penanganan orang kelainan fisik dan mental menurut...
Post on 29-Aug-2019
215 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENANGANAN ORANG KELAINAN FISIK DAN MENTAL
MENURUT PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
(Studi Jabatan Kebajikan Masyarakat Negeri Johor , Malaysia)
Skripsi
Oleh :
KAMAL BIN KUSMIN
NIM: 107044203845
KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM
PROGRAM STUDI AHWAL SYAKHSHIYAH
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430H / 2009M
KATA PENGATAR
ا� ا���� ا��������
Tiada seindah kata yang dapat penulis ukirkan dan tiada semanis ungkapan
yang dapat penulis bicarakan, hanya pujian dan kesyukuran yang tidak terhingga
kepada Allah SWT di atas nikmat dan rahmatnya serta hidayahnya, memberi peluang
untuk penulis terus menyelesaikan skripsi ini. Bingkisan selawat dan salam buat
junjungan mulia Nabi Muhammad SAW, keluarga baginda, para sahabat dan tabi’in
serta para penerus perjuangan dalam menegakkan kalimah Allah.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai memenuhi syarat guna memperoleh
Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI), jurusan Akhwal Syakhsiyyah, Fakultas Syariah dan
Hukum, UIN Sharif Hidayatullah Jakarta. Untuk memenuhi pensyaratan tersebut, penulis
telah menyusun sebuah skripsi yang berjudul
“ Penanganan Orang Kelainan Fisik Dan Mental Menurut Perspektif Hukum Islam (studi
Jabatan Kebajikan Masyarakat Negeri Johor, Malaysia)”. Walaupun pelbagai
halangan dan rintangan yang di lalui terpaksa penulis menghadapi dengan sabar dan
tabah dalam menyempurnakan penulisan skripsi ini, namun berkat taufiq dan hidayah-
Nya di samping doa dan restu keluarga tercinta, dorongan, bantuan, bimbingan dan
suntikan semangat dari pelbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan
keterbatasan kemampuan yang penulis miliki.
Dikesempatan ini, penulis mengambil peluang dan ruangan untuk
mengucapkan jutaan terima kasih kepada :
1. Keluarga tercinta. Ayahanda Hj Kusmin Bin Hj Omar, Ibunda Partini Binti Wagio
yang senantiasa memberi peluang dan semangat serta doa untuk terus berjaya
dalam memperjuangkan dalam menuntut ilmu. Kekanda dan adinda-adinda
penulis, Kak Rahayu, Abg. Azhar, Abg Hisam, Kak Zila, kak Ida, Saliha, Husni, Arif,
Abg Shahrizal, yang senantiasa memberi dorongan dan sokongan baik dari segi
moral mahupun material, sepanjang perjalanan hidup penulis di bumi ini. Terima
kasih karena memahami.
2. Yang Terhormat bapak Prof. Dr. Komarudin Hidayat. M.A. Rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, serta Bapak-bapak Pembantu Rektor.
3. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM, selaku Dekan Fakultas
Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta staf-stafnya.
4. Drs Basiq Djalil, Drs Kamarusdiana S.Ag, MA, masing-masing selaku ketua sekretaris
jurusan Ahwal Syakhsiah, dan Ibu Yanti selaku staf.
5. Bapak Dr. KHA. Juaini Syukri. LCS. MA. Selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan perhatian, bimbingan, kritik, saran dan motivasi yang besar dalam
proses penulisan.
6. Pegawai Jabatan Kebajikan Masyarakat Negeri Johor yang telah banyak
meluangkan waktu untuk diwawancarakan bersama penulis.
7. Seluruh warga Daerah Simpang Rengam, Kluang, Johor yang setia menanti
kepulangan penulis membawa kejayaan untuk semuanya.
8. Kepada insan istemewa yang hadir ibarat bintang di langit dalam keluarga kami,
Siti Nazirah Zakaria.
9. Buat teman-teman yang penulis tidak dapat melupai dalam hidupku, Zaher khan,
Azali, Rosli, Akram, Baha, Izzudin, Hilman, Abdul Aziz, Zul, Shafie, Ismayudin,
Razman,Amir,Saiful Dollah dan teman-teman se-malaysiaku, khususnya Ahli-ahli
Persatuan Ikatan Mahasiswa Islam Malaysia (IMISUIN) dan Persatuan Kebangsaan
Pelajar Malaysia Di Indonesia (PKPMI), Terima kasih atas dorongan serta semangat
kalian berikan.
10. Tidak bisaku lupakan Ustaz Tarmidzi, Ustaz Edy, Ustaz Idham, Ustaz Ibrahim, Ustaz
Fuzi serta staf-staf di Kolej Akademik Pengajian Islam Dan Dakwah (APID) , terima
kasih atas pertolongan bantuan segala macam yang telah diberikan.
11. Teman-teman, semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan skripsi
ini sehingga selesai, yang tidak dapat disebut satu persatu. Terima kasih atas
kebersamaannya selama penulis menuntut ilmu di bumi Allah yaitu di Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta Indonesia ini.
12. Sekali lagi Terima Kasih daun keladi buat sahabat-sahabat seperjuangan yang
selalu menemani penulis mengharungi pelbagai hambatan dalam proses
penyiapkan skripsi ini. ‘ Perjuangan kita belum selesai !’
Sesungguhnya, penulis telah berusaha untuk menghasilkan suatu
penulisan ilmiah yang terbaik. Namun penulis menyedari, karya ini jauh dari
kesempurnaan. Justeru itu, penulis amat mengharapkan kritikan dan saranan
yang membangun untuk penulis mendapatkan sesuatu yang lebih baik
Akhir kalam, jika ada sedikit ganjaran daripada penulis ini, penulis
menghadiahkan kepada Ibunda kandung Allahyarhamhum Hjh Ramlah Binti Md
Yasin. Mudah-mudahan karya ilmiah ini menjadi suatu amal dan usaha dakwah
dari penulis serta mendapat balasan dari Allah SWT juga memberi manfaat
kepada Agama, Bangsa dan Negara tanah airku yang tercinta Malaysia serta
dunia dan akhirat. Amin.
Jakarta: 10 Mei 2009 M
15 Jamadilakhir 1430H
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
……………………………………………………………..................................……......................i
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………................................................
.........…v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah……………………………………....................................................1
B. Batasan
masalah…………………………........................................................................
6
C. Rumusan
Masalah…………………………………………………........................................
.......7
D. Tujuan dan Manfaat
Penelitian…………………………………........................................…7
E. Metode
Penelitian…………………………………………….............................................
…….8
F. Sistematika
Penulisan……………………………………………….....................................…
…...11
BAB II NEGERI JOHOR SEBAGAI KAWASAN PENELITIAN DAN STRUKTUR JABATAN
KEBAJIKAN MASYARAKAT
A. Keadaan Geogarafi dan
Demografi………………………………......................................13
B. Struktur dan Fungsionalisme
…………………………………….........................................18
C. Wewenang Dan
Peranan……………………………………….............................................23
D. Undang-Undang Johor
Malaysia…………………………………….....................................28
BAB III ORANG KELAINAN FISIK DAN MENTAL DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
A. Pengertian Dan Dasar Hukum
………………………………………....................................30
B. Hak dan Kewajiban Terhadap Orang Kelainan Fisik dan
Mental….......................36
C. Pendapat Ulama Tentang Orang Kelainan Fisik dan
Mental……….......................42
BAB IV PENANGANAN ORANG KELAINAN FISIK DAN MENTAL
A. Identifikasi Orang Kelainan Fisik dan Mental di
JKMDJ………...........................…45
B. Penanganan Orang Kelainan Fisik dan Mental di
JKMDJ.................................. 46
C. Penanganan Orang Kelainan Fisik dan Mental Perspektif
Hukum
Islam……………………………………………………….....................................
........67
D. Peran Negara Dalam Menangani Orang Kelainan Fisik Dan
Mental……………………………………………...
..............................................……………….76
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………..............................
.............…….84
B. Saran-
saran……………………………………………………..........................................
.…….85
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………….................................................…
….86
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Jabatan Kebajikan Masyarakat Malaysia (JKMM) merupakan sebuah badan yang
memiliki fasilitas umum serta menyediakan fasilitas bagi individu, kelompok dan komunitas.
Kebajikan Masyarakat dapat didefinasikan sebagai suatu sistem yang berfungsi sosial merupakan
badan yang tersusun dan terancang, diharapkan untuk membantu individu dan kelompok
mencapai taraf kehidupan dan kesehatan yang memadai serta hubungan sosial dan perseorangan
yang membenarkan mereka membina kapasitas dan mempromosi kesejahteraan hidup yang
harmoni berdasarkan kepada keperluan keluarga dan masyarakat.1
Di Malaysia terdapat 14 buah badan Kebajikan Masyarakat yang berkedudukan di setiap
ibu kota. Salah satunya adalah Jabatan Kebajikan Masyarakat Negeri Johor (JKMJ). Di dalam
ibu kota Negeri Johor terdapat 68 buah cawangan badan Kebajikan antaranya Jabatan Kebajikan
Masyarakat Johor yang diwujudkan oleh pihak pemerintah dan oleh badan sukarela yang
bertujuan untuk memberi pemulihan, latihan dan penjagaan kepada golongan yang kurang
bernasib baik2 JKMJ berwenang untuk melakukan aktivitas professional yang membantu
individu, kelompok atau masyarakat untuk meningkatkan atau memperbaiki kapasitas mereka
bagi memenuhi keperluan sosial dan mewujudkan satu keadaan yang kondusif bagi mencapai
1 Jabatan Kebajikan Masyarakat Malaysia, Job Coach, artikel diakses pada 1 April 2009 dari http://
www.jkmm.com.my.
2 Othman Ghani, Majalah Menteri, artikel diakses pada 3 April 2009 dari http://www.utusan. com. my
tujuan tersebut. Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor Bahru (JKMJ) ini telah diwatarkan3
sebagai sebuah badan yang bertanggungjawab menyediakan fasilitas kepada Orang Kelainan
Fisik dan Mental, Kanak-kanak, remaja atau juvana, wanita, warga tua, keluarga miskin,
komuniti yaitu adalah kumpulan individu yang mempunyai sifat-sifat kecenderungan dan
kepentingan, 4 dan badan sukarela, yaitu sukarela adalah badan atau lembaga, organisasi dan
persatuan yang ditubuhkan untuk mengerjakan (menjalankan) sesuatu, dengan kehendak sendiri,
tidak dipaksa-paksa, tidak dikerah, dilakukan dengan rela hati,5.
Fasilitas-fasilitas ini bertujuan untuk membantu golongan-golongan tersebut dengan
memberikan penjagaan dan perlindungan serta kemudahan yang diperlukan.6
Menurut Jabatan Kebajikan Masyarakat Orang Kelainan Fisik dan Mental adalah seseorang
yang tidak mampu menentukan baik sepenuh atau sebagian keperluannya dan tidak dapat hidup
bermasyarakat disebabkan kekurangan dari segi fisik atau mental, baik semenjak lahir atau
kemudian dari itu.7 Orang Kelainan Fisik dan Mental ini juga bisa disamakan dengan anak cacat
akal atau hilang upaya dari segi jasmani atau secara kekal dan tidak berupaya untuk menanggung
dirinya sendiri.8
Hal ini juga telah dijelaskan dalam Konvensyen mengenai Hak Kanak-kanak yang
diterima pakai oleh Perhimpunan Agung Pertubuhan Bangsa-bangsa Bersatu (PBB) Tahun 1979
3 Diwartakan adalah diberitakan atau dikhabarkan, op.cit, Kamus Dewan Bahasa & Pustaka. (Kuala
Lumpur, Departemen Pendidikan Malaysia, 1996),Cet.13
4 Ibid.h.12
5 Ibid.h.13
6 Raymond Tan Shu Kiah, Majlis Sambutan Hari Orang kelainan fisik dan mental peringkat Negeri Sabah.
Artikel diakses pada 4 April 2009 dari http://www.utusan.com.my
7 Ibid.
8 Ibid.
(diperbaharui pada 26 Juni 2006), yang mana antara lain mengiktiraf kanak-kanak kurang upaya
samada mental atau fisikal diberi peluang untuk menikmati hidup sepenuhnya dan dihormati
dalam keadaaan yang memastikan kemuliaan, menggalakkan sikap tidak bergantung dan
memudahkan penglibatan aktif kanak-kanak dalam komuniti.9
Orang Kelainan Fisik dan Mental ini dapat dikategorikan kepada beberapa bagian,
antaranya tuna grahita (kurang upaya intelektual), tuna rungu (kurang upaya pendengaran), tuna
netra (kurang upaya penglihatan), tuna wicara (bisu), tuna aksara (terencat akal) kurang upaya
fisika, seperti ”cerebral palsy hemiplegia” (yang melibatkan sebagian badan), ”diplegia” (yang
melibatkan kedua-dua belah dan kaki), ”Quadriplegia” (yang melibatkan kedua-dua belah
tangan dan kaki), masalah pembelajaran seperti lewat perkembangan dan lain-lain.10
Namun realitanya hari ini, nasib golongan ini kurang diperhatikan dan kehadiran mereka
dipandang menyusahkan masyarakat lain. Kecacatan mereka sering dijadikan penyebab untuk
melakukan suatu pekerjaan. Mereka sering diabaikan dan dianggap tidak mampu untuk
melakukan sesuatu, sehingga tidak ada tempat dan peluang bagi mereka untuk menguasai suatu
pekerjaan atau organisasi.
Mereka dikatakan golongan yang mendatangkan masalah dan membebankan individu lain dalam
mengerjakan sesuatu.
Hakikatnya, mereka tidak menginginkan keadaan sedemikian. Kelahiran mereka adalah
anugerah dari Tuhan. Sebagaimana Firman Allah SWT :
���� ������ ��� ������� ������ �������☺�� �� �!"�#����$ %�& �'()*
+,�-$. /�01 �����(2*�� %�3�� 526�78 ��
9 Laporan Bengkel (pusat pemulihan) Jabatan Kebajikan Masyarakat Malaysia, 2003
10 Along Zahari, Aktivis Orang Kurang Upaya, (Kuala Lumpur, Pustaka Salam, 2000), cet. II h.23.
9):82�- ;<8=� �� ���'>?@ �� ACD0�EF�- �GHI�H�C J/E☺KL ���$ �M�☺N�8 ���$
�O�PQ�G ���$ K���MKRS��T UV�6"X$Y� � ;Z$. �.N� �\�N-8]�� ^6"X#����$ � ⌧`����aN3 ��� Ib�� �&c�dNb� )�٤ا���اف ( �� �08
Artinya:“ Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi Dalam
enam masa lalu ia bersemayam di atas Arasy; ia melindungi malam Dengan siang Yang
mengiringinya Dengan deras (silih berganti) dan (ia pula Yang menciptakan) matahari
dan bulan serta bintang-bintang, (Semuanya) tunduk kepada perintahNya. ingatlah,
kepada Allah jualah tertentu urusan menciptakan (sekalian makhluk) dan urusan
pemerintahan. Maha suci Allah Yang mencipta dan mentadbirkan sekalian alam.” (Q/S:
al-Araf: 54)
Firman Allah SWT yang lain menjelaskan;
…e f��g�$��0N3�$ %�3�� �hij 8 �� ����8�( ���$ f ;Z�$ f��g�$��0N3 %�3��
j181kJ�� lm��$En�08 ���$ o f��P�?3���$ ����
f ?m�� ���� n-�n⌧� b�N��08 ��) ة�����٢ا� (
Artinya:“Dan hendaklah kamu bertolong-tolongan untuk membuat kebajikan dan bertaqwa, dan
janganlah kamu bertolong-tolongan pada melakukan dosa (maksiat) dan pencerobohan.
dan bertaqwalah kepada Allah, kerana Sesungguhnya Allah Maha berat azab seksaNya
(bagi sesiapa yang melanggar perintahNya). (Q.S: al-Maidah: 2)
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, Rasulullah SAW bersabda yang
berbunyi:
����� 11آ, م# �#د ی# �� �*( ا�)'�ة &%�#ا� ی$#دا�� او ی! �ا� او ی�
Artinya: “Setiap anak yang dilahirkan berdasarkan fitrah, lalu kedua orang tuanya yang
membuatnya memeluk Agama Yahudi, Nasrani atau Majusi”.
Seharusnya golongan Orang Kelaianan Fisik dan Mental ini tidak boleh dipinggirkan
begitu saja, malahan golongan ini juga wajar diberikan pendidikan. Orang Kelainan Fisik dan
Mental ini harus diberikan peluang untuk mengembangkan potensi diri secara menyeluruh dan
11 Sayid Sabiq, Muhammad, Fiqh Sunnah, (Qahirah: Dar al-Fath lil A’lam al-‘Arabiy,
Cetakan Kedua Puluh Satu, 1999M/1420H), h. 182.
bersepadu supaya menjadi insane yang seimbang dan harmonis dari segi intelektual, rohani,
emosi dan jasmani berdasarkan kemampuan yang ada pada diri golongan Orang Kelainan Fisik
dan Mental ini.
Berangkat dari realita ini, salah satu fungsi wujudnya JKMJ adalah dengan menyediakan
fasilitas kepada golongan Orang Kelainan Fisik dan Mental. Mereka dilindungi oleh berbagai
aspek seperti keamanan, perlindungan dan kesehatan, dan juga menyediakan kemudahan bagi
mereka untuk memenuhi keperluan, dari segi fisik, sosial atau kemasyarakat dan rohaniah,
memberi pendidikan, bimbingan serta latihan vokasional, adalah pendidikan amali yang menitik
beratkan kemahiran yang diperlukan untuk sesuatu pekerjaan. Penempatan semula dalam
masyarakat, memberi konseling, mengadakan kegiatan yang menghasilkan dan aktivitas yang
berkaitan dengan masyarakat setempat. Di samping itu, penekanan khusus diberikan kepada
perkembangan kesehatan dari segi fisik, mental, sosial dan emosi. Mereka juga diajarkan tentang
nilai dan sikap yang sesuai supaya mereka mempunyai haluan dan tujuan sebagai generasi dan
pemimpin masa depan. Wujudnya perkhidmatan Orang Kelainan Fisik dan Mental ini bertujuan
untuk mencegah dan menghilangkan kesan sosial ke atas mereka serta menentukan penjagaan,
perlindungan dan pendidikan yang baik bagi mereka.12
Menyadari bahawa masih banyak lagi yang perlu diketahui dan diselidiki tentang nasib
golongan Orang Kelainan Fisik dan Mental ini, dan berdasarkan pengamatan inilah penulis
merasa terpanggil untuk membuat kajian dengan judul
“PENANGANAN ORANG KELAINAN FISIK DAN MENTAL MENURUT
PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (STUDI PADA JABATAN KEBAJIKAN
MASYARAKAT NEGERI JOHOR. MALAYSIA)”.
