pelatihan pembelajaran inovatif berbasis...
Post on 05-Feb-2018
245 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
DANA DIPA UNDIKSHA 2016
“PELATIHAN PEMBELAJARAN INOVATIF BERBASIS
KARAKTER BERDASARKAN KURIKULUM 2013 BAGI GURU-
GURU BAHASA INGGRIS SMP, SMA, DAN SMK SE
KABUPATEN MANGGARAI BARAT”
Pelaksana
Dra. Luh Putu Artini, M.A., Ph.D.
Prof. Dr. Ni Nyoman Padmadewi, MA.
Surat Perjanjian Kerja Pengabdian Kepada Masyarakat No: 36/UN48.16/PM/2016
LEMBAGA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja
Oktober 2016
HALAMAN PENGESAHAN
USUL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT DANA DIPA
1. Judul : “Pelatihan Pembelajaran Inovatif berbasis karakter
berdasarkan Kurikulum 2013 bagi guru-guru bahasa
Inggris SMP, SMA, dan SMK se Kabupaten Manggarai
Barat
2. Ketua Pelaksana :
Nama dan Gelar Akademik : Dra. Luh Putu Artini, M.A, PhD.
Pangkat/Golongan/NIP : Pembina/IVa/196407141988102001
Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
Bidang Keahlian : Pendidikan Bahasa Inggris
Fakultas/Jurusan : Program Pascasarjana/Pendidikan Bahasa Inggris
3. Personalia
a. Jumlah anggota : 1 orang
b. Pembantu Pelaksana : -
4. Jangka Waktu Kegiatan : 6 bulan
5. Bentuk Kegiatan : Lokakarya
6. Sifat Kegiatan : Rintisan
7. Biaya yang diperlukan : Rp. 14.500.000,-
Singaraja, 12 Oktober 2016
Mengetahui
Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Ketua Pelaksana P2M
UNDIKSHA
Prof. Dr. Putu Kerti Nitiasih, MA. Dra Luh Putu Artini, MA, PhD
NIP. 196226061986101001 NIP. 196407141988102001
Mengetahui
Ketua LPPM Undiksha
Prof Dr.I Nengah Suandi, M.Hum.
NIP 1956123119830310022
DAFTAR ISI
A. Judul
BAB I
1.1Analisis Situasi ................................................................................................... 1
1.2Kajian Pustaka .................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................... 3
1.4 Manfaat Kegiatan .............................................................................................. 3
1.5 Target Pencapaian ............................................................................................. 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kurikulum 2013 dan Pembelajaran Karakter .................................................... 5
2.2 Pembelajaran Inovatif dalam Pembelajaran Bahasa Inggris ............................. 5
2.3 Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis ‟Scientific Approach‟
Berdasarkan Kurikulum 2013 ....................................................................... 7
BAB III KERANGKA PEMECAH MASALAH
3.1 Khalayak Sasaran Antara yang Strategis .......................................................... 12
3.2 Keterkaitan ........................................................................................................ 13
3.3 Metode Kegiatan ............................................................................................... 13
3.4 Rancangan Evaluasi .......................................................................................... 16
BAB IV PELAKSANA DAN HASIL
4.1 Pelaksanaan ....................................................................................................... 18
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ........................................................................................................... 22
5.2 Saran .................................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 23
LAMPIRAN
1. Lampiran 1: Makalah ...................................................................................... 24
2. Lampiran 2: Biodata Ketua dan Anggota tim P2M ......................................... 36
3. Surat Permohonan Kerjasama P2M ................................................................. 62
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Salah satu strategi yang diambil dalam upaya menghasilkan sumber daya
manusia yang berkualitas oleh pemerintah Indonesia adalah dengan melakukan
reformasi di bidang pendidikan. Reformasi tersebut dilakukan untuk menjawab
tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dalam rangka mensejajarkan kualitas
sumberdaya manusia Indonesia dengan kualitas SDM dari negara-negara yang sudah
tergolong lebih maju. Upaya ini perlu dilakukan agar SDM Indonesia mampu
bersaing di dunia global. Melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan strategi
yang telah diambil saat ini adalah dengan meningkatkan sistem pendidikan nasional
melalui penetapan standar-standar pendidikan. Ada delapan buah standar yang telah
ditetapkan, beberapa yang relevan dengan program pengabdian masyarakat ini adalah
standar isi, standar kompetensi lulusan dan standar proses.
Sejak dibelakukannya kurikulum berbasis kompetensi sejak 2004,
pembelajaran sudah mengalami perubahan paradigma dari pembelajaran berposat
kepada guru menjadi berpusat pada siswa. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
yang kemudian diberlakukan pada tahun 2006 lebih menekankan perlunya
pembelajaran yang inovatif, inspiratif, menyenangkan, memotivasi dan menantang.
Sesungguhnya sejak tahu 2006 itulah istilah pembelajaran mulai gencar dipakai di
dunia pendidikan. Berbagai pelatihan tentang pembelajaran inovatif mulai
Kurikulum 2013 yang diperkenalkan sebagai pengganti KTSP memiliki
standar proses dan pendekatan pembelajaran yang baru, namun konsep pembelajaran
inovatif tidak berubah. Bahkan kebutuhan untuk mampu merancang pembelajaran
inovatif semakin dibutuhkan, terutama yang sekaligus memasukkan pendidikan
karakter sebagaimana yang dirumuskan dalam salah satu kompetetensi inti Kurikulum
2013.
Di Provinsi Bali, pelatihan, seminar, lokakarna, professional development
maupun bentuk kegiatan lain yang mengambil topik pembelajaran inovatif dan juga
pendidikan karakter sudah sangat sering dilakukan. Bisa dikatakan bahwa hampir
semua guru di Bali sudah tersentuh kegiatan sosialisasi maupun pelatihan tentang
pembelajaran inovatif.
2
Namun demikian, sekolah-sekolah di berbagai wilayah di NTT belum banyak
tersentuh oleh kegiatan pelatihan maupun professional development tentang
pembelajaran inovatif dan pendidikan karakter. Kebutuhan untuk mengadakan
progam-program pelatihan bagi guru-guru, khususnya guru Bahasa Inggris di Nusa
Tenggara Timur, khususnya di Kabupaten Manggarai Barat sangat diperlukan karena
dua alasan utama. Pertama, memang karena alasana kurangnya kegiatan pelatihan dan
professional development yang menyasar guru-guru Bahasa Inggris di Manggarai.
Kedua, Kabupaten Manggarai Barat merupan kabupaten yang memiliki potensi wisata
yang sangat mengagumkan termasuk adanya Pulau Komodo yang terkenal di seluruh
dunia. Ada potensi besar bagi kabupaten ini untuk mengembangkan ekonomi
kreatifnya di bidang pariwisata. Dengan demikian kebutuhan untuk bisa berbahasa
Inggris menjadi semakin tinggi. Ini disadari oleh lembaga pendidikan tinggi yang ada
di Manggarai. Melalui surat permohonan kerjasama di bidang Pengabdian Pada
Masyarakat nomor: 059/SK-IIIa/10/d/PSPBI-STKIP/2015, tertanggal 21 Oktober
2015, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan St. Paulus sebagai sebuah
LPTK terbesar di Manggarai Barat menyatakan keinginan untuk bekerjasama dalam
mengadakan kegiatan P2M yang khusus menyasar guru-guru Bahasa Inggris dari
semua tingkatan sekolah (Lihat Lampiran 3)
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah
Adapun masalah yang mendasari ide pelaksanaan kegiatan Pengabdian pada
Masyarakat ini adalah
1) Sosialisasi, pelatihan maupun kegiatan-kgiatan Professional Development tentang
implementasi Kurikulum 2013 belum banyak dilakukan di NTT, khususnya
Kabupaten Manggarai Barat.
2) Pembelajaran dengan kurikulum baru memerlukan strategi inovatif yang bisa
memadukan pembelajaran dengan target pengembangan kemampuan kognitif sekaligs
karakter sehingga pembelajaran bisa berlangsung secara natural dan menyenangkan.
3) Perlu adanya pelatihan bagi guru-guru bahasa Inggris se-Kabupaten Manggarai Barat
agar mampu merancang pembelajaran bahasa Inggris yang berbasis sains yang kreatif
3
dan inovatif yang menekankan pembelajaran pada penggunaan bahasa komunikatif
serta pendidikan karakter.
1.3 Tujuan
Kegiatan Pengabdian pada masyarakat ini memiliki tujuan agar guru-guru bahasa
Inggris SMP, SMA dan SMK se Kabupaten Manggarai Barat agar memiliki:
1. pengetahuan konsep pembelajaran inovatif sesuai dengan Kurikulum 2013 yang
menyasar pencapaian kognitif dan pendidikan karakter
2. kemampuan menggunakan ragam strategi inovatif yang sesuai dengan konteks dan
kondisi pembelajaran di sekolah masing-masing
3. kemampuan mengembangkan RPP menggunakan pengalaman belajar yang sesuai
dengan kaidah pembelajaran inovatif dan pendidikan karakter berdasarkan kurikulum
2013
1.4 Manfaat Kegiatan
Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini diharapkan akan memberi manfaat yang
signifikan terhadap pihak-pihak sebagai berikut:
Bagi Guru Bahasa Inggris:
Kegiatan P2M ini diharapkan mampu menjembatani harapan pemerintah dalam
Kurikulum 2013 tentang pembelajaran inovatif dan pendidikan karakter dengan
kondisi persekolahan riil yang terjadi di Kabupaten Manggarai Barat.
Bagi SMP dan SMA se-Kabupaten Manggarai Barat:
Kegiatan P2M ini akan secara langsung memiliki kontribusi positif terhadap kualitas
pembelajaran bahasa Inggris yang berkualitas yang akan memberi motivasi dan minat
peserta didik untuk belajar bahasa Inggris.
Bagi UNDIKSHA:
Sebagai sebuah LPTK, kegiatan P2M ini akan menjadi salah satu wujud kepedulian
lembaga pendidikan ini untuk berperan aktif dalam meningkatkan kualitas SDM
(guru) di wilayah Indonesia umumnya dan di Kabupaten Manggarai Barat khususnya.
4
1.5 Target Pencapaian
Berdasarkan analisis situasi di atas, target pencapaian kegiatan P2M ini adalah:
1) Mengenalkan jenis-jenis strategi inovatif yang sesuai dengan konsep pembelajaran
berbasis „scientific approach‟ pada Kurikulum 2013 yang menargetkan pencapaian
kognitif, skills, dan sekaligus membangun karakter.
2) Mengkaji relevansi jenis-jenis strategi inovatif berbasis karakter dalam pembelajaran
yang mungkin dilakukan di sekolah-sekolah yang memiliki sumber belajar dan sarana
prasarana yang sangat terbatas.
3) Membimbing guru-guru SMP, SMA dan SMK untuk membuat mapping materi dan
strategi inovatif yang sesuai dengan mata pelajaran Bahasa Inggris. Dengan demikin
para guru akan membangun pola fikir tentang bagaimana menyesuaikan topik dengan
strategi yang tepat dan mengimplementasikan di kelas.
4) Melatihkan srategi-strategi inovatif berbasis karakter untuk mengajar materi dengan
menerapkan Scientific Approach. Melalui strategi yang dilatihkan, guru diharapkan
mampu untuk memahami dan mengimplementasikan metode yang dianjurkan oleh
Kurikulum 2013, yaitu: Inquiry-based Learning, Problem-based learning dan
Project-based learning. Dengan pemahaman yang baik terhadap konsep pendekatan
saintifik dan metode-metode yang dirokemendasikan, diharapkan guru bisa
menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, menyenangkan dan sekaligus
membangun karakter peserta didik. Dengan demikian pembelajaran inovatif dan
pendidikan karakter terjadi secara sinergis dan bermakna.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kurikulum 2013 dan Pembelajaran Karakter
Pembelajaran di kelas memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual,
sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam
belajar. Strategi pembelajaran yang dipakai guru seharusnya bisa membantu peserta
didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain. Selain itu, pembelajaran
harus menyediakan ruang bagi peserta didik untuk memiliki kesempatan
mengemukakan gagasan dan perasaan, yang mana ketrampilan ini pasti akan
diperlukan dalam interaksi perserta didik dalam masyarakat serta membangun
kepribadian yang sesuai dengan harapan kurikulum baru yang dituangkan dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Kompetensi Inti yang
mendasari setiap mata pelajaran. Kompetensi Inti yang dimaksud terdiri dari 4 yaitu:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Khusus pendidikan karakter diatur pada KI-2 dimana salah satu contoh rumusannya
dalam mata pelajaran bahasa Inggris berbunyi sebagai berikut:
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia (Silabus Bhs
Inggris SMA, Kurikulum 2013)
Kutipan KI-2 di atas menunjukkan perhatian pemerintah yang sangat besar terhadap
pendidikan karakter yang harus diintegrasikan dalam pembelajaran rutin di kelas.
2.2 Pembelajaran Inovatif dalam Pelajaran Bahasa Inggris
Khusus dalam pembelajaran bahasa Inggris di SMP/MTs, SMA /MA, dan
SMK, pembelajaran ditargetkan secara berjenjang yaitu agar peserta didik dapat
6
mencapai tingkat functional yakni berkomunikasi secara lisan dan tulis untuk
menyelesaikan masalah sehari-hari, sedangkan untuk SMA/MA diharapkan dapat
mencapai tingkat informational karena mereka disiapkan untuk melanjutkan
pendidikannya ke perguruan tinggi. Tingkat literasi epistemic dianggap terlalu tinggi
untuk dapat dicapai oleh peserta didik SMA/MA karena bahasa Inggris di Indonesia
berfungsi sebagai bahasa asing.
Adapun ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris di SMP/MTs meliputi:
1. kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks
lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yakni
mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis secara terpadu untuk mencapai
tingkat literasi functional;
2. kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks fungsional pendek dan
monolog serta esei berbentuk procedure, descriptive, recount, narrative, dan report.
Gradasi bahan ajar tampak dalam penggunaan kosa kata, tata bahasa, dan langkah-
langkah retorika;
3. kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik (menggunakan tata bahasa dan
kosa kata, tata bunyi, tata tulis), kompetensi sosiokultural (menggunakan ungkapan
dan tindak bahasa secara berterima dalam berbagai konteks komunikasi), kompetensi
strategi (mengatasi masalah yang timbul dalam proses komunikasi dengan berbagai
cara agar komunikasi tetap berlangsung), dan kompetensi pembentuk wacana
(menggunakan piranti pembentuk wacana).
