hemodialisa baru

Post on 24-Dec-2015

558 Views

Category:

Documents

84 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

yes

TRANSCRIPT

HEMODIALISA

jamiatun

• Dialisis merupakan suatu proses yang digunakan untuk mengeluarkan cairan dan produk limbah dari dalam tubuh ketika ginjal tidak mampu melaksanakan proses tersebut (Brunner & Suddart, 2002).

• Hemodialisis merupakan suatu proses yang digunakan pada pasien dalam keadaan sakit akut dan memerlukan terapi dialisis jangka pendek atau pasien dengan penyakit ginjal stadium terminal yang membutuhkan terapi jangka panjang atau terapi permanen (Brunner & Suddart, 2002).

• Hemodialisa berasal dari kata hemo=darah,dan dialisa=pemisahan atau filtrasi.

• Pada prinsipnya hemodialisa menempatkan darah berdampingan dengan cairan dialisat atau pencuci yang dipisahkan oleh suatu membran atau selaput semi permeabel. Membran ini dapat dilalui oleh air dan zat tertentu atau zat sampah. Proses ini disebut dialysis yaitu proses berpindahnya air atau zat, bahan melalui membran semi permeabel

( Pardede, 1996 ).

Dialisis

• Metode dialisis mencakup Hemodialisis, hemofiltrasi dan peritonial dialisis

• Proses Dialisa adalah suatu proses dimana molekul solute berdifusi lewat membran semipermeabel dgn cara mengalir dari sisi cairan yg lebih pekat ke cairan yg lebih encer.

Indikasi DialisisPada pasien GGK stadium terminal dgnGejala :• Terdapat tanda uremia yg mengenai

seluruh tubuh• Kadar kalsium serum yg meningkat• Muatan cairan yg berlebih dan tdk

responsif terhadap diuretik dan pembatasan cairan

• Terdengar gesekan perikardium

Hemodialisa• Hemodialisa adalah pergerakan larutan dan air dari

darah pasien melewati membran semipermeabel (dializer) ke dalam dialisat

• Hemodialisa memerlukan sebuah mesin dialisa dan sebuah filter khusus yang dinamakan dializer (suatu membran semipermeabel) yang digunakan untuk membersihkan darah, darah dikeluarkan dari tubuh penderita dan beredar dalam sebuah mesin diluar tubuh

• Hemodialisa memerlukan jalan masuk ke aliran darah, maka dibuat suatu hubungan buatan antara arteri dan vena (fistula arteriovenosa) melalui pembedahan

TUJUAN HEMODIALISAMenurut Havens dan Terra (2005) a. Menggantikan fungsi ginjal dalam fungsi

ekskresi, yaitu membuang sisa-sisa metabolisme dalam tubuh, seperti ureum, kreatinin, dan sisa metabolisme yang lain.

b. Menggantikan fungsi ginjal dalam mengeluarkan cairan tubuh yang seharusnya dikeluarkan sebagai urin saat ginjal sehat.

c. Meningkatkan kualitas hidup pasien yang menderita penurunan fungsi ginjal.

d. Menggantikan fungsi ginjal sambil menunggu program pengobatan yang lain

PROSES hemodialisaDalam kegiatan hemodialisa terjadi 3 proses utama :a) Proses Difusi yaitu berpindahnya bahan terlarut toksin

dan zat limbah di dlm darah dikeluarkan dgn cara bergerak dari darah yg memiliki konsentrasi tinggi , ke cairan dialisat dgn konsentrasi yg lebih rendah. Semakian tinggi perbedaan kadar dalam darah maka semakin banyak bahan yang dipindahkan ke dalam dialisat.

b) Proses Ultrafiltrasi yaitu proses berpindahnya air dan bahan terlarut karena perbedaan tekanan hidrostatis dalam darah dan dialisat.

c) Proses Osmosis yaitu proses berpindahnya air karena tenaga kimia, yaitu perbedaan osmolaritas darah dan dialisat ( Lumenta, 1996 ).

Peralatan1. Dialiser atau Ginjal BuatanKomponen ini terdiri dari membran dialiser yang

memisahkan kompartemen darah dan dialisat. Dialiser bervariasi dalam ukuran, struktur fisik dan

tipe membran yang digunakan untuk membentuk kompartemen darah.

Semua factor ini menentukan potensi efisiensi dialiser, yang mengacu pada kemampuannya untuk membuang air (ultrafiltrasi) dan produk-produk sisa (klirens).

2. Dialisat atau Cairan dialysisDialisat atau “bath” adalah cairan yang terdiri atas air

dan elektrolit utama dari serum normal. air untuk dialisat harus aman secara bakteriologis.

3. Asesori PeralatanPiranti keras yang digunakan pada system dialysis

meliputi : pompa darah, pompa infus untuk pemberian heparin, alat monitor untuk pendeteksi suhu tubuh bila terjadi ketidakamanan, konsentrasi dialisat, perubahan tekanan, udara, dan kebocoran darah

Proses Hemodialisa• Akses ke system sirkulasi dicapai melalui

fistula atau tandur arteriovenosa (AV) atau kateter hemodialisis dua lumen.

• Dua jarum berlubang besar (diameter 15 atau 16) dibutuhkan untuk mengkanulasi fistula atau tandur AV.

• Kateter dua lumen yang dipasang baik pada vena subklavikula, jugularis interna, atau femoralis, harus dibuka dalam kondisi aseptic sesuai dengan kebijakan institusi

• Jika akses vaskuler telah ditetapkan, darah mulai mengalir, dibantu oleh pompa darah.

• Darah mengalir ke dalam kompartemen darah dari dialiser, tempat terjadinya pertukaran cairan dan zat sisa.

