makalah sistem endokrin & gh

78
Case 1 Reka, seorang mahasiswa kedokteran sedang asyik membaca artikel ilmiah di perpustakaan. Reka tertarik pada salah satu kasus dalam artikel mengenai seorang pria, Tn A berusia 42 tahun yang mengeluh tangan dan kakinya terasa membesar sejak 3 bulan yang lalu, sehingga cincin kawinnya dan sarung tangannya terasa sempit jika dikenakan. Tn A juga merasa lebih mudah berkeringat, mudah lelah, sering sakit kepala dan sering merasa silau saat siang hari ataupun saat menyetir di malam hari. Isterinya pun mengeluh pasien sejak 6 bulan terakhir tidur mendengkur dan mengalami disfungsi ereksi. Hasil pemeriksaan dokter didapatkan tanda vitalnya meliputi tekanan darah 150/90 mmHg, frekuensi jantung 82x/menit, frekuensi pernapasan 14x/menit. Hasil lain yang didapatkan adalah mandibula tampak menonjol ke depan dengan jarak antar gigi yang melebar. Didapatkan pula pembesaran pada hidung, bibir, telinga, tangan, dan kaki. Selain itu, pada pembesaran jantung didapatkan iktus kordis yang berada di sepanjang linea mid aksilaris kiri pada sela iga 4. Sedangkan dari hasil laboratorium didapatkan glukosuria, hiperglikemi, hiperinsulinemia. Pemeriksaan CT Scan dan MRI pada sela tursika memperlihatkan mikroadenoma hipofisis. Ternyata dia menderita tumor hipofisis yang mensekresi Growth Hormone berlebihan, akibatnya lempeng pada ujung-ujung tulang panjangnya yang sudah tertutup terus tumbuh dengan cepat. 1

Upload: intan-sulistiani

Post on 25-Nov-2015

111 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

sistem endokrin

TRANSCRIPT

Case 1Reka, seorang mahasiswa kedokteran sedang asyik membaca artikel ilmiah di perpustakaan. Reka tertarik pada salah satu kasus dalam artikel mengenai seorang pria, Tn A berusia 42 tahun yang mengeluh tangan dan kakinya terasa membesar sejak 3 bulan yang lalu, sehingga cincin kawinnya dan sarung tangannya terasa sempit jika dikenakan. Tn A juga merasa lebih mudah berkeringat, mudah lelah, sering sakit kepala dan sering merasa silau saat siang hari ataupun saat menyetir di malam hari. Isterinya pun mengeluh pasien sejak 6 bulan terakhir tidur mendengkur dan mengalami disfungsi ereksi.Hasil pemeriksaan dokter didapatkan tanda vitalnya meliputi tekanan darah 150/90 mmHg, frekuensi jantung 82x/menit, frekuensi pernapasan 14x/menit. Hasil lain yang didapatkan adalah mandibula tampak menonjol ke depan dengan jarak antar gigi yang melebar. Didapatkan pula pembesaran pada hidung, bibir, telinga, tangan, dan kaki. Selain itu, pada pembesaran jantung didapatkan iktus kordis yang berada di sepanjang linea mid aksilaris kiri pada sela iga 4. Sedangkan dari hasil laboratorium didapatkan glukosuria, hiperglikemi, hiperinsulinemia. Pemeriksaan CT Scan dan MRI pada sela tursika memperlihatkan mikroadenoma hipofisis. Ternyata dia menderita tumor hipofisis yang mensekresi Growth Hormone berlebihan, akibatnya lempeng pada ujung-ujung tulang panjangnya yang sudah tertutup terus tumbuh dengan cepat.Kemudian Reka mencari informasi mengenai kelainan tersebut dan diperoleh bahwa ternyata hormone manusia sangat kompleks dan berhubungan dengan sistem endokrin dan susunan saraf dimana keduanya merupakan alat utama untuk mengkomunikasikan informasi antara berbagai jaringan dan sel dengan pusatnya di hipotalamus sebagai pengatur fungsi hipofisis dan sel-sel neuroendokrin di tempat-tempat lain selain itu hormone juga melibatkan organ sentral pengatur dan organ target. Masing-masing memiliki mekanisme aksi, mekanisme molekuler yang cukup rumit seperti mulai dari pengikatan hormone ke reseptor untuk memperantarai responnya lalu mekanisme menggerakan, mengendalikan sintesis dan pelepasan hormone kemudian transport dalam sirkulasi dan metabolism serta pengiriman ke sel yang menjadi target. Pada akhir informasi mengenai kelainan hormone yang didapatkan pada pasien tersebut ternyata adanya ganguan pada organ sentral pengatur hormone akan berefek pada gangguan fisiologi tubuh pasien.LEARNING PROGRESS REPORTTERMINOLOGI Disfungsi ereksiAdalah bentuk gangguan fungsi seksual laki-laki yang sangat umum dimana penderitanya memiliki ketidakmampuan untuk memulai ereksi GlukosuriaAdalah terdapatnya glukosa dalam jumlah yang berlebih dalam urine Hiperglikemia Adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah lebih dari ambang batas ginjal menyaring gula yaitu 10 mmol/l atau 180 mg/dl dan merupakan tanda (gejala klinis) diabetes HipernisulinemiaAdalah suatu keadaan dimana terdapat kelebihan kadar insulin Mikroadenoma hipofisisTumor yang berukuran kurang dari 10 cm yang terletak di hipofisi Sela tursikaAdalah cekungan pada permukaan atas os.Sphenoidale yang berisi glandula pituitary Akromegali Adalah pertumbuhan berlebihan akibat pelepasan hormon pertumbuhan yang berlebihan. NeuroendokrinAdalah kelenjar yang secara srtuktur dibangun oleh sel-sel saraf dan pelepasan neurotransmitter dalam neuroendokrin mempengaruhi dalam pelepasan hormonPROBLEM 1) Apa yang menyebabkan Tn. A mengeluh tangan dan kakinya membesar ?2) Mengapa Tn. A lebh mudah berkeringat, mudah lelah, sering sakit kepala dan sering merasa silau saat siang hari ataupun saat menyetir mobil di malam hari ?:3) Apa yang membuat Tn.A tidurnya mendengkur dan mengalami disfungsi ereksi ?4) Mengapa tekanan darah, frekuensi jantung, dan frekuensi oernafasan mengalami peningkatan ?5) Mengapa mandibula tampak menonjol ke depan dan jarak antar gigi melebar ? 6) Apa yang menyebabkan terjadinya pembesaran pada hidung, telinga, tangan, kaki dan jantung ? 7) Apa yang menyebabkan glukosuria, hiperglikemia, hiperinsulinemia ?8) Bagaimana hubungan tumor hipofisis dan dan sekresi GH ?9) Mengapa lempeng pada ujung tulang panjang sudah tertutup namun dapat tumbuh lebih cepat ?10) Bagaimana mekanisme hipotalamus mengatur fungsi hipofisis ? HIPOTESIS1) Kelebihan GH2) Metabolisme meningkat 3) Peningkatan produksi hormone 4) Kelainan pada produksi hormone5) Kelebihan hormone dalam darah menyebabkan Tekanan darah meningkat6) Kelainan pada hipofisis meningkat

MEKANISMETn. A 42 Tahun

MANIFESTASI TAMBAHANSejak 6 bulan lalun : -mudah berkeringat-sering sakit kepala-mudah lelah-sering merasa silau -tidur mendengkur- disfungsi ereksiKELUHAN UTAMA-tangan dan kaki membesar sejak 3 bulan lalu

PEMERIKSAAN

PEMERIKSAAN FISIK TD : 150 / 90 mmHgFrekuensi Jantung : 82 x/ menitMandibula tampak menonjol ke depan dengan gigi jarangPembesaran pada hidung, bibir, telinga, tangan dan kakiPemeriksaan jantung terlihat iktus kordis yang nyata

PEMERIKSAAN LABORATORIUMPEMERIKSAAN CT SCAN dan MRI :Mikroadenoma pada sela tursika

Diagnosis : tumor hipofisis yang mensekresi growth hormone sehingga tulang panjangnya yang sudah tertutup terus tumbuh

I DONT KNOW Sistem Endokrin Definisi Fungsi Anatomi, histology, embriologi organ terkait :-Hipotalamus-Hipofisis Hormon : -definisi -fungsi -klasifikasi secara biokimawi-mekanisme kerja hormone-sekresi hormone : sintesis, penyimpanan, transport horomon, sekresi, degradasi-Penilaian Prinsip fungsi endokrin

Hipotalamus Definisi Fungsi Anatomi Histologi Embrional Hormon Hipotalamus :-Fungsi-Mekanisme Komunikasi Hipotalamus-Hipofisis-Fisiologi hormone yang dihasilkan Fisiologis Hormon Kelainan pada Hipotalamus:-Etiologi-patogenesis-epidemiologi-gambaran klinis-tata laksana

Hipofisis Definisi Fungsi Anatomi Histologi Embrional Hormon Hipofisis :-Fungsi-Mekanisme Komunikasi Hipotalamus-Hipofisis-Fisiologi hormone yang dihasilkan Fisiologis Hormon Kelainan pada Hipofisis:-Etiologi-patogenesis-epidemiologi-gambaran klinis-tata laksana

Hormon Perrtumbuhan Fungsi Pertumbuhan Normal Hormon hormone terkait deng GH Patologi

Hiposekresi dan hipersekresi Definisi Etiologi Patogenesis Patofisiologis Tata Laksana Prognosis Komplikasi

A. Sistem Endokrin

1. DefinisiSistem Endokrin adalah suatu sistem dimana didalamnya terdiri dari kelenjar kelenjar endokrin yang tersebar luas yang berfungsi sebagai penghasil hormon yang merupakan suatu zat regulatorik. Kelenjar Endokrin merupakan suatu kelenjar yang tidak memiliki duktus/saluran yang mengeluarkan hasil sekresinya berupa hormon dimana pendistribusian ke sel target melalui peredaran darah. Berbeda dengan kelenjar eksokrin yang bukan termasuk sistem endokrin, kelenjar eksokrin adalah suatu kelenjar yang mempunyai duktus/saluran.