Di tingkat SMA / MA, Mata Pelajaran Bahasa Inggris bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis untuk
mencapai tingkat literasi informational
2. Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk
meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global
7
3. Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara bahasa dengan
budaya.
4. kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks
lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yakni
mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis secara terpadu untuk mencapai
tingkat literasi informational;
Pembelajaran Bahasa Inggris di tingkat SMA/MTs adalah kemampuan memahami
struktur dan fungsi kebahasaan dari berbagai ungkapan komunikastif yang dikemas
dalam berbagai teks fungsional pendek dan monolog serta esei berbentuk procedure,
descriptive, recount, narrative, report, news item, analytical exposition, hortatory
exposition, spoof, explanation, discussion, review, public speaking. Gradasi bahan
ajar tampak dalam penggunaan kosa kata, tata bahasa, dan langkah-langkah retorika; kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik (menggunakan tata bahasa dan
kosa kata, tata bunyi, tata tulis), kompetensi sosiokultural (menggunakan ungkapan
dan tindak bahasa secara berterima dalam berbagai konteks komunikasi), kompetensi
strategi (mengatasi masalah yang timbul dalam proses komunikasi dengan berbagai
cara agar komunikasi tetap berlangsung), dan kompetensi pembentuk wacana
(menggunakan piranti pembentuk wacana).
2.3 Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis ’Scientific Approach’ Berdasarkan
Kurikulum 2013
Sebagai bahasa asing, bahasa Inggris memerlukan pendekatan khusus dalam
pembelajarannya di kelas. Tidak sama dengan pembelajaran bahasa Indonesia dimana
setelah pembelajaran di kelas, pebelajar langsung terekpos pada bahasa terlebut diluar
kelas. Dengan kara lain, proses belajar terjadi baik di dalam maupun di luar kelas.
Dalam pembelajaran bahasa Inggris sebagai asing, pebelajar umumnya hanya
mendapat ‟exposure‟ terhadap bahasa hanya di kelas.
Ada empat faktor yang memiliki andil dalam keberhasilan pembelajaran
bahasa Inggris sebagai bahasa asing. Faktor-faktor yang dimaksud terdiri dari Guru
8
dan Proses Mengajar (teacher and teaching), Pebelajar (learner), Proses Belajar
(learning) dan Konteks Belajar (Learning Context). Dari segi guru dan Proses
Mengajar, variable penentu adalah materi, silabus, metode, sumber belajar. Guru
memiliki peran yang sangat penting karena merekalah yang memiliki otoritas untuk
menjabarkan tuntutan kurikulum dan silabus dalam langkah-langkah nyata di kelas.
Guru harus bisa merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum dan
menetukan metode dan strategi belajar efeltif yang membuat siswanya bisa belajar
secara efektif dan menyenangkan.
Pebelajar (learner) sendiri juga merupakan faktor yang sangat menentukan
keberhasilan belajar. Masing-masing siswa hadir di kelas dengan beberapa „atribut‟
yang memang sudah melekat pada mereka sebagai mahluk individu dan sosial.
Mereka membawa perbedaan yang bersifat internal seperti misalnya: umur, IQ,
aptitude, motivasi, attitude, kepribadian, dan cognitive styles. Perbedaan ini tentu
tidak bisa diabaikan begitu saja dalam PBM. Menurut teori ini pebelajar dianggap
sebagai salah satu dari tiga variabel bebas yang berperan besar dalam menentukan
hasil belajar (adapun dua variable bebas lainnya guru+PBM dan konteks belajar).
Hasil Belajar (Learning Outcome) sebagai variable terikat meliputi ketrampilan
berbahasa yang mencakup mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.
Belajar (learning) didefinisikan sebagai suatu proses yang bisa dilakukan
secara tidak sadar (subconscious) maupun sadar (conscious). Proses yang dilakukan
secara tidak sadar maksudnya adalah belajar yang terjadi secara alamiah tanpa
disadari sepenuhnya oleh pebelajar bahwa mereka sebenarnya sedang belajar.
Sebaliknya, proses yang conscious (sadar) adalah proses belajar yang secara sadar
dilakukan dalam bentuk tingkah laku atau tindakan atau strategi untuk mempelajarai
sesuatu.
9
Konteks belajar juga merupakan salah satu faktor penentu. Pebelajar bahasa
Inggris yang ada di negara dimana bahasa Inggris digunakan oleh anggota
masyrarakat setempat (ESL) tentu akan meiliki strategi belajar dan hasil belajar yang
berbeda dengan pebelajar yang berada di daerah dimana bahasa yang dipelajari tidak
dipakai dilingkungannya (EFL). Dalam konteks ESL (English as a Second Language),
pebelajar dihadapkan dengan belajar bahasa tidak hanya di sekolah tetapi juga di
lingkungannya. Sementara di konteks EFL (English as a Foreign Language), pebelajar
hanya mendengar dan mempelajari bahasa tersebut di dalam kelas.
Pada kurikulum sebelumnya (KTSP, 2006), keempat faktor ini kurang
mendapat perhatian. Perhatian lebih difokuskan ada guru dimana para guru mendapat
banyak kesempatan untuk mengikuti pelatihan dan strategi untuk meningkatkan
proses pembelajaran. Pada Kurikulum terbaru (Kurikulum 2013) perhatian tidak saja
ditujukan pada guru tetapi juga proses, siswa, dan konteks belajar. Ini didasari oleh
target yang ingin dicapai oleh kurikulum 2013 berbeda dengan kurikulum 2006.
Kurikulum lama menekankan pada pencapaian kompetensi sehingga pembelajaran
ditekankan pada pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Kurikulum 2014 dicanangkan
untuk mencapai empat kompetensi inti yaitu: sikap spiritual, sikap social (karakter),
pengetahuan dan ketrampilan atau dengan kata lain, selain mencapai apa yang ingin
dicapai kurikulum sebelumnya, siswa mendapat perhatian serius agar memiliki
karakter yang kuat, bermoral, bisa berinteraksi dengan efektif dalam scope
lokal, nasional ataupun internasional. Sekolah harus bisa mencetak sumber daya
manusia yang produktif, kreatif dan inovatif. Jadi Kurikulum 2013 menyediakan
petujuk yang jelas tentang langkah-langkah pembelajaran yang diharapkan bisa
mencapai target kualitas sumberdaya manusia yang diinginkan. Adapun langkah-
langkah yang disarankan dalam implementasi Kurikulim 2013 dirumuskan dalam 5 M
10
yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan
mengomunikasikan. Penjelasan dari masing-masing kegiatan ini dirangkum dalam
tabel berikut.
Tabel 1. Langkah Pemebelajaran menurut kurikulum 2013
LANGKAH PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN
Menanya Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat
Mengumpulkan informasi/ eksperimen
- melakukan eksperimen
- membaca sumber lain selain buku teks - mengamati objek/
kejadian/
- aktivitas
- wawancara dengan nara
sumber
Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Mengasosiasikan/ mengolah informasi
- mengolah informasi
yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan
Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan .
11
Mengomunikasikan
kegiatan mengumpulkan informasi. - Pengolahan informasi
yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya
Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
Berdasarkan penjelasan di atas, perlu adanya upaya untuk membantu guru-
guru bahasa Inggris di NTT, khususnya Kabupaten Manggarai Barat dalam memilih
strategi inovatif dalam pembelajaran berbasis sains untuk mencapai kompetensi
kognitif (pengethuan & ketrampilan) maupun metakognitif (pendidikan karakter).
12
BAB III
KERANGKA PEMECAHAN MASALAH
Adapun tahapan dari identifiasi masalah sampai dengan dilaksanakannya kegiatan
P2M ini mengikuti alur seperti yang digambarkan pada diagram di bawah ini
H. Khalayak Sasaran Antara Yang Strategis
Peserta sasaran yang akan diundang untuk mengikuti kegiatan P2M ini adalah
50 orang guru-guru Bahasa Inggris SMP, SMA dan SMK se kabupaten Manggarai
Barat P2M ini akan melibatkan khalayak sasaran untuk mendukung pelaksanaan
pengabdian ini, antara lain: (1) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Manggari Barat,
NTT. (2) Rektor Universitas Pendidikan Ganesha, (3) Para guru Bahasa Inggris SMP,
SMA, dan SMK se Kabupaten Manggarai Barat, NTT dan, (4) Para kepala sekolah
terkait.
Adapan peran dan manfaat setiap instansi tersebut adalah sebagai berikut:
PROGRAM : Pelatihan Pembelajaran Inovatif berbasis karakter
berdasarkan Kurikulum 2013 bagi guru-guru bahasa Inggris SMP,
SMA, dan SMK se Kabupaten Manggarai Barat, NTT
Analisis
Situasi
Kurikulum
2013
Pembelajaran Inovatif dan
Pendidikan Karakter
Keterampilan Sumber
Daya di Jur. Bahasa
Inggris
Kondisi Riil Pembel.
Bhs Inggris di Kab.
Manggarai Barat,
NTT
Penentuan Model
Bantuan
Pemilihan dan Penentuan
Tenaga Pelatih
13
I. Keterkaitan
No Institusi
Peran dan Manfaat
1 Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
Manggarai Barat, NTT
Koordinasi
2 Rektor Universitas Pendidikan Ganesha
Koordinasi dan Pengawasan
3 Para guru Bahasa Inggris SMP, SMA dan
SMK se Kabupaten Manggarai Barat, NTT
Sasaran Program
4 Para Kepala sekolah terkait
Pengawasan
J. Metode Kegiatan
Bentuk aktivitas (modes of activitiy) dirancang menggunakan strategi
pelatihan (training) dalam bentuk „pelatihan, mengingat para calon peserta sedikit
tidaknya telah memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang pembelajaran bahasa
Inggris dan strategi pembelajaran bahasa Inggris untuk siswa SMP, SMA dan SMK. .
Tahapan-tahapan aktivitas secara umum menggunakan strategi pembelajaran
Information Processing Theory, yaitu: penyemaian informasi (encoding),
pengintegrasian informasi menjadi suatu pemahaman (decoding), perekaman
informasi (storing), pelatihan informasi (rehearsal), dan pembelajaran informasi
(learning). Oleh karena itu, pelatihan ini akan dimulai dengan pemberian informasi
secara kelompok, pemberian daftar strategi pembelajaran inovatif dan contoh
implementasi pembelajaran inovatif berbasis karakter dalam pembelajaran bahasa
Inggris, pemberian tugas individual dan kelompok, kegiatan praktek dalam kelompok
kecil. Adapun langkah terakhir adalah proses evaluasi dan refleksi terhadap efektifitas
program. Selanjutnya, seusai kegiatan pelatihan, diharapkan semua pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh peserta bisa dipergunakan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran bahasa Inggris di sekolah masing-masing. Kegiatan dirancang dalam
14
bentuk pelatihan 2 hari yang secara operasional bisa dijabarkan dalam tabel dibawah
ini:
1. Kegiatan Hari Pertama
NO JENIS
KEGIATAN/METODE
MATERI WAKTU KETERANGAN
1 Registrasi Peserta 8.00 – 8.30 Panitia
2 Pembukaan 8.30-9.00
3 Rehat (morning Tea) 9.00 – 9.15 Panitia
4 Penyemaian Informasi
(encoding) / auditory 1
Strategi Inovatif
Pembelajaran Bahasa
Inggris berbasis sains
di SMP, SMA, dan
SMK
9.15 – 10.15 Dr Luh Putu Artini, MA
5 Penyemaian Informasi
(encoding) / auditory 1
Pemilihan Strategi
Inovatif berbasis
pendidikan karakter
dalam Pembelajaran
Bahasa Inggris
10.15-11.15 Dr Luh Putu Artini, MA
6 Pelatihan Mengembangkan
Pengalaman belajar
dengan penggunaan
strategi inovatif
berbasis pendidikan
karakter
11.15-12.15 Prof Dr. N. Padmadewi,
MA
7 Rehat Makan siang 12.15-13.00 Panitia
8 Kerja Kelompok Mapping materi/topik
dan strattegi
pembelajaran inovatif
13.00 – 14.00 Dr. L.P. Artini, M.A.
Prof. Dr. N. Padmadewi,
MA.
9 Rehat Afternoon Tea 14.00 – 14.15 Panitia
10 Diskusi Refleksi Mapping 14.15 - 15.00 Dr. L.P. Artini, M.A.
15
materi / topik dan
strategi pembelajaran
Inovatif.
Prof. Dr. N. Padmadewi,
MA.
11 Kegiatan Hari Pertama
berakhir
15.00 Panitia
1. Kegiatan Hari Kedua
NO JENIS
KEGIATAN/METODE
MATERI WAKTU KETERANGAN
1 Pemodelan dan Diskusi Video pembelajaran
inovatif
8.30-9.30 Tim P2M
3 Rehat (morning Tea) 9.30 – 10.00 Panitia
4 Kerja Kelompok Mengembangkan RPP
dengan strategi
pembelajaran inovatif
dan pendidikan
karakter
10.00 – 12.00 Tim P2M
5 Rehat Makan siang 12.00 – 12.30 Dr Luh Putu Artini, MA
6 Refleksi Pemberian feedback
pada rancangan RPP
12.30 – 13.30 Prof Dr. N. Padmadewi,
MA
7 Rehat Makan siang 12.30-13.00 Panitia
8 Simulasi Simulasi implementsi
strategi inovatif
berbasis karakter
13.00 – 14.45 Dr. L.P. Artini, M.A.
Prof. Dr. N. Padmadewi,
MA.
9 Rehat Afternoon Tea 14.45 – 15.00 Panitia
10 PENUTUP Pengisian angket
evaluasi
Pembagian sertifikat
Penutupan Kegiatan
P2M
15.00 - 15.30 Panitia
16
K. Rancangan Evaluasi
Scriven (1967) menyebutkan tujuan umum monitoring dan evaluasi adalah
menyediakan jawaban atau solusi terhadap pertanyaan-pertanyaan penting tentang
perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan. Sedangkan peran monitoring
dan evaluasi menekankan pada cara-cara menggunakan jawaban atau solusi yang
diperoleh.
