pengaruh kemampuan dan motivasi terhadap kinerja guru …

113
PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU SMP DI YAYASAN PENDIDIKAN X TESIS Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh derajat Magister Program Magister Psikologi Sains Minat Utama Psikologi Pengembangan SDM Diajukan oleh: Nama : KWINNA RADHA SAMURA,S.Pd NIM : 127049001 PROGRAM STUDI MAGISTER PSIKOLOGI SAINS FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU SMP DI YAYASAN PENDIDIKAN X

TESIS

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Guna memperoleh derajat Magister

Program Magister Psikologi Sains

Minat Utama Psikologi Pengembangan SDM

Diajukan oleh:

Nama : KWINNA RADHA SAMURA,S.Pd

NIM : 127049001

PROGRAM STUDI MAGISTER PSIKOLOGI SAINS FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2014

Page 2: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

TESIS

PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU SMP DI YAYASAN PENDIDIKAN X

Dipersiapkan dan disusun oleh

Kwinna Radha Samura

Telah dipertahankankan didepan dewan penguji

Pada tanggal

Susunan Dewan Penguji

Dosen Pembimbing Anggota Dewan Penguji

Prof.Dr.Irmawati,Psikolog

___________________

Ferry Novliadi,S.Psi, M.Psi

___________________

Vivi Gusrini R.Pohan, M.Sc,MA,Psikolog

___________________

Tesis ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

Untuk memperoleh gelar Magister

Tanggal………………..

_______________________

Page 3: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

P E R N Y A T A A N

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya Kwinna Radha Samura,SPd

dengan disaksikan oleh tim penguji tesis, dengan ini menyatakan

bahwa tesis ini adalah karya sendiri dan belum pernah diajukan untuk

memperoleh derajat kesarjanaan di suatu perguruan tinggi manapun.

Dan sepanjang penetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis / diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Jika terdapat hal hal yang tidak sesuai dengan isi pernyataan, maka

saya berserdia derajat kesarjanaan saya di cabut.

Medan,

Yang menyatakan, Kwinna Radha Samura,SPd

Page 4: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

Ijin-Mu Ya Allah penelitian ini dapat diselesaikan. Penelitian ini melibatkan

banyak pihak terkait yang turut berkontribusi terhadap penelitian ini dan

proses yang menyertainya. Oleh sebab itu, diucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Irmawati, Psikolog, selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sumatera Utara dan selaku dosen pembimbing yang tetap

sabar dalam membimbing peneliti dan meluangkan waktunya untuk

memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan tesis ini.

Semoga Tuhan membalas setiap kebaikan ibu dengan pahala yang

melimpah, Amin.

2. Bapak Ferry Novliadi, S.Psi, M.Psi, selaku dosen pembimbing yang ke

dua, terima kasih atas bimbingan dan diskusi yang mencerahkan.

3. Bapak dan ibu dosen staf pengajar Fakultas Psikologi USU. Terima

kasih atas segala ilmu yang telah diberikan. Semoga peneliti dapat

memanfaatkan ilmu tersebut dengan sebaik-baiknya.

4. Pt. Doman Sembiring, SPd, selaku Bapak Ketua Yayasan Pendidikan

X yang mengijinkan peneliti melakukan penelitian di Yayasan yang

dipimpinnya.

5. Subjek penelitian yakni guru-guru di Yayasan Pendidikan X yang telah

bersedia membantu peneliti dalam mengisi skala penelitian sehingga

penelitian ini dapat terselesaikan

Page 5: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

6. Keluarga yang kucintai. Suami yang selalu membantu baik moral

maupun material Bapak Edwin Marhen Ginting,ST.,SPd.K., ketiga

putra kami yang kucintai Edra Prima Ginting, Wahyu Dwi Putra

Ginting, dan Drie Youngen Ginting serta buat yang kukenang

sepanjang masa Ayahnda tercinta Drs. Jusup Samura dan ibunda

tercinta Kerja Ulina Sembiring, serta selaku abang Darius Eka Gustin

Samura, Satrianos Samura, selaku kakak Juni Erbi Samura, Susi Riana

Samura dan adik saya Prem Judha Samura, yang banyak memberikan

motivasi selama kuliah di Fakultas Psikologi USU.

7. Kepada teman-teman angkatan 2012 yang sama-sama berjuang di

dalam aktifitas kuliah.

8. Semua pihak yang telah membantu selama ini dan tidak dapat saya

sebutkan satu persatu, terima kasih atas semuanya.

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari yang

sempurna. untuk itu, dengan segala kerendahan hati peneliti terbuka

menerima kritik dan saran untuk perbaikan demi kesempurnaan ini.

Semoga penelitian ini dapat berguna bagi semua pihak yang

membacanya.

Medan, 9 Desember 2014 Peneliti

KWINNA RADHA SAMURA,SPd

Page 6: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

DAFTAR ISI

Halaman Judul ……………………………………………………………. i

Halaman Pengesahan …………………………………………………….. ii

Halaman Pernyataan …………………………………………………….. iii

Kata Pengantar …………………………………………………………… iv

Daftar isi ………………………………………………………………….. vi

Daftar Tabel ……………………………………………………………… ix

Daftar Gambar …………………………………………………………… x

Abstrak …………………………………………………………………… xi

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………… 1

A. Latar Belakang…………………………………………………… 1

B. Rumusan Masalah……………………………………………….. 13

C. Tujuan Penelitian ………………………………………………… 13

D. Keaslian Penelitian ………………………………………………. 14

E. Manfaat Penelitian ……….……………………………………… 14

F. Sistematika Penulisan……………………………………………. 15

BAB II KAJIAN TEORITIS …………………………………………. 17

A. Kinerja …..………………………………………………………. 17

1. Pengertian …………………………………………………….. 17

2. Penilaian Kinerja………………………………………………. 19

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja ………………… 26

B. Kemampuan ………………………………………………………… 27

1. Pengertian ……………………………………………………. 27

Page 7: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

2. Indikator Pengukuran Kemampuan…………………………. 28

C. Motivasi……………………………………………………………… 30

1. Pengertian……………………………………………………. 30

2.Jenis / Tipe Motivasi…………………………………………. 31

3. Pengukuran Motivasi………………………………………... 32

D. Kerangka Pikir ……………………………………………………… 33

E. Hipotesis…………………………………………………………….. 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………………………… 36

A. Identifikasi Variabel Penelitian…………………………………….. 36

B. Definisi Operasional Variabel………………………………………. 36

C. Subjek Penelitian …………………………………………… …….. 40

D. Metode Pengumpulan Data .………………………………………. 40

1. Alat pengumpulan data…………………………………….. 41

2. Validitas dan Reabilitas alat ukur ………………………… 42

a. Uji Validitas ………………………………………. 43

b. Uji Reabilitas ……………………………………… 44

3. Hasil Uji Coba …………………………………………….. 44

E. Prosedur Pelaksanaan Penelitan ………………………………….. 49

F. Metode Analisa Data ……………………………………………… 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………….. 54

1. Gambaran Umum Subjek Penelitian……………………… 54

2. Analisa Deskripsi ………………………………………… 61

3. Uji Asumsi Penelitian…………………………………….. 62

4. Uji Hipotesis Penelitian………………………………….. 69

Page 8: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………. 77

A. Kesimpulan ……………………………………………… 77

B. Saran …………………………………………………….. 78

DAFTAR PUSTAKA………………………………………….. 80

Page 9: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Indikator Penilaian Kinerja Guru Periode T.P. 2011/2012 4

Table 2 Penilaian Kinerja Guru Periode T.P. 2011/2012………… 5

Tabel 3 Indikator Penilaian Kinerja Guru Periode T.P. 2012/2013 7

Tabel 4 Penilaian Kinerja Guru Periode T.P. 2012/2013……….. 8

Tabel 5 Distribusi aitem-aitem skala kemampuan sebelum ujicoba 41

Tabel 6 Distribusi aitem-aitem skala Motivasi sebelum uji coba….. 42

Tabel 7 Distribusi aitem-aitem skala kemampuan setelah ujicoba.. 45

Tabel 8 Distribusi aitem-aitem skala motivasi setelah uji coba…... 46

Tabel 9 Karakteristik berdasarkan jenis kelamin…………………. 52

Tabel 10 Karakteristik berdasarkan tingkat pendidikan…………… 53

Tabel 11 Karakteristik berdasarkan usia…………………………… 53

Tabel 12 Karakteristik berdasarkan masa kerja……………………. 54

Tabel 13 Nilai empirik dan nilai hipotetik variable kemampuan…. 55

Tabel 14 Nilai empirik dan nilai hipotetik variable motivasi.…….. 56

Tabel 15 Norma kategorisasi data penelitian……………………… 57

Tabel 16 Kategorisasi skor kemampuan…………………………… 57

Tabel 17 Kategorisasi skor motivasi ……………………………… 58

Tabel 18 Kategori kinerja guru T.P. 2012/2013…………………… 59

Tabel 19 Hasil Statistik Deskriptif …………………………………. 59

Tabel 20 Hasil Uji Normalitas…………………………………….. 62

Tabel 21 Hasil Uji Multikolinearitas variable bebas………………. 66

Tabel 22 Hasil Uji Autokorelasi…………………………………... 68

Tabel 23 Uji Regresi ………………………………………………. 68

Tabel 24 Uji F……………………………………………………… 70

Page 10: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Konsep……………………………………33 Gambar 2 Alur piker Penelitian …………………………………34 Ganbar 3 Hasil uji Normalitas …………………………………. .63 Gambar 4 hasil Uji P-Plot Normalitas …………………………..64 Gambar 5 Grafik uji Heteroskedastisitas…………………………67

Page 11: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Pengaruh Kemampuan dan Motivasi Terhadap Kinerja Guru SMP di Yayasan Pendidikan X

Kwinna Radha Samura

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi menurunnya kinerja guru-guru di

Yayasan Pendidikan X pada tahun pelajaran 2012/2013. Oleh sebab itu perlu diteliti hal-hal yang mempengaruhi kinerja, agar dapat dilakukan upaya-upaya pengembangan kinerja guru dengan tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kemampuan dan Motivasi terhadap Kinerja Guru di Yayasan Pendidikan X. Data penelitian diperoleh melalui skala Kemampuan berdasarkan teori Sutermeister (dalam Suprianto, 2011), dan skala Motivasi berdasarkan teori Arep & Tanjung (2003). Sedangkan data kinerja guru diperoleh dari kinerja guru yang dilakukan oleh pengawas sekolah sesuai dengan Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013. Data yang telah terkumpul diolah dengan metode analisis regresi berganda. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh kemampuan terhadap kinerja guru di Yayasan Pendidikan X. Tidak terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja guru di Yayasan Pendidikan X. Secara Simultan Variabel Kemampuan (X1), dan Motivasi (X2

) tidak berpengaruh terhadap Kinerja Guru. Dengan demikian perlu penelitian lanjut untuk mengetahui variabel yang mempengaruhi kinerja guru selain variabel kemampuan dan variabel motivasi sehingga dapat memperoleh informasi lain, terkait upaya peningkatan kinerja guru. Karena penilaian kinerja, kemampuan maupun motivasi guru memperlihatkan hasil yang belum optimal, maka pihak Yayasan Pendidikan X perlu mengupayakan peningkatan kinerja, kemampuan dan motivasi guru.

Kata kunci : Kemampuan, Motivasi, Kinerja Guru

Page 12: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Influence Ability and Motivation on Teacher Performance in Education Fondation Junior X

Kwinna Radha Samura

ABSTRACT

The background of this study reduced performance of teachers in the

Education Foundation X in the school year 2012/2013. Therefore it is necessary to study the things that affect performance, so do efforts to develop appropriate performance with the teacher. This study aimed to determine the effect of ability and motivation to the Teacher Performance in Education Foundation X. The data were obtained through the scale's ability based on the theory Sutermeister (in Suprianto, 2011), and Motivation scale based on the theory Arep & Tanjung (2003). While the teacher performance data obtained from the performance of teachers conducted by the school superintendent in accordance with Permendikbud No. 65 of 2013. The collected data is processed by multiple regression analysis method. The research concludes that there is no influence on the performance capabilities of teachers in the Education Foundation X. There is no motivation influence on the performance of teachers in the Education Foundation X. Simultaneously Variable Capability (X1), and motivation (X2) has no effect on teacher performance. Thus the need for additional research to determine the variables that affect the performance of teachers in addition to the variable ability and motivation variables so as to obtain other information, related to efforts to improve teacher performance. So the assessment of performance, ability and motivation of teachers shows the result is not optimal, then the Education Foundation X needs to work on improving performance, ability and motivation

of teachers.

Keywords : Ability, Motivation, teacher performance

Page 13: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Pengaruh Kemampuan dan Motivasi Terhadap Kinerja Guru SMP di Yayasan Pendidikan X

Kwinna Radha Samura

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi menurunnya kinerja guru-guru di

Yayasan Pendidikan X pada tahun pelajaran 2012/2013. Oleh sebab itu perlu diteliti hal-hal yang mempengaruhi kinerja, agar dapat dilakukan upaya-upaya pengembangan kinerja guru dengan tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kemampuan dan Motivasi terhadap Kinerja Guru di Yayasan Pendidikan X. Data penelitian diperoleh melalui skala Kemampuan berdasarkan teori Sutermeister (dalam Suprianto, 2011), dan skala Motivasi berdasarkan teori Arep & Tanjung (2003). Sedangkan data kinerja guru diperoleh dari kinerja guru yang dilakukan oleh pengawas sekolah sesuai dengan Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013. Data yang telah terkumpul diolah dengan metode analisis regresi berganda. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh kemampuan terhadap kinerja guru di Yayasan Pendidikan X. Tidak terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja guru di Yayasan Pendidikan X. Secara Simultan Variabel Kemampuan (X1), dan Motivasi (X2

) tidak berpengaruh terhadap Kinerja Guru. Dengan demikian perlu penelitian lanjut untuk mengetahui variabel yang mempengaruhi kinerja guru selain variabel kemampuan dan variabel motivasi sehingga dapat memperoleh informasi lain, terkait upaya peningkatan kinerja guru. Karena penilaian kinerja, kemampuan maupun motivasi guru memperlihatkan hasil yang belum optimal, maka pihak Yayasan Pendidikan X perlu mengupayakan peningkatan kinerja, kemampuan dan motivasi guru.

Kata kunci : Kemampuan, Motivasi, Kinerja Guru

Page 14: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Influence Ability and Motivation on Teacher Performance in Education Fondation Junior X

Kwinna Radha Samura

ABSTRACT

The background of this study reduced performance of teachers in the

Education Foundation X in the school year 2012/2013. Therefore it is necessary to study the things that affect performance, so do efforts to develop appropriate performance with the teacher. This study aimed to determine the effect of ability and motivation to the Teacher Performance in Education Foundation X. The data were obtained through the scale's ability based on the theory Sutermeister (in Suprianto, 2011), and Motivation scale based on the theory Arep & Tanjung (2003). While the teacher performance data obtained from the performance of teachers conducted by the school superintendent in accordance with Permendikbud No. 65 of 2013. The collected data is processed by multiple regression analysis method. The research concludes that there is no influence on the performance capabilities of teachers in the Education Foundation X. There is no motivation influence on the performance of teachers in the Education Foundation X. Simultaneously Variable Capability (X1), and motivation (X2) has no effect on teacher performance. Thus the need for additional research to determine the variables that affect the performance of teachers in addition to the variable ability and motivation variables so as to obtain other information, related to efforts to improve teacher performance. So the assessment of performance, ability and motivation of teachers shows the result is not optimal, then the Education Foundation X needs to work on improving performance, ability and motivation

of teachers.

Keywords : Ability, Motivation, teacher performance

Page 15: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia, salah satu usaha untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia ialah melalui proses

pembelajaran di sekolah dengan meningkatkan kualitas sumber daya

pendidikan. Guru merupakan salah satu komponen sumber daya manusia yang

harus dibina dan dikembangkan secara terus menerus (Jasmani Asf, 2013).

Guru dalam konteks pendidikan mempunyai peranan yang besar dan

strategis. Hal ini disebabkan gurulah yang berada dibarisan terdepan dalam

pelaksanaan pendidikan. Gurulah yang berhadapan dengan peserta didik untuk

mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi sekaligus mendidik dengan nilai-

nilai positif melalui bimbingan dan keteladanan.

Sejalan dengan amanat UU RI tentang Guru dan Dosen No.14 Tahun

2005 pasal 1 ayat 1 dinyatakan bahwa “Guru adalah pendidik profesional

dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,

melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia

dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah”.

Untuk mengetahui keterlaksanaan tugas guru tersebut, diperlukan penilaian

kinerja dengan kriteria penilaian yang sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai.

Page 16: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan Maler (dalam Kusumastuti,

2001) bahwa kinerja sebagai unjuk kerja adalah keberhasilan seseorang dalam

melaksanakan suatu pekerjaan. Ilyas (2001) juga menyatakan bahwa kinierja

adalah penampilan hasil karya personel baik kuantitas maupun kualitas dalam

suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan penampilan individu maupun

kelompok kerja personel. Penampilan hasil karya tidak terbatas kepada

personel yang memangku jabatan fungsional maupun struktural, tetapi juga

kepada keseluruhan jajaran personel didalam organisasi.

