konsep trimester
Post on 18-Feb-2015
84 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Nell, Ibu primigravida adalah seorang wanita yang pertama kali hamil.
Selanjutnya menurut Sastrowinoto, bahwa kehamilan terjadi kalau ada pertemuan dan
pertemuan antara sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozoa). Arti hamil atau kehamilan
adalah suatu keadaan dalam seseorang wanita mengandung sel telur dibuahi oleh sperma,
sebagian tubuh ibu hamil tersebut mengadakan keseimbangan untuk menyesuaikan diri
dengan adanya individu tersebut.
Awal kehamilan ditandai berdasarkan menstruasi terakhir pada wanita.
Banyak perubahan fisik yang akan wanita alami selama trimester pertama (3 bulan
pertama kehamilan). Periode ini juga merupakan periode tumbuh kembang yang cepat
bagi bayi. Kehamilan biasanya berlangsung selama 40 minggu, mulai dari hari pertama
periode terakhir menstruasi wanita yang berarti bahwa itu mencakup dua minggu sebelum
ovulasi dan konsepsi terjadi. Hal ini sering disebut dalam tiga bagian yang disebut
trimester.
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di
negara berkembang dan di negara miskin. Sekitar 25 – 50% kematian wanita usia subur
disebabkan hal yang berkaitan dengan kehamilan. World Heath Organization (WHO)
memperkirakan lebih dari 585.000 ibu per tahunnya meninggal saat hamil atau bersalin.
Di Asia Selatan wanita berkemungkinan 1 : 18 meninggal akibat kehamilan / persalinan
selama kehidupan, Negara Afrika 1 : 14 sedangkan di Amerika Utara 1 : 6,366. serta
Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan, infeksi dan
eklamsi. Sekitar 5% kematian ibu disebabkan oleh penyakit yang memburuk akibat
kehamilan, misalnya penyakit jantung dan infeksi kronis. Selain itu keadaan ibu sejak
pra-hamil dapat berpengaruh terhadap kehamilannya. Hal ini disebabkan rendahnya
pengetahuan ibu tentang kehamilan.
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 1
Penyebab tak langsung kematian ibu antara lain adalah : anemia, Kurang Energi
Kronik (KEK) dan keadaan “4 terlalu” (terlalu muda/ tua, sering dan banyak. Kematian
ibu di Indonesia diwarnai oleh hal-hal non-teknis yang masuk katagori penyebab
mendasar seperti : rendahnya status wanita, ketidak berdayaannya dan taraf pendidikan
yang rendah.
B. Tujuan 1. Tujuan Umum
Menjelaskan konsep dan proses asuhan keperawatan pada ibu hamil TI,TII dan TIII.
2. Tujuan Khususa. Mengidentifikasi definisi dari kehamilanb. Mengidentifikasi klasifikasi kehamilanc. Mengidentifikasi keluhan ibu hamild. Mengidentifikasi cara mengatasi keluhan ibu hamile. Mengidentifikasi nasihat yang diberikan bagi ibu hamilf. Mengidentifikasi proses keperawatan pada ibu hamil TI,TII dan TIII
Lbh baik berlindung pada tuhan, daripada percaya kpd manusia maz 118:8
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 2
BAB II
KONSEP KEHAMILAN
A. Pengertian
1. Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi dan
pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus yang aterm (Guyton,
1997).
2. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (manuaba,2007:4)
3. periode antepartum adalah periode kehamilan yang di hitung dari pertama haid
terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati yang di tandai awal periode
intrapartum (Helen varney,2006 : 492)
4. Masa kehamilan dimulai dan konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
terahir (sarwono, 2007 :89).
Jadi, kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi
kehamilan yang di hitung dari pertama haid terakhir (HPHT) hingga persalinan.
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 3
Kehamilan adalah masa yang dimulai dari konsepsi atau fertilisasi (bertemunya
antara ovum dan spermatozoa) sampai dengan awal terjadinya persalinan. Lama
kehamilan berlangsung sampai persalinan aterm sekitar 280 sampai 300 hari dengan
perhitungan sebagai berikut :
1. Kehamilan sampai 28 minggu dengan berat janin 1000 gram bila berakhir
disebut keguguran (abortus).
2. Kehamilan 29 sampai 36 minggu bila terjadi persalinan disebut prematuritas.
3. Kehamilan berumur 37 sampai 42 minggu disebut aterm.
4. Kehamilan melebihi 42 minggu disebut kehamilan lewat waktu atau post date
(serotinus).
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan, yaitu :
1. Triwulan I : 0-12 minggu (3 bulan)
2. Triwulan II : 13-28 minggu (4-7 bulan)
3. Triwulan III : 29 sampai 42 minggu (8-10 bulan)
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 4
B. Pengklasifikasian
1. Trimester I
a. Kehamilan trimester 1 adalah kehamilan dengan usia 0-12 minggu dimulai sejak
terjadinya fertilisasi sampai masa kehamilan mencapai usia 12 minggu.
b. Frekuensi kunjungan
Kunjungan selama kehamilan berjumlah minimal 4 kali dimaksudkan agar ibu
hamil, setidaknya memeriksakan diri 1 kali pada trimester pertama, 2 kali di
trimester ke-2 dan setiap minggu kunjungan di trimester ke-3.
c. Fungsi kunjungan TI adalah
Pemeriksaan kehamilan sangat penting dan dapat dikatakan wajib dilakukan bagi
wanita yang dinyatakan positif hamil. Alasannya, pemeriksaan kehamilan dapat
digunakan untuk mengetahui perkembangan kehamilan itu sendiri, tingkat
kesehatan kandungan, kondisi janin dan bahkan penyakit atau kelainan.
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 5
d. Tanda bahaya TI
1) Perdarahan pervaginam
Pengertian: Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22
minggu(TII). Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang
berhubungan dengan kehamilan dapat berupa: abortus, kehamilan mola,
kehamilan ektopik. (Saifuddin, 2002)
2) Sakit kepala yang hebat sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dan
sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit
kepala yang menunjukan suatu masalah serius dalam kehamilan adalah sakit
kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. (Uswhaaya,
2009: 4-5)
3) Demam Tinggi
Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam kehamilan
merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya
infeksi dalam kehamilan. (Saiffudin, 2002: 84)
4) Mual muntah berlebih / hyperemesis gravidarum.
e. Nasihat yang dapat diberikan selama TI
1) Pilih seorang dokter kandungan, dokter puskesmas, bidan, atau perawat.
2) Konsumsi makanan yang tepat sangatlah penting untuk memenuhi kebutuhan gizi anda
dan bayi anda. Kualitas makanan jauh lebih penting dibandingkan dengan kuantitas.
3) Batasi berhubungan sex karena dapat menyebabkan uterus berkontraksi.
f. Kebutuhan psikologi
1. Gelisah
2. Tidak percaya diri
3. Penurunan libido
4. Insomnia
5. Ambivalen
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 6
Asuhan Keperawatan Trimester I
a. Pengkajian
1) Anamnesa
a) Biodata
Nama, umur, pekerjaan, nama suami,agama, dan alamat. Maksud dari pertanyaan ini
adalah untuk mengidentifikasi (mengenal) penderita dan menentukan status sosial
ekonominya yang harus kita ketahui; misalnya untuk menentukan anjuran yang
harus kita ketahui; misalnya untuk menentukan anjuran apa atau pengobatan apa
yang akan di berikan.
b) Keluhan utama
Apakah pemeriksa datang untuk pemeriksaan kehamilan ataukah ada pengaduan-
pengaduan lain yang terpenting.
c) Riwayat perkawinan
Kawin atau tidak, berapa kali kawin, berapa lama perkawinan, berapa usia saat
menikah.
d) Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan sekarang yaitu keluhan sampai saat klien pergi ke rumah sakit
atau pada saat pengkajian seperti perdarahan pervaginam di luar siklus haid,
pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan.
e) Riwayat kesehatan sekarang
Bila mulai merasa pergerakan anak, kalau kehamilan masih muda adakah tanda
mual, muntah, sakit kepala, perdarahan.
f) Riwayat kesehatan keluarga
Adakah pentakit keturunan dalam keluarga, anak kembar atau penyakit menular yang
dapat mempengaruhi persalinan.
g) Riwayat obstetri dan gynekologi
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 7
Kehamilan : adakah gangguan seperti perdarahan, muntah yang sangat, toxaemia
gravidarum.
Persalinan: spontan atau buatan, prematur, perdarahan, ditolong oleh siapa (bidan,
dokter).
Nifas: Adakah panas atau perdarahan, bagaimana laktasi.
Anak: Jenis kelamin, hidup atau tidak, kalau meninggal umur berapa, dan sebabnya
meninggal, BB waktu lahir.
h) Riwayat KB
Kaji tentang apakah menggunakan KB, jenis apa yg digunakan, berapa lama
pemakaian,adakah keluhan selama KB
i) Pola kebiasaan eliminasi
(1) Makan: kaji tentang berapa kali sehari makan, menu apa yang sering di makan,
makanan apa yang di sukai dan tidak di sukai,apakah ada keluhan setelah atau
sebelum makan.
