dr. aswan usman, me-renggar.kemkes.go.id/file2018/e... · balai besar laboratorium kesehatan...
Post on 01-Nov-2020
16 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
i
Puji sukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan Rahmat dan HidayahNya semata laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Makassar
dapat diselesaikan.
Sesuai Peraturan Pemerintah No 8 tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah mengamanatkan bahwa dalam
rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBN, instansi pemerintah wajib
menyusun laporan keuangan dan laporan kinerja, serta Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Birokrasi Reformasi RI Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Cara Reviu atas laporan kinerja.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini diharapkan
menjadi landasan fundamental bagi BBLK Makassar untuk dapat melakukan
evaluasi kinerja untuk memberikan umpan balik perbaikan perencanaan,
penerapan manajemen kinerja dan peningkatan kinerja secara
berkesinambungan.
Dalam penyusunan laporan ini kami menyadari masih belum sempurna,
namun diharapkan akan dapat menjadi bahan evaluasi terhadap rencana
pencapaian kinerja yang lebih baik di masa mendatang serta dapat mendorong
peningkatan kualitas dan semangat kerja bagi seluruh pegawai di lingkungan
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dalam memberikan pelayanan
laboratorium kepada masyarakat.
Makassar, 27 Januari 2019
dr. Aswan Usman, M.Kes
NIP. 197104042002121001
ii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan
laporan instansi pemerintah yang menguraikan evaluasi dan analisis capaian
kinerja instansi pemerintah yang selanjutnya akan menjadi media evaluasi dan
pengukuran kinerja yang efektif bagi upaya dan sarana untuk perbaikan kinerja
instansi pemerintah pada tahun berikutnya
Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah bahwa dalam rangka
mempertanggung-jawabkan pelaksanaan APBN wajib menyusun laporan
keuangan dan laporan kinerja, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Birokrasi Reformasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas
laporan kinerja.
Upaya penguatan akuntabilitas dan peningkatan kinerja organisasi
pemerintah diarahkan untuk dapat mengelola dan mempertanggungjawabkan
kinerja secara akuntabel dan lebih baik melalui penerapan manajemen kinerja
yang sesuai dengan TUPOKSI ditiap bidang untuk selanjutnya berorientasi
pada hasil secara sistematis dan sungguh-sungguh.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBLK Makassar ini secara garis besar
berisikan informasi rencana kinerja dan capaian kinerja yang telah dicapai
selama tahun 2019. Rencana kinerja 2019 dan penetapan kinerja tahun 2019
merupakan kinerja yang akan dicapai, sepenuhnya mengacu pada Rencana
Strategis (Renstra) tahun 2015 – 2019. Disamping itu pula LAKIP BBLK
Makassar disusun untuk mengetahui tingkat kemampuan pencapaian visi dan
misi dari BBLK Makassar sebagai salah satu UPT Kementerian Kesehatan RI
dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya yaitu melalui visi “Menjadi pusat
rujukan dan uji kualitas laboratorium kesehatan yang andal di kawasan
Timur Indonesia”
Untuk mewujudkan visi tersebut maka dirumuskan misi BBLK Makassar
adalah sebagai berikut:
iii
1. Melaksanakan pelayanan laboratorium melalui jejaring dan kemitraan
2. Melaksanakan uji kualitas pelayanan laboratorium kesehatan di
wilayah binaan
3. Meningkatkan profesionalisme dan kualitas sumber daya
laboratorium kesehatan.
Secara keseluruhan, hasil capaian kinerja BBLK Makassar untuk tahun
2019 telah memenuhi target yang ditetapkan, namun demikian masih terdapat
adanya indicator yang belum dapat tercapai, dengan demikian capaian target
untuk masing-masing indicator adalah sebagai berikut:
1. Capaian tingkat kepuasan stakeholder untuk tahun 2019 adalah
sebesar 86 % dari target 85 %
2. Capaian presentase BLK/Labkesda Provinsi binaan yang berkinerja
teknis baik adalah sebesar 66 % dari target 90 %
3. Presentase capaian nilai yang direkomedasikan sebagai lab PME
Nasional sebesar 100 % dari target 95 %
4. Capaian jumlah parameter pemeriksaan yang terakreditasi pada
tahun 2019 sebesar 49 Parameter dari target 100 Parameter
5. Capaian jumlah laboratorium sebagai peserta PME yang bernilai baik
adalah sebesar 327 Laboratorium dari target 200 Laboratorium
6. Capaian jumlah MoU yang dihasilkan di tingkat Provinsi Kab/Kota
adalah sebesar 58 Mou dari target 50 Mou
7. Capaian presentase petugas yang melaksanakan kegiatan sesuai
SOP adalah sebesar 100 % dari target 100 %
8. Capaian jumlah jenis pemeriksaan kasus surveillance adalah sebesar
863 Kasus dari target 1200 Kasus
9. Capaian tingkat keikutsertaan PME adalah sebesar 73% dari target
80%
10. Capaian jumlah laboratorium yang dibina adalah sebesar 425
Laboratorium dari target 400 Laboratorium
11. Capaian indeks survey budaya adalah sebesar 100 % dari target
100%
iv
12. Capaian SDM memiliki kompetensi yang sesuai adalah sebesar 98 %
dari target 100 %
13. Capaian jumlah modul SILK yang diimplementasikan dalam tahun
2019 adalah sebesar 7 Modul dari target 7 Modul
14. Capaian presentase sarpras yang sesuai standar Kemnkes sebesar
100 % dari target 100 %
Dari hasil capaian tersebut, tergambar bahwa sebagian besar BBLK
Makassar telah mencapai target seperti yang diharapkan namun ada beberapa
indikator yang masih memerlukan upaya untuk mencapai target yang telah
ditetapkan.
v
KATA PENGANTAR i
EXECUTIVE SUMMARY ii
DAFTAR ISI v
BAB I PENDAHULUAN 1
1. Latar Belakang ……………………………………………………………. 1
2. Maksud dan Tujuan ……………………………………………………. 3
3. Tugas Pokok dan fungsi ……………………………………………... 3
4. Struktur Organisasi …………………………………………………….. 5
5. Sistematika penulisan ………………………………………………… 6
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 6
A. Perencanaan Kinerja…………………………………………………… 7
B. Perjanjian Kinerja ……………………………………………………… 12
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 13
A. Capaian Kinerja Organisasi ………………………………………... 13
I. Perspektif Stakeholder………………………………………... 17
II. Perspektif Proses Bisnis Internal...……………………….. 21
III. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan……….. 34
B. Sumber Daya……………………………………………………………. 43
I. Sumber Daya Manusia……………………….……………….. 43
II. Sumber Daya Anggaran………………………………………. 50
III. Sumber Daya Sarana dan Prasarana…………………... 51
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN
56
vi
DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1. Perjanjian Kinerja......................................................……..... 15
2. Tabel 3.2. Perbandingan Target dan Realisasi Indikator
Kinerja……………………………………………………..................................... 44
3. Tabel 3.3. Distribusi pegawai menurut jenis ketenagaan, pendidikan
dan golongan ……………………………………………........................................ 46
4. Tabel 3.4. Distribusi pegawai menurut golongan …………………………….. 47
5. Tabel 3.5. Distribusi jenis pendidikan jabatan struktural eselonisasi
…………………………………………………..........................................................
6. Tabel 3.6. Realisasi per jenis belanja....................................................
7. Tabel 3.7. Efisiensi penggunaan anggaran tahun 2019........................
48
52
53
DAF TAR GRAFIK
1. Grafik 3.1. Perbandingan target dengan realisasi ……………………………
2. Grafik 3.2. Jumlah Pegawai berdasarkan tingkat pendidikan.............
3. Grafik 3.3. Jumlah Pegawai Menurut Golongan.................................
4. Grafik 3.4. Distribusi Jenis Pendidikan Jabatan Struktural.................
5. Grafik 3.5 Jumlah Pegawai menurut jenis kelamin............................
16
47
47
48
48
1
A. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 mewajibkan setiap
instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintah termasuk Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Makassar yang merupakan Unit Pelaksana Teknis di
lingkungan Kementerian Kesehtan RI yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan wajib
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta
kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepada
BBLK Makassar dengan membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan
instrumen pertanggung jawaban yang akurat dan strategis sebagai langkah awal
untuk melakukan pengukuran kinerja instansi Pemerintah. LAKIP merupakan hasil
integrasi dan sinergi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lain
yang dimiliki oleh BBLK Makassar, agar mampu menjawab tuntutan perkembangan
di lingkungan masyarakat yang dinamis baik ditingkat regional maupun nasional,
dalam LAKIP ini dilaporkan berbagai hasil dari pelaksanaan Program kegiatan yang
telah disusun dan dituangkan dalam Rencana Kerja tahun 2019, dimana kegiatan-
kegiatan tersebut merupakan hasil pengamatan, analisis dan yang didukung oleh
data-data evaluasi kegiatan tahun sebelumnya.
Pada prinsipnya untuk menghasilkan output kegiatan yang berkualitas dan
bermanfaat, maka dibutuhkan proses penyusunan program-program kegiatan
secara baik melalui sinergitas antara seluruh unit kerja yang ada dalam lingkungan
BBLK Makassar, sehingga BBLK Makassar mampu eksis dan bersaing terhadap
perubahan yang semakin cepat dalam bidang pemeriksaan laboratorium
Kesehatan.
2
Guna mempertanggungjawabkan semua kegiatan yang telah dilaksanakan di
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar, maka disampaikan Laporan
Akuntabilitas Kinerja untuk tahun 2019.
Sesuai Visi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar yaitu menjadi
pusat rujukan dan uji kesehatan laboratorium kesehatan dikawasan Timur
Indonesia, tentunya BBLK Makassar didalam menerapkan kegiatannya mengacu
pada kaidah akreditasi laboratorium Kesehatan yang mengutamakan mutu dari
hasil pelayanan laboratorium. BBLK Makassar sebagai subsistem dalam pelayanan
kesehatan senantiasa mendukung visi Kementerian Kesehatan yaitu masyarakat
sehat yang mandiri dan berkeadilan yang merupakan gambaran masyarakat
Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan.
Sedangkan misi Kementerian Kesehatan adalah:
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat termasuk swasta dan masyarakat mandiri.
