materi spm
Post on 02-Aug-2015
398 Views
Preview:
TRANSCRIPT
K A T A P E N G A N T A R
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT. karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak
lupa kami ucapkan kepada dosen pembimbing dan orang tua yng telah memberi
dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan teman-teman. Amin …
Jakarta, April 2012
Penulis
1
DAFTAR ISI
K A T A P E N G A N T A R...........................................................................................................1
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................2
1.1. Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola.......................................................3
1.2. Struktur analisis....................................................................................................................3
1.3. Mengukur aktiva yang digunakan .....................................................................................7
1.3.1. KAS..................................................................................................................................8
1.3.2. Piutang............................................................................................................................9
1.3.3. Persediaan....................................................................................................................10
1.3.4. Modal kerja secara umum..........................................................................................11
1.3.5. Properti,Pabrik dan peralatan....................................................................................11
1.4. EVA Vs. ROI.........................................................................................................................25
1.5. Pertimbangan Tambahan dalam Mengevaluasi Manajer..............................................31
1.6. Mengevaluasi Kinerja Ekonomi suatu Entitas................................................................33
Jawaban kasus 7-5 hal.386...........................................................................................................38
CURRICULUM VITAE (cv) OF GROUP 6TH..................................................................................39
2
1.1. Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola.
Dibeberapa unit usaha,fokus adalah pada laba yang diukur dari selisih
antara pendapatan dan beban.Di unit usaha yang lain,laba dibandingkan dengan
aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.Pusat tanggung jawab
yang terakhir ini disebut sebagai Pusat investasi. Dalam ralitasnya perusahaan
lebih sering menggunakan istilah “Pusat Laba”di bandingkanpusat investasi,utuk
menyebut sebagai pusat tanggung jawab .Disetujui bahwa pusat investasi
adalah jenis istimewa dari pusat laba dan bukan kategori yang
terpisah.Tetapi,ada banyak permasalahan yang terlibat dalam mengukur aktiva
yang digunakan oleh suatu pusat laba.Kumpulan aktiva yang masing-masing
jenis aktiva digunakan oleh pusat investasi dinamakan dasar investasi.
Kemudian akan dibahas mengenai dua metode yang menghubungkan laba
dengan dasar investasi :
Persentase tingkat pengembalian atas investasi (Return On Investment
/ROI ),
Nilai tambah ekonomi (Economic Value Added/EVA).
Akan diperjelas keuntungan dan persyaratan – persyaratan dari pengguan
masin-masing metode untuk mengukur kinerja.
1.2. Struktur analisis.
Tujuan pengukuran penggunaan aktiva merupakan analogi dari tujuan
pusat laba yaitu :
Untuk memberikan informasi yang berguna dalam membuat keputusan
yang bagus mengenai aktiva yang digunakan dan untuk mengacu para
manajer agar membuat keputusan yang merupakan kepentingan
perusahaan.
Untuk mengukur kinerja unit usaha sebagai suatu entitas ekonomi.
3
Dalam analisis mengenai perlakuan alternatif atas aktiva dan
perbandingan ROI dengan EVA –dua cara dalam mengaitkan laba dengan aktiva
yang digunakan yang paling menarik adalah seberapa baiknya alternatif-
alternatif tersebut melayani kedua tujuan diatas untuk menyediakan informasi
guna pengambilan keputusan yang baik dan pengukuran kinerja ekonomi suatu
unit usaha.
Memfokuskan diri pada laba tanpa mempertimbangkan aktiva yang
digunakan untuk menghasilkan laba tersebut tidaklah mencukupi untuk proses
pengendalian.Kecuali untuk beberapa jenis organisasi jasa tertentu yang jumlah
modalnya tidak signifikan,tujuan penting dari sebuah perusahaan yang
berorientasi pada laba adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian
(Return) yang memuaskan atas modal yang digunaka.Laba sebesar $ 1juta di
suatu perusahaaan yang memiliki modal $10 juta tidak mencerminkan kinerja
yang baik dibandingkan dengan laba sebesar $1juta dari perusahaan yang
memiliki modal $ 5juta,dengan asumsi bahwa kedua perusahaan menghadapi
resiko yang sama.
Kecuali jumlah aktiva yang digunakan ikut diperhitungkan,pihak
manajemen senior akan sulit untuk membandingkan kinerja laba dari suatu unit
usaha dengan unit usaha yang lain,atau dengan unit usaha yang sama
diperusahaa lain.Membandingkan perbedaan laba yang mencolok tidak akan
berarti jika unit yang usaha menggunakan sumber daya yang berbeda;dengan
kata lain,semakin banyak sumber daya yang digunakan,seharusnya semakin
besar laba yang diperoleh.Perbandingan semacam ini digunakan untuk menilai
kinerja manajer unit usaha dan untuk memutuskan pengalokasian sumber daya.
Contoh :Golden Grain,sebuah unit usaha dari Quaker oats,memiliki
profitabilitas yang tinggi dan tampak sebagai salah satu unit usaha Quaker oats
yang terbaik.Tetapi,golden grain diakuisisi oleh Quaker oats dengan premi diatas
nilai bukunya.Bedasarkan aktiva yang digunakan sebagaimana diukur oleh
premi ini sebenarnya Golden Grain memiliki kinerja dibawah rata-rata.
4
Umumnya,Para manajer unit usaha memiliki dua sasaran
kinera.Pertama,mereka harus menghasilkan laba yang mencukupi dari
sumberdaya yang digunakan.kedua,mereka dapat menggunakan sumber daya
tambahan hanya jika penggunaan tersebut menghasilka tingkat pengendalian
yang memadai.(sebaliknya,mereka harus menghentikan penggunaan aktiva itu
jika laba tahunan yang diperkirakan dari penggunaan aktiva tersebut lebih
rendah dari pada kas yang dapat direalisasikan dari penjualannya).Tujuan dari
menghubungkan laba dengan investasi adalah untuk memotivasi para manajer
unit usaha guna mencapai sasaran-sasaran tersebut diatas.Seperti yang akan
dilihat nanti,ada hambatan-hambatan yang signifikan dalam membuat suatu
system yang fokus pada aktiva yang digunakan selain fokus pada laba.
Tampilan 7.1 merupakan laporan keuangan hipotesis yang disederhanaka
dari suatu unit usaha yang digunakan dalam analisis ini.(Demi kemudahan,pajak
penghasilan diabaikan dalam tampilan ini dan dari seluruh
pembahasan.Memasukan unsur pajak penghasilan akan mengubah banyaknya
perhitungan yang mengikuti,tetapi tidak akan mengubah kesimpulan.)Tampilan
tersebut menujukan dua cara dalam menghubungkan laba dengan aktiva yang
digunakan-yaitu ROI dan EVA.
Tingkat pengembalia atas investasi (ROI) adalah suatu rasio
perbandingan.Pembilangnya (Numerator) adalah pendapatan yang dilaporkan
pada laporan keuanga.Penyebutnya (denominator) adalah aktiva yang
digunahan.Dalam tampilan 7.1 yang menjadi penyebut adalah modal
perusahaan d unit usaha.Jumlah tersebut dihasilkan dari jumlah kewajiban tidak
lancar (non current liabilities ) ditambah dengan ekuitas pemegang saham di
neraca dari perusahaan yang terpisah.Hal ini,secara sistematis,adalah sama
dengan total aktiva dikurang dengan kewajiban lancar (current liabilities ),dan
sama dengan aktiva tidak lancar (non current liabilities) ditambah modal kerja
(working capital).(Pernyataan ini dapat diperiksa dengan mudah bila
menggunakan angka-angka yang terdapat pada tampilan 7.1.)
5
Nilai tambah ekonomi (EVA) adalah jumlah,uang bukan rasio.EVA dapat
diperoleh dengan mengurangkan beban modal (capital charge)dari laba operasi
bersih (net operating profit).Beban modal diperoleh dari perkalian antara aktiva
yang digunakan dengan suatu tingkat tarif (rate),yang dalam tampilan 7.1
besarnya adalah 10%.Turunan dari tarif ini akan di bahas pada bagian
berikutnya.
Tampilan 7.1Laporan keuangan unit usaha
Contoh : AT&T menggunakan ukuran EVA untuk mengevaluasi para
manajer unit usahanya.Sebagai contoh,Long-Distance Group terdiri dari 40 unit
usaha yang menjual jasa seperti sambungan 0-800,telemarketing,dan
sambungan telpon umum.Seluruh biaya modal,dari switching equipment sampai
dengan pengembangan produk baru,dialokasikan ke 40 unit usaha
6
tersebut.Setiap manajer unit usaha diharapkan untuk menghasilkan pendapatan
operasional yang melebihi biaya modal tersebut.
