obat tetes hidung efedrin
Post on 06-Jul-2018
310 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
1/44
BAB I
PENDAHULUAN
Hidung mempunyai tugas menyaring udara dari segala macam debu yang
masuk. Tanpa penyaringan, debu ini dapat mencapai paru-paru. Bagian depan dari
rongga hidung terdapat rambut hidung yang berfungsi menahan butiran debu kasar,
sedangkan debu halus dan bakteri menempel pada mukosa hidung. Dalam rongga
hidung udara dihangatkan sehingga terjadi kelembaban tertentu.
Mukosa hidung tertutup oleh suatu lapisan yang disebut epitel respirateris
yang terdiri dari sel-sel rambut getar dan sel “leher. !el-sel rambut getar ini
mengeluarkan lendir yang tersebar rata sehingga merupakan suatu lapisan tipis yang
melapisi mukosa hidung dimana debu dan bakteri ditahan dan melekat. Debu dan
bakteri yang melekat dikeluarkan ke arah berla"anan menuju tenggorokan. #emudian
mendorong rambut getar hidung dimana getarannya selalu mengarah keluar.
$erakannya seperti cambuk, jadi selalu mencambuk keluar, dengan demikian bagian
yang lebih dalam dari lapisan bulu getar ini selalu bersih dan “steril. Biasanya pada
pagi hari hal ini dapat dicapai.
!elain memiliki peran yang penting terhadap sistem pernafasan di dalam
tubuh, ternyata hidung juga bisa mengalami kondisi yang tidak normal, seperti
terinfeksi, dan adanya inflamasi. %enyakit yang banyak di derita oleh orang de"asa
dengan rentang umur antara &'-(' tahun yaitu %olip )asal * %olip Hidung.
%olip hidung ialah massa lunak yang mengandung banyak cairan di dalam
rongga hidung ber"arna putih keabu-abuan, yang terjadi akibat inflamasi mukosa.
Bentuk menyerupai buah anggur, lunak dan dapat digerakkan. %olip timbul dari
dinding lateral hidung. %olip yang diakibatkan proses inflamasi biasanya bilateral
+!chlosser ood"orth ''/0 Mangunkusumo ardani ''12.
%olip hidung bukan penyakit yang murni berdiri sendiri. %embentukannya
sangat terkait erat dengan berbagai problem THT lainnya seperti rinitis
alergi, asma, radang kronis pada mukosa hidung-sinus paranasal, kista fibrosis,
intoleransi pada aspirin. !ampai saat ini para pakar belum mendapatkan ja"aban
secara pasti apa yang mendasari munculnya benjolan putih keabu-abuan bertangkai
itu. )amun dari studi dan pengamatan medis, baru ditemukan ada sejumlah faktor
yang “memudahkan pemunculan benjolan itu. 3ntara lain radang kronis yang
berulang pada mukosa hidung dan sinus paranasal, gangguan keseimbangan
1
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
2/44
4asomotor, peningkatan cairan interstitial serta oedema +pembengkakan2 mukosa
hidung.
5ndonesia merupakan )egara yang kaya akan sumber daya alam, sehingga
melihat dari bermacam-macam tumbuhan yang ada, maka bisa kita gunakan 6at aktif
dari tumbuhan tersebut untuk menyembuhkan berbagai penyakit salah satunya adalah
%olip hidung, dengan 6at aktif efedrin dari golongan alkaloid yang terkandung dalam
Ephedra sinica. Maka 6at aktif tersebut bisa di gunakan untuk mengobati penyakit
polip hidung.
Tanaman efedra ini di temukan di 7usia dan sudah di gunakan sejak abad ke
8/, dan pertama kali di isolasi oleh $. 9amanashi dengan di temukannya #ristal
murni. #emudian pada tahun 8::1 isolasi alkaloid murni ini di berikan nama ;fedrin
oleh )agai. Di tahun 8/81 peneliti asal
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
3/44
2.1.1 Embiologi Hidung
%erkembangan rongga hidung secara embriologi yang mendasari
pembentukan anatomis intranasal dapat dibagi menjadi dua proses. %ertama,
embrional bagian kepala berkembang membentuk dua bagian rongga hidungyang berbeda. #edua, bagian dinding lateral hidung yang kemudian
berin4aginasi menjadi kompleks padat, yang dikenal dengan konka +turbinate2,
dan membentuk rongga-rongga yang disebut sebagaisinus. +alsh ;, ''2
2.1.2 Anatomi Hidung Lua
Hidung terdiri atas hidung luar dan hidung bagian dalam. Hidung
bagian luar menonjol pada garis tengah di antara pipi dan bibir atas0 struktur
hidung luar dibedakanatas tiga bagian = yang paling atas = kubah tulang yang
tak dapat digerakkan0 di ba"ahnya terdapat kubah kartilago yang sedikit dapat
digerakkan0 dan yang paling ba"ah adalah lobulus hidung yang mudah
digerakkan.Bentuk hidung luar seperti piramid dengan bagian-bagiannya dari
atas ke ba"ah =
a.pangkal hidung +bridge2,
b.batang hidung +dorsum nasi2,
c.puncak hidung2.1.! Anatomi Hidung Dalam
Bagian hidung dalam terdiri atas struktur yang membentang dari
os.internum disebelah anterior hingga koana di posterior, yang memisahkan
rongga hidung dari nasofaring. #a4um nasi dibagi oleh septum, dinding lateral
terdapat konka superior, konkamedia, dan konka inferior. >elah antara konka
inferior dengan dasar hidung dinamakan meatus inferior, berikutnya celah
antara konka media dan inferior disebut meatus media dan sebelah atas konkamedia disebut meatus superior. +Ballenger
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
4/44
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
5/44
hidung dari seluruh orang de"asa Thailand sekitar 8-?. %re4alensi pada
anak-anak jauh lebih rendah. %re4alensi polip hidung di !"edia sekitar ,1
dengan laki-laki lebih dominan ,=8. Di Ainlandia, pre4alensi polip hidung
sekitar ?,&. Di 3merika !erikat dan ;ropa, pre4alensi polip ,8-?,&
+!torms, 9a"n, Aromer ''10 Bachert, atelet, $e4aert, >au"enberge ''E0
#irtsreesakul ''E0 3kerlund, Melen, Holmberg, Bende ''&2.
Di 5ndonesia, !ardjono !oejak dan !ri Hera"ati melaporkan penderita
polip hidung sebesar ?,(& dari semua pengunjung poliklinik THT-#@ 7!.Dr.
!oetomo !urabaya. 7asio pria dan "anita -?=8. Di 7!F% H.3dam Malik
Medan selama Maret ''? sampai Aebruari ''E, kasus polip hidung
sebanyak ( orang terdiri dari 81 pria +(E2 dan / "anita +&E2. !elama
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
6/44
permeabilitas 4askular dapat menyebabkan edema dan pembentukan polip
hidung +#irtsreesakul ''E2.
Aenomena Bernouilli terjadi karena menurunnya tekanan akibat
konstriksi. Tekanan negatif akan mengakibatkan inflamasi mukosa hidung
yang kemudian memicu terbentuknya polip hidung +#irtsreesakul ''E2.
7uptur epitel mukosa hidung akibat alergi atau infeksi dapat
mengakibatkan prolaps lamina propria dari mukosa. Hal ini akan memicu
terbentuknya polip hidung +#irtsreesakul ''E2.
5nfeksi merupakan faktor yang sangat penting dalam pembentukan
polip hidung. Hal ini didasari pada percobaan yang menunjukkan rusaknya
epitel dengan jaringan granulasi yang berproliferasi akibat infeksi bakteri
!treptococcus pneumoniae, !taphylococcus aureus atau Bacteroides fragilis
+merupakan bakteri yang banyak ditemukan pada rhinosinusitis2 atau
%seudomonas aeruginosa yang sering ditemukan pada cystic fibrosis +@und
8//E2.
"amba 2. %atogenesis %olip Hidung
2.2.# 'a(os(o$is
!ecara makroskopik polip hidung tampak sebagai lesi nonneoplastik
yang merupakan edema mukosa sinonasal, yang prolaps ke dalam rongga
hidung +>hoi et al ''(2.
6
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
7/44
2.2.) 'i(os(o$is
!ecara mikroskopik didapatkan perubahan struktur epitel yaitu
hiperplasia sel goblet, metaplasia skuamosa serta infiltrasi sel-sel radang
seperti eosinofil, limfosit dan sel plasma. !elain itu terdapat pula edema hebat
lamina propria disertai dengan akumulasi matriks protein dan penebalan
membran basal. %ada tingkat seluler, proses inflamasi akan melibatkan epitel,
sel dendritik, sel endothelial dan sel inflamasi seperti limfosit, eosinofil,
neutrofil dan sel mast. %ada tingkat molekular banyak sekali gen-gen pro-
inflamasi yang sudah dapat diidentifikasi +@iu et al ''?2.
