limangosta cookies
Post on 04-Dec-2015
10 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
“LIMANGOSTA COOKIES”
INOVASI BISKUIT BERBASIS BAHAN BAKU
LOKAL GUNA UNTUK MENANGGULANGI
KANKER SERVIKS DI INDONESIA
Penyusun:
1 Siti Fatmawati Hotilah /7761
2 Adellia Sonia BorneoPuteri /7581
3 Nur Indah Nirmalasari /7714
SMA NEGERI 1 KRAKSAAN
Jl. Imam Bonjol 13 Kraksaan Telp. (0335) 841214 Kode Pos 67282
Probolinggo-Jawa Timur
2013
LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis ini diajukan untuk mengikuti Kompetisi Karya Tulis Tingkat SMA
Scientific Writing Contest (SWC) 2013.
Judul Karya Tulis : “Limangosta Cookies” Inovasi Biskuit Berbasis Bahan Baku
Lokal Guna Untuk Menanggulangi Kanker Serviks Di
Indonesia.
Ketua kelompok
a. Nama Lengkap : Siti Fatmawati Hotilah
b. NIS : 7761
c. Kelas : IX
Anggota Kelompok
1. a. Nama Lengkap : Adellia Sonia BorneoPuteri
b. NIS : 7581
c. Kelas : IX
2. a. Nama Lengkap : Nur Indah Nirmalasari
b. NIS : 7714
c. Kelas : IX
Guru Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : Mardi Suroso, S.pd
b. NIP : 19540122 198103 1002
Kraksaan,23 Januari 2013
Menyetujui,
Guru Pembimbing Ketua Pelaksana Kegiatan
Mardi Suroso S.pd Siti Fatmawati Hotilah
NIP. 19540122 198103 1002 NIS. 7761
Kepala SMAN 1 Kraksaan
Drs.H.Saeri
NIP. 19610804 198711 1 001
ABSTRAK
Siti, Adellia, Nur Indah. 2013. “LIMANGOSTA COOKIES” Inovasi Biskuit
Berbasis Bahan Baku Lokal Guna Untuk Menanggulangi Kanker Serviks Di
Indonesia.
Keyword: Kanker Serviks, Limangosta Cookies.
Kanker serviks merupakan salah satu penyebab kematian kaum wanita yang
cukup tinggi, baik di negara-negara maju maupun Negara berkembang seperti
Indonesia. Setiap tahun ditemukan kurang lebih 500.000 kasus baru kanker
serviks dan tiga perempatnya terjadi di negara yang berkembang. Data yang
berhasil dihimpun oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan,
bahwa angka kejadian kanker di Indonesia sampai saat ini diperkirakan setiap
tahun muncul sekitar 200.000 kasus baru di mana jenis terbesar dari kanker
tersebut adalah kanker serviks (Susanto, 1998). Berdasarkan hasil studi
pendahuluan di Perjan Rumah Sakit Dokter Hasan Sadikin Bandung, pada tahun
2004 kanker rahim menduduki urutan pertama kanker pada sistem reproduksi
wanita dengan jumlah 360 kasus.
Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan
menganalisis kreatifitas masyarakat dalam pemanfaatan bahan pangan dan
kepedulian masyarakat akan penyakit yang merajalela di Indonesia sekarang ini.
Peneliti menggunakan kulit buah manggis sebagai alternatif pembuatan makanan
ringan, mengidentifikasi kulit buah manggis sebagai inovasi produk makanan
ringan berupa Limangosta Cookies, mengidentifikasi dan menganalisis response
masyarakat terhadap produk Limangosta Cookies.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Data diperoleh dari analisis
hasil wawancara dengan 30 responden di Kecamatan Paiton, kecamatan Kraksaan,
dan di Kecamatan Maron sebagai upaya untuk mengetahui response masyarakat
terhadap produk makanan Limangosta Cookies ini. Penelitian dilaksanakan pada
tanggal 01Januari 2013-20 Januari 2013.
Akhirnya peneliti menyarankan agar dilaksanakan uji laboraturium lebih lanjut
terhadap kandungan gizi Limangosta Cookies dan adanya kebijakan pemerintah
terhadap pengembangan kreatifitas masyarakat terhadap inovasi produk makanan
dengan memanfaatkan bahan baku local untuk mencegah akan merajalelanya
penyakit berbahaya seperti kanker serviks saat ini di Indonesia.
ABSTRACT
Siti, Adellia, Nur Indah. , 2013. "LIMANGOSTA COOKIES" Confectionery
Innovation-Based Local Raw Materials In order to Eradicate Cervical Cancer in
Indonesia.
Title: Cervical Cancer, Limangosta Cookies.
Cervical cancer is one of the causes of death of women is quite high, both in
developed countries and developing countries such as Indonesia. Found every
year approximately 500,000 new cases of cervical cancer and three quarters of
them occur in developing countries. The data collected by the Ministry of Health
of the Republic of Indonesia showed that the incidence of cancer in Indonesia is
estimated that each year about 200,000 new cases arise where the largest type of
cancer is cervical cancer (Susanto, 1998). Based on the results of preliminary
studies at Doctors Hospital Testament Hasan Sadikin Bandung, in 2004, ranks
first cervical cancer in the female reproductive system by the number of 360 cases.
