histology system digestivus-2
Post on 20-Feb-2016
50 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
ASSALAMUALAIKUMASSALAMUALAIKUMWARAHMATULLAHIWARAHMATULLAHI
WABARAKATUHWABARAKATUH
HistologiSistem Digestivus
(Bagian Kedua)
Dr. Elyusrar A. Jalal Ph. D
Kelenjar accessorius yang berkaitan dengan system pencernaan
1. Hepar2. Vesica felea3. Pancreas4. Kelenjar liur
Kelenjar Accessorius Pencernaan
1. Hepar 2. Vesica felea 3. Pancreas4. Kelenjar liur
Hepar
Hepar Fungsi:
Fungsi eksokrin: Sekresi empedu ke lumen duodenum Fungsi endokrin: sintesis faktor pembekuan darah dan zat lain
yang dicurahkan langsung kedalam sirkulasi darah Menyimpan glukosa, glikogen, lemak, protein dan vitamin. Detoksikasi sisa metabolik
Dibungkus oleh kapsula Glison Capsula bercabang kedalam parenkim membagi hepar
dalam lobulus
Lobulus hati Unit struktural hati, dibatasi oleh
jaringan ikat. Ditemukan oleh Malpighi
Berbentuk prisma bersudut enam (hexagonal), disebut lobulus klasik
Terdiri atas lempengan hepatosit tersusun radier, saling berhubungan, dipisahkan oleh sinusoid
Sinusoid beranastomosis melelui fenestrasi di lempeng hepatosit
Sinusoid bermuara ke V. centralis
HeparV sentralis, trigonum portal, stroma jar. retikular
Pembuluh Darah Hati Hati mempunyai 2 pembuluh
darah penting: Vena porta hepatika,
membawa sari makanan dari lambung dan intestine.
Arteri hepatika, memberikan oksigen untuk metabolisme sel hati (hepatosit)
Berjalan disepanjang sisi prisma lobulus klasik hepar (portal track)
Membentuk pleksus kapiler dan mencurahkan darah ke sinusoid
Zona oksigenisasi dan nutrisi Dibedakan atas zona fungsional 1, 2 dan 3 menurut
dekatnya hubungan ke axis a. hepatika dan v. porta Zona 1, adalah zona yang dekat dengan trigonum
porta Zona 3 adalah zona yang dekat dengan v. sentralis Zona 2 adalah diantaranya Sel hepar pada zona 1 paling dekat ke suplai oksigen
dan nutrisi, lebih jarang mengalami nekrosis dibandingkan dengan sel pada zona 3
Sel dalam zona 1 mempunyai daya regenerasi lebih besar
Pada sudut-sudut lobulus terdapat trigonum portal, berbentuk segitiga, terisi: venula, cabang dari v.
porta, arteriol cabang dari a.
hepatika, duktus biliaris dari sistem
saluran empedu, pembuluh limf.
Semuanya berjalan didalam portal track
Portal track
Lobulus portal hati Lobulus portal berbentuk
segitiga, dibatasi oleh 3 vena sentralis dengan trigonum porta sebagai axis
Unit fungsional pengaliran darah dari vena porta, memasuki sinusoid, keluar melalui v. sentralis
Terdiri atas segmen 3 lobulus klasik berdekatan,
Lobulus klasik
AsinusTrigonum porta
Lobulus portal
V. sentralis
Asinus hepatik Unit fungsional terkecil
hati Berbentuk berlian, terdiri
atas parenkim hati yang terletak di antara dua v. sentralis
Mempunyai sistem duktuli biliaris yang mengalirkan empedu kedalam duktus biliaris interlobular, pada trigonum porta
Asinus hepar
Vena centralis dan lempeng hepatik
Hepatosit tersusun radier membentuk lempeng setebal satu sel seperti dinding tembok. Lempeng berjalan dari perifer lobulus menuju ke sentral, saling beranastomose
Sinusoids Sinusoid hati, merupakan kapiler
yang melebar, bentuknya tidak teratur, dindingnya dibentuk oleh sel endotel, terdapat fenestrasi
Sel endotel tidak fagositik. Pada sinusoid terdapat makrofag tetap, disebut sel Kupfer
Sinusoid berawal dari pingir lobulus, diisi oleh darah dari v. porta dan a. hepatika, berjalan kearah pusat dan bermuara kedalam v. Sentralis
Sinusoid dikelilingi oleh ruang perisinusoid Disse, yang memisahkan sel endotel dari permukaan hepatosit.
