laporan tahunan tahun 20162018-5-16 · laporan tahunan balai karantina pertanian kelas ii...
Post on 05-Nov-2020
8 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN TAHUNANTahun 2016
BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS II KENDARI
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016
IKHTISAR EKSEKUTIF
Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT)
di lingkup Badan Karantina Pertanian – Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang
dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor :
22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 yang berkedudukan di Kendari
Provinsi Sulawesi Tenggara yang diberi tugas melaksanakan kegiatan operasional
perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta keamanan hayati yang bertujuan untuk
mencegah masuk, keluar dan menyebarnya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK)
dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) baik antar Negara maupun
antar area di Wilayah NKRI dalam rangka kelestarian sumber daya alam hayati.
Pelaksanaan tugas dan kegiatan tahun 2016 dibiayai dari DIPA APBN Nomor :
SP DIPA-018.12.2.526615/2016 tanggal 7 Desember 2015 dengan jumlah anggaran
sebesar Rp. 11.798.394.000,- dan digunakan untuk membiayai kelancaran pelaksanaan
tugas operasional serta untuk peningkatan sarana dan prasarana infrastruktur dalam
mendukung kegiatan operasional perkarantinaan. Anggaran dimaksud terdiri dari :
Belanja pegawai sebesar Rp. 3.061447.000,- dengan realisasi 98,58% atau sebesar
Rp. 3.017.926.356,-
Belanja barang sebesar Rp. 4.297.207.000,- dengan realisasi 91,81% atau sebesar
Rp. 3.945.271.383,-
Belanja modal sebesar Rp. 4.439.740.000,- dengan realisasi 98,09% atau sebesar
Rp. 4.354.912.486,-
Pelaksanaan kegiatan tahun 2016 dimaksudkan untuk efektifitas pelaksanaan
tugas dan fungsi karantina pertanian dengan capaian sebagai berikut:
Jumlah sertifikat karantina impor, ekspor dan antar area terhadap media pembawa
OPTK dan HPHK melalui tindak karantina terrealisasi 12.869 sertifikat.
Jumlah dukungan operasional pemantauan HPHK/OPTK 3 kegiatan terlaksana.
Pelaksanaan pengawasan dan penindakan tindak pidana karantina pertanian
dengan capaian 23 kali penahanan, 3 kali penolakan dan 2 kali tindakan
pemusnahan.
Akreditasi laboratorium dengan standar ISO 17025 : 2005 oleh Komite Akreditasi
Nasional dapat dipertahankan
Jumlah pengujian laboratorium terlaksana 2.265 sampel
Dukungan manajemen UPT berupa perencanaan dan keuangan, kepegawaian dan
tata usaha, dan dukungan perlengkapan (sarana dan prasarana) telah dikelola
dengan baik yang ditandai dengan keberhasilan mempertahankan sertifikat ISO
9001 : 2008 dan mendapat penilaian sebagai UPT dengan predikat baik atau zona
hijau dalam penyelenggaraan standar pelayanan publik (SPP) oleh Ombudsman RI.
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
IKHTISAR EKSEKUTIF ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL v
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR LAMPIRAN viii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 4
C. Keadaan Umum Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari 5
1. Struktur Organisasi 5
2. Kepegawaian 7
3. Sarana dan Prasarana 8
4. Keadaan Geografis, Potensi Wilayah dan Situasi HPHK dan OPTK
13
BAB II : KEGIATAN OPERASIOANAL
A. SERTIFIKASI KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI HEWANI
a. Tindakan Karantina Impor 16
b. Tindakan Karantina Ekspor 16
c. Tindakan Karantina Antar Area 17
d. Penggunaan Dokumen Karantina Hewan 19
e. Kegiatan Pemantauan Daerah Sebar HPHK 19
f. Kegiatan Koleksi HPHK 22
g. Kegiatan Intersepsi HPHK 23
h. Kegiatan pengawasan Keamana Hayati Hewani 23
i. Kegiatan Laboratorium Karantina Hewan 23
j. Instalasi Karantina Hewan 24
B. SERTIFIKASI KARANTINA TUMBUHAN DAN PENGAWASAN KEAMANAN HAYATI NABATI
24
a. Tindakan Karantina Tumbuhan Impor 24
b. Tindakan Karantina Tumbuhan Ekspor 25
c. Tindakan Karantina Tumbuhan Antar Area 26
d. Penggunaan Dokumen Karantina Tumbuhan 29
e. Kegiatan Pemantauan Daerah Sebar OPTK 29
f. Kegiatan Koleksi OPTK 33
g. Kegiatan Intersepsi OPTK 33
iv
h. Kegiatan pengawasan Keamana Hayati Nabati 33
i. Kegiatan Laboratorium Karantina Tumbuhan 33
C. PENGAWASAN DAN PENINDAKAN TINDAK PIDANA KARANTINA
a. Pengawasan Dan Penindakan Tindak Pidana Karantina Hewan
36
b. Pengawasan Dan Penindakan Tindak Pidana Karantina Tumbuhan
37
D. AKREDITASI LABORATORIUM 37
E. PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2008 dan STANDAR PELAYANAN PUBLIK (SPP)
38
F. KEGIATAN LAIN-LAIN
a. Koordinasi / Kerjasama Dengan Instansi Terkait 39
b. Apresiasi / Sosialisasi / Workshop / Seminar / Pelatihan 40
c. Kegiatan Public Awarenes 40
BAB III : DUKUNGAN MANAJEMEN UPT
A. PERENCANAAN DAN KEUANGAN 42
1. Anggaran Belanja 43
2. Realisasi Anggaran 43
3. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) 44
B. KEPEGAWAIAN DAN TATA USAHA 45
1. Mutasi Pegawai 46
2. Perubahan Status Kepegawaian 47
3. Kegiatan Peningkatan Kualitas dan Kompetensi SDM 48
4. Analisa Kebutuhan Pegawai 48
5. Kegiatan Administrasi 49
C. PELENGKAPAN (SARANA DAN PRASARANA) 51
D. PERMASALAHAN DAN SOLUSI
1. Permasalahan 54
2. Solusi 55
E. KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan 56
b. Saran 57
v
DAFTAR TABEL
Hal Tabel 1 : Sebaran Pegawai BKP Kelas II Kendari Berdasarkan Lokasi
Penempatan
7
Tabel 2 : Resume Frekuensi dan Volume Tindakan Karantina Ekspor Tahun 2016
16
Tabel 3 : Resume Frekuensi dan Volume Tindakan Karantina Antar Area Domestik Masuk Tahun 2016
17
Tabel 4 Resume Frekuensi dan Volume Tindakan Karantina Antar Area Domestik Keluar Tahun 2016
Tabel 5
: Penggunaan Dokumen Karantina Hewan Tahun 2016
19
Tabel 6 : Pelaksanaan Pemantauan Daerah Sebar HPHK Provinsi Sulawesi Tenggara
20
Tabel 7 : Pemeriksaan Laboratorium Karantina Hewan Tahun 2016
24
Tabel 8 : Tindakan Karantina Tumbuhan Terhadap Media Pembawa Impor Tahun 2016
25
Tabel 9 : Tindakan Karantina Tumbuhan Terhadap Media Pembawa Ekspor Tahun 2016
26
Tabel 10 : Resume Frekuensi dan Volume Tindakan 8 P Karantina Tumbuhan Domestik Masuk Tahun 2016
27
Tabel 11 : Resume Frekuensi dan Volume Tindakan 8 P Karantina Tumbuhan Domestik Keluar Tahun 2016
28
Tabel 12 : Data Penggunaan Dokumen Karantina Tumbuhan Tahun 2016
29
Tabel 13 : Pemeriksaan Laboratorium Karantina Tumbuhan 2016
34
Tabel 14 : Frekuensi dan Metode Pemeriksaan Media Pembawa OPTK Tahun 2016
34
Tabel 15 : Tindakan Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan Karantina Hewan Tahun 2016
36
Tabel 16 : Tindakan Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan Karantina Tumbuhan Tahun 2016
37
Tabel 17 : Sosialisasi Media Cetak Tahun 2016
40
Tabel 18 : Perbandingan Anggaran Belanja antara DIPA TA 2014 dan TA 2016
43
vi
Tabel 19 : Realisasi Anggaran Belanja di BKP Kelas II Kendari TA 2016 44
Tabel 20 : Target dan realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari TA. 2012 – 2016
45
Tabel 21 : Daftar Mutasi Pegawai Tahun 2016 46
Tabel 22 : Perubahan Status Kepegawaian dari CPNS ke PNS
47
Tabel 23 Data Kegiatan Surat Menyurat Tahun 2016
51
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Peta Daerah Sebar HPHK Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016
22
Gambar 2 : Peta Daerah Sebar OPTK Erwiniachrysanthemi = Dickeya chrysanthemi
31
Gambar 3 : Peta Daerah Sebar OPTK Johnsongrass mosaic potyvirus 32
Gambar 4 : Peta Daerah Sebar OPTK Raoella indica 32
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1a : Daftar Urut Kepangkatan (DUK) Pegawai BKP Kelas II Kendari Per Desember 2016
Lampiran 1b : Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan, Jabatan dan Tingkat Pendidikan
Lampiran 2a : Daftar Mutasi Kenaikan Pangkat Tahun 2016
Lampiran 2b : Daftar Mutasi Kenaikan Gaji Berkala (KGB) Tahun 2016
Lampiran 2c : Daftar Mutasi Pegawai Tahun 2016 Lampiran 3 : Daftar Diklat, Rekonsiliasi, Rapat, Sosialisasi, Seminar, Apresiasi,
Workshop dan Koordinasi yang diikuti Pegawai Selama Tahun 2016
Lampiran 4 : Data Rekapitulasi Lalulintas Media Pembawa dan Jenis HPHK Tahun 2016
Lampiran 5 : Rekapitulasi Pengawasan Keamanan Hayati Hewani Tahun 2016
Lampiran 6 : Data Sertifikasi Karantina Hewan BKP II Kendari Tahun 2016
Lampiran 7 : Frekuensi Tindkan 8P Karantina Hewan BKP II Kendari
Lampiran 8 : Perkembangan Hasil Pelaksanaan Tindakan Pemeriksaan dan Pembebasan Karantina Hewan
Lampiran 9 : Rincian Tindakan Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan Karantina Hewan Tahun 2016
Lampiran 10 : Rekapitulasi Lalulintas Media Pembawa OPTK Tindak Karantina Tumbuhan Impor Tahun 2016
Lampiran 11 : Rekapitulasi Lalulintas Media Pembawa OPTK Tindak Karantina Tumbuhan Ekspor Tahun 2016
Lampiran 12 : Rekapitulasi Lalulintas Media Pembawa OPTK Tindak Karantina Tumbuhan Domestik Masuk Tahun 2016
Lampiran 13 : Rekapitulasi Lalulintas Media Pembawa OPTK Tindak Karantina Tumbuhan Domestik Keluar Tahun 2016
Lampiran 14 : Data Sertifikasi Karantina Tumbuhan BKP II Kendari Tahun 2016
Lampiran 15 : Frekuensi Tindakan 8P Karantina Tumbuhan BKP II Kendari Tahun 2016
Lampiran 16 : Perkembangan Hasil Pelaksanaan Tindakan Pemeriksaan dan Pembebasan Karantina Hewan BKP II Kendari Tahun 2016
Lampiran 17 : Realisasi Belanja Tahun 2016
Lampiran 18 : Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan Gabungan Intrakomtabel dan Ekstrakomtabel Tahun 2016
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T.A. 20166 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kekayaan sumber alam hayati Indonesia merupakan anugerah Tuhan
Yang Maha Esa yang patut disyukuri dan dijaga kelestariannya. Salah satu
kekayaan alam hayati dimaksud adalah berupa aneka ragam jenis hewan dan
tumbuhan. Keaneka ragaman jenis hewan dan tumbuhan tersebut merupakan
salah satu modal dasar dan sekaligus sebagai faktor dominan yang perlu
diperhatikan dalam pembangunan nasional untuk mewujudkan masyarakat adil
dan makmur. Adalah menjadi tugas bangsa dan Negara untuk menjaga
kelestarian ragam hewan dan tumbuhan yang tersebar diseluruh wilayah
Indonesia dari berbagai macam ancaman yang berbahaya. Salah satu ancaman
yang dimaksud adalah hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme
pengganggu tumbuhan karantina (OPTK).