2. Fungsia. Berperan dalam pengaturan sistem reproduksib. Memacu pertumbuhanc. Mempertahankan agar tubuh tetap homeostasis/seimbang3. Organ organ terkaita. Hypothalamusb. Pinealc. Hipofisisd. Thyroide. Parathyroidf. Thymusg. Suprarenalh. Pancreas (kelenjar endokrin di pulau langerhans)i. Ovariumj. Testis4. Hormona. DefinisiHormon adalah suatu produk kelenjar endokrin, yang masuk kedalam peredaran darah menuju sel target untuk mempengaruhi keadaan secara spesifik dengan menimbulkan efek fisiologis.

b. Fungsi Hormon sebagai pengatur aktivitas seperti metabolisme, reproduksi, pertumbuhan Pengatur keadaan tubuh agar tetap homeostatis

c. Pembagian Hormon Secara kimiawi , hormon digolongkan ke dalam 3 kelas :1. Peptida dan polipeptida hormon yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis anterior, posterior, pankreas, kelenjar paratiroid, saluran pencernaan, ginjal, hati, sel C tiroid, dan jantung.2. Steroid hormon-hormon yang disekresikan dari korteks adrenal, ovarium, testis, dan plasenta.3. Amin (turunan dari asam amino tirosin) hormon-hormon yang disekresikan oleh kelenjar tiroid dan medula adrenalPerbedaan dalam kelarutan berbagai jenis hormon :1. Semua peptida dan ketokelamin bersifat hidrofilik (senang air) dan lipofobik (takut lemak).2. Semua hormon tiroid dan steroid bersifat lipofilik (senang lemak) dan hidrofobik (takut air) .

d. Mekanisme Sintesis, Penyimpanan, dan Sekresi Hormon-hormon

1. Hormon peptidaHormon peptida disintesis dengan cara yang sama seperti yang digunakan untuk mensintesis protein yang dikeluarkan. Karena ditunjukkan untuk dikeluarkan dari sel endokrin, hormon-hormon ini dipisahkan dari protein intrasel melalui sekuestrasi dalam kompartemen yang terbungkus membran sampai saat disekresi.Langkah-langkahnya :a) Protein prekursor besar (praprohormon) disintesin oleh ribosom diretikulum endoplasma kasar. Lalu protein tersebut akan bermigrasi ke kompleks golgi di vesikel terbungkus membran yang terlepas dari retikulum endoplasma halus.b) Selama perjalanan melalui RE dan kompleks golgi, molekul praprohormon mula-mula dipangkas menjadi prohormon dan akhirnya menjadi hormon aktif. Potongan peptida yang tertinggal sewaktu praprohormon dipangkas untuk menghasilkan hormon klasik sering disimpan dan disekresikan bersama dengan hormonnya. Kemudian keadaan tersebut memunculkan kemungkinan bahwa peptida lain ini juga dapat menimbulkan efek biologis yang berbeda dari produk hormon traditional yaitu, sel mungkin mensekresikan banyak hormon, tetapi fungsi produk peptida lainnya sebagian besar tidak diketahui.c) Kompleks golgi memekatkan hormon yang sudah selesai, kemudian mengemasnya ke dalam vesikel sekretorik yang dilepas dan disimpan disitoplasma sampai muncul rangsangan yang sesuai yang memicu pelepasan hormon tersebut. Dengan menyimpan, hormon peptida dalam bentuk yang sudah siap dikeluarkan, kelenjar dapat berespon secara cepat terhadap setiap peningkatan kebutuhan akan sekresi tanpa harus pertama kali mensintesis hormon tersebut.d) Pada rangsangan yang sesuai, vesikel sekretorik menyatu dengan membran plasma dan mengeluarkan isi mereka keluar dengan melalui proses eksositosis. Sekresi tersebut tidak terus-menerus, sekresi tersebut hanya dipicu oleh rangsangan spesifik. Hormon yang disekresikan kemudian diserap oleh darah untuk disebarkan

Gambar Mekanisme kerja hormone peptida2. Hormon steroidLangkah-langkah ini dilakukan oleh semua sel steroidogenik (penghasil steroid) untuk memproduksi dan mengeluarkan produk hormon mereka.Langkah-langkahnya :a) Kolesterol merupakan prekursor umum bagi semua hormon steroid. Walaupun sel steroidogenik mensintesis sendiri sebagai kolesterol, sebagian besar bahan mentah ini berasal dari lipoprotein berdensitas rendah (LDL) yang telah dimasukan kedalam sel dan diuraikan oleh enzim lisosom untuk membebaskan kolesterolnya. Penyerapan dan penguraian LDL diatur sedemikian rupa, sehingga lebih banyak kolesterol tersedia pada saat kebutuhan sel-sel steroidogenik terhadap zat ini meningkat. Selain itu, kolesterol yang tidak digunakan dapat mengalami modifikasi secara kimiawi dan disimpan dalam jumlah besar sebagai butiran lemak didalam sel-sel steroidogenik. Perubahan bentuk kolesterol simpanan menjadi kolesterol bebas untuk digunakan mensintesis hormon steroid juga dikontrol. Dengan demikian perbekalan kolesterol bebas untuk digunakan oleh sel steroidogenik dapat dikoordinasikan erat dengan kebutuhan tubuh secara kesuluruhan akan produk hormon bersangkutan.

b) Sintesis berbagai hormon steroid dari kolesterol memerlukan serangkaian reaksi enzimatik yang memodifikasi molekul kolesterol. Enzim tersebut terbatas pada organ-organ steroidogenik tertentu. Dengan demikian, setiap organ steroidogenik hanya mampu menghasilkan hormon-hormon steroid yang enzim-enzimnya dimiliki oleh organ tersebut. Setiap enzim yang diperlukan untuk mengubah kolesterol menjadi hormon steroid tersebut terdapat di kompartemen intrasel spesifik (mitokondria dan RE).

c) Hormon steroid tidak disimpan seperti hormon peptida setelah terbentuk, melainkan setelah terbentuk, segera berdifusi menembus lemak membran plasma sel steroidogenik untuk masuk kedalam darah. Hanya prekursor hormon kolesterol yang disimpan dalam jumlah bermakna didalam sel steroidogenik. Dengan demikian, kecepatan sekresi hormon steroid seluruhnya dikontrol oleh kecepatan sintesin hormon. Sebaliknya sekresi hormon, peptida terutama dikontrol dengan mengatur pengeluaran simpanan hormon yang sudah terbentuk.

d) Setelah disekresi dalam darah, lalu hormon tersebut akan mengalami perubahan lebih lanjut didalam darah atau organ lain, tempat mereka diubah menjadi hormon yang lebih poten atau hormon lain.

Gambar Mekanisme molekuler hormone steroid

Gambar 5.Mekanisme molekuler hormone steroid3. Amin Merupakan turunan asam amino tirosin.Terdapat dua kelompok yaitu hormon medula adrenal dan tiroid.disekresikan oleh kelenjar tiroid (tiroksin dan triiodotironin) dan medula adrenal (epinefrin dan norepinefrin).a) hormon tiroid sintesis : hormon tiroid disintesis dan disimpan di kelenjar tiroid dan terikat pada makromolekul protein tiroglobulin, yang tersimpan di dalam folikel folikel pada kelenjar tiroid. sekresi:terjadi ketika hormon amin lepas dari tiroglobulin dan dilepaskan ke dalam aliran darah. transportasi : di dalam darah, sebagian besar hormon tiroid bergabung dengan protein plasma, terutama globulin. Selanjutnya hormon tiroid akan dilepas perlahan lahan dan munuju sel target. b) epinefrin dan noreppinefrin sintesis : dibentuk di medula adrenal. Hormon tersebut setelah disintesis ditangkap oleh vesikel prabentuk dan disimpan sampai hormon tersebut disekresikan. Mirip dengan hormon protein dan peptida. Sekskresi: dengan eksositosis transportasi : masuk ke dalam darah dalam bentuk bebas atau terikat dengan zat lain menuju sel target.

Golongan amin (hormon tiroid-tiroksin dan katekolamin-medula adrenal) memiliki jalur sintesis yang khas . Namun golongan amin memiliki ciri-ciri : Berasal dari asam amino tirosin Enzim-enzim yang terlibat tidak ada di kompartemen organel didalam sel sekretorik Kedua jenis amin disimpan sampai waktunya untuk disekresikan.

