penataan kelembagaan antar desa dlm implemtasi uu desa revisi
Post on 04-Aug-2015
147 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Pelatihan Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM-MPd Kabupaten Sikka, Ende dan Nagekeo, Di Ende Agustus 2014
PENATAAN KELEMBAGAAN ANTAR DESA
DALAM IMPLEMENTASI
UU DESAURBANUS LORA
Pelatihan Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM-MPd Kabupaten Sikka, Ende dan Nagekeo, Di Ende Agustus 2014
SUB POKOK BAHASAN :• PENATAAN BKAD SEBAGAI
LEMBGA PENGELOLA PEMBANGUNAN PARTISIPATIF (Pendekatan Pembangunan Berbasis Kawasan Perdesaan)
• PENATAAN BKAD SEBAGAI LEMBAGA PENGELOLA USAHA DESA (Pendekatan Berbasis PEP Melalui BUM - Desa)
URBANUS LORA
MENGAPA PENTING? Kelembagaan antar desa (BKAD/UPK) merupakan lembaga kerja
sama desa dalam mengkoordinasikan pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat (PNPM-MPd).
BKAD dan unit kerja lainnya merupakan lembaga ad hock memiliki asset yang besar baik non produktif maupun produktif.
BKAD telah menjalankan fungsinya berupa pengelolaan perencanaan partisipatif, pelaksanaan swakelola pembangunan, pengalolaan dana bergulir, pemafaatan sumber daya alam dan asset antar desa, dll.
Lahirnya UU Desa No. 6 Tahun 2014 memberikan peluang penataan kelembagaan antar desa sebagai sebuah lembaga formal dan terintegrasikan ke dalam sistem pembangunan reguler.
Konsep “Desa Membangun” dan “Membangun Desa” dalam UU Desa mengisyaratan kelembagaan antar desa sangat diperlukan.
Dalam pelayaan usaha antar desa (PEP) Badan Usaha Miliki Desa (BUM Desa) dapat dibentuk di kecamatan yang merupakan kerjasama dua desa atau lebih.
LANDASAN HUKUM KERJASAMA DESA
1. UU No 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah; bagian keenam mengenai kerjasama antar desa
2. PP 72 dan 73 tahun 2005 tentang Desa dan Kelurahan; bab tentang kerjasama antar desa
3. UU No 6 Tahun 2014 Tentang Desa4. PP No. 43 dan PP No.60
5. Surat edaran MENDAGRI No: 414.2/1402/PMD TAHUN 2006; tentang Pelestarian dan pengembangan hasil-hasil PPK dan perlunya membentuk badan kerjasama antar desa
6. Kebijakan Panduan Penataan Kelembagaan PPK; tentang panduan fasilitasi pembentukan BKAD dan integrasinya dalam tahapan PPK
7. PTO (penyempurnaan dan tambahan) PNPM-PPK 2007; tentang panduan fasilitasi pembentukan BKAD dan integrasinya dalam tahapan PPK serta kategori tingkat perkembangan kelembagaan
8. Modul Pelatihan/workshop pengintegrasian hasil-hasil PPK dalam perencanaan reguler; tentang penyusunan rencana kerja pembentukan BKAD tiap-tiap daerah
LANDASAN HUKUM KERJASAMA DESA
1. Desa dapat mengadakan kerja sama dengan Desa lain dan/atau kerja sama dengan pihak ketiga.
2. Kerja sama antar-Desa meliputi: (a)pengembangan usaha bersama yang dimiliki oleh Desa untuk mencapai nilai ekonomi yang berdaya saing; (b) kegiatan kemasyarakatan, pelayanan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat antar-Desa; dan/atau © bidang keamanan dan ketertiban
3. Kerja sama antar-Desa dituangkan dalam Peraturan Bersama Kepala Desa melalui kesepakatan musyawarah antar-Desa.
4. Kerja sama antar-Desa dilaksanakan oleh badan kerja sama antar- Desa yang dibentuk melalui Peraturan Bersama Kepala Desa.
5. Dalam melaksanakan pembangunan antar-Desa, badan kerja sama antar- Desa dapat membentuk kelompok/lembaga sesuai dengan kebutuhan.
