laporan pendahuluan kehamilan trimester iii

21
Laporan Pendahuluan PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS PSIK UR NAMA : MUHARINA AMELIA NIM : 1011113921 KASUS : Kehamilan Trimester III PUSKESMAS : Harapan Raya 1. Definisi Trimester tiga adalah priode kehamilan tiga bulan terakhir atau sepertiga masa kehamilan terakhir. Trimester tiga merupakan periode kehamilan dari bulan ketujuh sampai sembilan bulan (28-40 minggu) (Farrer, 2001). Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Prawirohardjo, 2002). 2. Perubahan Fisiologis pada Trimester III Pada trimester ketiga terjadi beberapa perubahan pada tubuh ibu, yaitu : a. UTERUS Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram (berat uterus normal 30 gram) dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm. Pada bulan-bulan pertama kehamilan bentuk uterus seperti buah alpukat agak gepeng. Pada kehamilan 16 minggu, uterus berbentuk bulat.

Upload: muharina-amelia

Post on 30-Dec-2014

811 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pendahuluan kehamilan trimester III

Laporan Pendahuluan

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN

MATERNITAS

PSIK UR

NAMA : MUHARINA AMELIA

NIM : 1011113921

KASUS : Kehamilan Trimester III

PUSKESMAS: Harapan Raya

1. Definisi

Trimester tiga adalah priode kehamilan tiga bulan terakhir atau sepertiga masa

kehamilan terakhir. Trimester tiga merupakan periode kehamilan dari bulan ketujuh sampai

sembilan bulan (28-40 minggu) (Farrer, 2001). Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai

lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)

dihitung dari hari pertama haid terakhir (Prawirohardjo, 2002).

2. Perubahan Fisiologis pada Trimester III

Pada trimester ketiga terjadi beberapa perubahan pada tubuh ibu, yaitu :

a. UTERUS

Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram (berat

uterus normal 30 gram) dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm. Pada bulan-bulan

pertama kehamilan bentuk uterus seperti buah alpukat agak gepeng. Pada kehamilan

16 minggu, uterus berbentuk bulat. Selanjutnya pada akhir kehamilan kembali seperti

bentuk semula, lonjong seperti telur. Hubungan antara besarnya uterus dengan tuanya

kehamilan sangat penting diketahui antara lain untuk membentuk diagnosis, apakah

wanita tersebut hamil fisiologik, hamil ganda atau menderita penyakit seperti mola

hidatidosa dan sebagainya.

Pada kehamilan 28 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 3 jari diatas pusat

atau 1/3 jarak antara pusat ke prosssus xipoideus. Pada kehamilan 32 minggu, fundus

uteri terletak antara ½  jarak pusat dan prossesus xipoideus. Pada kehamilan 36

minggu, fundus uteri terletak kira-kira 1 jari dibawah prossesus xipoideus. Bila

pertumbuhanjanin normal, maka tinggi fundus uteri pada kehamilan 28 minggu

adalah 25 cm, pada 32 minggu adalah 27 cm dan pada 36 minggu adalah 30 cm. Pada

kehamilan 40 minggu, fundus uteri turun kembali dan terletak kira-kira 3 jari

Page 2: Laporan Pendahuluan kehamilan trimester III

dibawah prossesus xipoideus. Hal ini disebabkan oleh kepala janin yang pada

primigravida turun dan masuk kedalam rongga panggul.

b. SERVIKS UTERI

Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon

estrogen. Akibat kadar estrogen yang meningkat dan dengan adanya

hipervaskularisasi, maka konsistensi serviks menjadi lunak. Serviks uteri lebih

banyak mengandung jaringan ikat yang terdiri atas kolagen. Karena servik terdiri atas

jaringan ikat dan hanya sedikit mengandung jaringan otot, maka serviks tidak

mempunyai fungsi sebagai spinkter, sehingga pada saat partus serviks akan membuka

saja mengikuti tarikan-tarikan corpus uteri keatas dan tekanan bagian bawah janin

kebawah.

