pengaruh metode pemberian tugas dan...
Post on 06-Feb-2018
256 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI
TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA PADA KELAS VII
DI MTs. DAARUL HIKMAH PAMULANG
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
Umi Humairoh
NIM. 107015000053
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H./ 2011 M.
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI
TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA PADA KELAS VII
DI MTs. DAARUL HIKMAH PAMULANG
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
Umi Humairoh
NIM. 107015000053
Mengesahkan
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. H. Syaripulloh, M.Si Maila Dinia Husni Rahim, MA, S.Pd
NIP. 19670909 200701 1 033 NIP. 19780314 200604 2 002
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H./ 2011 M.
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul : Pengaruh Metode Pemberian Tugas dan Resitasi Terhadap Hasil
Belajar IPS Siswa Pada Kelas VII Di MTs. Daarul Hikmah Pamulang disusun oleh Umi
Humairoh, NIM: 107015000053 diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
(FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasyah
pada 27 September 2011 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh
gelar Sarjana S1 (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Jakarta, 27 September 2011
Panitia Ujian Munaqasyah
Ketua Sidang (Ketua Jurusan Pendidikan IPS) Tanggal Tanda Tangan
Drs. H. Nurochim, MM
NIP. 195907151984031003
Sekretaris Sidang
Dr. Iwan Purwanto, M.Pd
NIP. 197304242008011012
Penguji I
Drs. H. Nurochim, MM ................
NIP. 195907151984031003
Penguji II
Dr. Iwan Purwanto, M.Pd
NIP. 197304242008011012
Mengetahui:
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Prof. Dr. Dede Rosyada, MA.
NIP. 195710051987031003
DEPARTEMEN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-089
UIN JAKARTA FORM (FR) Tgl. Terbit : 5 Januari 2009
FITK No. Revisi: : 00 Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
N a m a : Umi Humairoh
NIM : 107015000053
Jurusan / Prodi : Pendidikan IPS Pendidikan Sosiologi-Antropologi
Judul Skripsi : Pengaruh Metode Pemberian Tugas dan Resitasi
Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Pada Kelas VII Di
MTs. Daarul Hikmah Pamulang.
Dosen Pembimbing : 1. Drs. H. Syaripulloh, M.Si.
2. Maila Dinia Husni Rahim, MA, S.Pd.
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri
dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
Jakarta, 21 September 2011
Mahasiswa Ybs.
Umi Humairoh
NIM. 107015000053
i
ABSTRAK
Umi Humairoh, 2011. “Pengaruh Metode Pemberian Tugas Dan Resitasi
Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa di MTs. Daarul Hikmah Pamulang Tahun
Pelajaran 2010/2011”.
Berdasarkan dari tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui Bagaimana
Pengaruh Metode Pemberian Tugas Dan Resitasi, Hasil Belajar IPS siswa, dan
Pengaruh Metode Pemberian Tugas dan Resitasi Terhadap Hasil Belajar IPS
siswa pada kelas VII di MTs. Daarul Hikmah-Pamulang.
Untuk mengetahui tujuan penelitian, maka metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode survey melalui studi deskriptif dan korelasional.
Survey merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan instrument
kuesioner. Dan studi korelasional ini digunakan untuk menemukan atau
memperjelas hubungan antara dua variabel yakni: Metode pemberian Tugas dan
Resitasi (sebagai variabel X), dan hasil belajar IPS siswa (sebagai variable Y).
Dengan demikian, berdasarkan data yang diperoleh melalui observasi,
angket, dan wawancara dapat disimpulkan bahwa: Pengaruh metode pemberian
tugas dan resitasi terhadap hasil belajar IPS adalah dapat meningkatkan dan
memotivasi kegiatan belajar, (73%) siswa menjawab setuju dan (27%) siswa tidak
setuju. Hasil belajar IPS siswa adalah cukup baik, (73%) siswa menjawab
pertanyaan dengan benar, dan (27%) siswa menjawab tidak benar. Metode
pemberian tugas dan resitasi terhadap hasil belajar IPS siswa mempunyai
implikasi positif yang sedang atau cukup. Dan Pengaruh Metode Pemberian
Tugas Dan Resitasi memberikan kontribusi Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Di
MTs Daarul Hikmah Pamulang sebesar 18%.
ii
ABSTRACT
Umi Humairoh, 2011. The influence of task and recitation methods to the
learning results of the IPS students of Junior High school in Daarul Hikmah
Pamulang academic year 2011/2012.
In line with the research objective to find out task and recitation methods
influenced, toward the learning results of the VII year students Junior High school
in Daarul Hikmah Pamulang.
In order to find out the result of the research the writer used survey method
through descriptive study and correlation. The survey is a kind of data collection
technique by using instrument of questioner. This correlations research used to
find out or to state the correlation between two variables. The variables are task
and recitation methods as the variable X and learning results as the variables Y.
Furthermore, based on the data gathering toward observation, questionnaire,
and interview, writer’s conclusions are: The influence of task and recitation
methods to the learning results at IPS students can increase and motivate the
learning process. 73 % students are strongly agreed and 27% are disagree. The
result of students IPS is good enough. There are 73% students answered the
questions correctly and 27% students answered incorrectly. Task and recitation
methods to the learning results of IPS students have positive implications that are
being or sufficient. Furthermore the influence of task and recitation methods gave
a contribution to the learning results of IPS students in Daarul Hikmah Pamulang
and categorizes as 18 %.
iii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, penulis persembahkan ke
hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Shalawat teriring salam semoga
selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat
manusia menuju jalan kebenaran.
Penulis menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini selesai berkat adanya
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Drs. H. Nurochim, MM. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta
3. Drs. H. Syaripulloh, M.Si dan Maila Dinia Husni Rahim, MA, S.Pd. Dosen
pembimbing skripsi yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
memberikan bimbingan, saran, pengarahan, ilmu serta motivasinya kepada
penulis, semoga kebaikan beliau dibalas oleh Allah SWT.
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, tanpa mengurangi rasa hormat yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu yang telah sabar dan ikhlas mendidik penulis, semoga
ilmu yang diberikan dapat bertambah dan bermanfaat.
5. Dra. Sri Uswati selaku kepala sekolah MTs Daarul Hikmah Pamulang serta
guru bidang studi IPS yaitu Bapak Wawan Suhairi, S.Pd. yang mengizinkan
penulis untuk melakukan penelitian.
6. Kedua orang tua tercinta Bapak Sardih, S.Pd dan Ibu Nurhayati yang tiada
hentinya memberikan doa, kasih sayang, dan motivasi kepada penulis baik
dalam menyelesaikan skripsi maupun kehidupan sehari-hari.
iv
7. Adikku tercinta, Maya Andayanti dan Nurlaili Hikmah yang selama ini selalu
memberikan motivasi dan do’a, untuk bisa menyelesaikan skripsi secepatnya.
8. Sahabatku dan teman seperjuangan di Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Konsentrasi Sosiologi-Antropologi angkatan 2007 yaitu Rohilah Wati, Ima
Ni’maturrahmah, dan Anisatul Khoiriah yang selalu memberikan bantuan dan
selalu menghibur penulis disaat penulis tidak mampu menyelesaikan tugas.
Semoga kenangan kita selama menjadi mahasiswa di jurusan Pendidikan IPS
tidak terlupakan.
9. Sahabatku Ai Rahmawati, Eem Huzaimah, Syifa Fauziah, Anita Rachman,
dan Rifa Utami yang selalu memberikan motivasi dan menghibur ketika
penulis jenuh dalam menyelesaikan skripsi.
10. Kakakku Ade Kartika Aprianti dan Bayu Mustafa Arief, yang selalu
memberikan motivasi dan bantuan ketika penulis sedang mengalami kesulitan.
Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi para pembaca pada umumnya.
Jakarta, Agustus 2011
Penulis
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Kisi-kisi Instrumen variable Metode Pemberian Tugas dan Resitasi
(X) ..................................................................... ................................. 28
Tabel 2 : Kisi-kisi Instrument Variabel hasil Belajar IPS siswa (Y)................ 29
Tabel 3 : Indeks Korelasi Product Moment.................... ................................. 32
Tabel 4 : Jumlah Siswa-Siswi MTs Darul Hikmah Tahun Pelajaran
2010/2011.. ..................................................... ................................. 36
Tabel 5 : Senang menyelesaikan tugas individu di dalam kelas ...................... 37
Tabel 6 : Guru memberikan tugas belajar di dalam kelas ................................ 37
Tabel 7 : Selalu menyelesaikan tugas yang diberikan guru di dalam kelas ..... 38
Tabel 8 : Guru memberikan tugas merangkum didalam kelas ......................... 39
Tabel 9 : Guru memberikan hadiah bagi siswa yang dapat menyelesaikan
tugas dengan baik di dalam kelas ................... ................................. 39
Tabel 10 : Guru memberikan tugas di luar kelas.............. ................................. 40
Tabel 11 : Senang belajar di luar kelas............................. ................................. 41
Tabel 12 : Senang belajar di Laboratorium ...................... ................................. 41
Tabel 13 : Menyukai tugas lapangan/observasi ............... ................................. 42
Tabel 14 : Selalu tepat waktu dalam menyelesaikan tugas individu di dalam
kelas ................................................................ ................................. 43
Tabel 15 : Tugas menghafal yang diberikan guru di dalam kelas adalah tugas
individu ........................................................... ................................. 43
Tabel 16 : Tugas LKS yang diberikan guru di dalam kelas adalah tugas
individu………………………….. ................. ................................. 44
Tabel 17 : Tugas menyalin/merangkum yang diberikan guru di dalam kelas
adalah tugas individu ...................................... ................................. 45
Tabel 18 : Tugas individu yang diberikan guru di luar kelas memberatkan
siswa.. .............................................................. ................................. 45
Tabel 19 : Tugas-tugas individu di luar kelas sangat menyenangkan ................ 46
Tabel 20 : Selain tugas individu guru memberikan tugas kelompok di dalam
kelas ................................................................ ................................. 47
vi
Tabel 21 : Tugas di luar kelas yang diberikan guru dilakukan secara
kelompok… .................................................... ................................. 48
Tabel 22 : Tugas dilaboratorium yang diberikan guru dilakukan secara
kelompok ........................................................ ................................. 48
Tabel 23 : Tugas dilapangan yang diberikan guru dilakukan secara
kelompok…. ................................................... ................................. 49
Tabel 24 : Tugas kelompok di dalam kelas yang diberikan guru sangat
disukai…. ........................................................ ................................. 50
Tabel 25 : Tabel Angket Penelitian Implikasi Metode Pemberian Tugas dan
Resitasi Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa (X) ................................ 51
Tabel 26 : Presentase Angket Pengaruh Metode Pemberian Tugas dan
Resitasi… ........................................................ ................................. 52
Tabel 27 : Nisan Fatimah binti Maimun merupakan salah satu sumber sejarah
masuknya islam di Indonesia yang terdapat ... ................................. 53
Tabel 28 : Menurut para pendapat masuknya islam ke Nusantara yang paling
awal terjadi pada abad ..................................... ................................. 54
Tabel 29 : Jalur Islamisasi yang pertama kali digunakan dalam proses awal
penyebaran Islam di Indonesia ...................... ................................. 54
Tabel 30 : Tokoh walisongo yang menyebarkan agama islam didaerah Banten
dan Cirebon ..................................................... ................................. 55
Tabel 31 : Daerah yang menjadi pusat perdagangan dan banyak dikunjungi
pedagang islam adalah di ................................ ................................. 55
Tabel 32 : Salah satu sumber sejarah masuknya islam di Indonesia adalah
catatan dari Marcopolo (1292) yang menjelaskan bahwa ................ 56
Tabel 33 : Seni sastra Islam yang berupa soal-soal tasawuf yang sifatnya
Pantheisme disebut ......................................... ................................. 56
Tabel 34 : Arti Gelar Sunan bagi para wali yang menyebarkan agama islam di
pulau Jawa adalah ........................................... ................................. 57
Tabel 35 : Sunan Ampel mempunyai dua orang putera yang menjadi walisanga,
yaitu ................................................................ ................................. 57
Tabel 36 : Keraton didirikan dengan maksud utama sebagai ............................ 58
vii
Tabel 37 : Bukti sejarah tentang masuknya islam di Indonesia ........................ 59
Tabel 38 : Menurut sumber dari buku Hsin-Tang-shu orang-orang Arab tinggal
dalam perkampungan yang disebut ................. ................................. 59
Tabel 39 : Salah satu faktor yang mendorong perkembangan agama islam di
Indonesia ......................................................... ................................. 60
Tabel 40 : Penyebaran agama Islam antara tahun 1512-1515 meliputi Sumatera,
Kalimantan, Jawa hingga Maluku. Pendapat tersebut dikemukakan
oleh .................................................................. ................................. 61
Tabel 41 : Tokoh walisongo yang terkenal menyebarkan agama islam dengan
menggunakan sarana dakwah pertunjukan wayang kulit ................ 61
Tabel 42 : Masuknya agama islam di Indonesia didorong oleh faktor .............. 62
Tabel 43 : Tokoh Walisongo yang menyebabkan agama Islam dengan
mendirikan pondok pesantren di Kadilangu Demak ......................... 63
Tabel 44 : Agama islam dapat tersebar luas karena dilakukan melalui hal
berikut, kecuali ................................................ ................................. 63
Tabel 45 : Salah satu anggota wali Sanga yang memadukan corak bangunan
islam dengan Hindu ........................................ ................................. 64
Tabel 46 : Peninggalan sejarah masa Islam yang didirikan oleh Wali Sanga
adalah .............................................................. ................................. 64
Tabel 47 : Tabel Presentase Hasil Belajar IPS ................ ................................. 65
Tabel 48 : Tabel Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa ........................ 65
Tabel 49 : Tabel Perhitungan Variabel X dan Y .............. ................................. 67
viii
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 1 : Angket Pengaruh Metode Pemberian Tugas dan Resitasi…………52
Diagram 2 : Hasil Belajar IPS…………………………………..……………….66
Diagram 3 : Kontribusi Pengaruh Metode Pemberian Tugas dan Resitasi...……69
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. v
DAFTAR DIAGRAM ....................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................. 7
C. Pembatasan Masalah ............................................................. 7
D. Perumusan Masalah .............................................................. 7
E. Tujuan Penelitian .................................................................. 7
F. Manfaat Penelitian ................................................................ 8
BAB II : KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoritis ................................................................. 9
1. Metode Pemberian Tugas Dan Resitasi ......................... 9
a. Pengertian metode pemberian tugas dan resitasi ...... 9
b. Tujuan dan manfaat pemberian tugas dan resitasi .... 10
c. Langkah-langkah metode pemberian tugas dan
resitasi ....................................................................... 11
d. Kelebihan dan kekurangan metode pemberian tugas
dan resitasi ................................................................ 12
2. Hasil Belajar IPS ............................................................. 13
a. Pengertian Hasil Belajar ............................................ 13
b. Prinsip-prinsip belajar ............................................... 15
c. Teori-teori belajar...................................................... 16
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ....... 18
e. Ilmu Pengetahuan Sosial ........................................... 20
x
f. Hasil Belajar IPS ....................................................... 24
B. Kerangka Berpikir ................................................................. 25
C. Perumusan Hipotesa ............................................................. 25
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian ................................................ 26
B. Metode Penelitian.................................................................. 27
C. Variabel Penelitian ................................................................ 27
D. Populasi dan Sampel ............................................................. 29
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 30
F. Teknik Pengolahan Dan Analisa Data .................................. 30
BAB IV : Hasil Penelitian
A. Profil Sekolah ........................................................................ 34
1. Sejarah berdirinya Daarul Hikmah .................................... 34
2. Kondisi belajar dan Mengajar di MTs Daarul Hikmah ...... 35
B. Pengolahan Data dan Analisa Data ....................................... 36
1. Pengolahan data ................................................................. 36
2. Analisa Data ....................................................................... 66
C. Hasil Penelitian ..................................................................... 70
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 72
B. Saran-Saran ........................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 74
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang masalah
Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya sehari-hari,
untuk itu pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan
potensi dirinya melalui proses pembelajaran formal di sekolah. “Pendidikan
formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri
atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi”.1
Proses pendidikan berlangsung sejak lahir sampai ke liang lahat, dan
pendidikan perlu dilakukan sedini mungkin terhadap generasi muda, karena
mendidik merupakan tugas dan tanggungjawab orangtua, sekolah, pemerintah,
dan masyarakat.
“Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan
kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya, yaitu
rohani (pikir, karsa, rasa, cipta dan budi nurani) dan jasmani (pancaindera
serta keterampilan-keterampilan)”.2 Sesuai dengan fungsi dan tujuan
pendidikan bangsa Indonesia. Seperti tercantum dalam Undang-undang RI No.
20 Tahun 2003.
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
1 Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003, tentang Sisdiknas serta
Undang-undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005, hlm. 3 2 Tim Dosen FIP-IKIP Malang, Pengantar Dasar-dasar Kependidikan, (Surabaya: Usaha
Nasional, 1988), hlm. 7
2
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggungjawab.3
“Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan
dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya
kearah kedewasaan”.4
Dari definisi di atas, guru mempunyai peranan penting dalam
meningkatkan kualitas pendidikan. “Guru adalah salah satu komponen
manusiawi dalam proses belajar-mengajar, yang ikut berperan dalam usaha
pembentukkan sumber daya manusia yang potensial di bidang
pembangunan”.5 Salah satu tugas guru yaitu menyampaikan pengetahuan atau
pengalaman yang dimilikinya kepada siswa, sehingga siswa dapat memahami
dan mengerti apa yang di sampaikan guru, dan kemudian siswa dapat
menguraikan dengan ucapan atau tulisan.
Berbicara masalah guru, “guru adalah orang dewasa yang secara sadar
bertanggungjawab dalam mendidik, mengajar, dan membimbing peserta
didik”.6 Dan guru merupakan sesosok yang memiliki andil sangat besar
terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam
membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya
secara optimal. Keyakinan ini muncul karena manusia adalah makhluk lemah,
yang dalam perkembangannya senantiasa membutuhkan orang lain, sejak
lahir, bahkan pada saat meninggal. Semua itu menunjukan bahwa setiap orang
membutuhkan orang lain dalam kehidupan, demikian halnya peserta didik,
ketika orangtua mendaftarkan anaknya ke sekolah pada saat itu juga orang tua
menaruh harapan terhadap guru, agar anaknya dapat berkembang secara
optimal.
3 Afifuddin dan Irfan Ahmad Zain, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: FITK UIN
Sunan Gunung Djati, 2010), hlm.15 4 M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT Remaja
Rosda Karya, 2007), hlm. 11 5 Sardiman A. M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2010), hlm. 123 6 H. Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hlm. 15
3
Dengan demikian, guru diharapkan memiliki kompetensi profesional
yang tinggi sebagai seorang pengajar, pendidik, dan pembina atau
pembimbing. “Kompetensi profesional adalah kompetensi atau kemampuan
yang berhubungan dengan penyelesaian tugas-tugas keguruan”.7 Guru dituntut
untuk menguasai seluruh aspek yang ada di dalamnya termasuk dalam hal
metode pengajaran.
Metode pengajaran adalah sistem penggunaan teknik-teknik di dalam
interaksi dan komunikasi antara guru dan murid dalam proses belajar
mengajar sebagai proses pendidikan. Metode mengajar mempunyai dua aspek:
aspek ideal dan aspek teknis.
1. Aspek ideal, secara ideal harus diingat bahwa program belajar
mengajar adalah sarana untuk mencapai tujuan pendidikan. Yang
menjadi pedoman utama adalah agar tercapai perkembangan
peserta didik yang optimal dan ini harus tertanam dalam sikap
dasar guru IPS, yang diwujudkan dalam pendekatan guru terhadap
peserta didik sesuai dengan tahap perkembangannya.
2. Aspek teknis, terdapat bermacam-macam teknis yang dapat
digunakan dalam interaksi dan komunikasi itu, antara lain:
bermain, tanya jawab, ceramah, diskusi, peragaan, eksperimen,
kerja kelompok, sosiodrama, karyawisata dan modul. Seyogyanya
guru dapat mengenal berbagai teknik, agar dapat menerapkan
secara tepat, sesuai dengan keadaan.8
“Metode pengajaran adalah suatu cara penyampaian bahan pelajaran
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, maka fungsi metode mengajar tidak
dapat diabaikan karena metode mengajar tersebut turut menentukan berhasil
tidaknya suatu proses belajar mengajar dan merupakan bagian yang integral
dalam suatu sistem pengajaran”.9
Salah satu faktor yang terpenting dalam pembelajaran adalah
bagaimana seorang guru bisa memberikan pengajaran yang menyenangkan
melalui metode pengajaran variatif dan tidak monoton sehingga peserta didik
menyenangi pelajaran yang diberikan oleh guru. Dengan demikian,
7 Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.
(Jakarta: Kencana, 2008), hlm. 145. 8 Zakiyah Darajat, Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga dan Sekolah, (Jakarta: CV
Ruhama, 1995), hlm. 97 9 Basyaruddin Usman, Metode Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Press, Juni,
2002), hlm. 31
4
diharapkan tujuan pembelajaran akan tercapai, tidak hanya pada aspek
kognitif saja, akan tetapi tercapai pula pada aspek-aspek lainnya: yaitu aspek
afektif dan aspek psikomotorik.
“Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan salah satu guru IPS di
MTs. Daarul Hikmah Pamulang kelas VII yaitu Bapak Wawan Suhairi, S. Pd.
Sabtu, 21 Mei 2011 bahwa nilai siswa kelas VII khususnya kelas VII G masih
ada siswa yang memperoleh di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimum
(KKM), berdasarkan dari hasil UTS (Ujian Tegah Semester)”.10
Faktor-faktor yang menyebabkan hasil belajar IPS rendah yaitu faktor
internal dan eksternal dari peserta didik. Faktor internal antara lain: motivasi
belajar, intelegensi, sikap peserta didik terhadap guru, sikap peserta didik
terhadap mata pelajaran, sikap peserta didik terhadap metode yang digunakan
guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, kebiasaan dan rasa percaya
diri peserta didik. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang terdapat di
luar peserta didik, seperti: guru sebagai pembina kegiatan belajar, strategi dan
metode pembelajaran, sarana dan prasarana, kurikulum dan lingkungan dalam
hal ini adalah lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan lingkungan
masyarakat.
Hal ini terlihat dari observasi awal yang dilakukan penulis pada hari
kamis, 05 Mei 2011. Yang bertempat di MTs. Daarul Hikmah Pamulang
bahwa metode mengajar yang diterapkan masih bersifat konvensional
(ceramah) membuat siswa bosan dan jenuh dalam mengikuti pelajaran. Selain
itu, alokasi waktu yang ditentukan oleh sekolah tersebut masih kurang hanya
5×35 menit dalam satu minggu, sehingga hasil belajar siswa yang dicapai
belum optimal.
Dampak dari proses pengajaran IPS yang kurang kondusif adalah
motivasi para peserta didik dalam mengikuti mata pelajaran IPS rendah,
seperti siswa nampak tidak memperhatikan penjelasan guru, ketika
pembelajaran sedang berlangsung. Beberapa siswa bercanda dengan
10
Hasil Wawancara Kepada Salah Satu Guru IPS di MTs. Daarul Hikmah Pamulang
kelas VII yaitu Bapak Wawan Suhairi, S. Pd. Sabtu, 21 Mei 2011
5
temannya, dan sering pula siswa keluar masuk kelas dengan alasan yang di
buat-buat. Dengan motivasi yang rendah, maka hasil belajar para peserta didik
dalam mata pelajaran IPS rendah juga.