Gambar Hormon tiroid dan epinefrin

Gambar Struktur kimiawi hormon amin

Gambar Sintesis epinefrin dan norepinefrin

e. Kontrol Sekresi Hormon Pertumbuhan

Pada anak yang sedang tumbuh, terjadi sintesis protein netto yang terus menerus di bawah pengaruh hormon pertumbuhan seiring dengan tubuh yang semakin membesar. Penambahan berat badan saja tidak sinonim dengan pertumbuhan, karena penambahan berat badan dapat terjadi akibat retensi kelebihan H2O atau lemak tanpa pertumbuhan struktural jaringan yang sejati. Pertumbuhan mensyaratkan sintesis netto protein dan pemanjangan tulang-tulang panjang (ekstremitas) serta peningkatan ukuran dan jumlah sel di jaringan lunak di seluruh tubuh. Hormon pertumbuhan merupakan hal yang paling esensial dalam proses pertumbuhan tubuh. Namun pencapaian pertumbuhan juga bergantung pada:1. Diet yang adekuat2. Bebas dari penyakit kronik dan keadaan lingkungan yang penuh stres3. Lingkungan hormon-hormon pendorong pertumbuhan yang normal

f. Mekanisme Umum Kerja Hormon Masing-masing hormon mempunyai satu atau lebih efek fisiologis spesifik pada jaringan sasaran. Oleh karena itu, disini akan dibahas mengenai bagaimana suatu hormon dapat menimbulkan efek fisiologis. Suatu jaringan mempunyai kemampuan untuk mengenali adanya hormone tertentu dalam sirkulasi darah dan akan berikatan serta respon secara spesifik terhadap hormone tersebut dan tidak terhadap hormone lain yang terdapat dalam sirkulasi.Spesivitas tersebut ditentukan oleh adanya resepetor sel yang terdapat di membrane plasma atau di dalam sitosol dan nucleus.Agar aktivitas hormone dapat timbul, pengikatan hormone reseptor harus ditransduksikan menjadi sinyal kimia pascareseptor di dalam sel. Sinyal inilah yang akan menyebabkan respon fisiologis spesifik terhadap hormone tersebut di jaringan sasaran.Reseptor hormon adalah molekul pengenal spesifik dari sel tempat hormon berikatan sebelum memulai efek biologiknya Umumnya pengikatan Hormon Reseptor ini bersifat reversibel dan nonkovalen Reseptor hormon bisa terdapat pada permukaan sel (membran plasma) atau pun intraselluler. Interaksi hormon dengan reseptor permukaan sel akan memberikan sinyal pembentukan senyawa yang disebut sebagai second messenger (hormon sendiri dianggap sebagai first messenger). Jika hormon sudah berinteraksi dengan reseptor spesifiknya pada sel-sel target, maka peristiwa-peristiwa komunikasi intraseluler dimulai. Hal ini dapat melibatkan reaksi modifikasi seperti fosforilasi dan dapat mempunyai pengaruh pada ekspresi gen dan kadar ion. Peristiwa-peristiwa ini hanya memerlukan dilepaskannya zat-zat pengatur.

1. Mekanisme Kerja Hormon Hidrofilik (Peptida dan Katekolamin)Sebagian besar hormone hidrofilik yang berikatan dengan reseptor membrane permukaan dan menghasilkan efeknya di sel sasarn dengan bekerja melalui sistem pembawa pesan kedua untuk mengubah aktivitas protein yang sudah ada. Ada dua jalur pembawa pesan kedua yang utama yaitu jalur pembawa pesan kedua AMP Siklik dan Ca2+.a) Jalur pembawa pesan kedua cAMP Pembawa pesan pertama berikatan dengan reseptor di membran permukaan Reseptor melekat ke protein G yang sesuai Protein G jadi aktif Subunit alfa aktif, kemudian terpisah dari kompleks protein G Subunit alfa bergerak disepanjang permukaan dalam membran plasma sampai mencapai suatu protein efektor Subunit alfa berikatan dengan protein efektor dan mengubah aktivitasnya (protein efektor di jalur AMP siklik adalah adenilat siklase) Adenilat siklase memutuskan dua ikatan fosfat pada ATP dan mengubahnya menjadi cAMP cAMP mengaktifkan protein kinase A Protein kinase A memfosforilasi protein spesifik dalam sel sehinga berubah bentuk dan fungsinya Menimbulkan perubahan perubahan pada fungsi sel yaitu respon fisiologik

b) Jalur pembawa pesan kedua Ca2+ Pembawa pesan pertama berikatan dengan reseptor di membran permukaan Reseptor melekat ke protein G yang sesuai Protein G jadi aktif Subunit alfa aktif, kemudian terpisah dari kompleks protein G Subunit alfa bergerak disepanjang permukaan dalam membran plasma sampai mencapai suatu protein efektor Subunit alfa berikatan dengan protein efektor Mengaktifkan fosfolipase C Fosfolipase C mengubah PIP2 (Fosfatidilinositol bifosfat) menjadi DAG (Diasilgliserol) dan IP3 (Inositoltrifosfat) IP3 akan memobilisasi Ca2+ intrasel yang disimpan dalam organel Hal ini menyebabkan peningkatan Ca2+ sitosol Kemudian terjadilah pengaktifan kalmodulin yang menyebabkan terjadinya perubahan bentuk dan fungsi protein Dan terjadilah respon sel yang diinginkan yang sesuai dengan perintah pembawa pesan ekstrasel Sedangkan DAG akan memulai jalur pembawa pesan kedua yang lain hingga ditimbulkanlah respon fisiologik.

2. Mekanisme Kerja Hormon Lipofilik (Steroid & Tiroid)Semua hormone lipofilik berikatan dengan reseptor intrasel dan terutama menghasilkan efek di sel sasarannya dengan mengaktifkan gen-gen tertentu untuk mensintesis protein structural atau enzimatik baru.Langkah-langkah : Hormone lipofilik bebas berdifusi melewati membran plasma dan nucleus inti sel sasaran dan berikatan dengan reseptor intasel yang spesifik Kompleks hormone reseptor berikatan dengan elemen respon hormone, suatu segmen DNA yang spesifik bagi kompleks hormone reseptor Pengikatan kompleks hormone reseptor dengan DNA mengaktifkan suatu gen yang ditranskripsikan jadi Mrna komplementer mRNA baru meninggalkan nucleus, masuk ke sitoplasma. Disitoplasma, mRNA berikatan dengan ribosom dan mengarahkan sintesis protein baru Protein baru yang terbentuk akan menimbulkan respon fisiologis sel sasaran terhadap hormon

g. Penilaian Prinsip Fungsi Sistem Endokrina) Pemeriksaan MRI danCT scan

- FotoTengkorak (cranium) Dilakukan untuk melihat kondisisellatursika. Dapat terjadi tumor atau juga atropi. Tidak dibutuhkanpersiapan fisik secara khusus, namun pendidikan kesehatan tentang tujuandan prosedur sangatlah penting.

- FotoTulang (osteo) Dilakukan untuk melihat tulang. Pada klien dengangigantismeakan dijumpai ukuran tulang yang bertambah besar dari ukuran maupun panjangnya.Pada akromegali akan dijumpai tulang-tulangperifer yang bertambah ukurannya kesamping. Persiapan fisik secarakhusus tidak ada, pendidikankesehatan diperlukan.

-CT ScanOtakDilakukan untuk melihat kemungkinan adanya tumorpadahipofisisatau hipotalamus Melalui komputerisasi. Tidak ada persiapan fisik secara khusus, namundiperlukan penjelasan agar kliendapat diam tidak bergerak selamaprosedur.

b) Pemeriksaan radiologiPemeriksaan ini bertujuan untuk melihat kemungkinan adanya kalsifikasi tulang, penipisan danosteoporosis. Pada hipotiroid, dapat dijumpai kalsifikasibilateralpada dasar tengkorak. Densitastulang bisa normal atau meningkat. Pada hipertiroid, tulang menipis, terbentuk kista dalam tulangserta tuberculae pada tulang.

c) Pemeriksaan Elektrocardiogram (ECG)Persiapan khusus tidak ada. Pemeriksaan inibertujuan untuk mengidentifikasi kelainan gambaranEKG akibat perubahan kadar kalsium serum terhadap ototjantung. Pada hiperparatiroid, akandijumpai gelombang Q-T yang memanjang sedangkan pada hiperparatiroidinterval Q-T mungkinnormal.

d) Pemeriksaan darah

-Kadar Growth HormonNilai normal 10 g/ml baik pada anak dan orang dewasa. Pada bayi dibulan-bulan pertama kelahirannilai ini meningkt kadarnya. Specimen adalah darah vena lebih kurang 5 cc. Persiapan khusus secarafisik tidak ada.

-Kadar Adenocortico HormonPengukuran dilakukan dengan test supresi deksametason. Spesimen yang diperlukan adalah darahvena lebih kurang 5 cc dan urin 24 jam. Berguna untuk menentukan etiologi sindromcushing.-Kadar Tiroid Stimulating Hormon (TSH)Nilai normal 6-10 g/ml. Dilakukan untuk menentukan apakah gangguan tiroid bersifat primer atausekunder. Dibutuhkan darah kurang lebih 5cc. Kadar tsh rendah, makadiperkirakan disfungsihipotalamus.

