materi apk
Post on 16-Jan-2016
49 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Modul-1LATAR BELAKANG,SEJARAH&PERKEMBANGAN TEKNIK INDUSTRI
FW Taylor: pengukuran waktu (Time study)
FB Gilberth & Lilian dengan Studi Gerakan( Motion study)
Dengan pengukuran waktu dan studi gerakan merupakan dua hal yang tidak terpisahkan walaupun dulunya Taylor dan Gilberth melakukan penelitian secara terpisah.
Untuk seorang teknik industri, Analisis Perancangan Kerja (APK) merupakan salah satu tool yang terpenting. Keilmuan APK, dilihat dari sejarahnya, merupakan cikal bakal disiplin Teknik Industri. Apa yang dilakukan oleh para pendahulu Teknik Industri seperti Taylor dengan Time Study nya, pasangan suami istri Gilbreth dengan Studi Gerak dan hubungan antar pekerja, merupakan dasar-dasar perancangan sistem kerja.
Penerapan keilmuan APK dalam suatu sistem produksi, juga tidak terlepas dari berbagai ilmu lain dalam Teknik Industri. Kesemuanya ini berinteraksi untuk mengoptimalkan sistem integral yang terdiri dari manusia, material, mesin, peralatan, uang dan informasi.
Pada awal berdirinya Teknik Industri, keilmuan Analisis Perancangan Kerja (APK) masih bernama Methods Engineering atau dulu di Indonesia disebut sebagai Teknik Tata Cara Kerja. Sutalaksana dkk (1979) mendefinisikan Teknik Tata Cara Kerja ini sebagai suatu ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip dan teknik-teknik untuk mendapatkan suatu rancangan sistem kerja yang terbaik. Oleh karena itu APK adalah ilmu yang terdiri dari prinsip-prinsip dan teknik-teknik untuk mendapatkan rancangan terbaik dari sistem kerja yang terdiri dari manusia, mesin, material, dan peralatan kerja serta lingkungan kerja agar sistem kerja tersebut efektif dan efisien.
Tujuan APK adalah menghasilkan suatu sistem kerja yang efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien (ENASE).
Maksud dari tujuan ini adalah bahwa dengan diterapkannya APK diharapkan sistem kerja yang dirancang efektif yakni mampu menghasilkan output sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, nyaman, aman, dan sehat bagi pekerja dan orang-orang yang berada di sekitar lingkungan tempat kerja itu berlangsung, serta efisien dalam arti bahwa biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu kecil nilainya dibanding dengan output yang dihasilkan.
Peran APK dalam peningkatan produktivitas yaitu APK memberi pengetahuan yang cukup mengenai berbagai kemampuan, keterbatasan dan kebutuhan manusia, akan membuat kita mampu merancang sistem kerja yang efektif dan efisien, karena mampu merancang sistem yang mampu meningkatkan kontribusi pekerja bagi perusahaannya, serta memperbaiki kemampuan perusahaan itu dalam memuaskan pasar serta menjaga kemampuan komersialnya.
Penerapan APK untuk keperluan perancangan peralatan kerja barangkali merupakan hal yang tertua di dalam sejarah keteknik industrian. Bagaimana Taylor merancang berbagai alat potong, dan melakukan studi pada ukuran sekop yang digunakan untuk mengangkat bijih besi, merupakan contoh bagaimana prinsip-prinsip APK diterapkan dalam merancang peralatan. Tentu saja dengan
semakin kompleks dan majunya pekerjaan manusia, dimana peralatan yang digunakan juga semakin canggih, peran APK juga semakin besar.
Selain itu, APK tidak hanya dapat diterapkan pada industri manufaktur saja, tetapi juga di kantor-kantor, baik yang masih menggunakan teknologi manual maupun yang sudah terotomasi. Saat ini dengan kemajuan pada teknologi komputer, interaksi antara manusia dengan komputer juga semakin kompleks, oleh karena itu perlu perhatian yang serius di dalam perancangan dan operasinya, agar hasilnya lebih optimal, begitu juga pada bidang transportasi. Diharapkan dengan penerapan APK ini, proses produksi dapat dikerjakan dengan baik, sehingga dicapai produktivitas yang semakin tinggi pula.
Dengan studi gerakan diperoleh rancang rancangan sistem kerja yang baik suatu pekerjaan,
sedangkan sudi gerakan dapat mengetahui rancangan mana yang membutuhkan waktu tersingkat.
Sistem kerja itu terdiri dari komponen-komponen seperti :manusia, bahan, perlengkapan & perkakas dan lingkungan kerja
Ruang Lingkup Analisa Perancangan Kerja (TTCK)
1) Prinsip Prinsip pengaturan kerja yaitu: Factor-faktor manusia, studi gerakan, ekonomi gerakan.