Oleh karena itu, pemakaian metode harus sesuai dan selaras dengan
karakteristik siswa, materi, dan kondisi lingkungan. Bila ditinjau lebih teliti
sebenarnya keunggulan suatu metode terletak pada beberapa faktor yang
mempengaruhinya, antara lain: tujuan, karakteristik siswa, situasi dan kondisi,
kemampuan dan pribadi guru, serta sarana dan prasarana yang digunakan.11
Metode pengajaran merupakan salah satu faktor eksternal yang
mempengaruhi hasil belajar siswa. Roestiyah mengemukakan bahwa “setiap
jenis metode pengajaran harus sesuai atau tepat untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Jadi, untuk tujuan yang berbeda guru harus mengadakan teknik
penyajian yang berbeda sekaligus untuk mencapai tujuan pengajarannya".12
Penggunaan metode pembelajaran yang tepat, merupakan suatu
alternatif mengatasi masalah rendahnya hasil belajar siswa. Penerapan suatu
metode pembelajaran harus ditinjau dari segi keefektifan, keefesienan dan
kecocokannya dengan karakteristik materi pelajaran serta keadaan siswa yang
meliputi kemampuan, kecepatan belajar, minat, waktu yang dimiliki dan
keadaan sosial ekonomi siswa sebagai obyek.
“Metode pemberian tugas dan resitasi adalah suatu cara penyajian
pelajaran dengan cara guru memberi tugas tertentu kepada siswa dalam waktu
yang telah ditentukan dan siswa mempertanggungjawabkan tugas yang
dibebankan kepadanya”.13
Sedangkan menurut Slameto, “Metode pemberian tugas dan resitasi
adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan memberikan tugas kepada
siswa untuk dikerjakan diluar jadwal sekolah dalam rentangan waktu tertentu
dan hasilnya harus dipertanggungjawabkan kepada guru”. 14
11
Basyaruddin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam…, h. 32 12
Roestiyah, N. K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hal. 2 13
Moh. User, Usman, dan Lilis Setiawati, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar
Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1993), hlm. 128 14
Slameto, Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semrster (SKS), (Jakarta:
Bumi Aksara, 1991), hlm. 115
6
Metode pemberian tugas dan resitasi diharapkan mampu mengaktifkan
siswa dalam proses belajar, agar metode yang diterapkan dapat mengaktifkan
siswa. Hal ini disebabkan siswa dituntut untuk menyelesaikan tugas sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan dan hasilnya harus
dipertanggungjawabkan kepada guru.
Penelitian senada yang telah dilakukan oleh Siti Masruroh, S.Pd yang
berjudul “Pengaruh Penggunaan Tugas dan Resitasi terhadap Hasil
Belajar Matematika Siswa Kelas 2 Semester 2 Pokok Bahasan Sistem
Persamaan Linear dengan Dua Variabel SMP Islam Sultan Agung I
Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006”. Penggunaan metode tugas
dan resitasi akan memberikan pengaruh dan hubungan yang berarti
terhadap hasil belajar matematika. Besar pengaruh dari penggunaan
metode tugas dan resitasi terhadap hasil belajar sebesar 51,56%,
sedangkan 48,44% disebabkan oleh faktor lainnya seperti bakat,
kecerdasan, sarana dan prasarana, lingkungan dan sebagainya. Dari
hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan dalam hal hasil belajar siswa yang mendapat metode
pemberian tugas dan resitasi dengan siswa yang mendapat metode
pembelajaran konvensional.15
Penelitian yang di lakukan Siti Masruroh, S.Pd, terlihat jelas bahwa
dengan metode pemberian tugas dan resitasi, tidak hanya guru yang aktif akan
tetapi siswa juga menjadi bagian terpenting bagi suksesnya proses
pembelajaran, yang pada akhirnya siswa akan merasakan langsung pengaruh
baik dari proses pembelajaran sehingga ia akan merasa senang dan nyaman
untuk untuk kemudian terus aktif dalam proses pembelajaran pada masa-masa
yang akan datang.
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis tertarik untuk
mengkaji lebih jauh skripsi yang berjudul: “Pengaruh Metode Pemberian
Tugas dan Resitasi terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas
VII MTs. Daarul Hikmah Pamulang”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, maka dapat
mengidentifikasi masalah sebagai berikut: bahwa hasil belajar IPS siswa
15
http://luluvikar.files.wordpress.com/2009/03/2-skripsi-pengaruh-pemberian-tugas-dan-
resitasi.pdf, Kamis, 28 April 2011
7
masih ada yang di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), siswa
tidak memiliki motivasi terhadap pelajaran IPS. Selain itu, mengisyaratkan
kepada seorang guru bahwa ia harus mampu menyajikan materi yang akan
diajarkan kepada peserta didiknya, menguasai materi yang akan diajarkan
maupun penguasaan kelas. Di samping itu, ia juga dituntut untuk menguasai
metode pengajaran dan dapat menyesuaikannya dengan materi tersebut serta
sesuai dengan karakteristik siswa.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang sudah dipaparkan di atas, maka
penulis memberi batasan masalah, agar mudah terarah. Penulis membatasi
masalah ini pada:
1. Hasil belajar IPS siswa kelas VII yang di capai saat ini masih rendah.
2. Metode pengajaran yang variatif merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi hasil belajar.
D. Perumusan Masalah
Penelitian ini dapat dirumuskan:
1. Bagaimanakah hasil belajar IPS siswa?
2. Bagaimanakah Pengaruh Metode Pemberian Tugas dan Resitasi Terhadap
Hasil Belajar IPS?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui secara komprehensif.
1. Hasil belajar IPS siswa
2. Pengaruh Metode Pemberian Tugas dan Resitasi Terhadap Hasil Belajar
IPS siswa pada kelas VII di MTs. Daarul Hikmah Pamulang”.
8
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan
dalam metode pembelajaran di sekolah, sehingga proses serta hasil
kegiatan belajar mengajar optimal.
b. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu
alternatif strategi pembelajaran IPS yang dapat diterapkan untuk
meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar IPS siswa.
c. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan
motivasi belajar IPS serta mengatasi kesulitan dan kejenuhan dalam
belajar IPS.
2. Manfaat Teoritis
a. Memberikan informasi bagi pihak terkait tentang metode pemberian
tugas dan resitasi untuk diaplikasikan dalam proses pembelajaran guna
meningkatkan kualitas pembelajaran IPS bagi para siswa.
b. Memberikan sumbangsih pengetahuan tentang metode pembelajaran
sebagai referensi untuk penelitian yang akan datang.
9
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoritis
1. Metode Pemberian Tugas dan Resitasi
a. Pengertian Metode pemberian Tugas dan Resitasi
“Metode dari segi bahasa berasal dari dua kata, yaitu meta dan
hodos. Meta berarti melalui dan hodos adalah jalan atau cara. Dengan
demikian metode berarti cara atau jalan yang harus di lalui untuk
mencapai suatu tujuan”.16
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar,
metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran
berakhir. Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan
tugasnya bila dia tidak menguasai satu pun metode, mengajar
yang dirumuskan dan dikemukakan para ahli psikologi dan
pendidikan.17
Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode adalah suatu cara
untuk mencapai tujuan yang akan dikehendaki sesuai dengan yang
diharapkan.
16
Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, ( Jakarta: Logos Wancana Ilmu, 1997 ), Cet.
1, hlm. 91. 17
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT
Rineka Cipta. 2006), hlm. 46.
10
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “resitasi adalah
pembacaan hafalan di muka umum”.18
Jadi, resitasi merupakan tugas
yang harus dipertanggungjawabkan di muka umum baik di kelas
maupun di tempat lain.
“Metode pemberian tugas dan resitasi adalah suatu cara
penyajian pelajaran dengan cara guru memberi tugas tertentu kepada
siswa dalam waktu yang telah ditentukan dan siswa
mempertanggungjawabkan tugas yang dibebankan kepadanya”.19
Sedangkan menurut Slameto, “Metode pemberian tugas dan
resitasi adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan memberikan
tugas kepada siswa untuk dikerjakan diluar jadwal sekolah dalam
rentangan waktu tertentu dan hasilnya harus dipertanggungjawabkan
kepada guru”. 20
Jadi, Metode pemberian tugas dan resitasi adalah suatu cara
atau jalan untuk mengkaji bahan pelajaran dengan guru memberikan
tugas kepada siswa, tugas itu tidak harus dikerjakan didalam kelas,
akan tetapi, boleh dikerjakan diluar kelas seperti: di rumah,
perpustakaan, laboratorium, atau ditempat lain. Tugas itu dapat
dikerjakan sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan dan hasil
tugas itu dipertanggungjawabkan kepada guru, dan fase
mempertanggungjawabkan tugaslah yang disebut resitasi.
b. Tujuan dan manfaat pemberian tugas dan resitasi
Tujuan dan manfaat pemberian tugas dan resitasi sebagai
berikut:
Pertama, mempunyai rasa tanggungjawab yang dibebankan
kepada siswa, karena pada akhirnya tugas tersebut harus
dipertanggungjawabkan (diresitasi) dengan cara: laporan
tertulis atau lisan, membuat ringkasan, menyerahkan hasil
kerja, dan sebagainya.
18
Depdikbud, “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), hlm.
952 19
Moh. User, Usman, dan Lilis Setiawati, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar
Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1993), hlm. 128. 20
Slameto, Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester (SKS), (Jakarta:
Bumi Aksara, 1991), hlm. 115.
11
Kedua, siswa dapat menemukan sendiri informasi yang
diperlukan atau memantapkan informasi yang telah
diperolehnya.
Ketiga, menjalin kerja sama dan sikap menghargai hasil kerja
orang lain.21
Tujuan pemberian tugas dan resitasi yang diberikan guru
kepada siswa adalah agar siswa dapat bertanggungjawab baik bagi diri
sendiri maupun kelompok, dengan adanya tugas yang diberikan guru,
maka siswa dapat menjalin kerja sama yang erat dan kompak,
menumbuhkan motivasi siswa untuk menjadi yang terbaik, menghargai
pendapat orang lain, adanya sikap bermusyawarah dalam mengerjakan
tugas, adanya tutorial sebaya atau siswa yang lebih memahami konsep
dengan memberi penjelasan kepada siswa lain dalam kelompoknya.
Oleh karena itu, guru mengharapkan dengan adanya resitasi siswa
dapat terbiasa dan terlatih dalam kehidupan sehari-hari untuk
bertanggungjawab, baik bagi diri sendiri, kelompok, keluarga, maupun
masyarakat. Selain itu, siswa belajar tidak hanya melalui guru saja,
dapat belajar dengan teman, membaca buku, internet dan lain-lain.
c. Langkah-langkah metode pemberian tugas dan resitasi.
Metode pemberian tugas dan resitasi mempunyai tiga fase:
Pertama guru memberikan tugas secara jelas kepada siswa, kedua
siswa belajar atau melaksanakan tugas sesuai dengan tujuan dan
petunjuk-petunjuk yang telah diberikan oleh guru, dan fase ketiga
merupakan resitasi atau siswa mempertanggungjawabkan hasil
belajarnya kepada guru.
Langkah-langkah penggunaan metode pemberian tugas dan
resitasi sebagai berikut:
Pertama, fase pemberian tugas. Pada fase ini guru perlu
mempertimbangkan: tujuan yang akan dicapai, jenis tugas yang
jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang ditugaskan
21
Moh. User Usman, dan Lilis setiawati, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar
Mengajar…,hlm. 128
12
tersebut, sesuai dengan kemampuan siswa, dan disediakan
waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut.
Kedua, fase pelaksanaan tugas. Pada fase ini siswa diberikan
bimbingan atau pengawasan oleh guru, diberikan dorongan
sehingga anak mau bekerja, diusahakan atau dikerjakan oleh
siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain, dianjurkan agar siswa
mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan baik dan
sistematik.
Ketiga, fase mempertanggungjawabkan tugas (resitasi). Pada
fase ini siswa melaporkan baik lisan atau tulisan dari apa yang
telah dikerjakannya, ada tanya jawab atau diskusi kelas,
penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun nontes
atau cara lainnya.22
d. Kelebihan dan kekurangan metode pemberian tugas dan resitasi
Kelebihan metode pemberian tugas dan resitasi, sebagai
berikut:
Pertama, lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar
individual ataupun kelompok, sehingga menumbuhkan motivasi
belajar siswa.
Kedua, dapat mengembangkan kemandirian siswa diluar pengawasan
guru. Dengan pemberian tugas siswa dapat memperoleh pengetahuan
dan informasi baik dari internet maupun diskusi kelompok.
Ketiga, dapat membina tanggungjawab dan disiplin siswa. Dengan
tugas yang diberikan guru kepada siswa, maka siswa harus
bertanggungjawab untuk menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan.
Keempat, dapat mengembangkan kreativitas siswa. Dengan pemberian
tugas maka siswa mampu mengembangkan pola pikir dalam
mengungkapkan pendapat dan ide untuk menyelesaikan suatu
permasalahan.23
Sedangkan kekurangan metode pemberian tugas dan resitasi,
sebagai berikut:
22
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar…,hlm. 86 23
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar…,hlm. 87
13
Pertama, siswa sulit dikontrol, apakah benar siswa yang
mengerjakan tugas ataukah orang lain. Karena tugas yang
diberikan merupakan pekerjaan rumah, maka memungkinkan
siswa untuk bertanya dan meminta bantuan kepada orang lain
dalam menyelelesaikan tugas tersebut.
Kedua, khusus untuk tugas kelompok, tidak semua anggota
aktif berpartisipasi dalam mengerjakan dan menyelesaikan
tugas, hanya anggota tertentu saja, sedangkan anggota lainnya
tidak berpartisipasi dengan baik.
Ketiga, tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan
perbedaan individu siswa. Dalam pemberian tugas guru harus
dapat mempertimbangkan tingkat intelegensi siswa.
Keempat, sering memberikan tugas yang monoton (tidak
bervariasi) dapat menimbulkan kebosanan siswa. Guru harus
memiliki metode-metode pemberian tugas yang kreatif dan
inovatif.24
Jadi, kelebihan metode pemberian tugas dan resitasi adalah
siswa dilatih untuk bertanggungjawab baik individu maupun
kelompok, memupuk keberanian mengambil keputusan atau tindakan,
dan belajar mandiri melalui teman sebaya, membaca buku-buku yang
relevan, dapat mengamati langsung atau observasi. Untuk itu, guru
membebaskan siswa untuk mengeluarkan ide atau gagasan yang
dimiliki siswa. Dan kekurangan metode pemberian tugas dan resitasi
adalah siswa sulit dikontrol tugas yang diberikan guru dikerjakan
sendiri atau bukan, apabila tugas terlalu sering dan sukar membuat
siswa merasa jenuh, dan guru sukar memberikan tugas karena setiap
individu mempunyai perbedaan tersendiri antara individu satu dengan
yang lainnya.
2. Hasil Belajar IPS
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu: hasil dan belajar. “Hasil
adalah perolehan atau sesuatu yang diperoleh dari usaha atau
pikiran”.25
Kemudian, “Belajar adalah berusaha memperoleh
24
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar…,hlm. 87 25
Depdikbud, “Kamus Besar bahasa Indonesia”, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), hlm.
391
14
kepandaian atau ilmu, berubah tingkah laku atau tanggapan yang
disebabkan oleh pengalaman”.26
Suatu proses belajar akan
menghasilkan hasil belajar. Hasil belajar ini nyata terlihat dari apa
yang dilakukan oleh siswa yang sebelumnya tidak dapat dilakukannya.
Dalam hal ini terjadi perubahan tingkah laku yang dapat diamati dan
dapat dibuktikan dengan perbuatan.
S. Nasution mengungkapkan bahwa: “Hasil belajar sebagai
suatu perubahan yang terjadi pada individu yang belajar, bukan saja
perubahan mengenai pengetahuan, tetapi juga pengetahuan untuk
kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penguasaan, penghargaan
dalam diri pribadi individu yang belajar”.27
Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah
pengetahuan, pemahaman, menguraikan, mengorganisasikan
dan menilai. Domain afektif adalah sikap menerima,
memberikan respon, nilai, organisasi dan karakterisasi. Domain
Psikomotor yaitu mencakup keterampilan produktif, teknik,
fisik, sosial, dan intelektual.28
Jika seseorang mengalami perubahan baik dari segi
kepandaian, kecakapan atau kemampuannya kepada arah yang lebih
baik dari sebelumnya, maka orang tersebut telah mendapatkan hasil
belajarnya.
“Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan
bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja”.29
Jadi hasil
belajar adalah perubahan tingkah laku seseorang menjadi lebih baik
dari sebelumnya yang meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan
sikap atau prilaku.
b. Prinsip-prinsip belajar
26
Depdikbud, “Kamus Besar bahasa Indonesia…,hlm. 17 27
S. Nasution, Didaktik Asas-asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm. 35 28
Agus Suprijoto, Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009),
hlm. 6-7. 29
Agus Supriyanto, Teori dan Aplikasi PAIKEM…,hlm7
15
Slameto, menguraikan prinsip-prinsip belajar secara mendetail
sebagai berikut:
Pertama, “Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar”.30
Dalam prinsip belajar ini, siswa harus mempunyai motivasi yang kuat
agar tujuan belajar dapat tercapai sesuai dengan harapan, berpartisipasi
dalam belajar meningkatkan minat siswa yang kuat membuat siswa
mempunyai perasaan kurang puas dengan analisanya sendiri, dalam
belajar siswa harus bersosialisasi dengan lingkungannya untuk
memperoleh pembelajaran, karena belajar bukan hanya disekolah saja,
akan tetapi bisa diluar sekolah seperti internet, pengalaman langsung,
dan lain-lain.
Kedua, “Sesuai hakikat belajar bahwa belajar itu proses kontinyu”.31
Proses pembelajaran harus bertahap menurut perkembangannya di
mulai dari jenjang lebih rendah seperti TK, SD, SMP, dan SMA
sampai ke jenjang yang lebih tinggi, karena belajar merupakan proses
organisasi, beradaptasi, dan bereksplorasi, agar dapat berpikir dan
menganalisis suatu hal yang berbeda sehingga memperoleh hasil
pengertian yang diharapkan.
Ketiga, “Sesuai materi atau bahan yang harus dipelajari”.32
yaitu
belajar harus berdasarkan materi yang akan dicapai karena belajar
bersifat menyeluruh, mencakup stuktur belajar, metode atau penyajian
yang sederhana membuat siswa dapat memahami maksud dan tujuan
yang dikehendaki.
Keempat, “Syarat keberhasilan belajar yaitu belajar memerlukan
sarana yang cukup”.33
Keberhasilan dalam belajar didukung oleh
sarana dan prasarana yang mendukung, sehingga siswa dapat belajar
dengan tenang, dan dapat menggunakan media pembelajaran dengan
30
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), hlm. 27 31
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya…,hlm. 28 32
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya…,hlm. 28 33
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya…,hlm. 28
16
efektif dan efisien, dan proses belajar tidak hanya satu kali saja, akan
tetapi harus adanya pengulangan materi baik dengan pemberian tugas
maupun dengan test agar tujuan pembelajaran tercapai.
c. Teori-teori belajar
1) Teori Gestalt
Teori Gestalt mengenai belajar sebagai berikut: “aliran ini
berpendirian bahwa keseluruhan lebih dan lain daripada bagian-
bagiannya, bahwa manusia adalah organisme yang aktif berusaha
mencapai tujuan, bahwa individu bertindak atas berbagai pengaruh
di dalam dan di luar individu”.34
Jadi, menurut Gestalt bahwa belajar merupakan proses
mencapai tujuan yang akan dicapai dan proses perkembangan dari
yang tidak mengerti menjadi mengerti dengan adanya proses
belajar, proses belajar berlangsung secara terus-menerus dari sejak
lahir sampai meninggal dunia, dan belajar akan berhasil apabila
adanya pengaruh di dalam dan di luar individu.
2) Teori Belajar Menurut J. Bruner
Kata J. Bruner belajar tidak untuk mengubah tingkah laku
seseorang tetapi untuk mengubah kurikulum sekolah
menjadi sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar lebih
banyak dan mudah. Alangkah baiknya bila sekolah dapat
menyediakan kesempatan bagi siswa untuk maju dengan
cepat sesuai dengan kemampuan siswa dalam mata
pelajaran tertentu. Di dalam proses belajar Bruner
mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa, dan
mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan.35
Jadi, belajar menurut J. Bruner bahwa melalui belajar tidak
mengubah tingkah laku saja, akan tetapi berpartisipasi dalam
belajar merupakan suatu hal yang dibutuhkan karena setiap
individu mempunyai kemampuan yang berbeda-beda, oleh karena
34
S. Nasution, M.A, Didaktik Asas-asas Mengajar…,hlm. 42 35
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya…,hlm. 11
17
itu dengan menyatukan perbedaan tersebut dapat menghasilkan
pengertian yang baik.
3) Teori Belajar dari Pieget
Slameto, mengutip teori Piaget mengenai proses belajar
pada anak-anak sebagai berikut:
a. Anak mempunyai struktur mental yang berbeda dengan
orang dewasa.
b. Perkembangan mental pada anak melalui tahap-tahap
tertentu, menurut suatu urutan yang sama bagi semua
anak.
c. Walaupun berlangsungnya tahap-tahap perkembangan
itu melalui suatu urutan tertentu, tetapi jangka waktu
untuk berlatih dari satu tahap yang lain tidaklah selalu
sama pada setiap anak.
d. Perkembangan mental anak dipengaruhi oleh 4 faktor
yaitu: kemasakan, pengalaman, interaksi sosial, dan
Equilibration (proses dari ketiga faktor di atas bersama-
sama untuk membangun dan memperbaiki struktur
mental).
e. Ada 3 tahap perkembangan, yaitu: berpikir secara
intuitif ± 4 tahun, beroperasi secara konkret ± 7 tahun,
dan beroperasi secara formal ± 11 tahun.36
Selain itu, perkembangan intelektual terjadi proses
sederhana seperti melihat, menyentuh, menyebut nama benda, dan
sebagainya, dan adaptasi yaitu suatu rangkaian perubahan yang
terjadi pada tiap individu sebagai hasil interaksi dengan dunia
sekitarnya.
Jadi, menurut Pieget belajar lebih ke psikologis atau
kejiwaan seseorang, karena Pieget berpandangan bahwa belajar
melalui tahapan-tahapan yang telah ditetapkan, seperti anak-anak
dengan orang dewasa pola berpikirnya lebih mendalam orang
dewasa karena orang dewasa telah masak dalam berpikir,
mempunyai ilmu pengetahuan yang luas, oleh karena itu, belajar
sesuai dengan tahapan-tahapan sesuai dengan usia.
36
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya…,hlm. 12
18
4) Teori dari R. Gagne
Slameto dalam bukunya, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhinya, mengutip teori dari R. Gagne tentang teori
belajar, Gagne memberikan dua definisi, yaitu:
“Pertama, Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi
dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku.
Kedua, Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan
yang diperoleh dari instruksi”.37
Jadi, dapat disimpulkan teori-teori belajar berdasarkan para
ahli bahwa belajar merupakan suatu proses perkembangan atau
perubahan tingkah laku melalui tahapan-tahapan yang telah
ditetapkan sesuai dengan kemampuan, usia, psikologis atau
kejiwaan, intelegensi, minat dan motivasi. Selain itu, untuk
mencapai tujuan yang akan dicapai dengan berpartisipasi aktif
dalam belajar, dengan individu menyampaikan ide-ide maka akan
terkumpul inti dari ide-ide tersebut dan akan menghasilkan ide
yang sempurna.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
“Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ada tiga, yaitu
faktor internal (faktor dari dalam siswa), eksternal (faktor dari luar
siswa), dan pendekatan belajar”. 38
1) Faktor internal terdiri dari dua aspek yaitu aspek fisiologis dan
aspek psikologis.
a) Aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah)
Yaitu faktor kesehatan dan cacat tubuh merupakan faktor yang
mempengaruhi belajar. Kesehatan tubuh merupakan aspek
yang harus di pelihara dan kesehatan tubuh harus memiliki
nutrisi yang cukup, karena apabila kekurangan kadar makanan
37
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya…,hlm. 13. 38
Muhibin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), cet. 10, hlm
145.