Purpose of execution of this study is to identify and analyze the creative
community in the utilization of food and public awareness of the disease that is
rampant in Indonesia today. Researchers used as an alternative mangosteen rind
snack-making, identifying mangosteen rind as an innovative snack products such
as Cookies Limangosta, identify and analyze the response to the product
Limangosta Cookies.
This study is experimental. Data obtained from the analysis of the results of
interviews with 30 respondents in District Paiton, Kraksaan districts, and in the
District of Maron in an attempt to determine the response of society to food
products Limangosta cookies. Research carried out on 01Januari 2013-20 January
2013.
Finally, the researchers suggested that further laboratory tests conducted on the
nutritional content Limangosta Cookies and government policy towards the
development of creativity in the innovation of food products by utilizing local raw
materials to be rampant prevent dangerous diseases like cervical cancer in
Indonesia .
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil „alamin.
Ucapan syukur yang mendalam ke hadirat Ilahi Robbi atas segala kemurahan dan
karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat
waktu. Berawal dari keingingan untuk membuat sebuah inovasi produk makanan
dengan memanfaatkan bahan baku local yang berguna untuk menanggulangi
kanker serviks membawa penulis pada penelitian “LIMANGOSTA COOKIES”
Inovasi Biskuit Berbasis Bahan Baku Lokal Guna Untuk Menanggulangi Kanker
Serviks Di Indonesia . Karya tulis ini disusun dengan tujuan untuk diikut sertakan
dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Scientific Writing Contest (SWC) 2013
di Universitas Warmadewa tingkat SMA Sederajat.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada tim guru pembimbing yaitu
Mardi Suroso S.pd dan Ibu Fauziah. Mereka tidak hanya sekedar guru tetapi juga
sahabat yang selalu memberi motivasi bagi penulis untuk senantiasa bersemangat
ketika rasa malas sedang menghantui dan memberikan pencerahan ketika penulis
mengalami jalan buntu. Selanjutnya penghargaan dan terima kasih penulis
ucapkan kepada kepala SMA Negeri 1 Kraksaan yang telah memberikan ijin bagi
peneliti untuk mengikuti lomba karya tulis ilmiah yang ada. Terima kasih tiada
tara atas perhatian dan dukungan ayahanda, ibunda, beserta seluruh keluarga dan
rekan-rekan aktivis karya ilmiah remaja SMA Negeri 1 Kraksaan. Penulis juga
dengan segenap kerendahan hati menyadari masih banyak kekurangan dalam
karya ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan demi kesempurnaan
karya tulis ini. Akhirnya semoga kajian ini mampu memberikan khasanah
tersendiri dalam ranah penelitian.
Kraksaan, 23 Januari 2013
Peneliti
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………… i
LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………...…….. ii
ABSTRAK …………………………………………………………………… iii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………........ v
DAFTAR ISI ……………………………………………………………........... vi
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………… 1
I. 1 Latar Belakang …………………………………………………………. 1
I. 2 Rumusan Masalah …………………………………………………….... 2
I. 3 Batasan Masalah ……………………………………………..……........ 3
I. 4 Hipotesis ……………………………………………………………...... 3
I. 5 Tujuan Penelitian ……………………………………...……………….. 3
I. 6 Manfaat Penelitian……………………………………..…………….… 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA …………………………………………………. 6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN……………………………………… 9
III.1 Tempat dan Waktu ………..…………………………………………... 9
III.2 Desain Penelitian ..………………………………………….................. 10
III.3 Instrumen Penelitian ………….……………………………………...... 11
III.4 Variabel Penelitian .……………………………………..…………….. 12
III.5 Teknik Pengumpulan Data dan Analisa Data …………………………. 12
BAB IV PEMBAHASAN …………..………………………………………..... 15
BAB V PENUTUP……………………………………………………………... 20
V.1 Kesimpulan…………………………………………………………........ 20
V.2Saran……………………………………………………………………... 20
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..viii
DAFTAR TABEL DAN DIAGRAM
Tabel 1. Kegiatan Penelitian ….………………………………………………. 9
Tabel 2. Harga Produksi Cacornbro Cookies ……………................................... 14
Tabel 3. Alat dan Bahan Produksi …………………………………………... 16
Tabel 4. Hasil Uji Coba Penambahan Tepung Tongkol pada Produksi Cacornbro
Cookies ……………………………………………………………..................... 17
Diagram 1. Desain Penelitian …………………………………………………. 10
Diagram 2. Responden yang menyukai dan tidak menyukai Cacornbro
Cookies……………..………………………………………………………….. 13
Diagram 3. Responden yang menyatakan bahwa Cacornbro Cookies akan laris
dipasaran ……………………………………………………………………… 13
Diagram 4. Responden yang mengetahui komponen gizi dalam Cacornbro
Cookies ………………………………………………………………………… 13
Diagram 5. Tahapan Produksi Cacornbro Cookies …………………………….. 15
