makalah_kebijakan_pemerintah_indonesia_t.docx

Upload: elfhyelfridapasaribu

Post on 07-Jul-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx

    1/22

    MAKALAH KEBIJAKAN PEMERINTAH INDONESIA

    TERHADAP INDUSTRI TAMBANG DAN BATUBARA

    Posted on Oktober 5, 2012by lelapurnamasari

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pembangunan industri pada sektor usaha bidang pertambangan batubara adalah suatu

    upaya pemerintah dalam meningkatkan devisa negara dan bila ditinjau dari segi pola

    kehidupan masyarakat sangat berhubungan langsung dengan peningkatan kebutuhan

     barang dan jasa, pemakaian sumber-sumber energi, dan sumber daya alam. Penggunaan

    sumber daya alam secara besarbesaran tanpa mengabaikan lingkungan dapatmengakibatkan berbagai dampak negatif yang terasa dalam jangka pendek maupun

    dalam jangka panjang. Pembangunan berkelanjutan merupakan suatu upaya dan

    pendekatan dalam pemanfaatan sumber daya alam yaitu suatu pembangunan yang

     berusaha memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengurangi kemampuan

    generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sebagaimana dikemukakan

    oleh Hadi (2!" menyatakan bah#a pembangunan berkelanjutan secara implisit juga

    mengandung arti untuk memaksimalkan keuntungan pembangunan dengan tetap

    menjaga kualitas sumber daya alam.

    Pengelolaan lingkungan bagi industri di bidang usaha tambang batubara merupakan hal

    terpenting dari suatu kegiatan usaha yang harus dilakukan agar industri tetap berjalan

    dan berkelanjutan. Pembangunan industri yang berkelanjutan mencakup tiga aspek

     yaitu lingkungan (environment", ekonomi (economy" dan sosial$ kesempatan yang sama

     bagi semua orang (e%uity" yang dikenal sebagai &'. spek lingkungan tidak berdiri

    sendiri namun sangat terkait dengan dua aspek lainnya. )alam kegiatan internal

    industri, peluang untuk memadukan aspek lingkungan dan ekonomi sangat besar,

    tergantung cara mengelola lingkungan dengan bijak dan menguntungkan. *aktor sosial

     yang sebagian besar menyangkut masyarakat sekitar atau di luar industri juga sangat

    terkait dalam pengelolaan lingkungan.

    +aitan aspek lingkungan dengan ekonomi dan sosial dalam kegiatan industri tambang

     batubara merupakan hal pokok dalam menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan

    dan keselamatan masyarakat sekitar. ntuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dan

    meningkatkan kualitas kehidupan, dengan meminimalkan pemakaian sumber daya alam

    dan bahan-bahan beracun, memperkecil timbulan limbah dan pencemar selama daur

    http://lelapurnamasari.wordpress.com/2012/10/05/makalah-kebijakan-pemerintah-indonesia-terhadap-industri-tambang-dan-batubara/http://lelapurnamasari.wordpress.com/2012/10/05/makalah-kebijakan-pemerintah-indonesia-terhadap-industri-tambang-dan-batubara/http://lelapurnamasari.wordpress.com/2012/10/05/makalah-kebijakan-pemerintah-indonesia-terhadap-industri-tambang-dan-batubara/http://lelapurnamasari.wordpress.com/author/lelapurnamasari/http://lelapurnamasari.wordpress.com/2012/10/05/makalah-kebijakan-pemerintah-indonesia-terhadap-industri-tambang-dan-batubara/http://lelapurnamasari.wordpress.com/author/lelapurnamasari/http://lelapurnamasari.wordpress.com/2012/10/05/makalah-kebijakan-pemerintah-indonesia-terhadap-industri-tambang-dan-batubara/http://lelapurnamasari.wordpress.com/2012/10/05/makalah-kebijakan-pemerintah-indonesia-terhadap-industri-tambang-dan-batubara/

  • 8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx

    2/22

    hidup produk sehingga tidak mengorbankan generasi mendatang dalam memenuhi

    kebutuhannya (Pur#anto, 2".

    enurut Syafrudin (2" dampak pencemaran terhadap badan air yang dihasilkan dari

    limbah industri, dapat diklasifikasikan sebagai berikut /

    !. 0at organik terlarut

    2. 0at Padat tersuspensi

    &. 1itrogen dan phosphor

    . inuman dan bahan-bahan terapung

    . 3ogam berat cyanida dan racun organic

    4. 5arna kekeruhan

    6. 7rganic tracer

    8. 9ahan yang tidak mudah mengalami dekomposisi biologis (refactory

    subtances"

    !. 9ahan yang mudah menguap (volatile materialis".

    Sistem anajemen 3ingkungan (S3" yang efektif menyediakan kerangka kerja dan

    proses yang terorganisir yang mengintegrasikan perencanaan, pelaksanaan, tindakan

    perbaikan dan tinjauan pengelolaan. Sistem anajemen 3ingkungan menyediakan

    detail-detail spesifik dan instruksi-instruksi yang berhubungan dengan struktur

    organisasi, personalia, prosedur, pelatihan dan penelitian yang kesemuanya memainkanperan dalam mengontrol dan meminimalkan dampak negatif akibat operasional pabrik

    pada lingkungan (Soetrisnanto, 2".

    )alam pada itu menurut Hadi (2" sistem manajemen lingkungan (S3" telah secara

    luas diimplementasikan di dunia industri. eskipun sebagian motivasinya untuk

    memperoleh sertifikat dan kemudian menjadi bagian dari promosi, tetapi S3 bisa

    menjadi pendorong penaatan lingkungan (environmental compliance" di dunia usaha.

    Pemerintah )aerah dapat memulainya dengan memahami bagaimana fungsi S3,

    tantangan yang mereka hadapi dan mengembangkan komitmen untuk meningkatkan

    kinerja lingkungan serta mencoba untuk mengimplementasikan S3 dalam bagian kecil

    dari organisasi mereka.

    1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan

    :ujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut/

    !. ntuk mengetahui ndang-ndang pertambangan mineral dan batubara

    2. ntuk mengetahui kebijakan pemerintah terhadap P':;

    &. ntuk mengetahui bagaimana rencana kebijakan pemerintah terhadap sector

    pertambangan sumber daya alam

  • 8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx

    3/22

    1.3 Tinjauan Pustaka

    9erdasarkan uraian di atas, dapat diajukan pertanyaan/

    !. 9agaimanakah ndang-ndang pertambangan mineral dan batubara<

    2. 9agaimanakah kebijakan pemerintah terhadap P':;<

    &. 9agaimanakah rencana kekbijakan pemerintah terhadap sector pertambangan

    sumber daya alam<

     

    BAB II

  • 8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx

    4/22

    PEMBAHAAN

    2.1 Undang!Undang Perta"#angan Mineral dan Batu#ara

    Pemerintah ;ndonesia memandang bah#a pengusahaan batubara masih diperlukan

    untuk menunjang pembangunan, sehingga pengembangan tambang batubara masih

    akan terus berlanjut. Pelaksanaan ineral dan 9atubara yang baru ditujukan untuk

    mendorong realisasi hal itu. )i ba#ah ini adalah poin = poin penting dalam

    tersebut/

    Selain menteri, penerbitan ijin pengusahaan batubara dapat dilakukan oleh

    gubernur, bupati $ #alikota. (enyesuaikan dengan otonomi daerah".