Dalam rangka perlindungan kekayaan alam hayati tersebut diatas,
Pemerintah melalui Undang-Undang No. 16 tahun 1992 tentang Karantina
Hewan, Ikan dan Tumbuhan memberikan wewenang dan tanggung jawab
kepada Badan Karantina Pertanian untuk melaksanakan perkarantinaan di
Indonesia dalam rangka perlindungan kekayaan alam hayati dan nabati di
seluruh wilayah Indonesia.
Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari adalah salah satu Unit
Pelaksana Teknis (UPT) di lingkup Badan Karantina Pertanian – Kementrian
Pertanian Republik Indonesia yang dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T.A. 20166 2
Pertanian Nomor : 22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 yang
berkedudukan di Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara dengan tugas untuk
melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan,
pengawasan lalulintas media pembawa keamanan hayati hewani dan nabati,
serta penyelenggara fungsi fungsi lainnya seperti :
a. Penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan
b. Pelaksanaan Pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,
penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media pembawa
hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu
tumbuhan karantina (OPTK)
c. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK
d. Pelaksanaan pembuatan Koleksi HPHK dan OPTK
e. Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati
f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan
tumbuhan
g. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan
hayati hewani dan nabati
h. Pengelolaan sistem informasi, dokumentasi dan sarana teknik karantina
hewan dan tumbuhan
i. Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan
perundang-undangan di bidang karantina hewan, karantina tumbuhan dan
keamanan hayati hewani dan nabati
j. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T.A. 20166 3
Seiring era globalisasi dan liberalisasi perdagangan/free trade, serta
kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dibidang transportasi, travel
dan telekomunikasi sehingga berdampak pada pembentukan kelompok-
kelompok ekonomi dunia seperti Asian Free Trade Area (AFTA), North America
Free Trade Area (NAFTA), European Economic Commision (EEC), Asia Pacific
Economic Corporation (APEC). Kondisi tersebut membawa konsekuensi
intensitas dan frekwensi arus lalu lintas orang dan barang antar negara
cenderung semakin meningkat.
Mengacu pada fungsi dan peranan karantina pertanian dalam era
globalisasi dan liberalisasi perdagangan serta tuntutan masyarakat untuk
mengkonsumsi produk-produk pertanian yang halal, jaminan akan keamanan
(Safety), mutu (Quality), kesehatan (Healthy), dan keutuhan (Wholesomeness),
maka Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari yang merupakan bagian dari
sistem perlindungan tanaman, sehingga memposisikan diri bersama-sama
dengan unit kerja lainnya untuk turut serta membantu meningkatkan kualitas
pengawasan lalulintas produk pangan/media pembawa HPHK/OPTK guna
mempertahankan Sulawesi Tenggara dari ancaman masuk dan tersebarnya
Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu
Tumbuhan (OPTK) serta keamanan hayati hewani/nabati.
Karantina pertanian merupakan salah satu lembaga teknis yang erat
kaitannya dengan tugas dan fungsi instansi lain untuk mendukung program
kesehatan hewan nasional, sistem pembibitan nasional dan sistem lainnya yang
ada dikementrian pertanian. Tugas dan fungsi teknis yang ada dikemetrian
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T.A. 20166 4
pertanian sangat erat kaitannya dengan tugas dan fungsi teknis yang ada
dikementerian / lembaga negara lainnya dalam rangka mensukseskan
pembangunan nasional, seperti sistem transportasi umum (Public Transportation
System), sistem perdagangan dan sistem kesehatan demi terwujudnya
masyarakat yang adil dan makmur.
B. Tujuan
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari Tahun
Anggaran 2016 disusun dengan tujuan sebagai berikut :
Memberi gambaran tentang pelaksanaan kegiatan teknis dan administrasi
Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari selama tahun 2016 sebagai
bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan dan fungsi.
Sebagai bahan evaluasi dan kajian bagi pimpinan dalam menentukan
langkah-langkah strategis maupun kebijakan kedepan dalam pelaksanaan
tugas dan dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari.
Sebagai bahan acuan dalam menyusun perencanaan, penyempurnaan dan
pelaksanaan kegiatan di masa yang akan datang.
Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang pelaksanaan kegiatan
Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari yaitu kegiatan yang telah
dilakukan pada Seksi Karantina Hewan, Seksi Karantina Tumbuhan, Sub
Bagian Tata Usaha, kegiatan Laboratorium serta pelayanan fungsional
lainnya.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T.A. 20166 5
Sebagai bahan informasi terhadap tingkat pencapaian kinerja Balai Karantina
Pertanian Kelas II Kendari pada tahun 2016.
C. Keadaan Umum Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari
1. Struktur Organisasi
Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari merupakan
penggabungan dari dua unit pelaksana teknis dari Badan Karantina
Pertanian yaitu Stasiun Karantina Hewan Kelas II Kendari dan Stasiun
Karantina Tumbuhan Kelas II Kendari. Kedua Unit Pelaksana Teknis ini
masing – masing dipimpin oleh Kepala Stasiun eselon IV.B. Sejak tanggal
3 April 2008 kedua UPT ini digabung menjadi satu UPT dengan nama
Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari, Penggabungan kedua Unit
Pelaksana Teknis ini berdasarkan Permentan Nomor :
22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008, tentang Organisasi
dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Badan Karantina Pertanian. Balai
Karantina Pertanian Kelas II Kendari dipimpin oleh Kepala Balai eselon III
b yang membawahi Kepala Subbagian Tata Usaha, Kepala Seksi
Karantina Hewan, Kepala Seksi Karantina Tumbuhan dan Kelompok
Jabatan Fungsional baik jabatan fungsional tertentu maupun fungsional
umum sebagaimana bagan struktur organisasi di bawah ini. Kepala Balai
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Karantina
Pertanian.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T.A. 20166 6
Bagan Struktur Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari
berdasarkan Permentan Nomor : 22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3
April 2008 sebagai berikut :
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS II KENDARI
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL :
Medik Veteriner dan Paramedik
Veteriner
Pengendali Organisme Tumbuhan
( POPT Ahli dan POPT Terampil )
KEPALA BALAI
( Eselon IIIb )
SUB.BAG. TATA USAHA
( Eselon IVb)
SEKSI
KARANTINA HEWAN
( Eselon IVb)
SEKSI
KARANTINA TUMBUHAN
( Eselon IVb)
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T.A. 20166 7
2. Kepegawaian
Jumlah Pegawai Negeri Sipil lingkup Balai Karantina Pertanian
Kelas II Kendari sampai akhir tahun 2016, berjumlah 48 (empat puluh
delapan) orang terdiri dari :
1. Pejabat Sruktural : 4 orang
2. Fungsional Medik/Paramedik Veteriner : 7 orang
3. Fungsional POPT Ahli / Terampil : 15 orang
4. Fungsional umum : 22 orang
Pegawai tersebut di atas ditempatkan pada Kantor Balai dan
Wilayah Kerja sebagai mana tabel 1.
Tabel 1 : Sebaran Pegawai BKP Kelas II Kendari Berdasarkan Lokasi Penempatan
NO LOKASI PENEMPATAN JUMLAH PEGAWAI (orang)
1. Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari 14
2. Wilker Pelabuhan Laut Nusantara 6
3. Wilker Bandara Haluoleo 7
4. Wilker Pelabuhan BauBau 5
5. Wilker Pelabuhan Kolaka 7
6. Wilker Raha 2
7. Wilker Pelabuhan Tobaku 1
8. Wilker Kantor Pos Kendari 1
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T.A. 20166 8
9. Laboratorium 4
10. Tugas Belajar di UGM 1
JUMLAH 48
Dari 11 (sebelas) Wilayah Kerja lingkup Balai Karantina Pertanian
Kelas II Kendari sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Republik
Indonesia Nomor : 44/Permentan/OT.140/3/2014 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 94/Permentan/OT.140/12/2011
tentang tempat pemasukan dan pengeluaran media pembawa penyakit
hewan karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina,
belum seluruhnya ditempatkan petugas karantina. Distribusi pegawai
berdasarkan jabatan, pendidikan dan golongan dapat dilihat pada
lampiran 1.
3. Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana yang dimiliki Balai Karantina Pertanian Kelas II
Kendari terdiri dari :
A) Benda tidak bergerak meliputi :
a) Tanah
Sarana dan Prasarana yang dimiliki Balai Karantina Pertanian Kelas II
Kendari terdiri dari :
B) Benda tidak bergerak meliputi :
a) Tanah
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T.A. 20166 9
Tanah yang dimiliki Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari
terdiri 7 (tujuh) kapling dengan nilai Rp. 3.676.931.000,-. Rincian
tanah berdasarkan luas, alamat lokasi, status kepemilikan dan
peruntukannya sebagai berikut yakni :
Tanah seluas 118.029 m2 berstatus sertifikat hak pakai di Jl. Prof.
M. Yamin Puwatu Kota Kendari dipakai untuk bangunan Kantor,
Instalasi KH, Bangunan Tempat Kerja Lainnya, Bangunan Rumah
Negara dan Bangunan mess.
Tanah Bangunan Karantina seluas 118.029 m2 berstatus sertifikat
hak pakai di Jalan Prof. M. Yamin Puwatu, dengan bangunan
Kantor 2 unit, Gudang tertutup 3 unit, bangunan gedung
laboratorium 2 unit, bangunan gedung tempat Ibadah, gedung pos
jaga 3 unit, gedung garasi permanen 1 unit, gedung garasi semi
permanen 1 unit, bangunan gedung crematorium 1 unit, bangunan
lantai jemur 1 unit, bangunan untuk kandang 3 unit, bangunan
gedung tempat kerja lainnya 13 unit, rumah Negara gol. II type c 3
unit , mess 1 unit dan pagar permanen 4 unit
Tanah seluas 9.104 m2 berstatus sertifikat hak Pakai di Jl Banten
Kel. Balandete Kec. Kolaka Kab. Kolaka, dengan bangunan Kantor
Wilker Kolaka, Pos Jaga dan Instalasi KH.
Tanah seluas 525 m2 di Kelurahan Lipu Kac. Betoambari Kota Bau
Bau berstatus sertifikat hak Pakai digunakan untuk Kantor Wilker
Bandara Betoambari.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T.A. 20166 10
Tanah seluas 1.397 m2, berstatus sertifikat hak Pakai di Jalan
Poros Bandara kel. Onewila Kac. Ranoometo Kab. Konsel
digunakan untuk bangunan Kantor Wilker Bandara Haluoleo.
Tanah seluas 575 m2, status sertifikat hak Pakai di Jl. Gambas
Kab. Muna digunakan untuk bangunan kantor Wilker Raha.
Tanah seluas 668 m2, status sertifikat hak Pakai di Desa Numana
Kac. Wangi wangi Selatan Kab. Wakatobi digunakan untuk
bangunan Kantor Wilker Wakatobi.