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Gizi Buruk ………………………………………………………… 6
Gambar 2. Biskuit ………...…………………………………………………… 6
Gambar 3. Wortel ……………………………………………………………… 7
Gambar 4.Brocoli ……………………………………………………………… 7
Gambar 5.Ikan Tongkol ……………………………………………………….. 7
Gambar 6. Jagung ……………………………………………………………… 8
Gambar 7. Cacornbro Cookies ………………………………………………… 15
Gambar 8. Organoleptik Cacornbro Cookies ………………………………….. 19
LAMPIRAN……………………………………………………..........................ix
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kanker dapat menyerang semua lapisan masyarakat tanpa mengenal status sosial,
umur, dan jenis kelamin. Anak-anak, remaja, dan orang dewasa tak luput dari
serangan kanker. Tidak sedikit dari mereka yang divonis terkena kanker merasa
tidak lagi punya masa depan. Penyakit ini sebenarnya timbul akibat kondisi fisik
yang tidak normal serta pola makan dan pola hidup yang tidak sehat, meskipun
bisa diketahui kanker bisa diturunkan oleh orang tua kepada anaknya. Kaum
wanita cukup rentan terhadap serangan kanker, terutama organ vital seperti
payudara, dan organ reproduksi seperti rahim, indung telur, dan vagina. Bagi
wanita, penyakit ini menjadi isu yang menakutkan. Serviks merupakan bagian
bawah rahim yang membuka kearah lubang vagina. Di negara-negara berkembang
seperti Indonesia, penyakit kanker serviks merupakan penyebab utama kematian
akibat kanker. Di dunia, setiap dua menit seorang wanita meninggal dunia akibat
kanker serviks.
Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah jenis penyakit kanker yang terjadi
pada daerah leher rahim. Yaitu, bagian rahim yang terletak di bawah yang
membuka ke arah liang vagina. Berawal dari leher rahim, apabila telah memasuki
tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh.
Perempuan yang rawan mengidap kanker serviks adalah mereka yang berusia
antara 35-50 tahun, terutama perempuan yang telah aktif secara seksual sebelum
usia 16 tahun. Hubungan seksual pada usia terlalu dini bisa meningkatkan risiko
terserang kanker leher rahim sebesar 2 kali dibandingkan perempuan yang
melakukan hubungan seksual setelah usia 20 tahun. Badan Kesehatan Dunia
(WHO) menyatakan, saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas
di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di
dunia. Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker
serviks, dan kira-kira sebanyak 8000 kasus di antaranya berakhir dengan
kematian. Menurut WHO, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita
kanker serviks yang tertinggi di dunia.
Penyakit berbahaya ini yang begitu merajalela membuat peneliti bersimpati dan
mencari upaya yang dapat dilakukan untuk dapat menanggulangi kanker serviks
di Indonesia. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan mengembangkan dan
mengintroduksi bahan pangan alternatif yang berharga murah dan mudah
dijangkau oleh masyarakat. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah
menganekaragamkan jenis biskuit mengingat tingkat permintaan masyarakat
terhadap biskuit cukup tinggi. Biskuit merupakan jenis makanan ringan yang
paling lazim dalam masyarakat. Biskuit sangat populer dan dapat ditemukan di
seluruh Indonesia, dari warung – warung kecil hingga toko – toko besar seperti
mall. Biskuit umumnya dibuat dari campuran tepung dan telur serta sering
ditemukannya tidak ada manfaatnya bagi tubuh. Berdasarkan latar belakang
tersebut peneliti mempertimbangkan bahwasannya perlu alternatif yang dapat
diolah menjadi produk biskuit yang berkualitas. Dalam hal ini peneliti
menggunakan bahan yang dapat menanggulangi penyakit berbahaya seperti
kanker serviks yaitu kulit buah manggis mengingat penderita penyakit ini yang
begitu merajalela. Kulit buah manggis memiliki khasiat yang dapat menghambat
pertumbuhan sel kanker bahkan dapat membunuh sel kanker di dalam tubuh
karena kulit buah manggis mengandung antioksidan dan senyawa xanthon yang
sangat tinggi yang berfungsi untuk membunuh sel kanker, menghambat
pertumbuhan bakteri, sebagai perisai tubuh terhadap radikal bebas, dapat
mengobati pendarahan bagi wanita serta meredakan nyeri haid pada wanita.
I.2 Rumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah upaya alternatif untuk menanggulangi kenker serviks ?
2. Bagaimanakah kandungan Limangosta Cookies ?
3. Bagaimanakah proses pembuatan Limangosta Cookies?
4. Bagaimanakah manfaat yang diberikan oleh Limangosta Cookies?
5. Bagaimanakah responsi masyarakat terhadap Limangosta Cookies?
I.3 Batasan Masalah
Agar penelitian memiliki arah dan ruang lingkup yang jelas, maka perlu adanya
suatu pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1. Subjek penelitian adalah kualitas biskuit yang dihasilkan dengan
menggunakan bahan baku kulit buah manggis.
2. Objek penelitian adalah Biskuit
3. Parameter penelitian adalah kandungan gizi dan organoleptik (warna, rasa,
bentuk dan aroma) pada Limangosta Cookies.