(2) Minum: kaji tentang berapa kali sehari minum, minuma apa yang sering di
minum, minuman apa yang di sukai dan tidak di sukai, apakah ada keluhan
setelah atau sebelum minum.
(3) BAB: kaji tentang berapa kali sehari BAB,bagaimana konsistensiny , warna dan
bau feses, apakah ada keluhan setelah atau sebelum BAB, BAB terakhir kapan.
(4) BAK: kaji tentang berapa kali sehari BAK, bagaimana baunya, apakah ada
keluhan setelah atau sebelum BAK, BAK terakhir kapan.
j) Data psiko-sosial-kultur-spiritual
(1) Data psikologis : kaji tentang bagaimana perasaan ibu terhadap kehamilan.
(2) Data sosial : kaji tentang bagaimana hubungan ibu dengan suami,
keluarga, dan tetangganya, bagaimana dengan persiapan persalinanya, rencana
kelahiran akan di bantu oleh siapa, apakah ada transportasi sudah disediakan,
bagaimana keluarga mengambil keputusan.
(3) Data kultural : kaji tentang bagaimana kebiasaan dan adat istiadat
apakah membahayakan janin atau ibu.
(4) Data spiritual : kaji tentang bagaimana ibu menjalankan ibadahnya.
2) Pemeriksaan tanda-tanda vital
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 8
a) Tekanan darah
Tekanan darah yang tinggi dalam kehamilan merupakan sebuah resiko. Tekanan
darah dikatakan tinggi bila lebih dari 140/90 mmHg. Penanganan yang kurang tepat,
tekanan darah 30 mmHg atau lebih, dan atau diastolik 15 mmHg atau lebih dapat
berlanjut menjadi preeklampsi dan eklampsi.
b) Denyut nadi
Jumlah denyut nadi yang normal adalah sekitar 80 x/menit. Bila jumlah denyut nadi
lebih dari 120 x/menit, maka hal ini menunjukkan adanya kelainan.
c) Suhu
Suhu tubuh ibu hamil lebih dari 37,5oc dikatakan demam, hal ini mungkin ada infeksi
dalam kehamilan.
d) Pernafasan
Frekuensi pernafasan normal orang dewasa adalah 16-20 x/menit. Sesak nafas yang
ditandai oleh peningkatan frekuensi pernafasan, sehingga membuat sang ibu sulit
untuk bernafas serta kelelahan. Bila hal ini timbul setelah melakukan kerja fisik,
misalnya berjalan atau melakukan tugas sehari-hari, maka kemungkinan terdapat
penyakit jantung.
3) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik umum yang bisa dilakukan sebagai berikut ini :
a) Kesan umum
Dengan periksa pandang (inspeksi) dapat diperoleh gambaran mengenai ibu dan
keadaan panggul. Adanya kesempitan atau kelainan panggul, dapat diduga bila
terlihat jalannya ibu tidak normal, misalnya pincang, ibu sangat pendek, adanya
kelainan- kelainan panggul seperti kifosis atau skoliosis, kelainan-kelainan belah
ketupat dari michaelis tidak simetris.
b) Tinggi badan
Tinggi badan inggi badan kurang dari rata-rata merupakan faktor resiko untuk ibu
hamil, jika tinggi badan kurang dari 145 cm dimungkinkan ibu memiliki panggul
sempit.
c) Berat badan
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 9
Pertambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 0,3- 0,5 kg/minggu. Bila
dikaitkan denga usia kehamilan, kenaikan berat badan selama hamil muda 5 kg. Pada
akhir kehamilan, pertambahan berat badan normal adalah 9-12 kg. Bila terdapat
kenaikan berat badan berlebihan, perlu dipikirkan adanya bengkak, kehamilan
kembar, hidramnion, atau anak besar.
d) Lingkar lengan atas (LLA) kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk
status gizi yang buruk atau kurang. Ibu beresiko untuk melahirkan anak dengan berat
badan lahir rendah (BBLR).
e) Kepala dan leher
f) Memeriksa apakah terdapat edema pada wajah
g) Memeriksa apakah kelopak mata bagisan bawah tampak pucat, berwarna
kuning/jaundice pada sklera
h) Memeriksa apakah rahang pucat dan periksa juga keadaan gigi
i) Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui pembesaran kelenjar tiroid,
pembesaran pembuluh limfe, dan pembesaran vena jugularis.
j) Payudara
(1) Amati bentuk, ukuran, dan kesimetrisannya, payudara normalnya melingkar,
agak simetris, dan dapat dideskripsikan kecil, sedang serta besar
(2) Putting payudara menonjol dan masuk ke dalam
(3) Adanya kolostrum atau cairan lain, misalnya ulkus
(4) Masa atau pembesaran pembuluh limfe
k) Abdomen
(1) Memeriksa apakah ada bekas luka operasi
(2) Mengukur tinggi fundus uteri menggunakan tangan bila usia kehamilan >12
minggu, atau pita ukuran bila usia kehamilan >22 minggu
(3) Melakukan palpasi untuk mengetahui letak presentasi, posisi, dan penurunan
kepala janin kalau lebih dari 36 minggu.
(4) Menghitung denyut jantung janin dengan fetoskop bila usia kehamilan >18
minggu
l) Tangan dan kaki
(1) Memeriksa apakah tangan dan kakai edema atau pucat pada kuku jari
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 10
(2) Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui adanya varises
(3) Memeriksa reflek patella untuk melihat pakah terjadi gerakan hipo atau hiper
m) Pemeriksaan panggul
Biasanya memeriksa dan mengukur panggul sekali dalam kehamilan ialah dengan
toucher karena ukuran-ukuran dalamlah yang menentukan luasnya jalan lahir.
Biasanya dilakukan pada kehamilan 8 bulan, yang diperiksa ialah :
(1) Conjugate diagonalis.
(2) apakah lineainnominata teraba seluruhnya/hanya sebagian.
(3) Keadaan sacrum apakah concaaf dalam arah atas bawah dari kiri k kanan.
(4) Keadaan dinding samping panggul apakah lurus/convergent.
(5) Apakah spinae ischiadicae menonjol
(6) Keadaan os pubis adakah exostose
(7) Keadaan arcus pubis.
Ukuran panggul rata-rata dan terkategori normal:
(1) Pintu atas panggul (pelvic inlet) minimal memiliki diameter 22 cm.
(2) Pintu tengah panggul (mid pelvic) diameter minimalnya adalah 20 cm.
(3) Pintu bawah panggul, panjang diameter normalnya rata-rata minimal 16 cm.
n) Pemeriksaan organ reproduksi/ alat genital
(1) Genital luar
Memeriksa labia mayora dan minora, kemudian klitoris, lubang uretra, dan
introitus vagina untuk melihat adanya tukak atau luka, varises, cairan yang ada,
baik warna, konsistensi, jumlah maupun bau.
Melakukan palpasi pada kelenjar bartolini untuk mengetahui adanya
pembengkakan masa atau cairan kiste.
(2) Pemeriksaan bimanual/pemeriksaan dalam(p.d)
Mancari letak serviks dan merasakan untuk mengetahui pembukaan atau dilatasi
dan rasa nyeri karena gerakan (nyeri tekan atau nyeri goyang).
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 11
Menggunakan dua tangan, satu tangan diatas abdomen, dua jari didalam vagina
untuk palpasi uterus. Ukuran, bentuk, dan posisi, mobilitas, rasa nyeri, serta
adanya masa.
b. Diagnosa Keperawatan
1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh resiko tinggi terhadap perubahan nafsu
makan mual muntah.
2) Ketidaknyamanan perubahan fisik dan pengaruh hormonal berhubungan dengan
kegelisahan,perubahan tonus otot.
3) Konstipasi, resti terhadap relaksasi otot , peningkatan absorpsi air di GI , adanya
hemoroid, mengonsusi zat besi.
4) Curah jantung (kompensasi maksimal) b.d peningkatan volume cairan (preload),
hipertensi ventrikel, perubahan pada tahanan perifer (afterload).
c. Intervensi Keperawatan
1) DK:
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh resiko tinggi terhadap perubahan nafsu
makan mual muntah.
Hasil yang diharapkan- klien akan:
a) Mengikuti diet yang dianjurkan.
b) Mengonsumsi makanan zat besi/vitamin sesuai resep.
c) Menunjukkan barat badan yang sesuai (biasanya minimal 1,5 kg pada akhir
trimester I).
Intervensi Keperawatan Rasional
1. Tentukan keadekuatan kebiasaan nutrisi
dulu/sekarang dengan menggunakan batasan
4 jam. Perhatikan kondisi rambut, kaki, dan
kulit.
2. Dapatkan riwayat kesehatan; cacat usia
(khususnya kurang dari 17 tahun, lebih dari
35 tahun).
1. Keadaan janin/ibu gantung pada nutrisi ibu
selama kehamilan sebelum tahun
kehamilan.