Menurut tujuannya, monitoring dan evaluasi berupaya untuk memberikan
jawaban terhadap beberapa entitas tertentu. Entitas dapat berupa ragam instrumen
(proses, personalia, prosedur, atau program). Pertanyaan-pertanyaan yang umumnya
diajukan menurut tujuan dari monitoring dan evaluasi antara lain: Sejauhmana sesuatu
itu berjalan dengan baik? Apa manfaat yang dipetik? Apa kelemahan dan kekurangan
yang menyebabkan tidak tercapainya tujuan dengan baik?
Talmage (1982) menyebutkan tujuan umum monitoring dan evaluasi dalam
pendidikan adalah (1) pembuatan keputusan tentang manfaat suatu program, (2)
memberi bantuan kepada pengambil keputusan dalam menetapkan suatu kebijakan
tertentu, dan (3) berfungsi sebagai sarana politis.
Dalam kaitannya dengan workshop “Pelatihan Pembelajaran Inovatif Berbasis
Karakter Berdasarkan Kurikulum 2013 Bagi Guru-Guru Bahasa Inggris SMP, SMA,
Dan SMK Se Kabupaten Manggarai Barat”, kegiatan monitoring dan evaluasi
dilaksanakan melalui pengamatan langsung terhadap penampilan (performance) para
peserta dalam kegiatan kelompok maupun simulasi dan kuesioner kepuasan peserta.
Pada hari pertama, kegiatan lebih banyak digunakan untuk brainstorming, pemaparan
dan pemodelan tentang strategi pembelajaran inovatif dan pendidikan karakter.
Narasumebr pertama (Dra. Luh Putu Artini, MA, Ph.D.) mengenalkan konsep inovasi
dalam penggunaan strategi belajar bahasa Inggris di kelas. Selanjutnya guru-guru di
ajak menganalisis contoh-contoh strategi dan kaitannya dengan pendidikan karakter.
Misalnya, dalam metode Project-based learning, guru-guru diajak untuk menganalisis
KI dan KD dari Kurikulum 2013 dan selanjutnya mendiskusikan indikator
17
pencapaian. Selanjutnya sebuah contoh strategi dalam metode Project-based learning
diperkenalkan dan langkah-langkah implementasi di kelas. Berdasarkan ini, guru-guru
disuruh berdiskusi untuk menganalisis nilai-nilai karakter yang bisa dikembangkan
dalam kegiatan tersebut.
Pada hari kedua, kegiatan dimulai dengan pemodelan perencanaan
pembelajaran yang menggunakan strategi inovatif. Selanjutnya evaluasi dilakukan
dalam produk dan performace, melalui:
1. Pengembangan kegiatan kelas berdasarkan strategi pembelajaran inovatif berbasis
pendidikan karakter: dilaksanakan dengan menganalisis rancangan langkah-langkah
kegiatan dalam RPP yang disusun dan melalui simulasi
2. Implementasi rancangan pembeljaran inovatif: dilaksanakan dengan mengamati dan
melefleksi dari simulasi pembelajaran yang menerapkan strategi/metode pembelajaran
inovatif.
18
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL
4.1 PELAKSANAAN
Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini dilaksanakan pada tanggal 10-11 Juni
2016. Jadwal ditetapkan setelah secara intens dilakukan komunikasi dengan institusi
mitra guru-guru bahasa Inggris di, yaitu: STKIP Santa Paulus Ruteng. Pelaksanaan
kegiatan pengabdian pada Masyarakat ini memang merupakan kebutuhan riil di
lapangan dimana kabupaten Manggarai Barat memiliki semangat dan motivasi untuk
bisa menyerenggarakan proses pembelajaran bahasa Inggris yang berkualitas karena
kabupaten Manggarai saat ini sedang berkembang menjadi daerah tujuan wisata
internasional. Kebutuhan untuk bisa berkomunikasi dalam bahasa Inggris semakin
dirasakan oleh generasi muda khususnya lulusan sekolah (SMP, SMA, dan SMK).
Sebagai mitra dalam kegiatan ini, STKIP Santa Pulus membantu mengundang para
peserta serta berkoordinasi dengan Dinas pendidikan setempat, serta menyediakan
tempat untuk pelatihan. Sementara itu, nara sumber berkordinasi sera menyiapkan
materi, baik dalam sesi auditori maupun dalam lokakarya.
(1) Pelaksanaan Hari Pertama, Sabtu 11 Juni 2016.
Pelaksaan Pengabdian pada masyarakat ini dijadwalkan Sabtu dan Minggu agar tidak
mengganggu tugas rutin para guru dalam mengajar. Adapun langkah-langkah
pelaksanaan sudah sesuai dengan rencana semula sebagaimana yang terlihat pada Bab
3 di atas.
KEGIATAN MATERI WAKTU/
PENANGGUNGJAWAB
Registrasi Peserta - 8.00 – 8.30
Panitia
Pembukaan - 8.30-9.00
Panitia
Rehat (morning Tea) - 9.00 – 9.15
Panitia
19
Penyampaian Materi 1 Strategi Inovatif Pembelajaran
Bahasa Inggris berbasis sains di
SMP, SMA, dan SMK
9.15 – 10.15
Dr L P Artini, M.A.
Penyemaian Informasi
(encoding) / auditory 1
Pemilihan Strategi Inovatif
berbasis pendidikan karakter
dalam Pembelajaran Bahasa
Inggris
10.15-11.15
Dr L P Artini, M.A.
Pelatihan Mengembangkan Pengalaman
belajar dengan penggunaan
strategi inovatif berbasis
pendidikan karakter
11.15-12.15
Prof Dr Ni Nyoman
Padmadewi, MA
Rehat Makan siang 12.15-13.00
Panitia
Kerja Kelompok Mapping materi/topik dan
strategi pembelajaran inovatif
13.00 – 14.00
Dr L P Artini, M A
Prof N M Padmadewi,
MA
Rehat Afternoon Tea 14.00 – 14.15
Panitia
Diskusi Refleksi Mapping materi / topik
dan strategi pembelajaran
Inovatif.
14.15 - 15.00
Dr. L.P. Artini, M.A.
Prof. Dr. N. Padmadewi,
MA.
Kegiatan Hari Pertama berakhir 15.00
Panitia
Kegiatan embukaan dihadiri oleh para undangan dan peserta. Jumlah undangan ada 14
orang, 10 diantaranya adalah dosen Pendidikan Bahasa Inggris. Selain itu, undangan
adalah dari Dinas Pendidikan dan dari Menejemen kampus. Pada sesi pemaparan
materi, peserta sangat ktif dan banyak bertanya. Ini menunjukkan bahwa kegiatan
memang bermakna / bermanfaat bagi peserta. Ada banyak ‟curhatan‟ dari guru
tentang kondisi kelasnya. Selain itu guru juga menjelaskan tentang kendala-kendala
untk implementasi metode pembelajaan inovatif. Misalnya, kemampuan siswa yang
sangat rendah dalam berbahasa Inggris sehingga guru merasa pesimis jika
mengimplementasikan metode inovatif yang mengharuskan siswa berpartisipasi aktif.
Tetapi dengan penjelasan dan contoh-contoh sederhana, maka masalah cenderung bisa
diatasi.
20
Pada kegiatan mapping topik, para guru dikelompokkan berdasarkan kelas. Mereka
harus menganalisis silabus untuk selanjutnya ditentukan strategi yang kira-kira tepat
atau sesuai dengan indikator dan ciri-ciri metode pembelajaran inovatif.
(2) Pelaksaan Hari Kedua (Minggu, 12 Juni 2016)
Pada hari kedua, jumlah peserta bertambah, karena ada mahasiswa Pendidikan Bahasa
Inggris yang akan melaksanakan PPL ikut bergabung. Mereka ingin belajar tentang
merencanakan pembelajaran yang menggunakan metode inovatif. Para guru
dikelompokkan dengan mahasiswa dan mereka mengembangkan RPP. Adapun
rincian kegiatan di hari kedua bisa dirangkum sebagai berikut.
JENIS
KEGIATAN/METODE
MATERI WAKTU/
PENANGGUNGJAWAB
Pemodelan dan Diskusi Video pembelajaran
inovatif
8.30-9.30
Tim P2M
Rehat (morning Tea) 9.30 – 10.00
Panitia
Kerja Kelompok Mengembangkan RPP
dengan strategi
pembelajaran inovatif
dan pendidikan karakter
10.00 – 12.00
Tim P2M
Rehat Makan siang 12.00 – 12.30
Dr Luh Putu Artini, MA
Refleksi Pemberian feedback
pada rancangan RPP
12.30 – 13.30
Prof Dr. N. Padmadewi, MA
Rehat Makan siang 12.30-13.00
Panitia
Simulasi Simulasi implementsi
strategi inovatif berbasis
karakter
13.00 – 14.45
Dr. L.P. Artini, M.A.
Prof. Dr. N. Padmadewi,
MA.
Rehat Afternoon Tea 14.45 – 15.00
Panitia
PENUTUP Pengisian angket
evaluasi
Pembagian sertifikat
Penutupan Kegiatan
P2M
15.00 - 15.30
Panitia
21
Kegiatan pertama di hari kedua adalah pemodelan implementasi metode inovatif
dengan lagu dan permaianan. Para peserta disuguhi sebuah video pembelajaran dan
setelah itu dilakukan diskusi tentang langkah-langkah yang diterapkan dan nilai
karakter yang mungkin bisa dikembangkan. Selanjutnya mereka diberi contoh RPP
dan diskusi kembali dilakukan tentang RPP tersebut. Setelah itu barulah mereka
dikelompokkan dan disuruh memutuskan KD dan indikator yang ingin dicapai dan
dari sini RPP mereka kembangkan secara bersama-sama. Saat kegiatan diskusi
kelompok, narasumber berkeliling untuk mengamati serta melayani pertanyaan dari
peserta. Mereka dimotivasi untuk menggunakan pemikiran inovatif di setiap segmen
pembelajaran, yaitu: mengobservasi, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasi dan mengomunikasikan. Waktu yang disediakan untuk pengembangan
RPP adalah 2 jam. Waktu tersebut digunakan dengan sangat baik oleh setiap
kelompok dimana di akhir waktu yang dialokasikan, semua kelompok sudah
menyelesaikan rancangannya. Selanjutnya ketua kelompok mempresentasikan RPP
tersebut dan peserta lain dan fasilitator memberikan komentar dan masukan untuk
menyempurnakan perencanaan pembelajaran tersebut.
Setelah makan siang, dilakukan simulasi yang menggambarkan hasil peltihan yang
diikuti oleh peserta. Kegiatan ini sangat menarik karena peserta sangat bersemangat
untuk menunjukkan hasil pemikiran kreatif mereka. Semua peserta bisa belajar dari
simulasi kelompok lain. Karena bersemangatnya, waktu terasa berjalan cepat
sehingga tidak semua kelompok mendapat giliran. Tepat pukul 3 sore, kegiatan
pelatihan dan lokakarya diakhiri. Pengisisan angket untuk evaluasi terpaksa
ditiadakan, digantikan engan wawancara dengan beberapa peserta. Berdasarkan
pengamatan dan wawancara secara random bisa disimpulkan bahwa acara pelatihan
dan lokakarya tergolong sukses.
22
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 SIMPULAN
Pengabdian pada Masyarakat yang dilakukan di Ruteng, Flores, tergolong sukses
karena tujuan yang direncanaan bisa tercapai. Tujuan yang dimaksud antara lain untuk
(i) membangun pengetahuan konsep pembelajaran inovatif sesuai dengan Kurikulum
2013 yang menyasar pencapaian kognitif dan pendidikan karakter, (ii) untuk
meningkatkan kemampuan menggunakan ragam strategi inovatif yang sesuai dengan
konteks dan kondisi pembelajaran di sekolah masing-masing, dan (iii) untuk
menyembangkan kemampuan mengembangkan RPP menggunakan pengalaman
belajar yang sesuai dengan kaidah pembelajaran inovatif dan pendidikan karakter
berdasarkan kurikulum 2013.
Dari hasil evaluasi, pencapaian ini dikonfirmasi dari wawancara dengan guru. Pada
dasarnya para guru merasa telah belajar sesuatu yang penting dari kegiatan pelatihan
dan berharap bahwa kegiatan semacam ini bisa dilakuan lagi di masa yang akan
datang.
5.2 SARAN
Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat yang dilaksanakan di luar daerah ternyata
bisa
bermanfaat bagi para guru di daerah tersebut. Untuk itu perlu adanya kerjasama yang
baik yang didasari oleh MOU antara LPTK dengan Dinas-dinas Pendidikan di daerah
sehingga kegiatan semacam ini bisa terjadwal secara berkelanjutan.
23
L. Daftar Pustaka
Artini, L.P. (2010). Feasible Bilingual Education Model in International Standard School in
Indonesian Context: Theoretical Perspectives. A paper presented at Multidisciplinary
International Conference on Education and Culture, Flores, 16 – 15 July 2010.
Artini, L.P. (2009). Profil Penggunaan Bahasa Inggris Dalam Pembelajaran Matematika dan
Sains di Kelas Bilingual di Sekolah Negeri Rintisan Berstandar Internasional di Bali.
Laporan Penelitian: IMHERE Project.
Artini, L.P. (2006). T Learning English in Bali: Investigating Beliefs and Language Learning
Strategies . Unpublished PhD Thesis. Newcastle University.
Anderson & Krathwohl. (2004). Taxonomy of Teaching, Learning, and Assessing a Revision
of Bloom’s Taxonomy. N.Y: Allyn and Bacon.
Cummins, J. (2003). ‟Bilingual Education: Basic Principles‟ in Dewaele J.M, Alex Housen &
Li Wei (eds). Bilingualism: Beyond Basic Principles. Clevedon: Multilingual Matters
Ltd.
Dardjowidjojo, S. (2000). English teaching in Indonesia. English Australia Journal. 18 (1).
22-30.
Depdiknas. (2008). Panduan Pelaksanaan Pembinaan Rintisan SMP-SBI. Jakarta:
Depdiknas.
------------- (2007). Sistem Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) untuk
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Atas
------------- (2007). Panduan penyelenggaraan Rintisan SMA Bertaraf Internasional. Jakarta:
Depdiknas.
------------- (2006). Menuju Pembangunan Pendidikan Nasional Jangka Panjang 2025.
Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Dewaele, J.M., Alex Housen & Li Wei (2003) (eds) Bilingualism: Beyond Basic Principles.
Sydney: Multilingual Matters Ltd.
Elliott, S.N. et al. (2000). Educational Psychology: Effective Teaching, Effective Learning.
Boston: Mc.Graw Hill.