I.4 Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah bahwa biskuit berbahan baku kulit buah
manggis ini memiliki khasiat yang tinggi sehingga dapat menanggulangi kanker
serviks yang terjadi di Indonesia.
I.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah :
1. Mengetahui alternatif apa yang dapat dilakukan sebagai upaya untuk
menganggulangi kanker serviks.
2. Mengidentifikasi kandungan pada Limangosta Cookies.
3. Mengetahui proses pembuatan Limangosta Cookies.
4. Mengidentifikasi dan menganalisis responsi masyarakat terhadap produk
Limangosta Cookies.
5. Menganalisis manfaat yang diberikan oleh Limangosta Cookies.
I.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu mengeksplorasi kreatifitas masyarakat dalam
memanfaatkan produk kekayaan alam sebagai upaya diversifikasi pangan yang
berguna untuk menangani atau menanggulangi penyakit kanker serviks, sehingga
berkonstribusi pada:
a. Peneliti
1. Menambah wawasan dan pengalaman bagi peneliti dalam menyusun
karya tulis ilmiah.
2. Dapat menerapkan metode ilmiah seperti yang dilakukan para ilmuwan
dalam melakukan penelitian.
3. Membuat peneliti lebih peka untuk memanfaatkan potensi alam
ssebagai produk yang beermanfaat bagi masyarakat.
b. Akademik dan pendidikan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kasanah ilmu
pengetahuan sekaligus sebagai acuan bagi para peneliti selanjutnya dalam
melakukan penelitian tentang hal-hal yang berkaitan dengan fokus
penelitian ini.
c. Pemerintah dan Instansi Terkait
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberi masukan bagi pemerintah
khusunya pemerintah di Indonesia dalam rangka evaluasi kebijakan
pemerintah daerah serta upaya peningkatan kreatifitas masyarakat dalam
memanfaatkan bahan pangan lokal menjadi produk makanan berkualitas
yang berorientasi terhadap upaya diversifikasi pangan yang berguna untuk
menangani atau menanggulangi penyakit berbahaya seperti kanker.
d. Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan bagi
masyarakat sebagai:
1. Informasi bahwasanya banyak alternatif yang dapat untuk menciptakan
inovasi produk pangan berbasis bahan baku lokal.
2. Peningkatan daya tarik masyarakat guna mengolah kulit buah manggis
menjadi produk pangan yang berkualitas dan bernilai ekonomis.
3. Alternatif produk industri rumah tangga yang dapat memperkerjakan
orang lain sebagai upaya meminimalisir pengangguran.
Gambar 1. Penderita
Kanker Serviks
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kanker serviks adalah kanker paling umum pada sistem
reproduksi wanita (Monahan & Neighbors, 1998).
Kanker serviks terjadi ketika sel pada serviks mulai
tumbuh tidak terkontrol dan kemudian dapat menyerang
jaringan terdekat atau menyebar ke seluruh tubuh.
Secara histologis terdapat dua tipe utama kanker
serviks, yaitu karsinoma skuamosa dan
adenokarsinoma. Karsinoma skuamosa terdiri dari 80-
95% kanker dan terjadi lebih sering pada usia lanjut.
Sisa dari kasus yang ada adalah adenokarsinoma yang
terjadi lebih sering pada wanita usia muda dan
cenderung akan menjadi kanker yang agresif
(berkembang dengan sangat cepat) (Gale & Charette,
1995). Kanker serviks atau kanker leher rahim
merupakan penyebab kematian akibat kanker yang
terbesar bagi wanita di negara-negara berkembang.
Secara global terdapat 600.000 kasus baru dan 300.000
kematian setiap tahunnya, yang hampir 80% terjadi di
negara berkembang. Fakta-fakta tersebut membuat
kanker leher rahim menempati posisi kedua kanker
terbanyak pada perempuan di dunia, dan menempati
urutan pertama di negara berkembang. Tahap awal
munculnya kanker rahim dimulai dengan terjadinya
mutasi sel secara bertahap, tetapi progresif dan akhirnya
berkembang menjadi karsinoma. Kanker leher/mulut
rahim dapat menyebar melalui pembuluh darah,
pembuluh limfa, atau langsung ke organ vital lain
seperti parametrium, korpus uterus, vagina, kandung
kencing, dan rektum. Kanker serviks disebabkan oleh
virus HPV (Human Papilloma Virus). Selain itu kanker
serviks juga disebabkan karena Leher rahim terserang
bekteri atau jamur sehingga terjadi infeksi dalam waktu
lama. Akibatnya, terjadi kerusakan sel sehingga sangat
besar kemungkinan terbentuk kanker, melakukan
hubungan seksual terlalu sering pada usia 20-30
bahkan dibawah umur 20 tahun, wanita perokok berat
dan terlalu banyak melahirkan anak.