    +e#ajiban meningkatkan nilai tambah hasil pertambangan di dalam negeri,

    dalam hal ini adalah ke#ajiban membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian

    hasil tambang (9elum ada ke#ajiban untuk membangun fasilitas prepasi

     batubara$coal preparation plant ".

    +e#ajiban bagi pengusaha pertambangan untuk melakukan pembangunan

    daerah (community development " dan penanganan lingkungan yang terkait dengan

    pelaksanaan pertambangan.

    Pemberian #e#enang kepada pemerintah untuk mengatur jumlah produksi,

     volume ekspor, serta harga batubara. Pemberlakukan ke#ajiban suplai untuk

    kebutuhan domestic ( Domestic Market Obligation $ )7" dan regulasi harga

     batubara ( Indonesia Coal Price Reference $ ;>P?". ;jin saha Pertambangan +husus (;P+" yang memprioritaskan 91 dan

    perusahaan dalam negeri untuk melakukan penambangan di 5ilayah Pencadangan

    1egara (5P1" diterbitkan oleh pemerintah pusat.

     5e#enang penyelidikan memasukkan unsur kepolisian dan pejabat publik.

     turan hukum menjadi lebih keras, dari yang bersifat toleran menjadi lebih tegas,

    serta memungkinkan hukuman pidana bagi badan hukum.

    Pasal 64 1o. :ahun 2@ tentang Pertambangan ineral dan 9atubara (AUU

    Miner#aB" menyatakan bah#a ;P+ terdiri atas dua tahap/

    !. ;P+ 'ksplorasi meliputi kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, dan studi

    kelayakanC

    2. ;P+ 7perasi Produksi meliputi kegiatan konstruksi, penambangan, pengolahan

    dan pemurnian, serta pengangkutan dan penjualan.

    Selanjutnya diatur bah#a pemegang ;P+ dapat melakukan sebagian atau seluruh

    kegiatan pertambangan sebagaimana diatur di atas.

    Pasal 66 inerba mengatur bah#asetiap pemegang ;P+ 'ksplorasi dijamin untuk

    memperoleh ;P+ 7perasi Produksi sebagai kelanjutan kegiatan usaha

  • 8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx

    5/22

    pertambangannya. ;P+ 7perasi Produksi ini akan diberikan pada badan usaha

     berbadan hukum ;ndonesia yang telah memiliki data hasil kajian studi kelayakan.

    Pasal @ Peraturan Pemerintah 1o. 2& :ahun 2! tentang Pelaksanaan +egiatan saha

    Pertambangan ineral dan 9atubara (APP 23$2%1%B" mengatur bah#a ;P diberikan

    oleh enteri, gubernur, atau 9upati$5alikota sesuai dengan ke#enangannya.

    2.2 &e#ijakan Pe"erinta' Ter'ada( PETI

     v 9agaimana 1egara engatur Pertambangan ?akyat

    )ibagian ini penulis ingin memaparkan secara singkat tentang pengaturan yang

    dilakukan negara terhadap tambang-tambang rakyat. Pembahasan akan dibagi atas

    periode +olonial 9elanda dengan Periode ?epublik ;ndonesia. Dambaran kedua periode

    tersebut, secara tidak langsung memberikan gambaran kepada kita tentang

    perbandingan kedua masa tersebut. )alam perbandingan tersebut, terdapat perbedaan

    dan kesamaan-kesamaan dan jika menganalisis sampai pada tataran paradigma

    pengaturan tambang rakyat pada kedua Eaman ini, maka pembahasan tentang

    hubungan masyarakat adat dengan 1egara dalam pengelolaan S) yang dipaparkan

    diatas akan menjadi relevan.

    a" Dambaran Singkat Politik Pertambangan ?akyat asa +olonial 9elanda

    Seperti yang kita ketahui, sejak tahun !6@, F7> telah mengadakan transaksi jual beli

    dengan Sultan Palembang, yang kemudian ditindaklanjuti dengan penggalian timah di

    pulau 9angka (!8!4", Pulau 9elitung (!8!", dan Pulau Singkep (!8!8". Pertambangan

    9atubara di ;ndonesia pertama kali dilakukan oleh 1F 7ost 9orneo aatschapij pada

    tahun !8@ di Pangaron, +alimantan :imur. Pada tahun !8!8 sebuah perusahaan s#asta

    9elanda melakukan kegiatannya di Pelereng, yang terletak ! +m di tenggara

    Samarinda. Pada tahun !848-!86&, dilakukan penyelidikan geologi di daerah Sungai

    )urian, Sumatera 9arat dan ditemukan suatu lapangan 9atubara 7mbilin yang

    potensial. Pada tahun !8@2, tambang batubara 7mbilin di Sa#ahlunto mulai beroperasi

     bersamaan dengan selesainya pembangunan kereta api pada tahun !8@2.

    Pada tahun !8@@ pemerintah +olonial 9elanda mengeluarkan peraturan pokok

    pertambangan diatur dalam ;ndonesische ij#et tahun !8@@ Staatsblad 2!.

    ;ndonesische ij#et tahun !8@@ Staatsblad 2! kemudian ditambah dan diubah pada

    tahun !@!, !@!8 dan !@4. Pada masa itu pertambangan-pertambangan besar seperti

    pertambangan 9atubara di 7mblin dan pertambangan timah di 9angka dilakukan oleh

    negara. :etapi pihak s#asta juga diberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan

    pertambangan seperti pertambangan nikel di Sula#esi :enggara .

  • 8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx

    6/22

    )alam beberapa kejadian, ditingkatan tertentu pemerintah +olonial 9elanda

    mengikutsertakan masyarakat adat dalam proses pertambangan. Pada satu sisi,

    pemerintah +olonial 9elanda merupakan penjajah yang ingin mendapatkan keuntungan

    dari sumberdaya alam. :api disisi lain pemerintah +olonial 9elanda tidak mau

    mengambil resiko dengan memasukkan secara paksa para penambang dalam areal

    masyarakat adat.:erdapat kasus dimana pemerintah +olonial 9elanda me#ajibkan

    pengusaha pertambangan untuk mengikatkan diri dalam sebuah perjanjian dengan

    masyarakat adat pemilik #ilayah adat tersebut setelah sipengusaha mendapat konsesi

    pertambangan dari pemerintah colonial 9elanda. Salah satu contoh menarik adalah di

    Sa#ahlunto-Sumatera 9arat. 5ilayah yang diperjanjikan ini kemudian berkembang

    menjadi #ilayah pertambangan P:. 9-P7 di Sa#ahlunto, Sumatera 9arat.

    Pada tanggal 26 Guli !8@4 'mile 3eunardus van ?ouveroy van 1icu#aal, sisten ?esiden

    :anah )atar yang sekaligus sebagai pelaksana tugas notaris keresidenan tersebut dan

    daerah Ford Fander >apellen kedatangan tamu. :amu tersebut terdiri dari seorang

    pengusaha #arganegara 9elanda bernama Pieter Gacobus Scuuring bersama-sama dan

    )jaar Delar Sutan Pamuncak, #akil dari pangulu-pangulu suku di 3aras Silungkang

    dengan didampingi.