19
akan mengakibatkan kelesuan, lekas lelah dan sebagainya. Dan
kecacatan tubuh merupakan faktor yang mempengaruhi hasil
belajar, Menurut Sumandi Suryabrata dalam bukunya
Psikologi Pendidikan mengatakan bahwa “beberapa penyakit
kronis juga sangat mengganggu hasil belajar siswa, demikian
pula kondisi fungsi panca indera terutama mata dan telinga”.39
b) Aspek psikologis (yang bersifat rohaniah)
a. Intelegensi atau kecerdasan siswa
Intelegensi sebenarnya bukan persoalan kualitas otak
saja, melainkan juga kualitas organ-organ tubuh
lainnya. Akan tetapi, memang harus diakui bahwa
peran otak dalam hubungannya dengan intelegensi
manusia lebih menonjol dari peran organ-organ tubuh
lainnya, lantaran otak merupakan “menara pengontrol”
hampir seluruh aktivitas manusia.
b. Sikap siswa
Sikap (attitude) adalah gejala internal yang berdimensi
afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau
merespons dengan cara yang relatif tetap terhadap
objek orang, barang, dan sebagainya, baik positif
maupun negatif.
c. Bakat siswa
Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi Belajar
(2010: 151), mengutip teori sikap dari Chaplin (1972:
Reber, 1988) Bakat (aptitude) adalah kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai
keberhasilan pada masa yang akan datang.
d. Minat siswa
Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan
yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
e. Motivasi siswa
Keadaan internal organisme baik manusia ataupun
hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.40
2) Faktor eksternal yang terdiri atas dua macam, yaitu: faktor
lingkungan sosial, dan faktor lingkungan nonsosial.
a) Lingkungan sosial siswa, dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah, lingkungan masyarakat dan tetangga, dan yang
39
Sumandi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT.Raja Grafindo, 2007), hlm.
235-236 40
Muhibin Syah, Psikologi Belajar…,hlm. 148-153
20
lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar yaitu
orangtua dan keluarga siswa itu sendiri.
b) Lingkungan nonsosial (sarana dan prasarana), seperti:
gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal
keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan
cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa, dan
termasuk didalamnya media pembelajaran.41
“Adapun yang termasuk ke dalam faktor eksternal yaitu
lingkungan, yang terdiri dari alam dan sosial. Dan juga instrumental
yang terdiri dari kurikulum, guru, sarana prasarana, administrasi dan
manajemen”.42
3) Faktor pendekatan belajar, yakni “jenis upaya belajar siswa yang
meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk melakukan
kegiatan pembelajaran”.43
Faktor-faktor tersebut di atas sangat mempengaruhi hasil
belajar siswa, karena dalam proses pembelajaran siswalah yang
menentukan terjadi atau tidaknya suatu proses belajar. Untuk belajar
siswa menghadapi masalah-masalah baik internal maupun eksternal.
Jika siswa tidak dapat mengatasi masalah tersebut, maka dia tidak
dapat belajar dengan baik. Dalam penelitian ini, faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar yang dimaksud adalah faktor lingkungan
nonsosial yang meliputi sarana dan prasarana serta faktor pendekatan
belajar.
e. Ilmu Pengetahuan Sosial
1) Pengertian IPS
“Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah bidang studi yang
mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah sosial di
masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau
satu terpaduan”.44
41
Muhibin Syah, Psikologi Belajar…,hlm 154-156 42
Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri Dan Lingkungan, (Jakarta: Kizi
Brother’s, 2006), cet. 1hlm.85 43
Muhibin Syah, Psikologi Belajar…,hlm 157. 44
Sardjiyo, Materi Pokok Pendidikan IPS SD, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2011), cet.
9. hlm 1.26
21
Sedangkan pengertian IPS secara umum menurut beberapa
ahli dalam tulisan Nursidi Sumaatmadja, adalah:
a) Menurut Norman Mackenzi, IPS adalah semua disiplin
ilmu yang merupakan perjanjian manusia dalam konteks
sosial.
b) Menurut Nu’man Sumantri, IPS adalah yang
menekankan pada timbulnya nilai-nilai
kewarganegaraan, moral, ideologi negara dan agama. IPS
juga menekankan pada isi dan metode berfikir keilmuan
sosial.
c) Menurut Achmad Sanusi, IPS terdiri dari disiplin-
disiplin Ilmu Pengetahuan Sosial yang bertaraf
akademis dan biasanya dipelajari pada tingkat perguruan
tinggi, makin lanjut makin ilmiah.
d) Menurut Calhoum mendefinisikan Ilmu pengetahuan
sosial sebagai Study tentang tingkah laku kelompok umat
manusia Van Daelen, IPS adalah ilmu sosial yang
mempelajari tentang tingkah laku manusia. Dan tingkah
laku manusia di masyarakat itu meliputi berbagai aspek,
seperti aspek ekonomi, sikap mental, aspek budaya, dan
hubungan sosial.45
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa IPS
adalah Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan ilmu tentang tentang
tingkah laku manusia, masalah-masalah dan gejala-gejala yang
terjadi di dalam kehidupan sehari-hari. Manusia di dalam
kehidupan sehari-hari memiliki berbagai aspek, seperti aspek
ekonomi, sikap mental, aspek budaya, dan hubungan sosial, di
dalam kehidupan bermasyarakat akan mengalami proses interaksi
karena interaksi merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia.
Manusia saling membutuhkan antarsesama, karena manusia hidup
saling ketergantungan, dan tidak bisa hidup sendiri saling
membutuhkan.
2) Ruang lingkup IPS
IPS bukanlah mata pelajaran yang berdiri sendiri, tetapi
terdiri dari beberapa disiplin ilmu, yaitu sejarah, geografi,
ekonomi, sosiologi, antropologi dan tata negara.
45
Syafruddin Nurdin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu
Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Ciputat: PT Ciputat Press. 2005), hlm.19-24
22
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi beberapa aspek-
aspek sebagai berikut:
a) Geografi meliputi manusia, tempat, dan lingkungan.
b) Sejarah meliputi waktu, dan perubahan.
c) Sosiologi meliputi sistem sosial dan budaya.
d) Ekonomi meliputi perilaku ekonomi dan
kesejahteraan.46
Jadi, ruang lingkup IPS memiliki berbagai aspek
diantaranya ilmu geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi.
3) Karakteristik IPS
Karakteristik mata pelajaran IPS SMP/MTs antara lain
sebagai berikut:
a) IPS merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi,
sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan,
sosiologi bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan
agama.
b) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal
dari struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi dan
sosiologi, yang dikemas sedemikian rupa sehingga
menjadi pokok bahasan atau topik (tema) tertentu.
c) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga
menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan
dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner.
d) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS dapat
menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan
masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan,
adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses
dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup
agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan,
keadilan dan jaminan keamanan.
e) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS
menggunakan tiga dimensi dalam mengkaji dan
memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia
secara keseluruhan.47
Jadi, karakteristik IPS merupakan suatu ilmu yang luas
cakupannya tentang bumi beserta isinya, baik dari peristiwa dan
perubahan kehidupan masyarakat, sehingga di bagi menjadi
46
Sardjiyo. Materi Pokok Pendidikan IPS SD…, hlm. 2.5 47
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Prestasi
Pustaka Publisher, 2001), hlm. 126.
23
beberapa bagian seperti ilmu geografi, sosiologi, ekonomi,
kewarganegaraan, antropologi, dan sejarah.
4) Tujuan IPS
Pada dasarnya, “Tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk
mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa
untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat,
kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi”.48
Tujuan utama IPS di tingkat sekolah yaitu untuk
mempersiapkan para peserta didik sebagai warga negara
yang menguasai pengetahuan (knowledge), keterampilan
(skills), sikap dan nilai (attitudes and values), yang dapat
digunakan sebagai kemampuan untuk memecahkan
masalah pribadi atau masalah sosial serta kemampuan
mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai
kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang
baik. 49
Peserta didik merupakan harta milik negara untuk
memajukan kualitas bangsa, maka pemerintah memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan bakat atau
keahlian dalam bidang yang diminati, dengan memberikan bekal
untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan terarah sesuai
dengan tujuan yang akan diminati, untuk itu peserta didik harus
menguasai ilmu pengetahuan, mengembangkan keterampilan yang
dimiliki, sikap dan nilai, agar dalam memecahkan masalah dapat
teratasi dengan baik sesuai dengan ilmu pengetahuan yang telah
didapatkan.
Pengembangan aspek kognitif dapat diupayakan melalui
penguasaan materi (substansi) mata pelajaran IPS yang berasal dari
ilmu-ilmu sosial, seperti: sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi dan
tata negara. Oleh karena itu, “pemilihan materi IPS yang
48
Etin Solihatin,dan Raharjo, Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran IPS),
(Jakarta: Bumi Aksara: 2008), Ed. 1, Cet. 3, hlm. 15 49
Sapriya, Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009), cet.1, hlm. 12
24
bersumber pada ilmu-ilmu sosial bukan didasarkan atas pemikiran
bahwa materi itu penting dilihat dari disiplin ilmunya, tapi karena
penting dalam upaya untuk mencapai tujuan pendidikan”.50
Dengan tercapainya tiga sasaran pokok tersebut diharapkan
akan terciptanya manusia-manusia yang berkualitas,
bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara serta ikut
bertanggungjawab terhadap perdamaian dunia.
f. Hasil Belajar IPS
Hasil belajar IPS adalah hasil belajar yang dicapai siswa setelah
mengikuti proses pembelajaran IPS berupa seperangkat pengetahuan,
sikap, dan keterampilan dasar yang berguna bagi siswa untuk
kehidupan sosialnya baik untuk masa kini maupun masa yang akan
datang yang meliputi: sejarah, keadaan iklim, tindakan ekonomi dalam
sehari-hari, sosialisasi, kelompok sosial, stuktur sosial, lembaga sosial
perubahan sosial, dan konflik, sampai pada terciptanya integrasi sosial,
serta keragaman tingkat kemampuan intelektual dan emosional. Hasil
belajar di dapat baik dari hasil tes (formatif, subsumatif, sumatif),
untuk kerja (ferformance), penugasan (proyek), hasil kerja (produk),
portofolio, sikap serta penilaian diri.
Untuk meningkatkan hasil belajar IPS, dalam pembelajarannya
harus menarik sehingga siswa termotivasi untuk belajar. Diperlukan
metode pembelajaran interaktif yang dilakukan dengan guru lebih
banyak memberikan peran kepada siswa sebagai subjek belajar, guru
mengutamakan proses dari pada hasil. Guru merancang proses belajar
mengajar yang melibatkan siswa secara integratif dan komprehensif
pada aspek kognitif, afektif, psikomotorik sehingga tercapai hasil
belajar. Agar hasil IPS meningkat diperlukan situasi, cara dan metode
pembelajaran yang tepat untuk melibatkan siswa secara aktif baik
pikiran, pendengaran, penglihatan, dan psikomotor dalam proses
50
Syafrudin Nurdin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu
Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi…,hlm. 26
25
belajar mengajar. Adapun metode pembelajaran yang tepat untuk
melibatkan siswa secara totalitas adalah metode pembelajaran dengan
pemberian tugas dan resitasi.
B. Kerangka Berpikir
Dalam proses pembelajaran guru mempunyai tugas untuk mendidik,
membina, memotivasi dan membimbing belajar siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Kehadiran guru dalam proses pembelajaran sangat dibutuhkan,
peran guru dalam proses pembelajaran tidak dapat digantikan oleh apapun
baik radio, tape corder ataupun computer. Namun, bukan berarti semua
proses pembelajaran dipegang penuh oleh guru sehingga siswa hanya duduk
mendengar dan mencatat. Guru dituntut memiliki kreativitas dalam mengajar
sehingga pembelajaran disekolah tidak cenderung membosankan, siswa ikut
berpartisipasi dalam proses pembelajaran, sehingga siswa aktif dalam proses
pembelajaran.
Jadi, penulis mengambil kerangka berpikir dengan rumus “jika-maka”,
yaitu jika metode pemberian tugas dan resitasi digunakan dalam proses
pembelajaran, maka hasil belajar IPS akan tinggi.
C. Perumusan Hipotesa
Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara metode pemberian tugas
dan resitasi terhadap hasil belajar IPS.
Ha : Ada hubungan yang signifikan antara metode pemberian tugas dan
resitasi terhadap hasil belajar IPS.
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs. Daarul Hikmah Pamulang tahun
ajaran 2010/2011 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas
VII di MTs Daarul Hikmah, yang berlokasi di Jalan Surya Kencana RT. 07
RW. 02 Kecamatan Pamulang Kelurahan Pamulang Barat. MTs. Daarul
Hikmah dipilih peneliti sebagai tempat penelitian dengan alasan bahwa MTs.
Daarul Hikmah merupakan MTs yang sedang berkembang. Selain itu, MTs.
Daarul Hikmah memiliki pengelompokan kelas, kelompok kelas IPTEK,
kelompok IMTAQ dan kelompok kelas standar. Kelas IPTEK merupakan
kelas unggulan yang terdiri dari siswa yang memiliki kemampuan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi yang tinggi seperti mata pelajaran Matematika, B.
Inggris, dan sains. Kelas IMTAQ adalah merupakan kelas unggulan yang
terdiri dari siswa yang memiliki ilmu pengetahuan agama yang tinggi seperti
pada mata pelajaran Al-qur’an Hadits, Fiqih, B. Arab. Sedangkan, Kelas
Standar (Biasa) adalah kelas yang terdiri dari siswa yang memiliki
kemampuan akademis yang standar atau biasa-biasa saja.
Adapun penelitian ini dilaksanakan di MTs. Daarul Hikmah pada
bulan Mei sampai dengan Juni 2011.
27
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey
melalui studi deskriptif dan korelasional. Survey merupakan teknik
pengumpulan data dengan menggunakan instrument kuesioner. Instrument ini
disebarkan pada 35 responden yang merupakan sampel penelitian. Survey
pada umumnya dilakukan untuk mencari informasi yang jelas secara empirik
dan akan digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Jelasnya, penelitian ini
untuk mencari informasi tentang: “Pengaruh Metode Pemberian Tugas Dan
Resitasi Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Pada Kelas VII G Di MTs.
Daarul Hikmah Pamulang”.
Studi korelasional ini digunakan untuk menemukan atau memperjelas
hubungan antara dua variabel yakni: Metode pemberian Tugas dan Resitasi
(sebagai variabel X), dan hasil belajar IPS siswa (sebagai variabel Y), melalui
penggunaan koefisien korelasi.
C. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang mempunyai nilai dan menjadi obyek
penelitian. Dengan demikian, dalam penelitian ini terdapat dua buah variabel
yaitu Metode Pemberian Tugas Dan Resitasi sebagai Variabel Bebas
(Independen Variable) sedangkan Hasil Belajar IPS sebagai Variabel Terikat
(Dependent Variable).
1. Metode Pemberian Tugas dan Resitasi (X)
a. Definisi Konseptual
“Metode Metode pemberian tugas dan resitasi adalah suatu cara
penyajian pelajaran dengan cara guru memberi tugas tertentu kepada
siswa dalam waktu yang telah ditentukan dan siswa
mempertanggungjawabkan tugas yang dibebankan kepadanya”.51
51
Moh. User, Usman, dan Lilis Setiawati, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar
Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1993), hlm. 128
28
b. Definisi Operasional
Definisi operasional matode resitasi adalah skor yang diperoleh
berdasarkan penelitian siswa terhadap instrument yang mengukur (1)
tugas secara individu didalam kelas, (2) tugas secara individu di luar
kelas, (3) tugas siswa secara kelompok di dalam kelas, dan (4) tugas
siswa secara kelompok di luar kelas.
Tabel 1
Kisi-kisi Instrumen variabel Metode Pemberian Tugas dan Resitasi (X)
No Indikator Item Jumlah
1. Tugas siswa secara
individu di dalam kelas
1, 2, 3, 4, 5, 10,
11, 12, 13
9
2. Tugas siswa secara
individu di luar kelas
6, 7, 8, 9, 14, 15 6
3. Tugas siswa secara
kelompok di kelas
16, 20 2
4. Tugas siswa secara
kelompok di luar kelas
17, 18, 19 3
Jumlah 20 20
2. Hasil belajar peserta didik (Y)
a. Definisi Konseptual
Pernyataan S. Nasution yang mendefinisikan, “Hasil belajar sebagai
suatu perubahan yang terjadi pada individu yang belajar, bukan saja
perubahan mengenai pengetahuan, tetapi juga pengetahuan untuk
kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penguasaan, penghargaan
dalam diri pribadi individu yang belajar”.52
b. Definisi Operasional
Definisi operasional hasil adalah skor yang diperoleh berdasarkan
penilaian siswa terhadap instrumen yang mengukur kemampuan
kognitif.
52
S. Nasution, Didaktik Asas-asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm. 35
29
Tabel 2
Kisi-kisi Instrument Variabel hasil Belajar IPS siswa (Y)
No Indikator Item Jumlah
1. Proses masuk dan
berkembangnya Islam di
Indonesia
1, 2, 6, 11, 12,
13, 16
7
2. Saluran-saluran Islamisasi
di Indonesia
3, 18 2
3. Peranan walisanga 4, 8, 9, 15, 17, 5
4. Peta penyebaran Islam di
Indonesia
5, 14 2
5. Peninggalan sejarah
bercorak islam di Indonesia
7, 10, 19, 20 4
Jumlah 20
D. Populasi dan Sampel
“Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam
ruang lingkup dan waktu yang ditentukan”.53
Populasi dalam penelitian ini
adalah semua siswa yang sedang duduk dibangku kelas VII MTs. Daarul
Hikmah Pamulang.
“Sampel adalah sebagai bagian populasi, sebagai contoh yang diambil
dengan menggunakan cara-cara tertentu”.54
Guna menyederhanakan proses
pengumpulan dan pengolahan data, penulis menggunakan Teknik Sampling
Random Sederhana (Simple Random Sampling). “Sampling Random
Sederhana yaitu setiap unsur dari keseluruhan populasi mempunyai
kesempatan yang sama untuk dipilih. Caranya dengan menggunakan undian,
ordinal atau tabel bilangan random atau dengan komputer”.55
Peneliti
53
Nurul Zuriah, Metodologi Peneltian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2007), hlm. 116. 54
Nurul Zuriah, Metodologi Peneltian Sosial dan Pendidikan…, hlm. 119. 55
Husaini Usman Dan R. Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistika, (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2008), hlm.183
30
mengambil sampel di kelompok kelas standar VII G yang berjumlah 35
siswa/siswi tahun ajaran 2010/2011.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan dua
buah instrument, yaitu:
1. Instrument untuk mengukur metode pemberian tugas dan resitasi,
berbentuk instrument tertutup yang berjumlah 20 item.
2. Instrument untuk mengukur hasil belajar IPS siswa, berbentuk instrument
tertutup yang berjumlah 20 item.
F. Teknik Pengolahan dan Analisa Data
Data yang diperoleh dari perpustakaan digunakan sebagi teori yang
dijadikan pedoman oleh penulis untuk melakukan penelitian lapangan.
Adapun data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya diolah
dan dianalisa untuk mengungkapkan pokok masalah yang diteliti, sehingga
dapat diperoleh kesimpulan dalam menganalisa hasil penelitian berupa
“Pengaruh Metode Pemberian Tugas dan Resitasi Terhadap Hasil
Belajar IPS Siswa Pada Kelas VII Di MTs. Daarul Hikmah Pamulang”
digunakan analisa kuantitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang
berwujud angka, dengan cara menjumlahkan, mengklasifikasikan,
mentabulasikan dan selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan
data statistik.
Dalam pengolahan data penulis menggunakan teknik sebagai berikut:
1. Editing, yaitu memeriksa kelengkapan dan pengisian angket atau
kuesioner yang berhasil dikumpulkan.
2. Scoring, yaitu memberikan nilai pada setiap jawaban angket sebagai
berikut: dalam skala ini terdapat empat katagori jawaban, yaitu: Sangat
Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS). Item-item
diberi skor berdasarkan jawaban yang dipilih dan jenis
pertanyaan/pernyataan positif dan negatif. Untuk pernyataan positif skor
31
bergerak dari jawaban SS skornya 4.3.2.1, untuk pernyataan negatif dari
jawaban Tidak Setuju (Tidak Setuju), Kurang Setuju (KS), Setuju (S),
Sangat Setuju (SS) skornya 1.2.3.4.
3. Tabulating, yaitu mentabulasikan data jawaban yang berhasil dikumpulkan
ke dalam tabel yang telah disediakan.
Setelah pengumpulan data dilakukan, tahap berikutnya data tersebut
dianalisa dengan analisa kuantitatif secara deskriptif analisis yang sebelumnya
telah ditentukan prosentasenya dengan menggunakan rumusnya distribusi
frekuensi:
Rumus: P = N
F × 100%
Keterangan:
P = Presentasi
F = Frekuensi
N = banyaknya Responden
Kemudian untuk mengetahui bagaimana Implikasi Metode Pemberian
Tugas dan Resitasi (variabel X) terhadap Hasil Belajar IPS siswa (variabel Y),
penulis menggunakan rumus Product Moment dari Carl Pearson sebagai
teknik analisanya. Cara operasional data dilakukan melalui tahap sebagai
berikut:56
1. Mencari angka korelasi dengan rumus:
})(({})({
)()(
2222 YYNXXN
YXxyNrxy
Keterangan:
rxy = Angka indeks korelasi “r” product moment
∑X = Jumlah skor dalam sebaran X (metode pemberian tugas dan
resitasi)
∑Y = Jumlah skor dalam sebaran Y (hasil belajar IPS siswa)
∑XY = Jumlah hasil kali skor X dengan skor Y
56
Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Rajawali Press, 2001), h.
180
32
∑X² = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X
∑Y² = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y
N = Banyaknya subyek (Number of cases)
2. Memberikan interpretasi terhadap rxy yaitu:
a. Memberikan interpretasi sederhana dengan cara mencocokan hasil
perhitungan dengan indeks korelasi “r” product moment seperti
dibawah ini:
Tabel 3
Indeks Korelasi Product Moment
Besarnya “r” Product
Moment (r xy)
Interpretasi
0,00 - 0,20 Antara variabel X dan variabel Y
memang terdapat korelasi, akan tetapi
korelasi itu sangat lemah atau sangat
rendah sehingga korelasi itu diabaikan
(dianggap tidak ada korelasi antara
variabel X dan variabel Y)
0,20 – 0,40 Antara variabel x dan variabel Y
terdapat korelasi yang lemah atau
rendah
0,40 - 0,70 Antara variabel X dan Variabel Y
terdapat korelasi yang sedang atau
cukup
0,70 - 0,90 Antara variabel X dan variabel Y
terdapat korelasi yang kuat atau tinggi
0,90 – 1,00 Antara variabel X dan variabel Y
terdapat korelasi yang sangat tinggi
b. Interpretasi terhadap indeks korelasi product moment dengan “r” yang
tercantum dalam tabel (r) pada taraf signifikansi 5% namun terlebih
dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degrees or freedomnya (df).
33
Rumusnya: Df=N-nr
Keterangan:
df : degree of Freedom (derajat bebas)
N : Jumlah subyek penelitian (sampel)
nr : Jumlah variabel
Karena jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 35, maka
dfnya adalah (35-2=33), jika r hitung > dari r table maka korelasi
dianggap signifikan atau Ho ditolak dan Ha diterima, namun jika hasil
r < dari tabel maka korelasi tidak signifikan atau Ho diterima dan Ha
ditolak.
Setelah memberikan interpretasi secara kasar atau sederhana
maupun dengan menggunakan nilai r tabel. Langkah selanjutnya yakni
mencari beberapa kontribusi yang diberikan variabel X terhadap
variabel Y, dalam hal ini penulis menggunakan rumus sebagai berikut:
KD = r² x 100%
Keterangan;
KD : Kontribusi variabel X terhadap variabel Y
r² : Koefisien korelasi antara variabel X terhadap variabel Y
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Profil Sekolah
1. Sejarah Berdirinya MTs. Daarul Hikmah
Berdasarkan dari informasi salah satu staff pegawai bidang Tata
Usaha MTs Daarul Hikmah yaitu Bapak Nur Ali Hasan. MTs. Daarul
Hikmah merupakan salah satu MTs yang ada di Pamulang, MTs ini berdiri
sejak tahun 1988 berada dibawah yayasan Daarul Hikmah yang diasuh
oleh KH Saidih, S Ag. Hingga saat ini telah berusia 22 tahun. Pada awal
berdirinya MTs ini hanya memiliki beberapa kelas yang kondisi kelasnya
cukup memprihatinkan dan pada awalnya sekolah hanya untuk
menampung siswa yang di Drop Out dan kurang mampu. Sekarang MTs.