Dibalik rasanya yang pahit, kulit buah yang memiliki
nama latin Garcinia mangostana ternyata mengandung
segudang khasiat. Kulit buah manggis mengandung
mangostin (1,3,6-trihidroksi-7-metoksi-2,8-bis(3metil-
2-butenil)-9H-xanten-9-on). Mangostin merupakan tipe
baru dari histamin. Mangostin yang merupakan hasil
isolasi dari kulit buah manggis mempunyai aktivitas
antiinflamasi dan anti oksidan. Dari hasi studi
farmakologi dan biokimia dapat diketahi bahwa
mangostin secara kompetitif menghambat reseptor
histamin H tempat reseptor H1 pada sel otot lunak
secara utuh. Khasiat dari kulit manggis antara lain
adalah untuk menghambat pertumbuhan sel kanker,
untuk menghambat pertumbuhan bakteri, sebagai obat
anti jamur, sebagai perisai tubuh terhadap radikal bebas,
sebagai obat Diare, sebagai obat Wasir, sebagai obat
sariawan, untuk Rematik/asam urat/kanker, untuk
mengobati pendarahan bagi wanita, untuk meredakan
dan mengobati keputihan, nyeri tenggorokan, radang
selaput lendir kandung kemih, radang usus, suplemen
diet, antioksidan, dan antikanker, serta meningkatkan
daya tahan tubuh terutama bagi pengidap HIV/Aids.
Terdapat lebih dari 200 jenis bahan xanthon di alam,
tetapi lebih dari 40 jenis xanthon terdapat dalam buah
Gambar 3.
Kulit Buah Manggis
manggis dan ini merupakan kandungan terbanyak. Kulit
buah buah manggis ini mengandung senyawa xanthon
yang meliputi mangosting, mangostenol, mangostinon
A, mangostenon B, trapezifolizanthone, tovophylin B,
alfamangostin, beta mangostin, garcinon B,
mangostanol, flavonoid, epicatechin, dan gartanin.
Xanthon berhasiat sebagai antioksidan dan antikanker,
diantaranya adalah kanker payudara, kanker paru-paru,
kanker prostat, kanker hati, kanker pencernaan, kanker
serviks dan leukemia. Ekstrak kulit manggis bersifat
antiproliferasi sehinga dapat menghambat pertumbuhan
sel kanker. Kulit buah manggis juga diketahui
mempunyai daya antimikroba terhadap beberapa
bakteri. Diantaranya telah dilakukan penelitian terhadap
aktivitas xanthon dalam kulit manggis terhadap
pertumbuhan staphylococcus aureus yang seisten
terhadap antibiotik metisilin. Hasilnya menunjukkan
bahwa satu isolate aktif, alfamangostin, yang
merupakan salah satu derivat xanthon, menghambat
pertumbuhan bakteri tersebut dengan MIC sebesar 1,57-
12,5 ug/mL. Kulit buah manggis juga bersifat anti
jamur. Aktivitas anti jamur hasi isolasi beberapa
xanthon (salah satu jenis zat warna pada manggis) yang
berasal dari kulit buah manggis dan beberapa derivat
mangostin dapat menghambat pertumbuhan jamur
Fusarium axysporum, Alternaria tenuis, dan Drechela
oryzae.
BAB III
METODE PENELITIAN
III.1 Tempat dan Waktu
III.1.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kraksaan, dan di rumah peneliti. Uji
organoleptik dilaksanakan kepada 30 responden di kecamatan Paiton, Kraksaan,
dan Maron yang merupakan bagian dari wilayah kabupaten Probolinggo, yang
terdiri dari remaja, hingga dewasa.
III.1.2 Waktu Penelitian
Berikut merupakan daftar kegiatan penelitian yang dimulai sejak tanggal 01
Januari 2013 – 23 Januari 2013
Jadwal Kegiatan Hari/Tanggal
Pelaksanaan
Tempat
Pelaksanaan
Persiapan Penelitian.
a . Perencanaan rumusan masalah dan objek yang
akan diteliti.
b. Persiapan alat dan bahan penelitian, responden
dan angket uji organoleptik.
01 Januari -
08 Januari
2013
Rumah
Peneliti
Pelaksanaan Penelitian.
a. Menguji karakteristik alat dan bahan penelitian.
b. Uji coba pembuatan Limangosta Cookies.
c. Uji organoleptik Limangosta Cookies.
13 Januari –
19Januari
2013
Rumah
peneliti
Penyelesaian Penelitian.
Penyelesaian penelitian dilakukan dengan
pengolahan dan analisa data, selanjutnya dilakukan
penyusunan dalam bentuk laporan penelitian.
20 Januari –
25 Januari
2013
SMAN 1
Kraksaan dan
rumah
peneliti
Tabel 1. Kegiatan Penelitian
III.2 Desain Penelitian
Diagram 1. Desain Penelitian
Alat :
- Blender - Oven - Wajan
- Saringan Kopi - Timbangan kue
- Piring - Kompor
- Sendok - Sutil
Bahan :
- Kulit Buah Manggis - Tepung Terigu
- Tepung Maizena - Mentega
- Telur
Tahap Produksi
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan
Limangosta Cookies.