Diageo PIC,yang berportofolio mereknya meliputi Burger
King,Guinness,dan Häagen Dazs,menggunakan Eva untuk membantu
pengambilan keputusan bisnis dan mengukur dampak dari tindakan
manajemen.Sebuah analisis EVA atas tingkat pengembalian Diadeo yang
berasal dari merek minuman keras mengarah ke penekanan baru dalam
produksi dan penjualan vodka,yang berbeda dengan scotch,tidak mengeluarkan
biaya penyimpanan dan gudang.
Studi keuangan berdasarkan EVA telah diakui dengen keberhasilan dari
banyak perusahaan seperti Boise Cascade,Briggs & Stratton,Baxte,dan Times
Mirror.
Dalam sebuah survei dari perusahaan fortune 1.000,78% responden
menggunakan pusat investasi (tampilan 7.2).Dari sekian banyak perusahaan AS
yang memiliki pusat investasi,36% melakukan evaluasi dengan menggunakan
EVA.Praktik di Negara-negara lain tampaknya serupa dengan taktik yang ada d
AS (lihat tampilan 7.2).
Untuk alasan – alasan yang akan dijelaskan nanti,EVA lebih unggul
dibandingkan dengan ROI dari sisi konsep,dan oleh karena itu EVA akn
digunakan dalam contoh yang ada.Tetapi,sangat jelas dari survei-survei yang
ada bahwa ROI lebih luas digunakan dalam bisnis dibandingkan dengan EVA.
1.3. Mengukur aktiva yang digunakan .
Dalam memutuskan dasar investasi apa yang akan digunakan untuk
mengevaluasi pusat investasi,kantor pusat menanyakan dua hal;pertama,praktik-
praktik apa saja yang membuat manajer unit usaha menggunakan aktiva mereka
dengan efisien dan untuk mendapatkan jumlah dan jenis yang tepat dari aktiva
baru?mungkin,ketika laba mereka berkaitan dengan aktiva yang digunakan,para
manajer unit usaha akan mencoba untuk meningkatkan kinerja mereka yang
diukur dengan cara ini.Manajemen senior ingin agar tindakan yang mereka
7
lakukan untuk tujuan ini adalah yang terbaik bagi kepentingan perusahaaan
secara keseluruhan.Kedua,praktik-praktik apa saja yang paling baik mengukur
suatu entitas ekonomi.
1.3.1. KAS.
Hampir semua perusahaan yang mengendalikan kas secara terpusat
karena pengendalian pusat memungkinkan penggunaan saldo kas yang lebih
kecil dari pada jika setiap unit usaha memgang saldo kas yang dibutuhkannya
untuk menyeimbangkan perbedaan antara arus kas masuk dan arus kas
keluar.Saldo kas unit usaha mungkin hanya akan merupakan “selisih” antara
penerimaan dan pengeluaran harian.
Tampilan 7.2 metode-metode yang digunakan untuk Mengevaluasi Pusat
Investasi.
Amerika
Serikat
Belanda India
Jumlah Responden yang digunakan 638 72 39
Perusahaan dengan 2 pusat investasi
atau lebih
500(78%) 59(82%) 27(70%)
Presentase perusahaan yang
menggunakanResidual income /EVA
(dengan 2 pusat investasi atau lebih)
36% 19% 8%
Akibatnya,saldo kas actual pada tingkat unit usaha cendrung jauh lebih
kecil dibandingkan dengan saldo kas yang diperlukan,jika unit usaha merupakan
suatu usaha independen.Oleh karena itu,banyak perusahaan yang
menggunakan rumus untuk menghitung kas yang dimasukan kedalam dasar
investasi.Sebagai contoh,General Motors dilaporkan menggunakan angka 4,5%
dari pejualan tahunan;Du pont dilaporkan menggunakan biaya Penjualan setiap
dua bulan dikurangi penyusutan.
8
Suatu alasan memasukan kas pada jumlah yang lebih besar dari pada
saldo yang biasanya dipegang satu unit usaha adalah jumlah yang lebih besar ini
diperlukan untuk memungkinkan perbandingan dengan perusahaan luar.Hanya
jika kas aktual di tunjukkan,tingkat pengembalian dari unit internal akan terlihat
sangat tinggi dan menyesatkan manajemen senior.
Beberapa perusahaan mengabaikan unsur kas dalam dasar
investasi.Alasannya adalah bahwa jumlah kas tersebut mendekati kewajiban
lancar (current liabilities).Jika demikian hanya,jumlah piutang dan perusahaan
akan mendekati jumlah modal kerja (working capital).
1.3.2. Piutang.
Manajer unit usaha dapat mempengaruhi tingkat piutang secara tidak
langsung,melalui kemampuan mereka untuk menghasilkan penjualan ,dan
secara langsung,melalui penetapan persyaratan kredit dan persetujuan atas
kredit individual dan batas kredit,serta melalui wewenang mereka dalam
menagih kredit yang telah jatuh tempo.Demi kemudahan unsur piutang sering
dimasukkan pada saldo aktual di akhir periode,meskipun rata-rata antar periode
secara konsep merupakan ukuran yang lebih baik atas jumlah yang seharusnya
dikaitkan dengan laba.
Memasukkan unsur piutang pada harga jual ata harga pokok penjualan
merupakan hal yang masih di perdebatkan.Suatu pihak dapat berargumen
bahwa investasi riil dari suatu unit dalam piutang adalah hanya sebesar harga
pokok penjualan dan bahwa tingkat pengembalian yang memuaskan atas
investasi ini mungkin sudah mencukupi.Di lain pihak,adalah mungkin untuk
mengatakan bahwa unit usaha dapat menginvestasikan kembali uang yang
diperoleh dari piutang,dank arena itu,piutang harus di masukkan pada harga
jualnya.Yang biasanya dilakukan adalah mengambil alternatif yang lebih
sederhana yaitu,memasukan piutang pada nilai buku,yang merupakan harga jual
dikurangi penyisihan atas piutang tak tertagih.
9
Jika unit usaha tersebut tidak mengendalikan kredit maupun
penagihannya,maka piutang dapat dihitung berdasarkan suatu rumus.Rumus ini
harus konsisten dengan periode pembayaran normal-misalnya,penjualan 30 hari
di mana pembayaran biasanya dilakukan 30 hari setelah barang dikirim.
1.3.3. Persediaan.
Persediaan biasanya diperlakukan sama seperti piutang-yaitu,dicatat
pada jumlah akhir periode meskipun rata-rata antarperiode lebih baik secara
konsep.Jika perusahaan menggunakan LIFO (Last In First Out) untuk tujuan
akuntansi keuangan,maka metode penilaian lain biasanya digunakan untuk
pelaporan laba unit usaha,karena saldo persediaan LIFO cendrung sangat
rendah pada periode terjadinya inflasi.Dalam kondisi-kondisi tersebut persediaan
sebaiknya dinilai pada biaya standart atau rata-rata,dan biaya yang sama
sebaiknya digunakan untuk mengukur harga pokok penjualan pada laporan laba
rugi unit usaha.
Jika persediaan barang dalam proses (work In Process) didanai melalui
pembayaran dimuka (advance payment) atau pembayaran cicilan (Progress
payment) dari konsumen,seperti yang biasa terjadi jika barang tersebut
membutuhkan waktu produksi yang lama.Pembayaran tersebut akan dikurangi
dari jumlah persediaan kotor (gross inventory amounts), atau dilaporkan sebagai
kewajiban.
Contoh : Dengan waktu produksi selama setahun atau lebih,Boeing
menerima pembayaran cicilan untuk pesawat-pesawat yang di produksi dan
mencatatnya sebagai kewajiban.
Beberapa perusahaan mengurangkan utang usaha dari persediaan
dengan dasar bahwa utang mencerminkan pendanaan atas sebagian persediaan
oleh pemasok,tanpa biaya untuk unit usaha.Modal perusahaan yang dibutuhkan
untuk persediaan adalah hanya sebesar selisih antara jumlah persediaan kotor
dan hutang.Jika unit usaha tersebut dapat mempengaruhi periode pembayaran
yang diperbolehkan oleh pemasok,maka memasukkan unsur hutang dalm
10
perhitungan itu mendorong manajer untuk mencari persyaratan pembayaran
yang baik.Pada saat suku bunga tinggi atau kredit yang diperketat,para manajer
mungkin terdorong untuk mempertimbangkan guna mengorbankan diskon tunai
yang ditawarkan,supaya,tambahan pendanaan disediakan oleh pemasok.Dilain
pihak menunda pembayaran akan mengurangi aktiva lancar bersih(net current
asets) yang mungkin bukan merupakan kepentingan perusahaan,karena hal
tersebut akan membahayakan peringkat kredit(credit rating).