Sesudah partus, serviks akan tampak berlipat-lipat dan tidak menutup seperti

spinkter. Perubahan-perubahan pada serviks perlu diketahui sedini mungkin pada

kehamilan, akan tetapi yang memeriksa hendaknya berhati-hati dan tidak dibenarkan

melakukannya dengan kasar, sehingga dapat mengganggu kehamilan.Kelenjar-

kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak.

Kadang-kadang wanita yang sedang hamil mengeluh mengeluarkan cairan

pervaginam lebih banyak. Pada keadaan ini sampai batas tertentu masih merupakan

keadaan fisiologik, karena peningakatan hormon progesteron. Selain itu

prostaglandin bekerja pada serabut kolagen, terutama pada minggu-minggu akhir

kehamilan. Serviks menjadi lunak dan lebih mudah berdilatasi pada waktu

persalinan.

c. VAGINA DAN VULVA

Vagina dan vulva akibat hormon estrogen juga mengalami perubahan.

Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vula tampak lebih merah dan

agak kebiru-biruan (livide). Warna porsio tampak livide. Pembuluh-pembuluh darah

alat genetalia interna akan membesar. Hal ini dapat dimengerti karena oksigenasi dan

nutrisi pada alat-alat genetalia tersebut meningkat. Apabila terjadi kecelakaan pada

kehamilan atau persalinan maka perdarahan akan banyak  sekali, sampai dapat

mengakibatkan kematian. Pada bulan terakhir kehamilan, cairan vagina mulai

meningkat dan lebih kental.

Page 3: Laporan Pendahuluan kehamilan trimester III

d. MAMMAE

Pada kehamilan 12 minggu keatas, dari puting susu dapat keluar cairan

berwarna putih agak jernih disebut kolostrum. Kolostrum ini berasal dari kelenjar-

kelenjar asinus yang mulai bersekresi.

e. SIRKULASI DARAIH

Volume darah akan bertambah banyak ± 25% pada puncak usia kehamilan 32

minggu. Meskipun ada peningkatan dalam volume eritrosit secara keseluruhan, tetapi

penambahan volume plasma jauh lebih besar sehingga konsentrasi hemoglobin dalam

darah menjadi lebih rendah. Walaupun kadar hemoglobin ini menurun menjadi ± 120

g/L. Pada minggu ke-32, wanita hamil mempunyai hemoglobin total lebih besar

daripada wanita yang tidak hamil. Bersamaan itu, jumlah sel darah putih meningkat

(± 10.500/ml), demikian juga hitung trombositnya.

Untuk mengatasi pertambahan volume darah, curah jantung akan

meningkat ± 30% pada minggu ke-30. Kebanyakan peningkatan curah jantung

tersebut disebabkan oleh meningkatnya isi sekuncup, akan tetapi frekuensi denyut

jantung meningkat ± 15%. Setelah kehamilan lebih dari 30 minggu, terdapat

kecenderungan peningkatan tekanan darah.

Sama halnya dengan pembuluh darah yang lain, vena tungkai juga mengalami

distensi. Vena tungkai terutama terpengaruhi pada kehamilan lanjut karena terjadi

obstruksi aliran balik vena (venous return) akibat tingginya tekanan darah vena yang

kembali dari utrerus dan akibat tekanan mekanik dari uterus pada vena kava.

Keadaan ini menyebabkan varises pada vena tungkai (dan kadang-kadang pada vena

vulva) pada wanita yang rentan.