12 Jabatan Kebajikan Masyarakat, “ Akta Johor” artikel diakses pada 5 April 2009 dari http://
www.johordt.com.my.
B. Batasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup penelitian ini, dan terbatasnya kemampuan penulis,
maka penulis membatasi pembahasan pada penelitian ini hanya kepada penanyaan Jabatan
Kebajikan Masyarakat Johor. Kajian ini difokoskan kepada golongan Orang Kelainan Fisik dan
Mental kategori cacat anggota yang terdapat di Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor, Negeri
Johor.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah dipaparkan, maka yang menjadi permasalahan
dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah kriteria Orang Kelainan Fisik dan Mental di Negeri Johor menurut Jabatan
Kebajikan Masyarakat Johor (JKMJ)?
2. Bagaimanakah penanganan yang digunakan untuk mengatasi masalah Orang Kelainan
Fisik dan Mental tersebut?
3. Bagaimanakah pandangan Hukum Islam terhadap kriteria dan penanganan Orang
Kelainan Fisik dan Mental di Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor ?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
Ada beberapa tujuan yang ingin di capai oleh penulis dalam penelitian ini yaitu:
a. Untuk mengetahui bagaimana criteria Orang Kelainan Fisik dan Mental menurut
Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor .
b. Untuk mengetahui bagaimana penenganan yang digunakan untuk mengatasi masalah
Orang Kelainan Fisik dan Mental ini.
c. Untuk mengetahui pandangan Hukum Islam terhadap kriteria dan penanganan Orang
Kelainan Fisik dan Mental ini.
2. Manfaat Penelitian
a. Untuk menghasilkan suatu karangan ilmiah bagi memenuhi pensyaratan guna
menyelesaikan studi pada Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, UIN SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA.
b. Untuk menambah khazanah kajian Islam dan pengetahuan serta wawasan penulisan.
c. Hasil kajian ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi pihak-pihak tertentu dalam
membuat perancangan atau program dalam menyelesaikan permasalahan dalam
masyarakat yang sesuai dengan penulisan penelitian ini.
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian.
Penelitian ini bersifat “Field reaserch” (penelitian lapangan) yaitu dengan
mengumpulkan data yang dilakukan secara langsung kepada subjek penelitian
dilapangan.
2. Lokasi Penelitian
Adapun lokasi penelitian ini adalah Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor, Negeri
Johor Darul Takzim, Malaysia.
3. Subjek dan Objek Penelitian
a. Subjek Penelitian
Yang menjadi subjek penelitian ini adalah staf Jabatan Kebajikan Masyarakat
Johor , Negeri Johor.
b. Objek Penelitian
Adapun, yang menjadi objek penelitian ini adalah Orang Kelainan Fisik dan
Mental menurut pandangan Hukum Islam.
4. Populasi dan Sampel
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di Jabatan
Kebajikan Masyarakat Johor, yang terdiri daripada seorang ahli Lembaga Pengarah,
seorang Setiausaha, empat orang Guru Pembimbing dan 15 orang golongan Orang
Kelainan Fisik dan Mental. Mengingat jumlah populasi hanya 21 orang, maka peneliti
tidak mengambil sample.
5. Sumber Data
Adapun data-data yang mendukung penulisan ini adalah terdiri dari:
a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari Jabatan Kebajikan Masyarakat
Johor, dan golongan Orang Kelainan Fisik dan Mental.
b. Data Skunder, yaitu data yang diperoleh dari perbagai literature dan dukumen yang
berkaitan dengan penelitian ini.
6. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu:
a. Observasi. Di dalam melakukan penelitian lapangan ini penulis menggunakan teknik
observasi, di mana penulis melakukan pengamatan dan tinjauan secara langsung
terhadap objek penelitian di lokasi penelitian di Jabatan Kebajikan Masyarakat
Johor .
b. Interview, yaitu wawancara. Dalam melengkapi data-data penulis telah mewawancara
secara langsung dengan pihak tertentu yang boleh membantu memberi maklumat
untuk permasalahan yang dibahaskan seperti pegawai-pegawai di Jabatan Kebajikan
Masyarakat Johor, golongan Orang Kelainan Fisik dan Mental, dan yang terlibat
secara langsung dalam proses penulisan skripsi ini.
c. Dokumentasi dan kajian kepustakaan, penulis telah menganalisis dokumen-dokumen
yang diperoleh atau catatan yang berkaitan dengan masalah penelitian ini. Dokumen
tersebut dianalisis dan dijadikan bahan penulisan.
7. Teknik Analisis Data
Untuk keperluan analisis data, dipergunakan metode analisis data yang sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, dengan menggunakan metode
analisis data kualitatif yaitu data yang sudah terkumpul melalui wawancara dan observasi
dideskripsikan sedemikian rupa baik melalui perbandingan data-data tersebut maupun
dengan menggunakan pedekatan teori konsep maupun pendapat para ahli. Sehingga akan
diperoleh gambaran yang menyangkut tentang masalah yang diteliti.
8. Teknik Penulisan
Setelah data dikumpul dan diolah sedemikian rupa, maka dilakukan analisa
terhadap data-data dengan menggunakan beberapa teknik:
a. Induktif, yaitu membuat kesimpulan dari fakta-fakta yang bersifat khusus
diumumkan.
b. Deduktif, yaitu membuat kesimpulan daripada kaedah-kaedah atau pendapat-
pendapat yang bersifat umum kepada khusus.
c. Deskriptif, yaitu mengumpul dan menyusun data yang diperlukan dalam penelitian
ini.
E. Sistematika Penulisan
BAB I Merupakan pendahuluan yang terdiri daripada latar belakang masalah,
merumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metode
penelitian dan sistematika penelitian.
BAB II Menerangkan tentang tinjauan umum tentang lokasi penelitian yang meliputi
geogarafi dan demografi, struktur dan personaliar, kekuasaan dan peranan JKMJ.
BAB III Merupakan penjelasan tentang Orang Kelainan Fisik dan Mental Menurut
Hukum Islam.yang terdiri daripada pengertian dan Dasar Hukum, hak dan
kewajiban terhadap Orang Kelainan Fisik dan Mental, serta pendapat ulama’
tentang Orang Kelainan Fisik dan Mental.
BAB IV Merupakan penanganan Orang Kelainan Fisik dan Mental di Jabatan Kebajikan
Masyarakat Johor Perspektif Hukum Islam. Di dalamnya menjelaskan
indentifikasi Orang Kelainan Fisik dan Mental di JKMJ, Prosedur atau tata cara
untuk memohon penanganan orang kelainan fisik dan mental dan peran Negara
dalam menangani orang kelainan fisik dan mental.
BAB V Merupakan intisari dari penulisan. Di dalamnya menyimpulkan permasalahan
yang diteliti dan saranan-saranan penulis.
BAB II
NEGERI JOHOR SEBAGAI KAWASAN PENELITIAN DAN STRUKTUR JABATAN KEBAJIKAN
MASYARAKAT
A. Keadaan Geografi dan Demografi
1. Negeri Johor
Negeri Malaysia meliputi satu kawasan seluas 329.758 kilometer persegi yang
terdiri dari Semenanjung Tanah Melayu serta kawasan Pantai Barat Daya Pulau
Borneo ( Sabah dan Sarawak). Kedua wilayah ini dipisahkan oleh Laut China Selatan
seluas 531.1 kilometer persegi. Semenanjung Malaysia meliputi kawasan seluas
131.598 kilometer persegi berbataskan Negara Singapura di bahagian Selatan dan
Negara Thailand di bahagian Utara. Sementara Negeri Sabah yang seluas 73.711
kilometer persegi dan Sarawak yang seluas 124.449 kilometer persegi berbataskan
wilayah Kalimatan Indonesia.13
Manakala, Semenanjung Malaysia meliputi 12 buah negeri iaitu Wilayah
Persekutuan, Selangor, Melaka, Negeri Sembilan, Johor, Pahang, Terengganu,
Kelantan, Kedah, Pulau Pinang dan Perlis. Negeri Johor Darul Takzim merupakan salah
sebuah negeri yang terletak di bahagian selatan Malaysia bersempadankan Negara
Singapura, Negeri Melaka dan Pahang, Terengganu, Kelantan, Kedah,
13 Sumber : Johor Tourist Information Centre (JOTIC), Jalan Air Molek, Johor Bahru
Pulau Pinang dan Perlis. Negeri Johor Darul Takzim merupakan salah
sebuah negeri yang terletak di bahagian Selatan Malaysia bersempadankan
Negara Singapura, Negeri Melaka dan Pahang adalah merupakan negeri yang
kelima terbesar di Malaysia. Keluasan Negeri Johor meliputi kawasan seluas 1817.8
kilometer persegi.14 Asal usul perkataan Johor di ambil dari perkataan Arab
“Jauhar” yang bermaksud “Permata Beharga” . Pengaruh Arab jelas kelihatan di
mana para pedagang dari Arab telah datang ke sini bagi menjalankan
perniagaan rempah yang sememangnya terkenal pada suatu ketika dahulu.
Johor juga dikenali sebagai Hujung Tanah atau “Gangganu” oleh orang-orang
Siam yang bermaksud “Batu Permata” .15 Kini, Negeri Johor merupakan pintu
masuk utama atau dikenali dengan “Gapura Selatan” melalui udara dan darat
bagi pengujung atau pelancong di Selatan Semenanjung Malaysia.
Penduduk Negeri Johor dianggarkan sebanyak 2.74 juta orang. Kadar
pertambahan tahunan sebanyak 2.39 peratus. Negeri Johor beriklimkan
khatulistiwa yaitu panas dan lembab sepanjang tahun. Secara umumnya kadar
purata taburan hujan bagi Negeri Johor adalah melebihi 2.4558 mm di sepanjang
tahun. Komposisi penduduk mengikut kumpulan etnik mendapati penduduk
bumiputra di Negeri Johor sebanyak 53.94 peratus diikuti dengan Kaum Cina
sebanyak 33.45 peratus dan Kaum India iaitu 6.56 peratus, bukan warganegara
sebanyak 5.49 peratus dan lain-lain sebanyak 0.56 peratus.16
14 Ibid.h.1
15 Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor, “Sejarah Johor” artikel diakses pada 7 April 2009 dari Negeri
Johor: http://www.johordt.com.my.
16 Sumber : Laporan Pemeriksaan Rancagan Struktur Negeri Johor 2001- 2020, Jabatan
Perancangan Bandar dan Desa, Johor Bahru.
Negeri Johor menekankan pembangunan secara holistic yaitu
memastikan satu pendekatan pembangunan yang seimbang dari segi ekonomi,
sosial, budaya, rohaniyah dan lain-lain. Kedudukan ekonomi Negeri Johor
keseluruhannya lebih stabil berbanding ekonomi Negara.17 Sumbangan utama
adalah melalui sector pembuatan yang lebih pelbagai (diversified) atau
pelaburan asing serta tempatan yang lebih tinggi berbanding negeri lain.
Kedudukan Negeri Johor yang berhampiran dengan Negara Singapura
merupakan satu kelebihan dalam pembangunan ekonomi di mana Negara
Singapura merupakan pelaburan terbesar di Negeri Johor. Sumbangan sektor
kepada ekonomi Negeri Johor adalah sebagaimana table berikut ;
TABEL 2.1
SUMBANGAN SEKTOR KEPADA EKONOMI NEGERI JOHOR
BIL JENIS SEKTOR PERATUS
1. Sektor Pembuatan 50.7 %
2. Sektor
Perdagangan
8.90 %
17 Ibid. h.2
3. Sektor
Perlombongan
0.10 %
4. Sektor Pertanian 8.50 %
5. Sektor Pembinaan 2.78 %
6. Fasilitas Pemerintah 4.0 %
7. Lain-lain Fasilitas 16.5 %
Selain sektor ekonomi sebagai penyumbang pembangunan Negeri
Johor, terdapat juga aspek-aspek lain yang turut membantu seperti pertanian,
perlombongan, perhutanan yang meliputi keluasan 74.418 hektar iaitu sebanyak
7.6 % kelapa Sawit merupakan tanaman terbesar di Negeri Johor iaitu sebanyak
52.423 hektar diikuti dengan getah 9.553 hektar, sayur-sayuran 7.143 hektar dan
lain-lain tanaman.(keluasan tanaman di Negeri Johor) dan Negeri Johor juga
mempunyai kawasan persisiran Pantai terpanjang di Semenajung Malaysia.
Terdapat 59 buah pulau di Negeri Johor. Ia menjadi sumber pelancongan yang
berbagai seperti pantai-pantai, pulau-pulau, hutan rimba rekreasi, gunung-
ganang, air terjun, paya bakau dan berbagai tarikan yang berteraskan
kebudayaan dan warisan sejarah yang berupaya memberi kepuasan kepada
pelawat dan pelancong.
Negeri Johor juga merupakan sebuah Negeri yang berpelembagaan di
bawah naungan ke Bawah Duli Yang Maha Mulia Tuanku Sultan Johor yang
menjadi Ketua Negeri dan Lambang kedaulatan bagi Negeri Johor (Sultan
Iskandar al-Haj Ibni Almarhum Sultan Abu Bakar). Barisan pentadbiran yakni
perbuatan mentadbirkan, pengelolakan, pengurusan atau pemerintah.18 Negeri
terdiri dari Ahli Majlis Mesyuarat Negeri (EXCO) yang diketuai oleh seorang Menteri
Besar, ketua bagi tiap-tiap daerah yang di gelar sebagai Pegawai Daerah, Ketua
Mukim di gelar Penghulu dan Kepala Desa atau Kampung di gelar Ketua
Kampung. Struktur pentadbiran Negeri Johor di bahagikan kepada lapan mukim
antaranya ialah Johor Bahru, Kota Tinggi, Pontian, Batu Pahat, Mersing, Kluang,
Muar dan Segamat.
2. Daerah Johor Bahru.
Daerah Johor Bahru merupakan fokus penulis dalam pembahasan ini
yaitu tempat penelitian dilakukan. Dalam menjelaskan keadaan Geogarafi dan
Monografi daerah ini penulis membuat penelitian berpandukan : Ringkasan
Laporan Pemeriksaan Rangka struktur Negeri Johor 2001-2020 dan beberapa
sumber lain.
Seputar informasi yang tercatat keluasan Daerah johor Bahru ialah seluas
9.57 peratus. Lokasinya terletak di sebelah selatan Negara Singapura dan di
sebelah barat berbatasan daerah Pontian. Jumlah penduduk di daerah Johor
Bahru pada tahun 2000 dianggarkan sebanyak 1,064,881 orang. Dari segi
pentadbiran, daerah ini di tadbir olah seorang Pegawai Daerah, dua orang Ketua
Penolong Pegawai Daerah, tiga orang Penolong Pegawaai Daerah, sembilan
orang Penghulu dengan sembilan buah mukim.
18 Kamus Dewan Bahasa dan Pustaka, ( Kuala Lumpur, Kementerian Pendidikan Malaysia, 1996), Cet.13
Johor Bahru juga dikenali dengan Bandaraya Metropolis. Mercu
tandanya ialah Masjid Sultan Abu Bakar dan Causeway. Manakala tanda warisan
di daerah Johor Bahru adalah bangunan Sultan Ibrahim, Istana Besar Muzium Di
Raja Sultan Abu Bakar, Tugu Sultan Abu Bakar dan Istana Bukit Sarena. Antara
pantai-pantai yang terdapat di daerah Johor Bahru ialah Pantai Lido, Lagun Puteri
dan Stulang Laut. Pulai (Orchid Valley), Kampung Sri Gareng Saleng (Ardipama
Fish Villa) Pulai, Taman Pertanian kongkong, Ulu Tiram, Danga Bay Johor Bahru, Bukit
Layang-Layang Pasir Gudang dan Zoo Johor merupakan kawasan pelancongan
Argo dan rekreasi yang terdapat di daerah Johor Bahru. Hal yang demikian, daerah
Johor Bahru dicadangkan sebagai pusat perdagangan dan perkhidmatan bertaraf
antarabangsa dengan sokongan sektor perindustrian, pelancongan, pertanian,
infrastruktur dan utility yang berkualiti.
B. Struktur dan fungsionalisme
Jabatan Kebajikan Masyarakat Malaysia (JKMM) merupakan agensi pemerintah
yang diberikan tanggungjawab sebagai “focal point” dalam pembangunan
Orang Kelainan Fisik Dan Mental. Komitmen terhadap pembangunan dan
peningkatan kualitas kehidupan Orang Kelainan Fisik Dan Mental dipertingkatkan
apabila Malaysia mendatangani beberapa komitmen antarabangsa yang
berkaitan dengan Orang Kelainan Fisik Dan Mental yaitu ;
1. Konvensyen mengenai Hak Kanak-Kanak yang diterima pakai oleh Perhimpunan
Agung Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu (PBB) Tahun 1979 yang mana antara
lain telah mengiktiraf Kanak-Kanak kurang Upaya menurut bahasa Malaysia
dengan diberikan peluang untuk menikmati hidup sepenuhnya dan dihormati
dalam keadaan yang memastikan kemuliaaan, menggalakkan sikap tidak
bergantung dan memudahkan penglibatan aktif kanak-kanak dalam komuniti.
2. Proklasi Penyertaan penuh Penyamaan peluang di Rantau Asia dan Pasifik pada
Tahun 1994 yang menyediakan agenda tindakan yang perlu dilaksanakan
dalam 12 bidang utama bagi tempoh 1993- 2002.
3. “ Biwako Millenium Framework For Action ” yang juga telah menyediakan dasar
pelaksanaan ke arah “ inclusive, barrier-free and righ – basaed society for
people with disabilities in The Asia and Pasific ” bagi tempoh 2002-2003.
4. Jika sebelum ini JKMM hanya memberi tumpuan kepada pemulihan Orang
Kelainan Fisik Dan Mental dalam institusi, tetapi dengan pengenalan acara
Pemulihan Dalam Komuniti dalam Tahun 1984 Malaysia telah merobah langkah
memperluaskan program ini sebagai satu alternative dalam pemulihan bagi
Orang Kelainan Fisik Dan Mental. Secara tidak langsung, acara ini juga
merupakan strategi pembangunan komuniti ke arah pemulihan, penyamaan
peluang dan integrasi Orang Kelainan Fisik Dan Mental dalam masyarakat.
