemampuan akademiknya sangat minimal. Siswa kelas X Akuntansi 1
sebagian besar siswa berasal dari luar pulau jawa, sehingga hal ini membuat
mereka harus beradaptasi dengan lingkungan melalui matrikulasi dan jam
tambahan pelajaran yang diberikan di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Motivasi belajar yang diteliti oleh peneliti pada penelitian ini adalah
motivasi ekstrinsik yang dibagi menjadi 4 aspek, yakni kebutuhan fisiologis,
kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan akan
penghargaan. Berdasarkan Tabel 4.7 dari 15 siswa yang dianalisis dapat
diketahui bahwa siswa kelas X Ak 1 memiliki persentase rata-rata hampir
sama dari keempat aspek tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
motivasi belajar siswa jika dilihat dari aspeknya bervariasi.
Siswa memiliki keinginan dan motivasi yang tinggi untuk belajar selama
proses pembelajaran, memiliki kesungguhan yang tinggi untuk menyelesaikan
tugas yang peneliti berikan, dan memiliki komitmen yang tinggi selama proses
pembelajaran. Ketiga hal ini terlihat selama pembelajaran berlangsung ketika
siswa saling berinteraksi dalam kelompok dengan mencari referensi melalui
buku dan saling berbagi inspirasi untuk menyelesaikan soal yang peneliti
berikan selama proses pembelajaran. Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa
keseluruhan siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi dengan
menggunakan metode diskusi kelompok.
E. Keterbatasan Penelitian
Selama melaksanakan penelitian di kelas X Ak 1 SMK Putra Tama
Bantul dengan menggunakan metode diskusi kelompok peneliti mengalami
beberapa keterbatasan antara lain:
1. Pengurangan waktu yang terjadi di lapangan tanpa terduga membuat
peneliti kurang efisien dalam mengolah waktu selama proses pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
sehingga beberapa langkah pembelajaran yang peneliti rencanakan tidak
terlaksana.
2. Dalam proses pembelajaran masih ada beberapa siswa yang berpidah kelas
dari kelas Pemasaran ke kelas Akuntansi 1 sehingga ini membuat proses
pembelajaran sedikit terganggu.
3. Pengamatan karakter siswa kurang mendalam karena observasi cuma
sekali, sehingga pemilihan metode diskusi kurang relevan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian “Penggunaan Metode Diskusi
Kelompok pada Pembelajaran Materi Bilangan Real di Kelas X Akuntansi
1 SMK Putra Tama Bantul Tahun Ajaran 2016/2017” analisis, dan
pembahasan maka peneliti dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai
berikut.
1. Hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran menggunakan
metode diskusi kelompok belum memenuhi standar ketuntasan dari
pihak sekolah yakni sebesar 75. Hasil belajar siswa yang mencapai
nilai KKM (tuntas) sebesar 6,7% yakni 1 dari 15 siswa.
2. Motivasi belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan
menggunakan metode diskusi kelompok pada materi bilangan real
tergolong sangat tinggi yaitu sebesar 74,75% dari 15 siswa.
B. Saran
Peneliti menyampaikan beberapa saran sehubungan dengan
penelitian “Penggunaan Metode Diskusi kelompok Pada Pembelajaran
Materi Bilangan Real di Kelas X Akuntansi 1 SMK Putra Tama Bantul
Tahun Ajaran 2016/2017”, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
1. Bagi peneliti selanjutnya diperlukan penelitian lebih lanjut, apa yang
menyebabkan hasil belajar siswa rendah sedangkan motivasi belajar
siswa tinggi dengan penerapan metode diskusi kelompok. Peneliti
selanjutnya harus lebih intensif untuk melakukan pendekatan secara
personal kepada siswa.
2. Penelitian penerapan metode diskusi kelompok dapat dikolaborasikan
dengan menggunakan alat peraga dan Lembar Kerja Siswa (LKS)
untuk meningkatkan pemahaman siswa.
3. Mengajar menggunakan metode diskusi kelompok pada pembelajaran
matematika dapat digunakan sebagai referensi metode agar
pembelajaran lebih invotaif, terlebih dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
DAFTAR PUSTAKA
Abin Syamsuddin. 2004. Psikologi Kependidikan. Bnadung: PT Remaja
Rosdakarya.
Asep Jihad & Abdul haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo
Daryanto.2012. Media Pembelajran. Bandung: PT. sarana Tutorial nurani.
Endang, MM., S. 1999. Pengajaran matematika. Yogyakarta: Universitas PGRI
Yogyakarta
Flynn.1989. Metode Diskusi Kelompok.Bandung : Citra aditya Bakti
Herman, Hudojo. 1980. Metode Mengajar Matematika. Jakarta: Depdikbud,
Dirjen, Dikti, P2LPTK.