Aliran darah melalui kapiler kulit dan membran mukosa meningkat hingga

mencapai maksimum 500 ml/menit pada minggu ke-36. Peningkatan aliran darah

pada kulit disebabkanoleh vasodilatasi ferifer. Hal ini menerangkan mengapa wanita

“merasa panas” mudah berkeringat, sering berkeringat banyak dan mengeluh

kongesti hidung.

f. SISTEM RESPIRASI

Pernafasan masih diafragmatik selama kehamilan, tetapi karena pergerakan

diafragma terbatas setelah minggu ke-30, wanita hamil bernafas lebih dalam, dengan

meningkatkan volume tidal dan kecepatan ventilasi, sehingga memungkinkan

Page 4: Laporan Pendahuluan kehamilan trimester III

pencampuran gas meningkat dan konsumsi oksigen meningkat 20%. Diperkirakan

efek ini disebabkan oleh meningkatnya sekresi progesteron. Keadaan tersebut dapat

menyebabkan pernafasan berlebih dan PO2 arteri lebih rendah. Pada kehamilan

lanjut, kerangka iga bawah melebar keluar sedikit dan mungkin tidak kembali pada

keadaan sebelum hamil, sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi wanita yang

memperhatikan penampilan badannya.

g. TRAKTUS DIGESTIFUS

Di mulut, gusi menjadi lunak, mungkin terjadi karena retensi cairan

intraseluler yang disebabkan oleh progesteron. Spinkter esopagus bawah relaksasi,

sehingga dapat terjadi reguritasi isi lambung yang menyebabkan rasa terbakar di dada

(heathburn). Sekresi isi lambung berkurang dan makanan lebih lama berada di

lambung. Otot-otot usus relaks dengan disertai penurunan motilitas. Hal ini

memungkinkan absorbsi zat nutrisi lebih banyak, tetapi dapat menyebabkan

konstipasi, yang merupakan salah satu keluhan utama wanita hamil.

h. TRAKTUS URINARIUS

Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai turun ke PAP, keluhan sering

berkemih timbul karena kandung kemih mulai tertekan. Disamping itu, terdapat pula

poliuri. Poliuri disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi darah di ginjal pada

kehamilan sehingga laju filtrasi glomerulus juga meningkat sampai 69%. Reabsorbsi

tubulus tidak berubah, sehingga produk-produk eksresi seperti urea, uric acid,

glukosa, asam amino, asam folik lebih banyak yang dikeluarkan.

i. SISTEM IMUN

HCG dapat menurunkan respon imun wanita hamil. Selain itu kadar IgG, IgA

dan Ig M serum menurun mulai dari minggu ke-10 kehamilan hingga mencapai kadar

terendah pada minggu ke-30 dan tetap berada pada kadar ini, hingga aterm.

j. Kulit

Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu.

Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh melanophone stimulating hormone (MSH)

yang meningkat. MSH ini merupakan salah satu hormon yang juga dikeluarkan oleh

Page 5: Laporan Pendahuluan kehamilan trimester III

lobus anterior hipofisis. Kadang-kadang terdapat deposit pigmen dahi, pipi, dan

hidung, yang dikenal sebagai kloasma gravidarum.

3. Perubahan psikologis ibu pada kehamilan trimester ketiga

Bertambahnya usia kehamilan akan menyebabkan perasaan yang tidak nyaman

dan ingin segera melahirkan. Pada masa ini ibu akan disibukan oleh persiapan-persiapan

kebutuhan bayi. Selain itu akan disibukan pula oleh pengontrolan kehamilan yang lebih

ketat. Menjelang dua minggu kelahiran banyinya, perasaan ibu sudah tidak sabar ingin

melihat dan menyentuh bayinya (Hulliana,2001). Trimester ketiga ditandai dengan

klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi. Sekitar bulan ke-8 mungkin terdapat

periode tidak semangat dan depresi, ketika bayi membesaar dan ketidaknyamanan

bertambah. Calon ibu menjadi lelah dan menunggu terlalu lama. Reaksi calon ibu

terhadap persalinan secara umum tergantung pada persiapan dan persepsi ibu terhadap

kehamilan ini (Hamilton,1995).