Penubuhan Jabatan Kebajikan Masyarakat Daerah merupakan satu kaedah
pembangunan untuk golongan Orang Kelainan Fisik Dan Mental di mana acara
pencegahan, pemulihan dan pembangunan dapat dilaksanakan dengan
penglibatan aktif keluarga dan masyarakat sendiri supaya dapat mencapai
peluang samarata serta diintegrasi dalam masyarakat. Acara di JKMD ini
ditumpukan kepada golongan Orang kelainan Fisik Dan Mental yang memerlukan
pemulihan dan latihan asas dari segi pergerakan, pertuturan, pendidikan khas atau
kemahiran dalam aktivitas kehidupan seharian. Acara ini dibuka kepada Orang
Kelainan Fisik Dan Mental dari semua jenis kecacatan dalam semua peringkat
umur. Pendekatan yang diamalkan adalah melalui kerjasama bersepadu pelbagai
sektor dalam perancangan dan penyediaan perkhidmatan dan kemudahan yang
diperlukan.
Matlamat penubuhan JKMD adalah “ke Arah Kesamarataan Hak Dan Peluang”
yang telah di gunakan oleh Kementerian Pembangunan Wanita, Keluarga dan
Masyarakat Malaysia. Dengan bantuan daripada Pihak berkuasa Tempatan ( PBT )
mesti menyediakan prasarana yang bercirikan persekitaran tanpa halangan bagi
kemudahan Orang Kelainan Fisik Dan Mental bergerak bebas dalam menguruskan
kehidupan seharian mereka berpandukan undang-undang berkaitan dengan
banggunan yaitu Kalus Uniform Bulding By-Law 1984 dan juga Nasional Code Of
Practice.
Dalam pada itu, matlamat JKMD antara lain adalah untuk memulihkan Orang
Kelainan Fisik Dan Mental supaya dapat menyertai sekolah biasa mengurangkan
kesan akibat kecacatan, memastikan penerimaan ahli keluarga dan komuniti
terhadap individu ini, memberi sokongan kepada keluarga bagi mengatasi
cabarab-cabaran, memberi bantuan kelengkapan dan memberi motivasi menerusi
kaunseling.
Antara objektif wujudnya JKMD ini antara lain adalah ;
a. Mendekatkan perkhidmatan pemulihan dan intervensi awal untuk Orang
Kelainan Fisik Dan Mental diperingkat komuniti tempatan.
b. Memastikan penyertaan dan integrasi sosial Orang Kelainan Fisik Dan Mental
dalam keluarga dan komuniti tempatan.
c. Mengurangkan penempatan jangka panjang di Intitusi Pemulihan yang
menyebabkan Orang Kelainan Fisik dan Mental disisihkan dari keluarga dan
komuniti sendiri.
d. Membantu dalam mewujudkan penyayang yang peka kepada keperluan
Orang kelainan Fisik Dan Mental.
Manakala, visi JKMD adalah “Kesamaratan Hak dan Kesamarataan Peluang.”
Dan Misi yang telah digariskan adalah “ Memastikan Setiap Individu Mendapatkan
Hak Untuk Kelangsungan Hidup, Perlindungan, Perkembangan, dan Penyertaan
serta dapat menikmati keperluan asas sepanjang hayat, tidak terpinggir dan tersisih
dari arus pembangunan Negara.”
Struktur Organisasi di Jabatan Kebajikan Masyarakat Daaerah Johor Bahru
adalah sebagai berikut ;
Struktur Pengurusan JKMDJB pada Tahun 2008 adalah seperti yang
dijelaskan di dalam Tabel 2.2.
Penaung
Penasihat
Ex.Officio
Yb.
Pegawai
Yang
Setia
Pengeru
si
Timb.Pengerusi Setiausaha Bendahari
Jawatankuasa
Juru Audit
Guru
Pembimbin
TABEL 2.2
DAFTAR NAMA-NAMA PIMPINAN DAN STAF JKMDJB
No Nama Jawatan
1. Basharuddin Bin Hj.Mat Desa Pengerusi
2. Duhaila Bt. Salleh Timb. Pengerusi
3. Abdul Rahim Bin Mohamed Setiausaha
4. Ahmad Safuan Bin Zaker Bendahari
5. Mohd. Sufian Bin Zainal Pemeriksa Kira-kira
6. Muniandy A/L Rajoo Pemeriksa Kira-kira
7. Mohd. Nasir Bin Ahmad Jawatankuasa
8. Nadia Bt. Yacob Jawatankuasa
9. Lectuamy A/P Rajayandra Jawatankuasa
10. Nurisyah Bt. Basharuddin Guru Pembimbing
11. Massyidar Bt. Ismail Guru Pembimbing
12. Jamilah Bt. Abu Bakar Guru Pembimbing
13. Rohaidaah Bt. Mohd. Wahi Guru Pembimbing
Sumber : Pengerusi JKMDJB
C. Wewenang dan Peranan
Wewenang dan peranan Jabatan Kebajikan Masyarakat adalah dengan
membantu, melindungi, dan memulihkan kanak-kanak warga tua, pengemis, pesakit
melarat, Orang Kelainan Fisik Dan Mental terlatih dan ahli keluarga yang menghadapi
masalah, untuk mempertingkatkan kualiti dan taraf hidup mereka supaya dapat
berdikari dengan memberi jagaan, perlindungan, pemulihan, pendidikan dan latihan
kemahiran yang sesuai. Hal ini sebagaimana yang tercatat di dalam Piagam
Pelanggan seperti berikut ;
1. Memberi jagaan dan perlindungan kepada anggota masyarakat yang
memerlukan dan memastikan kerahsiaan pelanggan tidak dihebahkan.
2. Menggerakkan keupayaan sikap dan meningkatkan keupayaan berdikari.
3. Mewujudkan masyarakat yang berbudaya
4. Menyediakan kemudahan jagaan daan perlindungan.
5. Menjalankan usaha pencegahan masalah daripada berlaku dan merebak.
6. Menjalankan kegiatan pemulihan mangsa sosial supaya berdikari.
7. Membantu pertubuhan-pertubuhan bukan kerajaan ( NGO’s ) dalam khidmat
mereka kepada kumpulan sasar.
8. Membangunkan kesedaran masyarakat kearah penglibatan dan penyertaan
dalam kerja kebajikan.
9. Melaksanakan sistim pengurusan, perancangan, dan latihan yang berkesan.
Antara golongan yang menjadi kumpulan sasar bagi mendapat fasilitas-fasilitas
tersebut di Jabatan Kebajikan Masyarakat Daerah Johor Bahru adalah ;
1. Kanak-kanak
2. Juvana ( anak muda yang belum matang dibawah 18 tahun )
3. Warga tua
4. Orang Kelainan Fisik Dan Mental
5. Wanita dan gadis
6. Keluarga
7. Komuniti
8. Pertubuhan Kebajikan Sukarela ( NGO’s )
Bagi aplikasi kekuasaan di bawah pentadbiran Jabatan, ianya dapat
diperkukuhkan dengan Akta-akta Sosial sebagai berikut ;
1. Akta Ketua Pengarah Kebajikan Masyarakat (Diperbadankan) 1948[Akta 529]
2. Akta Orang-orang Papa 1977 [Akta 183]
3. Akta Taman Asuhan Kanak-Kanak 1984 [Akta 308]
4. Akta Pusat Jagaan 1993 [Akta 506]
5. Akta Keganasan Rumah Tangga 1994 [Akta 521]
6. Akta Kanak-kanak 2001 [Akta 611]
7. Akta Orang Kurang Upaya 2008 [Akta 685]
Antara sarana dan prasarana yang terdapat di JKMDJB adalah sebagaimana
yang dijelaskan di dalam tabel berikut ;
TABEL 2.3
SARANA DAN PRASARANA JKMDJB
No Nama Jumlah Keterangan
1. Gedung 1 tingkat
2. Pejabat 1 ruangan
3. Dapur 1 ruangan
4. Bilik/ Kamar 1 ruangan
5. Tandas /WC 2 ruangan
6. Komputer 3 buah
7. Televisyen 1 buah
8. Pemain DVD 1 buah
9. Peralatan Fisioterapy 15 jenis
10. Meja Guru 1 buah
11. Meja Pejabat 1 buah
12. Kerusi Pejabat 1 buah
13. Kerusi Velvet 50 buah
14. Kerusi Guru 2 buah
15. Radio 1 buah
16. Jam Dinding 3 buah
17. Amplifier 1 buah
18. Pembesar Suara 3 buah
19. Air Conditioner 3 buah
20. Meja Lipat 6 buah
21. Kerusi Plastik 20 buah
22. Whit Board 1 buah
23. Alat Pemadam
Kebakaran
1 buah
24. Kipas Angin Siling 9 buah
25. Van 1 buah
Sumber : Pengerusi JKMDJB
D. Undang-undang Johor Malaysia
Suatu akta untuk mengadakan peruntukan bagi pendaftaran, perlindungan,
rehabilitasi, pembagunan dan kesejahteraan orang kelainan fisik dan mental,
penubuhan Majlis Kebangsaan bagi orang kelainan fisik dan mental, dan perkara-
perkara yang berkaitan dengannya.
Bahagian I [Pasal 1-2] menyatakan bahwa ketidakupayaan merupakan suatu
konsep yang sentiasa berkembang dan bahwa ketidakupayaan terhasil daripada
interaksi antara orang kelainan fisik dan mental dengan halangan sikap dan
persekitaran yang menyekat penyertaan penuh dan berkesan mereka dalam
masyarakat atas asas kesetaraan dengan orang kelainan fisik dan mental.
Bahagian II [Pasal 3-19] menyatakan bahwa sumbangan sedia ada berpontensi
yang bernilai yang dibuat oleh orang Kelainan fisik dan mental kepada kesejahteraan
dan kepelbagaian komuniti dan masyarakat keseluruhannya
Bahagian III [Pasal 20-25] mengiktirafkan bahwa kepentingan kebolehan
kepada persekitaran fisikal, sosial, ekonomi dan kebudayaan, kepada kesihatan dan
pendidikan serta kepada maklumat dan komunikasi, bagi membolehkan penyertaan
penuh dan berkesan orang kelainan fisik dan mental dalam masyarakat.
Bahagian IV [Pasal 26-41] menyatakan bahwa orang kelainan fisik dan mental
adalah berhak kepada peluang dan pelindungan, serta bantuan sama rata dalam
segala hal keadaan dan tertakluk hanya kepada apa-apa batasan, sekatan dan
perlindungan hak sebagaimana yang diperuntukan oleh perlembagaan Persekutuan
Kuala Lumpur.Malaysia.
Bahagian V [Pasal 42-48] menjelaskan kepentingan kerjasama antara Kerajaan
dengan sektor swasta dan pertubuhan bukan kerajaan dalam memastikan
penyertaan dan penglibatan penuh dan berkesan orang kelainan fisik dan mental
dalam masyarakat.19
Akta orang kelainan fisik dan mental telah diluluskan di parlimen (Dewan
Negara) pada 24 disember 2007 dan telah diwatartakan pada 24 Januari 2008 dan
diberi wewenang pada 7 Julai 2008.
Akta ini memberikan pengiktirafan hak Orang kelainan fisik dan mental dan
menukar konsep Orang kelainan fisik dan mental daripada konsep kebajikan kepada
konsep ringt-based. Bukan tujuan Akta ini dan akan dinyatakan di akta-akta,
peraturan-peraturan dan undang-undang kecil lain yang berkenaan.
Akta ini membolehkan orang kelainan fisik dan mental mempunyai hak
penyamaan peluang dan penyertaan penuh dalam masyarakat setara dengan ahli
masyarakat yang lain. Akta ini memperuntukan perihal berkaitan pendaftaran,
19 Yang Di pertuan Agong, Akta OKU, Artikel diakses pada 16 Mei 2009 dari http://jkmm.com.my
perlindungan, pemulihan, pembangunan dan kesejahteraan orang kelainan fisik dan
mental.
BAB III
ORANG KELAINAN FISIK DAN MENTAL DALAM PERSPEKTIF
HUKUM ISLAM
A. Pengertian dan Dasar Hukum
1. Pengertian
Orang Kelainan Fisik Dan mental adalah menurut dalam bahasa kamus
Indonesia, manakala menurut bahasa kamus Malaysia adalah Orang Kurang
Upaya di mana tiga kata yang membawa arti yang berbeda yakni orang ialah,
salah satu manusia (ganti diri ketiga yang umum), lain daripada diri sendiri atau
bukan kaum keluarga. Kurang berarti tidak sempurna ( terdapat kelemahan atau
tidak mempunyai tenaga atau kekuatan ). Dan Upaya adalah usaha atau perihal
sifat untuk mencapai sesuatu tujuan.20
Di dalam penulisan ini, yang dimaksudkan dengan Orang Kelainan Fisik
Dan Mental adalah golongan yang cacat akal atau hilang upaya dari segi fisikal
dan secara kekal serta tidak berupaya untuk menanggung dirinya sendiri.
Menurut Akta Orang Kelainan Fisik Dan Mental 2002, kurang upaya berarti
penghalang atau kekurangan upaya, disebabkan kecacatan, untuk melakukan
sesuatu aktiviti dengan cara yang dianggap normal bagi orang biasa.
Golongan ini dapat dikategorikan sebagai berikut ;
TABEL 3.1
KLASIFIKASI GOLONGAN ORANG KELAINAN FISIK DAN MENTAL
Bil Jenis Kecacatan
1. Tuna Rungu ( Kurang Upaya Pendengaran )
2. Tuna Netra ( Kurang Upaya Penglihatan )
3. Tuna Wicara ( Bisu )
4. Tuna Aksara ( Terencat Akal )
20 Kamus Dewan Bahasa Dan Pustaka, (Kuala Lumpur, Kementerian Pendidikan Malaysia, 1996 ), Cet.13
5. “Cerebral Palsy Hemiplegia” ( Yang melibatkan sebahagian anggota
badan )
6. “Diplegia” ( Yang melibatkan kedua-dua belah kaki )
7. “Quadriplegia” ( Yang melibatkan kedua-dua belah tangan dan kaki )
8. Masalah pembelajaran seperti lewat perkembangan, sindromdown dan
sebagainya
2. Dasar Hukum
Adapun yang menjadi sumber hukum pembahasan ini adalah,
a). Al- Quran
;Z ��>�N��- ��� �p�8U�g �Z��
��q�02*�$Nۚ...) ٢٨ا��01ةR (
Artinya :3 Allah tidak memberati seseorang selain apa yang terdaya olehnya.�
( Q/S: Al-Baqarah: 286 )
Ayat ini menjelaskan bahawa, Allah SWT tidak membebani seseorang di luar
kemampuannya. Hal ini merupakan kelembutan dan kebaikan Allah SWT kepada
hambanya.21 Ia juga merupakan karunia dari rahmat Allah SWT sebagaimana dalam
Firman-Nya yang lain bermaksud, “…Allah menghendaki kemudahan bagimu dan
tidak menghendaki kesukaran bagimu ”. ( Surah Al-Baqarah, ayat 185 ).
21 Muhd. Nasib Ar-Rifa’i, Tafsir Ibnu Katsir, (Jakarta, Gema Insani, 1999 ), Jilid 1, h.475
Jelas berita yang terkandung dalam ayat ini merupakan berita susulan setelah kaum
mukminin menerima tugas-tugas dari Allah SWT agar dilaksanakan dan ditaati. Juga
merupakan sentuhan rahmat dan karunia Allah, Karena dia hanya membebankan
mereka dengan hal-hal yang mudah dilaksanakan, sehingga sulit bagi mereka
melaksanakan ”.22
Firmannya yang lain berbunyi.
��0r ������� 21Ps^�lh�St�- %�& �,���"�#��� ��8=⌧u ^����Lvw o xZ �C�N �� �Z�� ��0r
^�-y�08 �� z1{)��N8 ��
)Rال ���ان (
Artinya :� Dia lah Yang membentuk rupa kamu Dalam rahim (ibu kamu) sebagaimana Yang
dikehendakiNya. tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Kuasa,
lagi Maha Bijaksana�.(Q/S: Ali-Imran: 6 )
Di dalam penafsiran Al-Maraghi, ayat ini di jelaskan bahawa, Allah SWT itu Maha Perkasa, yakin
terkalahkan apa saja. Telah diputuskan oleh pengetahuan-Nya. Allah SWT Maha Bijaksana lagi Maha
Suci dari perbuatan sia-sia. Allah SWT mewujudkan segala sesuatu berdasarkan hikmah. Di antaranya
menciptakan kalian dalam bentuk indah dan tidak bisa digambarkan. Ada sesuatu yang lebih rapi dan
teratur.23
22 Ahmad Mushthafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, (Semarang, PT. Karya Toha Putra ), Jld 3, h. 147
23 Ibid
b). Al-Hadis
�*�� وس*� ۖ وه# �ا ل� ا�( ��1 ا���� ��1 ا� � م�;#د ر:( ا� �!� �9ل ��8!� رس#ل ا� أم� أر�;� ی#م� �')D �8 یE#ن �*D0 مC, ذ�A �8 إ: ق وا� �دق ا�� �'� )& �0*G H��ن أ��آ� ی
,Cم DIJن م#EیKLME� ت��آ* Hم� ��ر�Oا��وح وی ��& Q(!�& A*��8 ی�س, ٳ��� ا� A� �*�رز�9 وٲج*� و� ..س;�� و0V( ٲو
24)روا� ا��X1ري وم�*�(
Artinya : “ Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud r.a berkata: Bahwa Rasulullah SAW
telah bersabda dan beliaulah yang selalu benar dan dibenarkan.
Sesungguhnya tiap orang diantaramu dikumpulkan pembentukannya
(kejadiannya) di dalam rahim ibunya dalam 40 hari berupa nuftah (air yang
kental) kemudian menjadi segumpal darah selama itu juga, (40 hari
kemudian menjadi gumpalan seperti sekeret daging, selama itu juga),
kemudian diutuskan kepadanya Malaikat, maka ia meniupkan ruh
ditentukan rezekinya, kedua, ajalnya (umurnya), ketiga, amalnya
(pekerjaannya), dan keempat, ia celaka atau bahagia ”.( Riwayat Al-Bukhari
dan Muslim)
Dalam riwayat ini dapat disimpulkan bahwa pengaruh orang-orang tua
amat besar bagi masa depan anak-anak, tanpa dimaksudkan bahwa pengaruh ini
merupakan illah tammah ( sebab yang lengkap ) terhadap masa depan dan nasib
anak menuju kebahagian atau kesengsaraan.
