luas kurva dengan poligon luar dan riemann

Post on 27-Oct-2015

952 Views

Category:

Documents

90 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

berisi mengenai bagaimana cara menghitung luas sebuah kurva dengan poligon luar.

TRANSCRIPT

A. Luas menurut poligon-poligon luar

Untuk menghitung luas daerah di bawah kurva dapat dilakukan dengan

membagi kurva tersebut menjadi beberapa persegi panjang (seperti pada gambar

dibawah) luas persegi panjang dapat dicari dengan menggunakan rumus

𝐴𝑖 = 𝑓(π‘₯𝑖) βˆ†π‘₯

Dimana

βˆ†π‘₯ =panjang selang bagian (lebar persegi panjang)

π‘₯𝑖 = panjang persegi panjang

Untuk mencari luas dibawah kurva 𝐴(𝑆𝑛) dapat dihitung dengan 𝐴(𝑅𝑛).

𝐴𝑆𝑛 = 𝑓(π‘₯1) βˆ†π‘₯ + 𝑓(π‘₯2) βˆ†π‘₯ + β‹― + 𝑓(π‘₯𝑛) βˆ†π‘₯

B. Jumlah Riemann

Tinjaulah suatu partisi P dari selang [a,b] menjadi n selang bagian (tidak

perlu sama panjang) menggunakan titik π‘Ž = π‘₯0 < π‘₯1 < π‘₯2 . . . . < π‘₯π‘›βˆ’1 < π‘₯𝑛 = 𝑏

dan andaikan βˆ†π‘₯𝑖 = π‘₯𝑖 βˆ’ π‘₯π‘–βˆ’1 . kemudian ambillah titk sembarang �̅�𝑖= titik

sampel (mungkin berada di ujung, tengah) pada bagian ke-i. Contoh lihat pada

gambar.

Jumla Rienmann (𝑅𝑝) dapat dicari dengan menggunakan jumlah luas

persegi panjang yaitu:

𝐴 = 𝑓(�̅�𝑖) βˆ†π‘₯οΏ½Μ…οΏ½

𝐴 = βˆ‘ 𝐴𝑖

𝑛

π‘–βˆ’1

= 𝑅𝑝 = βˆ‘ 𝑓(

𝑛

π‘–βˆ’1

�̅�𝑖) βˆ†π‘₯𝑖

Cntoh soal:

1. Hitung jumlah Riemann βˆ‘ 𝑓(π‘›π‘–βˆ’1 �̅�𝑖) βˆ†π‘₯𝑖 untuk data berikut: 𝑓(π‘₯) = π‘₯ βˆ’ 1; 𝑃; 3 <

3,75 < 4,25 < 5,5 < 6 < 7 ; οΏ½Μ…οΏ½1 = 3, οΏ½Μ…οΏ½2 = 4, οΏ½Μ…οΏ½3 = 4,75, οΏ½Μ…οΏ½4 = 6, οΏ½Μ…οΏ½5 = 6,5

Penyelesaian:

𝑅𝑝 = βˆ‘ 𝑓(

𝑛

π‘–βˆ’1

�̅�𝑖) βˆ†π‘₯𝑖

𝑅𝑝 = 𝑓(π‘₯1) βˆ†π‘₯ + 𝑓(π‘₯2) βˆ†π‘₯ + 𝑓(π‘₯3) + βˆ†π‘₯𝑓(π‘₯4) βˆ†π‘₯ + 𝑓(π‘₯5) βˆ†π‘₯

𝑅𝑝 = 𝑓(3)(3.7 βˆ’ 5 3) + (4)(4.25 βˆ’ 3.75) + (4.75)(5.5 βˆ’ 4.25) + (6)(6 βˆ’ 5.5)

+ (6.5)(7 βˆ’ 6)

𝑅𝑝 = 2(0.75) + 3(0.5) + 3.75(1.25) + 5(0.5) + 5.5(1)

𝑅𝑝 = 15.6875

2. Gunakan nilai-nilai a dan b yang diberikan dan nyatakan limit yang diberikan sebagai

sebuah integral tentu.

lim|𝑃|β†’0

βˆ‘ 𝑓(

𝑛

π‘–βˆ’1

�̅�𝑖 + 1)3 βˆ†π‘₯𝑖 ; π‘Ž = 0, 𝑏 = 2

Catatan:

Apabila persegi panjang berada

di bawah sumbu x maka luas

(A) pasti akan bernilai negatif

Penyelesaian:

lim|𝑃|β†’0

βˆ‘ 𝑓(

𝑛

π‘–βˆ’1

�̅�𝑖) βˆ†π‘₯𝑖 = ∫ 𝑓(�̅�𝑖)𝑑π‘₯𝑏

π‘Ž

= ∫ 𝑓(�̅�𝑖 + 1)3𝑑π‘₯2

0

Definisi integral tentu

1. f terintegrasikan pada selang [a,b]

2. Apabila luas kurva berada di atas sumbu x maka bernilai positf (+)

sedangkan luas yang berada dibawah sumbu x berniai negatif (-)

3. Apabila a<b (batas atas lebih kecil dari batas bawah) maka

rumusnya dapat diubah dengan menukar batas atas dengan batas

bawah dan menambahkan minus (-) di depan. Apabila batas atas

sama dengan batas bawah maka nilainya = 0.

∫ 𝑓(π‘₯)𝑑π‘₯𝑏

π‘Ž

= lim|𝑃|β†’0

βˆ‘ 𝑓(

𝑛

π‘–βˆ’1

�̅�𝑖) βˆ†π‘₯𝑖

∫ 𝑓(π‘₯)𝑑π‘₯𝑏

π‘Ž

= π΄π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘  βˆ’ π΄π‘π‘Žπ‘€π‘Žβ„Ž

Contoh soal:

1. Hitunglah integral tentu dengan menggunakan definisi.

∫ 𝑓(�̅�𝑖 + 1)𝑑π‘₯2

0

βˆ†π‘₯ =2

𝑛, �̅�𝑖 =

2𝑖

𝑛

𝑓(�̅�𝑖) = �̅�𝑖 + 1 =2𝑖

𝑛+ 1

βˆ‘ 𝑓(

𝑛

π‘–βˆ’1

�̅�𝑖) βˆ†π‘₯𝑖 = βˆ‘ [1 + 𝑖 (2

𝑛)]

𝑛

π‘–βˆ’1

2

𝑛

=2

π‘›βˆ‘ 1 +

4

𝑛2

𝑛

π‘–βˆ’1

βˆ‘ 𝑖

𝑛

π‘–βˆ’1

=2

𝑛(𝑛) +

4

2[𝑛(𝑛 βˆ’ 1)

2]

= 2 + 2 (1 +1

𝑛)

∫ (�̅�𝑖 + 1)𝑑π‘₯2

0

= lim|𝑃|β†’0

[2 + 2 (1 +1

𝑛)] = 4

C. Teorema Dasar Kalkulus Pertama

1. Teorema A Teorema Dasar Kalkulus Pertama

Anggaplah f kontinu pada selang tertutup [a,b] dan anggaplah x sebagai

sebuah titik (peubah) pada (a,b). Maka

∫ 𝑓(π‘₯)𝑑π‘₯𝑏

π‘Ž

= βˆ’ ∫ 𝑓(π‘₯)𝑑π‘₯π‘Ž

𝑏

∫ 𝑓(π‘₯)𝑑π‘₯π‘Ž

π‘Ž

= 0

2. Teorema B Sifat Perbandingan

Jika f dan g terintegrasikan pada [a,b] dan jika 𝑓(π‘₯) ≀ 𝑔(π‘₯) untuk semua

x dalam [a,b], maka

Bukti:

𝑓(�̅�𝑖) ≀ 𝑔(�̅�𝑖)

𝑓(�̅�𝑖) βˆ†π‘₯οΏ½Μ…οΏ½ ≀ 𝑔(�̅�𝑖) βˆ†π‘₯οΏ½Μ…οΏ½

βˆ‘ 𝑓(

𝑛

π‘–βˆ’1

�̅�𝑖) βˆ†π‘₯𝑖 ≀ βˆ‘ 𝑔(

𝑛

π‘–βˆ’1

�̅�𝑖) βˆ†π‘₯𝑖

lim|𝑃|β†’0

βˆ‘ 𝑓(

𝑛

π‘–βˆ’1

�̅�𝑖) βˆ†π‘₯𝑖 ≀ 𝑔(�̅�𝑖)𝑔(�̅�𝑖)

