dokumen.tips analisis fundamental pt fixed 55ab4e350a1bf (1)
Post on 12-Jul-2016
8 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
ANALISIS FUNDAMENTAL PT. ASTRA INTERNASIONAL
Sejarah Singkat PT. Astra Internasional tbk.
PT Astra International Tbk (IDX: ASII ) atau lebih dikenal dengan Astra Group adalah
salah satu kelompok bisnis terbesar di Indonesia, yang didirikan sejak tanggal 20
Februari 1957. Perusahaan ini telah tercatat di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 4 April 1990.
Didirikan oleh 3 orang pendiri yaitu William Soeryadjaya (Tjia Kian Liong), Drs Tjia Kian
Tie (Adik William), dan Lim Peng Hong (kawan william). Bisnis awalnya hanya bergerak
pada pemasaran minuman ringan merek Prem Club.Lalu ditambah dengan mengekspor hasil
bumi.Pada tahun 1969 dan 1970 Astra ditunjuk menjadi distributor tunggal milik Toyota dan
motor Honda serta fotocopy merek Xerox di Indonesia.
Keberhasilan astra diakui oleh William Soeryadjaya tidak terlepas dari kebijakan
pemerintah orde baru yang memberi angin sejuk pada dunia usaha untuuk
berkembang.Contohnya pada tahun 1968-1969 astra diperkenankan memasok 800 kendaraan
truk merek Chevrolet.Hal itu dibantu dengan kenaikan dolar dari Rp141 menjadi Rp378.
Dalam perjalanan selanjutnya, Astra tak hanya sebatas memasok, tetapi, mulai merakit
sendiri truk Chevrolet.Pada tahun, 1984 Astra yang omzetnya mencapai 1.5 miliar dolar AS
masuk ke agrobisnis dengan membuka kawasan pertanian kelapa dan cassava seluas 15000
hektar di lampung.Namun, bukan tanpa alasan astra masuk dalam bisnis ini.Agrobisnis yang
mengusahakan peningkatan produksi pada sektor pertanian merupakan gagasan pemerintah
yang patut ditanggapi berbagai kalangan wirausaha Indonesia.
Pada tahun itu juga, Astra membeli Summa Handelsbank Ag, Deulsdorf,
jerman.Pengelolaan bank yang tak ada kaitannya dengan bisnis astra ini akhirnya diserahkan
kepada putra tertuanya, Edward Soeryadjaya.Di bank ini William mengantongi 60 persen
saham yang dibagi rata dengan Edward.Cuma, sayangnya Edward tidak berhati-hati dalam
menjalankan bisnisnya.Tahun 1992, bank ini dilanda dan untuk melunasinya serta
memperhatikan nasib nasabah dan karyawan bank tersebut, William terpaksa melepas
kepemilikannya di astra.Spekulasi yang beredar dan diyakini banyak orang hal ini merupakan
rekayasa dari pemerintah semata untuk menjadikan Astra sebagai suatu perusahaan
1 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional
terbuka.Saat ini mayoritas kepemilikan saham astra dipegang Jardine Cycle dan Carriage,
Australia.
Astra sekarang telah memiliki banyak usaha dan anak perusahaan yang bergerak pada
industri otomotif, agro industri, pelayanan finansial, alat-alat berat, teknologi informasi, dan
infrakstruktur serta memiliki lembaga pendidikan sendiri di bawah naungannya untuk
menyiapkan sumber daya manusia yang siap pakai dan memiliki kemampuan serta
kompetensi dalam industri manufaktur. Lembaga pendidikan tersebut diberi nama Politeknik
Manufaktur Astra.
PT Astra International Tbk (ASII) membukukan laba bersih Rp 8,59 triliun di semester
I-2011, naik 33% dibandingkan periode yang sama tahun 2010 sebesar Rp 6,44 triliun. Laba
bersih per saham pun terkerek ke Rp 2.121 per sebelumnya Rp 1.591 per lembar.
Dikutip dari siaran pers perseroan, Kamis (28/7/2011), pendapatan bersih emiten berkode
ASII itu mencapai Rp 76,26 triliun, naik 24% dibandingkan periode yang sama tahun 2010
sebesar Rp 61,51 triliun.
Menurut Presiden Direktur ASII Prijono Sugiarto, kondisi perekonomian Indonesia
yang baik di Indonesia, termasuk inflasi yang stabil, kenaikan harga komoditas dan
ketersediaan pembiayaan konsumen pada tingkat bunga menarik membantu Grup Astra
mencapai hasil terbaik.
Kontribusi laba bersih Divisi Otomotif tumbuh sebesar 18% menjadi Rp 3,9 triliun. Share of
results dari perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities di bidang otomotif mencapai
Rp 2,4 triliun atau naik 17%.
Total penjualan mobil nasional sepanjang semester I tahun 2011, meningkat 13%
menjadi 418.000 unit. Penjualan mobil Grup Astra mengalami kenaikan 10% menjadi
230.000 unit, mewakili pangsa pasar sebesar 55%.
Sementara itu, penjualan sepeda motor nasional sepanjang semester I tahun 2011 naik 13%
menjadi 4,1 juta unit. Penjualan sepeda motor PT Astra Honda Motor (AHM) mengalami
pertumbuhan 26% menjadi 2,1 juta unit dan berhasil meningkatkan pangsa pasar dari 46%
menjadi 51%. Sepanjang kuartal II tahun 2011, AHM meluncurkan Honda CBR 150 dan
Honda Spacy. PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), mengalami sedikit penurunan laba bersih
sebesar 16% menjadi Rp 480 miliar karena adanya peningkatan biaya.
