pengaruh kinerja guru

Post on 06-Jul-2015

122 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

MULYONO

Kemampuan potensi (IQ).

Kemampuan reality (knowledge +

skill).

Guru perlu ditetapkan pada pekerjaan yang

sesuai dengan keahliannya.

Guru sesuai dengan kompetensi bidangnya

akan dapat membantu dalam efetivitas

suatu pembelajaran.

Guru yang memiliki latar belakang

pendidikan yg tinggi dan sesuai dengan

bidang kompetensinya serta terampil dalam

mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia

akan lebih mudah mencapai kinerja yang

diharapkan.

Motivasi terbentuk dari sikap seorang guru dalam

menghadapi situasi kerja.

Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan

seseorang yang terarah untuk mencapai tujuan

pendidikan.

Guru sebagai pendidik memiliki tugas dan

tanggung jawab yang berat.

Guru berprestasi dengan pencapaian kinerja.

Guru harus menyadari bahwa ia harus

mengerjakan tugasnya tersebut dengan sungguh-

sungguh, bertanggung jawab, ikhlas dan tidak asal-

asalan.

Guru dapat dengan mudah menjelaskan apa saja

yang akan diterima siswa.

1. Memiliki tanggung jawab pribadi tinggi

2. Berani mengambil resiko

3. Memiliki tujuan yang realistis

4. Memanfaatkan rencana kerja yang menyeluruh dan

berjuang untuk merealisasi tujuannya.

5. Memanfaatkan umpan balik yang konkret dalam seluruh

kegiatan kerja dilakukannya.

6. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang

telah diprogramkan.

Faktor dari dalam sendiri

(internal )

Faktor dari luar sendiri

(eksternal)

Kecerdasan memegang peranan penting dalam

keberhasilan pelaksanaan tugas-tugas.

Semakin rumit dan makmur tugas yang diemban

makin tinggi kecerdasan yang diperlukan.

Guru yang cerdas jika diberikan tugas yang

sederhana dan monoton mungkin akan terasa jenuh

dan akan berakibat pada penurunan kinerjanya.

Keterampilan dan kecakapan

orang berbeda-beda.

Perbedaan diperoleh dari

berbagai pengalaman dan

latihan.

Penyesuaian antara bakat dan pilihan

pekerjaan dapat menjadikan

seseorang bekerja dengan pilihan dan

keahliannya.

Syarat untuk mendapatkan ketenangan kerja

bagi seseorang adalah tugas dan jabatan

yang sesuai dengan kemampuannya.

Kemampuan disertai dengan minat yang

tinggi yang dapat menunjang pekerjaan yang

telah ditekuni.

Motif yang dimiliki dapat mendorong

meningkatkannya kerja seseorang.

Kesehatan dapat membantu proses

bekerja seseorang sampai selesai.

Kesehatan terganggu maka pekerjaan

terganggu pula.

Guru yang mempunyai kepribadian kuat dan

integral tinggi ada kemungkinan tidak akan

banyak mengalami kesulitan dan

menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja.

Interaksi dengan rekan kerja akan

meningkatkan kerjanya.

Jika pekerjaan yang diemban seorang guru

sesuai dengan cita-cita maka tujuan yang

hendak dicapai dapat terlaksanakan karena

ia bekerja secara sungguh-sungguh, rajin,

dan bekerja dengan sepenuh hati.

Keadaan lingkungan keluarga dapat

mempengaruhi kinerja seseorang.

Ketegangan dalam kehidupan keluarga dapat

menurunkan gairah kerja.

Situasi kerja yang menyenangkan dapat

mendorong seseorang bekerja secara

optimal.

Kekecewaan dan kegagalan dialami

seseorang di tempat ia bekerja.

Situasi kerja, rasa aman, gaji yang

memadai, kesempatan untuk

mengembangan karir, dan rekan kerja yang

kologial.

Komunikasi yang baik di sekolah adalah

komunikasi yang efektif.

Tidak adanya komunikasi yang efektif dapat

mengakibatkan timbulnya salah pengertian.

Sarana dan prasarana yang

memadai membantu guru dalam

meningkatkan kinerjanya

terutama kinerja dalam proses

mengajar.

Peningkatan dan perbaikan pendidikan harus dilakukan

secara bertahap.

Dinamika guru dalam pengembangan program

pembelajaran tidak akan bermakna bagi perbaikan

proses dan hasil belajar siswa, jika manajemen

sekolahnya tidak memberi peluang tumbuh dan

berkembangnya kreatifitas guru.

