integrasi pasar modal di uni eropa
Post on 02-Jun-2018
214 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Integrasi Pasar Modal Di Uni Eropa
1/13
Proses Menuju EMU Terhadap Integrasi Pasar Modal di Kawasan Uni
Eropa
Oleh:
Arief Dwi Utama (2011110053)
ABSTRAK
Integrasi ekonomi Uni Eropa berawal dari terbentuknya komunitas
peruasaan batu bara dan baja. Economic and Monetary Union (EMU)
merupakan langkah besar dalam integrasi ekonomi Uni Eropa.
Terdapat 3 tahap dalam proses pengenalan EMU. Proses menuju EMU
tersebut membuat pasar keuangan di negara-negara Uni Eropa
terintegrasi, salah satunya terjadi integrasi pasar modal. Adanya proses
menuju EMU dapat mengurangi exchange risk volatility. Adanya proses
menuju EMU, terdapat 2 efek yang akan mempengaruhi dalam
pemilihan portofolio yaitu efek dari resiko mata uang dan Investment
Barriers.
Keywords : integrasi regional, pasar saham, EMU.
1. Pendahuluan
Integrasi regional pada umumnya diawali dengan tujuan ekonomi. Salah satu
contoh integrasi regional dengan tujuan ekonomi adalah Uni Eropa. Tujuan Uni
Eropa melakukan integrasi adalah untuk meningkatkan daya saing yang baik dan
kuat bagi setiap negara anggota. Integrasi ekonomi Uni Eropa berawal dari
terbentuknya komunitas peruasaan batu bara dan baja. Lalu integrasi ekonomi
tersebut berlanjut dengan memperluas kerja sama untuk menyatukan ekonomi dan
politik negara-negara Uni Eropa.
Saat ini Uni Eropa sedang berada pada di tingkat integrasi penyatuan ekonomi
dan moneter menurut European Commission. Economic and Monetary Union(EMU)
-
8/10/2019 Integrasi Pasar Modal Di Uni Eropa
2/13
merupakan langkah besar dalam integrasi ekonomi Uni Eropa. Proses pembuatan
euro membutuhkan proses yang panjang, hal tersebut merupakan bagian dari sejara
Uni Eropa, dan euro merupakan salah stau prestasi utama yang dicapai dari
Integrasi Ekonomi di Uni Eropa.
Terdapat 3 tahap dalam proses pengenalan EMU. Tahap pertama,
membebaskan pergerakan arus modal di negara-negaa Uni Eropa. Tahap kedua,
konvergensi kebijakan ekonomi Negara Anggota dan penguatan kerjasama antara
bank sentral negara anggota. Tahap ketiga, merupakan pengenalan bertahap euro
sebagai mata uang tunggal dan penerapan kebijakan moneter. Proses menuju EMU
tersebut membuat pasar keuangan di negara-negara Uni Eropa terintegrasi, salah
satunya terjadi integrasi pasar modal (Jappeli and Pagano,2001).
Hal tersebut menimbulkan masalah yang ingin diangkat: Apakah adanya proses
menuju EMU menyebabkan pasar modal di Uni Eropa semakin terintegrasi ?
Dengan cara apa proses menuju EMU dapat mempengaruhi integrasi pasar modal ?
Dalam studi literatur ini akan membahas tentang proses menuju EMU di Uni Eropa
akan mempengaruhi integrasi pasar modal di Uni Eropa.
2. Integrasi Ekonomi di Uni Eropa
Integrasi ekonomi Uni Eropa berawal dari terbentuknya komunitas perusahaan
batu bara dan baja di Eropa pada tahun 1951 oleh enam negara yaitu belgia,
perancis, jerman, itali, luksemburg, dan Belanda. Setelah sukses membentuk
komunitas batu bara dan baja tersebut, keenam negara tersebut memperluas kerja
sama untuk menyatukan ekonomi dan politik negara-negara eropa pada tahun 1957
dengan menandatangani Treaty of Rome. Perjanjian tersebut berisi tentang
perdagangan bebas barang dan jasa yang melintasi perbatasan di keenam negara
tersebut. Lalu pada tahun 1968 Uni Eropa membuat perjanjian tentang penghapusan
bea masuk atas barang impor di negara anggota Uni Eropa, yang memungkinkan
perdagangan bebas untuk pertama kalinya. Mereka juga menghapus bea masuk
impor untuk negara-negara diluar uni eropa.