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya
kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan
3. Mejamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan
4. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik
Disamping itu Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar perlu
mengarahkan segala upaya dan sumber daya yang ada melalui manajemen yang
handal dalam penyusunan perencanaan untuk meningkatkan mutu pelayanan
laboratorium yang berguna bagi masyarakat. Hal ini telah diwujudkan dengan
penyusunan Rencana Strategis Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
tahun 2015 - 2019 yang diimplementasikan setiap tahunnya melalui rencana kerja
tahunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Balai Besar Laboratorium
Kesehatan Makassar..
3
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratoriun Kesehatan Makassar
ini disusun berdasarkan Undang - Undang No. 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratoriun Kesehatan Makassar
memuat keberhasilan dan kegagalan pencapaian kinerja selama kegiatan tahun
anggaran 2019 yang wajib dipertanggung jawabkan meliputi pengelolaan sumber
daya, keuangan, sarana dan prasarana serta tenaga.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratoriun
Kesehatan Makassar tahun 2019 ini mengacu Perpres No 29 Tahun 2019 tentang
sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan Permenpan dan RB No. 53
Tahun 2019 tentang petunjuk teknis perjanjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata
cara reviuw atas laporan kinerja instansi pemerintah.
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 52 Tahun 2013 yang
telah ditetapkan pada tanggal 22 Juli 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
Besar Laboratorium Kesehatan, maka tugas pokok Balai Besar Laboratorium
Kesehatan Makassar adalah melaksanakan pelayanan laboratorium klinik, uji
kesehatan dan laboratorium kesehatan masyarakat,dan pemberian bimbingan
teknis di bidang laboratorium kesehatan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Makassar menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pelayanan laboratorium klinik, uji kesehatan dan laboratorium
kesehatan masyarakat;
b. pemantauan, analisis dan evaluasi pemantapan mutu laboratorium
kesehatan;
c. pelaksanaan bimbingan teknis laboratorium kesehatan di wilayah kerja;
d. pelaksanaan sistem rujukan laboratorium kesehatan;
e. pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di bidang laboratorium kesehatan;
dan
f. pelaksanaan urusan keuangan dan administrasi umum BBLK.
4
Susunan Organisasi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor:
52 Tahun 2013 sebagai berikut :
a. Bagian Keuangan dan Administrasi Umum;
b. Bidang Pelayanan;
c. Bidang Pemantapan Mutu dan Bimbingan Teknis;
d. Kelompok Jabatan Fungsional;
e. Instalasi; dan
f. Satuan Pemeriksaan Intern.
5
STRUKTUR ORGANISASI
BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN MAKASSAR
6
D. SISTEMATIKA PENULISAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar ini menjelaskan pencapaian kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar selama tahun 2019, capaian kinerja tersebut dibandingkan dengan
rencana kinerja dan target yang ditetapkan tiap-tiap indikator di dalam penetapan
kinerja tahun 2019 yang ditetapkan dalam Rencana Strategi BBLK Makassar
sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan.
Dari analisa atas pencapaian kinerja diharapkan dapat diidentifikasi berbagai
informasi untuk perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Adapun Sistematika
penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar tahun 2019 ini adalah sebagai berikut :
1. BAB I, Pendahuluan
Menjelaskan tentang latar belakang penulisan laporan,maksud dan tujuan
penulisan, tugas pokok dan fungsi Balai Besar Laboratoriun Kesehatan
Makassar serta sistematika penulisan laporan.
2. BAB II, Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Menguraikan sasaran strategis dan sasaran program/kegiatan, pengukuran
kinerja, kebijakan untuk mencapai visi, misi serta cara mencapai tujuan dan
sasaran.
3. BAB III, Akuntabilitas Kinerja
Menguraikan hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas,
termasuk didalamnya menguraikan secara sistematis keberhasilan dan
kegagalan, hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi.
4. BAB IV, Penutup
Mengemukakan tujuan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan,
permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja Balai
Besar Laboratorium Kesehatan Makassar serta strategi pemecahan
masalah yang akan dilaksanakan di tahun mendatang.
7
Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan
strategik merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah
agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategik, dengn pendekatan
perencaaan strategik yang jelas dan sinergis, intansi pemerintah lebih dapat
menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang dan kendala yang
dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.
Pada prinsipnya setiap satuan kerja seharusnya mempunyai tolak ukur
untuk menilai sampai sejauh mana kinerja organisasi berjalan dengan baik atau
tidak, apa hambatan dan tantangan serta tujuan yang belum dicapai, setiap SDM
yang ada mempunyai peranan yang sama dalam memajukan dan menjalankan
organisasi tersebut dalam memberikan pelayanan baik internal maupun secara
eksternal kepada masyarakat.
Kompetensi SDM Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar selaku
pelaksa tugas, tentunya harus dimulai dari diri sendiri yyang bertekad untuk
meningkatkan kualitas pribadi dalam menunjang tupoksi masing-masing, namun
selain kompetensi SDM juga tidak dapat dikesampingkan peran penting Sarana dan
Prasarana serta peralatan guna mencapai tujuan yang hendak dicapai. Sistem
Akuntabilitasi Kinerja Insatansi Pemerintah (SAKIP) dibangun dalam rangka upaya
mewujudkan good governance dan sekaligus result oriented government. SAKIP
merupakan sebuah system dengan pendekatan manajemen berbasis kinerja
(Performance Base Management) untuk penyediaan Informasi kinerja.
Salah satu unsur pokok untuk terwujudnya system akuntabilitas pada
pelaksanaan tupoksi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar adalah terus
tersusunnya dan terpogram setiap rencana kerja dalam suatu bentuk Rencana
Strategik (Renstra) dengan berbasis kinerja yang merupakan pedoman
pelaksanaan tupoksi, sehingga segala bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan
dapat diatur secara terencana dan terukur, suatu perencanaan yang strategic
diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja sekaligus dapat meningkatkan
pelayanan kesehatan yang prima kepada masyarakat.
8
Perencanaan Kinerja merupakan proses penetapan target, indikator kinerja
tahunan dan anggaran berdasakan program, kebijakan serta sasaran sebagaimana
telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar tahun 2018 untuk mencapai visi misi organisasi.
Secara singkat dapat digambarkan sasaran strategis dan target kineja yang
diingikan dicapai selama kurun waktu 5 tahuN sebagaimana ditetapkan dalam
Renstra BBLK Makassar tahun 2015 – 2019 adalah sebagai berikut:
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA REALISASI
TARGET JANGKA MENENGAH
2019 2017 2018 2019
I PERSPEKTIF STAKEHOLDER
1 Terwujudnya kepuasan 1 Tingkat kepuasan stakeholder 86 80 82 85
stakeholder 2 Presentase BLK/Labkesda Prov. 66 80 85 90
Binaan yang berkinerja teknis baik II. PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
2 Terwujudnya Peran PME 3 Presentase capaian nilai yang
100 90 95 95
direkomendasikan sebagai
lab PME Nasional
3 Terwujudnya mutu layanan 4 Jumlah parameter pemeriksaan 49 70 85 100
lab yang terstandar yang terakreditasi
5 Jumlah laboraotorium sebagai 327 150 175 200
peserta PME yang bernilai baik
4 Tewujudnya sistem rujukan 6 Jumlah MoU yang dihasilkan di 58 40 45 50
yang memadai
tingkat Prov, Kab/Kota
5 Terwujudnya tata kelola 7 Presentase petugas yang 100 100 100 100
yang memadai
melaksanakan kegiatan sesuai
SOP
6 Terwujudnua cakupan 8 jumlah jenis pemeriksaan 863 800 1000 1200
layanan jaringan
kasus surveilance
9 Tingkat keikutsertaan PME 73 60 70 80
10 Jumlah laboratorium yang dibina 425 100 250 400
III PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN
7 Terwujudnya budaya kinerja 11 indeks survey budaya 100 90 95 100
8 Terwujudnya SDM yang 12 Presentase SDM memiliki 98 80 90 100
kompeten
kompetensi yang sesuai
9 Peningkatan SILK 13 Jumlah modul SILK yang 7 5 6 7
diimplementasikan
10 Terwujudnya sampras 14 Presentase sarpras yang sesuai 100 80 90 100
yang handal standar Kemenkes
9
A. Program Kerja Strategis
Program-program Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar yang terdapat
dalam Rencana Strategis khususnya untuk tahun 2019, sebenarnya tidak berbeda
jauh dengan tahun-tahun sebelumnya, karena tantangan dan permasalahan yang
dihadapi juga tidak jauh berubah, namun diharapkan memiliki program kerja
strategis yang dapat menjawab berbagai tantangan dan masalah yang akan
dihadapi, meliputi:
1. Mewujudkan Kepuasan Stakeholder yaitu
- Tingkat kesehatan BLU yang dilihat dari 3 aspek Keuangan, Pelayanan
dan Mutu semakin baik
- Penjaringan konsumen secara proaktif
- Pembinaan BLK/Labkesda secara berkala
- Monev kepuasan stakeholder
2. Mewujudkan peran PME Nasional yang prima, yaitu:
- Uji profisiensi laboratorium terkait mutu layanan PME
- Peningkatan partisipasi BBLK makasssar sebagai perserta PME dan
pelaksanaan PME kawasan timur
3. Mewujudkan mutu layanan laboratorium yang berstandar, yaitu:
- Peningkatan kompetensi sumber daya laboratorium
- Monev standar mutu secara berkala
- Peningkatan audit mutu layanan
- Pelaksanaan Akreditasi dalam penjaminan mutu
4. Mewujudkan system rujukan yang memadai, yaitu:
- Peningkatan kerjasama dengan stakeholder
- Optimalisasi kemampuan SDM
5. Mewujudkan tata kelola yang baik, yaitu:
- Peningkatan system managemen laboratorium
- Optimalisasi penerapan SPM dan SOP
- Monev secara berkala
6. Mewujudkan cakupan layanan jejaring, yaitu:
- Peningkatan kerjasama dengan stakeholder
10
- Peningkatan upaya pemasaran produk layanan
7. Mewujudkan budaya kinerja, yaitu:
- Survey perilaku pegawai
- Penerapan reward dan consequence
8. Mewujudkan SDM yang kompeten, yaitu:
- Penempatan SDM sesuai kompetensi
- Peningkatan kemampuan SDM
9. Mewujudkan penerapan SILK yaitu:
- Pengadaan modul kebutuhan SILK
- Peningkatan efisiensi manajemen hasil laboratorium
10. Mewujudkan sarana prasarana yang handal
- Optimalisasi sarana prasarana
- Peningkatan peralatan medic dan non medic
- Pemeliharaan sarana prasarana dan peralatan
11
B. Visi dan Misi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar sebagai salah satu
penyelenggara pembangunan kesehatan telah menetapkan visi, misi sebagai
berikut:
1. VISI:
Visi BBLK Makassar yaitu: “Menjadi pusat rujukan dan uji kualitas
laboratorium Kesehatan yang handal di kawasan Timur Indonesia”
Visi mengandung makna bahwa Balai Besar Labortorium Kesehatan Makassar
akan lebih menitikberatkan pelayanan rujukan dan uji kualitas terhadap
pelayanan laboratorium di wilayah yang menjadi binaannya.
