makalah endokrin
Post on 01-Jan-2016
70 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PENDAHULUAN
Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan ekskresi adalah elemen-
elemen dari homeostasis. Dalam termoregulasi dikenal adanya hewan berdarah dingin (cold-
blood animals) dan hewan berdarah panas (warm-blood animals). Namun, ahli-ahli Biologi lebih
suka menggunakan istilah ektoterm dan endoterm yang berhubungan dengan sumber panas
utama tubuh hewan. Ektoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari lingkungan
(menyerap panas lingkungan). Suhu tubuh hewan ektoterm cenderung berfluktuasi, tergantung
pada suhu lingkungan. Hewan dalam kelompok ini adalah anggota invertebrata, ikan, amphibia,
dan reptilia. Sedangkan endoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari hasil
metabolisme. Suhu tubuh hewan ini lebih konstan. Endoterm umum dijumpai pada kelompok
burung (Aves), dan mamalia.
Dalam pengaturan suhu tubuh, manusia harus mengatur panas yang diterima atau yang hilang ke
lingkungan. Mekanisme perubahan panas tubuh manusia dapat terjadi dengan 4 proses, yaitu
konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi. Konduksi adalah perubahan panas tubuh hewan
karena kontak dengan suatu benda. Konveksi adalah transfer panas akibat adanya gerakan udara
atau cairan melalui permukaan tubuh. Radiasi adalah emisi dari energi elektromagnet. Radiasi
dapat mentransfer panas antar obyek yang tidak kontak langsung. Sebagai contoh, radiasi sinar
matahari. Evaporasi proses kehilangan panas dari permukaan cairan yang ditranformasikan
dalam bentuk gas.
Manusia mempunyai kemampuan adaptasi terhadap perubahan suhu lingkungan. Sebagai contoh,
pada suhu dingin, manusia akan meningkatkan laju metabolisme dengan perubahan hormon-
hormon yang terlibat di dalamnya, sehingga meningkatkan produksi panas. Pada ektoterm (misal
pada lebah madu), adaptasi terhadap suhu dingin dengan cara berkelompok dalam sarangnya.
Hasil metabolisme lebah secara kelompok mampu menghasilkan panas di dalam sarangnya.
Beberapa adaptasi manusia untuk mengurangi kehilangan panas, misalnya adanya rambut pada
manusia, otot, dan modifikasi sistim sirkulasi di bagian kulit. Kontriksi pembuluh darah di
bagian kulit dan countercurrent heat exchange adalah salah satu cara untuk mengurangi
kehilangan panas tubuh. Perilaku adalah hal yang penting dalam hubungannya dengan
termoregulasi. Migrasi, relokasi, dan sembunyi ditemukan pada beberapa hewan untuk
menurunkan atau menaikkan suhu tubuh. Gajah di daerah tropis untuk menurunkan suhu tubuh
dengan cara mandi atau mengipaskan daun telinga ke tubuh. Manusia menggunakan pakaian
adalah salah satu perilaku unik dalam termoregulasi.
Dan yang akan dibincangkan didalam makalah ini adalah mekanisme regulasi panas tubuh secara
struktur organ terkait , mekanisme tubuh dan pemeriksaan yang terkait.
Organ Pengatur Suhu Tubuh
Pusat pengatur panas dalam tubuh adalah Hypothalamus, Hipothalamus ini dikenal sebagai
thermostat yang berada dibawah otak.
Hipothalamus anterior berfungsi mengatur pembuangan panas
Hipothalamus posterior berfungsi mengatur upaya penyimpanan panas
KELENJAR HIPOFISIS SERTA HUBUNGANNYA DENGAN HIPOTALAMUS
Kelenjar hipofisis, merupakan kelenjar kecil-diameternya kira-kira 1 sentimeter dan beratnya
0,5 sampai 1 gram-yang terletak disela tursika, rongga tulang pada basis otak, dan
dihubungkan dengan ipotalamus oleh tangkai hipofisis (atau hipofisial). Dipandang dari
fisiologi, kelenjar hipofisis terbagi menjadi dua bagian yang berbeda: hipofisis anterior, yang
juga dikenal sebagai adenohipofisis, dan hipofisis posterior, yang juga dikenal sebagai
neurohi pofisis. Diantara kedua bagian ini terdapat daerah kecil, yang relative avaskular
yang disebut sebagai pars intermedia, yang pada manusia hamper tidak ada sedangkan
pada beberapa jenis binatang rendah ukurannya jauh lebih besar dan lebih berfungsi.