6. Dalam pelayanan usaha antar-Desa dapat dibentuk BUM Desa yang merupakan milik 2 (dua) Desa atau lebih.
MENURUT UU DESA NO, 6 TAHUN 2014
LANDASAN HUKUM “DESA MEMBANGUN” DAN “MEMBANGUN DESA” (UU DESA)
PEMBANGUNAN DESA (Pasal 78 – 82) :
1. PEMERINTAH DESA MENYUSUN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MENGACU PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAB/KOTA.
2. PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA TERDIRI DARI RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJM DESA) 6 TAHUNAN DAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA (RKP) TAHUNAN, DITETAPKAN DENGAN PERATURAN DESA DAN MERUPAKAN SATU-SATUNYA DOKUMEN PERENCANAAN DI DESA
3. PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DIDASARKAN PADA DATA DAN INFORMASI YANG AKURAT
4. PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA SEBAGAI SALAH SATU MASUKAN UTAMA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN KABUPATEN/KOTA
5. PROGRAM PEMERINTAH ATAU PEMERINTAH DAERAH YAnG BERSKALA LOKAL DESA DIKOORDINASIKAN DAN ATAU DIDELEGASIKAN
PELAKSANAANNYA KEPADA DESA
6. PELAKSANAAN PROGRAM-PROGRAM SEKTOR YANG MASUK KE DESA HARUS DIINFORMASIKAN KEPADA PEMDES UTK DIINTEGRASIKAN DENGAN PEMBANGUNAN DESA
7. PEMBANGUNAN DESA MENGEDEPANKAN KEBERSAMAAN, KEKELUARGAAN DAN KEGOTONGROYONGAN GUNA MEWUJUDKAN PENGARUSTAMAAN DAN KEADILANSOSIAL
LANDASAN HUKUM “DESA MEMBANGUN” DAN “MEMBABANGUN DESA” (UU DESA)
PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN (Pasal 83 – 86)
PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN MERUPAKAN PERPADUAN PEMBANGUNAN ANTAR DESA DALAM SATU KAB/KOTA
PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DILAKSANAKAN UTK MEMPERCEPAT DAN MENINGKATKAN PELAYANAN, PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENDEKATAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF
RANCANGAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DIBAHAS BERSAMA PEMERINTAH, PEMERINTAH PROV, KAB/KOTA DAN PEMERINTAH DESA
PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN YANG BERSKALA LOKAL DESA WAJIB DISERAHKAN PELAKSANAANNYA KEPADA DESA ATAU KERJASAMA ANTAR DESA
LANDASAN HUKUM (Menurut UU Desa No. 6 Tahun 2014)
Pasal 87
(1) Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa yang disebut BUM Desa.
(2) BUM Desa dikelola dengan semangat kekeluargaan dan kegotongroyongan.
(3) BUM Desa dapat menjalankan usaha di bidang ekonomi dan/atau pelayanan umum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 88
(1) Pendirian BUM Desa disepakati melalui Musyawarah Desa.
(2) Pendirian BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Desa.
Pasal 89 Hasil usaha BUM Desa dimanfaatkan untuk:
a. pengembangan usaha; dan
b. Pembangunan Desa, pemberdayaan masyarakat Desa, dan pemberian bantuan untuk masyarakat miskin melalui hibah, bantuan sosial, dan kegiatan dana bergulir yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
Pasal 90Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah DaerahKabupaten/Kota, dan Pemerintah Desa mendorong perkembangan BUM Desa dengan:
a. memberikan hibah dan/atau akses permodalan;
b. melakukan pendampingan teknis dan akses ke pasar; dan
c. memprioritaskan BUM Desa dalam pengelolaan sumber daya alam di Desa.
LANDASAN HUKUM (PP 43)
Bagian Kelima
Pendirian BUM Desa Bersama
Pasal 141 (1) Dalam rangka kerja sama antar-Desa, 2 (dua) Desa atau
lebih dapat membentuk BUM Desa bersama. (2) Pembentukan BUM Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dapat dilakukan melalui pendirian, penggabungan, atau peleburan BUM Desa.
(3) Pendirian, penggabungan, atau peleburan BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) serta pengelolaan BUM Desa tersebut dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 142 Ketentuan lebih lanjut mengenai pendirian, pengurusan dan
pengelolaan, serta pembubaran BUM Desa diatur dengan Peraturan Menteri.
LANDASAN HUKUM
KERJASAMA BUMDES PERMENDAGRI NO 39 TAHUN 2010
Pasal 16 Modal BUMDes selain sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14, dapat berasal dari dana bergulir program pemerintah dan pemerintah daerah yang diserahkan kepada desa dan/atau masyarakat melalui pemerintah desa.