Kontribusi laba bersih Divisi Jasa Keuangan mengalami peningkatan sebesar 37%
menjadi Rp 1,7 triliun. Jumlah pembiayaan Divisi Jasa Keuangan Astra, diantaranya PT
2 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional
Federal International Finance (FIF), PT Astra Sedaya Finance (ASF) dan PT Toyota Astra
Financial Services (TAFS) pada semester I tahun 2011 naik 15% menjadi Rp 23,8 triliun,
termasuk bagian yang dibiayai pihak bank dalam pembiayaan bersama without recourse.
Kontribusi laba bersih Divisi Alat Berat dan Pertambangan mengalami peningkatan
34% menjadi Rp 1,5 triliun. PT United Tractors Tbk (UNTR), pada semester I tahun 2011
membukukan laba bersih sebesar Rp 2,5 triliun, naik 35% dibandingkan dengan periode yang
sama di tahun sebelumnya.
Kontribusi laba bersih Divisi Agribisnis meningkat sebesar 100% menjadi Rp 1 triliun. PT
Astra Agro Lestari Tbk (AALI), meraih laba bersih Rp 1,3 triliun pada semester I di tahun
2011, naik dua kali lipat dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, sementara
harga rata-rata CPO pada semester I di tahun 2011 lebih tinggi 22% dan produksi palm oil
mengalami peningkatan 26% menjadi 594.000 ton.
Pengertian Analisis Fundamental
Analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada fundamental
ekonomi suatu perusahaan.Teknis ini menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian -
kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi kinerja keuangan
perusahaan.Sebagian pakar berpendapat teknik analisis fundamental lebih cocok untuk
membuat keputusan dalam memilih saham perusahaan mana yang dibeli untuk jangka
panjang.analisis fundamental dibagi dalam tiga tahapan analisa yaitu analisis ekonomi,
analisis industri, dan analisis rasio Keuangan.
Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi merupakan salah satu analisis yang digunakan pada model teknik
fundamental.analisis ini cenderung digunakan untuk mengetahui keadaan-keadaan yang
bersifat makro dari suatu keadaan ekonomi. Unsur-unsur makroekonomi yang biasa dianalisis
melalui analisis ekonomi ini adalah faktor pendapatan domestik bruto, inflasi, kebijakan
moneter dan kebijakan fiskal yang diterapkan oleh suatu negara.analisis ini digunakan untuk
mengetahui potensi dari faktor makro yang pastinya menjadi salah satu faktor yang
memengaruhi tingkat pengembalian dari investasi.Analisis ekonomi dianggap penting karena
adanya kecenderungan hubungan yang kuat antara apa yang terjadi pada lingkungan ekonomi
3 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional
makro dan kinerja suatupasar modal. Pasar modal mencerminkan apa yang terjadi pada
perekonomian makro.
Matriks Hubungan Beberapa Faktor Makro Ekonomi Terhadap Profitabilitas
Perusahaan
INDIKATOR
EKONOMI
PENGARUH PENJELASAN
PDB Meningkatnya PDB
merupakan sinyal yang baik
(positif) untuk investasi dan
sebaliknya jika PDB menurun.
Meningkatnya PDB
mempunyai pengaruh positif
terhadap daya beli konsumen
sehingga dapat meningkatkan
permintaan terhadap produk
perusahaan.
Inflasi Peningkatan inflasi
secara relatif merupakan
sinyal negatif bagi pemodal di
pasar modal.
Inflasi meningkatkan
pendapatan dan biaya
perusahaan. Jika peningkatan
biaya produksi lebih tinggi
dari peningkatan harga yang
dapat dinikmati oleh
perusahaan maka profitabilitas
perusahaan akan turun.
Tingkat bunga Tingkat bunga yang
tinggi merupakan sinyal
negatif terhadap harga saham.
Tingkat suku bunga yang
meningkat akan menyebabkan
peningkatan suku bunga yang
disyaratkan atas investasi pada
suatu saham. Disamping itu
tingkat suku bunga yang
meningkat bisa juga
menyebabkan investor
menarik investasinya pada
4 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional
saham dan memindahkannya
pada investasi berupa
tabungan ataupun deposito.
Investasi Swasta Menigkatnya investasi
swasta adalah sinyal positif
bagi pemodal.
Meningkatnya investasi
swasta akan meningkatkan
PDB sehingga dapat
meningkatkan pendapatan
konsumen
Kurs Rupiah Menguatnya kurs rupiah
terhadap mata uang asing
merupakan sinyal positif bagi
perekonomian yang
mengalami inflasi
Menguatnya kurs rupiah
terhadap mata uang asing akan
menurunkan biaya impor
bahan baku untuk produksi,
dan akan menurunkan tingkat
suku bunga yang berlaku
Anggaran Defisit Merupakan sinyal positif
bagi ekonomi yang sedang
mengalami resesi, tetapi
merupakan sinyal yang negatif
bagi ekonomi yang mengalami
inflasi.
Anggaran defisit akan
mendorong konsumsi dan
investasi pemerintah, sehingga
dapat meningkatkan
permintaan terhadap produk
perusahaan. Akan tetapi, di
sisi lain justru akan
meningkatkan jumlah uang
beredar dan akibatnya akan
mendorong inflasi.
Neraca Perdagangan dan
Pembayaran
Defisit neraca
perdagangan dan pembayaran
merupakan sinyal negatif bagi
pemodal.
Defisit neraca
perdagangan dan pembayaran
harus dibiayai dengan menarik
modal asing. Untuk
melakukan hal ini, suku bunga
harus dinaikkan.
