makalah_kebijakan_pemerintah_indonesia_t.docx
Post on 07-Jul-2018
220 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx
1/22
MAKALAH KEBIJAKAN PEMERINTAH INDONESIA
TERHADAP INDUSTRI TAMBANG DAN BATUBARA
Posted on Oktober 5, 2012by lelapurnamasari
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan industri pada sektor usaha bidang pertambangan batubara adalah suatu
upaya pemerintah dalam meningkatkan devisa negara dan bila ditinjau dari segi pola
kehidupan masyarakat sangat berhubungan langsung dengan peningkatan kebutuhan
barang dan jasa, pemakaian sumber-sumber energi, dan sumber daya alam. Penggunaan
sumber daya alam secara besarbesaran tanpa mengabaikan lingkungan dapatmengakibatkan berbagai dampak negatif yang terasa dalam jangka pendek maupun
dalam jangka panjang. Pembangunan berkelanjutan merupakan suatu upaya dan
pendekatan dalam pemanfaatan sumber daya alam yaitu suatu pembangunan yang
berusaha memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengurangi kemampuan
generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sebagaimana dikemukakan
oleh Hadi (2!" menyatakan bah#a pembangunan berkelanjutan secara implisit juga
mengandung arti untuk memaksimalkan keuntungan pembangunan dengan tetap
menjaga kualitas sumber daya alam.
Pengelolaan lingkungan bagi industri di bidang usaha tambang batubara merupakan hal
terpenting dari suatu kegiatan usaha yang harus dilakukan agar industri tetap berjalan
dan berkelanjutan. Pembangunan industri yang berkelanjutan mencakup tiga aspek
yaitu lingkungan (environment", ekonomi (economy" dan sosial$ kesempatan yang sama
bagi semua orang (e%uity" yang dikenal sebagai &'. spek lingkungan tidak berdiri
sendiri namun sangat terkait dengan dua aspek lainnya. )alam kegiatan internal
industri, peluang untuk memadukan aspek lingkungan dan ekonomi sangat besar,
tergantung cara mengelola lingkungan dengan bijak dan menguntungkan. *aktor sosial
yang sebagian besar menyangkut masyarakat sekitar atau di luar industri juga sangat
terkait dalam pengelolaan lingkungan.
+aitan aspek lingkungan dengan ekonomi dan sosial dalam kegiatan industri tambang
batubara merupakan hal pokok dalam menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan
dan keselamatan masyarakat sekitar. ntuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dan
meningkatkan kualitas kehidupan, dengan meminimalkan pemakaian sumber daya alam
dan bahan-bahan beracun, memperkecil timbulan limbah dan pencemar selama daur
http://lelapurnamasari.wordpress.com/2012/10/05/makalah-kebijakan-pemerintah-indonesia-terhadap-industri-tambang-dan-batubara/http://lelapurnamasari.wordpress.com/2012/10/05/makalah-kebijakan-pemerintah-indonesia-terhadap-industri-tambang-dan-batubara/http://lelapurnamasari.wordpress.com/2012/10/05/makalah-kebijakan-pemerintah-indonesia-terhadap-industri-tambang-dan-batubara/http://lelapurnamasari.wordpress.com/author/lelapurnamasari/http://lelapurnamasari.wordpress.com/2012/10/05/makalah-kebijakan-pemerintah-indonesia-terhadap-industri-tambang-dan-batubara/http://lelapurnamasari.wordpress.com/author/lelapurnamasari/http://lelapurnamasari.wordpress.com/2012/10/05/makalah-kebijakan-pemerintah-indonesia-terhadap-industri-tambang-dan-batubara/http://lelapurnamasari.wordpress.com/2012/10/05/makalah-kebijakan-pemerintah-indonesia-terhadap-industri-tambang-dan-batubara/
-
8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx
2/22
hidup produk sehingga tidak mengorbankan generasi mendatang dalam memenuhi
kebutuhannya (Pur#anto, 2".
enurut Syafrudin (2" dampak pencemaran terhadap badan air yang dihasilkan dari
limbah industri, dapat diklasifikasikan sebagai berikut /
!. 0at organik terlarut
2. 0at Padat tersuspensi
&. 1itrogen dan phosphor
. inuman dan bahan-bahan terapung
. 3ogam berat cyanida dan racun organic
4. 5arna kekeruhan
6. 7rganic tracer
8. 9ahan yang tidak mudah mengalami dekomposisi biologis (refactory
subtances"
!. 9ahan yang mudah menguap (volatile materialis".
Sistem anajemen 3ingkungan (S3" yang efektif menyediakan kerangka kerja dan
proses yang terorganisir yang mengintegrasikan perencanaan, pelaksanaan, tindakan
perbaikan dan tinjauan pengelolaan. Sistem anajemen 3ingkungan menyediakan
detail-detail spesifik dan instruksi-instruksi yang berhubungan dengan struktur
organisasi, personalia, prosedur, pelatihan dan penelitian yang kesemuanya memainkanperan dalam mengontrol dan meminimalkan dampak negatif akibat operasional pabrik
pada lingkungan (Soetrisnanto, 2".
)alam pada itu menurut Hadi (2" sistem manajemen lingkungan (S3" telah secara
luas diimplementasikan di dunia industri. eskipun sebagian motivasinya untuk
memperoleh sertifikat dan kemudian menjadi bagian dari promosi, tetapi S3 bisa
menjadi pendorong penaatan lingkungan (environmental compliance" di dunia usaha.
Pemerintah )aerah dapat memulainya dengan memahami bagaimana fungsi S3,
tantangan yang mereka hadapi dan mengembangkan komitmen untuk meningkatkan
kinerja lingkungan serta mencoba untuk mengimplementasikan S3 dalam bagian kecil
dari organisasi mereka.
1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan
:ujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut/
!. ntuk mengetahui ndang-ndang pertambangan mineral dan batubara
2. ntuk mengetahui kebijakan pemerintah terhadap P':;
&. ntuk mengetahui bagaimana rencana kebijakan pemerintah terhadap sector
pertambangan sumber daya alam
-
8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx
3/22
1.3 Tinjauan Pustaka
9erdasarkan uraian di atas, dapat diajukan pertanyaan/
!. 9agaimanakah ndang-ndang pertambangan mineral dan batubara<
2. 9agaimanakah kebijakan pemerintah terhadap P':;<
&. 9agaimanakah rencana kekbijakan pemerintah terhadap sector pertambangan
sumber daya alam<
BAB II
-
8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx
4/22
PEMBAHAAN
2.1 Undang!Undang Perta"#angan Mineral dan Batu#ara
Pemerintah ;ndonesia memandang bah#a pengusahaan batubara masih diperlukan
untuk menunjang pembangunan, sehingga pengembangan tambang batubara masih
akan terus berlanjut. Pelaksanaan ineral dan 9atubara yang baru ditujukan untuk
mendorong realisasi hal itu. )i ba#ah ini adalah poin = poin penting dalam
tersebut/
Selain menteri, penerbitan ijin pengusahaan batubara dapat dilakukan oleh
gubernur, bupati $ #alikota. (enyesuaikan dengan otonomi daerah".