Daarul Hikmah berdiri di atas lahan seluas 900 m dengan luas bangunan
sebesar 700 m dan belum termasuk MA dan SMK. Jumlah ruang kelas
yang digunakan sebanyak 15 ruang, akan tetapi, masih kurang sehingga
untuk kelas 1 diharuskan masuk siang-sore. Selain itu, banyak bangunan
lainnya yang berdiri diantaranya: masjid, ruang guru, ruang TU, dan WC.
Fasilitas yang mendukung kegiatan belajar mengajar sangat baik.
Fasilitas itu terdiri dari: perpustakaan, laboratorium IPA, Komputer,
Bahasa, Ruang BP, dan Koperasi.
Berdasarkan dari informasi salah satu staff pegawai bidang Tata
Usaha MTs Daarul Hikmah yaitu Bapak Nur Ali Hasan. Adapun visi MTs
35
Daarul Hikmah adalah “Terwujudnya bangsa yang unggul dalam Iptek
berlandaskan Iman dan Taqwa”.
Indikator :
a. Unggul dalam perolehan nilai ujian nasional
b. Unggul dalam pengetahuan dan tekhnologi
c. Unggul dalam keterampilan berkomunikasi Bahasa Inggris dan bahasa
lainnya
d. Unggul dalam keterampilan komputer dan mengetik
e. Unggul dalam pengamalan Imtaq dan berakhlak mulia
Sedangkan misi MTs. Daarul Hikmah adalah :
a. Melaksanakan pembelajaran secara efektif untuk peningkatan
perolehan nilai ujian nasional.
b. Meningkatkan pembelajaran untuk semua mata pelajaran sekolah.
c. Menyelenggarakan pelatihan keterampilan berkomunikasi bahasa
Inggris dan bahasa asing lainnya.
d. Meningkatkan pembalajaran keterampilan komputer dan mengetik.
e. Menumbuhkan semangat pengamalan imtaq dan berakhlak mulia.
Berdasarkan visi dan misi MTs. Daarul Hikmah Pamulang, maka
penulis tertarik untuk mengadakan penelitian guna mengetahui lebih
dalam bagaimana MTs. Daarul Hikmah Pamulang melaksanakan
pembelajaran secara efektif untuk peningkatan perolehan nilai ujian
nasional di kelompok kelas standar.
2. Kondisi Belajar dan Mengajar di MTs Daarul Hikmah
Pada saat ini MTs. Daarul Hikmah, memiliki tenaga pengajar
sebanyak 35 orang, ini termasuk pegawai TU yang terdiri dari 5 orang
berstatus guru PNS dan 30 orang berstatus Non PNS. Pendidikan terakhir
para guru-guru mulai dari SMA, Diploma dan Sarjana.
Kondisi mengajar di MTs. Daarul Hikmah sampai saat ini di nilai
baik, karena guru-guru mengajar sesuai dengan disiplin ilmu yang telah di
pelajari selama perkuliahan.
36
Media pengajaran yang di gunakan seperti: perangkat multimedia,
komputer, televisi dan gambar-gambar yang ada secara optimal, karena
sebagian besar guru-guru dapat mengoperasikannya.
Keadaan lingkungan sekolah juga cukup menunjang kegiatan
belajar mengajar. Jenis bangunan yang mengelilingi sekolah adalah
perumahan, jalan komplek, masjid dan gedung perguruan tinggi (UnPam)
dengan kondisi yang relatif nyaman dan cukup jauh dari keramaian.
Adapun jumlah siswa pada suatu kelas maksimal 40 siswa karena
tergolong MTs swasta yang banyak peminatnya. Pembagian kelas pada
tahun ajaran 2010/2011 adalah kelas VII memiliki 9 kelas pararel, kelas
VIII memiliki 8 kelas pararel, dan kelas IX memiliki 7 kelas pararel.
Untuk lebih jelasnya akan diklasifikasikan jumlah tersebut dalam bentuk
tabel di bawah ini.
Tabel 4
Jumlah Siswa Siswi MTs Darul Hikmah Tahun Pelajaran 2010/2011
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1 VII 159 164 323
2 VIII 145 175 320
3 IX 137 142 279
Jumlah 441 481 922
B. Pengolahan Data dan Analisa Data
1. Pengolahan data
Setelah data-data yang masuk dalam angket di olah melalui editing
dan scoring, maka langkah berikutnya adalah menyajikan data tersebut
dalam bentuk tabel dengan menggunakan rumus presentase. Berikut ini
peneliti akan sajikan angket berdasarkan prosentase jawaban.
Data yang diperoleh dari angket kemudian di tabulasikan dan
selanjutnya di ubah dalam bentuk prosentase. Untuk memudahkan
menganalisa data hasil penelitian tersebut, maka setiap item soal dibuat
37
melalui suatu tabulasi yang disesuaikan dengan teknik analisis sehingga
dapat ditarik kesimpulan dari masalah yang di teliti. Dari hasil penelitian
di peroleh hasil sebagai berikut:
a. Metode Pemberian Tugas dan Resitasi
Tabel 5
1. Senang menyelesaikan tugas individu di dalam kelas
No Alternatif Jawaban F %
1 a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
11
22
2
0
31 %
63%
6 %
0
35 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (31%) siswa menyatakan
sangat setuju senang menyelesaikan tugas individu di dalam kelas,
(63%) siswa menyatakan setuju, (6%) siswa menyatakan kurang
setuju, (0%) siswa menyatakan tidak setuju.
Siswa yang menyatakan sangat setuju dan setuju senang
menyelesaikan tugas individu di dalam kelas, hal ini dikarenakan
bahwa tugas yang diberikan oleh guru tidak sulit, sedangkan siswa
yang menyatakan kurang setuju dan tidak setuju, hal ini dikarenakan
keterbatasan pemahaman terhadap materi mata pelajaran, keterbatasan
waktu dan juga karena kelalaian siswa itu sendiri.
Tabel 6
2. Guru memberikan tugas belajar di dalam kelas
No Alternatif Jawaban F %
2 a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
6
22
7
0
17%
63%
20%
0 %
35 100
38
Tabel di atas menunjukkan bahwa (17%) siswa menyatakan
sangat setuju guru memberikan tugas di dalam kelas, (63%) siswa
menyatakan setuju, (20%) siswa menyatakan kurang setuju, (0%)
siswa menyatakan tidak setuju.
Siswa yang menyatakan sangat setuju dan setuju guru
memberikan tugas belajar di dalam kelas, hal ini dikarenakan bahwa
tugas yang diberikan di dalam kelas membuat siswa mengetahui
tingkat pemahaman materi, sedangkan siswa yang menyatakan kurang
setuju dan tidak setuju, hal ini dikarenakan siswa belum memahami
materi yang di berikan, sehingga siswa tidak mau diberi tugas belajar
di dalam kelas.
Tabel 7
3. Selalu menyelesaikan tugas yang diberikan guru di dalam kelas
No Alternatif Jawaban F %
3 a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
6
22
5
2
17
63
14
6
35 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (17%) siswa menyatakan
sangat setuju selalu menyelesaikan tugas yang diberikan guru di dalam
kelas, (63%) siswa menyatakan setuju, (14%) siswa menyatakan
kurang setuju, dan (6%) siswa menyatakan tidak setuju.
Siswa yang meyatakan sangat setuju dan setuju selalu
menyelesaikan tugas yang diberikan guru di dalam kelas. Hal ini
dikarenakan siswa menganggap bahwa tugas yang diberikan itu adalah
suatu kewajiban dan harus dipertanggungjawabkan, sedangkan siswa
yang menyatakan kurang setuju dan tidak setuju, hal ini dikarenakan
siswa kurang bertanggungjawab dan bermain-main dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
39
Tabel 8
4. Guru memberikan tugas merangkum di dalam kelas
No Alternatif Jawaban F %
4 a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
5
19
5
6
14 %
54%
14%
18%
35 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (14%) siswa menyatakan
sangat setuju guru memberikan tugas merangkum di dalam kelas,
(55%) siswa, menyatakan setuju, (14%) siswa menyatakan kurang
setuju, dan (18%) siswa yang menyatakan tidak setuju.
Siswa yang menyatakan sangat setuju dan setuju guru
memberikan tugas merangkum di dalam kelas, hal ini dikarenakan
siswa dapat lebih mudah dalam memahami isi pokok materi,
sedangkan siswa yang menyatakan kurang setuju dan tidak setuju, hal
ini dikarenakan siswa malas menulis dan membaca.
Tabel 9
5. Guru memberikan hadiah bagi siswa yang dapat menyelesaikan
tugas dengan baik di dalam kelas
No Alternatif Jawaban F %
5 a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
15
18
1
1
43%
51%
3%
3%
35 100
Tabel di atas menunjukkan (43%) siswa menyatakan sangat
setuju guru memberikan hadiah bagi siswa yang dapat menyelesaikan
40
tugas dengan baik di dalam kelas, (51%) siswa yang menyatakan
setuju, (3%) siswa menyatakan kurang setuju, dan (3%) siswa
meyatakan tidak setuju.
Siswa yang menyatakan sangat setuju dan setuju guru
memberikan hadiah bagi siswa yang data menyelesaikan tugas dengan
baik di dalam kelas, hal ini dikarenakan agar siswa termotivasi dan
semangat dalam menyelesaikan tugas, sedangkan siswa yang
menyatakan kurang setuju dan tidak setuju, hal ini dikarenakan akan
menimbulkan ketergantungan bagi siswa terhadap hadiah, artinya,
siswa baru bisa menyelesaikan tugas dengan baik bila ada hadiah.
Tabel 10
6. Guru memberikan tugas di luar kelas
No Alternatif Jawaban F %
6 a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
3
14
5
13
9%
40%
14%
37%
35 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (9%) siswa yang
menyatakan sangat setuju guru memberikan tugas di luar kelas, (40%)
siswa menyatakan setuju, (14%) siswa menyatakan kurang setuju,
(37%) siswa yang menyatakan tidak setuju.
Siswa yang menyatakan sangat setuju dan setuju guru
memberikan tugas di luar kelas, hal ini dikarenakan siswa
mendapatkan suasana baru dan pengalaman belajar yang berbeda
ketika di dalam kelas, sedangkan siswa yang menyatakan kurang
setuju dan tidak setuju, hal ini dikarenakan siswa membutuhkan biaya
yang lebih ketika tugas di berikan di luar kelas.
41
Tabel 11
7. Senang belajar di luar kelas
No Alternatif Jawaban F %
7 a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
11
13
5
6
32
37
14
17
35 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (32%) siswa yang
menyatakan sangat setuju senang belajar di luar kelas, (37%) siswa
yang menyatakan setuju, (14%) siswa menyatakan kurang setuju, dan
(17%) siswa menyatakan tidak setuju.
Siswa yang menyatakan sangat setuju dan setuju senang belajar
di luar kelas, hal ini dikarenakan belajar di luar kelas lebih
menyegarkan pikiran dan menambah wawasan, sedangkan siswa yang
menyatakan kurang setuju dan tidak setuju, hal ini dikarenakan belajar
di luar kelas kurang kondusif dan kurang serius.
Tabel 12
8. Senang belajar di Laboratorium
No Alternatif Jawaban F %
8 a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
12
20
1
2
34
57
3
6
35 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (34%) siswa yang
menyatakan sangat setuju senang belajar di laboratorium, (57%) siswa
yang menyatakan setuju, (3%) siswa menyatakan kurang setuju, dan
(6%) siswa menyatakan tidak setuju.
42
Siswa yang menyatakan sangat setuju dan setuju senang belajar
di laboratorium, hal ini dikarenakan belajar di laboratorium lebih
berkesan dan mengasyikan, sedangkan siswa yang menyatakan kurang
setuju dan tidak setuju, hal ini dikarenakan belajar di laboratorium
membosankan.
Tabel 13
9. Menyukai tugas lapangan/observasi
No Alternatif Jawaban F %
9 a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
8
16
6
5
23
46
17
14
35 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (23%) siswa yang
menyatakan sangat setuju menyukai tugas lapangan/observasi, (46%)
siswa yang menyatakan setuju, (17%) siswa menyatakan kurang
setuju, dan (14%) siswa menyatakan tidak setuju.
Siswa yang menyatakan sangat setuju dan setuju menyukai
tugas lapangan/observasi, hal ini dikarenakan siswa tugas di
lapangan/observasi membuat siswa lebih menguasai suatu
permasalahan, sedangkan siswa yang menyatakan kurang setuju dan
tidak setuju, hal ini dikarenakan tugas lapangan terlalu sulit dan
membutuhkan waktu yang lama.
43
Tabel 14
10. Selalu tepat waktu dalam menyelesaikan tugas individu
di dalam kelas
No Alternatif Jawaban F %
10 a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
3
18
12
2
9
51
34
6
36 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (9%) siswa yang
menyatakan sangat setuju selalu tepat waktu dalam menyelesaikan
tugas individu di dalam kelas, (51%) siswa yang menyatakan setuju,
(34%) siswa menyatakan kurang setuju, dan (6%) siswa menyatakan
tidak setuju.
Siswa yang menyatakan sangat setuju dan setuju selalu tepat
waktu dalam menyelesaikan tugas individu di dalam kelas, hal ini
dikarenakan tugas yang diberikan guru mudah, sedangkan siswa yang
menyatakan kurang setuju dan tidak setuju, hal ini dikarenakan
beragamnya tingkat intelegensi siswa tidak merata.
Tabel 15
11. Tugas menghafal yang diberikan guru di dalam kelas
adalah tugas individu
No Alternatif Jawaban F %
11 a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
11
9
11
4
31,5
26
31,5
11
36 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (31,5%) siswa yang
menyatakan sangat setuju tugas menghafal yang diberikan guru di
44
dalam kelas adalah tugas individu, (26%) siswa yang menyatakan
setuju, (31,5%) siswa menyatakan kurang setuju, dan (11%) siswa
menyatakan tidak setuju.
Siswa yang menyatakan sangat setuju dan setuju tugas
menghafal yang diberikan guru di dalam kelas adalah tugas individu,
hal ini dikarenakan agar siswa dapat melatih ketajaman daya ingatnya,
sedangkan siswa yang menyatakan kurang setuju dan tidak setuju, hal
ini dikarenakan siswa malas menghafal.
Tabel 16
12. Tugas LKS yang diberikan guru di dalam kelas
adalah tugas individu
No Alternatif Jawaban F %
12 a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
5
21
4
5
14
60
12
14
35 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (14%) siswa yang
menyatakan sangat setuju tugas LKS yang diberikan guru di dalam
kelas adalah tugas individu, (60%) siswa yang menyatakan setuju,
(12%) siswa menyatakan kurang setuju, dan (14%) siswa menyatakan
tidak setuju.
Siswa yang menyatakan sangat setuju dan setuju tugas LKS
yang diberikan guru di dalam kelas adalah tugas individu, hal ini
dikarenakan tugas LKS dapat melatih kemandirian dalam mengerjakan
soal, sedangkan siswa yang menyatakan kurang setuju dan tidak
setuju, hal ini dikarenakan siswa materi di dalam LKS tidak lengkap
sehingga siswa sulit untuk menjawab soal.
45
Tabel 17
13. Tugas menyalin/merangkum yang diberikan guru
di dalam kelas adalah tugas individu
No Alternatif Jawaban F %
13 a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
4
22
5
4
11,5
63
14
11,5
35 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (11,5%) siswa yang
menyatakan sangat setuju tugas menyalin/merangkum yang diberikan
guru di dalam kelas adalah tugas individu, (63%) siswa yang
menyatakan setuju, (14%) siswa menyatakan kurang setuju, dan
(11,5%) siswa menyatakan tidak setuju.
Siswa yang menyatakan sangat setuju dan setuju tugas
menyalin/merangkum yang diberikan guru di dalam kelas adalah tugas
individu, hal ini dikarenakan siswa dapat lebih mudah dalam
memahami isi pokok materi, sedangkan siswa yang menyatakan
kurang setuju dan tidak setuju, hal ini dikarenakan siswa malas
menulis dan membaca.
Tabel 18
14. Tugas individu yang di berikan guru
di luar kelas memberatkan siswa
No Alternatif Jawaban F %
14 a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
3
18
5
9
9
51
14
26
35 100
46
Tabel di atas menunjukkan bahwa (9%) siswa yang
menyatakan sangat setuju tugas individu yang diberikan guru di luar
kelas memberatkan siswa, (51%) siswa yang menyatakan setuju,
(14%) siswa menyatakan kurang setuju, dan (26%) siswa menyatakan
tidak setuju.
Siswa yang menyatakan sangat setuju dan setuju tugas individu
yang diberikan guru di luar kelas memberatkan siswa, hal ini
dikarenakan tugas individu yang diberikan guru di luar kelas dapat
membuat siswa tidak ada waktu untuk bermain, sedangkan siswa yang
menyatakan kurang setuju dan tidak setuju, hal ini dikarenakan tugas
di luar kelas dapat memotivasi siswa untuk lebih giat belajar dan
membuat siswa akan banyak menghabiskan waktu untuk belajar.
Tabel 19
15. Tugas-tugas individu di luar kelas sangat menyenangkan
No Alternatif Jawaban F %
15 a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
12
13
8
2
34
37
23
6
35 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (34%) siswa yang
menyatakan sangat setuju tugas-tugas individu di luar kelas sangat
menyenangkan, (37%) siswa yang menyatakan setuju, (23%) siswa
menyatakan kurang setuju, dan (6%) siswa menyatakan tidak setuju.
Siswa yang menyatakan sangat setuju dan setuju tugas-tugas
individu di luar kelas sangat menyenangkan, hal ini dikarenakan tugas-
tugas individu di luar kelas mendapatkan pengetahuan baru yang lebih
dari dalam kelas dan suasana yang mengasyikan, dan mempunyai
waktu yang lebih banyak, sedangkan siswa yang menyatakan kurang
47
setuju dan tidak setuju, hal ini dikarenakan tugas individu di luar kelas
dapat memberatkan siswa dari biaya.
Tabel 20
16. Selain tugas individu guru memberikan tugas kelompok
di dalam kelas
No Alternatif Jawaban F %
16 a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
8
19
6
2
23
54
17
6
35 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (23%) siswa yang
menyatakan sangat setuju selain tugas individu guru memberikan tugas
kelompok di dalam kelas, (54%) siswa yang menyatakan setuju, (17%)
siswa menyatakan kurang setuju, dan (6%) siswa menyatakan tidak
setuju.
Siswa yang menyatakan sangat setuju dan setuju selain tugas
individu guru memberikan tugas kelompok di dalam kelas, hal ini
dikarenakan tugas kelompok itu dapat menumbuhkan kerja sama dan
membantu membantu siswa yang belum memahami materi dengan
yang sudah memahami materi, sedangkan siswa yang menyatakan
kurang setuju dan tidak setuju, hal ini dikarenakan anggota kelompok
tidak berpartisipasi dengan baik, hanya mengandalkan anggota tertentu
saja.
48
Tabel 21
17. Tugas di luar kelas yang diberikan guru
dilakukan secara kelompok
No Alternatif Jawaban F %
17 a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
3
22
5
5
9
63
14
14
35 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (9%) siswa yang
menyatakan sangat setuju tugas di luar kelas yang diberikan guru
dilakukan secara kelompok, (63%) siswa yang menyatakan setuju,
(14%) siswa menyatakan kurang setuju, dan (14%) siswa menyatakan
tidak setuju.
Siswa yang menyatakan sangat setuju dan setuju tugas di luar
kelas yang diberikan guru dilakukan secara kelompok, hal ini
dikarenakan dapat memudahkan siswa dalam menyelesaikan tugas,
sedangkan siswa yang menyatakan kurang setuju dan tidak setuju, hal
ini dikarenakan yang mengerjakan tugas tersebut hanyalah orang-orang
tertentu saja, sementara yang lainnya sibuk bermain atau mengobrol.
Tabel 22
18. Tugas dilaboratorium yang diberikan guru dilakukan
secara kelompok
No Alternatif Jawaban F %
18 a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
4
21
9
1
11
60
26
3
35 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (11%) siswa yang
menyatakan sangat setuju tugas di laboratorium yang diberikan guru
49
dilakukan secara kelompok, (60%) siswa yang menyatakan setuju,
(26%) siswa menyatakan kurang setuju, dan (3%) siswa menyatakan
tidak setuju.
Siswa yang menyatakan sangat setuju dan setuju tugas di
laboratorium yang diberikan guru dilakukan secara kelompok, hal ini
dikarenakan dapat memudahkan siswa dalam menyelesaikan tugas dan
mengajarkan siswa cara bekerja sama dengan baik, sedangkan siswa
yang menyatakan kurang setuju dan tidak setuju, hal ini dikarenakan
tugas di laboratorium yang diberikan guru dilakukan secara kelompok
itu kurang memuaskan.
Tabel 23
19. Tugas dilapangan yang diberikan guru dilakukan
secara kelompok
No Alternatif Jawaban F %
19 a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
5
21
3
6
14
60
9
17
35 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (14%) siswa yang
menyatakan sangat setuju tugas dilapangan yang diberikan guru
dilakukan secara kelompok, (60%) siswa yang menyatakan setuju,
(9%) siswa menyatakan kurang setuju, dan (17%) siswa menyatakan
tidak setuju.
Siswa yang menyatakan sangat setuju dan setuju tugas di
lapangan yang diberikan guru dilakukan secara kelompok, hal ini
dikarenakan tidak terlalu memberatkan siswa dari biaya, sedangkan
siswa yang menyatakan kurang setuju dan tidak setuju, hal ini
dikarenakan kurangnya kerjasama yang baik antar anggota kelompok.
50
Tabel 24
20. Tugas kelompok di dalam kelas yang
diberikan guru sangat disukai
No Alternatif Jawaban F %
20 a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
7
21
4
3
20
60
11
9
35 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (20%) siswa yang
menyatakan sangat setuju tugas kelompok di dalam kelas yang
diberikan guru sangat disukai, (60%) siswa yang menyatakan setuju,
(11%) siswa menyatakan kurang setuju, dan (9%) siswa menyatakan
tidak setuju.
Siswa yang menyatakan sangat setuju dan setuju tugas
kelompok di dalam kelas yang diberikan guru sangat disukai hal ini
dikarenakan tugas kelompok di dalam kelas dapat lebih terarah dan
fokus dalam menyelesaikan tugas tersebut, sedangkan siswa yang
menyatakan kurang setuju dan tidak setuju, hal ini dikarenakan tugas
kelompok di dalam kelas menuntut siswa bekerja sama yang baik,
sehingga tidak bermain-main.