5 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional
Di tengah tekanan dari perekonomian global, perekonomian Indonesia masih dapat
tumbuh lebih baik dibandingkan dengan negara kawasan Asia Tenggara. Pertumbuhan
yang lebih baik itu didukung oleh permintaan domestik yang masih cukup besar dan
menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhan ekonomi dalam
tahun 2011 diprediksi akan mecapai sebesar 6,6% yang didukung oleh konsumsi
domestik dan investasi. Tingginya konsumsi tersebut didorong oleh beberapa program
stimulus pemerintah seperti kenaikan gaji PNS, dan meningkatnya Upah Minimum
Propinsi (UMR) di berbagai daerah.Di samping itu, meningkatnya konsumsi rumah
tangga juga didorong oleh maraknya aktivitas Pemilihan Umum (Pemilu) yang tampak
dari pertumbuhan sektoral seperti pengeluaran subsektor jasa periklanan, komunikasi,
industri makanan, hotel dan restoran, serta percetakan.
Pada awal tahun 2011, Pemerintah juga telah menetapkan empat strategi kebijakan
untuk memperlunak dampak krisis global, yaitu memperkuat ketahanan sector keuangan,
melakukan konsolidasi fiskal, memberikan stimulus fiskal untuk mendorong
pertumbuhan sector riil, dan mempercepat pembangunan infrastruktur. Dengan
pertimbangan bahwa stimulus fiskal merupakan “obat merah”, fokus kebijakan haruslah
pada sisi meminimalkan dampak krisis global terhadap naiknya angka kemiskinan dan
pengangguran. Pemerintah telah berencana memberikan pajak pertambahan nilai
ditanggung pemerintah terhadap 17 industri dengan nilai Rp 9 triliun lebih, tarif impor
ditanggung Rp 2,4 triliun, belanja modal untuk infrastruktur yang mencapai paling tidak
Rp 72 triliun, dan Rp 4,9 triliun digunakan untuk biaya pembebasan lahan. Dengan
demikian, total biaya yang dikeluarkan sebagai respons dari krisis sebesar Rp 88,3 triliun.
Bagian tersulit dalam menjalankan stimulus fiskal adalah menjamin efektivitas kebijakan,
termasuk dalam hal ini kalkulasi akan kelompok mana yang mendapat keuntungan dan
kerugian (benefit and cost). Dalam situasi krisis, stimulus fiskal seyogianya dapat
memperkecil ketimpangan dan kesenjangan pendapatan.Demikian pula penetapan sektor
prioritas menjadi agenda yang perlu dipikirkan secara matang.Namun, hal ini jelas tidak
mudah karena pengambil kebijakan cenderung mengambil sikap akomodatif bagi semua
sektor karena lebih minim risiko, terutama dari aspek ekonomi politik.
Perekonomian Indonesia diwarnai oleh perkembangan yang terjadi pada
perekonomian global.Perkembangan positif yang terjadi di pasar keuangan global sejak
beberapa bulan terakhir terus berlanjut, dan memberikan dampak positif bagi
6 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional
perekonomian dalam negeri.Di tengah ketidakpastian pemulihan perekonomian global,
kontraksi ekonomi di negara-negara mitra dagang utama masih berlangsung dan
memberikan tekanan pada kinerja ekspor Indonesia, meskipun terdapat indikasi awal
perekonomian dunia membaik. Di sisi harga, tekanan inflasi terus menurun didukung oleh
penguatan Rupiah dan terjaganya harga-harga barang kebutuhan pokok. Bank Indonesia
(BI) memprediksikan tingkat inflasi pada tahun 2012 mencapai 5,2%-5,7%, prediksi
tersebut dipicu dengan rencana pemerintah mengambil kebijakan pembatasan BBM
maupun kenaikan harga BBM di 2012. Penguatan nilai tukar Rupiah dalam beberapa
waktu terakhir berkontribusi positif terhadap stabilitas makro secara keseluruhan.
Membaiknya kondisi Neraca Pembayaran Indonesia dan meningkatnya jumlah cadangan
devisa menjadi faktor utama yang mendukung stabilitas nilai tukar rupiah. Pada akhir
desember 2011 jumlah cadangan devisa mencapai 111 miliar dolar AS yaitu, cukup untuk
membiayai lebih dari 6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Di
sektor keuangan, kondisi perbankan nasional tetap terjaga dengan baik, dengan CAR yang
cukup tinggi (17,6%). Likuiditas perbankan, termasuk likuiditas pasar uang antar bank
makin membaik.Selain itu, terdapat indikasi awal pemberian kredit oleh perbankan mulai
meningkat.Namun, Bank Indonesia tetap mencermati potensi peningkatan risiko kredit.
Kebijakan Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin
dari 6 persen menjadi 5,75 persen adalah upaya untuk menjaga ekonomi Indonesia agar
tidak terpengaruh jauh dengan krisis utang yang terjadi di Eropa dan Amerika Serikat.
Dengan diturunkannya BI rate diharapkan para investor akan lebih tertarik berinvestasi
pada saham dari pada mendepositokan dananya di bank. Penurunan BI rate diharapkan
akan meningkatkan likuiditas perbankan di Indonesia. Untuk itu Bank Indonesia bersama
perbankan akan terus berupaya mengurangi kendala-kendala dalam peningkatan fungsi
intermediasi perbankan. Di pasar domestik, sentimen positif pada perekonomian dunia
dan mulai berangsur pulihnya keketatan likuiditas di pasar keuangan global telah
mendorong aliran modal masuk ke dalam negeri.Kondisi ini berdampak positif pada
penguatan mata uang rupiah dan peningkatan Index Harga Saham Gabungan (IHSG).