+e#ajiban meningkatkan nilai tambah hasil pertambangan di dalam negeri,
dalam hal ini adalah ke#ajiban membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian
hasil tambang (9elum ada ke#ajiban untuk membangun fasilitas prepasi
batubara$coal preparation plant ".
+e#ajiban bagi pengusaha pertambangan untuk melakukan pembangunan
daerah (community development " dan penanganan lingkungan yang terkait dengan
pelaksanaan pertambangan.
Pemberian #e#enang kepada pemerintah untuk mengatur jumlah produksi,
volume ekspor, serta harga batubara. Pemberlakukan ke#ajiban suplai untuk
kebutuhan domestic ( Domestic Market Obligation $ )7" dan regulasi harga
batubara ( Indonesia Coal Price Reference $ ;>P?". ;jin saha Pertambangan +husus (;P+" yang memprioritaskan 91 dan
perusahaan dalam negeri untuk melakukan penambangan di 5ilayah Pencadangan
1egara (5P1" diterbitkan oleh pemerintah pusat.
5e#enang penyelidikan memasukkan unsur kepolisian dan pejabat publik.
turan hukum menjadi lebih keras, dari yang bersifat toleran menjadi lebih tegas,
serta memungkinkan hukuman pidana bagi badan hukum.
Pasal 64 1o. :ahun 2@ tentang Pertambangan ineral dan 9atubara (AUU
Miner#aB" menyatakan bah#a ;P+ terdiri atas dua tahap/
!. ;P+ 'ksplorasi meliputi kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, dan studi
kelayakanC
2. ;P+ 7perasi Produksi meliputi kegiatan konstruksi, penambangan, pengolahan
dan pemurnian, serta pengangkutan dan penjualan.
Selanjutnya diatur bah#a pemegang ;P+ dapat melakukan sebagian atau seluruh
kegiatan pertambangan sebagaimana diatur di atas.
Pasal 66 inerba mengatur bah#asetiap pemegang ;P+ 'ksplorasi dijamin untuk
memperoleh ;P+ 7perasi Produksi sebagai kelanjutan kegiatan usaha
-
8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx
5/22
pertambangannya. ;P+ 7perasi Produksi ini akan diberikan pada badan usaha
berbadan hukum ;ndonesia yang telah memiliki data hasil kajian studi kelayakan.
Pasal @ Peraturan Pemerintah 1o. 2& :ahun 2! tentang Pelaksanaan +egiatan saha
Pertambangan ineral dan 9atubara (APP 23$2%1%B" mengatur bah#a ;P diberikan
oleh enteri, gubernur, atau 9upati$5alikota sesuai dengan ke#enangannya.
2.2 &e#ijakan Pe"erinta' Ter'ada( PETI
v 9agaimana 1egara engatur Pertambangan ?akyat
)ibagian ini penulis ingin memaparkan secara singkat tentang pengaturan yang
dilakukan negara terhadap tambang-tambang rakyat. Pembahasan akan dibagi atas
periode +olonial 9elanda dengan Periode ?epublik ;ndonesia. Dambaran kedua periode
tersebut, secara tidak langsung memberikan gambaran kepada kita tentang
perbandingan kedua masa tersebut. )alam perbandingan tersebut, terdapat perbedaan
dan kesamaan-kesamaan dan jika menganalisis sampai pada tataran paradigma
pengaturan tambang rakyat pada kedua Eaman ini, maka pembahasan tentang
hubungan masyarakat adat dengan 1egara dalam pengelolaan S) yang dipaparkan
diatas akan menjadi relevan.
a" Dambaran Singkat Politik Pertambangan ?akyat asa +olonial 9elanda
Seperti yang kita ketahui, sejak tahun !6@, F7> telah mengadakan transaksi jual beli
dengan Sultan Palembang, yang kemudian ditindaklanjuti dengan penggalian timah di
pulau 9angka (!8!4", Pulau 9elitung (!8!", dan Pulau Singkep (!8!8". Pertambangan
9atubara di ;ndonesia pertama kali dilakukan oleh 1F 7ost 9orneo aatschapij pada
tahun !8@ di Pangaron, +alimantan :imur. Pada tahun !8!8 sebuah perusahaan s#asta
9elanda melakukan kegiatannya di Pelereng, yang terletak ! +m di tenggara
Samarinda. Pada tahun !848-!86&, dilakukan penyelidikan geologi di daerah Sungai
)urian, Sumatera 9arat dan ditemukan suatu lapangan 9atubara 7mbilin yang
potensial. Pada tahun !8@2, tambang batubara 7mbilin di Sa#ahlunto mulai beroperasi
bersamaan dengan selesainya pembangunan kereta api pada tahun !8@2.
Pada tahun !8@@ pemerintah +olonial 9elanda mengeluarkan peraturan pokok
pertambangan diatur dalam ;ndonesische ij#et tahun !8@@ Staatsblad 2!.
;ndonesische ij#et tahun !8@@ Staatsblad 2! kemudian ditambah dan diubah pada
tahun !@!, !@!8 dan !@4. Pada masa itu pertambangan-pertambangan besar seperti
pertambangan 9atubara di 7mblin dan pertambangan timah di 9angka dilakukan oleh
negara. :etapi pihak s#asta juga diberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan
pertambangan seperti pertambangan nikel di Sula#esi :enggara .
-
8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx
6/22
)alam beberapa kejadian, ditingkatan tertentu pemerintah +olonial 9elanda
mengikutsertakan masyarakat adat dalam proses pertambangan. Pada satu sisi,
pemerintah +olonial 9elanda merupakan penjajah yang ingin mendapatkan keuntungan
dari sumberdaya alam. :api disisi lain pemerintah +olonial 9elanda tidak mau
mengambil resiko dengan memasukkan secara paksa para penambang dalam areal
masyarakat adat.:erdapat kasus dimana pemerintah +olonial 9elanda me#ajibkan
pengusaha pertambangan untuk mengikatkan diri dalam sebuah perjanjian dengan
masyarakat adat pemilik #ilayah adat tersebut setelah sipengusaha mendapat konsesi
pertambangan dari pemerintah colonial 9elanda. Salah satu contoh menarik adalah di
Sa#ahlunto-Sumatera 9arat. 5ilayah yang diperjanjikan ini kemudian berkembang
menjadi #ilayah pertambangan P:. 9-P7 di Sa#ahlunto, Sumatera 9arat.
Pada tanggal 26 Guli !8@4 'mile 3eunardus van ?ouveroy van 1icu#aal, sisten ?esiden
:anah )atar yang sekaligus sebagai pelaksana tugas notaris keresidenan tersebut dan
daerah Ford Fander >apellen kedatangan tamu. :amu tersebut terdiri dari seorang
pengusaha #arganegara 9elanda bernama Pieter Gacobus Scuuring bersama-sama dan
)jaar Delar Sutan Pamuncak, #akil dari pangulu-pangulu suku di 3aras Silungkang
dengan didampingi.
