kuliah epilepsi april 2012

Post on 01-Feb-2016

223 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Kuliah Epilepsi April 2012

TRANSCRIPT

EPILEPSISMF Ilmu Penyakit Saraf

RSUP NTB

KELOMPOK PENDERITA Epilepsi Primer (70%) etiologi

unknown Epilepsi Simtomatik (30%)

a. Intrakranial: stroke, tumor, trauma, anomali kongenital

b. Ekstrakranial: anoksia, uremia, eklamsia, gg. Endokrin (hipoglikemi, hipokalsemi), intoksikasi alkohol, gg. Metabolik, gg. Elektrolit, febris

Pemicu: Kurang tidur Stress emosional Infeksi Obat trisiklik Alkohol Hormonal Kelelahan Fotosensitif cahaya yg berkelip

KLASIFIKASI International League Against Epilepsy (1981):1. Bangkitan Parsial (Fokal/Lokal)

Parsial sederhana kesadaran tak terganggu

Parsial kompleks gg. Kesadaran (+), halusinasi penglihatan

Parsial yg berkembang jadi umum (umum sekunder)

2. Bangkitan Umum terjadi pada kedua hemisfer

Tonik Klonik, Absans, Mioklonik, Tonik, Klonik, Atonik

3. Bangkitan tak tergolongkan

MANIFESTSI KLINISJenis serangan: Kejang Gerak Abnormal Nyeri Kepala, Ulu Hati Gangguan bicara Halusinasi (visual, auditorik, penciuman)

MANIFESTASI KLINIS1. Kejang Parsial Sederhana:

kesadaran baik Motorik fokal gerakan klonik jari

tangan, bs menjalar ke lengan bawah/seluruh tubuh)

Gerakan versif kepala & leher nengok ke 1 sisi

Halusinasi Paralisis Todd

2. Kejang Parsial Kompleks: gg. Kesadaran/ psikis/ fungsi luhur

Deja-vu, jamais-vu, dreamy state, ilusi, halusinasi, otomatisme

3. Tonik-Klonik (Grand Mal) Serangan mendadak dgn kesadaran tiba2

menghilang:Fase Tonik Tiba-tiba tak sadar kontraksi pada tungkai

selama 10-30 detik ekstensi ekstremitas dan pelengkungan tubuh (membusur) kontraksi tonik pada otot pernapasan dapat menyebabkan vokalisasi saat ekspirasi (mengerang/nangis), sianosis, menggigit lidah akibat kontraksi otot mastikasi.

Fase Klonik Setelah Tonik diikuti oleh fase klonik (penarikan

tungkai secara tiba-tiba) selama 30-60 detik atau lebih perlahan2 akan relaksasi

Fase recocery Kesadaran mulai kembali bingung dan paling

sering sakit kepala Setelah 10-30 menit baru sadar total

4. Kejang Absan / Absence Seizure (Petit mal) Kejang yg selalu terjadi pada masa kanak2 dan hilang saat remaja Kehilangan kesadaran yg singkat 5-10 detik tanpa kehilanagn tonus

postural (lagi baca tiba2 bengong + bukunya jatuh) Manifestasi motorik halus muncul seringkali: berkedip, kepala

agak menoleh Orientasi penuh muncul kembali Serangan bisa terjadi hingga ratusan kali sehari dikira gangguan

mental

5. Kejang Tonik Hilang kesadaran + Kontraksi terus menerus tanpa adanya fase klonik

6. Kejang Klonik Hilang kesadaran + penarikan klonik tanpa diawali tonik

7. Kejang Mioklonik Kontraksi mendadak & singkat yg terlokalisir pada beberapa bagian otot, satu atau lebih ekstremitas

8. Kejang Atonik Kehilangan tonus postural

PATOGENESISMekanisme timbulnya epilepsi1. Neuron:

Intrasel banyak K+, sedikit Na+, Ca2+, Cl-

Ekstrasel sedikit K+, banyak Na+, Ca2+, Cl-

2. Potensial aksi:• Potensial aksi neuron impuls dikirim ke

akson sinaps lepas neurotransmitter• Neurotransmitter:

Eksitasi Glutamat, Aspartat, AsetilkolinInhibisi GABA, Glisin

PATOGENESISAkibat berbagai penyebab fungsi

membran dan kanal ion terganggu Normalnya: kanal Na+ buka, kanal K+

menutup kanal K+ buka, “Na+ menutup” Abnormal: kanal Na+ terus membuka:

Depolarisasi terus menerus

3. Fase inhibisi: Walaupun depolarisasi berlebihan terjadi,

akan terjadi mekanisme inhibisi normal oleh neuron2 sekitar pusat epilepsi sehingga epilepsi berhenti.