-
8/10/2019 Integrasi Pasar Modal Di Uni Eropa
3/13
Pada KTT di Den Haag pada bulan Desember 1969, para kepala negara dan
pemerintahan di Eropa membuat tujuan baru dari integrasi di Eropa, yaitu
menciptakan Economic and Moonetary Union (EMU). Periode 1970-an merupakan
awal Uni Eropa untuk membentuk serikat ekonomi dan moneter dengan
merencanakan mata uang tuggal di Uni Eropa. Pada bulan Maret tahun 1971 Komisi
Uni Eropa memberikan persetujuan mereka untuk pengenalan EMU dalam beberapa
tahap. Tahap pertama, yang melibatkan penyempitan margin fluktuasi mata uang.
Runtuhnya sistem Bretton Woods dan keputusan Pemerintah AS untuk menganut
sistem mata uang Float Exchange rate pada dolar pada bulan Agustus 1971
menghasilkan gelombang ketidakstabilan di bursa luar negeri yang menjadi
persoalan penting antara mata uang di Eropa.
Runtuhnya sistem Bretton-woods memaksa Proyek EMU berhenti sementara.
Pada tahun 1972 komisi eropa berusaha untuk memberikan momentum untuk
integrasi moneter di Eropa dengan menciptakan mekanisme Floating Exchange rate
untuk setiap mata uang dan fluksuasi margin yang kecil terhadap dollar di anggota
Uni Eropa pada saat itu. Namun mekanisme kebijakan tersebut gagal karena
terkena dampak dari krisis minyak yang terjadi. Pada januari 1973 Denmark,
Irlandia, dan UK bergabung kedalam Uni Eropa. Tahun 1974 para pemimpin Uni
Eropa mendirikan European Regional Development Fund. Tujuannya adalah untuk
memberikan bantuan dana kepada daerah-daerah kurang berkembang seperti
memperbaiki jalan dan komunikasi agar dapat menarik investasi dan menciptakan
lapangan pekerjaan.
Upaya untuk membangun area stabilitas moneter diperbarui pada tahun 1979,
dengan penciptaan European Monetary System (EMS), yang didasarkan pada
konsep tetap seperti pada tahun 1972, tetapi dengan nilai tukar yang disesuaikan.
Mata uang semua negara anggota berpartisipasi dalam mekanisme nilai tukar,
kecuali Inggris. Selama periode sepuluh tahun, EMS berbuat banyak untuk
mengurangi volatilitas nilai tukar. Hal ini dikarenakan fleksibilitas dari sistem
dikombinasikan dengan tekad politik untuk membawa konvergensi ekonomi,
mencapai stabilitas mata uang yang berkelanjutan.
-
8/10/2019 Integrasi Pasar Modal Di Uni Eropa
4/13
Pada tahun 1981 yunani bergabung menjadi anggota Uni Eropa. Setelah itu
pada tahun 1986 spanyol dan portugal mengikuti jejak yunani menjadi anggota Uni
Eropa. Tahun 1986 menciptakan UU Single European dengan program enam
tahun untuk menghilangkan bea impor barang agar perdagangan dapat mengalir
bebas, UU tersebut dibuat karena adanya kendala utama berupa perbedaan dalam
peraturan di setiap negara sehingga perdagangan tidak mengalir bebas.
Keputusan untuk membentuk Uni Ekonomi dan Moneter diambil oleh Dewan
Eropa di kota Belanda Maastricht pada bulan Desember 1991, dan kemudian
diabadikan dalam Perjanjian tentang Uni Eropa (Traktat Maastricht). Pada tahun
1992 dibuatnya perjanjian Maastricht, perjanjian ini menetapkan aturan yang jelas
tentang mata uang tunggal di masa depan dan tonggak utama dalam mencapai
European and Monetary Union di Uni Eropa. Lalu dalam perjanjian tersebut juga
memuat kebijakan luar negeri serta keamanan dan kerjasama yang lebih erat di Uni
Eropa. Pada januari 1993 ada 4 ketetapan mengenai pasar tunggal di Uni Eropa
yaitu pergerakan pasar bebas barang, jasa, orang dan uang. Lalu lebih dari 200
undang-undang telah disepakati sejak tahun 1986 meliputi kebijakan pajak,
peraturan bisnis dan hambatan lain. Pada tahun 1995 Austria, Finlanddia, dan
Swedia bergabung menjadi anggota Uni Eropa. Pada tahun itu juga dibuat perjanjian
Schengen yang berlaku di tujuh negara yaitu belgia, jerman, spanyol, perancis,
luksemburg, belanda, dan Jerman. Perjanjian tersebut memuat kebebasan
melakukan perjalanan ke setiap negara tersebut oleh negara tersebut tanpa kena
biaya visa.