2)Teknik–teknik pengukuran kerja yaitu: pengukuran waktu, tenaga, psikologis, sosiologis.
Flowchart perbaikan kerja
Manfaat Analisa Perancangan Kerja (TTCK):
Penurunan biaya produksi melalui perencanaan kegiatan produksi yang tepat misalnya dalam hal penjadwalan ,pembebanan mesin,,mengatur tata letak, dan melalukan penganggaran.
Adanya waktu baku dan system upah perangsang.
Dengan cara memberikan upah tambahan kepada pekerja yang berhasil memproduksi lebih banyak dari jumlah yang di targetkan.
Maka Motto Teknik Industri” Tidak ada cara terbaik tapi selalu ada cara yang lebih baik”.
Modul-2
PETA-PETA KERJA
Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara
sistematis dan jelas.
Lewat peta-peta ini kita bisa melihat semua langkah atau kejadian yang
dialami oleh suatu benda kerja dari mulai masuk ke pabrik (berbentuk bahan
baku), kemudian menggambarkan semua langkah yang dialaminya, seperti:
transportasi, operasi mesin, pemeriksaan dan perakitan, sampai akhirnya
menjadi produk jadi, baik produk lengkap atau merupakan bagian dari suatu
produk lengkap.
Apabila kita melakukan studi yang seksama terhadap suatu peta kerja, maka
pekerjaan kita dalam usaha memperbaiki metoda kerja dari suatu proses
produksi akan lebih mudah dilaksanakan. Pada dasarnya semua perbaikan
tersebut ditujukan untuk mengurangi biaya produksi secara keseluruhan,
dengan demikian, peta ini merupakan alat yang baik untuk menganalisis
suatu pekerjaan sehingga mempermudah perencanaan perbaikan kerja.
Lambang-lambang Yang Digunakan
Menurut catatan sejarah, peta-peta kerja yang ada sekarang ini
dikembangkan oleh Gilberth. Pada saat itu, untuk membuat suatu peta kerja,
Gilberth mengusulkan 40 buah lambang yang bisa dipakai. Pada tahun
berikutnya jumlah lambang tersebut disederhanakan sehingga hanya tinggal
4 macam saja. Namun pada tahun 1947 American Society of Mechanical
Engineers (ASME) membuat standar lambang-lambang yang terdiri atas 5
macam lambang yang merupakan modifikasi dari yang telah dikembangkan
sebelumnya oleh Gilberth.
Lambang-lambang tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
Operasi
Suatu kegiatan operasi terjadi apabila benda kerja mengalami perubahan
sifat, baik fisik maupun kimiawi. Mengambil informasi maupun menberikan
informasi pada suatu keadaan juga termasuk operasi. Operasi merupakan
kegiatan yang paling banyak terjadi dalam suatu mesin atau sistem kerja.
Contohnya:
Pekerjaan menyerut kayu dengan mesin serut
Pekerjaan mengeraskan logam
Pekerjaan merakit
mengetik
Dalam prakteknya, lambang ini juga bisa digunakan untuk menyatakan
aktivitas administrasi.
Pemeriksaan
Suatu kegiatan pemeriksaan terjadi apabila benda kerja atau peralatan
mengalami pemeriksaan baik untuk segi kualitas maupun kuantitas. Lambang
ini digunakan jika kita melakukan pemeriksaan terhadap suatu objek atau
membandingkan objek tertentu dengan suatu standar. Suatu pemeriksaan
tidak menjuruskan bahan kearah menjadi suatu barang jadi. Contohnya:
Mengukur dimensi benda.
Memeriksa warna benda.
Membaca alat ukur tekanan uap pada suatu mesin uap.
Menghitung jumlah produk
Transportasi
Suatu kegiatan transportasi terjadi apabila benda kerja, pekerja atau
perlengkapan mengalami perpindahan tempat yang bukan merupakan bagian
dari suatu operasi.
Contohnya:
Benda kerja diangkut dari mesin bubut ke mesin skrap untuk
mengalami operasi berikutnya.
Suatu objek dipindahkan dari lantai atas lewat elevator.
Menunggu
Proses menunggu terjadi apabila benda kerja, pekerja ataupun perlengkapan
tidak mengalami kegiatan apa-apa selain menunggu (biasanya sebentar).
Contohnya:
Objek menunggu untuk diproses atau diperiksa.
Peti menunggu untuk dibongkar.
Bahan menunggu untuk diangkut ke tempat lain.
Penyimpanan
Proses penyimpanan terjadi apabila benda kerja di simpan untuk jangka
waktu yang cukup lama. Lambang ini digunakan untuk menyatakan suatu
objek yang mengalami penyimpanan permanen, yaitu ditahan atau dilindungi
terhadap pengeluaran tanpa izin tertentu.
Contohnya:
Dokumen-dokumen atau catatan-catatan disimpan dalam brankas.