Kinerja adalah tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas, serta

kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja dikatakan

baik dan sukses jika tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik

(Gibson et.al., 2007).

Sehubungan dengan itu Raharja (2004) mengungkapkan bahwa

kinerja adalah prestasi kerja. Selanjutnya Hadari Nawawi (2006: 63)

mengatakan bahwa kinerja “adalah (a) sesuatu yang dicapai, (b) prestasi yang

diperlihatkan, (c) kemampuan kerja”. Sedangkan menurut Mangkunegara

(2007: 155) mengatakan “ bahwa kinerja adalah hasil kerja secara kualitas

dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya

sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya”.

Mangkuprawira (2007) juga menjelaskan bahwa kinerja adalah hasil

atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu

di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan,

seperti standar hasil kerja, target atau sasaran yang telah ditentukan terlebih

dahulu dan telah disepakati bersama.

Page 17: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Dengan demikian, dari beberapa pendapat para ahli di atas mengenai

kinierja, dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dicapai

seseorang, secara kuantitas maupun kualitas dalam melaksanakan tugas-tugas

sesuai dengan tanggungjawab yang dibebankan kepadanya dalam periode

tertentu berdasarkan standar hasil kerja yang telah ditetapkan.

Berkenaan dengan standar hasil kinerja guru, Piet A Sahertian (dalam

Rusman, 2010: 51) menjelaskan bahwa “standar guru itu berhubungan dengan

kualitas guru dalam menjalankan tugasnya seperti bekerja dengan siswa secara

individual, persiapan dan perencanaan pembelajaran, melibatkan siswa dalam

berbagai pengalaman belajar dan kepemimpinan yang aktif dari guru”.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan seorang pengurus

Yayasan Pendidikan X, kriteria yang digunakan untuk menilai kinerja guru

SMP di sekolah X pada tahun pelajaran 2011/ 2012 adalah berdasarkan

Permenag PAN & RB No.16 Tahun 2009 yang dinyatakan dalam bab 1

Ketentuan Umum pasal 1 butir 3, bahwa indikator penilaian kinerja guru

meliputi Perencanaan Pembelajaran, Pelaksanaan Pembelajaran, Penilaian

Hasil Pembelajaran, Melatih dan Membimbing Siswa, dan Tugas Tambahan.

Sebagaimana tertera pada tabel 1 berikut ini:

Tabel 1 Indikator Penilaian Kinerja Guru SMP di Sekolah X

Tahun 2011/2012 No. Program Materi Penilaian Skor Nilai

0 1 2 3 4

1. Perencanaan Pembelajaran

a. Program tahunan b. Prgram Semester

c. Silabius d. RPP e. KKM

Page 18: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

f. Agenda Harian Guru g. Jadwal tatap Muka h. Absensi Siswa i. Kalender Pendidikan

j. Buku Nilai 2. Pelaksanaan

Pembelajaran a. Pendahuluan b. Kegiatan inti melalui tatap

muka, penugasan,terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur kegiatan tatap muka yang dilakukan melalui : 1) Eksporasi 2) Elaborasi 3) Konfirmasi

c. Penutup 3. Penilaian Hasil

Pembelajaran a. Dafar nilai sesuai dengan

standar penilaian

b. Melakukan tes dengan Ulanagan Harian, UTS, UAS, UKK

c. Melakukan Penilaian ahlak mulia dan kepribadian

d. Melakukan penilaian psikomotor

e. Melakukan analisis ulangan harian

f. Remedial dan Pengayaan g. Instrumen tes setiap KD h. Bank Soal i. Kartu Soal j. Analisis Penilaian

4. Melatih dan Membimbing Siswa

a. Melatih dan membimbing siswa dalam remedial dan pengayaan

b. Membimbing siswa dalam pengembangan diri melalui BK dan kegiatan esktra Kurikuler

c. Kegiatan KIR

5. Tugas Tambahan

a. Wakil Kepala sekolah b. Wali kelas c. Pembina Ekstra Kurikuler

d. Piket e. Pembina Osis f. Pustakawan g. Laboratorium

J u m l a h Jumlah total …………….

Sumber : Permenag PAN & RB No.16 Tahun 2009.

Page 19: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Hasil penilaian kinerja guru SMP di YayasanPendidikan X dilakukan

Pengawas Binaan untuk periode tahun pelajaran 2011/2012, tertera pada tabel

2 dibawah ini:

Tabel 2 Kinerja guru periode T.P. 2011/2012

No Kategori

Jumlah Persentase (%)

1 2 3 4

Amat baik Baik

Cukup Kurang

4 24 2 0

13,3 % 83,0 % 3, 7 % 0 %

30 100 % Sumber : Penilaian Guru SMP Sekolah X tahun 2011/2012 Dari tabel 2 terlihat bahwa yang memperoleh penilaian kinerja dengan

kategori Amat Baik sebanyak 4 orang (13,3%), kategori Baik sebanyak 24

orang (83,0%), kategori Cukup sebanyak 2 orang (3,7%), dan tidak ada yang

memperoleh kategori kurang. Dengan demikian penilaian kinerja untuk ke 30

orang guru SMP di Yayasan Pendidikan X periode tahun pelajaran 2011/2012

cenderung pada kategori Baik, namun tetap ada yang memperoleh kategori

cukup. Jadi dapat dikatakan kinerja guru SMP di Yayasan Pendidikan X pada

tahun pelajaran 2011/2012 belum optimal.

Pada tahun pelajaran 2012/2013 terjadi perubahan peraturan penilaian

kinerja guru, yaitu mengikuti Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

( Permendikbud ) Republik Indonesia No.65 Tahun 2013 tentang Standar

Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Indikator yang digunakan untuk

penilaian kinerja guru disekolah X, berdasarkan bab III dan bab IV

Permendikbud No.65 Tahun 2013, meliputi Perencanaan Pembelajaran dan

Pelaksanaan Pembelajaran.

Page 20: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Pada bab IV butir 2 Permendikbud tersebut, dinyatakan penilaian

kinerja guru dilakukan oleh Pengawas Manajerial dan Kepala Sekolah dalam

bentuk supervisi dan manajerial. Namun dari hasil wawancara penulis dengan

Pengawas Manajerial dan kepada seorang pengurus Yayasan, penilaian kinerja

guru SMP di Yayasan Pendidikan X hanya dilakukan oleh seorang Pengawas

Manajerial, bukan dengan Kepala Sekolah; walaupun di dalam Permendikbud

RI No.65 Tahun 2013 Bab IV butir 2 dinyatakan penilaian kinerja guru

dilakukan oleh Pengawas Manajerial dan Kepala Sekolah. Hal ini disebabkan

karena Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang belum pernah membuat

Surat Keputusan Penugasan kepada kepala sekolah untuk menilai kinerja

guru SMP khususnya di Yayasan Pendidikan X tersebut. Saat ini Kepala

Sekolah hanya menerima Surat Penetapan Tugas sebagai guru dan tugas

tambahan sebagai Kepala Sekolah dari Yayasan. Berikut ini Indikator-

indikator yang digunakan untuk penilaian kinerja guru tahun pelajaran

2012/2013.

Tabel 3 Indikator Penilaian Kinerja Guru SMP di Sekolah X Tahun 2012/2013

No. Aspek Indikator Pencapaian Skor Nilai

0 1 2 3 4 1. Perencanaan

Pembelajaran Silabus

a. Identitas mata pelajaran b. Identitas sekolah

c. Kompetensi inti d. Kompetensi dasar

e. Tema f. Materi pokok

g. Pembelajaran h. Penilaian

Page 21: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

i. Alokasi waktu j. Sumber belajar

2. Pelaksanaan Pembelajaran

A. Pendahuluan

1. Menyiapkan peserta didik 2. Mengajukan pertanyaan pertanyaan

3. Menjelaskan tujuan Pembelajaran 4. Menyampaikan cakupan materi

B. Kegiatan Inti (Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi)

1. Eksplorasi a.Melibatkan peserta didik mencari informasi b.menggunakan beragam pendekatan pembelajaran c. mempasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik d.melibatkan peserta didik secara aktif

e.memfasilitasi peserta didi melakukan percobaan di Lab.

2. Elaborasi a.membiasakan peserta didik membaca b.pemberian tugas, diskusi c.memberi kesempatan utk berpikir d.memfasilitasi pembelajaran kooperatif dan kolaboratif

e. memfasilitasi peserta didik berkompetisi f.membuat laporan eksplorasi g. melakukan pameran, turnamen, dan festival h. menumbuhkan rasa percaya diri

3. Konfirmasi a.memberikan umpan balik positif b.memberikan konfirmasi terhdp hasil eksplorasi dan elaborasi c.melakukan refeksi d. memperoleh pengalaman bermakna

e. berfungsi sebagai narasumber f.membantu menyelesaikan masalah g.dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi

h. memberikan informasi i. memberikan motivasi kpd peserta didik

C. Kegiatan Penutup a.membuat rangkuman b.melakukan penilaian / refleksi

c. memberikan umpan balik terhdp proses

Page 22: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

d. merencanakan tindak lanjut e. menyampaikan rencana pembelajaran

J u m l a h

Jumlah total ………………..

Sumber : Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013.

Hasil penilaian kinerja guru SMP di YayasanPendidikan X dilakukan

Pengawas Binaan untuk periode tahun pelajaran 2012/2013, tertera pada tabel

4 dibawah ini:

Tabel 4 Kinerja guru periode T.P. 2012/2013 No Kategori

Jumlah Persentase (%)

1 2 3 4

Amat baik Baik

Cukup Kurang

2 10 12 6

6,7 % 33,3 % 40 % 20 %

30 100 % Sumber : Penilaian Guru Sekolah X tahun 2012/2013

Berdasarkan kategori penilaian kinerja guru SMP di sekolah X pada

tahun 2012/2013, yang mendapat nilai Amat Baik sebanyak 2 orang (6,7%),

kategori nilai Baik sebanyak 10 orang (33,3%), kategori nilai Cukup sebanyak

12 orang (40%) dan kategori nilai Kurang sebanyak 6 orang (20%). Jadi dapat

disimpulkan penilaian kinerja guru SMP di sekolah X periode tahun

pelajaran 2012/2013 cenderung memperoleh nilai Cukup, yang berarti kinerja

guru-guru tersebut belum optimal.

Melihat kondisi kinerja pada tabel 2 dan tabel 4 dapat disimpulkan

bahwa dengan menggunakan format penilaian kinerja guru SMP di sekolah X

periode tahun pelajaran 2011/2012 maupun tahun pelajaran 2012/2013, hasil

Page 23: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

kinerja guru SMP di Yayasan Pendidikan X dapat dikatakan belum optimal.

Oleh sebab itu perlu di teliti hal hal yang mempengaruhi kinerja, agar dapat

dilakukan upaya upaya pengembangan kinerja guru dengan tepat.

Menurut Mitchel (dalam Sinambela, 2006) kinerja yang baik akan

dipengaruhi oleh 2 hal yaitu tingkat kemampuan dan motivasi kerja yang baik.

Hal ini sejalan dengan pendapat Mangkunegara (2007) yang mengatakan

bahwa faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor

kemampuan dan faktor motivasi atau dengan kata lain, “performance = ability

+ motivation”.

Berhubungan dengan faktor yang mempengaruhi kinerja di atas, hasil

penelitian yang dilakukan oleh Bodroastuti (2012) tentang Pengaruh

Kemampuan dan Motivasi terhadap Kinerja (Studi pada Guru SMK Palapa

Semarang) memperlihatkan bahwa kemampuan dan motivasi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja guru di SMK Palapa Semarang.

Penelitian yang dilakukan oleh Musafir (2007) berjudul Pengaruh

Kemampuan dan Motivasi terhadap Kinerja pegawai Pemerintah propinsi

Gorontalo, menunjukan bahwa faktor kemampuan paling besar pengaruhnya

terhadap kinierja pegawai dibanding faktor motivasi dan secara simultan

kemampuan dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinierja.

Penelitian lain dilakukan oleh Anggreini (2008) mengenai Pengaruh

Kemampuan dan Motivasi terhadap Kinerja Pegawai pada Sekolah Tinggi

Seni Indonesia (STSI) Bandung. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa

variabel motivasi dan kemampuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja pegawai Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung.

Page 24: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Syachroni (2013) Tentang

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi kinerja Guru SMA Negeri 4 Kota

Jambi (The Analysis Of Factors That Affect Teacher Performance at State

Senior High School 4 In Jambi City) memperlihatkan bahwa faktor

kemampuan berpengaruh sebesar 87,6% terhadap kinerja guru.

Penelitian yang dilakukan oleh Eriyadi (2004) menjelaskan bahwa

terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja

(Prihantoro,2012).

Berdasarkan beberapa pendapat dan hasil penelitian di atas dapat

disimpulkan bahwa kemampuan dan motivasi mempengaruhi kinerja.

Zain (dalam Milman Yusdi, 2010) mengatakan kemampuan adalah

kesanggupan, kecakapan, kekuatan berusaha dengan diri sendiri. Sedangkan

Anggiat M.Sinaga dan Sri Hadiati (2001) mendefenisikan kemampuan sebagai

dasar seseorang yang dengan sendirinya berkaitan dengan pelaksanaan

pekerjaan secara efektif atau sangat berhasil.

Hal ini sejalan dengan pernyataan Robbins (2001) yang menyebutkan

kemampuan adalah kapasitas seseorang individu untuk mengerjakan berbagai

tugas dalam menjalankan suatu pekerjaan. Selanjutnya Gordon (dalam

Mulyasa, 2003) mengemukakan kemampuan yaitu sesuatu yang dimilki oleh

seseorang untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

Menurut teori Keith Davis dalam Mangkunegara (2007), kemampuan

terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge +

skill). IQ adalah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan.

Pengetahuan (knowledge) berarti segala sesuatu yang diketahui yaitu

Page 25: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

kepandaian atau segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal

pelajaran. Ketrampilan (Skill) adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas.

Sejalan dengan pendapat Keith Davis dalam Mangkunegara (2007)

seperti tersebut diatas Sutermeister (dalam Supriyanto, 2011) menyatakan

kemampuan adalah faktor penting dalam meningkatkan produktivitas kerja.

Kemampuan berhubungan dengan pengetahuan (Knowledge) dan keterampilan

(Skill) yang dimiliki seseorang.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya yang menentukan kinerja

seseorang adalah faktor kemampuan dan faktor motivasi. Sehubungan dengan

itu motivasi merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi

peningkatan kinerja. (Sinungan, 2000).

Menurut Gibson (2000) motivasi berasal dari kata motif artinya

dorongan kebutuhan sehingga motivasi selalu bertolak pada tingkat

kebutuhan, dengan kata lain dorongan dan keinginan manusia untuk

melakukan sesuatu didalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya.

Sedangkan Fillmore H. Stanford (dalam Mangkunegara, 2002) mendefinisikan

motivasi sebagai suatu kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu

tujuan tertentu. Demikian pula Gray (dalam Winardi, 2002) menyatakan

motivasi

Selanjutnya Mulyasa (2003) menyatakan motivasi adalah tenaga

pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu

tujuan tertentu.

merupakan sejumlah proses, yang bersifat internal atau eksternal bagi

seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan

persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan- kegiatan tertentu.

Page 26: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Arep & Tanjung (2003) menyatakan motivasi merupakan suatu

dorongan atau daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang

agar mau bekerja untuk memenuhi kebutuhannya.

Sementara menurut Ryan dan Deci (2000), motivasi terbagi menjadi

dua jenis, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ektrinsik. Motivasi intrinsik

mengacu pada melakukan sesuatu karena adanya ketertarikan atau hal yang

menyenangkan. Sedangkan motivasi ektrinsik yaitu melakukan sesuatu karena

dapat menghasilkan sesuatu yang berguna.

Demikian pula Armstrong (dalam Wukir, 2013) mengemukakan dua

tipe motivasi, yaitu:

1. Motivasi intrinsik: faktor yang datang dari diri sendiri yang

mempengaruhi seseorang untuk melakukan tindakan tertentu.

2. Motivasi ekstrinsik: faktor yang datang dari luar diri atau yang

dilakukan orang lain untuk memotivasi seseorang. Motivasi ektrinsik

mempunyai pengaruh yang cepat dan kuat namun biasanya tidak

bertahan lama.

Merujuk teori-teori tentang kinerja, kemampuan dan motivasi diatas

maka kondisi kinerja guru guru di Yayasan Pendidikan X yang belum

optimal. dapat dianalisa dengan meneliti besarnya pengaruh kemampuan dan

motivasi terhadap kinerja guru guru di Yayasan Pendidikan X tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas

maka peneliti membuat suatu rumusan masalah yaitu ”Apakah terdapat

Page 27: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

pengaruh kemampuan dan motivasi terhadap kinerja guru di Yayasan

Pendidikan X ?”.

