makalah metodologi penelitian komunikasi
Post on 16-Apr-2015
598 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Universitas Muhammadiyah
Jakarta
RISET PR
“Pengaruh Program Pencarian
Bakat Idola Cilik Terhadap Persepsi
Anak-anak”
Agung sedayu
2009140020
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Semakin modern jaman, dunia penyiaran khususnya televisi semakin menarik
dan diminati oleh masyarakat. Televisi merupakan suatu kemajuan teknologi
yang telah berhasil menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan seluruh
lapisan umur, tak terkecuali anak-anak. Televisi adalah sebuah informasi dan
hiburan menjadi sangat mudah untuk di akses, dan nyaris tanpa biaya yang
berarti. Sebuah kotak yang sangat mampu untuk merubah segala sesuatu yang
tengah terjadi menjadi tak lagi berarti ataupun sebaliknya. Marti Esiin
(Saktiyanti Jahja, 2006) menyebut bahwa era sekarang ini sebagai The Age Of
Televison, televisi telah menjadi kotak ajaib yang membius para penghuni
gubuk-gubuk reot masyarakat di dunia ketiga ( Suprapto, 2006: 1).
Di dunia penyiaran khususnya televisi, memiliki keunggulan yang
menyebabkan masyarakat harus terpaku selama empat sampai enam jam
sehari di depan layar kaca. Tidak hanya orang dewasa, bahkan bagi anak-anak
yang sering menonton televisi, memberikan dampak malas belajar. Sementara
53,4% mereka mengakui bahwa waktu belajarnya lebih sedikit dibandingkan
dengan lama waktu menonton televisi (Saktiyanti Jahja, 2006).
Program acara yang disuguhkan televisi begitu beragam dan menarik dan
variatif untuk ditonton oleh seluruh anggota keluarga. Dengan berbagai acara
yang ditayangkan mulai dari infotainment, entertainment, iklan, sinetron-
sinetron dan film-film sampai pencarian bakat pun, televisi telah mampu
membius para pemirsanya (anak-anak, remaja dan orang tua) untuk terus
menyaksikan acara demi acara yang dikemas sedemikian rupa, dan di bubuhi
dengan assesories-assesories yang menarik, sehingga membuat pemirsanya
terkagum-kagum dengan acara yang disajikan.
Tidak jarang sekarang ini banyak anak-anak lebih suka berlama-lama didepan
televisi dari pada belajar, meniru hampir semua acara yang mereka tonton.
Karena kita tau bahwa masa anak-anak adalah dimana mereka meniru apa
yang mereka lihat di kehidupan sehari-hari, termasuk teleivisi. Ini terjadi
karena adanya adanya aspek kognitif reaksi sensori-motor anak. Reaksi ini
biasanya terjadi di Usia anak sekolah dimulai dari umur 5 tahun sampai umur
12 tahun.
Program pencarian bakat anak-anak sekarang ini lagi ngetren dan banyak
ditayangkan oleh stasiun-stasiun televisi swasta, termasuk RCTI. RCTI mencoba
memberikan alternatif pilihan program kepada masyarakat, hiburan dan variasi
tayangan bagi khalayk, khususnya anak-anak sebagai wadah anak-anak untuk
berprestasi sekaligus diharapkan bisa menjadi inspirasi untuk anak-anak
Indonesia bahwa mereka selalu punya kesempatan untuk mengembangkan
dan mengasah bakat dan minat menyanyi. Program ini juga diharapkan
membawa warna tersendiri bagi pemirsa dan dapat menjadi pilihan pertama
acara.
Program pencarian bakat anak-anak, sebelum RCTI menyangkan IDOLA cilik,
TPI dan Indosiar pernah menayangkan program yang serupa tetapi berbeda
konsep, seperti PILDACIL dan AFI CILIK Iron master chef. Namun program
pencarian bakat anak-anak yang paling diminati oleh anak-anak adalah IDOLA
CILIK. Tak jarang setelah menonton acara ini mereka meniru dan ingin menjadi
seperti apa yang mereka lihat.