Faltis, C.J. and S.J Hudelson. (1998). Bilingual Education in Elementary and Secondary
School Communities. Toward Understanding and Caring. Boston: Allyn and Bacon
Hudson, P. (2009). Learning to Teach Science Using English as a Medium of Instruction.
Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, Vol 5 No.2, pp.
165 - 170
National Association for Bilingual Education (2004). What is a Bilingual Education?
Internet: http//www.nabe.org (upload tgl 20 Maret 2009).
Sutman, F.X. (1993). Teaching Science Effectively to Limited English Proficient Students. In
ERIC/CUE Digest, No. 87 (download 31 July 2010)
24
Lampiran 1: Makalah
Strategi Pembelajaran Inovatif berbasis Karakter
dalam Implementasi Kurikulum 2013
Oleh:
Luh Putu Artini (Dra, M.A., Ph.D.)
Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Pendidikan Ganesha
Email: putu.artini@undiksha.ac.id
25
Disampaikan dalam Pelatihan Guru-Guru SMP, SMA. Dan SMK
Se-Kabupaten Manggarai Barat, di Ruteng, Flores, NTT
10 – 11 Juni 2016
Strategi Pembelajaran Inovatif Berbasis Karakter
Dalam Implementasi Kurikulum 2013
Oleh: Luh Putu Artini
Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Pendidikan Gansha
Email: putu.artini@undiksha.ac.id
Pendahuluan
Kurikulum 2013 (selanjutnya disebut K13) memiliki beberapa perbedaan
dengan Kurikulum sebelumnya (KTSP). Perbedaan yang dimaksud antara lain:
Pertama, K13 dikembangkan berbasis sains, yaitu suatu pendekatan pembelajaran
yang menuntun siswa mengembangkan kemampuan berfikir logis, kritis dan kreatif
melalui model-model pembelajaran inovatif yang berpusat pada siswa. Model yang
dirokemendasi adalah pembelajaran berbasis inkuiri/discovery (Inquiry/Discovery-
based Learning), Pembelajaran berbasis projek (Project-based Learning), dan
Pembelajaran berbasis Masalah (Problem-based Learning). Semua model
pembelajaran ini memberi kesempatan yang luas kepada peserta didik
mengembangkan strategi dan target belajarnya.
Kedua, secara tersurat K13 mencantumkan nilai-nilai karakter yang harus
diinsersi pada setiap pembelajaran di kelas. Nilai-nilai tersebut tercantum dalam dua
di antara 4 Kompetensi Inti (selanjutnya disebut KI) yang merupakan acuan
pengembangan karakter, pengetahuan, dan ketrampilan. Adapun setiap KI tersebut
memiliki sasaran yang berbeda tetapi saling melengkapi dalam upaya menghasilkan
generasi muda yang religious, cakap, cerdas dan berkarakter. Keempat KI tersebut
memiliki target pencapaian sebagai berikut: 1) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk
membangun sikap/karakter spiritual; 2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk membangun
26
sikap/karakter sosial; 3) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk membangun
pengetahuan/keilmuan; dan 4) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk membangun
keterampilan/kecakapan (Permen Mendikbud No. 67, Th. 2013).
Menurut para ahli pendidikan, peran sekolah sangat strategis dalam
membangun karakter anak karena sekolah bisa mengkondisikan lingkungan, situasi
dan pengalaman belajar peserta didik sehingga pembentukan karakter terbangun
secara sistematis dan berstandar (Han & Thomas, 2010; Zakin, 2012). Untuk itu guru
harus memiliki kemampuan untuk menginsersi pendidikan karakter dalam proses
belajar mengajar di kelas maupun kegiatan-kegiatan lain yang menunjang hasil
belajar (Lewis, Robinson & Hayes, 2011; McClellan, 1999; Noddings,1984;
Weissbourd, 2003). Sesungguhnya memang guru harus memiliki idealism tinggi
dalam menjalankan profesinya sehingga pembelajaran yang dirancang dan
diimplementasikannya bisa menuntun peserta didik untuk meraih suskses dalam
bidang keilmuannya, yaitu melalui mata pelajaran di sekolah; dan sekaligus sukses
dalam kehidupan bermasyarakatnya. Untuk mencapai keduanya, pembelajaran setiap
mata pelajaran harus menginsersi pendidikan karakter (Elias, 2010).
Untuk mendapatkan pemahaman yang jelas tentang arah pendidikan
berdasarkan K13, berikut adalah kutipan tentang 4 KI dalam K 13.
KI 1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI 3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena
dan kejadian dalamkehidupan sehari-hari.
KI 4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Ketiga, K13 mengaitkan pendidikan dengan kehidupan nyata, bernegara dan
peradaban sebagaimana yang tersurat dalam kutipan berikut.
27
“Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian” Kutipan di atas menekankan pentingnya pendidikan dalam membentuk
anak bangsa yang cerdas, kreatif, trampil, berwawasan, menguasai
teknologi, memiliki nilai seni dan budaya, memiliki rasa kemanusiaan
yang kuat, cinta tanah air dan peka terhadap fenomena sosial atau
kejadian-kejadian di sekitar mereka.
Keempat, K13 menekankan pada pengembangan kemampuan
berfikir, baik berfikir logis, objektif, kritis dan kreatif sebagaimana yang
ditunjukkan pada kutipan berikut.
“Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri”. (Kemendikbud, 2013) Jadi proses belajar mengajar di kelas dengan sendirinya melatih peserta didik untuk
menggunakan daya fikirnya, baik yang logis, objektif, kritis dan kreatif. Daya fikir ini
akan membentuk peserta didik menjadi manusia yang utuh yang selalu mengatasi
masalah dengan efektif.
Keempat, K13 mencanangkan standar proses dimana pembelajaran memiliki 5
tahapan yang sering disingkat menjadi 5M, yaitu: Mengobservasi, Menanya,
Mengumpulkan informi/Menalar, Mengasosiasi, dan Mengomunikasikan. Langkah-
langkah ini memiliki tujuan masing-masing, yang pada akhirnya menghasilkan
lulusan yang selalu berprilaku scientic yaitu selalu menggunakan logika berfikir,
langkah-langkah sistematis, berdasar fakta dan logika dalam menyelesaikan masalah
atau membat keputusan dalam kehidupan nyata di kemudian hari.
Keempat perubahan besar yang menjadi ciri dari K13 sudah tentu bukan hal
yang mudah untuk diimplementasikan. Pendidikan di Indonesia sudah puluhan tahun
terbiasa dengan pembelajaran yang berpusat ke guru (teacher-centered learning) dan
berorientasi pada nilai akhir. Dengan kata lain, pembelajaran di sekolah yang selalu
diakhiri dengan tes dan daftar nilai sudah membudaya dan perlu waktu dan upaya
yang keras dari pembuat kebijakan dan guru untuk melakukan perubahan. Upaya yang
keras yang dimaksud disini adalah menyesuaikan pendekatan dan metode
pembelajaran yang dipilih dengan tuntutan kurikulum, yaitu belajar yang berpusat
28
pada siswa, menumbuhkan kemampuan berfikir dan mengembangkan pengetahuan,
ketrampilan, dan karakter secara terpadu.
Makalah ini ditulis untuk memaparkan bagaimana metode-metode
pembelajaran inovatif berdasarkan K13 bisa diimplementasikan dan menginsersi
nilai-nilai karakter di dalamnya. Metode yang dimaksud meliputi Inquiry/Discovery
learning, Problem-based learning, dan Project-based learning
Pembelajaran Inovatif
Pembelajaran inovatif adalah proses belajar mengajar yang terjadi secara formal di
kelas dan berpusat pada siswa (student-centered learning). Kata inovatif sebenarnya berarti
„baru‟ yaitu bentuk atau versi baru dari sesuatu sebagai akibat dari pemikiran kreatif dan
kritis. Dalam konteks pembelajaran di kelas, kata inovatif biasa digandengkan dengan metode
atau strategi (metode/strategi inovatif). Selama ini guru-guru di Indonesia sudah terbiasa
menggunakan metode ceramah, dimana guru menjelaskan dan siswa mendengarkan (teacher-
centered learning) dan sulit untuk keluar dari zona nyaman. Itu sebabnya walaupun berbagai
pelatihan tentang pembelajaran inovatif sudah dilakukan, tetapi praktek pembelajaran klasikal
(atau disebut juga dengan konvensional) masih tetap ditemukan. Jadi metode klasik /
konvensional adalah metode yang secara konsisten tidak mengalami perubahan dari waktu ke
waktu dimana guru menjadi tokoh sentral di kelas. Sementara itu pembelajaran inovatif lebih
menekankan pada kreatifitas guru dimana metode/strategi yang dipakai
dikembangkan/dimodifikasi agar sesuai dengan tujuan pembelajaran, minat dan usia siswa,
serta kondisi/situasi dan fasilitas pendukung yang tersedia. Jadi pembelajaran inovatif bersifat
fleksibel, kreatif dan efektif. Dalam konteks implementasi K13, pembelajaran di kelas harus
dikemas sedemikian dengan langkah-langkah terstruktur dan berorientasi pada proses dan
produk.
Untuk menjadi guru yang inovatif, guru harus memiliki empat kompetensi guru
profesional yaitu: 1) kompetensi professional yaitu kompetensi pada subjek / mata pelajaran
yang diampu, 2) kompetensi pedagogis, yaitu kompetensi untuk mengajar menggunakan
metode/strategi inovatif. Menurut McCroskey (2009) kompetensi pedagogis mendorong
peserta didik belajar secara optimal dan membentuk karakter mereka. Jadi guru yang
pedagogically competent adalah guru yang memiliki kemampuan memilih dan
mengembangkan strategi pembelajaran yang tepat sehingga menghasilkan sumber daya
manusia yang berkualitas, 3) kompetensi sosial, yaitu kompetensi yang berhubungan dengan
kemampuan guru dalam berkomunikasi, bersosialisasi dan berinteraksi baik dengan
komunitas sekolah maupun lingkungan sosialnya, dan 4) kompetensi personal yaitu
29
kompetensi yang berhubungan dengan etos kerja, dedikasi, komitmen, semangat, motivasi,
sikap dan kepribadian guru yang secara langsung berhubungan secara langsung dengan
kinerjanya di dalam kelas.
Ada beberapa ciri dari strategi inovatif sebagaimana yang disampaikan oleh McKeachie
(1998). Ciri yang dimaksud mencakup:
(1) Implementasi prinsip demokratis di kelas.
Menurut prinsip ini peserta didik diberi hak untuk berbicara dan didengarkan serta dihargai.
(2) Pemahaman terhadap perbedaan individu (individual difference). Peserta didik berasal dari
latar belakang sosial, ekonomi dan budaya yang berbeda, memiliki pengetahuan awal yang
berbeda, memiliki minat dan semangat yang berbeda dan sebagainya. Ini perlu diketahui guru
dan dijdikan bahan pertimbangan dalam menentukan srategi atau kegiatan kelas.
(3) Keterbukaan menerima kritik/saran. Keterbukaan ini sangat perlu untuk dikembangkan
sehingga peserta didik menjadi terbiasa mendengar, menghargai dan merespon lawan bicara
secara spontan dan bermakna
(4) Pengembangan pengetahuan dan ketrampilan melalui pengalaman belajar dan kemampuan
berfikir. Dalam proses pembelajaran, siswa difasilitasi untuk selalu aktif dalam setiap
kegiatan sehingga memiki pengetahuan, ketrampilan sikap, nilai-nilai karakter yang kuat
untuk menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
Keempat karakteristik di atas menyiratkan adanya pembelajaran yang mengoptimalisasi
potensi peserta didik untuk mencapai prestasi maksimal. Dengan implementasi yang benar,
pembelajaran inovatif akan berdampak langsung terhadap prestasi belajar dan sekaligus
pembentukan karakter yang kuat. Pergeseran pendekatan pembelajaran dari yang berpusat ke
guru (klasikal) ke siswa (inovatif) bisa dibayangkan terjadi di kelas. Dalam implementasi
pembelajaran inovatif, guru memiliki peran penting dalam memfasilitasi proses belajar
dengan menyediakan materi dan media belajar, menciptakan kondisi dan suasana belajar yang
kondusif, dan merancang kegiatan atau pengalaman belajar yang menyenangkan sekaligus
efektif. Ini mendukung pendapat Brown &Atkins (1991) yang menyatakan bahwa dalam
institusi pendidikan, siswa dan guru memiliki peran yang sejajar yaitu sama-sama sebagai
agen belajar, tetapi masing-masing memiliki tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.
Keduanya harus bekerjasama secara kooperatif untuk mencapai tujuan yang sama.
Pembelajaran Inovatif Menurut K13
Sebagaimana yang sudah dijelaskan pada bagian awal dari makalah ini, K13
merekomendasi metode-metode pembelajaran inovatif yang bisa mendorong peserta didik
30
untuk sampai pada pencapaian akademik dan karakter yang maksimal. Metode-metode
tersebut terdiri dari: Project-based learning, Problem-based learning, dan Discovery/Inquiry
Learning. Masing-masing dari metode ini dijelaskan di bawah ini.
1. Project-based Learning
Project-based learning (selanjutnya disebut PBL) adalah metode yang menyediakan
waktu dan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan penggunaan pemikiran dan
bahasa kreatif. Adapun langkah-langkah implementasi PBL adalah sebagai berikut.
[Sumber: http://www.bie.org/index.php/site/PBL...]
Sebagaimana digambarkan di bagan di atas, metode PBL meliputi langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Bayangkan produk akhir
Ketika merancang sebuah projek dalam PBL, guru terlebih dahulu harus bisa membayangkan
produk yang akan dihasilkan oleh siswa. PBL merupakan metode pembelajaran yang
menantang dan menuntut siswa untuk memiliki pemahaman dan ketrampilan yang kuat
tentang konsep kunci materi, memiliki inisiatif, kreatifitas dan kemampuan bekerjasama
sebagai sebuah tim.
2. Rancang pertanyaan Menuntun to
PBL sangat mirip dengan inquiry learning dalam hal prosedur implemetasinya. Untuk
membangun tantangan, guru memulai dengan pertanyaan yang menuntun atau pernyataan
yang menantang.