+edua orang berlainan bangsa ini menginginkan perjanjian yang mereka buat
didaftarkan di notaris. Perjanjian tersebut berupa perjanjian antara asyarakat dat+elarasan Silungkang dengan Pieter Gacobus Scuuring tentang pengusahaan batubara
yang terdapat di#ilayah masyarakat adat ini. Pokok perjanjiannya adalah/
!. asyarakat adat +elarasan Silungkang bersedia untuk menyerahkan
pemanfaatan batubara miliknya kepada Pieter Gacobus Scuuring dan akan menjaga
keamanan usaha penggalian batubara tersebut.
2. Pieter Gacobus Scuuring akan memberikan !$! (sepersepuluh" dari keuntungan
yang didapat dalam mengusahakan pertambangan batubara tersebut kepada
penduduk +elarasan Silungkang dan akan memberikan sejumlah uang kepada
orang-orang yang terlibat dalam perjanjian ini, dengan anggaran tidak lebih dari *.
(empat ribu gulden" per tahunnya.
Perjanjian Pertambangan 9atubara antara asyarakat dat Silungkang Pengusaha
9elanda ()jaar Sutan Pamuncak dengan Pieter Gacobus Scuuring".
!. Pada saat yang bersamaan, dibanyak tempat banyak bertumbuhan pertambangan
rakyat. :etapi belum banyak pengaturan terhadap penambang rakyat tersebut.
Perijinan pertambangan rakyat diberikan oleh penguasa setempat dengan cakupan
-
8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx
7/22
bahan galian seperti timah, emas dan intan. +husus mengenai tambang intan,
pemerintah kolonial 9elanda mengeluarkan 7rdonantie tanggal 2 1opember !@2&
Staatblats !@2& 1o. 4 yang mencabut 7rdonantie tanggal 6 Guni !@ Staatblats
!@ 1o. !6 . Pengaturan ini memuat ketentuan diantaranya/
Pertambangan intan tanpa konsesi di artapura dan Pelaihari hanya boleh
dilakukan oleh penduduk setempat.
2. 9agi penambang yang menambang tanpa menggunakan mesin harus seijin
residen dan harus membayar f. , per 4 bulan.
&. 9agi penambang yang menambang dengan menggunakan mesin harus
memperoleh ijin menye#a dari ?esiden dan dikenai ongkos se#a sebanyak f. , per
meter per tahun. Penambang juga di#ajibkan membuat batas #ilayahnya dengan
biaya sendiri.
. 9agi yang melakukan penambangan tanpa ijin dikenai hukuman kurungan !
tahun dan denda paling tinggi f. !.
b" Dambaran Singkat Politik Pertambangan ?akyat asa 1egara +esatuan
?epublik ;ndonesia (1+?;"
Dambaran singkat tentang Politik Pertambangan ?akyat asa 1egara +esatuan
?epublik ;ndonesia (1+?;" akan dimulai dengan pembahasan yang legendaris tentang
dasar justifikasi 1egara (1+?;" dalam penguasaan dan pengelolaan sumberdaya alam
(pertambangan". )asar justifikasi tersebut popular dengan sebutan Hak enguasai1egara (H1".
Pembahasan tentang hak menguasai negara pada bagian ini sangatlah penting. Hak
engusai 1egara merupakan dasar legitimasi konstitusional yang memberikan negara
kekuatan untuk mengatur, mengelola dan mengusahakan sumberdaya pertambangan.
Perdebatan tentang Hak enguasai 1egara (H1" mendapat tempat yang lebar dalam
membahas hubungan 1egara dan masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam
(PS)" di ;ndonesia termasuk didalamnya pertambangan. 9anyak penulis yang
konsernt terhadap hak-hak masyarakat dalam PS), menggugat dan mempertanyakan
kembali dasar filosofis, sosiologis dan yuridis H1. Dugatan ini timbul karena bias
penguasaan yang dilakukan oleh 1egara (pemerintah" terhadap S), telah
menimbulkan konflik-konflik land tenure dan land use antara pemerintah dengan
masyarakat.
H1 diadopsi dari dua akar konsep yaitu konsep 1egara kesejahteraan dan konsep
ulayat yang dikenal dalam hukum adat. Sebagai kritik terhadap konsep 1egara hukum
-
8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx
8/22
klasik yang dipengaruhi oleh paham liberalisme dan 1egara hukum sosialis yang
dipengaruhi oleh paham marisme .
)alam konsep 1egara kesejahteraan (#elfare state" 1egara tidak dipandang hanya
semata sebagai alat kekuasaan saja, tetapi 1egara juga mempunyai fungsi sebagai alat
pelayanan (an agency of service". >iri-ciri 1egara kesejahteraan ini adalahC
!. engutamakan hak social ekonomi masyarakat,
2. Peran eksekutif lebih besar dari legislative,
&. Hak milik tidak bersifat mutlak,
. 1egara tidak hanya sebagai penjaga malam (nacht#akerstaat" tapi juga terlibat
dalam usaha-usaha social maupun ekonomi,
. +aidah hukum administrasi semakin banyak mengatur social ekonomi dan
membebankan ke#ajiban tertentu kepada #arga 1egara,
4. Hukum public condong mendesak hukum privat, sebagai konsekuensi dari peran
1egara yang luas dan
6. 1egara bersifat 1egara hukum materil yang mengutamakan keadilan social yang
materil. )engan pemahaman inilah, 1egara mempunyai hak untuk ikut campur
dalam pertambangan.
Pasal && ) !@ memberikan gambaran bagaimana ;ndonesia mengadopsi kedua
paham ini dan pasal && ) !@ memberikan landasan yuridis bagi Pasal 2 1o. tahun !@4 yang berbicara bertama kali tentang konseptualisasi H1 dalam tingkatan
yang lebih teknis dalam pengelolaan S). Pasal && ) !@ memberikan penekanan
pada penguasaan 1egara terhadap 9umi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat. Sementara pasal 2 1o. :ahun !@4 lebih memperjelas ruang lingkup H1
tersebut yaituC
!. engatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan dan
pemeliharaan bumi, air dan ruang angkasa tersebut,
2. enentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang
dengan bumi, air dan ruang angkasa dan
&. enentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang dan
perbuatan-perbuatan hukum yang mengenai bumi, air dan ruang angkasa atau
dalam kalaimat lain dapat disimpulkan, komponen yang terkandung dalam H1
tersebut adalah kekuasaan untuk mengatur (regelen", mengurus (bestuuren" dan
menga#asi (toeEicthouden".
-
8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx
9/22
turan pertambangan pertama yang diundangkan pada masa adalah 1o. &6 Prp
:ahun !@4. Pertambangan rakyat diatur dalam pasal ! yang menentukan bah#a semua
bahan galian yang diusahakan oleh rakyat secara kecil-kecilan dengan alat-alat
sederhana untuk pencaharian sendiri menurut adat kebiasaan daerah atau diusahakan
secara koperasi. turan selanjutnya yaitu +eputusan 5akil Panglima 9esar ;;; +oti
7perasi 'konomi 1o.+pts.2$5P9-+7:7' :ahun !@4 :entang Peneriban saha-
saha )ibidang Pertambangan ;ntan dan 9ahan Dalian lain Iang 9ersamaan
Penguasaannya yang diikuti dengan +epmen Pertambangan 1o. 24$$Pertamb$4
:entang Pelaksanaan +eputusan 5akil Panglima 9esar ;;; +oti 7perasi 'konomi
1o. +pts.2$5P9-+7:7' :ahun !@4 Peneriban saha-saha )ibidang
Pertambangan ;ntan )an 9ahan Dalian lain Iang 9ersamaan Penguasaannya.