2.2.* Klasi&i(asi +isto$atologi $oli$ +idung ,H%ll-uist 1*/
1. Ed%matous0 Eosino$+ili Pol$ ,All%gi Pol$/
$ambaran histopatologi berupa edematous stroma, hyperplasia gobletcells di epitel respiratori, didapatinya sejumlah besar eosinofil dan sel mast di
stroma polip dan penipisan bahkan adanya hialinisasi minimal pada membran
basalis yang terlihat jelas membatasi stroma yang edema dengan epitel. %ada
stroma terlihat sejumlah fibroblast yang jarang dimana terdapat juga sejumlah
sel inflamasi. !troma yang edema sebagian terisi cairan yang membentuk
rongga seperti pseudokista. 5nfiltrasi sel inflamasi dapat sangat tegas. %olip
edematous biasanya bilateral.
"amba !. 3. ;dematous, ;osinophilic %olyp. Terdapat banyak sel-sel inflamasi, paling
banyak adalah eosinofil dan sel mast. Terlihat adanya penipisan membran basal +tanda panah2.
B. ;dematous polyp dengan hiperplasia sel goblet, penipisan membran basal +tanda panah2
dan stroma longgar yang mengandung pseudocystic berisi cairan.
7
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
8/44
"amba #. 3. 3danya sejumlah sel goblet di epitel saluran nafas yang mengalami hiperplasia.
#ebanyakan sel-sel inflamasi tidak jelas, stroma yang edema didominasi eosinofil. B. !ebuah
polip dimana sebagian epitel saluran nafas menggantikan sel goblet.
"amba ). %olip edematous dengan infiltrasi
sel-sel inflamasi yang padat.
2. 3+oni In&lammato Pol$ ,Fiboin&lammato Pol$/Tidak adanya edema stroma dan hiperplasia sel goblet adalah tanda
khas tipe histopatologi polip ini. Dijumpai sel goblet tetapi epitel de4oid
hiperplasia sel goblet. !ering terlihat adanya epitel suamous dan metaplasia
epitel cuboidal. Terdapat penipisan membran basal "alaupun tidak sejelas
penipisan membran basal pada tipe eosinofilik. !ering terlihat adanya infiltrasi
sel inflamasi dengan dominasi limfosit yang sering bercampur dengan
eosinofil. !troma mengandung sejumlah fibroblast dan tidak jarang terdapat
fibrosis. %ada tipe ini sering kali terlihat adanya hiperplasia minimal kelenjar
seromusin dan dilatasi pembuluh darah sering terlihat.
8
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
9/44
"amba *. %olip tipe inflamasi. Terdapat sebagian daeran epitel permukaan saluran nafas
yang mengalami metaplasia kuboidal tetapi tidak terdapat hiperplasia sel goblet. Membran
basal menunjukkan tidak adanya hialinisasi. !troma mengandung jaringan ikat dengan
beberapa pembuluh darah yang mengalami dilatasi dan sejumlah besar dengan infiltrasi
limfosit. Terdapat banyak kelenjar seromusin, lebih banyak daripada polip edematous.
!. Pol$ 4it+ H$%$lasia o& S%omuinous "lands
Tipe polip ini ditandai dengan didapatinya banyak kelenjar
seromusin dan stroma yang edema. Tipe ini mempunyai banyak kesamaan
dengan tipe edematous. Terdapat kelenjar yang sangat banyak dengan
kelenjarnya merupakan gambaran histopatologi yang khas tipe ini.
Hiperplasia kelenjar menyebabkan gambaran histopatologi tipe ini mirip
neoplasma glandular jinak dan sering disebut pada banyak literature sebagai
tubulocytic adenoma. %olip disusun oleh banyak kelenjar dengan sel silindris
dengan inti sel ganjil terletak didepan bagian basal sel. #elenjar biasanya
berhubungan dengan o4erlying epitel dan menunjukkan ketiadaan atypia.
%erbedaan dengan tumor kelenjar, pada tipe ini kelenjar terletak terpisah satu
sama lain, berbeda dengan tumor dimana kelenjar sering kali saling
bersentuhan bahkan lengket pada bagian leher satu sama lain. Tipe polip ini
sangat jarang, hanya sekitar E dari seluruh polip.
"amba 5. %olip hidung dengan hiperplasia kelenjar seromusin. )amun tidak terdapat atipik.
#. Pol$ 4it+ Stomal At$ia
Tipe ini adalah tipe yang paling jarang. Dapat dengan mudah dianggap
sebagai suatu neoplasma jika ahli patologi anatomi tidak familiar dengan
gambaran histopatologi ini. !ecara makroskopis sama dengan polip hidung
yang lain tetapi gambaran histopatologi ditandai dengan stroma yang atypik.
9
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
10/44
"amba 6. 3. %olip dengan
stroma atipik. !troma lebih gembur
dengan sel-sel inflamasi tetapi terdapat sejumlah sel bi6arre dan sebagian berbentuk seperti
bintang berselubung. 5nti sel-sel tersebut atipik dan cenderung hiperkromatik. Tidak adanya
mitosis. B. Tipe lain dari polip dengan stroma atipik. !el-sel atipik terlihat berada di tengah
gambar. Terlihat inflamasi tegas di gambar 3 dan edema di gambar B.
2.! P%ng+antaan 7bat Intanasal
!istem penghantaran obat +Drug Deli4ery !ystem2 5ntranasal adalah suatuteknologi penyampaian obat alternatif yang diciptakan untuk mencapai tempat kerja y
ang optimal diintranasal.Gbat diberikan secara intranasal untuk efek lokal seperti obat
tetes hidung atau spray,rongga hidungdigunakan untuk pelepasan obat sistemik.
Beberapa perusahaan farmasi bahkan mengembangkan pemberianinsulin melalui
hidung.
!elain itu pemberian obat secara intranasal dikembangkan juga untuk
4aksin,contohnya 4aksin antraks yang menggunakan teknologi nano dapat diberikan
melalui nasal, pemberian inimenguntungkan pasien yang takut terhadap jarum suntik,
yang mana umumnya 4aksin diberikan dalam bentuk injeksi.%ada pemberian obat
intranasal dibandingkan obat sistemik atau oral, yang perlu diperhatikan adalahukuran
partikel yang didistribusikan dengan alat semprot atau spraynya. Fkuran yang paling
umum adalah ' E' Im, ukuran lebih kecil akan memba"a obat sampaitrachea,
sedangkan ukuran yang lebih besar dapatdigunakan bila obat ingin disimpan dalam
saluran hidung, tetapi bisa jadi malah keluar dari lubang hidungatau bahkan tertelan.
Beberapa kategori dari sediaan hidung dapat dibedakan=
• )asal drops and liuid nasal sprays. >ontoh obat dipasaran = !terimar )asal Hygiene,5
liadin )asal !pray, AliJonase )asal !pray
• )asal po"ders * bedak hidung
• !emisolid nasal preparations * sediaan hidung semisolid
• )asal "ashes * pencuci hidung
• )asal sticks
2.# Tanaman E&%da , Ephedra sinica L./
2.#.1 Klasi&i(asi#ingdom = %lantae
10
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
11/44
Di4isio = $netophyta
>lass = $neptosida
Grdo = ;phedrales
Aamily = ;phedraceae
$enus = ;phedra
!pesies = Ephedra sinica +>ronuist, 8/:82
"amba . Tanaman
;fedra
2.#.2 E(ologi dan
P%n%baan
;phedra adalah genus dari semak gymnosperm, satu-satunya genusdalam keluarganya, ;phedraceae, dan ;phedrales. Berbagai spesies ;phedra
tersebar luas di banyak negeri, asli barat daya dan 3sia tengah, >hina utara,
dan barat 3merika !elatan. Di daerah beriklim sedang, sebagian besar spesies
;phedra tumbuh di pantai atau di tanah berpasir dengan paparan sinar
matahari langsung.
2.#.! 'o&ologi
!emak, cemara, tinggi hingga & m. Daun ber"arna hijau dan berukuran
kecil. !edangkan bunganya uniseksual, bunga jantan menonjol, benang sari
ber"arna kuning.
2.#.# Kandungan Kimia
Mengandung alkaloid efedrin &'-/', %seudoefedrin,
norpseudoefedrin. Dapat berkhasiat untuk asma sebagai bronkodilator,
simpatomimetik +efek seperti adrenalin2, demam, dekongestan dan gangguan
!!%. Bagian yang banyak di gunakan adalahh batang dan daun.