Minat belajar yang kurang karena rata-rata anak-anak jaman sekarang lebih
banyak menonton televisi. Ini yang menyebabkan persepsi cita-cita mereka
berubah. Cita-cita mereka di masa depan tidak lagi menjadi dokter atau arsitek
tetapi ingin menjadi penyanyi, seperti yang mereka lihat di televisi.
Pandangan anak-anak jaman sekarang berbeda dengan anak-anak jaman dulu.
Persepsi anak-anak tentang cita-cita mereka di masa depan, maka penulis
berkeinginan untuk membuat suatu penulisan mengenai hal tersebut, dengan
judul “Pengaruh Program Pencarian Bakat Idola Cilik Terhadap Persepsi Anak-
anak”.
2. Identifikasi Masalah
Dengan berdasarkan uraian sebelumnya, maka penulis mendapatkan beberapa
masalah pokok yang dapat dijadikan bahan penelitian. Adapun beberapa
permasalahan tersebut sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh dimensi-dimensi pada tayangan Idola Cilik di RCTI
terhadap minat menonton anak-anak?
2. Bagaimana pengaruh antara faktor-faktornya timbul minat menonton
pada anak-anak terhadap program pencarian bakat anak-anak Idola Cilik
di RCTI?
3. Bagaimana pengaruh program tayangan pencarian bakat anak-anak
Idola Cilik terhadap persepsi masa depan anak-anak?
4. Sampai sejauh mana TV mampu mempengaruhi anak-anak
5. Bagaimanakah pengaruh program idola cilik terhadap minat anak
menjadi penyanyi?
Rumusan masalah
Bagaimana pengaruh program tayangan pencarian bakat anak-anak Idola Cilik
terhadap persepsi anak-anak usia 5-12 tahun?
3. Pembatasan masalah
Berdasakan latar belakang diatas dan agar permasalahan yang dibahas tidak
meluas, maka masalah penelitian ini akan dibatasi pada anak-anak usia 5-12
tahun
4. Tujuan Penelitian
Setiap penelitian selalu mempunyai tujuan tertentu. Adapun tujuan dalam
penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui apakah ada pengaruh dimensi-dimensi pada tayangan
Idola Cilik di RCTI terhadap minat menonton anak-anak?
b. Mengetahui apakah ada pengaruh antara faktor-faktornya timbul
minat menonton pada anak-anak terhadap program pencarian
bakat anak-anak Idola Cilik di RCTI?
c. Mengetahui apakah ada pengaruh program tayangan pencarian
bakat anak-anak Idola Cilik terhadap persepsi masa depan anak-
anak?
5. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
Diharapkan penelitian ini dapat memberi sumbangan dan mafaat bagi
perkembangan anak dan Komunikasi khususnya. Ilmu penyiaran dan
komunikasi massa, media dan sebagai bahan acuan bagi studi-studi bidang
terkait.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi pihak RCTI khususnya
Idola Cilik agar dapat bersaing dengan program – program pencarian bakat
yang lain.
BAB II
PEMBAHASAN
I. TINJAUAN PUSTAKA
I.1 PENGERTIAN ANAK
Anak merupakan seorang lelaki atau perempuan yang belum dewasa
atau belum mengalami masa pubertas. Anak juga merupakan keturunan
kedua, dimana kata "anak" merujuk pada lawan dari orang tua, orang dewasa
adalah anak dari orang tua mereka, meskipun mereka telah dewasa.
Menurut Kartono (1995), periode perkembangan anak terdiri dari masa bayi
usia 0-1 tahun (periode vital), masa kanak-kanak usia 1-5 tahun (periode
estatis), masa anak-anak sekolah dasar usia 6-12 tahun (periode intelektual)
dan periode pueral usia 12-14 tahun (pra-pubertas atau puber awal).
I.2 Minat
adalah satu variabel penyelang (yang ikut campur tangan) yang digunakan
untuk menimbulkan faktor-faktor tertentu di dalam organisme, yang
membangkitkan, mengelola, mempertahankan, dan menyalurkan tingkah laku
menuju satu sasaran (JP. Chaplin, kamus psikologi 310).
