kor pulmonal kronik

Post on 01-Jan-2016

76 Views

Category:

Documents

3 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

KELOMPOK 3

CORPULMONAL KRONIK

DEFENISIKor Pulmonal Hipertensi pulmonal yang disebabkan penyakit yang menegenai struktur atau pembuluh darah paru, hipertensi pulmonal mengahasilkan pembesaran ventrikel kanan (hipertrofi dan atau dilatasi) dan berlanjut dengan berjalannya waktu menjadi gagal jantung kanan.

Kor pulmonal akutPeregangan atau pembebanan akibat hipertensi pulmonal akut, sering disebabakan oleh emboli paru masif.

Kor pulmonal kronisHipertrofi dan dilatasi ventrikel kanan akibat hipertensi pulmonal yang berhubungan dengan penyakit paru-paru obstruksi atau restriksi (pada PPOK progresivitas hipertensi pulmonal berlangsung lambat

ETIOLOGI

Digolongkan dalam 4 kelompok :1. Penyakit pembuluh darah paru2. Tekanan darah pada arteri pulmonal oleh tumor

mediastinum, aneurisma, granuloma atau fibrosis3. Penyakit neuromuskular dan dinding dada4. Penyakit yang mengenai aliran udara paru, alveoli,

termasuk PPOK.Penyakit paru lain adalah penyakitparu interstisial dan gangguan pernafasan saat tidur

PATOFISIOLOGI

Penyakit paru kronis akan mengakibatkan : (1)berkurangnya vascular bed f paru, dapat disebabkan oleh semakin terdesaknya pembuluh darah oleh paru yang mengembang atau kerusakan paru; (2) asidosis dan hiperkapnia; (3) hipoksia alveolar, yang akan merangsang vasokontriksi pembuluh paru; (4) polisitemia dan hiperviskositas darah. Keempat kelainan ini akan menyebabkan timbulnya hipertensi pulmonal ( perjalanan lambat). Dalam jangka panjang akan mengakibatkan hipertrofi dan dilatasi ventrikel kanan dan kemudian akan berlanjut menjadi gagal jantung kanan.

Pembagian Korpulmonal

I.Berdasar onset1. Korpulmonale akut

Jarang Penyebab : emboli paru masif

2. Korpulmonale kronik Sering Ok penyakit paru kronik

II. Berdasar penyakit jantungnya1.Korpulmonale kompensata2. Korpulmonale dekompensata Sudah bermanifestasi sebagai : gagal jantung kanan

GAMBARAN KLINIS KORPULMONALE

Tergantung penyakit paru dasar : PPOK :

. Sesak napas

. Batuk produktif PPH :

. Sesak napas

. Exertional syncope Tingkat klinis kor pulmonal dimulai PPOK kemudian

PPOK dengan hipertensi pulmonal dan akhirnya menjadi PPOK dengan hipertensi pulmonal serta gagal jantung kanan

Bila disertai gagal jantung kanan (korpulmonale dekompensata) Dikeluhkan bengkak pada perut dan kaki

DIAGNOSIS

Diagnosis korpulmonal pada PPOK ditegakan dengan menemukan tanda PPOK; Asidosis dan hiperkapnia,hipoksia,polisitemia dan hipeviskositas darah,hipertensi pulmonal,hipertrofi /dilatasi ventrikel kanan dan gagal jantung kanan.

Kriteria Diagnosis

I. Penyakit paru / dinding thorax yang berat,dibuktikan : Foto thorax Test faal paru Analisa gas darahII. Hipertrofi ventrikel kanan, dibuktikan oleh : DP/ Diagnosa Phisic X foto thorax EKG Ekokardiografi

Pemeriksaan fisik

1. Umum2. Khusus

1. Umum TakipneaSianosisJVP meningkatHepatomegali AsitesEdema tungkai Jari tabuh (Clubbing Fingers)

2. Khusus (thorax)

Abnormalitas dinding thorax (mis : Barrel chest) Jantung :

– S1 S2 melemah– Pulsasi epigastrial } HV kanan– Sternal lift – Murmur trikuspid ins

Paru :– Rhonki– Wheezing

Pemeriksaan EKG

Hipertrofi ventrikel kanan (HV kanan) Abnormalitas atrium kanan “Slow progession of R” pada

leadprekordial (terutama pada PPOK) Kadang aritmia ventrikuler / supraventrikuler

Pemeriksaan foto thorax

Kelainan pada paru, pleura atau dinding dada

Pembesaran ventrikel kanan Pelebaran vena kava superior Pelebaran trunkus pulmonalis pada

daerah hilus

Pemeriksaan laboratorium

Analisa gas darah– Hipoxia– Hiperkapnea– Asidosis respiratorik

Polisitemia Faal paru

– Kelainan restriktif– Obstruktif berat

Pemeriksaan Ekokardiografi

B mode → dilatasi ventrikel kanan M mode → hipertensi pulmonal Doppler → Trikuspid regurgitasi

Pulmonal regurgitasi

Tatalaksana

Penyakit paru Bronkodilator Mukolitik & ekspektoran Anti Biotik (AB) bila ada infeksi O2 dosis rendah (1-2 L/menit) Koreksi asidosis

Gagal jantung

1. Diuretik Efektif bila CPCD ok PPOK Bila >> metabolik alkalosis

2. Digitalis Hati-hati →mudah intoksikasi Tu pada congestif HF

3. Vasodilator pulmonal4. Phlebotomi

STATUS PENDERITA BAGIAN PENYAKIT DALAM

RSI SITI RAHMAH PADANG

Nama : AntoUmur : 48 thnJenis kelamin : laki-lakiSuku / bangsa : minang - indonesiaAlamat : jln. Jamal jamil 20 padang