51
Tabel 25
Tabel Angket Penelitian Implikasi Metode Pemberian Tugas dan Resitasi
Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa (X) `
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 X X²
1 3 3 3 3 3 1 1 4 3 3 4 3 3 1 1 4 3 3 4 3 56 3136
2 3 3 2 3 4 3 4 4 3 2 1 3 3 1 4 3 3 2 4 4 59 3481
3 3 2 1 3 4 3 1 3 3 2 2 3 3 3 1 3 1 3 3 3 50 2500
4 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 2 1 3 3 3 3 3 3 3 53 2809
5 4 2 3 2 4 1 1 4 1 3 4 2 3 3 4 4 3 4 3 3 58 3364
6 3 4 4 3 4 2 2 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 63 3969
7 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 2 3 2 1 2 2 3 3 1 3 51 2601
8 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 54 2916
9 3 3 2 3 3 1 4 4 2 2 2 3 3 3 4 3 3 2 3 2 55 3025
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60 3600
11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60 3600
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60 3600
13 4 4 4 3 2 1 2 4 3 3 4 4 3 2 2 2 1 3 3 4 58 3364
14 4 3 3 4 4 1 4 4 4 4 3 4 3 2 4 3 4 4 3 3 68 4624
15 3 3 3 3 3 4 1 3 1 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 52 2704
16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60 3600
17 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 76 5776
18 3 4 3 4 4 4 1 3 4 1 1 3 1 1 4 3 3 1 3 4 55 3025
19 4 2 3 1 4 1 4 3 4 2 4 3 2 1 2 1 2 2 1 4 50 2500
20 4 2 3 1 4 1 4 3 4 2 4 3 2 1 2 1 2 2 1 1 47 2209
21 4 3 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 3 4 2 3 2 55 3025
22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60 3600
23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60 3600
24 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 1 3 2 3 4 3 2 1 4 53 2809
25 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 49 2401
26 3 3 2 2 4 2 4 3 2 2 2 3 3 3 4 2 2 3 4 3 56 3136
27 3 3 3 1 4 2 3 4 3 3 2 3 2 1 2 2 3 3 2 3 52 2704
28 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58 3364
29 2 3 1 4 1 2 2 4 1 2 2 1 4 3 3 3 3 3 3 3 50 2500
30 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 52 2704
31 2 3 4 3 4 1 4 2 1 4 4 1 2 3 2 3 1 2 1 4 51 2601
32 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 72 5184
33 4 2 3 1 4 1 3 4 1 2 4 4 1 3 4 4 1 3 2 1 52 2704
34 4 4 3 1 4 1 4 1 4 2 4 4 3 1 4 4 2 3 1 2 56 3136
35 4 2 4 4 3 3 2 3 4 3 2 1 4 3 2 4 1 4 3 1 57 3249
1978 113120
Tabel Angket Penelitian Implikasi Metode Pemberian Tugas dan Resitasi Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa (X)
No Item Pertanyaan
No. Respon
52
Tabel 26
Presentase Angket Pengaruh Metode Pemberian Tugas dan Resitasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
SS 12 6 6 5 15 3 11 12 8 3 11 5 4 3 12 8 3 4 5 7 143 20
S 21 22 22 19 18 14 13 20 16 18 9 21 22 18 13 19 22 21 21 21 370 53
KS 2 7 5 5 1 5 5 1 6 12 11 4 5 5 8 6 5 9 3 4 109 16
TS 0 0 2 6 1 13 6 2 5 2 4 5 4 9 2 2 5 1 6 3 78 11
Jumlah 700 100
No Soal
Ket F %
DIAGRAM 1
Tabel di atas menunjukan bahwa, (20%) siswa yang menyatakan
Sangat Setuju, adanya implikasi metode pemberian tugas dan resitasi
terhadap hasil belajar IPS siswa (53%) siswa menyatakan Setuju, (16%)
siswa menyatakan Kurang Setuju, dan (11%) siswa yang menyatakan Tidak
Setuju.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan salah satu guru bidang
studi IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) yaitu bapak Wawan Suhairi, S.Pd
menyatakan bahwa, Pengaruh Metode Pemberian Tugas Dan Resitasi
Terhadap Hasil Belajar IPS siswa Pada Kelas VII Di MTs. Daarul Hikmah
Pamulang adalah dapat meningkatkan dan memotivasi kegiatan belajar
siswa secara individu dan kelompok, baik di dalam kelas maupun di luar
kelas. Begitu pula dengan hasil angket yang telah peneliti sebarkan kepada
sebagian siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini menyatakan
53
bahwa, bila frekuensi siswa yang menyatakan Sangat Setuju dan Setuju
ditambahkan, maka hasilnya 73% dan bila frekuensi siswa yang menyatakan
Kurang Setuju dan tidak setuju ditambahkan, maka hasilnya 27%. Berarti,
siswa yang menyatakan Sangat Setuju dan Setuju adanya pengaruh metode
pemberian tugas dan resitasi terhadap hasil belajar IPS siswa lebih besar dari
pada siswa yang menyatakan Kurang Setuju dan Tidak Setuju.
b. Hasil Belajar IPS siswa
Tabel 27
1. Nisan Fatimah binti Maimun merupakan salah satu sumber sejarah
masuknya islam di Indonesia yang terdapat
No Alternatif Jawaban F %
1 a. Tuban
b. Lhoksemawe
c. Demak
d. Leran, Gresik
0
5
6
24
0
14
17
69
35 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (0%) siswa memilih Tuban
sebagai jawaban dari pertanyaan Fatimah binti Maimun merupakan salah
satu sumber sejarah masuknya islam di Indonesia yang terdapat di, (14%)
siswa memilih Lhoksemawe, (17%) siswa memilih Demak, (69%) siswa
memilih Leran Gresik.
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (69%) siswa
menjawab dengan benar.
54
Tabel 28
2. Menurut para pendapat masuknya Islam ke Nusantara yang
paling awal terjadi pada abad
No Alternatif Jawaban F %
2. a. 6 M
b. 7 M
c. 11 M
d. 14
0
33
0
2
0
94
0
6
35 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (0%) siswa memilih 6 M sebagai
jawaban dari pertanyaan menurut para pendapat masuknya islam ke
Nusantara yang paling awal terjadi pada abad, (94%) siswa memilih 7M,
(0%) siswa memilih 11M, (6%) siswa memilih 14M.
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (94%) siswa
menjawab dengan benar.
Tabel 29
3. Jalur Islamisasi yang pertama kali digunakan dalam
proses awal penyebaran Islam di Indonesia adalah
No Alternatif Jawaban F %
3. a. Tasawuf
b. Perkawinan
c. Perdagangan
d. Pendidikan
2
0
30
3
5,5
0
85,5
9
35 100
Tabel di atas menunjukkkan bahwa (5,5%) siswa memilih tasawuf
sebagai jawaban dari pertanyaan Jalur Islamisasi yang pertama kali
digunakan dalam proses awal penyebaran Islam di Indonesia adalah, (0%)
siswa memilih perkawinan, (85,5%) siswa memilih perdagangan, (9%)
siswa memilih pendidikan.
55
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (85,5%) siswa
menjawab dengan benar.
Tabel 30
4. Tokoh walisongo yang menyebarkan agama islam
didaerah Banten dan Cirebon adalah
No Alternatif Jawaban F %
4 a. Sunan Gunung Jati
b. Sunan Ampel
c. Sunan Giri
d. Sunan Kudus
26
0
4
4
74
0
11,5
11,5
35 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (74%) siswa memilih sunan
gunung jati sebagai jawaban dari pertanyaan Tokoh walisongo yang
menyebarkan agama islam didaerah Banten dan Cirebon, (0%) siswa
memilih sunan ampel, (11,5%) siswa memilih sunan giri, (11,5%) siswa
memilih sunan kudus.
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (74%) siswa
menjawab dengan benar.
Tabel 31
5. Daerah yang menjadi pusat perdagangan dan banyak
dikunjungi pedagang Islam adalah di
No Alternatif Jawaban F %
5. a. Malaka
b. Jawa
c. Kalimantan
d. Pantai Barat Sumatera
16
3
12
4
46
9
34
11
35 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (46%) siswa memilih Malaka
sebagai jawaban dari pertanyaan Daerah yang menjadi pusat perdagangan
dan banyak dikunjungi pedagang islam adalah, (9%) siswa memilih Jawa,
56
(34%) siswa memilih kalimantan, (11%) siswa memilih Pantai barat
Sumatera.
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (46%) siswa
menjawab dengan benar, dan 54% menjawab salah.
Tabel 32
6. Salah satu sumber sejarah masuknya Islam di Indonesia
adalah catatan dari Marcopolo (1292) yang menjelaskan bahwa
No Alternatif Jawaban F %
6. a. Penduduk Perlak sudah memeluk agama islam
b. Masyarakat di pantai Utara Jawa Timur telah
memeluk Islam
c. Raja pertama Samudra Pasai adalah Sultan
Malik al Saleh
d. Penguasa Samudra Pasai telah memeluk islam
25
3
6
0
74
9
17
0
35 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (74%) siswa memilih Penduduk
Perlak sudah memeluk agama Islam sebagai jawaban dari pertanyaan
Salah satu sumber sejarah masuknya islam di Indonesia adalah catatan dari
Marcopolo (1292) yang menjelaskan bahwa, (9%) siswa memilih
Masyarakat di pantai Utara Jawa Timur telah memeluk Islam, (17%) siswa
memilih raja pertama Samudra Pasai adalah Sultan Malik al Saleh, (0%)
siswa memilih penguasa Samudra Pasai telah memeluk Islam.
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (74%) siswa
menjawab dengan benar.
Tabel 33
7. Seni sastra Islam yang berupa soal-soal tasawuf
yang sifatnya Pantheisme disebut
No Alternatif Jawaban F %
7 a. Hikayat
b. Syair
c. Suluk
d. Babad
0
3
31
1
0
8,5
88,5
3
35 100
57
Tabel di atas menunjukkan bahwa (0%) siswa memilih hikayat
sebagai jawaban dari pertanyaan sastra Islam yang berupa soal-soal
tasawuf yang sifatnya Pantheisme disebut, (8,5%) siswa memilih syair,
(88,5%) siswa memilih suluk, (5%) siswa memilih babad.
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (88,5%) siswa
menjawab dengan benar.
Tabel 34
8. Arti Gelar Sunan bagi para wali yang menyebarkan
agama Islam di pulau Jawa adalah
No Alternatif Jawaban F %
8 a. Orang yang di cintai Allah
b. Orang yang sangat dikasihi Allah
c. Orang yang terpercaya
d. Yang dijunjung tinggi
5
3
2
25
14
9
6
71
35 100
Tabel di atas menunjukan bahwa (14%) siswa memilih rang yang
di cintai Allah sebagai jawaban dari pertanyaan arti Gelar Sunan bagi para
wali yang menyebarkan agama islam di pulau Jawa adalah, (9%) siswa
memilih orang yang sangat dikasihi Allah, (6%) siswa memilih orang yang
terpercaya, (71%) siswa memilih orang dijunjung tinggi.
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (71%) siswa
menjawab dengan benar.
Tabel 35
9. Sunan Ampel mempunyai dua orang putera
yang menjadi walisanga, yaitu
No Alternatif Jawaban F %
9 a. Sunan Muria dan Sunan Drajat
b. Sunan Bonang dan Sunan Darajat
c. Sunan Bonang dan Sunan Giri
d. Sunan Drajat dan Sunan Kudus
1
30
2
2
3
86
5
5
35 100
58
Tabel di atas menunjukkan bahwa (3%) siswa memilih Sunan
Muria dan Sunan Drajat sebagai jawaban dari pertanyaan Sunan Ampel
mempunyai dua orang putera yang menjadi walisanga, yaitu, (86%) siswa
memilih sunan Bonang dan Sunan Darajat, (5%) siswa memilih sunan
Bonang dan Sunan Giri, (5%) siswa memilih Drajat dan Sunan Kudus.
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (86%) siswa
menjawab dengan benar.
Tabel 36
10. Keraton didirikan dengan maksud utama sebagai
No Alternatif Jawaban F %
10 a. Tempat memakamkan raja
b. Tempat tinggal raja dan keluarga
c. Tempat beribadah
d. Tempat pertemuan para ulama
2
29
2
2
6
82
6
6
35 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (6%) siswa memilih tempat
memakamkan raja sebagai jawaban dari pertanyaan keraton didirikan
dengan maksud utama sebagai, (82%) siswa memilih tempat tinggal raja
dan keluarga, (6%) siswa memilih tempat beribadah, (6%) siswa memilih
tempat pertemuan para ulama.
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (82%) siswa
menjawab dengan benar.
59
Tabel 37
11. Bukti sejarah tentang masuknya Islam di Indonesia sebagai berikut
1) Catatan Ibnu Batutah
2) Catatan Marcopolo
3) Nisan Sultan Malik al Saleh
4) Nisan Fatimah binti Maimun
Berdasarkan bukti sejarah di atas, bukti sejarah yang menunjukan
agama islam masuk di Indonesia pada abad ke-11 adalah nomor
No Alternatif Jawaban F %
11 a. 1 dan 2
b. 3 dan 4
c. 1, 2, dan 3
d. 4
2
4
3
26
6
11
9
74
35 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (6%) siswa memilih 1 dan 2
sebagai jawaban dari pertanyaan berdasarkan bukti sejarah di atas, bukti
sejarah yang menunjukan agama islam masuk di Indonesia pada abad ke-
11 adalah nomor, (11%) siswa memilih 3 dan 4, (9%) siswa memilih
1,2,dan3, (74%) siswa memilih 4.
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (74%) siswa
menjawab dengan benar.
Tabel 38
12. Menurut sumber dari buku Hsin-Tang-shu orang-orang Arab tinggal
dalam perkampungan yang disebut
No Alternatif Jawaban F %
12 a. Barus
b. Pecinan
c. Pekojan
d. Gampong
29
3
2
1
83
8
6
3
35 100
60
Tabel di atas menunjukkan bahwa (83%) siswa memilih Barus
sebagai jawaban dari pertanyaan menurut sumber dari buku Hsin-Tang-
Shu orang-orang Arab tinggal dalam perkampungan yang disebut, (8%)
siswa memilih Pecinan, (6%) siswa memilih Pekojan, (3%) siswa memilih
Gampong.
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (83%) siswa
menjawab dengan benar.
Tabel 39
13. Salah satu faktor yang mendorong perkembangan agama Islam
di Indonesia adalah
No Alternatif Jawaban F %
13 a. Upacara keagamaan dalam islam
sangat beraneka ragam
b. Masuknya kaum ulama dari Persia
ke Indonesia
c. Penyebaran agama islam dilakukan
secara damai
d. Penyebaran agama islam di
Indonesia dilakukan oleh para kyai
3
3
29
0
8,5
8,5
83
0
35 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (8,5%) siswa memilih upacara
keagamaan dalam islam sangat beraneka ragam sebagai jawaban dari
pertanyaan sala satu faktor yang mendorong perkembangan agama islam
di Indonesia adalah, (8,5%) siswa memilih asuknya kaum ulama dari
Persia ke Indonesia, (83%) siswa memilih penyebaran agama islam
dilakukan secara damai, (0%) siswa memilih penyebaran agama islam di
Indonesia dilakukan oleh para kyai.
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (83%) siswa
menjawab dengan benar.
61
Tabel 40
14. Penyebaran agama Islam antara tahun 1512-1515 meliputi Sumatera,
Kalimantan, Jawa hingga Maluku. Pendapat tersebut dikemukakan oleh
No Alternatif Jawaban F %
14 a. Marcopolo
b. Tome Pires
c. Ma huan
d. Ibnu Batutah
11
10
7
7
31
29
20
20
35 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (31%) siswa memilih Marcopolo
sebagai jawaban dari pertanyaan penyebaran agama Islam antara tahun
1512-1515 meliputi Sumatera, Kalimantan, Jawa hingga Maluku.
Pendapat tersebut dikemukakan oleh, (29%) siswa memilih Tome Pires,
(20%) siswa memilih Ma Huan, (20%) siswa memilih Ibnu batutah.
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (29%) siswa
menjawab dengan benar.
Tabel 41
15. Tokoh walisongo yang terkenal menyebarkan agama islam dengan
menggunakan sarana dakwah pertunjukan wayang kulit adalah
No Alternatif Jawaban F %
15 a. Sunan Bonang
b. Sunan Darajat
c. Sunan Muria
d. Sunan Kalijaga
3
0
4
28
9
0
11
80
35 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (9%) siswa memilih Sunan
Bonang sebagai jawaban dari pertanyaan tokoh walisongo yang terkenal
menyebarkan agama islam dengan menggunakan sarana dakwah
62
pertunjukan wayang kulit adalah, (0%) siswa memilih Sunan Darajat,
(11%) siswa memilih Sunan Muria, (80%) siswa memilih Sunan Kalijaga.
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (80%) siswa
menjawab dengan benar.
Tabel 42
Masuknya agama Islam di Indonesia didorong oleh faktor
No Alternatif Jawaban F %
16 a. Runtuhnya kerajaan Majapahit
b. Banyaknya pedagang Eropa yang
berdagang
c. Adanya hubungan pelajaran dan
perdagangan Internasional
d. Berdirinya kerajaan-kerajaan
bercorak islam di Indonesia
29
4
2
0
83
11
6
0
35 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (83%) siswa memilih runtuhnya
kerajaan Majapahit sebagai jawaban dari pertanyaan masuknya agama
islam di Indonesia didorong oleh faktor, (11%) siswa memilih banyaknya
pedagang Eropa yang berdagang, (6%) siswa memilih adanya hubungan
pelajaran dan perdagangan Internasional, (0%) siswa memilih berdirinya
kerajaan-kerajaan bercorak islam di Indonesia.
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (83%) siswa
menjawab dengan benar.
63
Tabel 43
17. Tokoh Walisongo yang menyebabkan agama Islam dengan mendirikan
pondok pesantren di Kadilangu Demak adalah
No Alternatif Jawaban F %
17 a. Sunan Giri
b. Sunan Bonang
c. Sunan Kalijaga
d. Sunan Gunung Jati
6
1
15
17
17
17
40
26
35 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (17%) siswa memilih Sunan Giri
sebagai jawaban dari pertanyaan tokoh Walisongo yang menyebabkan
agama Islam dengan mendirikan pondok pesantren di Kadilangu Demak
adalah (17%) siswa memilih Sunan Bonang, (40%) siswa memilih Sunan
Kalijaga, (26%) siswa memilih Sunan Gunung Jati.
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (40%) siswa
menjawab dengan benar.
Tabel 44
18. Agama Islam dapat tersebar luas karena dilakukan melalui
hal berikut, kecuali
No Alternatif Jawaban F %
18 a. Perkawinan Campuran
b. Perdagangan
c. Kesenian
d. Penaklukan dan
peperangan
2
0
1
32
6
0
3
91
35 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (6%) siswa memilih perkawinan
campuran sebagai jawaban dari pertanyaan agama islam dapat tersebar
luas karena dilakukan melalui hal berikut, kecuali, (0%) siswa memilih
64
perdagangan, (3%) siswa memilih kesenian, (91%) siswa memilih
penaklukan dan peperangan.
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (91%) siswa
menjawab dengan benar.
Tabel 45
19. Salah satu anggota wali Sanga yang memadukan corak
bangunan islam dengan Hindu adalah
No Alternatif Jawaban F %
19 a. Sunan Kalijaga
b. Sunan Muria
c. Sunan Kudus
d. Sunan Giri
0
0
23
12
0
0
66
34
35 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (0%) siswa memilih sunan
kalijaga sebagai jawaban dari pertanyaan salah satu anggota wali Sanga
yang memadukan corak bangunan islam dengan Hindu adalah, (0%) siswa
memilih sunan muria, (66%) siswa memilih sunan kudus, (34%) siswa
memilih sunan giri.
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (66%) siswa
menjawab dengan benar.
Tabel 46
20. Peninggalan sejarah masa Islam yang didirikan oleh
Wali Sanga di Demak adalah
No Alternatif Jawaban F %
20 a. Masjid Katangka
b. Masjid Agung Demak
c. Masjid Agung Kasepuhan
d. Masjid Baiturrahman
6
23
2
4
17
66
6
11
35 100
65
Tabel di atas menunjukkan bahwa (17%) siswa memilih masjid
Katangka sebagai jawaban dari pertanyaan peninggalan sejarah masa
Islam yang didirikan oleh Wali Sanga adalah, (66%) siswa memilih masjid
agung demak, (6%) siswa memilih masjid agung Kasepuhan, (11%) siswa
memilih masjid Baiturrahman.
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (66%) siswa
menjawab dengan benar.
Tabel 47
Tabel Presentase Hasil Belajar IPS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Benar 24 33 30 26 16 26 31 25 30 29 26 29 29 10 28 29 14 32 23 23 513 73
Salah 11 2 5 9 19 9 4 10 5 6 9 6 6 25 7 6 21 3 12 12 187 27
Jumlah 700 100
No Soal
Ket F %
Menyatakan bahwa (73%) siswa menjawab pertanyaan dengan
benar, dan (27%) siswa menjawab tidak benar.
Tabel 48
Tabel Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa
No Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Adjie Afrilianto Setiawan 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 15 225 75
2 Amalia Fauziah 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 15 225 75
3 Amelia Wulan Suci 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 14 196 70
4 Andri Bastian 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 15 225 75
5 Anggi Ramadhan 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 14 196 70
6 Arestia 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 15 225 75
7 Dela Melinda 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 13 169 65
8 Dhiva Afief Fahrezy 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 15 225 75
9 Dira Andini 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 13 169 65
10 Endang Puji Asiri 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 15 225 75
11 Erga Apryadi 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 14 196 70
12 Fadila Aprilianto 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 16 256 80
13 Farhan Khadafi 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 14 196 70
14 Fauzan Muslim 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 15 225 75
15 Fitri Yanti 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 15 225 75
16 Icah Suminar 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 14 196 70
17 Indah Aryanti 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 15 225 75
18 Khoirul Fajri 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 16 256 80
19 M. Ilham Sauqi 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 15 225 75
20 Mira Silvia 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 14 196 70
21 Muhamad Faisal 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 15 225 75
22 Muhammad Khoiruzzad Pajri 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 14 196 70
23 Muit Hidayatullah 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 15 225 75
24 Nurhadi Saputra 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 13 169 65
25 Nurlatifah 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 15 225 75
26 Pratiwi 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 16 256 80
27 Rizqia Lutfiah Sinta R 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 15 225 75
28 Roni Subastian 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 15 225 75
29 Salsa Bella 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 16 256 80
30 Sela Margenda 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 15 225 75
31 Silfa Himatul Mulia 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 15 225 75
32 Silvia Handayani 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 14 196 70
33 Suaden Namesyah 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 14 196 70
34 Viar Juliana 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 15 225 75
35 Yudi Setiawan 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 14 196 70
24 33 30 26 16 26 31 25 30 29 26 29 29 10 28 29 14 32 23 23 513 7541 73.28571
nilai Y No Item Pertanyaan
Y Y²
66
Menyatakan bahwa hasil belajar IPS siswa di MTs Daarul Hikmah
Pamulang memiliki rata-rata 73,285.
DIAGRAM 2
Kesimpulannya, bahwa hasil belajar IPS siswa di MTs Daarul
Hikmah Pamulang adalah baik.
2. Analisa Data
Untuk mengetahui apakah variabel X (Metode Pemberian Tugas
dan Resitasi) dan variabel Y (Hasil Belajar IPS siswa) terdapat hubungan
positif yang signifikan. Maka digunakan rumus korelasi product moment.
Adapun untuk mencari angka indeks korelasi “r” product moment
tersebut, maka langkah yang ditempuh adalah:
a. Menghitung berdasarkan skor aslinya untuk variabel X (Pengaruh
Metode Pemberian Tugas dan Resitasi)
b. Menghitung berdasarkan skor aslinya untuk variabel Y (Hasil Belajar
IPS siswa)
c. Scoring, diteliti jumlahnya kemudian dimasukkan ke dalam tabel kerja
atau tabel perhitungan yang terdiri atas 6 kolom.
67
Tabel 49
Tabel Perhitungan Variabel X dan Y
No
X X² Y Y² XY
1 56 3136 15 225 840
2 59 3481 15 225 885
3 50 2500 14 196 700
4 53 2809 15 225 795
5 58 3364 14 196 812
6 63 3969 15 225 945
7 51 2601 13 169 663
8 54 2916 15 225 810
9 55 3025 13 169 715
10 60 3600 15 225 900
11 60 3600 14 196 840
12 60 3600 16 256 960
13 58 3364 14 196 812
14 68 4624 15 225 1020
15 52 2704 15 225 780
16 60 3600 14 196 840
17 76 5776 15 225 1140
18 55 3025 16 256 880
19 50 2500 15 225 750
20 47 2209 14 196 658
21 55 3025 15 225 825
22 60 3600 14 196 840
23 60 3600 15 225 900
24 53 2809 13 169 689
25 49 2401 15 225 735
26 56 3136 16 256 896
27 52 2704 15 225 780
28 58 3364 15 225 870
29 50 2500 16 256 800
30 52 2704 15 225 780
31 51 2601 15 225 765
32 72 5184 14 196 1008
33 52 2704 14 196 728
34 56 3136 15 225 840
35 57 3249 14 196 798
Jumlah 1978 113120 513 7541 28999
68
Setelah diketahui N= 35, ∑X= 1978, ∑Y= 513, ∑X²= 113120,
∑Y²=7541, ∑XY= 28999, maka dapatlah dicari indeks korelasinya,
dengan menggunakan rumus:
})(({})({
)()(
2222 YYNXXN
YXxyNrxy
})513(7541.35({})1978(113120.35{
)513()1978(28999.35
22
}263169263935({}39124843959200{
10147141014965
}766{}46716{
251
35784456
251
598201103
251
= 0,419
Dari perhitungan di atas ternyata angka korelasinya antara variabel
X dan variabel Y bertanda positif dengan memperhatikan besarnya rxy
yang diperoleh yaitu sebesar 0,419.