B. HipotalamusHypothalamus merupakan bagian dari Diencephalon. Diencephalonadalah bagian kaudal prosensefalon yang sebagian besar membatasi ventrikel ketigandan menghubungkan mesensefalon dengan hemisfer serebri, masing-masing separuh lateralnya dibagi oleh sulcus hypothalamica ke bagian dorsal , membentuk epithalamus, thalamus dorsalis, dan methalamus , serta bagian ventral terdiri dari thalamus ventralis (subthalamus) dan hypothalamus (disebut juga Interbrain) .Bagian-bagian Hypothalamus yang dapat dilihat dari luar :a. Corpus Mammilare Merupakan 2 massa yang bulat dengan penampang kurang lebih 5 mm terletak ditengah-tengah,dekat dengan penduculus serebri. Dapat dilihat pada facies inferior hemisphere.b. Tuber Cinerium Suatu lapisan substansi gricea yang terletak antara corpus mammilare dan chiasma opticus, disebelah lateral tuber cinerium dibatasi oleh tractus opticus dan pedunculus cerebri.c. Hypophysis cerebri Terdiri dari : adenohypofisis yang embriologis berasal dari saccus rathke dan neurohipofisis yang embriologis berasal dari neural tube. Pada dasar dari diencephalaons (ventrikel III) didapatkan suatu tonjolan yang disebut dengan eminentia mediana. d. Eminentia mediana bersama-sama infundibulum akan membentuk neurohipofisis . Hipofisis cerebri menempati fossa hipofisis dan dibagian atasnya ditutup oleh diaphragm selae. e. chiasma opticus chiasma opticus terletak pada pertemuan antara dasar dan dinding anterior ventriculus tertius. Ke arah anterior, n.opticus berjalan dari chiasma opticus menuju sisi lateral hipofisis untuk masuk ke dalam cavum orbita melalui foramen opticus. Ke arah posterior, traactus opticus berjalan dari chiasma opticus menyilang pedunculus cerebri antara substansia perforate posterior dan tuber cinerium menuju corpus geniculatum lateralis. Topografi : Disebelah lateral hipofisis berjalan : a. carotis interna dan sinus cavernous. Disebelah atas dari hypofisis didapatkan sinus intercavernosus dan diafragma selae.antara hypofisis dan hemisphere cerebri didapatkan : N.opticus chiasma dan tractus opticus. Arterialis :Adenohipofisis mendapatkan darah dari a. hipofisialis superior . sedangkan neurohipofisis mendapatkan darah dari a. hipofisialis inferior. Vena-venanya membentuk sinusoid-sinusoid .Struktur hyppthalamus :

1. Nucleus paraventriculus : untuk sekresi oksitosin Nucleus ini menghubungkan thalamus dengan substansi grisea yang mengelilingi aquaductus. 2. Nucleus supraopticus : untuk ADH/vasopressin Di sekitar nucleus ini banyak sekali mengandung capiler-capiler. Nucleus ini afferens menerima serat-serat dari nucleus para ventricularis sedangkan afferens menuju ke tractus supraopticushypophysealis.3. Posterior hypothalamic nucleus :Mempunyai hubungan dengan medial fore brain hundle ; fornix dan paraventricularis syste. Area ini merupakan asal dari descending afferent hyphotalamic system yang berjalan secara difus menyebar melalui pars lateralis tegmentum pons dan medulla. 4. ventromedial hyphotalamic nucleus :Mempunyai hubungan dengan medial fore brain brain ; stria terminalis ; periven tricular system ; fornix dan globus pallidus. Efferentnya menuju nucleus dorsimedialis dan dorsal (posterior) hyphotalamic area. 5. Mammilary region Terdiri dari nucleus mammilary medialis yang menyebabkan tonjolan pada corpus mammilaris lateralis yang ukurannya lebih kecil dan letaknya pada sudut antara nucleus mammilaris medialis dan basis cerebri. 6. Nucleus Intercalates Merupakan kelompok nuclei yang terdiri dari nucleus medialis dan nucleus lateralis dimana ia menerima serat-serat dari medial fore brain bundle; fornix dan thalamus. Efferennya akan ikut tractus mamillothalamicus dan tractus mamille tegmentalis. 7. lateral hypothalamic area Area ini letaknya lateral daro preoptic area dan serat-seratnya menuju tegmentum mesencephali. 8. Preoptic area Berasal dari telenchepalon rostral dari hyphotalamus. Dibagian medial; preoptic area berhubungan dengan hyphotalamus sedangkan dibagian rostral ia berhubungan dengan stria terminalis; commisura anterior dan area parolfactoria. Disebelah lateral preoptic area berjalan media forebrain bundle. Fungsi hipotalamus :1.Regulasi sekresi hormone hipofisis 2.Mengontrol fungsi sistem saraf otonom 3.Mengontrol regulasi temperaturetubuh 4.Mengatur food and water intake 5.Mengatur tidur 6.Berpengaruh pada tingkah laku serta emosional Hormon- Hormon yang dihasilkan oleh Hipotalamus adalah Releasing Hormon dan Inhibiting Hormon, diantaranya :

C. HipofisisHipofisis adalah Kelenjar hipofisis adalah organ berbentuk oval, sebesar kacang dengan berat sekitar 0.5 gram. Organ ini melekat di bagian dasar hipotalamus otak pada batang yang disebut Infundibulum ( batang hipotamus ). Kelenjar hipofisis terletak di sela tursica.Hipofisis terdiri dari dua bagian, yaitu :1) Lobus Anterior (Adenohipofisis)a. Pars distalis Tonjolan lobus anteriorb. Pars tuberalis Bagian ini fungsi endokrinnya tidak diketahui, tetapi merupakan bagian yang paling vaskular pada lobus anteriorc. Pars intermedia Bersebelahan dengan pars distalis 2) Lobus Posterior (Neurohipofisis)a. Pars nervosaTerhubung dengan hipotalamus b. Infundibulum Menghubungkan neurohipofisis dengan otak c. Median eminence

1. AdenohipofisisTerdiri dari dua sel, yaitu: Kromofil: selnya mempunyai affinitas terhadap pewarnaan. Terdapat dua sel yaitu:Asidofil terwarna asam. Merupakan sel yang paling banyak terdiri dari:a. Somatotrop a) Sekresi somatotropin (GH) metabolisme sel hati untuk produksi stomatomedins b) Dirangsang SRH (releasing factor)c) Dihambat somatostatin b. Mammotrof a) Sekresi prolaktin perkembangan kel. Mammaeb) Dirangsang PRH (releasing factor) & oxytocin c) Dihambat PIF

Basofil terwarna basa. Letak perifer, terdiri dari :a. Kortikotrof a) Sekresi adrenocorticotropic hormone (ACTH) stimulasi kortex suprarenalb) Sekresi Lipotropic Hormone (LPH)c) Dirangsang oleh Corticotropin Releasing Hormone (CRH)b. Tirotrof a) Sekresi Thyroid Stimulating Hormone (TSH)/Thyrotropin b) Dirangsang oleh TRHc) Dihambat oleh tiroksin (T4) & Triiodotironin (T3)c. Gonadotrof a) Sekresi FSH & LH (ICSH)b) Dirangsang oleh GnRH (LHRH)c) Dihambat oleh berbagai hormon yang diproduksi ovarium & testis

Kromofob: tidak mempunyai affinitas terhadap pewarnaan, sitoplasma lebih sedikit dari kromofil kromofil yang mengalami degranulasi

2. NeurohipofisisParsnoervosa berasal dari pertumbuhan ke bawah jaringan saraf yang tepat dihubungkan ke Hipofisis oleh tangkai hipofisis. Akson sel neurosekretori (badan sel di nukleus supraoptik & nukleus paraventrikular) masuk ke pituitari posterior. Hormon dihasilkan di nukleus yang terdapat di hipotalamus dan kemudian dialirkanmenuju ujung akson. Di akson hormon disimpan dalam badan herring. Ketika dibutuhkan maka hormon akan dilepas menuju pembuluh darah dan kemudian dihantarkan menuju sel target.Sel neurosekretori mensintesis:a. Hormon:i. Vasopresin (ADH) : dari nukleus supraoptik ii. Oksitosin: dari nukleus paraventrikular b. Protein pembawa (carrier): Neurophysin

Gambar Hipofisis

D. Kelainan pada HipotalamusHipotalamus merupakan bagian kecil tapi penting dari otak. Ini berisi beberapa inti yang kecil dengan berbagai fungsi. Itu memainkan peran penting dalam sistem saraf serta sistem endokrin.Namun, hipotalamus dapat juga mengalami disfungsi.A. TumorDisfungsi hipotalamus paling sering disebabkan oleh tumor.KraniofaringiomaSering terjadi pada anak-anak sampai dengan adolescence.Gejala-gejala : Defisiensi endokrin dari hipotalamus hipofisis Defisiensi Growth Hormone (GH) Defisiensi Gonadotropin Defisiensi TSH dan ACTH, serta diabetes insipidus lebih jarang terjadi. Peningkatan tekanan intrakranial yaitu, sakit kepala dan muntah-muntah Penurunan lapang pandang Kalsifikasi intrasellarPada orang dewasa kraniofaringioma ini memunyai kesamaan gejala, misalnya: Peningkatan tekanan intrakranial yaitu, sakit kepala atau hilangnya pengelihatan Diabetes insipidus Hipogonadisme Kalsifikasi intrasellar lebih jarangPada orang dewasa lebih sering terjadi tumor primer susunan saraf pusat dari tumor yang berasal dari hipotalamus (tumor epidermoid dan dermoid) struktur pineal (pinealoma).Gejala-Gejala: Peningkatan tekanan intrakranial Gangguan pertumbuhan Hipopituitarisme Diabetes insipidus Pubertas prekok (pada anak-anak)Diagnosis dan TerapiPemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk menentukan adanya penyebaran dan jenis tumor.Terapi tergantung dari jenis tumor. Tumor dapat direseksi diikuti radioterapi konvensional.