1.3.4. Modal kerja secara umum.
Seperti yang dilihat,perlakuan atas modal kerja sangat bervariasi.Pada
satu sisi,perusahaan memasukkan seluruh aktiva lancar kedalam dasar investasi
dengan tidak mengeliminasi kewajiban lancar.Metode tersebut adalah beralasan
dari sudut pandang motivasional jika uni-unit usaha tidak dapat mempengaruhi
hutang atau kewajiban lancar lainnya.Tetapi,tersebut menyatakan terlalu tinggi
(overstate) jumlah modal korporat yang diperlukan untuk mendanai unit
usaha,karena kewajiban lancar merupakan sumber modal,sering kali dengan
biaya bunga sama dengan nol.Di lain pihak,seluruh kewajiban lancar dapat
dikurangkan dari aktiva lancar seperti yang telah dilakukan dalam menghitung
dasar investasi yang ada pada tampilan 7.1.Metode ini menyediakan ukuran
yang baik atas modal yang disediakan oleh perusahaan,untuk mana perusahaan
mengharapkan agar unit usaha memperoleh pengembalian.Tetapi, hal tersebut
mungkin mengimplikasikan bahwa para manajer unit usaha bertanggung jawab
atas beberapa kewajiban lancar untuk mana para manajer tersebut tidak memiliki
kendali.
1.3.5. Properti,Pabrik dan peralatan.
Dalam akuntansi keuangan,aktiva tetap awalnya dicatat pada biaya
perolehannya,dan biaya ini di hapuskan sepanjang umur ekonomis aktiva melalui
penyusutan.Hampir semua perusahaan menggunakan pendekatan yang sama
dalam mengukur profitabilitas atas dasar aktiva dari unit usaha.Hal ini
menyebabkan permasalahan serius dalam penggunaan sistem tersebut untuk
11
tujuan yang dimaksudkan.Permasalahan tersebut akan dianalisis pada bagian-
bagian berikut:
Akuisisi peralatan baru
Asumsikan bahwa suatu unit usaha dapat membeli mesin baru seharga $
100.000.Mesin ini diperkirakan akan menghasilkan penghematan sebesar
$27.000 per tahun selama lima tahun.Jika perusahaan memiliki tingkat
pengembalian yang diperlukan (required return) sebesar 10%,maka investasi
tersebut adalah menarik,seperti yang telah di hitung pada bagian A dari ilustrasi
tampilan 7.3 investasi yang diusulkan memiliki nilai sekarang bersih (net present
value-NPV)sebesar $ 24.000,dan oleh karena itu,harus diambil.Tetapi jika mesin
tersebut dibeli dan unit usaha mengukur dasar aktivanya seperti yang d tunjukan
pada tampilan 7.1 maka unit tersebut akan melaporkan penurunan EVA pada
tahun pertama,dan bukan kenaikan.Bagian B pada tampilan 7.3 menunjukkan
laporan laba rugi tanpa mesin tersebut (seperti pada tampilan 7.1) dan laporan
laba rugi jika mesin tersebut di beli (dan telah digunakan selama setahun)
perhatikan bahwa pembelian mesin tersebut akan menaikkan pendapatan
sebelum pajak,tetapi kenaikkan ini lebih di bandingkan dengan kenaikan beban
modal (capital charge).Dengan demikian,perhitungan EVA menandakan bahwa
profitabilitas telah menurun,walaupun fakta ekonomi menunjuknan bahwa laba
mengalami kenaikan.Dalam kondisi yang demikian,manajer unit usaha mungkin
akan merasa enggan membeli aktiva tersebut.(Dalam tampilan 7.3,penyusutan
dihitung berdasarkan metode garis lurus.Jika dihitung berdasarkan dasar yang
dipercepat yang biasa dilakukan,maka selisih antara fakta ekonomi dan hasil
yang dilaporkan akan lebih besar).
12
Tampilan 7.3 Motivasi yang salah untuk akuisisi aktiva(dalam ribuan)
Tampilan 7.4 Dampak akuisisi terhadap laba tahunan yang dilaporkan (dalam
ribuan).
Tahun Nilai buku
awal tahun
(a)
Pendapatan
Inkremental
(b)
Beban
Modal ( c )
EVA
(b – c)
ROI
(b ÷ a)
1 100 7 10 -3 7%
2 80 7 8 -1 9%
3 60 7 6 1 12%
4 40 7 4 3 18%
5 20 7 2 5 35%
13
Tampilan 7.4 menujukan bagaimana jumlah EVA dalam tahun-tahun
selanjutnya akan meningkat seiring dengan penurunan nilai buku dari mesin
tersebut,dari-$ 3.000 pada tahun pertama menjadi +$ 5.000 pada tahun ke
lima.Kenaikan EVA pada tiap tahunnya tidak mencerminkan perubahan
ekonomi yang sebenarnya.Meskipun tampaknya terjadi kenaikan profitabilitas
secara konstan,namun sebenarnya tidak ada perubahan pada profitabilitas
pada tahun setelah mesin tersebut dibeli.Berdasarkan contoh tersebut,terbukti
bahwa uit usaha yang memilikui aktiva yang sudah tua,atau yang sudah
sepenuhnya disusutkan,akan cendrung melaporkan EVA yang lebih besar dari
pada unit usaha yang memiliki aktiva yang lebih baru.
Jika profitabilitas diukur dengan ROI,maka aka terjadi ketidak
konsistennan yang sama,seperti yang ditunjukkan oleh kolom terakhir
tampilan 7.4.Meskipun dari perhitungan nilai sekarang diketahui bahwa tingkat
pengembalian yang sebenarnya adalah sekitar 11 persen,laporan keuangan
untuk unit usaha melaporkan bahwa tingkat pengembalian tersebut kurang
dari 10% pada tahun pertama dan kemudian meningkat pada tahun-tahun
berikutnya.Lebih lanjut lagi,rata-rata dari presentase selama lima tahun
menunjukkan angka 16% yang berarti jauh dari apa yang diketahui sebagai
tingkat pengembalian tahunan.
Terbukti bahwa jika aktiva yang telah di susutkan dimasukkan kedalam
dasar investasi pada nilai buku bersih,maka profitabilitas unit usaha akan
dinyatakan secara salah(misstated) pada nilai buku bersih,dan para manajer
unit usaha tidak akan termotivasi untuk mengambil keputusan akuisisi yang
tepat.
Contoh : Quaker oats mengetahui bahwa dirinya melakukan investasi
terlalu rendah karena nilai buku yang rendah atas pabriknya yang berusia 100
tahun.Seperti yang dinyatakan oleh seorang eksekutifnya,”Kami terjun dalam
bidang ini selam lebih dari 100 tahun.sebagai hasilnya,kami memiliki banyak
pabrik dan peralatan yang nilai bukunya kecil,relative dibandingkan dengan
yang baru.Dan hanya karena kami cukup beruntung untuk mewarisi usaha
14
berusia 100 tahun,tidak berarti bahwa kami bebas dari kewajiban untuk
meningkatkan laba yang dapat dikendalikan dari bisnis tersebut dari tahun ke
tahun “
Nilai Buku Kotor.
Fluktuasi dalam EVA dan ROI dari tahun ke tahun pada tampilan 7.4
dapat dihindari dengan memasukkan unsur aktiva yang dapat disusutkan
(depreciable asset)dalam dasar investasi pada nilai buku kotornya (gross book
value),dan bukan nilai buku bersih (net book value).Beberapa perusahaan
melakukan hal ini.Jika hal tersebut dilakukan pada kasus ini,maka investasi
pada setiap tahunnyaadalah sebesar $100.000(biaya awalnya),dan
pendapatan tambahan sebesar $ 7.000(Arus kas masuk sebesar $27.000 –
Penyusutan sebesar $ 20.000).Meskipun demikian,EVA-nya akan menurun
sebesar $ 3.000($ 7.000 – beban bunga $ 10.000),ROI-nya sebesar 7%($
7.000 ÷ $ 100.000)
Disposisi aktiva.
Jika satu mesin baru di anggap akan menggantikan mesin yang telah
ada dan yang masih memiliki nilai buku yang belum disusutkan,diketahui
bahwa nilai buku tersebut tidak relavan dalam analisis ekonomi atas usulan
pembelian (kecuali bahwa secara tidak langsung hal tersebut mempengaruhi
pajak penghasilan).Tetapi,menghilangkan nilai buku aktiva lama dapat
mempengaruhi perhitungan profitabilitas unit usaha secara substansial.Nilai
buku kotor akan meningkat hanya sebesar selisih antara nilai buku bersih
setelah tahun pertama dari mesin yang baru setelah nilai buku bersih dari
mesin yang lama.Dalam kedua kasus tersebut,jumlah yang relavan dari
investasi tambahan akan dinyataka terlalu rendah,dan selanjutnya EVA akan
dinyatakan terlalu tinggi.Hal ini akan mendorong para manajer akan
mengganti mesin lama dengan mesin baru,bahkan dengan penggantian itu
tidak dibenarkan secara ekonomis.Lebih lanjut lagi,uni-unit usaha yang paling
banyak melakukan pergantian akan menunjukan profitabilitas yang besar.