Lembaga pemeringkat, Fitch Ratings menaikkan peringkat Indonesia dari 'BB+' menjadi
'BBB-' dengan outlook stabil atau berarti sudah berada di 'Investment Grade'. Posisi ini
menempatkan Indonesia sejajar dengan negara-negara maju lainnya."Kenaikan itu
merefleksikan kuat dan tangguhnya pertumbuhan ekonomi, rendah dan terus turunnya
7 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional
rasio utang publik, menguatnya likuiditas eksternal serta kerangka kebijakan makro
menyeluruh yang lebih hati-hati.
Analisis Industri
Dalam analisis industri, investor mencoba memperbandingkan kinerja dari berbagai
industri, untuk bisa mengetahui jenis industri apa saja yang memberikan prospek paling baik
ataupun sebaliknya.Berdasarkan hasil analisis industri, investor akan menggunakan informasi
tersebut sebagai masukan untuk mempertimbangkan saham-saham dari kelompok industri
mana sajakah yang akan dimasukkan dalam portofolio.Analisis Industri merupakan tahapan
penting Pengelompokan suatu industri dalam kenyataannya tidaklah sesederhana yang
dibayangkan, karena banyak perusahaan yang bergerak dalam lini bisnis yang berbeda.Untuk
menyiasati permasalahan tersebut, diperlukan suatu metode pengklasifikasian
industri.Saham-saham yang tercatat di BEJ dikelompokkan ke dalam 9 sektor menurut
klasifikasi industri yang telah ditetapkan BEJ, JASICA (Jakarta Stock Exchange Industrial
Classification), yaitu :
Pertanian
Pertambangan
Industri dasar dan kimia
Aneka Industri
Industri barang konsumsi
Properti dan real estate
Infrastruktur, utilitas, dan transportasi
Keuangan
Perdagangan, jasa dan investasi
Beberapa hasil penelitian empiris dirangkum oleh Reilly dan Brown (1997),
menyimpulkan :
1. Industri yang berbeda mempunyai tingkatreturn yang berbeda pula, sehingga analisis
industri perlu dilakukan untuk mengetahui perbedaan kinerja antar industri.
2. Tingkat return masing-masing industri berbeda di setiap tahunnya. Oleh karena itu,
analis dan investor juga perlu menambahkan dengan beberapa data lain yang relevan
untuk mengestimasi return industri di masa yang datang.
8 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional
3. Tingkat return perusahaan-perusahaan di suatu industri yang sama, terlihat cukup
beragam.
4. Tingkat risiko berbagai industri juga beragam, sehingga analis dan investor perlu
mempelajari dan mengestimasi faktor-faktor risiko yang relevan untuk suatu industri
tertentu seperti halnya estimasi return.
5. Tingkat risiko suatu industri relatif stabil sepanjang waktu, sehingga analisis risiko
berdasarkan data historis dapat digunakan untuk mengestimasi risiko industri di masa
datang.
Menurut Michael Porter (19960, Fokus dari analisa industri adalah pada pengenalan ciri
pokok yang mendasari suatu industri yang bersumber pada situasi ekonomi dan teknologi
yang membentuk arena dimana strategi bersaing harus ditata. Dapat dikatakan analisa industri
adalah sebuah perencanaan yang terjadi dalam suatu kelompok bisnis ketika suatu usaha telah
berjalan.perencanaan lingkungan usaha, kecendrungan ekonomi, teknologi dan politik akan
mempunyai pengaruh kuat dalam suatu usaha.
Industri yang dominan di sektor aneka industri adalah otomotif, dengan motor
utama ASII.Lainnya seperti emiten tekstil, elektronik tidak terlalu likuid. Melihat dari
kondisi perekonomian yang sedang mengalami konsolidai pasca krisis keuangan global
emiten aneka industriseperti PT. Astra Internasional (ASII) akan menjadi incaran utama
pelaku pasar, karena berpotensi memberikan capital gain yang cukup besar daripada
sektor lain. Sektor ini sangat tergantung pada bunga bank / inflasi untuk melakukan
ekspansi.Semakin inflasi tinggi, suku bunga tinggi, pertumbuhan penjualan juga
menurun.Namun sektor otomotif masih tertolong oleh pertumbuhan penjualan sparepart
dan sepeda motor.Dengan masih buruknya layanan kendaraan umum, maka pilihan
masyarakat akhirnya juga tetap kembali ke kendaraan pribadi. Sedikit banyak juga
terpengaruh nilai Sektor aneka industri merupakan sektor saham yang paling kencang
pergerakannya dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).tukar rupiah, karena
sebagian besar komponen kendaraan bermotor masih diimpor. Dari awal tahun hingga
memasuki paruh kedua tahun ini saja, harga sahamnya rata-rata sudah melesat sebesar
24,55 persen. Peningkatan tersebut termasuk yang tertinggi jika dibandingkan dengan
sektor saham yang lainnya.Cukup pesatnya pertumbuhan harga saham di aneka industri
tersebut dikarenakan sektor aneka industri ini orientasi marketnya mayoritas ada di dalam
9 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional
negeri. Dengan didukung keadaaan fundamental perekonomian Indonesia yang saat ini
sedang stabil, sektor aneka industri tersebut seolah menjadi tuan rumah di negerinya
sendiri dengan dimana marketnya dapat tumbuh lebih pesat. Sektor aneka industri
automotif dan alat berat merupakan penyumbang terbesar melesatnya pergerakan saham
aneka industri ini.seperti yang disampaikan di atas tadi bahwa orientasi daripada sektor
automotif dan alat berat mayoritas ada di dalam negeri. Saham-saham yang ada pada
sektor aneka industri masih mempunyai prospek yang cukup menjanjikan hingga akhir
2011.Seperti kita ketahui dalam sektor aneka industri ini terdapat saham blue chip seperti
PT Astra Internasional Tbk (ASII) sebagai salah satu saham yang memiliki nilai
kapitalisasi terbesar dalam pergerakan IHSG ini.