Penambahan sumber belajar berupa perpustakaan dan

laboratorium tidak akan bermakna jika manajemen

sekolahnya tidak memberikan perhatian serius dalam

a) Guru harus menyusun perencanaan pembelajaran

yang bijak

b) Guru harus mampu berkomunikasi secara efektif

dengan siswa-siswanya

c) Guru harus mengembangkan strategi pembelajaran

yang membelajarkan

d) Guru harus menguasai kelas

e) Guru harus melakukan evaluasi secara benar.

Berpartisipasi dalam bidang administrasi,

di mana dalam bidang administrasi.

Guru memiliki kesempatan yang

banyak untuk ikut serta dalam

kegiatan sekolah.

a) Mengembangkan filsafat pendidikan.

b) Memperbaiki dan menyesuaikan kurikulum.

c) Merencanakan program supervise.

d) Merencanakan kebijakan kepegawaian.

a. Menguasai garis besar penyelenggaraan

pendidikan.

b. Menyesuaikan analisa materi pelajaran.

c. Menyusun program semester.

d. Menyusun program atau pembelajaran.

a. Tahap pra instruksional

b. Tahap instruksional

c. Tahap evaluasi dan tidak

lanjut

a. Evaluasi normatif

b. Evaluasi formatif

c. Laporan hasil evaluasi

d. Pelakanaan program perbaikan dan

pengayaan.

Kinerja mengajar guru tidak dapat

dipisahkan faktor-faktor pendukung.

Pemecah masalah yang menyebabkan

terhambatnya pembelajaran secara baik

dan benar dalam rangka pencapaian tujuan

yang diharapkan guru dalam mengajar.

Guru belum menguasai penyusunan

program semester.

Guru belum melaksanakan pra

instruksional.

Guru tidak memperhatikan evaluasi

yang bersifat normatif.

Membuat analisa kinerja dari waktu yang lalu secara

berkesinambungan dan periodik, baik kinerja guru/karyawan

maupun kinerja organisasi.

Membuat evaluasi kebutuhan pelatihan dari para karyawan

melalui audit keterampilan

dan pengetahuan sehingga dapat mengembangkan

kemampuan dirinya.

Menentukan sasaran dari kinerja yang akan datang dan

memberikan tanggung jawab

Perorangan sehingga untuk periode selanjutnya jelas apa

Didasarkan hasil diskusi antara karyawan dengan

pimpinannya itu untuk menyusun suatu proposal

lainnya, seperti imbalan.

Evaluasi kinerja merupakan sarana untuk memperbaiki

mereka yang tidak melakukan tugasnya dengan baik di

dalam organisasi.

Banyak organisasi berusaha mencapai sasaran suatu

kedudukan yang terbaik dan terpercaya dalam

bidangnya.

Sangat tergantung dari para pelaksanaannya, yaitu para

a. Mengetahui Adanya kekurangan dalam kinerja.

b. Mengenai kekurangan dan tingkat keseriusan.

c. Mengidentifikasikan hal-hal yang mungkin menjadi penyebab

kekurangan baik yang berhubungan

dengan pegawai itu sendiri.

d. Mengembangkan rencana tindakan.

e. Melakukan evaluasi apakah masalah tersebut sudah teratasi atau

belum.

f. Mulai dari awal, apabila perlu.

g. Peningkatan kinerja ini mempunyai hasil dalam peningkatan karena

semuanya mempunyai

kekurangan dan kelebihan.

Kemampuan guru untuk melaksanakan

tugasnya yang menghasilkan hasil yang

memuaskan guna tercapainya tujuan

organisasi kelompok dalam suatu unit

kerja.

Kinerja guru dalam perencanaan

pembelajaran,

Kinerja guru dalam pelaksanaan

pembelajaran,

Kinerja guru dalam evaluasi

pembelajaran,

Kinerja guru dalam disiplin dan tugas.

Segala sesuatu yang dicapai, prestasi yang

diperlihatkan, dan kemampuan kerja.

Kinerja atau unjuk kerja selalu dihubungkan dengan

kemampuan memberikan pelayanan dan memuaskan

pihak yang berkepentingan dalam ruang lingkup kerja.

Keberhasilan guru bisa dilihat apabila kriteria yang ada telah tercapai secara

keseluruhan.

Kriteria telah tercapai berarti pekerjaan seseorang telah dianggap memiliki

kualitas kerja yang baik.