Tanah seluas 500 m2, status sertifikat hak Pakai di Jln. Bakti ABRI
Kel. Wolio Indah Kac. Wolio Kota Bau Bau dipakai untuk Bangunan
Fumigasi room.
Tanah Bangunan Karantina seluas 1.000 m2 belum bersertifikat di
Jalan Poros Pelabuhan Bungkutoko Kel. Bungkutoko Kec. Abeli
Kota Kendari
b) Bangunan gedung
Bangunan Gedung yang dimiliki Balai Karantina Pertanian
Kelas II Kendari sampai akhir tahun 2016 sebanyak 63 unit, seluas
5.926 m2 dengan nilai keseluruhan sebesar Rp. 14.396.760.916,-.
Rincian Gedung berdasarkan nama Gedung, luas, alamat dan
peruntukannya sebagai berikut yakni : 2 6edung Kantor di Jl. Prof.
M.Yamin Puwatu Kota Kendari 329 m2, gedung ini dibangun tahun
1982 dan tahun 2003 telah digunakan sejak tahun 1989, 1 gedung
kantor di Wilker Pel. Laut Nusantara luas 56 m 2 di Bangun Tahun
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T.A. 20166 11
1988, 2 Gedung kantor di Wilker Pel. Laut Bau Bau luas 100 m2 di
bangan tahun 1998 dan1 unit di bangun tahun 2000, 1 gedung
Kantor Wilker Pel. Penyeberangan Kolaka luas 60 m 2 di Bangun
tahun 2003, 1 gedung Kantor di Wilker Bandara Haluoleo luas 50 m2
di bangun tahun 2005, 1 gedung kantor di Wilker Wakatobi luas 50 m2
dibangun tahun 2012 dan 1 gedung kantor di Wilker Raha luas 50 m2 di
bangun tahun 2012
Gedung Laboratorium 2 unit seluas 119 m2 dibangun tahun 1980
dan 2004 di Jl. Prof. M. Yamin Puwatu.
Gedung Pos Jaga 4 unit luas 91 m 2 di Jl. Prof. M. Yamin
Puwatu, 2 unit di wilker Kolaka l00 m 2 Jln. Banten Kel.Balandete
Kac. Kolaka kab. Kolaka.
Bangunan Gudang Tertutup 4 unit luas 248 2 di Jln. Prof. M. Yamin
Puwatu
Gedung Rumah Ibadah luas 29 m 2 di Jln. Prof. M. Yamin Puwatu
Rumah Negara 3 unit luas 156 m 2 Jln. Prof. M Yamin Puwatu
Gedung Mess 1 unit luas 130 m2 di Jl. Prof. M. Yamin Puwatu.
Bangunan Kandang 3 unit luas 1023 m 2 di Jln.Prof. M. Yamin
Puwatu 1 unit di Wilker Kolaka luas 250 m2 di Jln. Banten Kel.
Balandete Kec. Kolaka Kab. Kolaka
Bangunan Tempat Kerja Lainnya Permanen 15 unit luas 669 m 2
di Jln. Prof. M. Yamin Puawtu dan 2 unit di Wilker Bau Bau luas 80
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T.A. 20166 12
m2 di Jln. Ikhsanuddin Kel. Lipu Kec. Betoambari Kota Bau Bau dan
Jln. Bakti Abri Kel. Wolio Indah Kac. Wolio Kota Bau Bau
Bangunan Tempat Kerja lainnya Semi Permanen 1 unit luas 50 m 2
di Jln. Yos Sudarso Kota Bau
Bangunan Krematorium 1 unit luas 30 m2 di Jln. Prof. M. Yamin
Puwatu
Bangunan Gerasi Permanen 1 unit luas 50 m2 Jl. Prof. M. Yamin
Puwatu
Bangunan Gerasi Semi Permanen 1 unit luas 40 m2 di Jlan Prof.
M. Yamin Puwatu Kota Kendari.
c) Benda Bergerak
Sarana dan Prasarana yang dimiliki Balai Karantina Pertanian
Kelas II Kendari sampai akhir tahun 2016 terdiri dari :
Kendaraan roda 4 (empat) ,
8 unit = Rp. 1.051.025.000,-
Kendaraan roda 2 (dua),
19 unit = Rp. 300.361.176,-
Perlengkapan dan peralatan
kantor 628 buah = Rp. 2.612.480.772,-
Perlengkapan Laboratorium
122 buah = Rp. 1.848.013.900,-
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T.A. 20166 13
4. Keadaan Geografis, Potensi Wilayah dan Situasi HPHK dan OPTK
Provinsi Sulawesi Tenggara terletak di jazirah Tenggara Pulau
Sulawesi. Secara geografis terletak di bagian Selatan Garis Khatulistiwa,
memanjang dari Utara ke Selatan di antara 02°45'-06°15' Lintang Selatan
dan membentang dari Barat ke Timur di antara 120°45'-124°45' Bujur
Timur. Provinsi Sulawesi Tenggara di sebelah Utara berbatasan dengan
Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Tengah, sebelah Selatan
berbatasan dengan Provinsi NTT di Laut Flores, sebelah Timur
berbatasan dengan Provinsi Maluku di Laut Banda dan sebelah Barat
berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Selatan di Teluk Bone. Sebagian
besar wilayah Sulawesi Tenggara (74,25 persen atau 110.000 km²)
merupakan perairan (laut). Sedangkan wilayah daratan, mencakup jazirah
tenggara Pulau Sulawesi dan beberapa pulau kecil, adalah seluas 38.140
km² (25,75 persen).
1. Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan wilayah beriklim tropis
dengan curah hujan dipengaruhi oleh oleh perbedaan iklim dan
musim sehingga sangat cocok untuk pengembangan pertanian,
perkebunan dan peternakan.
2. Potensi perkembangan dan pengembangan Provinsi Sulawesi
Tenggara didukung oleh komoditas unggulan sebagai berikut :
1. Pertanian : meliputi kakao, kopi, lada, vanili,
kelapa dan kacang mede
2. Kehutanan : meliputi kayu gelondongan dan
kayu kegergajian
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T.A. 20166 14
3. Perikanan : meliputi ikan tuna, rumput laut ,
udang, ikan cakalang
4. Peternakan : meliputi Sapi, Kerbau, Kambing,
unggas dan hewan kesayangan
5. Pertambangan : meliputi, nikel, marmer, aspal,
onix, batu setengah permata dan
batu gamping
3. Komoditas lain dibidang peprtanian yang tidak kalah pentingnya
memberi adil dalam perkembangan dan pengembangan Provinsi
Sulawesi Tenggara adalan peternakan unggas, hewan kecil
dankesayangan, perkebunan kelapa sawit, perkebunan jahe, padi
dan palawija serta hasil olahan kakao yang telah dilakukan eksport ke
Eropa.
4. Komoditas di Sulawesi Tenggara yang perlu dijaga dari ancaman
masuk dan tersebarnya HPHK dan OPTK serta tanaman hayati terdiri
dari :
- Peternakan dengan populasi 229.330 sapi potong, 2.053 kerbau,
174 kuda, 63.482 kambing, 22 domba, dan 16.939 babi, Populasi
unggas di Sulawesi Tenggara terdiri dari 1.637.744 ayam local,
103.936 ayam ras petelur, 4.651.474 ayam ras pedaging, 120.437
itik, dan 45.261 itik Manila. Dengan populasi ternak yang cukup
tinggi, terjadi banyak lalu lintas hewan dan produk hewan yang
masuk dan keluar dari Provinsi Sulawesi Tenggara. Tingginya lalu
lintas hewan dan produk hewan ini berpotensi menunjang
penyebaran Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK).
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T.A. 20166 15
- Pertanian dan perkebunan dengan hasil produksi pertanian terdiri
dari padi 657.734 ton, jagung 65.790 ton, kedelai dan kacang-
kacangan 8.136 ton, kakao 161.514 ton, kopi 2.920 ton, vanili 60
ton, lada 4.378 ton, kelapa dalam 41.303 ton dan kelapa hybrida
3.514 ton, kacang mede 24.495 ton dan tebu 80 ton.
- Kehutanan dengan luas lahan dan hutan konservasi 94 ha, lahan
dan hutan produksi 402 ha.
5. Untuk Provinsi Sulawesi Tenggara ras sapi terbesar merupakan
spesies sapi Bali, salah satu penyakit yang sering menyerang
hewan tersebut adalah Jembrana, dan wilayah Sulawesi Tenggara
merupakan salah satu wilayah yang bebas penyakit tersebut.
Situasi HPHK dan OPTK di Provinsi Sulawesi Tenggara dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. HPHK penyebaran penyakit Avian Influenza terdapat di wilayah
kota Kendari, Kabupaten Konawe, Kota Bau-Bau, dan
Kabupaten Kolaka, HPHK penyebaran Rabies Sulawesi
Tenggara Merupakan daerah endemis dan HPHK penyakit
Brucellosis terdapat diwilayah Kota Kendari, Kabupaten
Konawe, Kabupaten Kolaka, dan Kabupaten Kolaka Timur.
2. OPTK ditemukan kategori A2 Gol II yaitu Bactrocera musae dan
Bactrocera occipitalis yang terdapat di Kabupaten Konawe
dan Kabupaten Kolaka.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 16
BAB II
KEGIATAN OPERASIONAL
A. SERTIFIKASI KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI HEWANI
a. Tindakan Karantina Impor
Tindakan karantina pemasukan dari luar negeri(impor) terhadap media
pembawa HPHK di semua wilayah kerja Balai Karantina Kelas II
Kendariselama tahun 2016 tidak ada (nihil).
b. Tindakan Karantina Ekspor
Tindakan karantina pengeluaran ke luar negeri (ekspor) terhadap media
pembawa HPHK yang telah dilakukan di wilayah kerja Balai Karantina
Kelas II Kendari selama tahun 2016 pada tabel 2 sebagai berikut :
Tabel 2. Resume Frekuensi dan Volume Tindakan Karantina Ekspor Tahun 2016
No. Tindakan Karantina
Hewan
EKSPOR Ket.
Frekwensi Volume Satuan
1 Pemeriksaan
4
4
kms
2 Pengasingan 0 0 3 Pengamatan 0 0 4 Perlakuan 0 0 5 Penahanan 0 0 6 Penolakan 0 0 7 Pemusnahan 0 0
8 Pembebasan
4
4
kms
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 17
c. Tindakan Karantina Antar Area
1. Kegiatan Domestik Masuk
Tindakan karantina pemasukan antar area (domestik masuk)
terhadap media pembawa HPHK yang telah dilakukan di wilayah
kerja Balai Karantina Kelas II Kendari selama tahun 2016 pada Tabel
3 sebagai berikut:
Tabel 3. Resume Frekuensi dan Volume Tindakan Karantina Antar Area (Domestik Masuk) Tahun 2016
No. Tindakan Karantina
Hewan DOMESTIK MASUK
Ket. Frekwensi Volume Satuan
1 Pemeriksaan
2.843 2.182
42
3.781.547 6.667.104
10.004
ekor kg colly
2 Pengasingan 194
1 2.277
65
Ekor kg
3 Pengamatan
194 1
2.277 65
Ekor kg
4 Perlakuan 194 2.277
65
ekor kg
5 Penahanan 1 1
3 65
Ekor Kg
6 Penolakan 1 3 ekor
7 Pemusnahan 1 65 kg
8 Pembebasan
2.842 2.181
42
3.781.544 6.667.049
10.004
ekor kg colly
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 18
2. Kegiatan Domestik Keluar
Tindakan karantina pemasukan antar area (domestik masuk)
terhadap media pembawa HPHK yang telah dilakukan di wilayah
kerja Balai Karantina Kelas II Kendari selama tahun 2016 disajikan
pada Tabel 4 sebagai berikut:
Tabel 4. Resume Frekuensi dan Volume Tindakan Karantina Antar Area Domestik Keluar Tahun 2016
No. Tindakan Karantina
Hewan
DOMESTIK KELUAR Ket.