I.3 Persepsi
Persepsi adalah proses pemahaman ataupun pemberian makna atas
suatu informasi terhadap stimulus. Stimulus didapat dari proses penginderaan
terhadap objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan antar gejala yang
selanjutnya diproses oleh otak.. Proses kognitif dimulai dari persepsi
Mar’at (1981) mengatakan bahwa persepsi adalah suatu proses pengamatan
seseorang yang berasal dari suatu kognisi secara terus menerus dan
dipengaruhi oleh informasi baru dari lingkungannya
Prinsip persepsi yang utama adalah prinsip figure and ground.Prinsip ini
menggambarkan bahwa manusia, secara sengaja maupun tidak, memilih dari
serangkaian stimulus, mana yang menjadi fokus atau bentuk utama [figure]
dan mana yang menjadi latar [ground].
I.4 Unsur Utama dalam Peniruan (Proses Modeling/Permodelan)
Menurut teori belajar sosial, perbuatan melihat saja menggunakan gambaran
kognitif dari tindakan, secara rinci dasar kognitif dalam proses belajar dapat
diringkas dalam 4 tahap , yaitu :
1) Perhatian (’Attention’)
Subjek harus memperhatikan tingkah laku model untuk dapat mempelajarinya.
Subjek memberi perhatian tertuju kepada nilai, harga diri, sikap, dan lain-lain
yang dimiliki. Contohnya, seorang pemain musik yang tidak percaya diri
mungkin meniru tingkah laku pemain music terkenal sehingga tidak
menunjukkan gayanya sendiri. Bandura & Walters(1963) dalam buku mereka
“Sosial Learning & Personality Development” menekankan bahwa hanya
dengan memperhatikan orang lain pembelajaran dapat dipelajari.
2) Mengingat (’Retention’)
Subjek yang memperhatikan harus merekam peristiwa itu dalam sistem
ingatannya. Ini membolehkan subjek melakukan peristiwa itu kelak bila
diperlukan atau diingini. Kemampuan untuk menyimpan informasi juga
merupakan bagian penting dari proses belajar.
3) Reproduksi gerak (’Reproduction’)
Setelah mengetahui atau mempelajari sesuatu tingkahlaku, subjek juga dapat
menunjukkan kemampuannya atau menghasilkan apa yang disimpan dalam
bentuk tingkah laku. Contohnya, mengendarai mobil, bermain tenis. Jadi
setelah subyek memperhatikan model dan menyimpan informasi, sekarang
saatnya untuk benar-benar melakukan perilaku yang diamatinya. Praktek lebih
lanjut dari perilaku yang dipelajari mengarah pada kemajuan perbaikan dan
keterampilan.
4) Motivasi
Motivasi juga penting dalam pemodelan Albert Bandura karena ia adalah
penggerak individu untuk terus melakukan sesuatu. Jadi subyek harus
termotivasi untuk meniru perilaku yang telah dimodelkan.
II. KERANGKA KONSEP
Operasionalisasi konsep adalah bagaimana suatu variabel diukur. Sedangkan
konsep adalah suatu pernyataan singkat tentang suatu fenomena.
Konseptualisasi merupakan suatu proses penetapan arti secara tepat tentang
suatu fenomena dan variabel adalah konsep yang mempunyai nilai variabel
yang terdiri dari :
1. Variabel bebas (Independent Variabel)
Variabel bebas (Independent Variabel), atau disebut juga varibel
prediktor, merupakan variabel yang dapat mempengaruhi perubahan
dalam variabel terikat dan mempunyai hubungan yang positif atau
negatif.
Variabel pengaruh adalah variabel yang diduga menjadi penyebab
atau pendahulu dari varibel lain. Variabel ini secara sistematis
divariasi pleh peneliti. (Kriyantono, 2007:21).