C.Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan dan

motivasi terhadap kinerja guru SMP di Yayasan Pendidikan X.

D.Keaslian Penelitian

Penelitian di Yayasan Pendidikan X belum pernah dilakukan oleh

peneliti lain. Penelitian ini menekankan upaya untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh kemampuan dan motivasi terhadap kinerja guru SMP di

Yayasan Pendidikan X. Telah banyak dilakukan penelitian tentang topik yang

sama, tetapi dengan tujuan, subjek dan tempat penelitian yang berbeda.

Penelitian tersebut memberi kesimpulan bahwa kemampuan dan motivasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Keaslian penelitian ini

merupakan hasil dari pemikiran penulis dengan mengambil panduan referensi

dari buku-buku, jurnal, hasil interview dan sumber lain yang berkaitan dengan

judul penelitian.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis :

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan data-data empiris

mengenai pengaruh kemampuan dan motivasi terhadap kinerja guru SMP

di Yayasan Pendidikan X. Selain itu, untuk berbagi dasar

Page 28: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

pengetahuan bagi peneliti-peneliti lain yang ingin melakukan penelitian

lanjutan dengan topik yang sama.

Manfaat Praktis :

a. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi, gambaran dan wacana mengenai pengaruh kemampuan

dan motivasi terhadap kinerja guru SMP di Yayasan Pendidikan X.

b. Bagi Yayasan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

pengaruh kemampuan dan motivasi, dan menjadi pertimbangan

dalam upaya peningkatan kinerja guru SMP di Yayasan Pendidikan X.

F. Sistematika Penulisan

1. BAB I : PENDAHULUAN. : Dalam bab ini memuat Latar Belakang,

Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, keaslian penelitian dan Manfaat

Penelitian.

2. BAB II : KAJIAN TEORITIS. Berisikan mengenai tinjauan kritis

yang menjadi acuan dalam pembahasan permasalahan. Teori-teori

yang digunakan dalam penelitian ini adalah kemampuan, motivasi dan

kinerja guru.

3. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini berisikan

mengenai metode-metode dasar dalam penelitian yaitu identifikasi

variabel, definisi operasional, subjek penelitian, instrumen dan alat

ukur yang digunakan, metode pengambilan sampel dan metode analisis

data.

Page 29: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

4. BAB IV : ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. Berisikan uraian

mengenai analisa data dan pembahasan yang dikaitkan dengan teori

yang ada.

5. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN. Berisikan uraian

kesimpulan sebagai jawaban permasalahan yang diungkapkan

berdasarkan hasil penelitian dan saran penelitian yang meliputi saran

metodologis dan saran praktis.

Page 30: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A.Kinerja

1. Pengertian

Menurut Maler (dalam Kusumastuti, 2001) bahwa kinierja sebagai

unjuk kerja adalah keberhasilan seseorang dalam melaksanakan suatu

pekerjaan. Ilyas (2001) juga menyatakan kinerja adalah penampilan hasil

karya personel baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi.

Kinierja dapat merupakan penampilan individu maupun kelompok kerja

personel. Penampil tidak terbatas kepada personel yang memangku jabatan

fungsional maupun struktural, tetapi juga kepada keseluruhan jajaran personel

didalam organisasi.

Menurut Simamora (2004), kinerja adalah kadar pencapaian tugas-

tugas yang membentuk pekerjaan karyawan dan merefleksikan seberapa baik

karyawan memenuhi persyaratan sebuah pekerjaan. Sedangkan Mathis dan

Jackson (2006) menjelaskan bahwa kinerja adalah apa yang dilakukan atau

tidak dilakukan oleh karyawan.

Sehubungan dengan itu Raharja (2004) mengungkapkan bahwa

kinerja adalah prestasi kerja. Selanjutnya Hadari Nawawi (2006: 63)

mengatakan bahwa “Kinerja adalah (a) sesuatu yang dicapai, (b) prestasi yang

diperlihatkan, (c) Kinerja adalah tingkat keberhasilan dalam melaksanakan

tugas, serta kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Page 31: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Kinerja adalah tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas, serta

kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja dikatakan

baik dan sukses jika tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik

(Gibson et.al., 2007).

Mangkuprawira (2007) juga menjelaskan bahwa kinerja adalah hasil

atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu

di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan,

seperti standar hasil kerja, target atau sasaran yang telah ditentukan terlebih

dahulu dan telah disepakati bersama. Sedangkan menurut Mangkunegara

(2007: 155) “ bahwa kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggungjawab yang diberikan kepadanya”.

Menurut Sedarmayanti (2011) kinerja didefenisikan sebagai hasil kerja

seorang pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara

keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukan buktinya

secara konkrit dan dapat diukur.

Menurut Rusman (2013) kinerja adalah performance . Kinerja dapat

pula diartikan prestasi kerja atau pelaksanaan kerja atau hasil unjuk kerja.

Sementara itu, menurut August W. Smith, performance is output derives from

proceses, human or therwise, yaitu kinerja adalah hasil dari proses yang

dilakukan manusia.

Sementara Kinerja menurut kurikulum 2013 berdasarkan

Permendikbud No.65 tahun 2013 adalah kegiatan yang meliputi hasil proses

pengajaran yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.

Page 32: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

kinerja adalah hasil atau tingkatan keberhasilan seseorang secara keseluruhan

selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan

standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan

terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.

2. Penilaian Kinerja guru

Menurut Rusman (2013) Penilaian Kinerja guru merupakan

serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, serta menafsirkan data

tentang proses dan hasil yang dilakukan secara sistematis dan

berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam

pengambilan keputusan.

Penilaian Kinerja guru menurut kurikulum 2013 berdasarkan

Permendikbud No. 65 Tahun 2013 yang tertera pada Bab III tentang

Perencanaan Pembelajaran dan Bab IV tentang Pelaksanaan Pembelajaran.

Indikator penilaian kinierja guru adalah sebagai berikut:

2.1. Perencanaan pembelajaran:

Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan

pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian

pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan Silabus dan RPP

disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.

Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk

setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus memuat:

Page 33: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

a. Identitas mata pelajaran (khususSMP/MTs/SMPLB/Paket B

dan SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C

Kejuruan);

b. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;

c. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial

mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan

keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu

jenjang sekolah, kelas dan matapelajaran;

d. Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang

mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait

muatan atau mata pelajaran; e. tema

(khususSD/MI/SDLB/Paket A);

e. Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur

yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai

dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi;

f. Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan

peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;

g. Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan

informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta

didik;

h. Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam

struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan

i. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik,

alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.

Page 34: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

2.2. Pelaksanaan Pembelajaran

Dalam pelaksanaan pembelajaran yang merupakan implementasi

dari RPP, terdiri dari kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.

Pelaksanaan Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses sebab-akibat.

Guru sebagai pengajar merupakan penyebab utama terjadinya proses

pembelajaran siswa, meskipun tidak semua perbuatan belajar siswa

merupakan akibat guru yang mengajar. Oleh sebab itu, guru sebagai

figur sentral, harus mampu menetapkan strategi pembelajaran yang

dapat sehingga dapat mendorong terjadinya perbuatan siswa yang aktif,

produktif dan efisien. Kegiatan pembelajaran di kelas adalah inti

penyelenggaraan pendidikan yang ditandai oleh adanya kegiatan

pengelolaan kelas, penggunaan media dan sumber belajar serta

penggunaan metode maupun strategi pembelajaran. Semua tugas

tersebut merupakan tugas dan tanggung jawab guru yang secara optimal

dalam pelaksanaannya menuntut kemampuan guru.

Berdasarkan Permendikbud No.65 Tahun 2013 mengungkapkan

bahwa pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru mencakup

hal-hal sebagai berikut kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan

penutup.

2.2.1.Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti

proses pembelajaran;

Page 35: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan

sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;

c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan

dicapai;

d. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai

silabus.

2.2.2.Kegiatan Inti

Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk

mencapai Kompetensi Dasar yang dilakukan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi

aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan

kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta

psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan metode yang

disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang

dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.

a. Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

1) Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan

dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan

menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari

aneka sumber;

2) Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber belajar lain;

Page 36: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

3) Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta

antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber

belajar lainnya;

4) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran; dan

5) Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di

laboratorium, studio, atau lapangan.

b. Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

1) Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang

beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;

2) Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi,

dan lain lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara

lisan maupun tertulis;

3) Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;

4) Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan

kolaboratif;

5) Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar;

6) Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang

dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun

kelompok;

Page 37: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

7) Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja

individual maupun kelompok;

8) Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen,

festival, serta produk yang dihasilkan;

9) Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang

menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

c. Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

1) Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk

lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan

peserta didik,

2) Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi

peserta didik melalui berbagai sumber,

3) Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk

memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,

4) Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman

yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:

5) Berfungsi sebagai nara sumber dan fasilitator dalam menjawab

pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengar

menggunakan bahasa yang baku dan benar

6) Membantu menyelesaikan masalah;

7) Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan

pengecekan hasil eksplorasi;

8) Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;

Page 38: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

9) Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau

belum berpartisipasi aktif.

2.2.3.Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

a. Bersama-sama dengan peserta didik atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

b. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang

sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran;

d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk

pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling

dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun

kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;

e. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

Kinerja menurut kurikulum 2013 berdasarkan Permendikbud No.65

tahun 2013 adalah unjuk kerja dalam konteks profesi guru yang meliputi

kegiatan hasil proses pengajaran yaitu perencanaan pembelajaran dan

pelaksanaan pembelajaran. Berkaitan dengan kinerja guru, wujud perilaku

yang dimaksud adalah kegiatan guru dalam proses pembelajaran, yaitu

bagaimana seorang guru merencanakan pembelajaran dan melaksanakan

kegiatan pembelajaran. Hasil penilaian kinerja guru yang dilakukan oleh

Pengawas Sekolah terhadap 30 guru SMP di Yayasan Pendidikan X pada

Page 39: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Tahun Pelajaran 2012/2013 sesuai Permendiknas No.65 Tahun 2013, bab

IV ayat 3 butir b telah diperoleh gambaran penilaian Kinerja Guru.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut pendapat Robbins (2001), tingkat kinerja pegawai akan

sangat tergantung pada dua faktor yaitu kemampuan pegawai dan motivasi

kerja.

a. Kemampuan pegawai seperti: tingkat pendidikan, pengetahuan, dan

pengalaman. Tingkat kemampuan akan dapat mempengaruhi hasil

kinerja pegawai dimana semakin tinggi tingkat kemampuan pegawai

akan menghasilkan kinerja yang semakin tinggi pula.

b. Motivasi kerja yaitu dorongan dari dalam diri pegawai untuk

melakukan suatu pekerjaan. Dengan adanya motivasi kerja yang tinggi

pegawai akan terdorong untuk melakukan suatu pekerjaan sebaik

mungkin yang akan mempengaruhi hasil kinerja. Semakin tinggi

motivasi yang dimiliki semakin tinggi pula kinerja yang dapat

dihasilkan.

Demikian pula Gibson (2003), menyatakan kinerja individual karyawan

selain dipengaruhi oleh faktor motivasi, juga oleh kemampuan karyawan.

Karyawan dengan kemampuan teknis maupun operasional yang tinggi

untuk sebuah tugas akan meningkatkan motivasi kerjanya. Seorang karyawan

merasa termotivasi dan memiliki kinerja yang baik, jika seorang karyawan

memiliki pengetahuan yang memadai terhadap bidang tugas dan tanggung

jawabnya, kondisi fisik, adanya dukungan faktor keluarga serta tidak adanya

hambatan geographi.

Page 40: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Menurut Robbins, (2001) kinerja diartikan sebagai fungsi dari interaksi

antara kemampuan (ability) dan motivasi (motivation) sehingga dapat

dikatakan bahwa kinerja = f ( A x M ).

B. Kemampuan

1. Pengertian

Menurut Gordon (dalam Mulyasa, 2003) kemampuan yaitu sesuatu yang

dimilki oleh seseorang untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang

dibebankan kepadanya.

Sementara menurut Robbin (2007) kemampuan terdiri atas dua kelompok

faktor yaitu:

a. kemampuan intelektual (intelectual ability) yaitu kemampuan yang

dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktifitas mental-berfikir,

menalar dan memecahkan masalah.

b. kemampuan fisik (physical ability) yaitu kemampuan melakukan

tugas-tugas yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan, dan

karakteristik serupa.

Robbins dan Judge (2008) menyatakan kemampuan adalah kapasitas

seorang individu untuk melakukan beragam tugas suatu pekerjaan.

Kemampuan adalah suatu penilaian terkini atas apa yang dapat dilakukan

seseorang.

Sedangkan Sutermeister (dalam Supriyanto, 2011) menyatakan

kemampuan adalah faktor penting dalam meningkatkan produktivitas kerja.

Page 41: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Kemampuan berhubungan dengan pengetahuan (Knowledge) dan keterampilan

(Skill) yang dimiliki seseorang.

2. Indikator Pengukuran Kemampuan

Sutermeister (dalam Supriyanto, 2011) menyatakan kemampuan dapat

diukur dengan indikator sebagai berikut:

a. Pengetahuan (knowledge) yaitu:

1) Tingkat pendidikan formal yang dimiliki seperti pendidikan formal

atau segenap bentuk pendidikan yang didapatkan secara terorganisir

dan berjenjang baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus.

2) Pelatihan tekhnis yang pernah diikuti. Arti pelatihan teknis adalah

pelatihan secara teknik dalam melaksanakan pekerjaan yang pernah

diikuti.

3) Kemampuan menguasai pekerjaan adalah kecakapan karyawan dalam

bekerja.

b.Ketrampilan (skill) yaitu:

1) Petunjuk tekhnis pekerjaan merupakan tuntunan atau bimbingan

bagaimana mengerjakan suatu pekerjaan.

2) Ketelitian dalam menyelesaikan pekerjaan adalah ketelitian

karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Pengetahuan dan ketrampilan tersebut sangat dipengaruhi oleh

pendidikan dan latihan, yang diartikan sebagai proses persiapan

Page 42: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

individu-individu untuk memikul tanggungjawab yang berbeda atau

lebih tinggi didalam organisasi, biasanya berkaitan dengan peningkatan

kemampuan intelektual atau emosional yang diperlukan untuk

melaksanakan pekerjaan yang lebih baik. Demikian pula di Yayasan

Pendidikan X, dalam meningkatkan kinierja guru secara maksimal,

maka faktor kemampuan guru merupakan faktor yang akan menentukan.

C. Motivasi

1. Pengertian

Motivasi berasal dari kata motif artinya dorongan kebutuhan sehingga

motivasi selalu bertolak pada tingkat kebutuhan, dengan kata lain

dorongan dan keinginan manusia untuk melakukan sesuatu didalam

memenuhi kebutuhan dan keinginannya (Gibson, 2000).

Arep & Tanjung (2003) menyatakan motivasi merupakan suatu

dorongan atau daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja

seseorang agar mau bekerja untuk menentukan kebutuhannya.

Menurut Hamalik (2004) motivasi dapat berupa dorongan-dorongan

dasar, baik dari dalam maupun luar individu. Antoni (2006)

mengemukakan bahwa pemberian dorongan sebagai salah satu bentuk

motivasi, penting dilakukan untuk meningkatkan gairah kerja sehingga

dapat mencapai hasil yang dikehendaki. Karena dengan pemberian

motivasi yang baik, maka kinerja akan meningkat dan hasil kerja akan

lebih optimal sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Page 43: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Sedangkan menurut Armstrong (dalam Wukir, 2013) motivasi

merupakan seperangkat alasan dalam melakukan tindakan tertentu.

Motivasi dapat didefenisikan sebagai proses yang menjelaskan intensitas,

arah dan ketekunan seseorang dalam berusaha mencapai tujuannya.

Motivasi seseorang bergantung kepada seberapa kuat motif mereka.

2. Jenis / Tipe Motivasi

Ryan dan Deci (2000) menyatakan motivasi terbagi menjadi dua jenis,

yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik

mengacu pada melakukan sesuatu karena adanya ketertarikan atau hal

yang menyenangkan. Sedangkan motivasi ekstrinsik yaitu melakukan

sesuatu karena dapat menghasilkan sesuatu yang berguna. Lebih lanjut

Ryan dan Deci (2000) menjelaskannya sebagai berikut:

a. Motivasi intrinsik.

Motivasi intrinsik didefenisikan sebagai “the doing of an activity for its

inherent satisfaction rather that for some separable consequence”. (

hal.55). Ketika seseorang memiliki motivasi intrinsik, maka ia akan

memiliki dorongan melakukan sesuatu untuk kesenangan.

b. Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah “ a contruct that pertains whenever an

activity is done in order to attain some separable outcome”. (hal. 57).

Motivasi ekstrinsik ini sangat berbeda dengan motivasi intrinsik karena

motivasi ekstrinsik ini lebih mementingkan aktifitas agar dapat

mendapatkan keuntungan.