Pada periode ini, kecemasan-kecemasan menghadapi persalinan akan muncul dan

mulai dirasakan. Bayangan-bayangan negatif mulai menghantui, misalnya Apakah ia

bisa melahirkan normal ? Bagaimanan cara mengejan ? Bagaimana jika terjadi sesuatu

dengan dirinya pada saat melahirkan ? Apakah bayinya akan lahir normal?. Sementara

itu sang suami hendaknya memberikan dukungan yang lebih kepada istrinya. Jika

kehamilan ini bukan yang yang pertama kali sang suami dapat melakukan pendekatan

terhadap kakak-kakak “si bayi” agar tidak tergantung kepada ibu sepenuhnya. Dengan

demikian, ibu tidak akan merasa khawatir dan memikirkan kondisi putra-putrinya setelah

melahirkan.

Untuk mengatasi perubahan psikologis pada periode ini, berilah rasa aman pada

ibu dan dukunglah ibu untuk melakukan berbagai kegiatan, misalnya dengan latihan

senam bersama-sama, menemani saat kontrol kehamilan, dan membantu ibu dalam

memenuhi segala kebutuhannya. Dengan cara ini akan muncul rasa percaya diri ibu

sehingga memiliki mental yang kuat untuk menghadapi persalinan. Selain dari suami

dukungan dari keluarga juga sangat berarti (Hulliana,2001).

Page 6: Laporan Pendahuluan kehamilan trimester III

4. Tanda Subjektif dan Objektif Kehamilan Trimester III

Usia kehamilan Tanda subjektif Tanda objektif

29-33 minggu a. Fatigue (perasaan lemah

untuk bekerja hingga

perasaan letih yang berat

sesudah melakukan kerja

fisik dan mental).

b. Ansietas tentang masa

depan.

c. Mimpi buruk.

d. Penurunan keinginan

seksual karena

ketidaknyamanan fisik.

a. Rasa panas dalam perut

disebabkan tekanan uterus,

mild hiatus hernia dan

muntahan asam perut ke

dalam esophagus.

b. Kontaraksi braxton-hick.

c. Fundus terletak diantara

umbilikus dan xipoid

34-38 minggu a. Sakit punggung,

perubahan gaya berjalan.

b. Ketidaksabaran untuk

mengakhiri kehamilan.

c. Perasaan buaian tentang

masa depan yang

ambivalen.

a. Heartburn (pirosis, nyeri

dada).

b. Konstipasi.

c. Vena varikosa (varicose

veins).

d. Edema kaki.

e. Haemoroid (wasir).

Sebelum kelahiran a. Lightening atau tanda dini

dimulainya persalinan.

b. Sakit perut bagian bawah.

Fundus ada di bawah

diafragma sampai kepala janin

masuk kedalam rongga

panggul, kemudian perut

kelihatan maju ke depan.

5. Pertumbuhan dan Perkembangan Janin Pada Trimester ke III

Pertumbuhan dan perkembangan janin pada trimester ke III yaitu:

Usia kehamilan Perkembangan janin

Minggu 28 – 31 a. Lemak sub kutan disimpan.

b. Jika janin lahir saat ini dengan paru-paru imatur, respiratory

distress syndroma (rsd) dapat terjadi.

Page 7: Laporan Pendahuluan kehamilan trimester III

Minggu 32 – 36 a. Berat janin menetap.

b. Lanugo menghilang tetapi masih ada bekasnya di kepala.

c. Kuku jari tumbuh.

d. Janin mempunyai kemampuan yang cukup baik jika lahir

dalam minggu-minggu ini.

Minggu 37 – 40 a. Lemak sub kutan tetap dibentuk dan disekeliling janin

menjadi menggumpal.

b. Kuku jari tangan dan kaki terbentuk sempurna dan

melampaui ujung jari tangan dan kaki.

c. Testis turun ke arah scrotum.

d. Tengkorak berkembang sempurna dan lebih besar dari

bagian tubuh.