Menyusun
Pertanyaan
yang
menuntun
Membayangkan
hasil/Produk
akhir
Merancang
Langkah
Mengelola
Proses
Merencana
kan
Assessment
31
3. Rancang Assessment
Assessment dalam PBL mengukur pengetahuan tentang konten materi, ketrampilan dalam
bekerjasama, berkomunikasi, dan pemecahan masalah. Yang diases adalah:
a) Seberapa baik pemahaman siswa terhadap topik/materi
b) Seberapa baik penguasaan siswa terhadap ketrampilan utama dari proses penyelesaian project.
c) Seberapa baik siswa mengimplementasikan pengetahuan dan ketrampilannya dalam
mengerjakan project. (termasuk upaya dan progress siswa).
4. Menentukan Langkah-langkah
Dalam rancangan langkah-langkah, siswa memulai dengan diskusi perencanaan project.
Selanjutnya mereka mulai bekerja secara kooperatif, mengevaluasi hasil kerja, melakukan
revisi, dan melakukan asesmen diri. Selanjutnya mereka harus menyiapkan presentasi secara
teamwork. Peran guru disini adalah mendampingi, membantu, mengarahkan, dan
mengingatkan batas waktu.
5. Mengelola Proses
Selama proses, siswa juga dilatih melakukan pengelolaan (management) yang meliputi
pengelolaan teamwork (deskripsi kerjaanggota tim), pengelolaan diri (fokus, bersemangat,
berprestasi), pengelolaan waktu (sesuai dengan alokasi waktu yang disediakan), pengelolaan
strategi (presentasi, publikasi kelas). Menejemen juga mendidik siswa untuk bertanggung
jawab dengan pekerjaanya, mengelola strategi belajar melalui mencari dan menemukan
sendiri dan melakukan refleksi. Proses pengerjaan project juga mengajarkan siswa
mengemukakan pendapat dan memutuskn pilihan (voice and choice) sehingga pembuatan
keputusan yang dibuat menjadi kreatif dan merupakan keputusan bersama. Untuk memberi
gambaran nyata tentang bagaimana pembelajaran berbasis project dilakukan, berikut
diberikan sebuah contoh dalam pelajaran bahasa Inggris.
Contoh Pembelajaran berbasis Project
Topic: Transportation
Project Orientation
Poor public transportation services have made people decide to go on their own vehicles so
that the number of cars and motorbikes on the road is uncontrollable.
Langkah-langkah:
32
1) Menonton video kemacetan lalu lintas di jalan raya (observing)
2) Melakukan diskusi kelas tentang video (Questioning)
3) Membuat daftar nama-nama alat transportasi yang ada di jalan raya dan menuliskan perannya
dalam membuat kemacetan (exploring/experimenting)
4) Mengerjakan project (associating)
1. Design a public vehicle that can transport many people. The vehicle must be convenient, safe,
environmentally friendly and look very attractive so that public prefer to go on this vehicle
rather than on private vehicles.
2. Describe your design to a group of businessmen who might be interested in producing your
design
Dari contoh di atas bisa dilihat bagaimana langkah-langkah pembelajaran dirancang
sedemikian rupa sehingga pembelajaran dimulai dengan pengenalan, penanaman konsep,
latihan penggunaan Bahasa dengan menggunakan konsep yang diajarkan, dan melakukan atau
mengerjakan projek. Project dirancang agar siswa bisa menggunakan konsep dan
mengembangkan bahasa yang sudah dipelajarinya. Mendesain alat transportasi umum yang
bisa mengangkut banyak orang, bebas polusi dan menarik merupakan kegiatan yang selain
mendorong siswa menggunakan Bahasa secara kreatif juga bertujuan agar mereka
menggunakan dan melatih kemampuan berfikirnya. Jadi dalam kegiatan seperti ini siswa
secara tidak langsung dilatih untuk berfikir kreatif, berkomunikasi secara efektif, bekerjasma
dalam tim, menghargai dan mendengarkan pendapat teman, membuat keputusan bersama,
mengelola diri, waktu dan strategi belajar, serta melakukan refleksi. Dalam pembelajaran
berbasis project, yang paling penting sebenarnya adalah terjadinya belajar secara natural di
dalam proses pengerjaan project. Untuk mencegah adanya masalah, sebelum mulai
mengerjakan project, siswa diberikan daftar kata-kata yang diramalkan akan diperlukan,
contoh kalimat-kalimat yang menunjukkan bagaimana kata-kata tersebut dirangkai, dan
contoh deskripsi lengkap yang akan menjadi model ketika mereka harus mendeskripsikan
desainnya.
2. Problem-based Learning
Metode ini tidak jauh berbeda dengan Project based Learning. Bedanya adalah, kalau Project
based learning menghasilkan produk, Problem based learning menghasilkan solusi atau
pemecahan suatu masalah. Langkah-langkahnya juga mirip, hanya saja langkah pertama
disini adalah orientasi masalah.
Contoh yang bisa diberikan disini adalah sebagai berikut.
Topic: Giving Suggestion
33
Problem Orientation:
Plastic waste become a big problem in your community. Even though there is a strict sanction
applied that a tosser will be fined, the problem never comes to an end.
Langkah-langkah:
1) Menonton video tentang bahaya sampah plastic (observing)
2) Melakukan diskusi kelas dengan saling bertanya dan menjawab (Questioning)
3) Membuat daftar alasan mengapa plastik banyak digunakan di masyarakat
(exploring/experimenting)
4) Melakukan simulasi diskusi panel (Associating)
Now work in a group of 5. Each of you play a role as an important figure to talk in a tv show:
1. As the chief of the community,
2. As a green peace activist,
3. As an educator,
4. As a local government, and
5. As the host of the tv show.
Each of you must give suggestion to the problem. The host lead the discussion and then make
a conclusion.
Dalam kegiatan di atas bisa dibayangkan bahwa setiap siswa harus aktif mencari informasi
tentang sampah plastic dan menggunakan kemampuan berfikirnya untuk memberi saran
terbaik dalam diskusi di acara tv tersebut. Dalam kegiatan ini terjadi penanaman nilai-nilai
yang merupakan pendidikan karakter yang terinsersi secara alamiah. Siswa belajar tentang
bekerjasama, bertanggung jawab, tekun dan fokus, belajar mandiri, mengembangkan rasa
percaya diri dan belajar mandiri.
3. Discovery /Inquiry Learning
Discovery / Inquiry learning merupakan metode pembelajaran yang mengedepankan proses
menemukan dan mencari sendiri. Pada dasarnya kedua metode belajar sebelumnya
mengandung unsur ini. Pada saat mengerjakan project, siswa mungkin perlu mencari kata-
kata baru melalui kamus, mencari contoh desain kendaraan melalui internet, membaca tentang
penemuan baru di bidang otomotif melalui google.com dan seterusnya. Dalam Problem-based
learning proses mencari dan menemukan sendiri juga pasti terjadi sehingga pemecahan
masalah menjadi bermakna. Dalam metode Discovery/Inquiry learning, hasil akhirnya adalah
34
sebuah informasi baru. Langkah pertama yang dilakukan adalah orientasi konsep. Berikut
adalah contoh penggunaan metode ini dalam pelajaran Bahasa Inggris.
Topic: Food and Drink
Concept Orientation: Healthy vs unhealthy food
1) Reading a short report about food and nutrition (observing)
2) Ask and answer questions about the information in the text (questioning)
3) Discuss what is meant by good/healthy food.
4) Explain the situation: students usually have a bad eating habit. They prefer to buy cheap food
that they can buy around school. Bad food is related to bad health.
(exploring/experimenting)
5) Discovery Learning: “How healthy is the eating habit of the class community?”
Pada langkah 5, siswa sudah mulai melakukan discovery learning dengan dipandu oleh
pertanyaan; “How healthy is the eating habit of the class community?”
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, siswa harus bekerja dalam kelonpok 3-4 orang. Secara
bersama mereka membuat daftar pertanyaan yang akan dipakai untuk mengeumpulkan data
tentang kebiasaan makan dari setiap anggota kelas. Selanjutnya mereka secara bersama
berkeliling kelas mewawancarai setiap siswa di luar kelompoknya untuk mendapat data
tentang apa saja yang mereka makan untuk sarapan, makan siang, makan malam dan jenis
camilan yang biasa dibeli. Selanjutnya mereka menganalisis data dengan mengelompokkan
makanan yang dimakan oleh teannya ke dalam klasifikasi healthy dan unhealthy food. Pada
akhirnya mereka membuat laporan dan mempresentasikan temuan mereka.
Ketiga metode yang dijelaskan di atas memiliki kesamaan, yaitu sama-sama
mendorong terjadinya student-centered learning, memotivasi siswa untuk bekerjasama,
mengelola diri, waktu, dan strategi belajar sehingga mereka mencapai target optimal. Semua
metode mengandung unsur „menemukan dan mencari sendiri‟ serta merangsang proses
berfikir kreatif dan krisis, serta dan memotivasi siswa menggunakan Bahasa secara kreatif.
Perbedaannya adalah, bahwa Project based learning mnghasilkan produk, Problem-based
learning menghasilkan pemecahan / susi masalah, dan discovery/inquiry learning
menghasilkan informasi baru. Jadi hasil pembelajaran yang ditargetkan melalui indicator
pencapaian bisa tercapai, dan sekaligus membentuk karakter anak bangsa menjadi individu
yang selalu menggunakan daya fikir dalam pemecahan masalah, cerdas, kreatif dan
berprestasi, serta memiliki kemauan untuk belajar sepanjang hayat.
Simpulan
35
Makalah ini sudah memaparkan keterkaitan antara metode pembelajaran inovatif menurut
K13 dengan pendidikan karakter. Metode-metode yang dianjurkan memiliki persamaan yaitu
berorientasi pada proses dan hasil / produk, mendorong siswa menjadi pusat belajar dimana
mereka dididik untuk bekerja keras, menemukan atau mencari sendiri, mengembangkan
strategi dan menejemen belajar, serta mendengarkan dan menghargai dalam kerja kelompok
serta melakuka refleksi diri dalam belajar. Bila dilakukan dengan benar, maka sekolah akan
menghasilkan SDM berkualitas dan belajar sepanjang hayat tidak lagi menjadi sekedar slogan
tetapi benar-benar terjadi karena adanya budaya belajar yang terbangun melalui implementasi
pembelajaran inovatif di sekolah.
Daftar Pustaka
Artini, L.P. (2013). Penyediaan Lingkungan Kaya Bahasa untuk Pembiasaan Belajar Bahasa
Inggris secara Mandiri di Sekolah Dasar. Senari Proceeding (22-23 Desember, 2013)
Artini, L.P. (2014). Establishing Rich Language Learning Environment at Schools: Preparing
Children to Become Autonomous EFL Learners. Proceeding SULE-IC, Palembang (16-18
Mei 2014).ISBN: 978-602-70378-0-9 (hal. 378-386)
Cross, K.P. (2011). Adult as Learners. Increasing Participation and Facilitating Learning. Sun
Francisco: Jossey-Bass Inc.
Kemdikbud (2013). Pergeseran Paradigma Belajar abad 21 (online), dalam
http://www.kemendikbud.go.id/kemdikbud.go.id./kemdikbud/uji-publik-kurikulum-2013-2
Kemendikbud (2013). Press Release http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/dokumen/Paparan/
Paparan%20Mendikbud%20pada%20Workshop%20Pers.pdf
Lee, G.L., and Manning, L. (eds). (2013). Character Education around the World. Character
Education for world peace and well-being of all mankind [E-book}
McCroskey, J.C. 2009.Communication Competence and Performance : A Research and
Pedagogical Perspective. Communication Education. Vol. 31, issue 1, 1982, pages 1-7
Noddings, N. (2003). Happiness and Education. Cambridge: Cambridge University Press.
Ogbu, J.U. (1992). Understanding Cultural Diversity and Learning. Educational Researcher
No.21 (8), (pp. 5-14)
Padmadewi, N.N., Artini,L.P., dan Nitiasih, P.K., (2009). „Model konseptual pembelajaran
Bahasa Inggris berbasis budaya untuk sekolah dasar di Bali‟. Jurnal Pendidikan dan
Pengajaran. Jilid 42, No. 3. ISSN 0215-8250 (hal. 222-229)
Penn, H. (2005). Understanding Early Childhood. Issues and Controversies. New York:
Open University Press.
Snowman, J., R. McCown, and R. Biehler. (2009). Psychology Applied to Teaching.
Wadsworth: Cengage Learning.
36
Tyre, C. (2012). „Bringing Books to Life: Teaching characters education through children‟s
literature. Rising Tide Journal., No.5. (p: 1-10).
White, R., and Warfa, N. (2011). „Building schools of characters: A case study investigation
of character education‟s impact on school climate, pupil behavior and curriculum delivery‟.
Journal of Applied Social Psychology, Vol.41, No.1. (p. 45-60)
Yelland, N. (ed.). (2006). Critical Issues in Early Childhood Education. New York: Open
University Press.
Yorks, L. and Kasl, E. (2002). Collaborative Inquiry as a Strategy for Adult Learning.
Creating Spaces for Generative Learning. New Direction, No.4, Chap. 8. ECCW (p.2-11)
Zakin, A. (2012). Hand in hand: Teaching tolerance and social justice on child at atime.