Page 44: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Armstrong (dalam Wukir, 2013) mengemukakan dua tipe

motivasi, yaitu:

a. Motivasi intrinsik: faktor yang datang dari diri sendiri yang

mempengaruhi seseorang untuk melakukan tindakan tertentu.

b. Motivasi ekstrinsik: faktor yang datang dari luar diri atau yang

dilakukan orang lain untuk memotivasi seseorang.

3. Pengukuran Motivasi

Menurut Arep & Tanjung (2003) motivasi dapat dapat diukur

dengan indikator sebagai berikut yaitu:

1) Bekerja sesuai standar

Bekerja sesuai standar adalah pekerjaan dapat diselesaikan

dengan tepat waktu dan dalam waktu yang sudah ditentukan.

2) Senang dalam bekerja

Senang dalam bekerja adalah sesuatu yang dikerjakan karena

adanya motivasi yang mendorong yang akan membuat ia

senang mengerjakannya.

3) Merasa berharga

Merasa berharga adalah seseorang akan merasa dihargai karena

pekerjaannya itu betul betul berharga bagi orang yang

termotivasi.

4) Bekerja keras

Bekerja keras adalah seseorang akan bekerja keras karena

adanya dorongan yang begitu tinggi untuk menghasilkan sesuai

target yang mereka tetapkan.

Page 45: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

5) Sedikit pengawasan

Sedikit pengawasan yaitu kinierja akan dipantau oleh individu

yang bersangkutan dan tidak akan membutuhkan terlalu banyak

pengawasan.

Motivasi seseorang bergantung kepada seberapa kuat motif mereka.

Dengan demikian semakin tinggi motivasi seseorang, akan semakin kuat

dorongan yang timbul untuk bekerja lebih giat sehingga dapat meningkatkan

kinerja. Sumber daya manusia khususnya guru yang memegang inti proses

kegiatan dalam sekolah merupakan faktor penting yang menentukan

kesuksesan sekolah. Oleh karena itu, kualitas kinerja guru didalam sekolah

harus mendapatkan perhatian khusus. Faktor yang mempengaruhi kinerja

antara lain motivasi. Jika guru tidak mempunyai motivasi yang besar dalam

bidang tugasnya maka sudah pasti kinerjanya akan kurang optimal. Motivasi

sangat mempengaruhi kualitas kinerja seseorang dan terdapat sejumlah faktor

yang dapat menjadi motivasi seseorang untuk bekerja.

D. Kerangka Pikir

Adapun kerangka konsep penelitian ini adalah :

Variabel Bebas (X) Variabel terikat (Y)

Gambar 1. Kerangka Konsep

Kemampuan guru (X1)

Motivasi Guru (X2)

Kinerja Guru (Y)

Page 46: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Variabel-variabel penelitian ini terdiri dari tiga variable yaitu variable

bebas (X) terdiri dari Kemampuan (X1), Motivasi (X2) dan varibel terikat (Y)

adalah Kinerja guru (Y). Adapun hubungan antara ketiga variabel ini yaitu

adanya pengaruh kemampuan dan motivasi terhadap kinerja guru. Hal ini

diuraikan dalam alur pikir penelitian seperti yang tertera dalam diagram di

bawah ini.

Gambar 2. dibawah ini menggambarkan alur pikir penelitian :

G . A

lur

Gambar 2. Alur pikir Penelitian

Guru

Kinerja Guru menurut Permendikbud 2013

1.Perencanaan Pembelajaran 2.Pelaksanaan Pembelajaran a.Identitas mata pelajaran a. Kegiatan Pendahuluan b.identitas sekolah b. Kegiatan inti c.kompetensi inti - eksplorasi d.kompetensi dasar - Elaborasi e. materi pokok - konfirmasi f.pembelajaran c. Kegiatan penutup g.penilaian h.alokasi waktu i.sumber belajar

Motivasi Arep & Tanjung (2003)

1.Bekerja sesuai standar 2. Senang dalam bekerja 3. Merasa berharga 4. Bekerja keras 5. Sedikit pengawasan

Kemampuan Sutermeister

(Suprianto, 2011)

1. Pengetahuan (knowledge) diukur dengan indikator-indikator, yaitu; a. Tingkat pendidikan formal yang dimiliki b. Pelatihan teknis yang pernah diikuti c. Kemampuan menguasai pekerjaan.

2. Keterampilan (skill) diukur dengan indikator-indikator, yaitu : a. Mengikuti petunjuk teknis pekerjaan; b. Ketelitian dalam menyelesaikan

pekerjaan.

Page 47: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Kemampuan berhubungan dengan pengetahuan (Knowledge) dan

ketrampilan (skill) yang dimiliki seseorang. Pengetahuan meliputi indicator

tingkat Pendidikan formal yang dimiliki, pelatihan tekhnis yang pernah

diikuti, kemampuan menguasai pekerjaan. Ketrampilan meliputi indicator

mengikuti petunjuk tekhnis pekerjaan, dan ketelitian dalam menyelesaikan

pekerjaan.

Menurut Arep & Tanjung (2003) motivasi dapat diukur dengan

indicator sebagai berikut yaitu: bekerja sesuai standar, senang dalam bekerja,

merasa berharga, bekerja keras dan sedikit pengawasan.

Dari ketiga variable ini adapun penjelasan sementara yang

mempengaruhi kinerja adalah kemampuan dan motivasi.

E. Hipotesis penelitian

Berdasarkan uraian, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Terdapat pengaruh positif kemampuan terhadap kinerja guru SMP

di Yayasan Pendidikan X, artinya jika kemampuan tinggi, kinerja

juga meningkat.

2. Terdapat pengaruh positif motivasi terhadap kinerja guru SMP di

Yayasan Pendidikan X, artinya jika motivasi tinggi, kinerja juga

meningkat

3. Terdapat pengaruh positif secara simultan kemampuan dan

motivasi terhadap kinerja guru SMP di Yayasan Pendidikan X.

Page 48: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Identifikasi Variable Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan mengenai hal hal yang berhubungan

dengan metode penelitian yang meliputi variable penelitian, sampel penelitian,

alat ukur penelitian, uji validitas, uji reliabilitas, prosedur penelitian dan

metode analisis data.

Variabel tergantung (dependent): Kinerja Guru.

Variabel bebas (independent) : 1. Kemampuan

2. Motivasi.

B. Defenisi Operasional Variabel

1. Kinerja guru

Kinerja guru adalah unjuk kerja dalam konteks profesi guru yang

meliputi kegiatan hasil proses pengajaran.

Data mengenai kinerja guru SMP di Yayasan Pendidikan X diperoleh dari

hasil penilaian Pengawas Binaan dari Dinas Pendidikan kabupaten Deli

Serdang yang disusun berdasarkan Permendikbud No.65 tahun 2013. Kinerja

guru diukur dengan menggunakan alat ukur kinerja yang terdiri dari

Perencanaan Pembelajaran dan Pelaksanaan Pembelajaran.

Hasil penilaian kinerja guru yang dilakukan oleh Pengawas Sekolah

terhadap 30 guru SMP di Yayasan Pendidikan X pada Tahun Pelajaran

2012/2013 diperoleh dari penjumlahan skor tiap indikator yang

Page 49: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

memperlihatkan bahwa hasil kinerja guru SMP di Yayasan Pendidikan

tersebut mayoritas bernilai cukup.

2. Kemampuan

Kemampuan adalah faktor penting dalam meningkatkan produktivitas

kerja. Kemampuan berhubungan dengan pengetahuan (Knowledge) dan

keterampilan (Skill) yang dimiliki seseorang.

Kemampuan diukur dengan menggunakan skala kemampuan yang

disusun berdasarkan teori Sutermeister (dalam Supriyanto, 2011), dengan

indikator sebagai berikut:

a. Pengetahuan (knowledge) yaitu:

1) Tingkat pendidikan formal yang dimilikinya yaitu pendidikan

formal yang dimiliki adalah segenap bentuk pendidikan yang

didapatkan secara terorganisir dan berjenjang baik yang bersifat

umum maupun yang bersifat khusus, dalam penelitian ini diukur

berdasarkan penilaian responden terhadap kesesuaian pendidikan

formal dengan tugas tugas yang dilaksanakan.

2) Pelatihan tekhnis yang pernah diikutinya Artinya pelatihan teknis

adalah pelatihan secara teknik dalam melaksanakan pekerjaan yang

pernah diikuti, diukur berdasarkan penilaian responden terhadap

pengaruh pelatihan teknis yang diikuti dengan penyelesaian tugas

yang dilaksanakan.

Page 50: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

3) Kemampuan menguasai pekerjaan adalah kecakapan karyawan

dalam bekerja, dalam penelitian ini diukur berdasarkan penilaian

responden terhadap kemampuan atau penguasaan pekerjaan.

b. Ketrampilan (skill) yaitu:

1) Petunjuk tekhnis pekerjaan yaitu adalah tuntunan atau bimbingan

bagaimana pekerjaan harus dilakukan, dalam penelitian ini diukur

berdasarkan penilaian responden terhadap pentingnya mengikuti

petunjuk teknis dalam melakukan pekerjaan.

2) Ketelitian dalam menyelesaikan pekerjaan adalah ketelitian

karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya, dalam penelitian ini

diukur berdasarkan penilaian responden terhadap ketelitian dalam

menyelesaikan pekerjaan

Skor total kemampuan guru diperoleh dari total skor seluruh

indikator dari skala kemampuan. Skor tinggi pada skala kemampuan

menggambarkan bahwa subjek memiliki tingkat kemampuan yang

tinggi dan sebaliknya skor rendah yang didapatkan akan

menggambarkan bahwa subjek memiliki tingkat kemampuan yang

rendah pula.

3.Motivasi

Motivasi merupakan suatu dorongan atau daya penggerak yang

menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mau bekerja untuk

memenuhi kebutuhannya, diukur dengan menggunakan skala motivasi

Page 51: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

berdasarkan teori Arep & Tanjung (2003) yang terdiri atas 5 (lima)

indikator :

a. Bekerja sesuai standar

Bekerja sesuai standar adalah pekerjaan dapat diselesaikan dengan

tepat waktu dan dalam waktu yang sudah ditentukan.

b. Senang dalam bekerja

Senang dalam bekerja adalah sesuatu yang dikerjakan karena adanya

motivasi yang mendorong yang akan membuat ia senang

mengerjakannya.

c. Merasa berharga

Merasa berharga adalah seseorang merasa dihargai karena

pekerjaannya itu betul betul berharga bagi orang yang termotivasi.

d. Bekerja keras

Bekerja keras adalah seseorang akan bekerja keras karena adanya

dorongan yang begitu tinggi untuk menghasilkan sesuai target yang

mereka tetapkan.

e. Sedikit pengawasan

Sedikit pengawasan yaitu kinerja akan dipantau oleh individu yang

bersangkutan dan tidak akan membutuhkan terlalu banyak

pengawasan.

Skor motivasi guru diperoleh dari total skor seluruh

indikator dari skala motivasi. Skor tinggi pada skala motivasi

menggambarkan bahwa subjek memiliki tingkat motivasi yang tinggi

Page 52: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

dan sebaliknya skor rendah menggambarkan bahwa subjek memiliki

tingkat motivasi yang rendah pula.

C.Subjek Penelitian

Jumlah subjek penelitian ditentukan sebanyak 30 orang guru SMP

dari Yayasan Pendidikan X. Adapun karakteristik subjek penelitian

adalah merupakan guru tetap yayasan maupun guru tidak tetap

yayasan.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Angket (Questionnaire).

Angket (Questionnaire) adalah Daftar pertanyaan yang diberikan kepada

guru yang bersedia memberikan respons (respondens) sesuai dengan

permintaan pengguna (Riduwan, 2010)

2. Dokumentasi.

Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan keterangan tentang

guru SMP sebagai responden di sekolah X antara lain hasil penilaian

kinerja ke 30 guru-guru, data statistik guru- guru, misalnya tentang jenis

kelamin, tingkat pendidikan, masa kerja, golongan kerja.

1.Alat Pengumpulan Data

Data dikumpulkan melalui skala-skala yang telah disusun

sebelumnya dan teruji validitas dan reliabilitasnya. Uji coba terhadap

Skala Kemampuan dan Skala Motivasi dilakukan terhadap sejumlah

Page 53: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

sampel. Untuk kedua skala tersebut uji coba dilakukan terhadap guru-guru

SMP di Kecamatan Delitua.

a. Skala Kemampuan

Aitem-aitem dalam skala kemampuan disusun berdasarkan aspek-

aspek yang dikemukakan oleh Sutermeister (Suprianto,2011), yakni

pengetahuan yang meliputi tingkat pendidikan formal yang dimiliki,

pelatihan tekhnis yang pernah diikuti, kemampuan menguasai pekerjaan.

Kemudian ketrampilan meliputi petunjuk tekhnis pekerjaan, ketelitian

dalam menyelesaikan pekerjaan. Skala terdiri dari aitem-aitem yang

favorable dan unfavorable dengan skala Likert. Jumlah aitem yang di uji

cobakan adalah 28 aitem.

Tabel 5 Distribusi aitem-aitem Skala Kemampuan sebelum Uji Coba

Aspek Aitem Jumlah Favorable Unfavorable

Tingkat pend.formal yang dimiliki

1 , 4 2 , 3 4

Pelatihan Tekhnis yang pernah diikuti

5, 6 , 7 8, 9, 10

11 , 12 , 13 , 14 10

Kemampuan menguasai pekerjaan

15 , 16 17 , 18 4

Petunjuk Tekhnis pekerjaan

19, 20 , 21 22 , 23 , 24 6

Ketelitian dalam menyelesaikan pekerjaan

25 , 26 27 , 28 4

TOTAL 14 14 28

Page 54: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

b. Skala Motivasi

Aitem-aitem skala motivasi disusun berdasarkan aspek-aspek

yang dikemukakan oleh Arep & Tanjung (2003), yakni bekerja sesuai

standar, senang dalam bekerja, merasa berharga, bekerja keras, dan

sedikit pengawasan. Skala terdiri dari aitem-aitem yang favorable dan

unfavorable dengan skala Likert. Jumlah aitem yang di uji cobakan

adalah 35 aitem.

Tabel. 6 Distribusi Aitem-aitem Skala Motivasi sebelum Uji Coba

Aspek Aitem Jumlah (%) Faporable Unfavorable

Bekerja sesuai Standar

1 , 2 , 3 , 4 5 , 6 , 7, 8 8

Senang dalam bekerja

9 , 10 , 11 , 12 13, 14, 15 , 16 8

Merasa berharga

17, 18 , 19 20 , 21, 22 6

Bekerja Keras 23, 24 , 25 , 26 27 , 28 , 29 7 Sedikit Pengawasan

30, 31, 32 33 , 34 , 35 6

TOTAL 18 17 35

2. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

Tujuan dilakukannya uji coba alat ukur adalah untuk melihat sejauh

mana alat ukur dapat mengukur dengan tepat apa yang hendak diukur dan

seberapa jauh alat ukur menunjukan kecermatan pengukuran (Azwar, 2005).

Uji coba skala dilakukan dengan menyebarkan skala kepada responden uji

coba yang memiliki karakteristik hampir sama dengan karakteristik subjek

penelitian. Skala kemampuan dan skala motivasi disebarkan, dikumpulkan dan

diuji validitas dan reliabilitasnya.

Page 55: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

a. Uji Validitas Validitas alat ukur adalah sejauh mana tes itu mengukur apa yang

dimaksudkannya untuk diukur, artinya derajat fungsi mengukurnya suatu tes

atau derajat kecermatan suatu tes (Azwar, 2005). Untuk mengkaji validitas alat

ukur dalam penelitian ini, peneliti melihat alat ukur berdasarkan arah isi yang

diukur. Yang disebut dengan validitas isi (content validity).

Validitas isi menunjukan kepada sejauh mana aitem-aitem yang dilihat

dari isinya dapat mengukur apa yang dimaksud untuk diukur (Suryabrata,

2000). Ukuran sejauh mana ini ditentukan berdasar derajat representatifnya

alat ukur itu bagi isi hal yang akan diukur. Validitas isi alat ukur ditentukan

melalui pendapat professional (professional judgement) dalam proses telaah

soal. Dengan menggunakan spesifikasi alat ukur yang telah ada, akan

dilakukan analisa logis untuk menetapkan apakah aitem-aitem yang telah

dikembangkan memang mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur.

Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien

korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan suatu kriteria yang

relevan yaitu distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini menghasilkan

koefisien korelasi aitem total yang dapat dilakukan dengan menggunakan

formula koefisien korelasi Pearson Product Moment (Azwar, 2005). Uji daya

beda aitem ini akan dilakukan pada alat ukur yang dalam penelitian ini adalah

skala kemampuan dan motivasi.

Page 56: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

b.Uji Reliabilitas

Menurut Azwar (2007) reliabilitas alat ukur menunjukan sejauh mana

hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya. Dari sejumlah aitem

yang terpilih dan memiliki daya beda aitem yang tinggi dilakukan komputasi

untuk memperoleh koefisien reliabilitas. Reliabilitas alat ukur yang dapat

dilihat dari koefisien reliabilitas merupakan indicator konsistensi aitem-aitem

tes dalam menjalankan fungsi ukurnya secara bersama-sama.

Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan internal

Consistency yang mana prosedurnya hanya memerlukan satu kali penggunaan

tes terhadap subjek. Pendekatan ini dipandang ekonomis, praktis dan

berefesiensi tinggi (Azwar, 2007). Tekhnik yang digunakan adalah tekhnik

koefisien reliabilitas Alpha Cronbach.

Perhitungan daya beda aitem dan koefisien reliabilitas dalam uji coba

ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS version 20,0 for windows.

3.Hasil Uji Coba Alat Ukur

Uji coba terhadap skala kemampuan dan motivasi dilakukan terhadap

sejumlah sampel. Untuk kedua skala tersebut, uji coba dilakukan terhadap 57

orang yang merupakan guru-guru dari SMP di Delitua.

a. Hasil Uji Coba Skala Kemampuan

Untuk melihat daya diskriminasi aitem, dilakukan analisa uji

coba dengan menggunakan aplikasi computer SPSS version 20 for

windows, kemudian nilai corrected item total correlation yang

diperoleh dibandingkan dengan Pearson Product Moment dengan

Page 57: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

interval kepercayaan 95 % yang memiliki corrected item total

correlation diatas 0,300. Pengambilan corrected item total correlation

diatas 0,300 didasarkan atas kesepakatan umum meskipun kesepakatan

umum ini tidak didasarkan atas logika matematika, namun atas

konvensi tidak tertulis yang didasarkan atas pertimbangan professional

dan pengalaman (Aswar, 2007). Jumlah aitem yang di uji cobakan

adalah 28 aitem. Dan dari 28 aitem yang diuji cobakan tesebut terdapat

enam aitem yang gugur ( aitem nomor 5,7,9,10, 14, 19). Aitem yang

terseleksi sebanyak 22 aitem.

Tabel 7 Distribusi Aitem-aitem Skala Kemampuan setelah Uji Coba

Aspek Aitem Jumlah

Favorable Unfavorable Tingkat pend.formal yang dimiliki

1 , 4 2 , 3 4 (18,2 %)

Pelatihan Tekhnis yang pernah diikuti

6 , 8 11 , 12 , 13 5 ( 22,7 %)

Kemampuan menguasai pekerjaan

15 , 16 17 , 18 4 ( 18,2 %)

Petunjuk Tekhnis pekerjaan

20 , 21 22 , 23 , 24 5 (22,7 %)

Ketelitian dalam menyelesaikan pekerjaan

25 , 26 27 , 28 4 (18,2 %)

TOTAL 10 12 22 (100 %)

Sebelum skala digunakan untuk penelitian, maka aitem-aitem

terlebih dahulu disusun kembali. Dari 22 aitem yang sahih, kemudian

disusun penomoran aitem yang digunakan dalam penelitian seperti

terlihat pada tabel 7.

Page 58: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

b. Hasil Uji Coba Skala Motivasi

Untuk skala motivasi jumlah aitem yang diuji cobakan adalah

35 aitem dan dari 35 aitem yang diuji cobakan tersebut terdapat 11

aitem yang gugur (aitem nomor, 2, 7, 8, 13, 14, 17, 22, 23, 27, 30, 31).

Aitem yang terseleksi sebanyak 24 item.

Tabel. 8 Distribusi Aitem-aitem Skala Motivasi setelah Uji Coba

Aspek Aitem Jumlah (%) Favorable Unfavorable

Bekerja sesuai Standar

1 , 3 , 4 5 , 6 5

Senang dalam bekerja

9 , 10 , 11 , 12 15 , 16 6

Merasa berharga 18 , 19 20 , 21 4 Bekerja Keras 24 , 25 , 26 28 , 29 5 Sedikit Pengawasan 32 33 , 34 , 35 4 TOTAL

13 11 24

Sebelum skala digunakan untuk penelitian, maka aitem-aitem

terlebih dahulu disusun kembali. Dari 24 aitem yang sahih dilakukan

penomoran aitem kembali yang akan digunakan dalam penelitian

seperti terlihat pada tabel 8.

Selanjutnya untuk memudahkan pengisian skala dan

mempertimbangkan lay out dari buku skala maka kedua ini

digabungkan didalam satu buku skala dan diberi penomoran berurut

sehingga 22 aitem skala kemampuan dan 24 aitem skala motivasi

diperoleh 46 aitem skala penelitian. Adapun untuk analisanya, masing-

masing skala kembali dipisahkan sesuai dengan penomoran penelitian

sebelumnya.

Page 59: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Berikut akan dijabarkan tahap tahap yang dilakukan oleh peneliti yang

terdiri dari:

1.Tahap Persiapan

Tahap persiapan penelitian dimulai dengan melakukan sudi

pustaka secara intensif dari berbagai sumber yang sesuai untuk

penelitian, seperti buku, jurnal, tesis, internet juga penentuan lokasi

penelitian. Kemudian dilakukan diskusi dengan dosen pembimbing

guna memastikan dan menyempurnakan landasan teori, variabel

penelitian, kisi kisi alat ukur. Langkah selanjutnya adalah mengajukan

proposal penelitian kepada Yayasan Pendidikan yang akan dijadikan

lokasi penelitian.

2.Pelaksanaan Penelitian

Setelah sebelumnya dilakukan uji coba dan revisi alat ukur,

maka selanjutnya adalah pelaksanaan penelitian. Setelah mendapatkan

persetujuan dari Yayasan Pendidikan X yang merupakan lokasi

penelitian, peneliti melakukan koresponden dengan pengurus Yayasan,

kepala sekolah yang juga berperan sebagai guru sekaligus peneliti

dilokasi penelitian. Peneliti tersebut telah mendapatkan gambaran

mengenai karakteristik subjek penelitian yakni guru-guru SMP di

Yayasan Pendidikan X tersebut. Adapun Yayasan Pendidikan X

tersebut didirikan sejak tahun 1961 dengan tujuan untuk melakukan

kegiatan pendidikan dalam kegiatan proses belajar mengajar. Yayasan

ini memiliki Visi untuk membiasakan berpikir cerdas, beriman dan

Page 60: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

berakhlak mulia. Selanjutnya misi yang dimiliki adalah menjadikan

manusia hidup baru, berprestasi dalam berbagai kegiatan, berhasil

dalam memperoleh Ujian Nasional, memiliki kepedulian terhadap

lingkungan, dan melaksanakan pembelajaran yang demokratis sesuai

dengan kurikulum yang berlaku. Total jumlah guru yang ada di

Yayasan Pendidikan X ini adalah mulai dari unit TK, SD, SMP dan

SMA berjumlah 60 orang. Khusus tempat peneliti membuat penelitian

yaitu di unit SMP. Adapun Yayasan pendidikan X ini berada di daerah

kecamatan Delitua kabupaten Deli Serdang. Penelitian berlangsung

dari minggu ke empat bulan September 2014 sampai dengan minggu

pertama bulan Oktober 2014.

3.Pengolahan Data Penelitian dan Pelaporan

Setelah semua data terkumpul dari subjek yang memenuhi

kriteria, maka selanjutnya data diolah dengan menggunakan

pendekatan kuantitatif statistik dengan bantuan SPSS version 20 for

windows. Hasil pengolahan data kemudian dianalisa dan

diinterpretasikan. Selanjutnya dibuat laporan dengan menggunakan

sistematika yang telah ditentukan.

F. Metode Analisa Data

Data dalam penelitian ini akan dianalisa dengan analisa

statistik, yang dapat bekerja dengan angka-angka, bersifat objektif dan

universal (Hadi, 2002). Analisa data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah analisa regresi berganda.

Page 61: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Sebelum dilakukan Uji Regresi Berganda untuk menguji hipotesis

terlebih dahulu dilakukan uji asumsi penelitian yang meliputi:

a. Uji Normalitas digunakan untuk melihat apakah data penelitian

kedua variable terdistribusi secara normal. Uji Normalitas ini

dilakukan dengan menggunakan uji one-sampel Kolmogorov-

Smirnov dengan bantuan SPSS versi 20,0 for windows. Data

dikatakan terdistribusi p>0,05.

b. Uji Linearitas merupakan uji linearitas merupakan suatu upaya

untuk memenuhi salah satu asumsi analisis regresi linear yang

mensyaratkan adanya hubungan variabel preditor dan variabel

kriteria yang saling membentuk kurva linear. Kurva linear

dapat terbentuk apabila setiap kenaikan/penurunan variabel

predictor diikuti pula oleh kenaikan/penurunan variabel

kriteria. Uji linearitas menggunakan bantuan SPSS version 20,0

for windows dengan menggunakan Compare Means test for

Linearity. Data dikatakan linear jika nilai Devition from

Linearity yang ditunjukan adalah p>0,05.

c. Uji heterokedastisitas adalah varian residual yang tidak konstan

pada regresi sehingga akurasi hasil prediksi menjadi

meragukan. Kondisi ini dapat menyebabkan: (1). Penaksiran

(estimator) yang diperoleh menjadi tidak efisien. Hal ini

disebabkan oleh varians y ang tidak minim lagi/tidak efisien;

dan (2). Kesalahan baku koefisien regresi akan terpengaruh

sehingga memberikan indikasi yang salah. Dengan demikian

Page 62: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

koefisien determinasi memperlihatkan daya penjelasan yang

terlalu besar. Uji Heteroskedastisitas menggunakan bantuan

SPSS version 20 for windows dengan menggunakan Linear

Regresision Plot. Data dikatakan mengalami

Heteroskedastisitas apabila diagram pencar residual

membentuk pola tertentu.

d. Uji Multikoliniearitas adalah untuk mengetahui apakah sesama

variabel prediktor berhubungan satu sama lain yang mendekati

sempurna. Jika ada hubungan yang kuat antar variabel predicto

(dalam hal ini antara kemampuan dan motivasi). Uji

Multikoliniearitas menggunakan bantuan SPSS version 20 for

windows dengan menggunakan Linear Regression Statistics.

Data dikatakan tidak mengalami multikolinearitas jika nilai

VIF dan Tolerance-nya tidak lebih besar dari angka 5. Atau

bisa juga dengan melihat nilai Eigenvalue pada Collinear

Diagnostics yang mendekati 0.

e. Uji Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1

(sebelumnya). Untuk menguji Autokorelasi dapat dilihat dari

nilai Durbin Waston (DW), yaitu jika nilai DW terletak antara

du dan (4 – dU) atau du ≤ DW ≤ (4 – dU), berarti bebas dari

Autokorelasi. Jika nilai DW lebih kecil dari dL atau DW lebih

besar dari (4 – dL) berarti terdapat Autokorelasi. Nilai dL dan

Page 63: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

dU dapat dilihat pada tabel Durbin Waston, yaitu nilai dL ; dU

= α ; n ; (k – 1). Keterangan : n adalah jumlah sampel, k adalah

jumlah variabel, dan α adalah taraf signifikan.

Page 64: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Subjek Penelitian

Penelitian ini melibatkan 30 orang guru SMP di Yayasan

Pendidikan X yang telah memenuhi syarat dengan jumlah karakteristik

yang ditetapkan. Karakteristik yang akan digambarkan didalam

penelitian ini adalah jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia, dan masa

kerja.

a. Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin subjek penelitian maka diperoleh

gambaran mengenai jenis kelamin yang disajikan pada tabel 9.

Tabel 9 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)

Laki-laki 9 30% Perempuan 21 70%

Jumlah 30 100% Sumber : Diolah dari Output SPSS 20,0

Berdasarkan tabel 9 diperoleh gambaran bahwa kelompok jenis

kelamin yang paling banyak adalah kelompok perempuan yakni

sebesar 70%, sedangkan laki-laki sebesar 30 %. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa mayoritas jenis kelamin responden adalah

perempuan.

Page 65: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

b.Tingkat Pendidikan

Tabel 10. Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%) S-2 - 0 S-1 30 100 D-3 - 0

SLTA - 0 Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel 10 diperoleh gambaran bahwa tingkat pendidikan

responden seluruhnya berpendidikan S-1 (100 %).

c. Usia

Umur seseorang sedemikian besarnya akan mempengaruhi

kinerja, karena semakin lanjut umurnya, maka semakin lebih

bertanggung jawab, lebih tertib, lebih bermoral, lebih berbakti dari

pada usia muda (Notoatmodjo, 2003).

Dengan demikian pembagian umur guru dalam penelitian ini

didasarkan kepada pembagian umur menurut Hurlock, (2001) yaitu ;

a. Dewasa awal : dimulai pada umur 18 tahun sampai umur 40 tahun.

b. Dewasa madya : dimulai pada umur 41 tahun sampai umur 60 tahun

c. Dewasa lanjut : dimulai pada umur 60 tahun sampai kematian

Tabel 11 Karakteristik Berdasarkan Usia

Usia (Tahun) Jumlah (orang)

Persentase (%)

Dewasa awal 18-40 9 27 Dewasa madya 41- 60 21 63 Dewasa Lanjut > 60 - -

Total 30 100 Sumber : Diolah dari Output SPSS 20

Page 66: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Berdasarkan tabel 11 yakni mengenai usia responden, diperoleh

gambaran bahwa usia responden paling banyak adalah usia antara

41- 60 tahun yakni sebesar 63 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

mayoritas usia guru di Yayasan Pendidikan X adalah antara 41- 60

tahun.

d.Masa kerja

Lama masa bekerja dalam penelitian ini dibagi ke dalam 3

tahap berdasarkan pengelompokan oleh Morrow dan McElroy (dalam

Seniati, 2002), yaitu tahap pemantapan (establish stage) untuk lama

bekerja kurang dari 2 tahun, tahap lanjutan (advancement stage) untuk

lama bekerja 2-10 tahun dan tahap pemeliharaan (maintenance stage)

untuk lama bekerja lebih dari 10 tahun. Berikut ini adalah tabel yang

dapat memperjelas berdasarkan lama masa bekerja di Yayasan

Pendidikan X.

Tabel 12 Karakteristik Berdasarkan Lama Masa Kerja Lama Masa Kerja (Tahun) Jumlah (orang)

Persentase (%)

Tahap Pemantapan 1-2 tahun 5 16,7 % Tahap Lanjutan 2-10 tahun 21 70 % Tahap Pemeliharaan >10 tahun 4 13,3%

Total 30 100 % Sumber : Diolah dari Output SPSS 20

Berdasarkan tabel 12 yakni mengenai Lama Masa Kerja

responden, diperoleh gambaran bahwa Masa Kerja responden paling

banyak adalah 2-10 tahun yakni sebesar 70%. Sehingga dapat

Page 67: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

disimpulkan bahwa mayoritas Lama Masa Kerja guru di Yayasan

Pendidikan X adalah 2-10 tahun.

e. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Data Penelitian

1) Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Variabel Kemampuan

Setelah dilakukan uji reliabilitas terhadap skala kemampuan

terdapat 22 aitem yang memenuhi persyaratan untuk kemudian

dianalisa menjadi data penelitian dengan rentang skor 1-5, sehingga

dihasilkan skor minimum 22 dan skor maksimum sebesar 110.

Berdasarkan data penelitian, maka diperoleh total skor minimum 22

dan skor maksimum 110 . Hasil perhitungan mean empirik dan mean

hipotetik kemampuan dapat dilihat pada tabel 13 berikut ini.

Tabel 13. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Variabel Kemampuan

Variable

Nilai Empirik Nilai Hipotetik

Min Max Mean SD Min Max Mean SD

kemampuan 63 101 73,90 8,814 22 110 66 11

Berdasarkan tabel 13 di atas, dapat dilihat bahwa mean

empirik kemampuan sebesar 73,90 dengan standar deviasi sebesar

8,814 dan mean hipotetik sebesar 66 dengan standar deviasi sebesar

11. Jika dilihat perbandingan antara mean empirik dengan mean

hipotetik, maka diperoleh mean empirik lebih kecil daripada mean

hipotetik. Hasil ini menunjukkan bahwa kemampuan subjek penelitian

lebih rendah daripada rata-rata kemampuan pada populasi umumnya.

Page 68: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

2) Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik motivasi

Setelah dilakukan uji reliabilitas terhadap skala motivasi,

terdapat 24 aitem yang memenuhi persyaratan untuk kemudian

dianalisa menjadi data penelitian dengan rentang skor 1-5, sehingga

dihasilkan skor minimum 24 dan skor maksimum sebesar 120.

Berdasarkan data penelitian, maka diperoleh total skor minimum 70

dan skor maksimum 110. Hasil perhitungan mean empirik dan mean

hipotetik motivasi dapat dilihat pada tabel 14 berikut ini.

Tabel 14 Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik motivasi

Variabel

Empirik Hipotetik

Min Max Mean SD Min Max Mean SD

Motivasi 70 110 82,90 9,546 24 120 96 16

Berdasarkan tabel 14 di atas, dapat dilihat bahwa mean

empirik motivasi sebesar 82,90 dengan standar deviasi sebesar 9,546

dan mean hipotetik sebesar 96 dengan standar deviasi sebesar 16.