Frekwensi Volume Satuan
1 Pemeriksaan
977 201 71 13 10
786.408 94.141 18.985
26 12
ekor kg lembar koloni koli
2 Pengasingan
294
3.918 ekor
3 Pengamatan
294
3.918 ekor
4 Perlakuan 294 3.918 ekor
5 Penahanan 0 0
6
Penolakan
0 0
7 Pemusnahan 0 0
8
Pembebasan
977 201 71 13 10
786.408 94.141 18.985
26 12
ekor kg lembar koloni koli
Rekapitulasi kegiatan operasional karantina hewan antar area tahun
2016 di wilayah kerja Balai Karantina Kelas II Kendari dapat dilihat
pada lampiran 4
Adapun data pengawasan keamanan hayati hewani Balai Karantina
Kelas II Kendari dapat dilihat pada lampiran 5.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 19
d. Penggunaan Dokumen Karantina Hewan
Penggunaan Dokumen Karantina Hewan berupa sertifikat tindakan
karantina pembebasan pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari
selama tahun 2016 sebanyak 5.800lembar terdiri dari Sertifikat
Kesehatan Hewan/Animal Health Certificate (KH- 9) 915 lembar,
Sertifikat Sanitasi Produk Hewan/Sanitary Certificate Animal Products
(KH-10) 280 lembar, Surat Keterangan Untuk Benda Lain (KH-11) 18
lembardanSertifikat Pelepasan Karantina/ Certificate of Release ( KH-12
) 4.587 lembar seperti pada Tabel 5
Tabel 5. Penggunaan Dokumen Karantina Hewan Tahun 2016
No. Wilayah Kerja Jenis Dokumen
Satuan KH-9 KH-10 KH–11 KH-12
1. Pelabuhan Laut Kendari 358 76 1 129 Lembar
2. Pelabuhan Laut Baubau 70 148 0 545 Lembar
3. Pelabuhan Penyeberangan Kolaka
155 4 0 1.246 Lembar
4. Bandara Haluoleo 147 29 17 1.829 Lembar
5. Pelabuhan Laut Raha 30 16 0 295 Lembar
6. Pelabuhan Laut Tobaku 147 29 17 1.829 Lembar
JUMLAH 915 280 18 4.587 Lembar
e. Kegiatan Pemantauan Daerah Sebar HPHK
Kegiatan pemantauan daerah sebar hama penyakit hewan karantina
(HPHK) tahun 2016 dilakukan dalam rangka mengetahui status dan
situasi HPHK di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara selama tahun 2015.
Informasi mengenai status dan situasi HPHK ini diperoleh dengan
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 20
mengumpulkan data sekunder (data dari pihak lain) yang berasal dari
dinas yang membidangi fungsi kesehatan hewan di tingkat provinsi,
kabupaten, atau kota, serta data dari Balai Besar Veteriner Maros,
Sulawesi Selatan. Pengambilan data ini dilakukan oleh tim pemantauan
dengan jadwal sebagaimana yang dapat dilihat pada Tabel 6 berikut.
Tabel 6. Pelaksanaan Pemantauan Daerah Sebar HPHK Provinsi Sulawesi Tenggara
NO. LOKASI WAKTU
1. Dinas Kota Kendari 7 Maret 2016
2. Dinas Provinsi Sulawesi Tenggara 8 Maret 2016
3. Dinas Kabupaten Buton 10-12 Maret 2016
4. Dinas Kabupaten Kolaka Timur 10-12 Maret 2016
5. Dinas Kabupaten Muna 10-12 Maret 2016
6. Balai Besar Veteriner Maros 10-12 Maret 2016
7. Dinas Kabupaten Buton Utara 13-16 Maret 2016
8. Dinas Kabupaten Kolaka 14 Maret 2016
9. Dinas Kabupaten Bombana 14-17 Maret 2016
10. Dinas Kabupaten Konawe Selatan 14-17 Maret 2016
11. Dinas Kabupaten Konawe Utara 16-18 Maret 2016
12. Dinas Kota Baubau 17 Maret 2016
13. Dinas Kabupaten Kolaka Utara 17-19 Maret 2016
14. Dinas Kabupaten Konawe 23-24 Maret 2016
Pengambilan data ini dilakukan melalui kuisioer dan formulir standar
yang terdapat pada lampiran Keputusan Kepala Badan Karantina
Pertanian Nomor 144/Kpts/KR.110/L/01/2016 tentang Pedoman
Pemantauan Daerah Sebar Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK)
Tahun 2016. Tim pemantauan juga melakukan diskusi dan wawancara
Participatory Epidemiology (PE) dengan metode Focus Group
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 21
Discussion (FGD) atau In Depth Interview (IDI) dengan menggunakan
formulir IDI yang telah disusun bersama-sama dengan UPT Karantina
Pertanian se-Regional Sulawesi dan Maluku. Jenis HPHK yang
ditemukan di suatu kabupaten/kota diklasifikasikan lebih lanjut
berdasarkan metode diagnosisnya yaitu berdasarkan gejala klinis, hasil
uji laboratorium pasif, atau hasil surveilans.
Data dan informasi mengenai status dan situasi HPHK yang diperoleh
melalui kuisioner dan form IDI tersebut lalu ditabulasi, diverifikasi dan
dianalisis secara kualitatif untuk selanjutnya disampaikan di seminar
tingkat lokal (Provinsi Sulawesi Tenggara), tingkat regional (Pulau
Sulawesi dan Maluku), serta tingkat nasional.
Terdapat 13 jenis HPHK yang ditemukan dari 12 kabupaten/kota di
Sulawesi Tenggara. Jenis HPHK pada ruminansia (sapi, kerbau,
kambing, dan domba) yang ditemukan yaitu: (1) Brucellosis; (2) Bovine
Viral Diarrhea/Mucosal Disease; (3) Anaplasmosis; (4) Babesiosis; (5)
Theileriosis; (6) Trypanosomiasis; (7) Orf; dan (8) Kaskado. Jenis HPHK
yang ditemukan pada unggas yaitu: (1) Avian Influenza; dan (2)
Newcastle Disease. Jenis HPHK yang ditemukan pada anjing dan kucing
yaitu: (1) Rabies; dan (2) Canine Parvovirus, sedangkan jenis HPHK
yang dapat ditemukan pada semua hewan yaitu scabies/demodecosis.
Status dan situasi HPHK ini digambarkan dalam sebuah peta daerah
sebar yang dapat dilihat pada Gambar 1 berikut.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 22
Gambar 1. Peta Daerah Sebar HPHK Provinsi Sulawesi Tenggara TA 2016
f. Kegiatan Koleksi HPHK
Tidak dilakukan kegiatan koleksi Hama dan Penyakit Hewan Karantina
selama tahun 2016, hal ini disebabkan karena keterbatasan anggaran
yang untuk laboratorium karantina hewan Balai Karantina Pertanian
Kelas II Kendari.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 23
g. Kegiatan Intersepsi HPHK
Media pembawa yang dilalulintaskan melalui wilayah kerja Balai
Karantina Pertanian Kelas II Kendari pada tahun 2016 tidak ditemukan
HPHK Gol I/II.
h. Kegiatan Pengawasan Keamanan Hayati Hewani
Pengawasan kemanan hayati hewani selama kurun waktu 2016
dilakukan untuk 16 (enam belas) komoditi. Data selengkapnya disajikan
dalam lampiran 5.
i. Kegiatan Laboratorium Karantina Hewan
Laboratorium Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas II
Kendari melakukan 5 (lima) jenis pengujian pada tahun 2016. Dari
kelima jenis pengujian tersebut, dua pengujian dinyatakan berada dalam
ruang lingkup akreditasi berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008 yaitu
Rose Bengal Test(RBT) danHemaglutinasi Inhibisi (HI) untuk Avian
Influenza (AI), sedangkan ketiga pengujian lainnya berada di luar ruang
lingkup akreditasi yaitu pemeriksaan mikroskopis terhadap preparat apus
darah dengan pewarnaan Giemsa; penghitungan cemaran mikroba
dengan metode Total Place Count (TPC); serta pemeriksaan kualitas
bahan asal hewan (BAH) dan hasil bahan asal hewan (HBAH) melalui
pemeriksaan organoleptik, derajat asam, dan uji awal pembusukan
dengan uji Eber. Uraian pemeriksaan laboratorium karantina hewan
Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari pada tahun 2016 dapat dilihat
pada Tabel 7 berikut ini.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 24
Tabel 7. Pemeriksaan Laboratorium Karantina Hewan Tahun 2016
No. Jenis Media Pembawa
Jenis Pengujian Frekuensi Uji (Kali)
Volume Sampel
1. Serum sapi dan kambing Rose Bengal Test 271 1.401
2. Serum unggas HI Avian Influenza 60 107
3. Preparat Ulas Darah Pemeriksaan mikroskopis 4 15
4. BAH/HBAH Total Plate Count 5 5
5. BAH/HBAH Organoleptik, pH, uji awal pembusukan
182 182
Jumlah 522 1.710
Pemeriksaan laboratorium lainnya yang dilakukan di Wilayah Kerja
selama kurun waktu tahun 2016 sebanyak 1.465 Kali.
j. Instalasi Karantina Hewan
Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari memiliki dua instalasi
karantina hewan (IKH) ruminansia besar yang berada di Kendari dan di
Wilker Pelabuhan Penyeberangan Kolaka, satu IKH untuk unggas, serta
satu IKH untuk hewan penular Rabies (HPR).
B. SERTIFIKASI KARANTINA TUMBUHAN DAN PENGAWASAN
KEAMANAN HAYATI NABATI
a. Tindakan Karantina Tumbuhan Impor
Pelaksanaan tindakan karantina tumbuhan terhadap media
pembawa impor selama Tahun 2016 pada Balai Karantina Pertanian
Kelas II Kendari dilakukan terhadap komoditas hasil pertanian berupa
kayu lapis dan kayu penyangga (dunnage) asal Cina. Data pelaksanaan
kegiatan sebagaimana Tabel 8 dan Lampiran 10.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 25
Tabel 8. Tindakan Karantina Tumbuhan Terhadap Media Pembawa Impor Tahun 2016
No. Tindakan Karantina Tumbuhan
Ekspor Keterangan
F V
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pemeriksaan
Pengasingan
Pengamatan
Perlakuan
Penahanan
Penolakan
Pemusnahan
Pembebasan
1
5
1
5
201,85 m3
129 Kemasan
201,85 m3
129 Kemasan
Keterangan : F = Frekuensi, V = Volume
b. Tindakan Karantina Tumbuhan Ekspor
Pelaksanaan tindakan karantina tumbuhan terhadap media
pembawa ekspor selama Tahun 2016 pada Balai Karantina Pertanian
Kelas II Kendari dilakukan terhadap media pembawa berupa Kakao
Pasta (Cacao Butter) yang diekspor ke Belanda, rempah-rempah dan
lada biji yang diekspor ke Jepang.
Data pelaksanaan kegiatan sebagaimana Tabel 8 dan Lampiran 11.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 26
Tabel 9. Tindakan Karantina Tumbuhan Terhadap Media Pembawa Ekspor Tahun 2016
No.