11
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
12/44
2.#.) P%n%litian E$+%da
Tanaman yang serupa dengan Ma Huang, mempunyai genus ephedra
juga ditemukan di 9unani, yaitu ;. fragius 4ar.graeca digunakan sebagai
astringen, dimcampurkan bersama anggur untuk diuresis dan pengobatan
disentri.
Tanaman efedra yang ditemukan di 7usia telah digunakan sejak a"al
abd 8/, yaitu ;. 4ulgaris. 5nfus tamanan ini dicampurkan dengan susu dan
butter untuk pengobatan rematik +dilaporkan oleh Bectin tahun 8:/82, syphilis
dan penyakit saluran napas.
Di 3merika beberpa tanaman efedra telah digunakan oleh suku 5ndian
untuk berbagai tujuan. ;. antisyphitica, ;. caufornica, dan ;. ne4adensis
digunakan untuk pengobatan syphilis dan gonorrhea.
%ada tahun 8::E pertama kali tanaman ma huang diisolasi oleh
$.9amanashi dan menemukan bahan-bahan berupa kristal yang murni,
selanjutnya dilakukan isolasi oleh )agai dan 9.Hori dan telah menemukan
alkaloid yang murni +pada tahun 8::12, alkaloid tersebut kemudian diberi
nama efedrin oleh )agai. !enya"a yang sama juga ditemukan oleh ;. Merck
pada tahun 8:::. %ada tahun 8/81 peneliti asal
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
13/44
Gbat tetes hidung adalah larutan dalam air atau pemba"a minyak yang
digunakan dengan jalan diteteskan atau disemprotkan ke dalam lubang hidung pada
daerah nasopharyngeal, nama lainnya adalah $uttae nasales* )ose drops. Dapat
mengandung 6at pensuspensi, pendapar, dan penga"et.
>airan pemba"a umumnya menggunakan air. >airan pemba"a sebaiknya
mempunyai pH E,E-1,E, kapasitas dapar sedang, isotonis atau hampir isotonis. Minyak
lemak atau minyak mineral tidak boleh digunakan sebagai cairan pemba"a karena
dapat menimbulkan pneumonia. +H.3 !yamsuni, ''(2
%ada umumnya GTH mengandung 6at aktif yang dapat berperan sebagai
antibiotic, 4asokontriktor, germisida, antiseptik, dan anestetika lokal. +Modul Aarmasi,
'8'2.
2.* E&%din
(“Sigma Aldrich” PT. Elokarsa Utama)
"amba 18. !truktur #imia ;fedrin
2.*.1 Si&at Fisi(o(imia 9at A(ti&
Nama "%n%i(
;phedrin
;phedrine Hidroklorida
;phedrine !ulfate
Nama Kimia
Ben6enemethanol, L-8-+methylamino2ethylN .8
Stu(ti Kimia
>8'H8E)G
Si&at Fisi(o(imia
;fedrin anhidrat, putih, serbuk kristal atau kristal tidak ber"arna, larut dalam
13
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
14/44
air, sangat mudah larut dalam alkohol, mudah larut dalam alkohol, mudah
larut dalam eter. +Martindale, ''12
;fedrin adalah senya"a anhidrat atau mengandung tidak lebih dari setengah
molekul air hidrat, mengandung tidak kurang dari /:,E dan tidak lebih dari
8'',E >8'H8E )G. Di hitung terhadap 6at anhidrat. %emerian Oat padat
menyerupai lemak, tidak ber"arna, granul atau hablur putih. Terurai secara
bertahap bila terkena cahaya, melebur pada suhu &&o dan ?'o. ;fedrin anhidrat
mempunyai suhu lebur lebih rendah dari efedrin dengan satu setengah molekul
air hidrat. #elarutan efedrin larut dalam air, dalam etanol, kloroform, dan
dalam eter. !edikit dan lambat larut dala minyak mineral, larutan menjadi
keruh bila efedrin mengadung air lebih dari 8 . +A5 5K, 8//E2
K%las T%a$i
#ardio4askuler. alpha dan beta-adrenergik 3gonis
2.*.2 Sint%sis E&%din
Fsaha pertama untuk sintesis efedrina dilakukan oleh Aourneau pada
tahun8/'?, diikuti oleh !chmidt pada tahun 8/'E. )agai pada tahun 8/88
melakukan sintesis efedrina rasemik, tetapi belum tercatat dalam literatur.
;berhard menemukan efedrina rasemik dan pseudoefedrin pada tahun 8/81
melalui hidrogenasi alpha-methylaminopropiophenone. %ada tahun 8/',
!pPth dan $Qhring telah mensintesis efedrina, pseudoefedrin dan bahan-bahan
rasemik,
Berikut adalah beberapa contoh sintesis efedrin =
1. Sint%sis %&%din ol%+ N%ub%g dan His+ ,ta+un 121/
Menggunakan teknik sintesis stereoselektif +asymmetric2.
R Aenilasetilkarbinol diperoleh dari reaksi antara ben6aldehid yang
ditambahkan larutan karbohidrat+glukosa2 dan difermentasikan oleh yeast.
Gptik aktif terjadi pada >8 yang merupakan konfigurasi natural dari @-
efedrin.
14
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
15/44
R #emudian katalisis hidrogenasi dengan bantuan metilamin, platinum dan
HSS, sehingga terbentuk @-efedrin secara langsung dan terbentuk
konfigurasi asymmetric pada >.
2. Sint%sis %&%din ol%+ 'ans(%0 Jo+nson dan S(ita ,ta+un 12/
!intesis ini menggunakan deri4at asam propionat pada alkilasi Ariedel->rafts
dengan rantai samping mengandung & atom karbon.
R %roses sintesis dimulai dengan mereaksikan fenil dengan propionil klorida.
Dengan bantuan 3luminium klorida akan terbentuk senya"a
propiophenone.
R %ropiophenone diubah oleh isoamil nitrit +isonitroso keton2, kemudian
dihidrolisis.
R !elanjutnya efedrin diperoleh dengan hidrogenasi katalitik dengan adanya
metilamin dan katalis platinum serta H
15
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
16/44
!. Sint%sis %&%din ol%+ Nagai dan Kanao ,ta+un 12/
Melaporkan sintesis efedriin dari ben6aldehid dan nitro etana, dapat dilihat
pada reaksi berikut =
2.*.! '%(anism% (%:a
;fedrin sebagai obat adrenergik dapat bekerja ganda dengan cara
melepaskan simpanan norepinefrin dari ujung saraf, dan mampu bekerja
memacu secara langsung di reseptor L dan .
;fedrin bermanfaat sebagai dekongestan nasal dengan mekanisme
kerja L agonis dapat digunakan sebagai dekongestan nasal pada penderita
rhinitis alergika atau rhinitis 4asomotor, dan pada penderita infeksi saluran
nafas atas dengan rhinitis akut. Gbat-obat ini menyebabkan 4asokontriksi
dalam mukosa hidung melalui reseptor L8, sehingga mengurangi 4olume
mukosa dan dengan demikian mengurangi penyumbatan hidung. 7eseptor L
terdapat pada arteriol yang memba"a suplai makanan bagi mukosa hidung.
Kasokontriksi arteriol ini oleh L agonis dapat menyebabkan kerusakan
struktural pada mukosa tersebut. %engobatan dengan dekongestan nasal sering
kali menimbulkan hilangnya efekti4itas pada pemberian kronik. !erta rebound
16
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
17/44
hyperemia dan memburuknya gejala bila obat dihentikan. Mekanismenya
belum jelas tetapi mungkin melibatkan desensitisasi reseptor dan kerusakan
mukosa L 8 agonis yang selektif lebih kecil kemungkinannya untuk
menimbulkan kerusakan mukosa.
2.*.# Dosis P%mb%ian 7bat
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
18/44
2.*.) Fama(ologi ,Fama(odinami( dan Fama(o(in%ti( E&%din/
• Abso$si =Bioa4ailabilitas, secara cepat dan sempurna diserap setelah
diminum, 5M atau pemberian melalui injeksi. Bronchodilatasi terjadi dalam
"aktu 8E-(' menit setelah pemberian oral obat dan nampak tetap ada selama
-? jam. @amanya pressor dan reaksi jantung tehadap ephedrin adalah 8 jam
setelah aturan 8'-E mg atau 5M atau pemberian injeksi E-E' mg dan sampai
? jam setelah obat 8E-E' mg diminum.
Gnset = Gral administrasi +bronkodilatasi terjadi dalam 8E-(' menit2,
pemberian 5K +;fek Aarmakologis terjadi hampir seketika setelah penggunaan,
3dministrasi 5M +;fek Aarmakologis terjadi dalam 8'-' menit2.