2. MISI
Untuk dapat mewujudkan visi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
tersebut diatas, maka ditetapkan misi sebagai berikut:
a. Melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan melalui jejaring dan
kemitraan
b. Melaksanakan uji kualitas pelayanan laboratorium kesehatan di wilayah
binaan
c. Meningkatkan profesionalisme dan kualitas sumber daya laboratorium
kesehatan
12
C. Perjanjian Kinerja
Berdasarkan Perjanjian Kinerja dengan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan
dirumuskan Penetapan Kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
Tahun 2019 seperti tabel berikut:
Tabel 3. 1 Perjanjian Kinerja BBLK Makassar tahun 2019.
No Sasaran Strategis IKU Satuan Target
Perspektif Stakeholders
1. Terwujudnya Kepuasan Stakeholders
1 Tingkat Kepuasan Stakeholders Persen 85
2 Persentase BLK/Labkesda Prov. Binaan yang berkinerja teknis baik
Persen 90
Perspektif Proses Bisnis Internal
2. Terwujudnya Peran PME Nasional yang Prima
3 Persentase capaian nilai yang direkomendasikan sbg Lab. PME nasional
Persen 95
3. Terwujudnya Mutu Layanan Lab yang Terstandar
4 Jumlah parameter pemeriksaan yang terakreditasi Parameter 100
5 Jumlah Laboratorium sebagai peserta PME yang bernilai Baik
200
4. Terwujudnya Sistem Rujukan yang Memadai
6 Jumlah MoU yang dihasilkan di tingkat Prov, Kab / Kota
MoU 50
5. Terwujudnya Tata Kelola yang Memadai
7 Persentase petugas yang melaksanakan kegiatan sesuai SOP
Persen 100
6. Terwujudnya Cakupan Layanan Jejaring
8 Jumlah jenis pemeriksaan kasus Surveilance Kasus 1200
9 Tingkat keikutsetaan PME Persen 80
10 Jumlah Laboratorium yang dibina Lab. 400
Perspektif Learning and Growth
7. Terwujudnya Budaya Kinerja 11 Indeks Survei Budaya Persen 100
8. Terwujudnya SDM yang Kompeten 12 Persentase SDM memiliki kompetensi yang sesuai Persen 100
9. Peningkatan SILK 13 Jumlah Modul SILK yang diimplementasikan Modul 7
10 Terwujudnya Sarpas yang Handal 14 Persentase Sarpas yang sesuai standard Kemenkes Persen 100
Jumlah Anggaran Kegiatan TA 2019 : Rp. 25.593.373.000,-
Jumlah Anggaran Kegiatan (Revisi) TA 2019 : Rp 27.691.215.000,-
Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan TA 2019 : Rp. 24.450.715.150,-
13
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan wujud nyata instansi
pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan/kegagalan kepada
pemberi mandat atas pelaksanaan kegiatan dan program dalam rangka pencapaian
tujuan dan sasaran dalam suatu media pelaporan (LAKIP). Penyusunan LAKIP
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar tahun 2019 didasarkan kepada
pengukuran dan evaluasi elaksanaan atas rencana strategis.
Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya membandingkan
tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan
menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan.
Pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana
realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh Balai Besar Laboatorium
Kesehatan Makassar Tahun 2019 dalam kurun waktu Januari - Desember 2019.
Adapun pengukuran kinerja yang dilakukan adalah dengan membandingkan
realisasi capaian dengan rencana tingkat capaian (target) pada setiap indikator
kegiatan di dalam Rencana Strategis, sehingga diperoleh gambaran tingkat
keberhasilan pencapaian masing-masing indikator.
Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi untuk masing-
masing indikator, sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan program/
kegiatan di masa yang akan datang agar setiap program/ kegiatan yang
direncanakan dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna. Selain untuk mendapat
informasi mengenai masing-masing indikator, manfaat pengukuran kinerja antara
lain untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak internal dan eksternal
tentang pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka mewujudkan tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dan
Penetapan Kinerja.
Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Makassar Tahun 2019 dalam rumusan yang lebih spesifik,
14
terukur, dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Dalam rangka mencapai sasaran, perlu
ditinjau indikator-indikator kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
Tahun 2019 yang telah ditetapkan.
Pengukuran kinerja ini dilakukan dengan menghitung pencapaian kinerja dengan
cara membandingkan antara rencana kinerja dengan realisasi ditinjau dari aspek
masukan, keluaran dan hasil.
Adapun pencapaian kinerja Balai Besar Laboraorium Kesehatan Makassar
terhadap indikator sasaran strategis adalah sebagai berikut:
15
Tabel 3.2 Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2019
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
PERBANDINGAN
TARGET REALISASI %
I PERSPEKTIF STAKEHOLDER
1 Terwujudnya kepuasan stakeholder
1 Tingkat kepuasan stakeholder 85 86 87%
2 Presentase BLK/Labkesda Prov. Binaan yang berkinerja teknis baik
90
66 73%
II. PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
2 Terwujudnya Peran PME
3 Presentase capaian nilai yang direkomendasikan sebagai lab PME Nasional
95 100 105%
3 Terwujudnya mutu layanan lab yang terstandar
4 Jumlah parameter pemeriksaan yang terakreditasi.
100 49 49%
5 Jumlah laboraotorium sebagai Peserta PME yang bernilai baik
200 327 164%
4 Tewujudnya sistem rujukan yang memadai
6 Jumlah MoU yang dihasilkan di tingkat Prov, Kab/Kota
50 58 116%
5 Terwujudnya tata kelola yang memadai
7 Presentase petugas yang melaksanakan kegiatan sesuai SOP
100 100 100%
6 Terwujudnya cakupan layanan jaringan
8 Jumlah jenis pemeriksaan kasus surveilance 1200 863 62%
9 Tingkat keikutsertaan PME 80 73 91%
10 Jumlah laboratorium yang dibina 400 425 106%
III PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN
7 Terwujudnya budaya kinerja
11 indeks survey budaya 100 100 100%
8 Terwujudnya SDM yang kompeten
12 Presentase SDM memiliki kompetensi yang sesuai
100 98
98%
9 Peningkatan SILK 13 Jumlah modul SILK yang diimplementasikan 7 7 100%
10 Terwujudnya sampras yang handal
14 Presentase sarpras yang sesuai standar Kemenkes
90 90 106%
Jumlah Anggaran Kegiatan TA 2019 : Rp. 25.593.373.000,-
Jumlah Anggaran Kegiatan (Revisi) TA 2019 : Rp 27.691.215.000,-
Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan TA 2019 : Rp. 24.450.715.150,-
16
Grafik 3.1. Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja BBLK Makassar
Tahun 2019
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi kinerja BBLK Makassar tahun
2019 rata-rata tercapai bahkan sebagian besar realisasi melebihi dari target yang
telah ditentukan.
Perbandingan antara realisasi kinerja terhadap target untuk masing-masing
indikator sasaran dapat dijelaskan sebagai berikut:
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
TARGET
REALISASI
17
TERWUJUDNYA KEPUASAN STAKEHOLDER
Untuk mencapai sasaran ini, indikator kinerja yang digunakan oleh BBLK
Makassar adalah sebagai berikut
1. Tingkat kepuasan stakeholder
Kondisi yang dicapai :
Tingkat kepuasan stakeholder Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar adalah sebagai berikut:
No Indikator Kinerja
2018 2019
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Tingkat Kepuasaan Stakeholder
80 80 100 85 86 101
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2019 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
Target Realisasi %
1 Pengadaan sarana
prasarana
462.918.000 394.715.000 85%
2 Pengadaan Alkes 1.569.005.000 1.477.112.650 94%
3 Pengadaan obat-
obatan dan BHP
5.356.715.000 5.352.243.860 100%
4 Pelatihan Tenaga
Teknis dan Non
Teknis
499.300.000 155.690.850 31%
5 Forum Komunikasi
Pelanggan
6.500.000 - 0%
6 Pengembangan
Pelayanan
208.785.000 152.640.600 73%
8.103.223.000 7.532.402.960 93%
No Kegiatan
Keluaran (output)
Jumlah Keseluruhan
18
Permasalahan:
Pada indikator kepuasan stakeholder ini pada tahun 2019 dapat mencapai
target yang ditentukan, sama halnya dengan pencapaian terhadap
kepuasan stakeholder di tahun 2018, hal ini berimplikasi dengan
tercapainya target parameter pemeriksaan laboratorium. Adapun capaian
keberhasilan sebagai berikut:
1. Setiap komplain dari pelanggan dibuatkan medianya dan dapat di
komunikasikan antara pelanggan dengan penyedia layanan,
sehingga semua komplain dapat segera ditindak lanjuti.
2. Penerapan janji layanan kepada pelanggan dilakukan seketat
mungkin melalui pengawalan proses pemeriksaan dari pihak
manajemen
3. Pemenuhan logistik melalui Buffer Stok yang ada di gudang dapat
diantisipasi dengan baik berdasarkan pengalaman pada tahun lalu
4. Komitmen dari pihak pelanggan dan penyedia layanan (provider)
terhadap waktu tunggu pelayanan yang telah disepakati berdasarkan
parameter pemeriksaan.