Analisis Rasio Keuangan
Rasio finansial atau Rasio Keuangan merupakan alat analisis keuangan perusahaan
untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang
terdapat pada pos laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan aliran kas). Rasio
menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu
jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Analisis rasio dapat digunakan untuk membimbing
investor dan kreditor untuk membuat keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian
perusahaan dan prospek pada masa datang. Salah satu cara pemrosesan dan
penginterpretasian informasi akuntansi, yang dinyatakan dalam artian relatif maupun absolut
untuk menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang satu dengan angka yang lain dari
suatu laporan keuangan. Analisis rasio keuangan menggunakan data laporan keuangan yang
telah ada sebagai dasar penilaiannya. Meskipun didasarkan pada data dan kondisi masa lalu,
analisis rasio keuangan dimaksudkan untuk menilai risiko dan peluang pada masa yang akan
datang. Pengukuran dan hubungan satu pos dengan pos lain dalam laporan keuangan yang
tampak dalam rasio-rasio keuangan dapat memberikan kesimpulan yang berarti dalam
penentuan tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan. Tetapi bila hanya memperhatikan
satu alat rasio saja tidaklah cukup, sehingga harus dilakukan pula analisis persaingan-
persaingan yang sedang dihadapi oleh manajemen perusahaan dalam industri yang lebih luas,
dan dikombinasikan dengan analisis kualitatif atas bisnis dan industri manufaktur, analisis
kualitatif, serta penelitian-penelitian industri.
Analisis rasio keuangan pt. Astra internasional tbk.
10 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional
Current Ratio (CR)
Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki,
Current Ratio dapat dihitung dengan rumus :
CurrentRatio= AktivaLancarHutangLancar
Current ratio perusahaan pada tahun 2011 meningkat menjadi 136,40% dari
sebelumnya sebesar 126,18% pada tahun 2010, dengan rata-rata Current Ratio 5 tahun
terakhir adalah berkisar 124,57%. Ini berarti bahwa kemampuan untuk membayar hutang
yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar, untuk tahun 2011 adalah setiap Rp. 1
hutang lancar dijamin oleh Aktiva lancar Rp. 1,26. Deviden yang dibagikan oleh
perusahaan juga meningkat signifikan. pada tahun 2011 ASII membagikan deviden
sebesar Rp 1.130 perlembar saham meningkat tajam dari deviden yang diberikan pada
tahun 2010 yakni sebesar Rp.470. Peningkatan pembagian deviden ini, akan berimplikasi
pada naiknya harga saham perusahaan di bursa efek. Berdasarkan hasil penghitungan EPS
seperti lampiran diperoleh nilai EPS perusahaan untuk tahun 2011 adalah sebesar Rp.
4393,53. Dimana rata-rata EPS ASII untuk periode tahun 2007 sampai 2011 Rp 2799,75
berarti untuk setiap satu lembar saham rata-rata laba yang diperoleh adalah Rp 2799,75.
Dari hasil tersebut bisa dilihat bahwa rata-rata EPS dari ASII adalah yang cukup tinggi.
Semakin tinggi nilai EPS suatu perusahaan maka semakin besar pengembalian modal dari
setiap lembar sahamnya. Dimana pertumbuhan rata-rata EPS perusahaan 5 tahun terakhir
adalah sekitar 29,28%.
Price Earning Ratio (PER)
PER adalah rasio yang menunjukkan seberapa besar investor menilai harga dari saham
terhadap kelipatan dari earnings dan memberikan indikasi tentang jangka waktu yang
diperlukan untuk mengembalikan dana pada tingkat harga saham dan keuntungan perusahaan
pada suatu periode tertentu (jogiyanto 2003:105). PER adalah ‘perbandingan antara harga
saham dengan laba bersih perusahaan’, dimana harga saham sebuah emiten dibandingkan
dengan laba bersih yang dihasilkan oleh emiten tersebut dalam setahun.Karena yang menjadi
11 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional
fokus perhitungannya adalah laba bersih yang telah dihasilkan perusahaan, maka dengan
mengetahui PER sebuah emiten, kita bisa mengetahui apakah harga sebuah saham tergolong
wajar atau tidak secara real dan bukannya secara future alias perkiraan.
PER= Harga penutupan sahamLaba bersi h per saham
Berdasarkan hasil penghitungan PER seperti lampiran diperoleh nilai PER pada
tahun 2011 mengalami peningkatan menjadi 16,84 X dari sebelumnya pada tahun 2010
sebesar 15,37 X, dengan rata-rata untuk periode tahun 2007 sampai 2011 sebesar 13,56
X. Dengan demikian, kita bisa mengatakan bahwa harga saham ASII adalah 16.84 kali
laba bersih yang dihasilkan perusahaan pada tahun 2011. Price Earning Ratio
menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba. Semakin besar nilai PER sebuah saham, maka semakin mahal saham tersebut.