Hasil kerja yang terlihat dari serangkaian

kemampuan yang dimiliki oleh seorang yang

berprofesi guru.

Kemampuan yang harus dimiliki guru telah

disebutkan dalam peraturan pemerintah RI No.

19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan pasal 28 ayat 3.

Evaluasi merupakan tahapan terpenting dalam satuan

kegiatan.

Evaluasi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang

dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat

keberhasilan serta faktor yang mendukung atau

menghambat keberhasilan

Tingkat keberhasilan kerja diukur dengan

membandingkan hasil dengan target yang dirumuskan

dalam rencana.

Kinerja guru berasal dari kata job

performance/actual permance (prestasi kerja atau

prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang).

Kinerja bisa diartikan sebagai prestasi yang nampak

sebagai bentuk keberhasilan kerja pada diri

seseorang.

Keberhasilan kinerja juga ditentukan dengan

pekerjaan serta kemampuan seseorang pada bidang

tersebut.

Prestasi bukan berarti banyaknya kejuaraan yang diperoleh guru tetapi

suatu keberhasilan yang salah satunya nampak dari suatu proses belajar

mengajar.

Untuk mencapai kinerja (prestasi kerja) maksimal, guru harus berusaha

mengembangkan seluruh kompetensi yang dimilikinya dan juga

memanfaatkan serta menciptakan situasi yang ada dilingkungan sekolah

sesuai dengan aturan yang berlaku.

Kinerja (prestasi kerja) sebagai hasil kerja secara kualitas dan

kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan.

Seseorang untuk melaksanakan tugasnya yang baik untuk menghasilkan

hasil yang memuaskan, guna tercapainya tujuan sebuah organisasi atau

kelompok dalam suatu unit kerja.

Kinerja karyawan merupakan hasil kerja di mana para guru mencapai

persyaratan pekerjaan.

Faktor kemampuan (ability).

Faktor motivasi (motivision).

Kemampuan guru terdiri dari kemampuan potensi

(IQ).

Kemampuan reality (knowledge + skill).

Guru perlu ditetapkan pada pekerjaan yang sesuai

dengan keahliannya.

Penempatan guru yang sesuai dengan bidangnya

akan dapat membantu dalam efetivitas suatu

pembelajaran.

Guru yang memiliki latar belakang

pendidikan yang tinggi dan sesuai dengan

bidangnya serta terampil dalam mengerjakan

pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih

mudah mencapai kinerja yang diharapkan.

Motivasi terbentuk dari sikap seorang guru

dalam menghadapi situasi kerja.

Motivasi merupakan kondisi yang

menggerakkan seseorang yang terarah untuk

mencapai tujuan pendidikan.

Guru memiliki tugas dan tanggung jawab yang

berat.

Guru berprestasi dengan pencapaian kinerja.

Guru sebagai pendidik memiliki tugas dan

tanggung jawab yang berat.

Guru harus menyadari bahwa ia hars mengerjakan

tugasnya tersebut dengan sungguh-sungguh,

bertanggung jawab, ikhlas dan tidak asal-asalan,

sehingga siswa dapat dengan mudah menerima

apa saja yang disampaikan oleh gurunya.

Guru akan memiliki tingkat kinerja yang tinggi jika tercapainya.

1. Memiliki tanggung jawab pribadi tinggi.

2. Berani mengambil resiko.

3. Memiliki tujuan yang realistis.

4. Memanfaatkan rencana kerja yang menyeluruh dan

berjuang untuk merealisasi

tujuannya.

5. Memanfaatkan umpan balik yang kongkret dalam

seluruh kegiatan kerja yang

dilakukannya.

6. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana

yang telah diprogramkan.

FAKTOR PENDUKUNG KINERJA GURU

a. Faktor dari dalam sendiri (intern)

1) Kecerdasan

2) Keterampilan dan kecakapan

3) Bakat

4) Kemampuan dan minat

5) Motif

6) Kesehatan

7) Kepribadian

8) Cita-cita dan tujuan dalam bekerja

b. Faktor dari luar diri sendiri (ekstern)

1) Lingkungan keluarga

2) Lingkungan kerja

3) Komunikasi dengan Kepala

Sekolah

4) Sarana Prasarana Sekolah

5) Kegiatan Guru Di Kelas

6) Kegiatan Guru Di sekolah

Kecerdasan memegang peranan penting dalam

keberhasilan pelaksanaan tugas-tugas.

