metpen sosial 3

Post on 22-Jun-2015

253 Views

Category:

Education

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN

DOSEN PEMBINA:

Oman Sukmana, Drs., M.Si

Langkah-Langkah Penelitian:

Memilih Masalah

Studi PendahuluanMerumuskan Masalah

Menyusun Laporan

Memilih Pendekatan

Menentukan & MenyusunInstrumen

Mengumpulkan Data

Analisis data

Menarik Kesimpulan

Menentukan variabel Menentukan Sumber Data

HipotesisMerumuskan Anggapan Dasar

Pengertian masalah:

Masalah adalah: suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang menimbulkan tanda-tanya dan dengan sendirinya memerlukan upaya untuk mencari sesuatu jawaban.

Masalah timbul karena adanya tantangan, kesangsian, kebingungan terhadap fenomena atau sesuatu, adanya gap antar-kegiatan atau antar-fenomena.

Tujuan dari pemilihan dan perumusan masalah, adalah:

Mencari sesuatu dalam rangka pemuasan akademis seseorang,

Memuaskan perhatian serta keingintahuan seseorang akan hal-hal yang baru,

Meletakkan dasar untuk memecahkan beberapa penemuan penelitian sebelumnya ataupun dasar untuk penelitian selanjutnya,

Memenuhi keinginan sosial, Menyediakan sesuatu yang bermanfaat.

Ciri-ciri masalah yang baik, yaitu:

Masalah yang dipilih harus mempunyai nilai penelitian,

Masalah yang dipilih harus mempunyai fisibilitas,

Masalah yang dipilih harus sesuai dengan kualifikasi si peneliti.

Ciri-ciri masalah yang baik, (Fraenkel & Wallen; dalam Sugiyono,1999):

Ciri-ciri masalah yang baik

Masalah harus feasible

Masalah harus jelas

Masalah harus signifikan

Masalah bersifat etis

Hubungan antara ketepatan memilih masalah dan cara pemecahannya:

Ketepatan Masalah Ketepatan Cara Pemecahannya

Masalah benar Cara pemecahan benar

Masalah benar Cara pemecahan salah

Masalah salah Cara pemecahan benar

Masalah salah Cara pemecahan salah

Sumber masalah:

Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan,

Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan,

Ada pengaduan, Ada kompetisi.

Cara merumuskan masalah:

Masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan,

Rumusan hendaklah jelas dan padat, Rumusan masalah harus berisi implikasi adanya

data untuk memecahkan masalah, Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam

membuat hipotesa, Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian.

Sumber untuk mendapatkan masalah (Nazir, 1988):

Pengamatan terhadap kegiatan manusia, Bacaan, Analisa bidang pengetahuan, Ulangan serta perluasan penelitian, Cabang studi yang sedang dikerjakan, Pengalaman dan catatan pribadi, Praktek serta keinginan masyarakat, Bidang spesialisasi, Pelajaran dan mata ajaran yang sedang diikuti, Pengamatan terhadap alam sekeliling, Diskusi-diskusi ilmiah.

Terdapat Kesukaran dalam membuat masalah penelitian, karena:

Tidak semua masalah di lapangan dapat diuji secara empiris,

Tidak ada pengetahuan atau tidak diketahui sumber atau tempat mencari masalah,

Kesulitan dalam memilih masalah, karena terlalu banyak masalah yang dihadapi,

Peneliti tidak tahu kegunaan spesifik dalam memilih masalah.

Bentuk-Bentuk Masalah Penelitian:

Bentuk-Bentuk Masalah Penelitian

Permasalahan Asosiatif

Permasalahan Komparatif

Permasalahan Deskriptif

Permasalahan Deskriptif:

Permasalahan Deskriptif, adalah suatu permasalahan yang berkenaan dengan variabel mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan dan menghubungkan.

Contoh: “Bagaimanakah motivasi belajar mahasiswa FISIP UMM?”

Permasalahan Komparatif: Permasalahan komparatif, adalah

suatu permasalahan penelitian yang bersifat membandingkan keberadaan suatu variabel pada dua sampel atau lebih.

Contoh: “Apakah ada perbedaan prestasi akademik antara mahasiswa asal Jawa dan Madura?”