∫ 𝑓(�̅�𝑖)𝑑π‘₯𝑏

π‘Ž

≀ ∫ 𝑔(�̅�𝑖)𝑑π‘₯𝑏

π‘Ž

3. Teorema C Sifat Keterbatasan

Jika f terintegrasikan pada selang [a,b] dan π‘š ≀ 𝑓(π‘₯) ≀ 𝑀 untuk semua x

dalam [a,b], maka

Bukti

Anggaplah 𝑔(�̅�𝑖) =M, untuk semua x dalam [a,b]. Maka

∫ 𝑓(�̅�𝑖)𝑑π‘₯𝑏

π‘Ž

≀ ∫ 𝑔(�̅�𝑖)𝑑π‘₯𝑏

π‘Ž

𝑑𝑦

𝑑π‘₯∫ 𝑓(𝑑)𝑑𝑑 = 𝐺 ,

π‘₯

π‘Ž

(π‘₯)

∫ 𝑓(π‘₯)𝑑π‘₯ ≀ ∫ 𝑔(π‘₯)𝑑π‘₯𝑏

π‘Ž

𝑏

π‘Ž

π‘š(𝑏 βˆ’ π‘Ž) ≀ ∫ 𝑓(π‘₯)𝑏

π‘Ž

≀ 𝑀(𝑏 βˆ’ π‘Ž)

Bagaimanapun, ∫ 𝑔(�̅�𝑖)𝑑π‘₯𝑏

π‘Ž sama dengan luas persegipanjang dengan

lebar b-a dan tinggi M, jadi:

∫ 𝑓(�̅�𝑖)𝑑π‘₯𝑏

π‘Ž

≀ 𝑀(𝑏 βˆ’ π‘Ž)

Ketaksamaan ruas kiri ditangani secara serupa

4. Teorema D Kelinieran Integral tentu

Andaikan bahwa f dan g teritegerasi ada [a,b] dan bahwa k konstanta.

Maka kf dan f + g terintegrasikan dan

bukti

∫ 𝑓(�̅�𝑖 + 𝑔(�̅�𝑖))𝑑π‘₯ =𝑏

π‘Ž

lim|𝑃|β†’0

βˆ‘ 𝑓

𝑛

π‘–βˆ’1

(�̅�𝑖) + 𝑔(�̅�𝑖)) βˆ†π‘₯𝑖

= lim|𝑃|β†’0

βˆ‘ 𝑓

𝑛

π‘–βˆ’1

[�̅�𝑖)βˆ†π‘₯𝑖 + βˆ‘ 𝑓

𝑛

π‘–βˆ’1

𝑔(�̅�𝑖)βˆ†π‘₯𝑖]

= lim|𝑃|β†’0

βˆ‘ 𝑓

𝑛

π‘–βˆ’1

(�̅�𝑖) βˆ†π‘₯𝑖 + lim|𝑃|β†’0

βˆ‘ 𝑔

𝑛

π‘–βˆ’1

(�̅�𝑖) βˆ†π‘₯𝑖

= ∫ 𝑓(�̅�𝑖)𝑑π‘₯ =𝑏

π‘Ž

∫ 𝑔(�̅�𝑖)𝑑π‘₯𝑏

π‘Ž

(𝑖) ∫ π‘˜π‘“(π‘₯) 𝑑π‘₯ = π‘˜ ∫ 𝑓(π‘₯)𝑏

π‘Ž

𝑑π‘₯𝑏

π‘Ž

(𝑖𝑖) ∫ [𝑓(π‘₯) + 𝑔(π‘₯)] 𝑑π‘₯ = ∫ 𝑓(π‘₯)𝑏

π‘Ž

𝑑π‘₯𝑏

π‘Ž

+ ∫ 𝑔(π‘₯)𝑏

π‘Ž

𝑑π‘₯

(𝑖𝑖𝑖) ∫ [𝑓(π‘₯) βˆ’ 𝑔(π‘₯)] 𝑑π‘₯ = ∫ 𝑓(π‘₯)𝑏

π‘Ž

𝑑π‘₯𝑏

π‘Ž

βˆ’ ∫ 𝑔(π‘₯)𝑏

π‘Ž

𝑑π‘₯

top related