Durasi = Gral +Bronkodilatasi berlangsung selama -? jam0 respon
pressor dan jantung bertahan sampai ? jam, %emberian %arenteral +%ressor dan
tanggapan jantung bertahan selama 8 jam.
• Distibusi = ephedrin memasuki plasenta dan menyebar ke air susu.
• Eliminasi = jumlah kecil dimetabolisme lambat dalam hati oleh oJidati4e
deamination, demethylation, aromatic hydroJylation dan konjugasi. ;phedrin
dan metabolitnya disekresi dalam urin. tingkat eksresi urin dari obat dan
metabolitnya tergantung pada pH urin. +M5M!, ''12
• Hal& Tim% ;
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
19/44
2.*.6 E&%( Sam$ing
#ardio4askular = 3ritmia, nyeri dada, depresi pada tekanan darah, hipertensi,
palpitasi, takikardia, pucat yang tidak biasa. !!% = agitasi, kecemasan, efek
menstimulasi !!%, pening, eksitasi ketakutan, hiperakti4itas, insomnia,
irritabilitas, gugup, tidak bisa istirahat. $astrointestinal = anoreksia, gangguan
lambung, mual, muntah, Jerostamia. )euromaskular dan skletal= tremor,
lemah. %ernapasan = dyspnea. +3HA!, ''E2
2.*. Int%a(si 7bat
Meningkatkan efektoksisitas = Meningkatkan toksisitas pada jantung dengan
agen simpatomimetik, teofilin glikosida jantung, atau anastesi umum.
Meningkatkan tekanan darah jika digunakan bersamaan dengan atropin atau
penghambat M3G. Menurunkan efek pemblok L dan adrenergik
menurunkan efek 4asopresor ephedrin. +3HA!,''E2
19
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
20/44
Tab%l 1. 5nteraksi Gbat
20
Gbat 5nteraksi >omentar
L-3drenergic blocker respon 4asopressor untuk
efedrin menurun
-adrenergik blocker 3ntagonisme terhadap efek
efedrin pada jantung dan
bronchodilator
3nestesi, umum
+siklopropana atau
hidrokarbon terhalogenasi2
%eningkatan
cardiosensiti4itas dari
efedrin
#ontraindikasi
3tropin Menghambat reflek
bradikardi dari efedrin dan
meningkatkan penekanan
respon dari efedrin
$likosida
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
21/44
2.*.18 P%ngau+
• P%ngau+ Ana(
Tidak ada data
• P%ngau+ Hasil Lab
Menyebabkan amfetamin - positif palsu pada pemeriksaan dengan
metode ;M5T.
• P%ngau+ K%+amilan
Aaktor risiko >
• P%ngau+ '%nusui
ephedrin didistribusikan pada susu.
2.*.11 Paam%t% 'onitoing
%ada pemberian larutan injeksi = monitor tekanan darah dan denyut nadi.
2.*.12 B%ntu( S%diaan Di Pasaan
kapsul = Emg injeksi = E' mg*m@ l
2.*.1! P%ingatan
penurunan 4olume darah harus dikoreksi sebelum memulai pengobatan
dengan ephedrin, digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan mengalami
gejala 4asomotor tidak stabil0 diabetes, hiperthyroidisme, prostatic
hyperplasia, ri"ayat serangan jantung atau agen sympathomimetik lainnya.
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
22/44
2.5.1 Natium Fos&at 'onobasi ; Sodium P+os$+at% 'onobasi
(“Merk”PT. Cahaya Mstika Scienti!ic "ndonesia)
)atrium Aosfat Monobasic yang di tambahkan pada sediaan obat tetes
hidung berguna sebagai larutan pendapar. 7entang ph yang di milikinya
adalah ?,8 -?,E. @arut dalam air dan etanol /E. Di gunakan dalam pelarut air
anhydrous sebagai buffer kurang dari ,'. Dalam sediaan penggunaan
natrium Aosfat Monobasic adalah ',:(:. )a Aosfat Monobasic merupakan
bahan kimia yang stabil dan bisa di sterilisasi dengan autocla4e. Tidak bisa
bercampur dengan alkalin dan karbonat. +HG%;, 8//?2
2.5.2 Natium Fos&at Di basi ; Sodium P+os$+at% Dibasi
(“Merk”PT. Cahaya Mstika Scienti!ic "ndonesia)
)atrium Aosfat Di basic yang di tambahkan pada sediaan obat tetes
hidung berguna sebagai larutan pendapar. %h yang di milikinya /,8. @arut
dalam air dan etanol /E. Di gunakan sebagai buffer kurang dari ',.
Dalam sediaan penggunaan )a Aosfat Di basic adalah ','1'. Bersifat
hydroscopic dan stabil pada sterilisasi autocla4e. Tidak bercampur dengan
alkaloid, antipyrine, chloral hydrat. +HG%;, 8//?2
2.5.! Natium EDTA
(“Merk”PT. Cahaya Mstika Scienti!ic "ndonesia)
;DT3 merupakan suatu asam aminopolikarboksilat dan tidak
ber"arna, 6at padat yang larut dalam air. Basa konjugatnya dinamakan
;tilenadiaminatetraasetat. !odium ;DT3 merupakan serbuk kristal ber"arna
putih yang memiliki ph 88,& dalam 8 pelarut air. Memiliki titik leleh
U&''G>. @arut di dalam air. #onsentrasi yang biasa di gunakan dalam sediaan
farmasi antara ','8-',8 "*4. Di gunakan sebagai pengkelat dan
meningkatkan kerja ben6alkonium klorida. Dalam sediaan obat tetes hidung
ini konsentrasi yang di gunakan ',8 . +HG%;, 8//?2
22
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
23/44
2.5.# B%n>al(onium 3+loida
(“Merk”PT. Cahaya Mstika Scienti!ic "ndonesia)
Ben6alkonium chlorida merupakan komponen ammonium uaterner
yang digunakan dalam pembuatan obat sebagai antimikroba atau bahan
penga"et, hampir sama dengan kerja surfaktan kation. Fntuk penggunaan
pada sediaan nassal atau obat tetes hidung konsentrasi yang digunakan ',''-
',' Memiliki ph E-: dalam 8' pelarut air. #onsentrasi yang di gunakan
dalam sediaan adalah ','. Ben6alkonium bersifat hygroscopic dan tidak
bercampur dengan aluminium, surfaktan anionik, sitrat, hidrogen peroksida,
lanolin, kaolin, tartrat, protein dan salisilat. +HG%;, 8//?2
2.5.) Natium 3+loida
(PT. #rataco)
)atrium klorida digunakan sebagai 6at pengisotonis. Berbentuk serbuk
kristal ber"arna putih. #onsentrasi yang di gunakan dalam sediaan Gbat tetes
steril termasuk salah satunya obbat tetes hidung adalah kurang dari './.
Dalam sediaan menggunakan konsentrasi ','&. +HG%;, 8//?2
2.5.* 3'3 NA
(PT. #rataco)
>M> )3 di gunakan dalam sediaan oral dan topikal. Dalam sediaan
larutan steril untuk topikal konsentrasi yang di gunakan berkisar antara ','E-
',1E. #onsentrasi yang di gunakan dalam pembuatan obat tetes hidung
adalah ',E. >M> )3 di gunakan sebagai peningkat 4iskositas suatu sediaan,
sehingga kontak dengan permukaan lebih lama. +HG%;, 8//?2
2.6 Analisi (ualitati& dan (uantitati& (ada %&%din
23
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
24/44
!alah satu analisa kualitatif untuk efedrin dan deri4atnya adalah reaksi >hen-
kao. 7eaksi ini adalah reaksi dengan >u!G? dan )aGH menghasilkan "arna ungu.
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
25/44
memenuhi persyaratan mutu yang ditentukan sesuai dengan tujuan penggunaannya. >%GB
bertujuan untuk menjamin obat dibuat secara konsisten memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dan sesuai dengan tujuan penggunaannya. >%GB mencakup seluruh aspek
produksi dan pengendalian mutu.
%roses produksi meliputi semua kegiatan pembuatan mulai dari penerimaan bahan
a"al , pengelolaan sampai dengan pencetakan tablet hingga menghasilkan produk jadi.
%roses produksi dilaksanakan dengan mengikuti instruksi pelaksanaan !tandard Gperating
%rocedure +!G%2 untuk menghasilkan obat jadi yang memenuhi spesifikasi yang
ditetapkan. Fntuk memastikan suatu proses produksi selalu memenuhi syarat yang
ditetapkan, dibutuhkan personalia yang terkualifikasi serta bangunan, fasilitas dan
peralatan produksi yang sesuai dengan yang dipersyaratkan.