Enam hormone yang penting ditambah beberapa hormone yang kurang penting
disekresikan oleh kelenjar hipofisis anterior, dan dua hormone penting disekresikan oleh
hipofisis posterior. Hormon yang dikeluarkan oleh hipofisis anterior berperan utama dalam
pengaturan fungsi metabolisme diseluruh tubuh. (1) Hormon pertumbuhan meningkatkan
pertumbuhan seluruh tubuh dengan cara mempengaruhi pembentukan protein, pembelahan
sel, dan diferensial sel. (2) arenokortikotropin (kortikotropin) mengatur sekresi beberapa
hormon adrenokortikal, yang selanjutnya akan mempengaruhi metabolisme glukosa,
protein, dan lemak. (3) Hormon-perangsang tiroid (tiropropin) mengatur kecepatan sekresi
tiroksin dan triiodotironin oleh kelenjar tiroid, dan hormon ini selanjutnya akan mengatur
kecepatan sebagian besar reaksi kimia diseluruh tubuh. (4) Prolaktin meningkatkan
pertumbuhan kelenjar payudara dan produksi air susu. Dan kedua jenis hormon
gonadotropin tersendiri, (5) hormon perangsang folikel dan hormon lutein, mengatur
pertumbuhan gonad sesuai dengan aktivitas reproduksinya.
Kedua jenis hormon yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis posterior mempunyai peran
lain. (1) Hormon antidiuretik (yang juga disebut vasopresin) mengatur kecepatan akskresi
air kedalam urin dan dengan cara ini akan membantu mengatur konsentrasi air dalam
cairan tubuh. (2) Oksitosin (a) membantu menyalurkan air susu dari kelenjar payudara ke
puting susu selama pengisapan, dan (b) mungkin membantu melahirkan bayi pada saat
akhir masa kehamilan.
Lima jenis sel yang dapat dibedakan satu dari yang lainnya, sebagai berikut:
1. Somatotropik-hormon pertumbuhan manusia (hGH)
2. Kortikotropik-Kortikotropion (ACTH)
3. Tirotropik-Hormon-perangsang kelenjar tiroid (TSH)
4. Gonadotropik-hormon gonadotropin, termasuk hormon lutein (LH) dan hormon
perangsang folikel (FSH)
5. Laktotropin-prolaktin (PRL)
Kira-kira 30-40 persen sel-sel kelenjar hipofisis anterior merupakan sel jenis somatotropik
yang mensekresi hormon pertumbuhan, dan kira-kira 20 persen merupakan jenis
kortikotropin yang mensekresi ACTH. Sel jenis lain masing-masing hanya 3 sampai 5 persen
dari seluruh sel kelenjar ini; namun, sel-sel ini mensekresi hormon yang sangat kuat untuk
mengatur fungsi tiroid, fungsi seksual, dan sekresi air susu dari payudara.
Badan sel dari sel-sel yang mensekresi hormon hipofisis posterior tidak terletak di dalam
kelenjar hipofisis posterior sendiri tetapi malah dalam neuron-neuron besar yang terletak di
nukleus supraoptik dan paraventrikular hipotalamus; selanjutnya hormon-hormon tersebut
di angkut ke kelenjar hipofisis posterior yakni di dalam aksoplasma serat-serat saraf neuron
yang berjalan dari hipotalamus ke kelenjar hipofisis posterior.
PENGATURAN SEKRESI KELENJAR HIPOFISIS OLEH HIPOTALAMUS
Hampir semua sekresi kelenjar hipofisis diatur baik oleh hormon atau sinyal saraf yang
berasal dari hipotalamus. Sebenarnya, bila kelenjar hipofisis ini diamnbil dari kedudukannya
dibawah hipotalamus dan ditransplasikan pada beberapa bagian tubuh lain, maka
kecepatan sekresi berbagai hormon yang berbeda (kecuali prolaktin) menurut sampai kadar
rendah-pada beberapa hormon malah sampai nol.