15
Secara total,jika aktiva dimasukkan kedalam dasar investasi pada biaya
awalnya,maka manajer unit usaha akan termotivasi menghilangkan aktiva
tersebut,meskipun aktiva tersebut memiliki suatu kegunaan –karena dasar
investasi unit usaha akan berkurang sejumlah biaya penuh dari aktiva
tersebut.
Penyusutan Anuitas.
Jika penyusutan ditentukan oleh metode anuitas,dan bukan oleh
metode garis lurus,maka perhitungan profitabilitas akan menujnjukan EVA dan
ROI yang tepat,Sebagai mana di tampilkan dalam tampilan 7.5 dan 7.6.Hal ini
disebabkan karena metode penyusutan anuitas sesungguhnya mengaitkan
pengembalian investasi yang implisit dalam perhitunan nilai
sekarang.Penyusutan anuitas merupakan kebalikan dari penyusutan yang
dipercepat,dima jumlah penyusutan tahunan rendah pada tahun pertama
ketika nilai investasinya masih tinggi dan meningkat tiap tahunnya seiring
dengan menurunnya nilai investasi;tetapi tingkat pengembaliaannya hasil
tetap konstan.
Tampilan 7.5 Profitabilitas dengan menggunakan penyusutan anuitas-
memuluskan EVA (dalam ribuan $)
Tahun Nilai Buku Awal
Arus Kas Masuk
EVA* Beban Modal^ Penyusutan~
12345
$10083,665,645,824,0
$27,027,027,027,027,0
$0,60,60,60,60,6
$10,08,46,64,62,4
$16,418,019,821,824,0
Total $135,0 $3,0 $32,0 $100,0*Penyusutan anuitas membuat EVA menjadi sama setiap tahunnya dengan cara mengubah jumlah penyusutan yang dibebankan. Akibatnya, total EVA yang diperoleh selama lima tahun harus diestimasikan. Tingkat pengembalian sebesar 10% atas $100.000 memerlukan arus kas masuk tahunan selama lima tahun sebesar $26.378. Arus kas masuk aktual adalah sebesar $27.000. Karena itu, EVA (jumlah selisih dengan $26.378) adalah $622 per tahun.^Ini adalah 10 persen dari saldo awal tahun~Penyusutan adalah jumlah yang dibutuhkan untuk membuat EVA (laba setelah beban modal dan penyusutan) sama dengan $622 per tahun (dibulatkan menjadi $600. Hal tersebut dihitung dengan cara sebagai berikut :
$27 – Beban modal – Penyusutan = $0,6sehingga
Penyusutan = $26,4 – Beban Modal
16
Tampilan 7.6 Profitabilitas dengan menggunakan penyusutan anuitas-
memuluskan ROI (dalam ribuan $)
Tahun Nilai Buku Awal
Arus Kas Masuk
Laba Bersih* Penyusutan^ Tingkat Pengembalian atas Investasi
Awal12345
$100,084,066,246,524,6
$27,027,027,027,027,0
$11,09,27,35,12,4
$16,017,819,721,924,6
11%111111
10~Total $135,0 $35,0 $100,0 10%
*Tingkat pengembalian sebesar $27.000 setahun selama lima tahun atas suatu investasi sebesar $100.000 memberikan tingkat pengembalian sekitar 11 persen yang konstan setiap tahun, laba bersih harus sama dengan 11 persen pada awal tahun investasi.^Penyusutan adalah selisih antara arus kas dan laba bersih~Selisih tersebut timbul karena return-nya tidak benar-benar tepat 11 persen.
Tampilan 7.5 dan 7.6 menunjukkan perhitungan ketika jumlah arus kas
masuk sama setiap tahunnya.Persamaan-persamaan yang akan menurunkan
penyusutan untuk pola arus kas lain,seperti penurunan arus kas ketika biaya
perbaikan naik,atau peningkatan arus kas ketika produk baru mulai diterima di
pasar.
Namun hanya sedikit sekali manajer yang menerima ide mengenai
penyisihan penyusutan yang meningkat pada saat umur aset semakin
tua.Mereka melihat penyusutan akuntansi sebagai cerminan penurunan
kondisi fisik atau kerugian dalam nilai ekonomis.oleh karena itu,mereka
percaya bahwa penyusutan dengan metode garis lurus,atupun yang
dipercepat,merupakan metode yang paling menggambarkan kondisi
dilapangan.Akibatnya,sangat sulit untuk meyakinkan mereka guna menerima
konsep metode anuitas untuk mengukur laba unit usaha.
Penyususutan anuitas juga mencerminkan masalah teknis.Sebagai
contoh,sekedul penyusutan pada tampilan 7.5 dan 7.6 didasarkan pada
estimasi pola arus kas.Jika pola arus kas aktual menyimpang dari
estimasi,meskipun total arus kas mungkin menghasilkan tingkat pengembalian
yang sama,laba yang diperkirakan akan lebih tinggi pada tahun-tahun tertentu
17
dan lebih rendah pada tahun-tahun lainnya.Apakah skedul penyusutan harus
berubah setiap tahun untuk menyesuaikan dengan pola arus kas aktual?Hal
ini adalah tidak praktis.Tentu saja,penyusutan anuitas tidak akan tepat untuk
tujuan pajak penghasilan,dan meskipun sebagai metode yang “Sistematis dan
rasional” metode tersebut jelas dapat diterima untuk tujuan akuntansi
keuangan,namun perusahaan tidak menggunakan dalam pelaporan
keuangannya.Bahkan survei atas cara perusahaan mengukur profitabilitas unit
usahanya menujnjukan bahwa tidah ada yang menggunakan metode anuitas.
Metode penilaian yang lain.
Beberapa perusahaan menggunakan nilai buku bersih tetapi
menetapkan batas bawah,biasanya 50 persen,sebagai biaya awal yang dapat
di hapus.Hal ini mengurangi distorsi yang terjadi dalam unit usaha memiliki
aktiva yang tua.Kesulitan dalam metode ini adalah bahwa suatu unit usaha
dengan aktiva tetap yang memiliki nilai buku bersih diatas 50 persen nilai buku
kotornya dapat mengurangi dasar investasi dengan sepenuhnya membuang
aktiva-aktiva yang masih bagus.Perusahaan-perusahaan lain tidak
menggunakan catatan akuntansi dan menggunakan estimasi nilai sekarang
(current value) dari aktiva.Perusahaan – perusahaan memperoleh jumlah
tersebut dengan cara menilai aktiva secara berkala (katakanlah,setiap lima
tahun atau ketika manajer unit usaha yang baru mengambil alih), dengan
menyesuaikan biaya awal menggunakan suatu indeks perubahan pada harga
peralatan,atau dengan menggunakan nilai asuransi.
Tampilan 7.7 Penilaian atas pabrik dan peralatan
Persentase Responden yang Menggunakan Metode TersebutAmerikaSerikat 1 Belanda2 India3
Nilai buku kotorNilai buku bersihBiaya penggatian
6%931
9%73 18
17%794
100% 100% 100%❑1Govindarajan ,Profit Center Measurement, 1994 , hal .2❑
❑2DeWith , PerformanceMeasurement∧Evaluation∈DutchCompanies .} ^ <?¿❑3Govindarajan dan Ramamurthy ,Financial Measurement of Investment Centers .❑
18
Permasalahan utama dalam menggunakan nilai-nilai non akuntansi
adalah bahwa nilai tersebut cendrung subjektif,dibandingkan dengan nilai
akuntansi,yang tampak objektif dan umumnya tidak menimbulkan
pertentangan.Akibatnya,data akunntansi memiliki aura realitas bagi
manajemen operasi.Meskipun intensitasnyasentimen tersebut berbeda-beda
diantara para manajer,tetapi semakin jauh manajer menyimpang dari angka-
angka akuntansi dalam mengukur kinerja keuangan,semakin besar
kemungkinan bahwa para manajer unit usaha dan manajemen senior akan
memperlakukakn system tersebut sebagai permainan angka-angka.
Masalah yang berkaitan dengan penggunaan jumlah nonakuntansi
dalam sistem internal adalah bahwa profitabilitas unit usaha tidak akan
konsisten dengan profitabilitas perusahaan yang dilaporkan kepada para
pemrgang saham.Meskipun sistem pengendalian manajemen tidak harus
konsisten dengan pelaporan keuangan eksternal,namun sebenarnya
beberapa manajer memandang pendapat bersih.(net income)dalam pelaporan
sebagai “nama dari permainan “.Akibatnya,mereka tidak menyukai sistem
internal yang menggunakan metode berbeda untuk menghitung nilai tanpa
mementingkan manfaat teoritisnya.Persoalan lain dalam menggunakannilai
pasar sekarang(current market value)adalah memutuskan bagaimana
menentukan nilai ekonomis.Secara konseptual,nilai ekonomis dari
sekelompok aktiva sama dengan nilai sekarang (Present value)dari arus kas
yang di hasilkan oleh aktiva-aktiva tersebut di masa yang akan datang.Dalam
praktiknya,jumlah tersebut tidak dapat di tentukan.Meskipun terbitan indeks
biaya penggantian (replacement cost)pabrik dan peralatan dapat
digunakan,sebagian besar indeks harga tidak seluruhnya relavan karena
mereka tidak menyediakan ruang untuk dampak dari perubahan teknologi.