LANDASAN HUKUM
KERJASAMA BUMDES PERMENDAGRI NO 39 TAHUN 2010
Pasal 18 BUMDes dapat melakukan kerjasama usaha
antar 2 (dua) desa atau lebih dan dengan pihak ketiga.
Kerjasama usaha antar 2 (dua) desa atau lebih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dalam satu kecamatan atau antar kecamatan dalam satu kabupaten/kota.
Kerjasama antar 2 (dua) desa atau lebih sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus mendapat persetujuan masing-masing pemerintahan desa.
LANDASAN HUKUM
KERJASAMA BUMDES PERMENDAGRI NO 39 TAHUN 2010
Pasal 19 Kerjasama usaha desa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 18 dibuat dalam naskah perjanjian kerjasama. Naskah perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) paling sedikit memuat: subyek kerjasama; obyek kerjasama; jangka waktu; hak dan kewajiban; pendanaan keadaan memaksa; penyelesaian permasalahan; dan pengalihan.
LANDASAN HUKUM
KERJASAMA BUMDES PERMENDAGRI NO 39 TAHUN 2010
Pasal 20 Naskah perjanjian kerjasama usaha desa antar 2
(dua) desa atau lebih dalam satu kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2), disampaikan kepada camat paling lambat 14 (empat belas) hari sejak ditandatangani.
Naskah perjanjian kerjasama usaha desa antar 2 (dua) desa atau lebih antar kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2), disampaikan kepada bupati/walikota melalui camat paling lambat 14 (empat belas) hari sejak ditandatangani.
PENATAAN KELEMBAGAAN BKAD SEBAGAI PENGELOLA
PEMBANGUNAN ANTAR DESA
(Pendekatan Pembangunan Berbasis Kawasan Perdesaan)
BAGIAN SATU
Pembangunan Berbasis Kawasan Perdesaan
Pembangunan berbasis kawasan perdesaan (antar desa) menjadi domain dari pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten / kota.
Pembangunan kawasan perdesaan untuk mempercepat dan meningkatkan pelayanan, pembangunan berbasis pemberdayaan melalui pendekatan pembangunan partisipatif.
Rancangan pembangunan kawasan perdesaan dibahas bersama pemerintah, pemerintah provinsi, kabupaten/kota dan pemerintah desa.
Pembangunan kawasan perdesaan yang berskala lokal desa wajib diserahkan pelaksanaanya kepada desa atau kerjasama antar desa.
Pendekatan pembangunan partisipatif (PNPM-MPd) diintegrasi ke dalam sistem pembangunan reguler (Perda Sistem Pembangunan Partisipatif.
BKAD
Lembaga Kemasyarakatan
(Lembaga Pemberdayaan Masyarakat)
TPU, TPK, TM, TP, BKM
Lembaga Komunitas
Camat
Dusun, RT/RW, Klp
sosial
KLP UEP/SPP
BUMDES
LEMBAGA ADAT
PENDAMPING USAHA
KADER PEMBERDAYAAN DESA
PEN
DA
MP
ING
LO
KA
L
UNIT-UNIT KERJA
Kades/BPD
BKD
LEGENDA : _________ Langsung Koordinasi
-------------- Otonom, Koordinatif Ko-operatif,
Pembinaan
Ruang Lingkup Kerja BKAD
BKAD Berperan sebagai Lembaga dalam pengelolaan pembangunan partisipatif, mengembangkan bentuk-bentuk kerjasama antar desa, menumbuhkan usaha-usaha pengelolaan asset produktif serta kemampuan mengembangkan pengelolaan program-program pemberdayaan masyarakat.
Bentuk-bentuk kerjasama yang diperluas sesuai Permendagri 38 tahun 2007 yakni bidang-bidang yang dapat dikerjasamakan melalui BKAD adalah peningkatan perekonomian masyarakat desa, peningkatan pelayanan kesehatan, pendidikan, pemanfaat sumber daya alam dan pelestarian lingkungan.
LEGAL PROSES BKAD UU NO 32/2004
PP 72 /73 2005 , PP 43 & 60 2014
PERDAKERJA SAMA
DESA
PERATURAN/KEPUTUSAN
BERSAMABKAD
SK BUPATI
o TATA CARA PEMBENTUKAN KERJASAMA DESA
o RUANG LING- KUP
o BADAN KERJA SAMA
o PEMBIAYAAN
SOSIALISASI/ PEMBENTUKAN
DOK.PERSETUJUAN BPD DEKLARASI & DOK. PEMBENTUKAN
BENTUK KERJA SAMA
PERATURAN BERSAMA
LAPORAN & PENETAPAN
PERBUPPEDOMAN PEMB.BKAD
PERBUPPERLIND. &
PELEST.