+etiga ketentuan tersebut sangat dipengaruhi oleh politik 9erdiri di +aki Sendiri
(berdikari". Secara tersirat diketahui bah#a keinginan pemerintah untuk menertibkan
pertambangan rakyat adalah untuk mendapatkan sejumlah uang iuran dari penambang-
penambang rakyat. Persandingan bahasa penertiban dan pembinaan tidak memberikan
kesejukan terhadap pertambangan rakyat. :idak terdapat catatan yang pasti terhadap
pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah pada masa itu.
Pada tahun !@46 1o. !! tahun !@46 :entang +etentuan-+etentuan Pokok
Pertambangan diundangkan. H1 dinyatakan dengan tegas pada pasal ! 1o. !!
tahun !@46 :entang +etentuan-+etentuan Pokok Pertambangan. Pasal ! ini menyatakan bah#a semua bahan galian yang terdapat dalam #ilayah hukum pertambangan
;ndonesia yang merupakan endapan-endapan alam sebagai karunia :uhan Iang aha
'sa, adalah kekayaan 1asional bangsa ;ndonesia dan oleh karenanya dikuasai dan
dipergunakan oleh 1egara untuk sebesar-besar kemakmuran ?akyat.
1o. !! tahun !@46 mendevinisikan pertambangan rakyat sebagai Pertambangan
?akyatC adalah satu usaha pertambangan bahan-bahan galian dari semua golongan
seperti yang dilakukan oleh rakyat setempat secara kecil-kecilan atau secara gotong-
royong dengan alat-alat sederhana untuk pencaharian sendiri. Pertambangan ?akyat
bertujuan memberikan kesempatan kepada rakyat setempat dalam mengusahakan
bahan galian untuk turut serta membangun 1egara di bidang pertambangan dengan
bimbingan Pemerintah. Pertambangan ?akyat hanya dilakukan oleh ?akyat setempat
yang memegang +uasa Pertambangan (iEin" Pertambangan ?akyat.
1o. !! :ahun !@46 dilaksanakan melalui PP 1o. &2 :ahun !@4@. )alam ketentuan ini
ditentuakn bah#a pertambangan rakyat dapat dilakukan setelah mendapat Surat
+eputusan ;Ein Pertambangan ?akyat yang dikeluarkan oleh menteri. )imana Surat
-
8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx
10/22
+eputusan ;Ein Pertambangan ?akyat adalah +uasa Pertambangan yang diberikan oleh
enteri kepada ?akyat setempat untuk melaksanakan usaha pertambangan secara kecil-
kecilan dan dengan luas #ilayah yang sangat terbatas.
Selanjutnya beberapa ketentuan dikeluarkan untuk mengatur pertambangan rakyat ini
diantaranya +epmen Pertambangan 1o. !8!$+pts$$Pertamb$4@ tentang :entang
Pengaturan Pertambangan ?akyat ntuk 9ahan galian timah Putih di ?iau )aratan,
+epmen Pertambangan 1o. !88$+pts$$Pertamb$!@4@ tentang Pengaturan
Pertambangan ?akyat ntuk 9ahan Dalian 'mas )i )aerah Propinsi 9engkulu, +epmen
Pertambangan 1o. 66$+pts$$Pertamb$!@6& tentang Pengaturan Pertambangan
?akyat ntuk 9ahan Dalian 'mas )i )aerah 9olaangmongondo# Propinsi Sula#esi
tara, +epmen Pertambangan 1o. 64&$+pts$$Pertamb$!@6 tentang Pengaturan ;Ein
Pertambangan ?akyat ntuk bahan galian +aolin )i )aerah +araha kab. :asik alaya
Propinsi Gabar, Permen Pertambangan J 'nergi 1o. ! P$2!$$P'$!@84 :entang
Pedoman Pengelolaan Pertambangan ?akyat 9ahan Dalian Strategis )an Fital
(Dolongan J 9"
)ari semua ketentuan tersebut terdapat dapat ditarik catatan penting tentang kebijakan
pemerintah yaitu /
!. 9erbagai pengaturan pertambangan rakyat dalam berbagai paraturanperundangan memberikan pembatasan keleluasaan rakyat menambang.
2. +etidakpastian usaha pertambangan rakyat karena kalau ada pemegang +ontrak
+arya atau kontrak pertambangan lain, maka penambang rakyat harus menyingkir.
&. Sedangkan untuk diareal yang ada +ontrak Pertambangannya tetap dibuka
kemungkinan pertambangan rakyat, dengan syarat adanya ijin pemegang kontrak
pertambangan.
. Penertiban dan pembinaan yang dilakukan oleh 1egara dengan imbalan
sejumlah pungutan dari penambang. eskipun pembinaan tersebut tidak jelas dan
diserahkan kepada pemda setempat.
kibat dari berbagai kebijakan terhadap pertambangan rakyat tersebut, banyak
pertambangan-pertambangan dilakukan tanpa ijin (P':;". +epala dinas Pertambangan
+alimantan selatan menyebutkan Sepanjang tahun !@@6-2, tambang rakyat di
+alimantan Selatan berkembang && penambang tanpa ijin yang tersebar di 2&8 lokasi,
mencakup 2&4 ha dengan memakai alat berat . Sedangkan di Sumatera 9arat, +odya
Sa#ahlunto sampai dengan tahun 2 terdapat 2 orang penambang liar .
Sementara itu di Gambi, dikecamatan Palepat +ab. 9ungo sampai tahun 2! terdapat
-
8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx
11/22
kurang lebih orang penambang tanpa ijin . )i +alimantan Selatan sampai tahun
2! terdapat 4 orang penambang emas tanpa ijin.
+halid uhammad menulis bah#a Stigmatisasi P':; (Pertambangan :anpa ;jin" juga
diberikan bagi para penambang emas yang rata-rata dilakukan dengan skala kecil dan
oleh masyarakat setempat ataupun pendatang dari daerah sekitar lokasi bahan tambang,
yang tergiur untuk mengadu nasip pada bahan tambang itu. khir-akhir ini berbagai
perhatian tertuju pada para penambang emas skala kecil, karena jumlah mereka dari
tahun ke tahun meningkat. enurut data yang dikumpulkan oleh Pusat Pengembangan
:eknologi ineral (PP:", saat ini terdapat 66. operasi penambangan kecil yang
menghasilkan hampir semua mineral untuk kegiatan industri yang bernilai sekitar S K
8 juta pertahun. ?endahnya jumlah penambang skala kecil yang mendapat ijin dari
pemerintah lebih disebabkan oleh persoalan birokrasi yang rumit dan bertele-tele dalam
memperoleh ijin penambangan .