2. Remaja dapat cenderung malnutrisi/anemia,
dan klien lansia cenderung
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 12
3. Pastikan tingkat pengetahuan tentang
kebutuhan diet.
4. Berikan informasi tentang diet pranatal dan
suplemen vitamin/zat besi tiap hari.
5. Perhatikan adanya pika/mengidam. Kaji
pilihan bahan bukan makanan dan motivasi
untuk memakannya.
6. Timbang berat badan klien, pastikan BB
pregravid biasanya. Berikan informasi
tentang penambahan pranatal yang
optimum.
7. Tinjau ulang frekuensi dan beratnya
mual/muntah.
8. Pantau kadar Hb atau Ht
9. Tes urine terhadap aseton , albumin, dan
glukosa.
10. Ukur pembesaran uterus
obesitas/diabertes gestasional.
3. Pada periode pranatal, laju basal metabolik
meningkat 20-25 %.
4. Materi referensi dapat dipelajari dirumah,
meningkatkan kemungkinan klien memilih
diet seimbang.
5. Memakan bahan bukan makanan pada
kehamilan mungkin didasarkan ada
kebutukan psikologis, budaya, dan respon
lapar.
6. Ketidakadekuatan penambahan BB pranatal
dan atau dibawah normal masa kehamilan.
7. Mual muntah trimester pertama dapat
berdampak negatif pada status nutrisi
pranatal, khususnya pada periode kritis
perkembangan janin.
8. Mengidentifikasi adanya anemia dan
potensial penurunan kapasitas pembawa
oksigen ibu. Klien dengan kadar Hb kurang
dari 12 g/dl atau kadar Ht kurang atau sama
dengan 37% dipertimbangkan anemia pada
trimester pertama.
9. Menetapkan data dasar; dilakukan secara
rutin untuk mendeteksi situasi potensi
resiko tinggi seperti ketidakadekuatan
asupan karbohidrat, dan diabetik keto
asidosis.
10. Malnutrisi ibu berdampak negatif pada
pertumbukan janin dan memperberat
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 13
Kolaborasi
1. Buat rujukan yang perlu sesuai indikasi
(mis. Pada ahli diet).
2. Rujuk pada program makanan wanita, bayi,
anak-anak dengan tepat.
penurunan komlemen sel otak pada janin
yang mengakibatkan kemunduran
perkembangan janin.
1. Mungkin diperlukan bantuan tambahan
terhadap pilihan nutrisi; dapat membatasi
anggaran /keuangan.
2. Yayasan penyelenggara program makanan
suplemen membantu meningkatkan secara
optimal nutrisi ibu/janin.
2.DK:
Ketidaknyamanan perubahan fisik dan pengaruh hormonal berhubungan dengan
kegelisahan,perubahan tonus otot.
Hasil yang diharapkan:
1) Mengidentifikasikan tindakan-tindakan yang memberikan kelegaan
2) Menerima tanggung jawab untuk menghilangkan ketidaknyamanan
3) Melaporkan berhasil/tidak penatalaksanaan ketidaknyamanan
Intervensi Keperawatan Rasional
1. Anjurkan setiap hari menggunakan bra
penyokong. Tinjau perawatan putting
(mis. Buka dan diamkan 20 menit setiap
hari supaya terkena udara; hindari
pemakaian sabun).
2. Tekankan pentingnya menghindari
manipulasi putting berlebihan.
3. Kaji adanya hemoroid: perhatikan keluhan
1. Memberikan sokongan yang sesuai
payudara yang membesar, menguatkan
jaringan areolar.
2. Stimulasi putting berlebihan dapat
memerbesar kemungkinan persalinan
raterm melalui pelepasan oksitosin.
3. Penurunan motilitas GI dan perubahan usus
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 14
gatal, bengkak, perdarahan.
4. Instruksikan penggunaan kompres
es/panas, atau anestesi topikal; ajarkan
cara memasukkan kembali hemoroid
dengan menggunakan jari yang
menggunakan cairan pelumas; anjurkan
klien diet tinggi serat, buah, sayuran.
5. Mual/muntah: anjurkan meningkatkan
asupan karbohidrat saat tidur, makan
sedikit dan sering. Menghindari bau yang
menyengat.
6. Tinjau ulang perubahan fisiologis yang
mempengaruhi proses berkemih. Anjurkan
menghindari minuman yang mengandung
kafein.
serta tekanan pada sistem pembuluh darah
oleh pembesaran uterus memberi
kecenderungan terjadinya hemoroid.
4. Menurunkan ketidaknyamanan dan
bengkak, menurunkan motilitas GI.
5. Menurunkan kemungkinan gangguan
gastrik yang dapat disebabkan oleh efek
asam hidroklorid pada lambung yang
kosong, makanan pedas atau makanan
tertentu.
6. Frekuensi berkemih disebabkan oleh
tekanan uterus yang membesar terhadap
kandung kemih. Kafein mempunyai sifat
diuretik yang dapat memperberat masalah
frekuensi berkemih.
3. DK:
Konstipasi, resti terhadap relaksasi otot , peningkatan absorpsi air di GI , adanya
hemoroid , ,mengonsusi zat besi.
Hasil Yng diharakan, klien akan:
1) Klien akan mempertahankan pola ungsi usus normal.
2) Mengidentifikasi perilaku yang memberatkan atau beresiko.
3) Melaporkan tindakan tepat yang dilakukan individu untuk meningkatkan eliminasi.
Intervensi Keperawatan Konstipasi.
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 15
1. Tentukan kebiasaan eliminasi sebelum
kehamilan, perhatikan perubahan selama
hamil.
2. Kaji adanya hemoroid.
3. Berikan informasi diet tentang buah-
buahan segar, sayuran, padi-padian,
masukan cairan adekuat.
4. Anjurkan latihan ringan secara teratur mis.
Kalan kaki. Beri tahu klien supaya
menghindari latihan yang lama dan keras.
Kolaborasi
Diskusikan kewaspadaan penggunaan pelunak
feses atay embentuk bulk bila diet tidak efektif.
1. Peningkatan kadar progesteron, merilekskan
otot polos saluran GI, mengakibatkan
penurunan peristaltik, dan meningkatkan
reabsorsi air dan elektrolit. Suplemen zat
besi juga memperberat masalah konstipasi.
2. Varises rektum sering kali terjadi pada
konstipasi yang lama, mengejan atau
sebagai akibat peningkatan volume sirkulasi
dan relaksasi hormonal pembuluh darah.
3. Bulk dan konsistensi dalam pilihan diet
membantu meningkatkan keefektifan pada
defekasi.
4. Meningkatkan peristaltik dan membantu
mencegah konstipasi.
Untuk membantu mengatasi dan
menciptakan rutinitas belajar.
4. DK:
Curah jantung (kompensasi maksimal) b.d peningkatan volume cairan (preload),
hipertensi ventrikel, perubahan pada tahanan perifer (afterload).
Hasil yang diharapka klien akan:
1) Membedakan perubahan normal dan abnormal.
2) Tekanan darah arteri yang tetap normal
3) Bebas dari edema patologis
4) Menunjukkan albumin tidak lebih dari 1+ dalam urin
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 16
Intervensi Keperawatan Rasional
1. Tinjau ulang proses fisiologis dan
perubahan normal dan abnormal,serta
tanda/gejala.
2. Dapatkan TD standar dan denyut nadi,
laporkan jika peningkatan sistolik > 30
mmHg atau diastolik meningkat > 1
mmHg.
3. Kaji lokasi/tingkat edema. Bedakan antara
edema fisiologis dengan edema yang daoat
membahayakan.
4. Kaji adanya varises ada kaki, vulva,
rektum.
1. Pada pranatal, volume darah sirkulasi
dalam bentuk plasma dan sel-sel darah
merah meningkat 30%-50% untuk
memenuhi nutrisi ibu/janin dan kebutuhan
oksigen serta sebagai pengamatan terhadap
kehilangan darah selama proses kehamilan.
Meskipun ini adalah proses normal, klien
secara maksimal dikompensasi dan dapat
mengalami resiko terhadap
hipertensi.engenalan dan intervensi cepat
dapat menurunkan resiko hasil yang
merugikan.
2. Peningkatan TD dapat menandakan HAK.
Nadi meningkat di atas 10-15 dpm dapat
menunjukkan stres.
3. Edema dependen pada ekstremitas bawah
(fisiologos) sering terjadi, karena statis
vena yang disebabkan oleh tekanan uterus
dan efek-efek hormonal dari progesteron
dan relaksin, yang merilekskan dinding
pembuluh darah.edema wajah dan atau
ekstremitas atas dapat menunjukkan HAK.
4. Peningkatan beben cairan dan hormon
relaksasi dari dinding pembuluh darah daat
meningkatkan resiko terhadap pembuluh
darah dan statis vena, khususnya pada klien
yang gaya hidunya memerlukan
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 17
5. Diskusikan perlunya untuk menghindari
perubahan posisi cepat dari duduk atau
berbaring ke berdiri.