Tindakan
Karantina
Tumbuhan
Ekspor
Keterangan
F
V
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pemeriksaan
Pengasingan
Pengamatan
Perlakuan
Penahanan
Penolakan
Pemusnahan
Pembebasan
10
1
10
1.180.010,137 kg
1.000.000 Kg
1.180.010,137 kg
Fumigasi Fospin
Keterangan : F = Frekuensi, V = Volume
c. Tindakan Karantina Tumbuhan Antar Area
1) Kegiatan Domestik Masuk
Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari mengadakan
kegiatan operasional karantina tumbuhan terhadap media pembawa
Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) yang masuk ke
wilayah Propinsi Sulawesi Tenggara dalam skala domestik (antar
pulau dan antar area). Kegiatan karantina tumbuhan dilakukan
terhadap semua media pembawa OPTK. Dari tahun ke tahun,
kegiatan karantina tumbuhan untuk domestik masuk mengalami
peningkatan, baik frekuensi maupun volumenya, seiring dengan
pertambahan jumlah penduduk dan tingkat konsumsi pangan
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 27
masyarakat. Pasokan kebutuhan bahan pangan diwilayah Sulawesi
Tenggara masih di dominasi oleh komoditas yang berasal dari Pulau
Jawa dan Sulawesi, terutama sayuran dan buah - buahan.
Adapun frekuensi dan volume kegiatan tindakan karantina
tumbuhan domestik masuk dapat dilihat pada Tabel 10 dan lampiran
12.
Tabel 10. Resume Frekuensi dan Volume Tindakan 8 P Karantina Tumbuhan Domestik Masuk Tahun 2016
No. Tindakan Karantina Tumbuhan
Domestik Masuk Keterangan
F V
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pemeriksaan
Pengasingan
Pengamatan
Perlakuan
Penahanan
Penolakan
Pemusnahan
Pembebasan
469
2.393
1
13
8
2
1
469
2.393
1
802.645 Btg
22.774.933,27 Kg
50 M3
-
-
-
45.868 kg
3.730 Btg
55 Kg
25 Kg
802.645 Btg
22.774.933,27 Kg
50 M3
Keterangan : F = Frekuensi, V = Volume
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 28
2) Kegiatan Domestik Keluar
Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari mengadakan
kegiatan operasional karantina tumbuhan terhadap media pembawa
Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) yang keluar
dari wilayah Propinsi Sulawesi Tenggara dalam skala domestik (antar
pulau dan antar area). Adapun media pembawa OPTK yang
keluardari Wilayah Propinsi Sulawesi Tenggarayaitu Kakao,Beras,
Gabah Padi, Mede Biji, Dedak, Cengkeh, kopra, dan lain-lain. Dari
tahun ke tahun, kegiatan karantina tumbuhan untuk domestik keluar
mengalami peningkatan, baik frekuensi maupun volumenya.
Adapun frekuensi dan volume kegiatan tindakan karantina
tumbuhan dapat dilihat pada Tabel 11 dan Lampiran 13.
Tabel 11. Frekuensi dan Volume Tindakan 8 P Karantina Tumbuhan Domestik Keluar Tahun 2016
No. Tindakan Karantina
Tumbuhan
Domestik Keluar Keterangan
F V
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pemeriksaan
Pengasingan
Pengamatan
Perlakuan
Penahanan
Penolakan
Pemusnahan
Pembebasan
38
3.788
4
-
-
-
-
-
-
38
3.788
4
99.974 Btg
81.328.709 Kg
82 M3
-
-
-
-
-
-
99.974 Btg
81.328.709 Kg
82 M3
Keterangan : F = Frekuensi, V = Volume
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 29
d. Penggunaan Dokumen Sertifikat Karantina Tumbuhan
Penggunaan dokumen sertifikat karantina tumbuhan pada Balai
Karantina Pertanian Kelas II Kendari Tahun 2016 dapat dilihat pada
Tabel 12 di bawah ini.
Tabel 12. Data Penggunaan Dokumen Karantina Tumbuhan Tahun 2016
No. Jenis
Dokumen Jumlah
Awal Jumlah
Penerimaan Jumlah
Pemakaian Saldo
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
KT-4.a
KT-4.b
KT-5.a
KT-5.b
KT-9
KT-10
KT-12
250
250
250
250
3.270
209
7.400
0
0
0
0
3.270
209
7.400
3
2
3
8
2.356
10
6.900
0
0
0
169
914
199
500
Pada bulan Oktober terjadi penggantian dokumen KT sehingga
dilakukan pemusnahan terhadap dokumen lama.
e. Kegiatan Pemantauan Daerah Sebar OPTK
Pemantauan Daerah Sebar OPTK TA. 2016 dilaksanakan pada
bulan Maret sampai dengan April 2016. Adapun tempat pelaksanaan
kegiatan meliputi 5 (Lima) wilayah Kabupaten di Sulawesi Tenggara,
yakni :
1. Kabupaten Kolaka
2. Kabupaten Konawe
3. Kabupaten Kolaka Timur
4. Kabupaten Konawe Selatan
5. Kabuapaten Buton Utara
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 30
Sasaran pemantauan kali ini ada 15 spesies OPTK, yaitu :,
Crinipellis perniciosa, Dickeya chrysanthemi, Fusarium graminearum,
dan Johnsongrass potyvirus yang merupakan OPTK kategori A1 serta
Balansia oryza sativae, Peronospora mansuricha, Phytophthora
citrophtora, Paraecosmetus pallicornis, Pantoea stewartii, Stagonospora
sacchari, Leifsonia xyli subs. Xyli, Peronosclerospora sorghii, Aceria
guerreronis, Raoella indica, Clavibacter michiganensis yang merupakan
Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) Kategori A2
berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.
51/Permentan/KR.010/9/2015 tentang Jenis Organisme Pengganggu
Tumbuhan Karantina.
Metode pemantauan yang digunakan dalam pelaksanaan
kegiatan yakni untuk target pemantauan serangga dianjurkan untuk
mengumpulkan sebanyak mungkin spesimen dari semua stadium
serangga kemudian spesimen dan duplikatnya harus dalam dalam
keadaan yang baik dan bersih, lengkap dengan anggota tubuh seperti
antena, sayap dan tungkai, jika menggunakan alkohol sebaiknya
menggunakan botol yang tahan bocor, misalnya tabung film, botol vial,
atau tabung gelas dilengkapi penutup. Serangga berukuran kecil dan
bertubuh lunak (thrips, kutu daun, tungau, dan larva), tempatkan
spesimen ke dalam alkohol 70%. Sebaiknya jangan memisahkan kutu
putih atau kutu perisai dari bagian tanaman inangnya karena dapat
merusak bagian alat mulut sehingga menyulitkan dalan identifikasi.
Untuk menghindari kerusakan, sebaiknya bagian tanaman dipotong
melingkari serangga dan diawetkan dalam alkohol 70% dan setiap
specimen diberikan label.
Untuk target pemantauan cendawan dan bakteri yaitu spesimen
cendawan atau bakteri sebaiknya diambil dari gejala yang masih segar
dan dipilih pada batas antara jaringan tanaman yang sakit dengan yang
sehat sedangkan untuk spesimen patogen akar diperoleh dengan cara
mengambil jaringan akar, pangkal batang dan tanah. Untuk mencegah
kerusakan maka spesimen dibungkus dengan kertas tisu kering atau
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 31
kertas pembungkus dan dimasukkan dalam wadah tahan banting.
Diupayakan agar pengambilan dan pengiriman spesimen dilakukan
pada hari yang sama. Selain hal tersebut selain sampel kiriman
sebaiknya disiapkan pula sampel duplikat, yaitu sampel kedua sebagai
bahan referensi. Untuk spesimen cendawan dan bakteri harus disimpan
pada kondisi yang sesuai, yaitu di dalam boks berpendingin (cool box)
pada suhu 2 – 5oC dan spesimen harus tetap dijaga kesegarannya
Metode survei yang digunakan pada pemantauan kali ini adalah
surveilensi lokasi terpilih yaitu survei yang dilakukan pada lokasi terpilih
yang ditujukan untuk meningkatkan kemungkinan menemukan OPT.
Metode ini sangat baik untuk deteksi awal OPTK eksotik.
Berdasarkan hasil kegiatan Pemantauan yang telah dilakukan
diperoleh data sebagai berikut :
Hasil pemantauan BKP Kelas II Kendari TA. 2016 di 5 (lima) Kabupaten
telah ditemukan OPTK Kategori A1 Dickeya chrysanthemi dan
Johnsongrass potyvirus (Kolaka,Konsel) dan OPTK kategori A2 yaitu
Raoella indica, dan Phytophtora citrophtora occipitalis (Kolaka, Konawe,
Konsel dan Buton Utara)
Peta Daerah Sebar OPTK
Gambar 2 : Peta daerah sebar Erwinia chrysanthemi = Dickeya chrysanthemi
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 32
Desa Koyoha Kec. Wundulako Kab. Kolaka Desa Mekar Jaya Kec. Moramo Kab. Konawe Selatan Desa Sumber Sari Kec. Moramo Kab. Konawe Selatan
Gambar 3 : Peta Daerah Sebar Johnsongrass mosaic potyvirus
Desa Lalonggosua Kec. Tanggteda
Kab. Kolaka
Gambar 4 : Peta Daerah Sebar Raoella indica
Desa Lalonggosua Kec. Tanggteda
Kab. Kolaka
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 33
f. Kegiatan Koleksi OPTK
Pada tahun 2014 sampel yang ada berjumlah 74 buah, yaitu berupa
spesimen serangga maupun cendawan. Pada tahun 2015,
penambahan koleksi sebanyak 9 buah koleksi diperoleh dari hasil
temuan pada saat pemantauan OPTK, uji banding, dan uji profisiensi
sehingga jumlah keseluruhan koleksi menjadi sebanyak 83 buah
spesimen koleksi. Tahun 2016 tidak ada penambahan koleksi. Koleksi
tersebut dapat dilihat pada Lampiran 11.
g. Kegiatan Intersepsi OPT/OPTK
Selama tahun 2016, Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari telah
melakukan kegiatan intersepsi OPT sebanyak 447 kali dengan temuan
OPT sebanyak 250 kali. Rincian total jumlah sampel intersepsi yaitu
203 sampel ruang lingkup akreditasi (kopra) dan 244 sampel di luar
ruang lingkup akreditasi. Pada tahun 2016, BKP II Kendari tidak
menemukan intersepsi Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina
(OPTK).
h. Kegiatan Pengawasan Keamanan Hayati Nabati
Pelaksanaan Pengawasan Pangan Segar Asal Tumbuhan pada
Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari belum pernah dilaksanakan
karena tidak ada komoditi pangan segar asal tumbuhan yang
dilalulintaskan di wilayah provinsi Sulawesi Tenggara.
i. Kegiatan Laboratorium Karantina Tumbuhan
Laboratorium Karantina Tumbuhan selama tahun 2016 telah
memeriksa sampel sebanyak 555 kali dengan rincian sebagaimana table
13 berikut.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 34
Tabel 13. Pemeriksaan Laboratorium Karantina Tumbuhan
Sampel Jumlah Sampel Ket.
Intersepsi 447 -
Pemantauan OPTK 105 -
Uji Banding 3 -
Jumlah 555
j.
Tabel 14. Frekuensi dan Metode Pemeriksaan Media Pembawa OPT/OPTK Tahun 2016
No. Media Pembawa Metode Pemeriksaan Frekuensi Ket.