No. MR : 0987789 Tgl msk : 29 oktober 2010Tgl keluar :

Keluhan Utama : sesak napas sejak 2 minggu yang lalu

Riwayat penyakit sekarang: Sesak timbul progresif sp mengganggu

aktivitas,men-dadak memberat bila tjd eksaserbasi

Batuk kronis, memberat pagi hari, dahak mukoid purulen bila eksaserbasi

Suara mengi (wheezing) Batuk darah→ blood-streaked purulen sputum

(eksa-serbasi) Nyeri dada (pleuritis, pneumotoraks, emboli paru) Anoreksi & BB → progresif jelek

Riwayat penyakit dahulu : riwayat PPOK et causa bronchitis kronis sejak 2 tahun yang lalu

Riwayat penyakit keluarga : ayah menderita tumor mediastinum

Riwayat pekerjaan, sosial, ekonomi, kejiwaan dan kebiasaan :

Buruh industri semen dan perokok berat

Pemeriksaan Fisik kesadaran : Compos

mestis Tekanan Darah :

170/110 mmHg Nadi : 110 x/ menit Suhu : 37,5 C pernapasan : 25

x/menit Sianosis : iya Keadaan umum :

Sedang Keadaan gizi : Sedang

Tinggi Badan : 170 cm Berat Badan : 65 kg Edema : ada Anemis : Ikterus : ada

Kulit

Kulit normal, kelembapan baik,suhu hangat, tekstur normal,turgor kulit baik,tidak ada lesi kulit

Kelenjer Getah Benih : tidak ada pembesaran kelenjer getah benih

Kepala Inspeksi : ukuran kepala normalAuskultasi : tidak ada bruitPalpasi : tidak ada kista, pembengkakan tulang dan

tumor tulangPerkusi : tidak ada nyeri ketok sinus Rambut

kuat tidak mudah dicabut

Status generalis

Matainspeksi : alismata, kelopak mata, apparatus lakrimalis, kornea dan iris normalSklera ikterikReflek pupil normalKetajaman penglihatan berkurang

TelingaDengan inspeksi dan palpasi, tidak ada deformitas, nodul dan lesi kulit

TengggorokanInspeksi palatum mole, pilar anterior dan posterio,uvula,tonsil dan faring warna merah,simetris,tidak ada eksudat,tidak ada pembengkakan,tidak ada ulserasi atau pembesaran tonsil

Gigi dan mulutlidah normal dan faring normal

LeherTidak ada pembesaran KGB tidak ada brut pada auskultasi,peningkatan tekanan vena jugularis (5+3 cm H2O)

Dada(paru)Inspeksi : barel chest, frekuensi naps takipnue 25x/menit

Jenis napas : abdominal thorakal,pursed lips Gerak dada simetrispalpasi : pernapasan sama kanan dan kiriPerkusi : sonorAuskultasi : Takipnue, expirasi memanjang, ronki kering,bunyi napas vesikuler melemah

JantungInspeksi : Iktus tidak tampak,distensi vena jugularisPalapsi : Iktus tidak teraba di RIC, Thrill (-)Perkusi : Batas kiri = sesuai iktus

Batas Kanan = MelebarBatas Atas = RIC 2Pinggang jantung (+)

Auskultasi : Bunyi jantung murmur trikuspid ada S3 Perut

inspeksi : simetris, buncit, tegang (+) ,luka(-)palpasi : keras , teraba hepar 2 jari dibawah arcus costa (hepatomegali) , asites (shifting dullness)perkusi : tympani meteorismus (-), pekak alih (+),undulasi (+), pekak sisi (+),asites (+)

auskultasi : bising usus(+)

Punggung Normal tidak ada deformitas,kulit normal

Alat kelaminInspeksi : Tidak ada sikatrik dan hernia pada regio ingguinalistidak ada kelainan pada penis dan skrotum

AnusTidak ada indikasi rectal tuse

Anggota geraktdk ada kelainan Ekstremitas: edema dorsum pedis

pitting edema (+/+)

R.fisiologis (+/+)

R.patologis (-/-)

Hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang lain :

Darah : hb : 11,6 g/dl ht : 36,7 % LED : 7 mm/l gula darah sewaktu : 82 mg% kolesterol total : 120 mg% trigliserid : 47 mg%

urine : warna kuning , pH 6 , Urine :

Pem. Anjuran

EKG : hipertropi atrial atau ventrikel,

penyimpangan aksis,

iskemia dan kerusakan pola mungkin terlihat.

Disritmia (takikardi, fibrilasi atrial)

Foto thorax: menunjukan pembesaran jantung

Perubahan dalam pembuluh darah mencerminkan peningkatan pulmonal.

Lipid profil Ureum kreatinin

Rencana pemeriksaan

Mengoptimalkan efisiensi pertukaran gas

Menurunkan hipertensi pulmonal Meningkatkan kelansungan hidup pengobatan penyakit dasar dan

komplikasinya uji spirometri Uji kortikosteroid

Diagnosa banding : LVH , RVH,

Diagnosis• Primer : kor pulmonal kronis stadium dekompensta•Sekunder : hipertensi pulmonal, gagal jantung, PPOK

Pengobatan :

1.Istirahat cukup.Hindari polusi udara dan rokok

2.DietDiet rendah garam

3.Medikamentosa• Bronkodilator :o Aminovilin 240 mg IV di berikan pelano Salbutamol• Mukolitik dan ekspektoran• AntibiotikUntuk dekompensasikordis kanan :• Furosemide 40-80 mg IV, diulangi setelah 2 jam• Digitalis : hati-hati!

PROGNOSA mortalitas dapat dturunkan

dengan pengobatan secara continuitas dan mengurangi konsumsi o2 dengan istirahat dan pembatasan aktivitas serta melakukan diet rendah garam

top related