Pada tahun 1999 Euro diperkenalkan di 11 negara untuk transaksi komersial dan
finansial saja. Negara-negara euro adalah Belgia, Jerman, Yunani, Spanyol, Prancis,
Irlandia, Italia, Luksemburg, Belanda, Austria, Portugal dan Finlandia. Denmark,
Swedia dan Inggris memutuskan tidak menggunakan mata uang euro untuk
sementara waktu.
3. Econom ic an Monetary Union
Menurut European Commission(EC), Economic and Monetary Union(EMU) adalah
bagian dari proses integrasi ekonomi. Negara merdeka dapat mengintegrasikan
-
8/10/2019 Integrasi Pasar Modal Di Uni Eropa
5/13
ekonomi mereka untuk berbagai tingkat untuk mencapai manfaat ukuran, seperti
efisiensi internal yang lebih besar dan lebih tahan terhadap faktor eksternal. Terdapat
tingkat integrasi ekonomi yang dapat dibagi menjadi enam langkah :
- Kawasan perdagangan preferensial (dengan tarif berkurang kebiasaan antar negara
tertentu)
- Kawasan perdagangan bebas (tanpa tarif internal pada beberapa atau semua
barang antara negara-negara peserta)
- Serikat pabean (dengan tarif yang sama eksternal bea cukai untuk negara-negara
ketiga dan kebijakan perdagangan umum)
- Pasar tunggal (dengan peraturan produk umum dan pergerakan bebas barang,
modal, tenaga kerja dan jasa)
- Penyatuan ekonomi dan moneter (pasar tunggal dengan mata uang bersama dan
kebijakan moneter)
- Integrasi ekonomi lengkap (semua kebijakan ekonomi di atas ditambah harmonisasi
fiskal dan lainnya).
Saat ini, Uni Eropa sedang berada pada langkah kelima dari tingkat integrasi
ekonomi tersebut. Proses pembuatan euro membutuhkan proses yang panjang, hal
tersebut merupakan bagian dari sejara Uni Eropa, dan euro merupakan salah stau
prestasi utama yang dicapai dari Integrasi Ekonomi di Uni Eropa. Economic and
Monetary Union (EMU) merupakan langkah besar dalam integrasi ekonomi Uni Eropa.
Hal tersebut melibatkan koordinasi kebijakan ekonomi dan fiskal, kebijakan moneter
yang umum, dan mata uang bersama yaitu euro. Sementara ke-28 negara anggota Uni
Eropa mengambil bagian dalam serikat ekonomi, beberapa negara telah mengambil
integrasi lebih lanjut dan mengadopsi euro.
Keputusan untuk membentuk Economic and Monetary Union (EMU) diambil oleh
Dewan Eropa di kota Belanda Maastricht pada bulan Desember 1991, dan kemudian
diabadikan dalam Perjanjian Maastricht. EMU mengambil satu langkah lebih lanjut
dalam prosesnya integrasi ekonomi, yang dimulai pada tahun 1957 ketika didirikan.
Menurut EC, integrasi ekonomi membawa manfaat yang lebih besar, efisiensi internal
dan ketahanan terhadap perekonomian Uni Eropa secara keseluruhan dan bagi
ekonomi negara-negara anggota individu. Hal ini nantinya menawarkan kesempatan
bagi stabilitas ekonomi, pertumbuhan yang lebih tinggi dan menignkatnya lapakan
pekerjaan di Uni Eropa. Dalam hal ini, menurut EC, pengertian EMU berarti: adanya
-
8/10/2019 Integrasi Pasar Modal Di Uni Eropa
6/13
koordinasi pembuatan kebijakan ekonomi di negara-negara anggota; lalu koordinasi
kebijakan fiskal melalui batas utang pemerintah dan defisit anggaran pemerintah; lalu
kebijakan moneter independen yang dijalankan oleh European Central Bank(ECB), dan
menerapkan mata uang tunggal.
