ekonomi makro tugas super
Post on 26-Jun-2015
327 Views
Preview:
TRANSCRIPT
EKONOMI MAKRODisusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Makro
TUGAS
Disusun oleh:
HAFIFI
AGRIBISNIS C
150610090103
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT karena rahmat dan ridho-Nya maka saya dapat
menyelesaikan makalah Ekonomi Makro ini.
Terima Kasih kepada dosen Ekonomi Makro yang telah memberikan tugas ini, sehingga
saya bisa tahu lebih banyak tentang Ekonomi Makro dan Mikro.
Dalam makalah ini tentu saja masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Jatinangor, Oktober 2010
Penyusun
PRINSIP PEREKONOMIAN SECARA MAKRO DAN MIKRO
Ilmu ekonomi muncul karena adanya tiga kenyataan berikut :
Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas.
Sumber daya tersedia secara terbatas.
Masing-masing sumber daya mempunyai beberapa alternatif penggunaan.
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam memenuhi
kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dan
masing-masing sumber daya mempunyai alternatif penggunaan (opportunity cost).
Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro dan
ilmu ekonomi makro.
Ekonomi Makro
Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat
(keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan
atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca
pembayaran internasional.
Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut :
Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi.
Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment.
Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian
dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi
kesempatan kerja penuh.
Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter.
Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi.
Sebaliknya terjadi deflasi.
Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai
dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan
pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu
membaik yang lainnya cenderung memburuk.
Berikut adalah contoh ekonomi makro
INFLASI
Inflasi adalah masalah yang dihadapi oleh tiap negara, masalah ini dikaitkan dengan
adanya kenaikan harga, karena harga adalah indikator awal penentu inflasi. Inflasi sendiri adalah
keadaan dimana terdapat kecenderungan kenaikan harga-harga secara umum dan terus menerus.
Maka bila di masyarakat terjadi kenaikan harga satu atau beberapa barang secara sementara,
maka hal itu tidak dapat digolongkan sebagai inflasi, meskipun inflasi tidak secara langsung
menurunkan standar hidup tapi hal ini tetap menjadi masalah karena 3 alasan berikut:
1. Mengakibatkan redistribusi pendapatan di antara anggota masyarakat.
2. Menyebabkan penurunan efisiensi ekonomi.
3. Menyebabkan perubahan output dan kesempatan kerja dalam masyarakat.
Pemerintah biasanya melakukan kebijakan yang strategis dengan menaikkan suku bunga di
bank agar orang mau menyimpan uang di bank, hal ini diharap dapat mengurangi jumlah uang
yang beredar dimasyarakat dan menurunkan inflasi. Dampak inflasi yang sangat jelas kita
rasakan adalah kenaikan harga secara terus menerus yang ada di pasar.
PENGANGGURAN
Pengangguran biasanya terjadi karena jumlah angkatan kerja melebihi tingkat kesempatan
kerja yang tersedia. Di negara-negara yang sedang berkembang tingkat pertumbuhan angkatan
kerja cukup tinggi, sehingga tidak seimbang dengan lapangan kerja yang tersedia. Bila hal itu
tejadi maka angka pengangguran tinggi.
Berdasarkan tingkat pengangguran, dapat diketahui apakah perekonomian berada pada
tingkat kerja penuh (full employment) atau tidak. Secara teoritis perekonomian dianggap
mencapai tingkat kesempatan kerja penuh jika tenaga kerja yang tersedia seluruhnya digunakan.
Di dalam praktik, tingkat kesempatan kerja penuh mengandung arti yang berbeda.
Guna menentukan apakah perekonomian telah mencapai full employment atau belum yang
menjadi ukuran bukanlah penggunaan tenaga kerja 100%, tetapi penggunaan tenaga kerja yang
sedikit lebih rendah dari itu di Indonesia, upaya menekan pengangguran dilakukan dengan
menekan laju pertumbuhan penduduk, hal ini dikarenakan pembangunan ekonomi tak akan
berarti jika dibarengi dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Pengangguran juga
memiliki dampak yang buruk seperti tingginya tingkat kriminalitas, premanisme, kemiskinan,
dll.