Di dalam hadis lain, Tarmidzi meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah
r.a, dia berkata Rasulullah SAW bersabda,
24 Musthafa Dieb Al-Bugha, Al-Wafi Fi syarhil Arba’in An-Nawawiyah, (Beirut, 1418H/1998M), Jilid 4 h.
18
25)روا� ا��MمKي(��G أ آ�ن ا�;�1 &( ا�;#ل وا� &( �#ن ا�;�1 م�
Artinya : “...Allah menolong hambanya, selama mana ia menolong saudaranya
”.(Riwayat Al- Turmizi)
Dan Imam Bukhari meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Umar r.a
bahwa Rasulullah SAW bersabda ;
26)راو� ا��X1ري (��G آ�ن ا� &( ��ج�Mأ&( ��جD وم آ�ن
Artinya : “…..Dan barangsiapa memenuhi saudaranya, nescaya Allah SWT akan
memenuhi hajatnya.”
Pandangan Islam tentang anak mencakup berbagai aspek dari kehidupannya,
fisik, intelektual, psikis, sosial dan kesehatan, bahkan jauh sebelum anak tersebut
dilahirkan, termasuk juga sebelum terjadinya pertemuan antara sang ayah dengan
sang ibu (ketika masih dalam proses pencarian dan penentuan pasangan hidup). Ini
semua menjadi bukti konkret atas “ penghormatan ” dan kasih sayang Allah terhadap
manusia.
Merupakan karunia Allah bahwa dia telah menciptakan anak dengan fitrah
(pengesaan kepada Allah serta pengakuan jujur bahwa dialah Tuhan yang maha
agung), sebagaimana firman-Nya ;
25 Muhammad ibn ‘Isa Abu Isa al-Turmudzi al-Sulami, al-Jami’ al-Sahih Sunan al-Turmudzi,(Beirut: Dar
Ihya’I al-Turats al-‘Arabi, t.th), h.660
26 Al-Bukhari, Muhammad bin Ismail Abu Abdullah, al-Jami’ al-Shoheh al-Mukhtar, Beirut: Dar Ibnu
Kathir, al-Yamamah, 1987 M/1407 H. Cet.III.
8|���$ ⌧=N�$. �Dy�� u}�T &9~� �O�{��� }�T
21�r��qP "��>�☺-h�0| "�0r�n'>E$.�$ �%�3��
"�>)�PUg$. Pk2�N $. "������M� f f��� �N�
o%�3� � ���gEn�q⌧� � �$. f��� �P�N3 �O"��-
�'�☺��{j�8 �� ��g�� �?GPs E}�� �⌧=��r
�&����U� )RRRا���اف ( �⌧
Artinya :� Dan (ingatlah Wahai Muhammad) ketika Tuhanmu mengeluarkan zuriat anak-anak Adam
(turun-temurun) dari (tulang) belakang mereka, dan ia jadikan mereka saksi terhadap diri
mereka sendiri, (sambil ia bertanya Dengan firmanNya): "Bukankah Aku Tuhan kamu?"
mereka semua menjawab: "Benar (Engkaulah Tuhan kami), Kami menjadi saksi". Yang
demikian supaya kamu tidak berkata pada hari kiamat kelak: "Sesungguhnya Kami adalah
lalai (tidak diberi peringatan) tentang (hakikat tauhid) ini".(Q/S.Al-A’Raaf : 172 )
Dalam mengomentari ayat tersebut, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Allah menginformasikan
bahwa dia mengeluarkan keturunan Adam dari sulbi-sulbi mereka dalam keadaan sudah bersaksi kepada
diri mereka sendiri bahwa Allah adalah Tuhan dan “Penguasa” mereka. Tidak ada Tuhan selain dia.
Begitulah Allah menciptakan manusia, sebagaimana firman-Nya :
21��$YN\ �D�qE~�$ l&������ �GU=�G�C o S��MEF�\
���� 9j�� �� �MNFN\ J?�?G �� �'>"i���� o ;Z
;<-�n"DN3 l�\��F� ���� o ��� �N| !��������
z1h{N�8 �� ��)��N �$ �iN��s$. ?�?G �� ;Z
�m�☺��E0�- ) ا��ومRR(
Artinya :“ (setelah jelas kesesatan syirik itu) maka hadapkanlah dirimu (engkau dan pengikut-
pengikutmu, Wahai Muhammad) ke arah ugama Yang jauh dari kesesatan; (turutlah terus)
ugama Allah, Iaitu ugama Yang Allah menciptakan manusia (dengan keadaan bersedia dari
semulajadinya) untuk menerimanya; tidaklah patut ada sebarang perubahan pada ciptaan
Allah itu; itulah ugama Yang betul lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.( Q/S :
Ar-Ruum : 30)
B. Hak dan Kewajiban Terhadap Orang Kelainan Fisik Dan Mental.
1. Pengertian hak
Pengertian hak secara etimologis berarti milik, kepunyaan, dan kewenangan. Secara defenitif hak
merupakan unsure normatif yang berfungsi sebagai pedoman berprilaku, melindungi kebebasan
kekebalan serta menjamin adanya peluang bagi manusia dalam menjaga harta dan martabatnya.27
Hak merupakan sesuatu yang harus diperoleh. Dalam kaitannya dengan memperoleh hak paling
tidak ada dua teori, yaitu Teori Mc Closkey dan Teori Joel Feinberg (James W. Nickel 1996) . Dalam
Teori Mc Closkey dinyatakan bahwa pemberian hak adalah untuk dilakukan, dimiliki, dinikmati, atau
sudah dilakukan. Sedangkan dalam Teori Joel Feinberg, dinyatakan bahwa pemberian hak penuh
merupakan kesatuan dari klaim yang abash dalam arti keuntungan yang terdapat dari pelaksanaan hak
yang diserai pelaksanaan kewajiban.28
Namun, di dalam pembahasan ini, yang dimaksudkan dengan hak adalah milik atau kewenangan
Orang Kalainan Fisik Dan Mental di dalam kehidupan sehariannya. Sampai ia bisa bangkit dalam
perjalanan hidupnya.
Adapun mengenai hak seseorang yang harus dipenuhi menurut Abu A’la Al-Maududi adalah ;
1. Perlindungan terhadap hidupnya, hartanya dan kehormatannya.
2. Perlindungan terhadap kebebasan peribadi
3. Kebebasan menyatakan pendapat dan berkeyakinan
27 Dede Rosyada dkk, Civic Educatioon : Demokras, Hak Azazi Manusia dan Masyarakat Madani, (Jakarta
: ICCE UIN Syarif Hidayatullah, 2000), Cet Pertama, h. 199.
28 Ibid, h.200
4. Terjamin kebutuhan pokok hidupnya, dengan tidak membedakan kelas dan Kepercayaannya.29
2. Pengertian Kewajiban
Kewajiban adalah kata dasar bagi wajib. Dalam kamus Dewan Bahasa dan Pustaka, wajib adalah
hukum suruhan, sudah seharusnya diamalkan dan dilakukan. Manakala kewajiban membawa maksud
sesuatu yang diwajibkan, kemestian, keharusan, tugas atau tanggungjawab yang harus dilakukan atas
perintah.
Penunaian Kewajiban dalam Islam merupakan hal yang sangat penting, karena Agama Islam
datang untuk membahagiakan manusia. Hal ini memberi pengertian bahwa penunaian kewajiban adalah
sumber kebahagian. Karena menunaikanya berarti memberikan hak orang lain. Apabila semua hak orang
lain telah diberikan, maka tidak ada lagi kezaliman.30
Adapun yang menjadi sumber hak dan kewajiban sebagai suatu beban yang harus dilaksanakan
adalah ;
1. Firman Allah SWT ;
EnN�N ?��C ��"�N�8 �� �%�3�� "��r�iN�8u$. EkqN\ ;Z
�m��G�TN�- ) Z٧ی (
Artinya :� Demi sesungguhnya, telah tetap hukuman seksa atas kebanyakan mereka, kerana mereka
tidak mahu beriman.�( Q/S : Yaasin : 7 )
2. Firman-Nya yang berbunyi ;
29 Djazuli,.Fiqh Siyasah, (Jakarta, Prenada Media, 2003 ), Cet.2, h. 99.
30 Syahminan Zaini, Membina Kebahagian Dalam Rumah Tangga, ( Jakarta, CV. Kalam Mulia, 1992), Cet
ke-2, h 36
?�)N�{� ?��N8 �� ;<�F"D�-�$ ;<�F��D8 �� "�N �$
v��M⌧u ����T�MEQ☺8 �� )�٨)�ل ا� (
Artinya :� Supaya Allah menegakkan Yang benar itu dan menghapuskan Yang salah (kufur dan syirik),
sekalipun golongan (kafir musyrik) Yang berdosa itu tidak menyukainya.�( Q/S : Al-Anfal : 8 )
3. Firman-Nya, dari ayat yang berikut adalah ;
"<0� "<�r }�T �����⌧u�iP� }?T c��n">�n %���� lr��N8 �� o l<0� ��� ��n">�n lr��N\�� � }�☺N\$. c��n">�n %���� lr��N8 �� ���C$. �$. ���a(�-
}?T$. �Z c��rn>�n dZ�� m$. ���n">n f ��☺N\ "��N ��8=⌧u ���☺��8�$T )�#ی Z٣�(
Aِrtinya :� Bertanyalah (Wahai Muhammad): "Adakah di antara makhluk-makhluk: Yang kamu sekutukan
Dengan Tuhan itu, sesiapa Yang Dengan memberi petunjuk kepada kebenaran? "Katakanlah: "Allah
jualah Yang memberi hidayah petunjuk kepada kebenaran; (kalau sudah demikian) maka Adakah
Yang dapat memberi hidayah petunjuk kepada kebenaran itu, lebih berhak diturut, ataupun Yang
tidak dapat memberi sebarang petunjuk melainkan sesudah ia diberi hidayah petunjuk? maka apakah
alasan sikap kamu itu ? Bagaimana kamu sanggup mengambil keputusan (dengan perkara Yang
salah, Yang tidak dapat diterima oleh akal)?"(Q/S:Yunus: 35)
Ayat diatas menjelaskan bahwa kedatangan wahyu Allah yang dibawakan oleh Rasulullah SAW
bukan menjelaskan tauhid dan rububiyah saja, akan tetapi juga dalam hal mengenai hak, pemerintahan dan
peraturan hidup yang semuanya itu tidak terlepas dari tanggungjawab terhadap apa yang kita bebankan baik
itu sebagai pemimpin, masyarakat atau diri kita sendiri.
Islam sebagai agama amal adalah sangat wajar apabila meletakkan focus of interest-nya pada
kewajiban. Hak itu sendiri datang apabila kewajiban telah dilaksanakan secara baik. Bahwa kebahagian hidup
di akhirat akan diperolehi apabila kewajiban-kewajiban sebagai menifestasi dari ketaqwaan telah
dilaksanakan dengan baik waktu hidup di dunia.
Demikian halnya dengan kewajiban-kewajiban penguasa atau pemerintah. Ternyata tidak ada
kesepakatan di antara ulama, terutama dalam perinciannya sebagai contoh akan dikemukakan, kewajiban
penguasa atau pemerintah menurut Al- Mawardi.
1. Memelihara agama, dasar-dasarnya yang telah ditetapkan dan apa-apa yang telah disepakati oleh
ulama salaf.
2. Mentafidzkan hukum-hukum di antara orang-orang yang bersengketa, dan menyelesaikan perselisihan,
sehingga keadilan terlaksana secara umum.
3. Memelihara dan menjaga keamanan agar manusia dapat dengan tenteram dan tenang berusaha
mencari kehidupan, serta dapat bepergian dengan aman, tanpa ada gangguan terhadap jiwanya atau hartanya.
4. Menegakkan hukum-hukum Allah SWT, agar orang tidak berani melanggar hukum dan
memelihara hak-hak hamba dari kebinasaan dan kerosakan.
5. Menjaga tanpa batas dengan kekuatan yang cukup, agar musuh tidak berani menyerang dan
menumpahkan darah muslim atau non muslim yang mengadakan perjanjian damai dengan muslim ( mu’ahid
).
6. Memerangi orang yang menentang Islam setelah dilakukan dakwah dengan baik-baik tapi mereka
tidak mau masuk Islam dan tidak pula jadi kafir dzimi.
7. Memungut fay dan shadaqah-shadaqah sesuai dengan ketentuan syara atas dasar nash atau ijtihad
tanpa ragu-ragu.
8. Menetapkan kadar-kadar tertentu pemberian untuk orang-orang yang berhak menerimanya dari
Baitul Mal dengan wajar dan membayarnya pada waktunya.
9. Menggunakan orang-orang yang dapat dipercayai dan jujur di dalam menyelesaikan tugas-tugas
serta menyerahkan pengurusan kekayaan Negara kepada mereka. Agar pekerjaan dapat dilaksanakan oleh
orang-orang yang ahli, dan harta Negara di urus oleh orang yang jujur.
10. Melaksanakan sendiri tugas-tugasnya yang langsung di dalam membina umat dan menjaga
agama.
Disamping itu diperhatikan juga syarat-syarat seorang penguasa atau pemerintah. Menurut Al-Mawardi,
terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh seorang penguasa atau pemerintah itu, yaitu ;
1. Harus punya kualifikasi berlaku adil dengan segala pensyaratannya.
2. Berilmu pengetahuan, agar ia mampu berijtihad
3. Sehat tubuh badan, pendegaran dan penglihatan serta lisan
4. Berwawasan luas untuk mengatur rakyat dan mendelola kemaslahatan
5. Keberanian untuk melindungi rakyat dan menghadapi musuh.
6. Dari keturunan Quraisy.
Kualitifikasi terakhir ini didasarkan pada nash dan ijma’ yang terjadi pada pertemuan Tsaqifah Bani
Sa’idah yang berakhir dengan terpilihnya Abu Bakar secara ijmak.31
Adapun mengenai hak-hak rakyat, Abu A’la Al-Maududi menyebutkan bahwa hak-hak rakyat itu adalah ;
1. Perlindungan terhadap hidupnya, hartanya dan kehormatannya.
2. Perlindungan terhadap kebebasan pribadi.
3. Kebebasan menyatakan pendapat dan berkeyakinan.
31 J. Suyuthi Pulungan, Fiqih Siyasah ( Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 1997), Cet.3, h.255
4.Terjamin kebutuhan pokok hidupnya, dengan tidak membedakan kelas dan kepercayaan.
Justeru itu, disamping kewajiban penguasa atau pemerintah hak dan kewajiban terhadap “ Orang Kelainan
Fisik Dan Mental ” adalah bermula dari didikan ibu bapanya. Mereka seharusnya ditumbuh dengan
mengembangkan dan di rawat dengan baik sehingga mereka berhasil. Lalu pada akhirnya, mereka pun
diharapkan mampu merawat (anak cacat lainnya) dan berfungsi sebagai pemberi setelah sebelumnya ia
sebagai penerima. Anak cacat atau kelainan fisik ini membutuhkan pengasuhan jasmani yang termasuk
diantaranya sandang, pangan, pakaian, dan kesehatan. Disamping itu juga mereka membutuhkan
pengasuhan lain yang bersifat rohani. Termasuk di dalamnya pendidikan, pemeliharaan, dan perhatian serta
pembersihan hati dan lain-lain.32
Allah SWT memberi penganti buat mereka dengan nikmat surga yang telah dijanjikan-Nya.
Namun kewajiban masyarakat tetap tidak terlepas untuk menyumbangkan pertolongan berupa pendidikan
dan pengarahan buat mereka.33
Kewajiban setiap insan dalam masyarakat disesuaikan dengan situasi, kondisi dan dengan batas
kemampuan masing-masing. Dan bagi kedua orang tua serta segenap anggota keluarga ada pula kewajiban
agama, kewajiban keluarga dan kewajiban kemanusiaan terhadap anak cacat atau golongan kelainan fisik
dan mental ini.34
C. Pendapat Ulama’ Tentang Orang Kelainan Fisik Dan Mental
Firman Allah SWT :
?m�� ����M"#��� %)�N +1{�0�g ) ٍ ا��)'�ر �س#ر R٣(
32 Ahmad Umar Hasyim drr, Mutiara Yang Indah, ( Jakarta, Pustaka Progresif, 2005 ), Cet. 1, h.208
33 Ibid, h.209
34 Ibid, h.211
Artinya :˝(Gunanya catitan malaikat-malaikat itu ialah: untuk menyatakan siapa Yang berbakti dan
siapa Yang bersalah) - kerana sesungguhnya: orang-orang Yang berbakti (dengan taat dan
amal kebajikan), tetap berada Dalam syurga Yang penuh nikmat;˝(Q/S : Al-Infithaar : 13)
Anak-anak adalah amanat Allah SWT yang ada di pundak kedua orang tua. Oleh itu, orang tua
harus menjaga amanat ini dan tidak mensia-siakannya. Mereka harus dididik dengan prinsip keimanan
yang mulia agar mereka menjadi alat pembangunan, bukannya alat penghancuran dan kerusakan, serta
dapat berbakti kepada keluarga, masyarakat dan Negara. Berdasarkan ayat di atas “Sesungguhnya orang-
orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam syurga yang penuh kenikmatan, apatah lagi anak
yang dilahirkan itu mempunyai kekurangan, seperti kekurangan fisikal. Kecacatan yang ada,
membuntuhkan pengawasan yang lebih.
Abu Hamid Al-Ghazali, pengarang Ihya Ulumuddin berkata, “seorang anak adalah amanah di pundak
kedua orang tuanya dan hatinya yang masih bersih merupakan berlian yang berharga yang masih kosong
dari pahatan dan gambaran, sehingga ia dapat menerima semua gambaran yang dilukiskan padanya, dan
cenderung kepada kecenderungan pihak yang mengarahkannya. Oleh karena itu, jika ia dibiasakan
kebaikan dan diajarkan kebaikan, kebahagian di dunia dan di akhirat, serta menjadi sumber pahala bagi
kedua orang tuanya, orang yang mengajarkannya dan yang mendidiknya. Sementara, jika ia dibiasakan
jahat dan disia-siakan niscaya ia akan menderita dan celaka, serta menjadi sumber dosa bagi
pendidikannya serta yang bertanggungjawab di atasnya.”35
Manakala, Sayyid Quthb mengatakan dalam bukunya Manhaj Al-Tarbiyah Al-Islamiah sebagai
berikut : “ Jika rumah, jalan, sekolah dan masyarakat adalah fondasi-fondasi pendidikan yang utama,
maka rumah merupakan faktor pertama yang memberikan pengaruh. Dan ia adalah unsur pemberi
pengaruh yang terkuat dibandingkan yang lainnya. Karena, ia menerima anak semenjak pertama kali dan
karena waktu yang dihabiskan oleh seorang anak dalam rumah itu lebih banyak dari waktu yang
manapun, serta karena kedua orang tua itu adalah manusia yang paling banyak memberikan pengaruh
kepada anak.”36
35Al-Ghazali, Ihya’ Ulum al-Din, Dar al-Fikr, Beirut, 1980, cet.II, juz I, h.179.