Seperti dikutip dari EC, dalam EMU tidak ada lembaga tunggal yang bertanggung jawab
untuk kebijakan ekonomi. Sebaliknya, tanggung jawab dibagi antara negara-negara
anggota dan lembaga Uni Eropa. Aktor utama dalam EMU adalah:
- The European Council- menetapkan orientasi kebijakan utama.
- The Council of the EU - Koordinator pembuatan kebijakan ekonomi Uni Eropa dan
memutuskan apakah suatu Negara Anggota dapat mengadopsi euro.
- The 'Eurogroup'- mengkoordinasikan kebijakan yang menjadi kepentingan bersama
untuk negara anggota euro-area.
- Negara-negara Anggota - menetapkan anggaran nasional mereka dalam batas yang
disepakati untuk defisit dan utang, dan menetapkan kebijakan struktural mereka
sendiri yang melibatkan tenaga kerja, pensiun, dan pasar modal.
- The European Commission- memonitor kinerja dan kepatuhan.
- European Central Bank (ECB) - menetapkan kebijakan moneter, dengan tujuan
utama yaitu stabilitas harga.
- The European Parliament - berbagi tugas merumuskan undang-undang dengan
Dewan, dan mata pelajaran tata kelola ekonomi untuk pengawasan demokratis
khususnya melalui Dialog Ekonomi baru.
Dalam Perjanjian Maastricht terdapat tiga tahap dalam proses memperkenalkan EMU:
- Tahap pertama (dari 1 Juli 1990 sampai dengan 31 Desember 1993): pergerakan
bebas modal antara Negara-negara Anggota.
- Tahap kedua (dari tanggal 1 Januari 1994 sampai dengan 31 Desember 1998)
merupakan konvergensi kebijakan ekonomi Negara Anggota dan penguatan
kerjasama antara bank sentral negara anggota. Koordinasi kebijakan moneter
dilembagakan oleh pembentukan Institut Moneter Eropa (EMI), yang bertugas untuk
memperkuat kerjasama antara bank sentral nasional dan untuk melaksanakan
persiapan yang diperlukan untuk pengenalan mata uang tunggal.
-
8/10/2019 Integrasi Pasar Modal Di Uni Eropa
7/13
- Tahap ketiga(berlangsung sejak 1 Januari 1999) merupakan pengenalan bertahap
euro sebagai mata uang tunggal negara-negara anggota dan pelaksanaan kebijakan
moneter umum di bawah naungan ECB.
Dua tahap pertama dari EMU telah berakhir. saat ini telah berlangsung tahap ketiga
dari proses terbentuknya EMU. Pada prinsipnya, semua Negara Anggota Uni Eropa
harus bergabung tahap akhir ini, dengan demikan negara anggota Uni Eropa diharapkan
mengadopsi mata euang euro, seperti tertuang dalam perjanjian Maastricht. Namun,
beberapa negara anggota belum memenuhi kriteria untuk mengadopsi mata uang euro.
Saat ini, 17 dari 27 negara anggota telah bergabung tahap ketiga dari EMU dan
otomatis negara tersebut memiliki euro sebagai mata uang tunggal.
Pada tahap pertama dari pengenalan EMU memungkinkan bebasnya aliran modal
antara negara-negara anggota, hal ini memungkinkan untuk investor-investor di Uni
Eropa dengan mudah memiliki aset di negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa.
Berkurangnya hambatan tersebut membuat Pasar modal di Uni Eropa terintegrasi. Hal
ini didukung dari beberapa penelitian yang menyatakan bahwa bebasnya aliran modal di
Uni Eropa dapat berdampak pada pasar modal yang semakin terintegrasi. Selain itu
terdapat faktor lain dari proses EMU yang menyebabkan pasar modal di Eropa semakin
terintegrasi.