KETIMPANGAN NERACA PEMBAYARAN
Neraca pembayaran adalah neraca yang memuat segala ikhtisar dari segala transaksi yang
terjadi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu,
biasanya satu tahun. Transaksi yang terjadimenyangkut barang-barang dan jasa, dalam bentuk
ekspor maupun impor, transaksi finansial seperti pemberian atau penerimaa kredit kepada atau
dari negara lain, penanaman modal di luar negeri dan transaksi-transaksi yang bersifat unilateral
seperti pembayaran transfer dari orang-orang yang tinggal di luar negeri dan bantuan luar negeri.
Bila jumlah pembayaran ke luar negeri tidak sama dengan jumlah penerimaan yang diperoleh
dari luar negeri, selisihnya dapat berupa surplus atau defisit pada neraca pembayaran.
Ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran dapat menjadi masalah jika ketidakseimbangan
Cukup besar.
PENDAPATAN NASIONAL
Pada konteks ekonomi makro, tolak ukur keberhasilan perekonomian suatu negara
anatara lain adalah pendapatan nasional. Definisi pendapatan nasional sendiri ada 3 yaitu
• jumlah barang-barang jasa yang diproduksi di suatu negara pada periode tertentu.
• Jumlah balas dan jasa dari faktor-faktor produksi dalam periode tertentu
• jumlah pengeluaran nasional untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan
berdasarkan 3 definisi diatas , perhitungan pendapatan nasional dapat diakukan melalui 3
pendekatan yakni
• pendekatan produksi,
• pendekatan pengeluaran, dan
• pendekatan pendapatan.
Perhitungan pendapatan nasional Indonesia sendiri dilakukan dengan pendekatan
produksi dan pendekatan pengeluaran. Pendekatan produksi dilakukan dengan mengelompokkan
kegiatan-kegiatn ekonomi ke dalam 9 lapangan usaha atau sektor utama. Pendekatan pengeluaran
dilakukan dengan mengelompokan pengeluaran dalam komponen: pengeluaran konsumsi rumah
tangga,pemerintah, pembentukam modal tetap domestik bruto, perubahan stok, dan ekspor
barang-barang dan jasa-jasa.
Perhitungan ini sendiri bertujuan untuk mendapatkan taksiran akurat nilai barang dan jasa
yang dihasilkan oleh suatu negara dalam satu tahun, manfaat-manfaatnya antara lain adalah.
1. Menjadi sumber informasi bagi pemerintah.
2. Mengetahui struktur perekonomian
3. mengetahui struktur antar daerah
4. memperkirakan perubahan Pendapatan Riil
5. membandingkan kemajuan ekonomi antar negara.
PERTUMBUHAN EKONOMI
Pertumbuhan Ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan
perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan
perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth);
pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan
ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi
suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara
dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara
tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan
ekonomi.
Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat
kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang
dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan
produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input
pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam ,lembaga pengetahuan, dan .teknik
EKONOMI MIKRO
Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup
kecil misalnya perusahaan, rumah tangga.
Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber
daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum. Secara teori, tiap
individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan
individu-individu lain akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi
ceteris paribus.
Berikut ini beberapa contoh ekonomi mikro
INVESTASI
investasi yang lazim disebut dengan istilah “penanaman modal atau pembentukan modal”
merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat. Investasi dapat
diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan
untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah
kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian, pada
praktiknya yang digolongkan sebagai investasi meliputi pengeluaran atau pembelanjaan sebagai
berikut:
1. Pembelian berbagai jenis barang modal.
2. Pembelanjaan untuk membangun rumah tempat tinggal, bangunan, dll
3. pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah dan barang yang
masih dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan pendapatan nasional.
Faktor-faktor yang mempengaruhi investasi antara lain
• keuntungan yang akan diperoleh
• tingkat bunga
• ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan
• kemajuan teknologi
• tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya, dan keuntungan yang diperoleh dari
perusahaan.
PERMINTAAN
permintaan (demand) mencerminkan jumlah produk barang dan
jasa yang ingin dibeli dengan jumlah dan harga tertentu. Permintaan sendiri memiliki beberapa
bentuk yaitu
permintaan efektif adalah permintaan yang didukung dengan daya beli dan keinginan.