1 2 3 4 5
A. Intersepsi
1 Apel, jeruk, lemon Pengamatan langsung 1
2 Bawang merah Pengamatan langsung 2
3 Bawang putih Blotter Test 1
4 Benih jagung Visual mikroskopis, perendaman, ELISA test, Growing on test
25
5 Benih kakao Blotter test 21
6 Benih kedelai Dry seed inspection, blotter test, visual mikroskopis
1
7 Benih Mucuna sp. ELISA test 1
8 Benih sengon Washing test (pengamatan langsung)
1
9 Beras Visual mikroskopis 12
10 Bibit anggrek Visual mikroskopis 1
11 Bibit azalea Visual & mikroskopis 1
12 Bibit cengkeh Blotter test 1
13 Bibit durian Blotter test 3
14 Bibit jabon Blotter Test 2
15 Bibit kakao Blotter test 1
16 Bibit lada Blotter test 1
1 2 3 4 5
17 Bibit mangga; bibit manggis; bibit durian
Blotter test 1
18 Bibit nilam Pengamatan langsung 2
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 35
19 Bibit tanaman hias Visual mikroskopis, pengamatan langsung
2
20 Buah cabe Pengamatan langsung 25
21 Buah jeruk Visual mikroskopis 7
22 Buah kelapa Visual mikroskopis 4
23 Cabe keriting Pengamatam langsung 1
24 Cengkeh Visual mikroskopis 10
25 Cocoa Butter Visual mikroskopis 1
26 Daun sirsak, sarang semut, keladi
Visual Mikroskopis 1
27 Dedak Visual mikroskopis 9
28 Jagung Visual mikroskopis 1
29 Jahe Visual mikroskopis 1
30 Jambu Mete Visual mikroskopis 1
31 Daun jarak Pengamatan langsung 2
32 Jarak (bubuk) Visual mikroskopis 1
33 Kacang mede Visual mikroskopis 13
34 Kacang tanah Visual mikroskopis, pengamatan langsung
2
35 Kakao biji Visual mikroskopis 43
36 Kakao pasta Visual mikroskopis 1
37 Kecambah kelapa sawit
Blotter test 5
38 Kelapa (tempurung) Visual mikroskopis 1
39 Kemiri Visual mikroskopis 5
40 Kopra Visual mikroskopis 203
41 Lada Visual mikroskopis 1
42 Lada biji Visual mikroskopis 13
43 Langsat Pengamatan langsung 1
44 Palm kernel oil Visual mikroskopis 5
45 Pinang biji Visual mikroskopis 2
46 Tanah Modifikasi corong-Baermann
2
47 Tepung sagu Visual mikroskopis 5
48 Vanili Visual mikroskopis 1
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 36
C. PENGAWASAN DAN PENINDAKAN TINDAK PIDANA KARANTINA
a. Pengawasan Dan Penindakan Tindak Pidana Karantina Hewan
Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari dalam melakukan
pengawasan lalulintas media pembawa HPHK / OPTK di Propinsi
Sulawesi Tenggara selama tahun 2016 masih ditemukan pelanggaran
khususnya peraturan di bidang karantina hewan dengan masih adanya
pemasukan media pembawa yang tidak dilengkapi dengan dokumen
karantina. Selama tahun 2016 telah dilakukan tindakan karantina
penahanan, penolakan dan pemusnahan sebagaimana terlihat pada
tabel 15 dan Lampiran 9.
Tabel 15. Tindakan Penahanan, Penolakan Dan Pemusnahan Karantina Hewan Tahun 2016
NO. BULAN PENAHANAN PENOLAKAN PEMUSNAHAN
V F V F V F
1 Januari 0 0 0 0 0 0
2 Februari 0 0 0 0 0 0
3 Maret 0 0 0 0 0 0
4 April 0 0 0 0 0 0
5 Mei 3 Ekor 1 3 Ekor 1 0 0
6 Juni 0 0 0 0 0 0
7 Juli 0 0 0 0 0 0
8 Agustus 0 0 0 0 0 0
9 September 65 Kg 1 0 0 0 0
10 Oktober 0 0 0 0 65 Kg 1
11 Nopember 0 0 0 0 0 0
12 Desember 0 0 0 0 0 0
Total 3 Ekor 65 Kg
2 3 Ekor 1 65 Kg 1
Ket. : V : Volume F : Frekuensi dengan satuan kali
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 37
b. Pengawasan Dan Penindakan Tindak Pidana KarantinaTumbuhan
Tindakan penahanan, Perlakuan, penolakan, dan pemusnahan karantina
tumbuhan di BKP Kelas II Kendari pada tahun 2016 telah dilaksanakan.
Hal ini dapat terlihat pada tabel 16, danLampiran 15.
Tabel 16. Tindakan Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan Karantina Tumbuhan Tahun 2016
No. Jenis Kegiatan Tahun 2012
Tahun 2013
TAHUN 2014
TAHUN 2015
TAHUN 2016
1. Penahanan (KT-6) 15 Kali 11 kali 26 kali 14 kali 21 kali
2. Penolakan (KT-7) 0 0 1 kali 0 2 kali
3. Perlakuan (KT-5b) 0 0 0 3 kali 1 kali
4. Pemusnahan (KT-8) 0 4 Kali 0 0 1 kali
D. AKREDITASI LABORATORIUM
Akreditasi laboratorium dengan menerapkan standar ISO/IEC
17025:2008 merupakan salah satu program Badan Karantina Pertanian
yang telah dicanangkan diseluruh Unit Pelayanan Teknis (UPT). Dengan
akreditasi laboratorium jaminan terhadap keuaran (output) laboratorium
mendapatkan pengakuan dari dunia internasional. Sejalan dengan adanya
jaminan mutu pelayanan laboratorium diharapkan parameter proses
pengambilan keputusan terhadap tindakan karantina pertanian yang
meliputi pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan,
penolakan, pemusnahan dan pembebasan melalui penerbitan Health
Certificate dan Phytosanitary Certificate yang dapat
dipertanggungjawabkan secara objektif.
Terhitung tanggal 18 November 2015 Komite Akreditasi Nasional (KAN)
telah menerbitkan sertifikat akreditasi dengan nomor LP-948-IDN untuk
Laboratorium BKP Kelas II Kendari sebagai laboratorium penguji yang
telah menerapkan secara konsisten SNI ISO/IEC 17025:2008 untuk ruang
lingkup pengujian Rose Bengal Test (RBT), Ha-Hi Avia Influenza dan
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 38
identifikasi ham gudang Tribolium castaneum, Necrobia rifipes, Carpophilus
dimidiatus pada komoditas kopra. Dengan demikian, KAN telah
mengakreditasi.
Pada tanggal21 November 2016 dilakukan surveillance yang pertama oleh
KAN. Dari audit yang dilakukan terdapat 14 ketidak sesuaian. Seluruh
ketidak seusian tersebut telah dijawab dan sementara menunggu verifikasi
dari auditor.
E. PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2008 dan STANDAR PELAYANAN PUBLIK (SPP)
Sistem manajemen mutu 9001 : 2008 pada Balai Karantina
Pertanian Kelas II Kendari mulai diterapkan sejak Bulan Juni 2012, yang
ditandai dengan akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan
no. sertifikat QMS/375 dengan tanggal registrasi 11 Juni 2012.
Ruang lingkup penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) BKP Kelas II
Kendari berdasarkan ISO 9001 : 2008 mencakup kegiatan pelayanan jasa
karantina hewan dan karantina tumbuhan.
Pada tahun 2016 ini pula, BKP II Kendari berhasil meraih
penghargaan dari Ombudsman RI karena berdasarkan penilaian yang
dilakukan, BKP II Kendari adalah UPT Badan Karantina Pertanian yang
menyelenggarakan standar pelayanan publik (SPP) dengan baik dan
masuk dalam kategori zona hijau. Sebelumnya, pada tahun 2015 BKP II
Kendari masuk dalam kategori zona merah.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 39
F. KEGIATAN LAIN-LAIN
a) Koordinasi/Kerjasama dengan Instansi Terkait
Dalam kurun waktu 2016, telah dilakukan sejumlah koordinasi dan
kerjasama dengan instansi terkait lain di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Misalnya untuk mensukseskan program Upaya Khusus Swasembada
Pangan (UPSUS)danSapi Induk Wajib Bunting (SIWAB), Koordinasi dan
Kerjasama lintas instansi di Pelabuhan Kendari dalam rangka
pembentukan P2T (Pusat Pengendalian Terpadu, Kerjasama dengan
instansi terkait dalam rangka Bulan Bhakti Karantina Pertanian ke-139,
Kerjasama dengan Badan Ketahanan Pangan melalui Jejaring Kemanan
Pangan. Selain itu pada tanggal 19-22 Desember 2016 diadakan Rapat
Koordinasi dengan Instansi Terkait, dengan Tema “Peningkatan
Kewaspadaan Terhadap Bioterrorism Melalui Hewan, Tumbuhan dan
Produknya”. Kegiatan ini menghadirkan instansi sebagai berikut:
1. Dinas Pertanian dan Peternakan Prov. Sultra
2. Kantor Unit Pelayanan Bandar Udara Haluoleo
3. Kantor Urusan Kepelabuhanan dan Kesyahbandaran Kendari
4. Kantor Imigrasi Kendari
5. TNI
6. POLRI
7. Perusahaan Pelayaran
8. Maskapai Penerbangan
9. Perusahaan ekspedisi dan cargo
10. Media massa
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 40
b) Apresiasi/Sosialisasi/ Workshop / Seminar /Pelatihan
Sosialisasi dan Seminar yang diikuti Balai Karantina Pertanian Kelas II
Kendari selama tahun 2016 sebanyak 82 kali. Data kegiatan,
penyelenggara, dan nama peserta dapat dilihat pada Lampiran 3.
c)Kegiatan Public Awarenes
Sosialisasi Karantina Pertanian tahun 2016
Sosialisasi Karantina Pertanian Tahun 2016 di pusatkan pada
peringatan Bulan Bakti Karantina Pertanian. Bulan Bakti Karantina
Pertanian yang ke 139, diperingati dengan sejumlah kegiatan,
dimana di dalamnya dilaksanakan kegiatan Oppening Ceremony
(Upacara Pembukaan Bulan Bhakti Karantina Pertanian ke-139),
Karantina Peduli dalam bentuk Donor Darah, Penanaman Mangrove,
Pelayanan Kesehatan Hewan Gratis, Lomba Yel-Yel Kekarantinaan
antar SMA se-Kota Kendari dan Lomba Variasi Baris-berbaris antar
SMA Se Kota Kendari. Rangkaian kegiatan Bulan Bakti Karantina
Pertanian ini dilaksanakan di Kantor BKIPM Kendari, Pantai
Purirano,Kendari dan Lapangan SSDC Eks MTQ Kota Kendari dari
tanggal 26 Mei s.d 4 Juni 2016
Sosialisasi Media Masa
Selama tahun 2016 beberapa sosialisasi karantina pertanian melalui
media masa disajikan dalam tabel 17.