    +edua orang berlainan bangsa ini menginginkan perjanjian yang mereka buat

    didaftarkan di notaris. Perjanjian tersebut berupa perjanjian antara asyarakat dat+elarasan Silungkang dengan Pieter Gacobus Scuuring tentang pengusahaan batubara

     yang terdapat di#ilayah masyarakat adat ini. Pokok perjanjiannya adalah/

    !. asyarakat adat +elarasan Silungkang bersedia untuk menyerahkan

    pemanfaatan batubara miliknya kepada Pieter Gacobus Scuuring dan akan menjaga

    keamanan usaha penggalian batubara tersebut.

    2. Pieter Gacobus Scuuring akan memberikan !$! (sepersepuluh" dari keuntungan

     yang didapat dalam mengusahakan pertambangan batubara tersebut kepada

    penduduk +elarasan Silungkang dan akan memberikan sejumlah uang kepada

    orang-orang yang terlibat dalam perjanjian ini, dengan anggaran tidak lebih dari *.

    (empat ribu gulden" per tahunnya.

    Perjanjian Pertambangan 9atubara antara asyarakat dat Silungkang Pengusaha

    9elanda ()jaar Sutan Pamuncak dengan Pieter Gacobus Scuuring".

    !. Pada saat yang bersamaan, dibanyak tempat banyak bertumbuhan pertambangan

    rakyat. :etapi belum banyak pengaturan terhadap penambang rakyat tersebut.

    Perijinan pertambangan rakyat diberikan oleh penguasa setempat dengan cakupan

  • 8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx

    7/22

     bahan galian seperti timah, emas dan intan. +husus mengenai tambang intan,

    pemerintah kolonial 9elanda mengeluarkan 7rdonantie tanggal 2 1opember !@2&

    Staatblats !@2& 1o. 4 yang mencabut 7rdonantie tanggal 6 Guni !@ Staatblats

    !@ 1o. !6 . Pengaturan ini memuat ketentuan diantaranya/

    Pertambangan intan tanpa konsesi di artapura dan Pelaihari hanya boleh

    dilakukan oleh penduduk setempat.

    2. 9agi penambang yang menambang tanpa menggunakan mesin harus seijin

    residen dan harus membayar f. , per 4 bulan.

    &. 9agi penambang yang menambang dengan menggunakan mesin harus

    memperoleh ijin menye#a dari ?esiden dan dikenai ongkos se#a sebanyak f. , per

    meter per tahun. Penambang juga di#ajibkan membuat batas #ilayahnya dengan

     biaya sendiri.

    . 9agi yang melakukan penambangan tanpa ijin dikenai hukuman kurungan !

    tahun dan denda paling tinggi f. !.

     b" Dambaran Singkat Politik Pertambangan ?akyat asa 1egara +esatuan

      ?epublik ;ndonesia (1+?;"

    Dambaran singkat tentang Politik Pertambangan ?akyat asa 1egara +esatuan

    ?epublik ;ndonesia (1+?;" akan dimulai dengan pembahasan yang legendaris tentang

    dasar justifikasi 1egara (1+?;" dalam penguasaan dan pengelolaan sumberdaya alam

    (pertambangan". )asar justifikasi tersebut popular dengan sebutan Hak enguasai1egara (H1".

    Pembahasan tentang hak menguasai negara pada bagian ini sangatlah penting. Hak

    engusai 1egara merupakan dasar legitimasi konstitusional yang memberikan negara

    kekuatan untuk mengatur, mengelola dan mengusahakan sumberdaya pertambangan.

    Perdebatan tentang Hak enguasai 1egara (H1" mendapat tempat yang lebar dalam

    membahas hubungan 1egara dan masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam

    (PS)" di ;ndonesia termasuk didalamnya pertambangan. 9anyak penulis yang

    konsernt terhadap hak-hak masyarakat dalam PS), menggugat dan mempertanyakan

    kembali dasar filosofis, sosiologis dan yuridis H1. Dugatan ini timbul karena bias

    penguasaan yang dilakukan oleh 1egara (pemerintah" terhadap S), telah

    menimbulkan konflik-konflik land tenure dan land use antara pemerintah dengan

    masyarakat.

    H1 diadopsi dari dua akar konsep yaitu konsep 1egara kesejahteraan dan konsep

    ulayat yang dikenal dalam hukum adat. Sebagai kritik terhadap konsep 1egara hukum

  • 8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx

    8/22

    klasik yang dipengaruhi oleh paham liberalisme dan 1egara hukum sosialis yang

    dipengaruhi oleh paham marisme .

    )alam konsep 1egara kesejahteraan (#elfare state" 1egara tidak dipandang hanya

    semata sebagai alat kekuasaan saja, tetapi 1egara juga mempunyai fungsi sebagai alat

    pelayanan (an agency of service". >iri-ciri 1egara kesejahteraan ini adalahC

    !. engutamakan hak social ekonomi masyarakat,

    2. Peran eksekutif lebih besar dari legislative,

    &. Hak milik tidak bersifat mutlak,

    . 1egara tidak hanya sebagai penjaga malam (nacht#akerstaat" tapi juga terlibat

    dalam usaha-usaha social maupun ekonomi,

    . +aidah hukum administrasi semakin banyak mengatur social ekonomi dan

    membebankan ke#ajiban tertentu kepada #arga 1egara,

    4. Hukum public condong mendesak hukum privat, sebagai konsekuensi dari peran

    1egara yang luas dan

    6. 1egara bersifat 1egara hukum materil yang mengutamakan keadilan social yang

    materil. )engan pemahaman inilah, 1egara mempunyai hak untuk ikut campur

    dalam pertambangan.

    Pasal && ) !@ memberikan gambaran bagaimana ;ndonesia mengadopsi kedua

    paham ini dan pasal && ) !@ memberikan landasan yuridis bagi Pasal 2 1o. tahun !@4 yang berbicara bertama kali tentang konseptualisasi H1 dalam tingkatan

     yang lebih teknis dalam pengelolaan S). Pasal && ) !@ memberikan penekanan

    pada penguasaan 1egara terhadap 9umi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di

    dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran

    rakyat. Sementara pasal 2 1o. :ahun !@4 lebih memperjelas ruang lingkup H1

    tersebut yaituC

    !. engatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan dan

    pemeliharaan bumi, air dan ruang angkasa tersebut,

    2. enentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang

    dengan bumi, air dan ruang angkasa dan

    &. enentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang dan

    perbuatan-perbuatan hukum yang mengenai bumi, air dan ruang angkasa atau

    dalam kalaimat lain dapat disimpulkan, komponen yang terkandung dalam H1

    tersebut adalah kekuasaan untuk mengatur (regelen", mengurus (bestuuren" dan

    menga#asi (toeEicthouden".

  • 8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx

    9/22

     turan pertambangan pertama yang diundangkan pada masa adalah 1o. &6 Prp

    :ahun !@4. Pertambangan rakyat diatur dalam pasal ! yang menentukan bah#a semua

     bahan galian yang diusahakan oleh rakyat secara kecil-kecilan dengan alat-alat

    sederhana untuk pencaharian sendiri menurut adat kebiasaan daerah atau diusahakan

    secara koperasi. turan selanjutnya yaitu +eputusan 5akil Panglima 9esar ;;; +oti

    7perasi 'konomi 1o.+pts.2$5P9-+7:7' :ahun !@4 :entang Peneriban saha-

    saha )ibidang Pertambangan ;ntan dan 9ahan Dalian lain Iang 9ersamaan

    Penguasaannya yang diikuti dengan +epmen Pertambangan 1o. 24$$Pertamb$4

    :entang Pelaksanaan +eputusan 5akil Panglima 9esar ;;; +oti 7perasi 'konomi

    1o. +pts.2$5P9-+7:7' :ahun !@4 Peneriban saha-saha )ibidang

    Pertambangan ;ntan )an 9ahan Dalian lain Iang 9ersamaan Penguasaannya.