Usulan Pemecahan masalah:
Dalam pencapaian indikator kinerja ini walaupun mencapai target yang
ditentukan tentunya terdapat beberapa hal-hal yang perlu dilakukan
perbaikan dimasa yang akan datang. Antara lain sebagai berikut
1. Dengan terus meningkatkan komunikasi yang lebih intensif kepada
pelanggan atau calon pelanggan.
2. Pemanfaatan media sosial untuk mengintensifkan komunikasi terkait
dengan kebutuhan layanan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar.
3. Melakukan Follow Up secara rutin tentang kemajuan dari proses
pemeriksaan spesimen/sampel yang diperoleh dari pelanggan.
4. Melakukan optimalisasi tenaga dan alat yang tersedia agar sampel yang
diuji cepat selesai.
19
Anggaran:
Anggaran untuk digunakan untuk mendukung indikator kinerja presentase
kepuasan pelanggan sebesar Rp. 8.103.223.000,- dengan realisasi
sebesar Rp. 7.532.402,- atau 93 %.
2. Presentase BLK/Labkesda Prov. Binaan yang berkinerja Teknis Baik
Kondisi yang dicapai :
Untuk mengetahui Presentase BLK/Labkesda Prov. Binaan yang
berkinerja Teknis adalah sebagai berikut:
No Indikator Kinerja
2018 2019
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Presentase BLK/Labkesda Prov. Binaan yang berkinerja Teknis Baik
85 78 92 90 66 73
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2019 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No Target Realisasi %
1Akreditasi
Laboratorium 327.185.000 178.574.569 55%
2 Bimtek 234.800.000 204.208.900 87%
3Pelatihan Tenaga
Teknis 375.100.000 106.492.000 28%
937.085.000 489.275.469 52%
Kegiatan
Keluaran (output)
Jumlah Keseluruhan
20
Permasalahan:
adapun permasalahan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Adanya Lab binaan yang belum mengikuti PN PME meskipun
terdapat kegiatan PN PME yang anggarannya berasal dari Kantor
Pusat.
2. Belum memadainya sarana prasarana yang dimiliki laboratorium
binaan sesuai standar yang dipersyaratkan dalam Permenkes no 43
tahun 2013 tentang cara penyelenggaraan laboratorium klinik yang
baik
3. Beberapa Laboratorium binaan belum memiliki SDM yang cukup
sesuai dengan standar yang dipersyaratkan, masih ada SDM yang
melakukan pekerjaan diluar bidang ilmu yang dimiliki.
4. Terdapat laboratorium binaan yang belum memiliki sarana prasarana
K3 yang terstandar.
5. Masih ada beberapa laboratorium binaan yang belum memiliki
pengelolaan limbah
Usulan Pemecahan masalah:
Usulan pemecahan masalah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan sosialisasi Permenkes No 411 tahun 2010 tentang
laboratorium klinik dimana setiap laboratorium klinik wajib mengikuti
pelaksanaan PN PME, sehingga laboratorium binaan dapat
mengalokasikan anggaran untuk mengikuti PN PME di tahun
mendatang.
2. Meningkatkan sosialisasi terkait pemenuhan standar sarana prasarana
yang wajib dimiliki oleh laboratorium kesehatan sehingga dapat
mengoptimalkan kinerjanya.
3. Mengusulkan kepada penanggung jawab laboratorium yang terkait agar
menghitung analisis beban kerja sehingga dapat memenuhi kebutuhan
SDM.
4. Melakukan sosialisasi terkait pentingnya pemenuhan standar K3 dan
pengelolaan limbah
21
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Presentase BLK/Labkesda Prov.
Binaan yang berkinerja Teknis sebesar Rp. 937.085.000,- dengan realisasi
sebesar Rp. 489.275.469,- atau 52%.
TERWUJUDNYA PERAN PME NASIONAL YANG PRIMA
Untuk mencapai sasaran ini, adapun indikator kinerja yang digunakan
adalah sebagai berikut :
1. Presentase Capaian Nilai yang direkomendasikan sebagai lab PME
Nasional
Kondisi yang dicapai :
Pencapaian pada indikator kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar ini adalah sebagai berikut:
No Indikator Kinerja
2018 2019
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Presentase capaian nilai yang direkomendasikan sebagai lab PME Nasional
95 77 81 95 100
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2019 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
22
No Target Realisasi %
1 Pembangunan
Gedung PME Center
851.140.000 808.159.316 100%
2 Pertemuan Kegiatan
PME Nasional
40.383.000 38.483.700 95%
3 Pengadaan Alkes 1.569.005.000 1.477.112.650 94%
4 Pengadaan Obat-
obatan dan BHP
5.356.715.000 5.352.243.860 100%
5 Akreditasi
Laboratorium
410.985.000 242.519.000 59%
7.377.088.000 7.110.359.210 96%
Kegiatan
Keluaran (output)
Jumlah Keseluruhan
Permasalahan:
PME terlaksana 100% dengan 50 parameter dan mendapatkan penilaian
baik, hal ini bisa tercapai karena mulai dari kegiatan praanalitik, analitik dan
paska analitik, peningkatan dalam indikator kinerja ini didukung oleh
peningkatan kompetensi SDM, peralatan yang memadai dan optimalisasi
pelaksanaan PME melalui aplikasi online.
Usulan Pemecahan masalah:
Untuk kedepannya pelaksanaan kegiatan PN PME dimana BBLK Makassar
sebagai Peserta dapat ditingkatkan dengan jumlah parameter yang lebih
banyak serta dapat mengikuti kegiatan PME yang dilaksanakan oleh
penyelenggara PME Internasional
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Presentase capaian nilai yang
direkomendasikan sebagai lab PME Nasional sebesar Rp. 7.377.088.000,-
dengan realisasi sebesar Rp. 7.110.359.210,- atau 96 %.
23
TERWUJUDNYA MUTU LAYANAN LAB YANG TERSTANDAR
1. Jumlah Parameter Pemeriksaan Yang Terakreditasi
Kondisi yang dicapai :
Pencapaian pada indikator kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar ini adalah sebagai berikut:
No Indikator Kinerja
2018 2019
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Jumlah Parameter pemeriksaan yang terakreditasi
85 85 100 100 49
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2019 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No TARGET REALISASI %
1 Akreditasi Laboratorium 327.185.000 178.574.569 55%
2 Pengadaan Obat-
Obatan dan BHP
5.356.715.000 5.352.243.860 100%
3 Pelatihan tenaga teknis 375.100.000 106.492.000 28%
4 Pengembangan
Pelayanan
208.785.000 152.640.600 73%
6.267.785.000 5.789.951.029 92%
KEGIATAN
KELUARAN (OUTPUT)
Jumlah Keseluruhan
24
Permasalahan:
Capaian realisasi pada indikator jumlah parameter yang terakreditasi belum
dapat dipenuhi, masih ada parameter akreditasi yang belum terakreditasi,
Hal ini disebabkan karena masih ada kegiatan akreditasi ISO 15189:2012
yang pada awalnya telah direncanakan untuk dilaksanakan sepanjang
tahun 2019 namun tidak terlaksana karena terdapat ketidaksesuaian jadwal
antara BBLK Makassar dengan pihak assesor KAN.
Usulan Pemecahan masalah:
Sebagai bahan pertimbangan usulan perbaikan pelaksanaan akreditasi di
masa yang akan datang adalah Untuk mengantisipasi adanya parameter
tambahan, maka secara bertahap seluruh parameter pemeriksaan yang
ada di BBLK Makassar diupayakan untuk terakreditasi.
Dalam pelaksanaan akreditasi diharapkan dapat meningkatkan koordinasi
antar unit kerja serta terhadap pelaksana KAN sehingga dapat
menjadwalkan pelaksanaan kegiatan dengan perencanaan yang baik dan
dapat dimungkinkan dapat terlaksana dalam 1 tahun penganggaran, upaya
lain yang dapat dilaksanakan agar akreditasi ini dapat berjalan baik adalah
dukungan anggaran dari kantor pusat sehingga dapat melakukan akreditasi
untuk parameter yang belum masuk cakupan akreditasi
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator jumlah parameter yang terkreditasi
adalah sebesar Rp. 6.267.785.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
5.789.951.029,- atau 92 %.
2. Jumlah Laboratorium Sebagai Peserta PME Yang Bernilai Baik
Kondisi yang dicapai :
Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dalam
indikator ini sebagai berikut:
25
No Indikator Kinerja 2018 2019
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Jumlah Laboratorium sebagai peserta PME yang bernilai baik
175 90 51 200 327 164
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2019 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
Target Realisasi %
1 Kegiatan PME 40.383.000 38.483.700 0,953
2 Pengadaan Obat-
Obatan dan BHP
5.356.715.000 5.352.243.860 100%
3 Pengembangan
Kegiatan
208.785.000 152.640.600 73%
5.605.883.000 5.543.368.160 99%
No KegiatanKeluaran (output)
Jumlah Keseluruhan
Permasalahan:
Dalam indikator kinerja ini dapat memenuhi target yang telah ditetapkan,
namun demikian dalam pelaksanaan kegiatan indikator kinerja ini masih
ada permasalahan yang dihadapi oleh BBLK Makassar, yaitu terdapat
peserta yang belum memahami sistim penilaian sehingga masih terdapat
peserta yang mendapatkan nilai tidak memuaskan.
Usulan Pemecahan masalah:
Adapun langkah yang diambil dalam pemecahan permasalahan ini untuk
perbaikan dimasa mendatang adalah
26
1. Pelaksanaan Bimtek secara rutin terhadap laboratorium yang punya
potensi bernilai kurang baik. Dan komunikasi yang intensif antara
penyelenggara dan peserta PME
2. Mengoptimalkan peningkatan frekuensi komunikasi antara
penyelenggara dan peserta PN PME melalui pemanfaatan aplikasi
Sistem Informasi Pelayanan Mutu (SIMPEL) BBLK Makassar dan
pemusatan seluruh kegiatan PME dilaksanakan di gedung PME yang
telah rampung pada akhir tahun 2019.
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Jumlah Laboratorium sebagai peserta
PME yang bernilai baik adalah sebesar Rp. 5.605.883.000,- dengan realisasi
sebesar Rp. 5.543.368.160,- atau 99 %.