6. Asuhan keperawatan

a. Pengkajian

1) Data Subjektif

Terdiri dari Biodata Pasien dan Penanggung Jawab, Keluhan dan Alasan Datang,

Riwayat Kesehatan ( Dahulu, Sekarang dan Keluarga), Riwayat Perkawinan (usia

menikah, lama menikah, brp kali menikah), Riwayat Menstruasi (menarche,

siklus/lama, byknya haid, dismenorea), Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas

yang lalu, Riwayat Kehamilan sekarang (usia kehamilan menurut pasien, HPHT,

periksa ANC berapa kali, therapy, penkes, suntik TT 1-3, kebiasaan merokok,

minum minuman keras, jamu, obt2an, ada hewan peliharaan, gerakan janin, dan

rencana bersalin). Riwayat KB (KB yang digunakan, lamanya, alas an berhenti,

renc KB stlh bersalin), Kebutuhan sehari hari sebelum dan slm hamil (nutrisi,

eliminasi, aktivitas, istirahat, seksual, personal hygiene), Psikososiospiritual

(perasaan dengan kehamilan, respon keluarga terhadap kehamilan, dan pengambil

keputusan).

2) Data Obyektif

Terdiri dari pemeriksaan :

Tingkat Kesadaran

Berat Badan dan Tinggi Badan

LILA

Page 8: Laporan Pendahuluan kehamilan trimester III

TTV

Status Obstetri

3) Inspeksi

Muka : tidak ada atau adanya cloasma gravidarum, tidak odema

Mamae : Montgomery terlihat, putting susu menonjol, colostrum sudah keluar

Perut : Linea Alba dan Striae gravidarum ada

Anus : tidak ada hemoroid

4) Palpasi

Leopold I : TFU pertengahan antara prosesus xipoideus dan pusat. Bagian

fundus teraba bulat, lunak dan tidak melenting.

Leopold II : Bagian Kanan ibu teraba ada tahanan memanjang, keras. Bagian

Kiri ibu teraba bagian kecil kecil janin.

Leopold III : Bagian segmen bawah rahim teraba bagian bulat, keras dan

melenting.

Leopold IV : Keduan jari jari tangan bertemu berarti kepala janin belum

masuk PAP

5) Auskultasi, mendengarkan DJJ

6) Perkusi, melakukan pemeriksaan Reflek patella : + / -

b. Diagnosa yang mungkin muncul

1) Perubahan pola eliminasi urin berhubungan dengan pembesaran uterus,

peningkatan tekanan abdomen, fluktuasi aliran darah ginjal dan laju filtrasi

glomerulus.

2) Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan pergeseran diafragma karena

pembesaran uterus.

3) Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik akibat pengaruh

hormonal.

4) Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan pada tingkat aktifitas, stres,

psikologi, ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan.

5) Kebutuhan pembelajaran berhubungan dengan persiapan untuk persalinanserta

perawatan bayi.

c. Rencana keperawatan

1) Perubahan Eliminasi urin berhubungan dengan pembesaran uterus, peningkatan

tekanan abdomen, fluktuasi aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerolus.

Page 9: Laporan Pendahuluan kehamilan trimester III

Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan, klien mengerti tentang perubahan

pola eliminasi urin.

KH : mengungkapkan pemahaman tentang kondisi saat ini, mengidentifikasi cara-

cara untuk mencegah stasis urinarius dan atau edema jaringan.

No. Intervensi Rasional

1. Berikan informasi tentang

perubahan perkemihan

sehubungan dengan trimester

ketiga.

Membantu klien memahami alasan

fisiologis dari frekuensi berkemih dan

nokturia. Pembesaran uterus trimester

ketiga.

2. anjukan klien untuk melakukan

posisi miring saat tidur.

Perhatikan keluhan-keluhan

nokturia.

Meningkatkan perfusi ginjal.

3. Anjurkan klien untuk menghindari

posisi tegak dalam waktu yang

lama.

Posisi ini memungkinkan terjadinya

sindrom vena kava dan menurunkan

aliran vena.

4. Berikan informasi mengenai

perlunya masukan cairan 6-8

gelas/ hari, penurunan masukan 2-

3 jam sebelum beristirahat, dan

penggunaan garam, makanan, dan

produk mengandung natrium

dalam jumlah sedang.