Tabel17. Sosialisasi Media Cetak/Media Online Tahun 2016
No. Tgl. Terbit Media Tema Berita
1 30-Maret 2016 Rakyat Sultra Balai Karantina Fasilitasi Ekspor Kotoran Kelelawar
2 31-Maret 2016 www.KendariPos Alhamdulillah Sultra Aman dari Flu Burung
3 31-Maret 2016 Kendari Pos Sultra Aman dari Flu Burung
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 41
4 12-April-2016 Rakyat Sultra Balai Karantina Perketat Pengawasan
5 29-April 2016 Rakyat Sultra Balai Karantina Antisipasi Penyakit Hewan
6 8 Juni 2016 RRI.co.id / Berita Radio Balai Karantina Pertanian Gagalkan Penyelundupan Benih Padi Tanpa Dokumen
7 14 Juni 2016 RRI.co.id / Berita Radio Balai Karantina Pertanian Razia Komoditi Ilegal di Pelabuhan
8 22 Juni 2016 RRI.co.id / Berita Radio Balai Karantina Pertanian Kendari Lelang Mobil dan Motor Tua
9 25Juni 2016 Zona Sultra 16 Ekor Burung Langka Diamankan
10 30 Juni 2016 Rakyat Sultra Mudik, Karantina Pertanian Intenskan Pengawasan
11 6Nov 2016 Rakyat Sultra Balai Karantina Loloskan 99ribu TON benih
12 5 Des 2016 Rakyat Sultra Karantina Temukan Virus OPTK A1 Pada Tanaman Tebu
13 6 Des 2016 Rakyat Sultra Sultra Ekspor 15 Ton Guano ke Amerika
14 16 Des 2016 Portal Sultra Hati-hati Virus OPTK A1 Pada Tanaman Tebu Ditemukan Pertama Kali di Kolaka
15 26 Des 2016 Portal Sultra Petugas Karantina Periksa Benih Jagung Asal Surabaya
16 30 Des 2016 Portal Sultra
Antisipasi Serangan Bioterorisme, Badan Karantina Pertanian Kendari Gelar Rapat Koordinasi
Sosialisasi Media Sosial
Untuk mensosialisasikan kegiatan yang dilakukan, BKP Kendari
memiliki media social berupa face book dengan nama akun Humas
Karantina Pertanian Kendari
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 42
BAB III
DUKUNGAN MANAJEMEN UPT
A. Perencanaan dan Keuangan
Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari sebelum melaksanakan
kegiatan operasionalnya, baik kegiatan operasioanal yang bersifat teknis
maupun kegiatan operasional yang bersifat administratif mengacu pada
program kerja yang ditetapkan oleh Badan Karantina Pertanian sebagai
eselon I dari UPT – UPT yang ada di daerah.
Pada tahun 2016 Badan Karantina Pertanian menetapkan Program
Peningkatan Kualitas Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan
Hayati. Untuk melaksanakan program ini, Balai Karantina Pertanian Kelas II
Kendari membuat rencana kegiatan dengan rincian biaya yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan kegiatan yang dimaksud.
Usulan rencana kerja yang dibuat ditingkat Unit Pelaksana Teknis
(UPT) dituangkan dalam Kertas Kerja Rencana Kerja Anggaran Kementerian
dan Lembaga (RKA-KL) yang dilengkapi dengan TOR serta data pendukung
lainnya yang dibutuhkan. Usulan disampaikan ke Badan Karantina Pertanian
untuk dibahas pada rapat kerjanasional, rapat pembahasan pagu indikatif dan
finalisasi RKAKL untuk dituangkan dalam bentuk Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA).
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 43
1. Anggaran Belanja
Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari pada Tahun Anggaran
2016 mengelola anggaran berdasarkan No. DIPA-018.12.2.526615/2016
tanggal 7 Desember 2015 sebesar Rp.11.798.394.000,- (Sebelas milyar
tujuh ratus sembilan puluh delapan juta tiga ratus sembilan puluh empat
ribu rupiah,-) Perbandingan alokasi anggaran tahun 2016 dengan alokasi
anggaran tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 18 di bawah ini:
Tabel 18. Perbandingan Anggaran Belanja antara DIPA TA 2015 dan TA 2016
No. Uraian Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal
Jumlah
1. Tahun 2015 2.684.012.000 4.366.160.000 3.693.000.000
10.743.172.000
2. Tahun 2016
3.061.447.000
4.297.207.000
4.439.740.000
11,798,394,000
Peningkatan (%) 14% -2% 20% 10%
2. Realisasi Anggaran
Pelaksanaan DIPA Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari
tahun 2016 dilihat dari realisasi keuangan perjenis belanja yaitu belanja
pegawai (51), belanja barang (52) dan belanja modal (53) sebagaimana
tercantum pada tabel 19.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 44
Tabel 19. Realisasi Anggaran Belanja di BKP Kelas II Kendari TA 2016
URAIAN ANGGARAN REALISASI %
Belanja Pegawai 3,061,447,000 3,017,926,356 98.58
Belanja Barang 4,297,207,000 3,945,271,383 91.81
Belanja Modal 4,439,740,000 4,354,912,486 98.09
Bantuan Sosial 0 0 0
Total Belanja Kotor 11,798,394,000 11,318,110,225 95.93
Pengembalian Belanja (91,841,687) 0
Belanja Netto 11,798,394,000 11,226,268,538 95.15
Realisasi anggaran Belanja kegiatan tahun 2016 mencapai 95,15%,
rincian realisasi belanja dapat dilihat pada Lampiran 17.
3. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Balai Karantina
Pertanian Kelas II Kendari tahun 2016 terdiri dari Penerimaan Fungsional
sebesar Rp.169,679,968.- (Seratus enam puluh Sembilan juta enam ratus
tujuh puluh Sembilan ribu Sembilan ratus enam puluh delapan rupiah) dan
penerimaan umum sebesar Rp. 17,132,901.- (tujuh belas juta seratus
tigapuluh dua ribu Sembilan ratus satu rupiah ) sehingga total PNBP tahun
2016 sebesar Rp. 186,812,869.- (Seratus delapan puluh enam juta
delapan ratus dua belas ribu delapan ratus enam pulu sembilan rupiah).
Penerimaan Negara Bukan Pajak selama tahun 2016 seluruhnya telah
disetor ke kas negara.Perkembangan target dan realisasi PNBP selama 5
tahun terakhir sebagaimana Tabel 20 di bawah ini.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 45
Tabel 20. Target dan realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari TA. 2012 – 2016
Tahun Anggaran Target PNBP Realisasi PNBP Presentase
(%)
2012 71,000,000,- 104,761,194,- 148
2013 90,000,000,- 95,232,717,- 106
2014 112,000,000,- 104,243,576,- 93
2015 110,000,000,- 153,091,535,- 139
2016 120,000,000,- 169,679,968.- 141
B. Kepegawaian dan Tata Usaha
Pelaksanaan kegiatan terkait dengan kepegawaian dan ketatausahaan
Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari selama tahun 2016 bertujuan
untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi setiap pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Balai tentang
Uraian Tugas Pegawai serta Sasaran Kerja Pegawai yang ditandatangani
bersama dengan atasan langsung.
Untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, Balai
Karantina Pertanian Kelas II Kendari selalu mendorong para pegawainya
untuk mengikuti pelatihan, apresiasi, seminar maupun inhouse training baik
yang bersifat teknis, aplikasi maupun administrasi. Kegiatan – kegiatan
peningkatan SDM ini dilakukan pada tingkat lokal, regional maupun nasional
dengan tujuan untuk mensukseskan pelaksanaan tugas dan fungsi
organisasi sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Karantina Pertanian
di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 46
Hal-hal yang terkait dengan kepegawaian dan ketatausahaan pada
Balai karantina Pertanian Kelas II Kendari selama tahun 2016 sebagai
berikut :
1. Mutasi Pegawai
Mutasi Pegawai pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari
selama Tahun 2016 yang masuk dan yang keluar sebanyak 4 (empat) orang
dengan data pada tabel 21 sebagai berikut :
Tabel 21. Daftar Mutasi Pegawai Tahun 2016
No. NAMA / NIP
PANGKAT/GOLONGAN JABATAN
PENUGASAN DAN TEMPAT PENUGASAN
L A M A B A R U
1. Jaka Tranmara, SP 19780607 200901 1 004 Penata Muda Tk. I (III/b)
POPT Ahli BKP Kelas II Kendari
BBKP Tanjung Priok
2. Abdul Azis 197211271998031001 Penata Muda (III/a)
Fungsional Umum
BBKP Makassar BKP Kelas II
Kendari
3 Achmas Muhammad Guntur 19631008 198601 1 001 Penata Tk.I (III/d)
POPT Penyelia
BBKP Makassar BKP Kelas II
Kendari
4 Basri Sudding 19630420 199303 1 001 Penata (III/c)
POPT Penyelia
BBKP Makassar BKP Kelas II
Kendari
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 47
2. Perubahan Status kepegawaian
Perubahan status kepegawaian yang terjadi pada Balai Karantina Pertanian
Kelas II Kendari terdapat dua jenis perubahan yaitu:
Pegawai yang berubah status kepegawaian dari CPNS ke PNS
sebanyak 4 orang, sebagaimana table 22 berikut:
Tabel 22. Perubahan Status Kepegawaian dari CPNS ke PNS
No. NAMA / NIP
PANGKAT/GOLONGAN TUGAS/JABATAN
1 Drh. Andrika Indra Pratomo
19890328 201503 1 002
Pangkat/Gol : Penata Muda Tk-I, III/b
Medik Veteriner
2. Drh. Ardian Novianjaya
19851104 201503 1 001
Pangkat/Gol : Penata Muda Tk-I, III/b
Medik Veteriner
3. Aditya Setiawan, A.Md
19930724 201503 1 001
Pangkat/Gol : Pengatur, II/c
Para Medik Veteriner
4. Roby Rosdian
19950726 201503 1 001
Pangkat/Gol : Pengatur Muda, II/a
POPT Terampil
Pegawai yang mengalamai kenaikan pangkat sebanyak :
13 (tiga belas) orang
Pegawai yang mengalamai perubahan jabatan sebanyak :
7 (tujuh) orang
Data pegawai yang mengalami perubahan status kepegawaian
sebagaimana terdapat pada lampiran 2.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 48
3. Kegiatan Peningkatan Kualitas dan Kompetensi SDM.
Kegiatan Peningkatan Kualitas dan Kompetensi SDM tahun 2016
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pegawai dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya yang diberikan berdasarkan SK Uraian Tugas dari
Kepala Balai Perjanjian Kinerja dengn atasan langsung, Surat Penugasan
dan Surat Perintah dalam rangka menyukseskan visi dan misi Balai
Karantina Pertanian Kelas II Kendari di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Dalam rangka meningkatkan kompetensi SDM dan kemampuan
pegwai dalam melaksanakan tugasnya, Balai Karantina Pertanian Kelas II
Kendari memberikan kesempatan kepada para pegawainya untuk mengikuti
pelatihan, apresiasi, seminar maupun inhouse training baik yang bersifat
teknis, aplikasi maupun administrasi. Kegiatan untuk peningkatan SDM,
dilakukan secara internal melalui pelaksanaan inhouse training dan
keikutsertaan pada kegiatan yang dilakukan oleh Badan Karantina Pertanian,
dan Instansi lain.
Bentuk dan volume kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2016
yaitu Pelatihan Teknis, Pelatihan Administrasi, Inhouse training dan
Pembinaan Mental Kepegawaian. Data keikutsertaan pegawai pada kegiatan
peningkatan SDM selama tahun 2016 sebagaiman tedapat pada lampiran 3.