Sekresi dari kelenjar hipofisis posterior diatur oleh sinyal-sinyal saraf yang berasal dari
hipotalamus dan berakhir pada hipofisis posterior. Sebaliknya, sekresi kelenjar hipofisis
diatur oleh hormon-hormon yang disebut hormon (atau faktor) pelepas hipotalamus dan
hormon (faktor) penghambat yang disekresikan ke dalam hipotalamus sendiri dan
selanjutnya dijalankan ke hipofisis.anterior. Melalui pembuluh-pembuluh darah kecil yang
disebut pembuluh darah portahipotalamus-hipofisis. Didalam kelenjar hipofisis anterior,
hormon pelepas dan hormon penghambat ini bekerja terhadap sel kelenjar dan mengatur
sekresi kelenjar tersebut.
Hipotalamus selanjutnya menerima sinyal-sinyal dan hampir semua sumber yang mungkin
dalam sistem saraf. Jadi, bila seseorang mendapat rangsangan nyeri, maka sebagian sinyal
nyeri itu akan dijalankan ke hipotalamus. Demikian juga, bila seseorang menderita depresi
atau kegembiraan yang sangat kuat, maka sebagian sinyal itu akan dijalarkan
kehipotalamus. Rangsangan penghidu yang merupakan bau yang menyenangkan atau yang
tidak menyenangkan akan menjalarkan komponen sinyal yang kuat langsung dan melewati
inti amigdala ke hipotalamus.Bahkan konsentrasi bahan makanan, elektrolit, air, dan
berbagai hormon yang ada di dalam darah dapat merangsang atau menghambat berbagai
bagian hipotalamus. Jadi, hipotalamus dianggap sebagai pusat pengumpul informasi
mengenai kesehatan dalam tubuh, dan sebagian besar dari informasi ini digunakan untuk
mengatur sekresi sebagian besar hormon hipofisis yang sangat penting.
SISTEM PORTA HIPOTALAMUS-HIPOFISIS
Kelenjar hipofisis anterior merupakan kelenjar yang mempunyai banyak sekali pembuluh
darah dengan sinus kapiler yang sangat luas disepanjang sel-sel kelenjar.Hampir semua
darah yang memasuki sinus ini mula-mula akan melewati ruang kapiler (Capillary bed)pada
bagian bawah hipotalamus .Darah kemudian melewati pembuluh porta hipotalamus-hifosis
kecil ke sinus hifotisis anterior.Arteri kecil menembus kedalam substansi eminensia mediana
dan kemudian pembuluh-pembuluh darah tambahan yang lain kembali ke permukaan
eminensia,bersatu untuk membentuk pembulu-pembuluh darah porta hipotalamus-
hipofisis.pembuluh-pembuluh darah ini sebaliknya akan berjalan kebawah sepanjang tangkai
hipofisis untuk mengalirkan darah ke sinus hipofisis anterior.
SEKRESI HORMON PELEPAS HIPOTALAMUS DAN HORMON PENGHAMBAT KE EMINENSIA
MEDIANA.
Neouron-neouron khusus didalam hipotalamus mensintesis dan mensekresi hormon pelepas
hipotalamus dan hormon penghambat yang mengatur sekresi hormon hipofisis
anterior.Neouron-neouron ini berasal dari dari berbagai bagian hipotalamus dan
mengirimkan serat-serat sarafnya menuju ke eminensia mediana dan tumber
sinereum,jaringan hipotalamus yng menyebar menuju ketangkai hipofisis.Bagian ujung
serat-serat saraf ini berbeda dengan ujung serat-serat saraf umum yang ada di dalam
sistem saraf pusat dimana fungsi serat ini tidak menghantarkan sinyal-sinyal yang barasal
dari satu neuron ke neuron yang lain namun hanya mensekresi hormon pelepas dan hormon
penghambat hipotalamus saja kedalam cairan jaringan.Hormon-hormon ini segera
diabsorbsi kedalam kapiler sistem porta hipotalamus-hipofisis dan langsung diangkut ke
sinus kelenjar hipofisis anterior.