Herman, Hudojo. 2001. Penegmbangan Kurikulum dan Pembelajaran
Matematika. Common Text Book (Edisi Revisi). Malang: Universitas
Negeri Malang
Hujar AH Sanaky. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta:
Kaukaba Dipantara.
Johnson, D. W dan Johnson R. T. 2002. Meaningful asseisment: A Manageable
and Cooperative Proces. Boston: Allyn & Bacon
Muhibbin Syah. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Ragrafindo Perseda.
Nana, Sudjana. 2003. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Pt
Remaja Rosdakarya.
Nana, Sudjana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Omar Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka pelajar
Ratna W Dahar. 1998. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Depdikbud.
Ridan Abdulla Sani. 2013. Inovasi Pembelajaran Jakarta: PT Bumi Aksara.
Robbins, S. P. 2001. Perilaku Organisasi ( Terjemahan Hadyana Pudjaadmaka &
Benyamin Molan). Jakarta: PT Prenhallindo. (Buku asli diterbitkan tahun
1989)
Rusendi, E.T. 1988. Pengajaran Matemataika Modern dan Masa Kini Untuk
Guru dan SPG.Bandung: Tarsito.
Salvin, Robert E. 2011. Psikologi Pendidikan teori dan Praktik,Edisi Kesembilan
Jilid 2. Jakarta: PT indeks.
Siagian, Sondang P. 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Soedijarto. 1993. Menuju Pendidikan Nasional yang Relevan dan
Bermutu.Jakarta: Balai Pustaka.
Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Suharsimi Arikunto. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Bumi
Aksara
Surdiman, A.M. 2005. Interaksi dan Motivasii Belajar Mengajar Jakarta: PT
Raja
Surdiman, A.M. 2005. Interaksi dan Motivasii Belajar Mengajar Jakarta: PT
Raja
Tiranto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Konsep
Landasan dan Impelmentasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP).Jakarta: Kencana Prenada Group
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Uno, Hamzah B. 2008. Motivasi dan Pengukuran Analisis di Bidang Pendidikan.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Wahida, Lestari, Alibasyah, dan Minarni, R. J. 2015. Penerapan Metode Diskusi
Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
IPA Kelas IV SDN 4 Kombo Kecamatan Dampal Selatan Kabupaten
Tolitoli. Jurnal Kreatif Tadulako Online, 5 (10).
Winkel, W.S.1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo
Winkel, W.S.2009. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.
Zainal Mustafa EQ. 2009. Mengurai Variabel Hingga Instrumen.Yogyakarta:
Graha Ilmu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
LAMPIRAN A
LAMPIRAN A.1 : Surat Ijin Penelitian
LAMPIRAN A.2 : Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
LAMPIRAN A.3 : Tabel R
LAMPIRAN A.4 : Daftar Nilai Hasil Ujicoba Tes Akhir
LAMPIRAN A.5 : Perhitungan Uji Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar
LAMPIRAN A.6 : Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
LAMPIRAN A.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
LAMPIRAN A.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
LAMPIRAN A.3
NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT
N Taraf Signif N Taraf Signif N Taraf Signif
5% 1% 5% 1% 5% 1% 3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.345
4 0.950 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254 0.330
5 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317
6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.306
7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.296
8 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.220 0.286
9 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278
10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.270
11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202 0.263
12 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.256
13 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.230
14 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159 0.210
15 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194
16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.181
17 0.482 0.606 41 0.308 0.398 300 0.113 0.148
18 0.468 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098 0.128