Dalam kasus manapun,masukkan unsur ke dalam dasar investasi dari
aktiva tetap pada jumlah selain yang diderivikasikan dari catatan akuntansi
sangatlah jarang terjadi,sehingga lebih mementingkan pihak akademik
(tampilan 7.7)
19
Aset – Aset yang di sewagunausahakan.
Asumsikan suatu unit usaha yang laporan keuangannya di tunjukkan
pada tampilan 7.1 menjual aktiva tetapnya seharga nilai bukunya sebesar $
300.000,mengembalikan hasil usahanya kepada kantor pusat korporat,dan
kemudian menyewa gunausahakan aktiva tersebut dengan tariff sewa sebesar
$60.000 per tahun.Sebagaimana di tunjukkan oleh tampilan 7.8,laba sebelum
pajak dari unit usaha tersebut akan menurun akibat beban sewa baru yang
lebih tinggi dari pada beban penyusutan yang dihilangkan.Meskipun
demikian,EVA akan naik karena biaya yang lebih tinggi tersebut akan
diimbangi oleh penurunan beban modal yang dihilangkan.Oleh karena itu
manajer unit usaha lebih terdorong untuk menyewa dari pada memiliki aktiva
ketika beban bunga yang terkandung dalam biaya sewa lebih kecil daripada
beban modal yang dikenakan pada dasar investasi dari unit usaha.
(Disini,seperti yang lainnya,generalisasi disederhanakan karena dalam dunia
nyata,dampak dari pajak penghasilan harus juga diperhitungkan.)
Tampilan 7.8 Dampak dari sewa guna usaha atas aktiva – laporan laba
rugi (dalam ribuan $)
Seperti pada
tampilan 7.1
Jika Aktiva
Disewagunausahakan
Pendapatan
Pengeluaran selain dibawah ini
Penyusutan
Beban sewa
Laba sebelum pajak
Beban modal $500 x 10%
$200 x 10%
EVA
$850
50
$1000
900
100
50
50
$850
60
$1000
910
90
20
70
Banyak perjanjian sewa guna usaha merupakan perjanjian pendanaan-
yaitu,perjanjian tersebut memberikan cara alternatif menggunakan aktiva yang
20
seharusnya didapatkan dari pendanaan dengan hutang dan
modal.Sewagunausaha finansial (yaitu,sewagunausaha jangka panjang yang
setara dengan nilai sekarang dari arus beban sewa) adalah sama dengan
hutang dan dilaporkan juga dalam neraca.Keputusan pendanaan biasanya
dilakukan oleh kantor pusat.Karena alasan tersebut,pembatasan biasanya
diberlakukan pada kebebasan manajer unit usaha untuk menggunakan sewa
guan usaha atas aktiva.
Aktiva yang Menganggur.
Jika suatu unit usaha memiliki aktiva yang menganggur (idle asset)
yang dapat digunakan oleh unit lain,maka unit usaha tersebut dapat
diperbolehkan untuk mengeluarkan aktiva tersebut dari dalam dasar
investasinya.Tujuan dari izin ini adalah untuk mendorong para manajer unit
usaha guna melepas aktiva menganggur ke unit lain yang mungkin
memerlukannya. Tetapi,jika aktiva tersebut tidak dapat digunakan oleh unit
lain,maka pemberian izin untuk menjual/mengganti aktiva tersebut akan
menimbulkan tindakan-tindakan yang disfungsional.Misalnya,hal tersebut akan
mendorong manajer unit usaha untuk mengangurkan aktiva yang tidak
menghasilkan tingkat pengembalian yang sama dengan target laba unit
usaha.Jika tidak ada alternatif lain dari penggunaan peralatan,kontribusi
apapun dari peralatan tersebut akan meningkatkan laba perusahaan.
Aktiva Tidak Berwujud.
Beberapa perusahaan cendrung melaksanakan penelitian dan
pengembangan (R&D) yang intensif (misalnya,perusahaan farmasi seperti
Novartis menghabiskan dana yang besar untuk mengembangkan produk
baru);sedang yang lainnya cendrung fokus pada pemasaran
(misalnya,perusahaan barang konsumen seperti Unilever yang menghabiskan
banyak dana untuk iklannya).Ada keuntungan dalam mengkapitalisasi aktiva
tidak berwujud seperti R&D dan pemasaran,serta kemudian
mengamortisasinya selama masa manfaatnya.Metode tersebut akan merubah
21
para manajer unit usaha memandang pengeluaran semacam ini.Dengan
menghitung aktiva semacam ini sebagai investasi jangka panjang,manajer unit
usaha akan memperoleh manfaat jangka pendek yang lebih sedikit dari
pengurangan atas pengeluaran untuk pos tersebut.sebagai contoh,jika
pengeluaran R&D langsung dibebankan,maka setiap dolar dari pengurangan
pengeluaran R&D merupakan tambahan dolar untuk laba sebelum pajak.Di
lain pihak,jika biaya R&D dikapitalisasi,maka setiap pengurangan satu dolar
akan mengurangi aktiva yang digunakan sebesar satu dolar,sehingga beban
modal dapat berkurang sebesar satu dolar dikalikan biaya modal,yang hanya
memiliki dampak positif yang jauh lebih kecil terhadap EVA.
Kewajiban tidak lancar.
Kadang – kadang,suatu unit usaha menerima modal permanenya dari
kumpulan dana korporat.Korporat memperoleh dana tersebut dari
pinjaman,investor,modal,dan laba ditahan.Bagi unit usaha,jumlah total dari
dana tersebut adalah relavan tetapi tidak dengan sumber daya dari mana
dana tersebut berasal.Meskipun demikian,dalam situasi yang tidak
lazim,pendanaan suatu unit usaha mungkin saja merupakan hal yang aneh
bagi unit usaha itu sendiri.Sebagai contoh,suatu unit usaha yang membangun
atau mengoprasikan suatu perumahan atau gedung kantor menggunakan
proporsi yang jauh lebih besar untuk modal hutang dibandingkan dengan
suatu unit manufaktur atau pemasaran.Karena modal tersebut didapat melalui
pinjaman hipotek atas aktiva unit usaha tersebut,maka sebaiknya dana yang
dipinjam diperhitungkan secara terpisah dan perhitungan EVA-nya dilakukan
berdasarkan aktiva yang diperoleh dari sumber umum korporat,dan bukan
total aktiva.
Beban Modal.
Kantor pusat korporat menentukan tarif(rate) yang digunakan untuk
menghitung beban modal (capital charge). Tarif tersebut seharusnya lebih
tinggi daripada tarif korporat untuk pendanaan dengan hutang karena dana
22
yang terlibat merupakan campuran antara hutang dan modal berbiaya lebih
tinggi (higher cost equity).Biasanya,tarif tersebut ditetapkan dibawah estimasi
biaya modal perusahaan sehingga EVA atas rata-rata unit usaha berada
diatas nol.
Beberapa perusahaan menggunakan tarif yang lebih rendah untuk
modal kerja dari pada untuk aktiva tetap.Hal ini dapat mencerminkan penilaian
bahwa modal kerja lebih kecil resikonya daripada aset tetap,karena dananya
disalurkan untuk periode yang lebih pendek.Dalam kasus – kasus lain,tarif
yang rendah merupakan cara untuk mengkompensasikan fakta bahwa
perusahaan tersebut Memasukkan unsure persediaan dan piutang dalam
dasar investasinya pada jumlah kotor (yaitu,tanpa mengurangkan hutang
usaha). Perusahaan tersebut menyadari fakta bahwa dana yang didapatkan
dari utang usaha memiliki biaya bunga sama dengan nol.
Survei – survei praktik.
Praktik – praktik pengolaan pusat investasi disimpulkan dalam tampilan
7.7,7.9,dan 7.10 kebanyakan perusahaan memasukan unsur aktiva kedalam
dasar investasi pada nilai buku bersih.Perusahaan – perusahaan tersebut
melakukannya karena ini merupakan jumlah dengan mana aktiva tersebut
dicatat dalam laporan keuangan,dan oleh karenanya,sesuai dengan laporan
keuangan tersebut,mencerminkan jumlah modal yang digunakan dalam divisi
tersebut.Manajemen menyadari bahwa metode ini memberikan sinyal yang
menyesatkan,tetapi mereka yakin orang – orang harus memberikan
kelonggaran untuk kesalahan tersebut pada saat menginterpretasikan laporan
laba unit usaha dan bahwa metode alternatif penghitungan dasar investasi
tidak dapat dipercaya karena sangat subjektif.Mereka menolak pendekatan
penyusutan anuitas dengan dasar bahwa hal itu tidak konsisten dengan cara
penghitungan penyusutan untuk tujuan pelaporan keuangannya.