4. Intergrasi Pasar Modal di Uni Eropa
Seperti yang dibahas sebelumnya bahwa adanya proses menuju EMU di Uni Eropa
dapat menyebabkan integrasi pasar modal di Uni Eropa. Makalah yang ditululis
Fratzscher (2002) membahas proses integrasi pasar saham Eropa sejak 1980-an.
Fokus utamanya adalah pada peran dari proses adanya EMU, dan secara khusus,
perubahan volatilitas nilai tukar, telah bermain dalam proses integrasi keuangan. Metode
yang digunakan untuk menganalisis adalah model GARCH trivariate dengan
menggunakan data kondisi uncovered interest rate paritydan expected return dari pasar
saham di 16 negara untuk mengukur integrasi keuangan.
16 negara tersebut terdiri dari 9 negara yang tergabung dalam euro-zone, 3 negara
yang tidak bergabung dalam euro-zone namun termasuk kedalam Uni Eropa, dan 5
negara diluar dari anggota Uni Eropa. Dalam paper tersebut menemukan tiga hasil
utama: pertama, pasar saham Eropa telah menjadi sangat terintegrasi hanya sejak
-
8/10/2019 Integrasi Pasar Modal Di Uni Eropa
8/13
tahun 1996. Kedua, pasar saham Uni Eropa telah mengambil alih dari Amerika Serikat
sebagai pasar yang dominan di Eropa. Ketiga, adanya proses EMU berkontribusi dalam
integrasi pasar saham di Eropa, hal ini dikarenakan proses menuju EMU dapat
mengurangi Exchange rate uncertainty melalui pengaturan inflasi dan tingkat suku
bunga.
Fratzscher menuliskan bahwa exchange rate memiliki peran penting dalam proses
integrasi keuangan di Eropa. Adanya ketidakpastian exchange rate dapat berfungsi
sebagai alat untuk membuat segmentasi pasar. Volatilitas yang berlebih dan
ketidakpastian exchange rateakan meningkatkan biaya untuk lindung nilai bagi investor
dalam menyimpan aset. Dari hasil yang diperoleh, bahwa tingginya volatilitas exchange
rate dapat mempengaruhi terhadap rendahnya tingkat integrasi. Fratzscher juga
menyebutkan bahwa adanya proses integrasi menuju EMU dapat mengurangi exchange
rate volatilty karena adanya penyatuan mata uang menjadi euro, sehingga dapat
meningkatkan integrasi pasar saham di Uni Eropa. Hal ini terbukti dengan meningkatnya
integrasi dalam euro area sejak pengumuman anggota dari euro-zone pada mei 1998.
Kim, Moshirian, and Wu (2005) juga mengungkapkan bahwa integrasi pasar saham di
Uni Eropa meningkat pesat dalam 2 tahun menjelan peluncuran resmi euro.
Penelitian lain dilakukan oleh Bttner dan Hayo (2009) untuk menganalisis faktor
yang menentukan integrasi pasar modal antara Negara di Uni Eropa periode 1999-2007.
Bttner dan Hayo mengelompokkan data negara menjadi 3 kelompok yaitu, euro-zone
(EMU), Anggota lama Uni Eropa namun tidak menggunakan mata uang euro (OMS),
dan Anggota baru dari Uni Eropa (NMS). Analisis yang digunakan adalah Metode model
DCC-MGARCH untuk menemukan kondisi korelasi antar pasar saham di Eropa yang
dijelaskan melalui interest rate spreads, exchange rate risk, market capitalisation, and
Business cycle synchronisation. Hasilnya, Buttner menemukan arah yang signifikan
menuju arah yang lebih terintegrasi di pasar saham. Arah tersebut terdapat dalam
integrasi antara negara-negara anggota lama (OMS) dan baru (NMS), serta antara
kawasan euro-zone (EMU) dan OMS.
Bttner dan Hayo juga menuliskan bahwa risiko nilai tukar dapat menekan integrasi
pasar saham antara negara-negara anggota Uni Eropa tua dan peserta di kawasan
euro. Tidak adanya risiko nilai tukar mata uang asing di kawasan euro mengarah ke
-
8/10/2019 Integrasi Pasar Modal Di Uni Eropa
9/13
integrasi pasar modal yang lebih tinggi. Hasil ini menunjukkan bahwa adopsi euro oleh
negara-negara anggota Uni Eropa yang masih berada di luar kawasan euro akan
mendorong integrasi pasar keuangan.