BKAD PEMBANGUNAN PARTISIPATIF
UU NO 6/2014 TTG Desa
PROSES PEMBENTUKAN BKAD
MAD SOS
SOSIALISASIPEMBENTUKAN
BKAD
MD SOS MAD PU
DOKUMEN KESEPAHAMAN
(BA)NOTULENSI &DAFTAR HADIR
SOSIALISASIPEMBENTUKAN
BKAD
KEPUTUSAN PEMBENTUKAN
(BA)NOTULENSI &DAFTAR HADIR
DOKUMEN PERSETUJUAN
BPD
LAPORAN DESAPUBLIKASI
PEMBENTUKANPEMILIHAN PENGURUS
DOKUMENPEMBENTUKAN
(BA)NOTULENSI
DAFTAR HADIR
PERTURANBERSAMA
&
AD/ARTBKAD
MAD Pd./KHUSUS
DEKLARASIPEMBENT.
BKAD
LAPORKEPADABUPATI
SK BUPATIBKAD
PEMPAR
HUBUNGAN KELEMBAGAAN BKAD
Fungsi BKAD Terhadap Pengembangan UPK
MAD
UPK
BKAD
Evaluasi Kinerja (4)
Partisipatory Institution
Perencanaan & Pengembangan
(1)
Pelaksanaan & Pengelolaan (2)
Pengawasan (3)
Chanelling&executing Institution
Microfinance Institution
PENDANAAN BKAD
SUMBER PENDANAAN BKAD bersumber dari alokasi surplus dana bergulir, sumbangan dari desa-desa yang melakukan kerjasama, sumbangan masyarakat, sumbangan pemerintah daerah, swasta dan lainnya yang sah.
JENIS PEMBIAYAAN BKAD terdiri dari : operasional kantor, honorarium/insentif pengurus harian, biaya rapat2/ musyawarah, yang telah disepakati dan disusun dalam RAB setiap tahunnya.
PEMBIAYAAN BKAD harus memperhatian faktor efisiensi, tugas dan tanggung jawab serta kinerja seluruh kelembagaan BKAD. Pembiayaan bisa dimungkinkan bersumber dari operasional 2% dari BLM jika disetujui oleh forum MAD sebagai biaya tambahan.
PENATAAN ORGANISASI UPK
Memenuhi tuntutan kineja PNPM-MPd sehingga UPK dapat menjaga akuntabilitas pengelolaan kegiatan secara berkelanjutan dan kemandirian organisasi.
Melaksanakan misi perluasan simpan pinjam di desa dan atar desa sehingga potensi-potensi desa dapat dikembangkan melalui modal pinjaman yang terjangkau.
Memperkuat legalitas operasional UPK agar mampu melaksanakan dan mengembangkan diri sebagai pengelola keuangan dan dana bergulir, pelaksana program dalam kaitan fungsi pembangunan partisipatif serta penguatan dan pembinaan kelompok simpan pinjam.
Status asset yang dikelola UPK adalah milik masyarakat sehingga menjadi bagian dari penyertaan modal masyarakat desa/kelurahan yang dikerjasamakan pengelolaannya melalui skema kerjasama desa melalui unit-unit kerja BKAD.
PENGEMBANGAN STRUKTUR UPK
UPK
KETUA
SEKRETARIS
PROFESIONAL PDP
STAF KASIR
MANAGER PDB
STAF ADMIN
STAF LAPKEU
BENDAHARA
MASA KERJA UPK
Masa jabatan pengurus harian setiap periode adalah tiga (3) tahun selanjutnya untuk dapat dipilih kembali untuk satu periode berikutnya.
Masa kerja staf PDP dan PDB diatur dalam SOP dengan skala waktu atau rentang tertentu, mengikuti kaedah profesional, yaitu bekerja dengan standar kompetensi (keahlian, ketrampilan dan atau pendidikan tertentu) target capaian kerja tertentu dan dapat diukur/dievaluasi.