Selain masalah-masalah tersebut, kebijakan yang mendahulukan pemegang kontrak
pertambangan daripada penambang rakyat, juga menui konflik. Salah satu kasus yang
terjadi yaitu konflik antara masyarakat adat daya Siang dengan P:. ;ndo uro +encana
di +ab. 9arito tara +alimantan Selatan. )iatas areal adat dan areal penmbangan daya
Siang pemerintah menerbitkan +ontrak +arya atas nama P:. ;ndo uro +encana yang
!L sahamnya dimiliki oleh urora Dold asal ustralia. real kontrak karya P:. ;ndouro +encana ini tumpang tindih dengan #ilayah pertambangan rakyat dan areal
ka#asan adat lainnya.
enghadapi masalah-masalah P':; ini, pada tahun 2 pemerintah mengeluarkan
;npres ?; 1o. & :ahun 2 :entang +oordinasi Penanggulangan asalah
Pertambangan :anpa ;Ein. 1amun demikian pelaksanaan ;npres ini mendapat reaksi
yang keras karena praktek dilapangan yang tidak sepatutnya. ?eaksi keras berdatangan
salah satunya dari 53H; dan G: dalam siaran persnya tanggal 8 Guni 2 .
enakar 1asib :ambang ?akyat )engan ? ineral dan 9atubara
di sepanjang 2& sampai dengan 2 pemberitaan kasus-kasus dan pengaturan
pertambangan di ;ndonesia menyita perhatian pulik. +elahiran Perpu 1o. ! :ahun 2
yang kemudian disyahkan menjadi 1o. !@ :ahun 2 memberikan #arna
tersendiri di pentas sejarah pertambangan. Sementara itu, cakupan 1o. !! :ahun
!@46 mulai berkurang dengan lahirnya igas dan dilanjutkan dengan pembuatan
? ineral dan 9atubara yang saat ini dibahas di )P?
-
8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx
12/22
)alam 1ota +euangan nggaran Pendapatan )an 9elanja 1egara :ahun nggaran
2 ?epublik ;ndonesia pemerintah menyebutkan C
AMMM.)engan demikian, perkembangan penerimaan S) pertambangan umum
tersebut, pada dasarnya dipengaruhi oleh empat faktor utama, yaitu tarif per jenis
pertambangan, harga jual, luas atau volume, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar
merika Serikat. Selain itu, faktor nonekonomi yang diperkirakan berpengaruh terhadap
perkembangan penerimaan S) pertambangan umum antara lain meliputi masalah
keamanan di daerah daerah penambangan, yang ra#an terjadi penambangan tanpa ijin
(Peti".
)alam nota keuangan diatas, P':; mendapat tempat strategis dimata pemerintah
sebagai salah satu faktor yang menjadi penyebab meningkat atau menurunnya
pendapatan negara dari sektor pertambangan. )engan kenyataan ini, dalam rencana
kerja pemerintah tahun 24, P':; menjadi salah satu prioritas yang harus ditangani
segera. Penetapan prioritas ini didasarkan pada pemikiran sebagai berikutC
Persoalan yang masih belum dapat dituntaskan dan menjadi tantangan adalah kasus-
kasus pertambangan tanpa ijin (P':;". 3uasnya dimensi ekonomi, hukum dan sosial
dari kasus P':; ini membuat penanganannya harus hati-hati.
Salah satu sasaran pembangunan tahun 24 adalah berkurangnya P':; dengan
kegiatan-kegiatan 'valuasi, penga#asan, dan penertiban kegiatan rakyat yang
berpotensi mencemari lingkungan khususnya penggunaan bahan merkuri dan sianida
dalam usaha pertambangan emas rakat termasuk pertambangan tanpa ijin (P':;" dan
bahan kimia tertentu sebagai bahan pembantu pada industri kecil.
Sangat menarik melihat salah satu sasaran pembangunan pertambangan pada tahun
!@@4 tersebut. )imata pemerintah, P':; yang sebagian besar dilakukan oleh masyarakat
menjadi sebuah masalah yang cukup besar yang menyebabkan menurunnya pendapatan
negara. :entu pencantuman P':; sebagai salah satu sasaran pembangunan
pertambangan akan menimbulkan dampak yang serius terhadap pertambangan-
pertambangan rakyat. +arena sebagian besar pertambangan rakyat dalam operasinya
tidak memiliki ijin resmi dari pemerintah.
Gika kita melanjutkan penjelajahan, ada gelombang pertanyaan menyentak ketika
membaca naskah akademik ? inerba. Para penyusun naskah akademik ini
mengkategorikan P':; yaitu P':; versi baru dan P':; versi lama (tradisional". P':;
-
8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx
13/22
versi baru dicirikan dengan adanya penyandang dana (cukong" dan kadang-kadang
oknum aparat sebagai backing, serta operasi dengan modus operandi memperalat
kalangan masyarakat bah#a menjadi AkorbanB pembangunan, ini, yang didalamnya
terlibat masyarakat pendatang, serta diba#ah perlindungan backing ternyata menjadi
kekuatan yang dahsyat dalam menumbuhkan P':; versi baru. P':; ini menimbulkan
masyalah yaitu !" merugikan negara, berupa kehilangan pendapatan negara dari sektor
perpajakan, merusak dan mencemari lingkungan, &" melecehkan hukum. asalah-
masalah ini diikuti dengan masalah lain yaitu, kecelakaan tambang, iklim usaha yang
tidak kondusif, praktek percukongan, premanisme dan prostitusi .
:erjadi generalisasi pandangan terhadap kedua jenis P':; (versi lama dan baru". :idak
ada pembahasan lebih jauh terhadap P':; versi lama (tradisonal" yang sebagian besar
adalah penambang-penambang tradisi seperti yang diungkap pada bagian-bagian a#al
makalah ini. Persoalan-persoalan yang timbul dan menghadapkan negara dengan
penambang rakyat $ P':; versi lama (tradisonal" yang seringkali tergusur ketika #ilayah
penambangannya ditimpa oleh kontrak-kontrak penambangan besar, seperti dilupakan.
Sehingga dengan paradigma seperti ini, maka perlakukan terhadap P':; versi baru
dengan versi lama akan sama.
)alam tingkatan tertinggi, terdapat upaya untuk mendorong #acana tentang H1 dan
pengakuan negara atas hak ulayat masyarakat adat kearah yang lebih menguntungkanpihak pertambangan. 1o. :ahun !@4 (P" dianggap oleh para pembuat
naskah akdemik ini menjadi sebuah hambatan bagi perkembangan pertambangan
khususnya pengaturan Hak engusai 1egara yang tidak berarti dimiliki (penjelasan
umum angka ;", pengakuan hak ulayat (Pasal & P" dan kedudukan sederajat hak
atas tanah (Pasal " .