Childhood Education, vol. 88, no. 1 (p. 3-12)
Lampiran 2. Biodata Ketua dan Anggota tim P2M
(1) Ketua Tim
CURRICULUM VITAE
I. IDENTITAS DIRI
1.1 Nama Lengkap dan Gelar Dra Luh Putu Artini, MA, PhD
1.2 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
1.3 NIP 196407141988102001
1.4 Tempat dan Tanggal Lahir Denpasar, 14 Juli 1964
1.5 Alamat Rumah Perum Asri Agung Persada Blok D/4, Jalan
Tri Brata, Singaraja, Bali
1.6 Nomor Telepon/Fax -
1.7 Nomor HP 081337212460
1.8 Alamat Kantor Prodi Bahasa, Program Pascasarjana
Undiksha Singaraja
1.9 Nomor Telepon Ph. (0362) 32558
1.10 Alamat email tien_miasa@hotmail.com
37
1.11 Lulusan yang telah dihasilkan S1= 70 orang, S2= 36 orang, S3= 0
orang
1.12 Mata Kuliah yang diampu Teaching English as a Foreign Language (TEFL) (S1)
Teaching English for Young Learners (TEYL)
Developmental Psychology (S1)
Bilingualism and Bilingual Education (S2)
ELT Methods (S2)
Instructional Design (S2)
II.A. RIWAYAT PENDIDIKAN
2.1
Program S1 S2 S3
2.2 Nama PT FKIP UNUD La Trobe University,
Melbourne,
Australia
Newcastle University,
NSW, Australia
2.3 Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa
Inggris
Applied Linguistics English Education
2.4 Tahun Masuk 1982 1992 2002
2.5 Tahun Lulus 1986 1994 2006
2.6 Judul
Skripsi/Thesis/
Disertasi
Impact of How
Test Items are
Graded to
Students‟
Achievement
Style Shifting and
Focussing Strategy
in Balinese
Discourse
Learning English in
Bali: Investigating
Student Beliefs and
Language Learning
Strategies
2.7 Nama
Pembimbing/Prom
otor
Drs Sunaryono,
MA
Dr D.K Tantra,
MSc
Prof Barry Blake Prof Doug Absalom
Dr Philip Morgan
Dr Chris Weckert
II.B. RIWAYAT PENDIDIKAN TAMBAHAN
38
No Jenis Pendidikan Panjang waktu Tempat Tahun
2.8 Short Course: Teaching
English for Young
Learners
1 bulan Indiana
University,
Bloomington,
USA
2008
2.9 Academic Recharging:
Bilingual Education
1,5 bulan Leuven
University,
Brussel, Belgia
2010
III.PENGALAMAN PENELITIAN
No Tahun Judul Pendanaan
Sumber Jumlah
(Jt Rp)
3.1 2008 Studi Penelusuran Alumni Pendidikan
Bahasa Inggris Universitas Pendidikan
Ganesha (Ketua)
DIPA
Undiksha
5
3.2 2008 Pemanfaatan Metode Inovatif Lecturing
Committee dalam Meningkatkan
Perkuliahan Konten di Jur. Pendidikan
Bhs Inggris Undiksha Singaraja (Ketua)
DIPA
Undiksha
5
3.3 2009 Studi Evaluasi Pembelajaran Bilingual di
Sekolah Negeri Berstandar Internasional
di Bali (Ketua)
I-
MHERE
30
3.4 2009 Pengembangan Model Pelatihan Tindakan
Kelas Bagi Guru-guru di Provinsi Bali
(Anggota)
DP2M
Dikti
50
3.5 2010 Pengembangan Model Pembelajaran
Bahasa Inggris Berbasis Budaya di
Sekolah Dasar di Bali (Anggota)
DP2M
Dikti
50
3.6 2011 Motivasi Mahasiswa Mengkuti Program
S2 dan Hubungannya dengan
Pengembangan Profesionalitas (Ketua)
DIPA
Pasca
40
3.7 2012 Pengembangan Model Lingkungan Kaya
Bahasa dalam upaya Optimalisasi
Kemampuan Literasi Bahasa Inggris siswa
DP2M
Dikti
75
39
sekolah Dasar di Propinsi Bali (Tahun
Ke-1) (Ketua)
3.8 2012 Pengembangan Materi Pembelajaran
Berbasis ICT MK. EAP, ELT Methods,
Instructional Design dan Bilingualism di
Prodi Pend. Bahasa/Konsentrasi Bahasa
Inggris, PPs Undiksha (Tahun Ke-1)
(Ketua)
DIPA
Pasca
100
3.9 2013 Pengembangan Model Lingkungan Kaya
Bahasa dalam upaya Optimalisasi
Kemampuan Literasi Bahasa Inggris siswa
sekolah Dasar di Propinsi Bali (Tahun
Ke-2) (Anggota)
DP2M
Dikti
99.75
3.10 2013 Pengembangan Materi Pembelajaran
Berbasis ICT MK. EAP, ELT Methods,
Instructional Design dan Bilingualism di
Prodi Pend. Bahasa/Konsentrasi Bahasa
Inggris, PPs Undiksha (Tahun Ke-2)
(Ketua)
DIPA
Pasca
40
3.10 2013 Pengembangan Perangkat Asesmen
Otentik sebagai Asesmen Proses dan
Produk dalam Implementasi Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata
Pelajaran Bahasa Inggris di SMP Provinsi
Bali (Tahun Ke-1) (Anggota)
DP2M
Dikti
75
3.11 2014 Pengembangan Perangkat Asesmen
Otentik sebagai Asesmen Proses dan
Produk dalam Implementasi Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata
Pelajaran Bahasa Inggris di SMP Provinsi
Bali (Tahun Ke-2) (Anggota)
DP2M
Dikti
75
3.12 2014 Analisis Faktor-Faktor Pendukung dan
Penghambat Penyelesaian Studi Tepat
Waktu Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Bahasa Inggris, Program
Pascasarjana Undiksha (Ketua)
DIPA
Pasca
35
3.13 2015 Pengembangan Model Perkuliahan
Reading Berkelanjutan Berbasis
Kurikulum 2013 Jurusan Pendidikan
DIPA
Institusi
20
40
Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Seni
UNDIKSHA (Ketua)
Undiksha
3.14 2015 Pengembangan perangkat Pembelajaran
Bahasa Inggris Berbasis „Scientific
Approach‟ untuk Sekolah Menengah
Pertama di Bali (Ketua)
DIPA
Pasca
20
3.15 2015 Pengembangan Model Pembelajaran Mata
Kuliah Microteaching Berbasis Kurikulum
2013 Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris
Fakultas Bahasa Dan Seni Undiksha
(Anggota)
DIPA
Institusi
20
IV.PENGALAMAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
No Tahun Judul Pendanaan
Sumber Jumlah
(Jt Rp)
4.1 2006 Pelatihan Guru-Guru Bahasa Inggris
Sekolah Dasar Kabupaten Buleleng dalam
Merancang dan Menggunakan Media
Sederhana dalam Pembelajaran Bahasa
Inggris (Ketua)
DIPA 3
4.2 2007 Pelatihan Guru-Guru Bahasa Inggris
Kabupaten Buleleng dalam Pemilihan dan
Penggunaan Strategi Inovatif dalam
Pembelajara Bahasa Inggris di Kabupaten
Buleleng (Ketua)
DIPA 3
4.3 2008 Refreshment Program: Pelatihan Bahasa
Inggris Kehumasan bagi Staff Humas
Instansi Pemerintah se-Kabupaten
Buleleng (Ketua)
DIPA 5
4.4 2008 Pelatihan Guru Sekolah Dasar se-
kabupaten Buleleng Tentang penggunaan
Cerita dalam Menumbuhkan Kemampuan
DIPA 5
41
Berfikir Kritis Anak (Ketua).
4.5 2011 Workshop penggunaan media sederhana
berbasis IT bagi guru-guru sekolah dasar
se kecamatan Sukasada (Ketua)
DIPA
Pasca
30
4.6 2012 Workshop Penggunaan Bahasa Inggris
sebagai bahasa Pengantar bagi guru-guru
RSBI se Kabupaten Jembrana (Ketua)
DIPA
Pasca
30
4.7 2013 Pelatihan Pengembangan Materi Berbasis
Project bagi Guru-Guru Bahasa Inggris
SMP, SMA dan SMK se Kabupaten
Karangasem (Ketua)
DIPA
Pasca
15
4.8 2013 Pelatihan Penggunaan Bahasa Kelas
(Classroom Language) dalam
Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah
Dasar di Kecamatan Sukasada, Kabupaten
Buleleng (Anggota)
DIPA
FBS
5
4.10 2014 Pelatihan pembelajaran Inovatif Berbasis
Genre untuk guru-guru Bahasa Inggris
SMA dan SMK se Kodya Denpasar 2014
(Ketua)
DIPA
Pasca
15
4.11 2015 Lokakarya pengembangan asesmen otentek
sebagai asesmen proses dan produk untuk guru
Bahasa Inggris SMP se KAbupaten Buleleng
(Anggota)
DIPA
Institusi
7
4.12 2015 Ibm Usaha Baru Kursus Bahasa Inggris
(Ketua)
DP2M
Dikti
35
4.13 2016 Pelatihan Pembelajaran Inovatif Berbasis
Karakter Berdasarkan Kurikulum 2013
Bagi Guru-Guru Bahasa Inggris Smp,
Sma, Dan Smk Se Kabupaten Manggarai
Barat”
DIPA
Institusi
14.5
V.PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL
42
No Tahun Judul Jurnal/Volume/Edisi
5.1 2005 Strategy Preferences among
Balinese Senior High School
Students in Learning to speak
English
Lingua Scientia/ April 2005
5.2 2005 Understanding Students‟ Beliefs
about EFL and Strategies for
Learning the language: Some
implications for Bilingual
Pedagogy (TEFLIN Proceeding,
December, 2005)
TEFLIN Proceeding/
Desember 2005
5.3 2006 Listening to Student voices: Some
Implication to Pedagogy and
Curriculum Development
THAI TESOL
Proceeding/January 2006
5.4 2009 Pengembangan Dynamic Qualities
Sebagai Upaya Optimalisasi
Potensi Berbahasa Inggris Siswa
SMA di Indonesia
Jurnal Penelitian Kebijakan
Pendidikan No.4 Tahun ke-2,
2009
5.5 2011 Pemanfaatan Metode Lecturing
Commitee dalam Meningkatkan
Kualitas Perkuliahan Konten di
Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris
Universitas Pendidikan Ganesha
Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran (JPP) Undiksha
Edisi Oktober 2010
5.6 2011 Persepsi Guru dan Siswa Terhadap
Penggunaan Bahasa Inggris di
Kelas Bilingual di Sekolah
Menengah Atas Berstatus RSBI di
Bali
Jurnal Ilmu Pendidikan (JIP)
Malang Edisi Februari 2011
(Jurnal Nasional
Terakreditasi)
5.7 2011 Young Indonesian Cruise
Workers, Symbolic Violence and
International Class Relations
(Publikasi bersama dengan Pam
Nilan dan Steven Threadgold,
Newcastle University, Australia)
Asian Social Science Journal,
vol.7 No.6 June 2011
5.8 2013 Penggunaan English as a Medium
of Instruction (EMI) dan
Konsekuensinya Terhadap Proses
Jurnal Ilmu Sosial &
Humaniora vol.2, no.1, April
43
Pembelajaran Ditinjau dari
Persepsi Siswa
2013 (ISSN: 2303-2898)
5.9 2013 English Literacy Skills of Primary
School Students in Bali: An
Evaluation Study
ITEC Proceeding (Juni
2013)
5.10 2013 Penyediaan Lingkungan Kaya
Bahasa untuk Pembiasaan Belajar
Bahasa Inggris secara Mandiri di
Sekolah Dasar
Senari Proceeding (22-23
Desember, 2013)
5.11 2014 Establishing Rich Language
Learning Environment at Schools:
Preparing Children to Become
Autonomous EFL Learners
Proceeding SULE-IC,
Palembang
(16-18 Mei 2014)
ISBN: 978-602-70378-0-9
(hal. 378-386)
5.12 2014 Enhancing EFL learning in
primary school through the
Provision of Rich Language
Learning Environment
Proceeding Tri-ELE
International Conference,
Bangkok, Thailand (20 -21
Juni 2014)
5.13 2014 Establishing Rich Language
Learning Environment to support
Young Learners Literacy Skills in
Bali
New English Teacher
Journal, Vol 8.No.2., August
2014
5.14 2014 Pengembangan Perangkat
Asesmen Otentik sebagai Asesmen
Proses dan Produk dalam Mata
Pelajaran Bahasa Inggris di SMP
Provinsi Bali
Proceeding Seminar Nasional
Riset Inovatif 2
November 2014
5.15 2014 Learning to Work on a cruise ship:
Accounts from Bali
The International Education
Journal Vol.13, No.2,
December 2014
5.16 2014 Learning to work on a Cruise Ship:
Account from Bali
International Education
Journal: Comparative
Perspectives, vol.13, No.2 (p.
44
1-14)
5.17 2015 Hidden Curriculum in Authentic
Assessment: Investigating EFL
Teachers‟ Awareness and
Readiness in Bali
CAMTESOL Proceeding
Phnom Penh Cambodia
(28februari -1maret 2015)
5.18 2015 Using Portfolio Assessment
For Teaching Reading
Comprehension To Adult Learners
Proceeding TEFLIN
International Conference
(14-16 September 2015)
5.19 2015 Pembelajaran Inovatif, Asesmen
Otentik, dan Implementasi
Kurikulum 2013
Jurnal Penelitian Kebijakan
Pendidikan (menunggu
terbit)
5.20 2015 Maintaining Enthusiasm
and Motivation of
Students from
Disadvantaged Primary
Schools in Learning
English as a Foreign
Language through Rich
Language Learning
Environment
Proceeding-13th
Asia TEFL
International Conference
(4-6 November 2015)
5.21 2016 Project Based Learning For
Beginner EFL Learner
TBLT-SIG International
Conference, Kyoto, JAPAN
25-26 Juni 2016
5.22 2016 Creating meaningful EFL
activities through Problem-Based
Learning
TESOL Indonesia
International Conference,
Mataram, Lombok
(11-13 August 2016)
VI.PENGALAMAN PENULISAN BUKU
No Tahun Judul Penerbit
6.1 2010 Teaching English for
Young Learners in
Indonesian Context:
Methods and Strategies
(Manuscript)
Buku Ajar untuk MK. TEFL2 (Program S1)
45
6.2 2012 English for Academic
Purposes
Undiksha Press
Buku Ajar MK Matrikulasi Bhs Inggris Pasca
(ISBN 978-602-1213-04-9)
6.3 2013 Popular Variables in EFL
Research
Undiksha Press
Buku Ajar MK ELT methods Pasca (ISBN
978-602-1213-31-5)
6.4 2013 Speaking I Undiksha Press
Buku Ajar untuk Mata Kuliah Speaking I
(ISBN 978-602-9000-05-4)
6.5
2014 Contemporary Balinese
Cruise Ship Workers,
Passengers and Employers:
Colonial Pattern of
domestic Service
(Pamela Nilan, Luh Putu
Artini, Steven Ireadgold)
Book Chaper dalam buku “Colonization and
Domestic Service: Historical and
Contemporary Perspectives” (hal.: 309-327)
Editor: Victoria K. Haskins, Claire Lowrie
Penerbit: Routledge
ISBN: 978-1-138-01389-6 (hbk)
ISBN: 978-1-313-77228-8 (ebk)
6.6 2014 Bilingualisme dan
Pendidikan Bilingual
Graha Ilmu
(ISBN: 978-602-262-351-9)
VII. PENGALAMAN MENJADI NARASUMBER
No Tahun Judul Judul Seminar/Workshop Penyelenggara
1 2006 Alternative Ways to
assess Students‟
Communicative
Competence
Two-day workshop on
assessing Students‟ English
Proficiency
Politeknik Bali
2 2007 Pengembangan Materi
Dalam KTSP
Workshop Pembelajaran
Inovatif dan Pengembangan
Materi
SMAN 1 Singaraja
3 2007 Cross Cultural Annual academic seminar UNDIKSHA
46
Understanding:
Making Learning A
Foreign Language More
Sensible
At the Diploma 3 English
Program
4 2007 Penerapan Strategi
Perkuliahan Inovatif di
Perguruan Tinggi:
Sebuah Kajian Teori
dan Praktis
Pelatihan Sehari Perkuliahan
Inovatif bagi dosen-dosen
FMIPA Undiksha
P3AI UNDIKSHA
5 2007 Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran melalui
Quantum Teaching
Pelatihan Pembelajaran
Inovatif bagi guru-guru
di Kabupaten Karangasem
Dinas Pendidikan
Kabupaten
Karangasem
6 2008 Pemilihan Materi dan
Pengembangan
Kemampuan Berpikir
Kritis di Sekolah Dasar
Workshop Membaca Kritis
Guru-guru Sekolah Dasar se
Propinsi Bali
LPM UNDIKSHA
7 2009 Common Problems
Encountered by EED
Students
in Writing a Thesis
Annual Academic Seminar
Program S1 EED
UNDIKSHA
8 2009 Meningkatkan
Kemampuan Membaca
dan budaya baca
anak-anak Sekolah
Dasar di Bali
Seminar tentang Membaca
dan Budaya Baca
UNDIKSHA
9 2009 Memilih Strategi Yang
Tepat Untuk
Pemecahan Masalah
Pembelajaran di Kelas
Pelatihan Penelitian Tindakan
Kelas Guru-Guru SMP SMA
se-Bali
Disdikpota
Provinsi Bali
10 2008,
2009,
2010
Strategi Pembelajaran
Bahasa Inggris Anak-
anak
Diklat Guru Bahasa Inggris
Sekolah Dasar Se-Bali
Disdikpora
Provinsi Bali
11 2010,
2011.