36 Sayyid Quthb fi Miizaan isy-Syar’i.majalah al-Fikrul Jadiid.Darul-Kitaab al-Arabi.juli 1952M.
Menurut penulis, pandangan ulama tentang anak yang kelainan fisik dan mental ini adalah dari
pokok utamanya pada ibu bapa sebagai didikan dan bimbingan dalam pembentukan, misalnya jika anak
yang dilahirkan cacat, maka hasil pendidikannya oleh ibu bapanya menjadikan anak itu baik dipulihkan
dengan agama sehingga mengenal arti keimanan dan akhlak yang baik, jika didikan cara jahat maka ibu
bapa menjadi dosa selagi anak itu melakukan maksiat.
Kesimpulan yang penulis dapat dalam pendapat ulama adalah menjadikan anak yang normal
apatah lagi cacat dengan keimanan dan akhlak yang baik dari pengorbanan serta ketabahan yang di hadapi
oleh ibu bapa, bagi insan manusia kita seharusnya banyak berbakti dan melindungi orang kelainan fisik
dan mental, maksud orang yang berbakti di sini adalah orang yang suka melakukan amalan-amalan
kebajikan(albirr) sehingga menjadi kebiasaan dan sifat yang lekat baginya, dan amalan al-birr itu ialah
semua kebaikan secara mutlak. Sifat ini selaras benar dengan kemuliaan dan kemanusiaan.
BAB IV
PENANGANAN ORANG KELAINAN FISIK DAN MENTAL
A. Identifikasi Orang Kelainan Fisik Dan Mental di Jabatan Kebajikan Masyarakat
Daerah Johor Bahru.
Golongan Orang Kelainan Fisik Dan Mental boleh didefinisikan berasaskan
tafsiran yang di buat oleh Pertubuhan Kesehatan Sedunia ( World Health Organisation –
WHO, Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu ( PBB ) yaitu “Seseorang itu dianggap
kurang upaya apabila tidak berupaya untuk menentukan sendiri bagi memperolehi
sepenuhnya atau sebahagian daripada keperluan biasa seseorang itu dan atau tidak
dapat hidup bermasyarakat sepenuhnya disebabkan oleh sesuatu kekurangan
samada dari segi fisikal atau mental serta ianya semenjak lahir atau kemudian dari itu”.
Menurut Akta Orang Kelainan Fisik Dan Mental 2008, yakni seorang manusia
yang terhalang dalam melakukan sesuatu aktivitas dengan cara yang dianggap
normal bagi orang biasa.37
B. Prosedur untuk mendapatkan pelatihan Orang Kelainan Fisik Dan Mental
Terdapat tata cara bagi keluarga yang ingin mengetahui bagaimana untuk
melakukan dengan melaporkan hal golongan Orang Kelainan Fisik Dan mental,
kebiasaannya yang melaporkan hal sebegini adalah kepala desa. Dengan adanya
tata cara ini maka dapatlah ahli keluarga dan masyarakat mengetahuinya yakni:
37 Sumber : Akta OKU 2008, Buku Panduan Jabatan Kebajikan Masyarakat Daerah Johor Bahru, Negeri
Johor.
a. Mengisi Formulir
b. Wajib Menghadirkan diri di pusat pemulihan yang dijadwalkan
c. Syarat mengikut kreteria yang ada
d. Mendapat pengesahan dari Rumah sakit
e. Terdapat kad pengenalan warga Malaysia
f. Taraf hidup tidak kurang dari 3 juta rupiah.
Justeru itu, fungsi Jabatan Kebajikan Masyarakat Daerah Johor Bahru (JKMDJB)
amatlah bersesuaian dengan kondisi golongan Orang Kelainan Fisik Dan Mental
yang memerlukan perhatian bukan saja dari keluarga namun pihak pemerintah
dan masyarakat umumnya.
Mengikut Brooks (2001) proses keibubapaan /orang tua mempengaruhi anak
dalam tiga aspek utama, pertama ialah pembentukan karektor atau perwatakan
dan keindividual, kedua sebagai sumber sejarah awal kehidupan dan proses
perkembangan psikologi, dan ketiga membantu untuk menghadapi tekanan sosial
dan sokongan lain yang diterima oleh kanak-kanak.
Menurut Puan Nurishah Bt Basharuddin selaku Guru Pembimbing menyatakan
orang tua Orang Kelainan Fisik Dan Mental menjadi lebih mencabar dan lebih
menghadapi tekanan yang mendalam dari segi mental, fisikal, emosi dan sosial,
selain tekanan ini mereka juga menghadapi masalah, karena pembelajaan dan
pendidikan anak kelainan fisik dan mental berkali ganda berbanding dengan anak
normal. Menurut Ibrahim B. Ismail, menyatakan bahwa dengan kecacatan yang
dialami anaknya, dia terpaksa berbelanja besar bagi menanggung kos perobatan
seperti obat, pengangkutan dan yang sehubungan dengannya. Dengan hasil
pendapatan yang kecil dia merasakan tertekan dan tidak sanggup melihat
penderitaan anaknya.
Hasil observasi penelitian semasa membuat lawatan kunjugan rumah ke rumah
bersama Guru Pembimbing mendapati bahwa mayoritas Orang Kelainan Fisik Dan
Mental adalah golongan sederhana. Di mana dengan tanggungan Orang
Kelainan Fisik Dan Mental ini, orang tua dan keluarga terpaksa mengeluarkan
perbelanjaan yang lebih dari sebelumnya.
Perkembangan manusia adalah proses yang berterusan dan keperluan pada
setiap peringkat adalah berbeda. Memandangkan Orang Kelainan Fisik Dan
Mental juga melalui proses perkembangan yang sama maka adalah wajar untuk
melihat keperluan Orang Kelainan Fisik Dan Mental mengikut tiga perspektif, yaitu
kanak-kanak, remaja dan dewasa. Di bawah ini dinyatakan, sebagaimana tabel
berikut :
TABEL 4.1
KEPERLUAN ORANG KELAINAN FISIK DAN MENTAL DARI ASPEK
PERKEMBANGAN HIDUP
Kanak-kanak Remaja Dewasa
Penjagaan Penjagaan Penjagaan
Pendidikan formal Pendidikan tidak formal Pendidikan berterusan
Kesehatan Kesehatan kesehatan
Kemahiran sosial Persahabatan Hubungan intimasi
Kemahiran
berdikari
Berdikari Keuangan
Bersosial Bersosial
Hak-hak asasi manusia Hak-hak asasi manusia
Sumber : Laporan Konvesyen JKMM 2003
Dari tabel di atas, kita dapat perhatian bahwa keperluan Orang Kelainan Fisik
Dan Mental berterusan dari lahir sehingga ke akhir hayat mereka. Apabila diteliti
keperluan mereka tidaklah banyak berbeda dari keperluan individu normal. Oleh yang
demikian, apakah cabaran orang tua / keluarga Orang Kelainan Fisik Dan Mental? di
bawah ini dapat dijelaskan sebagaimana tabel berikut :
TABEL 4.2
CARTA CABARAN KELUARGA ORANG KELAINAN FISIK DAN MENTAL
1. Berhadapan dengan tingkah laku anak
2. Penerimaan sosial
3. Berkurangannya aktiviti sosial dengan keluarga dan rakan
4. Kadar pendapatan yang rendah, jika ibu berhenti kerja
karena menjaga anak
5. Menjaga keeselamatan rumah supaya persekitaran anak
selamat
6. Pembagian masa untuk keluarga dan anak cacat
7. Menghadapi tekanan masalah kognitif anak yang mencabar
8. Tidak dapat memenuhi hasrat kejaya
9. Tahap estim diri yang rendah dan rasa kesunyian karena
kurang rakan
10. Masalah kesehatan anak dan diri sendiri
Sumber : Laporan Konvesyen JKMM 2003
Carta di atas menunjukan beberapa cabaran utama yang dihadapi oleh orang
tua dan keluarga Orang Kelainan Fisik Dan Mental. Segala cabaran ini berterusan
dalam kehidupan mereka. Menurut Puan Jamilah Bt Abu Bakar selaku Guru
Pembimbing menyatakan, tanggungjawab utama orang tua ialah memperlajari dan
memahami dengan lebih mendalam mengenai keistimewaan anak mereka.
Keperluan anak ini akan lebih ketara dalam proses penjagaan. Sebagai orang tua
yang bertanggungjawab, kita harus prihatin mengenai segala kemudahan yang tidak
terdapat di kawasan persekitaran seterusnya Negara kita. Ini karena anak cacat ini
memerlukan berbagai jenis perkhidmatan sepanjang hayat, termasuk kemudahan
pembelajaran, kesehatan, terapi dan penjagaan.
Dengan itu menurut kajian yang dijalankan di Negara Barat (Dunst, C, Trivelle, C
& Deal, A, 1994) menunjukan bahwa orang tua telah berjaya membawa banyak
perubahan yang mendadak dalam sistem pendidikan, penjagaan pembelajaran,
kesehatan, undang-undang dan peruntukan keuangan kerena suara padu dari
sokongan ahli keluarga. Di mana perubahan sedemikian ini memerlukan orang tua
yang ‘empower’ diri mereka dengan pengetahuan berkeseluruhan dari aspek
keperluan anak-anak mereka.
Menurut En Aris Talib, Timb. Pengarah 1, Jabatan Kebajikan Masyarakat Daerah
Johor Bahru, menjelaskan fungsi wujudnya Jabatan Kebajikan Masyarakat khususnya di
daerah Johor Bahru ini, adalah menyediakan fasilitas-fasilitas yang bersesuaian untuk
mengenal pasti dan membantu golongan Orang Kelainan Fisik Dan Mental menjalani
kehidupan harian yang lebih sempurna bersesuaian dengan kecacatan yang
dihadapi. Antara fasilitas yang disediakan adalah sebagaimana tabel di bawah ini :
TABEL 4.3
FASILITAS ORANG KELAINAN FISIK DAN MENTAL
No Jenis Fasilitas
1 Bantuan alat tiruan / sokongan seperti kerusi roda, kaliper,
anggota tiruan, mesin breille
2 Kemudahan pendidikan
3 Elaun pekerja cacat
4 Jagaan dan pemeliharaan di Taman Sinar Harapan,
5 Perkhidmatan Kaunseling Dan Nasihat
6 Penempatan Kerja
7 Pengecualian Cukai Jalan – bagi Orang Kelainan Fisik Dan Mental
yang menggunakan kenderaan kereta, dan motosikal
8 Kemudahan Pengangkutan Awam- memberikan konsensi
bayaran tambang kepada golongan kelainan fisik dan mental.
Sumber : Laporan kertas kerja JKMDJB Tahun 2005
Berdasarkan maklumat yang diperolehi hasil dokumentasi penulis, terdapat
beberapa kriteria yang mendasari Orang kelainan Fisik Dan Mental di Jabatan
Kebajikan Masyarakat Daerah Johor Bahru ini. Tujuan adanya criteria Orang Kelainan
Fisik Dan mental ini, agar pihak pemerintah dapat mengenal pasti dan menyediakan
fasilitas mengikut jenis kecacatan atau sebagai kad pengenalan diri bagi golongan ini
berurusan dengan pihak-pihak tertentu. Justeru, antara criteria yang mendasari Orang
Kelainan Fisik Dan Mental di jabatan Kebajikan Masyarakat Daerah Johor Bahru ini
adalah sebagaimana tabel di bawah :
TABEL 4.4
KRITERIA ORANG KELAINAN FISIK DAN MENTAL
No Jenis Kecacatan Kategori Kecacatan
1. Cacat/ Masalah Penglihatan Buta
2. Cacat/ Masalah Pendengaran Pekak
3. Cacat/ Masalah Pertuturan Bahasa
4. Cacat/ Masalah Pembelajaran Cacat Akal
5. Cacat/ Masalah Pergerakan Cacat Anggota
6. Cacat/ Masalah Kelakuan Emosi/ Tingkah laku
7. Lain-lain Masalah Jantung dan
lain-lain
Sumber : Laporan Kertas Kerja JKLDJB Tahun 2005
Kebiasaannya pengesahan awal dilakukan adalah dikalangan kanak-kanak yang
mendapatkan rawatan di Klinik Kesehatan dan Klinik Pakar di Rumah Sakit Umum.
Penilaian perkembangan kanak-kanak ini dilakukan dengan membandingkan
keupayaan seseorang kanak-kanak dengan perkembangan normal kanak-kanak.
Apabila didapati ada kelewatan perkembangan, kanal-kanak tersebut akan dirujuk
kepada pegawai perubatan bagi pengesahan yang mana dengan cara ini masalah
golongan Orang kelainan Fisik Dan Mental ini dapat dikesan dengan cepat.
Profesionalisme di Jabatan Kebajikan Masyarakat Daerah Johor Bahru ini
menurut pengamatan peneliti adalah dilakukan oleh empat orang tenaga pelaksana
dan seorang guru kraftangan dalam menangani masalah Orang Kelainan Fisik Dan
Mental ini.
TABEL 4.5
IDENTITAS GURU DI JABATAN KEBAJIKAN MASYARAKAT DAERAH JOHOR BAHRU
Nama Umur Status Pekerjaan Pendidikan
Nurishah Bt
Basharuddin
30 Tahun Bernikah Pembimbing Sertafikat pelajaran
Malaysia
Jamilah Bt
Abu bakar
48 Tahun Bernikah Pembimbing Sertafikat Pelajaran
Malaysia
Vokasional
Massyidar Bt
Ismail
27 Tahun Bernikah Pembimbing Sertafikat Pelajaran
Malaysia
Rohaida Bt
Ahmad
Wahi
41 Tahun Bernikah Pembimbing
Kraftangan
Sertafikat Pelajaran
malaysia
Sumber : Puan Nurishah Bt Basharuddin ( Guru Pembimbing JKMDJB )
Menurut Puan jamilah Bt Abu Bakar selaku Guru Pembimbing yang telah
berkhidmat selama dua tahun di JKMDJB ini menyatakan bahwa, di dalam tempoh
setahun, sebanyak dua kali kursus dan latihan akan diadakan oleh Majlis Kebajikan
Pembangunan Masyarakat Malaysia ( MAKPEN ) di Sentol, Selangor, untuk guru-guru di
JKMD seluruh Malaysia bagi mengikuti latihan dan kursus mengenai Orang Kelainan
Fisik Dan Mental secara berperingkat dalam pelaksanaan program yang dirancang.
Menurut penjelasan beliau lagi, ada beberapa hal yang mendasari pelaksanaan
program pemulihan bagi golongan Orang Kelainan Fisik Dan Mental di Malaysia, yaitu :
1. Kebanyakan JKMD yang ada mengamalkan model kombinasi “centre-home-based”
yaitu menjalani pemulihan di JKMD selama 4 hari dan 1 hari lawatan ke rumah
Orang kelainan Fisik Dan Mental untuk melihat perkembangan di rumah serta
memberi panduan serta bimbingan kepada orang tua dan ahli keluarga Orang
Kelainan Fisik Dan mental.
2. Aktivitas yang dijalankan di JKMD merangkumi pemulihan perobatan dengan
kerjasama Jabatan Kesehatan serta Kemahiran Motor Kasar, Kemahiran Motor
Halus, Perkembangan Bahasa, Perkembangan Sosial, Pengurusan Diri Sendiri, pra
menulis, membaca, mengira dan melukis serta menyediakan ruang untuk kanak-
kanak yang kelainan fisik dan mental dalam melakukan permainan, berhibur dan
beriadah. Selain aktivitas-aktivitas tersebut Orang Kelainan Fisik Dan Mental juga
diajar kemahiran Vokasional seperti membuat bakul, membuat bunga dan lain-lain
yang boleh mendatangkan pendapatan kepada mereka. Semua aktivitas ini
dikendalikan oleh pekarja JKMD yang dilantik secara sambilan dan diberi elaun RM
500.00 sebulan.
3. Pengendalian sesebuah JKMD menjadi tanggungjawab Jawatankuasa JKMD
yang dibentuk di peringkat awal penubuhan JKMD. Ahli Jawatankuasa JKMD
seharusnya terdiri daripada orang tua ahli keluarga Orang Kelainan Fisik Dan Mental,
pemimpin setempat, komuniti, pakar perobatan serta pegawai daripada Jabatan
Pendidikan Khas. Pegawai Kebajikan Masyarakat Negeri merupakan penasihat bagi
sesebuah JKMD untuk memastikan perjalanan JKMD mengikut garis panduan yang
ditetapkan oleh JKMM.
4. Program JKMD dilaksanakan melalui kerjasama bersepadu (multisectural
collaboration) antara Orang kelainan Fisik dan Mental, keluarga mereka, komuniti,
pihak swasta/bukan pemerintah, Pertubuhan Sukarela Kebajikan serta egensi
kerajaan/pemerintah, yang berkaitan untuk melaksanakan program pencegahan,
pemulihan dan pembanggunan Orang Kelainan Fisik Dan mental. Dalam
melaksanakan program JKMD, penglibatan aktif orang tua dan ahli keluarga Orang
kelainan Fisik Dan mental serta komuniti setempat adalah amat penting karena
mereka sebagai nadi atau kekuatan dalam melaksanakan program JKMD kearah
memenuhi agenda penyertaan dan penyamaan peluang Orang Kelainan Fisik Dan
Mental. Selain daripada itu masyarakat secara tidak langsung bertanggungjawab
merencanakan program pemulihan Orang kelainan Fisik Dan Mental berdasarkan
keperluan dan keadaan tempatan agar hasrat kerajaan untuk meningkatkan
kesejahteraan hidup Orang kelainan Fisik Dan mental tercapai38
Berdasarkan dasar pelaksanaan program yang telah di selaraskan diseluruh
Negara, maka dasar ini dituruti oleh konsep program pemulihan di mana ia
berteraskan kepada tiga model yaitu :
1. ‘ Home- based ’
Di bawah model ini, pekerja JKMD menjalankan pemulihan dengan melawat
rumah ke rumah untuk mengenalpasti Orang kelainan Fisik Dan Mental serta
keperluan mereka. Program pemulihan dilaksanakan di rumah Orang Kelainan Fisik
Dan Mental itu sendiri dan ahli keluarga dilatih bersama untuk menjalankan
program pemulihan.