19 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.115
20 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080 0.102
21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074 0.097
22 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070 0.091
23 0.413 0.527 47 0.288 0.372 900 0.065 0.086
24 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.081
25 0.396 0.505 49 0.281 0.364
26 0.388 0.496 50 0.279 0.361
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
LAMPIRAN A.4
Daftar Nilai Hasil Ujicoba Tes Akhir
No Siswa SKOR
TOTAL Nilai
Keterangan (KKM
75)
1 1 - - -
2 2 - - -
3 3 47 94 TUNTAS
4 4 40 80 TUNTAS
5 5 50 100 TUNTAS
6 6 42 84 TUNTAS
7 7 50 100 TUNTAS
8 8 44 88 TUNTAS
9 9 46 92 TUNTAS
10 10 49 98 TUNTAS
11 11 47 94 TUNTAS
12 12 50 100 TUNTAS
13 13 44 88 TUNTAS
14 14 29 58 TIDAK TUNTAS
15 15 46 92 TUNTAS
16 16 19 38 TIDAK TUNTAS
17 17 50 100 TUNTAS
18 18 42 84 TUNTAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
LAMPIRAN A.5
Perhitungan Uji Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar
No Responden SKOR BUTIR SOAL SETIAP NOMOR SOAL SKOR
TOTAL 1 2 3 4 5
1 1 - - - - - -
2 2 - - - - - -
3 3 7 10 10 10 10 47
4 4 6 9 10 10 5 40
5 5 10 10 10 10 10 50
6 6 10 8 8 10 6 42
7 7 10 10 10 10 10 50
8 8 4 10 10 10 10 44
9 9 6 10 10 10 10 46
10 10 10 10 10 10 9 49
11 11 10 10 10 10 7 47
12 12 10 10 10 10 10 50
13 13 10 10 7 10 7 44
14 14 6 2 10 5 6 29
15 15 6 10 10 10 10 46
16 16 2 2 7 4 4 19
17 17 10 10 10 10 10 50
18 18 10 8 8 10 6 42
JUMLAH 127 139 150 149 130 695
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
ANALISIS SOAL NO 1
RESPONDEN X
Y XY NO 1
1 - -
2 - -
3 7 47 49 2209 329
4 6 40 36 1600 240
5 10 50 100 2500 500
6 10 42 100 1764 420
7 10 50 100 2500 500
8 4 44 16 1936 176
9 6 46 36 2116 276
10 10 49 100 2401 490
11 10 47 100 2209 470
12 10 50 100 2500 500
13 10 44 100 1936 440
14 6 29 36 841 174
15 6 46 36 2116 276
16 2 19 4 361 38
17 10 50 100 2500 500
18 10 42 100 1764 420
JUMLAH 127 695 1113 31253 5749
Validitas 0.695637
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
No. 1
= Soal nomor 1 tidak valid
= Soal nomor 1 valid
Tingkat signifikasi : = 0,05
Daerah penolakan : ditolak jika > 0,497 atau < -0,497
Perhitungan
( )( )
√* ( ) +* ( ) +
( ) ( ) ( )
√* ( ) ( ) +* ( ) ( ) +
= 0.695637
Karena = 0.695637 > 0,497 maka ditolak.
Jadi, soal nomor 1 valid
0.695637
0,497
Keterangan
validitas Valid
Kualifikasi Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
ANALISIS SOAL NO 2
RESPONDEN X
Y XY NO 2
1 - -
2 - -
3 10 47 100 2209 470
4 9 40 81 1600 360
5 10 50 100 2500 500
6 8 42 64 1764 336
7 10 50 100 2500 500
8 10 44 100 1936 440
9 10 46 100 2116 460
10 10 49 100 2401 490
11 10 47 100 2209 470
12 10 50 100 2500 500
13 10 44 100 1936 440
14 2 29 4 841 58
15 10 46 100 2116 460
16 2 19 4 361 38
17 10 50 100 2500 500
18 8 42 64 1764 336
JUMLAH 139 695 1317 31253 6358
Validitas 0.938346
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
No. 2
= Soal nomor 2 tidak valid
= Soal nomor 2 valid
Tingkat signifikasi : = 0,05
Daerah penolakan : ditolak jika > 0,497 atau < -0,497
Perhitungan
( )( )
√* ( ) +* ( ) +
( ) ( ) ( )
√* ( ) ( ) +* ( ) ( ) +
= 0.938346
Karena =0.938346> 0,497 maka ditolak.
Jadi, soal nomor 2 valid
0.938346
0,497
Keterangan
validitas Valid
Kualifikasi Sangat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
ANALISIS SOAL NO 3
RESPONDEN X
Y XY NO 3
1 - -
2 - -
3 10 47 100 2209 470
4 10 40 100 1600 400
5 10 50 100 2500 500
6 8 42 64 1764 336
7 10 50 100 2500 500
8 10 44 100 1936 440
9 10 46 100 2116 460
10 10 49 100 2401 490
11 10 47 100 2209 470
12 10 50 100 2500 500
13 7 44 49 1936 308
14 10 29 100 841 290
15 10 46 100 2116 460
16 7 19 49 361 133
17 10 50 100 2500 500
18 8 42 64 1764 336
JUMLAH 150 695 1426 31253 6593
Validitas 0.533776
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
No. 3
= Soal nomor 3 tidak valid
= Soal nomor 3 valid
Tingkat signifikasi : = 0,05
Daerah penolakan : ditolak jika > 0,497 atau < -0,497
Perhitungan
( )( )
√* ( ) +* ( ) +
( ) ( ) ( )
√* ( ) ( ) +* ( ) ( ) +
= 0.533776
Karena = 0.533776 > 0,497 maka ditolak.