Bttner dan Hayo juga menggunakan pendekatan time maturity dan kedalaman
pasar modal dengan memasukkan kapitalisasi pasar relatif dan absolut di pasar modal.
Hasilnya, indikator ini mengerahkan dampak positif pada integrasi pasar, hasil tersebut
menandakan bahwa pendalaman pasar keuangan (terutama di negara-negara anggota
baru) akan meningkatkan korelasi pasar modal di masa yang akan datang. Menurut
Bttner dan Hayo sinkronisasi siklus bisnis tidak memainkan peran utama dalam
menjelaskan integrasi pasar saham.
Penelitian Fratzscher (2002) dan Bttner & Hayo (2009) memiliki hasil yang kurang
lebih sama, yaitu proses menuju EMU dapat meningkatkan integrasi pasar modal di Uni
Eropa dengan beberapa faktor. Penelitian Fratzscher melihat adanya proses menuju
EMU dapat mengurangi exchange risk volatility sehingga dapat meningkatkan integrasi
pasar modal. Faktor lain yang dapat meningkatkan integrasi pasar modal dalam proses
menuju EMU menurut Bttner & Hayo ialah kedalaman pasar saham. Lalu Hardouvelis,
Malliaropulos, dan Priestley (2001) juga mengkaji proses menuju EMU dan hadirnya
mata uang tunggal dapat menyebabkan peninkatan integrasi pasar saham melalui
pengurangan hambatan investasi.
Hardouvelis, Malliaropulos, dan Priestley berargumen bahwa akibat utama dari
adanya mata uang tunggal di eropa menybabkan menurunkan hambatan langsung dan
tidak langsung terhadap komposisi portofolio mata uang investor. Dalam konteks model
partial integration, pengurangan dari hambatan investor untuk berinvestasi membawa
untuk meningkatkan memegang saham dalam lintas batas antar negara di Eropa. Untuk
beberapa negara, integrasi pasar saham diharapkan lebih tinggi, tingginya ekspektasi
tersebut untuk negara yang bergabung EMU. Hal tersebut dikarenakan pembatasan
memegang aset asing menjadi kurang ketat.
Hardouvelis, Malliaropulos, dan Priestley menemukan di tahun 90an tingkat integrasi
di pasar dalam negeri dengan pasar di Uni Eropa memiliki hubungan yang negatif dari
waktu ke waktu dengan menggunakan tingkat suku bunga yang berbeda di masa yang
akan datang. ketika perbedaan tingkat suku bunga yang berbeda itu mengerucut di
tahun 1997 dan 1998, pasar di Uni Eropa menuju ke pasar yang terintegrasi penuh, hal
-
8/10/2019 Integrasi Pasar Modal Di Uni Eropa
10/13
ini menyebabkan expected return yang diharapkan semakin ditentukan oleh melebarnya
resiko pasar uni eropa dan mengurangi resiko yang ada di pasar dalam negeri.
Adanya mata uang tunggal juga dapat menurunkan intra-european currency risk.
resiko mata uang menyebabkan investor - investor untuk memegang portofolio yang
berbeda sebagai lindung nilai dari uang yang mereka simpan. dalam paper
menyebutkan bahwa resiko mata uang berkontribusi secara signifikan dari total resiko
dan volatilitas relatif lebar. oleh karena itu, penghapusan resiko mata uang melalui
pengenalan dari mata uang tunggal akan mengurangi premi volatilitas asset di Eropa.
Pentingnya EMU dapat mempengaruhi untuk alokasi aset dan harga aset di Eropa,
hal tersebut harus terkait dengan perbedaan dalam kesempatan dalam berinvestasi dan
penyimpangan dari PPP (Purchasing power parity) di seluruh negara Eropa. Sebelum
terbentuknya EMU, hambatan investasi dicegah oleh investor dengan memegang aset
portofolio dengan resiko yang sama. EMU memiliki dampak penting pada permintaan
aset internasional sehingga meningkatkan kesempatan untuk berinvestasi di negara-
negara Uni Eropa, karena proses menuju EMU dapat mengurangi hambatan yang ada
untuk investasi di negara Uni Eropa. Adanya proses menuju EMU, terdapat 2 efek yang
akan mempengaruhi dalam pemilihan portofolio yaitu efek dari resiko mata uang dan
Investment Barriers.