2. Mencuci kulit buah manggis.
3. Menjemur Kulit buah manggis
4. Menyangrai tepung terigu, tepung maizena dan diamkan selama
semalam
Pengumpulan
Alat dan Bahan
Proses
Penelitian
Eksperimen Produksi
Limangosta Cookies
Uji
Organoleptik
dengan
metode
angket
Kesimpulan Analisis dan
Pembahasan
Pengumpulan
Data
5. Setelah Kering blender kulit buah manggis hingga menjadi tepung.
6. Melakukan pengukuran bahan dengan timbangan kue.
7. Mecampur tepung kulit buah manggis dan bahan lainnya. Kemudian
mengaduk bahan-bahan hingga tercampur rata.
8. Mencetak adonan berbentuk bulat.
9. Memanaskan oven
10. Memasukkan biskuit ke dalam oven hingga mengembang dan terasa
wangi kue.
11. Menyajikan Limangosta Cookies dalam bentuk kemasan.
III.3 Instrumen Penelitian
Beberapa instrumen pengumpul data pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Kajian eksperimen
Merupakan instrumen yang merupakan upaya peneliti untuk menguji
rumusan masalah dan hipotesis sesuai dengan struktur penelitian.
b. Kajian Literatur
Adalah instrumen yang digunakan untuk memperoleh data sekunder. Data
sekunder dapat diperoleh dari majalah ilmiah, buku-buku, dan internet.
c. Foto
Adalah instrumen yang digunakan untuk menelaah segi-segi subjektif dan
hasilnya dianalisis secara induktif yaitu menganalisis data khusus untuk
mendapatkan gambaran yang bersifat umum. Pada penulisan ini, foto diperoleh
dari foto yang dihasilkan orang lain maupun penulis sendiri.
d.Tabel dan diagram
Merupakan instrumen yang digunakan untuk menganalisis data yang
diperoleh dari hasil wawancara. Tabel dan diagram akan mempermudah
pemahaman pembaca terhadap data yang diperoleh.
III. 4 Varibel Penelitian
Variabel penelitian ini adalah kandungan kulit buah manggis serta proses
pengolahan biskuit, dimana masing masing variabel dapat berfungsi sebagai
variabel bebas atau tergantung, karena masing-masing variabel dapat saling
mempengaruhi dan dipengaruhi.
III.5 Teknik Pengumpulan Data dan Analisa Data
III.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mendapatkan data dalam penelitian ini adalah
dengan eksperimen produksi Limangosta Cookies, dan membagikan angket
kepada responden dengan mencontreng pada bagian yang sesuai.
III.5.2 Teknik Analisis Data
Dari uji checklist yang telah dilakukan kepada 30 responden secara acak pada 3
kecamatan yaitu Kecamatan Kraksaan, Paiton dan Maron, diperoleh data sebagai
berikut:
a. Responden yang menyukai dan tidak menyukai Limangosta Cookies
b. Responden yang menyatakan bahwa Limangosta Cookies akan laris
dipasaran.
0
5
10
Suka Tidak Suka
Kraksaan
Paiton
Maron
0
5
10
Laris Tidak Laris
Kraksaan
Paiton
Maron
c. Responden yang mengetahui manfaat dalam Limangosta Cookies
Analisis data yang mencatat bahwa 10 responden dari Kecamatan Kraksaan
menyukai Limangosta Cookies, 10 responden dari Kecamatan Paiton menyukai
Limangosta Cookies dan 8 responden dari Kecamatan Maron yang menyukai
Limangosta Cookies dan 2 responden lainnya tidak menyukai Limangosta
Cookies. Disamping itu 30 responden tersebut menyatakan bahwa Limangosta
Cookies ini akan laris dipasaran karena rasanya yang gurih dan aromanya yang
enak, tidak hanya rasa dan aroma, bentuknya pun menarik. Selain itu responden
yang mengetahui manfaat pada Limangosta Cookies hanya beberapa orang saja
yang tahu yaitu 4 responden dari Kecamatan Kraksaan, 3 dari Kecamatan Paiton
dan 4 lagi dari Kecamatan Maron. 19 responden yang lain tidak mengetahui
manfaat dalam Limangosta Cookies dikarenakan responden pada umumnya
berasumsi bahwa makanan ringan seperti cookies ini tidak mengandung
komponen gizi yang bermanfaat bagi tubuh. Sehingga dengan adanya alternatif
pemanfaatan kulit buah manggis ini dapat meningkatkan daya tarik masyarakat
terhadap beragam potensi alam lainnya.
Harga Pokok Produksi (untuk 450gr Limangosta Cookies).
Bahan Produksi Satuan Harga
Margarin 1 ons Rp1.500,00
Telor 1 butir Rp1.000,00
Tepung Maizena 75 gram Rp2.000,00
Tepung Terigu 200 gram Rp2.000,00
0
2
4
6
8
Tahu Tidak Tahu
Kraksaan
Paiton
Maron
Gula Halus 1 Ons Rp 2000,00
Manggis ½ kg Rp5.500,00
Total Harga
Produksi Rp14.000,00
Harga Jual per
Kemasan
1 kemasan dari 10
kemasan Rp3.000,00
Harga yang Di
Dapat Dari
Seluruh Kemasan
10 Kemasan Rp. 30.000,00
Tabel 3.Harga Produksi Limangosta Cookies
Gambar 6. Cacornbro Cookies
BAB IV
PEMBAHASAN
Definisi Limangosta Cookies
Limangosta Cookies adalah produk inovasi makanan berbasis cookies yang
diproduksi dari kulit buah manggis. Limangosta Cookies merupakan cookies yang
berkualitas tinggi dikarenakan kandungan antioksidan yang sangat melimpah.