Apabila hasil tersebut diinterpretasikan secara kasar atau sederhana
dengan mencocokan hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi “r”
product moment, ternyata besarnya rxy (0,415) yang besarnya berkisar
antara 0,40-0,70 berarti korelasi positif antara variabel X dan variabel Y
terdapat korelasi yang sedang atau cukup.
Selanjutnya untuk mengetahui apakah hubungan itu signifikan atau
tidak, maka “r” hasil perhitungan dibandingkan dengan “r” tabel dan
sebelum membandingkan terlebih dahulu dicari derajat kebebasannya atau
df (degree of freedom) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
df=N-nr
= 35-2
= 33
69
Dengan memeriksa tabel nilai “r” Product Moment ternyata bahwa
dengan df sebesar 33, pada taraf signifikan 5% diperoleh “r” table = 0,349
Jika dilihat dari pada harga rtabel, pada taraf signifikansi 5%
(0,419>0,349). Dengan demikian Hipotesa Alternatif (Ha) diterima dan
Hipotesa Nol (H0) ditolak. Artinya, terdapat hubungan positif yang
signifikan antara metode pemberian tugas dan resitasi terhadap hasil
belajar IPS siswa dengan korelasi yang sedang atau cukup.
Setelah diketahui korelasi antara variabel X (Metode Pemberian
Tugas dan Resitasi) dan variabel Y (Hasil Belajar IPS siswa) dapat di
tentukan koefisien determinasi dengan rumus KD= r²×100%. Berdasarkan
rumus tersebut, maka dapat diketahui kontribusi “Pengaruh Metode
Pemberian Tugas Dan Resitasi Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa” adalah
r²×100=0,419²×100%=18%.
Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa “Pengaruh Metode
Pemberian Tugas dan Resitasi memberikan kontribusi Terhadap Hasil
Belajar IPS Siswa Di MTs Daarul Hikmah Pamulang” sebesar 18%
sedangkan selebihnya 82% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang perlu
penelitian lebih lanjut.
DIAGRAM 3
70
C. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil hasil angket bahwa metode pemberian tugas dan
resitasi siswa dapat termotivasi kegiatan belajar, baik secara individu maupun
kelompok, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Dengan keterangan bila
frekuensi siswa yang menyatakan Sangat Setuju dengan Setuju ditambahkan,
maka hasilnya 73% dan bila frekuensi siswa yang menyatakan Kurang Setuju
dan Tidak Setuju ditambahkan, maka hasilnya 27%. Berarti, siswa yang
menyatakan Sangat Setuju dengan Setuju adanya pengaruh metode pemberian
tugas dan resitasi terhadap hasil belajar IPS siswa lebih besar dari pada siswa
yang menyatakan Kurang Setuju dan Tidak Setuju.
Roestiyah mengemukakan bahwa “setiap jenis metode pengajaran
harus sesuai atau tepat untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Jadi, untuk
tujuan yang berbeda guru harus mengadakan teknik penyajian yang berbeda
sekaligus untuk mencapai tujuan pengajarannya".57
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil salah satu metode pengajaran
yaitu metode pemberian tugas dan resitasi, menurut Slameto (1991:115)
dalam bukunya Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester
(SKS), mengemukakan: “Metode pemberian tugas dan resitasi adalah cara
penyampaian bahan pelajaran dengan memberikan tugas kepada siswa untuk
dikerjakan diluar jadwal sekolah dalam rentangan waktu tertentu dan hasilnya
harus dipertanggungjawabkan kepada guru”. 58
Dengan demikian, hasil belajar IPS siswa ketika di adakan post test
yaitu (73%) siswa menjawab pertanyaan dengan benar, dan (27%) siswa
menjawab tidak benar, hasil belajar IPS siswa di MTs Daarul Hikmah
Pamulang memiliki nilai rata-rata 73,29. Metode Pemberian Tugas Dan
Resitasi Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Pada Kelas VII Di MTs. Daarul
Hikmah Pamulang terdapat korelasi positif yang sedang atau cukup. Hal ini
berarti, bahwa Hipotesa Alternatif (Ha) yang menyatakan ada korelasi yang
signifikan antara Metode Pemberian Tugas Dan Resitasi Terhadap Hasil
57
Roestiyah, N. K. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hal. 2 58
Slameto, Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semrster (SKS). (Jakarta:
Bumi Aksara, 1991). Hal. 115
71
Belajar IPS Pada Kelas VII Di MTs. Daarul Hikmah Pamulang diterima atau
benar.
Sedangkan Hipotesa Nol (H0) yang menyatakan bahwa tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara Metode Pemberian Tugas Dan Resitasi
Terhadap Hasil Belajar IPS siswa Pada Kelas VII Di MTs. Daarul Hikmah
Pamulang ditolak atau tidak benar.
Jika dilihat dari hasil perhitungan koefisien korelasi yang menyatakan
bahwa korelasi antara Metode Pemberian Tugas Dan Resitasi Terhadap Hasil
Belajar IPS Siswa Pada Kelas VII Di MTs. Daarul Hikmah Pamulang
merupakan korelasi yang sedang atau cukup. Dengan demikian, dapat
dinyatakan bahwa Pengaruh Metode Pemberian Tugas Dan Resitasi
memberikan kontribusi Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Pada Kelas VII Di
MTs Daarul Hikmah Pamulang sebesar 18% sedangkan selebihnya 82%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang perlu penelitian lebih lanjut.
72
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh melalui observasi, angket, dan
wawancara yang dihimpun oleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil belajar IPS siswa di MTs. Daarul Hikmah Pamulang adalah cukup
baik. Dengan penjelasan bahwa (73%) siswa menjawab pertanyaan dengan
benar, dan (27%) siswa menjawab tidak benar. Kemudian hasil belajar IPS
siswa di MTs Daarul Hikmah Pamulang memiliki nilai rata-rata 73,29.
2. Metode pemberian tugas dan resitasi terhadap hasil belajar IPS siswa di
MTs. Daarul Hikmah Pamulang mempunyai implikasi positif yang sedang
atau cukup. Dengan tabel nilai “r” product moment ternyata dengan df
sebesar 33, pada taraf signifikan 5% diperoleh “r” tabel=0,349. Jika dilihat
dari pada taraf signifikansi 5% (0,419>0,349). Dengan demikian Hipotesa
Alternatif (Ha) diterima dan Hipotesa Nol (H0) ditolak. Artinya, terdapat
implikasi positif yang signifikan antara metode pemberian tugas dan
resitasi terhadap hasil belajar IPS siswa dengan implikasi yang sedang
atau cukup. Dan Metode Pemberian Tugas Dan Resitasi memberikan
kontribusi Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Pada Kelas VII Di MTs.
Daarul Hikmah Pamulang sebesar 18% sedangkan selebihnya 82%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang perlu penelitian lebih lanjut.
73
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas penulis mengajukan bebrapa saran
yang ditujukan untuk penelitian di masa yang akan datang semoga saran-saran
ini bermanfaat dalam pengembangannya.
1. Variasi metode pengajaran dalam proses pembelajaran adalah sebuah
kemestian untuk menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan
bagi siswa
2. Dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode
pemberian tugas dan resitasi, hendaknya guru memperhatikan situasi dan
kondisi siswa.
3. Bagi guru, hendaknya metode pemberian tugas dan resitasi ini lebih
ditingkatkan lagi agar kegiatan siswa baik di dalam kelas maupun di luar
kelas akan lebih maksimal sehingga siswa disibukkan dengan kegiatan
belajarnya.
4. Bagi orang tua sudah sepatutnya membantu guru untuk memantau
aktivitas anaknya ketika ia telah di rumah, karena bagaimanapun juga
keberhasilan dari seorang anak terletak pada sejauh mana kepedulian
orang tua terhadap pendidikan anaknya.
74
DAFTAR PUSTAKA
Afifuddin dan Irfan Ahmad Zain. 2010. Perencanaan Pembelajaran. Bandung:
FITK UIN Sunan Gunung Djati.
A. M, Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Bahri Djamarah, Syaiful dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
B. Uno, Hamzah. 2008. Profesi Kependidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara
Daradjat, Zakiyah. 1995. Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga dan Sekolah.
Jakarta: CV Ruhama.
Husaini, Usman dan Purnomo Setiady Akbar. 2000. Metodologi Penelitian
Sosial. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Depdikbud. 2001. “Kamus Besar bahasa Indonesia”. Jakarta: Balai Pustaka.
Nasution, S. 1995. Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Nata, Abudin. 1997. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Logos Wancana Ilmu.
Neni Iska, Zikri. 2006. Psikologi Pengantar Pemahaman Diri Dan Lingkungan.
Jakarta: Kizi Brother’s.
Ngalim Purwanto, M. 2003. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: PT
Remaja Rosda Karya.
N. K, Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurdin, Syafrudin. 2005. Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman
Individu Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Ciputat: PT
Ciputat Press.
Sanjaya, Wina. 2008. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta: Kencana.
Sapriya. 2009. Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sardjiyo. 2011. Materi Pokok Pendidikan IPS SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
75
Slameto, 1991. Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semrster (SKS).
Jakarta: Bumi Aksara.
Solihatin, Etin dan Raharjo. 2008. Cooperative Learning (Analisis Model
Pembelajaran IPS). Jakarta: Bumi Aksara.
Sudjono, Anas. 2001. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Rajawali Press.
Supriyanto, Agus. 2009. Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Suryabrata, Sumandi. 2007. Psikologi Pendidikan,. Jakarta: PT.Raja Grafindo.
Syah, Muhibin Syah. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Tim Dosen FIP-IKIP Malang. 1988. Pengantar Dasar-dasar Kependidikan.
Surabaya: Usaha Nasional.
Trianto. 2001. Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek. Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher.
Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003, tentang Sisdiknas serta
Undang-undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005.
User Usman, Moh dan Lilis Setiawati. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan
Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Usman, Basyaruddin. 2002. Metode Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Ciputat
Press.
Usman, Husaini Dan R. Purnomo Setiady Akbar. 2008. Pengantar Statistika.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
http://luluvikar.files.wordpress.com/2009/03/2-skripsi-pengaruh-pemberian-tugas-
dan-resitasi.pdf, Kamis, 28 April 2011.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
OBSERVASI SISWA TERHADAP GURU
Pamulang, 05 Mei 2011
Observer,
Umi Humairoh
No Aspek yang diamati Ya Tidak Catatan
1 Guru membuka pelajaran. √
2 Guru mengaitkan materi pembelajaran
sekarang dengan materi sebelumnya.
√
3 Guru mengarahkan siswa pada
pengetahuan yang dimiliki.
√
4 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
√
5 Guru mengenalkan konsep yang
berkaitan dengan materi pelajaran.
√
6 Guru memberikan kesempatan pada
siswa untuk mengemukakan pendapat.
√
7 Guru menjelaskan strategi dan materi
pelajaran.
√
8 Guru memberikan tugas berkaitan
materi pembelajaran. √
9 Guru menyimpulkan materi pelajaran. √
10 Guru menutup pelajaran. √
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : MTs. Daarul Hikmah Pamulang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/ Semester : VII G/ Genap
Pertemuan ke : 1 (satu)
Alokasi waktu : 2 X 35 Menit
Tahun Pelajaran : 2010-2011
Standar Kompetensi : Memahami perkembangan masyarakat sejak masa Hindu-Budha
sampai masa Kolonial Erofa
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan perkembangan masyarakat, kebudayaan, dan
pemerintahan pada masa Islam di Indonesia, serta peninggalan-
peninggalannnya
Indikator :1. Menjelaskan proses masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia
2. Mengidentifikasi saluran-saluran Islamisasi di Indonesia
3. Menjelaskan peranan walisanga
1. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa mampu menjelaskan proses masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia
2. Siswa mampu mengidentifikasi saluran-saluran islamisasi di Indonesia
3. Siswa mampu menjelaskan peranan walisanga
2. Materi Pembelajaran :
1. Proses masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia
2. Saluran-saluran islamisasi di Indonesia
3. Peranan walisanga
3. Metode Pembelajaran :
1. Ceramah bervariasi
2. Tanya Jawab
3. Pemberian tugas dan resitasi
4. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran :
1. Kegiatan Awal : berdo’a bersama sebelum memulai kegiatan belajar,
mengabsen siswa. Apersepsi dengan memberikan pre-test secara lisan. Kegiatan
awal dilakukan selama 15 menit
2. Kegiatan Inti : guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Guru menyampaikan materi tentang proses masuk dan berkembangnya Islam di
Lampiran 2
Indonesia, saluran-saluran islamisasi di Indonesia, peranan walisanga. Guru
memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.
Guru memberikan tugas kelompok yaitu 25 soal pilihan ganda. Kegiatan inti ini
dilakukan selama 50 menit
3. Kegiatan akhir : Membuat peta penyebaran Islam di Indonesia. Dan kegiatan
belajar diakhiri dengan do’a bersama. Kegiatan diakhiri 5 menit
5. Media/ alat pembelajaran: Spidol, White Board, Buku paket, LKS.
6. Sumber Belajar :
1. Cakrawala (Cakap Kreatif dan Berkualitas). Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu
Kelas VII semester 2. Jawa Tengah: Putra Nugraha
2. Drs. Anwar Kurnia. IPS Terpadu SMP/MTs Kelas VII. Yudhistira
3. PASTI (Panduan Siswa Berprestasi). Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu Kelas VII
semester 2. Putra Angkasa
7. Penilaian
1. Teknik penilaian : Pre-test secara lisan
2. Bentuk penilaian : Pilihan Ganda
Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 sebagai berikut:
Nilai Akhir = Perolehan Skor X Skor Ideal (100)
Total Skor Max
Soal
A. Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar
1. Menurut para pendapat masuknya islam ke Nusantara yang paling awal terjadi pada
abad….
a. 6 M c. 7 M
b. 11 M d. 14 M
2. Menurut sumber dari buku Hsin-Tang-shu orang-orang Arab tinggal dalam
perkampungan yang disebut…
a. Barus c. Pecinan
b. Pekojan d. Gampong
3. Nisan Fatimah binti Maimun merupakan salah satu sumber sejarah masuknya islam di
Indonesia yang terdapat di….
a. Tuban c. Lhokseumawe
b. Leran, Gresik d. Demak
Lampiran 2
4. Masuknya agama islam di Indonesia didorong oleh faktor….
a. Runtuhnya kerajaan Majapahit
b. Banyaknya pedagang Eropa yang berdagang
c. Adanya hubungan pelajaran dan perdagangan Internasional
d. Berdirinya kerajaan-kerajaan bercorak islam di Indonesia
5. Bukti sejarah tentang masuknya islam di Indonesia sebagai berikut:
1) Catatan Ibnu Batutah
2) Catatan Marcopolo
3) Nisan Sultan Malik al Saleh
4) Nisan Fatimah binti Maimun
Berdasarkan bukti sejarah di atas, bukti sejarah yang menunjukan agama islam
masuk di Indonesia pada abad ke-11 adalah nomor…
a. 1 dan 2 c. 1, 2, dan 3
b. 3 dan 4 d. 4
6. Salah satu faktor yang mendorong perkembangan agama islam di Indonesia adalah….
a. Penyebaran agama islam dilakukan secara damai
b. Upacara keagamaan dalam islam sangat beraneka ragam
c. Masuknya kaum ulama dari Persia ke Indonesia
d. Penyebaran agama islam di Indonesia dilakukan oleh para kyai
7. Tokoh yang menyebarkan agama islam melalui media kesenian adalah….
a. Ibnu Batutah c. Sultan Malik al-Tahir
b. Sunan Kalijaga d. Sunan Bonang
8. Pertamakali pedagang islam datang ke Indonesia, yaitu pulau…
a. Sumatera c. Kalimantan
b. Jawa d. Sulawesi
9. Islam masuk ke Nusantara berlangsung pada abad ke-11. Hal yang menjadi bukti
pendukungnya adalah…
a. Berita dari Dinasti Tang c. Batu Nisan Fatimah binti Maimun
b. Buku Hsin-Tang-Shu d. Berita perjalanan Marco Polo
10. Agama islam dapat tersebar luas karena dilakukan melalui hal berikut, kecuali…
a. Perkawinan Campuran c. Kesenian
b. Perdagangan d. Penaklukan dan peperangan
Lampiran 2
11. Salah satu anggota wali Sanga yang memadukan corak bangunan islam dengan Hindu
adalah…
a. Sunan Kalijaga c. Sunan Kudus
b. Sunan Muria d. Sunan Giri
12. Para tokoh penyebar agama islam di Jawa yang mendapat julukan Waliullah yaitu…
a. Wali sanga c. Ulama
b. Kiai d. Imam
13. Salah satu sumber masuknya islam di Indonesia adalah adanya catatan dari seorang
pedagang bernama Marcopolo yang berasal dari….
a. Roma c. Lisabon
b. Paris d. Venesia
14. Jalur Islamisasi yang pertama kali digunakan dalam proses awal penyebaran Islam di
Indonesia adalah…
a. Perdagangan c. Perkawinan
b. Pendidikan d. Tasawuf
15. Penyebaran agama Islam antara tahun 1512-1515 meliputi Sumatera, Kalimantan,
Jawa hingga Maluku. Pendapat tersebut dikemukakan oleh…
a. Marcopolo c. Ma Huan
b. Tome Pires d. Ibnu Batutah
16. Tokoh walisongo yang menyebarkan agama islam didaerah Banten dan Cirebon
adalah…
a. Sunan Bonang c. Sunan Gunung Jati
b. Sunan Giri d. Sunan Kudus
17. Salah satu sumber sejarah masuknya islam di Indonesia adalah catatan dari
Marcopolo (1292) yang menjelaskan bahwa….
a. Penduduk Perlak sudah memeluk agama Islam
b. Masyarakat di pantai Utara Jawa Timur telah memeluk Islam
c. Raja pertama Samudra Pasai adalah Sultan Malik al Saleh
d. Penguasa Samudra Pasai telah memeluk Islam
18. Tokoh walisongo yang terkenal menyebarkan agama islam dengan menggunakan
sarana dakwah pertunjukan wayang kulit adalah….
a. Sunan Bonang c. Sunan Muria
b. Sunan Darajat d. Sunan Kalijaga
Lampiran 2
19. Daerah yang menjadi pusat perdagangan dan banyak dikunjungi pedagang islam
adalah di….
a. Malaka c. Jawa
b. Sunda d. Pantai Barat Sumatera
20. Islam memiliki lembaga pendidikan khusus yang mengajarkan tentang ilmu agama
yang disebut…
a. Pesantren c. Biara
b. Padepokan d. Sanggar
21. Arti Gelar Sunan bagi para wali yang menyebarkan agama islam di pulau Jawa
adalah…
a. Yang dijunjung tinggi c. Orang yang terpercaya
b. Orang yang sangat dikasihi Allah d. Orang yang di cintai Allah
22. Sunan Ampel mempunyai dua orang putera yang menjadi walisanga, yaitu…
a. Sunan Muria dan Sunan Drajat c. Sunan Bonang dan Sunan Giri
b. Sunan Bonang dan Sunan Darajat d. Sunan Drajat dan Sunan Kudus
23. Tokoh walisongo yang dijuluki Walliyul Ilmi adalah…
a. Sunan Muria c. Sunan Kudus
b. Sunan Drajat d. Sunan Gunung jati
24. Tokoh Walisongo yang menyebabkan agama Islam dengan mendirikan pondok
pesantren di Kadilangu Demak adalah…
a. Sunan Giri c. Sunan Kalijaga
b. Sunan Bonang d. Sunan Gunung Jati
25. Berikut yang bukan merupakan faktor yang memudahkan Islam diterima masyarakat
adalah…
a. Masyarakat masuk agama islam mudah c. Ibadahnya sederhana dan biayanya
murah
b. Islam tidak mengenal kasta d. Islam dapat mendatangkan kekayaan
Lampiran 2
Jawaban :
1. C 6. A 11. C 16. C 21. A
2. B 7. B 12. A 17. A 22. B
3. B 8. A 13. D 18. D 23. C
4. A 9. C 14. A 19. A 24. D
5. D 10. D 15. B 20. A 25. D
Mengetahui Pamulang, 14 Mei 2011
Guru Mata Pelajaran IPS Peneliti
Wawan Suhairi. S.Pd Umi Humairoh
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : MTs. Daarul Hikmah Pamulang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/ Semester : VII G/ Genap
Pertemuan ke : 2 (Dua)
Alokasi waktu : 3 X 35 Menit
Tahun Pelajaran : 2010-2011
Standar Kompetensi : Memahami perkembangan masyarakat sejak masa
Hindu-Budha sampai masa Kolonial Erofa
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan perkembangan masyarakat,
kebudayaan, dan pemerintahan pada masa Islam di
Indonesia, serta peninggalan-peninggalannnya
Indikator :1. Mendeskripsikan peta penyebaran islam di Indonesia
2. Menjelaskan peninggalan sejarah bercorak islam
1. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa mampu mendeskripsikan peta penyebaran islam di Indonesia
2. Siswa mampu menjelaskan peninggalan sejarah bercorak islam
2. Materi Pembelajaran :
1. Peta penyebaran Islam di Indonesia
2. Peninggalan sejarah bercorak islam di Indonesia
3. Metode Pembelajaran :
1. Ceramah bervariasi
2. Tanya jawab
3. Maping (Peta Konsep)
4. Tugas dan resitasi
4. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran:
Kegiatan Awal : berdo’a bersama sebelum memulai kegiatan
belajar, mengabsen siswa. Apersepsi dengan memberikan pertanyaan
tentang materi minggu lalu. Menjelaskan garis-garis besar materi yang
Lampiran 3
akan dibahas agar mengarahkan siswa untuk menyimak pelajaran.
Kegiatan awal dilakukan selama 10 menit
Kegiatan Inti : Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai. Guru menyampaikan materi tentang peta penyebaran Islam
di Indonesia, dan peninggalan sejarah bercorak islam di Indonesia. Siswa
mempresentasikan peta penyebaran Islam di Indonesia. Guru memberi
kesempatan siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.
Kemudian Kegiatan inti ini dilakukan selama 80 menit
Kegiatan akhir : Guru memberikan post-test pilihan ganda
sebanyak 20 soal. Dan kegiatan belajar diakhiri dengan do’a bersama.
Kegiatan diakhiri 15 menit
5. Media/ alat pembelajaran: Spidol, White Board, Buku paket, LKS.
6. Sumber Belajar :
1. Drs. Anwar Kurnia. IPS Terpadu SMP/MTs Kelas VII. Yudhistira
2. Cakrawala (Cakap Kreatif dan Berkualitas). Ilmu Pengetahuan Sosial
Terpadu Kelas VII semester 2. Jawa Tengah: Putra Nugraha
3. PASTI (Panduan Siswa Berprestasi). Ilmu Pengetahuan Sosial
Terpadu Kelas VII semester 2. Putra Angkasa
7. Penilaian
1. Teknik penilaian : Pilihan Ganda untuk post-test
2. Bentuk penilaian : Pilihan Ganda
Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 sebagai berikut:
Nilai Akhir = Perolehan Skor X Skor Ideal (100)
Total Skor Max
Mengetahui Pamulang, 19 Mei 2011
Guru Mata Pelajaran IPS Peneliti
Wawan Suhairi. S.Pd Umi Humairoh
Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
Kegiatan Pembelajaran Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas dan
Resitasi
Nama Sekolah : MTs. Daarul Hikmah Pamulang
Tahun Pelajaran : 2010/2011
Kelas/Semester : VII/II
Materi Pokok : Perkembangan masyarakat, kebudayaan, dan
pemerintahan pada masa Islam di Indonesia, serta
peninggalan-peninggalannya
Hari, Tanggal : 14 Mei 2011
Observer : Wawan Suhairi, S.Pd dan Umi Humairoh
Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!!