23
Tampilan 7.9 aktiva aktiva yang termasuk dalam dasar investasi
Persentase Responden yang Memasukkan Aktivanya ke
dalam Dasar InvestasiAmerikaSerikat 1 Belanda2
Aktiva Lancar Kas Piutang Persediaan Aktiva Lancar Lainnya
47%909583
59%949379
Aktiva Tetap Tanah dan bangunan yang digunakan sendiri oleh pusat laba tersebut Alokasi tanah dan bangunan yang digunakan oleh dua pusat laba atau lebih Peralatan yang digunakan sendiri oleh pusat laba tersebut Alokasi peralatan yang digunakan oleh dua pusat laba atau lebih Sebuah alokasi asset untuk sentra riset kantor pusat
9749964819
8247884616
Lain-lain Investasi Goodwill
5355
Tidak AdaTidak Ada
❑1Govindarajam,Profit Center Measurement,hal .2❑
❑2DeWith ,Performance Measurement and Evaluation in Dutch Companies.❑
Tampilan 7.10 Kewajiban yang dikurangikan dalam menghitung dasar
investasi
Persentase Responden yang Mengurangkan Kewajibannya
dari Dasar InvestasiAmerikaSerikat 1 Belanda2
Utang usahaUtang intraperusahaanKewajiban lancar lainnyaUtang pajakKewajiban tak lancar lainnya
73%46682847
91%5769
Tidak Ada48
❑1Govindarajam,Profit Center Measurement,hal .2❑
❑2DeWith ,Performance Measurement and Evaluation in Dutch Companies.❑
24
1.4. EVA Vs. ROI
Hampir semua perusahaan yang memiliki pusat investasi mengevaluasi
unit-unit usahanya berdasarkan ROI, dibandingkan yang menggunakan EVA.
Ada tiga keuntungan dari ROI :
1. ROI merupakan pengukuran yang komprehensif dimana semua
mempengaruhi laporan keuangan tercermin dari rasio ini.
2. ROI mudah dihitung, mudah dipahami, dan sangat berarti dalam
ppengertian absolute. Sebagai contoh, ROI dibawah 5 persen dikatakan
rendah dalam skala absolute, dan ROI diatas 25 persen dikatakan tinggi.
3. ROI merupakan detominator yang dapat diterapkan ke setiap unit
organisasi yang bertanggung jawab terhadap profitabilitas, tanpa
mempedulikan ukuran dan jenis usahanya.
Kinerja dari unit yang berbeda dapat saling dibandingkan. Selain itu data
ROI, data ROI pesaing bersedia sehingga dapat dijadikan sebagai dasar
perbandingan.
EVA tidak memberikan dasar perbandingan semacam ini. Tetapi,
pendekatan EVA juga memiliki beberapa keunggulan. Ada empat alasan yang
membuatnya lebih unggul dari ROI, yaitu :
Pertama, dengan EVA seluruh unit usaha memiliki sasaran laba yang
sama untuk perbandingan investasi. Di lain pihak, pendekatan ROI memberikan
insentif yang berbeda untuk investasi di antara unit-unit usaha. Sebagai contoh
suatu unit usaha yang kini memiliki ROI 30 persen akan cenderunguntuk tidak
melakukan ekspansi kecuali unit tersebut dapat mencapaiROI 30 persen atau
lebih untuk tambahan aktivanya; tingkat pengembalian yang kurang dari itu akan
menurunkan ROI keseluruhan yang telah dicapai sekarang. Jadi, unit usaha
tersebut melewatkan peluang investasi yang ROI-nya di atas biaya modal tetapi
di bawah 30 persen.
Demikian juga, unit usaha yang kini mencapai ROI rendah-katakanlah
sebesar 5 persen- akan memperoleh manfaat dari ROI atas tambahan aktiva
yang besarnya diatas 5 persen. Sebagai konsekuensinya, ROI menciptakan
25
suatu bias ke arah sedikit atau tidak ada ekspansi dalam bisnis berlaba tinggi,
sementara pada saat yang sama, unit-unit berlaba rendah melakukan investasi
pada tingkat dibawah tingkat pengembalian yang jauh dibawah tingkat
pengembalian di tolak oleh unit-unit berlaba tinggi.
Kedua, keputusan-keputusan yang meningkatkan ROI suatu pusat
investasi dapat menurunkan laba keseluruhan. Sebagai contoh, di suatu pusat
laba yang kini memiliki ROI sebesar 30 persen, manajer dapat meningkatkan
ROI nya dengan menjual aktiva yang ROI nya 25 persen. Tetapi, jika biaya
modal keseluruhan yang terkait di pusat investasi tersebut adalah kurang dari 25
persen, maka laba absolute setelah mengurangkan biaya modal akan
merupakan suatu penurunan bagi pusat investasi tersebut.
Penggunaan EVA sebagai ukuran berkaitan dengan permasalahan
tersebut. Metode ini berhubungan dengan investasi asset yang ROI nya berada
diantara biaya modal dan ROI yang sekarang dicapai oleh pusat investasi
tersebut. Jika kinerja suatu pusat investasi diukur dengan EVA, maka investasi-
investasi yang menghasilkan laba diatas biaya modal akan meningkatkan EVA
dan oleh karena itu, akan lebih menarik bagi manajer.
Keunggulan ketiga dari EVA adalah tingkat suku bunga yang berbeda
dapat digunakan untuk jenis aktiva yang berbeda pula. Sebagai contoh, tingkat
bunga yang rendah dapat digunakan untuk persediaan, sedangkan tingkat bunga
yang relative tinggi dapat digunakan untuk investasi dalam aktiva tetap. Lebih
lanjut lagi, tingkat bunga yang berbeda dapat digunakan untuk jenis aktiva tetap
yang berbeda pula guna memperhitungkan tingkat risiko yang berbeda.
Singkatnya, sistem pengendalian manajemen dapat dibuat konsisten dengan
kerangka kerja yang digunakan untuk pengambilan keputusan mengenai
investasi modal dan alokasi sumber daya. Selain itu, jenis aktiva yang sama
mungkin diharuskan untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang sama
dalam perusahaan, tanpa mempedulikan profitabilitas unit usaha tertentu.
Dengan demikian, para manajer unit usaha harus bertindak secara konsisten
ketika memutuskan untuk berinvestasi pada aktiva yang baru.
26
Keunggulan keempat adalah bahwa EVA, berlawanan dengan ROI,
memiliki korelasi positif yang Iebih kuat terhadap perubahan-perubahan dalam
nilai pasar perusahaan. Para pemegang saham merupakan pemilik kepentingan
(stakeholder) yang penting dalam perusahaan. Ada beberapa alasan mengapa
penciptaan nilai pemegang saham menjadi sangat penting bagi perusahaan: (a)
mengurangi risiko pengambilalihan, (b) menciptakan nilai tukar untuk agresivitas
dalam merger dan akuisisi, dan (c) mengurangi biaya modal, sehingga
memungkinkan investasi yang lebih cepat untuk pertumbuhan masa depan. Jadi,
mengoptimalkan nilai pemegang saham merupakan tujuan penting bagi suatu
perusahaan. Tetapi, karena nilai pemegang saham mengukur nilai konsolidasi
perusahaan secara keseluruhan, maka hampir tidak mungkin menggunakannya
sebagai kriteria kinerja untuk suatu pusat tanggung jawab individual orgarisasi.
Mandat terbaik untuk nilai pemegang saham pada tingkat unit usaha adarah
meminta para manajer unit usaha untuk menciptakan dan meningkatkan EVA.
Bahkan peringkat tahunan yang dikeluarkan Fortune atas 1.000 perusahaan
menurut kemampuan mereka dalam menciptakan kekayaan pemegang saham,
menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan dengan EVA yang tinggi
cenderung memperlihatkan nilai tambah pasar (market value added - MVA) yang
tinggi atau keuntungan yang tinggi bagi para pemegang saham (lihat Tampilan
7.1). Ketika digunakan sebagai ukuran kinerja, EVA
27
Tampilan 7.11 Daftar tahunan Fortune untuk pencipta kekayaan peringkat
atas (dalam ribuan $)
Peringkat Tahun 1998 5 Besar Teratas Tambahan NilaiPasar a EVAb
1234
General ElectricCoca-ColaMicrosoftMerck
$195.830 158.247 143.740 107.418
$1.917 2.615 2.781 1.921
5 Peringkat Terbawah996997998999
1000
Hartford Financial Services GroupKmartRJR NabiscoLoewsGeneral Motors
$(1.524) (2.257) (9.530) (10.081) (13.876)
$ (435) (167) (1.140) (1.350) (4.120)
Sumber: “America’s Greatest Wealth Creators,” Fortune, 9 November 1998.