Produk pangan ini sangat tepat digunakan sebagai alternatif produk untuk
menangani atau menanggulangi penyakit merajalela seperti kanker serviks di
Indonesia.
Tahapan Proses Pengolahan Limangosta Cookies
Diagram 5. Tahapan Produksi Limangosta Cookies
Tahap Persiapan
Tahap Persiapan Alat
Tahap Persiapan Bahan
Tahap Pelaksanaan
Menyangrai dan Mengeringkan Semua Bahan
Pengemasan dan Pemasaran
Tahap Penyelesaian
Uji Organoleptik
Produksi Limangosta Cookies
Tahap Persiapan
Persiapan alat merupakan upaya yang dilakukan untuk mempersiapkan alat-alat
pendukung dalam produksi Limangosta Cookies. Sedangkan persiapan bahan
merupakan tahapan yang dilakukan dengan tujuan untuk menentukan dan memilih
karakteristik atau kualitas bahan-bahan yang digunakan selama proses produksi.
Berikut merupakan rincian alat dan bahan yang dibutuhkan selama proses
produksi Limangosta Cookies.
Alat yang digunakan Bahan yang digunakan
Blender Kulit Buah Manggis
Saringan Kopi Tepung Terigu
Piring Tepung Jagung
Sendok Mentega
Wajan Telur
Sutil Gula Halus
Kompor
Timbangan Kue
Oven
Tabel 3. Alat dan Bahan Produksi.
Pertama menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan
Limangosta Cookies. Kemudian memisahkan bagian daging buah manggis
dengan kulitnya, lalu mencuci kulit manggi hingga benar-benar bersih dan
jemur di bawah terik sinar matahari sampai menjadi kering. Tujuan
menggunakan kulit manggis dalam Limangosta Cookies adalah karena Kulit
Manggis menmpunyai antioksidan yang tinggi sehingga mampu membunuh
sel-sel kanker di dalam tubuh seperti kanker serviks. Kemudian Blender kulit
buah manggis menjadi tepung, lalu campurkan bahan menjadi satu dan
menjadikan bahan sebagai adonan untuk dijadikan biscuit.
Tahap Penyelesaian
Limangosta Cookies yang telah diproduksi kemudian diuji organoleptik untuk
menentukan karakteristik Limangosta Cookies yang meliputi tekstur, bentuk,
warna, aroma, dan rasa. Setelah dilakukan uji organoleptik Limangosta Cookies
dipasarkan dalam bentuk kemasan yang didesain sedemikian rupa dengan tujuan
untuk menarik perhatian calon konsumen.
Hasil uji coba produksi Limangosta Cookies dengan perbandingan bahan hingga
mencapai 450gr.
Pada penelitian ini dilaksanakan tiga perlakuan berbeda dalam proses produksi
pada 450gr Limangosta Cookies. Perlakuan yang pertama dengan menambahkan
200gr tepung tongkol, perlakuan kedua dengan menambahkan 75 gr tepung kulit
manggis, perlakuan ketiga dengan menambahkan 75gr tepung maizena.
Tabel 4. Hasil Uji Coba Penambahan Tepung Tongkol pada Produksi Cacornbro
Cookies.
Perlakuan pertama dengan penambahan 150gr tepung kulit buah manggis untuk
membentuk Limangosta Cookies menghasilkan rasa yang pahit dan warna yang
kuning dan tekstur yang lembut. Pada perlakuan kedua dengan penambahan 100gr
tepung kulit buah manggis terbentuk rasa yang masih sama yaitu pahit sehingga
Limangosta Cookies yang dihasilkan tidak nyaman dilidah dan warna yang
dihasilkan yaitu kuning. Karakteristik cookies yang tepat diperoleh setelah
Karakteristik Perlakuan I Perlakuan II Perlakuan III
150gr Tepung
Kulit buah
Manggis
100gr Tepung
Kulit buah
Manggis
75 gr tepung
Kulit buah
Manggis
Rasa Pahit Pahit Gurih
Tekstur Lembut Lembut Lembut
Warna kuning Kuning Coklat Muda
perlakuan ketiga dengan penambahan 75gr tepung kulit manggis. Rasa yang
dihasilkan tidak pahit sehingga ketika memakan rasanya sangatlah gurih dan
warnanya pun berubah menjadi coklat muda. Perlakuan pertama, kedua, dan
ketiga tidak menimbulkan perubahan pada karakteristik tekstur Limangosta
Cookies. Sehingga dapat diperoleh formula yang tepat untuk memproduksi
Limangosta Cookies dengan 75gr tepung kulit buah manggis.