Pengurus harian UPK memiliki pilihan terbuka untuk menjadi staf PDP atau PDB pada saat masa jabatan terakhir. Menindaklanjuti pilihan tersebut BKAD wajib menyelenggarakan MAD Khusus untuk menjalankan ketentuan-ketentuan tersebut.
Kepemilikan Aset Dana Bergulir PNPM MPd
Pemilik Dana Bergulir adalah masyarakat desa-desa dalam satu Kecamatan.
Subyek hukum yang merepresentasikan kepemilikan masyarakat desa-desa terhadap dana bergulir PNPM MPd adalah Kepala Desa atas nama masyarakat desa
Status kepemilikan aset dana bergulir dituangkan dalam Peraturan Bersama Kepala Desa dalam rangka Kerjasama antar Desa-Kegiatan Dana Bergulir PNPM MPd.
Kepala Desa bertindak sebagai subyek hukum mewakili kepentingan kepemilikan masyarakat terhadap Aset Dana Bergulir PNPM MPd dikarenakan jabatannya selaku Kepala Desa yang memimpin masyarakat dan memimpin Pemerintah Desa, bukan bertindak sebagai pribadi.
26
Legalitas Kegiatan Dana Bergulir
Tertuang dalam Peraturan Bbersama Kepala Desa dalam rangka kerjasama antar desa, tentang bidang yang dikerjasamakan terkait dengan; pengelolaan dana bergulir dan bidang-bidang lain (mis: pemeliharaan prasarana, perencanaan kawasan/antar desa, pelatihan masyarakat dan desa)
Tertuang secara eksplisit dalam Perda Kerjasama antar Desa, termasuk di dalamnya menyangkut kerjasama dalam hal pengelolaan dana bergulir dan bidang lain yang dikerjasamakan (mis: pemeliharaan prasarana, perencanaan kawasan/antar desa, pelatihan masyarakat dan desa)
27
Legalitas Kelembagaan Dana Bergulir
Tertuang dalam Peraturan Bersama Kepala Desa dalam rangka kerjasama antar desa, tentang;
- Pembentukan, peran, kewenangan BKD sebagai tim pengelola kerjasama antar desa di tiap-tiap desa sekaligus sebagai anggota BKAD
- Pembentukan, peran, kewenangan BKAD dan Unit-Unit Kerja BKAD (UPK, BP-UPK, TV dll)
- Pengesahan kepengurusan harian BKAD dan Unit-Unit Kerja BKAD
Tertuang secara eksplisit dalam Perda Kerjasama antar Desa, dalam rangka pelaksanaan kerjasama antar desa tsb perlu dibentuk BKAD dan Unit-Unit Kerja BKAD
Perlu disusun dan ditetapkan Perbup tentang BKAD dan Unit-Unit Kerja BKAD yang menjelaskan tentang peran, fungsi, hubungan kerja, kewenangan dsb
28
PENATAAN KELEMBAGAAN BKAD SEBAGAI PENGELOLA
USAHA DESA(Pendekatan Berbasis PEP Melalui
BUM Desa)
BAGIAN KEDUA
SKEMA PEMBANGUNAN EKONOMI PERDESAAN (PERLUASAN KERJA UNIT
KERJASAMA USAHA DESA)
UPK PEP
Aspek Finacaial
• Aspek Finacaial/Modal• Aspek Produksi• Aspek Distribusi• Aspek Pemasaran
Pertumbuhan Ekonomi dari Bawah
PERBANYAK PELAKU EKONOMI LOKAL
ADANYA KEBIJAKAN DAN REGULASI DAERAH
UNIT KERJASAMA
USAHA DESA
STRATEGI PEP
1. Mengembangkan serta memperkuat kelembagaan ekonomi (kelompok usaha bersama, UPK, BKAD, RBM)
2. Mendorong model perlindungan dan pengembangan aset dan hasil program (Bumdes)
3. Mengembangkan model pembelajaran usaha dan ekonomi produktif (RBM Komunitas)
4. Mendorong model pengembangan kawasan/komoditas unggulan (sinergi kebijakan)