Jadi, soal nomor 3 valid
0.533776
0,497
Keterangan
Validitas Valid
Kualifikasi Cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
ANALISIS SOAL NO 4
RESPONDEN X
Y XY NO 4
1 - -
2 - -
3 10 47 100 2209 470
4 10 40 100 1600 400
5 10 50 100 2500 500
6 10 42 100 1764 420
7 10 50 100 2500 500
8 10 44 100 1936 440
9 10 46 100 2116 460
10 10 49 100 2401 490
11 10 47 100 2209 470
12 10 50 100 2500 500
13 10 44 100 1936 440
14 5 29 25 841 145
15 10 46 100 2116 460
16 4 19 8 361 76
17 10 50 100 2500 500
18 10 42 100 1764 420
JUMLAH 149 695 1433 31253 6691
Validitas 0.995192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
No. 4
= Soal nomor 4 tidak valid
= Soal nomor 4 valid
Tingkat signifikasi : = 0,05
Daerah penolakan : ditolak jika > 0,497 atau < -0,497
Perhitungan
( )( )
√* ( ) +* ( ) +
( ) ( ) ( )
√* ( ) ( ) +* ( ) ( ) +
= 0.995192
Karena = 0.995192> 0,497 maka ditolak.
Jadi, soal nomor 4 valid
0.995192
0,497
Keterangan
Validitas Valid
Kualifikasi Sangat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
ANALISIS SOAL NO 5
RESPONDEN X
Y XY NO 5
1 - -
2 - -
3 10 47 100 2209 470
4 5 40 25 1600 200
5 10 50 100 2500 500
6 6 42 36 1764 252
7 10 50 100 2500 500
8 10 44 100 1936 440
9 10 46 100 2116 460
10 9 49 81 2401 441
11 7 47 49 2209 329
12 10 50 100 2500 500
13 7 44 49 1936 308
14 6 29 36 841 174
15 10 46 100 2116 460
16 4 19 16 361 76
17 10 50 100 2500 500
18 6 42 36 1764 252
JUMLAH 130 695 1128 31253 5862
Validitas 0.778613
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
No. 5
= Soal nomor 5 tidak valid
= Soal nomor 5 valid
Tingkat signifikasi : = 0,05
Daerah penolakan : ditolak jika > 0,497 atau < -0,497
Perhitungan
( )( )
√* ( ) +* ( ) +
( ) ( ) ( )
√* ( ) ( ) +* ( ) ( ) +
= 0.778613
Karena = 0.995192> 0,497 maka ditolak.
Jadi, soal nomor 5 valid
0.778613
0,497
Keterangan
Validitas Valid
Kualifikasi Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
LAMPIRAN A.6
Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar
Nomor soal
1 2 3 4 5 TOTAL
Skor Maks 10 10 10 10 10 50
U-1 - - - - - -
U-2 - - - - - -
U-3 7 10 10 10 10 47
U-4 6 9 10 10 5 40
U-5 10 10 10 10 10 50
U-6 10 8 8 10 6 42
U-7 10 10 10 10 10 50
U-8 4 10 10 10 10 44
U-9 6 10 10 10 10 46
U-10 10 10 10 10 9 49
U-11 10 10 10 10 7 47
U-12 10 10 10 10 10 50
U-13 10 10 7 10 7 44
U-14 6 2 10 5 6 29
U-15 6 10 10 10 10 46
U-16 2 2 7 4 4 19
U-17 10 10 10 10 10 50
U-18 10 8 8 10 6 42
6,56 6,84 1,23 2,84 4,48
66,47
21,96
Reliabilitas 0,84
Kualifiksi Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Perhitungan variabel butir soal atau skor total dicari dengan rumus:
( )
( )
( )
( )
( )
( )
∑ = + + + =
21.96
Perhitungan Reliabilitas
(
∑
)
(
)
( )
( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
LAMPIRAN B
LAMPIRAN B.1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
LAMPIRAN B.2 : Tes Akhir Subbab Bilangan Real
LAMPIRAN B.3 : Pedoman Penskoran Tes Akhir
LAMPIRAN B.4 : Kuisioner Motivasi Belajar Subbab Bilangan Real
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
LAMPIRAN B.1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SatuanPendidikan : SMK PUTRA TAMA BANTUL
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : X / 1
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
Tahun Pelajaran : 2015/2016
KKM : 75
A. Standar Kompetensi
1. Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep operasi bilanga real.
B. KompetensiDasar
1.1 Menerapkan operasi pada bilangan real
C. Indikator
Dapat mengoperasikan dua atau lebih bilangan real.
Dapat mengoperasikan dua atau lebih bilangan pecahan.
Dapat mengkonversikan bilangan pecahan ke bentuk persen atau pecahan
desimal.
Dapat menyelesaikan masalah dengan konsep perbandingan (senilai atau
berbalik nilai), skala dan persen dalam program keahlian.
D. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Ke-1
Melalui pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat :
1. Mengoperasikan dua atau lebih bilangan bulat.
2. Mengoperasikan dua atau lebih bilangan pecahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Pertemuan Ke-2
Melalui pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat :
1. Peserta didik dapat mengkonversikan bilangan pecahan ke bentuk
persen atau pecahan desimal.
2. Peserta didik dapat menyelesaikan masalah dengan konsep
perbandingan (senilai atau berbalik nilai), skala dan persen dalam
program keahlian.
E. Materi Ajar
Pertemuan 1
1. Sistem bilangan real.
2. Operasi pada bilangan real.
3. Operasi pada bilangan pecahan.
Pertemuan 2
1. Konversi bilangan.
2. Perbandingan.
3. Skala.
4. Aplikasi bilangan real.
F. Metode Pembelajaran
1. Model pembelajaran : pembelajaran kooperatif
2. Metode pembelajaran : diskusi kelompok, tanya jawab dan pemberian
tugas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-1 ( 2x 45 menit )
Uraian Materi :
Operasi pada Bilangan Bulat dan Pecahan
Macam-macam bilangan:
1. Bilangan kompleks yaitu tingkatan bilangan yang paling tinggi.
Terdiri dari dua bilangan yaitu bilangan real (nyata) dan
bilangan imajiner (khayal).
2. Bilangan imajiner yaitu bilangan yang diperoleh dari akar
bilangan negatif. Misalnya, √ ditulis 3i, atau √ ditulis 5i
dengan i =√
PERTEMU
AN KE KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAK
TU
I
Pendahuluan
Guru memasuki kelas dan mengucapkan salam.
Bersama-sama dengan peserta didik membaca do’a.
Guru mengabsen peserta didik.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai.
10’
Kegiatan inti
a. Eksplorasi
Guru menyampaikan materi tentang operasi pada bilangan real dan pecahan.
Guru memberikan contoh-contoh soal operasi pada bilangan real dan pecahan.
b. Ealborasi
Guru memberikan soal-soal yang berkaitan dengan operasi pada bilangan real
dan operasi pada bilangan pecahan.
Guru memfasilitasi peserta didik dengan berdiskusi kelompok untuk
menyelesaiakan soal-soal yang sudah diberikan.
Guru berkeliling, mengamati dan memberikan bantuan kepada siswa yang
mengalami kesulitan.
Peserta didik mengumpulkan pekerjaannya.
c. Konfirmasi
Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, berupa pujian terhadap keberhasilan peserta didik dalam
menyelesaikan soal dalam diskusi.
Guru sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta
didik yang mendapat kesulitan.
Guru menanyakan kembali apakah peserta didik sudah jelas dengan materi
yang telah diterangkan.
70’
Kegiatan Akhir
Guru bersama peserta didik membuat rangkuman atau kesimpulan pelajaran.
Melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
Memberi tugas kepada peserta didik untuk mempelajari materi selanjutnya.
Do’a dan salam.
10’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
3. Bilangan rasional yaitu bilangan yang dapat ditulis dalam
bentuk
4. Bilangan irasional tidak dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan
dan biasanya banyak angka desimalnya taak hingga. Contoh
bilangan irrasional adalah bilangan bentuk akar, π, dan lain-lain.
5. Bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat positif, nol, bilangan
bulat negatif.
6. Bilangan prima yaitu bilangan yang hanya mempunyai dua
faktor yaitu 1 dan bilangan itu sendiri.
a. Penjumlahan dan Pengurangan pada Bilangan Riil
Sifat-sifat pada operasi penjumlahan bilangan riil sebagai berikut.
Untuk a, b, c
Komutatif : a + b = b + a
Asosiatif : (a + b) + c = a + (b + c)
Memiliki elemen identitas penjumlahan yaitu 0, sehingga a + 0
= 0 + a = a
Memiliki invers penjumlahan, invers penjumlahan dari a adalah
–a, sehingga a + (-a) = -a + a = 0
Untuk penjumlahan dan pengurangan pada bilangan pecahan berlaku:
+
=
atau
-
=
dengan a,b,c, B
+
=
atau
–
=
, dengan a,b,c,d B dan
b,d
Contoh :
Hitunglah :
1. 5 – 7 =
2.
+
=
Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
1. 5 – 7 = -2
2.
+
=
=
b. Operasi Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Riil
Sifat-sifat pada operasi perkalian bilangan riil sebagai berikut :
Komutatif : a . b = b . a
Asosiatif : (a . b) . c = a . (b . c)
Memiliki elemen identitas perkalian yaitu 1, sehingga a . 1 = 1 .
a = a.
Memiliki invers perkalian, untuk setiap a R, a ≠ 0, a .