Variabel independent (X) dalam penelitian ini adalah Tayangan
Program pencarian Bakat Anak Idola Cilik, dan teridir dari beberapa
konsep:
a. Presenter / Host
b. Bintang Tamu
c. Dekorasi
d. Kostum
e. Juri
2. Variabel terikat (Dependent Variabel)
Variabel dependent merupakan variabel yang dipengaruhi atau
menjadi akibat karena adanya variabel bebas. (Sugiyono, 2009:39)
Variabel dependent (Y) dalam penelitian ini adalah persepsi pada
anak-anak,
Model Analisis
Independent variabel (X) Variabel (Y)
III. HIPOTESIS
MINAT
Tayangan Pencarian Bakat Idola Cilik
Persepsi Anak-anak
Hipotesis adalah pernyataan tentang fenomena (konsep) yang diobservasi dan dibuktikan apakah hipoteisi tersebut benar atau salah (Cooper dan Schinder, 2006).
Secara asal kata (etimologis) hipoteis berasal dari kata hypo dan thesis. Hypo berarti kurang dan thesis berarti pendapat. Jadi, hipotesis adalah pendapat yang kurang.
Hipotesis Korelasional
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hipotesis Korelasional, yaitu pernyataan yang menujukkan dugaan hubungan antara dua varibel atau lebih.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
I. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Lokasi penelitian yang diambil oleh peniliti, yaitu PT. Rajawali Citra
Televisi Indonesia (RCTI) yang berlokasi di JL. Raya Perjuangan No. 1,
Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530.
RCTI sebagai stasiun televisi swasta pertama di Indonesia mulai
mengudara secara terrestrial di Jakarta sejak tanggal 24 Agustus
1989. Menayangkan berbagai macam program acara hiburan,
informasi dan berita yang dikemas dengan menarik. RCTI tumbuh
dengan cepat menjadi agen perubahan dan pembaharu dalam
dinamika sosial masyarakat di Indonesia.
Salah satu program acara RCTI, yaitu pencarian bakat anak-anak
IDOLA CILIK. Idola Cilik adalah suatu ajang pencarian penyanyi cilik
yang disiarkan oleh RCTI pada tahun 2008.
Dan lingkungan sekitar rumah peneliti Yang dilakukan pada saat hari
libur.
II. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah cara atau strategi menyeluruh untuk
menemukan atau memperoleh data yang diperlukan (Soehartono,
2002:9). Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuantitatif. Riset kuantitatif adalah riset yang menggambarkan
atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat
digeneralisasikan.
Secara umum riset kuantitatif menurut Kriyantono dalam bukunya
mempunyai ciri-ciri:
1. Hubungan riset dengan subjek yang jauh, harus ada jarak antara
perist dengan subjek, agar lata ukur terjaga keobjetifannya.
2. Riset bertujuan untuk menguji teori atau hipotesis, mendukung
atau menolak teori. Data hanya sebagai sarana konfirmasi teori atau
teori dibuktikan dengan data.
3. Riset harus dapat digeneralisasikan, karena itu menuntut sampel
yang represntatif dari seluruh populasi, operasionalisasi konsep serta
alat ukur yang valid dan reliabel.
4. Prosedur riset rasional-empiris, artinya riset berangkat dari
konsep-konsep atau teori-teori yang melandasinya. Konsep atau teori
inilah yang akan dibuktikan dengan data yang dikumpulkan di
lapangan.
Metode kuantitatif sering disebut sebagai metode positivistik karena
belandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode
ilmiah atau scientific karena memenuhi kaidah ilmiah yaitu konkrit,
oabjektif, terukur, rasional dan sistematis. Merode ini disebut
kuantitatif karena data penelitian berupa angka dan analisis
menggunakan statistik. Metode kuantitatif juga disebut metode
tradisoional karena metode ini sudah cukup lama digunakan.
(Sugiyono, 2009:7)
Pendekatan kuantitatif digunakan untuk melihat ada tidaknya
hubungan anatara variabel independent dengan variabel dependent,
yaitu anatara pengaruh tayangan program Pencarian Bakat Anak
Idola Cilik di RCTI terhadap persepsi masa depan anak-anak.
III. VARIABEL DAN DEFINISINYA
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian eksplanatif. Penelitian
eksplanatif bertujuan menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang
diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel lain
disertai dengan perhitungan statistik. (Sugiyono, 2004:11)
Tipe penelitian ini tidak hanya menggambarkan suatu gejala tertentu
yang menjadi fokus penelitian, tetapi juga melihat bagaiman
hubungan anatara gejala tersebut dengan gejala sosial lainnya.