Formula Limangosta Cookies untuk 75gr Tepung Kulit Manggis
- Tepung Kulit buah manggis 75 gr - Tepung Maizena 75 gr
- Telur 1 buah - Tepung Terigu 200 gr
- Mentega 5x Sendok Makan - Gula Halus 1 Ons / 100gr
The Strengths and Weakness of Limangosta Cookies
Limangosta Cookies merupakan cookies yang memiliki nilai lebih dibandingkan
dengan cookies yang banyak beredar di masyarakat. Nilai lebihnya dapat ditinjau
dari segi kualitas, ekonomis, dan ketersediaan bahan. Limangosta Cookies kaya
akan antioksidan. Limangosta Cookies merupakan cookies sumber antioksidan,
senyawa xanthon yang meliputi mangosting, mangostenol, mangostinon A,
mangostenon B, trapezifolizanthone, tovophylin B, alfamangostin, beta
mangostin, garcinon B, mangostanol, flavonoid, epicatechin, dan gartanin.
Xanthon ini berhasiat sebagai antioksidan dan antikanker, diantaranya adalah
kanker payudara, kanker paru-paru, kanker prostat, kanker hati, kanker
pencernaan, kanker serviks dan leukemia. Limangosta cookies ini juga bersifat
antiproliferasi sehinga dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Ditinjau dari
segi ekonomis Limangosta Cookies dapat diproduksi dengan dana yang cukup
murah (Rp 14.000,00 per ½kg buah manggis). Dari ½kg buah manggis
menghasilkan 75gr tepung kulit buah mnaggis yang diproduksi menghasilkan 42
buah Limangosta Cookies, sehingga dengan manfaat yang dapat mengobati,
menanggulangi penyakit kanker serviks ini dan harga yang dapat dijangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat, Limangosta Cookies dapat laris dan disukai oleh para
konsumen.
Gambar 7. Organoleptik Limangosta Cookies
Limangosta Cookies sebagai Alternatif Produk Diversifikasi Pangan Berkualitas
Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwasanya Limangosta Cookies
merupakan produk pangan yang memiliki karakteristik lengkap sebagai bahan
pangan masyarakat yang berkhasiat. Limangosta Cookies adalah cookies yang
memberi manfaat bagi tubuh. Berbeda dengan cookies lainnya yang telah
tercemar dengan penambahan zat kimia berbahaya. Limangosta Cookies tahan
lama dalam jangka waktu 1 bulan. Dengan dikembangkannya Limangosta
Cookies sebagai produk hasil industri rumah tangga secara efektif dapat menekan
laju pengangguran di Indonesia. Dengan terealisasikannya penelitian ini
diharapkan dapat memberikan sebuah peluang untuk diadakan pengembangan
Limangosta Cookies demi tercapainya ketahanan pangan dan peningkatan kualitas
berfikir masyarakat Indonesia.
Tekstur Lembut
Aroma
Khas
Warna
Coklat
Muda
Rasa
Gurih
BAB V
PENUTUP
V.1 KESIMPULAN
Dari hasil penelitian peneliti dapat menyimpulkan bahwa:
Dengan manfaat yang dimiliki Limangosta Cookies dapat menekan banyaknya
para perempuan yang terkena kanker serviks dapat terobati dan tertangani dengan
baik. Penilaian status penyakit kanker serviks yang merajalela ini masyarakat
memerlukan kebijakan yang menjamin setiap anggota masyarakat dapat menjaga
dirinya sendiri dari akibat perbuatan yang dapat menimbulkan penyakit berbayaha
ini. Dengan begitu penulis menggunakan alternative untuk dapat menanggulangi
penyakit kanker serviks ini dengan mencoba membuat biscuit (Limangosta
Cookies) yang berkhasiat dan murah untuk kalangan tidak mampu .
V.2 SARAN
Ketidak seriusan pemerintah terlihat jelas ketika penanganan kasus kanker serviks
merajalela begitu cepat, seharusnya penanganan pelayanan kesehatan dilakukan
disaat penderita kanker serviks belum mencapai tahap membahayakan. Untuk itu
peneliti menyarankan agar pemerintah dapat memberikan kebijakan terhadap
pengembangan kreatifitas masyarakat terhadap inovasi produk makanan dengan
memanfaatkan bahan baku lokal akan segera terealisasikan. Sehingga upaya
diversifikasi pangan tidak hanya berfungsi sebagai penganekaragaman jenis
pangan melainkan lebih ditekankan pada upaya peningkatan kesehatan
masyarakat dengan alternatif inovasi yang ada, yang akhirnya akan menciptakan
SDM (Sumber Daya Manusia) Indonesia yang berkualitas dan mampu bersaing
dengan negara-negara lain.
DAFTAR PUSTAKA
http://evynurhidayah.wordpress.com/2012/01/05/makalah-kanker-serviks/
http://kankerservikss.web.id/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_leher_rahim
httpst281460.sitekno.comimagesart_17667.jpg
LAMPIRAN
Proses penjemuran dan penghalusan hingga menjadi tepung
Proses Penyangraian Tepung Terigu dan Tepung Maizena
Proses pembuatan Cacornbro Cookies
top related