pemanfaatan mulsa jerami dan mphp pada produksi tanaman buncis (phaseolus vulgaris)

Post on 25-Jun-2015

1.690 Views

Category:

Documents

6 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PENGARUH PENGGUNAAN MULSA JERAMI DAN MPHP PADA

PRODUKSI TANAMAN BUNCIS(Phaseolus vulgaris L.)

Anggi Nofian Pratiwi

Cahyo Suluk Romadhon

Firas Rahmad H

Ivan Eka Hariansyah

Nadia Aliyatul Izzah

BAB I PENDAHULUAN

•1.1 Latar BelakangBuncis adalah salah satu tanaman yang digunakan dalam praktek kerja lapang budidaya tanaman dalam bidang pertanian. Untuk melaporkan hasil kegiatan praktek lapang mengenai seluk beluk buncis dan budidaya buncis beserta pemanfaatan mulsa jerami dan MPHP, maka disusunlah laporan hasil kegiatan tersebut dengan judul “Pengaruh Penggunaan Mulsa Jerami dan MPHP pada Produksi Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris)”.

1.2 Rumusan masalah penelitian

1. Bagaimana budidaya tanaman buncis (Phaseolus vulgaris L) yang baik dan benar?

2. Adakah pengaruh pada hasil produksi dari pemberian mulsa pada tanaman buncis (khususnya mulsa alami dan mulsa MPHP) ?

3. Pengaruh apa saja yang dapat diamati dari pemberian mulsa tersebut?

1.3 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

4. Memaparkan cara budidaya tanaman buncis (Phaseolus vulgaris L) yang baik dan benar.

5. Mengetahui adakah perbedaan dari hasil pemberian mulsa yang berbeda.

6. Mengetahui pengaruh dari pemberian jenis mulsa yang berbeda yaitu mulsa alami dan mulsa MPHP.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat yang didapat dari praktek kerja lapangan sebagai berikut :

1. Memberikan informasi mengenai cara budidaya tanaman buncis.

2. Mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi saat pelaksanaan budidaya di lapangan.

3. Menambah wawasan serta pengalaman bagi penulis dalam cara budidaya tanaman buncis.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Tanaman BuncisKlasifikasi Tanaman Buncis

• Kingdom : Plantae (tumbuhan)

• Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)

• Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)

• Divisi : Magnoliophyta (berbunga)

• Kelas : Magnoliopsida (dikotil)

• Sub-kelas : Rosidae

• Ordo : Fabales

• Familia : Fabaceae (suku polong-polongan)

• Genus : Phaseolus

• Spesies : Phaseolus radiatus L.

Jenis Buncis

• Varietas Buncis Babud (lokal Bandung)

• Varietas Buncis Hawai Wonder

• Varietas Buncis Kopak

• Varietas Buncis Kasender

• Varietas Buncis Hawkesburry Wonder

• Varietas Buncis Lokal Surakarta

Syarat TumbuhIklim

• curah hujan 1.500 - 2.500 mm per tahun.

• Suhu udara 20 - 25°C.

• cahaya matahari sekitar 400 - 800 footcandles.

• Kelembapan udara sekitar 50 - 60 % (sedang).

Tanah• Ketinggian sekitar 1000 – 1500 meter di atas permukaan

laut.

• Jenis tanah yang cocok andosol dan regosol.

• Derajat keasaman (pH) = 5,5 - 6.

• Sifat-sifat tanah yang baik untuk buncis yaitu gembur, remah dan subur.

Manfaat Tanaman Buncis

• Dapat membantu menurunkan tekanan darah serta mengawal metabolisme gula dalam darah.

• Membantu penurunan berat badan.

• Menurunkan kolesterol total dan kolesterol jahat serta meningkatkan kolesterol baik.

• Menjaga kesehatan pencernaan dan menghindarkan terjadinya hiperglikemia.

• Menjaga kesehatan pembuluh darah.

• Menjaga kestabilan tekanan darah dan menurunkan resiko terkena stroke.

Hama dan Penyakit Tanaman Buncis

Hama

• Kumbang Daun.

• Penggerek polong

• Lalat kacang

• Kutu daun

• Ulat jengkal semu.

• Ulat penggulung daun

Penyakit

• Penyakit Antraknosa.

• Penyakit Embun Tepung.

• Penyakit Layu.

• Penyakit Bercak daun.

• Penyakit Hawar Daun.

• Penyakit Busuk Lunak.

• Penyakit Karat.

• Penyakit Damping Of.

• Penyakit Ujung Kriting.

Pemberian Mulsa

1. Pemberian pupuk.

2. Pemberian mulsa menimbulkan kesan gelap.

3. Penggunaan mulsa secara tidak langsung.

4. Menjaga tanah tetap gembur, suhu dan kelembaban tanah relative tetap (stabil).

5. Mencegah tercucinya pupuk oleh air hujan, dan penguapan unsur hara oleh sinar matahari.

6. Daun yang berada di atas permukaan tanah terhindar dari percikan air tanah.

7. Kesuburan tanah karena pemupukan dapat merata.

8. Secara ekonomis, penggunaan mulsa dapat mengurangi pekerjaan penyiangan dan penggemburan tanah.

BAB IIIPELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Pengumpulan data dan pengamatan dilaksanakan kurang lebih selama 8 minggu, dimulai pada tanggal 19 Februari 2013 dan dilaksanakan di lahan pertanian Politeknik (POLTEK) Jember.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan:• Koret

• Cangkul

• Timba

• Kenco (alat pengukur jarak tanaman)

• Tugal

• Sabit

• Lanjaran

• Gembor

• Meteran

• Gunting

• Gelas plastik

Bahan yang digunakan:

