pengantar pendidikan tiara 8

Post on 04-Jul-2015

1.559 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PENGANTAR PENDIDIKANBAB VIII

LANDASAN DAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN SERTA PENERAPANNYA

0leh:

Sri mutiara permata gusvi11.10.010.745.034

DOSEN: ELDARNI,M.Pd

SEKOLAH TINGGI PERGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANDHARMA BAKTI LUBUK ALUNG

2013

3 MATERI YANG DI BAHAS

Landasan pendidikan

Asas-asas pokok pendidikan

Penerapan asas-asas pendidikan dalam

kegiatan pembelajaran

Landasan pendidikan

Indonesia

Landasan pendidikan

• Landasan pendidikan merupakan dasar bagi

upaya pengembangan kependidikan dalam segala

aspek.

• Terdapat beberapa landasan yang dapat dijadikan

sebagai titik tumpu dalam melakukan analisis

kritis terhadap kaidah-kaidah dan kenyataan

dalam rangka membuat kebijakan dan praktik

pendidikan, sebagai mana akan dibahas sebagai

berikut:

1. Landasan filosofis (pancasila)

• Landasan filosofis merupakan

landasan yang berkaiatan dengan

makna dan hakekat

pendidikan, seperti: ( apakah

pendidikan itu, mengapa

pendidikan diperlukan, dan apa

seharusnya menjadi tujuan

pendidikan)

Pasal 2 undang-undang RI No.2 tahun

1989 menetapkan bahwa pendidikan

nasional berdasarkan pancasila dan

undang-undang dasar 1945. rician tentang

dasar pendidikan tersebut tercantum dalam

penjelasan undang-undang RI No. 20 tahun

2003 tentang sistem pendidikan nasional

yang menegaskan bahwa pembangunan

nasional termasuk pendidikan adalah

pengamalan pancasila.

2. Landasan sosiologis

(masyarakat indonesia)

Landasan sosiologis merupakan

tempat bertumpu dalam

menentukan, mengarahkan, dan

mengembangkan kebijakan serta

praktik pendidikan, maka dalam hal

tersebut, menurut Ardhan (1986)

secara sosiologis perlu dikaji empat

bidang.

A. Hubungan sistem

pendididikan dengan

berbagai aspek

kemasyarakatan Fungsi pendidikan dalam kebudayaan

Hubungan sistem pendidikan dan proses kontrol

sosial dengan sistem kekuasaan yang menentukan

kebijakan pendidikan

Fungsi sitem dalam memelihara dan mendorong

proses sosial dan perubahan kebudayaan

Hubungan pendidik dengan kelas sosial atau

sistem status

Fungsionalisasi sisitem pendidikan dalam

hubungannya dengan ras, kebudayaan, atau

kelompok-kelompok dalam masyarakat.

B. Hubungn kemanusian di sekolah

• Sifat kebudayaan sekolah yang berbeda

dengan kebudayaan di luar sekolah.

• Peserta dididk yang datang ke sekolah

berasal berbagai latar sosial budaya yang

berbeda, sekolah mempunyai pola interaksi

dan struktur sosial sendiri.

• Keadaan diatas akan mendatangkan konflik

sosial budaya,dari sisi pendidikan adalah

tidak mungkin melakukan pendekatan yang

sama terhadap peserta didik yang berbeda.

C. Pengaruh seekolah terhadap anggotanya

Peranan sosial guru

Sifat kepribadian guru

Pengaruh kepribadian guru terhadap perilaku

peserta didik.

Fungsi sekolah dalam sosialisasi peserta didik.

3. Landasan kultural (kebudayaan nasional)

Kebudayaan dan pendidikan

mempunyai hubungan timbal balik.

Kebudayaan dapat dilestarikan dan

dikembangkan dengan jalan

mewariskannya dari satu generasi ke

generasi berikutnya melalui

pendidikan, baik pendidikan

informal, nonformal maupun formal

(sekolah).

untuk menghindari kegoncangan budaya dalam

penyelenggaraan pendidikan, Dewantara (1977):

• Kontinuitet

Bahwa garis hidup sekarang harus merupakan lanjutan dari hidup

yang silam, jangan sekedar merupakan pengulanagn atau tiruan dari

garis hidup masa lalu atau bangsa lain.

• Konvergensi

Keharusan untuk menghindari hidup menyendiri atau mengisolasi

diri.sehubung dengan itu, tidak tertutup kemungkinan untuk belejar

dan menggunakan budaya lain untuk mampu hidup bersama dengan

berbagai bangsa di dunia.

• Konsentristet

Kebudayaan lain boleh saja digunakan dan diintegrasikan dengan

kebudayaan sendiri,namun jangan sampai kehilangan jati diri.

pengembangan pendidikan

dalam budaya nasional

difokuskan kepada upaya:

Melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur

budaya bangsa.