BV per lembar saham perusahaan juga mengalami kenaikan pada tahun 2011 yakni
menjadi Rp.18.734,68. dengan rata-rata BV per lembar saham 5 tahun terakhir adalah
sebesar Rp.11.584,17. Book Value per Share menunjukan aktiva bersih ( Net Asset ) yang
dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham, semakin besar BVS
maka semakin besar aktiva yang dimiliki oleh investor dari kepemilikannya terhadap satu
lembar saham.
Price to Book Value (PBV)
PBV adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat harga saham apakah
termasuk undervalued atau over valued. PBV fokusnya pada nilai ekuitas perusahaan.
PBV sesuai artinya bermakna ‘harga saham dibandingkan nilai ekuitas per saham’. Cara
menghitungnya, adalah dengan membagi harga saham dengan Book Value-nya (BV),
dimana BV dihasilkan dari ekuitas dibagi rata-rata jumlah saham yang beredar. Konsep
penggunaannya pun sama dengan PER: semakin tinggi nilai PBV, maka semakin mahal
harga sahamnya. Bila suatu perusahaan memiliki nilai PBV di atas satu (PBV>1), maka
harga saham perusahaan tersebut dinilai lebih tinggi daripada nilai bukunya yang
12 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional
menggambarkan kinerja perusahaan tersebut semakin baik di mata investor.Secara umum,
persamaan.
Yang digunakan untuk menilai PBV suatu saham dapat dituliskan sebagai berikut :
PBV =Pn
BV n
dengan:
PBVn = Price to Book Value
Pn = Harga per lembar saham pada tahun ke-n
BVn = Nilai book value per lembar saham pada tahun ke-n
Berdasarkan hasil perhitungan PBV perusahaan, pada tahun 2011 didapat nilai PBV
sebesar 3,95X, meningkat dari PBV pada tahun 2010 sebesar 3,76X. Dengan rata-rata
PBV 5 tahun terakhit adalah sebesar 3.32X. Price Earning to Growth Ratio (PEG) adalah
Rasio harga saham terhadap pertumbuhan laba perseroan. PEG dapat dirumuskan dengan
PER dibagi pertumbuhan EPS (laba bersih per saham) dalam setahun. Jadi bisa dikatakan
bahwa PEG ini adalah pengembangan dari PER. Sama seperti PER, semakin kecil PEG
maka semakin murah sahamnya. Dari Perhitungan, didapat PEG saham ASII pada tahun
2011 adalah sebesar 0,70X atau naik dari PEG tahun 2010 yakni sebesar 0,36X.
Debt to Equity Ratio (DER)
merupakan rasio yang mengukur sejauh mana besarnya utang dapat ditutupi oleh modal
sendiri. Rasio ini menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap
pemberi pinjaman. Rasio ini dalat dirumuskan dengan membagi total hutang dengan total
equitas. Semakin tinggi rasio semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh
pemegang saham. Berdasarkan hasil penghitungan DER seperti yang terlihat pada tabel
diperoleh nilai DER tahun 2011 adalah 1,02 X dengan rata-rata untuk periode tahun 2007
sampai 2011 adalah sebesar 1,07X.
Return On Asset (ROE)
13 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional
merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan aset-aset yang dimiliki perusahaan
bisa menghasilkan laba.
ROA= EBITJumla h Aset
Berdasarkan hasil penghitungan ROA seperti yang terlihat pada tabel di peroleh nilai
ROA pada tahun 2011 adalah sebesar 16,79%. Rasio ini menggambarkan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap satu rupiah asset yang
digunakan.Rasio ini menunjukkan efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva
untuk memperoleh pendapatan.
Return on Equity (ROE)
ROE berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atas
modalnya sendiri. Semakin besar ROE maka semakin baik kinerja perusahaan dalam
memanfaatkan modalnya untuk menghasilkan laba. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus
yaitu
ROE=Laba bersi h setelah bungadan pajakJumla hmodal sendir
Berdasarkan hasil penghitungan ROE seperti yang terlihat pada tabel 4.5 diatas
diperoleh nilai ROE tahun 2011 adalah sebesar 23,45%. Rata-rata ROE dari ASII sebesar
25,01% artinya untuk setiap seratus rupiah modal perusahaan, perusahaan mendapatkan
keuntungan sebesar Rp 25,01.
Return on Investment (ROI)
bertujuan untuk mengukur keuntungan investasi dan sebagai evaluasi akhir untuk
menentukan keputusan investasi di dalam perusahaan. Rasio ini dapat memberikan informasi
kepada investor tingkat pengembalian yang akan diterima dari investasi yang dilakukan. ROI
dapat dirumuskan dengan membagi Net income dengan total Aset. Berdasarkan hasil
penghitungan ROI seperti yang terlihat pada tabel diperoleh nilai ROI perusahaan pada tahun
2011 adalah 11.58%, dengan rata-rata ROI untuk periode tahun 2007 sampai 2011 11,45%
14 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional
yang artinya artinya untuk setiap seratus rupiah investasi pemegang saham, perusahaan
memberikan kembalian sebesar Rp 11,45.
Gross Profit Margin ( Margin Laba Kotor)
Merupakan perbandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok
penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai
dari jumlah penjualan.
Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Gross Profit Margin= Laba KotorPenjualan Bersih
Berdasarkan hasil penghitungan GPM seperti yang terlihat pada tabel diperoleh nilai
GPM perusahaan pada tahun 2011 adalah 19.71%, dengan rata-rata GPM untuk periode tahun
2007 sampai 2011 21,87%. Semakin tinggi GPM, maka kemampuan penjualan perusahaan
dalam menghasilan laba kotor makin tinggi.