Dengan demikian, penggunaan jenis penelitian eksplanatif dalam
penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan apakah ada hubungan
antara program acara pencarian bakat anak-anak IDOLA CILIK dengan
persepsi anak-anak.
IV. POPULASI DAN SAMPLE
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas obyek/
subyek yang mempunyai kualitas dann karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono 2002:55)
Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/ subyek yang
dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki
oleh subyek/ obyek.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.
Skala Semantic Defferensial digunakan untuk mengukur sikap, hanya
bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun
dalam satu garis, dan jawaban yang “sangat negatif” terletak di
bagian kiri garis, atau sebaliknya.
Ex : Bagaimana pendapat anak-anak tentang acara “pencarian bakat
anak IDOLA CILIK?
5 4 3 2 1
Baik : : BURUK
Menyenangkan : : Tidak Menyenangkan
Bernilai : : Tidak Bernilai
Berguna : : Tidak Berguna
Responden dapat memberi jawaban, pada rentang jawaban yang
positif sampai dengan negatif. Hali ini tergantung pada persepsi
responden kepada yang dinilai.
V. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam upaya mengetahui
pengaruh program pencarian bakat anak IDOLA CILIK dengan
persepsi anak-anak, maka pengumpulan data yang digunakan adalah
teknik angket (questionnaire). Kuesioner adalah daftar pertanyaan
tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya untuk dijawab oleh
responden terpilih. Kesioner diterapkan pada saat melakukan survei.
Kuesioner diberikan pada anak-anak yang menonton program
pencarian bakat anak IDOLA CILIK.
Pada penelitian ini, untuk jawaban semua kuesioner menggunakan
skala Semantic Defferensial, dimana bobot penilaian untuk kuesioner:
5 4 3 2 1
Baik : : BURUK
Menyenangkan : : Tidak Menyenangkan
Bernilai : : Tidak Bernilai
Berguna : : Tidak Berguna
VI. TEKNIK ANALISIS DATA
Analisa Regresi Sederhana
Analisis regresi dilakukan jika korelasi antara dua variabel mempunyai
hubungan kausal (sebab-akibat) atau hubungn fungsional. Tujuan
analisis regresi adalah untuk mengetahui pengaruh (hubungan)
variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat (dependent).
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Idola Cilik adalah suatu ajang pencarian penyanyi cilik yang disiarkan oleh RCTI pada tahun 2008. Idola Cilik merupakan kontes menyanyi terbesar kedua di RCTI setelah Indonesian Idol Seluruh Kontestan Idola Cilik yang telah terseleksi akan dikarantina di sebuah asrama dan diberikan pelatihan-pelatihan berupa koreografi, olah vokal, perfomance, personality dan tata busana. Seluruh kontestan Idola Cilik yang telah terseleksi setiap minggunya akan diadu dalam Pentas Idola Cilik. Penampilan para kontestan akan dikomentari oleh para komentator, antara lain Ira Maya Sopha, Winda Viska Ria,Duta Sheila on 7, dan Dave Hendrik. Dukungan murni berasal dari SMS pemirsa. Sistem pemilihan Idola Cilik diadakan dengan cara voting SMS.Idola Cilik juga menggunakan sistem rapor. Voting terendah akan tinggal kelas atau harus tereliminasi. Pada babak menuju pentas idola cilik (semi final), peserta dengan voting terendah mendapatkan bintang merah, dan salah satunya akan tersisih dan gagal melaju
ke babak final. Sementara pada babak Pentas Idola Cilik, lima hingga dua yang mendapatkan voting terendah akan mendapatkan rapor merah,sedangkan yang lainnya tidak.