P%%nanaan dan P%ngadaan Ba+an A4al
%engadaan bahan a"al harus dari pemasok yang telah disetujui dan memenuhi spesifikasi
yang rele4an. !emua penerimaan, pengeluaran dan jumlah bahan tersisa harus selalu
dicatat. >atatan berisi keterangan mengenai pasokan, nomor bets*lot, tanggal penerimaan,
tanggal pelulusan, dan tanggal kadaluarsa. %erencanaan dan pengadaan bahan a"al
disesuaikan dengan banyaknya produk yang akan diproduksi sesuai dengan formula.
P%n%imaan
Bahan a"al meliputi bahan baku ataupun bahan kemas diterima dari 4endor yang
kemudian bahan a"al tersebut dikarantina terlebih dahulu. !ebelum diluluskan terhadap
bahan a"al tersebut dilakukan serangkaian pengujian kadar, identifikasi kebenaran bahan,
dan diperksan kesesuaiannya dengan !ertifikat analisis +>o32. Fntuk bahan pengemas
biasanya di cek bahan pengemas tersebut bersifat inert atau tidak serta ketahanannya tahan
terhadap proses pengemasan. %enerimaan bahan a"al dilakukan oleh bagian gudang dan
disimpan dalam gudang sesuai kriteria penyimpanan masing-masing bahan.
1 'ana:%m%n 'utu
5ndustri farmasi harus membuat obat sedemikian rupa agar sesuai dengan tujuan
penggunaannya, memenuhi persyaratan yang tercantum dalam dokumen i6in edar
+registrasi2 dan tidak menimbulkan resiko yang membahayakan penggunanya. Manajemen
bertanggungja"ab untuk mencapai tujuan ini melalui suatu kebijakan mutu, yang
memerlukan partisipasi dan komitmen dari semua jajaran di semua departemen di dalam
perusahaan, para pemasok dan para distributor.
3gar mencapai tujuan mutu secara konsisten dan dapat diandalkan, diperlukan manajemen
25
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
26/44
mutu yang didesain secara menyeluruh dan diterapkan secara benar. Fntuk itu, diterapkan
aspek manajemen mutu dengan konsep dasar pemastian mutu, >%GB, dan penga"asan
mutu.
2 Bangunan dan Fasilitas
Bangunan dan fasilitas untuk produksi sediaan tetes mata harus memperhatikan
sterilitasnya. Fntuk itu berdasarkan >%GB Tahun '8, terdapat persyaratan standar
lingkungan produksi steril yaitu =
a. White area
3rea ini disebut juga area kelas >, B dan 3 +diba"ah @3A2. 7uangan yang masuk dalam
area ini adalah ruangan yang digunakan untuk penimbangan bahan baku produksi steril,
ruang mixing untuk produksi steril, background ruang filling , laboratorium mikrobiologi
+ruang uji sterilitas2. !etiap karya"an yang akan memasuki area ini "ajib mengenakan
pakaian antistatik +pakaian dan sepatu yang tidak melepas partikel2. 3ntara grey area dan
white area dipisahkan oleh ruang ganti pakaian white dan airlock .
Airlock berfungsi sebagai ruang penyangga antara ruang dengan kelas kebersihan yang
berbeda untuk mencegah terjadinya kontaminasi dari ruangan dengan kelas kebersihan
lebih rendah ke ruang dengan kelas kebersihan lebih tinggi. Berdasarkan >%GB, ruang
diklasifikasikan menjadi kelas 3, B, >, D dan ;, dimana setiap kelas memiliki persyaratan
jumlah partikel, jumlah mikroba, tekanan, kelembaban udara dan air change rate.
b. Grey area
3rea ini disebut juga area kelas D, ruangan ataupun area yang masuk dalam kelas ini
adalah ruang produksi produk non steril, ruang pengemasan primer, ruang timbang,
laboratorium mikrobiologi +ruang preparasi, ruang uji potensi dan inkubasi2, ruang
sampling di gudang.
!etiap karya"an yang masuk ke area ini "ajib mengenakan gowning +pakaian dan sepatu
grey2. 3ntara black area dan grey area dibatasi ruang ganti pakaian grey dan airlock .
c. Black area
3rea ini disebut juga area kelas ;. 7uangan ataupun area yang termasuk dalam kelas ini
adalah koridor yang menghubungkan ruang ganti dengan area produksi, area staging bahankemas dan ruang kemas sekunder. !etiap karya"an "ajib mengenakan sepatu dan pakaian
black area +dengan penutup kepala2.
Tab%l 2. Batas 'i(oba ang Disaan(an untu( P%mantauan A%a B%si+ S%lama K%giatan
B%langsung$rade 7ecommended limits for microbial contamination
26
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
27/44
!ampel udara
+cfu*m&2
>a"an papar
+diam. /'
mm2 cfu*?hours
>a"ankontak
+diam, EE
mm2cfu*plate
!arung tanganE jari
cfu*glo4es
3 V8 V8 V8 V8
B 8' E E E
> 8'' E' E -
D '' 8'' E' -
! P%sonalia
!alah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan atau kegagalan dalam proses
pembuatan produk steril, terutama dengan tehnik pembuatan secara 3!;%T5! adalah
faktor personalia. Berikut adalah beberapa persyaratan >%GB yang terkait dengan
personalia yang bekerja di ruang steril =
a %ersonil yang bekerja di area bersih dan steril dipilih secara seksama untuk memastikan
bah"a mereka dapat diandalkan untuk bekerja dengan penuh disiplin dan tidak mengidap
suatu penyakit atau dalam kondisi kesehatan yang dapat menimbulkan bahaya pencemaran
mikrobiologis terhadap produk.
b Hanya personil dalam jumlah terbatas yang diperlukan boleh berada di area bersih0 hal ini
penting khususnya pada proses aseptik. 5nspeksi dan penga"asan dilaksanakan sedapat
mungkin dari luar area bersih.
c !tandar higiene perorangan dan kebersihan yang tinggi adalah esensial. %ersonil yang
terlibat dalam pembuatan produk steril diinstruksikan untuk melaporkan semua kondisi
kesehatan yang dapat menyebabkan penyebaran cemaran
d %akaian rumah dan pakaian kerja regular tidak boleh diba"a masuk ke dalam kamar ganti
pakaian yang berhubungan dengan ruang ber-#elas B dan >. Fntuk tiap personil yang
bekerja di #elas 3*B, pakaian kerja steril +disterilkan atau disanitasi dengan memadai2
harus disediakan untuk tiap sesi kerja.e !arung tangan secara rutin didisinfeksi selama bekerja. Masker dan sarung tangan
hendaklah diganti paling sedikit pada tiap sesi kerja.
f%ersonil yang memasuki area bersih atau area steril harus mengganti dan mengenakan
pakaian khusus yang juga mencakup penutup kepala dan kaki. %akaian ini tidak boleh
melepaskan serat atau bahan partikulat dan hendaklah mampu menahan partikel yang
dilepaskan oleh tubuh.
# P%alatan
!eluruh peralatan utama dan kritis yang digunakan harus dikualifikasi terlebih dahulu
meliputi kualifikasi instalasi +5W2, kualifikasi operasional +GW2, dan kualifikasi kinerja
27
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
28/44
+%W2. %eralatan selalu dibersihkan secara teratur sesuai prosedur pembersihan alat yang
dirinci dalam prosedur tetap. !emua peralatan memiliki dokumen kualifikasi, prosedur
tetap untuk operasional, pembersihan dan pemeliharaan, serta log book untuk kalibrasi dan
pemakaian alat. %eralatan yang digunakan untuk menimbang, mengukur, menguji, dan
mencatat selalu diperiksa ketelitiannya secara teratur dan dikalibrasi berdasarkan jad"al
dan prosedur tetap kalibrasi. Tiap peralatan yang digunakan selalu dilengkapi catatan yang
menerangkan pemeliharaan, penggunaan, kalibrasi, dan perbaikan dalam satu kesatuan
pencatatan. %eralatan yang menggunakan software atau sistem yang diaksess X password
harus dalam keadaan terkunci ketika meninggalkan alat atau komputer. !etiap peralatan
yang akan digunakan untuk pengujian harus dipastikan bah"a jad"al kalibrasi peralatan
tersebut masih berlaku, sehingga hasil yang diperoleh dari pengujian menggunakan
peralatan tersebut dapat dipertanggungja"abkan dan menunjukkan hasil yang sebenarnya.