Jika dilihat perbandingan antara mean empirik dengan mean

hipotetik, maka diperoleh mean empirik lebih kecil daripada mean

hipotetik. Hasil ini menunjukkan bahwa motivasi pada subjek

penelitian lebih rendah daripada rata-rata motivasi pada populasi

umumnya.

Page 69: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

a. Kategorisasi Data Penelitian

Hasil penelitian dapat dikelompokkan mengacu pada kriteria

pengkategorisasian yang didasarkan pada asumsi bahwa skor subjek

penelitian terdistribusi secara normal (Azwar, 2010). Kriterianya

terbagi atas tiga kategori yaitu kategori rendah, sedang, dan tinggi.

Norma kategorisasi yang digunakan adalah sebagai berikut :

Tabel 15 Norma Kategorisasi Data Penelitian

Rentang nilai Kategori

X < (µ -1.0 SD) Rendah

(µ -1.0SD) ≤ X ≤ (µ +1.0 SD) Sedang

X ≥ (µ +1.0 SD) Tinggi

1) Kategorisasi kemampuan

Berdasarkan deskripsi nilai hipotetik kemampuan yang dapat

dilihat pada tabel 15 yaitu mean hipotetik sebesar 66 dengan standar

deviasi sebesar 11 sehingga didapatkan kategorisasi sebagai berikut :

Tabel 16 Kategorisasi Skor kemampuan

Variabel

Rentang

Nilai

Kategori

Frekuensi

Persentase

(%)

Kemampuan

X < 55 Rendah - - 55 ≤ X <

77 Sedang 2

5 83,33

X ≥ 77 Tinggi 5 16,67

Total 30 100 %

Berdasarkan tabel 16 yakni mengenai tingkat kemampuan

responden, diperoleh gambaran bahwa tingkat kemampuan responden

mayoritas sedang yakni sebesar 83,33%. Sedangkan kategori tinggi

Page 70: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

sebesar 16,67%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas

kemampuan responden memiliki kemampuan yang sedang.

2) Kategorisasi motivasi

Berdasarkan deskripsi nilai hipotetik motivasi yang dapat

dilihat pada tabel 17 yaitu mean hipotetik sebesar 96 dengan standar

deviasi sebesar 16 sehingga didapatkan kategorisasi sebagai berikut:

Tabel 17 Kategorisasi Skor Motivasi

Variabel

Rentang

Nilai

Kategori

Frekuensi

Persentase

(%)

Motivasi

X < 56 Rendah - - 56 ≤ X < 88 Sedang 25 83,33,%

X ≥ 88 Tinggi 5 16,67%

Total 30 100 %

Berdasarkan tabel 17 yakni mengenai tingkat motivasi

responden, diperoleh gambaran bahwa tingkat motivasi responden

mayoritas kategori sedang sebesar 83,33%. Sedangkan kategori tinggi

sebesar 16,67%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas

motivasi responden memiliki motivasi yang sedang.

Page 71: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

3.Kategori Kinerja

Tabel 18 Kinerja guru periode T.P. 2012/2013

No Kategori Rentang Nilai Jumlah

Persentase (%)

1 Amat baik 64 -116 2 6,7 % 2 Baik 52 - 63 10 33,3 % 3 Cukup 41 - 51 12 40 % 4 Kurang 1 - 40 6 20 % Total 30 100 %

Sumber : Penilaian Guru SMP Sekolah X tahun 2012/2013

Berdasarkan kategori penilaian kinerja guru SMP di sekolah X

pada tahun 2012/2013, cenderung memperoleh nilai Cukup yakni

sebesar 40%. Sedangkan kategori Amat Baik sebesar 6,7%. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa mayoritas kinerja responden memiliki

kinerja yang cukup.

2. Analisa Deskripsi

Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data

penelitian seperti mean, standar deviasi, minimum, maksimum dll.

Tabel 19 Hasil Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Kemampuan (X1) 30 63 101 73.90 8.814

Motivasi (X2) 30 70 110 82.90 9.546

Kinerja (Y) 30 39 64 48.80 7.317

Valid N (listwise) 30

Dari tabel 19 dapat dilihat bahwa variabel Kemampuan (X1)

dengan jumlah data (N) sebanyak 30 mempunyai rata-rata 73.90%;

Page 72: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

dengan nilai minimal 63 dan nilai maksimal 101, sedangkan standar

deviasinya sebesar 8,814.

Variabel Motivasi (X2) mempunyai prosentase rata-rata sebesar

82.90%; dengan nilai minimal 70 dan maksimal 110 sedangkan standar

deviasinya sebesar 9.546.

Variabel Kinerja (Y) mempunyai prosentase rata-rata sebesar

48,80 dengan nilai minimal 39 dan maksimal 64 sedangkan standar

deviasinya sebesar 7,317.

3.Uji Asumsi Penelitian

Evaluasi ini dimaksudkan untuk apakah penggunaan model

regresi linear berganda (multiple Regression linear) dalam

menganalisis telah memenuhi asumsi. Model linear berganda akan

lebih tepat digunakan dan menghasilkan perhitungan yang lebih akurat

apabila asumsi-asumsi berikut dapat terpenuhi yaitu :

a.Uji Normalitas

Pengujian Normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi, variabel terikat, variabel bebas atau keduanya

mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik

adalah distribusi data normal atau mendekati normal.

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah subjek data

berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk

mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Jika analisis

menggunakan metode parametrik, maka persyaratan normalitas harus

Page 73: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

terpenuhi yaitu data berasal dari distribusi yang normal. Jika data tidak

berdistribusi normal, atau jumlah sampel sedikit dan jenis data adalah

nominal atau ordinal maka metode yang digunakan adalah statistik non

parametrik.

Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji histogram, uji

normal P Plot, uji Chi Square, Skewness dan Kurtosis atau uji

Kolmogorov Smirnov. Tidak ada metode yang paling baik atau paling

tepat. Tipsnya adalah bahwa pengujian dengan metode grafik sering

menimbulkan perbedaan persepsi di antara beberapa pengamat,

sehingga penggunaan uji normalitas dengan uji statistik bebas dari

keragu-raguan, meskipun tidak ada jaminan bahwa pengujian dengan

uji statistik lebih baik dari pada pengujian dengan metode grafik.

Dalam pembahasan ini akan digunakan Uji normalitas dapat dilakukan

dengan Uji Kurtosis Kolmogorov Smirnov, uji histogram, uji normal P

Plot, dalam uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan

menggunakan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi

normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05.

Tabel 20 Hasil Uji Normalitas dengan Kolomogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X1 X2 Y

N 30 30 30

Normal

Parametersa,,b

Mean 73.90 82.90 48.80

Std. Deviation 8.814 9.546 7.317

Most Extreme

Differences

Absolute .229 .213 .164

Positive .229 .213 .164

Negative -.123 -.104 -.128

Page 74: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Kolmogorov-Smirnov Z 1.253 1.166 .897

Asymp. Sig. (2-tailed) .086 .132 .396

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Dari hasil di atas kita lihat pada kolom Kolmogorov-Smirnov

dan dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk Kemampuan (X1)

sebesar 0,086; untuk Motivasi (X2

Santoso (2007), menjelaskan output test of normality, ada

pedoman pengambilan keputusan :

) sebesar 0,132; dan untuk Kinerja

(Y) sebesar 0,396.

a. Angka signifikansi (Sig) > α = 0,05 maka data berdistribusi normal

c. Angka signifikansi (Sig) < α = 0,05 maka data tidak berdistribusi

normal

Karena signifikansi untuk seluruh variabel Kemampuan (X1)

dan variabel Motivasi (X2) dan variabel Y lebih besar dari 0,05 maka

dapat disimpulkan bahwa data pada variabel Kemampuan

(X1),variabel Motivasi (X2

Selanjutnya mengetahui normalitas data dapat dilihat dari hasil

uji normalitas. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan

melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau

dengan melihat histogram dari residualnya (Santoso, 2007),. Adapun

dasar pengambilan keputusan:

), dan Y berdistribusi normal..Angka

Statistic menunjukkan semakin kecil nilainya maka distribusi data

semakin normal. df = jumlah data (30).

Page 75: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi

normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi

normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Hasil uji Normalitas dapat dilihat pada gambar dibawah :

Gambar 3.Hasil Uji Normalitas

Dari output diatas apabila kurva tidak mengarah ke kiri atau

mengarah kekanan (sisi kanan dan sisi kiri sama lebarnya) maka data

dapat dikatakan normal namun apabila sebaliknya maka data

berdistribusi tidak normal. Dengan melihat tampilan grafik histogram

maupun grafik normal plot dapat disimpulkan bahwa grafik histogram

memberikan pola distribusi yang tidak menceng (skewness) ke kiri atau

mengarah kekanan (sisi kanan dan sisi kiri sama lebarnya) maka data

dapat dikatakan normal.

Page 76: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Gambar 4.Hasil Uji P-Plot Normalitas

Menurut Santoso (2007) metode yang digunakan adalah

pengujian secara visual dengan metode gambar normal Probability

Plots dalam program SPSS yang membandingkan distribusi kumulatif

dari distribusi normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi

dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari

grafik. Sebagaimana terlihat dalam grafik Normal P-P plot of

regression Standardized Residual , terlihat titik-titik menyebar disekitar

garis diagonal, serta penyebarannya menyebar sekitar garis dan

mengikuti garis diagonal maka nilai residual tersebut telah

normal. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi yang

tidak menyalahi asumsi normalitas.

b.Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas perlu dilakukan untuk menguji apakah

pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas,

jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem

Page 77: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Multikolinieritas (Multiko). Untuk mengetahui multikolinieritas antar

variabel bebas tersebut, dapat dilihat melalui VIF (variance inflation

factor) dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.

Apabila nilai VIF tidak lebih dari 5 berarti mengindikasi bahwa dalam

model tidak terdapat multikolinieritas. Pada pembahasan ini akan

dilakukan uji multikolinearitas dengan melihat nilai inflation factor

(VIF) pada model regresi dan membandingkan nilai koefisien

determinasi individual (r2) dengan nilai determinasi secara serentak

(R2

a. Mempunyai nilai VIF disekitar angka 1

). Santoso (2007) mengemukakan besaran VIF (variance inflation

factor) dan Tolerance, pedoman suatu model regresi yang bebas

multiko adalah :

b. Mempunyai angka Tolerance mendekati 1

Adapun hasil pengujian teringkas dalam tabel berikut :

Tabel 21 Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Bebas Variabel

Bebas Tolerance VIF Keputusan terhadap

Asumsi Multikolinieritas

X 0.080 1 12.428 > 5 Tidak Terpenuhi X 0.080 2 12.428 >5 Tidak Terpenuhi

Sumber : Diolah dari Output SPSS 20

Pada tabel 21 terlihat bahwa kedua variabel bebas memiliki

besaran angka VIF di sekitar angka 1 ( X1 = 12.428 > 5 dan X2 =

12.428 >5), Menurut Santoso (2007), pada umumnya jika VIF lebih

besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan

multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya.

Page 78: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

c.Uji Heteroskedastisitas

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari

satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual

dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

Homoskedastisitas, dan jika varians berbeda, disebut

Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi

Heteroskedastisitas. Hasil pengujian ditunjukkan dalam gambar

berikut :

Gambar 5 Grafik Uji Heteroskedastisitas

Dari output di atas dapat diketahui bahwa titik-titik tidak

membentuk pola yang jelas, dan titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak

terjadi masalah heteroskedastisitas dalam model regresi.

Page 79: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

d.Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1

(sebelumnya). Untuk menguji Autokorelasi dapat dilihat dari nilai

Durbin Waston (DW), yaitu jika nilai DW terletak antara du dan (4 –

dU) atau du ≤ DW ≤ (4 – dU), berarti bebas dari Autokorelasi. Jika

nilai DW lebih kecil dari dL atau DW lebih besar dari (4 – dL) berarti

terdapat Autokorelasi. Nilai dL dan dU dapat dilihat pada tabel Durbin

Waston , yaitu n ilai dL ; dU = α ; n ; (k – 1). Keterangan : n adalah

jumlah sampel, k adalah jumlah variabel, dan α adalah taraf signifikan.

Tabel 22 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .069a .005 -.069 7.565 1.765

a. Predictors: (Constant), MotivasiX2, KemampuanX1

b. Dependent Variable: KinerjaY

Nilai tabel Durbin Watson pada α = 5%; n = 30; 3 – 1 = 2

adalah dL = 1.2837 dan dU = 1.5666. Hasil pengolahan data

menunjukkan nilai Durbin Watson sebesar 1.765 dan nilai tersebut

berada di antara dU dan (4 – dU) atau 1.5666 < 1.765 < 3,434, maka

dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi linier tersebut tidak

terdapat Autokorelasi atau tidak terjadi korelasi di antara kesalahan

pengganggu.

Page 80: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

4. Uji Hipotesis Penelitian

Tabel 23 Uji Regresi Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 45.213 12.281 3.681 .001

Kemampuan (X1) .121 .562 .145 .215 .831

Motivasi (X2) -.064 .519 -.084 -.124 .902

a. Dependent Variable: KinerjaY

a. X1

Terlihat pada kolom Coefficients model 1 terdapat nilai sig 0,831.

Nilai sig lebih besar dari nilai probabilitas 0,05, atau nilai 0,831 >

0,05, maka H

terhadap (Y)

1 ditolak atau Ho diterima. Variabel X1 mempunyai thitung

yakni 0,215 dengan ttabel =.1.69726. Dalam uji ini berlaku ketentuan

bahwa, bila harga t hitung ≥ harga t tabel, maka Ho diterima dan Ho

ditolak (Sugiyono 2011). Oleh karena mm thitung < ttabel dapat

disimpulkan bahwa variabel X1 tidak memiliki kontribusi terhadap Y.

Jadi dapat disimpulkan X1 tidak memiliki pengaruh signifikan

terhadap Y. Nilai t positif menunjukkan bahwa variabel X1

mempunyai hubungan yang searah dengan Y.

Page 81: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

b). X2

Terlihat pada kolom Coefficients model 1 terdapat nilai sig

0,902. Nilai sig lebih besar dari nilai probabilitas 0,05, atau nilai 0,902

> 0,05, maka H

terhadap (Y)

2 ditolak atau Ho diterima. Variabel X2 mempunyai

thitung yakni - 0.124 dengan ttabel=1.69726 . Oleh karena thitung < ttabel

dapat disimpulkan bahwa variabel X2 tidak memiliki kontribusi

terhadap Y. Nilai t negatif menunjukkan bahwa X2

mempunyai

hubungan yang berlawanan arah dengan Y.

Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel

independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen. Derajat kepercayaan yang digunakan adalah 0,05. Apabila

nilai F hasil perhitungan lebih besar daripada nilai F menurut tabel

maka hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel

independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen.

Tabel 24 Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 7.424 2 3.712 .065 .937a

Residual 1545.376 27 57.236

Total 1552.800 29

a. Predictors: (Constant), MotivasiX2, KemampuanX1

b. Dependent Variable: KinerjaY

Page 82: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Pengujian secara simultan X1, dan X2

Dari tabel diperoleh nilai F

terhadap Y:

hitung sebesar 0,065 dengan nilai probabilitas

(sig) = 0,937. Nilai Fhitung (0,065) < Ftabel (3,35 ), dan nilai sig. lebih besar

dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,937 >0,05; maka H1 ditolak, berarti

secara bersama-sama (simultan) X1, dan X2

tidak berpengaruh signifikan

terhadap Y.

B. Pembahasan

Penelitian ini memuat penjelasan tentang seberapa besar pengaruh

kemampuan dan motivasi terhadap kinerja guru SMP di Yayasan

Pendidikan X. Hasil analisa data menunjukan bahwa hipotesis tidak

mendukung penelitian tersebut di mana didapatkan bahwa kemampuan

dan motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja guru SMP di Yayasan

Pendidikan X. Berdasarkan hasil penelitian ada beberapa penjelasan

tentang pengaruh kemampuan dan motivasi terhadap kinerja guru di

Yayasan Pendidikan X.

1. Pengaruh Kemampuan (X1) terhadap Kinerja Guru (Y) di Yayasan

Pendidikan X

Melalui pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa variabel X1

tidak memiliki kontribusi terhadap Y, maka dari hasil analisa terlihat pada

kolom Coefficients model 1 terdapat nilai sig 0,831. Nilai sig lebih besar

dari nilai probabilitas 0,05, atau nilai 0,067> 0,05, maka H1 ditolak atau

Page 83: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Ho diterima. Jadi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Y. Dengan

demikian dinyatakan bahwa hipotesis I tidak dapat dibuktikan dan ditolak.

Penelitian ini tidak berhasil menjelaskan pengaruh kemampuan

terhadap kinerja guru SMP di Yayasan pendidikan X, sesuai dengan

penelitian yang dikemukakan oleh Martoyo (2005) dan Handoko (2005)

diperoleh dari teori Moenir (2000) bahwa kemampuan berhubungan

dengan pekerjaan yang menyatakan suatu keadaan pada seseorang yang

secara penuh kesungguhan berdaya guna dan berhasil guna melaksanakan

pekerjaan, maka akan menghasilkan sesuatu yang optimal, tetapi secara

operasional tidak terbukti.