Mekanisme
Fisiologi Hormon secara umum : Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar endokrin.Kelenjar endokrin merupakan sekelompok susunan sel yang mempunyai susunan mikroskopis sangat sederhana. Kelompok ini terdiri dari deretan sel-sel, lempengan atau gumpalan sel disokong oleh jaringan ikat halus yang banyak mengandung pembuluh kapiler. Kelenjar endokrin mensekresi substansi kimia yang langsung dikeluarkan ke dalam pembuluh darah. Sekresinya disebuthormon. Hormon yaitu penghantar (transmitter) kimiawi yang dilepas dari sel-sel khusus ke dalam aliran darah. Selanjutnya hormon tersebut dibawa ke sel-sel target (responsive cells) tempat terjadinya efek hormon.
Struktur dasar hormon secara kimiawi : • Derivat asam amino : dikeluarkan oleh sel kelenjar buntu yang berasal dari jaringan nervus medulla suprarenal dan neurohipofise, contoh epinefrin dan norepinefrin.• Petide /derivat peptide : dibuat oleh kelenjar buntuyang berasal dari jaringan alat pencernaan.• Steroid : dibuat oleh kelenjar buntu yang berasal darimesotelium, contoh hormon testes, ovarium dan kortekssuprarenal.• Asam lemak : merupakan biosintesis dari dua FA, contohhormon prostaglandin.Klasifikasi hormon :•Hormon perkembangan : hormon yangmemegang peranan di dalam perkembangandan pertumbuhan. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar gonad.• Hormon metabolisme : proses homeostasis glukosa dalam tubuh diatur oleh bermacammacam hormon, contoh glukokortikoid, glukagon, dan katekolamin.• Hormon tropik : dihasilkan oleh struktur khusus dalam pengaturan fungsi endokrin yakni kelenjar hipofise sebagai hormon perangsang pertumbuhan folikel (FSH) pada ovarium dan proses spermatogenesis (LH).
Peran Hipotalamus & Kelenjar Hipofise : Aktivitas endokrin dikontrol secara langsung dan tak langsung oleh hipotalamus, yang menghubungkan sistem persarafan dengan sistem endokrin. Dalam berespons terhadap input dari area lain dalam otak dan dari hormon dalam dalam darah, neuron dalam hipotalamus mensekresi beberapa hormon realising
dan inhibiting. Hipotalamus sebagai bagian dari sistem endokrin mengontrol sintesa dan sekresi hormon-hormon hipofise. Hipofise anterior dikontrol oleh kerja hormonal sedang bagian posterior dikontrol melalui kerja saraf.Hormon yang disekresi dari setiap kelenjarendokrin dan kerja dari masing-masing hormon.Setiap hormon yang mempengaruhi organ danjaringan terletak jauh dari tempat kelenjarinduknya. Misalnya oksitosin, yang dilepaskan dari lobus posterior kelenjar hipofise, menyebabkan kontraksi uterus. Hormon hipofise yang mengatur sekresi hormon dari kelenjar lain disebut hormon tropik. Kelenjar yangdipengaruhi oleh hormon disebut kelenjar target.
Sistem umpan balik :Kadar hormon dalam darah juga dikontrol oleh umpan balik negatif manakala kadar hormon telah mencukupi untuk menghasilkan efek yang dimaksudkan, kenaikan kadar hormon lebih jauh dicegah oleh umpan balik negatif. Peningkatan kadar hormon mengurangiperubahan awal yang memicu pelepasanhormon. Misalnyapeningkatan sekresi ACTH dari kelenjar pituitari anterior merangsang peningkatan pelepasan kortisol dari korteks adrenal, menyebabkan penurunan pelepasan ACTH lebih banyak. Kadar substansi dalam darah selain hormon juga memicu pelepasan hormon dan dikontrol melalui sistem umpan balik. Pelepasan insulin dari pulau Langerhans di pankreas didorong oleh kadar glukosa darah.