Fntuk peralatan yang digunakan untuk proses produksi obat, sebelum digunakan harus
dipastikan terlebih dahulu bah"a alat tersebut telah dibersihkan sebelumnya dan telah
ditempeli label B;7!5H. Hal ini bertujuan untuk menghindari kontaminasi produk oleh
produk yang dibuat sebelumnya. Fntuk peralatan produksi juga terdapat prosedur 4alidasi
pembersihan peralatan yang bertujuan untuk memastikan dan membuktikan bah"a
prosedur untuk pembersihan yang dilakukan sesuai dengan protap yang telah ditetapkan
dapat menghilangkan residu bahan aktif dan deterjen serta mengurangi jumlah cemaran
mikroba sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.
!uatu industri farmasi bertanggung ja"ab menyediakan personil yang sehat, terkualifikasi
dan dalam jumlah yang memadai agar proses produksi dapat berjalan dengan baik.
%emeriksaan kesehatan personil dilakukan pada saat perekrutan, sehingga dapat dipastikan
bah"a semua calon karya"an +mulai dari petugas kebersihan, pemasangan dan pera"atan
peralatan, personil produksi dan penga"asan hingga personil tingkat manajerial2 memiliki
kesehatan fisik dan mental yang baik sehingga tidak akan berdampak pada mutu produk yang dibuat.
%ersonel yang diperlukan dalam area steril terbatas. %elatihan personal sangat ditekankan
untuk semua personel yang bekerja dalam area steril tersebut. !tandar higiene perorangan
dan kebersihan yang tinggi adalah esensial. %ersonil yang terlibat dalam pembuatan
produk steril hendaklah diinstruksikan untuk melaporkan semua kondisi kesehatan yang
dapat menyebabkan penyebaran cemaran yang tidak normal jumlah dan jenisnya. %ersonel
mengenakan pakaian, masker, penutup kepala, dan sepatu yang benar dan memastikan
dapat menjamin kondisi sterilnya.
28
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
29/44
%ersonel harus mampu mensterilisasi dan mengoperasikan peralatan produksi. %akaian
kerja yang digunakan pada kelas 3 yaitu = %enutup kepala hendaklah menutup seluruh
rambut serta jika rele4an janggut dan kumis, penutup kepala hendaklah diselipkan ke
dalam leher baju, penutup muka hendaklah dipakai untuk mencegah penyebaran percikan.
Model terusan atau model celana-baju, yang bagian pergelangan tangannya dapat diikat
dan memiliki leher tinggi0 hendaklah dikenakan. Hendaklah dipakai sarung tangan plastik
atau karet steril yang bebas serbuk dan penutup kaki steril atau didisinfeksi. Fjung celana
hendaklah diselipkan ke dalam penutup kaki dan ujung lengan baju diselipkan ke dalam
sarung tangan. %akaian pelindung ini hendaklah tidak melepaskan serat atau bahan
partikulat dan mampu menahan partikel yang dilepaskan dari tubuh.
"amba 2. Pa(aian (%:a $ada (%las A;B
%akaian kerja steril reguler termasuk sarung tangan untuk #elas B dan > hendaklah selalu diganti
tiap kali karya"an memasuki * memasuki kembali ruang berkelas tersebut.
) Sanitasi dan Higi%n%
7uang lingkup sanitasi dan higiene menurut >%GB meliputi personal , bangunan, fasilitas,
peralatan dan setiap aspek yang mungkin dapat menjadi sumber pencemaran produk.
!elain itu juga perlu dilakukan 4alidasi terhadap prosedur pembersihan dan sanitasi. Mutu
29
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
30/44
produk harus dijaga agar terbebas dari kontaminasi akibat pengaruh lingkungan maupun
karya"an. Gleh karena itu, penerapan sanitasi dan higiene karya"an mutlak diperlukan
dalam proses pembuatan obat.
* Podu(si
Mutu obat yang dihasilkan tidak hanya ditentukan pada hasil akhir analisa obat tetapi juga
ditentukan sejak kedatangan material serta a"al proses produksi dimulai. Fntuk menjamin
kualitas obat yang dihasilkan dilakukan penga"asan baik terhadap bahan a"al, bahan
pengemas, produk ruahan maupun produk jadi. !elain persyaratan terhadap bahan dan
produk obat juga ada persyaratan yang diperuntukkan bagi karya"an yang bertugas di area
produksi, seperti menggunakan pakaian khusus yang meminimalkan terjadinya
kontaminasi dari tubuh karya"an ke dalam area produksi. !emua bahan a"al yang
digunakan dalam kegiatan produksi, telah dinyatakan lulus oleh unit W>.!ebelum proses pengolahan dilaksanakan, dilakukan check list terhadap suhu, kelembaban
dan tekanan udara dan semua hasil pemeriksaan tersebut dicatat. !emua peralatan yang
digunakan dalam proses produksi harus diperiksa sebelum digunakan. !emua peralatan
dan ruangan diberi identitas yang jelas sehingga tidak menimbulkan salah identifikasi.
!elama proses produksi maupun pengemasan, selalu dilakukan In Process ontrol +5%>2
sebagai suatu bentuk penga"asan mutu produk. 5%> dilaksanakan melalui kerjasama
antara Departemen %roduksi dan Fnit W>. !elama proses 5%>, dilakukan e4aluasi
parameter-parameter kritis sesuai dengan ketentuan sediaan yang diproduksi. !ampling
dilakukan oleh Departemen %roduksi, sedangkan pemeriksaannya dilakukan bersama-
sama oleh Departemen %roduksi dan W>.
%roses pengemasan dilakukan di dua tempat, yaitu pengemasan primer dilakukan di white
area, sedangkan pengemasan sekunder dilakukan di grey area.
5 P%nga4asan 'utu
!ebagai salah satu bagian penting dari >%GB, penga"asan mutu merupakan bagian yang
harus dapat memastikan bah"a setiap produk obat yang dibuat mulai dari bahan baku,
bahan kemasan, hingga produk jadi telah memenuhi persyaratan mutu. #eterlibatan dan
komitmen semua pihak yang berkepentingan pada semua tahap merupakan keharusan
untuk mencapai sasaran mutu mulai dari a"al pembuatan sampai kepada distribusi produk
jadi. Terdapat dua departemen yang paling bertanggung ja"ab terhadap mutu produk atau
mutu secara keseluruhan, yaitu= Departemen "uality Assurance +W32 dan Departemen
"uality ontrol +W>2.
W3 bertanggungja"ab dalam pemberian jaminan bah"a obat yang dibuat dan dipasarkan
telah memenuhi persyaratan >%GB dan standar yang ditetapkan. Mutu produk tidak hanya
diperoleh dari serangkaian pengujian yang dilakukan terhadap produk akhir tetapi mutu
30
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
31/44
harus dibentuk ke dalam produk sejak a"al. Gleh karena itu, W3 selalu mengontrol setiap
langkah dalam proses produksi, melakukan analisa bila terjadi kegagalan, serta melakukan
audit terhadap supplier dan semua aspek yang mempengaruhi mutu produk.
!edangkan akti4itas W> meliputi pemeriksaan raw material# baik bahan aktif +acti$e
pharmaceutical ingredient 2 maupun eksipien, pemeriksaan packaging material + secondary
dan primary2, pemeriksaan produk ruahan dan obat jadi serta penanganan dan
penyimpanan contoh pertinggal.
6 Do(um%ntasi
!alah satu hal yang sangat esensial dalam pengoperasian suatu perusahaan farmasi agar
dapat memenuhi persyaratan >%GB adalah dokumentasi. Dokumen pembuatan obat yang
meliputi spesifikasi, prosedur, metode dan instruksi, perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian serta e4aluasi seluruh rangkaian kegiatan pembuatan obat merupakan bagian
dari sistem informasi manajemen. !istem dokumentasi yang dirancang atau digunakan
hendaknya mengutamakan tujuannya yaitu menentukan, memantau atau mencatat mutu
dari seluruh aspek produksi dan pengendalian mutu.
Dokumentasi sangat penting untuk memastikan bah"a setiap petugas mendapat instruksi
secara rinci dan jelas mengenai bidang tugas yang harus dilaksanakan sehingga
memperkecil risiko kekeliruan. Dengan sistem dokumentasi yang rapi memungkinkan
dilakukannya penelusuran apabila terjadi kesalahan atau keluhan terhadap produk
dikemudian hari. Dokumentasi dirancang dan digunakan untuk menentukan, memantau
dan mencatat mutu dari seluruh aspek produksi dan pengendalian mutu.