38 Kertas Kerja JKMDJB Tahun 2005
2. ‘ Centre- based ’
Model ini menghendaki Orang Kelainan Fisik Dan mental yang memerlukan
pemulihan serta orang tua atau ahli keluarga datang ke sesebuah pusat untuk
menjalankan program pemulihan.
3. Kombinasi ‘ Centre- Home based ’
Model ini menyatukan pendekatan model ‘home-based’ dan ‘centre-based’.
Model ini menentukan bahwa Orang Kelainan Fisik Dan mental yang tidak dapat
datang ke pusat akan dilawati oleh pekerja JKMD dan dilatih menjalankan
pemulihan di rumah. Melalui model ini lebih ramai Orang Kelainan Fisik Dan Mental
dapat dilipatkan dalam program JKMD.39
Menurut Puan Nurishah Bt Basharuddin, selaku Guru Pembimbing di JKMDJB,
menyatakan konsep yang digunakan ini adalah diselaraskan di seluruh Negeri bagi
menjalankan dan menjayakan program pelaksanaan terhadap golongan Orang
Kelainan Fisik Dan Mental.
Adapun data yang diperolehi oleh peneliti terhadap 15 orang daripada lebih
kurang 200 populasi golongan Orang Kelainan Fisik Dan Mental di Jabatan
Kebajikan Masyarakat Daerah Johor Bahru yang telah terdaftar sebagaimana
tertara pada tebel di bawah ini :
TABEL 4.6
39 Ibid.
INDENTITASORANGKELAINANFISIK DAN MENTAL DI JABATAN KEBAJIKAN MASYARAKAT
DAERAH
Johor Bahru
No Nama Umur Bangsa Jenis
Kelamin
Kecacatan
1 Ariffin Bin
Ibrahim
83 th Melayu Lelaki Kecacatan akibat
kemalangan
2 Ramlah Bt
Mohd Nor
15 th Melayu Perempuan Jatuh pada usia 1
th. Lemah
anggota dari
pinggang hingga
kaki.
3 Razali bin
Hasyim
32 th Melayu Lelaki Muscular
Dystrophly
4 Letchumanan
A/L Muniandy
55 th India Lelaki Kemalangan jalan
raya. Kaki kanan
dipotong
5 Subramanian
A/L G.
Munusamy
35 th India Lelaki Kemalangan. Kaki
kiri lemah
6 Mustaza Bin
Chin
28 th Melayu Lelaki Polyomylitis
7 Sugu A/L
Ganesh
22 th India Lelaki Kemalangan kaki
kiri dipotong
8 Ridzuan Bin
Ibrahim
21 th Melayu Lelaki Kemalangan pada
usia 6 tahun.
Lemah anggota
badan
9 Zanariah Bt 33 th Melayu Perempuan Jangkitan kuman
Mesuan pada kandungan
10 Mohd Syukri 9 th Melayu Lelaki Stroke
11 Awang Bin
Kamal
39 th Melayu Lelaki Kemalangan,
cacat anggota
tangan
12 Asiah Bt Musa 62 th Melayu Perempuan Kaki kiri dipotong
karena penyakit
kencing manis
13 Sharifah
Rafidah
28 th melayu Perempuan Kemalangan,cacat
14 Mohd Yusof 9 th Melayu Lelaki Hydrogrephalus
15 Nabilah Bt
Azman
18 th Melayu Perempuan Kecacatan kedua
anggota tangan
sejak kecil.
Sumber : Puan Nurishah Bt Basharuddin, Guru Pembimbing di JKMDJB
TABEL 4.7
STATISTIK ORANG KELAINAN FISIK DAN MENTAL BERDAFTAR
MENGIKUT TAHUN 2000 – 2005
Kecacatan Jantina Jumlah
No
Tahun (1)
*
(2)
*
(3)
*
(4)
*
(5)
*
(6)
*
(7)
*
L P
1 2000 1 - 3 1 2 - - 4 3 7
2 2002 2 1 2 4 2 1 2 4 10 14
3 2003 3 1 2 6 3 1 4 5 15 20
4 2004 11 1 2 3 18 2 3 22 18 40
5 2005 8 1 2 4 15 3 3 20 16 36
6 2005/06 8 1 2 4 15 3 3 20 16 36
Sumber : Laporan Kertas Kerja JKMDJB 2005
TABEL 4.8
CATITAN/PETUNJUK
No Jenis Kecacatan
1 (1) * Delay Milestone (Lembab Pemikiran )
2 (2) * Autisme ( Dunia Sendiri )
3 (3) * Down Sindrom
4 (4) * Celebral Palsy (terencat saraf )
5 (5) * Cacat Anggota, clef palate, berbagai
cacat
Sumber : Laporan Kertas Kerja JKMDJB 2005
C. Penanganan Orang Kelainan Fisik Dan Mental Di Jabatan Kebajikan Masyarakat
Daerah Johor Bahru.
1. Layanan Bimbingan dan Konseling
Layanan Bimbingan dan Konseling yang digunakan adalah layanan orientasi
melalui taklimat khas sebagai pengenalan mengenai JKMDJB dan peranannya
kepada Orang Kelainan Fisik Dan Mental dalam pendidikan seperti ceramah dan
diskusi, layanan bimbingan pembelajaran seperti program motivasi, layanan
bimbingan dan konseling individu dan kelompok, layanan penempatan dan
penyaluran seperti kursus dan latihan, serta program-program yang dirasakan perlu
bersesuaian dengan tingkat pemahaman Orang Kelainan Fisik Dan Mental dan
masyarakat setempat. Program layanan bimbingan dan Konseling ini hanya mampu
dijalankan mengikut jadwal yang telah diatur oleh Kementerian Kebajikan Malaysia
6 (6) * Pendengaran
7 (7) * Hydrocepalus (cacat bagian
kepala/besar
yaitu sebagai suatu garis panduan yang seragam yang telah ditetapkan di seluruh
Negeri.40
2. Waktu
Semua aktivitas bagi pemulihan di JKMDJB ini berjalan selama lima hari
setiap minggu, bermula seawal jam 9.00 pagi sehingga 1.00 tengahari. Ini dapat di lihat
pada tabel yang di sediakan di bawah ini :
TABEL 4.9
JADWAL AKTIVITAS HARIAN DI JABATAN KEBAJIKAN MASYARAKAT DAERAH JOHOR
BAHRU
No Hari Aktivitas Catitan
1
Senen
Lawatan ke rumah-rumah Orang
Kelainan Fisik Dan Mental yang
terdaftar mengikut Jadwal
Guru/
Jawatankuasa/Pegawai
Perubatan dan
Jururawat turut terlibat
40 Di wawancara pada En Aris Bin Talib, Timb. Pengarah 1, JKMDJB, op.cit.1 Mei 2009
2 Selasa Kegiatan Kraftangan /Latihan
Fisioterapi /Hydroterapi
Guru /Orang Kelainan
Fisik Dan Mental/Orang
tua & Jawatankuasa
3 Rabu Kelas Cahayaku /Latihan Fisio/
Pemeriksaan Kesehatan
Guru/Orang Kelainan
Fisik Dan Mental/
Penjaga & Pegawai
Perubatan/ Jururawat
4 Kamis Latihan Fisio/Nyanyian/Sukan /
Permainan / Klinik Gigi
Guru/Jawatankuasa/
Orang Tua/Orang
Kelainan Fisik Dan
Mental/Klinik Gigi
5 Juma’at Kemaskini Rekod/Persediaan Alat
Mengajar/Perbincangan
Guru/Jawatankuasa
Sumber : Puan Nurishah Bt Basharuddin ( Guru Pembimbing JKMDJB )
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, melihat waktu dan jenis-jenis aktivitas
yang telah disediakan oleh JKMD terhadap Orang Kelainan Fisik dan mental amat
sesuai karena di JKMD ini terdapat 7 jenis kecacatan yang mana program yang
dilakukan harus selaras dan menepati syarat serta dapat diatur dengan baik agar tidak
mendatangkan masalah pada waktu akan datang.
3. Alat-alat Bantuan Fisioterapi
Sebagaimana yang diketahui bahwa di setiap JKMD harus mempunyai alat-
alat fisioterapi yang selengkapnya, agar program yang dijalankan dapat dinikmati dan
digunakan bagi Orang Kelainan Fisik Dan Mental yang berada di JKMD untuk
menjalankan latihan-latihan yang telah ditetapkan berdasarkan kecacatan masing-
masing individu. Oleh yang demikian, di sini terdapat beberapa alat fisioterapi yang
digunakan di JKMD dan dapat dilihat pada tabel seperti di bawah ;
TABEL 4.10
NAMA ALAT-ALAT FISIOTERAPI
N
o
Alat Fisioterapi Fungsi/Kegunaan Kes Penyakit
1 Adjustable
Height
Electrical
Alat bagi menjalankan
rawatan kapada pesakit
dalam posisi
berbaring/duduk dan
sebagainya (katil
rawatan)
Pelbagai kes
2 Exercise Mat Tilam khas yang sangat
berfaedah bagi
keselesaan/ keselamatan
para pesakit semasa
menjalankan senaman
dilantai dan lain-lain
aktiviti yang berkaitan
Pelbagai kes
3 Shoulder
Whell
Alat bagi menjalankan
senaman sendi anggota
atas terutamanya bahu
dan siku bagi
meningkatkan jarak
pergerakan sendi dan
kekuatan otot.
Pesakit yang
mengalami
masalah
pergerakan bahu
terhad dan
kesakitan bahu
4 Pararallel Bar Peralatan bagi latihan
berdiri/ mengimbang
badan/ berjalan dengan
bantuan sokongan
tangan yang berpaut
kepada kiri kanan
Pesakit yang mengalami
kelemahan dan
kecederaan dibagian
bawah badan, pinggang/
lutut/ kaki dan sebagainya.
palang
5 Exercising Stairs Peralatan bagi latihan
menaiki daan menuruni
tangga, yang mana
ianya sangat berfaedah
bagi meningkatkan
fungsi pergerakan kaki
dan seimbangan tubuh
badan.
Pelbagai kes penyakit,
terutama kepada yang
mengalami masalah dan
kelemahan otot bagian
kaki.
6 Exercise Bicycle Peralatan senaman
terutama yang
mengalami kelemahan
kaki dan gangguan
fungsi anggota bagian
bawah badan (kaki)
Pelbagai pesakit terutama
yang mengalami
kelemahan kaki dan fungsi
anggota bagian bawah
badan (kaki)
7 Portable Mirror Cermin berjalur garisan,
berfrim, mempunyai
sebagai alat menilai
posisi tubuh badan serta
memberi gambaran
kepada pesakit
berkenaan ‘posture’
mereka semasa berdiri
atau berjalan.
Pesakit yang mengalami
‘Skoliosis’ yaitu
pembengkokan badan,
juga bagi mereka yang
mempunyai masalah
gangguan gaya badan
(abnormal posture) serta
gaya berjalan.
8 Horizontal Bar
(Wall Bar)
Peralatan bagi latihan
menegakan badan
dalam pelbagai posisi
seperti dari merangkak
kepada melutut
seterusnya berdiri
dengan memegang
palang/sebagai tempat
berpaut/sokongan dan
Pesakit yang mengalami
kelemahan otot kaki dan
pinggang serta kesakitan
sendi lutut/ kaki dan
sebagainya.
keseimbangan badan.
9 Tilting Table/Bar Peralatan bantuan
berdiri dan stimulasi
kesedaran sendi dengan
kaedaah sokongan berat
badan ditapak kaki/
lutut/ pinggung dan
seterusnya kawalan
pinggang.
Pesakit ‘Paraplegia’ yaitu
mereka yang mengalami
kelumpuhan otot bagian
kaki seperti pesakit yang
mengalami kelemahan kaki
yang serius.
Sumber : Laporan Kertas Kerja JKMDJB 2005
Berdasarkan penjelasan Puan Nurishah Binti Basharuddin, alat-alat fisioterapi
yang ada di JKMDJB, untuk waktu ini telah mencukupi bagi Orang kelainan Fisik Dan
Mental menjalankan latihan karena sehingga sekarang belum lagi terjadi
permasalahan kegunaan alat-alat ini bagi Orang Kelainan Fisik Dan Mental yang
menjalankan aktivitas seharian mereka. Sumber alat-alat fisioterapi ini juga merupakan
sumbangan daripada badan-badan agensi pemerintah seperti yayasan Kabajikan
Negara, Jabatan Kebajikan Masyarakat daan Lain-lain.
4. Dana/ Biaya
Dana atau biaya merupakan kompenan utama yang mendukung
kesuksesan kegiatan pemulihan Orang Kelainan Fisik Dan Mental di JKMDJB ini. Oleh itu,
JKMDJB telah merancang dana dan pembiayaan dengan mengambil kira kepada
pembiayaan geran tahunan daripada Jabatan Kebajikan Masyarakat Malaysia
(JKMM) bagi membiayai elaun pekerja (Guru Pembimbing), Caruman Kumpulan
Wang Simpanan Pekerja (KWSP). Dana peruntukan bagi menjalankan aktivitas Orang
Kelainan Fisik Dan Mental berasal daripada Jabatan kebajikan Masyarakat Negeri,
organisasi – organisasi sosial, individu serta hasil daripada jualan kraftangan. Manakala
sumbangan makanan dan minuman di JKMDJB adalah sumbangan daripada
perusahaan-perusahaan serta individu, orang tua Orang Kelainan Fisik Dan Mental dan
Jawatankuasa.
5. Respon Golongan Orang Kelainan Fisik dan Mental kategori Cacat Anggota.
Adapun respon golongan Orang Kelainan Fisik Dan Mental dapat peneliti
bagi dalam dua kategori yaitu :
a. Pelaksanaan Program Di JKMDJB
Dari observasi peneliti terhadap tenaga Guru Pembimbing kebanyakan
mahir dan berpengalaman dalam mengendalikan aktivitas di JKMDJB tersebut. Ini
karena setiap Guru Pembimbing di JKMDJB ini telah mengikut latihan dan kursus yang
bekaitan dengan program yang telah disediakan oleh Jabatan Kebajikan Masyarakat
Malaysia sebelum ditugaskan. Mengikut kursus dan latihan yang diadakan amat
penting karena tanpa adanya panduan asas yang ada pada seseorang Guru
Pembimbing sesuatu aktivitas yang akan dijalankan kemungkinan kurang berkesan
dan tidak memberikan hasil yang baik terhadap Orang Kelainan Fisik Dan Mental.
Sepanjang pengamatan, peneliti merasa amat tertarik dan kagum tentang cara
mereka mengendalikan aktivitas yang terjadwal dan menyampaikan materi
bimbingan. Pendekatan bahasa juga mudah difahami.
Para golongan Orang Kelainan Fisik Dan Mental kebanyakan merasa
berpuas hati dengan penyampaian tenaga Guru Pembimbingan dan memahami
corak pendekatan yang digunakan. Menurut Puan Zanariah Bt Mesuan, salah seorang
golongan Orang kelainan Fisik Dan Mental di JKMDJB menyatakan bahwa dengan
mengikuti program ini, golongan Orang kelainan Fisik Dan Mental tidak merasa disisih
dan dapat mengisi masa lapang dengan mempelajari hasil kraftangan dan mendapat
pulangan daripada hasil jualan dan sebagai sumber pendapatan. Dari wawancara
peneliti dengan Orang kelainan Fisik Dan Mental, peneliti mengambil kesimpulan
bahwa, mereka berpuas hati terhadap layanan dan aktivitas program yang telah
sedia ada di JKMDJB ini.
b. Perubahan Orang Kelainan Fisik Dan mental yang sedang mengikuti program di
JKMDJB Mengenai perubahan Orang kelainan Fisik Dan Mental yang sedang
mengikuti program yang telah dilaksanakan, peneliti membagi tiga tahap
pencapaian yaitu merasa lebih baik dan berkesan terhadap aktivitas yang
dijalankan, mengalami perubahan yang berperingkat dan bertambah
pemahaman dan kesedaran tentang hak individu dan makhluk yang maha esa.
Dari hasil wawancara peneliti dengan golongan Orang kelainan Fisik Dan mental
tersebut dapat peneliti dengan golongan Orang Kelainan Fisik Dan mental
terhadap aktivitas yang dijalankan mengambil masa yang agak lama kira-kira 6
bulan dan ke atas untuk mendapatkan kesan yang lebih baik. Dalam pada itu,
Orang Kelainan Fisik Dan mental juga merasa amat selesa semasa berada di
JKMDJB ini karena mereka dapat melaksanakan aktivitas dan terapi yang telah
disediakan dengan bantuan alat fisioterapi dan bantuan bimbingan daripada Guru
Pembimbing.
Hasil observasi peneliti mendapati bahwa golongan Orang Kelainan Fisik Dan
Mental ini sangat bersemangat dan mengikuti latihan dan aktivitas terapi yang
disediakan di samping mereka juga di bantu oleh Guru Kraftangan. Menurut Puan
Zanariah Bt Mesuan, hasil kraftangan yang dilakukannya adalah hasil idea dan
kretivitasnya sendiri. Hasil kraftangan yang di buat adalah seperti alas meja, tas,
lekar, hiasan dinding, cendermata dan lain-lain lagi. Masa yang diperuntukan bagi
menghasilkan tergantung kepada barangan yang diperbuat. Hasil ini bagi mengisi
masa lapang dan juga sebagai sumber pendapatan sampingan dengan bantuan
orang tua dan ahli keluarga. Dalam pada itu juga, golongan Orang Kelainan Fisik
Dan Mental ini merasa dihargai dan diberi peluang untuk mereka menjalani
kehidupan seperti manusia normal lain karena mereka berpeluang mengikuti
aktivitas tambahan yang banyak dijalankan seperti mengikuti aktivitas tambahan
yang banyak dijalankan seperti mengikuti sukan olimpik Negeri Johor, mengikuti pra
akademik dan latihan Orang Kelainan Fisik Dan mental serta pelbagai aktivitas
sampingan yang lain.
Hasil wawancara peneliti, secara kesimpulannya mendapati bahwa Orang
kelainan Fisik dan Mental dan orang tua Orang Kelainan Fisik Dan mental
mempunyai semangat yang kuat, ketahanan rohaniah dan batiniah bagi
menerima dan berhadapan dengan masyarakat umumnya. Walaubagaimanapun
tidak semua orang tua Orang Kelainan Fisik Dan Mental mempunyai pengetahuan
yang tinggi bagi mengendalikan dan memahami masalah anak mereka dan tidak
berapa jelas mengenai etimologi keistemewaan ini. Namun segelintirnya orang tua
Orang Kelainan Fisik Dan Mental menjadi tawar hati untuk menimba pengetahuan
karena mereka berpendapat pengetahuan ini tidak akan mengubah nasib anak
mereka.