TERWUJUDNYA SISTEM RUJUKAN YANG MEMADAI
1. Jumlah MoU yang dihasilkan di tingkat Prov, Kab/Kota
Kondisi yang dicapai :
Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
dalam indikator ini sebagai berikut:
No Indikator Kinerja 2018 2019
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Jumlah Mou Yang dihasilkan di tingkat Prov, Kabupaten/Kota
45 48 107 50 58 116
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2019 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
27
No Target Realisasi %
1 Temu Pelanggan 6.500.000 - 0%
2 Modul Layanan
Laboratorium
berbasis online
199.250.000 197.217.900 99%
3 Pelatihan
transformasi
budaya kerja
pegawai
77.000.000 77.000.000 100%
4 Pengembangan
Pelayanan
208.785.000 152.640.600 73%
491.535.000 426.858.500 87%
Kegiatan
Keluaran (output)
Jumlah Keseluruhan
Permasalahan:
Dalam indikator BBLK dapat mencapai target yang ditetapkan dan dapat
dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan. Pencapaian dalam indikator
mengalami peningkatan walaupun masih belum signifikan namun adanya
perbaikan dalam pelayanan yang dilakukan oleh BBLK Makassar hal
tersebut meningkatkan kepercayaan (Trust) konsumen terhadap pelayanan
BBLK Makassar. optimalisasi kembali tim Promosi telah dilaksanakan
dengan kegiatan utama yaitu outing ke Instansi Pemerintah dan swasta
untuk mempromosikan layanan laboratorium BBLK Makassar
Usulan Pemecahan masalah:
Kedepannya akan melakukan promosi yang lebih intens lagi serta
melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap kerjasama yang telah terjalin
di tahun sebelumnya, serta mengupayakan penambahan pelanggan baru.
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator prosentase peningkatan kualitas
PME sebesar Rp. 156.805.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
144.060.000,- atau 92 %.
28
TERWUJUDNYA SISTEM TATA KELOLA YANG MEMADAI
1. Presentase petugas yang melaksanakan tugas sesuai SOP
Kondisi yang dicapai :
Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
dalam indikator ini sebagai berikut:
No Indikator Kinerja
2018 2019
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Presentase Petugas yang melaksanakan tugas sesuai SOP
100 100 100 100 100 100
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2019 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No Target Realisasi %
1 Pelatihan tenaga
teknis dan non teknis 499.300.000 155.690.850 31%
2
Rapat dan Konsultasi 1.187.400.000 1.136.879.862 96%
3Pelatihan
Transformasi budaya
kerja 77.000.000 77.000.000 100%
4
Modul penilaian kinerja
dan akuntabilitas 198.000.000 193.842.000 98%
5 Diklat PIM 57.200.000 48.645.200 85%
2.018.900.000 1.612.057.912 80%
Kegiatan
Keluaran (output)
Jumlah Keseluruhan
29
Permasalahan:
Pencapaian BBLK Makasar dalam indikator kinerja ini mencapai target
yang ditentukan
Usulan Pemecahan masalah:
Dalam pencapaian indikator ini dapat dicapai oleh
1 merupakan amanat dalam akreditasi mengharuskan setiap petugas
melaksanakan kegiatan sesuai dengan SOP, hal tersebut juga dilakukan
pengawasan dari supervisior (kepala Instalasi). Disamping itu secara
reguler dilakukan audit internal untuk yang salah satunya menilai
kepatuhan dalam menggunakan SOP setiap bekerja, Untuk
memainantanse terhadap kepatuhan BBLK melakukan penyegaran
kepada petugas dalam melakukan pemeriksaan
2. Mewajibkan setiap lembaga yang terakreditasi melakukan kegiatan
sesuai dengan sop
3. Adanya tim audit mutu yang dilakukan secara reguler setiap tahun untuk
menilai unjuk kerja dari petugas laboratorium
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Presentase Petugas yang
melaksanakan tugas sesuai SOP sebesar Rp. 2.018.900.000 dengan
realisasi sebesar Rp. 1.612.057.912,- atau 80%.
30
TERWUJUDNYA CAKUPAN LAYANAN JARINGAN
1. Jumlah Indikator Kinerja kasus surveilance
Kondisi yang dicapai :
Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
dalam indikator ini sebagai berikut:
No Indikator Kinerja 2018 2019
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Jumlah Indikator Kinerja kasus surveilance
1000 559 56 1200 863 62
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2019 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No Target Realisasi %
1 Bimtek 234.800.000 204.208.900 87%
234.800.000 204.208.900 87%
Kegiatan
Keluaran (output)
Jumlah Keseluruhan
Permasalahan:
Terjadi penurunan dalam pencapaian indikator ini dikarenakan
berkurangnya kegiatan di Dinas Kesehatan Provinsi yang selama ini telah
bekerjasama dengan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
selaku laboratorium Sero Survey, berbeda dari tahun lalu yang mengalami
peningkatan dalam pemeriksaan kasus surveilance.
Usulan Pemecahan masalah:
Untuk kedepannya BBLK Makassar harus meningkatkan kordinasi dengan
Dinas Kesehatan Provinsi sehingga dapat bekerja sama dalam kegiatan
surveilance dan penanggulangan KLB baik di Provinsi maupun kabupaten
Kota.
31
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator ini sebesar Rp. 234.800.000,-
dengan realisasi sebesar Rp. 204.208.900,- atau 87%.
2. Tingkat keikutsertaan PME
Kondisi yang dicapai :
Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
dalam indikator ini sebagai berikut:
No Indikator Kinerja
2018 2019
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Tingkat keikutsertaan PME
70 77 110 80 73 91
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2019 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No Target Realisasi %
1 Pembangunan Gedung
PME Center
851.140.000 808.159.316 95%
2 Kegiatan PME 40.383.000 38.483.700 95%
3 Pengadaan Obat-Obatan
dan BHP
5.356.715.000 4.352.243.650 81%
4 Bimtek wilayah Binaaan 234.800.000 204.208.900 87%
6.483.038.000 5.403.095.566 83%
Kegiatan
Keluaran (output)
Jumlah Keseluruhan
32
Permasalahan
Pada tahun 2019 presentase keikutsertaan peserta PME belum mengalami
peningkatan, namun jika dilihat dari jumlah peserta yang ikut pada tahun
2019 terjadi kenaikan dari tahun sebelumnya, namun kenaikan tersebut
belum optimal melihat jumlah fasyankes yang ada didalam wilayah BBLK
Makassar cukup banyak. Hal tersebut merupakan potensi yang dapat
dimanfaatkan untuk peningkatan pelaksaanaan PN PME dimasa
mendatang, adapun permasalahan terkait dalam pencapaian indikator ini
disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:
1. Adanya peserta PN PME yang tidak mengembalikan hasil PMEnya
akibat Trouble shooting di alat laboratorium pada saat pemeriksaan
bahan kontrol yang dilakukan secara serentak di semua wilayah
2. Tidak tersedianya anggaran dari peserta PN PME karena kegiatan PME
telah berbayar.
3. Penggunaan aplikasi PME yang dimiliki BBLK Makassar belum optimal
karena kurangnya sosialisasi.
Usulan Pemecahan masalah:
Adapun pemecahan masalah yang akan dilakukan pada masa mendatang
adalah sebagai berikut:
1. Mengantisipasi peralatan yang akan digunakan untuk pemeriksaan
bahan kontrol dari penyelenggara kegiatan PN PME
2. Mengalokasikan secara khusus anggaran untuk kegiatan PME
3. Memastikan agar sosialisasi terkait PN PME dapat dilakukan secara
masiv dengan mengoptimalkan penggunaan aplikasi online PN PME
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Tingkat keikutsertaan PME sebesar
Rp. 6.483.038.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 5.403.095.566,- atau
83%.
33
3. Jumlah laboratorium yang dibina
Kondisi yang dicapai : belum mencapai target
Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
dalam indikator ini sebagai berikut:
No Indikator Kinerja
2018 2019
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Jumlah Laboratorium yang dibina
250 116 46 400 425 106
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2019 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No Target Realisasi %
1 Bimtek wilayah
binaan
234.800.000 204.208.900 87%
2 Pelatihan tenaga
teknis
375.100.000 106.492.000 28%
3 Pengembangan
Pelayanan
208.785.000 152.640.600 73%
818.685.000 463.341.500 57%
Kegiatan
Keluaran (output)
Jumlah keseluruhan
Permasalahan:
Pencapaian dalam indikator kinerja jika mengacu pada data yang disajikan
mencapai target yang ditetapkan, karena dalam pelaksanaan bimtek yang
dilakukan oleh BBLK Makassar, namun demikian masih terdapat
permasalahan-permasalah yang dihadapi dalam pencapaian indikator kinerja
ini, diantaranya adalah:
1. Masih kurangnya anggaran yang dialokasikan untuk pelaksanaan
bimtek BBLK Makassar, karena untuk kegiatan bimtek ini bersumber
dari anggaran BLU yang dimiliki. Sebagai satker BLU yang jumlah
34
penerimaannya sangat kecil, tidak memungkinkan untuk melakukan
bimtek yang lebih frekuentif.
Usulan Pemecahan masalah:
1. Mengalokasikan dana di APBN khusus untuk mengoptimalkan
penyelenggaraan tupoksi BBLK Makassar
2. Memberikan data dukung sebagai bahan justifikasi untuk
terselenggaranya Pembinaan laboratorium yang masih bermasalah.
3. Melakukan sosialisasi secara gencar untuk meningkaatkan penerimaan
sehingga dapat digunakan untuk kegiatan bimtek
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Jumlah Laboratorium yang dibina
sebesar Rp 818.685.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 463.341.500,- atau
57 %.