Mempertahankan tingkat cairan dan

perfusi ginjal adekuat, yang

mengurangi natrium diet untuk

mempertahankan status isotonik.

5. Berikan informasi mengenai

bahaya menggunakan diuretik dan

penghilangan natrium dari diet.

Kehilangan atau pembatasan natrium

dapat sangat menekan regulator renin-

angiotensin-aldosteron dari kadar

cairan, mengakibatkan dehidrasi/

hipovolemia berat.

6. Tes urin midstream untuk

memeriksa albumin

Dapat mengidentifikasi spasme

glomerulus atau penurunan perfusi

ginjal berkenaan dengan hipertensi

akibat kehamilan

Page 10: Laporan Pendahuluan kehamilan trimester III

2) Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan pergeseran diafragma karena

pembesaran uterus.

Tujuan : Dalam waktu 1x24 jam pola napas klien efektif

Kriteria hasil : Frekuensi napas 18-20 kali/menit, Klien tidak sesak

3) Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik pengaruh hormonal

Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan, klien merasa nyaman

Kriteria hasil : klien melakukan aktivitas perawatan diri dengan tepat untuk

mengurangi ketidaknyamanan, melaporkan ketidaknyamanan dapat diminimalkan/

atau dikontrol dan mencari pertolongan medis dengan tepat.

No Intervensi Rasional

1. Kaji secara terus-menerus

ketidaknyamanan klien dan

metoda untuk mengatasinya.

Data dasar terbaru untuk merencanakan

perawatan.

2. Kaji satatus pernapasan klien. Penurunan kapasitas pernapasan saat uterus

menekan diafragma, mengakibatkan

dispnea.

3. Perhatikan adanya keluhan

ketegangan pada punggung dan

perubahan cara jalan. Anjurkan

penggunaan sepatu hak rendah,

Lordosis dan regangan otot disebabkan oleh

pengaruh hormon (relaksin, progesteron)

pada sambungan pelvis dan perpindahan

pusat gravitasi sesuai dengan perbesaran

1. Kaji TTV Merupakan data dasar dalam

menentukan intervensi selanjutnya.

2. Monitor status pernapasan klien

pada pergerakan dada.

Menentukan luas dan beratnya masalah

yang terjadi.

3. Anjurkan klien untuk banyak

istirahat.

Mengurangi pemakaian O2.

4. Anjurkan klien untuk tidur

setengah duduk.

Posisi semi fowler dapat

mengefektifkan expansi paru dan

mengurangi sesak.

Page 11: Laporan Pendahuluan kehamilan trimester III

latihan pelvicrock, girdle

maternitas, penggunaan kompres

panas, sentuhan terapeutik atau

stimulasi saraf elektrikal

transkutan dengan tepat.

uterus. Intervensi multipel biasanya

membantu untuk menghilangkan

ketidaknyamanan.

4. Perhatikan adanya kram pada

kaki. Anjurkan klien untuk

meluruskan kaki dan

mengangkat telapak kaki bagian

dalam keposisi dorsofleksi,

menurunkan masukan susu,

sering mengganti posisi, dan

menghindari berdiri atau duduk

lama.

Menurunkan ketidaknyamanan berkenaan

dengan perubahan kadar kalsium/

ketidakseimbangan kalsium-fosfor atau

karena tekanan dari pembesaran uterus

pada saraf yang mensuplai ekstremitas

bawah.

5. Kaji ada atau tidak adanya

frekuensi kontraksi braxton

Hick. Berikan informasi

mengenai fisiologi aktifitas

uterus.

Kontraksi ini dapat menciptakan

ketidaknyamanan pada multigrafida pada

trimester kedua. Primigrafida biasanya

tidak mengalami ketidaknyamanan ini

sampai trimester akhir.