2012,
Pengembangan Bahan
Ajar Mapel Bahasa
Inggris
Workshop Penyusunan Bahan
Ajar Bagi Guru-guru Mapel
Bahasa Inggris SMP, SMA,
Disdikpora
Provinsi Bali
47
2013 SD, SMP,SMA, SMK. SMK
12 2010 Teaching Mathematics
and Science Using
English as a Medium of
Instruction: From
Theory to Practice
Semiloka Persiapan
Pembukaan Program RKBI
Fakultas MIPA
Fakultas MIPA
UNDIKSHA
13 2010 Penggunaan Cerita
dalam Pembelajaran
Bahasa Inggris di
Sekolah Dasar: Sebuah
Kajian Teori dan
Implementasi di Kelas
Workshop on Teaching
English For Young Learners
through Stories untuk Guru-
guru Bahasa Inggris Sekolah
Dasar se-Propinsi Bali
Disdikpora
Provinsi Bali
14 2011 Partisipasi Guru dalam
Reformasi Pendidikan
Melalui Penelitian
Tindakan Kelas (PTK)
Pelatihan Penelitian Tindakan
Kelas Bagi Guru-Guru dan
Mahasiswa se Kabupaten
Manggarai Barat
Dinas Pendidikan
Kab, Manggarai
Barat, NTT
15 2011,
2012,
2013
Strategi Pembelajaran
Bahasa Inggris: Upaya
Mengantisipasi
Kesulitan Belajar Siswa
dalam menghadapi
Ujian Nasional
Pelatihan Guru-guru Bahasa
Inggris SMP, SMA, SMK se-
Bali
Disdikpora
Provinsi Bali
16 2011 Using „Looking Ahead‟
in the Classroom: Some
Tips for Material
Development and
Innovative Teaching
Strategies
One day workshop on
selecting and implementing
teaching materials
Erlangga Publisher
17 2014 Pengembangan bahan
ajar dalam perkuliahan
di perguruan tinggi
Pelatihan dosen-dosen bahasa
Inggris di Politeknik Bali
Politeknik Negeri
Bali
18 2014 Strategi Pembelejaran
Inovatif sesuai dengan
Kurikulum 2013 di
SMA
Pelatihan guru-guru Bahasa
Inggris SMA se Kodya
Denpasar
MGMP Bhs Inggris
Kodya Denpasar,
Bali
48
19 2015 Pengembangan dan
Implemenmentasi
Asesmen Otentik dalam
Pembelajaran Bahasa
Inggris di SMP
Pelatihan Penggunaan
Asesmen Autentik Sebagai
Asesmen Proses Dan Produk
Dalam Implementasi
Kurikulum 2013 Pada Mata
Pelajaran Bahasa Inggris Di
Smp Se-Buleleng (4 Agustus
dan 24 Agustus 2015)
Guru-guru Bahasa
Inggris se-
Kabupaten
Buleleng
20 2015 Menyelenggarakan
pembelajaran yang
menyenangkan dan
menantang dalam
Kursus Bahasa Inggris
pelatihan menejemen dan
pengembangan materi kursus
Bahasa Inggris Pola 100 jam
untuk wirausaha baru kursus
Bahasa Inggris dan
mahasiswa Prodi Pendidikan
Bhs Inggris PPs Undiksha
(Agustus-Sepetember 2015)
Alumni dan
Mahasiswa Prodi
Pend. Bahasa
Inggris PPs
Undiksha
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.
Singaraja, 14 Agustus 2016
Dra Luh Putu Artini, MA, PhD
NIP. 196407141988102001
(2) Anggota 1:
BIODATA
1. NAMA Prof. Dr. Ni Nyoman Padmadewi, MA
2. NIP 196202021988032001
3. TEMPAT/ TGL
LAHIR
Tabanan/2-2-1962
4. PANGKAT/
GOLONGAN
Lektor Kepala / IVc
49
5. PERGURUAN TINGGI
Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Bali
6. ALAMAT KANTOR Jln. Ahmad Yani No. 67 Singaraja bali
7. TELP. KANTOR 0362-21541
8. ALAMAT RUMAH Jln. Srikandi Gang Mawar No 4 Singaraja Bali
9. TELP. RUMAH/HP 0362-25893/08123960864
1
0. EMAIL padmadewi@manlogistics.com.au
1
1. RIWAYAT
PENDIDIKAN
TAHUN
PENDIDIKAN
(tahun masuk s.d.
lulus)
NAMA PERGURUAN
TINGGI BIDANG ILMU
S
1
1982-1986 Universitas Udayana Bali Pendidikan Bahasa Inggris
S
2
1991-1993 Macquarie University, N.S.W
Austrtalia
Education
S
3
2001-2005 Universitas Udayana Bali Linguistik
C. PENGALAMAN SEBAGAI PENERIMA PROGRAM HIBAH KOMPETISI DARI INSTITUSI
YANG KREDIBEL.
1) PROGRAM PENELITIAN
N
O
JUDUL TAHUN PERAN
AN
INSTITUSI
1 Pengembangan Model
Pembelajaran Bahasa Inggris
Berbasis Budaya untuk Sekolah
Dasar di bali
2009 Ketua
Peneliti
Penelitian Hibah Bersaing
2 Pengembangan Model Pelatihan
PTK terintegrasi Berbasis
Kompetensi untuk Peningkatan
Profesionalisme Guru di bali
2009 Anggota Penelitian stratetegis Nasional
3. Pengembangan Bahan Ajar
Pembelajaran Bahasa Inggris
Berbasis Budaya
2010 Ketua
Peneliti
Penelitian Hibah Bersaing
4 Keterbacaan buku ajar bahasa
Inggris Sekolah dasar di
Singaraja
2010 Ketua
peneliti
Dana IMHERE
5 Pengembangan Bahan Ajar
Strategi Pembelajaran Bahasa
untuk Jurusan Pendidikan
Bahasa Jepang Universitas
pendidikan Ganesha Singaraja
2012 Ketua
Peneliti
Dana Dipa
50
19 Pengembangan perangkat
pembelajaran mata kuliah
strategi pemeblajaran berbasis
pendidikan karakter untuk
jurusan pendidikan bahasa
Jepang Universitas Pendidikan
Ganesha
2013 Ketua
Peneliti
Hibah Bersaing
20 Persepsi Dosen Jurusan
Pendidikan Bahasa Jepang
Universitas pendidikan Ganesha
Singaraja tentang Manajemen
Pengembangan Profesional
dalam Upaya Peningkatan
Kompetensi Pedagogik.
2013 Ketua
peneliti
Penelitian dana DIPA Fakultas
Bahasa dan Seni Undiksha
21 Menguji Efektivitas Perangkat
Pembelajaran Berbasis
Pendidikan Karakter untuk Mata
kuliah Strategi Pembelajaran
Bahasa FBS Unidksha
2014 Ketua
peneliti
Hibah Bersaing dana desentralisasi
2) PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
N
O
JUDUL TAHUN PERANA
N
INSTITUSI
1 Pengentasan Kemiskinan
Masyarakat Bali melalui
Pemberdayaan bantuan
Pendidikan, Kesehatan,
Perumahan, permodalan kecil
dan paket social
2006-
sekarang
Wakil
ketua
sponsor luar negeri
2 Strategi memasukkan
pendidikan karakter dalam
proses pembelajaran bahasa
asing di SMA
2012 Pembicar
a
Undiksha
3 Strategi memasukkan
pendidikan karakter dalam
proses pembelajaran bahasa
Inggris di SD
September
2013
Pembicar
a
Undiksha
4 Upaya memantapkan
implementasi pendidikan
karakter melalui pelaksanaan
penelitian tindakan kelas di
taman kanak-kanak di kec.
Sukasada
September
2013
Pembicar
a
Undiksha
51
5 Insersi Pendidikan karakter
dalam Pembelajaran Bahasa
Inggris di sekolah
13 September
2013
Pembicar
a
STKIP „AH‟ Singaraja
6 Pelatihan Tentang Pembuatan
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (Rpp) Berbasis
Pendidikan Karakter Dan
Sesuai Dengan Kurikulum
2013 Untuk Para Guru
Bahasa Jepang Di Sma
Saraswati Singaraja
Juni-Juli 2014 Pembicar
a
SMA Saraswati Singaraja
7 Pengemasan perangkat
pembejaran berbasis
Pendidikan Karakter untuk
guru-guru Bahasa Jepang
seKab-Buleleng
Agustus
2014
Pembicar
a
Kampus Undiksha
3) JURNAL DAN ARTIKEL ILMIAH
N
O
JUDUL TAHUN PERANAN INSTITUSI
1 Early Literacy 2009 Pembicara Undiksha Singaraja
2 Early Literacy in
English: The
Chalnges and the
Progress
2009 Pembicara The ESEA Conference
Manila, Philipina
3 Improving Early
Literacy in a
Bilingual Class
2010 Pembicara Internasional Conference on
Austronesia Languages
Denpasar Bali
4 Pengembangan
Model
Pembelajaran
Literasi Bahasa
Inggris Anak Usia
Dini
2010 Pembicara Simposium Nasional
Puslitjaknov Jakarta
5. Pendidikan dan
Pelatihan
Penyusunan
proposal PTK
2009 Penyaji PGRI Cabang Bebandem
6 Optimalisasi
Pembelajaran
Bermakna dan
2010 Pembicara Pendidikan dan Pelatihan
Nasional di Negara Bali
52
Penerapan
Problem Based
Learning
7 Pembelajaran
Team teaching
untuk
Meningkatkan
Proses
Pembelajaran dan
penambahan Jam
Mengajar Guru 24
jam
2010 Pembicara Pendidikan dan pelatihan
Nasional oleh Yayasan Putra
Dewata Bali
8 Metode Penelitian
Kualitatif
2010 Nara sumber Workshop Forum Peneliti
Badan Penelitian
Pengembangan Jakarta
diselenggarakan di
Denpasar Bali
9 Tuturan wacana
bahasa Indoensia
di Taman kanak-
Kanak: suatu
Kajian analisis
wacana
berwawasan
gender
2011 Nara sumber Kongres Antar Bangsa dan
Buadaya Brunei
darussaleam, September
2011
10 Pengembangan
Sekolah Dasar
Bilingual
Berkarakter di
Bali Utara
2012 KONASPI 7 di Jogjakarta
11 Yes we can:
Intergrating
special need
students in a
regular bilingual
classroom
2013 Nara sumber CamTESOL International
conference di phnom Phen
Kamboja pada tanggal 23-24
Februari 2013
12 The art of
inserting character
education for
teaching English
for young learners
2013 Nara Sumber International teacher
education conference in
Lampung
30 June-3 July 2013
53
13 Differentiated
Instruction and
Task Based
learning meeting
the needs of
heterogeneous
students in
Bilingual
classroom
2013 Keynote speaker International Seminar
Enrichment of Career by
Knowledege of Language
and Literature 1 (ECKLL 1)
UNITOMO Surabaya 20
August 2013
14 Strategi
Mengembangkan
Karakter
Mahasiswa dalam
Mata Kuliah
Strategi
Pembelajaran
Bahasa Jurusan
Pendidikan
Bahasa Jepang di
Universitas
Pendidikan
Ganesha
Singaraja.