    +etiga ketentuan tersebut sangat dipengaruhi oleh politik 9erdiri di +aki Sendiri

    (berdikari". Secara tersirat diketahui bah#a keinginan pemerintah untuk menertibkan

    pertambangan rakyat adalah untuk mendapatkan sejumlah uang iuran dari penambang-

    penambang rakyat. Persandingan bahasa penertiban dan pembinaan tidak memberikan

    kesejukan terhadap pertambangan rakyat. :idak terdapat catatan yang pasti terhadap

    pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah pada masa itu.

    Pada tahun !@46 1o. !! tahun !@46 :entang +etentuan-+etentuan Pokok

    Pertambangan diundangkan. H1 dinyatakan dengan tegas pada pasal ! 1o. !!

    tahun !@46 :entang +etentuan-+etentuan Pokok Pertambangan. Pasal ! ini menyatakan bah#a semua bahan galian yang terdapat dalam #ilayah hukum pertambangan

    ;ndonesia yang merupakan endapan-endapan alam sebagai karunia :uhan Iang aha

    'sa, adalah kekayaan 1asional bangsa ;ndonesia dan oleh karenanya dikuasai dan

    dipergunakan oleh 1egara untuk sebesar-besar kemakmuran ?akyat.

    1o. !! tahun !@46 mendevinisikan pertambangan rakyat sebagai Pertambangan

    ?akyatC adalah satu usaha pertambangan bahan-bahan galian dari semua golongan

    seperti yang dilakukan oleh rakyat setempat secara kecil-kecilan atau secara gotong-

    royong dengan alat-alat sederhana untuk pencaharian sendiri. Pertambangan ?akyat

     bertujuan memberikan kesempatan kepada rakyat setempat dalam mengusahakan

     bahan galian untuk turut serta membangun 1egara di bidang pertambangan dengan

     bimbingan Pemerintah. Pertambangan ?akyat hanya dilakukan oleh ?akyat setempat

     yang memegang +uasa Pertambangan (iEin" Pertambangan ?akyat.

    1o. !! :ahun !@46 dilaksanakan melalui PP 1o. &2 :ahun !@4@. )alam ketentuan ini

    ditentuakn bah#a pertambangan rakyat dapat dilakukan setelah mendapat Surat

    +eputusan ;Ein Pertambangan ?akyat yang dikeluarkan oleh menteri. )imana Surat

  • 8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx

    10/22

    +eputusan ;Ein Pertambangan ?akyat adalah +uasa Pertambangan yang diberikan oleh

    enteri kepada ?akyat setempat untuk melaksanakan usaha pertambangan secara kecil-

    kecilan dan dengan luas #ilayah yang sangat terbatas.

    Selanjutnya beberapa ketentuan dikeluarkan untuk mengatur pertambangan rakyat ini

    diantaranya +epmen Pertambangan 1o. !8!$+pts$$Pertamb$4@ tentang :entang

    Pengaturan Pertambangan ?akyat ntuk 9ahan galian timah Putih di ?iau )aratan,

    +epmen Pertambangan 1o. !88$+pts$$Pertamb$!@4@ tentang Pengaturan

    Pertambangan ?akyat ntuk 9ahan Dalian 'mas )i )aerah Propinsi 9engkulu, +epmen

    Pertambangan 1o. 66$+pts$$Pertamb$!@6& tentang Pengaturan Pertambangan

    ?akyat ntuk 9ahan Dalian 'mas )i )aerah 9olaangmongondo# Propinsi Sula#esi

    tara, +epmen Pertambangan 1o. 64&$+pts$$Pertamb$!@6 tentang Pengaturan ;Ein

    Pertambangan ?akyat ntuk bahan galian +aolin )i )aerah +araha kab. :asik alaya

    Propinsi Gabar, Permen Pertambangan J 'nergi 1o. ! P$2!$$P'$!@84 :entang

    Pedoman Pengelolaan Pertambangan ?akyat 9ahan Dalian Strategis )an Fital

    (Dolongan J 9"

    )ari semua ketentuan tersebut terdapat dapat ditarik catatan penting tentang kebijakan

    pemerintah yaitu /

    !. 9erbagai pengaturan pertambangan rakyat dalam berbagai paraturanperundangan memberikan pembatasan keleluasaan rakyat menambang.

    2. +etidakpastian usaha pertambangan rakyat karena kalau ada pemegang +ontrak

    +arya atau kontrak pertambangan lain, maka penambang rakyat harus menyingkir.

    &. Sedangkan untuk diareal yang ada +ontrak Pertambangannya tetap dibuka

    kemungkinan pertambangan rakyat, dengan syarat adanya ijin pemegang kontrak

    pertambangan.

    . Penertiban dan pembinaan yang dilakukan oleh 1egara dengan imbalan

    sejumlah pungutan dari penambang. eskipun pembinaan tersebut tidak jelas dan

    diserahkan kepada pemda setempat.

     kibat dari berbagai kebijakan terhadap pertambangan rakyat tersebut, banyak

    pertambangan-pertambangan dilakukan tanpa ijin (P':;". +epala dinas Pertambangan

    +alimantan selatan menyebutkan Sepanjang tahun !@@6-2, tambang rakyat di

    +alimantan Selatan berkembang && penambang tanpa ijin yang tersebar di 2&8 lokasi,

    mencakup 2&4 ha dengan memakai alat berat . Sedangkan di Sumatera 9arat, +odya

    Sa#ahlunto sampai dengan tahun 2 terdapat 2 orang penambang liar .

    Sementara itu di Gambi, dikecamatan Palepat +ab. 9ungo sampai tahun 2! terdapat

  • 8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx

    11/22

    kurang lebih orang penambang tanpa ijin . )i +alimantan Selatan sampai tahun

    2! terdapat 4 orang penambang emas tanpa ijin.

    +halid uhammad menulis bah#a Stigmatisasi P':; (Pertambangan :anpa ;jin" juga

    diberikan bagi para penambang emas yang rata-rata dilakukan dengan skala kecil dan

    oleh masyarakat setempat ataupun pendatang dari daerah sekitar lokasi bahan tambang,

     yang tergiur untuk mengadu nasip pada bahan tambang itu. khir-akhir ini berbagai

    perhatian tertuju pada para penambang emas skala kecil, karena jumlah mereka dari

    tahun ke tahun meningkat. enurut data yang dikumpulkan oleh Pusat Pengembangan

    :eknologi ineral (PP:", saat ini terdapat 66. operasi penambangan kecil yang

    menghasilkan hampir semua mineral untuk kegiatan industri yang bernilai sekitar S K

    8 juta pertahun. ?endahnya jumlah penambang skala kecil yang mendapat ijin dari

    pemerintah lebih disebabkan oleh persoalan birokrasi yang rumit dan bertele-tele dalam

    memperoleh ijin penambangan .