❑a”Market Value Added” menunjukkan selisih antara apa yang telah diinvestasikan oleh investor ke dalam perusahaan dengan jumlah uang yang dapat mereka peroleh.
❑bEVA adalah laba bersih operasi sesudah pajak dikurangi biaya modal.
Mendorong para manajer untuk meningkatkan EVA dengan cara
mengambil tindakan-tindakan yang konsisten dengan peningkatan nilai
pemegang saham. Hal ini dapat dipahami dengan melihat pada cara bagaimana
EVA diperhitungkan. EVA diukur dengan cara sebagai berikut:
EVA = Laba bersih - Beban modal
dengan
Beban modal = Biaya modal x modaI yang digunakan
Cara lain untuk rnenyatakan persamaan (1) adalah:
EVA = Modal yang digunakan (ROI - Biaya modal)
Tindakan-tindakan berikut akan meningkatkan EVA sebagaimana
ditunjukkan oleh persamaan (2): (i) peningkatan ROI melalui business process
reengineering dan productiviity gains, tanpa menaikkan dasar investasi; (ii)
divestasi aktiva, produk, dan atau bisnis yang ROI-nya kurang dari biaya modal;
28
(iii) investasi agresif yang baru dalam aktiva, produk, dan atau bisnis yang Rol-
nya rnelebihi biaya modal; dan (iv) peningkatan penjualan, margin laba, atau
efisiensi modal (rasio penjualan terhadap modal yang digunakan), atau
penurunan persentase biaya modal tanpa mempengaruhi variabel lain dalam
persarnaan (2). Tindakan-tindakan tersebut jelas merupakan yang terbaik bagi
kepentingan perusahaan.
Perbedaan-perbedaan yang ad.a antara ROI dan EVA ditunjukkan oleh
Tampilan 7.12. Asumsikan bahwa tingkat pengembalian yang diharuskan
perusahaan untuk berinvestasi dalam aktiva tetap adalah 10 persen setelah
pajak, dan bahwa biaya uang (cosf of rnoney) perusahaan untuk persediaan dan
piutang adalah sebesar 4 persen setelah pajak. Bagian atasTampilan 7,12
menunjukkan perhitungan ROI. Kolom satu sampai lima menunjukkan jumlah
investasi atas aktiva yang dianggarkan oleh unit usaha untuk tahun yang akan
datang. Kolom enam merupakan anggaran laba. Kolom ketujuh adalah anggaran
laba dibagi dengan anggaran investasi; karena itu, kolom tersebut menunjukkan
sasaran ROI tahun depan untuk setiap unit usaha.
Tampilan 7.12 Perbedaan antara ROI dan EVA (dalam ribuan $)
Metode ROI
Unit Usaha
(1)Kas
(2)Piutan
g
(3)Persediaan
(4)Aktiva Tetap
(5)Total
Investasi
(6)Anggaran
Laba
(7)Tujuan ROI
(6):(5)ABCDE
$1020155
10
$202040105
$3030402010
$6050104010
$1201201057535
$24,014,410,53,8
(1,8)
20%12105
(5)
Metode EVAAktiva Lancar Aktiva Tetap
Unit Usaha
(1)Potensi
Laba
(2)Jumlah
(3)Tarif
(4)Laba yang Diperlukan
(5)Jumlah
(6)Tarif
(7)Laba yang Diperlukan
Anggaran EVA(1)-
[(4)+(7)]ABCD
$24,014,410,53,8
$60709535
4%444
$2,42,83,81,4
$60501040
10%101010
$6,05,01,04,0
$15,66,65,7
(1,6)
29
E (1,8) 25 4 1,0 10 10 1,0 (3,8)
Hanya dalam Unit Usaha C tuhun ROI nya konsisten dengan batas ROI
perusahaan, dan tidak ada unit usaha yang tujuannya konsisten dengan biaya
aktiva lancar perusahaan sebesar 4 persen. Unit usaha A akan memperkecil
peluangnya dalam mencapai laba yang diperlukan jika unit usaha tidak
memperoleh minimal 20 persen atas investasi tambahan baik dalam aktiva
lancar atau tetap, sedangkan Unit D dan E akan mengalami keuntungan dari
investasi dengan tingkat pengembalian yang jauh lebih rendah.
Eva memperbaiki ketidakkonsistenan tersebur. Investasi-investasi,
dikalikan dengan tariff yang tepat (yang mencerminkan tarif perusahaan,
dikurangkan dari anggaran laba. Hasilnya adalah anggaran EVA. Secara
berkala,EVA dihitung dengan mengurangkan investasi aktual dari laba aktual
dikalikan dengan tariff tertentu. Bagian bawah Tampilan 7.12 menunjukkan
bagaimana anggaran EVA dihitung. Sebagai contoh, jika unit usaha A
memperoleh $28.000 dan menggunakan aktiva lancar rata-rata sebesar $65.000
dan aktiva tetap rata-rata sebesar 65.000, maka EVA aktualnya dihitung dengan
cara sebagai berikut:
EVA = 28.000 – 0,04(65.000) – 0,10(65.000)
= 28.000 – 2.600 – 6.500
= 18.900
Hasilnya rebih besar $3.300 ($18.900 - $15.600) dibandingkan dengan
tujuannya.
Perhatikanlah bahwa jika suatu unit usaha memperoleh lebih dari 10
persen atas tambahan aktiva tetap, maka unit usaha tersebut akan
meningkatkan EVA nya, (Dalam kasus C dan D' laba tambahan akan
menurunkan jumlah EVA negative, dalam jumlah yang sama). hasil serupa juga
30
terjadi untuk aktiva lancar. Peraturan keputusan persediaan akan didasarkan
pada biaya sebesar 4 persen untuk biaya penyimpanan financial. (Tentu saja aka
nada biaya tambahan untuk penyimpanan fisik). Dalam hal ini peraturan
keputusan financial dari unit usaha akan konsisten dengan yang ada pada
perusahaan.
EVA memecahkan permasalahan mengenai perbedaan tujuan laba untuk
aktiva yang sama dalam unit usaha yang berbeda dan tujuan laba yang sama
untuk aktiva berbeda pada unit usaha yang sama. metode tersebut
memungkinkan untuk memasukkan peraturan keputusan yang sama dengan
yang digunakan dalam proses perencanaan kedalam sistem pengukuran:
Semakin rumit proses perencanaan, semakin rumit juga perhitungan EVA-nya.
Sebagai contoh, misalkan peraturan keputusan investasi modal menentukan
tingkat pengembalian sebesar 10 persen untuk aktiva umum dan tingkat
pengembalian sebesar 15 persen untuk aktiva khusus. Aktiva tetap yang dimiliki
unit usaha dapat diklasifikasikan dengan tepat, dan tariff yang berbeda dapat
diterapkan dalam mengukur kinerja. Para manajer mungkin akan cenderung
untuk enggan berinvestasi dalam perbaikan kendali kerja, ukuran kendali polusi,
atau sasaran social lainnya, jika mereka melihat hal tersebut sebagai sesuatu
yang tidak menguntungkan. Investasi-investasi semacam itu akan lebih dapat
diterima oleh para manajer unit usaha jika mereka diperkirakan akan
memperoleh tingkat pengembalian yang berkurang.
1.5. Pertimbangan Tambahan dalam Mengevaluasi Manajer
Dengan melihat kelemahan ROI, kelihatannya mengejutkan bahwa ROI
digunakan secara luas. Diketahui dari pengalaman pribadi bahwa kesalahan
konseptual ROI untuk evaluasi kinerja adalah nyata dan menyebabkan timbulnya
perilaku disfungsional dari para manajer unit usaha. Tetapi, cakupan dari
kesalahan tersebut tidak dapat ditentukan karena hanya sedikit jumlah manajer
31
yang mau mengakui adanya kesahalan tersebut dan banyak yang tidah
menyadari bahwa kesalaha tersebut terjadi.
Penggunaan EVA sebagai perangkat pengukuran kinerja sangat
disarankan. Tetapi, EVA tidak menyelesaikan seluruh masalah yang berkaitan
dengan penghitungan aktiva tetap, seperti yang telah dibicarakan sebelumnya,
kecuali metode penyusutan anuitas dipergunakan, dan hal ini jarang dilakukan
dalam praktik bisnis sehari-hari. Jika metode nilai buku kotor dipergunakan,
suatu unit usaha dapat meningkatkan EVA-nya dengan cara mengambil tindakan
yang bertentangan dengan kepentingan perusahaan. Sedangkan jika metode
nilai buku bersih dipergunakan, EVA akan langsung meningkat karena
berlalunya waktu penggunaan. Lebih lanjut lagi, EVA akan tertekan untuk
sementara oleh investasi-investasi baru karena tingginya nilai buku bersih pada
tahun-tahun awal. EVA menyelesaikan masalah yang ditimbulkan dari
perbedaan potensi laba. Seluruh unit usaha tanpa melihat profitabilitasnya, akan
termotivasi untuk meningkatkan investasi jika tingkat pengembalian dari investasi
tersebut melebihi tariff yang ditentukan oleh sistem pengukuran.