2013 Pembicara Seminar Nasional Riset
Inovatif tanggal 21-22
November 2013
Lembaga Penelitian
Universitas Pendidikan
Ganesha Singaraja
15 The Profile of
Character Based
English Teaching
For Young
Learners In North
Bali Bilingual
School Singaraja
Bali Indonesia
2014 Pembicara TRI-LE international
conference
Ambassador Hotel Bangkok
20-21 June 2014
16 Designing An
Innovative
Bilingual
Elementary
School for Future
Leaders of
Indonesia
2014 Pembicara the SULE 2014 International
Conference
16-18 May 2014
54
17 Developing Media
For Teaching
English as a
Foreign Language
For A Special
Need Student
Included In A
Regular
Classroom At
North Bali
Bilingual School
17-18 September
2014
Pembicara The 3rd UAD TEFL
International
Conference,Univ Ahmad
Dahland Jogjakarta
C. PUBLIKASI NASIONAL DAN/ATAU INTERNASIONAL
N
O
NAMA
PENULI
S
TAHUN TERBITAN JUDUL NAMA JURNAL HALAMAN
9 Ni
Nyoman
Padmade
wi
ISSN 0125-8250 Volume
41 Nomor 1 Januari 2008
Meningkatkan
Kualitas
Pembelajaran Di
Sekolah Dasar
Kecamatan
Buleleng Melalui
Pelatihan Strategi
Pembelajaran dan
Penelititan
Tindakan Kelas
Jurnal Pendidikan dan
Pengajaran Undiksha
80-95
10 Ni
Nyoman
Padmade
wi
ISSN 0215-8250 Nomor 2
TH. XXXXI April 2008
Pedagogic
Competencies Of
English Teachers
In Singaraja
Jurnal Pendidikan dan
Pengajaran Undiksha
301-312
13 Ni
Nyoman
Padmade
wi
ISBN 978-974-456-683-6
December 12-14 2007
Proceeding Of The
International
Conference The
12th English In
Southeast Asia
Conference
"Trend and
Directions" The
Language of Men
and Women: A
Discourse
Analysis Viewed
From Balinese
Culture
Trend 12th English In
Southeast Asia
Conference Proceeding
Of The International
Conference
86
55
Perspective
14 Ni
Nyoman
Padmade
wi
ISSN 2070-1314 Gradasi Strategi
Linguistik Dalam
Percakapan: Suatu
Kajian Dalam
Bahasa dan
Gender
Jurnal Bahasa (terbitan
Brunei darussalam)
September-Desember
2008
19-42+G148
15 Ni
Nyoman
padmade
wi
ISSN 20871503
April 2010
Model
Pengentasan
Kemiskinan dalam
upaya Peningkatan
Pemerataan
Pendidikan
Jurnal Penelitian Inovasi
dan Perekayasa
Pendidikan
16. Ni
Nyoman
Padmade
wi
ISSN 1979-7109
Vol.5 Nomor1, April 2011
Pengembangan
Bahan Ajar
Bahasa Inggris
Berbasis Budaya
untuk Sekolah
Dasar di Bali
Jurnal Penelitian dan
Pengembangan
Pendidikan
17. Ni
Nyoman
Padmade
wi
ISSN 0215-8250 (Jilid 42,
No 2, hal 151-240)
Model Konseptual
Pembelajaran
Bahasa Inggris
Berbasis Budaya
untuk Sekolah
Dasar di Bali
Jurnal Pendidikan dan
Pengajaran
151-240
18 Ni
Nyoman
Padmade
wi
January Publication
Vol 7.1, 2013
Differentiated
Instruction and
Task Based
Learning: Meeting
the Needs OF
Heterogenous
Students in a
Bilingual
The New English
Teacher
56
Classroom
D SEMINAR/
WORKSHOP
N
O FOKUS/JUDUL KEGIATAN TEMPAT WAKTU PERANAN
1 Penelitian Tindakan Kelas
(seminar Penelitian Tindakan
kelas untuk Perbaikan Kualitas
pembelajaran di Sd/MI dan
SMP/MTs)
Gianyar Bali Oktober 2007 Nara Sumber
2 Kompetensi Pedagogik dan
Profesional Guru
Amlapura Bali Februari 2008 Nara Sumber
3 Kilas Balik Sertifikasi Guru Tahun
2008
Denpasar Desember 2008 Nara Sumber
4 Kiat sukses menghadapi
Sertifikasi Guru 2009
Singaraja Bali Februari 2009 Nara Sumber
5 Teaching English for Young
Learner
Indiana
University
America
Oktober 2008 Visiting Scholar
6 Kiat Perguruan Tinggi dalam
menyikapi UU Guru dan Dosen
No 14/2005
Universitas
PGRI Kupang
Desember 2010 Nara sumber
7 PTK dan Pembuatan RPP Gedung
Wanita Jln.
Sudirman
Denpasar
Desember 2010 Nara sumber
8 Pendidikan Karakter dalam
Membangun Karakter Peserta
Didik
Universitas
Dwijendra
Denpasar
Faberuari 2012 Nara sumber
57
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian
dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi persyaratan dalam
pengajuan proposal P2M tahun 2015. Bersama ini pula saya menyatakan kesiapan untuk
mengerjakan penelitian ini hingga selesai apabila usulan ini dinyatakan layak untuk dibiayai.
Singaraja, Agustus 2016
Prof. Dr. Ni Nyoman Padmadewi, M.A.
NIP. 196202021988032001
(3) Anggota 2:
Riwayat Hidup
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan
gelar) Luh Diah Surya Adnyani, S.Pd., M.Pd.
2 Jenis Kelamin Perempuan/P
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 198309232008122001
5 NIDN 0023098303
6 Tempat dan Tanggal Lahir Singaraja, 23 September 1983
7 E-mail luh_diah@yahoo.com
8 Nomor Telepon/HP 081805571502
9 Alamat Kantor Kampus Bawah Undiksha, FBS, Jurusan
Pendidikan Bahasa Inggris. Jl. A.Yani No.67
Singaraja, Bali
10 Nomor Telepon/ Faks 0362-22570/ Fax (0362) 25735
11 Lulusan yang Telah
Dihasilkan
12 Mata Kuliah yang Diampu 1. Speaking 1,speaking 2, speaking 3
58
2. Writing 1, writing 2, writing 3
3. Intensive English Course
4. Statistics
5. research on ELT
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan
Tinggi IKIP Negeri
Singaraja
Program
Pascasarjana
Universitas
Pendidikan
Ganesha Singaraja
Tahun Masuk-Lulus 2001-2005 2008-2010
Judul
Skripsi/Tesis/Disertasi An Analysis of
Literary
Elements and
Quality of Six
Stories in the
Story Book
„Adventure
Stories for boys‟
to be Used with
Young Learners
The Effect of
Generating
Interactions
Between Schemata
and Text and
Beliefs About
Language Learning
on Reading
Comprehension of
English Education
Department
Students of
Undiksha Singaraja
in the Academic
Year 2009/2010
Nama Pembimbing/Promotor
Prof. Sunaryono
Basuki, M.A
I Dewa Putu
Ramendra, S.Pd.,
M.Pd
Dra. Luh Putu
Artini, M.A., Ph.D.
Prof. Dr. Putu Kerti
Nitiasih, M.A.
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2010 Komodifikasi Anak Perempuan
oleh Keluarga Melalui Sponsor
DIPA 6.000.000
59
Pendidikan yang Didanai Orang
Asing (Studi Kasus di Daerah
Pariwisata Lovina)
Undiksha
2 2011 Gambaran Perilaku merokok Anak
Usia SMP di Kecamatan Seririt
DIPA
Undiksha
7.500.000
3 2012 Penerapan Teknik Role Play
dengan Bantuan Video pada Mata
Kuliah Speaking 2 untuk
Meningkatkan Keterampilan
Berbicara Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Bahasa Inggris
Undiksha Tahun Ajaran
2011/2012
DIPA
Undiksha
8.000.000
4 2013 Studi Dokumentasi Proses
Produksi Pementasan drama
Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Pendidikan Ganesha
Tahun Ajaran 2010/2011 Hingga
2012/2013
DIPA
Undiksha
8.870.000
5 2013 Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Talking Chip
untuk Meningkatkan Keterampilan
Berbicara Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Bahasa Inggris
Undiksha
DIPA
Undiksha
8.870.000
6 2014 Peningkatan Akurasi Tulisan Esai
Mahasiswa dalam Mata Kuliah
Writing 3Melalui Feedback
Langsung Berbentuk Video
DIPA
Undiksha
6.536.000
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada
Masyarakat
Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
1
2008
Pelatihan/Pelatihan Bahasa Inggris
pada Petugas Kesehatan di
Lingkungan Rumah Sakit Kertha
Usada Singaraja
2
2008
Pelatihan/Pelatihan Bahasa Inggris
pada Petugas Kesehatan di
Lingkungan Rumah Sakit Kertha Usada Singaraja II
3
2008
Pelatihan/The Basic English
Communication Course di
STIKKES POLTEKKES Majapahit
60
Singaraja
4
2008
Pelatihan/The English Course for
Police Officer di Kantor Polisi
Buleleng
5
2011
Memberikan Latihan Bermain dan
Bernyanyi dalam Bahasa Inggris
untuk Meningkatkan Minat Anak
Terhadap Bahasa Inggris
6
2012
Pelatihan Penggunaan Cerita
dengan Information and
Communication Technology (ICT)
Sederhana dalam Pembelajaran
Bahasa Inggris Berbasis Karakter
kepada Guru-Guru di Sekolah
Dasar se-Kecamatan Buleleng
E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/
Tahun
1 The Effect of Generating Interactions
Between Schemata and Text and Beliefs
About Language Learning on Reading
Comprehension of English Education
Department Students of Undiksha
Singaraja in the Academic Year
2009/2010
Lingua Scientya
ISSN 0854-9125
vol.18 No.2 July
2011
2 Penerapan Teknik Role Play dengan
bantuan Video pada Mata Kuliah
Speaking 2 Untuk Meningkatkan
Keterampilan Berbicara Mahasiswa
Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris
Undiksha Tahun Ajaran 2011/2012
Jurnal Pendidikan
Indonesia
ISSN:2303-288X
– Vol 3, Nomor 1
April 2014
3
4
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No. Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1 2011 Asia Creative Writing
Conference: Creating Interactive
Language Classrooms through
Creativity, Exploration & Self
Identity in the Asian Context
The Effect of Using Self and
Peer Assessments Toward
Students‟ Creative Writing
2011, Department
of English,
Politeknik Negeri
Jember
2 International Conference on
English Across Culture
Puppet in the ESL Classroom 2011, Ganesha
University of
Education
3 National Conference on LOOW2 The Effect of Generating 2011, English
61
The Awakening Interactions Between Schemata
and Text and Beliefs About
Language Learning on Reading
Comprehension of English
Education Department Students
Department, Petra Christian
University
Surabaya
4 International Conference on
English Across Culture
2013, Ganesha
University of
Education
5 Senari ke-1 Studi Dokumentasi Proses
Produksi Pementasan drama
Jurusan Pendidikan Bahasa
Inggris Fakultas Bahasa dan
Seni Universitas Pendidikan
Ganesha Tahun Ajaran
2010/2011 Hingga 2012/2013
2013, Ganesha
University of
Education
6 Senari ke-1 Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif
Teknik Talking Chip untuk
Meningkatkan Keterampilan
Berbicara Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Bahasa Inggris
Undiksha
2013, Ganesha
University of
Education
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman Penerbit
1 Speaking 1 2013 Undiksha
2
3
4
H. Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir
No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis No P/ID
1
2
3
4
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5
Tahun Terakhir
No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial
Lainnya yang Telah Diterapkan Tahun
Tempat
Penerapan Respon Masyarakat
1
2
3
4
62
J. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1 Piagam Penghargaan Atas
Keberhasilan Mencapai
Predikat Mahasiswa
Berprestasi dalam
Menyelesaikan Studi
Program Pascasarjana (S2)
pada Wisuda Kesembilan
Undiksha th2010
Undiksha Singaraja 2010
2 Piagam Penghargaan “Paper Terbaik Bidang
Pendidikan” dalam Senari
ke-1 “Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif
Teknik Talking Chip untuk
Meningkatkan
Keterampilan Berbicara
Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Bahasa Inggris
Undiksha”
Undiksha Singaraja 2013
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Singaraja, 25 Juli 2016
Pengusul,
Luh Diah Surya Adnyani, S.Pd., M.Pd
Lampiran 3: Surat Permohonan Kerjasama P2M
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ST. PAULUS
JL. Jend.A. Yani 10, Tromolpos 805, Telp.(0385) 21890,22194,22305
Fax 21097; E-mail yapespar@sby.dnet.net.id; Ruteng 86508 Flores–NTT
63
Bank : BNI Cabang Pembantu Ruteng No. 54731182
No : 059/SK-IIIa/10/d/PSPBI-STKIP/2015
Lampiran : -
Perihal : Permohonan Kerjasama di Bidang
Pengabdian Kepada Masyarakat
Kepada Yth.
Kepala Lembaga Pengabdian pada Masyarakat
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja
di Singaraja
Dengan hormat,
Dalam upaya untuk membangun NTT dan meningkatkan kualitas pelaksanaan
pendidikan di Kabupaten Manggarai, serta adanya isu global tentang kesepakatan
MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) yang dimulai tahun 2015 ini, maka dipandang
perlu untuk memberdayakan para guru Bahasa Inggris di NTT agar menjadi lebih
professional. Pembicaraan dan diskusi dengan Prof. Dr. Ni Nyoman Padmadewi, MA
saat ada kegiatan seminar akademik di Ruteng, membuat kami ingin memperluas
target sasaran. Kebijakan tentang pemberlakuan kurikulum 2013 dengan perubahan-
perubahannya dalam tataran filosofis, metodologis dan teknis menyebabkan para guru
masih merasa bingung dan oleh sebab itu sangat perlu diberdayakan secara intensif.
Jarangnya pelatihan-pelatihan untuk para guru di NTT oleh ahli yang membidangi,
menyebabkan pelatihan peningkatan kualitas pembelajaran bahasa Inggris sangat
dibutuhkan. Kalaupun pelatihan terselenggara, kebanyakan pelatihannya lebih bersifat
teoretis normatif. Guru-guru sangat memerlukan pelatihan dengan contoh-contoh
nyata implementatif sehingga mereka menjadi lebih professional dan mampu
melaksanakan pembelajaran Bahasa Inggrsi yang berbasis pendidikan karakter sesuai
dengan kurikulum 2013. Oleh sebab itu, kami mohon agar kami dibantu dalam
pelaksanaan pengabdian masayarakat dalam hal pembelajaran bahasa Inggris dengan
topik sebagai berikut.
1) Prof. DR. Ni Nyoman Padmadewi, MA untuk topik: Pelatihan dalam pendidikan
karakter untuk guru-guru Bahasa Inggris
2) Prof. Dr. AAIN Marhaeni, MA untuk topik: Authentic Assesment
3) Dr. Luh Putu Artini, MA untuk topik Pembelajaran Inovatif
4) Topik-topik lain yang meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Inggris
Kami berharap dengan kerjasama ini, para guru Bahasa Inggris akan terinspirasi untuk
melaksanakan pembelajaran bahasa Inggris berbasis pendidikan karakter dengan lebih
baik dan professional sesuai dengan harapan kurikulum.
64
Demikian surat permohonan dibuat atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan
limpah terima kasih.
Ruteng, 21 Oktober 2015
top related