@alidasi
a 7encana 5nduk Kalidasi
b #ualifikasi
#ualifikasi dilakukan untuk alat-alat yang berkaitan selama proses produksi. Diantaranya =
8 !istem pengolahan air %urified ater
HK3>
& Fdara bertekanan
? @istrik daruratE Mesin pencampuran
( Mesin pengisi
1 Mesin @abel
c Kalidasi Metode 3nalisis
d Kalidasi %roses
Kalidasi proses menggunakan metode 4alidasi prospektif. Bets hasil 4alidasi prospektif
minimal & bets berturut-turut hanya dapat diluluskan untuk dijual berdasarkan hasil
serangkaian uji penga"asan mutu intensif, pengkajian kondisi pembuatan, hasil uji
stabilitas, dan persetujuan dari bagian pemastian mutu.
e Kalidasi %embersihan
Kalidasi prosedur pembersihan dilakukan untuk setiap peralatan * mesin yang kontak
31
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
32/44
langsung dengan produk +6at aktif2. #ajian risiko dilakukan untuk mengkaji apakah suatu
prosedur pembersihan, setelah dipakai untuk membuat semua produk yang menggunakan
alat yang sama perlu di4alidasi.
2.18 D%sain IP3 , "n Process Control /
8 In Process ontrol %IP&
a Fji #ejernihan dan arna +$oes"in, '82
Tujuan = memastikan bah"a setiap larutan obat suntik jernih dan bebas pengotor.
%rinsip = "adah-"adah kemasan akhir diperiksa satu persatu dengan menyinari "adah dari
samping dengan latar belakang hitam untuk menyelidiki pengotor ber"arna putih dan latar
belakang putih untuk menyelidiki pengotor ber"arna.
b %emeriksaan pH +A5 5K, 8//E2
3lat = pH meter.Tujuan = mengetahui pH sediaan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
%rinsip = pengukuran pH cairan uji menggunakan pH meter yang telah dikalibrasi. Hasil
memenuhi syarat apabila ekui4alen dengan pH cairan mata yaitu 1,?.
%emeriksaan Bahan %artikulat +A5 5K, 8//E2
Tujuan = memastikan larutan tetes mata, termasuk larutan yang dikonstitusi dari 6at padat
steril untuk penggunaan ophtalmic, bebas dari partikel yang dapat diamati pada
pemeriksaan secara 4isual.
%rinsip =!ejumlah tertentu sediaan uji difiltrasi menggunakan membran, lalu membran
tersebut diamati di ba"ah mikroskop dengan perbesaran 8''J. .
b ;4aluasi Biologi +A5 5K, 8//E2
82 Fji !terilitas
Tujuan =menetapkan apakah bahan Aarmakope yang harus steril memenuhi
persyaratan berkenaan dengan uji sterilitas yang tertera pada masing-masing monografi.
%rinsip = menguji sterilitas suatu bahan dengan melihat ada tidaknya pertumbuhan
mikroba pada inkubasi bahan uji menggunakan cara inokulasi langsung atau filtrasi dalam
32
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
33/44
medium Tioglikonat cair dan !oybean >asein Digest prosedur uji dapat menggunakan
teknik inokulasi langsung ke dalam media pada &'-&Eo> selama tidak kurang dari 1 hari.
2 Fji ;ndotoksin
Tujuan = untuk memperkirakan kadar endotoksin bakteri yang mungkin ada didalam atau
pada bahan uji.
%rinsip = pengujian dilakukan menggunakan 'imulus Amebocyte 'ysate +@3@2, deteksi
dilakukan dengan metode turbidimetri atau kolorimetri, penetapan titik akhir reaksi
dilakukan dengan membandingkan langsung enceran dari 6at uji dengan enceran
endotoksin baku, dan jumlah endotoksin dinyatakan dalam Fnit ;ndotoksin +F;2.
c ;4aluasi #imia
%enetapan kadar dilakukan dengan menggunakan #romatografi >air #inerja Tinggi
+#>#T2.Tujuan = mengindentifikasi masing-masing 6at yang terkandung dalam sampel dan
menetapkan kadarnya dengan metode analitik.
%rinsip = pemisahan 6at terlarut oleh suatu proses migrasi diferensial dinamis dalam sistem
yang terdiri dari fase atau lebih, salah satu diantaranya bergerak secara
berkesinambungan dalam arah tertentu dan di dalamnya 6at-6at itu menunjukkan
perbedaan mobilitas yang disebabkan adanya perbedaan dalam adsorpsi, partisi, kelarutan,
tekanan uap, ukuran molekul, atau kerapatan muatan ion.
33
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
34/44
Penimbangan bahan aktif dan tambahan
Pencampuran bahan aktif dan tambahan
IPCPemeriksaan p
Pengamatan secara !rgan!"eptik
Pen#aringan dengan membran 0$45 %m
Pengisian ke da"am &adah
IPC
'(i )e(ernihan
Pemeriksaan bahan partiku"at
*teri"isasi akhir
IPC
Penetapan +!"ume tetes mata
,+a"uasi sediaan -
'(i bahan partiku"at
Penetapan p
'(i ke(ernihan
'(i keb!c!ran
Identi.kasi bahan aktif
Penetapan kadar
*teri"isasi
,nd!t!ksin bakteri
Pengemasan sekunder
Diagram alir uji desain 5%> terdapat pada "amba #.2
34
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
35/44
2.11 P%mili+an '%sin Podu(si
A 3lat untuk proses produksi
1 3lat Timbang
)ama = %latform !cales Z!G)5>Z T 8' eighing 5ndicators
$ambar =
"amba #.2 Alat Timbang
!pesifikasi = #apasitas = 8E' kg
!ensiti4itas = ' g
'aminary Air (low
!istem udara laminar hendaklah mengalirkan udara
dengan kecepatan merata antara ',&( ',E? m*detik
+nilai acuan2 pada posisi uji 8E &' cm di ba"ah filter
terminal. #ecepatan aliran udara di daerah kerja minimal ',&( m*detik. 3liran udara searah
+unidirectional airflow ) *+A( 2 dengan kecepatan yang lebih rendah dapat digunakan
pada isolator yang tertutup dan kotak bersarung tangan +Glo$e boxes2. Fntuk mencapai
kebersihan udara #elas B, > dan D, perhitungan frekuensi pertukaran udara hendaklah
disesuaikan dengan ukuran ruangan, mesin yang digunakan dan jumlah personil yang
bekerja di dalam ruangan. Hendaklah dilakukan tes integritas * kebocoran pada filter
H;%3 terpasang sesuai dengan 5!G 8?(??-& dengan inter4al "aktu tiap ( bulan, atau tidak
lebih dari 8 bulan. Tujuan pelaksanaan tes ini adalah untuk memastikan bah"a media
filter, bingkai dan semua segel + seal 2 pada filter yang terpasang bebas dari kebocoran.
Bahan aerosol yang dipilih untuk melakukan tes kebocoran hendaklah tidak mendukung
pertumbuhan mikroba, misal polyalphaolefine + PA,2, dan terdiri dari partikel aerosol
dalam jumlah yang cukup besar +%%G% jilid , '8?2.
35
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
36/44
'aminary Air (low >rescendo Bench
& Mesin pengisi +Ailling Machine2
Mesin pengisi larutan dari rentang ',''8-E' m@ hasilnya hingga (.''' uph. Dosis akurasi
[ ','E, sistemnya dapat mengkalibrasi ulang secara otomatis dimana pemeliharaannya
mudah dan cepat serta seuai dengan peraturan c$M%, F! AD3, dan persyaratan khusus
dari industri farmasi. %eralatan yang digunakan terdiri dari mesin pengisi dengan 4al4eless
rotary piston pumps untuk mengisis secara otomatis seperti botol, jarum suntik, dan 4ial
untuk produk larutan dan semi solid dalam daerah steril atau ruangan yang bersih. !istem
dosis ini dilengkapi dengan 8 atau silinder 4al4eless 4olumetrik yang terbuat dari stainles
steel 35!5-&8(@ atau kemarik untuk menjamin kondisi maksimum aseptik. !emua
parameter dosis dapat disimpan dalam %ro-face %@> dan diambil dari HM5 sampai ''
resep yang berbeda dapat dengan mudah dibuat dan diedit. %eralatan ini cocok untuk uji
klinis atau batch produksi media karena peralatan ini dirancang untuk bekerja secara
mandiri atau terintegrasi dalam pengisisan larutan di industri.
$ambar &. !\-E' Kolumetric Tabletop 4olumetric dosing piston
? Mesin %encampuran +MiJing2MiJing adalah pencampuran partikel-partikel untuk membentuk atau mencapai
36
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
37/44
keseragaman. %roses miJing meliputi pembasahan fase solid oleh fase cair, dispersi
partikel atau deagglomeration menjadi fase yang continous. %emanasan dan pendinginan
melalui konduksi langsung dapat digunakan dalam proses ini untuk memfasilitasi
terjadinya pencampuran +)ia6i, ''?2. Mesin pencampur, pengayak dan pengaduk
hendaklah dilengkapi dengan sistem pengendali debu, kecuali digunakan sistem tertutup.