Lebih lanjut lagi, beberapa aktiva mungkin akan dinyatakan terlalu rendah
nilainya ketika dikapitaisasi, sementara aktiva lain ketika dibebankan. Meskipun
biaya pembelian aktiva tetap biasanya dikapitalisasi, sejumlah besar investasi
dalam biaya awal, pengembangan produk baru, organisasi dealer, dan
sebagainya, mungkin dapat dihapuskan sebagai beban, dan dengan demikian
tidak akan terlihat dalam dasar investasi. Hal tersebut terutama di terapkan pada
unit-unit pemasaran. Dalam unit-unit tersebut, besarnya jumlah investasi
biasanya terbatas pada persediaan, piutang, perabotan, dan peralatan kantor.
Ketika sekelompok unit usaha dengan tingkat tanggung jawab pemasaran yang
berbeda-beda diberikan peringkat, maka unit dengan kegiatan pemasaran yang
relative besar akan cenderung memiliki EVA yang lebih besar.
Dengan mempertimbangkan hal ini, beberapa perusahaan memutuskan
untuk mengeluarkan unsure aktiva tetap dari dasar investasi. Perusahaan-
perusahaan tersebut membebankan beban bunga hanya untuk aktiva yang
32
dapat dikendalikan, dan mengendalikan aktiva tetap dengan perangkat terpisah.
Aktiva yang dapat dikendalikan pada dasarnya merupakan modal kerja. Para
manajer unit usaha dapat membuat keputusan sehari-hari yang mempengaruhi
aktiva-aktiva tersebut. Jika keputusan yang dibuat ternyata salah, dampak yang
serius akan segera timbul.
1.6. Mengevaluasi Kinerja Ekonomi suatu Entitas
Perusahaan pada saat ini terfokus pada pengukuran kinerja dari para
manajer unit usaha. Laporan atas kinerja ekonomi unit usaha agak berbeda.
Laporan-laporan manajemen dibuat bulanan atau kuartalan sementara laporan
kinerja ekonomi biasanya dibuat dengan selang waktu yang tidak tetap, biasanya
sekali dalam selang beberapa tahun. Berdasarkan alasan yang telah dinyatakan
sebelumnya, laporan-laporan manajeman cenderung menggunakan informasi
historis atas biaya aktual yang terjadi, sedangkan laporan-laporan ekonomi
menggunakan informasi yang cukup berbeda.
Perbedaan yang paling nyata antara kedua jenis laporan tersebut adalah
bahwa laporan ekonomi lebih terfokus pada profitabilitas di masa depan daripada
profitabilitas yang sekarang atau yang lalu. Nilai buku dari aktiva dan penyusutan
berdasarkan biaya historis dari aktiva tersebut digunakan dalam laporan kinerja
para manajer, meskipun keterbatasannya diketahui. Informasi ini tidaklah relevan
untuk laporan yang memperkirakan masa depan, dalam laporan tersebut,
penekanannya adalah pada biaya penggantian.
Secara konsep, nilai suatu unit usaha adalah nilai sekarang dari
pendapatan di masa depan. Hal ini dihitung dengan mengestimasi arus kas
untuk setiap tahun di masa depan dan mendiskontokan setiap arus kas tersebut
pada tariff laba yang telah ditentukan. Analisis tersebut dilakukan untuk lima,
atau mungkin sepuluh, tahun yang akan datang. Aktiva yang ada di tangan pada
akhir periode diasumsikan memiliki nilai tertentu yang didiskontokan dan
ditambahkan ke nilai arus kas tahunan. Meskipun estimasi-estimasi tersebut
33
pada umumnya berupa estimasi yang kasar, namun tetap memberikan cara yang
berbeda dalam melihat unit usaha, dibandingkan dengan apa yang ada pada
laporan-laporan kinerja.
34
35
36
37
Jawaban kasus 7-5 hal.3861. Strategi ROI dan strategi pemasaran untuk memperoleh pangsa pasar.
Basis Dell dalam membangun keunggulan persaingan : Dell melakukan penjualan langsung, dari pabrik kepada konsumen Dell dapat memahami kebutuhan pelanggan secara tepat Dell juga menyediakan solusi penghitungan yang paling efektif untuk
memenuhi kebutuhan Perusahaan dell juga telah membuat model bisnis langsung dan
menghapuskan retail, dimana retail tersebut dapat menambah waktu dan biaya yang tidak perlu
Dell memperkenalkan teknologi relevan paling mutakhir secara jauh lebih cepat dari pada perusahaan yang memiliki saluran distribusi tidak langsung dan terkesan lamban
Perusahaan melakukan Outsourching semua komponen tetapi melakukan perawatan
Perusahaan mengambil pesanan yang disesuaikan untuk hardware dan software melalui telepon dan internet, sehingga mempermudah pelanggan mengajukan order atau pesanan sesuai dengan yang diinginkan
2. Sistem pengendalian Dell membantu mengimplementasikan strategi perusahaan tersebut adalah :
Michael Dell memberikan tanggungjawab kepada manager , tetapi Michael Dell tetap mengawasi dan bertanggungjawab atas kinerja manager tersebut. Selain itu Michael dell lebih menyukai manager yang mengambil keputusan dengan menggunakan data dan fakta.
Perusahaan secara seksama mengkomunikasikan visi dan misi masa depan perusahaan bagi karyawan, pelanggan dan pemegang saham. Karena ada persamaan visi yang diperjuangkan maka akan mendatangkan respon politik untuk perusahaan, seperti : meningkatnya kinerja karyawan, meningkatnya kepercayaan pelanggan dan para pemegang saham sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan kinerja perusahaan kea rah yang lebih baik
Dell mengubah bisnis produk menjadi industry jasa, itu terbukti dari perusahaan mengambil pesanan dari pelanggan dan memenuhi pesanan tersebut dengan membeli dan merakit komponen yang dibutuhkan pelanggan, maka pelanggan memperoleh pesanan yang sesuai dengan konfigurasi yang diinginkan.
Dell mengarahkan ytujuan utamanya kepada imbal hasil dari modal yang diinvestasikan (return if Invest Capital – ROIC) Dimana ada 3 keuntungan jika menggunakan ROI adalah :1. ROI merupakan pengukuran yang komprehensif dimana semua mempengaruhi
laporan keuangan tercermin dari rasio ini.2. ROI mudah dihitung mudah dipahami, dan sangat berarti dalam pengertian
absolute.3. ROI merupakan denominator yang dapat diterapkan ke setiap unit organisasi
yang bertanggung jawab terhadap profitabilitas, tanpa memperdulikan ukuran dan jenis usahanya.
38
CURRICULUM VITAE (cv) OF GROUP 6TH
PUTRI SETYANINGRUM (43210010008)
Data Pribadi
Nama Lengkap : Putri Setyaningrum
Nama Panggilan : Putri
Tanggal Lahir : 8 Juni 1990
Tempat lahir : Jakarta
Alamat : Jalan Tanah Rendah Sebrang II
Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat
E-mail : pu3_sayangkdia@yahoo.com
Jenis Kelamin : Wanita
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Warga Negara : Indonesia
SANTI SETYOWATI (43210010036)
Data Pribadi
Nama Lengkap : Santi Setyowati
Nama Panggilan : Santi
Tanggal Lahir : 15 September 1992
Tempat lahir : Jakarta
Alamat : Jalan Masjid Darul Falah No.42
Petukangan Utara, Jakarta Selatan
E-mail : santisetyowati@rocketmail.com
Facebook : Santi Setyowati / santisetyowati@rocketmail.com
Twitter : @saantii7
Jenis Kelamin : Wanita
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Warga Negara : Indonesia
RINA DWI MARYATUN (43210010048)
39
Data Pribadi
Nama Lengkap : Rina Dwi Maryatun
Nama Panggilan : Rina
Tanggal Lahir : 17 September 1991
Tempat lahir : Jakarta
Alamat : Jalan Kampung Baru III No.26
Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan
E-mail : rinadwim@yahoo.com
Jenis Kelamin : Wanita
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Warga Negara : Indonesia
CEMPAKA DAMAYANTI (43210010048)
Data Pribadi
Nama Lengkap : Cempaka Damayanti
Nama Panggilan : Cempaka
Tanggal Lahir : 14 September 1992
Tempat lahir : Jakarta
Alamat : Jalan Hj. Ksam Komplek DPR 1 No D28
Kembangan, Meruya Selatan, Jakarta Barat
E-mail : neng_cempaka@yahoo.co.id
Jenis Kelamin : Wanita
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Warga Negara : Indonesia
40
top related