= 1
dengan
disebut invers perkalian dari a.
Pada perkalian dan pembagian bilangan riil berlaku:
a . (-b) = - (ab) (-a) : b = - (
)
a : (-b) = - (
) (-a) . (-b) = ab
(-a) . b = - (ab) (-a) : (-b) =
Perkalian dan pembagian pada pecahan
.
=
:
=
Contoh :
1. Invers perkalian dari 7
2. Hitunglah : (
)
Jawab :
1. Inversnya adalah
2. (
) (
)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Pertemuan Ke-2 ( 2x 45 menit )
PERTEMUAN
KE KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
Kegiatan awal
Guru memasuki kelas dan mengucapkan salam.
Guru mengajak peserta didik untuk berdoa.
Guru mengabsen pesertadidik.
Guru memberikan ilustrasi tentang materi yang akan disampaikan.
10’
Kegiatan inti
a. Eksplorasi
Guru menyampaikan materi tentang mengkonversikan bilangan
pecahan ke bentuk persen atau pecahan desimal dan perbandingan
(senilai dan berbalik nilai), skala, dan persen.
Guru memberikan contoh-contoh soal bilangan pecahan ke bentuk
persen atau pecahan desimal dan perbandingan (senilai dan
berbalik nilai), skala, dan persen.
b. Elaborasi
Guru memberikan soal-soal yang berkaitan dengan bilangan
pecahan ke bentuk persen atau pecahan desimal dan perbandingan
(senilai dan berbalik nilai), skala, dan persen.
Guru memfasilitasi peserta didik dengan berdiskusi kelompok
untuk menyelesaiakan soal-soal yang sudah diberikan.
Guru berkeliling, mengamati dan memberikan bantuan kepada
siswa yang mengalami kesulitan.
Peserta didik mengumpulkan pekerjaannya.
c. Konfirmasi
Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam
bentuk lisan, tulisan, berupa pujian terhadap keberhasilan peserta
didik dalam menyelesaikan soal dalam diskusi.
Guru sebagai nara sumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang mendapat kesulitan.
Guru menanyakan kembali apakah peserta didik sudah jelas
dengan materi yang telah diterangkan.
70’
Kegiatan Akhir
Guru bersama peserta didik membuat rangkuman atau kesimpulan
pelajaran.
Melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
Memberi tugas kepada peserta didik untuk mempelajari materi
selanjutnya.
Do’a dan salam.
10’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Uraian Materi :
a. Konversi Bilangan
Mengkonversi Pecahan ke Persen dan Sebaliknya
Pecahan
dapat dikonversikan menjadi persen dengan cara
mengalikan
dengan 100 %. Sebaliknya, bilangan persen p%
dikonversikan menjadi pecahan dengan cara mengubahnya menjadi
pecahan biasa
kemudian disederhanakan.
Contoh :
1. Konversikan pecahan berikut ke persen
Jawab :
= x 100 % = % = 12,5%
2. Konversikan bentuk persen berikut ke pecahan 6%
Jawab:
6% =
Mengkonversi Pecahan ke Desimal dan Sebaliknya
Contoh :
1. Konversikan pecahan berikut ke desimal
2. Konversikan bentuk desimal berikut ke pecahan 0,025
b. Perbandingan
Perbandingan Senilai
Disebut perbandingan senilai jika dua perbandingan mempunyai
nilai yang sama.
atau a .d = c . b
Contoh :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Panjang kabel (m) Harga per meter (Rp)
1 2.500
2 5.000
Perbandingan panjang kabel dan harga kabel adalah 1 : 2 = 2.500 :
5.000 disederhanakan menjadi 1 : 2 perbandingan tersebut
dinamakan perbandingan senilai.
Perbandingan Berbalik Nilai
Disebut perbandingan berbalik nilai jika dua perbandingan
mempunyai nilasaling berkebalikan. atau a .c = b . d
Contoh :
Kecepatan (km/jam) Waktu tempuh (jam)
80 3
60 4
Perbandingan kecepatan dengan waktu tempuh adalah 80 : 60
= 4 : 3, perbandingan tersebut dinamakan perbandingan
berbalik nilai.
c. Skala
Skala adalah bentuk perbandingan senilai dari ukuran suatu besaran
nyata. Misal kita membaca peta maka dipeta tersebut akan ditulis
skala peta. Misalnya tertulis 1 : 300.000, artinya jarak 1 cm pada
peta tersebut sama dengan 300.000 cm pada jarak sebenarnya.
Contoh:
Jarak dua kota pada peta 12,5 cm. Jika skala peta tersebut 1 :
500.000, berapakah jarak kedua kota itu sesungguhnya?