35
TERWUJUDNYA BUDAYA KERJA
1. Indeks Survey Budaya
Kondisi yang dicapai :
Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dalam
indikator ini sebagai berikut:
No Indikator Kinerja
2018 2019
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Indeks Survey budaya
95 97 107 100 100 100
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2019 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No Target Realisasi %
1 Rapat dan Konsultasi 1.187.400.000 1.136.879.862 96%
2 Peningkatan
Kapabilitas Tenaga
542.340.000 500.302.800 92%
3 Pelatihan Transformasi
budaya kerja
77.000.000 77.000.000 100%
4 Pengembangan
Pelayanan
208.785.000 152.640.600 73%
Kegiatan
Keluaran (output)
36
Permasalahan:
Dari penyajian tabel diatas maka dapat dilihat bahwa terwujudnya budaya
kerja pada pegawai BBLK Makassar mengalami kenaikan dari tahun 2018
walaupun mengalami kenaikan pencapaian namun masih ada beberapa
kendala yang dihadapi BBLK Makassar dalam hal ini mencakup masalah
kedisiplinan pegawai dan motivasi kerja. Antara lain disebabkan oleh
beberapa hal:
1. Masih ada beberapa pegawai yang sering terlambat.
2. Masih ada pegawai yang sering lupa penggunaan seragam sesuai
dengan hari yang hari yang ditentukan
Usulan Pemecahan masalah:
Untuk menghadapi masalah masalah yang disebutkan diatas , maka perlu
ada perbaikan antara lain sebagai berikut:
1. Menyampaikan kepada seluruh pegawai agar supaya lebih
memperhatikan waktu masuk kerja pegawai.
2. Memberikan himbauan kepada pegawai melalui media yang menarik
berupa banner dan stiker himbauan dalam lingkup BBLK Makassar
3. Menghimbau kepada pegawai BBLK Makassar mentaati semua
peraturan-peraturan yang berlaku.
4. Mengusahakan membuat sistem pengawasan pegawai berbasis
Informasi dan Teknologi.
5. Penerapan kedisiplinan secara ketat
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Indeks survey budaya ini sebesar Rp.
2.015.525.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 1.866.823.262,- atau 93%
37
TERWUJUDNNYA SDM YANG KOMPETEN
2. Terwujudnya Presentase SDM yang memiliki Kompetensi yang sesuai
Kondisi yang dicapai :
Untuk mencapai sasaran ini indikator kinerja yang digunakan adalah
sebagai berikut
No Indikator Kinerja
2018 2019
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Terwujudnya Presentase SDM yang memiliki kompetensi yang sesuai
90 98 108 100 98
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2019 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
Target Realisasi %
1 Pelatihan tenaga teknis
dan non teknis 499.300.000 155.690.850 31%
2 Rapat dan konsultasi 1.187.400.000 1.136.879.862 96%
1.686.700.000 1.292.570.712 77%
No KegiatanKeluaran (Output)
Total Keseluruhan
Permasalahan:
Beberapa permasalahan yang dihadapi BBLK Makassar dalam pencapaian
indikator kinerja ini adalah sebagai berikut:
1. Tidak tersedia mata diklat yang akan diikuti oleh pegawai yang
ditempatkan pada unit tersebut karena informasi tentang pelatihan
yang akan diikuti
38
2. SDM yang akan dilatih akan memasuki masa purna bakti sehingga
tidak dipertimbangkan untuk mengikuti diklat
3. Masih terdapat tenaga teknis yang memiliki kompetensi sederajat
dengan SMA
Usulan Pemecahan masalah:
1. Mengoptimalkan pemanfaatan tenaga melalui Diklat
2. Mencari informasi secara proaktif ke lembaga penyelenggara diklat
sesuai kebutuhan
3. Merencanakan pegawai sesuai kompetensi untuk menggantikan
pegawai yang akan memasuki masa purna bakti.
4. Memberikan motivasi dan dorongan untuk segera menyelesaikan
jenjang pendidikan yang lebih tinggi
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Terwujudnya Presentase SDM yang
memiliki kompetensi yang sesuai sebesar Rp. 1.686.700.000,- dengan
realisasi sebesar Rp 1.292.570.712,- atau 77 %
PENINGKATAN SILK
1. Jumlah Modul SILK yang diimplementasikan
Kondisi yang dicapai :
Untuk mencapai sasaran ini, indikator kinerja yang digunakan adalah
sebagai berikut:
No Indikator Kinerja
2018 2019
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Jumlah Modul SILK yang diimplementasikan
6 13 217 7 7
39
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2019 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No TARGET REALISASI %
1 Pengembangan
Pelayanan
208.785.000 152.640.600 73%
208.785.000 152.640.600 73%
KEGIATAN
KELUARAN (OUTPUT)
Jumlah Keseluruhan
Permasalahan:
Dalam mengimplementasikan penggunaan sistem tersebut BBLK Makassar
menghadapi beberapa kendala sebagai berikut:
1. Semua instalasi telah didukung oleh sistem informasi laboratorium
kesehatan (SILK) walaupun belum optimal operasional sistem yang
dijalankan
2. Peningkatan pengembangan beberapa fungsi (Modul) Aplikasi yang
dapat menjangkau kebutuhan pada unit kerja terkait yang
menggunakan.
3. Terdapat penambahan beberapa fungsi aplikasi yang mempermudah
pelayanan pemeriksaan laboratorium
Usulan Pemecahan masalah:
1. Optimasilasi sistem informasi dengan mengadakan perangkat
pendukung IT
2. Meningkatkat fungsi monitoring sehingga dapat menjadi media dalam
menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh stakeholder layanan
dalam pengambilan keputusan strategis
3. Mempertimbangkan dari aspek anggaran agar dapat menambah modul
atau fungsi aplikasi
40
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Jumlah modul SILK yang
diimplementasikan sebesar Rp. 150.305.000,- dengan realisasi sebesar
Rp. 137.560.000- atau 92%.
TERWUJUDNYA SARANA PRASARANA YANG HANDAL
1. Presentase Sarpras yang sesuai Standar Kemenkes
Untuk mencapai sasaran ini, indikator kinerja yang digunakan adalah
sebagai berikut :
No Indikator Kinerja
2018 2019
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Presentase sarpras yang sesuai standar Kemenkes
90 90 100 100 100
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2019 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No Target Realisasi %
1 Pengadaan Alkes 1.569.005.000 1.477.112.650 94%
2 K3 Laboratorium 712.325.000 123.009.724 17%
3 Operasional Pemeliharaan 1.988.574.000 1.784.805.730 90%
4 Pengadaan sarana
prasarana
462.918.000 394.715.000 85%
4.732.822.000 3.779.643.104 80%
Kegiatan
Keluaran (output)
Jumlah Keseluruhan
41
Permasalahan:
Secara umum pelaksanaan kegiatan ini terealisasi sesuai dengan target
namun masih ada kendala yaitu masih ada beberapa peralatan yang
sebelumnya telah direncanakan melalui eKatalog namun pada saat akan
dilakukan pengadaan peralatan yang dimaksud tidak terdapat lagi dalam
daftar eKatalog
Usulan Pemecahan masalah:
Untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi diatas maka BBLK
Makassar perlu mengupayakan pemecahan masalah untuk perbaikan di
masa mendatang sebagai berikut
1. Peralatan yang direncanakan tidak terikat didalam daftar ekatalog
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Presentase sarpras yang sesuai
dengan standar Kemenkes sebesar Rp 4.732.822.000,- dengan realisasi
sebesar Rp. 3.779.643.104,- atau 80 %.
42
Tabel 3.2. Perbandingan realisasi Kinerja dengan target jangka Menengah Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
Tahun 2019
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA REALISASI
TARGET JANGKA
MENENGAH
2019 2018 2019
I PERSPEKTIF STAKEHOLDER
1 Terwujudnya kepuasan 1 Tingkat kepuasan stakeholder
86 82 85
stakeholder 2 Presentase BLK/Labkesda Prov. 66 85 90
Binaan yang berkinerja teknis baik
II. PERSPEKTIF PROSES BISNISINTERNAL
2 Terwujudnya Peran PME 3 Presentase capaian nilai yang
100 95 95
direkomendasikan sebagai
lab PME Nasional
3 Terwujudnya mutu layanan 4 Jumlah parameter pemeriksaan
85 100
lab yang terstandar
yang terakreditasi
49
5 Jumlah laboraotorium sebagai 327 175 200
peserta PME yang bernilai baik
4 Tewujudnya sistem rujukan 6 Jumlah MoU yang dihasilkan di 58 45 50
yang memadai
tingkat Prov, Kab/Kota
5 Terwujudnya tata kelola 7 Presentase petugas yang
100 100 100
yang memadai
melaksanakan kegiatan sesuai
SOP
6 Terwujudnua cakupan 8 jumlah jenis pemeriksaan
863 1000 1200
layanan jaringan
kasus surveilance
9 Tingkat keikutsertaan PME
73 70 80
10 Jumlah laboratorium yang dibina 425 250 400
III PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN
7 Terwujudnya budaya kinerja 11 indeks survey budaya
100 95 100
8 Terwujudnya SDM yang 12 Presentase SDM memiliki
90 100
kompeten
kompetensi yang sesuai
98
9 Peningkatan SILK 13 Jumlah modul SILK yang
7 6 7
Diimplementasikan
10 Terwujudnya sampras 14 Presentase sarpras yang sesuai 100 90 100
yang handal
standar Kemenkes
43
Dari hasil tampilan data diatas menunjukkan bahwa beberapa indikator kinerja
telah memenuhi target bahkan ada yang melebihi, namun tentunya masih ada
beberapa indikator yang belum mencapai target.