5. Mengupayakan model penyertaaan saham rakyat/skema kepemilikan saham rakyat dalam badan-badan usaha desa dan daerah
PENGEMBANGAN MODEL PEP
Perlindungan &
Pengembangan Aset
Pengembangan Kewirausahaan
Desa
Pengemb Kawasan Ek. Perdesaan
Mendorong kepemilikan
Rakyat
Tranformasi Kelembagaan
Ekonomi
TARGET IMPLEMENTASI PEP 2013
AGENDA-1 KRITERIAMINIMAL
PARAMETER
Kelompok Usaha Bersama (KUB)
1. Punya usaha/produk sejenis minimal 10 anggota
2. Pengurus dan atau kelompok mempunyai agenda pembinaan usaha anggota
3. Usaha/produk berbasis bahan/sumber daya setempat
4. Mekanisme pembelajaran usaha antar anggota telah dipraktekkan
5. Aturan main kelompok telah disusun dalam bentuk AD/ART
1 kecamatan 1
TARGET IMPLEMENTASI PEP 2013
AGENDA-2 KRITERIAMINIMAL
PARAMETER
BUMDES Hasil Program
1. Merupakan Bumdes hasil kegiatan program (pasar desa, SAB, simpan/pinjam)
2. Sudah diperkuat dengan perdes3. Menghasilkan pendapatan untuk desa4. Hasil pendapatan telah digunakan untuk
pengembangan5. Dikelola secara partisipatif, transparan
dan akuntabel
1 kabupaten 1
TARGET IMPLEMENTASI PEP 2013
lendippk@yahoo.com
AGENDA-3 KRITERIAMINIMAL
PARAMETER
Pengembangan Wirausaha Desa (PWD)
1. Pelaku merupakan pemanfaat yang berhasil usahanya
2. Menjadikan tempat tinggal pemanfaat berhasil sebagai tempat belajar usaha (TBU)
3. Belajar usaha berdasarkan pengalaman pemanfaat berhasil tersebut/replikasi model
4. Peserta belajar minimal 5 orang 5. Kegiatan belajar usaha tersebut telah
terjadwal rutin6. Peserta telah mempraktekkan hasil
belajarnya
1 kecamatan 1
TARGET IMPLEMENTASI PEP 2013
AGENDA-4 KRITERIAMINIMAL
PARAMETER
PASAR DESA Unggulan
1. Pasar desa hasil PNPM MPd2. Telah diperdeskan dan dinaungi Bumdes3. Didukung data tentang volume
penjualan/bulan4. Minimal 60% penjual berasal dari desa
setempat 5. Minimal 60% produk yang dijual berasal
dari desa setempat (sekitarnya)6. Penjual merupakan kelompok peminjam
dana bergulir (minimal terdapat satu kelompok)
7. Didukung data pembukuan operasional pasar
1 Provinsi 1
TARGET IMPLEMENTASI PEP 2013
AGENDA-5 KRITERIAMINIMAL
PARAMETER
RBM dan BKAD Unggulan
1. Skor kualitas RBM dan BKAD minimal 60%
2. RBM telah mengembangkan pokja PEP (telah memiliki rencana kerja dan telah berjalan)
3. BKAD telah menjalankan kerjasama ekonomi antar desa (selain pembangunan partisipatif dan dana bergulir)
1 Provinsi 1
TARGET IMPLEMENTASI PEP 2013
AGENDA-6 KRITERIAMINIMAL
PARAMETERModel Mendorong kepemilikan rakyat dalam Badan-Badan Usaha
1. Sudah dilakukan formulasi dan kajian terhadap opsi-opsi skema kepemilikan rakyat dalam badan-badan usaha milik daerah dan desa (misal terkait aset dana bergulir, modal penyertaan daerah dan desa)
2. Sudah teridentifikasi inisiatif daerah terkait rencana mendorong skema kepemilikan rakyat dalam badan-badan usaha publik
3. Sudah terpetakan progress pelaksanaan dari inisiatif daerah terkait hal itu
1 Provinsi 1