Mengembangkan nilai-nilai budaya dan pranata

sosial dalam menunjang proses pembangunan

nasiaonal.

Merancang kegairahan masyarakat untuk

menumbuhkan kreativitas ke arah pembaruan dalam

usaha pendidikan yang tanpa mengabaikan

kepribadian bangsa.

4. Landasan psikologis (perkembangan peserta didik)

Landasan psikologis merupakan salah

satu landasan yang penting dalam

bidang pendidikan. Landasan

psikologis pendidikan terutama tertuju

kepda pemahaman

manusia, khususnya berkenaan dengan

proses belejar peserta didik.

Perkembangan kepribadian peserta didik adalah

bahwa kepribadian itu mencakup aspek behavioral

dan aspek motivasional. Selain itu, kepribadian

harus dipandang sebagai sistem psikofisik, yakni

merupakan kesatuan antara berabagai keadaan

kondisi fisik dengan kondisi rohani yang saling

mempengaruhi yang pada gilirannya menghasilkan

pribadi yang utuh. Oleh karena itu, pemahaman

terhadap peserta didik haruslah dilandasi pada

aspek behavioral dan motivasional serta aspek fisik

dan rohani secara utuh dan dinamis.

5. Landasan ilmiah dan teknologi (ipteks)

• Pendidikan dengan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni

(ipteks) mempunyai kaitan yang

sangat erat. Karena ipteks menjdi

bagian utama dalam

pendidikan, terutama dalam

bentuk pembelajaran.

Mengakomodasi perkembanagn ipteks

ke dalam bahan ajar tidaklah

mudah, diperlukan pula berbagai ilmu

pengetahuan dan teknologi untuk dapat

mengakomodasikannya. Karena itu

kemajuan ipteks dijadikan sebagai

landasan dalam menentukan kebijakan

dan praktik pendidikan.

6. Landasan legalistik

Pendidikan merupakan peristiwa multi

dimensi, bersangkut paut dengan berbagai

aspek kehidupan manusia dan masyarakat.

Kebijakan, penyelenggaraan, dan

pengembangan pendidikan dalam

masyarakat perlu disalurkan oleh titik

tumpu legalistik yang jelas dan syah.

Landasan legalistik segala hak dan

kewajiban pendidik dan peserta didik dapat

terpelihara.

Pihak yang terkait dengan

kebijakan, penyelenggaran, dan

pengembangan pendidikan di samping perlu

memperoleh perlindungan hukum, dengan

landasan legalistik semua pihak tersebut

mengetahui hak dan kewajibannya dalam

penyelanggaran pendidikan. Semuanya

itu, dapat diketahui melalui perundang-

undangan dan peraturan yang

berlaku.dengan landasan legalistik dapat

dikaji posisi, fungsi , dan permasalan

pendidikan dalam segala aspek kehidupan.

Asas-asas pokok

pendidikan

Asas-asas pokok pendidikan

Asas pendidikan merupakan tumpuan cara

berfikir yang memberikan corak terhadap

pendidikan. Menyimak Idris dan Jamal

(1991) dan Tirtarahadrja dan Sulo

(1994), setidaknya terdapat tiga sas pokok

yang harus dipertimbangkan dan

dipedomani dalam penyelenggaran

pendidikan di indonesia, yaitu:

1. Asas Tutwuri Handayani

Asas tutwuri handayani bermakna bahwa

setiap orng berhak mengatur dirinya sendiri

dengan berpedoman kepada tata tertib

kehidupan yang umum. Artinya, dalam

kegiatan pendidikan, pendidik bukanlah

segala-galanya, akan tetapi kepada peserta

didik diberi kesempatan untuk

mencari, mempelajari, dan memecahkan

masalah sendidri tanpa selalu harus

dicampuri, perintah, dan bahkan dipaksa.

2. Asas belajar sepanjang hayat

Pada dasarnya manusia adalah makhluk “ menjadi”, yakni makhluk yang tidak pernah sempurna, dia selalu berkembang mengikuti perkembangan yang terjadi di lingkungan kehidupannya.

Implikasi dari kemajuan ilmu dan

teknologi yang amat pesat adalah

seseorang dituntut untuk mau dan

mampu belajar sepanjang hayat.Belajar sepanjang hayat memiliki dua

misi, yakninya:

Mempelajarkan peserta didik dengan efisien dan

efektif

Meningkatkan kemauan dan kemampuan belajar

mandiri sebagai basis dari belajar sepanjang

hayat.