Kolaborasi
Monitor kadar Hb dan Ht.
duduk/berdiri lama.
5. Klien mungkin senderung terhadap
hipotensi postural karena menurunnya
aliran balik vena.
Hb rendah dapat menimbulkan anemia, yang
dapat meningkatkan f rekuensi jantung dan
beban kerja jantung; peningkatan nHt dapat
menunjukkan dehidrasi dengan perpindahan
cairan HAK.
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 18
2.Trimester II
a. Kehamilan trimester kedua merupakan waktu kehamilan pada minggu ke 13
sampai dengan 28 atau waktu kehamilan menanjak umur 3 bulan hingga 7 bulan.
b. Kunjungan pada trismester kedua minimal sebanyak 2 kali. Alasanya untuk
mengetahui perkembangan bayi, apakah normal atu ada kelainan.
c. Perubahan yang terjadi pada trimester
1) Berkurangnya rasa mual
Tubuh sudah mulai bisa menyesuaikan diri dengan perubahan perubahan yang
terjadi. Perlahan lahan rasa mual dan muntah pun akan hilang. Hilangnya rasa
mual ini dibarengi dengan selera makan yang mulai pulih.
2) Buah dada yang membesar, kelenjar susu yang semakin membesar
Akibat dari pengaruh hormon estrogen dan progesteron membuat payudara
anda tampak membesar vena tampak di superfisial, kolostrum keluar pada
minggu ke 16.
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 19
3) Peningkatan pertumbuhan rambut
Perubahan hormon pada trimester kedua mendorong tumbuhnya bulu bulu
disekujur tubuh wanita hamil. Selama masih dalam taraf yang wajar,hal ini
tidak menjadi masalah.
4) Napas yang lebih pendek
Paru-paru pada seorang hamil bersirkulasi dengan lebih cepat bersamaan
dengan kontraksi otot jantung untuk mensuplai oksigen lebih banyak, ini akan
membuat kinerja paru-paru meningkat dan napas menjadi lebih pendek.
d. Pemeriksaan janin (DJJ)
Pengkajian status kesehatan janin meliputi pertimbangan gerak janin, DJJ, dan
gejala-gejala kelainan pada janin/ibu. Ibu diinstuksikan untuk mencatat tahapan
gerakan janin terjadi dan lamanya serta segera melapor jika terjadi perubahan pola
atau jika gerakan berhenti. Gerakan janin biasanya dirasakan oleh multigravida
pada sekitar minggu ke 16 kehamilan. Primigravida mungkin belum mampu
merasakan gerakan janin sampai sekitar minggu ke 22. DJJ diperiksa pada setiap
kunjungan rutin sejak pertama kali terdengar (12 minggu dengan alat dopler; 18-20
minggu dengan fetoskop).
e. Pemeriksaan penunjang laboratorium
Uji laboratorium rutin selama TII dibatasi:
1) Spesimen urin yang diambil dengan cara bersih digunakan untuk mendeteksi
glukosa, aseton, dan albumin atau protein.
2) Tes glukosa biasanya dilakukan pada minggu ke 28
3) Pemeriksaan kultur dan sensitifitas urin serta sampel darah hanya dilakukan
bila ada gejala dan tangga yang menunjang.
4) Hematokrit dapat dilakukan pada setiap kunjungan dibeberapa prenatal.
5) Pemeriksaan Sitologi cairan vagina (termasuk pap smear, kultur resistensi
jamur/bakteri) dilakukan untuk mengetahui adanya infeksi
kandida/trikomonas, infeksi bakteriologis, atau kemungkinan keganasan
serviks.
6) Pemeriksaan USG
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 20
Asuhan Keperawatan Trimester II
a. Pengkajian
Pengkajian meliputi data dasar dan riwayat kesehatan ibu, antara lain meliputi:
1) Identitas (nama, umur, pekerjaan, agama, dsb.)
2) Berat badan/ tinggi badan
Status pernikahan (pernikahan ke berapa)
3) Kunjungan sebelumnya (berapa kali berkunjung, rutin/ tidak, tempat berkunjung tetap
pindah, dst.)
4) Riwayat kehamilan dan persalinan (kehamilan ke berapa, abortus, pre eklampsia,
perdarahan)
5) Riwayat imunisasi ibu (MMR,TORCH, TT)
6) Riwayat penyakit sekarang dan terdahulu
7) Riwayat alergi makanan dan obat-obatan
8) Riwayat penyakit dalam keluarga
9) Riwayat psiko sosial
10) Aktivitas / istirahat
11) Eliminasi: Perubahan pada konsistensi/ frekwensi defekasi, peningkatan frekwensi
perkemihan, peningkatan berat jenis, hemoroid
12) Makanan/ cairan: sedikit mual dan muntah, nyeri ulu hati, penambahan berat badan 11-
12 Lb, membran mukosa kering: hipertrofi jaringan gusi, mudah berdarah
13) Nyeri / ketidak nyamanan: kram kaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara, nyeri
punggung
14) Pernafasan: hidung tersumbat, mukosa lebih merah daripada normal, frekwensi
pernapasan dapat meningkat relatif terhadap ukuran/ tinggi uterus, pernafasan torakalh
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 21
15) Perubahan payudara, pembesaran jaringan adiposa, peningkatan vaskularitas, lunak bila
di palpasi, peningkatan diameter dan pigmentasi jaringan alveolar, hipertrofi tuberkel
montgomery, kemungkinan strie gravidarum, mulai tampak adanya kolostrum
16) Perubahn pigmentasi: kloasma, linea nigra, palmar eritema, spider nervi.
b. Diagnose keperawatan
1) Gangguan citra tubuh, resiko tinggi terhadap persepsi perubahan biofisik, respon orang
lain.
2) Pola pernapasan, ketidakefektifan b.d pergeseran difragma karena pembesaran uterus.
3) Cedera, resiko tinggi terhadap janin
c. Intervensi keperawatan
1) DK :
Gangguan citra tubuh, resiko tinggi terhadap persepsi perubahan biofisik, respon orang
lain.
Hasil yang diharapkan klien akan:
a) Mengungkapkan penerimaan /adaptasi berharap untuk mengubah konsep diri/citra
diri
b) Mendemonstrasikan citra tubuh positif dengan mempertahan kan kepuasan
penampilan keseluruhan; berpakaian dengan pakaian yang tepat, dan sepatu berhak
rendah.
Intervensi Keperawatan Rasional
1. Tinjau ulang atau kaji sikap terhadap
kehamilan, perubahan bentuk tubuh, dan
sebagainya.
1. Pada trimester kedua, perubahan bentuk
tubuh telah tampak. Respons negative dapat
terjadi pada klien atau pasanganyang
memiliki konsep diri yang rapuh,
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 22
2. Diskusikan perubahan aspek fisiologis, dan
respons klien terhadap perubahan. Berikan
informasi tentang kenormalan perubahan.
3. Anjurkan gaya dan sumber-sumber yang
tersedia dari pakaian saat hamil.
4. Diskusikan metoda perawatan kulit dan
berias, menggunakan kan kaus kaki
penyokong, pemeliharaan postur, dan
program latihan sedang.
Kolaborasi
Rujuk pada sumber-sumber lain seperti
konseling dan atau kelas-kelas pendidikan
kelahiran anak dan menjadi orang tua.
didasarkan pada penampilan fisik.
2. Individu bereaksi secari berbeda terhadap
perubahan yang terjadi. Informasi dapat
mebantu klien memahami, atau menerima
apa yang terjadi.
3. Situasi individu menandakan kebutuhan
akan pakaian yang akan meningkatkan
penampilan klien untuk kerja dan
melakukan aktivitas yang menyenangkan.
4. Belajar dan ikut untuk melihat dan merasa
lebih baik mungkin membantu untuk
mempertahankan perasaan positif tentang
diri.
Mungkin membantu dalam memberi
dukungan tambahan, selama periode
perubahan ini; mengidentifikasi model-
model peran.
2) DK:
Pola pernapasan, ketidakefektifan b.d pergeseran difragma karena pembesaran
uterus.
Hasil yang diharapkan klien akan:
a) Melaporkan penurunan frekuensi/beratnya keluhan.
b) Mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi pernapasan.
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 23
Intervensi Keperawatan Rasional
1. Kaji status pernapasan (mis., sesak napas
pada pengerahan tenaga, kelelahan).
2. Kaji kadar Hb, Ht, tekankan pentingnya
vitamin prenatal setiap hari.
3. Berikan informasi mengenai rasional untuk
kesulitan pernapasan dan program latihan
untuk aktifitas.
4. Tinjau ulang tindakan yang dilakukan klien
untuk mengurangi masalah; mis., postur
yang baik, menghindari merokok, makan
sedikit tetapi lebih sering, dengan
menggunakan posisi semi fowler untuk
duduk/tidur bila gejala berat.
1. Menentukan luas/beratny amasalah, yang
terjadi pada kira-kira 60% klien prenatal.