Permasalahan Asosiatif:

Permasalahan asosiatif, adalah suatu pertanyaan penelitian yang bersifat menghubungkan dua variabel ata lebih.

Terdapat 3 macam permasalahan asosiatif, yaitu:

1. Hubungan simetris,

2. Hubungan kausal, dan

3. Hubungan interaktif.

Hubungan simetris:

Hubungan simetris, adalah suatu hubungan antara dua variabel atau lebih yang bersifat kebersamaan. Jadi bukan hubungan kausal maupun interaktif.

Contoh: “Apakah ada hubungan antara jenis kelamin dan jumlah uang yang dimiliki?

Hubungan kausal:

Hubungan klausal, adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi disini ada variabel independent (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependent (variabel yang dipengaruhi).

Contoh: “Seberapa besar pengaruh besarnya gajih terhadap prestasi kerja?”

Hubungan interaktif:

Hubungan interaktif, adalah hubungan yang saling mempengaruhi, tidak diketahui mana variabel independent dan dependent.

Contoh: “Hubungan antara kepandaian dan kekayaan”.

Keterangan: Kepandaian dapat menyebabkan orang menjadi kaya, demikian juga orang yang kaya bisa lebih pandai karena fasilitas belajar tercukupi.

Pembatasan Masalah dlm penelitian kualitatif:

Dalam penelitian kualitatif pembatasan masalah ditentukan oleh Fokus.

Contoh: Fokus penelitian adalah tentang “Tawuran Remaja”.

Maka untuk menelaah faktor penyebabnya peneliti mungkin ingin meihat dari sisi: kepemimpinan kepala sekolah, perhatian orang tua, gejolak dalam diri remaja, lingkungan pergaulan, dsb.

Manfaat fokus penelitian:

Penetapan fokus dapat membatasi studi.

Penetapan fokus berfungsi untuk memenuhi kriteria inklusi-eksklusi atau kriteria masuk-keluar (inclusion-exclusion criteria) suatu informasi yang baru diperoleh di lapangan.

Pembatasan Masalah (Studi):

Pembatasan masalah (studi) dalam penelitian kualitatif merupakan hal penting agar proses penelitian menjadi terfokus (tidak bias, tidak melebar kemana-mana).

Pentingnya Pembatasan Masalah (Studi):

Suatu penelitian tidak dimulai dari sesuatu yang vakum atau kosong. Implikasinya, peneliti harus membatasi masalah studinya yang bertumpu pada fokus.

Fokus pada dasarnya adalah masalah pokok yang bersumber dari pengalaman peneliti atau melalui pengetahuan yang diperolehnya melalui kepustakaan ilmiah ataupun kepustakaan lainnya. Implikasinya, peneliti harus mendalami kepustakaan yang relevan, sehingga dapat menentukan fokus penelitian.

Tujuan penelitian pada dasarnya adalah memecahkan masalah yang telah dirumuskan. Implikasinya, masalah perlu dirumuskan terlebih dahulu, barulah tujuan penelitian ditetapkan, bukan sebaliknya.

Masalah yang bertumpu pada fokus yang ditetapkan bersifat tentatif, dapat diubah sesuai dengan situasi latar penelitian.

Hipotesis Penelitian:

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.

Disebut jawaban sementara karena baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif.

Struktur Teori dan Posisi Hipotesis:

TEORI

Konsep Konsep Proposisi

Variabel Variabel

Hipotesa

Definisi Definisi

Operasional Hipotesa Stat. Operasional

Skema: Proses Penelitian

Teori

GeneralisasiEmpiris

Hipotesa

Observasi

Bentuk-Bentuk Hipotesis:

Dilihat dari tingkat eksplanasinya:

Bentuk-Bentuk

Hipotesis

Hipotesis Komparatif

Hipotesis Deskriptif

Hipotesis Asosiatif

Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah deskriptif, yaitu yang berkenaan dengan variabel mandiri.

Hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah komparatif.

Hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif, yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.

Tugas

Menjelaskan & menggambarkan tentang:

1. Fenomena/Fakta

2. Rumusan masalah

3. Judul Penelitian

4. Hipotesis

top related