    Selain masalah-masalah tersebut, kebijakan yang mendahulukan pemegang kontrak

    pertambangan daripada penambang rakyat, juga menui konflik. Salah satu kasus yang

    terjadi yaitu konflik antara masyarakat adat daya Siang dengan P:. ;ndo uro +encana

    di +ab. 9arito tara +alimantan Selatan. )iatas areal adat dan areal penmbangan daya

    Siang pemerintah menerbitkan +ontrak +arya atas nama P:. ;ndo uro +encana yang

    !L sahamnya dimiliki oleh urora Dold asal ustralia. real kontrak karya P:. ;ndouro +encana ini tumpang tindih dengan #ilayah pertambangan rakyat dan areal

    ka#asan adat lainnya.

    enghadapi masalah-masalah P':; ini, pada tahun 2 pemerintah mengeluarkan

    ;npres ?; 1o. & :ahun 2 :entang +oordinasi Penanggulangan asalah

    Pertambangan :anpa ;Ein. 1amun demikian pelaksanaan ;npres ini mendapat reaksi

     yang keras karena praktek dilapangan yang tidak sepatutnya. ?eaksi keras berdatangan

    salah satunya dari 53H; dan G: dalam siaran persnya tanggal 8 Guni 2 .

    enakar 1asib :ambang ?akyat )engan ? ineral dan 9atubara

    di sepanjang 2& sampai dengan 2 pemberitaan kasus-kasus dan pengaturan

    pertambangan di ;ndonesia menyita perhatian pulik. +elahiran Perpu 1o. ! :ahun 2

     yang kemudian disyahkan menjadi 1o. !@ :ahun 2 memberikan #arna

    tersendiri di pentas sejarah pertambangan. Sementara itu, cakupan 1o. !! :ahun

    !@46 mulai berkurang dengan lahirnya igas dan dilanjutkan dengan pembuatan

    ? ineral dan 9atubara yang saat ini dibahas di )P? 

  • 8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx

    12/22

    )alam 1ota +euangan nggaran Pendapatan )an 9elanja 1egara :ahun nggaran

    2 ?epublik ;ndonesia pemerintah menyebutkan C

    AMMM.)engan demikian, perkembangan penerimaan S) pertambangan umum

    tersebut, pada dasarnya dipengaruhi oleh empat faktor utama, yaitu tarif per jenis

    pertambangan, harga jual, luas atau volume, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar

     merika Serikat. Selain itu, faktor nonekonomi yang diperkirakan berpengaruh terhadap

    perkembangan penerimaan S) pertambangan umum antara lain meliputi masalah

    keamanan di daerah daerah penambangan, yang ra#an terjadi penambangan tanpa ijin

    (Peti".

    )alam nota keuangan diatas, P':; mendapat tempat strategis dimata pemerintah

    sebagai salah satu faktor yang menjadi penyebab meningkat atau menurunnya

    pendapatan negara dari sektor pertambangan. )engan kenyataan ini, dalam rencana

    kerja pemerintah tahun 24, P':; menjadi salah satu prioritas yang harus ditangani

    segera. Penetapan prioritas ini didasarkan pada pemikiran sebagai berikutC

    Persoalan yang masih belum dapat dituntaskan dan menjadi tantangan adalah kasus-

    kasus pertambangan tanpa ijin (P':;". 3uasnya dimensi ekonomi, hukum dan sosial

    dari kasus P':; ini membuat penanganannya harus hati-hati.

    Salah satu sasaran pembangunan tahun 24 adalah berkurangnya P':; dengan

    kegiatan-kegiatan 'valuasi, penga#asan, dan penertiban kegiatan rakyat yang

     berpotensi mencemari lingkungan khususnya penggunaan bahan merkuri dan sianida

    dalam usaha pertambangan emas rakat termasuk pertambangan tanpa ijin (P':;" dan

     bahan kimia tertentu sebagai bahan pembantu pada industri kecil.

    Sangat menarik melihat salah satu sasaran pembangunan pertambangan pada tahun

    !@@4 tersebut. )imata pemerintah, P':; yang sebagian besar dilakukan oleh masyarakat

    menjadi sebuah masalah yang cukup besar yang menyebabkan menurunnya pendapatan

    negara. :entu pencantuman P':; sebagai salah satu sasaran pembangunan

    pertambangan akan menimbulkan dampak yang serius terhadap pertambangan-

    pertambangan rakyat. +arena sebagian besar pertambangan rakyat dalam operasinya

    tidak memiliki ijin resmi dari pemerintah.

    Gika kita melanjutkan penjelajahan, ada gelombang pertanyaan menyentak ketika

    membaca naskah akademik ? inerba. Para penyusun naskah akademik ini

    mengkategorikan P':; yaitu P':; versi baru dan P':; versi lama (tradisional". P':;

  • 8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx

    13/22

     versi baru dicirikan dengan adanya penyandang dana (cukong" dan kadang-kadang

    oknum aparat sebagai backing, serta operasi dengan modus operandi memperalat

    kalangan masyarakat bah#a menjadi AkorbanB pembangunan, ini, yang didalamnya

    terlibat masyarakat pendatang, serta diba#ah perlindungan backing ternyata menjadi

    kekuatan yang dahsyat dalam menumbuhkan P':; versi baru. P':; ini menimbulkan

    masyalah yaitu !" merugikan negara, berupa kehilangan pendapatan negara dari sektor

    perpajakan, merusak dan mencemari lingkungan, &" melecehkan hukum. asalah-

    masalah ini diikuti dengan masalah lain yaitu, kecelakaan tambang, iklim usaha yang

    tidak kondusif, praktek percukongan, premanisme dan prostitusi .

    :erjadi generalisasi pandangan terhadap kedua jenis P':; (versi lama dan baru". :idak

    ada pembahasan lebih jauh terhadap P':; versi lama (tradisonal" yang sebagian besar

    adalah penambang-penambang tradisi seperti yang diungkap pada bagian-bagian a#al

    makalah ini. Persoalan-persoalan yang timbul dan menghadapkan negara dengan

    penambang rakyat $ P':; versi lama (tradisonal" yang seringkali tergusur ketika #ilayah

    penambangannya ditimpa oleh kontrak-kontrak penambangan besar, seperti dilupakan.

    Sehingga dengan paradigma seperti ini, maka perlakukan terhadap P':; versi baru

    dengan versi lama akan sama.

    )alam tingkatan tertinggi, terdapat upaya untuk mendorong #acana tentang H1 dan

    pengakuan negara atas hak ulayat masyarakat adat kearah yang lebih menguntungkanpihak pertambangan. 1o. :ahun !@4 (P" dianggap oleh para pembuat

    naskah akdemik ini menjadi sebuah hambatan bagi perkembangan pertambangan

    khususnya pengaturan Hak engusai 1egara yang tidak berarti dimiliki (penjelasan

    umum angka ;", pengakuan hak ulayat (Pasal & P" dan kedudukan sederajat hak

    atas tanah (Pasal " .