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
SK : Sangat Kurang
No Aspek yang diobservasi Ket Nilai
Ada Tidak SB B C K SK
1. Melaksanakan tes awal
(Pre-Test)
√ √
2. Mendengarkan penjelasan
materi yang disampaikan
oleh guru
√ √
3. Semangat dan antusias
mengikuti kegiatan belajar
mengajar
√ √
4. Membaca materi di LKS √ √
5. Komunikasi dan kerjasama
dalam kelompok
√ √
6. Siswa mengerjakan latihan
soal
√ √
7. Aktif mengajukan
pertanyaan
√ √
8. Aktif mengungkapkan
pendapat
√ √
9. Menjawab pertanyaan dari
guru
√ √
10. Melaksanakan tes akhir
(post-test)
√ √
Lampiran 5
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
Kegiatan Pembelajaran Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas dan
Resitasi
Nama Sekolah : MTs. Daarul Hikmah Pamulang
Tahun Pelajaran : 2010/2011
Kelas/Semester : VII/II
Materi Pokok : Perkembangan masyarakat, kebudayaan, dan
pemerintahan pada masa Islam di Indonesia, serta
peninggalan-peninggalannya
Hari, Tanggal : 19 Mei 2011
Observer : Wawan Suhairi, S.Pd dan Umi Humairoh
Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!!
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
SK : Sangat Kurang
No Aspek yang diobservasi Ket Nilai
Ada Tidak SB B C K SK
1. Melaksanakan tes awal
(Pre-Test)
√ √
2. Mendengarkan penjelasan
materi yang disampaikan
oleh guru
√ √
3. Semangat dan antusias
mengikuti kegiatan belajar
mengajar
√ √
4. Membaca materi di LKS √ √
5. Komunikasi dan kerjasama
dalam kelompok
√ √
6. Siswa mempresentasikan
tugas
√ √
7. Aktif mengajukan
pertanyaan
√ √
8. Aktif mengungkapkan
pendapat
√ √
9. Menjawab pertanyaan dari
guru
√ √
10. Melaksanakan tes akhir
(post-test)
√ √
Lampiran 6
Angket Penelitian Implikasi Metode Pemberian Tugas Dan Resitasi Terhadap Hasil
Belajar IPS
Petunjuk
1. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling benar
2. Semua pertanyaan mohon dijawab dengan teliti
3. Terima kasih partisipasinya
Nama siswa: Kelas:
1. Senang menyelesaikan tugas individu di dalam kelas
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
2. Guru memberikan tugas belajar di dalam kelas
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
3. Selalu menyelesaikan tugas yang diberikan guru di dalam kelas
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
4. Guru memberikan tugas merangkum didalam kelas
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
5. Guru memberikan hadiah bagi siswa yang dapat menyelesaikan tugas dengan baik di
dalam kelas
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
Lampiran 6
d. Tidak Setuju
6. Guru memberikan tugas di luar kelas
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
7. Senang belajar di luar kelas
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
8. Senang belajar di Laboratorium
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
9. Menyukai tugas lapangan/observasi
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
10. Selalu tepat waktu dalam menyelesaikan tugas individu di dalam kelas
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
11. Tugas menghafal yang diberikan guru di dalam kelas adalah tugas individu
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
12. Tugas LKS yang diberikan guru di dalam kelas adalah tugas individu
a. Sangat setuju
b. Setuju
Lampiran 6
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
13. Tugas menyalin/merangkum yang diberikan guru di dalam kelas adalah tugas individu
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
14. Tugas individu yang diberikan guru di luar kelas memberatkan siswa
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
15. Tugas-tugas individu di luar kelas sangat menyenangkan
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
16. Selain tugas individu guru memberikan tugas kelompok di dalam kelas
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
17. Tugas di luar kelas yang diberikan guru dilakukan secara kelompok
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
18. Tugas dilaboratorium yang diberikan guru dilakukan secara kelompok
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
Lampiran 6
19. Tugas dilapangan yang diberikan guru dilakukan secara kelompok
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
20. Tugas kelompok di dalam kelas yang diberikan guru sangat disukai
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak Setuju
Lampiran 7
ANGKET PENELITIAN
IMPLIKASI METODE PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI TERHADAP HASIL
BELAJAR IPS SISWA
Nama : Kelas :
A. Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar
1. Nisan Fatimah binti Maimun merupakan salah satu sumber sejarah masuknya islam di
Indonesia yang terdapat di….
a. Tuban
b. Lhoksemawe
c. Demak
d. Leran, Gresik
2. Menurut para pendapat masuknya islam ke Nusantara yang paling awal terjadi pada
abad….
a. 6 M
b. 7 M
c. 11 M
d. 14 M
3. Jalur Islamisasi yang pertama kali digunakan dalam proses awal penyebaran Islam di
Indonesia adalah…
a. Tasawuf
b. Perkawinan
c. Perdagangan
d. Pendidikan
4. Tokoh walisongo yang menyebarkan agama islam didaerah Banten dan Cirebon
adalah…
a. Sunan Gunung Jati
b. Sunan Ampel
c. Sunan Giri
d. Sunan Kudus
5. Daerah yang menjadi pusat perdagangan dan banyak dikunjungi pedagang islam
adalah di….
a. Malaka
Lampiran 7
b. Jawa
c. Kalimantan
d. Pantai Barat Sumatera
6. Salah satu sumber sejarah masuknya islam di Indonesia adalah catatan dari
Marcopolo (1292) yang menjelaskan bahwa….
a. Penduduk Perlak sudah memeluk agama Islam
b. Masyarakat di pantai Utara Jawa Timur telah memeluk Islam
c. Raja pertama Samudra Pasai adalah Sultan Malik al Saleh
d. Penguasa Samudra Pasai telah memeluk Islam
7. Seni sastra Islam yang berupa soal-soal tasawuf yang sifatnya Pantheisme disebut….
a. Hikayat
b. Syair
c. Suluk
d. Babad
8. Arti Gelar Sunan bagi para wali yang menyebarkan agama islam di pulau Jawa
adalah…
a. Orang yang di cintai Allah
b. Orang yang sangat dikasihi Allah
c. Orang yang terpercaya
d. Yang dijunjung tinggi
9. Sunan Ampel mempunyai dua orang putera yang menjadi walisanga, yaitu…
a. Sunan Muria dan Sunan Drajat
b. Sunan Bonang dan Sunan Darajat
c. Sunan Bonang dan Sunan Giri
d. Sunan Drajat dan Sunan Kudus
10. Keraton didirikan dengan maksud utama sebagai…
a. Tempat memakamkan raja
b. Tempat tinggal raja dan keluarga
c. Tempat beribadah
d. Tempat pertemuan para ulama
11. Bukti sejarah tentang masuknya islam di Indonesia sebagai berikut
1) Catatan Ibnu Batutah
2) Catatan Marcopolo
3) Nisan Sultan Malik al Saleh
Lampiran 7
4) Nisan Fatimah binti Maimun
Berdasarkan bukti sejarah di atas, bukti sejarah yang menunjukan agama islam
masuk di Indonesia pada abad ke-11 adalah nomor…
a. 1 dan 2
b. 3 dan 4
c. 1, 2, dan 3
d. 4
12. Menurut sumber dari buku Hsin-Tang-shu orang-orang Arab tinggal dalam
perkampungan yang disebut…
a. Barus
b. Pecinan
c. Pekojan
d. Gampong
13. Salah satu faktor yang mendorong perkembangan agama islam di Indonesia adalah….
a. Upacara keagamaan dalam islam sangat beraneka ragam
b. Masuknya kaum ulama dari Persia ke Indonesia
c. Penyebaran agama islam dilakukan secara damai
d. Penyebaran agama islam di Indonesia dilakukan oleh para kyai
14. Penyebaran agama Islam antara tahun 1512-1515 meliputi Sumatera, Kalimantan,
Jawa hingga Maluku. Pendapat tersebut dikemukakan oleh…
a. Marcopolo
b. Tome Pires
c. Ma huan
d. Ibnu Batutah
15. Tokoh walisongo yang terkenal menyebarkan agama islam dengan menggunakan
sarana dakwah pertunjukan wayang kulit adalah….
a. Sunan Bonang
b. Sunan Darajat
c. Sunan Muria
d. Sunan Kalijaga
16. Masuknya agama islam di Indonesia didorong oleh faktor….
a. Runtuhnya kerajaan Majapahit
b. Banyaknya pedagang Eropa yang berdagang
Lampiran 7
c. Adanya hubungan pelajaran dan perdagangan Internasional
d. Berdirinya kerajaan-kerajaan bercorak islam di Indonesia
17. Tokoh Walisongo yang menyebabkan agama Islam dengan mendirikan pondok
pesantren di Kadilangu Demak adalah…
a. Sunan Giri
b. Sunan Bonang
c. Sunan Kalijaga
d. Sunan Gunung Jati
18. Agama islam dapat tersebar luas karena dilakukan melalui hal berikut, kecuali…
a. Perkawinan Campuran
b. Perdagangan
c. Kesenian
d. Penaklukan dan peperangan
19. Salah satu anggota wali Sanga yang memadukan corak bangunan islam dengan Hindu
adalah…
a. Sunan Kalijaga
b. Sunan Muria
c. Sunan Kudus
d. Sunan Giri
20. Peninggalan sejarah masa Islam yang didirikan oleh Wali Sanga adalah…
a. Masjid Katangka
b. Masjid Agung Demak
c. Masjid Agung Kasepuhan
d. Masjid Baiturrahman
Lampiran 8
Pedoman Wawancara Guru
Penelitian Implikasi Metode Pemberian Tugas dan Resitasi Terhadap Hasil Belajar IPS siswa
Nama : Wawan Suhairi, S.Pd
Jabatan : Guru Mata Pelajaran IPS
Waktu wawancara : Kamis, 26 Mei 2011
Pukul : 15.10-15.45 WIB
1. Apakah Bapak menggunakan beberapa variasi metode dalam mengajar?contohnya?
2. Metode apa yang sering Bapak gunakan ketika mengajar?dan bagaimana tanggapan
anak-anak?
3. Apakah Bapak sering memberikan tugas belajar di dalam kelas?
4. Seperti apakah tugas yang Bapak berikan kepada anak-anak belajar ketika belajar di
dalam kelas?
5. Apakah Bapak pernah memberikan tugas merangkum, observasi?
6. Apakah Bapak juga pernah memberikan tugas diluar kelas?
7. Bagaimana sikap anak-anak ketika belajar di luar kelas?
8. Apakah Bapak pernah melakukan pengajaran di Laboratorium, lapangan terbuka atau
ditempat lainnya?
9. Selain tugas individu, apakah Bapak juga memberikan tugas kelompok?
10. Seperti apakah tugas yang Bapak berikan kepada anak-anak ketika belajar di luar
kelas?
11. Seperti apakah tugas kelompok yang Bapak berikan kepada anak-anak
didik?merangkum
12. Bagaimana pengaruh metode pemberian tugas dan resitasi terhadap hasil belajar IPS
siswa?
Jawaban :
1. Iya, seperti ceramah, pemberian tugas, diskusi,dan multimedia
2. Bervariasi, tapi yang paling sering digunakan yaitu metode ceramah dan diskusi.
Mereka menerima, (cocok sekali). Artinya mereka setuju bila metode ini diterapkan
Lampiran 8
untuk mata pelajaran. Karena dengan menggunakan dua metode tersebut mereka
dapat memahami dan menambah daya ingat mereka
3. Iya, tapi jarang menggunakan LKS
4. Yaitu memberikan tugas sesuai dengan materi yang telah dipelajari. Jadi tugas
tersebut dibuat oleh guru.
5. Untuk tugas merangkum sudah dilaksanakan, dan siswa pernah melakukan observasi
atau tugas lapangan, akan tetapi untuk tugas observasi belum dilaksanakan pada siswa
VII ajaran 2010/2011.
6. Iya, pernah
7. Responnya sangat bagus sekali, sehingga menimbulkan motivasi yang tinggi dalam
mata pelajaran IPS dan membuat siswa lebih aktif di luar kelas.
8. Iya, untuk pengajaran di laboratorium belum, akan tetapi untuk di lapangan terbuka
pernah
9. Iya, pernah
10. Mendownload tentang peta
11. Merangkum
12. Berdasarkan dari hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS yaitu
baik/memuskan. Artinya, bahwa tugas dan resiatsi yang diberikan terhadap peserta
didik mempunyai pengaruh yang sangat besar sekali, membuat siswa menjadi tahu
tugas yang harus dikerjakan
Interviewer Interviewee
(Umi Humairoh) (Wawan Suhairi, S.Pd)
Lampiran 9
HASIL WAWANCARA PENELITI DENGAN SISWA
Nama : Siswa kelas VII G
Jabatan : Siswa
Waktu : Sabtu, 21 Mei 2011
1. T : Apakah kalian setuju ataukah kalian tidak setuju dengan adanya tugas
individu di dalam kelas?berikan alasannya?
J : Orang Pertama: yaaa, kalo saya setuju dengan tugas yang di berikan guru
di dalam kelas karena tugas yang di berikan tidak sulit.
Orang Kedua: mmmm,,, saya sihh tidak setuju karena masalahnya saya
belum memahami benar materi yang di berikan dan kalo di kelas waktunya
tidak mencukupi.
2. T : Apakah kalian setuju ataukah kalian tidak setuju guru memberikan tugas
belajar di dalam kelas? Berikan alasannya?
J : Orang Pertama: saya setuju bangett,,karena tugas yang diberikan di dalam
kelas akan membuat saya lebih memahami materi yang di berikan oleh guru.
Orang Kedua: saya tidak setuju karena tugas yang di berikan terlalu rumit
sehingga membuat saya Bete,,heheheee
3. T : Apakah kalian setuju ataukah kalian tidak setuju selalu menyelesaikan tugas
yang di berikan guru di dalam kelas? Berikan alasannya?
J : Orang Pertama: yaaa,,,menurut saya setuju setuju setuju ajah karena
menyelesaikan tugas itu merupakan kewajiban dan tanggungjawab bagi
seorang siswa, terutama saya,,hehe
Orang Kedua: saya kurang setuju karena tidak semua tugas itu harus selesai
di dalam kelas waktunya ga cukup.
4. T : Apakah kalian setuju ataukah kalian tidak setuju guru memberikan tugas
merangkum di dalam kelas? Berikan alasannya?
J : Orang Pertama: yaaa,,,menurut saya setuju karena dengan merangkum saya
lebih mudah dan cepat memahami materi.
Orang Kedua: saya tidak setuju, karena dalam merangkum materi
membutuhkan waktu untuk membaca, saya males membaca,,hehehe
Lampiran 9
5. T : Apakah kalian setuju ataukah kalian tidak setuju guru memberikan hadiah
bagi siswa yang dapat menyelesaikan tugas dengan baik di dalam kelas? Berikan
alasannya?
J : Orang Pertama: wahhhh setuju banget tuh, dengan hadiah kita lebih
semangat dalam menyelesaikan tugas.
Orang Kedua: saya tidak setuju, karena dengan hadiah itu siswa hanya
termotivasi untuk mendapatkan hadiahnya saja.
6. T : Apakah kalian setuju ataukah kalian tidak setuju guru memberikan tugas di
luar kelas? Berikan alasannya?
J : Orang Pertama: saya setuju, karena belajar diluar kelas itu suasananya
berbeda dan mendapat pengalaman baru,,,heheheee
Orang Kedua: wahhh,, saya seyh tidak setuju tuh karena mengeluarkan duit
melulu,,,,huhhh.
7. T : Apakah kalian setuju ataukah kalian tidak setuju senang belajar di luar
kelas? Berikan alasannya?
J : Orang Pertama: saya setuju, karena belajar diluar kelas itu lebih
menyegarkan pikiran dan menambah wawasan yang saya dapatkan.
Orang Kedua: wahhh,, saya tidak setuju tuh karena belajar di luar kelas
kurang kondusif dan kurang serius, bawaaannya pengen maen-maen
terus.hehehe
8. T : Apakah kalian setuju ataukah kalian tidak setuju senang belajar di ruang
laboratorium? Berikan alasannya?
J : Orang Pertama: saya setuju, karena enak belajar di laboratorium lebih
berkesan dan mengasyikan.
Orang Kedua: emmmm,,,tidak setuju tuh karena belajar di laboratorium
membosankan,,hehee
9. T : Apakah kalian setuju ataukah kalian tidak setuju menyukai tugas
lapangan/observasi? Berikan alasannya?
J : Orang Pertama: saya setuju, karena lebih menguasai suatu
permasalahanlah.
Orang Kedua: saya seyh kurang setuju tuh karena tugas lapangan terlalu sulit
dan membutuhkan waktu yang lama.
10. T : Apakah kalian setuju ataukah kalian tidak setuju selalu tepat waktu dalam
menyelesaikan tugas individu di dalam kelas? Berikan alasannya?
Lampiran 9
J : Orang Pertama: saya setuju, karena tugas yang diberikan guru mudah.
Orang Kedua: saya tidak karena pemahaman saya sedikit lemot,,hihiii
11. T : Apakah kalian setuju ataukah kalian tidak setuju tugas menghafal yang
diberikan guru di dalam kelas adalah tugas individu? Berikan alasannya?
J : Orang Pertama: mmm,,,saya setuju, karena dapat melatih pemahaman saya.
Orang Kedua: saya seyh tidak setuju tuh karena malas menghafal.
12. T : Apakah kalian setuju ataukah kalian tidak setuju tugas LKS yang di berikan
guru di dalam kelas adalah tugas individu? Berikan alasannya?
J : Orang Pertama: saya setuju, karena tugas LKS dapat melatih saya dalam
mengerjakan soal.
Orang Kedua: saya tidak setuju karena siswa materi di dalam LKS tidak
lengkap sehingga siswa sulit untuk menjawab soal.
13. T : Apakah kalian setuju ataukah kalian tidak setuju tugas menyalin atau
merangkum yang di berikan guru di dalam kelas adalah tugas individu? Berikan
alasannya?
J : Orang Pertama: saya setuju, karena dapat lebih mudah dalam memahami
isi pokok materi yang di pelajari.
Orang Kedua: saya tidak setuju karena saya malas menulis dan membaca
14. T : Apakah kalian setuju ataukah kalian tidak setuju tugas individu yang di
berikan guru di luar kelas memberatkan siswa? Berikan alasannya?
J : Orang Pertama: hmmm,,,saya setuju, karena tidak ada waktu untuk
bermain,,,huhhh
Orang Kedua: tidak setuju tuh karena tugas di luar kelas dapat memotivasi
saya untuk lebih giat belajar dan membuat saya belajar.
15. T : Apakah kalian setuju ataukah kalian tidak setuju tugas-tugas individu di luar
kelas sangat menyenangkan? Berikan alasannya?
J : Orang Pertama: mmmm… saya setuju, karena mendapatkan pengetahuan
yang luas dan suasana yang mengasyikan, dan mempunyai waktu yang lebih
banyak.
Orang Kedua: saya seyh tidak setuju tuh karena mengeluarkan uang
16. T : Apakah kalian setuju ataukah kalian tidak setuju selain tugas individu guru
memberikan tugas kelompok di dalam kelas? Berikan alasannya?
Lampiran 9
J : Orang Pertama: saya setuju, karena tugas kelompok itu dapat
menumbuhkan kerja sama dan membantu membantu teman-teman yang
belum memahami materi dengan yang sudah memahami materi.
Orang Kedua: mmm,, tidak setuju karena mengandalkan anggota tertentu saja.
17. T : Apakah kalian setuju ataukah kalian tidak setuju tugas di luar kelas yang di
berikan guru di lakukan secara kelompok? Berikan alasannya?
J : Orang Pertama: yyaaa,,,saya setuju, karena dapat memudahkan siswa
dalam menyelesaikan tugas
Orang Kedua: saya kurang setuju tuh karena yang mengerjakan tugas tersebut
hanyalah orang-orang tertentu saja, sementara yang lainnya sibuk bermain
atau mengobrol
18. T : Apakah kalian setuju ataukah kalian tidak setuju tugas di laboratorium yang
di berikan guru di lakukan secara kelompok? Berikan alasannya?
J : Orang Pertama: saya setuju, karena dapat memudahkan siswa dalam
menyelesaikan tugas dan mengajarkan siswa cara bekerja sama dengan baik
yang diberikan guru dilakukan secara kelompok itu kurang memuaskan.
Orang Kedua: saya tidak setuju karena tugas di laboratorium yang diberikan
guru dilakukan secara kelompok itu kurang memuaskan.
19. T : Apakah kalian setuju ataukah kalian tidak setuju tugas di lapangan yang di
berikan guru di lakukan secara kelompok? Berikan alasannya?
J : Orang Pertama: saya setuju, karena tidak terlalu memberatkan siswa dari
biaya kan pete2,,heheee
Orang Kedua: saya seyh tidak setuju tuh karena kurangnya kerjasama yang
baik antar anggota kelompok.
20. T : Apakah kalian setuju ataukah kalian tidak setuju tugas kelompok di dalam
kelas yang di berikan guru sangat di sukai? Berikan alasannya?
J : Orang Pertama: yaa,,,saya setuju, karena tugas kelompok di dalam kelas
dapat lebih terarah dan fokus dalam menyelesaikan tugas tersebut
Orang Kedua: wahhh,, saya seyh tidak setuju tuh karena tugas kelompok di
dalam kelas menuntut kita-kita bekerja sama yang baik, sehingga tidak
bermain-main.