%arameter operasional yang kritis +misal= "aktu, kecepatan dan suhu2 untuk tiap proses
pencampuran, pengadukan dan pengeringan hendaklah tercantum dalam dokumen
produksi induk, dan dipantau selama proses berlangsung serta dicatat dalam catatan bets.
)ama = !uper Mixer 9>-!M$D (''
$ambar =
"amba #.# '%sin P%nam$uan
#apasitas total = ('' @
#apasitas kerja = ?' @E 3utoklaf +!terilisasi 3khir2
!terilisasi panas lembab adalah sterilisasi dengan menggunakan uap panas diba"ah
tekanan berlangsung didalam autoklaf, umumnya dilakukan dalam uap jenuh dalam "aktu
&' menit dengan suhu 88E]> - 88(]> +A5 5K, 8//E2.
"amba #.) Alat Auto(la&
B 3lat untuk uji 5%> dan sediaan
8 3lat pengukur pH
37
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
38/44
"amba #.* Alat P%ngu(u $H
3lat Fji %artikulat
"amba #.5 Alat U:i Pati(ulat
2.12 @alidasi Pos%s Podu(si
Kalidasi proses produksi berlaku untuk pembuatan sediaan obat, yang mencakup
4alidasi proses baru +initial $alidation2, 4alidasi bila terjadi perubahan proses dan 4alidasi
ulang. %ada umumnya 4alidasi proses dilakukan sebelum produk dipasarkan +4alidasi
prospektif2. Dalam keadaan tertentu, jika hal di atas tidak memungkinkan, 4alidasi dapat
juga dilakukan selama proses produksi rutin dilakukan +4alidasi konkuren2. %roses yang
sudah berjalan hendaklah juga di4alidasi +4alidasi retrospektif2. Dalam hal ini 4alidasi
proses produksi yang dilakukan adalah 4alidasi prospektif, yaitu tiga bets pertama
produksi +berturut-turut2. !ebelum dilakukan 4alidasi proses, harusnya dipastikan bah"a
telah dilakukan 4alidasi metode analisa, dan peralatan yang digunakan telah terkualifikasi
dan terkalibrasi. Tahapan pelaksanaan 4alidasi proses produksi =
8 %emilihan proses produksi yang Diuji
%embuatan %rotokol Kalidasi
& %embuatan lembar kerja + "orksheet 2 4alidasi
? %elaksanaan 4alidasi
E %engujian !ampel
( %enentuan #riteria +Batas2 %enerimaan
1 Membuat #esimpulan
: %embuatan @aporan Kalidasi
38
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
39/44
2.1! P%ng%masan
Tipe "adah yang biasa digunakan untuk tetes mata adalah botol gelas dan botol plastik.
!ifat-sifat yang penting yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut =
8 adah dilengkapi dengan uji untuk membatasi alkali gelas.
adah melindungi isi bahan terhadap cahaya. Banyak bahan obat sensitif terhadap cahaya.
& adah mempunyai segel.
? %entil karet atau pentil dari bahan-bahan lain adalah penyerap dan sebaiknya
dijenuhkan dengan penga"et yang digunakan dalam larutan mata dimana mereka
digunakan.
E adah di desain untuk penetes yang siap digunakan dan melindungi terhadap
kerusakan dan kontaminasi.
( adah dilengkapi dengan pengaturan racun. Banyak obat mata adalah racun.
1 adah non gelas tidak bereaksi dengan obat-obat atau partikel lain yang menjadi isi
larutan +@achman dkk, 8//?2.adah yang digunakan adalah botol plastik. Botol kemudian dikemas dalam dus*karton
agar botol terlindung dari guncangan dan tetap aman saat dilakukan pemindahan dan saat
distribusi obat.
BAB III
'ET7D7L7"I PENELITIAN
!.1 E(sta(si
8. 8 kg bubuk ma huang diekstraksi dengan ben6ene dingin ditambah larutan
)a>G& encer
. ;kstraksi di kocok kemudian masukkan H>l encer yang bertujuan untuk
menghapus bahan dasar.
39
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
40/44
&. @arutan di buat solid dengan #>G& untuk pembebasan dasar kemudian
ekstraksi dengan kloroform
?. @arutan kloroform menghasilkan anhidrat dan )a!G? kemudian
dikeringkan dan di suling di hasilkan ,(gr basis mentah
!.2 Kistalisasi
8. Hasil yang didapat di tambahkan alcohol dengan 4olume dua kali, di
netralkan denga H>l pekat dan diencerkan dengan alcohol dengan 4olume
dua kali.
. Di dapat ephedrine H>l yang hamper mengekristal kemudian disaring
dandicuci dengan campuran alcohol dan eter , kemudian dengan eter
murni dan di keringkan
&. $aram ephedrine di dapat dengan bentuk jarum prismatic.
?. $aram di kristalisasi fraksional hingga menunjukkan perubahan titik lebur
!.! P%misa+an 7(salat d%ngan $%b%daan (%lautan
8. Basis kasar yang diperoleh di tambahkan asam oksalat yang kemudian
akan membentuk pemisahan yang jelas dari dua garam alkaloid
. ;phedrin oksalat mempunyai sifat sedikit larut dalan air dingin dan
pseudoefedrine yang sangat larut
!.# P%munian E$+%din%
8. E gr ;phedrine H>l murni dilaritkan dengan air secukupnya, alkali di
bentuk dengan penambahan #>G& padat sampai dua lapisan terbentuk
dan di ekstraksi dua kali dengan kloroform.
. @arutan kloroform di tambah )a!G? anhidrat keringkan dan di suling.
&. Dalam pendinginan residu mengkristal dengan bentuk seperti belah
ketupat.
40
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
41/44
?. #emudian di rekristalisasi dengan alcohol sedikit mungkin dan di
sejumlah petroleum eter secukupnya.
E. Di dapat #ristal ephedrine
!.) Fomula 7bat T%t%s Hidung E&%din H3L
Bahan (ormula
Efedrin -l ',& gr
.a (osfat Monobasic ',8 ml
.a (osfat +i basic ','8 ml
.a E+/A ','8E ml
Ben0alkonium hlorida ',''& ml
M .a ','1E ml .al ',''?: ml
A1uadest ad 8E ml
Tab%l 2. Aormulasi Gbat Tetes Hidung ;fedrin H>l
!.* P%mbuatan S%diaan
$rey 3rea=
8. Disterilkan semua bahan yang akan digunakan
. Ditimbang semua bahan pada kaca arloji sesuai dengan formula dan
dilakukan sterilisasi akhir dari sediaan
hite 3rea=
8. Dibuat mucilage )a->M> dengan menggunakan 8*& dari air formula
+>ampuran 32
. Dilarutkan buffer fosfat dengan menggunakan air formula, dan dilihat
kesesuaian dari buffer yang diinginkan +>ampuran B2
&. Dilarutkan ;fedrin , Ben6iklonium #lorida, )a-;dta, )a>l dengan
menggunakn air formula +>ampuran >2
?. Dicampurkan larutan 3 dan larutan > menjadi larutan yang homogen,
kemudian dilihat kesesuaian pH larutan sesuai dengan pH target
+hidung2
41
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
42/44
E. Dicamprkan dengan larutan buffer yang telah dilarutkan dengan
campuran yang telah dicek pH
$rey 3rea=
8. Dimasukkan larutan steril kedalam botol kemasan dengan cara
difiltrasi kembali dengan menggunakan filtrat ',8-', mikro meter
. Dilakukan sterilisasi akhir pada sediaan
!.5 Ealuasi S%diaan
)o
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
43/44
berdifusitegakluruske
arahba"ah tabung,
sehinggalarutanpadan
an 8
dapatlangsungdibeda
kandariair
dandarilarutanpadana
n
) Fji #ebocoran !terilisasidenganposi
si"adahterbalik.
%enetapan kadar pada panjang gel
maJ kurang lebih (' nm, untuk
mengetahui kestabilan 6at aktif
terhadap lama penyimpanannya.
DAFTA PUSTAKA
8. Mangunkusomo, ;ndang., ardani, 7etno !.,polip hidung, Bu(u A:a
Ilmu K%s%+atan T%linga Hidung T%nggoo( K%$ala L%+%. ;disi keenam.
-
8/17/2019 Obat Tetes Hidung Efedrin
44/44
E. @iu, O0 #im,
top related