B. LesiManifestasi disfungsi hipotalamus lainnya adalah adanya lesi.Lesi pada hipotalamus dapat menyebabkan abnormalitas, gangguan kesadaran, tingkah laku, haus, nafsu makan, dan pengaturan suhu tubuh.Somnolen dapat terjadi bersama lesi pada hipotalamus dan juga perubahan tingkah laku emosional lain.Berkurangnya rasa haus dapat menyebabkan dehidrasi, yang apabila disertai diabetes insipidus akan menyebabkan keseimbangan cairan yang sulit dikendalikan.Rasa haus berlebih dapat mengakibatkan polidipsia dan poliuria.Obesitas sering juga ditemui karena menyebabkan hiperfagia, menurunkan rasa kenyang, dan menurukan aktivitas.Pengaturan suhu tubuh juga mengalami gangguan pada penderita ini. Paroksimal hipotermia dapat terjadi setelah cedera akut berhubungan dengan trauma, pendarahan, atau kraniotomi.Polikilotermi, ketidakmampuan untuk berdaptasi pada suhu yang berbeda, dapat terjadi pada penderita dengan lesi hipotalamus bilateral.Beberapa penderita mengalami hipotermia akibat lesi hipotalamus anterior.DiagnosisDilakukan Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan penentuan kadar prolaktin (PRL), karena kebanyakan lesi hipotalamus menyebabkan hiperprolaktinemia yang disebabkan kerusakan hipotalamus atau kerusakan pada tangkai hipofisis.

E. Kelainan pada Hipofisis1. Hiperpituarisme a. definisiHiperpituitarisme merupakan suatu keadaan dimana produksi hormone hipofisis anterior berlebihan , bisa disebabkan oleh karena adanya suatu sekresi hormone yang berlebih ataupun adanya hyperplasia suatu massa sel, dan adanya adenoma bahkan karsinoma. Hiperpituitary adalah suatu kondisi patologis yang terjadi akibat tumor atau hiperplasi hipofisisme sehingga menyebabkan peningkatkan sekresi salah satu hormone hipofise atau lebih. Hiperpituitary adalah suatu keadaan dimana terjadi sekresi yang berlebihan satu atau lebih hormone- hormone yang disekresikan oleh kelenjar pituitary{ hipofise} biasanya berupa hormone- hormone hipofise anteriorb. EtiologiHiperpituitari dapat terjadi akibat malfungsi kelenjar hipofisis atau hipotalamus, penyebab mencakup :1.Adenoma primer salah satu jenis sel penghasil hormone, biasanya sel penghasil GH, ACTH atau prolakter.2.Tidak ada umpan balik kelenjar sasaran, misalnya peningkatan kadar TSH terjadi apabila sekresi HT dan kelenjar tiroid menurun atau tidak ada

c. PatofisiologiHiperfungsi hipofise dapat terjadi dalam beberapa bentuk bergantung pada sel mana dari kelima sel-sel hipofise yang mengalami hiperfungsi.Kelenjar biasanya mengalami pembesaran disebut adenoma makroskopik bila diameternya lebih dari 10 mm atau adenoma mikroskopik bila diameternya kurang dari 10 mm, yang terdiri atas 1 jenis sel atau beberapa jenis sel. Adenoma hipofisis merupakan penyebab utama hiperpituitarisme.penyebab adenoma hipofisis belum diketahui. Adenoma ini hampir selalu menyekresi hormon sehingga sering disebut functioning tumor.Kebanyakan adalah tumor yang terdiri atas sel-sel penyekresi GH,ACTH dan prolaktin. Tumor yang terdiri atas sel-sel pensekresi TSH-,LH- atau FSH- sangat jarang terjadi. Functioning tumor yang sering di temukan pada hipofisis anterior adalah:

1) prolactin-secreting tumors ( tumor penyekresi prolaktin ) atau prolaktinoma.Prolaktinoma (adenoma laktotropin) biasanya adalah tumor kecil, jinak, yang terdiri atas sel-sel pensekresi prolaktin. Gejala khas pada kondisi ini sangat jelas pada wanita usia reproduktif dan dimana terjadi tidak menstruasi, yang bersifat primer dan sekunder, galaktorea (sekresi ASI spontan yang tidak ada hubungannya dengan kehamilan), dan infertilitas.

2) somatotroph tumors ( hipersekresi pertumbuhan )Adenoma somatotropik terdiri atas sel-sel yang mengsekresi hormon pertumbuhan. Gejalah klinik hipersekresi hormon pertumbuhan bergantung pada usia klien saat terjadi kondisi ini.Misalnya saja pada klien prepubertas,dimana lempeng epifise tulang panjang belum menutup, mengakibatkan pertumbuhan tulang-tulang memanjang sehingga mengakibatkan gigantisme. Pada klien postpubertas, adenoma somatotropik mengakibatkan akromegali, yang ditandai dengan perbesaran ektremitas ( jari, tangan, kaki ), lidah, rahang, dan hidung. Organ-organ dalam juga turut membesar ( misal; kardiomegali).Kelebihan hormon pertumbuhan menyebabkan gangguan metabolik, seperti hiperglikemia dan hiperkalsemia. Pengangkatan tumor dengan pembedahan merupakan pengobatan pilihan. Gejala metabolik dengan tindakan ini dapat mengalami perbaikan, namun perubahan tulang tidak mengalami reproduksi.

3) corticotroph tumors ( menyekresi ardenokortikotrofik /ACTH )Adenoma kortikotropik terdiri atas sel-sel pensekresi ACTH. Kebanyakan tumor ini adalah mikroadonema dan secara klinis dikenal dengan tanda khas penyakit Cushings.

ada dua perubahan fisiologis karena tumor hipofisis:1.perubahan yang timbul karena adanya space-occupying mass dalam kranium.2.perubahan yang di akibatkan oleh hipersekresi hormone dari tumornya itu sendiri.Adenoma hipofisis adalah adenoma intraselular (tumor didalam sella tursika), dengan besar diameter kurang dari 1cm dengan tanda-tanda hipersekresihormone.

Klasifikasi hipofisis/ adenoma hipofisis.1. encapsulated (tidak ada metastasis dalam sella tursika )2. invasive ( sella tursika rusak karena metastasis )3. mikroadenoma ( encapsulate tumor dengan diameter kurangdari 10 mm 4) makroadenoma ( encapsulate tumor dengan diameter lebih dari 10mm).Perubahan neorologis bisa terjadi akibat tekanan jaringan tumor yang semakin membesar.tekanan ini bisa terjadi saraf optic, saraf karnial III kulomotor ), saraf karnial IV ( troklear ), dan saraf karnial V (trigeminal).tumor yang sangat besar bisa menginfiltrasi hipotalamus.

d. Tanda dan GejalaPerubahan bentuk dan ukuran tubuh serta organ organ dalam (seperti tangan, kaki, jari jari tangan, lidah, rahang, kardiomegali)1) Impotensi2) Visus berkurang3) Nyeri kepala dan somnolent4) Perubahan siklus menstruasi (pada klien wanita), infertilitas5) Libido seksual menurun6) Kelemahan otot, kelelahan dan letargi (Hotman Rumahardo, 2000 : 39)7) tumor yang besar dan mengenai hipotalamus: suhu tubuh, nafsu makan dan tidur bisa terganggu, serta tampak keseimbangan emosi8) gangguan penglihatan sampai kebutaan total

e. Komplikasi 1) Gangguan hipotalamus.2) Penyakit organ target seperti gagal tiroid primer, penyakit addison atau gagal gonadal primer.3) Penyebab sindrom chusing lain termasuk tumor adrenal, sindrome ACTH ektopik.4) Diabetes insipidus psikogenik atau nefrogenik.5) Syndrom parkinson

f. PenatalaksanaanPemeriksaan Penunjang : 1.Pemeriksaan Laboratorik.Pengeluaran 17 ketosteroid dan 17 hidraksi kortikosteroid dalam urin menurun, BMR menurun.2.Pemeriksaan Radiologik / Rontgenologis Sella Tursikaa.Foto polos kepalab.Poliomografi berbagai arah (multi direksional)c.Pneumoensefalografid.CT Scane.Angiografi serebral3.Pemeriksaan Lapang Pandanga.Adanya kelainan lapangan pandang mencurigakanb.Adanya tumor hipofisis yang menekan kiasma optik

Hipofisektomi melalui nasal atau jalur transkranial (pembedahan)1) Kolaborasi pemberian obat obatan seperti bromokriptin (parlodel)2) Observasi efek samping pemberian bromokriptin3) Kolaborasi pemberian terapi radiasi4) Awal efek samping terapi radiasi.