Meskipun kapasitas vital meningkat, fungsi
pernapasan diubah saat kemampuan
diafragma untuk turun pada inspirasi
berkurang oleh pembesaran uterus.
2. Peningkatan kadar plasma pada gestasi
minggu ke 24-32 mengencerkan kadar Hb,
mengakibatkan kemungkinan anemia dan
menurunkan kapasitas pembawa oksigen.
3. Menurunkan kemungkinan gejala-gejala
pernapasan yang disebabkan oleh
kelebihan.
4. Postur yang baik dan sedikit membantu
memaksimal penurunan diafragmatik,
meningkatkan ketersediaan ruang untuk
ekspansi paru. Merokok menurunkan
persediaan oksigen untuk pertukaran ibu
janin. Pengubahan posisi tegak dapat
meningkatkan ekspansi paru sesuai
penurunan uterus gravid.
3) DK:
Cedera, resiko tinggi terhadap janin.
Hasil yang di harapkan klien akan:
a) Mengungkapkan kesadaran tentang factor resiko individu
b) Menghindari factor perilaku yang dapat memperberat cedera janin
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 24
Intervensi keperawatan Rasional
1. Tentukan pemahaman sebelum informasi di
berikan
2. Tinjau ulang status kesehatan ibu misal
malnutrisi, penyalahgunaan zat
3. Perhatikan quickening (persepsi ibu
terhadap gerakan janin) dan denyut jantung
janin (DJJ). Rujuk dokter bila di temukan
bermasalah
4. Kaji pertumbuhan uterus dan tinggi fundus
pada setiap kunjungan
Kolaborasi
1. Bntu dengan prosedur ultrasonografi dan
jelaskan tujuannya
2. Ikuti konseling genetic bila perlu
1. Mengidentifikasi kebutuhan individu dan
memberikan kesempatan untuk
memperjelas konsep, khususnya klien yang
melakukan kunjungan prenatal pertama
2. Mempunyai dampak besar dalam
perkembangan jaringan dan organ janin,
dan identifikasi serta itervensi awal dapat
mencegah hasil yang buruk
3. Gerakan janin dimulai dari gestasi minggu
ke 16 dan ke 20. Kegagalan mendeksi DJJ
dapat menandakan penurunan janin atau
tidak adanya janin
4. Merupakan skrining untuk gestasi multiple,
petumbuhan janin normal atau abnormal:
dapat mendeteksi masalah yang
berhubungan dengan polihidramion
Kolaborasi
1. Mendeteksi adanya janin di awal minggu ke
5 sampai 6 gestasi dan memberikan
informasi tentang pertumbuhan janin
dengan menggunaka pengukuran kepala
sampai kaki, panjang femur
2. Klien atau pasangan akan memerlukan
informasi untuk membuat keputusan
berdasarkan informasi tentang perjalanan
tindakan selama kehamilan ini serta yang
akan datang
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 25
3. Trimester TIII
Kehamilan trimester ini adalah trimester terakhir dari kehamilan. Janin Ibu sedang
berada di dalam tahap penyempurnaan dan akan semakin bertambah besar sampai
memenuhi seluruh rongga rahim. Semakin besar janin maka akan semakin terasa
seluruh pergerakan yang dilakukan olehnya. Jangan lupa untuk selalu berhati-hati dan
memperhatikan tanda-tanda kegawatan seperti tanda kelahiran prematur. Konsumsilah
asupan nutrisi yang bergizi dan juga jaga asupan cairan untuk janin Ibu. Trimester
terakhir ini akan diwarnai dengan peningkatan frekuensi ke kamar mandi, sesak karena
tekanan di diafragma, dan heartburn. Jangan lupa untuk merencanakan dengan matang
persiapan untuk prosesi persalinan nantinya.
Kehamilan trimester III adalah kehamilan dengan usia 29-40 minggu, masa ini
merupakan suatu yang lebih berorientasi pada realitas untuk menjadi orang tua yang
menanti kelahiran anak dimana ikatan antara orang tua dan janin yang berkembang
pada trimester ini.
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 26
a. Frekuensi kunjungan
Pada kunjungan pertama akan di deteksi kehamilan ganda.
Pada kunjungan kedua akan dideteksi kelainan letak.
Sedangkan keteraturan kunjungan ANC :
1) Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya
terlambat 1 bulan.
2) Periksa ulang 1x sebulan sampai kehamilan 7 bulan.
3) Periksa ulang 2x sebulan sampai kehamilan 9 bulan.
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 27
4) Periksa setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan.
5) Periksa khusus bila ada keluhan
b. Dalam Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal 2003, tujuan asuhan
antenatal adalah:
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang bayi.
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu
dan bayi.
3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit secara umum,
kebidanan dan pembedahan.
4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dngan selamat, ibu
maupun bayi dengan traima seminimal mungkin.
5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
Eksklusif.
6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
dapat tumbuh kembang secara normal.
c. Keluhan kehamilan pada trimester III
1) Punggung Pegal
Untuk mempertahankan keseimbangan tubuh, perut yang membuncit
otomatis akan menarik otot punggung lebih kencang. Tarikan inilah yang
membuat ibu hamil besar sering mengeluh pegal dan nyeri di tubuh bagian
belakang, termasuk sekitar pinggang.
2) Posisi Tidur
Posisi tidur yang nyaman agak sulit didapat ibu yang sedang hamil tua.
Satu-satunya posisi yang memungkinkan adalah miring.
3) Dihantui kecemasan
Menjelang persalinan, ibu hamil umumnya dihantui berbagai kecemasan,
semisal takut persalinannya bermasalah, khawatir bayinya lahir cacat
maupun cemas membayangkan rasa sakit saat bersalin.
4) Sering buang air kecil
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 28
Keluhan yang juga sering muncul di trimester 3 adalah seringnya buang air
kecil (BAK). Janin yang sudah sedemikian membesar menekan kandung
kemih ibu. Akibatnya, kapasitas kandung kemih jadi terbatas sehingga ibu
sebentar-sebentar ingin BAK. Untuk mengatasinya, disarankan agar 2-3 jam
sebelum tidur tidak minum. Selain itu, kosongkan kandung kemih sesaat
sebelum berangkat tidur. Namun agar kebutuhan air pada ibu hamil tetap
terpenuhi, sebaiknya minumlah lebih banyak di siang hari.
5) Gangguan psikis
Kondisi psikis yang labil di trimester ini biasanya disebabkan oleh aneka
ketidaknyamanan. Ketidaknyamanan ini jelas dapat menurunkan rasa
percaya diri ibu.
d. Cara mengatasi keluhan trimester III
1) Relaks
Yoga menjadi pilihan yang sama baiknya untuk ibu hamil. Olahnapas yoga
membuat otot-otot lebih relaks, pikiran lebih tenang, tubuh lebih bugar, dan
meningkatkan kemampuan berkonsentrasi yang semuanya berpengaruh
terhadap kenyenyakan tidur.
2) Minta bantuan ahli
Kehamilan dengan gangguan akan dirasakan sebagai beban yang teramat
berat. Contohnya, ibu mengalami hiperemesis gravidarum atau mual muntah
berlebihan yang membuatnya merasa tertekan.
3) Tidur miring ke kiri/kanan
Posisi tidur yang dianjurkan untuk ibu hamil adalah posisi tidur miring ke
kiri. Posisi ini diyakini dapat mencegah varises, sesak napas, bengkak pada
kaki, sekaligus mampu memperlancar sirkulasi darah sebagai asupan
penting bagi pertumbuhan janin.
4) Gunakan bantal pengganjal
Bila ingin lebih relaks cobalah ganjal kaki dengan bantal, dari paha hingga
tumit. Ambil posisi miring terlebih dahulu, lalu ganjal kaki mulai tumit
hingga betis dengan dua bantal dan dari lutut hingga pangkal paha dengan 1
bantal. Tidur dengan posisi ini memungkinkan ibu hamil merasa lebih
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 29
nyaman karena seluruh bagian kakinya memiliki penahan. Namun agar saat
tertidur, tubuh tidak balik terlentang, ganjal pula bagian belakang tubuh
dengan bantal atau guling.
e. Perubahan fisiologis pada trimester III
1) Edema karena tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvis ketika
duduk atau pada vena cava inferior ketika berbaring.
2) Sering buang air kecil atau Nocturia karena tekanan uterus pada kandung
kemih
3) Hemorrhoid atau wasir karena tekanan yang meningkat dari uterus gravid
terhadap vena hemorrhoid
4) Flour Albus atau keputihan karena peningkatan produksi lendir dan
kelenjar endoservikal sebagai akibat dari peningkatan kadar estrogen
5) Syncope atau pusing karena penggumpalan darah di dalam pembuluh
tungkai, yang mengurangi aliran balik vena dan menurunkan output
kardiak serta tekanan darah dengan tegangan orthostatis yang meningkat
6) Sakit punggung atas dan bawah karena perubahan sikap badan pada
kehamilan lanjut (titik berat badan pindah kedepan), di imbangi dengan
lordosis yang berlebihan sehingga terjadi spasmus otot pinggang
7) Dispnea atau sesak nafas karena ekspansi diafragma terbatas karena
pembesaran uterus
8) varises karena berdiri terlalu lama dan bendungan vena dalam panggul.