• Darah yang meninggalkan dialiser melewati detector udara dan foam yang mengklem dan menghentikan pompa darah bila terdeteksi adanya udara

• Darah yang telah melewati dialysis kembali ke pasien melalui “venosa” atau selang postdialiser. • Setelah waktu tindakan yang diresepkan,

dialysis diakhiri dengan mengklem darah dari pasien, membuka selang aliran normal salin, dan membilas sirkuit untuk mengembalikan darah pasien

Alasan dilakukan Hemodialisa

Hemodialisa dilakukan jika gagal ginjalmenyebabkan :Kelainan fungsi otak ( ensefalopati uremik )Perikarditis ( peradangan kantong jantung )Asidosis ( peningkatan keasaman darah )

yang tidak memberikan respon terhadap pengobatan lainnya.

Gagal jantungHiperkalemia ( kadar kalium yang sangat

tinggi dalam darah ).

Program dialisa dikatakan berhasil jika:

• Penderita kembali menjalani hidup normal.• Penderita kembali menjalani diet yang

normal.• Jumlah sel darah merah dapat ditoleransi.• Tekanan darah normal.• Tidak terdapat kerusakan saraf yang

progresif ( Medicastore.com, 2006 )

Komplikasi Hemodialisaa. Kram otot

Kram otot pada umumnya terjadi pada separuh waktu berjalannya hemodialisa sampai mendekati waktu berakhirnya hemodialisa. Kram otot seringkali terjadi pada ultrafiltrasi (penarikan cairan) yang cepat dengan volume yang tinggi.

b. Hipotensi Dapat terjadi selama terapi dialisis ketika cairan dikeluarkan

c. AritmiaHipoksia, hipotensi, penghentian obat antiaritmia selama dialisa, penurunan kalsium, magnesium, kalium, dan bikarbonat serum yang cepat berpengaruh terhadap aritmia pada pasien hemodialisa

d. Sindrom ketidakseimbangan dialisaTerjadi karena perpindahan cairan cerebal dan muncul sebagai serangan kejang

e.HipoksemiaHipoksemia selama hemodialisa merupakan hal penting yang perlu dimonitor pada pasien yang mengalami gangguan fungsi kardiopulmonar

f. PerdarahanUremia menyebabkan ganguan fungsi trombosit. Fungsi trombosit dapat dinilai dengan mengukur waktu perdarahan. Penggunaan heparin selama hemodialisa juga merupakan faktor risiko terjadinya perdarahan.

G. Ganguan pencernaanGangguan pencernaan yang sering terjadi adalah mual dan muntah yang disebabkan karena hipoglikemia. Gangguan pencernaan sering disertai dengan sakit kepala.

h. Infeksi atau peradangan bisa terjadi pada akses vaskuler.

i. Pembekuan darah Disebabkan karena dosis pemberian heparin yang tidak adekuat ataupun kecepatan putaran darah yang lambat.

ASUHAN KEPERAWATAN1. Pengkajian

Keluhan utama pada pasien hemodialisa adalaha. sindrom uremiab. Mual, muntah, perdarahan GI.c. Pusing, nafas kusmaul, koma.d. Perikarditis, cardiar aritmiae. Edema, gagal jantung, edema paruf. Hipertensi

2.Manifestasi klinika. Kulit : kulit kekuningan, pucat, kering dan

bersisik, pruritus atau gatal-gatalb. Kuku ; kuku tipis dan rapuhc. Rambut : kering dan rapuhd. Oral ; halitosis (bau napas tak sedap yang

berasal dari dalam mulut) / faktor uremic, perdarahan gusi

e. Lambung ; mual, muntah, anoreksia, gastritis ulceration.

f. Pulmonary ; uremic “lung” atau pnemonia

g. Neurologic ; letih, sakit kepala, gangguan tidur, gangguan otot : pegal

i. Hematologi : about it, perdarahan

Diagnosa KeperawatanPre HD1. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang

familier dengan sumber informasi.2. Cemas b.d krisis situasionalIntra HD1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan

kelemahan proses pengaturan2. Ketidakberdayaan berhubungan dengan perasaan

kurang kontrol, ketergantungan pada dialysis, sifat kronis penyakit

3.Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasive

Post HD1. Resiko cedera berhubungan dengan

akses vaskuler dan komplikasi sekunder terhadap penusukan

2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan perawatan dirumah

CAPD (Continuius Ambulatory Peritoneal Dialysis)

• Metode pencucian darah dengan mengunakan peritoneum (selaput yang melapisi perut dan pembungkus organ perut).

• Selaput ini memiliki area permukaan yang luas dan kaya akan pembuluh darah. Zat-zat dari darah dapat dengan mudah tersaring melalui peritoneum ke dalam rongga perut.

Lanjutan

• Cairan dimasukkan melalui sebuah selang kecil yang menembus dinding perut ke dalam rongga perut. Cairan harus dibiarkan selama waktu tertentu sehingga limbah metabolic dari aliran darah secara perlahan masuk ke dalam cairan tersebut, kemudian cairan dikeluarkan, dibuang, dan diganti dengan cairan yang baru.

KEUNGGULAN CAPD1. Proses dialysis peritoneal ini tidak

menimbulkan rasa sakit.2. Membutuhkan waktu yang singkat, terdiri dari

3 langkah. Pertama, masukkan dialisat berlangsung

selama 10 menit Kedua, cairan dibiarkan dalam rongga perut

untuk selama periode waktu tertentu (4-6 jam) Ketiga, pengeluaran cairan yang berlangsung

selama 20 menit

lanjutan

3. Ketiga proses diatas dilakukan beberapa kali tergantung kebutuhan dan bisa dilakukan oleh pasien sendiri secara mandiri setelah dilatih dan tidak perlu ke rumah sakit.

top related