masalah penelitian malaria

Post on 31-Oct-2021

14 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Masalah PenelitianMalaria

Program Magister Ilmu KesehatanMasyarakat, Sekolah Pascasarjana,

Universitas Sebelas Maret

Prof. Bhisma Murti

Pelatihan Riset Operasional PenyakitTropis – Poltekkes Kemenkes Kupang

15-17 Februari 2021

Eliminasi malaria:

Eliminasi malaria (malaria elimination) adalah pemutusan transmisi (penularan) lokal (indigineous) dari spesies parasite malaria tertentu pada suatu area geografitertentu. Insidensi malaria yang diperolehsetempat (lokal) adalah nol, meskpun kasusimpor masih dapat terjadi. Diperlukanlangkah pengendalian yang berkelanjutanuntuk mencegah timbul kembalinyatransmisi.

Eradikasi malaria:

Eradikasi malaria (malaria eradication) adalahpenurunan insidensi infeksi malaria hingga nolsecara permanen di seluruh dunia.

Pengendalian malaria:

Pengendalian malaria (malaria control) adalahmenurunkan beban penyakit sampai pada level yang tidak lagi merupakan masalah kesehatanmasyarakat.

Pengendalian, Eliminasi, dan Eradikasi Malaria

Pengendalian VektorPrinsip:Pengendalian vektor merupakan cara utamamencegah dan menurunkan transmisi (penularan) malaria. Jika cakupan intervensi pengendalian vektordi suatu area tertentu cukup luas, maka akandiperoleh proteksi lintas komunitas di area itu

Ada dua bentuk pengendalian vektor yang masing-masing terbukti efektif di berbagai situasi:

1. Insecticide treated mosquito net (ITN)2. Indoor residual spraying (IRS)

Insecticide Treated Mosquito Net

Prinsip:Insecticide treated mosquito net (ITN) merupakan cara yang terbukti efektif untuk mengurangikontak antara nyamuk dan manusia dengan memberikanbarier fisik dan efek insektisida.

Variabel:1. Penggunaan ITN2. Faktor sosio-demografi kultural3. Ketersediaan ITN4. Cakupan5. Populasi nyamuk6. Transmisi malaria

Indoor Residual SprayingPrinsip:Indoor residual spraying (IRS) merupakancara lain yang terbukti efektif menurunkantransmisi malaria dengan cepat. IRS menyemprot bagian dalam struktur rumahdengan insektisida, biasanya dua kalisetahun. Cakupan IRS harus tinggi agar dapat memberikan proteksi kepadakomunitas dengan signifikan.

Variabel:1. Residual efficacy2. Interaksi (modifikasi efek) ITN oleh IRS 3. Cakupan4. Populasi nyamuk5. Transmisi malaria

Resistensi InsektisidaPrinsip:Di beberapa tempat di dunia timbul resistensinyamuk Anopheles terhadap insektisida. Resistensi insektisida dapat mengancamkemajuan dalam pengendalian malaria melaluiintervensi pengendalian vektor. Karena itudiperlukan strategi manajemen yang efektifuntuk mengatasi resistensi insektisida.

Variabel:1. Deteksi resistensi insektisida2. Manajemen untuk mengatasi resistensi

insektisida

Diagnosis dan PengobatanPrinsip:Diagnosis dini dan pengobatan segera mengurangi insidensipenyakit dan mencegah kematian karena malaria.

Variabel:1. Waktu sejak tanda dan gejala klinis hingga diagnosis2. Waktu sejak diagnosis malaria hingga pengobatan3. Insidensi4. Mortalitas5. Pendidikan petugas6. Pelatihan

Catatan: • Konfirmasi kasus (dari kasus suspek) menggunakan tes

diagnostik berbasis parasit (mikroskopi atau rapid diagnostic test).

• Pengobatan terbaik menggunakan artemisinin-based combined therapy (ACT)

Rapid Diagnostic Test

Resistensi Obat Anti-MalariaPrinsip:Melindungi efikasi obat anti-malaria dari resistensipenting bagi upaya pengendalian dan eliminasimalaria.

Variabel:1. Regularitas monitoring 2. Deteksi dini resistensi obat anti-malaria3. Pola distribusi resistensi obat4. Efikasi obat anti-malaria5. Respons terhadap resistensi obat anti-malaria

Catatan:Dulu resistensi parasite malaria P. falciparumterjadi pada Chloroquine dan Sulfadoxine-pyrimethamine (SP), kini dialami ACT

Surveilans MalariaPrinsip:Surveilans yang efektif dibutuhkan di semua level sistem menuju eliminasi malaria. Sistem surveilans yang kuat diperlukan untuk melakukan respons yang tepatwaktu dan efektif di daerah endemis, untuk mencegahoutbreak dan kembalinya kasus malaria, dan untukmemantau kemajuan pengendalian malaria.

Variabel:1. Akurasi2. Regularitas3. Fleksibilitas4. Penggunaan informasi5. Akseptabilitas6. Ketepatan waktu7. Umpan balik8. dan sebagainya…….

Sistem SurveilansMalaria TradisionalPergerakan data satu arah. Output tidak

memberikan informasi yang diperlukan

untuk melakukan respons di level

komunitas. Data tambahan tidak

diintegrasikan ke dalam database

(pangkalan data) pusat.

Kementerian Kesehatan dan Program

Pengendalian Malaria NasionalDatabase tambahan

PuskesmasKomunitas Dinas Kesehatan Kabupaten

Data

Output dan petunjuk

Komunikasi

Sumber: Ohrt et al., 2015

SistemSurveilansMalaria Ideal

Semua level sistem surveilans

malaria memberikan kontribusi

data ke databse pusat. Data

base pusat melakukan analisis

data dan memberikan

petunjuk kepada semua level.

Komunikasi dua arah.

Sumber: Ohrt et al., 2015

Kementerian Kesehatan dan

Program Pengendalian

Malaria Nasional

Puskesmas

Dinas Kesehatan

Kabupaten

Komunitas

Data

Output dan petunjuk

Komunikasi

Database tambahan

Database eliminasi

malaria

Aneka ContohMasalah Penelitian/

Publikasi ArtikelPenelitian Malaria

Zoom you later…

top related