4. Analisa Kebutuhan Pegawai
Berdasarkan analisa jabatan, analisa beban kerja dan peta jabatan yang
telah dilakukan, kebutuhan pegawai BKP Kelas II Kendari sebagai berikut :
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 49
1. Fungsional Umum
- Kebutuhan pegawai : 35 orang
- Pegawai yang tersedia : 22 orang
- Jumlah kekurangan pegawai : 13 orang
2. Fungsional KH
- Kebutuhan pegawai : 22 orang
- Pegawai yang tersedia : 6 orang
- Jumlah kekurangan pegawai : 16 orang
3. Fungsional KT
- Kebutuhan pegawai : 46 orang
- Pegawai yang tersedia : 14 orang
- Jumlah kekurangan pegawai : 32 orang
* Peta Jabatan BKP II Kendari terlampir (Lampiran 1b)
6. Kegiatan Administrasi
Kegiatan administrasi pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari
meliputi perencanaan kegiatan, pengelolaan data kepegawaian, pengelolaan
keuangan, pengelolaan BMN dan sistem manajemen serta kegiatan
ketatausahaan berupa pencatatan, pengetikan, penggandaan,
pendistribusian dan pengarsipan dokumen, surat menyurat termasuk
penerbitan Surat Keputusan, Surat tugas dan laporan pelaksanaan kegiatan.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 50
Kegiatan administrasi dimaksudkan untuk memberikan dukungan
terhadap pemenuhan kebutuhan fasilitasi kegiatan pokok melakukan layanan
sertifikasi Karantina Pertanian bentuk kegiatanya dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Dukungan teknis dan administrasi pelayanan sertifikasi karantina
pertanian
Kegiatan dukungan teknis dan administrasi pelayanan sertifikasi
karantina pertanian tahun 2016 dialokasikan anggaran sebesar Rp.
3.001.480.000,- dengan realisasi sebesar 2.862.986.840,- output
pelaksanaan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :
Tersususnya usulan kegiatan dan anggaran tahun 2017
Terlaksananya pengelolaan keuangan dan perlengkapan
Terlaksananya penyusunan laporan dan evaluasi
Terlaksananya fasilitasi pengembangan SDM
Terlaksananya pengelolaan tata laksana operasional dan rumah
tangga.
2. Layanan Perkantoran
Layanan perkantoran diperlukan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
belanja pegawai, penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan
perkantoran.
Anggaran yang disiapkan untuk penyelenggaraan kegiatan selama tahun
2016 sebesar Rp. 6.062.927.000 dengan realisasi sebesar Rp.
5.880.913.196
Output yang dicapai pelaksanaan kegiatan ini adalah :
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 51
Terkaksananya pembayaran gaji dan tunjangan pegawai
Terlaksananya penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan
perkantoran
Pengelolaan Rumah Tangga Perkantoran
Penyelenggaraan administrasi ditandai dengan aktifitas surat menyurat
dan penerbitan Surat Keputusan Kepala Balai yang terjadi selama kurun
waktu 12 bulan. Perkembangan kegiatan surat menyurat dan penerbitan
surat keputusan selama tahun 2016 sebagaimana tercantum pada tabel
23 dibawah ini:
Tabel 23. Data Kegiatan Surat Menyurat Tahun 2016
NO JENIS SURAT JUMLAH
(surat)
1. Surat Masuk 700
2. Surat Keluar 1.428
3. Surat Keputusan 78
JUMLAH 2.206
C. Perlengkapan (Sarana dan Prasarana)
Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari selama tahun anggaran
2016 telah melaksanakan kegiatan pengadaan sarana dan prasarana guna
mendukung pelaksanaan tugas perkarantinaan dengan rincian sebagaimana
lampiran 3.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 52
Pengadaan tersebut dibiayai dari anggaran yang dialokasikan dalam DIPA
tahun 2016 terdiri dari :
1. Pengadaan Alat Pengolah Data dan Komunikasi
: Rp. 176.500.000,-
Realisasi anggaran (85,80%) sebesar : Rp. 151.437.136,-
2. Pengadaan Kendaraan Roda 2 : Rp. 60.000.000,-
Realisasi anggaran (98,95%) sebesar : Rp. 59.368.000,-
3. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran : Rp. 132.000.000,-
Realisasi anggaran (100 %)sebesar : Rp. 132.000.000,-
4. Gedung dan Bangunan : Rp. 4.071.240.000,-
Realisasi anggaran (98,55%) sebesar : Rp. 4.012.107.350,-
Sarana dan Prasarana yang dimiliki Balai Karantina Pertanian Kelas II
Kendari sampai akhir tahun 2016 sebesar Rp. 20,176,638,615,- sebagaimana
data Laporan Barang Milik Negara dineraca posisi pertanggal 31 Desember
2016 sebagai berikut :
Barang Konsumsi = Rp. 340.497.054,-
Bahan untuk Pemeliharaan = Rp. 4.239.000,-
Suku Cadang = Rp. 119.331.800,-
Pita Cukai, Materai dan Leges = Rp. 0
Bahan Baku = Rp. 32.501.182,-
Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga
= Rp. 0
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 53
Persediaan Lainnya = Rp. 12.621.200,-
Tanah = Rp. 4.376.831.000,-
Peralatan dan Mesin = Rp. 5.716.297.448,-
Gedung dan Bangunan = Rp. 14.396.760.916,-
Jalan dan Jembatan = Rp. 329.911.000,-
Irigasi = Rp. 512.865.146,-
Jaringan = Rp. 166.437.463,-
Aset Tetap Lainnya = Rp. 0
Konstruksi Dalam Pengerjaan = Rp. 573.272.089,-
Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin
= Rp. (4.320.449.441)
Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan
= Rp. (1.658.195.410)
Akumulasi Penyusutan Jalan dan Jembatan = Rp. (115.468.850)
Akumulasi Penyusutan Irigasi = Rp. (130.990.677)
Akumulasi Penyusutan jaringan = Rp. (32.974.369)
Aset Tetap yang Tidak Digunakan Dalam Operasi Pemerintahan
= Rp. 433.614.400,-
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap yang Tidak Digunakan Dalam Operasi Pemerintahan
= Rp. (417.153.885,-)
TOTAL = Rp. 20,176,638,615,-
Data selengkapnya Barang Milik Negara BMN posisi pertanggal 31 Desember
Tahun 2016 pada Balai Karantina Peertanian Kelas II Kendari sebagaimana
laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan Gabungan Intrakomtabel dan
Ekstrakomtabel.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 54
D. PERMASALAHAN DAN SOLUSI
1. Permasalahan
Permasalahan Sumber Daya Manusia
a. Secara umum SDM yang ada di BKP Kelas II Kendari masih belum
mencukupi baik secara kuantitas maupun kualitas;
b. Sistem perekrutan pegawai dengan mengangkat pegawai dari dari
jalur umum masih mengalami kekurangan tenaga administrasi
khususnya di bidang keuangan, perlengkapan dan rumah tangga
sehingga masih terjadi rangkap jabatan dan beban tugas;
c. Volume pelaksanaan tindakan karantina belum sebanding dengan
jumlah POPT, MV, PV yang ada dan proporsi POPT Terampil dan
POPT Ahli serta Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner belum
sepadan sehingga masih sangat dibutuhkan lebih tenaga fungsional;
d. Sarana dan prasarana pendukung dalam pelaksanaan tindakan
karantina di Wilker belum memadai karena belum terdapat
laboratorium mini sebagai laboratorium penunjang pemeriksaan
laboratorium secara sederhana, alat transportasi, instalasi dan alat
dokumentasi masih belum memadai.
Permasalah Pelayanan dan Pengawasan
a. Volume pelaksanaan tindakan karantina belum sebanding dengan
jumlah POPT, MV, PMV yang ada dan proporsi POPT Terampil dan
POPT Ahli serta Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner belum
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 55
seimbang sehingga lalulintas komoditi karantina berupa
Hewan/BAH/HBAH, Tanaman/hasil tanaman/benda lainnya masih
ada yang belum tertangani;
b. Kedisiplinan petugas dalam menjalankan peraturan perkarantinaan
yang masih kurang sehingga kegiatan karantina masih ada yang
belum sesuai prosedur;
c. Masih kurangnya pelatihan bagi Fungsional POPT dan Paramedik
Veteriner;
d. Wilayah kerja lingkup BKP Kelas II Kendari ada 10 Wilker, dimana
operasional tindakan karantina berjalan di 7 wilker.
e. Beberapa uji laboratorium belum dapat dilaksanakan karena
sebagian peralatan dan bahan yang dibutuhkan belum tersedia;
2. Solusi
a. Dalam rangka peningkatan SDM petugas administrasi, teknis dan
fungsional sangat perlu diberikan kesempatan untuk mengikuti
Pelatihan Administrasi dan Teknis serta Inhause Training;
b. Perlu penguatan SDM bagi petugas UPT yang ada di daerah melalui
pelatihan/ magang yang diselenggarakan Badan Karantina Pertanian;
c. Perlu dibangun Laboratorium mini atau pengadaan bahan dan
peralatan rapid test di masing-masing wilayah kerja dalam rangka
penguatan tindakan karantina;
d. PPNS perlu disetiap Wilayah Kerja, agar dapat memberi penindakan
terhadap pelanggaran peraturan perkarantinaan;
e. Perlu melengkapi segala sarana dan prasarana yang dibutuhkan baik di
lapang maupun kelengkapan peralatan laboratorium dan administrasi.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 56
f. Koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait harus tetap terjalin
untuk efektifitas pelaksanaan tugas operasional.
E. KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
1. Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari telah melakukan langkah-
langkah strategis dalam rangka revitalisasi karantina pertanian, yaitu
Penguatan Infrastruktur, Penguatan Sumber Daya Manusia, Penguatan
Teknologi Informasi, dan Penguatan Publik Awareness.
2. Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari pada tahun 2016 menerima
alokasi dana dari APBN untuk menunjang kegiatan operasional sebesar
Rp.11.798.394.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 11.226.268.538,-
atau 95,15 %
3. Penerimaan PNBP tahun 2016 sebesar Rp. 169.679.968,- atau 141 %
dari target sebesar Rp. 120.000.000.-
4. Kendala geografis masih merupakan hambatan bagi optimalisasi
pelaksanaan kegiatan operasional.
5. Kurangnya jumlah SDM masih menjadi salah satu kendala optimalnya
pengawasan lalulintas media pembawa OPTK dan HPHK.
6. Masih banyaknya pintu-pintu pemasukan dan pengeluaran yang belum
terawasi petugas karantina sehingga diperlukan kerjasama antar
instansi terkait dan dukungan Pemerintah Daerah dalam rangka
penyelengaraan perkarantinaan yang efektif demi menjaga kelestarian
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 57
sember daya alam hayati hewani dan nabati di Provinsi Sulawesi
Tenggara.
b. Saran
1. Penguatan Infrastruktur, Penguatan Sumber Daya Manusia, Penguatan
Teknologi Informasi, dan Penguatan Publik Awareness masih perlu
terus ditingkatkan.
2. Untuk menunjang pelaksanaan seluruh rangkaian kegiatan di BKP
Kelas II Kendari perlu adanya peningkatan SDM baik secara kualitas
maupun kuantitas guna menghindari terjadinya rangkap tugas;
3. Masih ada petugas di Wilker yang belum menjadi fungsional, sehingga
perlu diberi kesempatan mengikuti pelatihan dasar karantina agar dapat
diangkat menjadi tenaga fungsional MV, PV dan POPT.
4. Perlu dilakukan monitoring lalulintas media pembawa HPHK dan OPTK
di pintu pemasukan/pengeluaran yang belum terjaga oleh petugas
karantina.
5. Perlu penyediaan peralatan dan bahan laboratorium guna menunjang
pelaksanaan uji yang belum dapat dilaksanakan.
6. Perlu penyediaan alat dan bahan untuk pembuatan dan pengelolaan
koleksi HPHK dan OPTK
7. Perlu peningkatan penyediaan anggaran yang diperuntukan dalam
pelaksanaan pengawasan, penindakan dan penyidikan kasus
pelanggaran peraturan perundangan perkarantinaan.
Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari T .A. 2016 58
8. Koordinasi dengan instansi terkait agar terus dilakukan sebagai solusi
keterbatasan SDM dan efektifitas pengawasan karantina.efektifitas
pengawasan karantina
top related