TARGET IMPLEMENTASI PEP 2013
lendippk@yahoo.com
AGENDA-7 KRITERIAMINIMAL
PARAMETERModel pengembangan desa wisata berbasis pemberdayaan masyarakat (eco-tourism)
1. Sesuai dengan rancangan RPJMDes
2. Kemampuan kelembagaan relevan3. Kondisi alam dan budaya lokal
yang sesuai4. Pengalaman serta praktik
pemberdayaan masyarakat terpelihara baik
5. Memiliki nilai kepariwisataan kuat (Tradisi kuliner, seni, ritual, tempat keramat)
6. Lokasi secara geo strategis memenuhi syarat/keterkaitan antar wilayah
7. Pemukiman yang mencirikan tradisi serta arsitektur lokal
1 Provinsi 1
PENATAAN KERJASAMA USAHA DESA MELALUI BUM Desa
ALUR TAHAPAN PEMBENTUKANMAD
SOSIALISASI PEMBENTUK
AN KERJASAMA
USAHA DESA
MD SOSIALISASI PEMBENTUK
AN KERJASAMA
USAHA DESA
MDPEMBENTUKAN BUMDES SETIAP DESA
PENYUSUNAN DRAF NASKAH
KERJASAMA USAHA DESA
PRA-MAD PEMBAHASAN
NASKAH KERJASAMA
MAD PENETAPAN KERJASAMA
USAHA DESA
FINALISASI NASKAH
KERJASAMA
DOKUMEN KESEPAHAMAN
(BA)NOTULENSI &DAFTAR HADIR
KEPUTUSAN PEMBENTUKAN
(BA)NOTULENSI &DAFTAR HADIR
DOKUMEN PERSETUJUAN BPD
DOKUMEN KESEPAHAMAN
(BA)NOTULENSI &DAFTAR HADIR
PENANDATANGAN NASKAH
KERJASAMA & DEKLARASI
SK BUPATI KERJASAMA
USAHA DESA
LAPOR BUPATI OLEH CAMAT
PEMBENTUKAN PANITIA AD
HOCK
PENATAAN KELEMBAGAAN KERJASAMA USAHA DESA
BKAD
UNIT KERJASAMA USAHA DESA
BP-UK USAHA DESA KELEMBAGAAN PENDUKUNG
PELAKSANA OPERASIONAL
KEPUTUSAN TERTINGGI(MAD)
PENGEMBANGAN USAHA USAHA JASA
USAHA PERDAGANGAN USAHA INDUSTRI & KERAJINAN
PELAYANAN DAN KERJASAMA
PELAKSANA PENGAWASAN
KELOMPOK-KELOMPOK USAHA DESA
BUMDES-BUMDES
PENATAAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN KERJASAMA DESA
BKAD
BP-UK PP & UD
PELAKSANA OPERASIONAL
KEPUTUSAN TERTINGGI(MAD)
PENGEMBANGAN USAHA USAHA JASA
USAHA PERDAGANGAN USAHA INDUSTRI &
KERAJINAN
PELAYANAN DAN KERJASAMA
PELAKSANA PENGAWASAN
BUMDES-BUMDES
UNIT KERJASAMA USAHA DESA
KELEMBAGAAN PENDUKUNG
KELOMPOK-KELOMPOK USAHA DESA
Lembaga Kemasyarakatan
(Lembaga Pemberdayaan Masyarakat)
TPU, TPK, TM, TP, BKM
Camat
Kades/
BPD
BKD
UNIT KERJASAMA PEMB. PARTISIPATIF
RENCANA KERJA TINDAK LANJUT
AGENDA TARGET PROVINSITARGET
KABUPATEN (ACHIEVEMENT
KAB)
KUBE 1 PER KEC DES. 2014BUMDES HASIL PROGRAM
1 PER KEC DES. 2014
PASAR DESA UNGGULAN
1 PER KAB. DES. 2014
RBM DAN BKAD UNGGULAN
1 PER KAB. DES. 2014
KEWIRAUSAHAAN DESA 1 PER KEC DES. 2014
KEPEMILIKAN RAKYAT DALAM BADAN USAHA DAERAH DAN DESA
1 PER KAB. DES. 2014
DESA WISATA BERBASIS KOMUNITAS
1 PER KAB. DES. 2014
RENCANA KERJA TINDAK LANJUT
AGENDA TARGET KABUPATEN
TARGET WAKTU
PENYELESAIAN
PEMBENTUKAN BKAD 1 PER KEC DES. 2014PERDA BKAD 1 PER KAB. DES. 2014REVIEW/EVALUASI KINERJA BKAD 1 PER KEC. DES. 2014
PENATAAN KELEMBAGAAN BKAD 1 PER KAB. DES. 2014
PEMBAHASAN & PENETAPAN HONOR BKAD
1 PER KEC DES. 2014
PENATAAN STRUKTUR KELEMBAGAAN UPK
1 PER KEC. DES. 2014
PENYESUAIAN MASA KEPENGURUSAN UPK TERBARU.
1 PER KEC. DES. 2014
MAD KHUSUS PENETAPAN STRUKTUR DAN MASA KERJA UPK.
1 PER KEC. DES. 2014
top related