B. SUMBER DAYA
1. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
sebagai penggerak utama kegiatan dan progam memiliki berbagai potensi dalam
ikut serta mendukung tercapainya tujuan dan sasaran Balai Besar Laboratorium
Makassar yang diharapkan semakin meningkat setiap tahunnya. Adapun jumlah
Sumber Daya Manusia / Pegawai Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
pada tahun 2019 terdapat ada 85 Pegawai, untuk mendukung pelayanan
laboratorium maka BBLK Makassar mengangkat Pegawai Pemerintah Non
Pegawai Negeri (PPNPN) sebanyak 16 Orang, Distribusi pegawai menurut jenis
ketenagaan, pendidikan dan golongan dalam tabel di bawah ini :
44
Tabel 2. 1. Jumlah SDM BBLK Makassar berdasarkan klasifikasi pendidikan dan golongan per 31 Desember 2019
IV III II I
1 Doktor (S3) 1 1
2 Magister Kesehatan 3 3
3 Magister Manajemen Kesehatan 1 1
4 Magister Manajemen 2 2
5 Magister Keuangan 1 1
6 Dokter Spesialis 1 2 3
7 Dokter Umum 1 1 2
8 Sarjana Kimia 1 1 2
9 Sarjana Farmasi 1 7 8
10 Sarjana Biologi 1 1
11 Sarjana Kesmas (6) & Kesling (8) 9 5 14
12 Sarjana Administrasi Negara 1 1
13Sarjana Ekonomi Akuntansi (4) &
Manajemen (1)5 5
14 Sarjana Administasi Publik 2 2
15 Sarjana Kesejahteraan Sosial 1 1
16 Sarjana Teknik Informatika 1 1
17Sarjana Ilmu Pendidikan Ilmu
Ekonomi1 1
18 D.IV Analis Kesehatan 1 5 6
19 D.III Analis Kesehatan 4 8 12
20 D.III Kesehatan Lingkungan 1 1
21 D.III Teknik Radiologi 1 1 2
22 D.III Keperawatan 2 2
23 D.III Elektromedik 1 1
24 Sekolah Menengah Analis Kesehatan 5 5
25 Sekolah Menengah Atas 4 4
26 Sekolah Menengah Farmasi 1 1
27 Sekolah Menengah Pertama 1 1 2
18 51 15 1 85
NO Jenis PendidikanGOLONGAN
Jumlah
JUMLAH
45
Tabel 2. 2. Data jenis ketenagaan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar per 31 Desember 2019
NO Jenis Pendidikan GOLONGAN
Jumlah Teknis Non Teknis
Pascasarjana (S2)
1 Magister Kesehatan 2 2 4
2 Magister Manajemen Kesehatan 2 2
3 Magister Manajemen SDM 1 1
4 Magister Keuangan
1 1
5 Spesialis Patologi Klinik 1 1
6 Spesialis Radiologi 1 1
7 Spesialis Mikrobiologi 1 1
Sarjana (S1)
8 Dokter Umum 2 2
9 Sarjana Kimia 2 2
10 Sarjana Biologi 1 1
11 Sarjana Farmasi 4 4 8
12 Sarjana Kesehatan Masyarakat 11 3 14
13 Sarjana Ekonomi Akuntansi 4 4
14 Sarjana Ekonomi Manajemen 1 1
15 Sarjana Hukum - -
16 Sarjana Administrasi/Public 3 3
17 Sarjana Pendidikan 1 1
18 Sarjana Teknik Informatika 1 1
Diploma IV
19 DIV / S. Terapan Sains 5
5
Diploma III
20 Akademi Analis Kesehatan 13 13
21 D3 Keperawatan 2 2
22 A T R O 2 2
23 ATEM 1 1
24 DIII Kesling 1 1
SLTA
25 S M A K 5 5
26 S A K M A 0 0
27 SMA/SMTI/MAN 4 4
28 K P A A 0 0
29 SMF 1 1
30 KKP 0 0
SLTP
31 SMP 1 1
TOTAL PNS 59 31 90
1 Magister Manajemen
1 1
46
2 Magister Akuntansi
1 1
3 Sarjana Kesehatan Masyarakat 1 1
4 Sarjana Ekonomi Akuntansi 1 1
5 Sarjana Teknik Sipil
1 1
6 Sarjana Ilmu Sosial 1 1
7 Sarjana Keperawatan 1 1
8 SMA/SMTI/MAN/SMK 7 7
9 SMP 1 1
10 SD
1 1
TOTAL NON PNS 1 15 16
TOTAL PEGAWAI (PNS + NON PNS) 61 39 100
61% 39% 100%
Grafik 2 1. Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Per 31 Desember Tahun 2019
Tabel 2. 3 Distribusi PNS menurut golongan per 31 Desember 2019
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Doktor Pasca Sarja Sarja Akademi SMA ke Bawah
Doktor
Pasca Sarja
Sarja
Akademi
SMA ke Bawah
47
No. Golongan Jumlah
1. Gol. IV 18
2. Gol. III 51
3. Gol. II 15
4. Gol. I 1
85TOTAL Grafik 2 2. Jumlah Pegawai menurut Golongan Per 31 Desember 2019
Dari SDM yang ada, terdapat 8 orang yang masuk pada jabatan Struktural Eselonisasi,
seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 2. 4. Distribusi jenis pendidikan jabatan struktural Eselonisasi per 31
Desember 2019
0
10
20
30
40
50
60
Gol. IV Gol. III Gol. II Gol. I
18
51
15
1
Gol. IV
Gol. III
Gol. II
Gol. I
48
No. Jenis Pendidikan Pendidikan Jumlah
1 Magister Kesehatan 2
2 Magister Managemen Kesehatan 1
3 Magister Managemen 1
4 Sarjana Farmasi 2
5 Sarjana Kesehatan Masyarakat 2
6 Sarjana Akuntansi 1
9Jumlah
Grafik 2 3. Distribusi Jenis Pendidikan Jabatan Struktural
Sementara itu sebanyak 35 Pegawai berjenis kelamin Laki-Laki dan 55 Pegawai
Berjenis Kelamin Perempuan seperti disajikan dalam tabel berikut ini:
11%
23%
11%
11%
22%
22%
Magister Administrasi Magister Kesehatan
Magister Managemen Kesehatan Magister Managemen
Sarjana Farmasi Sarjana Kesehatan Masyarakat
49
Grafik 2 4. Jumlah Pegawai Menurut Jenis Kelamin
Jumlah Pegawai CPNS
Pada tahun 2019 tidak ada penambahan pegawai baru, namun untuk formasi
pegawai baru diusulkan pada tahun 2019
2.3.1. Sumber daya Anggaran
Sumber dana Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar berasal dari Anggaran
APBN yang tercantum dalam DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) Tahun 2019
Nomor : SP DIPA-024.04.2.415655/2019 Tanggal 05 Desember 2018. Anggaran tahun
2019 tersebut terdiri dari sumber dana rupiah murni dan sumber dana BLU dengan total
anggaran revisi terakhir sebesar Rp. 29.381.122.000,- naik sebesar 6,12 % dari anggaran
tahun 2018 yang sebesar Rp. 27.691.215.000,-.
Pagu anggaran tahun 2019 meliputi pagu awal Rp. 23.619.624.000,- , ada
penambahan pagu melalui revisi target BLU sebesar Rp. 3.400.000.000,- dan ada
tambahan untuk belanja pegawai dari dana RM pusat sebesar Rp.590.348.00,- kemudian
ada penggunaan saldo awal BLU sebesar Rp. 1.771.150.000,- Sedangkan komposisi
anggaran dan realisasinya per jenis belanja adalah sebagai berikut:
31
54 Pria
Wanita
50
3. Tabel 2. 5. Rincian anggaran dan realisasi tahun anggaran 2019
Kode Jenis
BelanjaUraian Jenis Belanja Anggaran (Rupiah)
Realisasi Belanja
(Rupiah)
1 2 3 4
51 Belanja Pegawai 6.137.580.000 6.057.314.861
52 Belanja Barang 20.360.479.000 18.324.406.713
53 Belanja Modal 2.883.063.000 2.679.986.966
29.381.122.000 27.061.708.540 Jumlah
Tabel 2. 6. Sumber dana Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana
Sarana Prasarana merupakan salah satu sumber daya penunjang dalam
mencapai tujuan dan sasaran Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar.
Tersedianya Sarana Prasarana yang memadai dan berguna akan memudahkan
SDM Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dalam melaksanakan setiap
kegiatan dan program yang telah ditetapkan. Inventarisasi sarana dan prasarana di
lingkungan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar salah satunya dilakukan
dengan melaporkan SIMAK BMN.
Pada periode 1 januari s.d 31 Desember 2019 terdapat penambahan alat
laboratorium/medik dan peralatan kantor/non medik yang berasal dari
pengadaan/pembelian dengan sumber dana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) Sebagai Berikut:
Rupiah Murni BLU
2017 16.308.539.000 6.012.503.000 22.321.042.000
2018 21.293.373.000 6.397.842.000 27.691.215.000
2019 19.609.972.000 9.771.150.000 29.381.122.000
Tahun
Anggaran
Jenis Sumber DanaJumlah
51
Tabel 2. 7. Penambahan Alat Laboratorium/medis per 1 Januari s.d Desember 2019
No Nama
Jumlah
Barang
(Unit)
Merk/Type Keterangan
1 Pipet Washer 1 Pembelian
2 TOC Analyzer 1 Pembelian
3 Oven 1 Pembelian
4 Portable Refrigerator 1 Pembelian
5 Furnace 1 Pembelian
6 Neraca / Timbangan Analitik 2 Pembelian
7 EasyPet 3 4 Pembelian
8 Research Plus 1 Pembelian
9 Biosafety Cabinen 1 Pembelian
10 Hotplate stirer 1 Pembelian
11 Timbangan Badan Digital 1 Pembelian
12 Senter Venna 1 Pembelian
13 Wheel Chair 1 Pembelian
14 Laminar Air Flow 1 Pembelian
15 Multipete M4 1 Pembelian
16 Anaerobic Jar 2 Pembelian
17 Wather bath 2 Pembelian
1 Advance pH Meter 1 Pembelian
2 DO Meter Portable Kit 1 Pembelian
3 Deep Freezer 1 Pembelian
4 Sphygmomanometer 3 Pembelian
5 Emergency Shower Eyewas 4 Pembelian
33Total
Penggunaan Saldo Awal
52
Dalam melakukan pelayanan laboratorium kepada konsumen tidak terlepas
dari dukungan peralatan non medis yang dibutuhkan oleh BBLK Makassar tahun
anggaran 2019. Sehingga untuk menunjang kegiatan operasional pelayanan
pemeriksaan laboroatorium yang dilakukan BBLK Makassar, terdapat beberapa
penambahan alat non medik periode 1 Januari s.d 31 Desember 2019 yang berasal
dari pengadaan/pembelian, dengan menggunakan anggaran APBN maupun BLU
dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 2. 8 Penambahan alat perkantoran/non medis per 1 januari s.d Desember 2019
No NamaJumlah
Barang
(Unit)
Merk/Type Keterangan
A Meubeler Instalasi
2 Lemari 10 Pembelian
3 Meja Kerja lab 2 Pembelian
4 Kursi 30 Pembelian
5 Loker 2 Pembelian
6 TV Visual Ruang Tunggu 1 Pembelian
B Meubeler Administrasi
1 Lemari 1 Pembelian
2 Meja Kerja 7 Pembelian
4 Kursi 9
5 Filling Cabinet 2
C Peralatan Umum Pembelian
1 Ac Split 5 Pembelian
2 Rak Server 1
3 Dispenser 1 Pembelian
53
No NamaJumlah
Barang
(Unit)
Merk/Type Keterangan
4 PC All In One 4 Pembelian
5 Printer + Scanner 1 Pembelian
6 Printer 5
7 Laptop 5
8 UPS 8
9 Mesin Hitung Uang 1
10 Mesin Penghancur Kertas 1
D Peralatan Sarana
12 Tang Ampere/Digital Clamp Meter 1
13 Multimeter Digital True MS 1
14 Digital Thermometer Dual Input 1
15 Anak timbangan Kelas E2 1
29Total
Pengelolaan Barang Milik Negara Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar selama periode 1 Januari s/d 31 Desember 2019, dapat dilaporkan dalam
bentuk Intrakomtable, Ekstrakomtable, Gabungan Intrakomtable dan
Ekstrakomtable, Aset Tak Berwujud dan Konstruksi dalam pengerjaan.