- Efek dari currency risk
perubahan real exchange ratemempengaruhi biaya investasi investor nasional,
sehingga ekspektasi pendapatan yang dihasilkan dari real asset tidak berbeda di
berbagai negara, nantinya investor akan ingin memegang portofolio aset yang
berbeda di seluruh negara untuk lindung nilai terhadap resiko mata uang.
- Efek dari investment barriers
Seperti dikutip dari Hardouvelis, Malliaropulos, dan Priestley dampak dari
hambatan untuk investasi internasional pada permintaan aset dijelaskan dalam
model integrasi parsial oleh black (1974), Stulz (1981), Errunza dan Losq (1985),
Eun dan Janakiramanan (1986) dan Cooper dan Kaplanis (2000).
Black (1974) dan Stulz (1981) mempelajari hambatan investasi dalam bentuk
tarif pajak proporsional atas kepemilikan aset asing. Cooper dan Kaplanis (2000)
-
8/10/2019 Integrasi Pasar Modal Di Uni Eropa
11/13
mengembangkan model dari Stulz. Mereka menunjukkan bahwa jika investor asing
tidak akan memilih beberapa aset domestik dari portofolio mereka karena biaya
diversifikasi internasional, investor asing mengharapkan return tinggi dari aset
domestik yang ditentukan oleh biaya premi untuk menghadapi resiko indeks pasar
global dan premi resiko dari faktor lainnya. Eun dan Janakiramanan (1986)
mempelajari pengaruh penghalang dalam bentuk pembatasan kepemilikan: investor
domestik dibatasi untuk memiliki batas maksimum sekuritas asing.
Hardouvelis, Malliaropulos, dan Priestley menjelaskan bahwa model integrasi
parsial yang dijelaskan di atas sesuai dengan fenomena yang terjadi di Eropa tahun
1990-an. Berkurangnya hambatan untuk modal secara bertahap diangkat di Eropa
pada tahun 1990-an sebagai bagian dari proses yang lebih lanjut dari integrasi
ekonomi dan moneter di EU, sehingga hambatan investasi bagi investor-investor di
Uni Eropa menurun. Munculnya euro hampir menghilangkan semua pembatasan
yang tersisa pada kepemilikan modal intra-Eropa, seperti pembatasan pada
komposisi mata uang dari dana pensiun dan perusahaan asuransi.
Sudah ada bukti yang konsisten dengan pandangan bahwa pengenalan mata uang
tunggal telah menyebabkan peningkatan yang substansial dalam kepemilikan aset luar
negeri di Uni Eropa (Hardouvelis et al, 2001). Seperti di kutip dari Hardouvelis,
Malliaropulos, dan Priestley (2001), Danthine et al. (2000) melaporkan bahwa
kepemilikan saham asing dari dana investasi Jerman yang sebagai bagian dari total aset
meningkat, yang awalnya kurang dari 4% pada tahun 1990 menjadi lebih dari 20% pada
tahun 1998. Demikian menurut data dari Intersec Research, dana pensiun Eropa
meningkatkan pangsa modal asing mereka dari 12% dari total aset pada tahun 1994
menjadi 19% di 1999, hal ini berbeda dengan kepemilikan domestik hanya 14%.
Hardouvelis, Malliaropulos, dan Priestley berpendapat bahwa efek dari proses
menuju EMU pada integrasi pasar saham adalah proses bertahap dan bukan suatu
acara yang hanya sebagai kejutan sejak penciptaan euro, tetapi secara lanjut sudah
direncanakan dari awal 1990-an, setidaknya sejak Februari 1992, ketika perjanjian
Maastricht ditandatangani.
Aslanidis & Savva (2010) mengukur tingkat integrasi pasar modal di antara 5 negara
(hungary, czech republic, slovakia, slovenia, and poland) yang baru bergabung kedalam
-
8/10/2019 Integrasi Pasar Modal Di Uni Eropa
12/13
Uni Eropa dengan euro-zone. Aslanidis & Savva menggunakan metodelogi STCC-
GARCH untuk menganalisis tingkat pergerakan bersama antara pasar saham di 5
negara tersebut dan erurozone dari tahun 1997-2008. Hasil menunjukan bahwa
terdapat korelasi integrasi antara pasar saham Republik Ceko, slovenia dan polandia
terhadap pasar saham di eurozone secara substansial dari tahun 1997-2008.