    Gika dianalisa lebih mendalam, dari pokok-poko pemikiran yang tertuang dalam naskah

    akademik ? inerba, terdapat upaya terselubung untuk semakin memperkuat

    kekuasaan negara atas sumberdaya pertambangan. :erdapat keinginan untuk

    mendorong hak-hak pertambangan memiliki posisi yang lebih tinggi dari hak-hak atas

    tanah, salah satunya hak ulayat. kan tetapi logika H1 yang dita#arkan oleh naskah

    akademi ? minerba menjadi inkonsisten dengan ta#aran yang dimunculkan pada

    pasal pengusahaan sumberdaya mineral dan batubara. Pembahasan ini akan relefan

    untuk menja#ab pertanyaan mengapa negara bisa melakukan kontrak-kontrak

    pertambangan yang menjadi ranahnya hukum private. :etapi #acana ini justru dija#ab

    dengan mekanisme perinjinan .

  • 8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx

    14/22

    +ampanye intensif tentang perusakan lingkungan yang dilakukan oleh tambang rakyat,

    meskipun mengandung beberapa kebenaran, sebaliknya kesan yang kuat muncul

    menunjukkan kurangnya perhatian dan orientasi pembinaan terhadap mereka. Gika

    keseriusan pembinaan terhadap pertambangan rakyat ada dan orientasi pengembangan

    pertambangan membuka kesempatan yang luas dan setara terhadap penambangan

    rakyat, maka kita dapat belajar dari pengalaman negara-negara lain seperti 9olivia

    dalam memperlakukan tambang emas rakyat. ntuk memperbaiki kualitas lingkungan

    pada pertambangan emas rakyat skala kecil, pemerintah 9olivia mengadakan perjanjian

    dengan pemerintah S#iss untuk menjalankan Program anajemen 3ingkungan Hidup

    :erpadu Pada saha Pertambangan Skala +ecil (');1". Program ini dilaksanakan

    oleh )irjen 3ingkungan Hidup, Politik dan 1orma +ementerian Perencanaan dan

    Pembangunan 9erkesinambungan 9olivia. edmin mengambangkan beberapa metode

    dalam pengolahan emas dalam pengurangan emisi mercury dan telah berhasil

    menurunkan emisi mercury tersebut sebanyak ton per tahun .

     v >atatan->atatan Penting dan :a#aran Solusi lternatif 

    Setelah menjelajah jauh kedalam satu bilik sejarah pertambangan rakyat, terdapat

     beberapa catatan penting yang semestinya dapat menjadi pelita yang akan menerangi

     jalan bagi pencarian-pencarian upaya terbaik untuk mendudukkan sumberdaya

    pertambangan khususnya mineral dan batubara.

    !. Pertambangan rakyat merupakan kenyataan yang tidak dapat diabaikan. Para

    penambang-penambang ini telah lebih dulu hadir jika dibandingkan dengan

    kontrak-kontrak pertambangan dan mereka memiliki klalm sejarah yang lebih tua

    dari negara.

    2. Sesungguhnya jika kita mau bercermin secara jujur, pengaturan sumberdaya

    tambang yang berada ditengah-tengah rakyat, apakah itu memakai idiom

    pembinaan, penertiban atau infentarisasi dari masa-kemasa merupakan bentuk lain

    dari perebutan sumberdaya itu sendiri.

    &. Sejak lama terjadi pengambilalihan secara sistematis pemilikan-pemilikan

    masyarakat adat terhadap sumberdaya pertambangan.

    . >atatan-catatan yang dapat diambil dari berbagai kebijakan yang pernah ada

    sampai pada kebijkan yang akan ada, pengaturan tambang rakyat selalu dimulai

    dengan pendekatan pajak.

    . mat menarik membandingkan kenyataan di jaman penjajahan, terjadi kontrak

    setara antara masyarakat adat dengan pengusaha 9elanda yang akan mengusahakan

    sumberdaya tambangnya yang merupakan satu bagian kecil dari sebuah pengakuan

  • 8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx

    15/22

    terhadap pemilikan masyarakat dengan tidak adanya pengalaman serupa dialam

    kemerdekaan dimana kontrak-kontrak seperti itu tidak pernah lagi melibatkan

    masyarakat.

    4. Gika sedikit dibuka cakra#ala terhadap kebijakan yang dita#arkan oleh ?

    inerba, jelas terlihat ternyata diskursus sektoralisme tidak pernah maju.

    6. Pendekatan-pendekatan pemberian ganti rugi lahan, ganti rugi tanam tumbuh

    tidak memberikan solusi bagi konflik-konflik pertambangan.

    9erangkat dari paparan-paparan diatas dan beberapa catatan penting yang muncul,

    dapat dita#arkan beberapa alternatif solusi. Solusi ini akan dibagi atas dua yaitu solusi

    transisional dan solusi utama. Solusi transisional adalah solusi untuk menciptakan

    kondisi yang kondusif untuk lahirnya solusi utama bagaimana mengatur pertambangan

    di ;ndonesia.

     v Solusi :ransisional

    !. Perlu ada sebuah kebijakan yang memerintahkan evaluasi pemanfaatan

    sumberdaya alam terutama pertambangan yang merupakan kekayaan bangsa.

    'valuasi ini menyangkut kebijakan-kebijakan yang pernah dibuat dan praktek yang

    terjadi dilapangan. )engan itu tentunya pembahasan ? inerba di )P? harus

    dihentikan terlebih dahulu.

    2. Perlu mendata konflik dan mencari solusi konflik-konflik pertambangan yang berlangsung sejak lama dan tidak terselesaikan, apakah itu konflik yang berakar dari

    klaim hak kepemilikan ataupun konflik yang timbul dari dampak-dampak

    pertambangan.

    &. Sesegera mungkin mendata dan mempersiapkan program pembinaan P':; yang

    disusun secara partisipatif termasuk masalah pengendalian lingkungan hidup,

    dimana solusi dan pendekatan terhadap penambang tradisional (versi lama" harus

     berbeda dengan P':; versi baru .

    . enangguhkan untuk sementara #aktu pemberian kontrak-kontrak

    pertambangan baru dan mengefektifkan kontrak-kontrak pertambangan yang sudah

    ada dengan memperketat dan mempertinggi standar lingkungan hidup.

     v Solusi tama

    Setelah solusi-solusi transisional tersebut dapat dilaksanakan untuk jangka #aktu

    tertentu, pada tahap selanjutnya barulah dapat dibangun solusi masalah utama yang

    akan menyentuh masalah sesungguhnya dalam pengelolaan S) termasuk tambang.

     lternatif solusi tersebut diantaranya /

  • 8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx

    16/22

    !. engubah paradigma pengelolaan sumberdaya alam (pertambangan" yang

    semata berparadigma ekonomi dan menurunkannya dalam rencana pengelolaan

    sumberda alam yang komprehensif.

    2. Pengakuan normatif terhadap pemilikan masyarakat adat atas sumberdaya alam

     yang tersebar dalam berbagai peraturan perundangan, khususnya yang mengatur

    tentang hak ulayat segera diturunkan pada ketentuan yang lebih operasional.

    &. embuat peraturan payung pengelolaan sumberdaya alam yang berisi prinsip-

    prinsip pengelolaan yang berkeadilan dan berkelanjutan.