Aktivasi Sel-Sel Target : Manakala hormon mencapai sel target, hormon akan mempengaruhi cara sel berfungsi dengan satu atau dua metoda : Pertama melalui penggunaan mediator intraselular dan, kedua yaitu mengaktifkan gen-gen di dalam sel. Salah satu mediator intraselular adalah cyclic adenosine monophosphate (cAMP), yang berikatan dengan permukaan dalam dari membran sel. Ketika hormon melekat pada sel, kerja sel akanmengalami sedikit perubahan. Misalnya, ketika hormon pankreatik glukagon berikatan dengan sel-sel hepar, kenaikan kadar AMP meningkatkan pemecahan glikogen menjadi glukosa. Jika hormon mengaktifkan sel dengan berinteraksi dengan gen, gen akan mensitesa mesenger RNA (mRNA) dan pada akhirnya protein (misalnya enzim, steroid). Substansi inimempengaruhi reaksi dan proses selular.
PRINSIP PENGATURAN SUHU TUBUH
Konsep Core temperature yaitu dianggap merupakan dua bagian dalam soal pengaturan suhu yaitu :
Bagian dalam inti suhu tubuh, yang benar- benar mempunyai suhu rata-rata 37 derajat Celcius, yaitu
diukur pada daerah (mulut, otot, membrane tympani, vagina, esophagus.(Tr)
Bagian luar adalah temperature kulit + 1/3 massa tubuh yaitu penukaran kulit sampai + 2 cm kedalam.
(Ts)
Dari dua bagian tersebut dapat disimpulkan bahwa temperature suhu tubuh rata-rata (tmb : Temperatur
Mean Body) dengan rumus ;
TMB = 0,33 Ts + 0.67 Tr
Organ Pengatur Suhu Tubuh
Pusat pengatur panas dalam tubuh adalah Hypothalamus, Hipothalamus ini dikenal sebagai thermostat
yang berada dibawah otak.
Hipothalamus anterior berfungsi mengatur pembuangan panas
Hipothalamus posterior berfungsi mengatur upaya penyimpanan panas
Mekanisme pengaturan suhu
Kulit –> Reseptor ferifer –> hipotalamus (posterior dan anterior) –> Preoptika hypotalamus –> Nervus
eferent –> kehilangan/pembentukan panas
SUMBER PANAS
1. Metabolisme
Kegiatan metabolisme tubuh adalah sumber utama dan pembentukan/pemberian panas tubuh.
Pembentukan panas dari metabolisme dalam keadaan basal (BMR) + 70 kcal/jam sedang pada waktu
kerja (kegiatan otot) naik sampai 20%.
2. Bila dalam keadaan dingin seseorang menggigil maka produksi panas akan bertambah 5 kalinya.
PELEPASAN PANAS
1. Penguapan (evaporasi)
Penguapan dari tubuh merupakan salah satu jalan melepaskan panas. Walau tidak berkeringat, melalui
kulit selalu ada air berdifusi sehingga penguapan dari permukaan tubuh kita selalu terjadi disebut
inspiration perspiration (berkeringat tidak terasa) atau biasa disebut IWL (insensible water loss).
Inspiration perspiration melepaskan panas + kulit.10 kcal/jam dari permukaan panas dari metabolisme
dikeluarkan Dari jalan pernafasan + 7 kcal/jam dengan cara evaporasi 20 - 25%.
2. Radiasi
Bila suhu disekitar lebih panas dari badan akanpermukaan tubuh menerima panas, bila disekitar dingin
akan melepaskan panas. Proses ini terjadi dalam bentuk gelombang elektromagnetik dengan
kecepatan seperti cahaya radiasi.
3. Konduksi
Perpindahan panas dari atom ke atom/ molekul ke molekul dengan jalan pemindahan berturut turut
dari energi kinetic. Pertukaran panas dari jalan ini dari tubuh terjadi sedikit sekali (kecuali menyiram
dengan air)
4. Konveksi
Perpindahan panas dengan perantaraan gerakan molekul, gas atau cairan. Misalnya pada tubuh
akanpada waktu dingin udara yang diikat/dilekat menjadi dipanaskan (dengan melalui konduksi dan
radiasi) kurang padat, naik dan diganti udara yang lebih dingin. Biasanya ini kurang berperan dalam
pertukaran panas.