DIAGNOSIS1. Temuan Klinis2. Pemeriksaan Laboratoriuma. Periksa darah:

Kadar glukosa (Hipoglikemia, Hiperglikemia) Kalsium Magnesium (Hipomagnesemia) Natrium (Hiponatremia, Hipernatremia) Bilirubin (Hiperbilirubinemia) Ureum dalam (uremia) pH alkalosis mungkin bikin kejang

b. LCS/CSF adanya radang: leukosit meningkat, metastasis neoplasma

DIAGNOSIS3. Pemeriksaan Radiologi Rontgen kepala kelainan tengkorak CT Scan kelainan tengkorak &

intrakranium EEG EEG mendukung namun bukan

gold-standar; 50% orang epilepsi menunjukkan gambaran EEG yg normal.Gelombang Epileptiform pada EEG:

Gelombang runcing Gelombang paku ombak Gelombang runcing lambat Gelombang paku lambat

TERAPI1. Koreksi ABC2. Berikan Oksigen3. Infus NaCl atau D5% karena sering

hipoglikemia4. DIAZEPAM 10 mg/IV dlm 1-2 menit

(0.1 – 1 mg/kgBB) drip + D5% (no RL ↓

Jika masih kejang: Ulangi 2-3 kali dgn jarak 10 – 15 menit

[maks: 60-80 mg/hari]

↓Jika masih kejang:

FENITOIN IV 1000 – 2000 mg (maks. 20 mg/kgBB/hari) diencerkan dengan NaCl (agar tidak iritatif)

IV pelan 3-5 menit↓

Jika masih kejang:Tambah 5 – 10 mg/kgBB

↓Jika masih kejang:

FENOBARBITAL 10 mg/kgBB = kec. 100 mg dlm 2 menit↓

Jika berhasil: terapi lanjut Jika gagal: PENTOTAL + konsul Anestesi

5. Monitoring:EKGVital Sign

OBAT ANTI EPILEPSIObat Jenis

SeranganDosis

(mg/kgBB/hari)

Efek Samping

Fenobarbital P, KU 2-4 Mengantuk, bingung

Fenitoin P, KU 3-8 Ataksia, ruam kulit

Carbamazepin

P, KU 15-25 Ataksia, gg. GIT

Asam Valproat

P, KU, A, M 15-60 Ataksia, gg. GIT, mengantuk

Klonazepam A, M 0.03 – 0. 3 Mengantuk, gg. GIT, hipersalivasi

Primidon P, KU 10-20 MengantukMerah : First lineBiru : second line

Jika pada pemeriksaan elektrolit didapatkan:1. Hipokalemia, berikan:

a) KCl = 1 A dl D5% atau RLb) Ca Glukonas = 2 mEq/kgBBc) Aspar K = 3x1 tab

2. Hiponatremia, berikan:3. Infus NaCl, NaBic4. Hipomagnesemia, berikan: MgSO45. Hipochloremia, berikan: HCl 2 mEq/kgBB

1. Jika saat diberikan terapi pasien mengalami kejang lagi hitung kejang terakhir berikan pengobatan selama 2 tahun (dan hindari faktor pencetus)

2. Jika selama 2 tahun sejak kejang terakhir bebas kejang, lakukan pemeriksaan EEG:

Jika EEG baik = tappering off Jika EEG buruk = + terapi 6 bulan

PROGNOSIS 50-70% penyakit epilepsi serangan

dapat dicegah dengan obat-obatan 50% pada suatu waktu akan dapat

berhenti minum obat. Serangan epilepsi primer , bersifat

kejang umum maupun serangan lena atau absence mempunyai prognosis terbaik.

Epilepsi serangan pertama 3 tahun disertai dengan neurologik dan atau retardasi mental, mempunyai prognosis relatif jelek.

Penderita tidak boleh melakukan jenis pekerjaan yang dapat membahayakan dirinya atau orang lain, misalnya mengemudikan kendaraan, pekerjaan dengan alat berat, pekerjaan pada bangunan bertingkat,dsb.

KOMPLIKASI1. Kerusakan Otak: Orang dengan epilepsi menderita

kejang parsial kompleks dapat mengalami kedua masalah yaitu kognitif dan perilaku.

2. Status epileptikus:Dapat menyebabkan kerusakan otak permanen dan terkadang kematian.

Selamat belajar

top related