Deviden Payout Ratio (DPR)
DPR adalah sebuah parameter untuk mengukur besaran dividen yang akan
dibagikan ke pemegang saham. Variabel Payout Ratio menunjukkan persentase dari
pendapatan yang akan dibayarkan pada pemegang saham sebagai cash dividend.
Formulanya: nilai dividen yang dibagikan per saham dibanding dengan nilai laba bersih
per saham.
DPR= Devident per sahamLaba Bersih Per saham
Berdasarkan hasil penghitungan DPR seperti yang terlihat pada tabel diperoleh nilai
DPR tahun 2011 adalah sebesar 25,72% artinya bahwa 25,72% dari laba bersih
perusahaan dibagikan sebagai deviden kas, sedangkan sisanya 74,24% digunakan sebagai
tambahan ekuitas.
Penilaian Harga Wajar (Intrinsik Saham) PT. Astra internasional
15 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional
Melakukan penilaian (valuasi) saham adalah proses menentukan berapa harga yang
wajar untuk suatu saham. Walaupun harga saham berubah setiap waktu, namun dengan
mengetahui nilai wajarnya, kita akan lebih tenang dalam menghadapi gejolak pasar.
Dalam melakukan valuasi, mau tidak mau kita harus mengerti sedikit cara membaca
laporan keuangan sebab perhitungan valuasi melibatkan item-item dalam laporan
keuangan perusahaan. Terdapat tiga jenis analisis penilaian dalam valuasi saham biasa
(Zainul, 2008) yaitu:
1. Discounted cash-flow techniques
Discounted cash-flow techniques adalah tekhnik dengan menilai cash flow yang
diterima masa akan datang menjadi nilai sekarang dengan tingkat bunga yang
diharapkan oleh investor, atau sering juga dikenal dengan capitalization of income
method (Zainul, 2008).
2. Relative valuation techniques
Relative Valuation Techniques adalah sebuah pendekatan yang sering digunakan oleh
praktisi sekuritas (Zainul,2008: 9). Melalui pendekatan ini, analisis menggunakan
PER dan PBV sebagai alat pembanding untuk melakukan penilaian saham tersebut.
Melalui pendekatan ini juga analis berusaha untuk menghindari penilaian terhadap
growth dan tingkat imbal hasil yang diharapkan, karena sering memberikan asumsi
berbeda dari setiap analis.
3. Capital Asset Pricing Metod (CAPM)
Harga wajar (intrinsk value) asset finsial sama dengan nilai sekarang (presen value)
arus kas dimasa mendatang yang didiskontokan dengan required rate of return atau
discount rate. Tetapi menetapkan required rate of return tidaklah mudah. Kita
sering kali tidak realistis menetapkannya. CAPM (Capital Asset Pricing Model)
dapat digunakan untuk menentukan required rate of return dalam menilai saham
biasa (Porman,2008;241).
Dalam tugas ini kami akan mencoba menghitung nilai saham ASII dengan
menggunakan metode Relative Valuation Techiques. Dalam pendekatan Relative
Valuation Techniques ada beberapa metode yang digunakan. Namun untuk memudahkan
16 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional
proses valuasi saham, kami akan menggunakan metode Price to Book Value (PBV ratio).
PBV pembanding yang kami gunakan adalah saham-saham dengan 6 saham kapitalisasi
besar dalam setahun di BEI selama tahun 2011. Hal ini karena ASII bergerak di banyak
sektor usaha. selain itu juga, dalam segmen aneka industri, ASII adalah penggerak
utamanya, saham-saham lainnya di segmen aneka industri adalah perusahaan-perusahaan
menengah keatas yang tidak dapat dibandingkan dengan ASII.
Dari hasil perhitungan pada tabel bisa dilihat saham-saham dengan kapitalisasi
besar dalam tahun 2011, rata-rata dijual pada harga 4,049 kali PBV. Jadi, seharusnya
saham ASII berada pada kisaran harga Rp 75.000. Sedangkan harga pasar ASII sampai
dengan tanggal 2 maret 2012 adalah Rp70.000. Ini berarti harga pasar saham ASII saat ini
berada dalam kondisi Undervalue atau harga pasar saham lebih rendah dari harga wajar
saham.
Faktor Yang Mempengaruhi Harga Pasar Saham
Menurut Arifin (2001 : 116-125) faktor – faktor yang mempengaruhi harga saham
adalah sebagai berikut :
a. Kondisi Fundamental Emiten
Faktor fundamental merupakan faktor yang erat kaitannya dengan kondisi
perusahaan yaitu kondisi manajemen organisasi sumber daya manusia, kondisi
keuangan perusahaan yang tercermin dalam kinerja keuangan perusahaan.
Menurut Husnan (1998 : 315) analisis fundamental mencoba memperkirakan
harga saham dimasa yang akan datang dengan :
1) Mengestimasi nilai faktor–faktor fundamental yang mempengaruhi
harga saham di masayang akan datang.
2) Menetapkan hubungan variabel–variabel tersebut sehingga di peroleh
taksiran harga saham.
Model ini sering disebut sebagai share price forecasting dan sering digunakan
dalam berbagai pelatihan analisis sekuritas. Dalam model ini langkah yang
paling penting adalah mengidentifikasi faktor–faktor fundamental yang
17 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional
diperkirakan akan mempengaruhi harga saham. Faktor yang dianalisis
merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi perusahaan, yang meliputi
kondisi manajemen, organisasi, SDM, dan keuangan perusahaan yang tercermin
dalam kinerja perusahaan.