Gika dianalisa lebih mendalam, dari pokok-poko pemikiran yang tertuang dalam naskah
akademik ? inerba, terdapat upaya terselubung untuk semakin memperkuat
kekuasaan negara atas sumberdaya pertambangan. :erdapat keinginan untuk
mendorong hak-hak pertambangan memiliki posisi yang lebih tinggi dari hak-hak atas
tanah, salah satunya hak ulayat. kan tetapi logika H1 yang dita#arkan oleh naskah
akademi ? minerba menjadi inkonsisten dengan ta#aran yang dimunculkan pada
pasal pengusahaan sumberdaya mineral dan batubara. Pembahasan ini akan relefan
untuk menja#ab pertanyaan mengapa negara bisa melakukan kontrak-kontrak
pertambangan yang menjadi ranahnya hukum private. :etapi #acana ini justru dija#ab
dengan mekanisme perinjinan .
-
8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx
14/22
+ampanye intensif tentang perusakan lingkungan yang dilakukan oleh tambang rakyat,
meskipun mengandung beberapa kebenaran, sebaliknya kesan yang kuat muncul
menunjukkan kurangnya perhatian dan orientasi pembinaan terhadap mereka. Gika
keseriusan pembinaan terhadap pertambangan rakyat ada dan orientasi pengembangan
pertambangan membuka kesempatan yang luas dan setara terhadap penambangan
rakyat, maka kita dapat belajar dari pengalaman negara-negara lain seperti 9olivia
dalam memperlakukan tambang emas rakyat. ntuk memperbaiki kualitas lingkungan
pada pertambangan emas rakyat skala kecil, pemerintah 9olivia mengadakan perjanjian
dengan pemerintah S#iss untuk menjalankan Program anajemen 3ingkungan Hidup
:erpadu Pada saha Pertambangan Skala +ecil (');1". Program ini dilaksanakan
oleh )irjen 3ingkungan Hidup, Politik dan 1orma +ementerian Perencanaan dan
Pembangunan 9erkesinambungan 9olivia. edmin mengambangkan beberapa metode
dalam pengolahan emas dalam pengurangan emisi mercury dan telah berhasil
menurunkan emisi mercury tersebut sebanyak ton per tahun .
v >atatan->atatan Penting dan :a#aran Solusi lternatif
Setelah menjelajah jauh kedalam satu bilik sejarah pertambangan rakyat, terdapat
beberapa catatan penting yang semestinya dapat menjadi pelita yang akan menerangi
jalan bagi pencarian-pencarian upaya terbaik untuk mendudukkan sumberdaya
pertambangan khususnya mineral dan batubara.
!. Pertambangan rakyat merupakan kenyataan yang tidak dapat diabaikan. Para
penambang-penambang ini telah lebih dulu hadir jika dibandingkan dengan
kontrak-kontrak pertambangan dan mereka memiliki klalm sejarah yang lebih tua
dari negara.
2. Sesungguhnya jika kita mau bercermin secara jujur, pengaturan sumberdaya
tambang yang berada ditengah-tengah rakyat, apakah itu memakai idiom
pembinaan, penertiban atau infentarisasi dari masa-kemasa merupakan bentuk lain
dari perebutan sumberdaya itu sendiri.
&. Sejak lama terjadi pengambilalihan secara sistematis pemilikan-pemilikan
masyarakat adat terhadap sumberdaya pertambangan.
. >atatan-catatan yang dapat diambil dari berbagai kebijakan yang pernah ada
sampai pada kebijkan yang akan ada, pengaturan tambang rakyat selalu dimulai
dengan pendekatan pajak.
. mat menarik membandingkan kenyataan di jaman penjajahan, terjadi kontrak
setara antara masyarakat adat dengan pengusaha 9elanda yang akan mengusahakan
sumberdaya tambangnya yang merupakan satu bagian kecil dari sebuah pengakuan
-
8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx
15/22
terhadap pemilikan masyarakat dengan tidak adanya pengalaman serupa dialam
kemerdekaan dimana kontrak-kontrak seperti itu tidak pernah lagi melibatkan
masyarakat.
4. Gika sedikit dibuka cakra#ala terhadap kebijakan yang dita#arkan oleh ?
inerba, jelas terlihat ternyata diskursus sektoralisme tidak pernah maju.
6. Pendekatan-pendekatan pemberian ganti rugi lahan, ganti rugi tanam tumbuh
tidak memberikan solusi bagi konflik-konflik pertambangan.
9erangkat dari paparan-paparan diatas dan beberapa catatan penting yang muncul,
dapat dita#arkan beberapa alternatif solusi. Solusi ini akan dibagi atas dua yaitu solusi
transisional dan solusi utama. Solusi transisional adalah solusi untuk menciptakan
kondisi yang kondusif untuk lahirnya solusi utama bagaimana mengatur pertambangan
di ;ndonesia.
v Solusi :ransisional
!. Perlu ada sebuah kebijakan yang memerintahkan evaluasi pemanfaatan
sumberdaya alam terutama pertambangan yang merupakan kekayaan bangsa.
'valuasi ini menyangkut kebijakan-kebijakan yang pernah dibuat dan praktek yang
terjadi dilapangan. )engan itu tentunya pembahasan ? inerba di )P? harus
dihentikan terlebih dahulu.
2. Perlu mendata konflik dan mencari solusi konflik-konflik pertambangan yang berlangsung sejak lama dan tidak terselesaikan, apakah itu konflik yang berakar dari
klaim hak kepemilikan ataupun konflik yang timbul dari dampak-dampak
pertambangan.
&. Sesegera mungkin mendata dan mempersiapkan program pembinaan P':; yang
disusun secara partisipatif termasuk masalah pengendalian lingkungan hidup,
dimana solusi dan pendekatan terhadap penambang tradisional (versi lama" harus
berbeda dengan P':; versi baru .
. enangguhkan untuk sementara #aktu pemberian kontrak-kontrak
pertambangan baru dan mengefektifkan kontrak-kontrak pertambangan yang sudah
ada dengan memperketat dan mempertinggi standar lingkungan hidup.
v Solusi tama
Setelah solusi-solusi transisional tersebut dapat dilaksanakan untuk jangka #aktu
tertentu, pada tahap selanjutnya barulah dapat dibangun solusi masalah utama yang
akan menyentuh masalah sesungguhnya dalam pengelolaan S) termasuk tambang.
lternatif solusi tersebut diantaranya /
-
8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx
16/22
!. engubah paradigma pengelolaan sumberdaya alam (pertambangan" yang
semata berparadigma ekonomi dan menurunkannya dalam rencana pengelolaan
sumberda alam yang komprehensif.
2. Pengakuan normatif terhadap pemilikan masyarakat adat atas sumberdaya alam
yang tersebar dalam berbagai peraturan perundangan, khususnya yang mengatur
tentang hak ulayat segera diturunkan pada ketentuan yang lebih operasional.
&. embuat peraturan payung pengelolaan sumberdaya alam yang berisi prinsip-
prinsip pengelolaan yang berkeadilan dan berkelanjutan.