Permintaan potensial permintaan yang didukung dengan daya beli hanya saja belum
melaksanakan pembelian.
permintaan absurd permintaan yang tidak didukung dengan daya beli.
Selain itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan yaitu di antaranya, harga
barang itu sendiri, selera, pendapatan, jumlah penduduk, harapan atau ekspektasi, harga barang
lain yang berhubungan.hukum permintaan digunakan untuk memperoleh norma atau hukum
yang berlaku secara umum untuk setiap permintaan. Bunyi hukum permintaan:
“jumlah barang atau jasa yang diminta akan bertambah jika harga turun dan akan berkurang jika
harga naik pada periode tertentu, ceteris paribus”
USAHA KECIL DAN MENENGAH
UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan
bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan
usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha
Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara
mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan
usaha yang tidak sehat.”
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut: 1. Memiliki
kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.
1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah) 3. Milik Warga Negara Indonesia 4. Berdiri sendiri, bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau
berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar 5.
Berbentuk usaha orang perseorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan
usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Di Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta unit lebih.
Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM, dimasing-masing
Propinsi atau Kabupaten/Kta.
PERANAN PEMERINTAH DALAM PEMBENTUKAN HARGA.
Keadaan dimana harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran secara bebas (tanpa
campur tangan pemerintah) disebut pasar bebas. Meskipun demikian pemerintah kadang turut
campur tangan untuk menentukan harga barang. Bentuk campur tangan pemerintah antara lain
menentukan harga maksimum dan minimum.
Pemerintah melindungi para konsumen dengan jalan menentukan harga tertinggi (harga
maksimum). Jika harga suatubarang naik di atas tingkat yang menurut pemerintah melebihi daya
beli konsumen. Maka untuk melindungi konsumen, pemerintah menentukan harga maksimum
yang sesuai dengan daya beli masyarakat.
Agar penetapan harga maksimum berhasil, pemerintah harus meningkatkan jumlah
persediaan barang di pasar, atau mendistribusikan barang tersebut dengan sistem jatah di mana
pada barang tersebut sudah ditetapkan harganya. Pengendalian harga selain bertujuan menjaga
kestabilan harga barang kebutuhan pokok juga untuk melindungi konsumen, terutama konsumen
yang berpenghasilan rendah
Jika harga terus turun dan membuat pengusaha-pengusaha yang bermodal kecil atau
pengusha lemah tak dapat mengikuti penurunah harga,maka untuk melindungi mereka,
pemerintah menetapkan harga minimum atau harga terendah, proses penetapan harga minimum
merupakan kebalikan dari proses penetapan harga maksimum.
Penetapan harga maksimum atau minimum seperti yang dijelaskan di atas merupakan
contoh keterlibatan pemerintah di perekonomian, khususnya untuk mengurangi dampak dari
mekanisme pasar.
PENAWARAN
Penawaran (supply) adalah jumlah barang dan jasa yang akan dijual
(ditawarkan) pada tingkat harga tertentu.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran:
1. harga barang itu sendiri. Semakin tinggi harga barang maka jumlah penawaran akan makin
meningkat.
2. Teknologi produksi. Tingkat kemajuan teknologi mempengaruhi penawaran
3. munculnya produsen baru. Kemunculan produsen baru di pasar akan menambah jumlah
barang yang akan dijual dan ditawarkan
4. harga faktor-faktor produksi. Naik turunnya harga faktor produksi akan mempengaruhi
jumlah penawaran.
5. Harapan atau ekspektasi produsen.
Penawaran sebagaimana permintaan, juga memiliki hukum penawaran yang berlaku pada
keadaan ceteris paribus, semakin rendah harga barang, maka semakin sedikit juga jumlah barang
yang akan ditawarkan, begitu juga sebaliknya.
PERBEDAAN EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO
Dilihat dari Ekonomi Mikro Ekonomi Makro
Harga Harga ialah nilai dari suatu
komoditas (barang tertentu saja)
Harga adalah nilai dari komoditas
secara agregat (keseluruhan)
Unit analisis Pembahasan tentang kegiatan
ekonomi secara individual.