Jawab:
jarak pada peta (cm) jarak sebenarnya (cm)
1 500.000
10 x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Diperoleh perbandingan senilai:
1 . x = 10 500.000
x = 5.000.000 cm
x = 50 km
Jadi, jarak kedua kota tersebut adalah 50 km.
d. Aplikasi Bilangan Riil
Contoh:
1. Untuk membuat speaker aktif diperlukan modal
sebesar Rp 200.000,00. Jika speaker tersebut dijual
dengan harga Rp 260.000,00, berapakah keuntungan
dan persentase keuntungan dari hasilpenjualan
tersebut?
Jawab:
keuntungan = Rp 260.000,00 – Rp 200.000,00
= Rp 60.000,00
% keuntungan = ( ) = 30%
2. Andi mendapat untung 6% dari nharga pembelian
mobil. Jika besarnya keuntungan tersebut Rp
7.500.000, berapakah harga penjualan mobil tersebut?
Jawab:
perbandingan senilai
Harga mobil Persentase
Untung : Rp 7.500.000 6%
Harga Jual : x 106%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
x = Rp 132.500.000
x =
x = Rp132.500.000,00
jadi, harga jual mobil adalah Rp132.500.000,00.
I. Alat dan Sumber Belajar
1. Sumber
Buku Matematika Program Keahlian, Kesehatan, dan Pertanian
untuk SMK dan MAK kelas X, Penerbit Erlangga.
2. Alat
Spidol
White board
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
J. Evaluasi dan Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Kunci
Sko
r Teknik Bentuk
Instrumen
Instrumen
Dapat mengoperasikan
dua atau lebih bilangan
bulat.
Tes
Tertulis
Uraian Hitunglah :
-25 x 56
(-144 : 12 ) – ( 34 x 5 )
-1400
-182
10
Dapat mengoperasikan
dua atau lebih bilangan
pecahan.
Tes
Tertulis
Uraian Hitunglah :
+
=
10
Dapat mengkonversikan
bilangan pecahan ke
bentuk persen atau
pecahan desimal.
Tes
Tertulis
Uraian 1. Ubahlah pecahan berikut ke
dalam bentuk persen dan
desimal.
a.
b.
2. Ubahlah desimal berikut ke
dalam persen dan pecahan.
a. 12,25
b. 0,372
a. 43,75 % dan
0,4375
b. 6 % dan 0,06
a. 1225% dan
b. 37,2
% dan
10
10
Dapat menyelesaikan
masalah dengan konsep
perbandingan (senilai
atau berbalik nilai),
skala dan persen dalam
program keahlian
Tes
Tertulis
Uraian Andi mendapat untung 6% dari
harga pembelian mobil. Jika
besarnya keuntungan tersebut
Rp 7.500.000, berapakah harga
penjualan mobil tersebut?
132.500.000 10
Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 ,sebagai berikut :
Yogyakarta, 25 Juni
2016
Guru Pembibing Praktikan,
Eka Sulistyawaty, S.Pd Richardus Lorincha Kause
NIP. NIM 121414128
Nilai Akhir =Perolehan Skor
Total Skor Max x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
LAMPIRAN B.2
TES AKHIR OPERASI PADA BILANGAN REAL
Nama Sekolah : SMK Putra Tama Bantul
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : X Ak1
Petunjuk
Kerjakan soal-soal berikut di lembaran jawaban yang telah disediakan dengan
jelas dan benar (lengkap dengan cara penyelesaian).
Dilarang mebuka buku catatan, buku paket, kalkulator, maupun computer leptop
ataupun handphone
Kerjakan soal soal berikut:
1. Hitunglah hasil dari :
a. (144 : 2) – 23 + 9 – ((-7) x 12) = . . .
b. (
)
= . . .
2. Konversikan bilangan dari:
a.
=… % c. 2,5% =
b.
= …,… d. 0,005 =
3. a. Seorang peternak ayam mempunyai persedian makan untuk 80 ekor ayamnya
selama satu bulan. Jika peternak tersebut menambah 20 ekor ayam lagi, berapa
hari persediaan makanan itu akan habis?
b. Dalam suatu perjalanan sejauh 48 km, sebuah motor memerlukan bahan bakar
sebanyak 4 liter bensin. Jika motor itu menempuh perjalanan sejauh 72 km,
berapa liter bensin yamg diperlukan?
4. Jarak dua kota pada peta 3,5 cm. Jika skala pada peta tersebut 1 : 500.000. Berapa
jarak kedua kota itu sesungguhnya?