. )alam pembuatan peraturan pertambangan perlu diadopsi prinsip *ree, Prior,
;nformed >onsent (*P;>" . Prinsip-prinsip *P;> ini menjadi relevan untuk
mengurangi konflik-konflik yang akan terjadi. *P;> terkait empat unsur mendasar
yakni *ree, Prior, ;nformed dan >onsent yang berlaku secara kumulatif. Secara
definitif keempat hal dasar ini dapat diartikan sebagai berikutC
. *ree berkaitan dengan keadaan bebas tanpa paksaan. rtinya kesepakatan
hanya mungkin dilakukan di atas berbagai pilihan bebas masyakarat,
9. Prior artinya sebelum proyek atau kegiatan tertentu diijinkan pemerintah
terlebih dahulu harus mendapat ijin masyarakat,
>. ;nformed artinya informasi yang terbuka dan seluas-luasnya mengenai
proyek yang akan dijalankan baik sebab maupun akibatnya dan
). >onsent artinya persetujuan diberikan oleh masyarakat sendiri .
2.3 )en*ana &e#ijakan Pe"erinta' Ter'ada( ekt+r Perta"#angan DA v +ondisi 'nergi di ;ndonesia
:abel ! di ba#ah ini menampilkan data aktual konsumsi energi primer ;ndonesia tahun
28 dan prediksi konsumsi energi primer tahun 22, sedangkan tabel 2 menunjukkan
komposisi pembangkitan listrik dari tahun 2 sampai 26. Pada komposisi energi
primer terlihat peningkatan rasio untuk batubara setiap tahunnya, dimana persentase
batubara yang hanya sebesar !8.&L pada tahun 28, direncanakan meningkat hingga
&&L pada tahun 22. ?encana ini adalah berdasarkan Peraturan Presiden 1o tahun
24 tentang +ebijakan 'nergi 1asional yang menetapkan peranan batubara sebesar
&&L pada bauran energi nasional di tahun 22. Peraturan ini menunjukkan dengan
jelas mengenai kebijakan untuk mendorong pengusahaan batubara, sebagai upaya untuk
mendukung konversi energi minyak ke batubara. )alam pembangkitan listrik pun rasio
pemakaian batubara juga terus meningkat setiap tahunnya, dimana realisasi pada tahun
26 mencatat angka sebesar 4&L. dapun rasio gas alam pada pembangkitan listrik
menurun karena adanya kebijakan peningkatan ekspor gas.
-
8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx
17/22
:abel !. Statistik energi primer
:abel 2. +omposisi bahan bakar pada pembangkitan listrik
v >adangan dan +ualitas 9atubara
>adangan batubara ;ndonesia dihitung berdasarkan eksplorasi yang terus dilakukan,
sehingga angkanya pun terus membesar seiring dengan ditemukannya lapisan = lapisan
baru batubara. :abel & menampilkan sumber daya batubara ;ndonesia, sedangkan tabel
menunjukkan sumber daya batubara berdasarkan kualitasnya. eskipun total sumber
daya batubara ;ndonesia mencapai !,6 miliar ton, tapi cadangan yang bisa ditambang
hanya sekitar !$nya saja, yaitu sebesar 2!,! miliar ton. Gumlah ini dipastikan akan
bertambah seiring dengan eksplorasi yang terus berlangsung. )ilihat dari #ilayah, maka
hampir seluruh cadangan batubara ;ndonesia terdapat di Sumatera (,4L" dan
+alimantan (@,4L", sedangkan sebagian kecil terdapat di Ga#a, Sula#esi, dan Papua.
9atubaranya pun hampir semuanya berjenis batubara uap, dengan karakteristik kadar
abu dan sulfur yang rendah. )ari cadangan yang ada, diketahui bah#a jumlah untuk tipe
bituminus dan sub-bituminus sebesar kurang lebih L, sedangkan sebagian besar
sisanya adalah lignit (dalam tabel merujuk ke sebagian batubara berkualitas sedang
dan rendah". ntrasit juga diproduksi meskipun dalam jumlah yang sangat sedikit. )i
+alimantan bagian tengah juga diketahui terdapat batubara kokas sehinggapembangunan tambang di sana berlangsung dengan pesat dalam beberapa tahun
belakangan ini.
:abel &. Sumber daya J cadangan batubara
:abel . Sumber daya batubara berdasarkan kualitas
v Sistem 7perasi Produksi dan Gumlah Produksi 9atubara
Sistem operasi produksi batubara ;ndonesia secara garis besar terbagi menjadi
kelompok, yaitu① 91 (P: 9ukit sam$P:9",② P+P29 atau Perjanjian +arya
Pengusahaan Pertambangan 9atubara (>oal >ontract of 5ork$>>o5" yang terbagi
menjadi & generasi,③ +P (+uasa Penambangan", dan ④ +). P+P29 adalah kelompok
yang lahir dari hasil kebijakan pemerintah ;ndonesia dalam mendorong pengusahaan
batubara melalui upaya mengundang investasi asing secara agresif. :ambang = tambang
P+P29 memberikan kontribusi yang besar dalam menggenjot jumlah produksi batubara
;ndonesia yang meningkat secara drastis sekarang ini. P:9 memiliki tambang terbuka
-
8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx
18/22
skala besar di :anjung 'nim, Sumatera Selatan, serta tambang ba#ah tanah di 7mbilin,
Sumatera 9arat. dapun tambang = tambang berstatus +P umumnya adalah tambang
investasi dalam negeri, sedangkan tambang = tambang +) biasanya berskala kecil.
)engan diundangkannya 1o tahun 2@, maka hanya kontrak P+P29 yang masih
terus berlanjut, sedangkan sistem yang lainnya tidak berlaku lagi.
inerba yang baru menetapkan adanya 5ilayah Pertambangan (5P", yang
didalamnya terbagi menjadi & jenis #ilayah pengusahaan mineral J batubara, yaitu
5ilayah saha Pertambangan (5P", 5ilayah Pertambangan ?akyat (5P?", serta
5ilayah saha Pertambangan +husus (5P+". ini juga menetapkan aturan baru
berupa ;jin saha Pertambangan (;P", yang dapat diberikan kepada 91, 9),
perusahaan s#asta, +), maupun perorangan untuk melaksanakan usaha
pertambangan. Sebagai upaya me#ujudkan transparansi perijinan, maka sistem tender
diberlakukan pada proses pemberian ;P ini. ;jin pengusahaan terbagi berdasarkan
#ilayah pertambangannya, yaitu ;jin saha Pertambangan (;P", ;jin Pertambangan
?akyat (;P?", serta ;jin saha Pertambangan +husus (;P+". ;P sendiri terbagi
menjadi ;P 'ksplorasi dan ;P 7perasi Produksi. Sebagai peraturan pelaksana dari
ini, maka pemerintah secara bertahap mengeluarkan peraturan = peraturan tentang
① saha pertambangan mineral dan batubara, ② 5ilayah pertambangan (PP 1o 22
tahun 2!",③ Pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan mineral J batubara (PP 1o2& tahun 2!", serta ④ ?eklamasi lahan pasca tambang.
Statistik jumlah produksi batubara ;ndonesia ditampilkan pada tabel di ba#ah. Pada
tahun 2@, jumlah produksi mencapai 24 juta ton, yang sebagian besar dihasilkan
oleh ! perusahaan tambang P+P29 generasi !. 9erdasarkan realisasi produksi tahun
28, tambang = tambang dengan jumlah produksi melebihi ! juta ton adalah daro
(&8 juta ton", +P> (&4 juta ton", +ideco Gaya gung (22 juta ton", 9erau >oal (!& juta
ton", rutmin (!4 juta ton", serta ;ndominco andiri (!! juta ton". +eseluruhan jumlah
produksi dari keenam tambang tersebut mendekati 4L dari total produksi batubara
nasional.