A. Dimensi vertikal

• Keterkaiatan dan kesinambungan antar tingkatan

persekolahan, Dalam dimensi vertikal dianataranya ialah:

Keterkaiatan antara kurikulum dengan masa depan peserta

didik

Kurikulum dan perubahan sosial budaya

Perancang kurikulum berdasarkan suatu prognosis

Keterpaduan bahan ajaran dan pengorganisasian pengetahuan

Penyiapan untuk memikul tanggung jawab

Pengintregasian dengan pengalam yang telah dimiliki peserta

didik

Untuk mempertahankan motivasi belajar secara permanen

B. Dimensi horizontal

• Keterkaiatan antara pengalaman belajar

disekolah dengan pengalaman diluar sekolah.

Dalam dimensi horizontal diantaranya:

Kurikulum sekolah merefleksi kehidupan

diluar sekolah

Memperluas kegiatan belajar ke luar sekolah

Melibatkan orang tua dan masyarakat dalam

kegiatan belajar- mengajar.

3. Asas kemandirian dalam belajar

• Asas tutwuri handayani maupun belajar

sepanjang hayat secara langsung erat kaitannya

dengan asas kemandirian dalam belajar.

Kemandirian dalam belajar pendidik dalam

peran utama sebagai fasilitator, informator, dan

motivator, disamping peran-peran lain seperti

organisator. Guru dalam memberikan pengajar

terdapat beberapa strategi belajar-mengajar yang

dapat mengebangkan kemandirian dalam

belajar, yaitu:

1. Sebagi fasilitator, guru diharapakan menyediakan dan

mengatur berbagai sumber belajar dengan sedemikian

rupa, sehingga memudahkan peserta didik berinteraksi dengan

sumber-sumber tersebut.

2. Sebagai informator, pendidik harus menyadari bahwa dirinya

hanya merupakan bagian kecil saja dari sumber informasi yang

datangnya membanjir dewasa ini. Hal tersibut berarti bahwa

pendidik perlu memberikan dan bahkan merangsang peserta

didik untuk memberi informasi selain dari dirinya sendiri.

3. Sebagai motivator, pendidik mengupayakan timbulnya

prakarsa peserta didik untuk memanfaatkan sumber belajar

secara maksimal.

Penerapan asas-asas pendidikan

dalam kegiatan

pembelajaran

A. Keadaan yang

ditemuiUsaha pemerintah dalam memperluas kesempatan

belejar

Usaha pemerintah dalam pengadaan guru dan tenaga pendidik

Usaha pembaharuan kurikulum

Pengadaan buku ajar

Usaha pengadaan berbagai program pembinaa generasi muda

Usaha pengadaan dan pengembangan srana dan prasarana

Biaya pendidikan

Dari segi peserta

didik1. Minat terhadap pendidikan

• Kurangnya sarana dan prasarana

• Lokasi sekolah yang jauh

• Alat transportasi

• Malas

2. Dukungan dari keluaraga dan masyarakat

B. Permasalahan yang dihadapi

Tingkat pendidikan masyarakat relatif rendah

Pembangunan dibidang pendidikan belum sepenuhnya terealisasi

Kesenjangan tingkat pendidikan

Good goverment yang belum optimal

Fasilitas pendidikan yang belum memadai dan merata

Kualitas pendidikan relatih rendah

Pendidikan tinggi masih menghadapi kendala dalam berkarya

Anggaran pembangunan belum memadai

Faktor ekonomi

Dukungan keluarga dan masyarakat

Adapun kendala lain

yang dihadapi dalam

hal pendidikan1. Faktor keluarga

• Dukungan dari keluarga

• Keadaan ekonomi

• Hidup rukun dan harmonis

• Jadi sahabat dan pendengar yang

baik

2. Faktor lingkungan• Jika lingkungan tempat tinggal memberi

pengaruh positif maka peserta didik alan

mempunyai akhlak yang baik pula, begitu

sebaliknya.

• Jika anak-anak sebaya dengan peserta

didik tidak sekolah maka peserta didikpun

malas untuk sekolah.

3.Faktor pendidik

• Kurangnya pendekatan antara peserta

didik dengan pendidik

• Penggunaan media yang tidak tepat

• Buku panduan yang tidak memadai

C. Pengembangan penerapan asas-asas

pendidikan dalam kegiatan pembelajaran1.Pendekatan komunikasi oleh guru

Kecenderungan bahwa para pendidik masih terikat oleh penggunaan komunikasi satu arah dalam kegiatan pembelajaran dengan mengandalkan metode ceramah.

2. Peranan pendidikInstitusi pengajaran (sekolah dan

sejenisnya) bukan satu- satu-

satunya sumber informasi, akan

tetapi berbagai institusidapat

menjadi sumber informasi.

3. Masalah tujuan belajar

Tujuan belajar yang learning to

know dan learning to do saja

ternyata belum cukup. Tujuan

belajar sudah harus diperluas

dari sekedar learning to know

dan learning to do dengan

menambah learning to life

together.

Thank you

top related