Aliran limf hati Limf dibentuk didalam
ruang perisinusoid Disse Terdapat pembuluh limf
pada trigonum portal, dikumpulkan pada saluran limf yang lebih besar dan meninggalkan hepar pada porta hepatis sebagai saluran limf pengumpul
Kadar protein plasma limf hepatik lebih tinggi
Mekanisme sekresi empedu Sel endotel dipisahkan dari
hepatosit oleh suatu celah perisinusoid sub endotel (celah Disse)
Ruang perisinusoid Disse berisi plasma, rembesan dari sinusoid dan limf hati yang dibentuk didalam ruang perisinusoid
Mikrovili hepatosit berhubungan dengan plasma yang terdapat di ruang Disse
Proses konyugasi bilirubin terjadi didalam hepatosit
Empedu yang terbentuk diekspor ke kanalikuli biliaris
Canaliculi biliaris
Sistem saluran empedu
Canalikuli biliaris intra lobular, melalui canal Hering, diteruskan ke ductus biliaris terminal, ductus biliaris interlobular
Pada trigonum porta, beranastomosis membentuk ductus biliaris extra hepatic (ductus hepaticus).
Vesica feleaBerbentuk buah pir berongga, melekat pada permukaan bawah heparFungsi:
Menyimpan dan memekatkan empedu
Ductus hepaticus bergabung dengan ductus cysticus dari kandung empedu menjadi ductus biliaris communis atau ductus choledochus yang bermuara di duodenum
Vesica felea
Gall bladder
Dinding: Lapisan mukosa: epitel
torak Tidak terdapat muskularis
mukosae Lapisan muskular polos Lapisan jaringan ikat
perimuskular Lapisan serosa
Mukosa
Lapisan mukosa Berupa lipatan2 epitel, sel
epitel kaya mitokondria. Inti terdapat pada 1/3 basal sel. Mikrovili pada apikal sel. Vili dan kelenjar tidak terdapat pada fundus dan corpus
Pada lamina propria tidak terdapat kelenjar
Muskular dan serosa
Lapisan otot Tipis tak teratur. Lapisan
jaringan ikat elastin dan kolagen menghubungkan permukaan superior kandung empedu ke hati.
Tidak terdapat lapisan muskularis mukosae
Lapisan serosa Pada permukaan yang
berlawanan terdapat serosa khas peritoneum
Sinus Rokitansky-Ashoff
Pada lamina propria tidak terdapat kelenjar
Potongan lipatan mukosa memberi kesan se-akan2 seperti potongan kelenjar
Pancreas
Berwarna abu-abu kemerahan, besar, lunak, berlobus.
Terdapat bagian kelenjar eksokrin dan endokrin
Bagian eksokrin Kelenjar tubulo acinar komplex Mirip sekali dengan kelenjar
parotis. Acini terdiri dari 6-8 sel kolumnar
rendah atau sel serosa piramida, meliputi lumen kecil.
Pada bagian apikal sel terdapat granula asidofilik berisi zymogen
Perbedaan dengan kelenjar parotis:
Adanya sel sentro acinar, sel kecil jernih ditengah acinus membatasi bagian pertama saluran keluar
Sel sentro acinar
Centro acinar cells
Sel sentro acinar
Sel sentro asinar adalah sel duktus interkalaris intra asinar
Sel-sel duktus pankreas mensekresi cairan kaya bikarbonat atas stimulasi sekretin dari usus halus
Ductus Pancreas Duktus pancreatikus mayor
(Wirsungi) bermuara pada papila duodenalis mayor.
Duktus pancreatikus aksesorius (Santorini), menerima aliran dari cabang inferior kaput pankreas, bermuara sekitar 2 cm diatas papila duodenalis mayor
Bagian endokrin pancreas
Berkelompok dalam pulau2 Langerhans, berbentuk sferis berwarna pucat tersebar diantara bagian eksokrin pankreas
Sel tersusun dalam bentuk genjel tak teratur, ditembus banyak jaring kapiler tipe fenestra
Dengan pewarnaan khusus dapat dibedakan 4 macam sel yaitu, sel α, β, δ dan c/PP.