Semakin rumit dan makmur tugas-tugas yang diemban

makin tinggi kecerdasan yang diperlukan.

Guru yang cerdas jika diberikan tugas yang sederhana

dan monoton mungkin akan terasa jenuh dan akan

berakibat pada penurunan kinerjanya.

Keterampilan dan kecakapan orang

berbeda-beda.

Adanya perbedaan dari berbagai

pengalaman dan latihan.

Penyesuaian antara bakat dan pilihan

pekerjaan dapat menjadikan

seseorang bekerja dengan pilihan dan

keahliannya.

Syarat untuk mendapatkan ketenangan kerja bagi

seseorang adalah tugas dan jabatan yang sesuai dengan

kemampuannya.

Kemampuan yang disertai dengan minat yang tinggi

dapat menunjang pekerjaan yang telah ditekuni.

Motif yang dimiliki dapat mendorong

meningkatkannya kerja seseorang.

Kesehatan dapat membantu proses

bekerja seseorang sampai selesai.

Jika kesehatan terganggu maka

pekerjaan terganggu.

Guru yang mempunyai kepribadian kuat dan

integral yang tinggi kemungkinan tidak akan

banyak mengalami kesulitan.

Guru menyesuaikan diri dengan lingkungan

kerja dan interaksi lingkungan kerja dengan

rekan kerja akan meningkatkan kerjanya.

Pekerjaan yang diemban guru sesuai dengan cita-

cita maka tujuan yang hendak dicapai dapat

terlaksanakan karena ia bekerja secara sungguh-

sungguh, rajin, dan bekerja dengan sepenuh hati.

Keadaan lingkungan keluarga dapat

mempengaruhi kinerja seseorang.

Ketegangan dalam kehidupan keluarga dapat

menurunkan gairah kerja.

Situasi kerja yang menyenangkan dapat mendorong

seseorang bekerja secara Optimal.

Tidak jarang kekecewaan dan kegagalan dialami

seseorang di tempat ia bekerja.

Situasi kerja, rasa aman, gaji yang memadai,

kesempatan untuk mengembangan karir, dan rekan

kerja yang kologial.

Komunikasi yang baik di sekolah adalah

komunikasi yang efektif.

Tidak adanya komunikasi yang efektif dapat

mengakibatkan timbulnya salah pengertian.

Adanya sarana dan prasarana yang

memadai membantu guru dalam

meningkatkan kinerjanya terutama

kinerja dalam proses mengajar.

Dinamika guru dalam pengembangan program

pembelajaran tidak akan bermakna bagi perbaikan

proses dan hasil belajar siswa, jika manajemen

sekolahnya tidak memberi peluang tumbuh dan

berkembangnya kreatifitas guru.

Berupa perpustakaan dan laboratorium tidak

akan bermakna jika manajemen sekolahnya

tidak memberikan perhatian serius dalam

mengoptimalkan pemanfaatan sumber

belajar tersebut dalam proses belajar

mengajar.

a) Guru harus menyusun perencanaan pembelajaran

yang bijak

b) Guru harus mampu berkomunikasi secara efektif

dengan siswa-siswanya

c) Guru harus mengembangkan strategi pembelajaran

yang membelajarkan.

d) Guru harus menguasai kelas

e) Guru harus melakukan evaluasi secara benar.

a) Mengembangkan filsafat pendidikan

b) Memperbaiki dan menyesuaikan kurikulum

c) Merencanakan program supervisi

d) Merencanakan kebijakan-kebijakan

kepegawaian.

Guru memiliki kesempatan yang banyak untuk ikut

serta dalam kegiatan sekolah.

Semua pekerjaan itu harus dikerjakan bersama-

sama antara guru yang satu dengan yang

lainnya yaitu dengan cara bermusyawarah.

Untuk meningkatkan kinerja, para guru harus

melihat pada keadaan pemimpinnya (kepsek).

Proses belajar mengajar dipengaruhi oleh beberapa

faktor salah satunya adalah supervisor dalam

melaksanakan pengawasan atau supervisi terhadap

kemampuan (kinerja guru).

Dapat dilihat dari peran guru

dalam meningkatkan kemampuan

dalam proses belajar-mengajar.

a. Menguasai garis-garis besar

penyelenggaraan pendidikan.

b. Menyesuaikan analisa materi pelajaran

c. Menyusun program semester

d. Menyusun program atau pembelajaran

a. Tahap pra instruksional

b. Tahap instruksional

c. Tahap evaluasi dan tindak lanjut

a. Evaluasi normatif

b. Evaluasi formatif

c. Laporan hasil evaluasi

d. Pelakanaan program perbaikan dan

pengayaan.