C. Penanganan Orang Kelainan Fisik dan Mental Perspektif Hukum Islam
Untuk mewujudkan kesamaan taraf antara individu normal dan individu
kurang upaya, pelbagai usaha dan penanganan harus dilakukan oleh JKMDJB
untuk menangani permasalahan Orang Kelainan Fisik Dan mental, diperlukan juga
usaha sama dari pihak keluarga Orang Kelainan Fisik Dan mental, orang
perseorangan, badan-badan sosial dan masyarakat umumnya. Dari hasil
pengamatan peneliti, penanganan Orang Kelainan Fisik Dan Mental di JKMDJB ini
telah bersesuaian dengan perspektif Hukum Islam. Walaupun di dalam Islam tidak
menetapkan hukum secara umum mengenai penanganan Orang kelainan Fisik
Dan mental ini. Namun Islam memperhatikan hal ini dengan melihat tujuan dan
kemaslahatan yang berlaku.
Hal ini dapat diperhatikan daripada aspek yaitu indentifikasi dan kretiria
Orang Kelainan Fisik Dan Mental dari aspek keperluan hidup, sebagaimana yang
dijelaskan di dalam pembahasan sebelumnya dapat di lihat di dalam tabel 4.1, 4.2
dan tabel 4.4.
Islam menegakkan masyarakat muslim di atas kesatuan sosial yang paling
asasi, yaitu keluarga. Lalu meletakkan syarat-syarat dan jaminan-jaminan bagi
keluarga yang menjadikannya sebagai batu bata yang lebih kuat dalam
membangun masyarakat. Islam meletakkan tatanan untuk melindungi keluarga
dengan memikul qiwamah (kepimpinan ).
Hal yang paling penting yang harus dilakukan dan di jaga sebaik-baiknya,
karena sesungguhnya seorang anak secara fitrah diciptakan dalam keadaan siap
untuk menerima kebaikan atau keburukan. Tiada lain hanya kedua orang tuanya
yang membuatnya cenderung pada salah satu diantaranya.41 Sebagaimana
Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud “ Setiap anak itu dilahirkan menurut
fitrahnya, maka hanya kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan seorang
Yahudi, Nasrani atau Majusi ”.42
Allah SWT menjadikan manusia itu sebaik-baik kejadian. Diberikan
kepadanya keistemewaan-keistimewaan yang tidak terdapat pada makhluk-
makhluk yang lain. Dimuliakan manusia itu sesuai dengan sifatnya sebagai “Khalifah
Allah” di bumi untuk memakmurkannya dan kebahagiaan manusia seluruhnya.43
Stetemen ini sesuai dengan Firman Allah SWT ;
EnN�N ��G8����� �}�S��kJ�� �%�& �}S�EC$. +1-l�8�N3 ) �M٤ا� (
Artinya :� Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia Dalam bentuk Yang sebaik-baiknya (dan
berkelengkapan sesuai Dengan keadaannya)�.
41 Jamaal Abdur Rahman, Tahapan Mendidik Anak Teladan Rasulullah SAW, (Irsyad Baitus Salam,
Bandung, 2005 ), Cet.1, h. 23
42 Sayid Sabiq, Muhammad, Fiqh Sunnah, Qahirah: Dar al-Fath lil A’lam al-‘Arabiy, 1999M/1420,
Cetakan Kedua Puluh Satu.
43 Harun Din., Manusia dan Islam, (Dorong UBS SDN. BHD Pulau Pinang, 1990), cet. 1, h.194
(Q/S : Al-Tin : 4)
Aspek lain yang dapat diperhatikan adalah seperti penjagaan, bimbingan
dan fasilitas yang diberikan kepada golongan Orang Kelainan Fisik Dan Mental. Dari
aspek penjagaan dan bimbingan, di JKMDJB telah disediakan guru pembimbing
untuk kemudahan Orang Kelainan Fisik Dan Mental menjalani rawatan disamping
memberi bimbingan kepada orang tua / keluarga Orang Kelainan Fisik Dan Mental
untuk turut membantu di dalam proses pemulihan Orang Kelainan Fisik Dan mental.
Fasilitas-fasilitas bersesuaian juga disediakan juga disediakan untuk kemudahan
Orang Kelainan Fisik Dan Mental untuk menjalani rawatan. Hal ini sebagaimana
yang telah dijelaskan di dalam tabel 4.3, 4.5 dan 4.9.
Bertolak dari hal itu, manusia di jadikan Allah SWT secara semulajadinya suka
bermasyarakat. Masing-masing saling memerlukan dan tolong menolong untuk
membina hidup yang lebih berarti demi kepentingan seluruhnya. Tanpa kerjasama
yang erat antara satu sama lain, maka pembentukan sebuah masyarakat itu tidak
dapat diwujudkan. Untuk itu Allah SWT berfirman ;
�'>�n$Y���- ^?�?G �� ��g�� ���v�8����� }��T M⌧uN| o9N�g�.�$ "����v�\��0�~�$ ����0��
;<����DN��$ f���0\����0�(� o ?m�� "���T�M�s$. �n��� ���� "��� N�83$. o ?m�� ����
������� iM�D�� ) ات�� )RRا�_
Artinya :� Wahai umat manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari lelaki dan
perempuan, dan Kami telah menjadikan kamu berbagai bangsa dan bersuku puak, supaya
kamu berkenal-kenalan (dan beramah mesra antara satu Dengan Yang lain).
Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah orang Yang lebih taqwanya di antara
kamu, (bukan Yang lebih keturunan atau bangsanya). Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui, lagi Maha mendalam pengetahuannya (akan keadaan dan amalan kamu)�
(Q/S : Al-Hujurat : 13)
Yang dimaksud dengan ر&#ا�;M� di dalam ayat ini ialah ‘ kerjasama yang erat ’
dan bertolong di dalam usaha-usaha yang boleh mendatangkan kebajikan bagi
membina hidup yang harmoni untuk mewujudkan Negara yang makmur di bawah
keampunan Allah SWT.44
Individu dalam masyarakat muslim adalah individu yang aktif lagi positif,
tidak lari dari tanggungjawab karena memikul tanggungjawab merupakan agama
dan amanat. Dengan itu, ia merealisasikan kebaikan dunia daan akhirat. Jika ia
meremehkan tanggungjawaab itu, berarti telah melanggar perintah Tuhan-Nya,
menyimpang dari fitrah yang telah digariskan oleh Allah SWT, dan kufur dengan
nikmat yang telah dianugerahkan kepadanya.
Seorang muslim harus bersikap positif dalam bermasyarakat. Dengan sikap
sedemikian, ia bermafaat bagi dirinya sendiri dan orang lain, menjamin masa yang
sedang dihadapinya dan masa yang akan datang, serta menjadikan Allah SWT
redho kepadanya dengan menjalankan perintah-Nya. Dengan begitu akan terjadi
stabilitas dalam seluruh masyarakat insani.
Sikap positif ini tercermin dalam tiga hal, yaitu rasa tanggungjawab,
melakukan amal makruf dan melakukan aktivitas umum bagi kebaikan masyarakat.
Setiap muslim dalam masyarakat bertanggungjawab atas dirinya tentang hal-hal
44 Ibid
yang diucapkan dan didiamkannya, perbuatan yang dilakukan atau yang tidak
dilakukannya. Bahkan bertanggungjawab juga terhadap semua orang yang
menjadi tanggungjawab.45
Sebagaimana Firman Allah SWT ;
;Z�$ �8�N3 ��T J/8{N �DN V�C� 1\��� o ?m�� ��E☺�� �� �iS��D8 ���$ �{�⌧NPU8 ���$ �<�u
�D:��N Y$�. �m�⌧u C��� GZ���2��T
) ٣R ءارسالا(
Artinya :3 Dan janganlah Engkau mengikut apa Yang Engkau tidak mempunyai
pengetahuan mengenainya; Sesungguhnya pendengaran dan
penglihatan serta hati, semua anggota-anggota itu tetap akan ditanya
tentang apa Yang dilakukannya.3(Q/S : Al-Isra : 36 )
Ini berarti setiap manusia akan ditanya mengenai perbuatan dan usaha
yang dilakukannya dengan anggota badannya dalam kehidupan di dunia ini.
Sebagaimana Firman Allah SWT:
"�N �$ ����⌧� ��� "�Pa���0�QN G'?T�. Gv�n����$ })��N �$ �<) �- }�T ^����Lvw ��nEq�-�$
}�T ^����Lvw o ¡}0���2�#N �$ �¡☺�� 21#G�u �m�0��☺0N3) ,_!٩٣:ا�(
Artinya” Dan jika Allah menghendaki, tentulah Dia menjadikan kamu satu umat (yang
bersatu Dalam ugama Allah Yang satu); akan tetapi Allah menyesatkan
sesiapa Yang dikehendakiNya (menurut undang-undang peraturanNya) dan
memberi petunjuk kepada sesiapa Yang dikehendakiNya (menurut undang-
45 Abdul Halim Mahmud, Fiqih Ukhuwah, (Jakarta, Era Entermedia, 2000), Cet. -1,h.426
undang peraturanNya);dan Sesungguhnya kamu akan ditanya kelak tentang
apa Yang kamu telah kerjakan.” (Q/S: An-Nahl ayat 93 )
Di dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dengan
sanadnya dari sahabat Abdullah Bin Umar r.a, bahwa Rasulullah SAW bersabda,
نعو نبا رمع يضر �للا ام�نع لاق : تعمس لوسر �للا ىلص �للا �يلع ملسو لوقي :
مكلك عار , مكلكو لؤسم نع �تيعر , مامألاو عار, لؤسمو نع �تيعر, لجرلاو عار يف
�ل�أ لؤسمو نع �تيعر, ةأرملاو ةيعار يف تيب ا�جوز ةلؤسمو نع ا�تيعر , مداخلاو عار
يف لام �ديس لؤسمو نع �تيعر, مكلكف عار لؤسمو نع �تيعر
( �اور يراخبلا ملسمو)
Artinya: “Ketahuilah bahwa setiap kalian adalah pengembala (pemimpin), dan setiap
kalian bertanggungjawab atas pimpinannya. Seorang laki-laki adalah
pemimpin bagi keluarganya, ia bertanggungjawab atas pimpinannya, setiap
wanita adalah pemimpin bagi rumah (keluarga) suaminya, ia
bertanggungjawab atas pimpinannya, seorang budak adalah pemimpin di
atas harta orang tuannya, ia bertanggungjawab atas hartanya itu. Setiap
kalian adalah pemimpin, dan masing-masing kalian bertanggungjawab atas
pimpinannya.”(Riwayat Al-Bukhari dan Muslim)
Hadits ini merupakan puncak tanggungjawab sosial dalam masyarakat
muslim. Ia menempatkan mereka masing-masing di depan tanggungjawab ini agar
menunaikannya dengan rela dan sukacita. Karena puncak tanggungjawab sosial
adalah jika manusia menyadari bahwa dirinya adalah pemimpin dan
bertanggungjawab atas pimpinannya.
Di antara manifestasi sikap positif dalam masyarakat muslim adalah jika
mereka melakukan amar makruf di anatara mereka. Kewajiban amar ma’ruf dalam
masyarakat muslim ini di dasarkan atas nash-nash syar’i, yaitu ;
�m��G�TN☺8 ���$ Pk�v��TN☺8 ���$ "�qP 0� ^����{� $$. �¢0� o ��$^6X\Y�-
)�$�M0�☺8 ��� �m"��qG�-�$ �}�� �MN�G☺8 ��
���☺{j��-�$ �vo���et �� ���03N�-�$ �vo�⌧u?� �� ����0{�F�-�$ ���� UA�.N��*���$
o �D:��N Y$�. ��qd⌧�i�M�* ��� � ?m�� ����
��-y�� 1{)��C ) D�#M٧ا�R(
Artinya :3 Dan orang-orang Yang beriman, lelaki dan perempuan, setengahnya menjadi Penolong
bagi setengahnya Yang lain; mereka menyuruh berbuat kebaikan, dan melarang daripada
berbuat kejahatan; dan mereka mendirikan sembahyang dan memberi zakat, serta taat
kepada Allah dan RasulNya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya
Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.� (Q/S : At-Taubah : 71)
Ayat ini menyifatkan, kaum mukminin dan mukminat bahwa di antara mereka
terjalin sikap saling menolong dan persatuan dalam cinta dan kasih sayang,
malakukan amar makruf nahi mungkar, menegakkan solat dan menunaikan zakat.
Seandainya mereka tidaak berbuat demikian, mereka tidaak akan menjadi mukmin
yang sempurna imannya.
Agar kaum muslimin dapat memperbudayakan amar makruf dalam masyarakat
dan budaya ini ditempatkan secara proposional, maka setiap muslim harus
melaksanakan segala hal ma’ruf yang diperintahkan oleh Allah SWT kepadanya
sebagaimana disinyalir oleh-Nya, “ Mengapa kalian perintahkan orang lain
mengerjakan kebajikan, sedangkan kalian merupakan diri sendiri ( dari kebajikan itu
), padahal kalian membaca kitab?”.( Surah Al-Baqarah, ayat 44 ).
Seterusnya, kebaikan yang harus di biasakan oleh seorang muslim adalah
berbuat sesuatu demi kemaslahatan masyarakat. Artinya, ia harus berusaha
merealisasikan kemaslahatan agamawi dan duniawi bagi manusia. Allah SWT telah
menuntut setiap manusia agar membiasakan berbuat baik.46 Sebagaimana Firman
Allah SWT ;
��qy-$Y���- ��������� f���G�T��� f���0;s"��� f�$nPQ2*���$ f�$naE����$ "����� f��0��08\���$ �i"M�R8 �� "�Pa���0N
���N��8U03 � ) l_٧٧ا� (
Aِrtinya :�Wahai orang-orang Yang beriman, rukuklah serta sujudlah (mengerjakan sembahyang),
dan Beribadatlah kepada Tuhan kamu (dengan mentauhidkanNya), serta kerjakanlah
amal-amal kebajikan; supaya kamu berjaya (di dunia dan di Akhirat).� (Q/S : Al-Hajj :
77)
Yang dimaksudkan dengan kebaikan pada ayat ini adalah segala
bentuk pendekatan dan ketaatan kepada Allah SWT. Setiap kebaikan telah
diperintahkan oleh Dinul Islam dan diwajibkan kepada setiap yang mampu
mengerjakannya. Merupakan amal perbuatan yang bersifat umum untuk
kemaslahatan masyarakat, bisa mendatangkan manfaat dan bisa menolak
madharat. Allah SWT berfirman, yang bermaksud : “ Berlombalah kalian dalam
kebajikan” .( Surah Al-Baqarah, ayat 148 ).
Demikian Islam mengarahkan manusia untuk melakukan kebaikan secara umum
dan mengacam mereka dari melakukan kejahatan. Imam Tirmidzi meriwayatkan
dari Ibnu Abbas ra, “ Tiada seorang muslim pun yang memberikan baju kepada
46 Abdul Halim Mahmud, h. 434 op.cit.2 Mei 2009
saudaranya sesame muslim, kecuali Allah pasti melindunginya selama ada
padanya kain tersebut meskipun tinggal sesobek.”
Allah SWT akan menolong seorang hamba selama hamba tersebut mau
menolong saudaranya. Siapa yang membantu memecahkan kesulitan
saudaranya, maka Allah SWT akan membantu kesulitan-kesulitannya di hari kiamat.
Bantuan ini terkadang mamang dituntut, baik berupa tenaga, waktu maupun
harta, karena seseorang tidak akan mampu memikul sendiri bebannya, sehingga ia
mesti meminta bantuan saudaranya sesame muslim.47 Sebagaimana Firman Allah
SWT,
f��("���$ ���☺=�\ �� �3��� ��� ���K���� �v�M)�#��� f ;Z�$ �☯�N3 �D�D{)t�g ���T ��=g�n �� f })�EC$.�$ ���☺;s �}S�EC$. ���
��8=N �� f ;Z�$ �"DN3 �{�S�⌧U8 �� %�& �!"�#��� f ?m�� ���� ;Z I����¤ �&��n)�8U☺8 �� ) m 0٧٧ا�(
Artinya : "Dan tuntutlah Dengan harta kekayaan Yang telah dikurniakan Allah kepadamu akan
pahala dan kebahagiaan hari akhirat dan janganlah Engkau melupakan bahagianmu
(keperluan dan bekalanmu) dari dunia; dan berbuat baiklah (kepada hamba-hamba Allah)
sebagaimana Allah berbuat baik kepadamu (dengan pemberian nikmatNya Yang
melimpah-limpah); dan janganlah Engkau melakukan kerosakan di muka bumi;
Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang Yang berbuat kerosakan ".(Q/S : Al-
Qasas : 77)
Justeru itu, hendaklah setiap masyarakat muslim itu mempunyai rasa tanggungjawab, melakukan
amar makruf dan melakukan aktivitas umum bagi kebaikan masyarakat, terutama terhadap golongan
kelainan fisik dan mental ini. Agar mereka tidak merasa terpinggir berada dalam kehidupan
47 Abdul Halim Mahmud, op.cit, h.510.2 Mei 2009
masyarakat normal lainnya. Allah SWT telah menyuruh kita berbuat baik kepada orang lain, demi
menjaga kemaslahatan bersama. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa yang
meringankan satu derita seorang mukmin di dunia, maka Allah SWT akan meringankan satu derita di
hari kiamat. Barangsiapa yang memudahkan urusan orang yang mengalami kesulitan, niscaya Allah
SWT akan meringankan urusannya di dunia dan akhirat…”48
Sekalipun Hukum Islam tidak mengatur
secara jelas bentuk bantuan yang perlu disalurkan kepada golongan Orang kelainan Fisik Dan Mental
ini, namun daripada ayat-ayat Allah dan Sabda Rasulullah SAW, telah dapat diketahui, golongan
sebagaimana yang layak diberikan bantuan dengan menyediakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan di
samping tanggungjawab yang harus dilaksanakan sebagai khalifah Allah SWT di muka bumi ini.