Islet of Langerhans
Alpha cells pancreas
Sel α 20% populasi sel Mensekresi glukagon Bentuk besar,
mencolok, terutama di perifer,
Beta cells pancreas
Sel β 75% dari polulasi Sel paling kecil,
menempati bagian tengah
Mensekresi insulin, Granula lebih kecil (200 μm)
Sel Pp. Langerhans Lain Sel δ
Sel paling besar, 5% dari populasi
Granula mirip sel α, tapi kurang padat
Menghasilkan hormon Somatostatin yang di pankreas bekerja mengatur pelepasan hormon pulau Langerhans yang lain (efek parakrin)
Sel C/sel PP Ditemukan hanya pada
spesies tertentu, misalnya Guinea pig.
Jumlah terbatas, ukuran sama dengan sel β, dengan sedikit atau tanpa granula.
Mensekresi polipeptida pankreas
Fungsi fisiologis tak diketahui
Kelenjar-kelenjar liur
Liur/saliva: adalah campuran sekresi dari kelenjar-kelenjar liur besar kecil yang semuanya bermuara kedalam rongga mulut
Fungsi liur: menjaga kelembaban mulut, melunakkan dan melumasi makanan, membantu proses menelan
Klasifikasi kelenjar liur
Kelenjar liur minor Terdapat didalam mukosa atau
sub mukosa struktur rongga mulut, (kel. liur intrinsik)
Pada bibir, pipi, lidah dan palatum dan diberi nama menurut letaknya
Berbentuk tubulo acinar bercabang, tidak berkapsul, duktus sekretorius atau duktus interkalaris
Kelenjar liur mayor Kel. liur extrinsik, terletak
diluar rongga mulut, mempunyai duktus excretorius besar menuju kedalam mulut
Terdiri atas Kelenjar parotis Kelenjar sub mandibularis Kelenjar sub lingualis
Kelenjar parotis Kelenjar liur paling besar Merupakan kelenjar serosa murni Dibungkus oleh kapsula jaringan
penyambung retikular yang bercabang kedalam parenkim menjadi septa
Septa membagi kelenjar atas lobus dan lobulus
Saluran keluar (ductus Steensen) bermuara kedalam rongga mulut berhadapan dengan gigi molar kedua atas (os maxilaris)
Kelenjar parotis Bentuk: tubuloacinosa
bercabang. Acinus terbentuk oleh sel-
sel serosa berbentuk piramid.
Duktus intercalaris labih panjang dan lebih banyak dari kelenjar liur lain, namun duktus sekretorius kurang
Kelenjar parotis
Sekret berupa protein, kaya enzim amilase. Granula sekretorik terlihat pada bagian apex.
Sel asinar memberikan reaksi PAS positiv
Kel. Submandibular Berlindung pada mandibula didasar
mulut Kelenjar campur (mixed gland),
mucoserosa Merupakan kelenjar tubulo asinosa,
asinus terutama serosa, dengan mukosa sebagian.
Asini mukosa diberi topi oleh sel serosa yang tersusun seperti bulan sabit (demiluna serosa Gianuzzi/ von Ebner)
Ductus intercalaris pendek, jarang terlihat pada sediaan
Saluran keluar (ductus sub mandibularis Whartoni) bermuara pada dasar rongga mulut dekat frenulum lidah
Sekret mengandung Epidermal Growth Factor, penting pada penyembuhan mukosa waktu erupsi gigi
Ductus intercalaris
Kelenjar sub mandibular
Kelenjar sub lingual Merupakan agregasi kelenjar kecil2. Kelenjar campur, terutama mukosa
(seromukosa) Terletak dibawah membran mukosa
lidah, dekat garis tengah dasar mulut Tidak mempunyai kapsula fibrosa Terdiri dari acinus mukosa besar dengan
bulan sabit serosa (demiluna Gianuzzi/ von Ebner)
Kadang2 lobus mempunyai saluran keluar tunggal besar: ductus sub lingualis mayor Bartholi.
Sekret dicurahkan kedalan rongga mulut bagian depan didaerah bawah lidah (caruncula sublingualis), bersama ductus Whartoni
Demilune Gianuzzi / von Ebner
OWARI
Wassalamualaikum ww
top related