Hasil penelitian lain dilakukan oleh Indrawati (2011) tentang Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru Matematika dalam Pelaksanaan

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) pada Sekolah Menengah Atas

Kota Palembang, hasil penelitian menunjukan bahwa faktor pengetahuan

guru tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru

matematika. teori yang digunakan dalam penelitian tersebut yaitu

Mangkunegara (2007) yang mengatakan bahwa faktor yang dapat

mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan dan faktor

motivasi.

Hasil Penelitian Widiastuti (2005) yaitu pengaruh beban kerja,

motivasi dan kemampuan terhadap pegawai administrasi dibagian tata

usaha propinsi Jawa Tengah menyatakan bahwa tingkat pendidikan diduga

berhubungan positif dengan kinerja pegawai.

Page 84: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Hal ini terjadi karena kemampuan juga dipengaruhi oleh karaktristik

tingkat pendidikan. Atau juga secara umum kemampuan individu akan

meningkat sesuai dengan jenjang pendidikan yang telah dilaluinya

(Robins, 2001). Dengan demikian kemampuan terhadap kinerja guru SMP

di Yayasan Pendidikan X kemungkinan dipengaruhi oleh karakteristik

subjek penelitian yakni tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan guru SMP

di yayasan Pendidikan X berijazah S1.

Selanjutnya faktor masa kerja guru. Masa kerja yang lama

menunjukkan pengalaman yang lebih. Masa kerja/pengalaman kerja

menjadi pertimbangan suatu perusahaan dalam mencari pegawai (Robbins,

2001). Berdasarkan hasil analisa diperoleh gambaran lama masa kerja

guru SMP di Yayasan Pendidikan X mayoritas masa kerja 2 - 10 tahun.

Masa kerja seseorang menunjukan hubungan secara positif terhadap

kinerja seseorang.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Agus

(2011), oleh teori Robbin (2003) tentang Pengaruh pelatihan dan masa

kerja terhadap kinerja karyawan (studi pada bank BRI Cabang Martadinata

Kota Malang) dimana hasil analisis dari penelitian ini adalah secara parsial

terdapat pengaruh yang signifikan masa kerja terhadap kinerja karyawan

Bank BRI Cabang Martadinata Kota Malang.

Page 85: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

2. Pengaruh Motivasi (X2

Dari hasil analisa terdapat nilai sig 0,902. Nilai sig lebih besar dari

nilai probabilitas 0,05, atau nilai 0,902 > 0,05. Jadi X

) terhadap Kinerja Guru (Y) di Yayasan

Pendidikan X

2

Penelitian ini tidak berhasil menjelaskan pengaruh motivasi terhadap

kinerja guru SMP di Yayasan pendidikan X, sesuai dengan penelitian yang

dikemukakan Gusti (Septiana, 2013) motivasi kerja guru memiliki pengaruh

terhadap kinerja guru. Hasil korelasi tidak signifikan. Ini menunjukan tinggi

rendahnya motivasi kerja guru tidak berpengaruh terhadap kinerja guru.

tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap Y. Dengan demikian dinyatakan bahwa hipotesis

II tidak dapat dibuktikan dan ditolak.

Hasil penelitian lain sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Eni, Herlina (2012). Oleh teori Mitchel (dalam Sinambela, 2006)

tentang Pengaruh Kemampuan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan

Hasil penelitian Megawati (2004) menyatakan bahwa faktor jenis

kelamin berpengaruh terhadap kinerja. Berdasarkan hasil analisa peneliti

diperoleh gambaran bahwa mayoritas karakteristik jenis kelamin guru SMP di

Yayasan X adalah perempuan. Sesuai dengan pendapat Robin (2001) terdapat

perbedaan antara pria dan wanita yang mempengaruhi kinerja. Studi-studi

psikologis telah menemukan bahwa wanita lebih bersedia untuk mematuhi

wewenang, dan pria lebih agresif dan lebih besar pengharapannya dari pada

wanita dalam memiliki pengharapan/ekspektasi untuk sukses. Selanjutnya

dimana hasil analisis dari penelitian ini adalah variabel motivasi

kerja tidak berpengaruh.

Page 86: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Robbin (2003) menyatakan wanita mempunyai tingkat keluar masuk

/kemangkiran yang lebih tinggi dari pada pria. Sehubungan dengan hal ini

bahwa motivasi terhadap kinerja seseorang dapat dipengaruhi oleh

karakteristik subjek penelitian yakni Jenis kelamin,dan usia.

Berdasarkan hasil analisa diperoleh gambaran bahwa mayoritas usia

guru SMP di Yayasan Pendidikan X adalah antara 41- 60 tahun. menurut

Robbins (2003) umumnya karyawan tua mempunyai tingkat kemangkiran

yang dapat dihindari lebih rendah dibanding karyawan muda. Sama halnya

dengan pernyataan Notoadmodjo (2003) yaitu usia seseorang akan

mempengaruhi kinerja.

Jadi dari hasil penelitian dan teori sudah jelas terlihat bahwa faktor

jenis kelamin juga dapat mempengaruhi rendahnya kinerja guru guru di

Yayasan Pendidikan X. Selanjutnya hal yang harus dilakukan untuk

meningkatkan kinerja guru yaitu haruslah lebih perhatian dalam penerimaan

guru untuk mengajar di Yayasan tersebut, agar kinerja yang diharapkan lebih

baik lagi.

3. Pengaruh Kemampuan (X1) dan Motivasi (X2

Dari tabel diperoleh nilai F

) terhadap Kinerja

Guru (Y) di Yayasan Pendidikan X

hitung sebesar 0,065 dengan nilai probabilitas

(sig) = 0,937. Nilai Fhitung (0,065) < Ftabel (3,35 ), dan nilai sig. lebih besar dari

nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,937 >0,05. maka H1 ditolak, berarti secara

simultan X1 dan X2 tidak berpengaruh terhadap Y. Dengan demikian

dinyatakan bahwa hipotesis III tidak dapat dibuktikan dan ditolak.

Page 87: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Hasil penelitian di atas sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Luhgiatno (2012) tentang Pengaruh kemampuan dan Motivasi terhadap

Kinerja di PT Gelora Fajar Farma dimana hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa motivasi dan kemampuan secara simultan tidak berpengaruh

terhadap kinerja secara nyata. Hasil penelitian lain oleh Durinda Pupasari

(2010) yang hasil penelitan tidak berpengaruh terhadap kinerja yakni tentang

Pengaruh Stres Kerja, Motivasi Kerja, dan Komitmen Organisasi Sekolah

terhadap Kinerja Guru Ekonomi di Sekolah Menengah Atas Sekota Malang.

Selain kemampuan dan motivasi, variabel variabel yang terkait untuk

meningkatkan kinerja guru SMP di Yayasan Pendidikan X, yakni supervisi

pengajaran, program penataran, iklim yang kondusif, sarana dan prasarana,

kondisi fisik dan mental guru, gaya kepemimpinan kepala sekolah, jaminan

kesejahteraan, kemampuan manajerial kepala sekolah dan lain-lain ( Stephen

P. Robbins, 2001). Karena dengan terbentuknya hal tersebut kemungkinan

kinerja guru-guru di Yayasan tersebut akan memperoleh nilai yang lebih baik.

Page 88: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisa penelitian ini, dapat diperoleh dkesimpulan

sebagai berikut:

A.Kesimpulan

1. Tidak terdapat pengaruh kemampuan terhadap kinerja guru SMP di

Yayasan Pendidikan X

2. Tidak terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja guru SMP di

Yayasan Pendidikan X

3. Secara simultan variabel kemampuan dan motivasi tidak berpengaruh

terhadap kinerja guru SMP di Yayasan Pendidikan X.

4. Berdasarkan kategorisasi data hipotetik kinerja, rata-rata subjek

berada pada kategorisasi cukup yakni sebesar 40%

5. Berdasarkan kategorisasi data hipotetik kemampuan dan motivasi,

hampir seluruh subjek berada pada kategori sedang yakni 83,33%.

6. Dalam kategorisasi subjek penelitian, diperoleh gambaran bahwa

jenis kelamin yang paling banyak adalah perempuan sebesar 70%,

tingkat pendidikan seluruhnya Sarjana sebesar 100%, usia yang paling

banyak adalah usia 40-61 tahun yakni sebesar 63%, lama masa kerja

yang paling banyak adalah 2-10 tahun yakni sebesar 70%.

Page 89: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan yang

telah dikemukakan, maka peneliti mengajukan beberapa saran yang

dibagi ke dalam dua bagian, yaitu saran metodologis dan saran praktis

(ditujukan kepada Yayasan Pendidikan X) sebagai berikut :

1. Saran Metodologis

Tidak terdapat pengaruh kemampuan terhadap kinerja guru di

Yayasan Pendidikan X. Tidak terdapat pengaruh motivasi terhadap

kinerja guru di Yayasan Pendidikan X. Secara Simultan Variabel

Kemampuan (X1), dan Motivasi (X2

) tidak berpengaruh terhadap Kinerja

Guru. Oleh karena itu disarankan peneliti selanjutnya yang ingin meneliti

kinerja guru, supaya mengkaji penilaian kinerja yang lebih objektif yang

dilaksanakan oleh Dinas pendidikan agar terciptanya kinerja guru yang

baik.

2. Saran Praktis

a. Guru diharapkan tetap mampu meningkatkan kinerja yang

baik. dengan cara merencanakan dan melaksanakan proses

pembelajaran sesuai bidang studi yang diampu, melanjutkan

pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, mengikuti pelatihan

pelatihan tekhnik, bekerja lebih teliti.

Page 90: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

b. Pihak sekolah sebaiknya memberikan penghargaan baik material

maupun non material kepada guru yang berprestasi, juga

memberikan hukuman/sanksi bagi guru-guru yang melanggar

aturan sekolah, meningkatkan kesejahteraan guru, mengadakan

kegiatan kebersamaan agar terjadi hubungan keharmonisan antar

guru, yang pada akhirnya meningkatkan kinerja guru.

Page 91: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

DAFTAR PUSTAKA Buku : Abdul, (2006). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Agus (2011) Pengaruh pelatihan Dan Masa Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

(Studi Pada Bank BRI Cabang Martadinata Kota Malang), Abstrak Skripsi Universitas Negeri Malang, 2011, code Rs 658.314 AFA p.

Arikunto, S.(2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

PT Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. (2005). Manajemen Penelitian. Cetakan Ketujuh,

Penerbit Rineka Cipta, Jakarta Arep, I & Tanjung, H (2003). Manajemen Motivasi, Jakarta: PT Grasindo,

anggota IKAPI Azwar, S. (2005). Penyusunan skala psikologi (Edisi ke-2, Cetakan VII), Yokjakarta; Pustaka Pelajar. Azwar,S (2009). Penyusunan Skala Psikologi. Jogjakarta: Pustaka Pelajar Agung Prihantoro, 2012. Peningkatan Sumber Daya Manusia Melalui

Motivasi, Disiplin, Lingkungan Kerja, Dan Komitmen (Studi Kasus Madrasah di Lingkungan Yayasan Salafiyah, Kajen, Margoyoso, Pati). VALUE ADDED, Vol.8, No.2, Maret 2012 – Agustus 2012.Jurnal

Arum Wibowo Sekti dan Tri Bodroastuti, (2012). Pengaruh Kemampuan dan

Motivasi terhadap Kinerja (Studi pada guru SMK Palapa Semarang).Jurnal Kajian Akuntansi dan Bisnis. Vol.1 No.1(2012), hal.16

Ali Nina Liche Seniati. (2002), Pengaruh Masa Kerja, Trait Kepribadian,

Kepuasan Kerja, dan Iklim Psikologis Terhadap Komitmen Dosen pada Universitas Indonesia, Desertasi Psikologis, Universitas Indonesia, Jakarta.

Bahri (2011) faktor yang mempengaruhi kinerja guru SD di dataran Tinggi

Moncong Kabupaten Gowa Propinsi Sulawesi Selatan. Fakultas Tekhnik Universitas Negeri Makasar. Jurnal Meditek Vol.3 No.2 hal 11

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Page 92: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Dessler, Gary, (2005), Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid 1, Edisi Kesepuluh, Jakarta : PT. Index

EvaluasiKurikulum:http://www.sarjanaku.com//2011/11/evaluasi

kurikulum.html Gibson, James,L. (2000). Organisasi, Perilaku, Struktur dan Proses. Edisi ke-

5. Cetakan ke-3. Jakarta: Penerbit Erlangga Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS.

Edisi Ketiga, Penerbit Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang

Hamalik, Oemar, (2004), Psikologi Belajar dan Mengajar Bandung: Sinar

Baru Algensindo Hurlock, (2001). Psikologi Perkembangan. Jakarta: erlangga Hadi, S. (2002). Metodologi Research. Edisi 1. Jogjakarta; Andi Offset http://soalpembahasan.blogspot.com/2013/06/tes-kecerdasan-atau-iq-secara-

online. html#ixzz30DQjt39A Indrawati (2011) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru

Matematika dalam Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) pada Sekolah Menengah Atas Kota Palembang. Jurnal. Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 4, No 7, hal :56

Indriantoro dan Supomo,( 2009). Metode Penelitan, Jakarta: Gramedia Jafriansen, (2011). Strategi Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan Dasar.

Jakarta: PT Perca Jasmani, Syaiful Mustofa,( 2013). Supervisi Pendidikan, Terobosan Terbaru

dalam Peningkatan Jamil Suprihatiningrum, (2013). Guru Profesional. Jogjakarta: AR-RUZZ

MEDIA Kunandar, (2007). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Leonard, (2008). Pengaruh Motivasi Kerja Dan Suasana Lingkungan Terhadap

Kinerja Guru Matematika Sekolah Imanuel Pondok Melati. Universitas Parahyangan Bandung, FTMIPA Universitas Indraprasta PGRI Jakarta .

Page 93: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Diseminarkan dalam Seminar Nasional Matematika

Universitas Parahyangan Bandung, September 2008. Hal 8

Luhgiatno.(2012). Pengaruh kemampuan dan Motivasi terhadap Kinerja diPT Gelora Fajar Farma. Jurnal Stiepena. /pena Vol.1 No.1 Hal 2. ISSN : 19076304

Mangkunegara, Anwar Prabu, (2011). “Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan”, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Malayu S.P.Hasibuan, (2009), Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi

revisi, Jakarta: PT.Bumi Aksara Masnur Muslich, (2008). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan

Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara Mathis, Robert L, and John H, Jackson. (2002), Manajemen Sumber Daya

Manusia, Penerbit: Salemba Empat, Jakarta. Megawati (2004) Analisis Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Kinerja

Perawat Dl Rumah Sakit dr. Pirngadi Medan Tahun 2004. Tesis.Hal.75 Mulyasa. (2009). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya Musafir, (2007).Pengaruh Kemampuan dan Motivasi terhadap Kinerja

Pegawai Pemerintah Provinsi Gorontalo, Jurnal

Ikhsan Gorontalo, Nomor 3, Volume. 2. Hal 14

Moenir, (2000). Manajemen Pelayanan Publik. Jakarta: Bina Aksara Muhlisin. (2008). “Profesionalisme Guru Masa Depan”. Tersedia pada

https://muhlis.files.wordpress.com/ 2008/05/ profesionalisme-guru- masa-depan. (Diakses tanggal 7 januari 2014

Notoadmojo, (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Pupuh Fathurohman, (2012). Guru Profesional. Bandung: Refika Aditama Prihadi, Endra K, (2004). My Potensi. Jakarta. Efek Media Komputindo Rahmawati,dkk, (2013). Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Motivasi Kerja

Terhadap Kinerja Guru GTT . Jurnal Riset Mahasiswa Manajemen. Fakultas Ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang. Home > Vol 1, No 2 (2013)

Rivai,Veithzal., Sagala,Ella J. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, Edisi ke-2. RajaGrafindo Persada.

Page 94: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Rusman, (2008). Manajemen Kurikulum, Bandung: SPS UPI Rusman, (2013). Model Model Pembelajaran.Mengembangkan

Profesionalisme Guru edisi ke dua, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Robbins P. Stephen. (2001). Essentials of Organizational Behavior. New

Jersey: Prentice-Hall, Inc. Robbins, S.P.2003. Perilaku Organisasi, Edisi Indonesia, Indeks Kelompok Gramedia. Ryan, R.M & Deci, E.L. (2000). Intrinsic and extrinsic motivation. Classic

definitions and new direction. Kumpulan jurnal self efficacy, motivasi belajar dan prestasi belajar, 54-67

Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi S tandar Proses

Pendidikan. Rawamangun Jakarta : Kencana Prenada Media Group Sariyathi, Ni Ketut. 2003. Beberapa Faktor Yang Berasosiasi Dengan Prestasi

Kerja Karyawan PDAM Kabupaten Klungkung. Jurnal Manajemen Universitas Udayana

Santoso, (2007). Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT Alex Media Septiana, (2013). http://www.scribd.com-jurnal Septiana, (2013) Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Motivasi

Kerjaterhadap Kinerja Guru Smp Negeri Wonosari.Jupe UNS, Vol 2 No 1 Hal 107 s/d 118

Simamora,(2001). Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan. Profitabel. Edisi pertama. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Sinambela, Lijan Poltak, (2006), Reformasi Pelayanan Publik (Teori, Kebijakan, dan Implementasi), Bumi Aksara, Jakarta.