Bahan baku disimpan dalam gudang.
Produk jadi disimpan dalam gudang
Selain kelima lambang standar diatas, kita bisa menggunakan lambang lain
apabila merasa perlu untuk mencatat suatu aktivitas yang memang terjadi
selama proses berlangsung dan tidak terungkapkan oleh lambang-lambang
tadi. Lambang tersebut ialah:
Aktivitas gabungan
Kegiatan ini terjadi apabila antara aktivitas operasi dan pemeriksaan
dilakukan bersamaan pada suatu tempat kerja.
Macam-macam Peta Kerja
Pada dasarnya peta-peta bisa dibagi kedalam dua kelompok besar
berdasarkan kegiatannya, yaitu:
1. Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisis kegiatan kerja
keseluruhan(universal).
2. Peta-peta kerja yang digunakan untuk menganalisis kegiatan kerja
setempat.(parsial)
Dalam hal ini tentunya kita harus bisa membedakan antara kegiatan kerja
keseluruhan dan kegiatan kerja setempat.
Disebut kegiatan keseluruhan, jika melibatkan sebagian besar atau semua
sistem kerja yang diperlukan untuk membuat produk yang bersangkutan.
Sementara yang dimaksud dengan kegiatan kerja setempat, apabila hal itu
menyangkut hanya satu sistem kerja saja yang biasanya melibatkan orang
dan fasilitas dalam jumlah terbatas.
Hubungan antara kedua macam kegiatan diatas akan terlihat bila untuk
menyelesaikan suatu produk diperlukan beberapa stasiun kerja, dimana satu
sama lainnya saling berhubungan, misalnya suatu perusahaan perakitan
memiliki beberapa mesin produksi atau stasiun kerja. Dalam hal ini
kelancaran proses produksi secara keseluruhan akan sangat tergantung pada
kelancaran setiap stasiun kerja. Dalam hal ini kelancaran proses produksi
secara keseluruhan akan sangat tergantung pada kelancaran setiap sistem
kerja. Suatu hal yang bijaksana apabila dalam prakteknya nanti, pelaksana
pertama-tama berusaha untuk memperbaiki atau menyempurnakan setiap
sistem kerja yang ada sedemikian rupa sehingga didapatkan suatu urutan
kerja yang paling baik untuk saat itu. Barulah kemudian menyempurnakan
proses secara keseluruhan.
Secara garis besarnya, penggambaran kedua kegiatan tersebut dalam bentuk
peta-peta kerja untuk memperbaiki kegiatan produksi, biasanya dimulai
dengan membuat peta-peta kerja yang menggambarkan kegiatan secara
keseluruhan berdasarkan apa yang telah ada atau cara sekarang. Setiap
kegiatan yang berlangsung, yang terjadi di stasiun-stasiun kerja yang telah
digambarkan pada peta kegiatan keseluruhan diamati seterperinci mungkin.
Penganalisisan ini dilakukan dengan terlebih dahulu menggambarkan peta-
peta kerja setempat yang bersangkutan, dengan membuat peta-peta kerja
setempat yang menunjukan keadaan sekarang. Keadaan sekarang inilah
yang dipelajari untuk diusahakan perbaikan-perbaikannya. Hasil perbaikan
dinyatakan dalam peta-peta kerja setempat yang menggambarkan ”cara yang
diusulkan”. Berdasarkan perbaikan dari setiap stasiun kerja inilah analisis
keseluruhan dilakukan. Hasil akhir dinyatakan dalam peta-peta kerja
keseluruhan untuk cara yang diusulkan.
Masing-masing peta kerja yang akan dibahas dalam perkuliahan ini
semuanya termasuk dalam kedua kelompok diatas, yaitu:
1. Yang termasuk kelompok kegiatan kerja keseluruhan:
a. Peta Proses Operasi (OPC)
b. Peta Aliran Proses (FPC)
c. Peta Proses Kelompok Kerja (GPC)
d. Peta Diagram Alir (FD)
2. Yang termasuk kelompok kegiatan kerja setempat:
a. Peta Pekerja, dan Mesin
b. Peta Tangan Kanan-Tangan Kiri
Keenam macam peta kerja diatas merupakan peta-peta yang paling banyak
digunakan.
Berikut contoh peta-peta kerja yang termasuk ke dalam peta kerja kegiatan kerja keseluruhan, antara lain:
A. Peta proses operasi:
merupakan suatu alat yang menggambarkan langkah-langkah operasi dan pemeriksaan yang dialami bahan dalam urut-urutannya sejak proses awal sampai menjadi produk jadi utuh maupun sebagai bagian (setengah jadi).