(Yulaikhah, 2008)
f. Pemeriksaan penunjang laboratorium
1) Urin: untuk mendeteksi glukosa dan protein albumin.
2) Tes darah diulang sesuai kebutuhan: tes untuk mendeteksi sifilis, hitung
darah kengkap meliputi Ht,Hb, dan hitung diferensial; skrining antibodi,
sel sabit, dan kadar asam folat jika ada indikasi. Apabila tidak dilakukan
pada awal kehamilan maka pada wanita berusia lebih dari 25 tahun
dilakukan pemeriksaan glukosa
g. Tanda bahaya pada kehamilan lanjut
Bahaya pada kehamilan lanjut, meliputi :
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 30
1) Perdarahan pervaginam
2) Sakit kepala hebat
3) Penglihatan kabur
4) Bengkak di wajah dan jari-jari tangan
5) Pegeluaran cairan pervaginam
6) Gerakan janin tidak terasa
7) Sakit perut hebat (Yulaikhah, 2008)
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 31
Asuhan Keperawatan Trimester III
a. Pengkajian
1) Anamnesa (data subjektif)
a) Keluhan mengenai perkembangan keluhan yang lalu, apakah ada keluhan yang baru
b) Perawatan diri meliputi: riwayat makanan yang dikonsumsi, istirahat dan kerja,
olahraga ringan , kebersihan diri (mandi, gosok gigi), kekerasan terhadap
perempuan, penyakit menukar seksual.
c) Adanya tanda tanda bahaya seperti: adanya perdarahan malalui jalan lahir, pusing
hebat, bengkak pada wajah dan tangan, janin tidak bergerak.
d) Upayakan mencegah: apakah ibu sudah mendapat tetanus toxoid.
e) Usia kehamilan menurut perkiraan ibu
2) Pemeriksaan fisik ibu (data objektif)
a) Memperhatikan: tanda tanda tubuh yang sehat(apakah tampak lemah, tampak
nyaman dan gembira, adakah kecacatan tubuh, kulit tampak bersih).
b) Timbang BB
c) Periksa TD, normal dibawah 140/90, nadi normal 80x/mnt, suhu normal tidak lebih
37,50C.
d) Periksa konjungtiva dan kuku (tanda sehat berwarna kemerahan).
e) Periksa adanya bengkak pada wajah, tangan dan mata kaki.
f) Lakukan tes refleks lutut.
g) Periksa punggung dibagian ginjal. Bila ibu merasa nyeri mungkin terdapat
gangguan di ginjal dan salurannya.
h) Lihat dan raba payudara terhadap kemungkinan adanya benjolan yang tidak normal.
3) Pemeriksaan janin
Sejak minggu ke 32, identifikasi presentasi, posisi, dan situasi. Janin dengan bantuan
manuver leopold dilakukan setiap minggu.
b. Diagnosa Keperawatan
1) Ketidaknyamanan perubahan fisik b.d perubahn fisik dan pengaruh hormonal.
2) Kurang pengetahuan b.d kurang pengalaman, kesalahan interpretasi informasi.
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 32
3) Gangguan eliminasi urin b.d pembesaran uterus, peningkatan tekanan abdomen,
fluktuasi aliran darah ginjal dan laju filtrassi glomerulus.
c. Intervensi Keperawatan
1) DK:
Ketidaknyamanan perubahan fisik b.d perubahn fisik dan pengaruh hormonal.
Hasil yang diharapkan- klien akan:
a) Melakukan aktivitas perawatan diri dengan tepat untuk mengurangi
ketidaknyamanan.
b) Melaporkan ketidaknyamanan dapat diminimalkan.
c) Mencari pertolongan medis yang tepat.
Intervensi Keperawatan Rasional
1. Kaji secar terus menerus ketidaknyamanan
klien dan metoda untuk mengatasinya.
2. Perhatikan adanya keluhan ketegangan
pada punggung dan perubahan cara jalan.
Anjurkan cara penggunaan sepatu hak
rendah, latihan pelvic rock, girdle
maternitas penggunaan kompres panas.
3. Perhatikan adanya kram pada kaki.
Anjurkan klien untuk meluruskan kaki dan
mengangkat telapak kaki bagian dalam ke
posisi dorsofleksi.
4. Perhatikan keluhan frekuensi BAK dan
tekanan pada kandung kemih.
1. Data dasar terbaru untuk merencanakan
keperawatan.
2. Lordosis dan regangan otot disebabkan
karena pengaruh hormone (relaksin,
progesteron) pad sambungan pelvis dan
perpindahan pusat gravitasi sesuai dengan
pembesaran uterus.
3. Menurunkan ketidaknyamanan berkenaan
dengan perubahan kadar kalsium atau
karena tekanan dari pembesaran uterus
pada saraf yang menssuplai ekstremitas
bawah.
4. Pembesaran uterus TIII menurunkan
kapasitas kandung kemih, mangkibatkan
sering berkemih.
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 33
5. Kaji adanya konstipasi dan hemoroid.
6. Kaji adanya pirosis (nyeri ulu hati). tinjau
pembatasan diet.
Kolaborasi
Berikan suplemen kalsium dengan tepat.
Anjurkan penggunaan jelly alumunium
hidroksida sesuai kebutuhan.
5. Peningkatan pemindahan posisi usus
memperberat masalah eliminasi.
6. Masalah sering terjadi pada TII dan dapat
berlanjut bila diet tidak dimodifikasi.
Penambahan produk susu bila intoleransi dapat
menjadi masalah. Jeli dapat menurunkan kadar
fosfor, memperbaiki ketidakseimbangan
kalsium fosfor.
2.DK:
Kurang pengetahuan b.d kurang pengalaman, kesalahan interpretasi informasi.
Tujuan: setelah mendapatkan askep, klien mampu menambah pengetahuannya tentang
perubahan fissk/psikologis, persalinan atau kelahiran.
Hasil yang diharapkan:
a) Mendiskusikan perubahan fisik/psikologis berkenanaan dengan persalinan.
b) Mengidentifikassikan sumber sumber yang tepat untuk mendapatkan informasi
tentang perawatan bayi
c) Mengungkapkan kesiapan untuk persalianan dan bayi.
Intervensi Keperawatan Rasional
1. Berikan informasi tentang perubahan
fisikfisiologis normal berkenaan dengan
TIII.
2. Berikan informasi tertulis/verbal tentang
tanda-tanda awitan persalinan.
1. Pemahaman kenormalan perubahan ini
dapat menurunkan kecemasan dan
membantu meningkatkan penyesuaian
aktivitas perawatan diri.
2. Membantu klien untuk mengenali awitan
persalinan untuk menjamin tiba ke rumah
sakit tepat waktu dan menangani persalinan
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 34
3. Berikan informasi verbal/tertulis tentang
perawatan bayi dan pemberi makan.
4. Anjurkan keikutsertaan dalam kelas
kelahiran anak dan melakukan orientasi
RS atau rumah bersalin
kelahiran.
3. Membantu menyiapkan pengambilan
peran baru, memerlukan barang-barang
tertentu untuk perabot,pakaian, dan
suplai; membantu persiapan memberi
makan secara menyusui dan atau
dengan menggunakan botol.
4. Menurunkan ansietas berkenaan dengan
ketidaktahuan;meningkatkan
mekanisme koping untuk
persalinan/kelahiran
3. DK:
Gangguan eliminasi urin b.d pembesaran uterus, peningkatan tekanan abdomen,
fluktuasi aliran darah ginjal dan laju filtrassi glomerulus.
Tujuan: setelah diberikan askep, klien mengerti tentang pola perubahan eliminasi urin.
Hasil yang diharapkan:
a) Mengungkapkan pemahaman tentang kondisi
b) Mengidentifikasi cara-cara untuk mencegah statis urinarius dan atau edema
jaringan.
Intervensi Keperawatan Rasional
1. Berikan informasi tentang perubahan
perkemihan sehubungan dengan TIII.
2. Anjurkan klien untuk melakukan
posisi miring saat tidur. Perhatikan
keluhan-keluhan nokturia.
1. Membantu klien memahami alasan
fisiologis dari frekuensi berkemih dan
nokturia. Pembesaran uterus trimester
ke tiga menurunkan kapasitas kandung
kemih.
2. Meningkatkan perfusi ginjal,
memobilisasi bagian yang mengalami
edema dependen. Edema berkurang
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 35
3. Anjurkan klien untuk menghindari
posisi tegak dalam waktu yang lama.
4. Berikan informasi mengenai perlunya
masukan cairan 6-8 gelas/hari,
penurunan masukan 2-3 jam sebelum
istirahat, pengguaan garam, makanan
dan produk mengandung natrium
dalam jumlah sedang.