Mekanisme Hipofisis terhadap kawalan panas didalam badan.
Manusia mempunyai komponen – komponen dalam menjaga keseimbangan
energi dan kesimbangan suhu tubuh. Diantaranya adala hipotalamus, asupan makanan,
kelenjar keringat, pembuluh darah kulit dan otot rangka.
Pemakaian energi oleh tubuh menghasilkan panas yang penting dalam pengaturan
suhu tubuh. Manusia biasanya tinggal di lingkungan yang bersuhu lebih rendah dari pada
suhu tubuh mereka sehingga manusia harus terus menerus menghasilkan panas secara
internal untuk mempertahankan suhu tubuh mereka. Manusia juga harus memiliki
mekanisme untuk menurunkan suhu tubuh apabila tubuh memperoleh terlalu banyak
panas dari aktifitas otot rangka atau dari lingkungan eksternal yang panas. Suhu tubuh
harus diatur karena kecepatan reaksi kimia sel – sel bergantung pada suhu tubuh dan
panas yang berlebihan dapat merusak protein sel ( Sherwood, 1996 )
Hipotalamus adalah pusat integrasi utama untuk memelihara keseimbangan energi
dan suhu tubuh. Hipotalamus berfungsi sebagai termostat tubuh. Termostat rumah
memantau suhu dalam sebuah ruangan dan memicu mekanisme pemanas ( tungku ) dan
mekanisme pendingin ( AC ) sesuai dengan keperluan untuk mempertahankan suhu
ruangan seperti yang diinginkan. Demikian juga dengan hipotalamus, sebagai pusat
integrasi termoregulasi tubuh, menerima informasi aferen mengenai suhu di berbagai
bagian tubuh dan memulai penyesuaian – penyesuaian terkoordinasi yang sangat rumit
dalam mekanisme penambahan dan pengurangan suhu sesuai dengan keperluan untuk
mengorekasi setiap penyimpangan suhu inti dari patokan normal. Hipotalamus sangat
peka. Hipotalamus mampu berespon terhadap perubahan suhu darah sekecil 0.01ºC.
Tingkat respon hipotalamus terhadap penyimpangan suhu tubuh disesuaikan secara
cermat, sehingga panas yang dihasilkan atau dikeluarkan sangan sesuai dengan
kebutuhan untu memulihkan suhu ke normal ( Sherwood, 1996 )
Untuk membuat penyesuaian – penyesuaian hingga terjadi keseimbangan antara
mekanisme pengurangan panas dan mekanisme penambahan panas serta konservasi
panas, hpotalamus harus terus menerus mendapat informasi mengenai suhu kulit dan
suhu inti melalui reseptor – reseptor khusus yang peka terhadap suhu yang disebut
termoreseptor. Termoreseptor perifer memantau suhu kulit diseluruh tubuh dan
menyalurkan informasi mengenai perubahan suhu permukaan ke hipotalamus. Suhu inti
dipantau oleh termoreseptor sentral yang terletak di hipotalamus itu sendiri serta di
susunan syaraf pusat dan organ abdomen ( Sherwood, 1996 )
Dihipotalamus diketahui terdapat 2 pusat pengaturan suhu. Regio posterior
diaktifkan oleh suhu dingin dan kemudian memicu refleks – refleks yang memperantarai
produksi panas dan konservasi panas. Regio anterior yang diaktifkan oleh rasa hangat
memicu refleks – refleks yang memperantarai pengurangan panas
Pengaturan Suhu Tubuh Pada Keadaan dingin
Ada dua mekanisme tubuh untuk keadaan dingin yaitu :
1. Secara fisik (prinsif-prinsif ilmu alam) Yaitu pengaturan atau reaksi yang terdiri dari perubahan
sirkulasi dan tegaknya bulu-bulu badan (piloerektion) –> erector villi
2. Secara kimia yaitu terdiri dari penambahan panas metabolisme.
Pengaturan secara fisik Dilakukan dengan dua cara :
1. Vasokontriksi pembuluh darah (cutaneus vasokontriksi)
Pada reaksi dingin aliran darah pada jari-jari ini bias berkurang + 1% dari pada dalam keadaan panas.