Hipersekresi Definisi : Kelebihan mensekresikan hormon.Faktor-Faktor hipersekresi : Tumor yang mengabaikajn sinyal regulatorik normal dan terus menerus mengeluarkan hormon berlebihan sehingga hormonnya berlebih. Faktor imunologik : Rangsangan berlebih kelenjar tiroid oleh antibodi abnormal yang memiliki kerja mirip TSH contoh : hormon tropik tiroid Penyakit :Akromegali & Gigantisme Definisi :Akromegali : produksi hormon pertumbuhan (GH) yang berlebih terjadi setelah masa penutupan lempeng epifisis sehingga tampak terjadinya penutupan jaringan lunak dan struktur tulang yang berlebih.Gigantisme : Produksi hormon pertumbuhan (GH) yang berlebih terjadi sebelum proses penutupan lempeng epifisis.Etiologi :Produksi hormon pertumbuhan yang berlebih.Penyebab nya dibagi atas 3 : Gigantisme dan Akromegali Primer : karna adenoma hipofisis Gigantisme dan Akromegali Sekunder : hipersekeresi GHRH dari hipotalamusBesarnya Tumor dapat dibedakan menjadi : Makroadenoma : diameter nya kurang dari 10 mm Mikroadenoma : diameternya lebih dari 10 mmManifestasi Klinis : Tangan dan kaki membesar -> penebalan tulang dan pertumbuhan jar.lunak Rahang memanjang -> perubahan kartilago tulang terutama diwajah dan tengkorak beruba penebalan kavarium sehingga menyebabkan gigi jarang. Pembesaran hidung -> karna rahang memanjang dan peningkatan pertumbuhan jar.lunak. Mudah berkeringat -> terdapat penebalan kulit sehingga produksi kelenjar minyak meningkat Suka mendengkur -> peningkata massa jaringan lunak dan penebalan tulang saluran pernafasan. Terjadi gangguan metabolisme -> menyebabkan hiperkalsemia Patofisiologi Pemberian pengobatan somatotropin yang tidak terkontrol sehinggaKelebihan somatotropin

Gigantisme : Tinggi badan hingga 2,6 mAkromegali : pembesaran tulang pipi,mandibula,tangan dan kaki.

Peningkatan ukuran jaringan lunak , seperti lidah,jantung,hati,ginjal dan kulit

Komplikasi lebih lanjut hipertensi arteri (30%dari kasus),penebalan kulit dengan produksi keringat meningkat serta sebum yang meningkat , penekanan saraf medianus sehingga menyebabkan carpal tunnel syndrome , penurunan pengambilan glukosa sehingga menimbulkan hiperglikemi.

Absorpsi usus meningkat sehingga menimbulkan Hiperkalasura

Penekanan kiasma optikus sehingga menimbulkan gangguan penglihatan

Defisiensi gonadotropin (kehilangan libidio,impotensi dan amenore)Pemeriksaan : CT scan & MRI : untuk memperlihatkan mikro adenoma hipofisis serta makroadenoma yang meluas ke arah sela tursikaPengobatan :1. Terapi pembedahan Bedah makro : pembedahan pada batok kepala (Transcranial) Bedah mikro : cara pembedahan melalui sudut antara infraorbita dan jembatan hidung antar kedua mata untuk mencapai tumor hipofisis

2. Tindakan radiasi Untuk mengecilkan tumor , kadar HP nya rendah dan mempengaruhi fungsi hipotalamus

3. Terapi Medikamentosa1. Agonis Dopamin Normal : meningkatkan kadar HP Akromegali : menurunkan kadar HP

Jenis Agonis Dopamin Bromokriptin Dosis 2,5 mg sesudah makan malam dinaikkan secara berkala 2,5 mg setiap 2-4 hari Perbaikan klinis : # hipertensi ortostatik# sesak nafas ringan# konstipasi Indikasi :# pasien tua (risiko tinggi/kurang baik untuk tindakan operasi)# pasien yang gagal diobati dengan cara lainnya# sebagai terapi tambahan

Octeotide -untuk menurunkan kadar HP,menormalkan IGF-1 dan penyusutan tumor - cara pemberian : subkutan dan pompa- dosis : dosis rata-rata 100-200 ug diberikan setiap 8 jam- efek samping : ringan dan punya sifat sementara serta nyeri lokal

2. HIPOPITURITARISMEa. Definisi Hipopituitarisme adalah insupisiensi hipofisis akibat kerusakan mudos anterior kelenjar hipofise. Hipofungsi kelenjar hipofisis (hipopituitarisme) dapat terjadi akibat penyakit pada kelenjar sendiri ataupada hipotalamus. Contoh : Panhipopituitarisme (penyakit simmod) adalah tidak terdapatnya sekresi semua hipofisis secara total dan merupakan kondisi yang jarang terjadi. Nekrosis hipofisis post partum (sindrom Sheehan) adalah penyebab tidak umum dari gagal hipofisis anterior. Kondisi lebih sering terjadi pada wanita dengan kelainan darah hebat, hipovolemia, dan hipotennsi saat melahirkan. Hipopituitarisme merupakan komplikasi radiasi pada kepala dan leher. Kerusakan kelenjar hipofise total oleh trauma, tomur atau lesi vaskuler menghilangkan semua stimuli yang normmalnya diterima oleh tiroid, kelenjar gonad, dan kelenjar adrenal.Hipopituitarisme adalah keadaan yang timbul sebagai akibat hipofungsi hipofisis. Definisi hormon hipofisis depan dapat terjadi dari 3 jalur :a) Kelainan di dalam kelenjar yang dapat merusak sel-sel sekretorikb) Kelainan di dalam atau yang berdekatan dengan tangkai hipofise dimana dapat menyebabkan penghentian penyebaran faktor-faktor yang berasal dari hipotalamus.c) Kelainan di dalam hipotalamus sendiri dimana dapat merusak pelepasan bahan pengatur pada hipofise depan. b. Etiologi Penyebab yang secara primer mempengaruhi kelenjar hipofisa (hipopituitarisme primer): Tumor hipofisa Berkurangnya aliran darah ke hipofisa (akibat perdarahan hebat, bekuan darah,anemia) Infeksi dan peradangan Sarkoidosisatauamiloidosis Penyinaran Pengangkatan kelenjar hipofisa melalui pembedahan Penyakitautoimun.

Penyebab yang secara primer mempengaruhihipotalamus(hipopituitarisme sekunder): Tumor hipotalamus Peradangan Cedera kepala Kerusakan pada hipofisa, pembuluh darah maupun sarafnya akibat pembedahan.

c. Patofisiologis Hipopituitarisme mempengaruhi fungsi kelenjar endokrin yang dirangsang oleh hormon-hormon hipofisa anterior, karena itu gejala bervariasi tergantung kepada jenis hormon apa yang kurang. Gejala-gejalanya biasanya timbul secara bertahap dan tidak disadari selama beberapa waktu, tetapi kadang terjadi secara mendadak dan dramatis.

Bisa terjadi kekurangan satu, beberapa atau semua hormon hipofisa anterior. Kekurangangonadotropin(LHdanFSH) pada wanita pre-menopause bisa menyebabkan:- terhentinya siklus menstruasi (amenore)- kemandulan- vagina yang kering- hilangnya beberapa ciri seksual wanita. Pada pria, kekurangan gonadotropin menyebabkan:- impotensi- pengkisutan buah zakar- berkurangnya produksi sperma sehingga terjadi kemandulan- hilangnya beberapa ciri seksual pria (misalnya pertumbuhan badan dan rambut wajah).

Kekurangan gonadotropin juga terjadi padasindroma Kallmann, yang juga menderita:- celah bibir atau celah langit-langit mulut- buta warna- tidak mampu membaui sesuatu.

Kekuranganhormon pertumbuhanpada dewasa biasanya menyebabkan sedikit gejala atau tidak menyebabkan gejala; tetapi pada anak-anak bisa menyebabkan lambatnya pertumbuhan, kadang-kadang menjadi cebol (dwarfisme).

KekuranganTSHmenyebabkanhipotiroidisme, yang menimbulkan gejala berupa:- kebingungan- tidak tahan terhadap cuaca dingin- penambahan berat badan- sembelit- kulit kering.

Kekurangankortikotropinsaja jarang terjadi; bisa menyebabkan kurang aktifnyakelenjar adrenal, yang akan menimbulkan gejala berupa:- lelah- tekanan darah rendah- kadar gula darah rendah- rendahnya toleransi terhadap stres (misalnya trauma utama, pembedahan atau infeksi).