Contohnya permintaan dan dan
penawaran, perilaku konsumen,
perilaku produsen, pasar,
penerimaan, biaya dan laba atau rugi
perusahaan
Pembahasan tentang kegiatan
ekonomisecara keseluruhan.
Contohnya pendapatan nasional,
pertumbu8han ekonomi, inflasi,
pengangguran, investasi dan
kebijakan ekonomi.
Tujuan
analisis
Lebih memfokuskan pada analisis
tentang cara mengalokasikan sumber
daya agar dapat dicapai kombinasi
yang tepat.
Lebih memfokuskan pada analisis
tentang pengaruh kegiatan
ekonomi terhadap perekonomian
secara keseluruhan
KONSEP DASAR ALIRAN PENDAPATAN
Dalam siklus aliran pendapatan suatu perekonomian dibagi menjadi empat bidang atau
sektor utama sebagai pelaku ekonomi di mana setiap sektor memiliki hubungan interaksi masing-
masing dalam menciptakan pendapatan dan pengeluaran.
1. Sektor Rumah Tangga. Terdiri dari individu-individu yang bersifat homogen.
a. Hubungan dengan Perusahaan
- rumahtangga melakukan pembelian barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan
untuk konsumsi.
- rumah tangga mendapatkan pendapatan berupa gaji, upah, sewa, dividen, bunga, dll dari
perusahaan.
b. Hubungan dengan Pemerintah
- rumah tangga menyetorkan sejumah uang sebagai pajak.
- rumah tangga menerima penerimaan berupa gaji, bunga, penghasilan non balas jasa, dll.
c. Hubungan dengan Dunia Internasional
- rumah tangga mengimpor barang dan jasa dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan
hidup.
2. Sektor Perusahaan. Gabungan unit kegiatan yang menghasilkan produk barang dan jasa.
a. Hubungan dengan RumahTangga
- perusahaan menghasilkan produk-produk barupa barang dan jasa yang dikonsumsi oleh
masyarakat.
- perusahaan memberikan penghasilah dan keuntungan kepada rumah tangga barupa gaji,
deviden, sewa, upah, bunga, dsb.
b. Hubungan dengan Pemerintah
- perusahaan membayar pajak kepada pemerintah.
- perusahaan menjual produk dan jasa kepada pemerintah.
c. Hubungan dengan Dunia Internasional
- perusahaan melakukan impor atas produk barang maupun jasa dari luar negri.
3. Sektor Pemerintah. Bertindak sebagai pembuat dan pengatur kebijakan masyarakat dan
bisnis.
a. Hubungan dengan RumahTangga
- pemerintah menerima setoran pajak rumah tangga untuk kebutuhan operasional,
pembangunan, dan lain-lain.
- pemerintah
b. Hubungan dengan Perusahaan
- pemerintah mendapatkan penerimaan pajak dari pengusaha.
- pemerintah membeli produk dari perusahaan berdasarkan dana anggaran belanja yang
ada.
4. Sektor Dunia Internasional / Luar Negeri
hubungan ekspor dan impor produk barang dan jasa dengan luar negeri.
a. Hubungan dengan RumahTangga
- dunia internasional menyediakan barang dan jasa untuk kepentingan rumah tangga.
b. Hubungan dengan Perusahaan
- dunia internasional mengekspor produknya kepada bisnis-bisnis perusahaan.
SIKLUS ALIRAN PENDAPATAN NASIONAL
Aliran tersebut menggambarkan aliran pendapatan dari sektor perusahaanke arah sektor
rumah tangga sebagai akibat dari penggunaan factor-faktorproduksi yang digunakan untuk
menghasilkan barang dan jasa. Aliran itu meliputi(1) gaji dan upah, yang merupkan pendapatan
tenaga kerja, (2) sewa yangmerupakan pendapatan dari tanah dan bangunan, (3) bunga, yang
merupakanpendapatan dari modal, dan (4) keuntungan yang merupakan pendapatan
pemilikperusahaan. Sebagian dari pendapatan ini tidak diterima oleh rumah tangga.Keuntungan
–keuntungan perusahaan harus membayar pajak keuntungan,sedangkan pendapatan rumah
tangga yang lain harus membayar pajak pendapatan perseorangan.
METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
1. PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)
Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh
unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama satu tahun. Dalam
perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan/orang asing yang beroperasi diwilayah yang bersangkutan
2. PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)
PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu Negara
dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang
dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada di luar negeri.
Rumus
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri
1. NNP (Net National Product)
NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu,
setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal.
Rumus :
NNP = GNP – Penyusutan
2. NNI (Net National Income)
NNI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah dikurangi
pajak tidak langsung (indirect tax)
Rumus :
NNI = NNP – Pajak tidak langsung
3. PI (Personal Income)
PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar sampai ke
tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan social,
pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer payment.
Rumus :
PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social + Pajak
perseorangan )
4. DI (Disposible Income)
DI adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh
penerimanya.
Rumus :
DI = PI – Pajak langsung
CONTOH PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Diketahui data hipotetik sebagai berikut:
1. Asuransi Tenaga Kerja…………………………………………33
2. Impor barang-barang dan jasa-jasa……………….….………..79.2
3.Pajak Perseroan…………………………………………………75.9
4.Penyusutan………………………………………..……………135.3
5.Pajak tidak langsung……………………………………………138.6
6.Pembayaran transfer……………………………….…………...89.1
7.Bunga……………………………………………..…………….52.8
8.Pajak pribadi……………………………………………………151.8
9.Ekspor barang dan jasa…………………………….…………...75.9
10.Laba Perusahaan dan perseroan………………………………155.1
11.Pendapatan Perusahaan bukan Perseroan…………….………151.8
12.Pembelian barang dan jasa oleh Pemerintah…………………320.1
13.Investasi Netto………………………………………………..105.6
14.Laba Perseroan tak terbagi…………………………………….36.3
15.Deviden (laba yang dibagi)……………………………………42.9
16.Pengeluaran untuk konsumsi pribadi…………………………1036.2
Hitunglah : PNB, PNN, PNS, PPI, & PSP ?
Jawab :
Produk/Pendapatan Nasional Bruto
PNB = C + I + G + ( X – M )
PNB = 1036,2 + 105,6 + 320,1 + (75,9-79,2)
PNB = 1458,6
Pendapatan Nasional Bruto
PNN = PNB – Depresiasi
PNN = 1458,6 – 135,3
PNN = 1323,3
Pendapatan Nasional
PN = PNN – Pajak Tidak Langsung
PN = 1323,3 – 138,6
PN = 1184,7
Pendapatan Pribadi
PI = PN – Asuransi – Pajak Perseroan – Laba tidak dibagi + Pembayaran Transfer + Bunga Netto
PI = 1184,7 – 33 – 75,9 – 36,3 + 89,1 + 52,8
PI = 1181,4
Pendapatan Siap Pakai
PSP = PI – ( Pajak - Pajak Pribadi )
PSP = 1181,4 – ( 75,9 - 151,8 )
PSP = 1257,3
FUNGSI KONSUMSI, TABUNGAN DAN INVESTASI
FUNGSI KONSUMSI
Konsumsi merupakan tindakan pelaku ekonomi, baik individu maupun kelompok, dalam
menggunakan komoditas berupa barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Mengapa
kita harus memahami konsumsi? Membahas konsumsi sangat penting untuk analisis ekonomi
jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat, konsumsi merupakan
penjumlahan dari pengel;uaran seluruh rumah tangga yang ada dalam suatu perekonomian.
Dengan mengetahui total pengeluaran suatu perekonomian, maka akan dapat diketahui
beberapa masalah penting yang muncul dalam perekonomian, seperti pemerataan pendapatan,
efisiensi penggunaan sumber daya dalam suatu perekonomian , masalah-masalah lainnya.
Dengan demikian, kita dapat menganalisis dan menentukan kebijakan ekonomi guna
memperbaiki atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Secara umum, pengeluaran konsumsi terbagi menjadi konsumsi pemerintah dan konsumsi rumah
tangga. Namun dalam pembahasan kali ini kita lebih menekankan ada konsumsi rumah tangga,
alasannya sebagai berikut.