Sehingga dengan mekanisme vasokontriksi maka panas yang keluar dikurangi atau penambahan isolator
yang sama dengan memakai 1 rangkap pakaian lagi.
2. Limit blood flow slufts (Perubahan aliran darah)
Pada prinsifnya yaitu panas/temperature inti tubuh terutama akan lebih dihemat (dipertahankan) bila
seluruh anggota badan didinginkan
Pengaturan secara kimia
Pada keadaan dingin, penambahan panas dengan metabolisme akan terjadi baik secara sengaja dengan
melakukan kegiatan otot-otot ataupun dengan cara menggigil. Menggigil adalah kontraksi otot secara
kuat dan lalu lemah bergantian, secara synkron terjadi kontraksi pada group-group kecil motor unit alau
seluruh otot. Pada menggigil kadang terjadi kontraksi secara simultan sehingga seluruh badan kaku dan
terjadi spasme. Menggigil efektif untuk pembentukan panas, dengan menggigil pada suhu 5 derajat
Celcius selama 60 menit produksi panas meningkat 2 kali dari basal, dengan batas maximal 5 kali.
PENGATURAN SUHU TUBUH DALAM KEADAAN PANAS
1. Fisik
• Penambahan aliran darah permukaan tubuh
• Terjadi aliran darah maximum pada anggota badan
• Perubahan (shift) dari venus return ke vena permukaan
Proses ini terutama efektif pada keadaan temperature kurang/dibawah 34 derajat aliranCelcius.
penambahan penambahan konduktivitas panas (thermal darah konduktivity)
2. Keringat
• Pada temperature diatas 340 C, pengaturan sirkulasi panas tidak cukup dengan radiasi, dimana pada
kondisi ini tubuh mendapat panas dari radiasi. mekanisme panas yang (evaporasi).dipakai dalam
keadaan ini dengan cara penguapan
• Gerakan kontraksi pada kelenjar keringat, berfungsi secara periodic memompa tetesan cairan keringat
dari lumen permukaankeringat kulit merupakan mekanisme pendingin yang paling efektif.
MEKANISME DEMAM
Banyak salah tanggapan telah berlaku , ketika me-nyadari kita menderita demam, kita
menganggap demam sebagai penyakit yang harus segera dibasmi. Padahal, demam
hanyalah gejala, bukan penyakit. Dan disini kita akan membincangkan tentang
mekanisme demam itu sendiri dan membincangan sepanjang proses ini terjadi.
Ketika tubuh mengalami pening-katan suhu tubuh, hal pertama yang harus dilakukan bukan
mengkhawatirkan demamnya, melainkan mencari penyebab-nya.
Secara garis besar, demam bisa diakibatkan oleh infeksi, bisa juga bukan infeksi. Pada bayi dan
anak penyebab utama demam umumnya infeksi, terutama infeksi virus. Ketika terserang infeksi,
tubuh berusaha membasmi infeksi itu dengan mengerahkan sistem imun.
Sel darah putih dan semua perangkatnya bekerja keras menghancurkan penyebab infeksi,
membentuk antibodi untuk menetralkan musuh, serta membentuk demam. Kehadiran sang
demam akan membantu membunuh virus, karena virus tidak tahan suhu tinggi. Sebaliknya, virus
akan tumbuh subur di suhu rendah.
Dunia kedokteran membuktikan, pada umumnya demam bukan kondisi yang membahayakan
serta mengancam keselamatan jiwa. Beberapa kepustakaan kedokteran menulis, demam
merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh untuk memerangi infeksi. Ia ibarat alarm
yang memberitahukan bahwa sesuatu tengah terjadi di dalam tubuh.
Tubuh kita dilengkapi berbagai sistem pengaturan canggih, termasuk pengaturan suhu tubuh.
Manusia memiliki pusat pengaturan suhu tubuh (termostat), terletak di bagian otak yang disebut
dengan hipotalamus. Pusat pengaturan suhu tubuh itu mematok suhu badan kita di satu titik yang
disebut set point.