5. Keuntungan yang diperoleh dalam suatu usaha perdagangan, komoditas tertentu
adalah Rp 200.000,00. Jika harga penjualan komoditas tersebut Rp 5.200.000,00.
a. Berapakah harga pembeliannya?
b. Presentase keuntungannya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
LAMPIRAN B.3
PEDOMAN PENSKORAN TES AKHIR
NO JAWABAN SKOR
1. a. (144 : 2) – 23 + 9 – ((-7) x 12)
= 12 – 23 + 9 – (- 84)
=82
2,5
2,5
b. (
)
= (
)
=
=
=
1
1
1
2
2. a. 43,53%
b. 0,18
2,5
2,5
c.
d. .
2,5
2,5
3. a. Perbandingan berbalik nilai
Banyak ternak Hari
80 30
(80 + 20) = 100
Jadi, persediaan makana akan habis untuk 100 ekor ayam
selama 24 hari
2
2
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
b. Perbandingan senilai
Lama perjalanan dari pukul 10.00 – 12.00 adalah 2 jam
Banyak Bahan Bakar (liter) Jarak
Tempuh (km)
4 48
72
Diperoleh perbandingan :
Jadi, bahan bakar yang diperlukan untuk
perjalanan sejauh 72 km adalah 6 liter.
1
1
2
1
4. Jarak pada peta (cm) Jarak sebenarnya (cm)
1 500.000
Diperoleh perbandingan :
cm
km
Jadi, jarak kedua kota tersebut sesungguhnya adalah 17,5 km
2
3
4
1
5. Diketahui : Keuntungan = Rp 200.000,00
Harga Penjualan = Rp 5.200.000,00
Ditanya : Berapakah modalnya dan presentase keuntungan?
Jawab :
2
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Rp 5.000.000,00
% keuntungan
4 %
, besarnya modal adalah Rp 5.000.000,00 dan presentase
keuntungannya adalah 4 %.
2
1
2
2
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
LAMPIRAN B.4
KUISIONER MOTIVASI BELAJAR SUBBAB BULANGAN REAL
Petunjuk:
1. Tulislah nomor absen pada kotak yang telah tersedia
2. Isilah tabel dibawah ini dengan jujur, sesuai dengan kondisi yang kamu
alami
3. Berilah tanda centang (√) pada pilihan jawaban kamu
Keterangan:
SS : Sangat Setuju S : Setuju
TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
No
Pernyataan
Skala Penilaian
SS S TS STS
1 Saya selalu sarapan sebelum berangkat ke sekolah karena membuat saya
lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran matematika
2 Saya selalu berpakaian rapi ke sekolah karena membuat saya merasa
nyaman dalam mengikuti pelajaran matematika
3 Saya belajar agar mendapat pujian dari orang lain
4 Saya terlebih dahulu membaca materi yang akan dipelajari sehingga saya
lebih percaya diri selama pelajaran
5 Jika guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, saya akan
memanfaatkan kesempatan tersebut
6 Saat belum memahami materi yang diajarkan, saya selalu berdiskusi
dengan teman-teman
7 Semangat belajar saya meningkat jika guru memberikan pujian terhadap
hasil ulangan atau pertanyaaan yang saya berikan
8 Saya selalu belajar saat jam istirahat sekolah karena jam istirahat tidak
cukup penting bagi saya
9 Saya malas belajar jauh-jauh hari sebelum ulangan dan lebih senang
untuk belajar semalaman
No Absen :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
10 Mengerjakan soal matematika dengan penyelesaian yang panjang sangat
membosankan
11 Pelajaran matematika tidak membawa perubahan apapun bagi saya
karena pelajaran matematika itu membosankan
12 Saya senang untuk belajar kelompok bersama teman-teman karena dapat
meningkatkan gairah belajar saya
13 Saya menjaga waktu tidur, sehingga saya bisa berkonsentrasi selama
pelajaran matematika
14 Saya tidak akan merasa cemas dalam mengerjakan ujian karena saya
selalu belajar dan mempersiapkan diri dengan baik
15 Teman yang gaduh selama pelajaran akan menggagu konsentrasi saya
dalam mengikuti pelajaran matematika
16 Saya senang apabila jam pelajaran matematika kosong
17 Saya merasa puas jika memperoleh nilai ulangan jelek tanpa harus
mencontek dari orang lain
18 Dengan belajar, saya akan memperoleh hasil belajar yang baik
19 Saya memilih untuk berteman dengan teman yang pintar agar bisa
menyalin tugas miliknya
20 Mengobrol dengan teman saat pelajaran membuat saya kurang
memperhatikan guru yang sedang menerangkan materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
LAMPIRAN C
LAMPIRAN C.1 : Lembar Jawaban Tes Akhir Siwa
LAMPIRAN C.2 : Lembar Kuisioner Motivasi Belajar Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
LAMPIRAN C.1
Lembar Jawaban Tes Akhir Siwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
LAMPIRAN C.2
Lembar Kuisioner Motivasi Belajar Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related