Konsumsi rumah tangga memiliki porsi yang blebih besar dalam pengeluaran agregat jika
dibandingkan dnegan konsumsi pemerintah Konsumsi rumah tangga bersifat endogen, dalam arti
besarnya konsumsi rumah tangga berkaitan erat dengan faktor-faktor lain yang
mempengaruhinya. Keterkaitan ini akan menghasilkan teori dan model ekonomi sendiri untuk
konsumsi/Perkembangan masyarakat begitu cepat menyebabkan perilaku konsumsi juga berubah
cepat sehingga pembahasan tentang konsumsi rumah tangga akan tetap relevan
a. Pengertian Fungsi Konsumsi
Fungsi konsumsi adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat
konsumsi rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam suatu perekonomian.
Persamaannya C = a + bY
Keterangan :
C = tingkat konsumsi
a = konsumsi rumah tangga secara nasional pada saat pendapatan nasional 0
b = kecondongan konsumsi marginal
Y = tingkat pendapatan nasional
b. Kecenderungan Mengkonsumsi (Propensity to Consume)
Kecenderungan mengonsumsi dibedakan menjadi dua yaitu :
- Kecenderungan mengonsumsi marginal
- Kecenderungan mengonsumsi rata-rata
Kecenderungan mengonsumsi marginal yaitu perbandingan antara pertambagan (AC) yang
dilakukan dengan pertambahan pendapatan disporsabel (AY).
MPC= ∆C/∆Yd
Keterangan:
MPC = Marginal Propensity to concume (kecondongan mengosumsi marginal)
∆C = pertambahan konsumsi
∆Yd = pertambahan pendapatan
Kecenderungan Mengonsumsi Rata-rata (Average Propensity to Consume)
Kecenderungan mengonsumsi rata-rata yaitu perbandingan antara tingkat konsumsi (C)
dengan tingkat pendapatan diposabel serta konsumsi itu dilakukan (Yd).
APC= C/Yd Keterangan
APC = konsumsi rata-rata
C = tingkat konsumsi
Yd = besarnya pendapatan disposable
Untuk lebih jelasnya lihat tabel APC dan MPC di bawah ini :
Tahun Y C APC MPC
2004 110 120 1,09
2005 140 140 1,00 0,67
2006 170 160 0,94 0,67
2007 200 180 0,90 0,67
2008 230 200 0,87 0,67
Contoh mencari fungsi konsumsi dan menggambar grafiknya :
Jawab :
FUNGSI TABUNGAN
Fungsi tabungan adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat
tabungan rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam perekonomian
S = -a + (1 – b) Y
Keterangan :
S = besarnya tabungan (save)
A = konnsumsi yang harus dipenuhi pada saat pendapatan nol
1-b = marginal prospensity to save
Y = pendapatan nasional
Marginal Prospensity to Save (MPS)
Kecenderungan menabung marginal merupakan perbandingan antara pertambahan
tabungan dengan pertambahan pendapatan disposabel.
MPS= ∆S/∆Yd
Keterangan :
MPS : Marginal Prospensity to saving (kecondongan menabung marginal)
S : pertambahan tabungan
Yd : pertambahan pendapatan
Average Prospensity to Save (APS)
Kecondongan menabung rata-rata merupakan perbandingan antara tingkat tabungan (S)
dengan tingkat pendapatan. Hubungan antara pendapatan, dan tabungan dinyatakan dalam
rumus:
Y = C + S
Keterangan
Y : Pendapatan
C : konsumsi
S : Tabungan
Antara MPC dengan MPS mempunyai hubungan yang cukup erat, hal in bisa kita buktikan
dengan mempergunakan persamaan sebagai berikut:
MPS + MPC = 1
MPC = 1 – MPS atau
MPS = 1 – MPC
Hubungan antara Pendapatan, Konsumsi, dan Tabungan
Dinyatakan dengan rumus sebagai berikut
Y = C + S
Keterangan: Y : Pendapatan
C : konsumsi
S : Tabungan
Antara MPS dan MPS mempunyai hubungan yang cukup erat hal ini dapat dibuktikan dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut
MPS + MPC = 1
MPC = 1 – MPS atau
MPS = 1 – MPC
FUNGSI INVESTASI
top related