Adapun laporan perkembangan masing-masing Barang Milik Negara adalah
sebagai berikut :
54
Tabel 2. 9. Laporan Keadaan BMN BBLK Makassar Per 1 januari s.d 31 Desember Thn 2019
A. BMN INTRAKOMTABLE
Posisi Awal (1 Januari 2019) Rp. 90.850.377.858
Penambahan (Pembelian Aset) Rp. 5.243.231.011
Pengurangan (Tindak Lanjut Rev.) Rp. 615.249.200
Posisi Akhir (31 Desember 2019) Rp. 95.478.359.669
B. BMN EKSTRAKOMTABLE
Posisi Awal (1 Januari 2019) Rp. 9.106.000
Penambahan Rp. -
Pengurangan Rp. -
Posisi Akhir (31 Desember 2019) Rp. 9.106.000
C. BMN GABUNGAN INTRA DAN EKSTRA
Posisi Awal (1 Januari 2019) Rp. 90.859.483.858
Penambahan (Pembelian Aset) Rp. 5.243.231.011
Pengurangan Rp. 615.249.200
Posisi Akhir (31 Desember 2019) Rp. 90.487.465.669
D. BMN ASET TAK BERWUJUD
Posisi Awal (1 Januari 2019) Rp. 77.380.875
Penambahan Rp. -
Pengurangan Rp. -
Posisi Akhir (31 Desember 2019) Rp. -
E. KONTRUKSI DALAM PENGERJAAN
Posisi Awal (1 Januari 2019) Rp. -
Penambahan Rp. -
Pengurangan Rp. -
Posisi Akhir (31 Desember 2019) Rp. -
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa Total Keseluruhan BMN keadaan
tanggal 31 Desember 2019 sebanyak Rp 90.487.465.669,- dimana aset tetap
sebesar Rp. 90.487.465.669,- dan aset lancar Rp. 1.452.626.008,-
55
3. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya.
Penggunaan sumberdaya yang efektif dan efisien untuk mencapai
hasil atau target yang telah ditetapkan merupakan bagian yang penting dan
terpadu dari manajemen organisasi yang efektif, mengingat pentingnya hal
tersebut oleh karena itu BBLK Makassar berusaha untuk melaksanakan
setiap kegiatan agar efisien dan mencapai hasil sesuai dengan target yang
ditentukan. Dari beberapa indikator kinerja yang menjadi sasaran, terdapat
beberapa Program atau kegiatan yang pelaksanaannya belum efektif dan
efisien.
Kebutuhan reagen dan BHP tergantung dari peralatan dan
mekanisme kerja alat yang digunakan. Di BBLK terdapat 2 Jenis alat yang
dapat digunakan tergantung jumlah sampel, ada alat yang digunakan untuk
sampel dalam jumlah kecil dan lainnya untuk jumlah sampel yang besar.
Peralatan yang digunakan dalam pemerikasaan sampel jumlah kecil
mengalami kerusakan dan menunggu tim untuk perbaikan masalah trouble
shooting sehingga BBLK menggunakan peralatan untuk jumlah sampel yang
besar, walaupun sampel yang akan diperiksa jumlahnya kecil. Sementara
harga reagen dan BHP untuk pemeriksaan sampel dengan menggunakan
alat yang jumlah besar sangat mahal. Akibatnya terjadi inefisiensi dalam
pemeriksaan sampel. Karena terkendala dengan holding time (Waktu
Tunggu). Namun ada juga kegiatan BBLK Makassar tahun 2019 yang
dilaksanakan dibawah pagu anggaran yang direncanakan.
56
Laporan Kinerja Tahun 2019 ini merupakan wujud pertanggungjawaban
terhadap pelaksanaan kegiatan atau program pada Balai Besar Laboratorium
Kesehatan Makassar. Laporan ini juga merupakan bahan untuk mengukur kinerja
dimana laporan ini berisi semua hasil kerja dari pelaksanaan kegiatan yang sudah
disusun merujuk pada Rencana Strategis BBLK Makassar. Hasil kinerja yang
dilaporkan berkenaan dengan pencapaian terget setiap kegiatan yang
dilaksanakan. Dari beberapa target yang sudah ditetapkan terdapat beberpa
realisasi 100% bahkan lebih. Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing unit kerja
yang terlibat dalam lingkungan BBLK Makassar menjalankan peran dan
memberikan kontribusi sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini juga
mengindikasikan bahwa kerja sama tim dalam setiap pelaksanaan kegiatan
berjalan secara baik.
Disisi lain juga dalam laporan ini memuat hasil evaluasi dari beberapa
kegiatan yang belum mencapai target seperti yang telah ditetapkan, dengan
demikian capaian tersebut bisa dijadikan sebagai acuan untuk pembenahan
kegiatan di tahun yang akan datang. Adapun pencapaian kinerja BBLK di tahun
2019 adalah sebagai Berikut:
1. Capaian tingkat kepuasan stakeholder untuk tahun 2019 adalah sebesar
86 % dari target 85 %
2. Capaian presentase BLK/Labkesda Provinsi binaan yang berkinerja
teknis baik adalah sebesar 66 % dari target 90 %
3. Presentase capaian nilai yang direkomedasikan sebagai lab PME
Nasional sebesar 100 % dari target 95 %
4. Capaian jumlah parameter pemeriksaan yang terakreditasi pada tahun
2019 sebesar 49 Parameter dari target 100 Parameter
5. Capaian jumlah laboratorium sebagai peserta PME yang bernilai baik
adalah sebesar 327 Laboratorium dari target 200 Laboratorium
6. Capaian jumlah MoU yang dihasilkan di tingkat Provinsi Kab/Kota adalah
sebesar 58 Mou dari target 50 Mou
57
7. Capaian presentase petugas yang melaksanakan kegiatan sesuai SOP
adalah sebesar 100 % dari target 100 %
8. Capaian jumlah jenis pemeriksaan kasus surveillance adalah sebesar
863 Kasus dari target 1200 Kasus
9. Capaian tingkat keikutsertaan PME adalah sebesar 73% dari target 80%
10. Capaian jumlah laboratorium yang dibina adalah sebesar 425
Laboratorium dari target 400 Laboratorium
11. Capaian indeks survey budaya adalah sebesar 100 % dari target 100%
12. Capaian SDM memiliki kompetensi yang sesuai adalah sebesar 98 %
dari target 100 %
13. Capaian jumlah modul SILK yang diimplementasikan dalam tahun 2019
adalah sebesar 7 Modul dari target 7 Modul
14. Capaian presentase sarpras yang sesuai standar Kemnkes sebesar 100
% dari target 100 %
Dalam mendukung pelaksanaan pencapaian target indicator kinerja diatas,
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar mendapat alokasi dana untuk tahun
anggaran 2019 sebesar Rp. 29.381.122.000,- naik sebesar 6,12 % dari anggaran tahun
2018 yang sebesar Rp. 27.691.215.000,-.
Pagu anggaran tahun 2019 meliputi pagu awal Rp. 23.619.624.000,- , ada
penambahan pagu melalui revisi target BLU sebesar Rp. 3.400.000.000,- dan ada
tambahan untuk belanja pegawai dari dana RM pusat sebesar Rp.590.348.00,- kemudian
ada penggunaan saldo awal BLU sebesar Rp. 1.771.150.000,- Sedangkan komposisi
anggaran dan realisasinya per jenis belanja adalah sebagai berikut:
Dan dari Hasil evaluasi secara umum terhadap pelaksanaan kegiatan selama tahun
2019 dapat disimpulkan hal-hal antara lain adalah sebagai berikut:
1. Tercapainya target Pendapatan BLU tahun 2019 sebesar Rp.
8.622.170.796,- Atau mencapai 108 % dari target pendapatan sebesar
Rp. 8.000.000.000,-
2. Target pelayanan tahun 2019 tercapai 392.000 pemeriksaan
3. Key Performance Indicator (KPI) talah dilaksanakan sesuai dengan
Rencana Strategis Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
58
4. Secara keseluruhan Balai Besar Laboratorium telah melaksanakan
kegiatan yang direncanakan
5. Berdasarkan Indikator Kinerja BLU sesuai perben 36/PB/2019 Balai
Besar Laboratorium Kesehatan Makassar memperoleh skor untuk
aspek keuangan dengan skor 21.75 dan aspek pelayanan skor yang
dicapai adalah 61.25
6. Realisasi belanja adalah sebesar Rp. 24.450.715.150,- atau mencapai
88.32% dari anggaran dalam DIPA TA 2019
Dengan tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini kami sangat
mengharapkan adanya masukan dan saran sebagai umpan balik demi perbaikan
kinerja pada waktu mendatang, sehingga kami dapat melakukan perbaikan kinerja
di masa mendatang.
Sebagai penutup kami sangat berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat dan Tuhan Yang Maha Esa senantiassa memberikan bimbingan,
petunjuk serta kekuatan kepada kita semua sehingga dapat melaksanakan setiap
kegiatan sesuai tugas dan fungsi yang telah diamanatkan.
59
LAMPIRAN
60
KINERJA BBLK DALAM GAMBAR
61
KEGIATAN PELAYANAN
62
63
64
65
top related