D. Peran Negara Dalam Menangani Orang Kelainan Fisik Dan Mental
Jabatan Kebajikan Masyarakat Malaysia (JKMM) adalah agensi pemerintah yang diberikan
tanggungjawab oleh negara bagi menangani orang kelainan fisik dan mental, Peran Negara dalam
menangani orang kelainan fisik dan mental ini adalah dengan mendatangani komitmen antarabangsa
dalam pembangunan dalam komuniti tahun 1984.
Dalam peran Negara, orang kelainan fisik dan mental ini dapat dilindungi dengan penubuhan
Jabatan Kebajikan Masyarakat Daerah Johor bagi golongan orang kelainan fisik dan mental di mana
ada acara pencegahan, pemulihan dan pembangunan serta latihan asas dari pergerakan, pertuturan,
pendidikan khas atau kemahiran dalam aktivititas kehidupan seharian.
Terdapat 2 bentuk yang menjadikan peran Negara dapat menangani orang kelainan fisik dan
mental yakni:
1. Bentuk Hukum Islam
48 Ummi Musa, Hadits Arba’in An-Nawawiyah, (Jakarta, Hidayatul Insan, (tt, h.54)
Dalam Undang-undang Negara Malaysia terdapat jawatan yang mengawasi dan menangani orang
kelainan fisik dan mental.
Dalam hukum Islam setiap jawatan harus memegang amanat dan tanggungjawab yang
diberikan oleh pemerintah Negara, Allah SWT berfirman:
¥ ?m�� ���� "��u�M�T\Y�- m$. f�$¦{⌧N03
�k��G��T#��� �%���� ��q��r$.... �ْ�!�٨ (ا�(
Artinya :˝Sesungguhnya Allah menyuruh kamu supaya menyerahkan Segala jenis amanah
kepada ahlinya (yang berhak menerimanya), dan apabila kamu menjalankan hukum di
antara manusia, (Allah menyuruh) kamu menghukum Dengan adil. Sesungguhnya
Allah Dengan (suruhanNya) itu memberi pengajaran Yang sebaik-baiknya kepada
kamu. Sesungguhnya Allah sentiasa Mendengar, lagi sentiasa Melihat.˝(Q/S An-Nisa:
58)
Ayat di atas menjelaskan bahwa dengan kewajiban yang diberikan amanat kepada kita
sebagai satu tugas yang berhak menerimanya. Pemerintah dan peraturan hidup yang semuanya itu
tidak terlepas dari tanggungjawab terhadap apa yang kita bebenkan baik itu sebagai pemimpin,
masyarakat atau diri sendiri.
Bahwa kebahagian hidup di akhirat akan diperolehi apabila kewajiban telah dilaksanakan
sebagai menifestasi dari ketaqwaan sewaktu hidup di dunia.
2. Bentuk Undang-undang
Akta Orang kelainan fisik dan mental telah diluluskan di Parlimen (Dewan Negara ) pada 24
Disember 2007 dan telah diwatarkan pada 24 Januari 2008 dan dikuatkuasakan pada 7 Julai
2008.49
. Bagi Majlis Kebangsaan Orang kelainan fisik dan mental ditubuhkan pada julai 2008 di
bawah Seksyen 3[1] Akta Orang Kurang Upaya 2008. Antara fungsi Majlis adalah untuk
49 Jabatan Kebajikan Masyarakat Malaysia, Akta OKU[685], artikel diakses pada 14 April 2009 dari
http//www.jkmm.com.my
menyelia, menyelaras, menilai, dan memantau pelaksanaan Dasar dan Pelan Tindakan Nasional
serta perkara-perkara lain yang berhubung dengan pembangunan orang kelainan fisik dan mental.
Acara ini juga bertanggungjawab untuk menesorkan kepada Kerajaan perubahan kepada
undang-undang sedia ada dan mencadangkan undang-undang baru bagi menjamin penyertaan
penuh dan berkesan orang kelainan fisik dan mental termasuk untuk memudahkan kebolehan.
Anggota Acara terdiri daripada:
1. YB Menteri-Pengerusi
2. Ketua Setiausaha KPWKM- Timbalan Pengerusi
3. Peguam Negara Malaysia, atau wakilnya:
4. Ketua Setiausaha Kementerian Kewangan
5. Ketua Setiausaha Kementerian Pengangkutan:
6. Ketua Setiausaha Kementerian Sumber Manusia
7. Ketua Pengarah Pendidikan
8. Ketua Pengarah Kesihatan
9. Pengerusi Lembaga Pelesenan Kenderaan Mobil Perdagangan:
10. 10 orang yang mempunyai pengalaman, pengetahuan dan kemahiran yang sesuai
dalam permasalahan dan isu Orang kelainan fisik dan mental.
Negara Malaysia juga menyediakan kemudahan dan keistimewaan kepada orang
kelainan fisik dan mental yang berdaftar yaitu50
:
1. Pengecualian Cukai Jalan.
2. Kemudahan pengangkutan awam
3. Program pendidikan khas
4. Program Pendidikan Integrasi
5. Elaun RM50.00 sebulan kepada pelajar Sekolah Rendah dan Menengah
6. Elaun RM300.00 sebulan kepada pelajar UIN/IPTA
7. Kod amalan akses bagi Orang kelainan fisik dan mental:
50 Parlimen, Dewan Negara, artikel diakses pada Friday, 8 May 2009 12:02) dari
http;//www.jkmm.com.my.
- Bangunan baru wajib ada ram dan railings
- Laluan yang bersesuai dengan kerusi roda
- Lif khas dengan reka bentuk yang sesuai
- Tempat letak kereta, toilet dan sebagainya
8. Kemudahan dan galakan pelepasan pajak pendapatan.
- Pelepasan pajak berganda kepada majikan yang terlatih dan mengambil pekerja
orang kelainan fisik dan mental
- Pelepasan pajak sebanyak RM5000 kepada pembayar pajak yang mempunyai
anak orang kelainan fisik dan mental yang berusia dibawah 18 th.
- Pelepasan pajak sehingga RM5000 bagi membeli alat-alat khas untuk kegunaan
sendiri, anak atau ibubapa orang kelainan fisik dan mental.
- Mulai 2005 pelepasan pajak diri sebanyak RM 6000 kepada orang kelainan fisik
dan mental, dan kepada pasangan orang kelainan fisik dan mental dari
RM3000 kepada RM3500.
9. Kadar kontrak rumah yang rendah
10. Potongan harga 20% pembelian rumah
11. Pengecualian bayaran rawatan perubatan :
- Bayaran wad kelas 3
- Bayaran pakar
- Bayaran ubat
- Hanya rumag sakit pemerintah
12. Pengecualian Bayaran dokumen perjalanan passport
13. Peluang pekerjaan
14. Geran galakan pedagang
15. Pengecualian duti impot alat ganti alat tiruan/sokongan
16. Pengecualian 50% duti eksais kenderaan mobil
17. Pensiun terbitan
18. Waktu bekerja anjal
19. Kemudahan Telekom
- Bayaran sewa bulanan dikecualikan
- Panggilan 103 operator tidak dikenakan caj
- Panggilan menunggu atau pindahan secara gratis
- 19 tahun keatas, atas nama pesendirian
- Celcom pengecualian bayaran kontrak bulanan.
20. 50% potongan yuran pengajian
21. Bantuan Am
22. Elaun pekerja cacat
23. Geran pelacaran
24. Bantuan alat tiruan/sokongan
25. Pusat Pemulihan Dalam Komuniti
26. Institusi Penjagaan dan Pemulihan JKMM
27. Bengkel Terlindung
28. Pendaftaran dan pengeluaran kartu ID orang kurang kelainan fisik dan mental
29. Khidmat nasihat dan kaunseling
30. Bantuan bagi orang kelainan fisik dan mental akan mendapat bantuan kewangan
sebanyak RM150.00 sebulan
31. Bantuan penjagaan orang kelainan fisik dan mental terlantar akan mendapat
bantuan kewangan sebanyak RM300.00 sebulan
32. Pengecualian bayaran:-
- Bayaran membuat MYKad
- Bayaran carian daftar kelahiran dan kematian
Seperti lain-lain Negara membangun, sejak mencapai kemerdekaan Malaysia
telah mengalami pertumbuhan dari aspek sosial dan ekonomi. Selaras dengan itu,
Malaysia telah mengalami pertumbuhan dari aspek social dan ekonomi. Selaras
dengan itu, Malaysia telah membentuk Dasar Kebajikan Negara (DKN) pada tahun
1990. DKN bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan kestabilan masyarakat untuk
pembangunan Negara. Selaras dengan hasrat kerajaan melalui Wawasan 2020, ingin
menjadikan Malaysia sebagai Negara yang menitik beratkan pembangunan
menyeluruh dan seimbang kepada semua masyarakat. Dasar dan program kepada
golongan Orang kelainan fisik dan mental di Negara ini adalah berdasarkan strategi
dan matlamat yang terkandung dalam Dasar Kebajikan Negara untuk mencapai
keyakinan diri dan persamaan peluang di samping mewujudkan semangat saling
bantu membantu serta berbudaya penyayang.51
Pertumbuhan ekonomi yang dicapai telah member peluang kepada semua
masyarakat memperolehi pengagihan yang adil. Pengumpulan kekayaan Negara di
tangan segelintir individu diharapkan tidak lagi berlaku demi kestabilan Negara,
setiap rakyat patut diberi peluang dan hak yang sama rata untuk menikmati kejayaan
Negara termasuk kepada golongan orang kelainan fisik dan mental. Bagi mencapai
Wawasan 2020 ini Malaysia telah mengadakan berbagai perancangan, strategi,
program dan aktiviti dengan kolaborasi berbagai sector untuk mewujudkan Negara
maju melalui rancangan-rancangan pembangunan yang cekap dan pentas.
51 Raymond Tan Shu Kiah. Kebajikan Tanggungjawab Bersama, artikel diakses pada Friday, 8 May 2009
09;31 dari http://www.jkmm.com.my
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah di bincangkan mengenai Kelainan Fisik Dan Mental Menurut Perspektif Hukum
Islam di JKMDJB ini, peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Kriteria Orang Kelainan Fisik dan mental yang terdapat di Negeri Johor menurut Jabatan
Kebajikan masyarakat Johor (JKMJ) adalah jenis kecacatan seperti Tuna Rungu (kurang
Upaya Pendengaran), Tuna Netra (Kurang Upaya Peglihatan), Tuna Wicara (Bisu), Tuna
Aksara (terencat Akal), Cerebral Palsy Hemiplegia (yang melibatkan sebahagian anggota
badan), Diplegia (yang melibatkan kedua-dua belah kaki), Quadriplegia (yang melibatkan
kedua-dua belah tangan dan kaki),Masalah pembelajaran seperti lewat perkembangan,
sindromdown dan sebagainya.
2. Penanganan yang dibuat oleh Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor untuk mengatasi Orang
Kelainan Fisik Dan Mental adalah dengan melaksanakan layanan Bimbingan dan Konseling,
Waktu jadwal aktivitas harian, alat-alat Bantuan Fisioterapi, dan dana/biaya.
3. Penanganan yang dibuat oleh Jabatan Kebajikan Masyarakat Daerah Johor Bahru terhadap
golongan Orang Kelainan Fisik Dan Mental ini telah sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran
Islam karena kewajiban penguasa terhadap rakyat terpenuhi sebagaimana yang dikehendaki
di dalam ajaran Islam.
B. Saran
1. Di harapkan kepada pihak pemerintah, khususnya Jabatan Kebajikan Masyarakat Daerah
Johor Bahru, untuk terus berusaha membela nasib golongan Orang Kelainan Fisik Dan
Mental ini, dan senantiasa meningkatkan dan mempertimbangkan pelaksanaan dengan
sistematis di masa akan datang sehingga kebutuhan Orang Kelainan Fisik Dan Mental
diperlukan.
2. Diharapkan kepada Guru Pembimbing untuk senantiasa meningkatkan pengetahuan dan
dapat menggunakan teknik dan teori bimbingan yang lebih efektif demi melancarkan
pemberian bimbingan kepadda Orang Kelainan Fisik Dan Mental.
3. Diharapkan lagi kepada orang tua dan ahli keluarga Orang Kelainan Fisik Dan Mental
untuk dapat membantu dan menambahkan ilmu pengetahuan mengenai keperluan Orang
Kelainan Fisik dan Mental.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim Mahmud Dr. Fiqih Ukhuwah Jakarta, Era Intermedia, 2002, cet. I
Along Azhari, Aktivitas Orang Kurang Upaya, Kuala Lumpur, Pustaka Salam.Akta Orang
Kurang Upaya 2002
Bambang Sunggosono, S.H.,m.s, Metodologi Pengertian Hukum, Jakarta, PT. Raja Grafindo
Persada,2003.
As’ad Karim Al-Faqi, agar Anak Tidak Durhaka, Jakarta, Gema Insani, 2005.
Ahmad Umar Hasyim Dr. drr, Mutiara Yang Indah, Jakarta, Prenada Media, 2003, Cet. II.
Buku Panduan Jabatan Kebajikan Masyarakat Johor Bahru, Tahun 2003/2004
Ringkasan Laporan Pemeriksaan Rancangan Stuktur Negeri Johor 2001-2020, Jabatan
Perancangan Bandar & Desa, Johor Bahru.
Muhd. Nasib Ar-Rifa’i, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Jakarta: Gema Insani, 1999, Jilid 1.
Mudzakir A.S, Terjemahan Fikih Sunnah, Bandung: PT. Alma’arif, 1984, Jilid 9, Cet. 20.
Jamaal Abdur Rahman, Tahapan Mendidik Anak Teladan Rasulullah SAW, Bandung: Irsyad
Baitus Salam, 2005, Cet. I
Kamus Dewan Bahasa dan Pustaka dan Pustaka, Edisi ke-3, Kuala Lumpur: Kementerian
Pendidikan Malaysia, 1996.
Harun Din Dr.dr. Manusia dan Islam, Pulau Pinang: Dorong UBS SDN.BHD, 1985, cet. 1
Dede Rosyada dkk. Civic Education: Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani,
Jakarta: ICCE UIN Hidayatullah, 2001, Cet. I
Laporan Kertas Kerja Jabatan Kebajikan Masyarakat Kabupaten Johor Bahru 2005.
Laporan Konvensyen Jabatan Kebajikan Masyarakat Malaysia 2003
Syahminan Zaini, Membina Kebahagian Dalam Rumah Tangga, Jakarta: C.V Kalam Mulia,
1992, Cet. II
Ummi Musa, Hadits Arba’in An-Nawawiyah dan Terjemahanya, Jakarta: Hidayatul Insan, t.th.
W.J.S Poerwa Darminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: PT. Balai Pustaka, 2002, Cet
ke-17
Al-Bukhari, Muhammad bin Ismail Abu Abdullah, al-Jami’ al-Shoheh al-Mukhtar, Beirut: Dar
Ibnu Kathir, al-Yamamah, 1987 M/1407 H. Cet. III.
Sayid Sabiq, Muhammad, Fiqh Sunnah, Qahirah: Dar al-Fath lil A’lam al-‘Arabiy,
1999M/1420H, Cetakan Kedua Puluh Satu.
Al-Bukhari, Imam Abi Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Abi Mughirah b.
Bardzabah, Sahih Bukhari, (tt. Darul Al-Fikr, 1994)
www.http//: jabkmasyj.gov.com.Diaksess pada 2 April 2009 jam 12.00 WIB.
Fikru Sayyid Quthb fi Miizan isy-Syar’i.Majalah al-Fikrul Jadiid.Darul-Kitab al-Arabi.Mesir.Juli
1952M.
NAMA :KAMAL BIN KUSMIN
NO MAHASISWA :107044203845
FAKULTAS :SYARIAH DAN HUKUM
PRODI STUDI :SARJANA UNDANG-UNDANG KELUARGA ISLAM
(AHWAL AL-SYAKSHSIYAH)
SEMESTER :SEPULUH (10)
PERKARA :PENANGANAN ORANG KELAINAN FISIK DAN
MENTAL
Soalan untuk Pedoman Wawancara:
1. Apakah fungsi Jabatan Kebajikan Masyarakat Daerah Johor Bahru (JKMDJB) kepada
masyarakat Negeri Johor ?
Fungsinya adalah memberikan fasilitas dan kemudahan bagi Orang kelainan fisik dan
mental.
2. Apakah kriteria Orang Kelainan Fisik Dan Mental menurut JKMDJB?
Kriterianya adalah orang yang tidak mampu membuat sesuatu kerja di sebabkan terdapat
kecacatan dalam anggota badan.
3. Apakah peranan JKMDJB dalam menanggulangi kasus golongan Orang Kelainan Fisik
Dan Mental?
Peranannya adalah memantau dan memeriksa di dalam negeri johor bahru dan member
kemudahan fasilitas yang ada.
4. Apakah dasar pelaksanaan program di JKMDJB terhadap Orang Kelainan Fisik Dan
Mental?
Dasarnya adalah bertanggungjawab yang di beri amanat oleh kerajaan untuk membantu dan
member kemudahan
NAMA :KAMAL BIN KUSMIN
NO MAHASISWA :107044203845
FAKULTAS :SYARIAH DAN HUKUM
PRODI STUDI :SARJANA UNDANG-UNDANG KELUARGA ISLAM
(AHWAL AL-SYAKSHSIYAH)
SEMESTER :SEPULUH (10)
PERKARA :PENANGANAN ORANG KELAINAN FISIK DAN
MENTAL
Soalan untuk Pedoman Wawancara kepada Orang Kelainan Fisik Dan Mental di atas respon yang
diberikan berkaitan penanganan oleh Jabatan Kebajikan Masyarakat:
1. Apakah anda merasa bahagia mengikuti program yang diadakan oleh pihak Jabatan
Kebajikan Masyarakat?
Ya, Saya merasa amat selesa semasa berada di JKMDJB ini, kerana mereka dapat
melaksanakan aktivitas dan terapi yang telah disediakan dengan bantuan alat fisioterapi dan
bantuan bimbingan daripada guru Pembimbing.
2. Apakah perasaan anda ketika di berikan bimbingan, tempat pelindungan, pendidikan dan
sebagainya?
Perasaan saya merasakan dihargai dan diberi peluang untuk mengikuti aktivitas tambahan
yang banyak dijalankan seperti mengikuti sukan Olimpik Negeri Johor, mengikuti pra
akademik dan latihan serta pelbagai aktivitas sampingan yang lain.
3. Bagaimanakah cara ibu bapa anda memberikan peranan dalam menghadiri aktivitas yang
ada di Jabatan Kebajikan Masyarakat Daerah Johor?
Alhamduliallah, ibu bapa saya memberikan semangat dan perhatian terhadap orang macam
saya.
Sumber :
Mohd Hafis
top related