    . )alam pembuatan peraturan pertambangan perlu diadopsi prinsip *ree, Prior,

    ;nformed >onsent (*P;>" . Prinsip-prinsip *P;> ini menjadi relevan untuk

    mengurangi konflik-konflik yang akan terjadi. *P;> terkait empat unsur mendasar

     yakni *ree, Prior, ;nformed dan >onsent yang berlaku secara kumulatif. Secara

    definitif keempat hal dasar ini dapat diartikan sebagai berikutC

     . *ree berkaitan dengan keadaan bebas tanpa paksaan. rtinya kesepakatan

    hanya mungkin dilakukan di atas berbagai pilihan bebas masyakarat,

    9. Prior artinya sebelum proyek atau kegiatan tertentu diijinkan pemerintah

    terlebih dahulu harus mendapat ijin masyarakat,

    >. ;nformed artinya informasi yang terbuka dan seluas-luasnya mengenai

    proyek yang akan dijalankan baik sebab maupun akibatnya dan

    ). >onsent artinya persetujuan diberikan oleh masyarakat sendiri .

    2.3 )en*ana &e#ijakan Pe"erinta' Ter'ada( ekt+r Perta"#angan DA  v +ondisi 'nergi di ;ndonesia

    :abel ! di ba#ah ini menampilkan data aktual konsumsi energi primer ;ndonesia tahun

    28 dan prediksi konsumsi energi primer tahun 22, sedangkan tabel 2 menunjukkan

    komposisi pembangkitan listrik dari tahun 2 sampai 26. Pada komposisi energi

    primer terlihat peningkatan rasio untuk batubara setiap tahunnya, dimana persentase

     batubara yang hanya sebesar !8.&L pada tahun 28, direncanakan meningkat hingga

    &&L pada tahun 22. ?encana ini adalah berdasarkan Peraturan Presiden 1o tahun

    24 tentang +ebijakan 'nergi 1asional yang menetapkan peranan batubara sebesar

    &&L pada bauran energi nasional di tahun 22. Peraturan ini menunjukkan dengan

     jelas mengenai kebijakan untuk mendorong pengusahaan batubara, sebagai upaya untuk 

    mendukung konversi energi minyak ke batubara. )alam pembangkitan listrik pun rasio

    pemakaian batubara juga terus meningkat setiap tahunnya, dimana realisasi pada tahun

    26 mencatat angka sebesar 4&L. dapun rasio gas alam pada pembangkitan listrik

    menurun karena adanya kebijakan peningkatan ekspor gas.

     

  • 8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx

    17/22

    :abel !. Statistik energi primer

    :abel 2. +omposisi bahan bakar pada pembangkitan listrik 

     v >adangan dan +ualitas 9atubara

    >adangan batubara ;ndonesia dihitung berdasarkan eksplorasi yang terus dilakukan,

    sehingga angkanya pun terus membesar seiring dengan ditemukannya lapisan = lapisan

     baru batubara. :abel & menampilkan sumber daya batubara ;ndonesia, sedangkan tabel

    menunjukkan sumber daya batubara berdasarkan kualitasnya. eskipun total sumber

    daya batubara ;ndonesia mencapai !,6 miliar ton, tapi cadangan yang bisa ditambang

    hanya sekitar !$nya saja, yaitu sebesar 2!,! miliar ton. Gumlah ini dipastikan akan

     bertambah seiring dengan eksplorasi yang terus berlangsung. )ilihat dari #ilayah, maka

    hampir seluruh cadangan batubara ;ndonesia terdapat di Sumatera (,4L" dan

    +alimantan (@,4L", sedangkan sebagian kecil terdapat di Ga#a, Sula#esi, dan Papua.

    9atubaranya pun hampir semuanya berjenis batubara uap, dengan karakteristik kadar

    abu dan sulfur yang rendah. )ari cadangan yang ada, diketahui bah#a jumlah untuk tipe

     bituminus dan sub-bituminus sebesar kurang lebih L, sedangkan sebagian besar

    sisanya adalah lignit (dalam tabel merujuk ke sebagian batubara berkualitas sedang

    dan rendah". ntrasit juga diproduksi meskipun dalam jumlah yang sangat sedikit. )i

    +alimantan bagian tengah juga diketahui terdapat batubara kokas sehinggapembangunan tambang di sana berlangsung dengan pesat dalam beberapa tahun

     belakangan ini.

    :abel &. Sumber daya J cadangan batubara

    :abel . Sumber daya batubara berdasarkan kualitas

     v Sistem 7perasi Produksi dan Gumlah Produksi 9atubara

    Sistem operasi produksi batubara ;ndonesia secara garis besar terbagi menjadi

    kelompok, yaitu① 91 (P: 9ukit sam$P:9",② P+P29 atau Perjanjian +arya

    Pengusahaan Pertambangan 9atubara (>oal >ontract of 5ork$>>o5" yang terbagi

    menjadi & generasi,③ +P (+uasa Penambangan", dan ④ +). P+P29 adalah kelompok

     yang lahir dari hasil kebijakan pemerintah ;ndonesia dalam mendorong pengusahaan

     batubara melalui upaya mengundang investasi asing secara agresif. :ambang = tambang

    P+P29 memberikan kontribusi yang besar dalam menggenjot jumlah produksi batubara

    ;ndonesia yang meningkat secara drastis sekarang ini. P:9 memiliki tambang terbuka

  • 8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx

    18/22

    skala besar di :anjung 'nim, Sumatera Selatan, serta tambang ba#ah tanah di 7mbilin,

    Sumatera 9arat. dapun tambang = tambang berstatus +P umumnya adalah tambang

    investasi dalam negeri, sedangkan tambang = tambang +) biasanya berskala kecil.

    )engan diundangkannya 1o tahun 2@, maka hanya kontrak P+P29 yang masih

    terus berlanjut, sedangkan sistem yang lainnya tidak berlaku lagi.

    inerba yang baru menetapkan adanya 5ilayah Pertambangan (5P", yang

    didalamnya terbagi menjadi & jenis #ilayah pengusahaan mineral J batubara, yaitu

     5ilayah saha Pertambangan (5P", 5ilayah Pertambangan ?akyat (5P?", serta

     5ilayah saha Pertambangan +husus (5P+". ini juga menetapkan aturan baru

     berupa ;jin saha Pertambangan (;P", yang dapat diberikan kepada 91, 9),

    perusahaan s#asta, +), maupun perorangan untuk melaksanakan usaha

    pertambangan. Sebagai upaya me#ujudkan transparansi perijinan, maka sistem tender

    diberlakukan pada proses pemberian ;P ini. ;jin pengusahaan terbagi berdasarkan

     #ilayah pertambangannya, yaitu ;jin saha Pertambangan (;P", ;jin Pertambangan

    ?akyat (;P?", serta ;jin saha Pertambangan +husus (;P+". ;P sendiri terbagi

    menjadi ;P 'ksplorasi dan ;P 7perasi Produksi. Sebagai peraturan pelaksana dari

    ini, maka pemerintah secara bertahap mengeluarkan peraturan = peraturan tentang

    ① saha pertambangan mineral dan batubara, ② 5ilayah pertambangan (PP 1o 22

    tahun 2!",③ Pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan mineral J batubara (PP 1o2& tahun 2!", serta ④ ?eklamasi lahan pasca tambang.

    Statistik jumlah produksi batubara ;ndonesia ditampilkan pada tabel di ba#ah. Pada

    tahun 2@, jumlah produksi mencapai 24 juta ton, yang sebagian besar dihasilkan

    oleh ! perusahaan tambang P+P29 generasi !. 9erdasarkan realisasi produksi tahun

    28, tambang = tambang dengan jumlah produksi melebihi ! juta ton adalah daro

    (&8 juta ton", +P> (&4 juta ton", +ideco Gaya gung (22 juta ton", 9erau >oal (!& juta

    ton", rutmin (!4 juta ton", serta ;ndominco andiri (!! juta ton". +eseluruhan jumlah

    produksi dari keenam tambang tersebut mendekati 4L dari total produksi batubara

    nasional.