ANATEST umiSKOR DATA DIBOBOT=================
Jumlah Subyek = 35Jumlah butir = 20Bobot jwb benar = 1Bobot jwb salah = 0Nama berkas: D:\UMI HUMAIROH SKRIPSI\PENUTUP\ANATEST.ANA
No Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot 1 Adjie Afri... 15 5 0 15 15 2 Amalia Fau... 15 5 0 15 15 3 Amelia Wul... 14 6 0 14 14 4 Andri Bastian 15 5 0 15 15 5 Anggi Rama... 14 6 0 14 14 6 Arestia 15 5 0 15 15 7 Dela Melinda 13 7 0 13 13 8 Dhiva Afie... 15 5 0 15 15 9 Dira Andini 13 7 0 13 13 10 Endang Puj... 15 5 0 15 15 11 Erga Apryadi 14 6 0 14 14 12 Fadila Apr... 16 4 0 16 16 13 Farhan Kha... 14 6 0 14 14 14 Fauzan Muslim 15 5 0 15 15 15 Fitri Yanti 15 5 0 15 15 16 Icah Suminar 14 6 0 14 14 17 Indah Aryanti 15 5 0 15 15 18 Khoirul Fajri 16 4 0 16 16 19 M. Ilham S... 15 5 0 15 15 20 Mira Silvia 14 6 0 14 14 21 Muhamad Fa... 15 5 0 15 15 22 Muhammad K... 14 6 0 14 14 23 Muit Hiday... 15 5 0 15 15 24 Nurhadi Sa... 13 7 0 13 13 25 Nurlatifah 15 5 0 15 15 26 Pratiwi 16 4 0 16 16 27 Rizqia Lut... 15 5 0 15 15 28 Roni Subas... 15 5 0 15 15 29 Salsa Bella 16 4 0 16 16 30 Sela Margenda 15 5 0 15 15 31 Silfa Hima... 15 5 0 15 15 32 Silvia Han... 14 6 0 14 14 33 Suaden Nam... 14 6 0 14 14 34 Viar Juliana 15 5 0 15 15 35 Yudi Setiawan 14 6 0 14 14
RELIABILITAS TES================
Rata2= 14,66Simpang Baku= 0,80KorelasiXY= -0,59Reliabilitas Tes= -2,90Nama berkas: D:\UMI HUMAIROH SKRIPSI\PENUTUP\ANATEST.ANA
No.Urut Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total 1 Adjie Afrilia... 6 8 14 2 Amalia Fauziah 7 8 15 3 Amelia Wulan ... 5 8 13 4 Andri Bastian 7 7 14 5 Anggi Ramadhan 7 7 14 6 Arestia 7 8 15 7 Dela Melinda 7 5 12 8 Dhiva Afief F... 7 7 14 9 Dira Andini 6 6 12 10 Endang Puji A... 7 7 14
Page 1
ANATEST umi 11 Erga Apryadi 7 6 13 12 Fadila Aprili... 6 9 15 13 Farhan Khadafi 7 7 14 14 Fauzan Muslim 7 7 14 15 Fitri Yanti 8 7 15 16 Icah Suminar 7 7 14 17 Indah Aryanti 7 8 15 18 Khoirul Fajri 8 7 15 19 M. Ilham Sauqi 7 8 15 20 Mira Silvia 6 7 13 21 Muhamad Faisal 8 6 14 22 Muhammad Khoi... 7 6 13 23 Muit Hidayatu... 8 6 14 24 Nurhadi Saputra 6 7 13 25 Nurlatifah 7 7 14 26 Pratiwi 7 8 15 27 Rizqia Lutfia... 5 9 14 28 Roni Subastian 8 6 14 29 Salsa Bella 6 9 15 30 Sela Margenda 7 8 15 31 Silfa Himatul... 7 8 15 32 Silvia Handayani 5 8 13 33 Suaden Namesyah 8 5 13 34 Viar Juliana 6 8 14 35 Yudi Setiawan 8 6 14
Kel Unggul & Asor=================
Kelompok UnggulNama berkas: D:\UMI HUMAIROH SKRIPSI\PENUTUP\ANATEST.ANA
No.Urut Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Fadila Aprili... 16 1 - 1 1 1 - 1 1 1 1 1 2 Khoirul Fajri 16 1 1 1 1 1 1 - 1 1 1 1 3 Pratiwi 16 1 1 1 1 - 1 1 - 1 1 1 4 Salsa Bella 16 1 1 1 1 1 - 1 - 1 1 - 5 Adjie Afrilia... 15 1 1 1 - 1 1 1 1 1 - 1 6 Amalia Fauziah 15 1 1 1 - - 1 1 1 1 1 1 7 Andri Bastian 15 - 1 1 1 - 1 1 - 1 1 1 8 Arestia 15 1 - 1 - - 1 1 1 1 1 1 9 Dhiva Afief F... 15 1 1 1 1 - 1 1 - - 1 1 Jml Jwb Benar 8 7 9 6 4 7 8 5 8 8 8
No.Urut Kode/Nama Subyek 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 Fadila Aprili... 1 1 - 1 1 - 1 1 1 2 Khoirul Fajri 1 - 1 1 - - 1 1 1 3 Pratiwi 1 - - 1 1 1 1 1 1 4 Salsa Bella - 1 1 1 1 1 1 1 1 5 Adjie Afrilia... 1 1 - 1 1 - 1 - 1 6 Amalia Fauziah 1 - 1 1 1 1 - 1 - 7 Andri Bastian 1 1 1 1 - - 1 1 1 8 Arestia 1 1 1 1 1 1 1 - - 9 Dhiva Afief F... 1 1 - 1 1 - 1 1 1 Jml Jwb Benar 8 6 5 9 7 4 8 7 7
Kelompok AsorNama berkas: D:\UMI HUMAIROH SKRIPSI\PENUTUP\ANATEST.ANA
No.Urut Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Icah Suminar 14 1 1 1 1 - - 1 1 1 - - 2 Mira Silvia 14 - 1 - 1 1 - 1 - 1 1 1 3 Muhammad Khoi... 14 - 1 1 1 - - 1 1 1 1 1
Page 2
ANATEST umi 4 Silvia Handayani 14 - 1 1 1 1 - - 1 1 1 1 5 Suaden Namesyah 14 1 1 1 1 - 1 1 1 - 1 - 6 Yudi Setiawan 14 - 1 1 1 - 1 1 - 1 1 - 7 Dela Melinda 13 - 1 - - 1 1 1 1 1 1 1 8 Dira Andini 13 1 1 - - - 1 1 1 1 1 1 9 Nurhadi Saputra 13 1 1 1 - - 1 - 1 1 1 1 Jml Jwb Benar 4 9 6 6 3 5 7 7 8 8 6
No.Urut Kode/Nama Subyek 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 Icah Suminar 1 1 1 1 1 - 1 1 - 2 Mira Silvia 1 1 - - 1 1 1 1 1 3 Muhammad Khoi... 1 1 - 1 1 - 1 - 1 4 Silvia Handayani - 1 - 1 - 1 1 1 1 5 Suaden Namesyah 1 1 - - 1 - 1 1 1 6 Yudi Setiawan 1 1 1 1 1 1 1 - - 7 Dela Melinda 1 1 - - 1 - 1 - 1 8 Dira Andini 1 1 - 1 - - 1 - 1 9 Nurhadi Saputra 1 1 - 1 - - 1 1 - Jml Jwb Benar 8 9 2 6 6 3 9 5 6
DAYA PEMBEDA============
Jumlah Subyek= 35Klp atas/bawah(n)= 9Butir Soal= 20Nama berkas: D:\UMI HUMAIROH SKRIPSI\PENUTUP\ANATEST.ANA
No Butir Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%) 1 8 4 4 44,44 2 7 9 -2 -22,22 3 9 6 3 33,33 4 6 6 0 0,00 5 4 3 1 11,11 6 7 5 2 22,22 7 8 7 1 11,11 8 5 7 -2 -22,22 9 8 8 0 0,00 10 8 8 0 0,00 11 8 6 2 22,22 12 8 8 0 0,00 13 6 9 -3 -33,33 14 5 2 3 33,33 15 9 6 3 33,33 16 7 6 1 11,11 17 4 3 1 11,11 18 8 9 -1 -11,11 19 7 5 2 22,22 20 7 6 1 11,11
TINGKAT KESUKARAN=================
Jumlah Subyek= 35Butir Soal= 20Nama berkas: D:\UMI HUMAIROH SKRIPSI\PENUTUP\ANATEST.ANA
No Butir Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 24 68,57 Sedang 2 33 94,29 Sangat Mudah 3 30 85,71 Sangat Mudah 4 26 74,29 Mudah 5 16 45,71 Sedang
Page 3
ANATEST umi 6 26 74,29 Mudah 7 31 88,57 Sangat Mudah 8 25 71,43 Mudah 9 30 85,71 Sangat Mudah 10 29 82,86 Mudah 11 26 74,29 Mudah 12 29 82,86 Mudah 13 29 82,86 Mudah 14 10 28,57 Sukar 15 28 80,00 Mudah 16 29 82,86 Mudah 17 14 40,00 Sedang 18 32 91,43 Sangat Mudah 19 23 65,71 Sedang 20 23 65,71 Sedang
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL=================================
Jumlah Subyek= 35Butir Soal= 20Nama berkas: D:\UMI HUMAIROH SKRIPSI\PENUTUP\ANATEST.ANA
No Butir Korelasi Signifikansi 1 0,251 - 2 -0,262 - 3 0,339 - 4 0,241 - 5 0,253 - 6 -0,090 - 7 0,071 - 8 -0,194 - 9 0,030 - 10 0,186 - 11 -0,007 - 12 -0,005 - 13 -0,293 - 14 0,274 - 15 0,145 - 16 0,186 - 17 0,207 - 18 -0,133 - 19 0,296 - 20 0,144 -
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:
df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01 10 0,576 0,708 60 0,250 0,325 15 0,482 0,606 70 0,233 0,302 20 0,423 0,549 80 0,217 0,283 25 0,381 0,496 90 0,205 0,267 30 0,349 0,449 100 0,195 0,254 40 0,304 0,393 125 0,174 0,228 50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208
Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.
KUALITAS PENGECOH=================
Jumlah Subyek= 35Butir Soal= 20
Page 4
ANATEST umiNama berkas: D:\UMI HUMAIROH SKRIPSI\PENUTUP\ANATEST.ANA
No Butir a b c d e * 1 0-- 5-- 6--- 24** 0-- 0 2 0-- 33** 0-- 2--- 0-- 0 3 2- 0-- 30** 3--- 0-- 0 4 26** 1- 4-- 4-- 0-- 0 5 16** 3+ 12--- 4++ 0-- 0 6 26** 3+ 6--- 0-- 0-- 0 7 0-- 3--- 31** 1++ 0-- 0 8 5-- 3++ 2++ 25** 0-- 0 9 1++ 30** 2- 2- 0-- 0 10 2+ 29** 2+ 2+ 0-- 0 11 2++ 4-- 3+ 26** 0-- 0 12 29** 3-- 2+ 1+ 0-- 0 13 3-- 3-- 29** 0-- 0-- 0 14 11-- 10** 7++ 7++ 0-- 0 15 3- 0-- 4--- 28** 0-- 0 16 29** 4--- 2+ 0-- 0-- 0 17 6++ 6++ 14** 9- 0-- 0 18 2--- 0-- 1+ 32** 0-- 0 19 0-- 0-- 23** 12--- 0-- 0 20 6-- 23** 2+ 4+ 0-- 0
Keterangan: ** : Kunci Jawaban++ : Sangat Baik+ : Baik- : Kurang Baik-- : Buruk---: Sangat Buruk
Page 5
Lampiran 11
12
34
56
78
91
01
11
21
31
41
51
61
71
81
92
0X
13
33
33
11
43
34
33
11
43
34
35
6
23
32
34
34
43
21
33
14
33
24
45
9
33
21
34
31
33
22
33
31
31
33
35
0
43
33
33
13
33
31
21
33
33
33
35
3
54
23
24
11
41
34
23
34
43
43
35
8
63
44
34
22
32
33
33
44
33
34
36
3
73
33
23
33
42
32
32
12
23
31
35
1
83
32
23
33
33
22
33
22
33
33
35
4
93
32
33
14
42
22
33
34
33
23
25
5
10
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
60
11
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
60
12
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
60
13
44
43
21
24
33
44
32
22
13
34
58
14
43
34
41
44
44
34
32
43
44
33
68
15
33
33
34
13
13
32
33
32
22
23
52
16
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
60
17
44
44
34
44
34
43
44
44
44
43
76
18
34
34
44
13
41
13
11
43
31
34
55
19
42
31
41
43
42
43
21
21
22
14
50
20
42
31
41
43
42
43
21
21
22
11
47
21
43
41
41
41
41
41
41
43
42
32
55
22
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
60
23
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
60
24
43
23
33
33
22
21
32
34
32
14
53
25
32
32
33
23
22
22
32
32
32
32
49
26
33
22
42
43
22
23
33
42
23
43
56
27
33
31
42
34
33
23
21
22
33
23
52
28
33
33
32
33
33
23
33
33
33
33
58
29
23
14
12
24
12
21
43
33
33
33
50
30
33
33
31
13
33
13
13
33
33
33
52
31
23
43
41
42
14
41
23
23
12
14
51
32
44
33
43
44
43
44
34
44
33
34
72
33
42
31
41
34
12
44
13
44
13
21
52
34
44
31
41
41
42
44
31
44
23
12
56
35
42
44
33
23
43
21
43
24
14
31
57
19
78
r h
itu
ng
0.2
94
02
10
.55
87
0.3
32
19
80
.46
14
94
0.0
53
76
30
.28
74
70
.26
78
35
0.2
37
41
30
.28
52
72
0.5
05
24
60
.27
35
87
0.3
74
23
30
.41
16
34
0.4
66
58
60
.48
10
67
0.4
74
08
80
.44
90
06
0.5
10
05
50
.52
29
67
0.2
32
69
8
r kr
ite
ria
0.3
34
0.3
34
0.3
34
0.3
34
0.3
34
0.3
34
0.3
34
0.3
34
0.3
34
0.3
34
0.3
34
0.3
34
0.3
34
0.3
34
0.3
34
0.3
34
0.3
34
0.3
34
0.3
34
0.3
34
kesi
mp
ula
nD
RO
PV
ALI
DD
RO
PV
ALI
DD
RO
PD
RO
PD
RO
PD
RO
PD
RO
PV
ALI
DD
RO
PV
ALI
DV
ALI
DV
ALI
DV
ALI
DV
ALI
DV
ALI
DV
ALI
DV
ALI
DD
RO
P
VA
LID
= 1
1
DR
OP
= 9
No
. Re
spo
n
No
Ite
m P
ern
yata
an A
ngk
et
Lampiran 12
UJI NORMALITAS ANGKET
Nama ANGKET X2 X-X^ Z F(Z) S(Z) F(Z)-S(Z)
Mira Silvia 47 2209 -9.52 -1.52 0.06 0.03 0.04
Nurlatifah 49 2401 -7.52 -1.20 0.12 0.06 0.06
Amelia Wulan Suci 50 2500 -6.52 -1.04 0.15 0.09 0.06
M. Ilham Sauqi 50 2500 -6.52 -1.04 0.15 0.11 0.03
Salsa Bella 50 2500 -6.52 -1.04 0.15 0.14 0.01
Dela Melinda 51 2601 -5.52 -0.88 0.19 0.17 0.02
Silfa Himatul Mulia 51 2601 -5.52 -0.88 0.19 0.20 -0.01
Fitri Yanti 52 2704 -4.52 -0.72 0.24 0.23 0.01
Rizqia Lutfiah Sinta R 52 2704 -4.52 -0.72 0.24 0.26 -0.02
Sela Margenda 52 2704 -4.52 -0.72 0.24 0.29 -0.05
Suaden Namesyah 52 2704 -4.52 -0.72 0.24 0.31 -0.08
Andri Bastian 53 2809 -3.52 -0.56 0.29 0.34 -0.06
Nurhadi Saputra 53 2809 -3.52 -0.56 0.29 0.37 -0.08
Dhiva Afief Fahrezy 54 2916 -2.52 -0.40 0.34 0.40 -0.06
Dira Andini 55 3025 -1.52 -0.24 0.41 0.43 -0.02
Khoirul Fajri 55 3025 -1.52 -0.24 0.41 0.46 -0.05
Muhamad Faisal 55 3025 -1.52 -0.24 0.41 0.49 -0.08
Adjie Afrilianto Setiawan 56 3136 -0.52 -0.08 0.47 0.51 -0.05
Pratiwi 56 3136 -0.52 -0.08 0.47 0.54 -0.07
Viar Juliana 56 3136 -0.52 -0.08 0.47 0.57 -0.10
Yudi Setiawan 57 3249 0.48 0.08 0.53 0.60 -0.07
Anggi Ramadhan 58 3364 1.48 0.24 0.59 0.63 -0.03
Farhan Khadafi 58 3364 1.48 0.24 0.59 0.66 -0.06
Roni Subastian 58 3364 1.48 0.24 0.59 0.69 -0.09
Amalia Fauziah 59 3481 2.48 0.40 0.34 0.71 -0.37
Endang Puji Asiri 60 3600 3.48 0.56 0.71 0.74 -0.03
Erga Apryadi 60 3600 3.48 0.56 0.71 0.77 -0.06
Fadila Aprilianto 60 3600 3.48 0.56 0.71 0.80 -0.09
Icah Suminar 60 3600 3.48 0.56 0.71 0.83 -0.12
Muhammad Khoiruzzad Pajri 60 3600 3.48 0.56 0.71 0.86 -0.14
Muit Hidayatullah 60 3600 3.48 0.56 0.71 0.89 -0.17
Arestia 63 3969 6.48 1.04 0.85 0.91 -0.06
Fauzan Muslim 68 4624 11.48 1.83 0.97 0.94 0.02
Silvia Handayani 72 5184 15.48 2.47 0.99 0.97 0.02
Indah Aryanti 76 5776 19.48 3.11 1.00 1.00 0.00
JUMLAH 1978 113120
Rata-rata 56.52
S 6.26
L Hitung 0.37
L Tabel 0.14
Kesimpulan Ha di terima, data terdistribusi tidak normal
Lampiran 13
UJI NORMALITAS POST TEST
Nama POSTEST X2 X-X^ Z F(Z) S(Z) F(Z)-S(Z)
Dela Melinda 65 4225 -8.28 -2.06 0.02 0.03 -0.01
Dira Andini 65 4225 -8.28 -2.06 0.02 0.06 -0.04
Nurhadi Saputra 65 4225 -8.28 -2.06 0.02 0.09 -0.07
Amelia Wulan Suci 70 4900 -3.28 -0.82 0.21 0.11 0.09
Anggi Ramadhan 70 4900 -3.28 -0.82 0.21 0.14 0.06
Erga Apryadi 70 4900 -3.28 -0.82 0.21 0.17 0.03
Farhan Khadafi 70 4900 -3.28 -0.82 0.21 0.20 0.01
Icah Suminar 70 4900 -3.28 -0.82 0.21 0.23 -0.02
Mira Silvia 70 4900 -3.28 -0.82 0.21 0.26 -0.05
Muhammad Khoiruzzad Pajri 70 4900 -3.28 -0.82 0.21 0.29 -0.08
Silvia Handayani 70 4900 -3.28 -0.82 0.21 0.31 -0.11
Suaden Namesyah 70 4900 -3.28 -0.82 0.21 0.34 -0.14
Yudi Setiawan 70 4900 -3.28 -0.82 0.21 0.37 -0.17
Adjie Afrilianto Setiawan 75 5625 1.72 0.43 0.67 0.40 0.27
Amalia Fauziah 75 5625 1.72 0.43 0.67 0.43 0.24
Andri Bastian 75 5625 1.72 0.43 0.67 0.46 0.21
Arestia 75 5625 1.72 0.43 0.67 0.49 0.18
Dhiva Afief Fahrezy 75 5625 1.72 0.43 0.67 0.51 0.15
Endang Puji Asiri 75 5625 1.72 0.43 0.67 0.54 0.12
Fauzan Muslim 75 5625 1.72 0.43 0.67 0.57 0.09
Fitri Yanti 75 5625 1.72 0.43 0.67 0.60 0.07
Indah Aryanti 75 5625 1.72 0.43 0.67 0.63 0.04
M. Ilham Sauqi 75 5625 1.72 0.43 0.67 0.66 0.01
Muhamad Faisal 75 5625 1.72 0.43 0.67 0.69 -0.02
Muit Hidayatullah 75 5625 1.72 0.43 0.67 0.71 -0.05
Nurlatifah 75 5625 1.72 0.43 0.67 0.74 -0.08
Rizqia Lutfiah Sinta R 75 5625 1.72 0.43 0.67 0.77 -0.11
Roni Subastian 75 5625 1.72 0.43 0.67 0.80 -0.13
Sela Margenda 75 5625 1.72 0.43 0.67 0.83 -0.16
Silfa Himatul Mulia 75 5625 1.72 0.43 0.67 0.86 -0.19
Viar Juliana 75 5625 1.72 0.43 0.67 0.89 -0.22
Fadila Aprilianto 80 6400 6.72 1.68 0.95 0.91 0.04
Khoirul Fajri 80 6400 6.72 1.68 0.95 0.94 0.01
Pratiwi 80 6400 6.72 1.68 0.95 0.97 -0.02
Salsa Bella 80 6400 6.72 1.68 0.95 1.00 -0.05
JUMLAH 2565 188525
Rata-rata 73.28
S 4.01
L Hitung 0.27
L Tabel 0.14
Kesimpulan Ha di terima, data terdistribusi tidak normal
Lampiran 14
STRUKTUR ORGANISASI
MTs.DAARUL HIKMAH PAMULANG
YAYASAN
KH.M.Saidih, S.Ag
KEPALA SEKOLAH
Dra.Hj.Sri Uswati
KOMITE
TATA USAHA
KA. TU Adminstrasi Keuangan
WAKASEK WAKASEK WAKASEK WAKASEK
Kurikulum Humas Kesiswaan BP/BK
Prog. Mutu Extra
WALI KELAS
G U R U
O S I S
S I S W A
Lampiran 15
NAMA SISWA KELAS G
No. Nama
1. Adji Afrilianto Setiawan
2. Amalia Fauziah
3. Amelia Wulan Suci
4. Andri Bastian
5. Anggi Ramadhan
6. Arestia
7. Dela Melinda
8. Dhiva afief Fahrezy
9. Dira Andini
10. Endang puji Asiri
11. Erga Apryadi
12. Fadila Aprilianto
13. Farhan Khadafi
14. Fauzan Muslim
15. Fitri Yanti
16. Icah Suminar
17. Indah Aryanti
18. Khoirul Fajri
NAMA SISWA KELAS G
No. Nama
19. M. ilham Sauqi
20. Mira Silvia
21. Muhamad Faisal
22. Muhammad Khoiruzzad Pajri
23. Muit Hidayatullah
24. Nurhadi Saputra
25. Nurlatifah
26. Pratiwi
27. Rizqia Lutfiah Sinta R
28. Roni Subastian
29. Salsa Bella
30. Sela Margenda
31. Silfa Himatul Mulia
32. Silvia Handayani
33. Suaden Namesyah
34. Viar Juliana
35. Yudi Setiawan
Lampiran 16
DATA GURU
MTs.DAARUL HIKMAH PAMULANG-TANGERANG
TAHUN 2010-2011
NO N A M A L/P JABATAN PEND.TERAKHIR JURUSAN BID.STUDI
1 SRI USWATI Hj.Dra. P Kep.Sek IAIN Jakarta Pendidikan Agama Fiqih
2 M. THONI Rz, BA. L Guru IAIN Jakarta Bahasa Indonesia B.Indonesia
3 SYARIFUDDIN AR. L Bid.Cur AMIK Jakarta Manag.Informatika Fisika
4 M. ZAINI K.. A.Ma. L Guru A.Ma. Serpong PAI Kertakes
5 M. YAMIEN Drs. L Bid.Siswa IAIN Jakarta Pendidikan Agama B.Indonesia
6 ASIP SUYADI,SH.MH. L Guru UNPAM. Pmlg Hukum PPKn
7 FAUZI AYATULLAH Drs. L Guru UNISA Bekasi PAI IPS
8 HARIYADI, H. S.Ag. L Guru IAIN Jakarta Pendidikan Agama IPS
9 WAWAN SUHAERI, S.Pd. L Guru STKIP-Arrahmaniyah PPKn Biologi
10 MUKHLISOH, S.Ag P Guru IAIN Jakarta Matematika Matematika
11 JAELANI, H. S.Ag L Guru STAI Bandung Pendidikan Agama Aqidah/Akh.
12 O. HOLIDIN, S.Pd. L Guru IAIN Bandung PGMI Penjaskes
13 SYAMSUDDIN NOOR, H. L Guru MAN 3 Jakarta O B. Arab
14 M.SHOLAHUDIN,SHI. L Guru IAIN Jakarta Pidana/Politik SKI
15 ISROIL MARZUKI, S.Ag. L Guru IAIN Jakarta Pendidikan Agama B. Inggris
16 BADRUDDIN, S.Ag L Bendahara IAIN Jakarta Akhwalussyahsiyah Staf TU
17 YUNIAWATI FAJRIAH, S.Pd. P Guru IAIN Jakarta IPA Matematika
18 SEHABUDDIN NUR,S.Th.I L Guru IAIN Bandung Perb. Agama Mulok
19 NISLAM, S.Kom L Guru SLTA Manj.Komputer Info/Komputer
20 NUR ALI HASAN L TU SLTA/MA O Kaur TU
21 LIATI, S.Pd. P TU STKIP-Arrahmaniyah PPKn Aqidah/Ak./TU
22 SITI ZUBAIDAH, S.Sos I P Pemb.OSIS S1/IAIN Jakarta Manajemen Dakwah B.Indo/SKI
23 BUDI FUJIANA, SE. L Bid.Mutu Budi Luhur Jakarta Manaj. Keuangan B.Inggris
24 RUSLI, A.Ma. L Guru IPB. Bogor Analisis Kimia Fisika
25 DIANA KURNIAWATI, S.Psi P BP/BK UIN Jakarta Psikologi Mulok/BP
26 ROMILAH, SE. P Guru UMJ Jakarta Akuntansi IPS Ekop
27 ETI JUNAETI, S.Pd P Guru UPS Tegal Mipa Matematika
28 AZIS MUSLIM, S.Ag. L Guru IAIN Jakarta Tafsir Hadits SKI
29 SAEPUDIN L Guru UIN Jakarta Ahwal Syakhshiyah Mulok
30 SRI ISMAH HILAL P Guru IAIN Jakarta Ilmu Peng.Sosial IPS
31 ZAENAL ABIDIN L Guru UNPAM. Pmlg
32 FACHMI ALI L Guru UIN Jakarta
33 ULFATUSA'DIAH, ML SHI. P Guru UIN Jakarta Jinayah Siyasah B. Arab
34 ABDUL MALIK L Guru B.Indonesia
35 RIA SARDIYANTI P Guru UIN Jakarta Pend. Matematika Mat/IPA
top related