5. Berikan informasi mengenai bahaya
menggunakan diuretic dan
penghilangan natrium dari diet
Kolaborasi :
6. Kaji ulang masalah-masalah medis
yang ada sebelumnya ( mis: penyakit
ginjal, hipertensi, penyakit jantung)
7. Kaji tanda-tanda dan gejala ISK,
dapatkan urin untuk jumlah koloni,
dan kultur serta sensitifitas bila
jumlah lebih besar dari 100.000/ml
pada pagi hari pada kasus edema
fisiologis
3. Posisi ini memungkinkan terjadinya
sindrom vena kava dan menurunkan
aliran vena.
4. Mempertahankan tingkat cairan dan
perfusi ginjal adekuat, yang mengurangi
natrium diet utuk mempertahankan
status isotonik
5. Kehilangan/pembatasan natrium dapat
sangat menekan regulator renin-
angiotensin-aldo steron dari kadar
cairan, mengakibatkan
dehidrasi/hipovolemi berat.
6. Masalah-masalah yang mempengaruhi
fungsi ginjal disertai ndengan
peningkatan volume cairan dan stasis
meningkatkan resiko klien terhadap
masalah-masalhah sirkulasi yang
mempengaruhi plasenta/janin
7. Klien pranatal rentan terhadap stasis
perkemihan/ISK karena efek
vasodilatasi progesteron pada ureter dan
kompresi ureter dengan pembesaran
uterus.
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 36
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. RD
DENGAN KEHAMILAN TRIMESTER II
I. PENGKAJIAN
A. Biodata
1. Nama klien : Ny. RD
2. Umur klien : 19 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Alamat : Suryowijayan RT 18/05 MJ I/340, Kota Jogjakarta
5. Status perkawinan : Kawin
6. Agama : Islam
7. Suku : Jawa
9. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
10. Nama suami : Tn. Dovi Rifiyanto
11. Umur suami : 19 tahun
12. Tanggal periksa : 23 November 2004
13. Tanggalpengkajian : 23 November 2004
B. Keluhan utama
Ibu mengatakan kadang-kadang merasa nyeri pada daerah uluhati terutama jika
untuk bernafas dalam. Ibu juga mengatakan ingin mengetahui keadaan bayinya.
C. Riwayat penyakit dahulu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang berat atau memerlukan
perawatan di rumah sakit baik sebelum maupun selama kehamilan.
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 37
D. RiwayatPenyakitKeluarga
Menurut ibu tidak ada anggota keluarganya maupun suaminya yang menderita
Penyakit berat atau menahun seperti darah tinggi, penyakit gula, hepatitis, penyakit
jantung, atau penyakit lainnya.
E. RiwayatGinekologi
Ibu mengatakan belum pernah menderita penyakit menular seksual, juga
pembedahan yang berhubungan dengan alat kandungan. Ibu belum pernah
melakukan pemeriksaan pap smear, menurutnya selama ini tidak ada keluhan yang
berhubungan dengan kondisi alat kandungannya yang memerlukan pemeriksaan
oleh dokter.
F. RiwayatObstetri
1. Menstruasi
a. Menarche : 15 tahun
b. Siklusmenstruasi : 28 harilamanya 5 hari
c. Karakteristik : Darahencer, merahtua.
2. G1 P0 A0
a. HPMT : 25 Mei 2004
b. HPL : 2 Maret 2005
c. Usia kehamilan : 27 minggu.
3. Keluhan yang muncul selama kehamilan ini
Trimester Keluhan
I Tidakada.
Riwayat perdarahan pada usia kehamilan 2 bulan karena
minum jamu dating bulan, ibu tidak tahu kalau hamil.
Hasilperiksa di RS Panti Rapih di tidak ada masalah
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 38
dengan kehamilannya.
II Nyeri pada daerah uluhati ketika untuk nafas dalam.
III -
G. Kebiasaan yang Merugikan
Ibu mengatakan sebelum diketahui hamil biasa membeli obat dan minum jamu di warung.
Ibu bertanya kebiasaan dulu minum jamu tersebut apakah berpengaruh terhadap janinnya.
Kebiasaan lain yang merugikan kesehatan ibu menyatakan tidak melakukannya misalnya
merokok, minum minuman beralkohol, obat-obat terlarang, dan lain-lain.
H. Kebutuhan Dasar
1. Nutrisi
a. Pola makan, frekuensi, jenis, jumlah
Ibu mengatakan pola makan baik tidak ada gangguan, frekuensi makan bisa lebih dari
3 kali sehari dan porsinya lebih banyak dari biasanya. Makanan yang biasa dikonsumsi
terdiri dari nasi, sayur, lauk pauk, kadang buah-buahan, ibu tidak memiliki kebiasaan
ngemil. Ibu pernah mengkonsumsi susu Prenagent tetapi mengalami konstipasi
sehingga dihentikan.
b. Perubahan pola makan selama hamil
Selama hamil tidak ada perubahan pola makan.
c. Alergi makanan
Ibu menyatakan tidak ada alergi terhadap makanan tertentu.
d. Minum jumlah dan jenis
Minum air putih 2 liter perhari, kadang-kadang teh manis.
e. Keluhan yang berhubungan dengan nutrisi
Keluhan yang berhubungan dengan nutrisi tidak ada.
2. Eliminasi
a. Buang air kecil
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 39
Ibu mengatakan selama hamil ini frekuensi berkemihnya bertambah menjadi 8-10 kali
per hari, warna air kencing kuning terang jernih, jumlah kadang banyak kadang sedikit
( 1500-2000 ml/hari), ibu juga menyatakan merasa terganggu dengan seringnya
kencing.
b. Buang air besar
Frekuensi 1-2 kali sehari, kotoran lunak, jumlah kadang banyak kadang hanya sedikit,
keluhan tidak ada.
3. Aktifitas dan latihan
a. Aktifitas selama hamil
Ibu mengerjakan pekerjaan rumah tangga, tidak ada waktu khusus untuk aktifitas yang
menunjang kehamilannya seperti: senam Ibu hamil, jalan-jalan, dll.
b. Keluhan dalam beraktivitas
Selama hamil tidak ada keluhan yang berarti, terutama dalam melakukan pekerjaan
sehari-hari.
4. Istirahat dan tidur
Menurut ibu tidur malam 8 jam mulai jam 21.00-05.00 WIB, kalau siang 1-2 jam.
Selama hamil tidak ada masalah dalam istirahat dan tidur.
5. Seksualitas
Hubungan seksual tetap dilakukan dengan frekuensi 1-2 kali seminggu dengan pembatasan
posisi dan frekuensi, komunikasi dan hubungan dengan suami berjalan dengan baik,
selama hamil ini belum ada masalah yang berarti dengan suaminya.Tidak ada keluhan dari
ibu yang berhubungan dengan masalah seksualitas.
6. Keluarga Berencana
Ibu mengatakan selama ini belum pernah menggunakan alat kontrasepsi.
I. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda vital
Tekanan darah: 130/70 mmHg, nadi: 88 kali/menit, temperatur : 36,5oC, respirasi rate
: 24 kali/menit.
2. Status gizi
Berat badan: 46 Kg, tinggi badan: 154 Cm.
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 40
3. Kulit, rambut, dan kuku
a. Inspeksi kulit: bersih, hiperpigmentasi pada areola dan papilla mammae, papilla
menonjol.
b. Inspeksi kuku dan rambut: bersih, kuku pendek, rambut hitam, lurus, tidak ada
gangguan pada kuku dan rambut.
4. Kepala dan leher
a. Ekspresi tenang, rileks, tidak tampak kelelahan atau lemah, ketika nafas dalam ibu
memegangi perutnya, ekspresi wajah tampak menahan nyeri.
b. Mata: bersih, fungsi baik, tidak anemis, tidak ikterik, tidak menggunakan alat
bantu.
c. Telinga: Bersih, tidak ada serumen,dapat mendengar dengan baik.
d. Leher: limfe node anterior dan posterior tidak membesar, kelenjar tiroid dalam
batas normal.
5. Mulut, tenggorokan dan hidung :
a. Inspeksi mulut: mukosa kemerahan lembab, tidak terdapat stomatitis atau radang
gusi, tidak teradapat masalah apda gigi, bersih.
b. Inspeksi tenggorok: mukosa baik, tidak ada kelainan, faring tidak hiperemis, tonsil
tidak membesar.
c. Inspeksihidung: tidakkemerahan, tidakterjadiepistaksis, bersih, fungsibaik, septum
normal.
6. Thoraks dan paru-paru
a. Inspeksi: simetris kanan-kiri, tidak terdapa tretraksi dinding dada, tidak tampak
ketinggalan gerak, pernafasan diafragma.
b. Palpasi: tidakterdapatnyeritekan, tidakterabamassa.
c. Perkusi: resonan pada lapang paru, paru-paru dalam batas normal.
d. Auskultasi: tidak terdengar suara nafas tambahan.