Data Penelitian untuk variable ini diambil dengan menggunakan teknik wawancara yang ditujukan kepada 50 orang responden di SDN 06 Pagi Pondok kelapa Untuk memudahkan dalam pembahasan penulis akan menguraikan indikator di dalam Pengaruh Program Pencarian Bakat Idola Cilik Terhadap Persepsi Anak-anak
Data mengenai identitas reponden yang pertama adalah jenis kelamin responden, dengan 50 orang responden yang diambil pada saat jam istirahat sekolah
TABEL 1.1 JENIS KELAMIN
NO JENIS KELAMIN F1 LAKI - LAKI 272 PEREMPUAN 23
Tabel di atas menunjukan bahwa jumlah responden terbanyak adalah laki-laki yaitu sebanyak 27 responden sedangkan responden perempuan hanya 23 orang. Hal ini disebabkan karena responden dalam hal ini yang laki-laki lebih mudah untuk ditemui dan dimana kebanyakan anak laki-laki lebih dominan dan sering berkumpul dan lebih tertarik diajak bicara dengan orang lain serta tidak malu - malu.
Data yang dicari selanjutnya adalah mengenai pembagian kelas responden karna berdasarkan kelasnya bisanya dapat diketahui pembagian usia dari masing – masing kelas dan agar memudahkan peneliti
TABEL 1.2 KELAS
NO KELAS F1 3 42 4 113 5 204 6 15
Dari hasil pembagian angket dan wawancara yang dilakukan secara acak atau random pada saat istirahat sekolah pukul 10:00 WIB di dapati jumlah responden terbanyak adalah pada anak – anak kelas 4 SD dengan jumlah 20 anak yang di jumapai di berbagai tempat dalam lingkungan sekolah pada saat jam istirahat berlangsung. Yang kemudian jumlah terbanyak didapati oleh kelas 6, kelas 4, dan kelas 3 Sekolah dasar.
Selanjutnya data dari wawancara yang dicari adalah persepsi atau pandangan Anak – anak dalam dalam Pengaruh Program Pencarian Bakat Idola Cilik Terhadap Persepsi Anak-anak Usia 5 – 12 Tahun
TABEL 1.3 PERSEPSI POSITIF
NO PERSEPSI F1 BAIK 502 MENYENANGKAN 50
3 BERNILAI 504 BERGUNA 50
Dari semua responden yang dijumpai pada saat jam istirahat pembelajaran disekolah semuanya memiliki persepsi yang baik mengenai tayangan idola cilik tersebut dan memiliki pengaruh yang mereka anggap baik dengan alasan mereka sangat menyukai bahkan memfaforitkan tayangan tersebut dan menontonnya secara rutin hingga mengidolakan kontestan yang bertarung dalam ajang pencarian bakat tersebut di RCTI.
TABEL 1.4 PERSEPSI NEGATIF
NO PERSEPSI F1 BURUK 02 TDK MENYENANGKAN 03 TDK BERNILAI 04 TDK BERMANFAAT 0
Sangat berbanding terbalik jika kita melihat hasil dari persepsi positif pada tabel diatas ini menandakan bahwa pengaruh program tayangan pencari bakat idola cilik sangat disukai oleh anak – anak usia 5 – 12 tahun dengan mengganggap sepenuhnya tayangan tersebut baik dan bermanfaat untuk di tonton di layar kaca.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Tayangan pencarian bakat idola cilik di RCTI sangat disukai anak – anak usia 5 – 12 tahun dengan cara memberikan respon yang baik.
Idola cilik benar membuat anak kecil mengidolakan anak yang seusia dengan meraka
tayangan untuk seluruh anggota keluarga, sebagai wadah anak-anak untuk berprestasi, sekaligus diharapkan bisa menjadi inspirasi untuk anak-anak Indonesia bahwa mereka selalu punya kesempatan untuk mengembangkan bakat dan minatnya.
SARAN
Pengumpulan data sebaiknya tidak hanya dengan wawancara namun dapat juga dengan cara kuisoner dengan responden agar hasil penelitian lebih bagus lagi.
Lagu – lagu yang dibawakan harusnya lebih ke lagu bergenre anak – anak
Pengumpulan data sebaiknya tidak hanya dengan kuesioner namun dapat juga dengan cara wawancara dengan responden agar hasil penelitian lebih bagus lagi.
Melihat hasil tanggapan yang positif yang diberikan responden tentang Tayangan tersebut sebaiknya terus berlanjut sebagai motivasi anak bangsa agar mereka sejak dini memiliki cita – cita.
top related