Hipotalamus bertugas mempertahankan suhu tubuh agar senantiasa konstan, berkisar pada suhu
37C. Itu sebabnya, di mana pun manusia berada, di kutub atau di padang pasir, suhu tubuh harus
selalu diupayakan stabil, sehingga manusia disebut sebagai makhluk
homotermal
Seperti yang telah dibahas kan tentang pengaturan suhu diatas, ingin saya mengulang kembali
untuk memudahkan pemahaman .Termostat hipotalamus bekerja berdasarkan asupan dari ujung
saraf dan suhu darah yang beredar di tubuh. Di udara dingin hipotalamus akan membuat program
agar tubuh tidak kedinginan, dengan menaikkan set point alias menaikkan suhu tubuh. Caranya
dengan mengerutkan pembuluh darah, sehingga badan menggigil dan tampak pucat.
Sedangkan di udara panas, hipotalamus tentu saja harus menurunkan suhu tubuh untuk
mencegah heatstroke. Caranya dengan mengeluarkan panas melalui penguapan. Pembuluh darah
melebar, pernapasan pun menjadi lebih cepat. Makanya, pada saat kepanasan, selain berkeringat,
kulit kita juga tampak kemerahan (flushing).
Salah kaprah lainnya, banyak orangtua yang menentukan anaknya demam atau tidak hanya
berdasarkan perabaan tangan. Padahal, anak bisa saja teraba hangat kalau ia habis bermain di
tempat panas; di lain pihak, anak teraba dingin (seperti tidak demam) ketika dia mengalami
renjatan atau shock, semisal dengue shock syndrome.
Ketika demam, otak mematok suhu di atas set point normal, yaitu di atas 38C. Dengan
menggunakan termometer, anak dinyatakan demam jika suhu tubuhnya 38C (diukur di rektum
atau ujung usus besar, termometer dimasukkan melalui anus), 37,5C apabila diukur di mulut,
serta 37,2C jika diukur di ketiak.
Akibat tuntutan peningkatan set point, tubuh akan memproduksi panas. Proses
pembentukan panas itu terdiri dari tiga fase.
Fase Pertama, menggigil(berlangsung sampai suhu tubuh mencapai puncaknya)
Dimulai dengan Peningkatan denyut jantung·Seterusnya berlaku peningkatan laju dan kedalaman pernafasan. Menggigil akibat tegangan dan kontraksi otot. Kulit pucat dan dingin karena vasokontriksi pembuluh darah.· Merasakan sensasi dingin. · Dasar kuku mengalami sianosis karena vasokontriksi.· Rambut kulit berdiri kerana otot piloerectornya menkontriksi untuk mendapat lebih panas.· Pengeluaran keringat berlebihan. Peningkatan suhu tubuh.
Fase kedua: proses demam
Proses menggigil lenyap.· Kulit terasa hangat / panas. Merasa tidak panas atau dingin.Peningkatan nadi dan laju pernafasan. Peningkatan rasa haus. Dehidrasi ringan hingga berat. Mengantuk, delirium, atau kejang akibat iritasi sel saraf. Lesi mulut herpetic. Kehilangan nafsu makan ( jika demam memanjang ). Kelemahan, keletihan, dan nyeri ringan pada otot akibat katabolisme protein.
Fase III: pemulihan
Kulit tampak merah dan hangat. Berkeringat.Menggigil ringan.Kemungkinan mengalami dehidrasi.
Pada mekanisme tubuh alamiah, demam yang terjadi dalam diri manusia bermanfaat sebagai proses imun. Pada proses ini, terjadi pelepasan interleukin-1 yang akan mengaktifkan sel T. suhu tinggi ( demam ) juga berfungsi meningkatkan keaktifan ( kerja ) sel T dan B terhadap organisme pathogen. Namun konsekuensi demam secara umum timbul segera setelah pembangkitan demam (peningkatan suhu). Perubahan anatomis kulit dan metabolisme menimbulkan konsekuensi berupa gangguan keseimbangan cairan tubuh, peningkatan metabolisme, juga peningkatan kadar sisa metabolisme. Selain itu, pada keadaan tertentu demam dapat mengaktifkan kejang.
top related