Kegunaan dari peta ini adalah
untuk mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya,
untuk memperkirakan kebutuhan akan bahan baku (dengan memperhitungkan efisiensi di tiap operasi/pemeriksaan),
sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik,
sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang dipakai, sebagai alat untuk pelatihan kerja.
a)PRINSIP-PRINSIP PEMBUATAN PETA PROSES OPERASI (OPC):
I. Baris Utama memuat:
Nama peta,nama objek,nama pembuat peta,tanggal dipetakan,cara lama atau sekarang,nomor peta dan nama gambar
II. Material yang akan di proses diletakkan diatas garis horizontal,yang menunjukkan bahwa material tersebut masuk dalam proses.
III. Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertical yang menunjukkan terjadinya perubahan proses.
IV. Penomoran suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan sesuai dengan urutan operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk tersebut sesuai dengan proses yang terjadi.
V. Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan(inspection) diberikan secara tersendiri dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi.
“Peta operasi yang baik,adalah produk yang paling banyak memerlukan operasi, harus di petakan terlebih dahulu,berarti dipetakan dengan garis vertical disebelah kanan halaman kertas”
B. Peta aliran proses adalah:
Suatu diagram yang menunjukkan urutan-urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu, dan penyimpanan yang terjadi selama satu proses atau prosedur berlangsung.
Kegunaan dari peta ini adalah untuk mengetahui aliran bahan, aktivitas orang atau aliran kertas dari awal masuk dalam suatu proses atau prosedur sampai aktivitas terakhir, untuk memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian atau suatu proses prosedur, untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan, orang atau kertas selama proses atau prosedur berlangsung, serta untuk melakukan perbaikan-perbaikan proses atau metode kerja.
C. PETA DIAGRAM ALIRAN
Diagram alir merupakan suatu gambaran menurut skala, dari susunan lantai dan gedung yang menunjukkan lokasi dari semua aktivitas yang terjadi dalam peta aliran proses.
Kegunaan dari peta ini adalah memperjelas suatu peta aliran proses, apalagi jika arah aliran merupakan faktor yang penting, serta membantu analis dalam perbaikan tata letak tempat kerja.
D. PETA REGU KERJA/KELOMPOK KERJA
Peta proses kelompok kerja merupakan kumpulan dari beberapa peta aliran proses di mana tiap peta aliran proses tersebut menunjukkan satu seri kerja dari seorang operator, perubahan kegiatan digambarkan dengan berubahnya lambang pada tiap peta aliran proses tersebut.
Peta ini dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisis aktivitas suatu kelompok kerja
Berikut contoh peta-peta kerja yang termasuk ke dalam peta kerja kegiatan kerja setempat, antara lain:
E. Peta Manusia dan Mesin
merupakan peta yang menginformasikan hubungan antara operator dan mesin sering bekerja secara silih berganti, yaitu sementara mesin menganggur, operator bekerja atau sebaliknya.
F.Kegunaan dari peta ini adalah mengubah tata letak tempat kerja, mengatur kembali gerakan-gerakan kerja, merancang kembali mesin dan peralatan, menambah pekerja bagi sebuah mesin atau sebaliknya, menambah mesin bagi seorang pekerja.
G. Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan
merupakan suatu alat dari studi gerakan untuk menentukan gerakan-gerakan yang efisien, yaitu gerakan-
gerakan yang memang diperlukan untuk melakukan pekerjaan.
Kegunaan dari peta ini adalah menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan, menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien dan tidak produktif, sehingga tentunya akan mempersingkat waktu kerja, untuk menganalisis tata letak sistem kerja,
Berikut adalah contoh Peta Tangan Kiri Tangan kanan
H. Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan
merupakan suatu alat dari studi gerakan untuk menentukan gerakan-gerakan yang efisien, yaitu gerakan-gerakan yang memang diperlukan untuk melakukan pekerjaan.
Kegunaan dari peta ini adalah menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan, menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien dan tidak produktif, sehingga tentunya akan mempersingkat waktu kerja, untuk menganalisis tata letak sistem kerja,
serta untuk melatih pekerja baru, dengan cara kerja yang ideal.
Assembly Chart / Diagram perakitan adalah peta yang menggambarkan dari urutan-urutan aliran komponen dan bagian perakitan suatu produk. Kegunaan dari diagram perakitan adalah untuk menunjukkan cara yang mudah untuk memahami komponen-komponen yang membentuk produk, untuk menunjukkan bagaimana komponen-komponen ini bergabung bersama, untuk menunjukkan komponen yang menjadi bagian suatu rakitan, untuk menunjukkan aliran komponen ke dalam sebuah rakitan, untuk menunjukkan keterkaitan antara komponen dengan rakitan, untuk menunjukkan gambaran menyeluruh dari proses rakitan, untuk menunjukkan urutan waktu komponen bergabung bersama, serta untuk menunjukkan suatu gambaran awal dari pola aliran bahan.Posted in Industrial Engineering.
top related