6. Perhatikan keluhan aktifitas

BAK dan tekanan pada kandung

kemih.

pembesaran uterus trimester ketiga

menurunkan kapasitas kandung kemih,

mengakibatkan sering berkemih.

7. Kaji adanya konstipasi dan

hemoroid.

peningkatan pemindahan posisi uterus

memperberat masalah eliminasi.

8. Kaji adanya pirosis (nyeri ulu

hati). Tinjau pembatasan diet.

Masalah sering terjadi pada trimester

kedua dan dapat berlanjut, khususnya bila

diet tidak dimodifikasi.

9. Perhatikan adanya leukorea dan

pruritus. Anjurkan klien untuk

sering mandi, menggunakan

celana dalam katun, pakaian

longgar dan menghindari duduk

untuk waktu yang lama.

Saat kadar estrogen tinggi, sekresi kelenjar

servikal menghasilkan media asam yang

mendorong proliferasi organisme.

Page 12: Laporan Pendahuluan kehamilan trimester III

10. Berikan suplemen kalsium

dengan tepat. Anjurkan

penggunaan jel aluminium

hidroksida sesuai kebutuhan.

Penambahan produk susu bila intoleransi

dapat menjadi masalah. Jeli dapat

menurunkan kadar fosfor dan memperbaiki

ketidak seimbangan kalsium-fosfor.

4) Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan pada tingkat aktifitas, stres,

psikologi, ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan.

Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan pasien tidak mengalami

gangguan pola tidur.

Kriteria hasil : melaporkan perbaikan istirahat dan melaporkan peningkatan rasa

sejahtera dan perasaan segar

No. Intervensi Rasional

1. Tinjau ulang kebutuhan

perubahan tidur normal berkenaan

dengan kehamilan. Tentukan pola

tidur saat ini.

Membantu mengidentifikasi kebutuhan

untuk menetapkan pola tidur yang

berbeda.

2. Evaluasi tingkat kelelahan. Peningkatan retensi cairan, penambzahan

berat badan, dan pertumbuhan janin,

semua memperberat perasaan lelah,

khususnya pada multipara.

3. Kaji terhadap kejadian insomnia

dan respons klien terhadap

penurunan tidur. Anjurkan alat

bantu untuk tidur, seperti teknik

relaksasi, membaca, mandi air

hangat,dan penurunan aktifitas

sebelum istirahat.

Ansietas yang berlebihan, kegembiraan,

ketidaknyamanan fisik, nokturia, dan

aktifitas janin dapat mempersulit tidur.

4. Perhatikan keuslitan bernafas

karena posisi. Anjurkan tidur pada

posisi semi fowler.

Pada posisi rekumben, pembesaran

uterusserta organ abdomen menekan

diafragma, sehingga membatasi ekspansi

paru. Penggunaan posisi semifowler

memugnkinkan diafragma menurun,

membantu mengembangkanekspansi paru

Page 13: Laporan Pendahuluan kehamilan trimester III

optimal.

5. Dapatkan sel darah merah (SDM)

dan kadar Hb.

Anemia dan penurunan kadar Hb/SDM,

mengakibatkan penurunan oksigenasi

jaringan serta mempengaruhi perasaan

letih berlebihan.

6. Rujuk klien untuk konseling bila

kurang tidur atau kelelahan

mempengaruhi aktifitas

kehidupan sehari-hari

mungkin perlu bagi klien menghadapi

perubahan siklus tidur-terjaga,

mengidentifikasi prioritas yang tepat dan

memodifikasi komitmen

Page 14: Laporan Pendahuluan kehamilan trimester III

DAFTAR PUSTAKA

Doengoes. E, Marylinn. (2001). Rencana Perawatan Maternal Bayi. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran: EGC

Farrer, Helen. (2001). Perawatan Maternitas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran: EGC

Hamilton, Persis.(1995). Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC

Hulliana, Mellyna.(2001). Panduan Menjalani Kehamilan Sehat. Jakarta : Puspa Swara

Prawiroharjo, Sarwono. (2002). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan

Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.