Peningkatan ini didorong oleh perkembangan di Uni Eropa dan bukan dikarenakan
fenomena integrasi keuangan yang terjadi di seluruh dunia. Nektarios & savva juga
menemukan bahwa untuk pasar saham negara Hungaria dan Slovakia memiliki korelasi
yang rendah terhadap pasar saham di eurozone.
Hasil ini merupakan langkah penting untuk menyelidiki lebih lanjut proses integrasi
keuangan negara Eropa Timur. Dalam penelitian masa yang akan datang akan menarik
untuk mengidentifikasi faktor-faktor tertentu yang mendorong proses integrasi pasar
saham di negara-negara tersebut.
5. Kesimpulan.
Berdasarkan pada penjelasan diatas, maka dapat di ambil kesimpulan:
- Proses menuju EMU pada integrasi pasar saham di Uni Eropa adalah proses
bertahap sejak penciptaan euro, tetapi secara lanjut sudah direncanakan dari awal
1990-an, setidaknya sejak Februari 1992, ketika perjanjian Maastricht
ditandatangani.
- Proses menuju EMU dapat meningkatkan integrasi pasar modal di Uni Eropa.
Adanya proses menuju EMU dapat mengurangi exchange risk volatility sehingga
dapat meningkatkan integrasi pasar modal, hal tersebut dikarenakan bebasnya
pergerakan modal di negara Uni Eropa.
- Adanya proses menuju EMU, terdapat 2 efek yang akan mempengaruhi dalam
pemilihan portofolio yaitu efek dari resiko mata uang dan Investment Barriers.
- Integrasi pasar modal juga terjadi di pasar modal negara-negara yang baru
bergabung menjadi Uni Eropa. Pasar saham negara tersebut memiliki hubungan
substansial terhadap pasar saham eurozone.
-
8/10/2019 Integrasi Pasar Modal Di Uni Eropa
13/13
Daftar Pustaka
Baele, L., Ferrando, A., Hrdahl, P., Krylova, E., & Monnet, C. (2004). Measuring Financial Integration in
The Euro Area. OCCASIONAL PAPER SERIES.
Bttner, D., & Hayo, B. (2009). Determinants of European Stock Market Integration.Joint DiscussionPaper Series in Economics.
Economic and Monetary Union (EMU). (2014, 10 20). Retrieved from European Central Bank:
https://www.ecb.europa.eu/ecb/history/emu/html/index.en.html
Economic and Monetary Union. (2014, 10 20). Retrieved from ECONOMIC AND FINANCIAL AFFAIRS:
http://ec.europa.eu/economy_finance/euro/emu/index_en.htm
Fratzscher, M. (2002). Financial market integration in Europe: on the effects of EMU on stock markets.
International Journal of Finance & Economics, 165-193.
Giannetti, M., Guiso, L., Jappelli, T., Padula, M., & Pagano, M. (2002). Financial Market Integration,
Corporate Financing and Economic Growth. European Economy.
Hardouvelis, G. A., Malliaropulos, D., & Priestley, R. (2001). EMU and European Stock Market
Integration. SSRN Working Paper.
Jappelli, T., & Pagano, M. (2008). FINANCIAL MARKET INTEGRATION UNDER EMU. Economic an Financial
Affairs.
Kim, S.-J., Moshirian, F., & Wu, E. (2005). Dynamic stock market integration driven by the European
Monetary Union: An Empirical analysis.Journal of Banking and Finance, 24752502.
Savva, C. S., & Aslanidis, N. (2010). Stock market integration between new EU member. Empir Econ, 337-
351.
Towards a single currency: a brief history of EMU. (014, 10 20). Retrieved from Europa: Summaries of EU
legilation:
http://europa.eu/legislation_summaries/economic_and_monetary_affairs/introducing_euro_pr
actical_aspects/l25007_en.htm
Trenca, I., & Dezsi, E. (2013). CONNECTIONS BETWEEN THE EUROPEAN STOCK MARKETS. Review of
Economic Studies and Research Virgil Madgearu, 151-171.
top related