Membuat analisa kinerja dari waktu yang lalu

secara berkesinambungan dan periodik, baik kinerja

karyawan maupun kinerja organisasi.

Membuat evaluasi kebutuhan pelatihan dari para

karyawan/guru melalui audit keterampilan dan

pengetahuan sehingga dapat mengembangkan

kemampuan dirinya.

Memberikan tanggung jawab perorangan sehingga

untuk periode selanjutnya jelas apa yang harus

dipertanggung jawab perorangan sehingga untuk

periode selanjutnya jelas apa yang harus

diperbuat oleh guru/karyawan, terdapat mutu

dan baku yang harus dicapai.

a. Mengetahui Adanya kekurangan dalam kinerja

b. Mengenai kekurangan dan tingkat keseriusan.

c. Mengidentifikasikan hal-hal yang mungkin menjadi

penyebab kekurangan baik yang

berhubungan dengan pegawai/guru itu sendiri.

d. Mengembangkan rencana tindakan.

e. Melakukan evaluasi apakah masalah tersebut sudah

teratasi atau belum.

f. Mulai dari awal, apabila perlu.

a. Merencanakan yaitu pekerjaan seorang guru menyusun

tujuan belajar.

b. Mengorgasisasikan yaitu pekerjaan seorang guru untuk

mengatur dan

menghubungkan sumber belajar sehingga dapat

mewujudkan tujuan belajar

dengan cara yang paling efektif, efisien, dan

ekonomis.

c. Memimpin yaitu pekerjaan seorang guru untuk

memotivasikan, mendorong,

dan menstimulasikan murid-muridnya, sehingga mereka

siap mewujudkan

tujuan belajar.

1. Pekerjaan seorang guru untuk menentukan apakah

fungsinya dalam mengorganisasikan

dan memimpin di atas telah berhasil dalam

mewujudkan tujuan yang telah dirumuskan.

2. Jika tujuan belum dapat diwujudkan, maka guru

harus menilai dan mengatur kembali

situasinya dan bukunya mengubah tujuan.

Kemampuan seorang guru untuk

melaksanakan tugasnya yang menghasilkan

hasil yang memuaskan, guna tercapainya

tujuan organisasi kelompok dalam suatu unit

kerja.

•Hasil kerja secara kualitas dan

kuantitas yang dicapai seorang

pegawai/guru dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggung

jawab yang di berikan.

• Kinerja berarti perilaku-perilaku atau

tindakan-tindakan yang relevan terhadap

tercapainya tujuan organisasi.

• Kinerja adalah kunci yang harus berhasil,

oleh karena itu kinerja

baik dalam bentuk individu maupun dalam

bentuk organisasi

selayaknya terus dievaluasi untuk mendapat

standar keberhasilan

(Staner,Freeman dan Gillent,h. 11).

Kinerja merupakan tindakan yang menunjukkan

bahwa dia adalah anggota kelompok.

Pernyataan tersebut menunjukan bahwa kinerja

menunjuk (mengacu) pada perbuatan atau

tingkah laku seseorang di dalam suatu kelompok

(organisasi).

Kinerja adalah manifestasi konkrit dan dapat

diobservasi secara terbuka atau realisasi suatu

kompetensi.

Kinerja adalah unjuk kerja seseorang dalam melak-

sanakan tugas sebagai realisasi konkret dari

kompetensi berdasarkan kecakapan, pengalaman

dan kesungguhan.

•Kinerja adalah penampilan hasil karya

personel baik

kuantitas maupun kualitas dalam suatu

organisasi

dan merupakan penampilan individu

maupun kelompok

kerja personil.

Yuliani Indrawati ( Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 4, No 7 Juni 2006).

• Kinerja adalah tingkat

keberhasilan dalam

melaksanakan tugas dan

kemampuan untuk

mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

Kinerja sebagai prestasi kerja

mengungkapkan bahwa “prestasi kerja

adalah suatu hasil kerja yang dicapai

seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas

yang dibebankan kepadanya yang

disandarkan atas kecakapan, pengalaman

dan kesungguhan serta waktu”.