Kekuranganprolaktinyang terisolasi merupakan keadaan yang jarang terjadi, tetapi bisa menjelaskan mengapa beberapa wanita tidak dapat menghasilkan air susu setelah melahirkan.Sindroma Sheehanmerupakan suatu komplikasi yang jarang terjadi, dimana terjadi kerusakan sebagian kelenjar hipofisa. Gejalanya berupa lelah, rontoknya rambut kemaluan dan rambut ketiak serta ketidakmampuan menghasilkan air susu.

c. Manifestasti Klinis1. Sakit kepala dan gangguan penglihatan atau adanya tanda-tanda tekanan intara kranial yang meningkat. Mungkin merupakan gambaran penyakit bila tumor menyita ruangan yang cukup besar.

2. Gambaran dari produksi hormon pertumbuhan yang berlebih termasuk akromegali (tangan dan kaki besar demikian pula lidah dan rahang), berkeringat banyak, hipertensi dan artralgia (nyeri sendi).

3. Hiperprolaktinemia : amenore atau oligomenore galaktore (30%), infertilitas pada wanita, impotensi pada pria.

4. Sindrom Chusing : obesitas sentral, hirsutisme, striae, hipertensi, diabetesmilitus, osteoporosis.

5. Defisiensi hormon pertumbuhan : (Growt Hormon = GH) gangguan pertumbuhan pada anak-anak.

6. Defisiensi Gonadotropin : impotensi, libido menurun, rambut tubuh rontok pada pria, amenore pada wanita.

7. Defisiensi TSH : rasa lelah, konstipasi, kulit kering gambaran laboratorium dari hipertiroidism.

8. Defisiensi Kortikotropin : malaise, anoreksia, rasa lelah yang nyata, pucat, gejala gejala yang sangat hebat selama menderita penyakit sistemik ringan biasa, gambaran laboratorium dari penurunan fungsi adrenal.

9. Defisiensi Vasopresin : poliuria, polidipsia,dehidrasi, tidak mampu memekatkan urin.

d. DiagnooaUntuk mengetahui kelainan struktural pada hipofisa dilakukan pemeriksaan CT scan atau MRI.Pemeriksaan darah dilakukan untuk mengetahui kadar hormon-hormon berikut:- LH (berkurang)- FSH (berkurang)- testosteron (berkurang)- estrogen (berkurang)- kortisol (berkurang)- T4 (berkurang)- TSH (berkurang)- hormon pertumbuhan (berkurang)-IGF-1(insulin-like growth factor 1) (berkurang).Angiografidilakukan untuk menilai pembuluh darah yang menuju ke hipofisa.

e. Pemeriksaan1. Pemeriksaan Fisika.) Inspeksi :Amati bentuk dan ukuran tubuh, ukur BB dan TB, amati bentuk dan ukuran buah dada, pertumbuhan rambut axila dan pubis pada klien pria amati pula pertumbuhan rambut wajah (jenggot dan kumis)

b.) Palpasi: Palpasi kulit, pada wanitabiasanya menjadi kering dan kasar.Tergantung pada penyebab hipopituitarisme, perlu juga dikaji data lain sebagai data penyerta seperti bila penyebabnya adalah tumor maka perlu dilakukan pemeriksaan terhadap fungsi serebrum dan fungsi nervus kranialis dan adanya keluhan nyeri kepala.

2. Kaji pula dampak perubahan fisik terhadap kemampuan klien dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.

3. Data penunjang dari hasil pemeriksaan diagnostik seperti: a.) Foto kranium untuk melihat pelebaran dan atau erosi sella tursika. b.) Pemeriksaan serum darah : LH dan FSH GH, prolaktin, alsdosteron, testosteron, kartisol, androgen, test stimulasi yang mencakup uji toleransi insulin dan stimulasi tiroid releasing hormon.f. PengobatanPengobatan lebih ditujukan kepada menggantikan kekurangan hormon target, bukan hormon hipofisa. Jika terjadi kekurangan TSH maka diberikan hormon tiroid, jika terjadi kekurangan kortikotropin diberikan hormon adrenokortikal dan jika terjadi kekurangan LH dan FSH diberikan estrogen, progesteron atau testosteron. Hormon pertumbuhan biasanya diberikan kepada anak-anak.Jika penyebabnya adalah tumor hipofisa yang kecil, maka dilakukan pengangkatan tumor. Tumor penghasil prolaktin diatasi dengan pemberian bromokriptin. Penyinaran dengan kekuatan tinggi atau dengan proton juga bisa digunakan untuk menghancurkan tumor hipofisa. Tumor yang besar dan telah menyebar keluarsella tursikatidak mungkin hanya diatasi dengan pembedahan. Setelah pembedahan harus diberikan penyinaran berkekuatan tinggi untuk membunuh sisa sel-sel tumor.

Terapi penyinaran cenderung menyebabkan hilangnya fungsi hipofisa secara perlahan, baik sebagian maupun keseluruhan. Karena itu fungsi kelenjar target biasanya dinilai setiap 3-6 bulan untuk tahun pertama kemudian setiap tahun pada tahun berikutnya.

HiposekresiDefinisiHiposekresi adalah suatu kelainan yang disebabkan oleh perununan sekresi hormon, bisa disebut juga Hipopituitarisme (kekurangan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis = GH / Gonadotropin). Bila terjadi insufisiensi hipofisis secara menyeluruh, dapat disebut Panhipopituitarisme. Penyebab hipofisis pada Panhipopituitarisme antara lain : Operasi pengangkatan tumor hipofisis Sumbatan hipofisis akibat tumor jinak primer (ex. tumor payudara)Sedangkan penyebab hipotalamus pada panhipopituitarisme antara lain : Destruksi hipotalamus oleh tumor otak primer

Manifestasi KlinisA. Pada anak-anak :- Dwarfisme hipofisis (defisiensi GH)- Kegagalan perkembangan seksual remaja normal (defisiensi LH dan FSH)- Berbagai derajat insufisiensi adrenal (defisiensi ACTH)- Hipotiroidisme (defisiensi TSH)- Kulit pucat (defisiensi MSH)B. Pada dewasa- Penurunan GH (sensitifitas insulin, hipoglikemia puasa)- Penurunan FSH dan LH (impotensi , menurunnya libido, massa otot, jenggot, dan pertumbuhan rambut tubuh pada laki-laki; amenore, atrofi, payudara, dan genitalia eksterna pada perempuan)- Penurunan TSH (hipotiroidisme)- Penurunan ACTH (insufisiensi adrenal)- Penurunan MSH (menyebabkan kulit berwarna pucat).

DiagnosisRendahnya kadar hormon yag diproduksi oleh kelenjar target.

PemeriksaanCT scan dan MRI hipofisis merupakan metode diagostik radiografik yang penting, karena adenoma hipofisis adalah penyebab paling sering sindrom hiposekresi hormon hipofisis maupun hipersekresi pada orang dewasa

PengobatanPengobatan hipopituitarisme terdiri atas terapi penggantian hormon termasuk GH manusia untuk anak yang menderita dwarfisme hipofisis, hormon kelenjar target-hidrokortison, tiroksin, androgen, atau ekstrogen.Terapi defisiensi GH adalah dengan pemberian hormon pengganti. Pada anak-anak perlu somatropin biosintetik dengan dosis 0,18-0,3 mg/kg/minggu atau somatrem dengan dosis 0,3mg/kg/minggu. Satu dosis 6-7 x semingguselama aktif pertumbuhan sebelum fusi epifisis. Percepatan pertumbuhan terlihat jelas pada tahun pertama

DwarfismeDefinisiMerupakan kelaian yang terjadi pada manusia, khususnya pada saat anak-anak. Umumnya pertumbuhan bagianbagian fisik tubuh sesuai, tetapi kecepatan pertumbuhannya sangat lambat.EtiologiTerjadi akibat defisiensi hipofisis anterior yang menyeluruh (panhipopituitarisme) selama masa kanak-kanak, dalam hal ini hormon pertumbuhan (GH)PatofisiologiGambaran utama tubuh yang pendek (cebol) akibat retardasi pertumbuhan tulang.eX: Anak 10 tahun punya tubuh seperti umur 4-5 tahun Orang dewasa 20 tahun punya tubuh seperti umur 7-10 tahun

Selain itu, pertumbuhan mungkin terhalang karena jaringan tidak berespon secara normal terhadap Growth Hormon.eX: Cebol Laron Gejala-gejala mirip defisiensi GH yang parah, padahal kadarnya dalam darah meningkat. Pada beberapa keadaan, kadar GH adekuat & ketanggapan terhadap sel sasarannya normal, tetapi terjadi defisiensi somatomedin (Hormon hari yang secara langsung pemperantarai efek hormon pertumbuhanPasien Dwarfisme panhipopituitarisme tidak melewati masa pubertas & tidak dapat sekresi hormon gonadroptopin dalam jumlah yang cukup guna pertumbuhan fungsi seksual dewasa.

Tata Laksana

Pada pasien dwarfisme, diberikan terapi defisiensi GH, yaitu dengan pemberian hormon pengganti

Prognosis

Dianjurkan untuk tidur secara teratur. Hal ini dimaksudkan agar produksi GH lancar.

Komplikasi

Pada anak-anak, adanya toleransi yang tinggi sehingga jarang terjadi peningkatan tekanan intrakranial (sakit kepala, ganggan penglihatan, mual, muntah). Sedangkan pada dewasa menimbulkan efek samping atau toksisitas misal edema perifer, mialgia. Adapun pada pasien sakit keras dapat menyebabkan mortalitas.