:abel . Gumlah produksi batubara
v Prediksi Gumlah Produksi, +ebutuhan )omestik, dan 'kspor
Prediksi dalam jangka panjang untuk jumlah produksi batubara, jumlah kebutuhan
domestik serta ekspor ditampilkan pada tabel @. ulai berproduksinya tambang =
-
8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx
19/22
tambang P+P29 yang tersisa serta +P akan meningkatkan produksi batubara setiap
tahunnya sehingga jumlah produksi pada tahun 22 diperkirakan akan mencapai
juta ton. Folume kebutuhan domestik pun akan meningkat seiring dengan pertumbuhan
ekonomi dalam negeri, sehingga pada tahun 22 diprediksi sebesar 22 juta ton. Hal
ini berarti peningkatan tajam sekitar kali lipat dibandingkan dengan realisasi tahun
28 yang sebesar @ juta ton. eningkatnya kebutuhan domestik mengakibatkan
pertumbuhan untuk ekspor diperkirakan hanya akan sampai tahun 2!, kemudian
menurun hingga angka !8 juta ton pada tahun 22.
:abel 4. Prediksi jumlah produksi, kebutuhan domestik, dan ekspor
v +ondisi ;nfrastruktur dan Pelabuhan 9atubara
)i ;ndonesia, infrastruktur yang terkait dengan pengusahaan batubara belumlah
memadai. :ransportasi batubara umumnya memanfaatkan sungai besar, seperti Sungai
usi di Sumatera Selatan, Sungai 9arito di +alimantan :engah dan Selatan, serta
Sungai ahakam di +alimantan :imur. +ereta batubara sampai saat ini hanya
digunakan di tambang P:9 :anjung 'nim, Sumatera Selatan. Selain itu, terminal
batubara dan pelabuhan batubara dapat dikatakan belum memadai pula. 9atubara
kebanyakan diangkut dengan menggunakan tongkang mele#ati sungai kemudian
dipindahkan ke kapal batubara besar di laut lepas (trans-shipment " sehingga efisiensipengangkutan menjadi kurang baik. ntuk itu, perlu upaya baru untuk mengatasi hal
ini, misalnya penggunaan fasilitas penimbunan dan pengangkutan batubara terapung
skala besar (mega float " atau pusher barge. :abel ! menampilkan pelabuhan =
pelabuhan batubara di ;ndonesia, sedangkan foto 2 menampilkan situasi lokasi trans-
shipment di lepas pantai 9anjarmasin, +alimantan Selatan (:aboneo". +emudian foto &
menunjukkan suasana trans-shipment dari tongkang ke kapal besar. )i :aboneo,
banyak kapal batubara besar yang menunggu dalam jangka #aktu lama.
:abel 6. Pelabuhan = pelabuhan batubara di ;ndonesia
v )ampak Positif Pengusahaan 9atubara dan +ebijakan Iang Perlu )iambil
-
8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx
20/22
)i ;ndonesia, batubara memberikan kontribusi yang besar terhadap pemasukan negara.
9erikut ini adalah dampak positif dari pengusahaan batubara/
?oyalti dan pajak lainnya dari batubara merupakan sumber pendapatan yang
penting bagi negara maupun daerah.
'kspor batubara menjadi sumber devisa yang penting.
endorong terciptanya lapangan kerja di daerah serta kemajuan bagi daerah.
eskipun demikian, diperlukan kebijakan baru untuk menjamin pengusahaan batubara
ini ke depannya, misalnya penguatan penga#asan tambang terkait berpindahnya
mekanisme penga#asan ke daerah, penanganan masalah lingkungan, serta tindakan
tegas terhadap penambangan tanpa ijin (P':;" yang selalu saja menjadi masalah laten.
BAB III
-
8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx
21/22
PENUTUP
3.1 &esi"(ulan
inerba yang baru mengatur kebijakan )7, yang berarti memprioritaskan
pemenuhan kebutuhan dalam negeri dibandingkan ekspor. Sudah tentu hal ini menjadi
perhatian bagi negara = negara pengimpor batubara ;ndonesia, termasuk Gepang di
dalamnya. :etapi pemerintah ;ndonesia menyatakan bah#a volume ekspor tidak akan
mengalami kendala dalam beberapa #aktu ke depan, karena pertumbuhan konsumsi
dalam negeri diperkirakan masih lebih rendah bila dibandingkan dengan tingkat
pertumbuhan produksi batubara nasional. Selain itu, pemerintah juga mencanangkan
pengurangan emisi >72 sebesar 24L sampai dengan tahun 2& melalui tindakan
seperti pemakaian bio-fuel dan konversi ke energi panas bumi, meskipun kebijakan
konkretnya masih belum jelas. )engan demikian, maka topik yang harus diperhatikan
bersama adalah jumlah kebutuhan energi dalam negeri ;ndonesia dan sumber energi
yang memasoknya.
-
8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx
22/22
DA,TA) PUTA&A
http/$$###.#alhi.or.id$id$ruang-media$#alhi-di-media$berita-tambang-a-
energi$2@6-uu-pertambangan-mineral-dan-batubara-uji-materiil-uu-minerba-molor-
#alhi-ancam-somasi-mk.html
http/$$sanyata.blogspot.com$
http://www.walhi.or.id/id/ruang-media/walhi-di-media/berita-tambang-a-energi/2097-uu-pertambangan-mineral-dan-batubara-uji-materiil-uu-minerba-molor-walhi-ancam-somasi-mk.htmlhttp://www.walhi.or.id/id/ruang-media/walhi-di-media/berita-tambang-a-energi/2097-uu-pertambangan-mineral-dan-batubara-uji-materiil-uu-minerba-molor-walhi-ancam-somasi-mk.htmlhttp://www.walhi.or.id/id/ruang-media/walhi-di-media/berita-tambang-a-energi/2097-uu-pertambangan-mineral-dan-batubara-uji-materiil-uu-minerba-molor-walhi-ancam-somasi-mk.htmlhttp://sanyata.blogspot.com/http://www.walhi.or.id/id/ruang-media/walhi-di-media/berita-tambang-a-energi/2097-uu-pertambangan-mineral-dan-batubara-uji-materiil-uu-minerba-molor-walhi-ancam-somasi-mk.htmlhttp://www.walhi.or.id/id/ruang-media/walhi-di-media/berita-tambang-a-energi/2097-uu-pertambangan-mineral-dan-batubara-uji-materiil-uu-minerba-molor-walhi-ancam-somasi-mk.htmlhttp://www.walhi.or.id/id/ruang-media/walhi-di-media/berita-tambang-a-energi/2097-uu-pertambangan-mineral-dan-batubara-uji-materiil-uu-minerba-molor-walhi-ancam-somasi-mk.htmlhttp://sanyata.blogspot.com/
top related