• Rumput jepang

• Benih buncis

• Jerami

• Mulsa MPHP

• Furadan

• KCl

• Urea

• SP 36

• Phonska

3.3 Prosedur PelaksanaanMetode atau langkah yang perlu diterapkan untuk menunjang

keberhasilan hasil produksi tanaman buncis, antara lain:

• Pengolahan Lahan

• Pembuatan Bedengan

• Pemupukan Dasar

• Pemasangan Mulsa

• Pembuatan Lubang Tanam

• Penanaman

• Penyulaman

• Pengguludan

• Pemangkasan

• Pemupukan

• Pengairan

• Pemasangan Ajir/Turus/Lanjaran

• Pengendalian Hama-Penyakit

• Panen dan Pasca Panen

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

• 4.1 Pemberian mulsa

• Untuk meningkatkan produksi buncis dapat dilakukan dengan perbaikan teknik budidaya tanaman buncis dengan menggunakan mulsa.

• Keunggulan penggunaan MPHP adalah memantulkan sinar matahari pada daun tanaman yang dapat berfungsi mengurangi serangan hama penyakit pada tanaman dan meningkatkan intensitas sinar matahari untuk proses fotosintesis.

• Mulsa alami selain berfungsi sebagai penutup tanah juga dapat melapuk (dekomposisi) sehingga bisa menjadi bahan organik yang bermanfaat bagi tanaman budidaya.

4.2 Pelaksanaan Budidaya

• 4.2.1 Penanaman

• 4.2.2Pemeliharaan Tanaman

• 4.2.3 Panen dan Pasca Panen

4.3 Kualitas Hasil Budidaya

• Hasil kegiatan budidaya tanaman buncis ini dapat dilihat dari berbagai aspek, salah satunya adalah kualitas dan jumlah tanaman buncis yang dapat dihasilkan jika disesuaikan dengan luas lahan dan metode yang digunakan. Berdasarkan aspek tersebut, budidaya tanaman buncis yang kami lakukan memberikan hasil yang cukup baik, meskipun pada proses pelaksanaannya kami mengalami berbagai kendala.

4.4 Kendala-Kendala Hasil Budidaya

• Pada proses budidaya tentunya terdapat kendala-kendala yang kami alami yaitu :

• Hama dan penyakit

• Belalang

• Penyakit Bercak Daun

• Jamur

• Iklim

• Gulma

• Faktor Internal

4.5 Hasil Panen 

Hari/tanggal

Massa

(gr)

MPHP

Massa (gr)

Jerami

Panen 1 Kamis, 16 April

2013 278

gr 146,5 gr

Panen 2 Selasa, 23 April

2013 300

gr 200 gr

Panen

3

Sabtu, 27 April 2013 1630 gr 2110 gr

Panen

4

Senin, 6 Mei

20132400 gr 2900 gr

  Total 4608 gr 5356,5 gr

  Massa (gr) Jumlah Polong

Panen 1 278 gr 44 buah

Panen 2 300 gr 48 buah

Panen 3 1630 gr 260 buah

Panen 4 2400 gr 384 buah

Total 4608 gr 736 buah

Table Hasil Panen Buncis (MPHP)

  Massa (gr) Jumlah Polong

Panen 1 146,5 gr 23 buah

Panen 2 200 gr 32 buah

Panen 3 2110 gr 337 buah

Panen 4 2900 gr 464 buah

Total 5356,5 gr 856 buah

Table Hasil Panen Buncis (Jerami)

16-Apr-13 23-Apr-13 27-Apr-13 06-May-130

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500Grafik Hasil Panen (gr)

MPHP Jerami

• Rata-rata produksi hasil panen buncis per harinya.

Jumlah hari panen 4 hari

Rata-rata massa panen per hari (MPHP) = jumlah massa keseluruhan/jumlah hari panen

= 4608 gr / 4 hari

= 1152 gr/hari

Rata-rata massa panen per hari (Jerami) = jumlah massa keseluruhan/jumlah hari panen

= 5356,5 gr / 4 hari

= 1339,125 gr/hari

• Jika ditinjau dari lubang tanam, dengan jumlah lubang tanam dalam satu bedeng adalah :

MPHP = 26 lubang tanam

Jerami = 22 lubang tanam

Rata-rata massa panen per lubang tanam (MPHP) = massa keseluruhan/jumlah lubang tanam

= 4608 gr/26

=177,23 gr/lubang

 

Rata-rata massa panen per lubang tanam (Jerami) = massa keseluruhan/jumlah lubang tanam

= 5356,5 gr/22

=243,47 gr/lubang

BAB VPENUTUP

• Kesimpulan

• Berdasarkan hasil kegiatan lapang yang telah dilaksanakan, kami dapat simpulkan bahwa penggunaan mulsa jerami dan MPHP berpengaruh pada produksi tanaman buncis walau tidak begitu signifikan. Tanaman buncis yang menggunakan mulsa jerami memiliki hasil produksi lebih banyak daripada yang menggunakan MPHP. Tanaman buncis membutuhkan perawatan yang cukup sederhana dan waktu yang relative singkat. Lingkungan yang kondusif sangat mendukung bagi tumbuh kembang tanaman ini. Hambatan seperti hama dan penyakit dapat diatasi dengan pengendalian yang tepat dan sesuai. Maka hasil panen yang akan diperoleh pun memiliki kualitas dan kuantitas yang tinggi sehingga nilai ekonomi yang didapatkan juga bernilai tinggi.

Saran

•Bagi Petani

•Bagi Siswa

•Bagi Sekolah

•Bagi Pemerintah

Terima Kasih Atas Perhatiannya

top related