F. Fisiologi PertumbuhanPertumbuhan adalah suatu fenomena komplek yg dipengaruhi tidak saja oleh hormon pertumbuhan dan somatomedin tetapi juga oleh hormon tiroid, androgen, esterogen, glukokortikoid, dan insulin. Pertumbuhan juga dipengaruhi tentu saja oleh faktor genetik dan ia juga bergantung pada gizi yang adekuat. Pertumbuhan secara normal disertai oleh rangkaian perubahan pematangan yang terjadi secara teratur, dan proses ini melibatkan peningkatan protein dan penambahan panjang serta ukuran, tidak sekedar peningkatan berat, yang dapat disebabkan oleh pembentukan lemak atau retensi garam dan air. Pertumbuhan Normal Pertumbuhan Intrauterin atau umumnya juga dikenal sebagai hambatan pada pertumbuhan janin, adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan pertumbuhan bayi yang buruk didalam kandungan ibu sewaktu kehamilan. Berat badan biasanya 90% lebih kecil dari bayi lainnya pada usia kehamilan yang sama, yang ditentukan melalui ultrasonografi. Pertumbuhan postnatal adalah pertumbuhan setelah lahir, meliputi; anak, pubertas, dan dewasa.

Pertumbuhan IntrauterinPerubahanperubahan yang yangterjadipada fetus manusia selama masa pertumbuhan intrauterine telah disimpulkan oleh Pierson dan Deschamps : Dari konsepsi sampai kelahiran , masa janin meningkat 44x107 kali. Dibandingkan dengan20 kali peningkatan yang terjadi sejak masa kelahiran sampai dewasa; panjang tubuh meningkat 3850 kali sampai aterm, dibandingkan dengan peningkatan 3-4 kali sejak masa kelahiran sampai dewasa.Pengetahuan yang pasti mengenai pertumbuhan prenatal normal belum jelas, walaupun banyak factor-factor yang dapat menyebabkan pertumbuhan prenatal abnormal yang telah diketahui.

Faktor Endokrin- Growth hormoneHormon GH dilaporkan tampaknya hanya sedikit berpengaruh terhadap panjang tubuh waktu dilahirkan, anak-anak yang mengalami defisiensi GH mempunyai panjang tubuh yang normal.Anehnya, walau konsentrasi GH tinggi konsentrasi IGF-1 menurun pada neonatus normal. Human chorionic somatomammotropin (hCS), merupakan hormone plasenta yang strukturnya mirip dengan GH dan prolaktin, tidak penting unutuk pertumbuhan fetus, sejak diketahui ibu yang kekurangan gen hCS melahirkan bayi dengan panjang tubuh normal.- Hormon tiroidTidak adanya hormone tiroid mungkin dapat menimbulkan efek buruk terhadap perkembangan mental janin, tetapi bayi-bayi yang baru lahir dengan hipotiroid mempunyai panjang tubuh yang normal.- InsulinKonsentrasi insulin di dalam serum yang berlebihan mungkin berkaitan dengan meningkatnya panjang tubuh bayi bagi ibu yang menderita diabetes mellitus dan pada sindroma Beckwith-Wiedemann, yang khas ditandai dengan hipoglikemia neonatus, gigantisme neonal. Dan pada prenatal yang kekurangan insulin bisa mengakibatkan tubuh yang pendek pada saat lahir.- Insulinlike growth factorDihasilkan berbagai jaringan pada janin dan mampu merangsang diferensiasi, tetapi bagaimana IGF mempengaruhi pertumbuhan janin belum terbukti adanya.Faktor Uterus dan MaternalFaktor-faktor maternal yang seringterjadikarenagangguanpadauterusnya, yang akanmemberikanpengaruh yang lebihbesarterhadapukuranbayipadawaktulahir. Gizi ibu yang buruk menyebabkan panjang dan berat janin rendah. Penyakit kronis dan eklampsia pada ibu dapat menyebabkan pertumbuhan buruk. Ibu yang suka meminum alkohol akan berdampak buruk pada panjang tubuh dan perkembangan mental janin. Pertumbuhan Postnatal>> Kecepatan pertumbuhan tercepat pada masa janin, setelah kelahiran, dan pubertas.Faktor EndokrinGrowth Hormone dan Insulin-like Growth FactorsGH dihambat pelepasannya oleh somatostatin (faktor inhibisi pelepasan hormon pertumbuhan hipotalamus) dan distimulasi oleh growth hormone realeasing hormone (GRH). Gen untuk GH berada di lengan yang panjang kromosom 17. Dalam klompok 5 gen; GH-N mengkode human GH, GH2 yang dihasilkan plasenta mengkode untuk varian GH, CSH1 dan CSH mengkodekan prolaktin ,dan CSHP1 mengkodekan varian prolactin. Pada beberapa keluarga terdapat deplesi gen GH-N dan defisiensi GH yang parah.Efek GH terutama diperantai oleh human insulin like growth factor, tapi GH juga memiliki beberapa efek langsung . GH menyebabkan insulin resisten dan merupakan hormone deabetogenik, meninggikan kadar gula darah , dan GH bersifat lipolitik.GH terikat pada protein dalam peredaran darah plasma dengan rangkain ekuivalen terhadap domain ekstra membrane reseptor GH.FisiologiGH-binding protein (GHBP) mungkin secara fisiologis memiliki kepentingan dalam pertumbuhan.Sebagaicontoh, pasien gemuk memiliki kadar GH dalam plasma rendah tapi GHBP lebih tinggi, sementara kelaparan meningkatkan konsentrasi GH yang menurunkan GHBP. IGF-1 dan IGF-2 memilki struktur yang mirip dengan molekul proinsulin tapi berbeda dalam insulin dalam regulasi, reseptor dan efek biologik. Molekul IGF terikat ke berbagai IGF-Binding protein; pada sat ini tersedia informasi tentang berat molekul dan sifat-sifat 6 jenis IGFBP. IGF-1 dihasilkan dibanyak jaringan dan tampak ditranspor ke sel tetangga dan bekerja sama sebagai kelenjar parakrin. Jadi, IGF-1 yang dibawa darah ini tidak mencerminkan kerja growth hormone yang paling signifikan.Hepar adalah tempat sintesa IGF-1 mayor, dan sebagian besar IGF-1 dalam sirkulasi berasal dari hepar.Konsentrasi IGF plasma bervariasi dengan umur dan kondisi fisiologi.Konsentrasi IGF rendah pada bayi matur dan tetap rendah sampai mencapai puncak selama pubertas, dengan kadar meningkat lebih tinggi daripada masa hidup lainnnya. IGF-1 kemudian turun pada tingkat dewasa kadarnya lebih tinggi dan masa kanak-kanak tetapi lebih rendah dari masa pubertas.Dengan meningkatnya umurkadar GH dan IGF akan menurun.Defisiensi H mengakibatkan IGF-1 dan IGF-2 lebih rendah, sementara GH berlebih mengakibatkan peningkatan IGF-1 tapi tidak perubahan IGF-2.Hormon tiroidHipotiroidisme didapat menyebabkan penurunan kecepatan secara nyata. Pertumbuhan usia tulang akan terlambat hebat.Steroid-steroid seksSteroid-steroid seks gonad mempunyai pengaruh yang penting terhadap dorongan lonjakan petumbuhan pubertas.Sedangkan tidak adanya factor ini tidak penting pada pertumbuhan prepubertas.Steroid-steroid seks berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tajam pertumbuhan seperti gambaran premature dan perkembangan tandatanda seksual sekunder. Steroid-steroid seks juga mempunyai fungsi penghasil IGF dari kartilago.Glukokortikoid Glukokortikod endogen atau eksogen berlebih akan menyebabkan terhentinya pertumbuhan. Tidak adanya Glukokortiko dan menimbulkanefek yang sedikit padapertumbuhan.Faktor-faktor lain- FaktorGenetikFaktor-faktor genetic mempengaruh tinggi akhir.Korelasi yang baik ditemukan diantara rata-rata tinggi badan orang tua dan tinggi badan anak- FaktorsesioekonomiNutrisi yang buruk , hygiene yang buruk dan kesehatan yang buruk berefek pada pertumbuhan.- FaktornutrisiPengaruh malnutrisi bertanggung jawab terhadap terjadinya diskrepansi sosio ekonomi pada tinggi badan seperti sudah di jelaskan di atas tetapi malnutris itu juga bisa terjadi pada ekonomi pertengahan dan selalu harus dipikirkan bila terdapat kelainan pertumbuhan.- FaktorpsikologisDinamika penyimpangan intrafamilial stress, psikologis, atau penyakit-penyakit psikiatris dapat menghambat pertumbuhan akibat adanya pengaruh fungsi-fungsi endokrin atau efek sekunder dan nutrisi (dwarfisme psikososial atau kehilangan ibu) .- PenyakitkronisSelain akibat nutrisi yang buruk berbagai penyakit sistemik yang kronis dapat mengganggu pertumbuhan. Jadi payah jantung kongestif dan asma, bila tidak terkontrol akan menyebabkan penurunannya tinggi badan.

1