Menurut Jogiyanto ( 1998 : 315 ) analisis fundamental merupakan analisis yang
menggunakan data–data finansial yaitu data–data yang berasal dari laporan
keuangan perusahaan, seperti laba, deviden yang dibagi dan sebagainya.
Dengan demikian untuk menganalisis harga saham digunakan analisis
fundamental.Analisis fundamental merupakan analisis yang berkaitan dengan
kondisi internal perusahaan. Salah satu komponen yang berhubungan dengan
kondisi internal perusahaan adalah kinerja perusahaan manufaktur yang terdiri
dari Return On Investment (ROI), dan Earning Per Share (EPS).
ROI merupakan rasio yang menunjukkan kinerja keuangan perusahaan dalam
menghasilkan laba bersih dari aktiva yang digunakan untuk operasional
perusahaan. ROI merupakan faktor fundamental perusahaan yang dapat
mempengaruhi harga saham.Rasio ini menghubungkan keuntungan yang
diperoleh dari operasi perusahaan (net operating income) dengan jumlah
investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi
tersebut (net operating assets). ROI yang semakin meningkat menunjukkan
kinerja perusahaan yang semakin baik dan para pemegang saham akan
memperoleh keuntungan dari deviden yang diterima semakin meningkat. Pada
umumnya, investor akan mengharapkan manfaat dari investasinya dalam bentuk
laba per lembar saham, sebab earning per share (EPS) ini menggambarkan
jumlah keuntungan yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. Sedangkan
jumlah EPS yang akan didistribusikan kepada investor saham tergantung pada
kebijakan perusahaan dalam hal pembayaran deviden. EPS yang tinggi
menandakan bahwa perusahaan tersebut mampu memberikan tingkat
kesejahteraan yang lebih baik kepada pemegang saham, sedangkan EPS yang
rendah menandakan bahwa perusahaan gagal memberikan kemanfaatan
sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham.
b. Hukum permintaan dan penawaran
18 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional
Setelah faktor fundamental faktor permintaan dan penawaran menjadi faktor
kedua yang mempengaruhi harga saham. Dengan asumsi bahwa begitu investor
mengetahui kondisi fundamental perusahaan mereka akan melakukan transaksi
jual beli. Tranasaksi–transaksi inilah yang akan mempengaruhi fluktuasi harga
saham.
c. Tingkat suku bunga
Dengan adanya perubahan suku bunga, tingkat pengembalian hasil berbagai
sarana investasi akan mengalami perubahan. Bunga yang tinggi akan berdampak
pada alokasi dana investasi pada investor. Investor produk bank seperti deposito
atau tabungan jelas lebih kecil resikonya jika dibandingka dengan investasi
dalam bentuk saham, karena investor akan menjual saham dan dananya akan
ditempatkan dibank. Penjualan saham secara serentak akan berdampak pada
penurunan harga saham secara signifikan.
d. Valuta asing
Mata uang amerika ( Dolar) merupakan mata uang terkuat diantara mata uang
yang lain. Apabila dolar naik maka investor asing akan menjual sahamnya dan
ditempatkan dibank dalam bentuk dolar sehingga menyebabkan harga saham
akan naik.
e. Dana asing dibursa
Mengamati jumlah dana investasi asing merupakan hal yang penting, karena
demikian besarnya dana yang ditanamkan, hal ini menandakan bahwa kondisi
investasi di Indonesia telah kondusif yang berarti pertumbuhan ekonomi tidak
lagi negatif, yang tentu saja akan merangsang kemampuan emiten untuk
mencetak laba. Sebaliknya jika investasi asing berkurang, ada pertimbagan
bahwa mereka sedang ragu atas negeri ini, baik atas keadaan sosial politik
maupun keamanannya. Jadi besar kecilnya investasi dana asing di bursa akan
berpengaruh pada kenaikan atau penurunan harga saham.
f. Indeks harga saham
19 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional
Kenaikan indeks harga saham gabungan sepanjang waktu tertentu, tentunya
mendatangkan kondisi investasi dan perekonomian negara dalam keadaan baik.
Sebaliknya jika turun berarti iklim investasi sedang buruk. Kondisi demikian
akan mempengaruhi naik atau turunnya harga saham di pasar bursa.
g. News and rumors
Berita yang beredar di masyarakat yang menyangkut beberapa hal baik itu
masalah ekonomi, sosial, politik keamanan, hingga berita seputar reshuffle
kabinet. Dengan adanya berita tersebut, para investor bisa memprediksi seberapa
kondusif keamanan negeri ini sehingga kegiatan investasi dapat di laksanakan
KESIMPULAN
Secara fundamental ekonomi, industri dan perusahaan, saham ASII adalah merupakan
salah satu saham dengan tingkat fundamental yang baik. Dari hasil valuasi saham untuk
menilai harga wajar saham, saham ASII berada pada level kisaran Rp75.000,00. dimana saat
ini, kondisinya masih undervalue, karena harga pasar ASII berada pada kisaran Rp70.000,00.
Selain itu juga, adanya rumor saham dimana ASII akan melakukan stock Split 1:10 terhadap
sahamnya di bursa, akan menjadi berita positif bagi para investor, karena harga saham akan
menjadi lebih murah, sehingga investor dengan modal terbatas dapat membeli saham ASII
yang memiliki prospek usaha yang sangat cerah kedepannya.
20 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional
Sumber : Bloomberg Mobile
21 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional
Sumber : Bloomberg Mobile
22 | Analisis Fundamental PT. Astra Internasional
top related