    :abel . Gumlah produksi batubara

     v Prediksi Gumlah Produksi, +ebutuhan )omestik, dan 'kspor

    Prediksi dalam jangka panjang untuk jumlah produksi batubara, jumlah kebutuhan

    domestik serta ekspor ditampilkan pada tabel @. ulai berproduksinya tambang =

  • 8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx

    19/22

    tambang P+P29 yang tersisa serta +P akan meningkatkan produksi batubara setiap

    tahunnya sehingga jumlah produksi pada tahun 22 diperkirakan akan mencapai

     juta ton. Folume kebutuhan domestik pun akan meningkat seiring dengan pertumbuhan

    ekonomi dalam negeri, sehingga pada tahun 22 diprediksi sebesar 22 juta ton. Hal

    ini berarti peningkatan tajam sekitar kali lipat dibandingkan dengan realisasi tahun

    28 yang sebesar @ juta ton. eningkatnya kebutuhan domestik mengakibatkan

    pertumbuhan untuk ekspor diperkirakan hanya akan sampai tahun 2!, kemudian

    menurun hingga angka !8 juta ton pada tahun 22.

    :abel 4. Prediksi jumlah produksi, kebutuhan domestik, dan ekspor

     v +ondisi ;nfrastruktur dan Pelabuhan 9atubara

    )i ;ndonesia, infrastruktur yang terkait dengan pengusahaan batubara belumlah

    memadai. :ransportasi batubara umumnya memanfaatkan sungai besar, seperti Sungai

    usi di Sumatera Selatan, Sungai 9arito di +alimantan :engah dan Selatan, serta

    Sungai ahakam di +alimantan :imur. +ereta batubara sampai saat ini hanya

    digunakan di tambang P:9 :anjung 'nim, Sumatera Selatan. Selain itu, terminal

     batubara dan pelabuhan batubara dapat dikatakan belum memadai pula. 9atubara

    kebanyakan diangkut dengan menggunakan tongkang mele#ati sungai kemudian

    dipindahkan ke kapal batubara besar di laut lepas (trans-shipment " sehingga efisiensipengangkutan menjadi kurang baik. ntuk itu, perlu upaya baru untuk mengatasi hal

    ini, misalnya penggunaan fasilitas penimbunan dan pengangkutan batubara terapung

    skala besar (mega float " atau pusher barge. :abel ! menampilkan pelabuhan =

    pelabuhan batubara di ;ndonesia, sedangkan foto 2 menampilkan situasi lokasi trans-

    shipment  di lepas pantai 9anjarmasin, +alimantan Selatan (:aboneo". +emudian foto &

    menunjukkan suasana trans-shipment  dari tongkang ke kapal besar. )i :aboneo,

     banyak kapal batubara besar yang menunggu dalam jangka #aktu lama.

     

    :abel 6. Pelabuhan = pelabuhan batubara di ;ndonesia

     

     v )ampak Positif Pengusahaan 9atubara dan +ebijakan Iang Perlu )iambil

  • 8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx

    20/22

    )i ;ndonesia, batubara memberikan kontribusi yang besar terhadap pemasukan negara.

    9erikut ini adalah dampak positif dari pengusahaan batubara/

    ?oyalti dan pajak lainnya dari batubara merupakan sumber pendapatan yang

    penting bagi negara maupun daerah.

    'kspor batubara menjadi sumber devisa yang penting.

    endorong terciptanya lapangan kerja di daerah serta kemajuan bagi daerah.

    eskipun demikian, diperlukan kebijakan baru untuk menjamin pengusahaan batubara

    ini ke depannya, misalnya penguatan penga#asan tambang terkait berpindahnya

    mekanisme penga#asan ke daerah, penanganan masalah lingkungan, serta tindakan

    tegas terhadap penambangan tanpa ijin (P':;" yang selalu saja menjadi masalah laten.

     

    BAB III

  • 8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx

    21/22

    PENUTUP

    3.1 &esi"(ulan

    inerba yang baru mengatur kebijakan )7, yang berarti memprioritaskan

    pemenuhan kebutuhan dalam negeri dibandingkan ekspor. Sudah tentu hal ini menjadi

    perhatian bagi negara = negara pengimpor batubara ;ndonesia, termasuk Gepang di

    dalamnya. :etapi pemerintah ;ndonesia menyatakan bah#a volume ekspor tidak akan

    mengalami kendala dalam beberapa #aktu ke depan, karena pertumbuhan konsumsi

    dalam negeri diperkirakan masih lebih rendah bila dibandingkan dengan tingkat

    pertumbuhan produksi batubara nasional. Selain itu, pemerintah juga mencanangkan

    pengurangan emisi >72 sebesar 24L sampai dengan tahun 2& melalui tindakan

    seperti pemakaian bio-fuel dan konversi ke energi panas bumi, meskipun kebijakan

    konkretnya masih belum jelas. )engan demikian, maka topik yang harus diperhatikan

     bersama adalah jumlah kebutuhan energi dalam negeri ;ndonesia dan sumber energi

     yang memasoknya.

     

  • 8/19/2019 MAKALAH_KEBIJAKAN_PEMERINTAH_INDONESIA_T.docx

    22/22

     

    DA,TA) PUTA&A 

    http/$$###.#alhi.or.id$id$ruang-media$#alhi-di-media$berita-tambang-a-

    energi$2@6-uu-pertambangan-mineral-dan-batubara-uji-materiil-uu-minerba-molor-

     #alhi-ancam-somasi-mk.html

    http/$$sanyata.blogspot.com$

    http://www.walhi.or.id/id/ruang-media/walhi-di-media/berita-tambang-a-energi/2097-uu-pertambangan-mineral-dan-batubara-uji-materiil-uu-minerba-molor-walhi-ancam-somasi-mk.htmlhttp://www.walhi.or.id/id/ruang-media/walhi-di-media/berita-tambang-a-energi/2097-uu-pertambangan-mineral-dan-batubara-uji-materiil-uu-minerba-molor-walhi-ancam-somasi-mk.htmlhttp://www.walhi.or.id/id/ruang-media/walhi-di-media/berita-tambang-a-energi/2097-uu-pertambangan-mineral-dan-batubara-uji-materiil-uu-minerba-molor-walhi-ancam-somasi-mk.htmlhttp://sanyata.blogspot.com/http://www.walhi.or.id/id/ruang-media/walhi-di-media/berita-tambang-a-energi/2097-uu-pertambangan-mineral-dan-batubara-uji-materiil-uu-minerba-molor-walhi-ancam-somasi-mk.htmlhttp://www.walhi.or.id/id/ruang-media/walhi-di-media/berita-tambang-a-energi/2097-uu-pertambangan-mineral-dan-batubara-uji-materiil-uu-minerba-molor-walhi-ancam-somasi-mk.htmlhttp://www.walhi.or.id/id/ruang-media/walhi-di-media/berita-tambang-a-energi/2097-uu-pertambangan-mineral-dan-batubara-uji-materiil-uu-minerba-molor-walhi-ancam-somasi-mk.htmlhttp://sanyata.blogspot.com/