7. Payudara
a. Inspeksi: membesar, putingsusumenonjolkeluar, hiperpigmentasipada areola dan
papilla mammae, ASI belumkeluar.
b. Palpasi: lunak, tidakterabaadanyamassa, tidakterdapatnyeritekan.
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 41
8. Jantung
a. Inspeksi: iktus kordis tidak tampak, jantung tidak membesar, tidak tampak
pelebaran vena jantung.
b. Palpasi: tidak ada nyer itekan, tidak terdapat pembesaran, iktus kordis teraba
dengan pulsasi baik.
c. Perkusi: dullness pada area jantung, batas-batas jantung normal.
d. Auskultasi: S1 dan S2 murni, tidak teredengar bising jantung.
9. Abdomen
a. Inspeksi: tampak striae gravidarum pada tengah abdomen, membesar, bentuk bulat,
tidak tampak pelebaran vena abdomen, umbilicus bersih tidak terdapat discharge.
b. Palpasi:
1). Leopold I : tinggi fundus uteri 20cm. Pada daerah fundus uteri teraba
kepala, janin belum turun.
2). Leopold II : punggung kiri.
Bagian kecil janin teraba di bagian kanan.
3). Leovold III : presentasi bokong.
4). Leopold IV : kepala janin belum masuk pintu atas panggul.
5). Auskultasi DJJ : 13–13–12= 152 kali/menit, kuat, teratur.
6). Tafsiran berat janin: TFU-12 Cm x 155 gr
J. Terapi medis yang diberikan
Tanggal Jenis Terapi Rute Terapi Dosis Indikasi Terapi
23-11-
2004
Emineton Oral 3x1 tablet Suplemen vitamin dan
zat besi
K. Lain–lain
Selama kehamilan ini Ibu baru memeriksakan diri 1 kali di RS Panti Rapih ketika usia
kehamilan 2 bulan dan 1 kali di Poli kebidanan dan Kandungan RSUP Dr.Sardjito, Ibu juga
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 42
belum mendapatkan imunisasi TT, Ibu menyatakan akan kontrol secara rutin sampai
melahirkan di rumah sakit ini.
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI PROBLEM
DS:
Ibu mengatakan selama hamil ini
frekuensi berkemihnya bertambah.
Ibu juga menyatakan merasa
terganggu dengan seringnya kencing.
DO:
Frekuensi bak 8-10 kali per hari.
Warna air kencing kuning terang
jernih.
Jumlah 1500-2000 ml/hari.
Penekanan kandung kemih
karena pembesaran uterus.
Gangguan eliminasi
urine.
DS:
Ibu bertanya mengenai keadaan
janinnya, kebiasaan dulu minum jamu
apakah berpengaruh terhadap
janinnya, alasan perlunya imunisasi
bagi dirinya.
DO:
Ibu G1 P0 A0 dengan usia kehamilan
27 minggu.
Kurangnya informasi. Kurang
pengetahuan:
Perawatan
kehamilan.
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 43
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan prioritas diagnosa keperawatan yang muncul adalah:
1. Gangguan eliminasi urin b.d pembesaran uterus, peningkatan tekanan abdomen,
fluktuasi aliran darah ginjal dan laju filtrassi glomerulus.
2. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar), mengenai kemajuan alamiah dari kehamilan.
III. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. DK:
Gangguan eliminasi urin b.d pembesaran uterus, peningkatan tekanan abdomen,
fluktuasi aliran darah ginjal dan laju filtrassi glomerulus.
Tujuan: setelah diberikan askep, klien mengerti tentang pola perubahan eliminasi urin.
Hasil yang diharapkan:
c) Mengungkapkan pemahaman tentang kondisi
d) Mengidentifikasi cara-cara untuk mencegah statis urinarius dan atau edema
jaringan.
Intervensi Keperawatan Rasional
1. Berikan informasi tentang perubahan
perkemihan sehubungan dengan TII.
2. Anjurkan klien untuk melakukan posisi
miring saat tidur. Perhatikan keluhan-
keluhan nokturia.
3. Anjurkan klien untuk menghindari
posisi tegak dalam waktu yang lama.
1. Membantu klien memahami alasan
fisiologis dari frekuensi berkemih dan
nokturia. Pembesaran uterus trimester ke
tiga menurunkan kapasitas kandung kemih.
2. Meningkatkan perfusi ginjal, memobilisasi
bagian yang mengalami edema dependen.
Edema berkurang pada pagi hari pada kasus
edema fisiologis.
3. Posisi ini memungkinkan terjadinya
sindrom vena kava dan menurunkan aliran
vena.
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 44
4. Berikan informasi mengenai perlunya
masukan cairan 6-8 gelas/hari,
penurunan masukan 2-3 jam sebelum
istirahat, pengguaan garam, makanan dan
produk mengandung natrium dalam
jumlah sedang.
5. Berikan informasi mengenai bahaya
menggunakan diuretic dan penghilangan
natrium dari diet
Kolaborasi :
Kaji ulang masalah-masalah medis yang ada
sebelumnya ( mis: penyakit ginjal, hipertensi,
penyakit jantung)
Kaji tanda-tanda dan gejala ISK, dapatkan
urin untuk jumlah koloni, dan kultur serta
sensitifitas bila jumlah lebih besar dari
100.000/ml
4. Mempertahankan tingkat cairan dan perfusi
ginjal adekuat, yang mengurangi natrium
diet utuk mempertahankan status isotonik
5. Kehilangan/pembatasan natrium dapat
sangat menekan regulator renin-angiotensin-
aldo steron dari kadar cairan,
mengakibatkan dehidrasi/hipovolemi berat.
Masalah-masalah yang mempengaruhi fungsi
ginjal disertai ndengan peningkatan volume
cairan dan stasis meningkatkan resiko klien
terhadap masalah-masalhah sirkulasi yang
mempengaruhi plasenta/janin
Klien pranatal rentan terhadap stasis
perkemihan/ISK karena efek vasodilatasi
progesteron pada ureter dan kompresi ureter
dengan pembesaran uterus.
2. DK:
Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar), mengenai kemajuan alamiah dari kehamilan.
Hasil yang dihapkan-klien akan:
a) Memngungkapkan perilaku perawatan diri ynag meningkatkan kesejahteraan
b) Bertanggung jawab tarhadap perawatan kesehatannya sendiri
c) Mengenali dan melakukan tindakan untuk meminimalkan dan mencegah faktor
risiko
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 45
d) Mengidentifikasi tanda-tanda bahaya dengan tepat
Intervensi Keperawatan Rasional
1. Tinjau ulang perubahan yang diharapkan
selama trimester II.
2. Lakukan/lanjutkan program penyuluhan
sesuai pedoman pada TI.
3. Identifikasi kemungkinan risiko kesehatan
individu (mis., aborsi spontan, jipoksia
yang berhubungan dengan asma atau
tuberkulosis).
4. Diskusikan adanya obat-obatan yang
mungkin diperlukan untuk mengatasi
masalah medis.
1. Pertanyaan timbul sesuai perubahan baru
yang terjadi, tanpa memperhatikan apakah
perubahan diharapkan atau tidak.
2. Pengulangan menguatkan penyuluhan, dan
bila klien belum melihat sebelumnya,
informasi bermanfaat pada saat ini.
3. Membantu mengingatkan/informasi untuk
klien tenteng potensial situassi resiko tinggi
yang memerlukan pemantauan lebih ketat.
4. Membantu dalam memilih tindakan karena
kebutuhan harus ditekankan pada
kemungkinan efek berbahaya pada janin.
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 46
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehamilan adalah suatu keadaan dalam seseorang wanita mengandung sel telur
dibuahi oleh sperma, sebagian tubuh ibu hamil tersebut mengadakan keseimbangan untuk
menyesuaikan diri dengan adanya individu tersebut.
Awal kehamilan ditandai berdasarkan menstruasi terakhir pada wanita.
Banyak perubahan fisik yang akan wanita alami selama trimester pertama (3 bulan
pertama kehamilan). Periode ini juga merupakan periode tumbuh kembang yang cepat
bagi bayi. Kehamilan biasanya berlangsung selama 40 minggu, mulai dari hari pertama
periode terakhir menstruasi wanita yang berarti bahwa itu mencakup dua minggu
sebelum ovulasi dan konsepsi terjadi. Hal ini sering disebut dalam tiga bagian yang
disebut TI,TII dan TIII.
B. Saran
Untuk para mahasiswa keperawatan seharusnya lebih aktif dalam berbagai diskusi waktu
penyajian makalah sehingga pengatahuan dan wawasannya dapat berkembang terutama
tentang asuhan keperawatan pada ibu hamil TI,TII dan TIII. Bagi para dosen, diharapkan
dapat memberikan arahan dan pengetahuan baru yang mungkin belum dibahas oleh
mahasiswa dalam forum diskusinya sehingga ada suatu kesinambungan dan kontribusi
antara mahasiswa dengan dosen.
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester I,II,III Page 47
top related