Kemampuan guru dalam melaksanakan

tugasnya sebagai pengajar yang memiliki

keahlian mendidik anak didik dalam rangka

pembinaan peserta didik untuk tercapainya

institusi pendidikan.

Pada saat proses belajar mengajar

berlangsung.

Guru harus memiliki kinerja yang baik

terutama pada saat

belajar berlangsung.

Guru diharapkan memiliki ilmu yang cukup

sesuai bidangnya, pandai berkomunikasi

dalam mengasuh dan menjadi pendidik yang

baik bagi siswanya untuk tubuh dan

berkembang menjadi dewasa.

Merencanakan pembelajaran,

Pelaksanaan pembelajaran,

Evaluasi pembelajaran,

Menindak lanjuti hasil pembelajaran,

Melakukan bimbingan dan konseling.

Seorang guru dituntut membuat

perencanaan pembelajaran,

Mempermudah guru dalam

melaksanakan tugas selanjutnya.

Proses belajar mengajar akan benar-

benar terskenario dengan baik,

efektif dan efisien.

1. Analisi materi pelajaran.

2. Program tahunan/program

semester

3. Silabus/satuan pelajaran

4. Rencana pembelajaran

5. Program perbaikan dan pengayaan

Membuat lima rencana tersebut biasanya

guru di bantu oleh kepala sekolah juga

rekannya yang biasanya dimusyawarahkan

dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran.

Organisasi guru semacam ini biasanya

disesuaikan dengan kebutuhan masing-

masing sekolah.

Merupakan salah satu aktivitas inti di sekolah.

Guru harus menunjukkan penampilan yang terbaik bagi

para guru dan siswanya.

Guru memberi penjelasannya mudah di pahami,

Guru dapat penguasaan keilmuannya benar,

Guru dapat menguasai metodologi, dan seni pengendalian

siswa.

Guru juga harus bisa menjadi teman belajar yang baik bagi

para siswanya sehingga siswa merasa senang dan termotivasi

belajar bersamanya.

Mengoptimalkan bakat dan minat kemampuan para siswa.

Guru dapat membuat didaktik.

Guru juga pandai menggunakan teknologi pembelajaran

sehingga menarik bagi para siswa.

Guru dapat mengevaluasi hasil pembelajaran.

Sesuatu yang terencana harus di evaluasi agar dapat di

ketahui.

Evaluasi sudah direncanakan telah sesuai dengan

realisasinya.

Mengetahui tujuan evaluasi belajar yang ingin dicapai.

Siswa mencapai standar kompetensi yang ditetapkan.

Guru dapat mengetahui metode ajarannya telah tepat

sasaran.

Guru harus memperhatikan tujuan pembelajaran

yang telah ditetapkan.

Guru juga harus memperhatikan soal evaluasi

yang digunakan.

Soal evaluasi yang telah dibuat hendaknya dapat

mengukur kemampuan siswa.

1. Melaksanakan tes

2. Mengelola hasil penilaian

3. Melaporkan hasil penelitian

4. Melaksanakan program remedial/perbaikan

pengajaran.

Pada lembaga pendidikan telah dibuat aturan yang

harus diindahkan oleh para guru maupun tenaga

pendidikan lainnya.

Sebagai pegawai negeri harus dapat aturan telah

dibakukan menjadi aturan kepegawaian.

Kelancaran jalannya proses belajar mengajar maupun

citra baik dari masyarakat yang ingin memanfaatkan

jasa lembaga tersebut.

Seorang guru bisa dilihat apabila kriteria yang ada telah

mencapai secara keseluruhan.

Kriteria telah tercapai berarti pekerjaan seorang guru

telah dianggap memiliki kualitas kerja yang baik.

Pekerjaan itu harus dikerjakan bersama-sama antara

guru yang satu dengan yang lainnya yaitu dengan cara

bermusyawarah.

Para guru harus melihat pada keadaan

pemimpinnya (kepsek).

Baik dan buruknya guru dalam proses

belajar mengajar dipengaruhi oleh

beberapa faktor salah satunya adalah

supervisor dalam melaksanakan pengawasan

atau supervisi terhadap kemampuan (kinerja

Hasil kerja yang terlihat dari

serangkaian kemampuan yang

dimiliki oleh seseorang yang

berprofesi guru.

Peraturan pemerintah RI No. 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan pasal

28 ayat 3 yang berbunyi:

“Kompetensi sebagai agen pembelajaran

pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah serta

pendidikan anak

usia dini”.

top related