Sinungan, Muchdarsyah, (2003). Produktivitas apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi Aksara Sistim Penilaian dalam Kurikulum (2013): http://www.kemdikbud.go.id Siagaan, S. P. (2002). Kiat meningkatkan produktifitas kerja, Jakarta : Rineka Cipta Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta

Page 95: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Sofo, F. (2003) Pengembangan Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Airlangga University Press, Surabaya.

Supriyanto, (2009). Metodologi Riset Bisnis. Indeks, Jakarta Sutermeister.R.A. (1976). People and Productivity (Third Edition) Mc.Grow

Hill Book Company. New York. (page:1) Supriyanto, (2011) Pengaruh Kemampuan dan Motivasi Kerja Dosen

Terhadap Kualitas Layanan Kepada Mahasiswa. Jurnal: Malang Surachman S.A, 2008. Dasar-Dasar Manajemen Merek. Malang: Bayumedia

Publishing Suryabrata, S. (2000). Psikologi kepribadian. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Utama.

Suharsimi Arikunto, (2013) Dasar dasar evaluasi pendidikan,Edisi kedua, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Bisnis. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit Kencana, Jakarta.

Sukidjo, Notoatmodjo (2002) Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Sudjana, N., (2005,) Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung, Remaja

Suprihadi Saputro dkk. 2000. Strategi pembelajaran. Malang. FIP UNM. Supriyanto, Budi. 2009. Manajemen Pemerintahan (Plus Dua Belas Langkah

Strategis)

. Tangerang: CV. Media Brilian

Syaiful, Mustofa, 2013. Supervisi Pendidikan, Terobosan Terbaru dalam Peningkatan

Sofan Amri, 2013. Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah Dasar Menengah.

Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher Syamsul Bahri, (2011). Faktor yang Mempengaruhi Guru SD di Dataran

Tinggimoncong Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal MEDTEK, Volume 3, Nomor 2, Oktober 2011

Syachroni,(2013). Tentang Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Guru

SMA Negeri 4 Kota Jambi (The Analysis Of Factors That Affect

Page 96: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Teacher Performance at State Senior High School 4 In Jambi City). Jurnal Dinamika Manajemen Vol. 1 No. 2 April – Juni 2013

Suhaefri,2011. pengaruh kemampuan dan motivasi terhadap kinerja pegawai.

http:// irsansuhaefri.blogspot.com/2011/05/pengaruh-kemampuan-dan

motivasi. Jurnal.Html

Umar, Husein. (2008). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi Kedua, Penerbit RajaGrapindo Persada, Jakarta.

Uzer. (2000). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Wawan, A dan Dewi, M. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan , Sikap

Dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika

Winardi. (2002), Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Wukir, (2013) Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi Sekolah,

Jakarta, Multi Presindo Yasaratodo Wau,(2013). Profesi Kependidikan.Medan: Unimed Press Yudha, (2013). Pengaruh Motivasi Kerja Dan Kemampuan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan (Studi pada Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Malang).Jurnal Vol 2, No. 2 Hal 8

Undang-undang 1. Permenag PAN & RB No.16 Tahun 2009 tentang Tim PenilaiJabatan

Fungsional Guru

2. Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2013

3. Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan

Dasar dan Menengah 4. UURI, Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional 5. UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen 6. Permendiknas No.32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan

Pemerintah 7. Permendiknas RI No.16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi

Akademik dan Kompetensi Guru.

Page 97: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Lampiran

Descriptives Deskripsi Variabel X1

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

VAR0001 30 3 5 4.27 .521

VAR0002 30 1 5 2.13 .937

VAR0003 30 1 4 1.87 .629

VAR0004 30 3 5 4.17 .531

VAR0005 30 3 5 4.33 .606

VAR0006 30 3 5 4.27 .640

VAR0007 30 1 5 2.60 1.329

VAR0008 30 1 5 2.43 .858

VAR0009 30 2 4 2.70 .794

VAR00010 30 2 5 4.13 .819

VAR00011 30 4 5 4.60 .498

VAR00012 30 2 5 3.93 1.015

VAR00013 30 1 5 2.60 1.037

VAR00014 30 3 5 4.10 .662

VAR00015 30 4 5 4.43 .504

VAR00016 30 1 5 3.27 1.258

VAR00017 30 2 5 2.80 1.157

VAR00018 30 1 5 2.43 1.006

VAR00019 30 2 5 3.80 .925

VAR00020 30 3 5 4.27 .521

VAR00021 30 1 5 2.63 1.098

VAR00022 30 1 5 2.13 1.008

Valid N (listwise) 30

Page 98: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Frequency Table

VAR0001

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Netral 1 3.3 3.3 3.3

Setuju 20 66.7 66.7 70.0

Sangat Setuju 9 30.0 30.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

VAR0002

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 6 20.0 20.0 20.0

Tidak Setuju 18 60.0 60.0 80.0

Netral 3 10.0 10.0 90.0

Setuju 2 6.7 6.7 96.7

Sangat Setuju 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

VAR0003

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 7 23.3 23.3 23.3

Tidak Setuju 21 70.0 70.0 93.3

Netral 1 3.3 3.3 96.7

Setuju 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

VAR0004

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Netral 2 6.7 6.7 6.7

Setuju 21 70.0 70.0 76.7

Sangat Setuju 7 23.3 23.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 99: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

VAR0005

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Netral 2 6.7 6.7 6.7

Setuju 16 53.3 53.3 60.0

Sangat Setuju 12 40.0 40.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

VAR0006

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Netral 3 10.0 10.0 10.0

Setuju 16 53.3 53.3 63.3

Sangat Setuju 11 36.7 36.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

VAR0007

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 7 23.3 23.3 23.3

Tidak Setuju 10 33.3 33.3 56.7

Netral 4 13.3 13.3 70.0

Setuju 6 20.0 20.0 90.0

Sangat Setuju 3 10.0 10.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

VAR0008

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 3.3 3.3 3.3

Tidak Setuju 20 66.7 66.7 70.0

Netral 5 16.7 16.7 86.7

Setuju 3 10.0 10.0 96.7

Sangat Setuju 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 100: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

VAR0009

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 15 50.0 50.0 50.0

Netral 9 30.0 30.0 80.0

Setuju 6 20.0 20.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

VAR00010

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 1 3.3 3.3 3.3

Netral 5 16.7 16.7 20.0

Setuju 13 43.3 43.3 63.3

Sangat Setuju 11 36.7 36.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

VAR00011

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Setuju 12 40.0 40.0 40.0

Sangat Setuju 18 60.0 60.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

VAR00012

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 4 13.3 13.3 13.3

Netral 4 13.3 13.3 26.7

Setuju 12 40.0 40.0 66.7

Sangat Setuju 10 33.3 33.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

VAR00013

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 3 10.0 10.0 10.0

Tidak Setuju 14 46.7 46.7 56.7

Netral 6 20.0 20.0 76.7

Setuju 6 20.0 20.0 96.7

Sangat Setuju 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 101: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

VAR00014

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Netral 5 16.7 16.7 16.7

Setuju 17 56.7 56.7 73.3

Sangat Setuju 8 26.7 26.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

VAR00015

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Setuju 17 56.7 56.7 56.7

Sangat Setuju 13 43.3 43.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

VAR00016

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 2 6.7 6.7 6.7

Tidak Setuju 7 23.3 23.3 30.0

Netral 9 30.0 30.0 60.0

Setuju 5 16.7 16.7 76.7

Sangat Setuju 7 23.3 23.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

VAR00017

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 18 60.0 60.0 60.0

Netral 5 16.7 16.7 76.7

Setuju 2 6.7 6.7 83.3

Sangat Setuju 5 16.7 16.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

VAR00018

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 2 6.7 6.7 6.7

Tidak Setuju 20 66.7 66.7 73.3

Netral 3 10.0 10.0 83.3

Setuju 3 10.0 10.0 93.3

Sangat Setuju 2 6.7 6.7 100.0

Page 102: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

VAR00018

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 2 6.7 6.7 6.7

Tidak Setuju 20 66.7 66.7 73.3

Netral 3 10.0 10.0 83.3

Setuju 3 10.0 10.0 93.3

Sangat Setuju 2 6.7 6.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

VAR00019

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 4 13.3 13.3 13.3

Netral 4 13.3 13.3 26.7

Setuju 16 53.3 53.3 80.0

Sangat Setuju 6 20.0 20.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

VAR00020

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Netral 1 3.3 3.3 3.3

Setuju 20 66.7 66.7 70.0

Sangat Setuju 9 30.0 30.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

VAR00021

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 2 6.7 6.7 6.7

Tidak Setuju 17 56.7 56.7 63.3

Netral 3 10.0 10.0 73.3

Setuju 6 20.0 20.0 93.3

Sangat Setuju 2 6.7 6.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 103: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

VAR00022

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 6 20.0 20.0 20.0

Tidak Setuju 19 63.3 63.3 83.3

Netral 2 6.7 6.7 90.0

Setuju 1 3.3 3.3 93.3

Sangat Setuju 2 6.7 6.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Deskripsi Variabel X2 Descriptives

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

VAR0001 30 3 5 4.27 .640

VAR0002 30 1 5 2.60 1.329

VAR0003 30 1 5 2.43 .858

VAR0004 30 2 4 2.70 .794

VAR0005 30 2 5 4.13 .819

VAR0006 30 4 5 4.60 .498

VAR0007 30 2 5 3.93 1.015

VAR0008 30 1 5 2.60 1.037

VAR0009 30 3 5 4.10 .662

VAR00010 30 4 5 4.43 .504

VAR00011 30 4 5 4.60 .498

VAR00012 30 2 5 3.93 1.015

VAR00013 30 1 5 2.60 1.037

VAR00014 30 3 5 4.10 .662

VAR00015 30 4 5 4.43 .504

VAR00016 30 1 5 3.27 1.258

VAR00017 30 2 5 2.80 1.157

VAR00018 30 1 5 2.43 1.006

VAR00019 30 2 5 3.80 .925

Page 104: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

VAR00020 30 3 5 4.27 .521

VAR00021 30 1 5 2.63 1.098

VAR00022 30 1 5 2.13 1.008

VAR00023 30 2 5 3.97 .850

VAR00024 30 1 4 2.13 .860

Valid N (listwise) 30 Frequency Table

VAR0001

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Netral 3 10.0 10.0 10.0

Setuju 16 53.3 53.3 63.3

Sangat Setuju 11 36.7 36.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

VAR0002

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 7 23.3 23.3 23.3

Tidak Setuju 10 33.3 33.3 56.7

Netral 4 13.3 13.3 70.0

Setuju 6 20.0 20.0 90.0

Sangat Setuju 3 10.0 10.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

VAR0003

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 3.3 3.3 3.3

Tidak Setuju 20 66.7 66.7 70.0

Netral 5 16.7 16.7 86.7

Setuju 3 10.0 10.0 96.7

Sangat Setuju 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 105: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

VAR0004

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 15 50.0 50.0 50.0

Netral 9 30.0 30.0 80.0

Setuju 6 20.0 20.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

VAR0005

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 1 3.3 3.3 3.3

Netral 5 16.7 16.7 20.0

Setuju 13 43.3 43.3 63.3

Sangat Setuju 11 36.7 36.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

VAR0006

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Setuju 12 40.0 40.0 40.0

Sangat Setuju 18 60.0 60.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

VAR0007

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 4 13.3 13.3 13.3

Netral 4 13.3 13.3 26.7

Setuju 12 40.0 40.0 66.7

Sangat Setuju 10 33.3 33.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

VAR0008

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 3 10.0 10.0 10.0

Tidak Setuju 14 46.7 46.7 56.7

Netral 6 20.0 20.0 76.7

Setuju 6 20.0 20.0 96.7

Sangat Setuju 1 3.3 3.3 100.0

Page 106: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

VAR0008

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 3 10.0 10.0 10.0

Tidak Setuju 14 46.7 46.7 56.7

Netral 6 20.0 20.0 76.7

Setuju 6 20.0 20.0 96.7

Sangat Setuju 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

VAR0009

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Netral 5 16.7 16.7 16.7

Setuju 17 56.7 56.7 73.3

Sangat Setuju 8 26.7 26.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

VAR00010

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Setuju 17 56.7 56.7 56.7

Sangat Setuju 13 43.3 43.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

VAR00011

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Setuju 12 40.0 40.0 40.0

Sangat Setuju 18 60.0 60.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

VAR00012

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 4 13.3 13.3 13.3

Netral 4 13.3 13.3 26.7

Setuju 12 40.0 40.0 66.7

Sangat Setuju 10 33.3 33.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 107: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

VAR00013

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 3 10.0 10.0 10.0

Tidak Setuju 14 46.7 46.7 56.7

Netral 6 20.0 20.0 76.7

Setuju 6 20.0 20.0 96.7

Sangat Setuju 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

VAR00014

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Netral 5 16.7 16.7 16.7

Setuju 17 56.7 56.7 73.3

Sangat Setuju 8 26.7 26.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

VAR00015

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Setuju 17 56.7 56.7 56.7

Sangat Setuju 13 43.3 43.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

VAR00016

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 2 6.7 6.7 6.7

Tidak Setuju 7 23.3 23.3 30.0

Netral 9 30.0 30.0 60.0

Setuju 5 16.7 16.7 76.7

Sangat Setuju 7 23.3 23.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 108: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

VAR00017

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 18 60.0 60.0 60.0

Netral 5 16.7 16.7 76.7

Setuju 2 6.7 6.7 83.3

Sangat Setuju 5 16.7 16.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

VAR00018

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 2 6.7 6.7 6.7

Tidak Setuju 20 66.7 66.7 73.3

Netral 3 10.0 10.0 83.3

Setuju 3 10.0 10.0 93.3

Sangat Setuju 2 6.7 6.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

VAR00019

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 4 13.3 13.3 13.3

Netral 4 13.3 13.3 26.7

Setuju 16 53.3 53.3 80.0

Sangat Setuju 6 20.0 20.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

VAR00020

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Netral 1 3.3 3.3 3.3

Setuju 20 66.7 66.7 70.0

Sangat Setuju 9 30.0 30.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

VAR00021

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 2 6.7 6.7 6.7

Tidak Setuju 17 56.7 56.7 63.3

Netral 3 10.0 10.0 73.3

Setuju 6 20.0 20.0 93.3

Page 109: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Sangat Setuju 2 6.7 6.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

VAR00022

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 6 20.0 20.0 20.0

Tidak Setuju 19 63.3 63.3 83.3

Netral 2 6.7 6.7 90.0

Setuju 1 3.3 3.3 93.3

Sangat Setuju 2 6.7 6.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

VAR00023

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 3 10.0 10.0 10.0

Netral 2 6.7 6.7 16.7

Setuju 18 60.0 60.0 76.7

Sangat Setuju 7 23.3 23.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

VAR00024

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 6 20.0 20.0 20.0

Tidak Setuju 17 56.7 56.7 76.7

Netral 4 13.3 13.3 90.0

Setuju 3 10.0 10.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 110: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Frequencies statistik ketiga variabel

Statistics

X1 X2 Y

N Valid 30 30 30

Missing 0 0 0

Mean 73.90 82.90 48.80

Std. Error of Mean 1.609 1.743 1.336

Median 72.00 81.00 47.00

Std. Deviation 8.814 9.546 7.317

Minimum 63 70 39

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

X1 30 63 101 73.90 8.814

X2 30 70 110 82.90 9.546

Y 30 39 64 48.80 7.317

Valid N (listwise) 30

Uji Normalitas (Non parametriks)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X1 X2 Y

N 30 30 30

Normal Parametersa,,b Mean 73.90 82.90 48.80

Std. Deviation 8.814 9.546 7.317

Most Extreme Differences Absolute .229 .213 .164

Positive .229 .213 .164

Negative -.123 -.104 -.128

Kolmogorov-Smirnov Z 1.253 1.166 .897

Asymp. Sig. (2-tailed) .086 .132 .396

a. Test distribution is Normal.

Page 111: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X1 X2 Y

N 30 30 30

Normal Parametersa,,b Mean 73.90 82.90 48.80

Std. Deviation 8.814 9.546 7.317

Most Extreme Differences Absolute .229 .213 .164

Positive .229 .213 .164

Negative -.123 -.104 -.128

Kolmogorov-Smirnov Z 1.253 1.166 .897

Asymp. Sig. (2-tailed) .086 .132 .396

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 112: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Uji Heteroskedastisitas

Page 113: PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU …

Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 45.213 12.281 3.681 .001

Kemampuan

X1

.121 .562 .145 .215 .831 .080 12.428

MotivasiX2 -.064 .519 -.084 -.124 .902 .080 12.428

a. Dependent Variable: KinerjaY

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .069a .005 -.069 7.565 1.765

a. Predictors: (Constant), MotivasiX2, KemampuanX1

b. Dependent Variable: KinerjaY